PENDEKATAN OPEN ENDED Oleh : Nuryadi, S.Pd.Si., M.Pd*)
A. Pengertian Pendekatan Open Ended Menurut Shimada (1997: 1), pendekatan open ended merupakan pendekatan yang memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan matematika yang baru dengan mengkombinasikan pengetahuan yang dimiliki siswa, keterampilan, atau cara berfikir siswa yang telah dipelajari sebelumnya. Pendekatan open ended diawali dengan menyajikan masalah kepada siswa, masalah yang disajikan merupakan masalah incomplete yaitu masalah yang diformulasikan memiliki lebih dari satu cara untuk sampai pada jawaban dan memiliki lebih dari satu jawaban benar. Pehkonen (1997) menyatakan bahwa metode penggunaan soal-soal open ended di dalam kelas disebut sebagai pendekatan open ended. Selain itu Pui Yee (2009: 265), menyatakan bahwa soal tipe open ended terkait dengan pendekatan open ended, mathematical investigation, problem based learning Sawada (1997: 23), menyatakan bahwa dalam pendekatan open ended, guru memberikan suatu situasi masalah pada siswa dimana solusi atau jawaban dapat diperoleh dengan berbagai cara. Guru kemudian menggunakan perbedaan-perbedaan pendekatan atau cara yang digunakan siswa untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam menemukan atau menyelidiki sesuatu
yang
baru
dengan
menggabungkannya
pada
pengetahuan,
keterampilan, dan metode matematika yang telah dipelajarinya. Pada pendekatan open ended tujuan pemberian masalah bukan untuk menemukan jawaban akan tetapi menemukan strategi, cara, pendekatan yang berbeda untuk sampai pada jawaban dari masalah yang diberikan. Menurut Silver (1997: 97), pada pendekatan open ended, siswa menganalisa masalah dan metode pemecahan masalah melalui proses pemecahan masalah dalam satu arah dan kemudian membahas dan mengevaluasi berbagai metode solusi yang telah dikembangkan dan disajikan oleh teman sekelas. Dengan menganalisa masalah, dan mengevaluasi berbagai metode solusi secara tidak langsung siswa telah melakukan kegiatan berfikir *) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
tingkat tinggi untuk menemukan metode pemecahan dari masalah tersebut serta bernalar apakah strategi atau metode yang ditemukan masuk akal atau tidak. Nohda (1999), mengatakan bahwa tujuan dikembangkan pengajaran dengan pendekatan open ended adalah untuk membantu mengembangkan aktivitas yang kreatif dari siswa dan kemampuan berfikir matematis siswa dalam memecahkan masalah. Selain itu kemampuan berpikir matematika siswa dapat berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif dari setiap siswa terkomunikasi melalui proses pembelajaran. Menurut Erman Suherman (2003: 124), menyatakan bahwa pendekatan open ended menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Lebih lanjut Erman Suherman (2003: 127), menyatakan bahwa: pendekatan open ended bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan berpikir matematika secara simultan. Mc Intos & Jarret (2000: 6), menyatakan bahwa pembelajaran dengan memecahkan masalah open ended akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih fleksibel yang diperoleh dari situasi-situasi baru dan digunakan untuk mempelajari hal-hal baru. Ketika siswa menghadapi masalah matematika yang menarik dan menantang mereka dalam konteks pemecahan masalah open ended kemungkinan besar akan memperoleh berbagai pengalaman internal. Menurut Badger & Thomas (1992), soal-soal open ended memfokuskan pada pemahaman siswa, kemampuan mereka untuk berpikir, dan kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks non rutin. Sawada (1997: 23-24), menyatakan beberapa keunggulan dan kelemahan pendekatan open-ended, keunggulan pendekatan open ended yaitu: 1.
Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya;
2.
Siswa
memiliki
kesempatan
lebih
banyak
dalam
memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif; 3.
Siswa
dengan
kemampuan
matematika
permasalahan dengan cara mereka sendiri;
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
rendah
dapat
merespon
4.
Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan;
5.
Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. Kelemahan pendekatan open ended yaitu:
1.
Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah;
2.
Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan;
3.
Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka;
4.
Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi. Takasago
(1997:
37),
menyatakan
format
setiap
bagian
pada
pembelajaran dengan pendekatan open ended yaitu sebagai berikut: 1.
Masalah dan konteksnya : Masing–masing siswa diberikan masalah kemudian menyampaikan tujuan dari masalah yang telah diberikan. Masalah yang diberikan sesuai dengan program matematika atau berhubungan dengan teksbook matematika yang dimiliki siswa.
2.
Respon yang diharapkan dan diskusi tentang respon-respon: Siswa mendiskusikan respon-respon yang berbeda dengan siswa yang lainnya. Respon-respon dari siswa dikelompokkan dan diniai.
3.
Catatan dari pengajaran di kelas: Pada bagian ini guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Hashimoto (1997: 13), menyatakan pengembangan pembelajaran dengan
pendekatan open ended dilaksanakan dengan dua periode yaitu: 1.
Periode pertama: Mengorganisasi
siswa
kedalam
kelompok-kelompok
yang
beranggotakan 4 siswa. Masing-masing siswa diberikan lembar soal dan lembar kerja sebagai tempat menuliskan ide-ide. Selain itu masing-masing kelompok diberikan lembar kerja sebagai tempat untuk merangkum hasil diskusi kelompok. Masing-masing siswa mencari cara atau strategi untuk *) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
menemukan solusi dari soal yang diberikan kemudian mendiskusikan ideide dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya masing-masing kelompok merangkum hasil diskusi pada lembar kerja yang telah dibagikan. 2.
Periode kedua: Hasil diskusi setiap kelompok dipresentasikan dan didiskusikan bersama-sama dengan semua siswa. Kemudian merangkum hasil diskusi kelas.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Alimuddin (2009) menyatakan bahwa pemecahan masalah open ended dapat menumbuh kembangkan berfikir kreatif matematika siswa yang dapat dilihat dari cara siswa memecahkan masalah matematika.
B. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/Semester
: X/genap
Mata Pelajaran
: Matematika
Tahun Pelajaran
: 2011/2012
Alokasi Waktu
: 2x45 menit
A. Standar Kompetensi
: 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang
melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. B. Kompetensi Dasar : 6.1. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga C. Indikator Penkapaian : 1. Menyebutkan unsur-unsur garis, sudut, bidang pada bagun ruang 2. Menentukan kedudukan titik terhadap garis dan titik terhadap bidang *) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
D. Tujuan pembelajaran : Siswa mampu: 1. Menyebutkan unsur-unsur garis, sudut, bidang pada bagun ruang 2. Menentukan kedudukan suatu titik terhadap garis dan titik terhadap bidang E. Materi Pembelajaran : 1. Titik: Sebuah titik hanya di tentukan oleh letaknya, tetapi tidak mempunyai ukuran. Titik digambarkan dengan memakai gambar noktah kemudian dibubuhi dengan nama titik. Namun sebuah titik biasanya menggunakan huruf kapital. Garis : Himpunan atau kumpulan titik-titik yang berbentuk lurus dan panjangnya tak hingga Bidang : Permukaan datar yang dapat diperluas seluas-luasnya. Pada umumnya, sebuah bidang hanya dilukiskan sebagian saja yang disebut wakil bidang. 2. Titik Terhadap Garis Aksioma 1. Melalui dua titik yang berbeda dapat dibuat tepat satu garis B
C
g
A
Titik A dan B terletak pada garis g dan titik C terletak di luar garis g
3. itik Terhadap Bidang
A
𝛼
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
B
Pada gambar di atas, titik A terletak pada bidang
dan titik B di luar bidang
F. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran open-ended. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa A. Kegiatan Awal (11 menit) 1. Mengucapkan salam dan mengajak 1. Menjawab salam dan berdoa siswa
untuk
berdoa
serta
diri
untuk
mempersiapkan
serta
mempersiapkan
Waktu
diri
untuk mengikuti pembelajaran.
2 menit
mengikuti pembelajaran. 2.
Menyampaikan pembelajaran
hari
menyebutkan
tujuan 2. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru. ini, yaitu
unsur-unsur
garis,
sudut, bidang pada bagun ruang,
2 menit
menentukan kedudukan suatu titik terhadap garis dan titik terhadap bidang 3.
Menyampaikan pembelajaran
rencana 3. Menyimak hari
menggunakan
ini,
yaitu
informasi
yang
disampaikan guru.
pendekatan open-ended
pembelajaran
2 menit
dalam
proses pembelajaran 4.
Menyampaikan memberikan
apersepsi,
pertanyaan
yaitu 4. Menyimak kepada
apersepsi
yang
diberikan guru dan menjawab
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
5 menit
siswa:
pertanyaan yang diajukn guru.
Apa yang kalian ketahui mengenai titik sudut terhadap garis pada ruang kelas ini? B. Kegiatan Inti (68 menit) 5. Membagikan LKS I kepada siswa 5. Menerima LKS I yang diberikan tentang : unsur-unsur garis, sudut,
guru tentang : menyebutkan
bidang
unsur-unsur
garis,
bidang
bagun
pada
bagun
ruang,
menentukan kedudukan suatu titik
pada
sudut,
terhadap garis dan titik terhadap
ruang, 10 menit menentukan kedudukan suatu
bidang
titik terhadap garis dan titik terhadap bidang
6.
7.
Meminta siswa untuk membuat 6. Siswa membagi kelompok dan kelompok dan berdiskusi dengan
menerima
LKS
teman kelompok serta bertukar
berdiskusi
dengan
pendapat mengenai masalah yang
kelompok
ada di LKS I
yang ada di LKS I
Berkeliling
memantau
I
tentang
serta teman masalah 22 menit
siswa
berdiskusi.
7. Mengajukan
pertanyaan
jika
ada yang belum dipahami. 8. Sesekali
mengajukan
pertanyaan 8.
Menjawab pertanyaan guru
kepada siswa untuk membimbing
10 menit
siswa membangun pengetahuan 9.
Menunjuk beberapa siswa dari 9. Beberapa siswa dari masingmasing-masing mempresentasikan
kelompok hasil
masing
kelompok
mempresentasikan
maju hasil
pekerjaannya di depan kelas dan
pekerjaannya di depan kelas
menuliskan hasil pekerjaannya di
dan
papan tulis.
pekerjaannya di papan tulis.
menuliskan
hasil
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa 10. Meminta siswa memberikan 10. Memberikan komentar komentar mengenai hasil pekerjaan temannya
dan
mengemukakan
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
mengenai
hasil
16 menit
Waktu
pekerjaan 10 menit temannya dan mengemukakan
pendapat
atau
bertanya
jika
menemui kesulitan.
pendapat atau bertanya jika menemui kesulitan.
C. Kegiatan Penutup (11 menit) 11. Meminta siswa untuk menuliskan 11. Menuliskan apa yang telah apa yang telah mereka pahami
dipahami
terkait
pembelajaran
hari
dipelajari pada pertemuan tersebut
(membuat
kesimpulan)
(meminta
tentang :
dengan
materi
siswa
kesimpulan)
yang
membuat
hasil ini
tentang
:
unsur-unsur
garis,
garis, sudut, bidang pada bagun
sudut, bidang pada bagun ruang,
ruang, menentukan kedudukan
menentukan kedudukan suatu titik
suatu titik terhadap garis dan
terhadap garis dan titik terhadap
titik terhadap bidang
menyebutkan
menyebutkan
dari
unsur-unsur
8 menit
bidang 12. Membagikan tugas individu untuk 12. Menerima dikerjakan dikumpulkan
di
rumah
pada
dan
tugas
yang
diberikan.
pertemuan
2 menit
selanjutnya. 13. Meminta siswa mempelajari materi 13. Menanggapi permintaan guru untuk pertemuan selanjutnya.
1 menit
H. Alat/Media/Sarana Pembelajaran 1. Sartono Wirodikromo. (2006). Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2. LKS I 3. Buku lain I. Penilain Hasil Belajar 1.
Teknik Penilaina
: Tes tertulis
2.
jenis
: Tugas individu
3.
Instrumen
: Tes tertulis uraian
4.
Soal
: Terlampir
Tugas individu. 1. Diketahui limas beraturan T.ABCD. *) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
T
D
C Q
A
BB
Sebutkan kemungkinan posisi atau kedudukan titik D terhadap garis pada gambar limas di atas. 2. Diketahui prisma segitiga ABC.DEF. D
E F
A
C B
Sebutkan kemungkinan posisi atau kedudukan titik A terhadap bidang pada limas segitiga di atas.
Yogyakarta, .....November 2014
Guru Mata Pelajaran
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
C. Contoh Lembar Kerja Siswa.
LEMBAR KEGITAN SISWA I Tujuan Pembelajaran: 1. Menyebutkan unsur-unsur garis, sudut, bidang pada bagun ruang 2. Menentukan kedudukan titik terhadap garis dan titik terhadap bidang
Nama kelompok: 1. 2.
T
3. 4
C A
B
Tariklah garis yang melalui titik-titik di atas. Minimal berapa titikah untuk membuat satu garis.
Minimal berapa titikah untuk membuat satu bidang dan bagaimakah syarat-syarat titik-titik tersebut.
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
Bagaimana terbentuknya sudut.
Sumber:(http://www.apasih.com/2011/04/rumah-transparan-yang-terbuat-dari-kaca.html) Seorang seniman asal Itali mendesain sebuah rumah tinggal transparan dengan tembok dan atap terbuat dari kaca. Bagi saya, rumah adalah tempat pribadi untuk beristirahat, tempat di mana saya bisa bebas melakukan apa saja tanpa ingin diketahui oleh orang lain. Tapi bagi Carlo Santambrogio, seorang arsitek sekaligus seniman dari Italia, memilih untuk membagikan hal-hal pribadi yang dilakukan di rumah kepada semua orang. Dia telah berhasil membangun sebuah rumah transparan yang bahannya terbuat dari kaca. Bangunan yang berbentuk kubus sederhana. Bentuk bangunan yang menyerupai kubus ini merupakan simbul dari kesederhanaan, sementara bahan kaca yang digunakan sebagai tembok dan atap merupakan simbul dari kejujuran tanpa harus menutupi sesuatu.
petunjuk Kalian bisa misalkan titik sudut mewakili suatu titik, rusuk kubus mewakili suatu garis, dan sisi kubus mewakili bidang
Dari gambar rumah kaca di atas dapat dibuat desain seperti pada gambar di bawah ini. Yaitu kubus ABCD.EFGH
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
H
G F
E
D
C
A B Setelah melihat kubus ABCD.EFGH, apa yang kalian pikirkan tentang masalah berikut. 1. Dari perngamatan kalian bagaimana kemungkinan posisi atau kedudukan titik A terhadap garis pada kubus di atas.
2. Drai pengamatan kalian bagaimana kemungkinana posisi atau kedudukan titik H terhadap bidang pada kubus di atas. Kedudukan titik terhadap garis Dari diskusi yang telah kalian lakukan bagaimana kemungkinan kedudukan suatu titik terhadap garis Kedudukan titik terhadap bidang Dari diskusi yang telah kalian lakukan bagaimana kemungkinan kedudukan suatu titik terhadap bidang
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin. (2009). Menumbuh kembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui tugastugas pemecahan masalah. Prosiding seminar nasional penelitian pendidikan dan penerapan MIPA Fakultas MIPA, universitas negeri Yogyakarta, Yogyakarta,09,M33. Badger, Elizabeth, & Thomas, B. (1992). Open ended question in reading. Practical Assessment, Research & Evaluation.3(4). Diambil pada tanggal 24 oktober 2011, dari http://PAREonline.net/getvn.asp?v=3&n4. Erman Suherman, Turmudi, Didi Suryadi, et al. (2003). Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Hashimoto, Y. (1997). An example of lesson development. Dalam J. P. Becker dan S. Shimada(ed) The Open-Ended Approach: A New Proposal for Teaching Mathematics. Reston, VA: NCTM. Mc Intosh, R & Jarret, D. (2000). Teaching mathematical problem solving. Mathematics and Science Education Center Nohda, N. (1999). A study of “open-approach ” method in school mathematics teaching- focus on mathematical problem solving activities. Diambil pada tanggal 22 Oktober 2011, dari http://www.nku.edu/~sheffield/nohda.html. Pehkonen, E. (1997). The State-of-Art in Mathematical Creativity. Dalam ZDM. International Reviews on Mathematical Education [Online], vol. 29, No 3. Diambil tanggal 09 November 2012, dar http://www.emis.de/journals/ZDM/zdm973i.html. Pui Yee, Foong. (2009). Reviuw of research on mathematics problem solving in singapore. Dalam Yoong, W.K, Yee, L.P, Kaur, B, et al. Mathematics Education. Toh Tuck Link: Wold Scientific Publishing. Sawada, T. (1997). Developing Lesson Plans. Dalam J. P. Becker dan S. Shima-da(ed) The open-ended approach: a new proposal for teaching mathematics. NCTM. 23 – 35 Shimada, S. 1997. The Significance of an Open-Ended Approach. Dalam J. P. Becker & S. Shimada (Ed.). The Open-Ended Approach: A New Proposal for Teaching Mathematics. Virginia: National Council of Teachers of Mathematics. Silver, E. A. (1997).Fostering creativity through instruction rich in mathematical problem solving and problem posing.Diambilpadatanggal 24 Oktober2011dari http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publication/zdm/2dm97343.pdf. Takasago, M. (1997). Example of Teaching in Elementary Schools. Dalam J. P. Becker dan S. Shimada(ed) The open-ended approach: a new proposal for teaching mathematics. NCTM. 36 – 44.
*) Dosen Pendidikan Matematika UMB- Yogyakarta