Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR KALKULUS DIFERENSIAL BERBASIS PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA THE EFFECT OF USING DIFFERENTIAL CALCULUS TEXTBOOK BASED ON OPEN ENDED APPROACH TOWARDS STUDENTS’ MATHEMATICAL REPRESENTATION ABILITY Eka Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pontianak e-mail:
[email protected] dan
[email protected] Naskah diterima tanggal: 11/09/2014; Dikembalikan untuk revisi tanggal: 13/09/2014; Disetujui tanggal: 20/08/2014 Abstract: The aim of this research was to investigate the improvement of student’s ability on mathematical representation by using teaching materials based on open ended approach in differential calculus subject. This research was conducted at STKIP PGRI Pontianak in the even semester of 2012/2013 academic year. This research used cluster random sampling by choosing one of the four classes at the mathematics education department in the academic year of 2012/ 2013. The experimental method with the one group pretest-posttest design was applied in this research. The result of this research showed that: 1) there was an improvement on student’s ability on mathematical representation by using differential calculus teaching material based on open ended approach with moderate of quality of improvement level, 2) there was a difference on student’s ability on mathematical representation when it was viewed from the level of student’s prior knowledge, and 3) there was no difference on student’s ability on mathematical representation when it was viewed from their gender. Keyword: open ended approach, ability on mathematical representation, differential calculus Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa melalui penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan open ended pada mata kuliah kalkulus diferensial. Penelitian dilaksanakan di STKIP PGRI Pontianak pada semester genap tahun akademik 2012/2013. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster sampling dengan memilih satu kelas dari empat kelas yang ada pada program studi pendidikan matematika angkatan 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian the one group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa melalui penggunaaan bahan ajar kalkulus diferensial berbasis pendekatan open ended dengan kualitas peningkatan tergolong sedang, 2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa jika ditinjau dari tingkat kemampuan awal mahasiswa, dan 3) tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa jika ditinjau dari gender. Kata kunci: pendekatan open ended, kemampuan representasi matematis, kalkulus diferensial
Pendahuluan
koneksi. Beberapa bentuk representasi mate-
Kemampuan representasi merupakan salah satu
matis, seperti verbal, gambar, numerik, simbol
komponen proses standar dalam Principles and
aljabar, tabel, diagram, dan grafik merupakan
Standards for School Mathematics (National Council
bagian yang tak dapat dipisahkan dari pelajaran
of Teachers of Mathematics, 2000) kemampuan
Mat emat ika. Namun, pa da umumny a da lam
pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, dan
pembelajaran Matematika, representasi mate-
340
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
matis dipelajari atau diajarkan hanya sebagai
pem bela jara n ya ng m engg unak an m asal ah
pel engk ap
m asal ah
terbuka yang dapat dijawab dengan banyak cara/
Matemat ika. Seharusnya sebagai k omponen
d alam
menyele saik an
metode penyelesaian atau jawaban benar yang
pem bela jara n
kem ampuan
beragam. Dengan keberagaman cara penye-
representasi matematis perlu senantiasa dilatih
ya ng
e sensial,
lesaian dan jawaban tersebut maka mahasiswa
dalam proses pembelajaran matematika. Hal inilah
mendapat banyak pengalaman dalam menafsirkan
yang menyebabkan kemampuan representasi
masalah dan membangkitkan gagasan-gagasan
siswa dan mahasiswa terbatas.
yang be rbed a da lam meny elesaika n suatu
Kemampuan representasi matematis siswa
masalah (Silver, 1997). Hal ini membuka ke-
sangat terbatas, sehingga ketika siswa me-
mungkinan mahasiswa menggunakan berbagai
mecahkan masalah, cara penyelesaian yang
representasi untuk mencari solusi dari masalah
digunakannya cenderung melihat keterkaitan
yang dihadapinya dan dapat membantu maha-
unsur-unsur penting dalam masalah tersebut,
siswa melakukan pemecahan masalah secara
yang didominasi representasi simbolik, tanpa
kreatif. Dengan demikian, melalui pembelajaran
memperhatikan representasi bentuk lain (National
dengan pendekatan open ended diharapkan dapat
Council of Teachers Mathematics, NCTM 2000).
meningkatkan kemampuan representasi mate-
Beberapa penelitian juga mengungkapkan adanya
matis mahasiswa.
kelemahan kemampuan representasi matematis
Untuk melaksanakan perkuliahan dengan
mahasiswa. Kesulitan yang dijumpai, antara lain:
menggunakan pendekatan open ended, diperlukan
kesukar an m ahasiswa dal am m enje mbat ani
suatu bahan ajar yang berorientasi pada pen-
representasi-representasi dan secara fleksibel
dekatan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan
berpindah dari satu representasi ke representasi
penelitian dengan mengembangkan bahan ajar
lainnya (Yerushalmy, 1997). Ferrini dan Graham
yang berorientasi pada pendekatan open ended
(19 91)
meng atak an b ahwa dal am b elaj ar
untuk mata kuliah kalkulus diferensial. Bahan ajar
Kalkulus, mahasiswa seringkali merasa puas
ini juga mempertimbangkan kemampuan yang
dengan hasil yang berbeda dengan representasi
akan dikembangkan, yaitu kemampuan repre-
yang ber-beda, dan tidak selalu menyadari bahwa
sentasi matematis mahasiswa.
ha silnya i ni t idak konsisten, bahkan sali ng berkontradiksi.
Be rdasarka n
ur aian
di
ata s,
m asal ah
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1)
Kesulitan ini juga ditemui selama menjadi
Apa kah terd apat
peningk atan kem ampuan
pengajar mata kuliah kalkulus diferensial di STKIP
re presenta si m atem atis mahasiswa m elal ui
PGRI Pontianak. Sebagian besar mahasiswa masih
penggunaan bahan ajar kalkulus diferensial
mengala mi
m engg unak an
berbasis pendekatan open ended?; 2) Apakah
berbagai bentuk representasi matematis untuk
terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
menjelaskan ide-ide matematis dan memecahkan
representasi matematis mahasiswa ditinjau dari
masalah matematis. Mereka juga masih kesulitan
gender (laki-laki, perempuan) melalui penggunaan
dala m
bent uk
bahan ajar kalkulus diferensial berbasis pen-
representasi matematis. Kondisi ini perlu diatasi,
dek atan ope n end ed?; 3) Apa kah ter dap at
mengingat mahasiswa STKIP adalah calon guru
perbedaan peningkatan kemampuan representasi
Matematika yang seharusnya dapat mengem-
mat emat is m ahasiswa dit inja u da ri t ingk at
bangkan kemampuan representasi pada anak
kemampuan awal (atas, menengah, dan bawah)
didiknya.
melalui penggunaan bahan ajar kalkulus dife-
k esul itan
me lakukan
dal am
tra nsl asi
ant ar
Pemilihan pendekatan pembelajaran yang
rensial berbasis pendekatan open ended?
tepat akan menunjang pengembangan kemam-
Tujuan penelitian ini secara umum dimak-
puan representasi tersebut. Salah satu altenatif
sudkan unt uk m enge tahui p eningkat an k e-
pendekatan pembelajaran Matematika yang dapat
mampuan representasi matematis mahasiswa
meningkatkan kemampuan representasi mate-
melalui penggunaan bahan ajar Kalkulus dife-
matis mahasiswa adalah pendekatan open ended.
rensial berbasis pendekatan open ended. Secara
Pendekatan open ended merupakan pendekatan
khusus, penelitian ini bertujuan untuk menge-
341
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
tahui: 1) Peningkatan kemampuan representasi
memecahkan masalah menurut kemampuan dan
matematis mahasiswa melalui penggunaan bahan
minatnya, peserta didik dengan kemampuan yang
ajar kalkulus diferensial berbasis pendekatan open
lebih tinggi dapat melakukan berbagai aktivitas
ended; 2) Perbedaan peningkatan kemampuan
Matematika, dan peserta didik dengan kemam-
representasi matematis mahasiswa ditinjau dari
puan yang lebih rendah masih dapat menyenangi
gender (laki-laki, perempuan) melalui penggunaan
aktivitas matematika menurut kemampuan mereka
bahan ajar Kalkulus diferensial berbasis pende-
sendiri.
katan open ended; 3) Perbedaan peningkatan
Menurut Shimada (1997), pendekatan open
kemampuan representasi matematis mahasiswa
ended adalah suatu pendekatan pembelajaran
ditinjau dari tingkat kemampuan awal (atas,
yang dimulai dari mengenalkan atau meng-
menengah, dan bawah) melalui penggunaan
hadapkan peserta didik pada masalah terbuka.
bahan ajar kalkulus diferensial berbasis pen-
Pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan
dekatan open ended.
banyak jawaban yang benar dari masalah yang ada, sehingga memberikan pengalaman kepada
Hipotesis Penelitian
peserta didik dalam menemukan sesuatu yang
Berdasarkan latar belakang masalah, hipotesis
baru di dalam proses pembelajaran. Melalui
dalam penelitian ini adalah: 1) Peningkatan
kegiatan ini diharapkan pula peserta didik dapat
kemampuan representasi matematis mahasiswa
menjawab permasalahan dengan banyak cara,
mel alui
sehingga mengundang potensi intelektual dan
penggunaan
baha n
aj ar
K alkulus
Diferensial berbasis pendekatan open ended
pengala man
te rgol ong seda ng; 2) Terd apat per beda an
menemukan sesuatu yang baru.
pese rta
didi k
da lam
proses
peningkatan kemampuan representasi matematis
Sawada (1997) mengatakan bahwa dalam
mahasiswa d itinjau dari ge nde r ( laki -lak i,
pendekatan open ended, guru memberikan suatu
perempuan) melalui penggunaan bahan ajar
situasi masalah pada peserta didik yang solusi
Kalkulus Diferensial berbasis pendekatan open
atau jawaban masalah tersebut dapat diperoleh
ended; 3) Terdap at perb edaan peningk atan
de ngan ber baga i ca ra. Guru ata u pe ngaj ar
kemampuan representasi matematis mahasiswa
kemudian menggunakan perbedaan-perbedaan
ditinjau dari tingkat kemampuan awal (atas,
pendekatan atau cara yang digunakan peserta
menenga h da n ba wah) mel alui penggunaan
didik untuk memberikan pengalaman kepada
bahan ajar Kalkulus Diferensial berbasis pen-
peserta didik dalam menemukan atau menyelidiki
dekatan open ended.
sesuatu yang baru dengan menggabungkannya pada pengetahuan, keterampilan, dan metode-
Kajian Literatur
met ode/ cara -car a
Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran
dipelajari peserta didik sebelumnya.
Matematika
Ma tema tika
yang
te lah
Ide dari pendekatan open ended digambarkan
Pendekatan open ended dikembangkan di Jepang
sebagai suatu pendekatan pengajaran di mana
sejak tahun 1970-an. Menurut Shimada (1997)
aktivitas interaksi antara Matematika dan peserta
pendekatan open ended berawal dari pandangan
didik terbuka dalam berbagai macam pendekatan
bagaimana mengevaluasi kemampuan peserta
peme cahan masala h (Nohda, 1999 ). Ma kna
didik secara objektif dalam berpikir matematis
aktivitas interaksi antara ide-ide matematis dan
tingkat tinggi. Sementara itu, Nohda (1999)
peserta didik disebut terbuka dalam memecahkan
mengata kan
deng an
masalah dapat dijelaskan dari tiga aspek: (a)
pendekatan open ended adalah untuk membantu
aktivitas peserta didik dikembangkan melalui
mengembangkan aktivit as yang kreatif dari
pendekatan terbuka, (b) suatu masalah yang
peserta didik dan kemampuan berpikir matematis
dig unak an da lam pende kata n op en end ed
mereka dalam memecahkan masalah. Selain itu,
melibatkan ide-ide matematis, dan (c) pendekatan
de ngan pendeka tan ini diha rapk an m asing-
ope n end ed harus sel aras de ngan akt ivit as
masing peserta didik memiliki kebebasan dalam
interaksi antara (a) dan (b).
342
tujuan
p embe laja ran
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan
menemukan pemecahannya. Mahasiswa dapat
Pendekatan Open Ended
mengalami kesulitan memahami masalah dan
Apabila dosen telah menyusun suatu masalah
memecahkannya apabila penjelasan masalah
open ended dengan baik, langkah selanjutnya
terlalu ringkas. Hal ini dapat saja terjadi karena
adalah mengembangkan rencana pembelajaran.
dosen bermaksud memberi kebebasan yang cukup
Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan:
kep ada m ahasiswa untuk memi lih cara dan
1) Tuliskan respon mahasiswa yang diharapkan;
pendekatan pemecahan masalah atau karena
2) Mahasiswa diharapkan merespon masalah
mahasiswa hanya memiliki sedikit pengalaman
open ended yang diberikan dengan berbagai cara.
belajar, atau bahkan sama sekali tidak memilikinya
Dosen perlu menuliskan daftar antisipasi respon
akibat terbiasa mengikuti petunjuk pada buku
mahasiswa terhadap masalah. Hal ini diperlukan
teks; 5) Sajikan masalah semenarik mungkin.
mengingat kemampuan mahasiswa dalam meng-
Mengingat pemecahan masalah op en- end ed
ekspresikan ide mereka terbatas; 3) Tujuan yang
memerlukan waktu untuk berpikir, maka konteks
harus dicapai dari masalah yang diberikan harus
permasalahan yang disampaikan harus dikenal
jelas. Dosen harus benar-benar memahami peran
baik oleh mahasiswa dan harus menarik perhatian
masalah dal am k esel uruhan r enca na p em-
serta membangkitkan semangat bagi mahasiswa
belajaran. Apakah masalah yang akan diberikan
untuk menyelesaikannya; 6) Berikan waktu yang
kep ada
sebag ai
cukup kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi
pengenalan konsep baru atau sebagai rang-
maha sisw a
masalah. Dosen harus memperhitungkan waktu
kum an
d ari
di perl akuk an
mahasiswa.
yang dibutuhkan mahasiswa untuk memahami
Berdasarkan beberapa hasil penelitian masalah
kegi atan
masalah, mendiskusikan kemungkinan peme-
open ended efektif digunakan untuk pengenalan
cahanny a, d an m erangkum apa yang te lah
konsep baru atau dalam merangkum kegiatan
dipelajari. Berdiskusi antara mahasiswa dengan
belajar; 4) Lengkapi dengan prinsip problem posing
mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen
sehingga mahasiswa dapat memahami maksud
merupakan interaksi yang sangat penting dalam
dari masalah tersebut dengan mudah atau dapat
pembelajaran dengan pendekatan open ended.
memahami apa yang diharapkan dari mereka.
Secara umum, Takahashi (2005) menggambarkan
Masalah yang disajikan harus memuat informasi
proses pembelajaran dengan problem pende-
yang le ngka p, sehingga maha sisw a da pat
katan open ended seperti yang terlihat pada
mem aham inya
Gambar 1.
dengan
bel ajar
muda h
da n
da pat
PROBLEM
SOLUTION
SOLUTION
SOLUTION
SOLUTION SOLUTION
IDEAS/QUESTIONS/PROBLEMS
Gambar 1 Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended
343
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Berdasarkan uraian tentang pembelajaran
ditampilkan peserta didik sebagai model atau
dengan pendekatan open ended, maka garis besar
bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang
langkah pembelajarannya meliputi kegiatan awal,
digunakan untuk menemukan solusi dari masalah
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan inti
yang sedang dihadapinya sebagai hasil dari
mencakup memberikan masalah, merekam respon
interpretasi pikirannya. Suatu masalah dapat
yang diharapkan dari mahasiswa, pembahasan
direpresentasikan melalui gambar, kata-kata
respon mahasiswa, dan meringkas atas apa yang
(ve rbal) , tabe l, be nda k onkri t, ata u sim bol
telah dipelajari.
Matematika. Vergnaud (dalam Goldin, 2002) menyatakan
Representasi Matematis
representasi merupakan unsur yang penting
Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan
dalam teori belajar mengajar Matematika, tidak
para ahli berkenaan tentang representasi. Jones
hanya karena pemakaian sistem simbol yang juga
dan Knuth (1991) mengemukakan representasi
penting dalam Matematika dan kaya akan kalimat
adalah model atau bentuk pengganti dari suatu
dan kata, beragam dan universal, melainkan juga
situasi masalah atau aspek dari suatu situasi
karena Matematika mempunyai peranan penting
masalah yang digunakan untuk menemukan
dalam mengonseptualisasi dunia nyata.
solusi. Dalam psikologi umum, representasi berarti
Hiebert dan Carpenter (dalam Hudojo, 2002)
proses membuat model konkret dalam dunia nyata
mengemukakan bahwa pada dasarnya repre-
ke dalam konsep abstrak atau simbol. Dalam
sentasi dapat dinyatakan sebagai representasi
psikologi matematika, representasi bermakna
internal dan representasi eksternal. Berpikir
deskripsi hubungan antara objek dengan simbol
tentang ide matematis yang kemudian diko-
(Hwang, Chen, Dung, dan Yang, 2007).
munikasikan memerlukan representasi eksternal
Representasi yang dimunculkan oleh peserta
yang wujudnya antara lain: verbal, gambar, dan
did ik m erup akan ung kapa n-ungkap an d ari
benda konkrit. Berpikir tentang ide matematis
gagasan-gagasan atau ide-ide matematis yang
yang memungkinkan pikiran seseorang bekerja
ditampilkan peserta didik dalam upayanya untuk
atas dasar ide tersebut merupakan representasi
mencari suatu solusi dari masalah yang sedang
internal. Sejalan dengan pendapat tersebut,
dihadap inya (N CTM, 200 0). Cai, Lane, d an
Goldin (2002) mengatakan bahwa representasi
Jacabcsin ( 1996 ) m emandang re presenta si
ek ster nal
sebagai alat yang digunakan seseorang untuk
menggam bark an a pa-a pa y ang dike rjak an
mengomunika sika n ja waba n at au g agasan
seseorang secara internal atau dalam repre-
matematis yang bersangkutan.
sentasi internalnya.
adal ah
hasi l
pe rwuj udan
unt uk
Makna yang agak berbeda dikemukakan oleh
Cai, dkk. (1996) menyatakan bahwa ragam
Pape dan Tchoshanov (dalam Luitel, 2001) yang
re presenta si y ang seri ng d igunakan dal am
menyatakan bahwa terdapat empat gagasan
me ngom unik asik an M ate mati ka a ntar a la in
ya ng d igunakan dal am m emahami konsep
berupa: 1) sajian visual seperti tabel, gambar,
rep rese ntasi. Perta ma, repr esentasi dap at
grafik; 2) pernyataan Matematika atau notasi
dipandang sebagai abstraksi internal dari ide-ide
Matematika; 3) teks tertulis yang ditulis dengan
matematis atau skemata kognitif yang dibangun
bahasa sendiri baik formal maupun informal,
oleh peserta didik melalui pengalaman; kedua,
ataupun kombinasi semuanya. Sementara Steffe,
sebagai reproduksi mental dari keadaan mental
dkk. (dalam H udojo, 2002 ) me nggolongkan
yang sebelumnya; ketiga, sebagai sajian secara
representasi menjadi: verbal, gambar, benda
struktur melalui gambar, simbol ataupun lambang;
konkret, tabel, model-model manipulatif atau
dan keempat, sebagai pengetahuan tentang
kombinasi dari semuanya. Shield dan Galbraith
sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.
(dalam Neria dan Amit, 2004) menyatakan bahwa
Dar i be bera pa d efinisi tersebut dap at
peserta didik dapat mengomunikasikan pen-
disimpulkan bahwa representasi adalah ung-
jelasan-penjelasan me reka tentang strategi
kap an-ungka pan dari ide mat emat is y ang
matematis atau solusi dalam bermacam cara, yaitu
344
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
secara simbolis (numerik dan/atau simbol aljabar),
penelitian ini, untuk mengembangkan bahan ajar
secara verbal, dalam diagram, grafik, atau dengan
digunakan model pengembangan bahan ajar dari
tabel data.
Thiagarajan, Summel dan Summel (1974).
Lesh, dk k. ( dala m H wang , dk k., 200 7)
Model Thiagarajan, dkk. (1974) terdiri atas
membagi representasi yang digunakan dalam
empat tahap, yang dikenal dengan model 4-D
pendidikan Matematika menjadi lima jenis, yaitu
( four D model). Empat tahap tersebut, yaitu
representasi objek dunia nyata, representasi
pendefinisian (define), perancangan (design),
konkret, representasi simbol aritmetika, repre-
pengembangan (develop), dan pendesiminasian
sentasi bahasa lisan atau verbal, dan repre-
(disseminate). Tahap pendefinisian, terdiri dari:
sentasi gambar atau grafik. Di antara kelima
analisis ujung depan (front-end analysis), analisis
representasi tersebut, tiga yang terakhir lebih
siswa (learner analysis), analisis tugas (task
abstrak dan merupakan tingkat representasi yang
ana lysi s), ana lisi s konsep /mat eri ( conce pt
leb ih
m asal ah
analysis), dan perumusan tujuan pembelajaran
matematis. Kemampuan representasi bahasa atau
(sp ecif ying instructional objective s). Tahap
verbal adalah kemampuan menerjemahkan sifat-
perancangan, terdiri dari penyusunan tes (criterion
sifat yang diselidiki dan hubungannya dalam
test construction), p emiliha n medi a (med ia
masalah matematis ke dalam representasi verbal
selection), pemilihan format (format selection),
atau bahasa. Kemampuan representasi gambar
desain awal (initial design). Tahap pengembangan,
atau grafik adalah kemampuan menerjemahkan
terdiri dari penilaian para ahli (expert appraisal),
masalah matematis ke dalam gambar atau grafik.
ujicoba terbatas (developmental testing). Tahap
Kem ampuan r epresenta si simbol ari tmat ika
pendesiminasian, terdiri dari: validation testing,
adalah kemampuan menerjemahkan masalah
packaging, dan diffusion and adaption. Model 4-D
mat emat is
tersebut dapat dilihat secara jelas pada Gambar
t ingg i
da lam
ke
meme cahk an
da lam
repr esentasi
rum us
aritmatika.
2. Berdasarkan uraian diagram pada Gambar 2
Dari beberapa penggolongan representasi
jelas terlihat bahwa model 4-D ini mempunyai
tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
prosedur pelaksanaan yang jelas dan sistematis.
pada dasarnya representasi dapat digolongkan
Hal ini dapat dilihat dari masing-masing tahap
menjadi tiga, yaitu 1) representasi visual (gambar,
pengembangan yang diuraikan dengan jelas
diagram, grafik, atau tabel); 2) representasi
kegiatan apa yang harus dilakukan pada setiap
simbolik (pernyataan matematik/notasi mate-
tahap pengembangan.
matik, numerik/simbol aljabar); dan 3) representasi verbal (teks tertulis). Penggunaan semua
Metode Penelitian
jenis representasi tersebut dapat dibuat secara
Untuk menjawab masalah penelitian yang telah
lengkap dan terpadu dalam pengujian suatu
dirumuskan, metode penelitian digunakan adalah
ma sala h ya ng sama ata u de ngan kat a la in
metode eksperimen dengan bentuk penelitian
representasi matematis dapat dibuat secara
pre-eksperimen (Russefendi, 2005). Karena itu,
beragam.
penelitian ini menggunakan rancangan penelitian the one group pretest-posttest design.
Model Pengembangan Bahan Ajar
Penelitian dilakukan di STKIP PGRI Pontianak.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instruc-
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai
tional materials) secara garis besar terdiri dari
dengan bulan Juni 2013 semester genap Tahun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
Akademik 2012/2013.
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kompetensi yang telah ditentukan (Tim Pustaka
mahasiswa STKIP PGRI Pontianak Program Studi
Yustisia,
2007 ).
pe rkul iaha n
Dal am
de ngan
m erancang
sua tu
Pendidikan Matematika yang mengambil mata
menggunakan
sua tu
kuliah kalkulus diferensial pada semester genap
pendekatan tertentu, tentulah diperlukan proses
(dua) Tahun Akademik 2012/2013. Mahasiswa
da lam
ya ng
tersebar di empat kelas, yaitu dua kelas pagi (A
berorientasi pada pendekatan tersebut. Dalam
dan B pagi) dan dua kelas sore (A dan B sore).
meng emba ngka n
b ahan
aja r
345
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Front-end analysis Learner analysis
Task analysis
Concept analysis
Stage I: Define
Specification of objectives
Learner analysis Specification of objectives Criterion-test construction Media selection
Stage II: Design
Format selection Initial design
Initial design Criterion-test Expert appraisal
construction
Stage III: Develop
Developmental testing
Developmental testing Validation testing Stage IV: Disseminate
Packaging Diffusion and adoption
Gambar 2 Diagram Model 4-D
Pengambilan sampel penelitian dengan teknik
skor untuk masing-masing butir soal. Selanjutnya,
cluster random samp ling. Dari empat k elas
sebelum tes digunakan, dilakukan validasi ahli
tersebut diambil satu kelas, yaitu kelas B pagi
kepada lima orang pakar di bidang pendidikan
dengan jumlah mahasiswa 48 orang.
matematika. Berdasarkan hasil validasi dinyatakan
Tes kemampuan representasi matematis
bahwa soal layak untuk digunakan.
dibuat dengan tujuan untuk memperoleh informasi
Bahan a jar yang dik emba ngka n da lam
tentang kemampuan representasi matematis
penelit ian ini adal ah b ahan aja r ka lkul us
mahasiswa sebelum perkuliahan (pretes) dan
diferensial berbasis pendekatan open ended untuk
setelah mengikuti perkuliahan (postes) dengan
meningkatkan kemampuan representasi mate-
menggunakan bahan ajar kalkulus diferensial
matis mahasiswa. Selain itu, dikembangkan
berbasis pendekatan open ended. Kedua tes
silabus, satuan acara perkuliahan, dan lembar
(pretes dan postes) setara dan berbentuk tes esai.
ker ja mahasisw a se baga i p erangka t pe m-
Penyusunan tes diawali dengan pembuatan
bel ajar an
untuk
mendukung
p elak sana an
kisi-kisi soal yang mencakup materi, kemampuan
perkuliahan dengan menggunakan pendekatan
yang diukur, indikator, serta jumlah butir soal.
open ended. Perangkat pembelajaran ini divalidasi
Kemudian dilanjutkan dengan menyusun soal
oleh lima pakar di bidang pendidikan matematika.
beserta kunci jawaban dan aturan pemberian
Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa perangkat
346
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
pembelajaran tersebut layak digunakan dengan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
beberapa perbaikan, antara lain penggunaan
Penelitian ini melibatkan satu kelas yang terdiri
kalimat yang kurang tepat, penambahan contoh
atas 48 orang mahasiswa yang memperoleh
dan latihan, serta gambar yang kurang jelas.
perkuliahan kalkulus diferensial dengan meng-
Ta hap- taha p pe ngem bangan baha n aj ar
gunakan bahan ajar berbasis pendekatan open
meng acu pad a empat tahap p engemba ngan
ended. Data yang diperoleh setelah pretes dan
model yang dikemukakan oleh Thiagarajan, dkk.
postes disajikan pada Tabel 2, yaitu rerata nilai
(1974) yang dikenal dengan model 4-D, yaitu
pr etes, postes
define, design, develop, dan dessiminate. Namun,
ternormalisasi kemampuan representasi mate-
untuk keperluan pengembangan bahan ajar dalam
matis mahasiswa. Data dikelompokkan berda-
penelitian ini, tahapan hanya dilakukan sampai
sarkan kelompok penelitian, gender (perempuan,
pada tahap pengembangan, karena ujicoba hanya
laki-laki) dan tingkat kemampuan awal (atas,
dilakukan di STKIP PGRI Pontianak, tidak diperluas
menengah dan bawah).
ke perguruan tinggi lainnya.
dan
ga in serta
gai n sk or
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa terdapat
Tek nik anal isis dat a di lakukan deng an
peningkatan kemampuan representasi matematis
langkah-langkah sebagai berikut: 1) mendes-
mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar
kripsikan data melalui teknik-teknik statistik, yaitu
kalkulus diferensial berbasis pendekatan open
menggunakan tab el sehingga memudahk an
ended dengan kategori sedang. Begitu juga halnya
dip erol eh
kecende rung an
jika dilihat pada kelompok gender (perempuan,
memusat (rerata, deviasi standar, skor tertinggi,
laki-laki) dan tingkat kemampuan awal (atas,
dan terendah); 2) untuk mengetahui kualitas
menengah, dan bawah) terdapat peningkatan
peningkatan kemampuan representasi matematis
kemampuan representasi matematis mahasiswa
mahasiswa d enga n pe nggunaan bahan a jar
yang tergolong sedang, kecuali pada mahasiswa
kalkulus diferensial berbasis pendekatan open
tingkat kemampuan atas, peningkatan tergolong
end ed, dianalisis m engg una kan rumus ga in
rendah. Untuk melihat lebih jelas mengenai
ter norm alisasi dari Hak e (1 999) ; 3) unt uk
peningkatan kemampuan representasi matematis
memperoleh kedalaman analisis untuk kepen-
tersebut disajikan pada Gambar 3.
ukura n-uk uran
ti ngan general isasi, d igunakan uji sta tist ik
Be rdasarka n
Ga mbar
3
terl ihat
jel as
peningkatan kemampuan representasi matematis
peningkatan kemampuan representasi matematis
menurut kelompok penelitian, gender (laki-laki,
mahasiswa setelah menggunakan bahan ajar
perempuan) dan tingk at kemampuan (atas,
berbasis pendekatan open ended pada mata kuliah
menengah dan bawah). Selanjutnya, pengujian
kalkulus diferensial. Peningkatan yang terbaik
data ini menggunakan program SPPS 20.
adalah pada kelompok tingkat kemampuan bawah
Analisis p eningka tan dila kuka n d eng an menggunakan rumus gain ternormalisasi, yaitu: g
posttest score pretest score max imum possible score pretest score
terlihat dengan rata-rata pretes sebesar 0,00 ketika postes menjadi 36,92. Analisis Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis
Hasil perhitungan gain kemudian diinter-
Untuk mengetahui pe ningkatan kemampuan
pretasikan dengan menggunakan klasifikasi dari
representasi matematis mahasiswa digunakan uji
Hake (2009), dapat di lihat pada Tabel 1.
t satu sampel dengan program SPSS 20. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai t=25,481
Tabel 1 Klasifikasi Gain (g) Besarnya g g > 0,7 0, 3 < g g
0,3
Interpretasi Tinggi
0,7
Sedang Rendah
g = gain
347
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Tabel 2 Rerata Nilai Pretes, Postes, Gain dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa Kelompok Penelitian
Nilai
Pretes
Postes
Gain
5,34
37,22
31,88
(s=7,29)
(s=7,29)
(s=8,49)
Ideal Ekperimen Gender
100
Perempuan Laki-laki
Tingkat
Atas
100 100 100
Kemampuan Awal
Menengah
100
Bawah
100
5,29
36,25
30,96
(s=7,08)
(s=7,86)
(s=8,38)
5,19
39,04
33,85
(s=7,76)
(s=5,47)
(s=8,39)
22,56
42,05
19,49
(s=2,86)
(s=4,83)
(s=5,29)
4,12
36,32
32,2
(s=2,81)
(s=8,27)
(s=7,72)
0
36,92
36,92
(s=0)
(s=5,14)
(s=5,14)
Gain skor
Kategori
Ternormalisasi
Peningkatan
0,34
Sedang
0,33
Sedang
0,36
Sedang
0,25
Rendah
0,34
Sedang
0,37
Sedang
s = standar deviasi
Diagram Rata-rata Nilai Pretes, Postes dan Gain Kemampuan Representasi matematis
Pretes,
Postes,
Gain
Gambar 3 Diagram Rata-rata Nilai Pretes, Postes dan Gain Kemampuan Representasi Matematis dengan derajat kebebasan 47, p-value 0,00 lebih
perempuan dan laki-laki digunakan uji t dua
kecil dari =0,05, sehingga H 0 ditolak. Dengan
sampel. Dari hasil perhitungan diperoleh t=1,123
demikian, terdapat peningkatan kemampuan
dengan derajat kebebasan 46 dan p-value =
re presenta si m atem atis mahasiswa m elal ui
0,133 lebih besar dari =0,5 sehingga H0 diterima.
penggunaan bahan ajar kalkulus diferensial
Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan
berbasis pendekatan open ended .
peningkatan kemampuan representasi matematis ma hasi swa anta ra m ahasiswa lak i-la ki d an
Analisis Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Gender Analisis peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa ditinjau dari gender, yaitu
348
perempuan.
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
Analisis Peningkatan Kemampuan
menekankan pada bagaimana mahasiswa sampai
Representasi Matematis Ditinjau dari Tingkat
pada suatu jawaban, mahasiswa dapat mengem-
Kemampuan Awal
bangkan metode, cara atau
Analisis peningkatan kemampuan representasi
menyelesaikan masalah. Hal tersebut memberikan
mat emat is m ahasiswa dit inja u da ri t ingk at
pel uang pad a ma hasi swa untuk me lakukan
ke mamp uan awal mahasi swa, yai tu t ingk at
ela bora si yang lebi h be sar, sehingg a da pat
kemampuan atas, menengah dan bawah meng-
mengembangkan pemikiran matematis maha-
gunakan uji statistik one way anova. Dari hasil
siswa, serta membantu perkembangan aktivitas
perhitungan diperoleh dengan p-value = 0,00 lebih
yang kreatif dari mahasiswa dalam menggunakan
kecil dari sehingga ditolak. Dengan demikian,
berbagai representasi dalam menyelesaikan
terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
masalah.
yang berbeda untuk
representasi matematis mahasiswa ditinjau dari
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
ti ngka t ke mamp uan awa l ma hasi swa (ata s,
Dewanto (2008) tentang pembelajaran dengan
menengah, dan bawah) melalui penggunaan
pendekatan Belajar Berbasis-Masalah (BBM) yang
bahan ajar Kalkulus diferensial berbasis pende-
menyimpulkan bahwa melalui masalah non rutin,
katan open ended.
yang di dalamnya juga mencakup masalah open ended, dapat meningkatkan kemampuan re-
Pembahasan Hasil Penelitian
presentasi matematis mahasiswa pada mata
Kondisi awal mahasiswa yang didasarkan pada
kul iah
hasil
p rete s
di
jurusan
rera ta
matematika FMIPA Universitas Padjajaran. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
mahasiswa tergolong rendah yaitu rata-rata 5,34
Fadillah (2010) bahwa melalui pembelajaran
(nilai ideal 100). Kondisi seperti inilah yang
dengan pendekatan open ended dapat mening-
me nyeb abka n di lakukan pene liti an m elal ui
katkan kemampuan representasi matematis siswa
pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan
SMP di kota Pontianak.
a wal
ba hwa
ma tema tika
mat emat is
kem ampuan
me nunj ukka n
pemodela n
repr esentasi
open ended pada mata kuliah kalkulus diferensial.
Secara umum , di temukan bahw a tid ak
Ber dasa rkan per olehan nilai mahasiswa
terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
sebelum dan sesudah pembelajaran melalui
representasi matematis yang signifikan antara
penggunaan bahan ajar berbasis pendekatan
mahasiswa perempuan dan laki-laki setelah
open ended, diketahui terdapat peningkatan
menggunakan bahan ajar berbasis pendekatan
kemampuan representasi matematis mahasiswa
open ended pada mata kuliah kalkulus diferensial.
sebesar 0,34 dengan kategori sedang. Hasil
Hal ini terlihat dari kualitas peningkatan antara
pengujian hipotesis terhadap peningkatan ini
kemampuan representasi matematis mahasiwa
adalah signifikan, yang berarti bahwa melalui
perempuan dan laki-laki, masing-masing tergolong
penggunaan bahan ajar pada mata kuliah kalkulus
sedang yaitu, 0,33 dan 0,36. Ini menunjukkan
diferensial berbasis pendekatan open ended dapat
bahwa pendekatan open ended dapat diterapkan
meningkatkan kemampuan representasi mate-
pada mahasiswa laki-laki maupun perempuan
matis mahasiswa.
dalam upaya meningkatkan kemampuan re-
Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa
presentasi matematis mereka.
pembelajaran open ended dapat meningkatkan
Berbeda dengan hasil uji hipotesis pada
kemampuan representasi matematis mahasiswa.
peningkatan kemampuan representasi matematis
Hal ini terjadi, karena dalam pembelajaran open
mahasiswa jika ditinjau dari gender, jika ditinjau
ended mahasiswa diberikan kesempatan untuk
dar i ti ngka t ke mamp uan
menyelesaikan masalah dengan ragam jawab dan
dip erol eh b ahwa peningk atan
rag am cara/ metode, sehingga akan muncul
re presenta si m atem atis mahasiswa t ingk at
beragam representasi dari masalah.
kemampuan atas, menengah, dan bawah, ber-
awal
mahasiswa kem ampuan
Ma sala h te rbuk a ya ng dibe rika n pa da
beda secara signifikan. Peningkatan kemampuan
mahasiswa, bukan hanya berorientasi untuk
representasi matematis ini yang cukup berarti
mendapatkan jawaban atau hasil akhir tetapi lebih
terlihat pada kelompok bawah yaitu dari skor
349
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
pretes sebesar 0,00, ketika postes meningkat
ajar kalkulus diferensial berbasis pendekatan open
menjadi 36,92. Hasil penelitian ini menunjukkan
ende d te rgol ong seda ng; 2) tida k te rdap at
bahwa pendekatan open ended dapat membantu
perbedaan peningkatan kemampuan representasi
kelompok bawah dalam meningkatkan pres-
matematis mahasiswa
tasinya.
laki dan perempuan); 3) terdapat perbedaan
ditinjau dari gender (laki-
Hal ini sejala n dengan pe ndapa t Nohda
peningkatan kemampuan representasi matematis
(1999) yang mengatakan bahwa melalui pem-
mahasiswa ditinjau dari tingkat kemampuan awal
belajaran dengan pendekatan open ended masing-
mahasiswa (atas, menengah, dan bawah).
masing
sisw a
me mili ki
k ebeb asan
dal am
Dari hasil pengamatan terhadap jawaban
memecahkan masalah menurut kemampuan dan
mahasiswa pada soal tes kemampuan repre-
minatnya. Siswa dengan kemampuan yang lebih
sentasi matematis mahasiswa terdapat kele-
tinggi dapa t me lakukan berb agai akt ivit as
mahan dalam menjawab masalah dari translasi
matematika, dan siswa dengan kemampuan yang
representasi visual (grafik) ke r epresentasi
lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas
simbolik. Namun, kemampuan mahasiswa dalam
matematika menurut kemampuan mereka sendiri.
menyelesaikan masalah translasi representasi
Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa dengan
simbolik ke representasi visual (grafik) sangat
kemampuan bawah dapat belajar dengan baik
baik.
sehingga terjadi peningkatan yang lebih baik dari kelompok tinggi dan menengah.
Saran
Kemampuan representasi matematis maha-
Berdasarkan simpulan di atas, dapat diberikan
siswa melalui penggunaan bahan ajar kalkulus
sa ran- sara n ke pada dosen dan calon guru
diferensial berbasis pendekatan open ended,
Ma tema tika (ma hasi swa ) se baga i be rikut:
belum memberikan kontribusi yang memuaskan.
Pertama, dosen dapat menggunakan bahan ajar
Hal ini dapat dilihat dari jawaban mahasiswa
yang berbasis pendekatan open ended ini sebagai
terhadap soal kemampuan representasi mate-
salah satu alternatif bahan ajar dalam melak-
matis yang diberikan. Dari hasil pengamatan
sanakan perkuliahan di program studi pendidikan
dip erol eh b ahwa kem ampuan r epre sent asi
Ma tema tika , te ruta ma untuk me ning katk an
mat emati s mahasisw a pa da aspek t ransl asi
kemampuan representasi matematis mahasiswa;
representasi visual (grafik) ke r epresentasi
Kedua, kemampuan representasi matematis
simbolik masih tergolong kurang. Hal ini terjadi
mahasiswa akan berkembang dengan baik, jika
karena mahasiswa masih belum dapat membaca
masalah Matematika dapat dieksplorasi oleh
grafik dengan baik untuk kemudian menguna-
ma hasi swa. Ole h ka rena it u, d osen per lu
kannya dalam menyelesaikan masalah secara
mengemb angk an m asal ah M atem atik a ya ng
simbolik. Sebaliknya, kemampuan representasi
terbuka, kontekstual, rutin dan nonrutin se-
mat emati s mahasisw a pa da aspek t ransl asi
hinggga dapat meningkatkan berfikir tingkat tinggi
representasi simbolik ke representasi visual
mahasiswa seperti kemampuan representasi
(grafik) sudah mencapai hasil yang memuaskan,
matematis. Ketiga, model masal ah-masalah
dilihat dari hasil tes, kemampuan ini tergolong
terbuka dengan pendekatan open ended yang
sangat baik.
diberikan pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai model belajar Matematika secara mandiri
Simpulan dan Saran
guna meningkatkan kemampuan representasi
Simpulan
matematis serta kemampuan matematis lainnya
Dari hasil analisis data diperoleh hasil sebagai
yang merupakan suatu proses dalam perkuliahan
berikut: 1) peningkatan kemampuan representasi
Matematika.
matematis mahasiswa melalui penggunaan bahan
350
EKa Kasah Gordah dan Syarifah Fadillah, Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Kalkulus Diferensial Berbasis Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa
Pustaka Acuan Dewanto, S. 2008. Meningkatkan Kemampuan Multipel Representasi Mahasiswa melalui Problembased Learning. Disertasi pada SPS UPI. Tidak Diterbitkan. Cai, J., Lane, S., dan Jacabcsin, M.S. 1996. The Role of Open Ended Task and Holistic Scoring Rubrics: Assesing Students’ Mathematical Reasoning and Communication. Dalam Elliot, P.C. dan Kenney, M.J. (Eds.) Yearbook Communication in Mathematics K-12 and Beyond. Reston, VA: NCTM. Fadillah, S. 2010. Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis. Pemecahan Masalah Matematis, dan Self Esteem Siswa SMP Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended. Disertasi. Bandung: PPs Universitas Pendidikan Indonesia. Ferrini, M. J. dan Graham, K. G. 1991. An Overview of the Calculus Curriculum Reform Effort: Issues for Learning, Teaching, and Curriculum Development. The American Mathematical Monthly, 98(7), 627-635. Goldin, G. A. 2002. Representation in Mathematical Learning and Problem Solving. Dalam English, L.D. (Ed.). Handbook of International Research in Mathematics Education. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Hake, R. R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores, AREA-D-American Educational Reseach Association’s Devision D, Measurement and Reseach Methodology. http://lists.asu.edu/cgibin/ wa?A2=ind9903&L=aera-d&p=R6855. diakses tanggal 22 Oktober 2008. Hudojo, H. 2002. Representasi Belajar Berbasis Masalah. Prosiding Konferensi Nasional Matematika XI, Edisi khusus. Hwang, W.Y., Chen, N.S., Dung, J.J., dan Yang, Y.L. 2007. Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System. Educational Technology & Society, X (2), 191-212. Jones, B.F. dan Knuth, R.A. 1991. What Does Research Say About Mathematics? http://www.ncrl.org/ sdrs/areas/stw_esys/2math.html. diakses tanggal 12 Februari 2008. Luitel, B.C. 2001. Multiple Representations of Mathematical Learning. http://www.matedu.cinvestav.mx/ adalira.pdf. diakses tanggal 18 Desember 2007. National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Drive, Reston, VA: The NCTM. Neria, D. dan Amit, M. 2004. Students Preference Of Non-Algebraic Representations In Mathematical Communication. Proceedings of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. III, 409 – 416. Nohda, N. 1999. A Study Of “Open-Approach” Method In School Mathematics Teaching - Focusing On Mathematical Problem Solving Activities. http://www.nku.edu/~sheffield/nohda.html. diakses tanggal 31 Maret 2008. Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: PT Arsito. Sawada, T. 1997. Developing Lesson Plans. Dalam Shimada, S. dan Becker, J.P. (Eds.). The Open Ended Approach. A New Proposal for Teaching Mathematics. Reston, VA: NCTM.
351
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September 2014
Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Problem Posing. http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publications/zdm/2dm97343.pdf.
Diakses
tanggal 19 Mei 2008. Shimada, S. 1997. The Significance of an Open Ended Approach. In Shimada, S. dan Becker, J.P. (Eds.). The Open Ended Approach. A New Proposal for Teaching Mathematics. Reston, VA: NCTM. Takahashi, A. 2005. Characteristics of Japanese Mathematics Lessons. http://www.criced.tsukuba.ac.jp/ math/sympo_2006/takahashi.pdf. diakses tanggal 31 Maret 2008. Thiagarajan, S., Summel, D.S., dan Summel, M. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children: A Source Book. Bloomington: Center of Innovation on Teaching the Handicapped. Minneapolis: Indian University. Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) SD, SMP, dan SMA. Seri Perundangan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Yustisia. Yerushalmy, M. 1997. Designing Representations: Reasoning about Functions of Two Variables. Journal for Research in Mathematics Education, 27 (4), 431-466.
352