PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS
(Artikel)
Oleh SILFI AULIYANTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS Silfi Auliyanti1, ArwinAchmad2, Rini Rita T Marpaung2 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi 2 Dosen Pembimbing Email:
[email protected] HP: 089669557661 This research was aimed to know the effect of e-learning to students’s activity and learning outcomes. Samples were X.1 and X.2 that was chosen by purposive sampling. This research design was pretest-postest non equivalent group. This research data were quantitative and qualitative data. The quantitative data was obtained from the average value of test that were analyzed using t-test and U-test. The qualitative data are student learning activities data and quostionnaire responses that were analyzed descriptively. The result showed that the e-learning can improved students’s learning activity and learning outcomes, that were observed in experiment class was increase with the average score of all aspect was high criteria (80,63%). Students’s learning outcomes was proof with N-gain average 75,75. Beside that, most student (96,67%) gave positive response towards e-learning implementation. Thus, using e-learning was significant to improve students’s activity and learning outcomes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas X.1 dan X.2 yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Desain penelitian ini adalah pretes postes kelompok tak ekuivalen. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai tes yang dianalisis menggunakan uji-t dan uji-U. Data kualitatif berupa data aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan untuk semua aspek dengan rata-rata aktivitas berkriteria tinggi (80,63%). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain 75,75. Sejalan dengan hal itu, sebagian besar siswa (96,67%) memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan e-learning. Dengan demikian, penggunaan e-learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci : aktivitas belajar, e-learning, hasil belajar, virus
SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lam-
PENDAHULUAN Teknologi
(TI)
pung TA 2014/2015, diperoleh infor-
sub-sektor
masi bahwa sekolah memiliki keter-
teknologi yang berkembang sangat
sediaan fasilitas ICT yang cukup me-
pesat dan aplikasinya sangat luas.
madai tetapi dalam pemanfaatannya
Aplikasi TI, misalnya multimedia dan
belum optimal. Dalam proses pem-
web, dalam bidang pendidikan, mela-
belajaran masih berlangsung secara
hirkan banyak terobosan baru dalam
konvensional, sehingga membuat sis-
meningkatkan efisiensi dan efektivi-
wa merasa jenuh dan tidak terlibat ak-
tas proses pembelajaran. Oleh karena-
tif. Hal ini berdampak pada aktivitas
nya banyak negara berkembang tidak
dan hasil belajar siswa. Misalnya pa-
ragu-ragu melakukan investasi untuk
da materi pokok virus nilai rata-rata
mengembangkan infrastruktur bagi
siswa yaitu sebesar 55, nilai tersebut
penggunaan TI dalam bidang pendi-
belum mencapai kriteria ketuntasan
dikan (Susanti dan Sholeh, 2008: 1).
minimal (KKM) yang diterapkan di
merupakan
salah
Informasi satu
Terobosan baru di bidang pendidikan yang terbukti mampu me-
SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung yaitu ≥72.
ningkatkan mutu dan kualitas pendi-
Berpijak pada kurikulum 2013
dikan adalah adanya Electronic lear-
sekolah diberi keleluasan untuk me-
ning atau disingkat (e-learning). E-
rancang, mengembangkan dan meng-
learning adalah pembelajaran yang
implementasikan program sekolah se-
menggunakan jasa elektronika seba-
suai dengan situasi, kondisi dan po-
gai alat bantu melalui jaringan inter-
tensi keunggulan lokal yang bisa
net. Dengan e-learning guru bisa me-
dimunculkan di sekolah (Poerwati,
nyampaikan materi pelajaran melalui
2013: 285). Misalnya dengan meng-
jaringan internet sehingga siswa dapat
gunakan e-learning di sekolah, guru
mengakses materi tersebut kapan saja
dapat mengembangkan fasilitas ICT
dan dari mana saja tanpa dibatasi oleh
sehingga proses pembelajaran ber-
jarak, tempat, dan waktu (Suparno,
langsung secara optimal. Hal ini ber-
2002: 94).
pijak pada Permendikbud No.65 th
Hasil observasi dan wawan-
(2013: 1), bahwa Proses Pembelajaran
cara cara guru bidang studi biologi di
pada satuan pendidikan diselengga-
rakan secara interaktif, inspiratif, me-
METODE
nyenangkan, menantang, memotivasi
Penelitian
dilaksanakan
di
peserta didik untuk berpartisipasi ak-
SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lam-
tif, serta memberikan ruang yang
pung, semester ganjil tahun pelajaran
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
2014/2015. Sampel penelitian dipilih
kemandirian sesuai dengan bakat,
dengan cara puposive sampling yaitu
minat, dan perkembangan fisik serta
kelas
psikologis peserta didik.
eksperimen dan kelas X2 sebagai
Diketahui hasil penelitian yang dilakukan oleh Patadjenu (2013:
X1
terpilih
sebagai
kelas
kelas kontrol (Hadjar, 1999: 335) (Gambar 1)
1), menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran model e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana terjadi peningkatan sebesar 75% - 90%. Hal ini dikarenakan bahwa pemanfaatan media elektronik dalam pembelajaran dapat merangsang siswa untuk termotivasi dalam belajar. Dengan menggunakan e-
Kelas Pretes
I II
O1 O1
PerlakuanPostes
X C
O2 O2
Keterangan : I= Kelas eksperimen (Kelas X1) II= Kelas kontrol (Kelas X2) O1= Pretes O2= Postes X = e-learning C = Buku teks Gambar 1.Desain tes awal-tes akhir tak equivalen.
learning diharapkan tercapainya standar kompetensi lulusan dan standar proses yang dituju.
Data penelitian ini adalah data kuantitatif berupa kemampuan hasil
Dari uraian diatas, peneliti
belajar siswa yang diperoleh dari nilai
“Pengaruh
selisih antara pretes dengan postes
Penggunaan E-learning terhadap Ak-
dalam bentuk N-gain dan dianalisis
tivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada
secara statistik dengan uji t dan uji
Materi Pokok Virus”. Pembelajaran
Mann Withney U (uji U), serta data
ini dilakukan dengan tujuan meli-
kualitatif berupa data deskripsi di-
batkan siswa dalam proses pembe-
peroleh dari lembar observasi aktiv-
lajaran untuk bertindak secara aktif,
itas siswa dan angket tanggapan siswa
kreatif dan menyenangkan.
yang dianalisis secara deskriptif.
mencoba
menerapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini berupa data hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan tanggapan siswa
Kontrol 78,71
61,93 BS
terhadap penggunaan e-learning. 100 80 60 40 20 0
82,67 75,24
32,28 27,62
75,75
Kontrol
C1
54,4460
BTS
BTS
C2
C3
53,33
BS
C4
62,83
BS
BS
Postes
N-Gain
BTS Pretes
55,78
49,62
Eksperimen 80
Eksperimen
Keterangan : BS = Berbeda Signifikan BTS = Berbeda Tidak Signifikan Gambar 2. Hasil uji statistik terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol
Keterangan : BS = BerbedaSignifikan BTS = BerbedaTidakSignifikan Gambar 3. Hasil uji statistik terhadap aspek kognitif.
Gambar 3 menunjukkan bahwa N-Gain indikator kognitif C1, kedua sampel berdistribusi normal sehingga dilanjutkan uji homogenitas, uji t1,uji t2, didapatkan hasil bahwa rata-rata N-Gain C1 kelas eksperimen
Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa nilai pretes kedua kelas berbeda tidak signifikan artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Untuk nilai postes dan Ngain siswa pada kedua kelas berbeda secara signifikan yang terlihat dari perbedaan rata-rata nilai postes dan N-gain siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
lebih tinggi dari kelas kontrol. Indikator kognitif C2, dan C3sampel tidak ber-distribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji U, didapatkan hasil bahwa kedua sampel untuk N-Gain indikator C2, dan C3 tidak berbeda signifikan. Selanjutnya indikator C4, kedua sampel tidak berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji U, didapatkan hasil bahwa rata-rata nilai kedua sampel berbeda secara signifikan.
kontrol 79,17 68,33
Gambar 5 menunjukkan bah-
eksperimen
91,67 76,67 73,33 75 53,33 61,67
wa
semua
hampir
semua
siswa
(96,67%) merasa senang mempelajari materi pokok virus melalui sumber belajar e-learning yang dibuat oleh guru, sehingga membuat (86,67%) siswa lebih mudah memahami materi pokok virus dan sebanyak (83,33%) siswa lebih mudah mengerjakan soalsoal yang diberikan oleh guru. Selain
Gambar 4. Rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
itu sebanyak (86,57%) siswa dapat
Gambar 4 menunjukkan bah-
mengarahkan sendiri cara belajar
wa rata-rata aktivitas belajar siswa
melalui e-learning yang diberikan
pada kelas eksperimen lebih tinggi
oleh guru.
dibandingkan dengan kelas kontrol
Berdasarkan hasil penelitian
mengemukakan
dan analisis data dapat diketahui bah-
ide/pendapat, mengajukan pertanya-
wa penggunaan e-learning berpe-
an, dan mempresentasikan hasil dis-
ngaruh dalam meningkatkan aktivitas
kusi dan bekerjasama dengan teman.
belajar siswa pada kelas eksperimen.
Peningkatan rata-rata aktivitas siswa
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh
kelas eksperimen setelah diberi perla-
Wijaya (2012: 1), bahwa pembela-
kuan dengan pembelajaran menggu-
jaran e-learning berdampak pada mo-
nakan e-learning.
tivasi siswa dalam belajar, dikare-
baik untuk aspek
nakan pembelajaran e-learning memPERSENTASE %
berikan banyak kelebihan terutama Senang mempelajari materi Lebih mudah memahami materi Lebih mudah mengerjakan soal-soal Merasa bosan dalam proses belajar Tidak memberi kesempatan untuk berpikir Sulit berinteraksi dengan teman Sulit mengerjakan soal-soal di LKS Dapat mengarahkan sendiri cara belajar
Tidak Setuju
13,33 30 23,33 13,33 16,67 16,67 13,33 3,33 Setuju
Gambar 5. Tanggapan siswa terhadap penggunaan e-learning.
86,67 70 76,67 86,67 83,33 83,33 86,67 96,67
dalam hal meningkatkan interaktivitas siswa dalam belajar dan kemudahan dalam menjangkau informasi pembelajaran sehingga membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan Gambar 2 dike-
menggunakan
sumber
belajar
e-
tahui bahwa penggunaan e-learning
learning yang dibuat oleh guru. De-
menunjukkan bahwa rata-rata nilai
ngan menggunakan e-learning materi
pretes kedua kelas tidak berbeda se-
pela-jaran menjadi lebih menarik un-
cara signifikan, hal ini menunjukkan
tuk dipelajari sebab dengan berbagai
bahwa pada kedua kelas mempunyai
teknik animasi misalnya pada sub
tingkat pengetahuan awal yang sama.
materi ciri-ciri, struktur dan replikasi
Setelah proses pembelajaran berlang-
virus, maka materi pelajaran akan
sung didapat perbedaan yang sig-
lebih jelas dan konkret (Turino, 2009:
nifikan pada nilai postes antara kelas
1). Inilah yang di duga menyebabkan
eksperimen dan kelas kontrol, hal ini
hasil
menunjukkan bahwa rata-rata nilai
eksperimen lebih tinggi dari kelas
postes kelas eksperimen sebesar 82,67
kontrol.
lebih tinggi dari pada kelas kontrol
belajar
Pada
siswa
kelas
pada
kontrol
kelas
hasil
75,24 dan dihasilkan selisih nilai
belajar yang dicapai oleh siswa lebih
postes sebesar 7,43. Hasil N-gain dari
rendah dibandingkan dengan kelas
kedua sempel juga
menunjukkan
eksperimen. Rendahnya hasil belajar
bahwa data kedua kelas berbeda
siswa diduga karena pada proses
signifikan yang artinya rata-rata nilai
pembelajaran hanya menggunakan
N-gain pada kelas eksperimen lebih
buku teks.
tinggi yaitu sebesar 75,75 sedangkan
pada materi pokok tersebut kurang
pada kelas kontrol memiliki nilai rata-
efektif
rata
dan
imajinasi siswa untuk membayangkan
dihasilkan selisih nilai N-gain sebesar
proses-proses yang berkaitan dengan
12,92. Dengan demikian hasil belajar
replikasi virus melalui gambar yang
siswa
disajikan. Hal ini sesuai dengan
N-gain
yang
sebesar
diperoleh
62,83
di
kelas
Penggunaan buku teks
karena
memerlukan
eksperimen lebih tinggi dibanding
pendapat
kelas kontrol.
kemajuan teknologi informasi me-
Perbedaan
kenaikan
Sanjaya
(2008:
daya
146),
hasil
mungkinkan materi pelajaran tidak
belajar siswa pada kelas eksperimen
hanya disimpan dalam buku teks saja,
tersebut dikarenakan pada kelas eks-
akan tetapi bisa disimpan dalam
perimen dalam proses pembelajaran
berbagai bentuk teknologi yang lebih
efektif dan efisien, misalnya dalam bentuk CD, video, dan lain sebagainya. Berdasarkan Gambar 3 diketahui bahwa analisis indikator kognitif C1, memiliki presentase rata-rata nilai N-gain berbeda signifikan. Berikut contoh soal indikator C1.
karena soal yang diberikan terlalu sulit, sehingga siswa sulit menentukan jawaban yang paling tepat.
Analisis indikator kognitif C3, memiliki presentase rata-rata nilai Ngain tidak berbeda signifikan. Berikut adalah contoh jawaban indikator C3.
Gambar 8. Contoh soal indikator C3 Gambar 6. Contoh soal indikator C1 Komentar: berdasarkan jawaban siswa di atas, jawaban siswa sudah tepat sehingga siswa memperoleh skor 4.
Analisis indikator kognitif C2, memiliki presentase rata-rata nilai Ngain tidak berbeda signifikan. Berikut contoh soal indikator C2.
Komentar : berdasarkan jawaban siswa di atas terlihat bahwa jawaban siswa benar, namun kurang tepat dengan jawaban yang diharapkan. Hal ini dikarenakan soal yang disajikan kurang jelas perintahnya sehingga banyak siswa yang tidak paham maksud dari soal tersebut. Seharusnya pertanyaannya adalah sebagai generasi muda, sebutkan empat partisipasi yang dilakukan untuk menghindari penyebaran virus HIV.
Sedangkan analisis indikator kognitif C4, memiliki presentase ratarata nilai N-gain berbeda signifikan. Berikut contoh soal indikator C4.
Gambar 7. Contoh soal indikator C2 Komentar : berdasarkan jawaban siswa diatas jawaban siswa tidak tepat. Hal ini
Gambar 9. Contoh soal indikator C1
nakan e-learning, sehingga membuat
Komentar: berdasarkan jawaban siswa di atas, jawaban siswa sudah tepat sehingga siswa memperoleh skor 1.
(86,67%) siswa lebih mudah mema-
Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa aspek aktivitas belajar siswa yang tertinggi yaitu aspek bekerjasama dengan teman dengan rata-rata
sebesar
kriteria
sangat
91,67% tinggi.
dengan Hal
ini
dikarenakanmelalui sumber belajar elearning yang diberikan guru membuat siswa harus bekerjasama dengan teman kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam LKS serta 80,63% siswa dalam kelompok aktif mengemukakan ide/ pendapatnya masing-masing sehingga dapat menjawab pertanyaan yang disajikan dengan baik. Berdasarkan Gambar 5 diketahui diskusi
bahwa
berjalannya
dengan
baik
proses membuat
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran juga menjadi meningkat, hal tersebut dikarenakan siswa merasa senang mempelajari materi dengan menggunakan e-learning. Hal tersebut sesusai dengan persentase angket tanggapan siswa (Gambar 2) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
(96,67%)
merasa
senang
mempelajari materi dengan menggu-
hami
materi
pokok
virus
dan
sebanyak (83,33%) siswa lebih mudah
mengerjakan
soal-soal
yang
diberikan oleh guru, hal ini sesuai dengan
rata-rata
aspek
aktivitas
belajar siswa memiliki kriteria sangat tinggi dan meningkatnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Dari beberapa uraian di atas terlihat bahwa pembelajaran dengan meng-gunakan
e-learning
dapat
mening-katkan
aktivitas dan hasil
belajar siswa, sehingga sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan e-learning serta terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-learning berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok virus. Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan pembe-
lajaran
dengan
menggunakan
e-
learning yang dalam pelaksanaaan sebaiknya penelitian memperhatikan ketersediaan listrik dan jaringan internet sehingga siswa lebih mudah dalam mengakses materi pelajaran melalui e-learning sehingga pembelajaran tidak lagi terbatas ruang dan waktu.
DAFTAR RUJUKAN Hadjar, I. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo. Patadjenu, D. 2013. Penerapan Pembelajaran E-learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada SMAN 1 Bolangitang. Jurnal Pendidikan Ekonomi Unima. (Online), Volume 1, No 5, (http://ejournal.unima.ac.id/in dex.php/jpe/article/view/65), diakses 07 Maret 2014. Permendikbud. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud. Poerwati, E. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suparno, P. 2002. Reformasi Pendidikan sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Susanti, E dan M Sholeh. 2008. Rancang Bangun Aplikasi Elearning. Jurnal Teknologi Akprind Yogyakarta. (Online), Volume 1, No 1, (http://jurtek.akprind.ac.id/site /default/files/hal-5357sholehgabung-ok.pdf), , diakses 07 Maret 2014. Turino. 2009. E-learning Bahasa Inggris Berbasis Web. Jurnal Pascasarjana Magister Teknik Informatika Udinus. (Online), Volume 5, No 2, (http://research.pps.dinus.ac.id lib/jurnal), diakses 07 Maret 2014. Wijaya, M. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran elearning Berbasis Web dengan Prinsip e-pedagogy dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal BPK Penabur Bandung. (Online), Volume 2, No 1, (http://www.bpkpenabur.or.id/ files), diakses 07 Maret 2014.