60 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS-SEJARAH SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKOMORO KABUPATEN MAGETAN *Patih Rinto Abadi & Muhammad Hanif
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan media Blog terhadap prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro Kabupaten Magetan. Baik pada kelompok eksperimen yang melaksanakan pembelajaran dengan diberi perlakuan maupun pada kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian menggunakan desain pos tes kelompok kontrol atau post-test only control group design. Penentuan sampel di dalam penelitian ini menggunakan sampel acak atau random sampling yaitu siswa kelas VIII B dan siswa kelas VIII C yang jumlahnya 40 siswa mendapatkan hak sama untuk dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes prestasi dan dokumentasi. Validitas soal mengunakan korelasi product moment serta reliabilitas menggunakan rumus K-R 20. Dalam menganalisis data digunakan metode statistik dengan rumus t-test Separated Varians. Hasil post test didapatkan nilai prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro dengan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,5 dan hasil nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 74,5. Melalui analisis uji t (t-test) diperoleh nilai ttabel = 1,68595. Jadi thitung = 2,930 > ttabel = 1,68595 dengan α = 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan media Blog terhadap prestasi belajar IPS-Sejarah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sukomoro Kabupaten Magetan. Kata Kunci : Media Blog, Prestasi Belajar IPS-Sejarah Pendahuluan
oleh
Perkembangan pengetahuan
dan
ilmu
teknologi
telah
membawa perubahan hampir semua aspek
kehidupan
manusia
dengan
berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai pelajar sekaligus masyarakat kita perlu terus mengembangkan
dan
meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dewasa ini masalah pendidikan yang dihadapi
Bangsa
Indonesia
adalah
rendahnya mutu pendidikan. Berbagai riset
terkait
dunia
pendidikan
meletakkan Indonesia pada kenyataan yang
memprihatinkan.
Masalah
ini
sudah lama diatasi dengan berbagai cara dan upaya, namun hasilnya belum optimal. Hal ini hendaknya menjadi persoalan serius yang harus dijadikan bahan
pemikiran
bersama.
Sekolah
Menengah Pertama merupakan satuan pendidikan
formal
(pendidikan
di
sekolah) yang diterima oleh siswa setelah keluar dari pendidikan Sekolah Dasar. Salah satu cabang pendidikan
*
Patih Rinto Abadi adalah alumni Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
*
Muhammad Hanif adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 61
yang ada pada Sekolah Menengah
mengajar guru, menggunakan media
Pertama adalah mata pelajaran IPS,
dan sumber belajar yang bervariasi, dan
khususnya
menggunakan pola interaksi belajar
IPS-Sejarah.
Berdasarkan
catatan lapangan pada awal observasi,
mengajar
mata pelajaran IPS-Sejarah merupakan
pembelajaran
salah satu bidang studi yang dirasa
digunakan oleh guru akan menentukan
rumit bagi siswa SMPN 1 Sukomoro
keberhasilan pencapaian hasil belajar
karena
siswa
luasnya
materi-materi
yang
bervariasi. yang
secara
Media
dipilih
optimal.
dan
Media
sejarah,terbukti dari nilai ulangan IPS-
pembelajaran yang digunakan harus
Sejarah masih dibawah KKM.
dapat menarik minat siswa dalam
Prestasi belajar peserta didik di sekolah
sering
dikaitkan
belajar, agar dengan minatnya tersebut
dengan
siswa dapat belajar dengan giat dan
permasalahan belajar dari peserta didik
semangat, sehingga akan memudahkan
tersebut
materi.
mereka dalam memahami materi yang
Indikasi tersebut dimungkinkan karena
disampaikan oleh guru. Salah satu
faktor belajar siswa yang kurang efektif,
potret
bahkan siswa sendiri tidak merasa
prestasi belajar adalah di SMPN 1
termotivasi
Sukomoro.
dalam
memahami
untuk
mengikuti
pengaruh
media
SMPN
1
terhadap Sukomoro
pembelajaran di kelas. Akibatnya siswa
merupakan sekolah yang terletak di
kurang
yang
Kabupaten Magetan. Dari hasil survei
diberikan oleh guru. Kecenderungan
dan pengamatan yang telah dilakukan,
pembelajaran yang kurang menarik ini
diketahui bahwa hasil belajar siswa
merupakan hal yang wajar dialami oleh
kelas VIII pada mata pelajaran IPS-
guru yang tidak memahami kebutuhan
Sejarah masih di bawah KKM (Kriteria
dari peserta didik tersebut. Dalam hal
Ketuntasan Minimal) yaitu 79 (KKM
ini,
sebagai
SMPN 1 Sukomoro, 2013). Sebab hal ini
pengembang ilmu sangat besar untuk
dapat menyebabkan rendahnya prestasi
memilih
belajar siswa pada mata pelajaran IPS-
memahami
peran
materi
seorang
guru
dan
melaksanakan
pembelajaran yang tepat dan efisien
Sejarah.
bagi peserta didik. Banyak
Rendahnya prestasi belajar IPScara
yang
dapat
Sejarah
tersebut
dikarenakan
dilakukan
guru
untuk
menarik
kebosanan dan kurang tertariknya siswa
perhatian
peserta
didik
terhadap
mengikuti pelajaran. Berdasarkan bukti
pelajaran yang akan disajikan. Antara
yang terjadi di lapangan menunjukkan
lain dapat dilakukan melalui gaya
bahwa
guru
cenderung
hanya
62 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
menggunakan metode ceramah dalam
dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat
menyampaikan materi pelajaran, selain
dan akurat,
itu jika menggunakan media, guru
produktivitas yang tinggi. Blog sebagai
kurang
media
mampu
menggunakan
memanfaatkan media
dan
pembelajaran.
sehingga
elektronik
dampak
menghasilkan
dapat
perubahan
membawa
pada
proses
Guru hanya menggunakan media buku
pembelajaran. Interaksi antara pengajar
paket dan papan tulis, sehingga siswa
dan peserta didik tidak hanya dilakukan
menjadi jenuh dan tidak tertarik untuk
dengan tatap muka langsung tetapi juga
mengikuti pelajaran. Untuk menjawab
dapat menggunakan media elektronik
tantangan tersebut diperlukan suatu
sebagai perantara sehingga suasana
media pembelajaran yang inovatif dan
belajar mengajar menjadi lebih menarik,
kreatif dalam proses pembelajaran,
visual dan interaktif. Menurut Medhy
sehingga
Aginta (2008: 6) Blog adalah suatu jenis
kemampuan
output
yang
dihasilkan mengalami peningkatan dari
situs
segi kecepatan mempelajari bahan ajar.
mempublikasikan
Media pembelajaran yang inovatif dan
pengetahuan mengenai topik tertentu.
kreatif diharapkan dapat mengelola dan
Biasanya isinya berupa artikel, yang
mengembangkan
disebut post, dan disusun berdasarkan
komponen
dimana
sang
pemiliknya
pikiran,
atau
pembelajaran dalam suatu desain yang
urutan
terencana
tersebut seringkali dimuat dalam urutan
kondisi
dengan aktual
penunjang
memperhatikan
dari
dalam
unsur-unsur implementasi
kronologis.
ide
Posting-posting
posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya
demikian.
Situs
web
pembelajaran yang akan dilakukan.
semacam itu biasanya dapat diakses
Media pembelajaran merupakan wadah
oleh semua pengguna internet sesuai
dari pesan yang oleh sumber atau
dengan
penyalurnya ingin diteruskan kepada
pengguna Blog tersebut.
sasaran atau penerima pesan (Tim
topik
dan
tujuan
Perangkat
dasar
si
yang
Penyusun UIN Maulana Malik Ibrahim
digunakan
Malang,
Media
komputer yang memiliki akses internet,
dan
tanpa memiliki akses internet sulit bagi
2011:
pembelajaran
yang
117). dirancang
adalah
dari
didik
dan
seperangkat
digunakan secara tepat pada batas
peserta
pengajar
untuk
tertentu dapat merangsang timbulnya
mempraktekkan
penggunaan
media
kreativitas belajar siswa. Perkembangan
blog.
teknologi informasi dapat meningkatkan
pembelajaran
kinerja dan memungkinkan kegiatan
internet sebagai sumber informasi dan
Berkaitan yang
dengan
proses
menggunakan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 63
bahan mengajar, maka
guru harus
pemahaman yang telah dilaksanakan
membuat rencana dan strategi yang
pada materi yang diberikan guru kepada
efektif
siswa di kelas. Terkait dengan hal itu
agar
tercapai
tujuan
dengan
pembelajaran
optimal.
Dalam
pembelajarannya, informasi dan materi yang
hendak
disampaikan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut.
harus
tersedia dalam suatu situs atau web
Batasan Masalah
sebagai pusat informasi agar pencarian
Agar
permasalahan
yang
informasi dapat diakses dengan cepat.
dibahas tidak melebar, maka peneliti
Pusat
membatasi pada:
informasi
ini
harus
dibuat
semenarik mungkin agar siswa menjadi
1.
Pengaruh penggunaan media Blog
antusias dalam belajar. Masalah utama
terhadap
yang terjadi di SMPN 1 Sukomoro
SMPN 1 Sukomoro.
adalah kurang tertariknya siswa dalam
2.
prestasi
belajar
siswa
Subyek dalam penelitian ini dibatasi
mengikuti pelajaran karena media yang
pada siswa kelas VIII SMPN 1
digunakan tidak menarik minat belajar
Sukomoro
siswa.
2013/2014.
Akibatnya,
memahami
siswa
kurang
konsep-konsep
tahun
pelajaran
Rumusan Masalah
pembelajaran, dan siswa mengalami
Berdasarkan latar belakang
kesulitan untuk mengaplikasikan media
masalah dan batasan masalah di atas,
pembelajaran dalam kehidupan sehari-
maka rumusan dalam penelitian ini
hari. Berdasarkan permasalahan di atas,
yaitu: adakah pengaruh penggunaan
maka
untuk
media Blog terhadap prestasi belajar
memperbaiki kualitas proses belajar
IPS-Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1
mengajar terutama dalam pembelajaran
Sukomoro Kabupaten Magetan?
perlu
adanya
upaya
IPS-Sejarah. Salah satunya dengan cara
Tujuan Penelitian
penggunaan media pembelajaran yang
Berdasarkan rumusan masalah
menarik. Salah satu media pembelajaran
tersebut di atas, maka tujuan penelitian
yang dapat membuat pembelajaran
ini
lebih
tidaknya pengaruh penggunaan media
menyenangkan
adalah
media
pembelajaran Blog. Pembelajaran
adalah
untuk
mengetahui
ada
Blog terhadap prestasi belajar IPSdengan
media
Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1
Blog akan mampu membawa kesegaran
Sukomoro Kabupaten Magetan.
dan variasi bagi pengalaman belajar
Kegunaan Penelitian
siswa. Hal ini sesuai untuk menguji
64 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
orang tua murid dalam rangka
memberi manfaat-manfaat:
meningkatkan mutu pendidikan.
1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat
Definisi Istilah
digunakan sebagai sarana dalam memperdalam ilmu
Adapun definisi istilah dari
pengetahuan
penelitian ini adalah :
dan pengalaman, khususnya yang berkaitan
dengan
1. Media pembelajaran Blog
penggunaan
Media pembelajaran Blog adalah
media pembelajaran di sekolah.
suatu
2. Bagi Peneliti Selanjutnya a.
Sebagai
dasar
mengadakan
penelitian
lebih
khususnya
masalah
serta
lanjut,
b.
c.
ilmu
untuk
berupa
dapat
mempublikasikan
artikel
guna
mencapat
tujuan pengajaran.
Sebagai sumbangsih wahana
2. Prestasi belajar
ilmu pengetahuan dan dapat
Prestasi belajar adalah penilaian
memberikan cakrawala baru
pendidikan tentang perkembangan
bagi guru khususnya dalam
dan kemajuan siswa berkenaan
media pembelajaran.
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Menambah variasi media dalam
3. Prestasi belajar IPS-Sejarah
pembelajaran di kelas.
Prestasi belajar IPS-Sejarah adalah
Memberikan
gambaran,
hasil yang dicapai siswa sebagai
pemikiran serta masukan dalam
bukti keberhasilan proses belajar
rangka
mengajar
menciptakan
dalam
segi
kognitif,
pembelajaran yang kreatif dan
mencakup: mengingat, memahami,
menyenangkan.
menerapkan,
Membantu guru meningkatkan
mengevaluasi dan menciptakan.
keprofesionalan. 4.
yang
pikiran, ide atau pengetahuan yang
3. Bagi Guru a.
bantu
dijadikan sebagai penyalur pesan
pendidikan. b.
alat
Kajian Pustaka dan Hipotesis
Bagi Kepala Sekolah Untuk
Penelitian memberikan
A.
Kajian Pustaka
masukan kepada kepala sekolah
1. Media Pembelajaran
dalam
a.
memberikan
menganalisis,
pembinaan
profesional kepada para guru dan
Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin
medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 65
‘perantara’, atau ‘pengantar’ atau dengan
belajar
kata lain media adalah perantara atau
teknologi komunikasi dan informasi telah
pengantar pesan dari pengirim pesan
membuka kemungkinan yang luas untuk
kepada penerima pesan (Pupuh dan Sobry,
dapat
2007: 65). Media pembelajaran merupakan
pendidikan
wadah dari pesan yang oleh sumber atau
Perkembangan teknologi informasi dapat
penyalurnya
kepada
meningkatkan kinerja dan memungkinkan
(Tim
kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat,
Penyusun UIN Maulana Malik Ibrahim
tepat dan akurat, sehingga menghasilkan
Malang, 2011: 117). Sedangkan Daryanto
produktivitas yang tinggi.
(2010:
b.
sasaran
ingin
atau
4)
merupakan
diteruskan
penerima
pesan
berpendapat salah
bahwa
didik.
dimanfaatkan (Daryanto,
Perkembangan
dalam 2010:
bidang 169).
Fungsi Media Pembelajaran
komponen
Dalam proses pembelajaran, media
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi
dari
komunikan.
dari sumber (guru) menuju penerima
Sedangkan Sumiati dan Asra (2009: 160)
(siswa). Sedangkan metode adalah prosedur
mengartikan media sebagai segala sesuatu
untuk membantu siswa dalam menerima
yang dapat digunakan untuk menyalurkan
dan mengolah informasi guna mencapai
pesan
pikiran,
tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
perasaan, perhatian dan kemauan siswa
berfungsi untuk meningkatkan kualitas
sehingga dapat mendorong proses belajar.
proses belajar-mengajar. Pada umumnya
komunikator
(message),
Dari
satu
media
peserta
menuju
merangsang
pengertian
diatas
hasil belajar siswa dengan menggunakan
maka, komunikasi tidak akan terjadi dan
media pembelajaran akan tahan lama
proses
proses
mengendap sehingga kualitas pembelajaran
bisa
memiliki nilai yang tinggi (Rudi Susilana
(Daryanto,
dan Cepi Riyana, 2009: 10). Menurut
2010: 7). Dapat disimpulkan bahwa media
Daryanto (2010: 8) fungsi media dalam
pembelajaran adalah segala sesuatu yang
proses pembelajaran ditunjukkan pada
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
gambar dibawah ini:
pembelajaran
tersebut sebagai
komunikasi
juga
tidak
berlangsung
secara
optimal
akan
(message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan dari komunikator menuju
komunikan
mendorong pembelajaran
proses yang
sehingga
dapat
belajar.
Media
dirancang
dan
digunakan secara tepat pada batas tertentu dapat merangsang timbulnya kreativitas
66 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
MEDIA
GURU
SISWA
PESAN METODE
Gambar 2.1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran (Daryanto, 2010: 8) Nana Sudjana (dalam Pupuh dan
melengkapi proses belajar supaya lebih
Sobry, 2007: 66) mengatakan dalam proses belajar mengajar media memiliki fungsi
menarik perhatian siswa; -
yakni: -
lebih diutamakan untuk mempercepat
Penggunaan
media
dalam
proses
proses belajar mengajar dan membantu
belajar mengajar bukan merupakan
siswa dalam menangkap pengertian
fungsi tambahan, tetapi mempunyai
yang diberikan guru;
fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
-
-
diutamakan untuk mempertinggi mutu
yang efektif;
belajar mengajar.
Penggunaan
media
pengajaran
Dari beberapa penjelasan di atas
merupakan bagian yang integral dari
maka dapat disimpulkan beberapa fungsi
keseluruhan
dari penggunaan media pembelajaran
situasi
bahwa
mengajar.
media
Ini
pengajaran
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru; Media
dalam
sebagai berikut: a.
tujuan dan isi pelajaran; Penggunaan media dalam pengajaran bukan
semata-mata
sebagai
alat
hiburan yang digunakan hanya sekedar
Media pembelajaran dapat menjadikan informasi
pengajaran,
yang
abstrak
menjadi
konkret, sehingga pesan pembelajaran
penggunaanya bersifat integral dengan
-
Penggunaan media dalam pengajaran
mewujudkan situasi belajar mengajar
berarti
-
Penggunaan media dalam pengajaran
dapat dipahami oleh siswa. b.
Media
pembelajaran
meningkatkan
perhatian
dapat siswa,
sehingga akan ada interaksi antara siswa dengan guru yang pada akhirnya
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 67
dapat
memperlancar
dan
meningkatkan proses dan hasil belajar. tidak
akan
terlihat
maka
media
pemebelajaran
menempati posisi yang cukup penting
Namun perlu diingat bahwa peranan media
sistem, sebagai
salah
satu
komponen
sistem
jika
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi
penggunaannya tidak sesuai dengan isi dan
tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
tujuan
pembelajaran
yang
telah
sebagai proses komunikasi juga tidak akan
itu
tujuan
bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran harus dijadikan acuan untuk
pembelajaran adalah komponen integral
menggunakan media.
dari sistem pembelajaran. Posisi media
c.
pembelajaran
direncanakan,
karena
Posisi Media Pembelajaran Proses
pembelajaran
merupakan
komunikasi
proses yang berlangsung dalam suatu
dibawah ini:
SUMBER
IDE
Pengalaman
PENGKODEAN
sebagai ditunjukkan
Pengalaman
pada
gambar
Penerima
PENAFSIRAN KODE
MEDIA
komponen
MENGERTI
GANGGUAN
UMPAN BALIK
Gambar 2.2. Posisi Media dalam Pembelajaran (Daryanto, 2010: 7) d.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran Menurut Sumiati dan Asra (2009:
a) Media
audio,
pembelajaran
yaitu yang
media
menggunakan
160-163) aneka ragam media pembelajaran
kemampuan
dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri
pendengaran (audio). Contoh: radio,
tertentu antara lain:
tape recorder dan telepon.
1) Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas:
b) Media
visual,
indera
jenis
yaitu
pembelajaran
yang
kemampuan
indera
telinga
jenis
atau
media
menggunakan mata
atau
68 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
penglihatan (visual). Contoh: gambar, poster dan grafik.
yang rumut (kompleks) dan biayanya
c) Media audio-visual, yaitu jenis media pembelajaran
a) Big media, yaitu media pembelajaran
yang
menggunakan
mahal, serta penggunaannya relatif susah
membutuhkan
kemampuan indera telinga dan indera
terlatih.
mata. Contoh: televisi, film dan radio.
komputer.
2) Berdasarkan daya atau kemampuan
Contoh:
tenaga
film,
yang
video
dan
b) Litle media, yaitu media pembelajaran
liputannya, jenis media pembelajaran
sederhana
terdiri atas:
biayanya tidak mahal. Contoh: papan
a) Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan
liputannya
luas,
yaitu
atau
tidak
dan
tulis dan gambar. 5) Berdasarkan
pembuatan
dapat menjangkau tempat yang luas
pemanfaatannya,
dengan jumlah orang atau siswa yang
pembelajaran terdiri atas:
banyak. Contoh: televisi dan radio.
rumit
jenis
dan media
a) Media by design, yaitu media yang
b) Media pembelajaran dengan daya atau
dirancang, dipersiapkan dan dibuat
kemampuan liputannya terbatas, yaitu
sendiri oleh guru lalu digunakan untuk
hanya dapat menjangkau tempat yang
proses pembelajaran
terbatas dengan jumlah orang atau
b) Media
by
utilization
atau
media
siswa yang tidak banyak. Contoh: papan
pembelajaran yang dimanfaatkan, yaitu
tulis, slide, overhead projector (OHP).
media pembelajaran yang dibuat oleh
3) Berdasarkan pengguna atau pemakai
orang lain atau suatu lembaga/institusi,
yang
memanfaatkan
pembelajaran,
jenis
media
sedangkan
media
menggunakan atau memanfaatkannya.
pembelajaran terdiri atas:
guru
hanya
tinggal
6) Berdasarkan dimensinya, jenis media
a) Media pembelajaran yang digunakan
pembelajaran, terdiri atas:
untuk pembelajaran secara massal atau
a) Media dua dimensi, yaitu jenis media
banyak orang. Contoh; belajar melalui
pembelajran yang hanya mempunyai
televisi atau radio.
dua ukuran yaitu panjang dan lebar,
b) Media pembelajaran yang digunakan
b) Media tiga dimensi, yaitu jenis media
untuk pembelajaran secara individual
pembelajaran
atau
minimal tiga ukuran yaitu panjang,
perorangan.
Contoh:
belajar
melalui modul atau buku. biayanya,
jenis
pembelajaran, terdiri atas:
mempunyai
lebar dan tinggi.
4) Berdasarkan kerumitan (kekomplekan) dan
yang
media
7) Berdasarkan proyeksinya, yaitu jenis media pembelajaran terdiri atas:
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 69
a) Media proyeksi,
yaitu jenis media
Dari
berbagai
macam
jenis-jenis
pembelajaran yang bisa diproyeksikan
media pembelajaran, media Blog termasuk
dengan menggunakan proyektor.
dalam jenis media visual. Karena media Blog
b) Media tidak diproyeksikan, yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bisa diproyeksikan.
membutuhkan
kemampuan
penglihatan
atau indera mata. e. Media Blog
8) Klasifikasi jenis media pembelajaran menurut Rudi Brets
Menurut Medhy Aginta (2008: 6) Blog adalah suatu jenis situs dimana sang
a) Media audio-motion-visual, yaitu media
pemiliknya mempublikasikan pikiran, ide
pembelajaran yang mempunyai suara,
atau pengetahuan mengenai topik tertentu.
ada gerakan dan bentuk obyeknya
Biasanya isinya berupa artikel, yang disebut
dapat
pembelajaran
post, dan disusun berdasarkan urutan
semacam ini paling lengkap. Contoh:
kronologis. Sedangkan Gwen dan Lynne
film, tape, video
(2011:
dilihat.
Media
b) Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu
media
menyatakan
“Blog
adalah
singkatan dari “weblog”. Blog adalah jenis
yang
situs Web yang dikembangkan dan dikelola
mempunyai suara, obyeknya dapat
oleh seorang individu dengan menggunakan
dilihat, namun tidak ada gerakan.
perangkat lunak (software) online
Seperti
platform host
film
pembelajaran
15)
strip
bersuara,
slide
bersuara atau rekaman televisi.
atau
yang sangat mudah untuk
pengguna, dengan ruang untuk menulis.
c) Media pembelajaran audio-semi-motion,
Blog menampilkan publikasi online instan
mempunyai suara dan gerakan, namun
dan mengajak publik untuk membaca dan
tidak
memberikan
dapat
menampilkan
suatu
gerakan secara utuh, seperti telewriting
umpan
balik
sebagai
komentar.”
atau teleboard.
Bisa disimpulkan bahwa media blog
d) Media pembelajaran motin-visual, yaitu
adalah
suatu
alat
bantu
yang
dapat
media pembelajaran yang mempunyai
dijadikan sebagai penyalur pesan serta
gamabr obyek bergerak
untuk mempublikasikan pikiran, ide atau
e) Media pembelajaran still-visual, yaitu
pengetahuan yang berupa artikel guna
ada obyek namun tidak ada gerakan.
mencapai tujuan pengajaran. Blog sebagai
f) Media pembelajaran semi otion, yaitu
media elektronik dapat membawa dampak
yang menggunakan garis tulisan. g) Media
pembelajaran
audio,
menggunakan suara. h) Media pembelajaran cetakan.
perubahan hanya
pada
proses
pembelajaran.
Interaksi antara pengajar dan peserta didik tidak hanya dilakukan dengan tatap muka langsung tetapi juga dapat menggunakan
70 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
media
elektronik
sebagai
perantara
1. Prestasi belajar sebagai indikator
sehingga suasana belajar mengajar menjadi
keberhasilan
lebih menarik, visual dan interaktif.
pengetahuan
Blog yang ditulis oleh pendidik cenderung bijaksana, memiliki ide yang baik untuk didiskusikan. Karena blog terbuka untuk semua, guru yang menulis sebuah blog bisa mendapatkan
reputasi sebagai
pemimpin
dan
pemikiran
dan yang
kuantitas
telah
dikuasai
sebagai
lambang
peserta didik. 2. Prestasi
belajar
pemuasaan hasrat ingin tahu. 3. Prestasi
belajar
sebagai
bahan
informasi dalam inovasi pendidikan.
mengajak
4. Prestasi belajar sebagai indikator
pendidik lain untuk membaca, berpikir, dan
intern dan ekstern dari suatu institusi
berkomentar pada posting mereka.
pendidikan.
2. Prestasi Belajar IPS-Sejarah
5. Prestasi
a. Pengertian Prestasi Belajar mengatakan
bahwa
dapat
dijadikan
indikator daya serap (kecerdasan)
Bloom (dalam Reni Akbar-Hawadi, 2006: 68),
belajar
prestasi
peserta didik. Dari beberapa pendapat diatas, dapat
akademik atau prestasi belajar adalah
disimpulkan
proses belajar yang dialami siswa dan
adalah suatu indikator keberhasilan dan
menghasilkan perubahan dalam bidang
kuantitas
pengetahuan, pemahaman, penerapan,
dikuasai peserta didik setelah melakukan
daya analisis, sintesis, dan evaluasi.
proses pembelajaran.
Sedangkan Lanawati (dalam Reni Akbar-
bahwa
prestasi
pengetahuan
b. Faktor-Faktor
yang
belajar telah
yang Mempengaruhi
Hawadi, 2006: 168), mengemukakan
Prestasi Belajar
bahwa prestasi belajar adalah hasil
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
penilaian
prestasi belajar. Makmun (dalam E.
pendidik
terhadap
proses
belajar dan hasil belajar siswa sesuai
Mulyasa,
dengan
mengemukakan
tujuan
instruksional
yang
2005:
190-191)
komponen-komponen
menyangkut isi pelajaran dan perilaku
yang terlibat dalam pembelajaran, dan
yang diharapkan dari siswa.
berpengaruh terhadap prestasi belajar,
Zaenal Arifin (2009: 12) menjelaskan
adalah
bahwa prestasi belajar pada umumnya
...(1)
berkenaan dengan aspek pengetahuan,
menunjuk pada karakteristik individu
sedangkan hasil belajar meliputi aspek
yang mungkin dapat memudahkan atau
pembentukan
justru
watak
peserta
didik.
masukan
mentah
(row-input),
menghambat
proses
Beberapa fungsi utama prestasi belajar
pembelajaran, (2) masukan instrumental,
antara lain:
menunjuk
pada
kualifikasi
serta
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 71
kelengkapan sarana yang diperlukan,
2) Pengaruh Faktor Internal
seperti guru, metode, bahan atau sumber
Sekalipun
dan
rangsangan dari faktor eksternal yang
program,
dan
(3)
masukan
banyak
pengaruh
lingkungan, yang menunjuk pada situasi,
mendorong
keadaan fisik dan suasana sekolah, serta
keberhasilan belajar itu akan ditentukan
hubungan dengan pengajar dan teman.
oleh faktor diri (internal) beserta usaha
Menurut E. Mulyasa (2005: 191) ada dua
yang dilakukannya.
faktor
Brata (dalam E Mulyasa, 2005: 193)
yang
mempengaruhi
prestasi
individu
atau
belajar, yaitu faktor eksternal dan faktor
mengklasifikasikan
internal. Dari kedua faktor tersebut
mencakup:
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Faktor-faktor
1) Pengaruh Faktor Eksternal Faktor
eksternal
yang
dapat
internal
fisiologis,
yang
umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani
didik dapat digolongkan ke dalam faktor
indera, dan
sosial dan non-sosial. Faktor sosial hubungan
faktor
menyangkut keadaan jasmani pada
mempengaruhi prestasi belajar peserta
menyangkut
belajar,
antarmanusia
yang terjadi dalam berbagai situasi
tertentu
terutama
panca
b) Faktor-faktor fisiologis, yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi, minat, sikap, dan motivasi.
sosial. Ke dalam faktor ini termasuk
Penulis
lingkungan keluarga, sekolah, teman dan
bahwa prestasi belajar merupakan hasil
masyarakat pada umumnya. Sedangkan
interaksi berbagai faktor, baik internal
faktor non-sosial adalah faktor-faktor
maupun
lingkungan yang bukan sosial seperti
internal terdiri dari intelegensi, motivasi
lingkungan alam dan fisik; misalnya:
belajar, minat, bakat, sikap, persepsi diri,
keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas
dan kondisi fisik sedangkan faktor yang
belajar,
bersifat eksternal terdiri dari lingkungan
buku-buku
sumber,
dan
sebagainya. Faktor
eksternal
dapat
eksternal.
keluarga, dalam
lingkungan
memberi
lingkungan
lingkungan
kesimpulan
Dimana
faktor
sekolah,
masyarakat.
dan
Dengan
keluarga baik langsung maupun tidak
demikian, menunjukkan bahwa prestasi
langsung akan berpengaruh terhadap
belajar bukanlah sesuatu yang berdiri
pencapaian hasil belajar peserta didik. Di
sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai
samping itu, di antara beberapa faktor
faktor
eksternal yang mempengaruhi proses
Sehingga
dan prestasi belajar ialah peranan faktor
prestasi belajar, perlu didalami faktor-
guru dan fasilitator.
faktor yang mempengaruhinya.
yang untuk
melatarbelakanginya. memahami
tentang
72 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a.
merupakan seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan perilaku dan tindakan manusia
(IPS)
untuk membangun dirinya, masyarakatnya,
Somantri (dalam Sapriya, 2009: 11)
bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan
berpendapat bahwa “pendidikan IPS adalah
pada pengalaman masa lalu yang dapat
penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta
untuk masa yang akan datang”. Dari
kegiatan
beberapa
dasar
manusia
yang
pendapat
di
menyimpulkan
dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan
penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu
pendidikan”. Sedangkan Abraham Nurcahyo
sosial dan humaniora yang memuat materi
dan Yudi Hartono (2010: 2) berpendapat
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi
bahwa pendidikan IPS merupakan disiplin
untuk tujuan pendidikan.
ilmu
b.
yang
bersumber
dari
humaniora
yang
bahan-bahanya
merupakan
Tujuan Pendidikan IPS di SMP/MTs
sosial
dan
diorganisasikan
dan
(2006) dikemukakan bahwa IPS untuk
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
SMP/MTs memiliki kesamaan dengan IPS
tujuan pendidikan.
SD/MI
Ilmu
ilmu-ilmu
IPS
penulis
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
sintesis
bahwa
atas
Pengetahuan
dokumen
yakni
mengkaji
Permendiknas
seperangkat
(IPS)
peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi
merupakan salah satu mata pelajaran yang
yang berkaitan dengan isu sosial. Pada
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
jenjang
SMP/MTs/SMPLB.
mengkaji
memuat materi geografi, sejarah, sosiologi,
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
dan ekonomi (Sapriya, 2009: 200). Menurut
generalisasi yang berkaitan dengan isu
Sapriya (2009: 201) tujuan mata pelajaran
sosial pada jenjang SD/MI, mata pelajaran
IPS SMP/MTs sama dengan IPS SD/MI
IPS
sebagai berikut.
memuat materi
Sosiologi,
Sosial
Dalam
IPS
Geografi,
Sejarah,
dan Ekonomi. Melalui mata
1)
SMP/MTs
Mengenal
mata
pelajaran
konsep-konsep
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
berkaitan
dapat menjadi warga negara Indonesia yang
masyarakat dan lingkungannya.
demokratis, dan bertanggung jawab, serta
2)
Memiliki
dengan kemampuan
IPS
yang
kehidupan dasar
untuk
warga dunia yang cinta damai (Abraham
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
dan Yudi, 2010: 2).
inkuiri, memecahkan masalah, dan
Arnie
Fajar
(2009:
114)
mengemukakan bahwa “pengetahuan sosial
keterampilan dalam kehidupan sosial.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 73
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap
nilai-nulai
sosial
c.
dan
Ruang Lingkup Pendidikan IPS di SMP dan MTs
kemanusiaan.
Pendidikan
IPS
erat
kaitannya
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi,
dengan disiplin ilmu sosial, yaitu ilmu
bekerja sama, dan berkompetisi dalam
pengetahuan yang membahas hubungan
masyarakat yang majemuk di tingkat
manusia dengan masyarakat dan tingkah
lokal, nasional, dan global.
laku manusia dalam masyarakat. Menurut
Menurut Arnie Fajar (2009: 114)
Abraham Nurcahyo dan Yudi Hartono
Fungsi dan tujuan mata pelajaran IPS di
(2010:
SMP/MTs sebagai berikut:
merupakan integrasi dari berbagai cabang
1) Fungsi mata pelajaran Pengetahuan
ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah,
Sosial di SMP dan MTs adalah untuk
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
mengembangkan pengetahuan, nilai,
budaya.
sikap, dan keterampilan sosial dan
dirumuskan
kewarganegaraan peserta didik agar
fenomena sosial yang mewujudkan satu
dapat direfleksikan dalam kehidupan
pendekatan interdisipliner dari aspek dan
masyarakat,
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Disipiln
bangsa,
dan
negara
Indonesia. Sosial di SMP dan MTs adalah:
atas
Sosial
Pengetahuan dasar
Sosial
realitas
dan
pelajaran IPS meliputi: 1)
Ilmu geografi, dengan aspek yang
pengetahuan
dipelajari mencakup manusia, tempat,
kesosiologian,
kegeografian,
dan lingkungannya;
kesejarahan,
dan
2)
Ilmu
sejarah,
dengan
aspek
kewarganegaraan.
dipelajari
Mengembangkan kemampuan berpikir,
keberlanjutan, dan perubahan;
inkuiri, c)
Ilmu
Pengetahuan
Mengembangkan keekonomian,
b)
Ilmu
ilmu sosial yang termasuk dalam mata
2) Tujuan mata pelajaran Pengetahuan a)
9)
pemecahan
masalah,
dan
3)
mencakup
yang waktu,
Ilmu sosiologi, dengan aspek yang
keterampilan sosial.
dipelajari mencakup sitem sosial dan
Membangun komitmen dan kesadaran
budaya;
terhadap nilai-nilai kemanusiaan. d) Meningkatkan
4)
kemampuan
dipelajari mencakup perilaku ekonomi
berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala
nasional
internasional.
maupun
skala
Ilmu ekonomi, dengan aspek yang dan kesejahteraan.
5)
74 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
SEJARAH
ILMU POLITIK
GEOGRAFI
EKONOMI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SOSIOLOGI
PSIKOLOGI SOSIAL
ANTROPOLOGI FILSAFAT
Gambar 2.3. Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial (Abraham Nurcahyo dan Yudi Hartono, 2010: 9) Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang
menggunakan metode ceramah dan
lingkup IPS meliputi hubungan sosial,
media
ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah,
menganggap
geografi dan politik. Ditinjau kelompoknya
merupakan mata pelajaran yang sulit,
meliputi keluarga, RT, RW, ormas sampai
membosankan
dan
ketingkat desa, lokal, nasional, regional, dan
karena
pelajaran IPS-Sejarah
global. Ditinjau dari proses interaksi sosial
cenderung pada kegiatan menghafal.
meliputi
Hal ini berpengaruh terhadap prestasi
interaksi
bidang
kebudayaan,
konvensional, pelajaran
mata
siswa IPS-Sejarah
tidak
menarik,
politik dan ekonomi.
belajar siswa di kelas. Prestasi belajar
B.
adalah hasil proses perubahan yang
Kerangka Berpikir IPS merupakan salah satu mata
pelajaran
di
belajar dipengaruhi oleh faktor yang
yang
ada pada diri siswa meliputi minat dan
mempunyai bidang kajian ilmu yang
motivasi, serta faktor di lingkungan
cukup luas untuk dipelajari. Karena
sekolah
mata
pembelajaran.
Sekolah
yang
Menengah
pelajaran
disajikan
berupa perubahan perilaku. Prestasi
Pertama
IPS
berdasarkan
salah
Untuk
media
meningkatkan
kurikulum yang berlaku pada Sekolah
minat
Menengah Pertama mencakup beragam
menggunakan media Blog. Hal ini
disiplin
dikarenakan Blog merupakan media
ekonomi,
ilmu
yang
geografi,
meliputi:
ilmu
sosiologi,
dan
dan
satunya
elektronik
motivasi,
online
guru
yang
keunggulan
baik
bisa
memiliki
sejarah. Dengan terlalu banyak materi
berbagai
visual
dalam pelajaran IPS khususnya IPS-
maupun audio-visual sehingga siswa
Sejarah dan proses pembelajaran selalu
lebih tertarik dalam mengikuti proses
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 75
pembelajaran.
Ketika
siswa
sudah
menggunakan
media
Blog
maka
tertarik maka minat dan motivasi
prestasi belajar siswa akan menjadi
belajarnya meningkat. Sehingga hal ini
meningkat.
berpengaruh terhadap prestasi belajar
Adapun kerangka berpikir
siswa yang juga akan meningkat. Jadi
dalam penelitian ini dapat digambarkan
dapat disimpulkan bahwa jika guru
sebagai
berikut:
PRESTASI BELAJAR
GURU
MEDIA BLOG
SISWA
Gambar 2.4. Kerangka Berpikir C.
Hipotesis Penelitian
2. Waktu Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
atas,
dalam
penelitian atau saat penelitian ini
penelitian ini yaitu “Penggunaan media
dilangsungkan. Penelitian ini akan
Blog
terhadap
dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu
prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas
dimulai pada bulan Pebruari sampai
VIII SMPN 1 Sukomoro Kabupaten
Juli 2014.
diajukan
berpengaruh
positif
Magetan”.
berlangsungnya
adalah
waktu
yang
di
penelitian
maka
hipotesis
berpikir
Waktu
kegiatan
B. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode
Metode Penelitian
dalam
penelitian
eksperimen.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
digunakan ini
adalah
Eksperimen
murni
(true experimental) sesuai dengan
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
namanya
di SMPN 1 Sukomoro Kabupaten
eksperimen
Magetan
prosedur
dengan
yang
alamat
Desa
merupakan yang dan
metode mengikuti memenuhi
Sukomoro, Kecamatan Sukomoro
eksperimen. Prosedur dan syarat-
Kabupaten Magetan.
syarat tersebut, dimulai dengan
76 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
pengontrolan variabel, kelompok
lainnya) pengujian atau pengukuran
kontrol, pemberian perlakuan atau
(test)
manipulasi kegiatan serta pengujian
menggunakan instrument atau tes
hasil. Dalam eksperimen murni,
baku atau sudah dibakukan (Nana
kecuali variabel independen yang
Syaodih Sukmadinata, 2010: 58).
akan diuji pengaruhnya terhadap atau
dengan
2. Desain Penelitian
variabel dependen, semua variabel dikontrol
dilakukan
Desain
eksperimen
yang
disamakan
digunakan adalah desain post-tes
karakteristiknya (dicari yang sama).
kelompok kontrol atau post-test only
Dalam metode ini selain kelompok
eksperimen
kelompok
kontrol
karakteristik
prestasi
juga yang
control
group
design.
ada
dilakukan
juga
pengaruh
perlakuan
ketuntasan
belajar.
belajarnya
untuk
Hal
ini
mengetahui terhadap Desain
ini
sama dengan kelompok eksperimen.
melibatkan dua kelompok subjek
Bedanya
yaitu
pada
kelompok
satu
eksperimen diberi perlakuan khusus
eksperimental
(variabel yang akan diuji akibatnya),
eksperimen)
sedang
pada
perlakuan
diberi
perlakuan
kelompok
perlakuan (kelompok
yang
mendapatkan
dengan
media
atau
pembelajaran Blog dan kelas kontrol
perlakuan yang biasa dilakukan,
yang hanya menggunakan media
yang akan dibandingkan hasilnya
pembelajaran konvensional. Pada
dengan
setiap kelas mendapatkan post test
perlakuan
lain,
kontrol
diberi
eksperimen.
Dalam eksperimen murni (demikian
(Y1) yang sama.
juga dengan bentuk eksperimen Tabel 3.2. Desain Penelitian Kelompok Eksperimen Kontrol
Perlakuan X -
Post-test Y1 Y2
Keterangan: X
= perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Blog.
(-) = perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran kovensional tulis). Y1 = post-test untuk kelas eksperimen Y2 = post-test untuk kelas kontrol
(papan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 77
Perbedaan antara Y1 pada kelas
C. Populasi,
Sampel,
dan
Teknik
eksperimen dengan Y2 pada kelas
Pengambilan Sampel
kontrol diasumsikan merupakan
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan
efek dari pelakuan (X) pada kelas eksperimen. langkah
Adapun
penelitian
subjek
langkahini
penelitian
Arikunto,
adalah
2010:
(Suharsimi
173).
Populasi
bukan sekedar jumlah yang ada
sebagai berikut: a) Melakukan
perlakuan
pada obyek/subyek yang dipelajari,
(X)
tetapi
dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan dan
melakukan
(-)
dengan
perlakuan melaksanakan
subyek atau obyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII (kelas B dan C) SMPN 1 Sukomoro yang jumlah
media
keseluruhannya adalah 40 siswa.
pembelajaran kovensional pada kelas kontrol.
seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
media
pembelajaran Blog pada kelas eksperimen
meliputi
2. Sampel
b) Melakukan post test (Y1) untuk
Sampel adalah bagian dari
media pembelajaran Blog dan
jumlah
melakukan post test (Y2) untuk
dimiliki oleh populasi. Bila populasi
media
untuk
besar, dan peneliti tidak mungkin
belajar
mempelajari semua yang ada pada
konvensional
mengetahui siswa
prestasi
setelah
diberikan
populasi,
perlakuan. untuk
waktu,
karakteristik
misalnya
keterbatasan
c) Membandingkan antara Y1 dan Y2
dan
dana,
maka
yang
karena
tenaga
peneliti
dan dapat
mengetahui
menggunakan sampel yang diambil
perbedaan yang ditimbulkan
dari populasi itu (Sugiyono, 2010:
pelakuan
kelas
62). Pada penelitian ini, populasi
eksperimen dan perlakuan (-)
yang dipilih adalah siswa kelas VIII
pada kelas kontrol serta apakah
(kelas B dan C) SMPN 1 Sukomoro
ada perbedaan yang signifikan.
yang jumlah keseluruhannya adalah
(X)
pada
d) Mengolah data.
40 siswa.
Tabel 3.3. Penyebaran Populasi SMPN 1 Sukomoro No 1 2
Kelas B C
Populasi I II
Anggota Populasi 20 20
78 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
Sumber: Data siswa kelas kelas VIII (kelas B dan C) SMPN 1 Sukomoro tahun pelajaran 2013/2014 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik merupakan sampel
teknik
adalah
sampel
proses
penentuan
merupakan
pemilihan
dan
sampel
dan
jenis
perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam
karakteristik
jumlahnya
maupun
(Nana
Syaodih
Sukmadinata, 2010: 252). Salah satu pengambilan
yang jumlah keseluruhannya adalah
pengambilan
(Sugiyono, 2010: 62).
Pengambilan suatu
sampling
(kelas B dan C) SMPN 1 Sukomoro
sampel
yang
representatif adalah secara acak
40 siswa dijadikan sampel semua. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk yang
akurat,
permasalahan
dalam
relevan
penelitian
ini
dapat terungkap secara sistematis dan objektif.
Teknik
pengumpulan
data
dalam penelitian ini adalah metode tes dan
metode
dokumentasi,
serta
menggunakan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran).
diberi nama demikian karena di
Tes
sampelnya,
dan
sehingga data yang berkaitan dengan
1. Tes Prestasi
pengambilan
valid,
data
digunakan metode pengumpulan data,
atau random. Teknik sampling ini dalam
mengumpulkan
merupakan
terpenting
dari
bagian proses
peneliti “mencampur” subjek-subjek
pembelajaran,
di dalam populasi sehingga semua
pengembangannya harus dilakukan
subjek
Dengan
sebelum proses pembelajaran (Paul
demikian maka peneliti memberi
A. Bott dalam Harun Rasyid dan
hak yang sama kepada setiap subjek
Mansur, 2009: 175). Sedangkan Tes
untuk
Prestasi yaitu tes yang digunakan
dianggap
sama.
memperoleh
kesempatan
oleh
karena
itu
(chance) dipilih menjadi sampel.
untuk
Oleh karena hak setiap subjek sama,
seseorang
maka peneliti terlepas dari perasaan
sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2010:
ingin mengistimewakan satu atau
194). Tes prestasi belajar yang
beberapa subjek untuk dijadikan
digunakan adalah tes tertulis dengan
sampel (Suharsimi Arikunto, 2010:
bentuk obyektif (pilihan ganda).
177). Jadi, seluruh siswa kelas VIII
Dalam menggunakan metode tes,
mengukur
pencapaian
setelah
mempelajari
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 79
peneliti menggunakan instrumen berupa tes atau soal-soal tes. Soal
E. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
tes terdiri dari banyak butir tes
merupakan alat yang digunakan pada
(item)
waktu melaksanakan penelitian dalam
yang
mengukur
masing-masing
satu
jenis
variabel
upaya mencari dan mengumpulkan data
(Suharsimi Arikunto, 2010: 194).
penelitian. Instumen penelitian adalah
Dalam penelitian ini tes digunakan
alat atau fasilitas yang digunakan oleh
sebagai cara atau prosedur dalam
peneliti dalam mengumpulkan data agar
rangka untuk mengetahui prestasi
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
belajar siswa sesudah dilaksanakan
lebih baik, dalam arti lebih cermat,
pembelajaran dengan media Blog.
lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2010: 203).
2. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode
pengumpulan
data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat artikel,
kabar,
majalah,
notulen
rapat,
Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Silabus
prasasti,
Silabus
adalah
rencana
lengger,
pembelajaran pada suatu dan atau
agenda, dan sebagainya (Suharsimi
kelompok mata pelajaran atau tema
Arikunto, 2010: 274). Sedangkan
tertentu yang mencakup standar
Nana
Sukmadinata
kompetensi,
221)
materi pokok atau pembelajaran,
Syaodih
mengatakan
(2010:
Studi
Dokumenter (documentary study)
kegiatan
merupakan
pencapaian
pengumpulan menghimpun
suatu
teknik
data
dengan
dan
menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Penelitian ini menggunakan foto
kompetensi
dasar,
pembelajaran, indikator kompetensi
untuk
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana
Pelaksanaan
untuk mendukung data penelitian,
Pembelajaran adalah skenario prose
yaitu untuk menunjukkan adanya
pembelajaran untuk mengarahkan
prestasi
kegiatan belajar siswa dalam upaya
belajar
dilaksanakan Sejarah.
siswa
sesudah
pembelajaran
IPS-
mencapai kompetensi dasar dan dijabarkan dari silabus.
80 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
3. Tes Prestasi satu
sahih mempunyai validitas tinggi.
Tes adalah alat ukur berupa
Sebaliknya,
set
kurang valid berarti memiliki
pertanyaan
untuk
mengukur sampel tingkah laku, dan
validitas
jawaban
instrumen
yang
diberikan
dapat
instrumen rendah.
yang Sebuah
dikatakan
valid
dikategorikan menjadi benar dan
apabila mampu mengukur apa
salah (Muhammad Hanif, 2010: 3).
yang
Tes dilakukan satu kali yaitu pada
instrumen
post
dilakukan
apabila dapat mengungkap data
pelakuan
(treatment).
dari variabel yang diteliti secara
untuk
mengetahui
tepat (Suharsimi Arikunto, 2010:
test.
sesudah
Post
Tujuannya prestasi
belajar
diberlakukannya
test
siswa
setelah
pembelajaran
211).
diinginkan. dikatakan
Validitas
suatu
ini tes yang digunakan adalah tes
ukurnya.
prestasi
melakukan
dalam
bentuk
valid
didefinisikan
sebagai ukuran seberapa cermat
dengan media Blog. Pada penelitian belajar
Sebuah
tes
melakukan Tes
hanya
fungsinya
fungsi dapat dengan
pilihan ganda (multiple choice) yang
cermat kalau ada “sesuatu” yang
terdiri dari 30 soal dan akan diambil
diukurnya.
20 soal setelah dilakukan uji coba.
mendapatkan valid, tes harus
Pertanyaan mengacu pada pokok
mengukur
bahasan Persiapan Kemerdekaan
melakukannya
Indonesia,
untuk
(Mardapi dalam Harun Rasyid
memilih salah satu jawaban yang
dan Mansur, 2009: 133). Dalam
dianggap
Setiap
mengukur
validitas
instrumen
jawaban benar mendapatkan skor 1
penelitian,
peneliti
berusaha
sedangkan jawaban salah mendapat
mengkonsultasikannya
skor 0.
dosen
siswa paling
diminta benar.
ukuran
yang
tingkat-tingkat kesahihan
adalah
suatu
menunjukkan kevalidan
sesuatu
sesuatu
dan
dengan
cermat
valid
dengan untuk tidaknya
instrumen. Salah satu cara yang
a) Uji Validitas Soal Validitas
untuk
pembimbing
mengetahui
4. Validitas dan Reliabilitas
Jadi,
atau
instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau
banyak
digunakan
untuk
menghitung uji validitas adalah dengan
menggunakan
rumus
korelasi Product Moment, indeks korelasi dihitung dengan rumus:
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 81
rxy
N X
N XY X Y 2
2
2
2
= koefisien korelasi yang di cari
rxy
= jumlah subjek
N X Y
= skor dari tes pertama = skor dari tes kedua
XY
Y
X N Y Y
(Suharsimi Arikunto, 2010: 317)
Keterangan:
X
= jumlah perkalian antara x dan y = kuadrat skor x = kuadrat skor y
2
2
Menurut
Muhammad
Dalam uji coba penelitian
Hanif (2010: 66) jika r hitung
ini, peneliti menggunakan
lebih
reliabilitas dengan rumus K-R 20.
besar
dari
r
tabel,
disimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat signifikan pada taraf signifikansi 0,010 atau signifikan (pada taraf signifikansi 0,05) antara dua variabel yang diuji. b) Reliabilitas Kata reliabilitas berasal dari kata reliable yang berarti
r11 = (
dapat
dipercaya
(reliable) jika memberikan hasil
∑
)
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total p = q =
dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan
)(
231)
(Suharsimi Arikunto, 2010:
yang tetap atau ajek (konsisten)
1) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran (difficulty
apabila
level)
diteskan
berkali-kali.
suatu
soal
didefinisikan
Sehingga meskipun berkali-kali
sebagai proposi atau presentase
tes
pada
subjek yang menjawab butir tes
sampel yang sama pada waktu
tertentu dengan benar. Sedangkan
yang tidak terlalu lama berbeda,
angka yang menunjukkan sukar atau
maka akan menghasilkan data
mudahnya
yang sama pula.
dinamakan indeks kesukaran, yang
tersebut
digunakan
suatu
butir
soal
dilambangkan dengan p, nilai p ini terletak antara 0 dan 1. Berbicara tentang karakteristik butir soal dan
82 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
peserta tes (testee). Bisa saja terjadi
soal tidak bisa lepas dari butir soal
bahwa suatu butir tes dianggap
atau testee (Harun Rasyid dan
mudah oleh kelompok siswa kelas A
Mansur, 2009: 239). Untuk uji
misalnya, tetapi pada kelompok
tingkat
siswa kelas B butir tes tersebut
digunakan
dianggap sulit. Jadi, berdasarkan
menggunakan
teori ini, analisis tingkat kesukaran
berikut:
kesukaran
tes
dalam
penelitian
rumus
yang ini
sebagai
B JS
P
Keterangan: = angka indek kesukaran item P B = Banyaknya testee yang menjawab benar butir i, (untuk tes uraian, jumlah skor butir i yang dijawab oleh testee) JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar (Anas Sudjiono, 2006: 241) Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Nilai P
Kategori
P ≤ 0,30
Sukar
P
Sedang
0,3
0,70
P > 0,7
Mudah
(Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 241) Dalam penelitian ini soal tes dipakai jika indeks kesukarannya 0,30 sampai dengan 0,70 dengan kategori sedang. 2) Analisis Daya Pembeda Daya
beda
dan
Mansur,
2009:
245)
menyatakan
menyatakan, tujuan pokok mencari
seberapa besar suatu butir soal
daya beda ialah untuk menentukan
dapat membedakan antara siswa
apakah butir soal tersebut memiliki
kelompok
kemampuan
tinggi
dan
kelompok
membedakan
rendah (Muhammad Hanif, 2010:
kelompok dalam aspek yang diukur,
38). Daya pembeda soal adalah
sesuai dengan perbedaan yang ada
kemampuan
untuk
pada kelompok tersebut. Untuk uji
membedakan antara peserta tes
daya beda tes dalam penelitian ini
yang pandai (prestasi tinggi) dengan
menggunakan rumus perhitungan
peserta tes yang kurang pandai
sebagai berikut:
suatu
soal
(prestasi rendah). (Harun Rasyid
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 83
∑
∑
(Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 250) Keterangan : = indeks daya pembeda butir soal D ∑ = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas = jumlah peserta tes pada kelompok atas ∑ = jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah = jumlah peserta tes pada kelompok bawah Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda Nilai Daya Beda Evaluasi 0,40 – 0,1 Baik 0,30 – 0,39 Dapat diterima (tidak perlu revisi) 0,20 – 0,29 Perlu revisi – 1,00 sampai 0,19 Buruk atau tidak berfungsi (Crocker dan Algina dalam Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 246) Butir-butir soal yang baik adalah
butir-butir
mempunyai
indeks
soal
lanjutan setelah
yang
dilaksanakan. Langkah-langkah analisis
deskriminasi
data dalam penelitian ini adalah sebagai
lebih dari 0,3. Jika terdapat butir
berikut:
soal yang mempunyai daya pembeda
1. Uji Normalitas
kurang dari 0,3 maka soal tersebut
Uji
tidak digunakan atau diperbaiki.
adalah
sebaran data yang dianalisis. Uji ini
Analisis data merupakan proses dan
normalitas
pengujian terhadap normal tidaknya
F. Teknik Analisis Data mencari
pengumpulan data
menyusun
digunakan
untuk
mengetahui
secara
apakah sampel yang digunakan dari
sistematis data yang diperoleh baik dari
populasi normal. Maka digunakan
hasil
tes,
prosedur uji normalitas pada data
dan
yang diujikan. Pengujian normalitas
lain.
data dapat digunakan dengan rumus
dokumentasi
sehingga
dan
mudah
hasil
dipahami
diinformasikan
kepada
Analisis
merupakan
data
orang
kegiatan
x2
Chi-kuadrat.
fo f h 2 fh
Keterangan:
x2 fo fh
: Chi-kuadrat/ chi Square : frekuensi hasil observasi : frekuensi yang diharapkan, dengan
84 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
:
fh
atau f h = (total kolom) (Imam Gunawan, 2013: 100) Uji hipotesis digunakan
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan
untuk menguji kebenaran hipotesis
untuk menguji apakah populasi-
yang
populasi yang mempunyai variansi-
penelitian. Data yang digunakan
variansi yang sama atau tidak.
dalam uji hipotesis adalah data yang
Langkah-langkah
berasal dari nilai hasil tes prestasi
untuk
uji
diajukan
dalam
sebuah
homogenitas antara lain:
Belajar IPS-Sejarah. Rumus yang
a) Hipotesis H o = 1 2 2 2 (sampel berasal dari sampel yang homogen) H 1 = 1 2 2 2 (sampel berasal dari sampel yang tak homogen) b) Tingkat signifikansi = 0,05
digunakan untuk menguji hipotesis
c) Statistik uji yang digunakan
a.
F
adalah uji-t (t-test) Adapun langkah-langkahnya untuk menganalisis hasil post test sebagai berikut:
VarianTerbesar VarianTerkecil
diterima
dapat digunakan rumus t-test baik yang separated, maupun
ditolak
b. jika
Fhitung F( 0,05,( n11)( n 21))
maka
berasal
populasi
dari
maka
digunakan
uji-t
adalah
sampel yang yang yang
homogen. H 0 ditolak maka sampel tidak
dari
homogen, digunakan heterogen. 3. Uji Hipotesis
populasi
maka
uji-t
adalah
≠
dan varian homogen maka dapat digunakan rumus t-test Rumus
H 0 diterima
berasal
Bila jumlah anggota sampel
pool varians.
e) Kesimpulan
homogen
pool varian.
jika
Fhitung F( 0,05,( n11)( n 21))
H0 :
=
dan varian homogen maka
(Sugiyono, 2010: 140) d) Keputusan uji H0 :
Bila jumlah anggota sampel
yang yang yang
t-test
separated
varians t=
X
1
X2
2 1
s s2 2 n1 n 2
Keterangan: = Mean sampel kelas eksperimen = Mean sampel kelas kontrol = Varian sampel eksperimen = Varian sampel kontrol = Jumlah sampel kelas eksperimen
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 85
= kontrol
Jumlah
sampel
kelas
Hipotesa yang diajukan adalah =
(Sugiyono, 2010:
138)
(tidak
ada
penggunaan
Selanjutnya hasil t-hitung
pengaruh media
terhadap prestasi
dikonsultasikan dengan t-tabel
Blog belajar
siswa)
dengan taraf signifikansi α = 0,05.
=
Keputusan uji hipotesis:
(ada
pengaruh
signifikan
t hitung > t tabel = H1 diterima dan H0 ditolak
media
yang
penggunaan Blog
terhadap
prestasi belajar siswa)
t hitung < t tabel = H1 ditolak dan H0 diterima Hasil Penelitian
Sukomoro Kabupaten Magetan. Data yang disajikan adalah data mengenai
A. Deskripsi Data Deskripsi
data
merupakan
prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas
bagian dari laporan penelitian yang
VIII
menyajikan gambaran mengenai data-
mendapatkan
data penelitian yang telah diperoleh
pembelajaran yang berbeda. Data yang
seorang
terkumpul merupakan data hasil post
peneliti
atau
data-data
SMPN
Sukomoro perlakuan
media
test
Data yang telah terkumpul disusun dan
formatif, jumlah siswa 40 orang dengan
dianalisis
spesifikasi
tujuan
untuk
Pada
setelah
penelitian yang telah dikumpulkan. dengan
siswa.
1
pelaksanaan
masing-masing
tes kelas
yang
kontrol berjumlah 20 siswa dan kelas
sebenarnya. Adapun tujuan dan analisis
eksperimen berjumlah 20, dengan soal
data
menghasilkan dalam
menguji
penelitian penelitian
hipotesis
dikemukakan
yaitu
ini
adalah
dan kunci jawaban sebanyak 20 nomor.
yang
telah
Berikut ialah hasil tes akhir siswa (post
membuktikan
test)
yang
diajar
dengan
media
Penggunaan media Blog berpengaruh
pembelajaran Blog dan siswa yang
positif terhadap prestasi belajar IPS-
diajarkan dengan media konvensional:
Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1
86 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
Tabel 4.1. Daftar Nilai prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro Kabupaten Magetan 2013/2014 Nilai Prestasi Belajar IPS-Sejarah No
Nama
Kelas Eksperimen
Nama
Kelas Kontrol
1
Aditiya Isna Rizky S
80
Tyo Bayu Saputra
87
2
Alifan A.A
87
Mariana Lestari
62
3
Andrian Purwo Y
68
Choirul A
80
4
Anggit Mahmud A
73
Agung Firmansyah
73
5
Ayu Lestari
80
Imam Sofian
80
6
Citra Noharun S
87
Yudi Santoso
73
7
Danang F
73
Ferial A
62
8
Dicky Novian A
80
Didik Adi P
62
9
Febriyani D.M
87
Rino Ardianto
67
10
Fery Dwi M
94
Agriadi Aditya D.S
73
11
Hana Mufti S
80
Andri Juli A
94
12
Haziz Febby E.W
100
M. Rudhy
73
13
Khoirotul Fawaida
80
Siti Zainab
62
14
Lala Rusida
80
Riska Cahyanti
80
15
Moh Yusril Sani
73
Ayu Eka
73
16
Muhammad I
87
Yunanda Oktavia
80
17
Niken L
80
Kelara A
73
18
Novi Triastuti
94
Niken Anjarsari
80
19
Riana Widiyawati
87
Sugandi Aji
94
20
Ririn Sulastri
80
Sheviyana Putri
62
Jumlah
1650
1490
Nilai Rata-Rata
82,5
Nilai Rata-Rata
74,5
Nilai Maksimal
100
Nilai Maksimal
94
Nilai Minimal
68
Nilai Minimal
62
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 87
Nilai Median
80
Nilai Median
73
Nilai Modus
80
Nilai Modus
73
Dari tabel di atas, didapatkan
sebesar 74,5, median sebesar 73 dan
nilai tes prestasi belajar siswa kelas
modus sebesar 73.
eksperimen dengan nilai tertinggi 100
Berdasarkan nilai tes prestasi
dan nilai terendah 68 tersebut, dapat
belajar siswa kelas eksperimen yang
diperoleh nilai rata-rata sebesar 82,5,
mendapatkan
median sebesar 80 dan modus sebesar
pembelajaran Blog dan kelas kontrol
80. Sedangkan kelas kontrol dengan
dengan
nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 62
dibuat grafik sebagai berikut:
media
perlakuan
media
konvensional
tersebut, dapat diperoleh nilai rata-rata 9 8 7 6 5 4 3 Gambar 4.1. Grafik Nilai Tes Prestasi Belajar Siswa dengan Media Pembelajaran Blog 2 1 0 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97 98-103 7 6 5 4 3 2 1 0 62-67
68-73
74-79
80-85
86-91
92-97
Gambar 4.2. Grafik Nilai Tes Prestasi Belajar Siswa dengan Media Pembelajaran Konvensional B. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Validitas
dapat
88 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
Uji
validitas
digunakan
setelah dikonsultasikan dengan r
untuk mengetahui bahwa soal yang
product moment, dengan jumlah 26
akan digunakan dalam penelitian
siswa. Kelas yang digunakan untuk
teruji valid. Langkah-langkah uji
uji validitas adalah kelas VIII G,
validitas
adapun hasil uji validitas adalah
sesuai
pada
langkah-
langkah di Bab III. Dari hasil uji
sebagai berikut:
coba tes validitas diperoleh data Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Validitas
Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0,446 0,471 0,516 0,488 0,489 0,549 0,390 0,389 0,591 0,516 0,428 0,495 0,609 0,617 0,458 0,433 0,415 0,709 0,422 0,593
rtabel
Keterangan
0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388 0, 388
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan perhitungan
Instrumen
harus
telah ditunjukkan bahwa soal tes
reabilitasnya,
yang
tersebut cukup dapat dipercaya
digunakan
bersifat
valid,
supaya
diuji
instrumen di atas dapat digunakan
untuk
sebagai
mengukur
penelitian. Uji reliabilitas dalam
prestasi belajar siswa. Perhitungan
penelitian ini menggunakan rumus
selengkapnya dapat dilihat pada
KR-20 yaitu:
alat
lampiran. 2. Uji Reliabilitas
untuk
digunakan
instrumen
(
)(
sebagai
∑
)
alat
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 89
merupakan varian total
Karena r
= 0,858 > r
yang diambil dari jumlah seluruh
tabel
siswa dengan jawaban yang benar
reliabel dan dapat digunakan untuk
dan dibagi dengan jumlah siswa.
penelitian.
Dalam
selengkapnya dapat dilihat pada
disajikan
tabel
reliabilitas
data-datanya
telah sebagai
maka instrumen Perhitungan
lampiran.
berikut:
3. Uji Tingkat Kesukaran
Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20: ∑ ( )( ) (
= 0,388;
hitung
)(
Analisis tingkat kesukaran soal tidak bisa lepas dari butir soal atau testee (Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 239). Adapun hasil
)
uji tingkat kesukaran dari kelas VIII adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Kelas VIII No Butir Soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1
0,73
Mudah
2
0,92
Mudah
3
0,62
Sedang
4
0,73
Mudah
5
0,42
Sedang
6
0,81
Mudah
7
0,46
Sedang
8
0,27
Sukar
9
0,58
Sedang
10
0,54
Sedang
11
0,54
Sedang
12
0,35
Sedang
13
0,50
Sedang
14
0,46
Sedang
15
0,50
Sedang
90 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
No Butir Soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan
16
0,50
Sedang
17
0,46
Sedang
18
0,50
Sedang
19
0,81
Mudah
20
0,38
Sedang
Berdasarkan
perhitungan
telah
kelompok tinggi dan kelompok
ditunjukkna bahwa soal tes yang
rendah (Muhammad Hanif, 2010:
digunakan
untuk
penelitian
38). Daya pembeda soal adalah
mempunyai
tingkat
kesukaran
kemampuan
suatu
soal
untuk
dengan taraf 0,27 sampai dengan
membedakan antara peserta tes
0,92.
yang
Perhitungan
selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran.
pandai
(prestasi
dengan peserta tes yang kurang
4. Uji Daya Beda
pandai (prestasi rendah). Uji daya
Daya beda menyatakan
beda soal tes kelas VIII sebagai
seberapa besar suatu butir soal
berikut:
dapat membedakan antara siswa Tabel 4.4. Hasil Uji Daya Beda kelas VIII No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
tinggi)
Daya Beda 0,23 0,15 0,46 0,23 0,38 0,23 0,31 0,23 0,85 0,46 0,31 0,08 0,69 0,62 0,54 0,54 0,46 0,54 0,23
Kriteria Cukup Culup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 91
No 20
Daya Beda 0,62
Kriteria Baik
Dalam penelitian ini, soal yang digunakan
adalah
soal
x 2
dengan
soal
di
atas
dapat
digunakan tanpa perlu diperbaiki atau
diganti.
Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data sampel dari
berdistribusi
populasi normal.
yang Dalam
penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Chi
Kuadrat
dengan
tingkat
signifikan 0,05 . 1.) Uji
Normalitas
Kelas
Eksperimen Kelas
Eksperimen
dalam
penelitian ini adalah kelas VIII.B Hipotesis: Ho:
sampel
populasi
berasal
yang
dari
berdistribusi
normal Ha: sampel tidak berasal dari populasi
yang
berdistribusi
menggunakan
Kemudian
membandingkan
dengan
chi
1,046.
kuadrat
tabel
dengan cara = k – 1 = 6 – 1 = 5, nilai
tabel
11,070
1,046 < 11,070, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2.) Uji Normalitas Kelas Kontrol Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas VIII C. Hipotesis: Ho:
sampel
populasi
kuadrat sebagai berikut :
chi
berdistribusi
Ha: sampel tidak berasal dari populasi
yang
berdistribusi
normal Perhitungan
uji
menggunakan
normalitas rumus
chi
kuadrat sebagai berikut :
f o f h 2
normalitas rumus
dari
normal
2
uji
berasal
yang
x
normal Perhitungan
yakni
dengan taraf signifikan 5%,
a. Uji Normalitas
berasal
ditemukan,
didapat
5. Uji Asumsi Dasar
fh
1,046 Setelah nilai chi kuadrat
kategori dapat diterima dan baik. Sehingga
f o f h 2
fh
Setelah nilai chi kuadrat ditemukan, yakni
. Kemudian
92 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
membandingkan
dengan
chi
kuadrat tabel dengan cara = k – 1 =
2.) Tingkat signifikansi 0,05 a. Uji statistik
6 – 1 = 5, didapat nilai tabel 11,070 dengan taraf signifikan 5%.
2
F
<
Varians terbesar s 2 72 2 0,67992 Varians terkecil 105 ,894 s1
11,070, maka dapat disimpulkan data
berdistribusi
normal. b.
Perhitungan selengkapnya dapat
Ftabel
Ftabel F 1 n 1 n 1 2 2
dilihat pada lampiran. penelitian
2,17
ini,
peneliti menguji homogenitas kelas VIII. Uji homogenitas digunakan
3.) Kriteria pengujian H 0 diterima jika
Fhitung F 1 n 1 n 1 1 2 2
untuk mengetahui apakah dua sampel mempunyai variansi yang
H 0 ditolak jika
sama. Uji homogenitas dilakukan
Fhitung F 1 n 1 n 1 1 2 2
dengan langkah sesuai pada Bab III dan perhitungan secara lengkap
4.) Kesimpulan
sebagai berikut:
Dari perhitungan diperoleh
1.) Hipotesis
Fhitung = 0,67992 dan Ftabel =
1 2 (sampel 2
Ho =
berasal dari homogen)
2
sampel
2,17. Karena
yang
Fhitung < Ftabel
maka H 0 diterima artinya
1 2 2 2 (sampel
H1 =
berasal dari sampel yang tak homogen) Dari uji normalitas data post tes
kedua sampel merupakan
diperoleh:
Perhitungan selengkapnya
a. Varians
untuk
Jumlah siswa kelas eksperimen
n1 = 20
b. Varians untuk kelas kontrol = 105,894 Jumlah siswa kelas kontrol =
n 2 = 20
sampel yang homogen.
kelas
eksperimen= 72
=
F0,05 19 19
b. Uji Homogenitas Dalam
1
dapat dilihat pada lampiran. 6. Uji Hipotesis Uji hipotesis
dilakukan
terhadap nilai post tes pada kelas eksperimen
dan
kelas
kontrol
dengan menggunakan uji hipotesis t.
Uji-t
digunakan
untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil yang diperoleh kelompok
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 93
H1 : 1 2
eksperimen dan hasil kelompok kontrol.
Perhitungan
secara
(ada pengaruh penggunaan
lengkap adalah sebagai berikut:
media Blog terhadap prestasi
Uji Hipotesis Perbedaan Dua RataRata a.) Hipotesis
belajar IPS-Sejarah)
H 0 : 1 2
b.) Menentukan taraf signifikansi = 0,05 dan derajat
(tidak ada pengaruh
kebebasan dk c.) Uji statistik
penggunaanmedia Blog
n1 n2 2 .
terhadap prestasi belajar IPSSejarah) Analisis data dengan uji t
Dari perhitungan diperoleh
Dari analisis data tes diperoleh: 1.
thitung =
2,683 dan t tabel = 1,68595
Nilai rata-rata kelas eksperimen:
x1 = 82,5
Berdasarkan uji hipotesis diatas thitung
>
ttabel
maka
pengaruh
berarti
ada
Jumlah siswa kelas eksperimen =
perbedaan
penggunaan
n1 = 20
media Blog terhadap prestasi belajar IPS-Sejarah dengan yang menggunakan
2. Nilai rata-rata kelas kontrol:
media
x 2 = 74,5
pembelajaran
konvensional
siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro Jumlah siswa kelas kontrol = n 2 = 20
C. Simpulan Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan Separated Perhitungan
tahun 2013/2014.
Uji
Varians
-t
rumus
t hitung = 2,683.
selengkapnya
dapat
sampel
yang
digunakan
untuk
penelitian memiliki jumlah (n) yang sama antara kelas eksperimen dengan
dilihat pada lampiran 14. Dk = + – 2 = 20+20-2 = 38 dengan α = 5% ttabel = 1,68595. d.) Kriteria Pengujian H 0 diterima jika t hitung
Berdasarkan hasil penelitian,
kelas kontrol, dan varian homogen sehingga
menggunakan
Separated Varians. Dengan Dk =
t tabel
H 0 ditolak jika t hitung t tabel
rumus +
– 2 = 20+20-2 = 38 dengan α = 5% diperoleh ttabel = 1,68595 jadi thitung = 2,683 > ttabel = 1,68595, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Karena Ho ditolak, maka kesimpulannya adalah
94 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
“Ada pengaruh penggunaan media Blog
media pembelajaran akan tahan lama
terhadap prestasi belajar IPS-Sejarah
mengendap
siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro
pembelajaran
Kabupaten Magetan.
tinggi. Dari pandangan ini hasil belajar
D. Pembahasan Hasil
sehingga memiliki
kualitas nilai
yang
bukan semata-mata bergantung pada analisis
uji
hipotesis
apa yang disajikan guru, melainkan
menggunakan uji t dengan menguji
dipengaruhi
perbedaan dua rata-rata data nilai post
berbagai informasi yang seharusnya
test.
diperoleh siswa dan bagaimana siswa
Sedangkan
kriteria
pengujian
adalah H O diterima jika t hitung < t tabel
H 1 ditolak jika t hitung > t tabel . Hasil penelitian
ini
menunjukkan
mengolah
oleh
interaksi
informasi
antara
tersebut
berdasarkan pemahaman yang dimiliki sebelumnya.
ada
Dalam penelitian ini, penerapan
pengaruh yang positif dari masing-
media
masing
eksperimen
adanya prestasi belajar siswa pada
terhadap
mata pelajaran IPS lebih baik daripada
siswa
maupun
kelas
prestasi
belajar
eksperimen
kelas kontrol siswa
maupun
baik
model
ternyata menunjukkan
pembelajaran
yang
masih
kontrol
konvensional. Prestasi belajar yang
siswa SMPN 1 Sukomoro. Melalui
dimiliki siswa tidak terlepas dari
analisis uji t (t-test) diperoleh nilai
faktor-faktor
dengan Dk =
– 2 = 20+20-2 = 38
melatarbelakanginya. E. Mulyasa (2005:
dengan α = 5% diperoleh ttabel =
191) mengemukakan bahwa faktor
1,68595 jadi thitung = 2,683 > ttabel =
eksternal dalam lingkungan keluarga
1,68595, sehingga dapat disimpulkan
baik langsung maupun tidak langsung
bahwa
memberikan
akan berpengaruh terhadap pencapaian
pengaruh yang positif terhadap prestasi
hasil belajar peserta didik. Disamping
belajar siswa khususnya pada kelas
itu, diantara beberapa faktor eksternal
eksperimen.
yang
+
media
Blog
kelas
kelas
Blog
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan Rudi Susilana
yang
mempengaruhi
proses
dan
prestasi belajar ialah peranan faktor guru atau fasilitator.
dan Cepi Riyana (2009: 10) bahwa
Pembelajaran
konvensional
media pembelajaran bisa berfungsi
ditandai dengan guru lebih banyak
untuk meningkatkan kualitas proses
mengajarkan tentang konsep-konsep
belajar mengajar. Pada umumya hasil
bukan kompetensi, tujuannya adalah
belajar siswa dengan menggunakan
siswa
mengetahui
sesuatu
bukan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 95
mampu untuk melakukan sesuatu, dan
sekolah diantaranya kondisi komputer
pada saat proses pembelajaran siswa
yang dimiliki sekolah tidak seluruhnya
lebih banyak mendengarkan. Sudah kita
tersambung dengan internet, jaringan
ketahui bahwa pembentukan konsep
internet
adalah semacam belajar menemukan
gangguan dari penyedia layanan, serta
yang menyangkut baik pembentukan
masih minimnya kemampuan guru
hipotesis
dalam
dan
pengujian
hipotesis
yang
tidak
stabil
pengoperasian
akibat
internet
maupun pembentukan generalisasi hal-
khususnya Blog yang mengakibatkan
hal khusus. Waktu usia masuk sekolah
proses
tiba,
telah
menggunakan media Blog tidak bisa
mempunyai kerangka konsep yang
berjalan dengan baik. Dengan adanya
mengizinkan
kendala
kebanyakan
siswa
terjadinya
belajar
bermakna.
pembelajaran
yang
hendaknya
Metode
dengan
dialami, segera
melakukan
pembelajaran
perbaikan
pembelajaran
Diantaranya fasilitas komputer maupun
hanya berpusat pada guru yang hanya
jaringan internet, agar siswa mudah
diisi dengan ceramah guru tentang
mengakses internet. Selain itu sekolah
materi yang akan dipelajari siswa.
hendaknya
Siswa
kesempatan
internet untuk memberikan pelatihan
untuk mengembangkan pengetahuan
kepada guru tentang penggunaan Blog
yang
konvensional,
dimana
tidak
diberikan
dimilikinya
cenderung
mendatangkan
fasilitas.
tutor
siswa
sebagai media pembelajaran sehingga
kurang
aktif
proses pembelajaran yang diinginkan
dalam
pembelajaran
dapat tercapai.
sehingga pembelajaran cenderung lebih membosankan.
perbaikan
sehingga
pasif
berpartisipasi
–
sekolah
Akibatnya,
proses
Penutup
belajar tidak berjalan secara kreatif,
Simpulan Berdasarkan
efektif, dan menyenangkan. Sehingga
data yang telah dilakukan, maka dapat
berdasarkan
disimpulkan bahwa penggunaan media
media
penelitian
Blog
penggunaan
A.
Blog
berpengaruh
pengambilan
positif
terhadap
sebagai
media
IPS-Sejarah
prestasi
prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas
belajar siswa lebih baik daripada siswa
VIII SMPN 1 Sukomoro pada pokok
dengan media konvensional.
bahasan
pembelajaran
Dalam penerapan media Blog
persiapan
kemerdekaan
Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan
IPS-
dengan aktifitas siswa yang lebih aktif
sejarah masih ada kendala yang dialami
dibanding pembelajaran yang tidak
sebagai
media
pembelajaran
96 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
menggunakan
media
Blog.
Kelas
mengembangkan
eksperimen yang diberikan perlakuan
sehingga
dengan media Blog memiliki nilai rata-
menarik dan mengesankan untuk
rata 82,5, sedangkan kelas kontrol yang
siswa sendiri.
tidak diberikan perlakuan media Blog Dari
hasil
Media analisis
data
diperoleh hasil uji t (t-test) yaitu t hitung = 2,683 > t tabel = 0,168595 pada taraf signifikansi 5% (0,05)
dengan db
sebesar 38, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
ada
pengaruh
penggunaan
media
Blog
terhadap
prestasi belajar IPS-Sejarah siswa kelas VIII SMPN 1 Sukomoro. Saran Berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian, maka saran yang peneliti
kemukakan
untuk
meningkatkan kualitas pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
(Sejarah)
agar
prestasi belajar yang didapatkan siswa meningkat adalah sebagai berikut: Diharapkan
dalam
pembelajaran siswa untuk kreatif aktif
mengemukakan
bertanya, pendapat
digunakan
aktif serta
aktif untuk mencari pengalaman baru sehingga dapat berguna untuk proses belajar selanjutnya. Selain itu, selama pembelajaran membuat karya (percobaan) siswa mampu
karya
yang
Blog
sebagai
dapat
salah
satu
alternatif media pembelajaran yang bisa
digunakan
guru
terutama
dalam mata pelajaran IPS-Sejarah yang
kebanyakan
merupakan
pelajaran masa lalu. 3. Untuk Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan
sekolah
sebagai
masukan dan pertimbangan bagi sekolah,
untuk
kebijakan
baru
pendidikan
menentukan dalam
untuk
dunia
menjadikan
siswa-siswanya lebih berprestasi. Salah satu yang dapat dilakukan oleh sekolah yaitu memfasilitasi guru-guru
untuk
mengembangkan misalnya
1. Untuk Siswa
dan
tercipta
2. Untuk Guru
memiliki rata-rata 74,5.
B.
kreatifitasnya,
dapat
media
sekolah
Blog,
memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan media Blog. 4. Bagi Peneliti an Peneliti yang akan mengadakan penelitian yang serupa hendaknya menggunakan materi dan subyek penelitian yang berbeda yaitu pada siswa SMPN atau MTsN serta melibatkan populasi dan sampel yang
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BLOG TERHADAP ………| 97
lebih luas, untuk mengetahui apakah penelitian ini akan memberikan hasil yang berbeda. Daftar Pustaka Abraham Nurcahyo dan Yudi Hartono. 2010. Konsep Dasar & Pengembangan IPSSD. Magetan: LE-Swastika Press. Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Anas Sudijono. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Arnie
Fajar. 2009. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. E. Mulyasa. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Harun Rasyid dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima. Ibadullah Malawi. 2011. Penelitian Pendidikan. Madiun: Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Madiun 2011 Imam Gunawan. 2013. Statistika Pendidikan Untuk Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ombak KKM SMPN 1 Sukomoro 2013.
Medhy Aginta. 2008. Kamus Istilah Blogger. Pdf (online). (http://www.blogguebo.com/2008 /08/e-book-kamus-istilah-bloggerextended.html, Diunduh kamis 20 maret 2014). Muhammad Hanif. 2010. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Madiun : Progam Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Madiun 2010. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, M. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama. Tim Penyusun UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2011. Materi: Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Malang: Uin-Maliki Press. Reni Akbar-Hawadi. 2006. A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: PT Grasindo. R. Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS). Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV WACANA PRIMA Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Solomon, Gwen dan Schrum, Lynne. 2011. WEB 2.0 Panduan bagi Para Pendidik. Jakarta Barat: PT Indeks Permata Puri Media. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
98 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Zaenal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.