EKSPERIMENTASI PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINEAR Oleh: Febri Risa Nuraini, Abu Syafik, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear dan manakah pendekatan yang lebih baik antara Open-Ended dan kontekstual dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMK Negeri 1 Sapuran Tahun pelajaran 2012/2013.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Uji prasyarat analisis yang digunakan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Dari hasil perhitungan uji prasyarat diperoleh kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansi populasi homogen. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear, dan pendekatan kontekstual lebih baik dari pendekatan Open-Ended dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Kata kunci: pendekatan Open-Ended, pemahaman dan pemecahan masalah.
pendekatan
kontekstual,
kemampuan
PENDAHULUAN Prestasi belajar matematika sampai saat ini masih rendah, tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam belajar matematika. Terutama prestasi matematika pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih belum memuaskan. Hal ini di dukung fakta, dari hasil ujian akhir semester 1 kelas X di SMK Negeri 1 Sapuran tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70. Guru sebagai pendidik, pembimbing, dan fasilitator sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, seorang guru matematika haruslah pandai-pandai
228
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
dalam memilih pendekatan pembelajaran yang cocok dengan materi yang disampaikan. Dalam pendidikan menengah, khususnya SMK, kemampuan memecahkan masalah adalah salah satu tujuan pembelajaran matematika. Kompetensikompetensi matematika pada jenjang pendidikan menengah kejuruan banyak memuat materi yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Pada kompetensi persamaan dan pertidaksamaan serta program linear soal-soal yang diberikan seringkali disajikan dalam bentuk soal pemecahan masalah. Tidak sedikit siswa yang sering menemukan kesulitan dalam menentukan penyelesaian soal. Hal ini didukung fakta, dari hasil ulangan harian siswa pada kompetensi persamaan dan pertidaksamaan yang reratanya masih di bawah KKM yaitu 63,40. Dalam hal ini perlu adanya upaya dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Pendekatan tersebut di antaranya pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual. Pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan masalah-masalah tidak rutin pada awal proses pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended siswa dihadapkan dengan masalah-masalah tidak rutin yang memiliki lebih dari satu cara penyelesaian atau lebih dari satu jawaban. Sementara pembelajaran dengan pendekatan kontekstual siswa diberi masalah-masalah dalam kehidupan seharihari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Kedua pendekatan ini memiliki maksud yang sama yaitu melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengontruksi, menemukan, dan memahami konsep-konsep matematika dalam pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear dan manakah pendekatan yang lebih baik dari kedua
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
229
pendekatan tersebut dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear.
Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sapuran Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan, yaitu dimulai pada bulan Januari hingga Agustus tahun 2013. Populasi penelitian adalah siswa kelas X semester II SMK Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Sampel dari penelitian ini adalah kelas TKR 1 (eksperimen I) dan kelas TKR 2 (eksperimen 2). Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
metode
penelitian
eksperimental semu (quasi experimental research), dengan manipulasi variabel terhadap variabel bebasnya yaitu pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dan pendekatan Open-Ended. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data awal penelitian yaitu mengambil nilai ulangan harian persamaan dan pertidaksamaan dari dokumen nilai yang dimiliki guru matematika SMK Negeri 1 Sapuran. Metode tes digunakan untuk mengambil data akhir setelah penelitian, untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti sebanyak 5 soal. Sebelum soal tes digunakan dilakukan uji validitas isi oleh para guru matematika SMK Negeri 1 Sapuran sebagai rater. Dari validitas isi yang diujikan pada tiga rater diperoleh empat soal yaitu soal nomor 2,3,4 dan 5 dikategorikan sangat tepat mengukur indikator. Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas interrater. Dari perhitungan reliabilitas interrater diperoleh nilai reliabilitasnya adalah 0,89 yang berarti soal yang akan digunakan memiliki 89% kesamaan antara materi yang diajar dengan kurikulum.
230
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis data awal dan analisis data akhir. Analisis data awal dilakukan untuk mengambil kesimpulan dari uji keseimbangan dan analisis data akhir dilakukan untuk mengambil kesimpulan dari pengujian hipotesis, sebelum dilakukan uji keseimbangan dan uji hipotesis menggunakan uji-t dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
metode
Lilliefors,
sedangkan
uji
homogenitas
variansi
menggunakan metode Bartlett dengan uji Chi kuadrat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari perhitungan analisis data awal dan data akhir diperoleh kedua kelas eksperimen yang menjadi sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari perhitungan uji normalitas diperoleh nilai Lhitung kelas eksperimen I pada analisis data awal dan data akhir berturut-turut adalah 0,124 dan 0,085 sementara Ltabel pada α = 0,05 adalah 0,157 dan nilai L hitung kelas eksperimen II pada analisis data awal dan data akhir berturut-turut adalah 0,099 dan 0,154 sementara Ltabel pada α = 0,05 adalah 0,161. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa Lhitung < Ltabel maka keputusan ujinya H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan χ2hitung dari uji homogenitas variansi data awal dan data akhir berturut-turut adalah 0,196 dan 1,196 sementara χ2tabel pada α = 0,05 adalah 3,841. Dari hasil tersebut diperoleh χ2hitung < χ2tabel maka keputusan ujinya H0 diterima yang berarti variansi populasi homogen. Setelah diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansi populasi homogen, kemudian dilakukan uji keseimbangan, diperoleh thitung = 0,116 sementara ttabel pada α = 0,05 adalah -1,960. Dari hasil tersebut diperoleh thitung < ttabel maka keputusan ujinya H0 diterima yang berarti kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II memiliki kemampuan awal yang sama. Dari analisis data akhir dilakukan uji hipotesis, dalam penelitian ini
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
231
perhitungan uji hipotesis dilakukan sebanyak tiga kali. Uji hipotesis yang pertama dilakukan untuk mengetahui apakah pendekatan Open-Ended meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = -3, 093 dengan ttabel pada α = 0,05 adalah -1,645 yang berarti H0 ditolak, sehingga diperoleh pendekatan Open-Ended meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Uji hipotesis yang kedua dilakukan untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = -5,131 dengan ttabel pada α = 0,05 adalah -1,699 yang berarti H0 ditolak, sehingga diperoleh pendekatan kontekstual meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Dari uji hipotesis pertama dan kedua, selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang ketiga untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual lebih baik dari pendekatan Open-Ended dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Dari perhitungan diperoleh thitung = -4,613 dengan ttabel pada α = 0,05 adalah -1,645 yang berarti H0 ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan pendekatan kontekstual lebih baik dari pendekatan Open-Ended dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kedua pendekatan yang digunakan meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah dibandingkan dengan kemampuan awal siswa. Dari kedua pendekatan yang digunakan, siswa yang dikenai pendekatan kontekstual memiliki kemampuan yang lebih baik dalam pemahaman dan pemecahan masalah matematika dibandingkan dengan siswa yang dikenai pendekatan Open-Ended. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dan dari rata-rata yang diperoleh yaitu 69,43 untuk kelas eksperimen 1 dan 74,26 untuk kelas eksperimen 2. Dalam prakteknya pendekatan kontekstual memberikan pembelajaran lebih bermakna, dengan memberikan permasalahan langsung dari kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan dengan konsep matematika. Dalam
232
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
penelitian ini permasalahan yang diambil dari lingkungan sekitar siswa adalah masalah keuntungan yang didapat oleh ibu kantin dari beberapa barang dagangannya dengan menggunakan materi program linear. Sementara pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended masih membingungkan untuk beberapa siswa yang memiliki kemampuan rendah. Dengan demikian dalam penelitian ini disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual lebih baik daripada pendekatan Open-Ended. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari hasil uji statistik yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kedua pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Open-Ended dan pendekatan kontekstual, keduanya meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Sedangkan dari kedua pendekatan tersebut pendekatan kontekstual lebih baik dari pendekatan Open-Ended dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear. Melihat hasil penelitian yang berdampak positif dalam meningkatkan pemahaman dan pemecahan masalah program linear, maka peneliti memberikan saran kepada pembaca khususnya para pendidik dan calon pendidik untuk mencoba pendekatanpendekatan pembelajaran lain yang dapat mendukung pembelajaran lebih efektif dan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian.Surakarta: Sebelas Maret University Press Djali dan Puji Mulyono. 2008. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Ekuivalen: Eksperimentasi Pendekatan Open-Ended Dan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Program Linear
233