Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM LAKTAT CAIR DAN TERENKAPSULASI SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING (Effect of Using Citric Acid and Lactic Acid Combination in Liquid or Encapsulated form as Feed Additive on Broiler Performance) M. HALIM NATSIR dan O. SJOFJAN Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Dinoyo, Malang ABSTRACT The purpose of this study was to investigate the effect of citric acid and lactic acid combination in liquid and encapsulated form on feed consumption, body weight, feed conversion ratio and Income Over Feed Cost (IOFC). The materials used were 100 Cobb broiler chicks with average initial body weight of 43.87 ± 3.48. The method employed in this experiment was Completely Randomized Design with 2 factors and 4 levels, and if there were significant effect it would be futhure tested with Duncan’s Multiple Range Test. The result showed that citric acid and lactic acid combination in either liquid and encapsulated form showed no significant effect (P > 0.05) on feed consumption and feed conversion ratio, but it significantly affected (P < 0.05) body weight gain and Income Over Feed Cost (IOFC). The addition of 0.6% citric acid and lactic acid combination in encapsulated form gives the best result on broiler performance, but that combination in liquid form requires 0.8% to give best performance. It is concluded that encapsulated form tend to increase production performance of broiler. The use of encapsulated require dose rate (0.6%) than liquid form (0.8%) to produce similar performance. It is suggested to use 0.6% citric acid and lactic acid combination in encapsulated form or 0.8% in liquid form to improve broiler performance. Key Words: Combination, Citric Acid, Lactic Acid, Liquid, Encapsulated, Production, Broiler ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair dan terenkapsulasi terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Materi yang digunakan adalah 100 ekor ayam pedaging DOC strain Cobb 500. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola tersarang dengan faktor 2 bentuk dan 4 level. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, PBB, konversi pakan dan IOFC. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam pakan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap konsumsi pakan dimana konsumsi pakan terendah terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat enkapsulasi 0,8% (2903,92 ± 149,54) dan tertinggi terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,6% (3059,92 ± 171,58). Level penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap PBB dimana PBB terendah terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,2% (1541,60 ± 44,33) dan tertinggi terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat enkapsulasi 0,6% (1679,44 ± 5,36). Penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap konversi pakan dimana konversi pakan terendah terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,8% (1,77 ± 0,01) dan konversi pakan tertinggi terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,2% (1,89 ± 0,08). Level kombinasi asam sitrat dan asam laktat memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap IOFC dimana IOFC tertinggi terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,8% (7777,56 ± 78,53) dan IOFC terendah terdapat pada kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair 0,2% (6527,86 ± 487,62). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk enkapsulasi cenderung meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging dibandingkan dengan bentuk cair. Kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk enkapsulasi membutuhkan level penggunaan yang lebih rendah (0,6%) dibandingkan dengan dalam bentuk cair (0,8%) untuk menghasilkan
636
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
penampilan produksi yang optimal. Level penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam pakan yang disarankan untuk meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging adalah 0,6 % dengan bentuk enkapsulasi. Kata Kunci: Kombinasi, Asam Sitrat, Asam Laktat, Cair, Enkapsulasi, Produksi, Ayam Pedaging
PENDAHULUAN Pakan dalam usaha peternakan merupakan faktor yang membutuhkan biaya yang tinggi yaitu sekitar 60 – 70% dari seluruh biaya produksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk mengefisienkan biaya pakan, menekan angka mortalitas dan menghasilkan daging ayam yang bebas dari residu antibiotik yaitu dengan memanfaatkan acidifier yang berupa asam sitrat dan asam laktat dari limbah pertanian. Acidifier adalah bahan sintetis atau bisa berupa bahan alami yang berfungsi meningkatkan kecernaan bahan pakan dan menjaga keseimbangan mikroba di dalam saluran pencernaan (ANONYMOUS, 2006) dengan cara menekan pertumbuhan mikroba patogen dan meningkatkan pertumbuhan mikroba non patogen serta berfungsi menciptakan kondisi pH yang sesuai untuk pencernaan zat makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan (HYDEN, 2000). Acidifier dapat berupa asam sitrat, asam laktat, asam propionat, asam asetat atau campuran asam organik (NATSIR et al., 2005). Proses produksi asam sitrat dalam bentuk enkapsulasi membutuhkan waktu yang relatif cepat namun mempunyai rantai karbon yang lebih panjang sehingga untuk memutuskan ikatan rantainya lebih sulit sebaliknya, asam laktat membutuhkan waktu yang relatif lama dalam proses produksinya namun rantai karbonnya lebih pendek sehingga untuk memutuskan ikatan rantainya lebih mudah. Adanya kekurangan dan kelebihan pada asam sitrat dan asam laktat menyebabkan perlu adanya kombinasi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Usus halus merupakan tempat utama pencernaan dan penyerapan zat makanan sehingga diperlukan usaha agar acidifier tidak terurai pada saluran pencernaan sebelum usus halus dengan cara enkapsulasi. Tujuan enkapsulasi adalah melindungi rasa dan aroma serta dapat meningkatkan kelarutan (SHELKE, 2004). Enkapsulan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah maltodekstrin karena bersifat larut dalam air (RAHAYUNINGDYAH, 2004), mengalami proses suspensi yang cepat, sifat browning rendah, mampu menghambat kristalisasi dan memiliki daya ikat yang baik (HUI, 1992). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan kajian ilmiah tentang penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat cair dan terenkapsulasi terhadap penampilan produksi ayam pedaging yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot hidup, konversi pakan dan IOFC. MATERI DAN METODE Ayam pedaging yang digunakan adalah Strain Cobb 500 sebanyak 100 ekor, acidifier yang berupa kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk cair dan enkapsulasi serta pakan basal. Kandang dan peralatan Kandang baterei, tempat pakan, tempat minum, lampu listrik 25 watt, timbangan O’Haus kapasitas 1300 gram, higrotermometer, timbangan digital kapasitas 5 kg, plastik, sapu, lap, ember, peralatan analisa proksimat bahan pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang menggunakan 8 kali perlakuan, 3 kali ulangan dan 4 level. Percobaan dilakukan dengan menambahkan kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap pakan basal sebanyak 0,2 – 0,8%. Pakan basal (P0) tanpa penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat digunakan sebagai pakan kontrol. Variabel penelitian Konsumsi pakan, pertambahan bobot hidup, konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC).
637
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
Analisis data Data yang diperoleh ditabulasi berdasarkan ANOVA dari RAL Pola Tersarang. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dari masing – masing kelompok dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk cair dan enkapsulasi dengan beberapa level penambahan memberikan hasil yang positif terhadap penampilan produksi ayam pedaging. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya mortalitas selama penelitian. Kondisi tersebut didukung oleh rata-rata suhu dan kelembaban yang sesuai yaitu 22oC dan 77%. Pengaruh bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap terhadap konsumsi pakan Bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap konsumsi pakan, walaupun bentuk enkapsulasi cenderung menurunkan konsumsi pakan. Hal ini mengindikasikan bahwa dugaan bentuk cair atau enkapsulasi dapat menurunkan laju aliran pakan dalam lambung sehingga lambung tidak cepat kosong dan menyebabkan konsumsi pakan turun tidak terbukti. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan GAUTHIER (2002) yang menyatakan bahwa penambahan asam organik
yang terenkapsulasi akan menurunkan laju aliran pakan sehingga pengosongan lambung lebih cepat dan konsumsi pakan meningkat. Pengaruh bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap pertambahan bobot hidup Bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap pertambahan bobot hidup, namun bentuk enkapsulasi cenderung meningkatkan pertambahan bobot hidup. Hal ini mengindikasikan bahwa dugaan bentuk enkapsulasi dapat meningkatkan penyerapan zat makanan lebih baik daripada bentuk cair tidak terbukti. Kombinasi asam sitrat dan asam laktat baik cair maupun enkapsulasi diduga telah terurai pada saluran pencernaan sebelum usus halus. Penurunan pH di usus halus seperti yang diharapkan dan bermanfaat untuk perkembangbiakan mikroba non patogen mungkin juga tidak terjadi. Disamping itu, kandungan zat makanan pada masing-masing perlakuan hampir sama sehingga konsumsi pada bentuk cair dan enkapsulasi juga hampir sama, akibatnya tidak ada perbedaan yang nyata pada pertambahan bobot hidup. Pengaruh bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap konversi pakan Bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap konversi pakan, namun bentuk enkapsulasi cenderung menurunkan konversi pakan. Hal ini
Tabel 1. Hasil penelitian pemberian pakan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk cair dan enkapsulasi Variabel yang diukur
Perlakuan Konsumsi pakan (g/ekor)
PBB (g/ekor)
Konversi pakan
IOFC (Rp/ekor)
Cair
2975,79 ± 69,17
1627,13 ± 45,83
1,83 ± 0,06
7230,54 ± 364,52
Enkapsulasi
2923,88 ± 75,83
1631,28 ± 46,73
1,79 ± 0,04
7264,89 ± 342,23
Basal*
2905,00 ± 64,02
1585,33 ± 37,39
1,89 ± 0,06
6560,44 ± 352,85
*)Hanya sebagai pembanding tidak dimasukkan analisis statistik
638
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
mengindikasikan bahwa dugaan bentuk cair maupun enkapsulasi dapat menurunkan konsumsi pakan dan meningkatkan pertambahan bobot hidup lebih baik daripada bentuk cair tidak terbukti, akibatnya konversi pakan juga tidak berbeda nyata. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan GAUTHIER (2002) yang melaporkan bahwa penambahan asam organik yang terenkapsulasi dapat menurunkan konversi pakan dari 1,61 untuk pakan kontrol menjadi 1,57. Pengaruh bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap IOFC Bentuk kombinasi asam sitrat dan asam laktat tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap IOFC, namun bentuk enkapsulasi cenderung meningkatkan IOFC. Walaupun ada kecenderungan bahwa bentuk enkapsulasi menurunkan konsumsi pakan, namun secara keseluruhan IOFC hampir sama karena konversi pakannya hampir sama. Pengaruh level pemberian kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap konsumsi pakan Level kombinasi asam sitrat dan asam laktat tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap konsumsi
pakan. Hal ini mungkin terjadi karena level yang digunakan tidak efektif untuk mengubah mekanisme yang meningkatkan konsumsi pakan, seperti palatabilitas mungkin tidak meningkat dan pengosongan lambung tidak terpengaruh karena laju pakannya. Disamping itu, pakan yang diberikan disusun tidak hanya iso protein dan iso energi, tetapi juga kandungan zat makanan lain pada masingmasing perlakuan hampir sama. Selain itu kombinasi asam sitrat dan asam laktat yang ditambahkan dalam pakan tidak memberi bau dan rasa yang enak sehingga tidak meningkatkan palatabilitas dan tidak mempengaruhi konsumsi pakan. Besarnya konsumsi pakan juga ditentukan oleh besarnya energi, protein dan kandungan zat makanan lain yang terkandung dalam pakan tersebut (WAHJU, 1992). Pengaruh Level Pemberian Kombinasi Asam Sitrat dan Asam Laktat Terhadap Pertambahan bobot hidup Level kombinasi asam sitrat dan asam laktat memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05) terhadap pertambahan bobot hidup. Hal itu menunjukkan bahwa mungkin level penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat baik dalam bentuk cair maupun terenkapsulasi dapat secara efektif meningkatkan pertambahan bobot hidup.
Tabel 2. Hasil penelitian pemberian pakan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam level pada bentuk cair dan enkapsulasi Variabel yang diukur Perlakuan
Konsumsi pakan (g/ekor)
Pertambahan bobot hidup (g/ekor)
Konversi pakan
IOFC (Rp/ekor)
K0P1
2918,83 ± 55,12
1541,60 ± 44,33a
1,89 ± 0,08
6527,86 ± 487,62a
K0P2
2975,25 ± 31,09
1633,94 ± 56,44ab
1,82 ± 0,05
7400,82 ± 419,28bc
b
1,84 ± 0,10
7215,93 ± 472,63abc
K0P3
3059,92 ± 171,58
1661,99 ± 56,44
K0P4
2949,17 ± 45,54
1670,99 ± 36,74b
1,77 ± 0,01
7777,56 ± 78,53c
K1P1
2912,83 ± 44,59
a
1565,82 ± 35,98
1,86 ± 0,01
6742,73 ± 188,09ab
K1P2
2913,83 ± 31,09
1634,33 ± 61,53ab
1,78 ± 0,06
7319,96 ± 515,87bc
K1P3
2964,92 ± 67,22
1679,44 ± 5,36b
1,77 ± 0,04
7581,64 ± 145,27c
1,77 ± 0,05
7415,24 ± 447,71bc
K1P4
2903,92 ± 149,54
b
1645,55 ± 84,04
Huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05)
639
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
Pengaruh level pemberian kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap konversi pakan Level kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk cair tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap konversi pakan. Hal itu menunjukkan bahwa efektifitas mengkonversi pakan menjadi daging jika diberikan pada level 0,2 – 0,8% kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk cair maupun enkapsulasi tidak berbeda. Walaupun pertambahan bobot hidupnya berbeda nyata namun selisih antar perlakuan kecil, sedangkan konsumsi pakannya sangat bervariasi. Pengaruh level pemberian kombinasi asam sitrat dan asam laktat terhadap IOFC Dari hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 10. menunjukkan bahwa level kombinasi asam sitrat dan asam laktat memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P < 0,05) terhadap IOFC. Dengan semakin meningkatnya level penambahan kombinasi asam sitrat dan asam laktat maka konversi pakan cenderung semakin menurun dan pada akhirnya IOFC semakin meningkat. Konversi pakan berbanding terbalik dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama pemeliharaan. Biaya produksi selama pemeliharaan ayam pedaging akan menurun dengan semakin efisiennya pakan yang diberikan. RASYAF (2004) menyatakan bahwa semakin baik konversi pakan maka semakin baik pula IOFCnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa efektifitas penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk enkapsulasi dan cair sama, hanya untuk
640
kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam bentuk enkapsulasi membutuhkan level penggunaan yang lebih rendah (0,6%) dibandingkan dengan dalam bentuk cair (0,8%) untuk menghasilkan penampilan produksi yang optimal. Level penggunaan kombinasi asam sitrat dan asam laktat dalam pakan yang disarankan untuk meningkatkan penampilan produksi ayam pedaging adalah 0,6% dengan bentuk enkapsulasi dan 0,8% dalam bentuk cair. DAFTAR PUSTAKA ANONYMOUS. 2006. Dietary Additives for Enhancing Nutritional Value of Feeds. http://www.fao.org. (2 April 2006). GAUTHIER, R. 2002. Intestinal Health, the Key to Productivity (The Case of Organic Acids). Precongreso Cientifico Avicola IASA. Puerto Vallarta, Jal. Mexico. HUI, Y. H. 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Vol 2. A Wiley Interscience Publication. John Wiley and Sons. Inc. New York. USA. HYDEN, M. 2000. “Protected“ Acid Additives. Feed international. July 2000. NATSIR, M.H., O. SJOFJAN, K. UMAM, A. MANAB. 2005. Rekayasa Produksi dan Pemanfaatan Acidifier Sebagai Pakan Unggas Melalui Teknologi “Proteksi” Enkapsulasi. Usulan Penelitian Hibah Bersaing XIII Perguruan Tinggi. Universitas Brawijaya. Malang. W. 2004. Pengaruh RAHAYUNINGDYAH, Penambahan Dekstrin Terhadap Kualitas Sari Wortel Instan. http://library.gunadarma.ac.id. (5 Mei 2006). RASYAF, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. SHELKE, K. 2006. Hidden Ingredients Take Cover in A Capsule. http://www.foodprocessing.com. (2 April 2006). WAHJU, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.