PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMP ALAM AR-RIDHO SEMARANG TAHUN 2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Kimia
Oleh: WAGIYATUN NIM: 073711009
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan / Program Studi
: Wagiyatun : 073711009 : Tadris Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya Semarang, 6 Desember 2011 Saya yang menyatakan,
Wagiyatun NIM. 073711009
ii
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax 7615387 PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul
: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMP ALAM AR-RIDHO SEMARANG TAHUN 2011 Nama : Wagiyatun NIM : 073711009 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Kimia telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Semarang, 21 Desember 2011 DEWAN PENGUJI Ketua,
Sekretaris,
Sugeng Ristiyanto, M.Ag. NIP: 19650819 200302 1001
Ratih Rizqi Nirwana, S.Si., M.Pd. NIP: 19810414 200501 2003
Penguji I,
Penguji II,
Siti Tarwiyah, S.S. M.Hum. NIP: 19721108 199903 2001
Joko Budi Poernomo, M.Pd. NIP: 19760214 200801 1011
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Atik Rahmawati, M.Si. NIP: 19750516 200604 2 002
Ridwan, M.Ag. NIP: 19630106 199703 1001 iii
Semarang, 6 Desember 2011 NOTA PEMBIMBING Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011 Nama : Wagiyatun NIM : 073711009 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Tadris Kimia Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Atik Rahmawati, M. Si. NIP : 19750516 200604 2 002
iv
Semarang, 6 Desember 2011 NOTA PEMBIMBING Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu ’alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011 Nama : Wagiyatun NIM : 073711009 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Tadris Kimia Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Ridwan, M. Ag. NIP. 19630106 199703 1001
v
ABSTRAK Judul
Penulis NIM
: Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011. : Wagiyatun : 073711009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi. Sedangkan teknik analisis regresi yang digunakan adalah teknik analisis satu prediktor dengan skor deviasi. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variabel (ubahan) kriterium dan prediktor. Kategori variabel pengetahuan pencemaran lingkungan (X) peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang termasuk dalam kualitas “ cukup” yaitu berada pada interval 59 – 68 dengan nilai rata-rata 64,8. Sedangkan variabel (Y) kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang termasuk dalam kualitas “cukup” yaitu berada pada interval 66 – 72 dengan nilai rata-rata 70,2. Ada pengaruh signifikan antara pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan. Hal ini ditunjukan dari nilai Freg sebesar 12,470. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung 12,470, sedang pada Ftabel untuk taraf signifikan 5% dan 1% sebesar 4,08 dan 7,31. Karena Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa persamaan garis regresi tersebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi :”tidak ada pengaruh tentang pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-ridho Semarang tahun 2011” ditolak. Dan hipotesis kerja (Hi) yang berbunyi: ” Ada pengaruh tentang pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-ridho Semarang tahun 2011” diterima. Sedangkan pengaruh positif pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik yaitu sebesar 0,483 (sedang) karena 0,400 < R < 0,700. R square = 0,233 berarti pengetahuan pencemaran lingkungan mempengaruhi kepedulian lingkungan sebesar 23, 3%. dan persamaan regresi adalah Y= 0,359 X + 46.94.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya tulis yang sederhana ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam hidupku, 1.
Allah yang Maha Rohim dan Rosulullah yang selalu tertanam dalam hati, Insya Allah.
2.
Ayahanda (Soderi) dan Ibunda (Sri Tulasih) yang sangat aku cinta dan aku sayangi, terimakasih atas segala dukungan, nasihat dan do’a yang kalian berikan tanpa henti.
3.
Kakakku ( Mas No, Ayu Surati, Mas To, Ayu Sofie, Mas Wat, Ayu Leni, Mas Wan, Ayu Tia, Mba Ayu, Mba Yan serta semua keponakan) yang aku sayang, terimakasih atas perhatian yang selalu curahkan kepada adikmu ini (Wagiyatun).
4.
Bu Atik Rahmawati dan Pak Ridwan atas bimbingannya.
5.
Bu Susanti dan segenap keluarga besar SMP Alam Ar-Ridho Semarang yang telah meneriman dan membantu dengan tangan terbuka selama riset.
6.
Sahabat-sahabatku TK-07 (tak terkecuali) atas saran dan motivasinya selama proses pembuatan karya tulis ini.
7.
Seluruh anak-anak kost putri Assyifa atas perhatiannya serta sahabat-sahabat terdekatku.
8.
Semuanya yang telah mendukung dalam pembuatan karya tulis ini.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Rabb alIzzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hambaNya. Terlebih kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul, pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar Ridho Semarang Tahun 2011. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam. Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Dr. Suja’i, M.Ag. 2. Dosen pembimbing Atik Rahmawati, M. Si dan Ridwan, M. Ag, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi. 3. Kepala Sekolah SMP ALAM AR-RIDHO Semarang, Susanti, S. Si, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di SMP ALAM Semarang. 4. Guru pengampu bidang studi Kimia Terpadu SMP Alam Semarang, Salamah, S. Si yang memberikan banyak arahan dan informasi selama proses penelitian. 5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 6. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis. 7. Kedua orang tua dan keluarga besarku yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.
viii
8. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 6 Desember 2011 Penulis
Wagiyatun 073711009
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................................
ii
PENGESAHAN............................................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING 1............................................................................................... iv NOTA PEMBIMBING 2...............................................................................................
v
ABSTRAK...................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR.................................................................................................. viii DAFTAR ISI.................................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
4
C. Manfaat Penelitian .........................................................................
4
LANDASAN TEORI.............................................................................
6
A. Kajian Pustaka....................................................................................
6
B. Kerangka Teoritik................................................................................ 8 1. Hakikat Pembelajaran IPA…………………………………….... 8 a. Pengertian Belajar…………………………………………...
8
b. Hasil Belajar………………………………………………....
8
c. Pengertian Pembelajaran IPA………………………………. 12 2. Pengetahuan Pencemaran Lingkungan…………………………. 13 a. Pengetahuan Lingkungan........................................................ 13 1) Pengertian Lingkungan....................................................... 13 2) Ruang Lingkup Lingkungan.............................................. 20 b. Pencemaran Lingkungan........................................................ 16 1) Pengertian Pencemaran Lingkungan................................. 16
x
2) Macam-Macam Pencemaran............................................... 21 3) Macam-Macam Sampah (Limbah Pencemar)................... 24 4) Tujuan Pengetahuan Pencemaran Lingkungan.................. 25 5) Faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Lingkunganga 26 c. Kepedulian Lingkungan.......................................................... 31 1) Proses Pembentukan Kepedulian Lingkungan................... 31 2) Bentuk Kepedulian Lingkungan....................................... 35 C. Rumusan Hipotesis ........................................................................... 37 BAB III
METODE PENELITIAN ........................................................................38 A. Tujuan Penelitian .............................................................................. 38 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 38 C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 38 D. Variabel Penelitian ........................................................................... 39 E. Pengumpulan Data .............................................................................. 40 F. Analisis Data Penelitian...................................................................... 42 1. Analisis Pendahuluan.................................................................... 42 2. Analisis Uji Hipotesis................................................................... 42 3. Analisis Lanjut................................................................................44
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.............................................. 45 A. Gambaran Umum SMP Alam Ar-Ridho .........................................
45
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 51 C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis............................................... 57 D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 65 E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 67 BAB V
PENUTUP ............................................................................................... 69 A. Simpulan ........................................................................................... 69 B. Saran ................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Konsep Pembelajaran di SMP Alam Ar-Ridho Gambar 2.Persamaan Garis Regresi Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho ............................................. 51 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang ......................................... 53 Tabel 4.3. Kualifikasi dan Interval Data Hasil Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang .......... 54 Tabel 4.4. Data Hasil Angket Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho ...................................................................... ..... 54 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang ....................................................... ..... 56 Tabel 4.6. Kualifikasi dan Interval Data Hasil Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang ....................... ..... 57 Tabel 4.7. Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011 ............................................................................. ..... 58 Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Analisis Regresi (Satu Prediktor Dengan Skor Deviasi) .................................................................................. ..... 65
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar nama Peserta didik ............................................................... 74
Lampiran 2
Daftar Nilai Peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang ............. 74
Lampiran 3
Kisi-kisi Tes Pengetahuan .............................................................. 75
Lampiran 4
Tes Pengetahuan ............................................................................. 76
Lampiran 5
Hasil Analisis Responden Soal ...................................................... 82
Lampiran 6
Kunci Jawaban Soal ...................................................................... 85
Lampiran 7
Kisi-kisi Angket Kepedulian Lingkungan ...................................... 86
Lampiran 8
Angket Kepedulian Lingkungan .................................................... 87
Lampiran 9
Lampiran Foto ............................................................................... 89
Lampiran 10 Penunjukan Pembimbing ................................................................ 90 Lampiran 11 Transkrip Ko Kurikuler .................................................................. 91 Lampiran 12 Surat Keterangan ............................................................................ 92 Lampiran 13 Piagam PASSKA Institut ................................................................ 93 Lampiran 14 Piagam PASSKA Tarbiyah ............................................................ 94 Lampiran 15 Piagam KKN .................................................................................. 95
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam semesta dan seisinya diciptakan atas hak dan kehendak Allah SWT dan diperuntukkan bagi manusia agar bersyukur serta dapat mempelajari alam semesta ini guna memperoleh keilmuan dan ketakwaan terhadap Sang Maha Khaliq. Allah berfirman (QS. Al A’raf/7 : 58)
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (QS. Al A’raf/7:58) Allah telah menunjukkan kepada manusia terjadinya siklus cuaca dan bagaimana hujan diturunkan ke bumi, dan bagaimana tumbuhan hidup yang tiada lain agar manusia dapat menggali dan mempelajari. Air sebagai salah satu sumber kehidupan dan manusia dilarang untuk saling menguasai satu dengan yang lain, dan juga dilarang merusak lingkungan (bumi). Baik buruknya kualitas lingkungan akan berpulang kepada manusia yang mendiami muka bumi ini dan kemudian memanfaatkannya. Apabila manusia mampu memelihara lingkungan dengan baik maka akan baik pula kehidupan ini, begitu pula sebaliknya jika manusia merusaknya maka malapetaka yang akan menimpannya. 1 Aktifitas kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan manusia dan tatanan lingkungan hidup. Aktifitas kehidupan manusia seringkali menyalahi kaidahkaidah yang ada dalam tatanan lingkungan hidup sehingga berakibat terjadinya pergeseran keseimbangan dalam tatanan lingkungan dari bentuk asal ke bentuk baru
1
Ahsin W. Alhafidz, Fikih Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm 316.
1
yang cenderung lebih buruk. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitasi sumber daya alam. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam dan disisi lain limbah yang dihasilkan menjadi beban bagi lingkungan. Jumlah limbah yang semakin besar yang tidak terdegradasi akan menimbulkan masalah pencemaran. Secara umum, istilah “pencemaran” digunakan untuk menunjukkan bendabenda berbahaya yang dimasukkan oleh manusia ke dalam lingkungannya. Pencemaran terjadi pada saat senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan ke lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisik, kimia, biologi dan estetis. 2 Pencemaran lingkungan yaitu masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tata lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada saat ini berbagai pencemaran lingkungan terjadi pada berbagai aspek lingkungan dari dalam air, udara sampai kedalam tanah yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Salah satu contohnya adalah pencemaran yang terjadi di sekitar pabrik baja yang sudah berlangsung lama. Pabrik ini mendapat penilaian peringkat hitam yang ditunjukkan pada perusahaan yang tak taat, atau belum melakukan upaya pengelolaan lingkungan serta berpotensi mencemari lingkungan. Pabrik ini dinilai melakukan pelanggaran dengan membuang limbah padat hasil peleburan baja (slag) yang dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke media lingkungan tanpa pengelolaan terlebih dahulu. Terlebih dalam hasil uji penelitian diketahui kadar slag pabrik ini melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah.3 Manusia perlu memiliki etika lingkungan yang benar untuk hidup dengan lingkungannya. Dengan kata lain semua masalah lingkungan yang ada sekarang bersumber dari perilaku manusia. Manusia yang merusak alam, menggunduli hutan, membuang sampah, membuang limbah ke sungai, mencemari air, udara, akan
2
Des W. Connel & Gregory J M, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, (Jakarta : UI Press, 1995), hlm 7. 3
Shodiqin jamil, “Dilema Pabrik Baja”, dalam Amanat, (Semarang, 4 juli 2011), hlm 13.
2
menuai sendiri hasilnya, yaitu kekurangan oksigen, kepanasan, kebanjiran, kekeringan, dan mengalami gangguan kesehatan. Dari permasalahan lingkungan hidup tersebut, pembenahan perilaku hidup manusia sehari-hari perlu dilakukan, menyadari bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan. Manusia sangat berperan dalam melestarikan potensi lingkungan hidup. Oleh karena itu, manusia perlu diberi bekal untuk melestarikan lingkungan melalui pendidikan lingkungan. Pendidikan lingkungan dilaksanakan melalui pendidikan sekolah atau luar sekolah untuk semua jurusan pendidikan, jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. 4 Pelaksanaan pendidikan di lingkungan sekolah berkaitan dengan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, yaitu mata pelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi bidang kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam5. Dalam pembelajaran IPA pada aspek biologis mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan fenomena makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, dan interaksinya dengan faktor lingkungan pada dimensi ruang dan waktu, serta
mempelajari kejadian-kejadian alamiah yang berada di sekitar
kehidupan seluruh umat manusia di alam semesta beserta lingkungannya. Karena itu, dalam pembelajaran sains peserta didik harus didekatkan dan diakrabkan dengan lingkungannya. Proses pembelajaran yang seperti ini akan memacu kemampuan peserta didik dalam mengamati, menemukan bukti sebagaimana yang ada dalam teori, setelah itu bisa memecahkan permasalahan yang ada serta mengambil kesimpulan yang tepat.
4
Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm 13.
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.153.
3
Mengingat pentingnya pendidikan lingkungan yang akan menciptakan pribadi yang ramah lingkungan, maka penulis perlu melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah beserta guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMP Alam Ar-Ridho Semarang, diketahui bahwa sistem pembelajaran yang dilakukan berdasarkan lingkungan alam sekitar menjadikan peserta didik dalam proses pembelajaran mengalami pembelajaran secara langsung serta mengalami dan mengetahui keadaan sekitar yang dipelajari. Dengan adanya sekolah berbasis alam, menjadikan peserta didik lebih mengetahui tentang lingkungan sekitar dibanding sekolah-sekolah lain. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK SMP ALAM ARRIDHO SEMARANG TAHUN 2011”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho 2. Untuk mengetahui kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho 3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho C. Manfaat Penelitian Secara umum, studi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tentang pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang tahun 2011
Manfaat penelitian yang
diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi peserta didik a. Dapat mengetahui tentang sebab akibat terjadinya pencemaran, memahami tentang proses pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh manusia ataupun alami.
4
b. Meningkatkan mentalitas dan keterampilan siswa dalam mengolah dan memanfaatkan limbah sampah dengan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle dalam kehidupan sehari-hari c. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. 2. Bagi guru Guru dapat mengembangkan variasi proses pembelajaran yang nyata atau langsung dalam pembelajaran IPA pada aspek pembelajaran kimia yang menyangkut kedalam kehidupan sehari-hari, dan sebagai bahan untuk peningkatan kualitas pengajaran IPA di sekolah. 3. Untuk Lembaga Diharapkan dapat memberi kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
5
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Pustaka Segala sesuatu didunia ini erat hubungannya satu dengan yang lain, antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan hewan, antara manusia dengan tumbuh-tumbuhan dan bahkan manusia dengan benda-benda mati sekalipun. Begitu juga dengan hewan, antara hewan dengan hewan, antara hewan dengan tumbuhtumbuhan, hewan dengan manusia dan antara hewan dengan benda-benda mati disekelilingnya. Akhirnya tidak terlepas pula halnya dengan tumbuh-tumbuhan saling mempengaruhi. Pengaruh antara satu komponen dengan komponen lain ini bermacam-macam bentuk dan sifatnya, begitupula reaksi sesuatu golongan atas pengaruh dari yang lainnya juga berbeda-beda1 Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menyampaikan beberapa kajian atau skripsi yang berkaitan dengan judul skripsi ini: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Indah Yuliani (3104086), Mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2009 yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Grup Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Kelas VII SMP H.Isriati Baiturrahman Semarang”. Dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa Pembelajaran Kooperatif Model Grup Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Pencemaran Lingkungan Kelas VII SMP H.Isriati Baiturrahman Semarang itu efektif yaitu dengan meningkatnya hasil belajar kelas eksperimen di banding kelas kontrol dengan perolehan nilai kelas eksperimen 78,6 dan nilai kelas kontrol 66,18. Nilai uji antara kelas eksperimen dan control adalah 5,1476 dan dikonsultasikan dengan t tabel dimana α = 5% dengan dk = n1+n2-2 diperoleh t(0,097)(88) = 2.00. karena t hitung > t(1-1/2α)(n1+n2-2) berarti signifikan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Mulatsih (3104192) Mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2009, yang berjudul “ 1
Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), hlm 1.
6
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Aktif Role Playing Materi Pokok Pencemaran Lingkungan pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Mijen 08 Semarang Semester II Tahun Ajaran 2008/2009. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi dengan menggunakan metode Role Playing, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik dengan hasil nilai rata-rata tes akhir siklus I 63,54 meningkat pada perolehan siklus II dengan rata-rata 75, dan kenaikan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 19,54%. Seperti diketahui teknologi adalah bentuk aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam mewujudkan kesejahteraan umat manusia. Teknologi diciptakan agar hidup manusia dipermudah, dan lebih produktif atau lebih efisien, yang akhirnya manusia akan hidup lebih nyaman dan sejahtera. Namun belakangan ini teknologi ibarat pisau bermata dua, satu sisi teknologi memang dapat mempermudah dan mensejahterahkan umat manusia, namun di sisi lain teknologi mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Dengan meningkatkan teknologi dan pemanfaatannya bagi kehidupan umat manusia, justru manusia dihadapkan pada berbagai masalah, terutama adalah masalah kesehatan. Semua
sektor pembangunan dewasa ini
mengalami peningkatan yang luar biasa berkat kemajuan teknologi di semua sektor pembangunan tersebut mempunyai dampak negatif pada kesehatan masyarakat. Perkembangan teknologi pertanian misalnya, penggunaan pupuk buatan dan penggunaan pestisida untuk pemberantasan hama, jelas akan merugikan kesehatan karena udara dan tanah tercemar. Perkembangan teknologi pangan seperti pengawetan makanan, penggunaan kemasan makanan dari plastik dan foam, penggunaan penyedap makanan, dan sebagainya juga merugikan kesehatan. Perkembangan teknologi pertambangan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, limbahnya juga akan mengancam kesehatan manusia. Disektor perhubungan khususnya transportasi, dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor tersebut akan mencemari lingkungan juga mengganggu kesehatan masyarakat.2
2
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),
hlm 347.
7
B. Kerangka Teoritik 1. Hakikat Pembelajaran IPA a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.3 Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk., 1986: 2). Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya. Konsep belajar sebagai suatu upaya atau proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada disekitarnya. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
tersebut
meliputi
perubahan
pengetahuan
(kognitif),
keterampilan
(psikomotorik), dan nilai sikap (afektif).4 Oleh karena itu, belajar merupakan aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap. b. Hasil Belajar “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. 5 Menurut Keller, hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi; sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang
3
Pupuh Fathur Rohman dan Sbry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Refika Aditama, 2007), cet 1,hlm 6. 4
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Gava Media, 2010), hlm. 62
5
Mulyono, Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hlm. 37
8
dilakukan oleh anak.6 Untuk mengungkap hasil belajar siswa pada penelitian ini dapat digunakan tiga aspek, yaitu : 1) Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 7 Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai tiap aspek sebagaimana diberikan dalam taksonomi Bloom (1956). a) Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ngingat kembali (recall) atau menganali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. b) Pemahaman (comprehension) Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami, adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. c) Penerapan (application) Adalah
kesanggupan
seseorang
untuk
menerapkan
atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsipprinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret. d) Analisis (analysis) Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
6
Mulyono, Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar , hlm. 39
7
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Ciputat : Gaung Persada, 2009), hlm. 105 - 106
9
e) Sintesis (synthesis) Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.8 f) Penilaian (evaluation) Adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya. 9 2) Afektif yaitu kemampuan yang menggunakan perasaan, emosi, dan reaksireaksi yang berbeda dengan penalaran.10 Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan11 a) Menerima (receiving) Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut dalam fenomena atau stimuli khusus (kegiatan dalam kelas, musik, baca buku, dan sebagainya). Dipandang dari segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang mulai dari kesadaran bahwa sesuatu itu ada sampai kepada minat khusus dari pihak siswa. b) Menjawab (responding) Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga bereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hasil belajar dalam jenjang ini dapat menekankan kemauan untuk menjawab (misalnya sacara sukarela membaca tanpa ditugaskan) atau kepuasan dalam menjawab (misalnya membaca untuk kenikmatan atau kegembiraan).
8
Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), hlm
9
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Putaka Pelajar, 2009), hlm 51.
50 – 51. 10
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), hlm 105 – 106.
11
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 117-118.
10
c) Menilai (valuing) Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan nilai (ingin memperbaiki keterampilan kelompok) sampai ke tingkat komitmen yang lebih tinggi (menerima tanggung jawab untuk fungsi kelompok yang lebih efektif). d) Organisasi (organization) Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan atau memecahkan konflik di antara nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal. Jadi, memberikan penekanan pada membandingkan, menghubungkan dan mensistesiskan nilai-nilai. Hasil belajar bertalian dengan konseptualisasi suatu nilai (mengakui tanggung jawab tiap individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia) atau dengan organisasi suatu sistem nilai (merencanakan suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhannya baik dalam hal keamanan ekonomis maupun pelayanan sosial). e) Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization by a value or value complex) Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “ pola hidup”. Jadi tingkah lakunya menetap, konsisten, dan dapat diramalkan. Hasil belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanan lebih besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu menjadi ciri khas atau karakteristik siswa itu. 3) Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas. 12
12
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 5, hlm 105 – 106.
11
a) Persepsi (perception) Adalah kemampuan hasil belajar psikomotorik yang paling rendah. Persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain. b) Kesiapan (set) Adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan. Misalnya kesiapan menempatkan diri sebelum lari, menari, mengetik,
memperagakan,
sholat,
mendemonstrasikan
penggunaan
termometer dan sebagainya. c) Gerakan terbimbing (guided response) Adalah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan. d) Gerakan terbiasa (mechanism) Adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh. Kemampuan dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. e) Gerakan kompleks (adaption) Adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat. f) Kreativitas (origination) Adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengkombinasikan gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan yang orisinil. 13 c. Pengertian Pembelajaran IPA Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya dengan pengajaran merupakan proses interaksi yang berlangsung antara guru dan juga siswa atau juga merupakan sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap serta menetapkan apa yang dipelajari itu. 14 Sedangkan Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “ Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa 13
Purwanto, Hasil Belajar, hlm. 53
14
Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999 ), hlm 102.
12
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: 1) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended. 2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. 3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. 4) Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan seharihari. Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
2. Pengetahuan Percemaran Lingkungan a.
Pengetahuan Lingkungan 1) Pengertian Lingkungan Lingkungan
menurut
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia,
Poerwadarminta, adalah berasal dari kata lingkung yaitu sekeliling, sekitar. Lingkungan adalah bulatan yang melingkungi atau melingkari, sekalian yang terlingkung di suatu daerah sekitarnya. Menurut Ensiklopedia Umum lingkungan adalah alam sekitar termasuk orang-orangnya dalam hidup pergaulan yang mempengaruhi manusia sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan dan kebudayaannya. Dalam Ensiklopedia Indonesia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar
suatu organisme, meliputi : (1)
lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer, dan lainnya, (2) lingkungan hidup (biotik) yaitu lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Ensiklopedia Amerika menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor-faktor yang membentuk lingkungan sekitar
13
organisme, terutama komponen-komponen yang mempengaruhi perilaku, reproduksi, dan kelestarian organisme.15 Lingkungan secara alami memiliki kemampuan untuk memulihkan keadaannya, yang disebut Daya Dukung Lingkungan. Pemulihan keadaannya apabila bahan pencemar berakumulasi terus menerus dalam suatu lingkungan, maka lingkungan tidak akan mempunyai kemampuan alami untuk menetralisirnya sehingga mengakibatkan perubahan kualitas lingkungan mengalami perubahan (positif atau negatif) pada suatu periode tertentu sesuai dengan interaksi komponen lingkungan (Ginting, 1988). Sehingga ketika interaksi antar komponen lingkungan tersebut tidak seimbang lagi, artinya telah melampaui daya dukung lingkungan maka kualitas lingkungan akan mengalami degradasi. 16 Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan–perubahan dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing kedalam tatanan lingkungan itu. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kemasukannya benda asing itu, memberikan pengaruh (dampak) buruk terhadap organisme yang sudah ada dan hidup dengan baik dalam tatanan lingkungan tersebut. Sehingga pada tingkat lanjut dalam arti bila lingkungan tersebut telah tercemar dalam tingkatan yang tinggi, dapat membunuh dan bahkan menghapus satu atau lebih jenis organisme yang tadinya hidup normal dalam tatanan lingkungan itu. Jadi pencemaran lingkungan adalah terjadinya perubahan dalam suatu tatanan lingkungan asli menjadi suatu tatanan baru yang lebih buruk dari tatanan aslinya. 17 Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak
15
Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm 25.
16
Aris Sustiyono, SH dan Kurdiyono, Studi Tingkat Kesadaran Masyarakat Kota Yogjakarta Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup, http://www.jogjakota.go.id/app/modules/ banner/images/1222102800_volume2.pdf, diakses tgl 14 juli 2011. 17
Heryando Palar, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hlm 11.
14
penyebab tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah. Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah. Limbah atau dalam bahasa ilmiahnya disebut juga dengan polutan, dapat digolongkan atas beberapa kelompok berdasarkan pada jenis, sifat, dan sumbernya. Berdasarkan pada jenis, limbah dikelompokan atas golongan limbah padat dan limbah cair. Berdasarkan pada sifat yang dibawanya, limbah digolongkan atas limbah organik dan limbah an-organik. Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokan atas limbah rumah tangga atau limbah domestik dan limbah industri.18 2) Ruang Lingkup Lingkungan Lingkungan merupakan tempat dimana suatu organisme hidup, dan didalamnya terjadi interaksi antar sesama makhluk hidup yang selalu dipengaruhi oleh segala sesuatu yang berada disekitarnya. Lingkungan bersifat dinamis, dalam arti bisa berubah-ubah setiap saat. Perubahan dan perbedaan yang terjadi baik secara mutlak maupun relatif dari faktor-faktor lingkungan terhadap suatu makhluk hidup akan berbeda-beda menurut waktu, tempat dan keadaan makhluk hidup itu sendiri. L.L Bernard dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Social Psychology” membagi lingkungan atas empat macam, yakni: a) Lingkungan fisik atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak dan sebagainya b) Lingkungan biologi atau organik yaitu segala sesuatu yang bersifat biotis berupa mikroorganisme, parasit, hewan, tumbuh-tumbuhan. c) Lingkungan sosial, dibagi menjadi tiga bagian: 1) Lingkungan fisiososial, yaitu yang meliputi kebudayaan materil: peralatan, senjata, mesin, gedung dll 2) Lingkungan biososial manusia dan bukan manusia, yaitu manusia dan interaksinya terhadap sesamanya dan tumbuhan beserta hewan
18
Heryando Palar, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, hlm 11-12.
15
domestik dan semua bahan yang dugunakan manusia yang berasal dari sumber organik 3) Lingkungan psikososial, yaitu yang berhubungan dengan habitat batin manusia seperti sikap, pandangan, keinginan, kenyakinan. d) Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional, berupa lembaga-lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah kota atau desa.19 b. Pencemaran Lingkungan 1) Pengertian Pencemaran Lingkungan Polusi adalah istilah untuk menyebutkan setiap pencemaran atau pengotoran lingkungan yang terdapat dimuka bumi oleh bahan atau zat yang mengganggu kesehatan manusia, kualitas hidup manusia, atau fungsi alami ekosistem. Ekosistem adalah lingkungan di mana berbagai jenis makhluk hidup dan tak hidup saling berinteraksi dan saling mempengarui. 20 Istilah pencemaran digunakan untuk menunjukan benda-benda berbahaya yang dimasukkan
oleh
manusia
kedalam
lingkungan.
Pencemaran
dapat
didefinisikan sebagai pelepasan zat-zat asing dalam jumlah melebihi batas dari yang diijinkan ke dalam lingkungan. 21 Pencemar itu adalah limbah dari suatu kegiatan pemanfaatan sumber alam. Limbah ini sendiri dalam jumlah tertentu masih dapat didaur ulang oleh alam. Akan tertapi, apabila jumlahnya meningkat sehingga ada yang meninggal dan tak dapat didaur ulang maka ia menjadi pencemar. (Q.S. Ar-Rum/1: 1)
19
Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm
20
Purwanto, Awas Polusi, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2008), hlm 7.
18. 21
Michael P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, terj Yanti R Koestoer, (Jakarta: UI Press, 1995), hlm 436.
16
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari peperangan dan penyerbuan pasukan-pasukan. Pesawat-pesawat terbang, kapal-kapal perang dan kapal-kapal selam. Hal itu tiada lain karena akibat dari apa yang dilakukan oleh umat manusia berupa kezaliman, banyaknya lenyapnya perasaan dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka melupakan sama sekali akan hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari kalangan sehingga menimbulkan barbagai macam kerusakan di muk bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang timbul dari dalam diri mereka, dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk mengekang kebinalan hawa nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah SWT merasakan kepada mereka balasan dari sebagian apa yang telah mereka kerjakan berupa kemaksiatan da perbuatan-perbuatan lalu yang berdosa. Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat dan kembali kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah kehidupan ini ada hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani penghisaban mal perbuatannya maka apabila ternyata perbuatannya buruk, maka pembalasan pun buruk pula. 22 Secara harfiah, istilah pencemaran dapat diartikan sebagai pengotor, pengkajian, pemburukan, barang atau sesuatu yang terkena oleh zat pencemaran jadi tercemar (kotor, buruk) karena barang atau sesuatu ini menjadi tercemar maka mutunya menjadi menurun dan otomatis nilainya pun menjadi merosot. Apalagi proses ini berlangsung terus menerus akhirnya barang atau sesuatu tersebut menjadi rusak dan hancur. Pencemar juga dapat diartikan sebagai bentuk environmental impairment, adanya gangguan perubahan atau perusakan bahkan adanya benda asing didalamnya yang menyebabkan unsur lingkungan tidak dapat
22
Mustafa Al – Maragi, Tafsir AL – Maragi, (Semarang: Toha Putra, 1992), hlm 101-102.
17
berfungsi sebagaimana mestinya (reasonable function).23 Menurut Silvia S. Meder, “pollution can be defined as any enviromental change that adversely affect the lives and health of living things”.24 Perusakan lingkungan hidup menurut UU RI No.23 tahun 1997 adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.25 Menurut WHO, ditetapkan 4 tahapan pencemaran: a) Pencemaran tingkat pertama Pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan. b) Percemaran tingkat kedua Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada pancaindra dan alat vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya. c) Pencemaran tingkat ketiga Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. d) Pencemaran tingkat keempat Pencemaran yang telah menimbulkan dan mengakibatkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemaran terlalu tinggi. 26 Pengertian dan batasan secara umum tentang pencemaran lingkungan, menurut Springer, ketika membicarakan masalah pencemaran maka sedikitnya terdapat empat faktor kunci yang harus dibicarakan antara yang
23
Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, (Bandung: Alumni), hlm 125. 24
Silvia S. Mender, Biology, ( News York: Mc Graw-Hill Internasional Edition, 2007), hlm.
936. 25
Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, hlm 32.
26
Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, (Bandung: Alumni, 1994), hlm 31.
18
satu sama yang lain tidak dipisahkan. Keempat faktor kunci yang dimaksud adalah : 1) Source (Sumber Pencemaran) Sumber pencemar dapat berupa suatu lokasi tertentu (point source) atau tak tentu atau tersebar (non point atau diffuse source). Sumber pencemar point source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik, dan saluran limbah industri.27 a) Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan yang dirancang untuk membuang dan mengalirkan zat atau substansi b) Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan transportasi zat atau substansi28 2) Agent (Zat Pencemar) Zat pencemar (pollutant) dapat didefinisikan sebagai zat kimia (cair, padat, maupun gas), baik yang berasal dari alam yang kehadirannya dipicu oleh manusia (tidak langsung) ataupun dari kegiatan manusia (anthropogenic origin) yang telah diidentifikasi mengakibatkan efek yang buruk bagi kehidupan manusia atau lingkungannya. Semua itu dipicu oleh aktivitas manusia. 29 3) Medium (media perantara pencemaran) 4) Effect (dampak pencemaran) Pencemaran terhadap lingkungan berakibat kurang baik terhadap manusia,
hewan,
tumbuhan.
Beberapa
jenis
pencemar
juga
dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan lingkungan terutama manusia. Berdasarkan komponen yang disebutkan diatas, komponen terakhir adalah timbulnya dampak terhadap berbagai sistem kehidupan. Dapat dikatakan bahwa adanya dampak ini merupakan inti atau sentral dari permasalahan lingkungan hidup. Dengan timbulnya suatu dampak, maka baru 27
Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), hlm 195. 28
Suprihanto Notodarmojo, Pencemaran Tanah dan Air Tanah, (Bandung: ITB, 2005), hlm
29
Suprihanto Notodarmojo, Pencemaran Tanah dan Air Tanah, hlm 127.
130.
19
diketahui bahwa suatu media atau objek hayati lain telah mengalami pencemaran. Dampak ini pulalah yang dapat dijadikan ukuran atas timbulnya berbagai kerusakan dan kerugian yang dialami baik oleh manusia maupun terhadap harta kekayaan yang dimilikinya. Semua
komponen
yang
merupakan
kunci
pokok
terjadinya
pencemaran yang diawali adanya berbagai kegiatan atau aktifitas manusia, kemudian terdapatnya Agent atau zat yang terdiri dari berbagai bentuk zat dan senyawa, selanjutnya melalui media maka pada akhirnya terjadilah dampak atau effect dengan terakumulasinya keempat komponen ini maka terjadilah pencemaran tersebut. Polusi bisa berlangsung di udara, air, tanah, atau dimana saja. Kebanyakan polusi disebabkan oleh berbagai jenis kegiatan manusia: pertanian, industri, transportasi, dan sebagainya.
30
Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, bendabenda, perilaku dalam apresiasi dan rekreasi di alam bebas. 31 Secara umum kerusakan alam disebabkan oleh 2 faktor yaitu : 1) Kerusakan karena faktor internal yaitu kerusakan yang berasal dari dalam bumi atau alam itu sendiri. Seperti : gempa bumi dan banjir besar. 2) Kerusakan karena faktor eksternal yaitu kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya. Seperti : pencemaran udara
(gas hasil pembakaran bahan
bakar pada transportasi), pencemaran air (limbah industri), pencemaran darat ( limbah barang bekas), dan proses penambangan. 32
30
Purwanto, Awas Polusi, hlm 7
31
Imam Supardi, Kimia dan Pencemaran Lingkungan, (Bandung: Alumni, 1994), hlm 57.
32
Wisnu Arya W, Dampak Pencemaran Lingkungan, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm15-17.
20
2) Macam-Macam Pencemaran a) Pencemaran Air Pencemaran air adalah pencemaran yang diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat. Pencemaran memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya atmosfer, tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan industri dan lain sebagainya. 33 Definisi pencemaran air menurut Surat Kepurusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988 tentang penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah:
masuk atau
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh alam, sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi dengan peruntukannya (pasal 1). 34 Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan industri yang masuk kedalam perairan, hal ini menyebabkan zat-zat beracun yang terdapat pada cairan pembuangan tersebut terlarut dan terbawa masuk keperairan. Cairan buangan adalah sisa-sisa pembuangan dalam suatu bentuk cairan yang dihasilkan dari proses-proses industri dan kegiatan rumah tangga. Zat-zat yang mengendap mengurangi masuknya cahaya, akan menekan pertumbuhan ganggang dan mematikan akar-akar tanaman. Endapan lumpur akan menyebabkan arus berubah dan menghilangkan hewan-hewan yang ada didasar. Zat-zat yang mengendap dapat menyumbat
insang dan
menyebabkan ikan-ikan mati lemas. Pencemar organik berat menyebabkan deoksigenetasi karena tidak adanya kegiatan penguraian oleh bekteri. 35
33
Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan, hlm 195. 34
Rukaesih Achmad, Kimia Lingkungan, ( Jakarta: ANDI, 2005), hlm 92.
35
Michael P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, hlm 440.
21
b) Pencemaran Udara Udara yang bersih adalah udara yang tidak mengandung uap atau gas dari bahan-bahan kimia yang beracun. Disamping itu, udara yang bersih adalah udara yang terhisap segar dan nyaman bagi makhluk hidup, cukup kandungan oksigennya, tidak berwarna dan berbau. Sebaliknya jika terjadi perubahan warna dan berbau aneh, dapat dipastikan bahwa telah terjadi suatu pencemaran. Derajat pencemaran udara ini tentu saja bermacam-macam dari yang ringan sampai yang berat, kabut yang tipis didaerah pegunungan bukanlah suatu pencemaran walaupun ada perubahan warna, kabut tersebut adalah uap air yang menunjukan kelembapan yang tinggi, tetapi lain halnya kabut tipis di daerah perkotaan dan daerah industri, hal ini menunjukan adanya tanda-tanda suatu pencemaran udara baik uap sisa pembakaran minyak kendaraan atau asap pabrik. 36 Definisi pencemaran udara menurut peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1986 adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain keudara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut
37
Ervin Jungreis, “The Various industrial operations of the
civilized world emit dusts, gases, vapors, and mists. All of these in combination with naturally occurring air borne materials form the basis of air pollution.”38 Menurut Gunawan Sutarmo, pencemaran udara diartikan sebagai adanya satu atau lebih pencemar yang masuk ke dalam udara atmosfer yang terbuka, yang dapat berbentuk debu, uap, gas, kabut, bau, asap atau embun yang dicirikan bentuk jumlahnya, sifatnya dan lamanya. 39 Modernisasi dan 36
Farmono, Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, (Jakarta: UI Press, 1995), hlm 13.
37
Rukaesih Achmad, Kimia Lingkungan, hlm 120.
38
Ervin Jungreis, Spot Test Analisis :clinical, environmental, forensic, and geochemical applications , ( News York: A Wiley Interscience publication, 1996), hlm. 199. 39
F Gunawan Suratmo, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 1995), hlm 101.
22
kemajuan teknologi di dalam kehidupan telah menyebabkan pencemaran udara yang serius. Walaupun ada kemungkinan untuk membersihkan air dan memperbaiki daratan yang tidak sedap dipandang, maka tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara. Tercemar atau tidak kita harus menghisap udara sebagaimana adanya. Pencemar-pencemar atmosfer dapat berupa partikulat (padatan yang sangat kecil atau tetesantetesan cairan) atau berupa gas.40 c) Pencemaran Tanah Tanah mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kehidupan dibumi ini, yang merupakan habitat semua tumbuhan, hewan dan manusia. Manusia dan hewan menikmati hasil yang direproduksi tanah, dan membuang limbahnya kembali ke tanah sehingga tanah berfungsi sebagai sumberdaya dan penerimaan limbah 41 Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi pertanian tanah mengandung hara dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis dipakai. Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik, kimia, dan biologi tanah. Erosi perlu dikendalikan dengan memperbaiki yang hancur, menutup permukaannya, dan mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak. Komposisi tanah bergantung kepada proses pembentukannya, iklim, jenis tumbuhan yang ada, suhu, dan air yang ada di sana. Pencemaran menyebabkan suhu tanah mengalami perubahan susunannya, sehingga menganggu kehidupan jasad yang hidup didalam tanah maupun dipermukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal dibawah ini. Pertama ialah pencemaran secara langsung karena menggunakan pupuk secara berlebihan. Kedua pencemaran melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga 40
Michael P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, hlm 437.
41
J.R.E. Kaligis, et.al., Pendidikan LingkunganHidup, hlm 207.
23
mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Ketiga melalui udara, udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang berakibat tanah akan tercemar juga. 42 3) Macam-Macam Sampah (Limbah Pencemar) Berdasarkan bahan asalnya sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Tetapi pemilahan sampah dibagi menjadi tiga, yaitu sampah organik, non-organik dan B3. a) Sampah Organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi dua yaitu: 43 (1) Sampah Basah (Garbage) Sampah basah adalah sampah yang terdiri atas bahan organik, sifatnya mudah busuk jika di biarkan dalam keadaan basah. Misalnya, sisa makanan, sayuran, buah-buahan dan dedaunan. (2) Sampah Kering (Rubbish) Sampah kering adalah sampah yang terdiri atas bahan anorganik yang sebagian besar atau seluruh bagiannya sulit membusuk, sampah ini dibagi menjadi tiga jenis : (a) Sampah kering logam, misalnya kaleng, pipa besi tua, mur, baut, seng, dan segala jenis logam yang sudah usang (b) Sampah kering non logam yang terdiri atas: Pertama Sampah kering mudah terbakar (combustible rubbish) misalnya: kertas, karton, kayu, kain bekas, kulit, dan kain-kain usang. Kedua, Sampah kering sulit terbakar (noncombustible rubbish) misalnya: pecahan gelas, botol, dan kaca (c) Sampah lembut, yaitu sampah yang terdiri atas partikel-pertikael kecil dan memiliki sifat mudah beterbangan serta membahayakan atau mengganggu pernafasan dan mata. Sampah tersebut terdiri atas: 42
Imam Supardi, Kimia dan Pencemaran Lingkungan, hlm 66-67.
43
Setyo Purwendro, Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2007), hlm 7.
24
Debu, misalnya serbuk dari penggergajian kayu, debu asbes dari pabrik pipa atau atap asbes, debu dari pabrik tenun, dan debu dari pabrik semen. Abu, misalnya abu kayu atau abu sekam dan abu dari hasil pembakaran sampah (incinerator)44 b) Sampah Anorganik Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk kedalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam c) Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) Sampah B3 merupakan jenis sampah yang dikategorikan beracun dan berbahaya bagi manusia. Umumnya, sampah jenis ini mengandung merkuri seperti kaleng bekas cat semprot atau minyak wangi. Namun, tidak menutup kemungkinan sampah yang mengandung jenis racun lain yang berbahaya. 45 4) Tujuan Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk khususnya manusia dengan lingkungannya. Ilmu yang membahas tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya tersebut dinamakan ekologi. Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah permasalahan ekologi. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel ahli biologi jerman pada tahun 1869. Arti kata oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan logos bersifat telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk. Ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 46
44
Teti Suryati, Bijak dan Cerdas Mengolah sampah, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2009), hlm
45
Setyo Purwendro, Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik, hlm 9.
15. 46
Sri Azora Kumala Sari,”Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan suatu perspektif dari ekologi dan Hukum Lingkunghan Internasional,”diakses tgl 13 juli 2011 .
25
Komperensi di Belgrado (1976) tentang PLH mengemukakan bahwa maksud PLH adalah untuk mengembangkan kesadaran umat manusia akan lingkungan hidupnya dengan permasalahan yang terdapat di dalamnya. Dengan kesadaran itu akan mengembangkan pengetahuan, sikap, motivasi, keterampilan, dan kesungguhan baik secara pribadi maupun secara bersama mencari pemecahan atas masalah lingkungan hidup yang ada
dan
mengusahakan mencegah timbulnya masalah lingkungan hidup yang baru. Sebagai tujuan PLH dikemukakan sebagai berikut:47 a) Kesadaran: mengembangkan kesadaran serta kepekaan manusia pribadi maupun kelompok akan lingkungan hidup dengan masalah-masalahnya. b) Pengetahuan: mengembangkan pengetahuan manusia tentang lingkungan hidup beserta masalah-masalahnya serta tanggung jawab dan peranan manusia di dalamnya. c) Sikap: mengembangkan nilai-nilai sosial, perhatian akan lingkungan hidup serta motivasi untuk secara aktif ikut serta dalam melindungi dan memperbaikinya. d) Keterampilan:
mengembangkan keterampilan
dalam
memecahkan
masalah-masalah lingkungan hidup. e) Kemampuan evaluasi: mengembangkan kemampuan mengevaluasi kegiatan-kegiatan PLH dari sudut pandang ekologi, politik, ekonomi, sosial, estetika dan pendidikan. f) Partisipasi: mengembangkan perasaan tanggung jawab akan masalahmasalah lingkungan hidup demi pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat dalam pemecahannya. 5) Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Lingkungan a) Sumber Pencemar Udara Secara umum sumber pencemaran udara dapat terjadi karena faktor alamiah, yaitu peristiwa yang mempengaruhi alam sehingga menimbulkan pencemaran yang dapat mengganggu manusia, hewan, dan tumbuhan 47
J.R.E. Kaligis, et.al., Pendidikan LingkunganHidup, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
hlm 12.
26
seperti letusan gunung, atau terjadi karena buatan manusia seperti limbah industri dan limbah pabrik. Pencemaran udara dapat terjadi karena zat atau senyawa: (1) Karbon monoksida (CO) Gas karbon monoksida (CO) dapat menjadikan udara tercemar. Gas ini terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna dari bahanbahan yang mengandung karbon. Pencemaran udara bisa disebabkan oleh setiap pembakaran atau peledakan yang cenderung menghasilkan gas CO.48 Gas ini berasal dari knalpot kendaraan bermotor. (2) Belerangdioksida (SO2) Gas belerangdioksida merupakan salah satu yang dapat menjadikan udara tercemar gas ini berasal dari pembakaran arang batu, minyak bumi, kilang minyak tanah, gunung api, industri kimia, industri logam, industri pulp dengan proses sulfit dan hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang. (3) Nitrogen Oksida (NO dan NO2) Nitrogen Oksida adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri atas gas nitrik oksida dan nitrogen oksida, kedua gas ini paling banyak ditemukan sebagai sumber pencemar udara. Nitrit oksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya nitrogen dioksida mempunyai warna cokelat kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen oksida merupakan hasil dari pusat-pusat pembakaran
oleh
industri-industri,
transportasi,
pusat-pusat
pembangkit tenaga listrik. (4) Senyawa Karbon Dengan adanya penggunaan dari beberapa senyawa karbon di bidang pertanian, kesehatan dan peternakan. Misalnya kelompok organoklor (insektisida, fungisida, dan herbisida).49 (5) Bau-bauan 48
Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, hlm 41.
49
Murni Iriani Ningsih, Pencemaran, (Bandung: Pringgandani, 2010), hlm 45-48.
27
Bau-bauan yang tidak enak, bisa menggangu suasana lingkungan yang menyebabkan seseorang tidak akan betah tinggal lama di tempat yang menyebarkan bau. Bau yang tidak enak ini selain mengganggu kesehatan dan kenyamanan orang, dapat juga dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran racun-racun di udara. Walaupun secara fisik kita telah terbiasa mencium bau yang tidak enak, karena beradaptasi rasa bau tadi seolah-olah hilang. Akan tetapi, secara hygiene umumnya keadaan ini tetap tidak berubah. Bau yang tidak enak ini bisa berasal dari proses pembusukan sampah, baik yang berasal dari jasad organis atau biologis maupun kimia atau anorganis oleh makhluk-makhluk pembusuk. Juga bisa yang dari hasil buangan limbah dari pabrik-pabrik sehingga menyebabkan bau yang tidak enak ke lingkungan sekitar. Sifat baunya sendiri bisa asam, wangi, pedas, dan apek. 50 b) Sumber Pencemaran Air Menurut George B. Johnson, “Water pollution is a very serious consequence of our casual attitude about pollution. Flushing it down the sink doesn’t work in today’s crowded world. There is simply not enough water available to dilute the many sudstances that the enormous human population producer continuously”.51 Pencemaran air dapat berasal dari berbagai sumber pencemar, antara lain berasal dari industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian dll. (1) Industri Pabrik industri yang mengeluarkan limbah dapat mencemari ekosistem air. Pembuangan limbah industri ke sungai-sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi serta fisik air. Polutan yang dihasilkan oleh pabrik dapat berupa Logam berat seperti 50
Imam Supardi, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, hlm 42-43
51
George B. Johnson, The Living Word, ( News York: Mc Graw-Hill Internasional Edition, 2008), hlm. 792.
28
timbal, merkuri, tembaga, seng dll. Panas, seperti air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikan biota air. (2) Limbah Rumah Tangga Dari rumah tangga dapat dihasilkan berbagai macam zat organik dan anorganik yang dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara di sungai-sungai. Selain dalam bentuk organik dan anorganik dari limbah rumah tangga bisa terbawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia. Selain itu, dari rumah tangga dapat dihasilkan limbah deterjen. Penggunaan deterjen terutama menyangkut masalah bahan pembentuk (surfatan), masalah utama yang timbul bukan karena racunnya, tetapi busanya yang mengganggu lingkungan disekitarnya. (3) Limbah Pertanian Penggunaan pupuk didaerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari area pertanian. Air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang, sehingga mengalami pertumbuhan dengan cepat. Ganggang yang menutupi permukaan air akan berpengaruh buruk terhadap ikan-ikan dan komponen biota air. Dari daerah pertanian terlarut pula sisa-sisa pestisida yang terbawa arus sungai atau bendungan. Pestisida yang bersifat toksit akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia. 52 c) Sumber Pencemar Tanah Pencemaran tanah dapat terjadi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor alami seperti rusaknya lapisan tanah bagian atas, yakni lapisan yang mengandung humus oleh matahari. Sinar matahari yang terik dapat menghancurkan atau membakar humus, sehingga tanah menjadi kurus. Kedua, faktor manusia seperti pembuangan limbah, pemberian pupuk yang
52
Murni Iriani Ningsih, Pencemaran, hlm 48-50.
29
berlebihan, pembakaran hutan, penebangan pohon-pohon pelindung humus. 53 Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini pertama ialah pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan seperti plastik. Pencemaran tanah dapat terjadi melalui air. Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran tanah dapat juga melalui udara. Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini. Akibatnya tanah akan tercemar juga. 54 Limbah atau Sampah bisa berasal dari berbagai sumber, seperti industri, rumah tangga, sekolah, rumah sakit, perkantoran, fasilitas umum, seperti stasiun kereta api, terminal bus. Sumber datangnya sampah dapat diuraikan sebagai berikut.55 1) Rumah tangga, umumnya terdiri dari sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Misalnya, buangan dari dapur, taman, debu, dan alat-alat rumah tangga 2) Daerah komersial, yaitu sampah yang dihasilkan dari pertokoan, restoran, pasar, perkantoran, hotel. Biasanya terdiri dari bahan pembungkus sisa-sisa makanan, kertas dari perkantoran dll 3) Sampah institusi, berasal dari sekolah, rumah sakit, dan pusat dan pusat pemerintah 4) Sampah industri berasal dari proses industri, dari pengolahan bahan baku hingga hasil produksi 5) Sampah dari fasilitas umum, berasal dari taman umum, pantai, atau tempat rekreasi 53
Murni Iriani Ningsih, Pencemaran, hlm 52.
54
Imam Supardi, Kimia dan Pencemaran Lingkungan, hlm 67.
55
Teti Suryati, Bijak dan Cerdas Mengolah sampah, hlm 16.
30
6) Sampah dari kontruksi bangunan, yaitu sampah yang berasal dari sisasisa pembuatan gedung, perbaikan dan pembongkaran jalan atau jembatan dll 7) Sampah dari hasil pengelolaan air buangan dan sisa-sisa pembakaran dari insinerator 8) Sampah pertanian, berasal dari sisa-sisa pertanian yang tidak dapat dimanfaatkan lagi Mengingat bahwa alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup manusia, maka kemampuan alam tersebut harus dijaga agar tidak rusak dan berakibat buruk bagi manusia. Sebelum terjadinya akibat yang ditimbulkan, sebaiknya manusia berusaha untuk mencoba melakukan sesuatu demi perbaikan dirinya, keluarga, lingkungan dan masyarakatnya. Allah berfirman dalam (QS, Ar Ra’d/13 : 11) ...... ... Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS, Ar Ra’d/13 : 11) 56 c. Kepedulian Lingkungan 1) Proses Pembentuk Kepedulian Lingkungan Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak dapat tumbuh
begitu
saja
secara
alamiah,
namun
harus
diupayakan
pembentukannya secara terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatankegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, langkah yang paling strategis adalah melalui pendidikan, baik pendidikan formal atau pendidikan non-formal. Menyadari hal tersebut, maka sekolah sebagai wadah pendidikan perlu sejak dini
menanamkan dan
mengembangkan kepedulian siswa terhadap
lingkungan hidup agar terbentuk sumberdaya manusia yang secara arif dapat memanfaatkan potensi dirinya dalam berbuat untuk menciptakan kualitas 56
Rohadi Sudarsono, Ilmu dan Teknologi dalam Islam, (Jakarta: Departemen Agama RI,
2005), 84.
31
lingkungan yang kondusif, ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan, tentunya dengan cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan kearifan budaya lokal. 57 Kegiatan manusia sadar lingkungan perlu ditingkatkan. Masalah utama yang menonjol adalah hubungan antara manusia dalam mencari kehidupan maupun dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan masalah kelestarian sumber daya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia itu. Penggunaan teknologi yang kurang terkendali justru akan lebih memperparah rusaknya lingkungan. Ruang lingkup lingkungan sangat luas, dari langit atau udara, dari kutub utara sampai kutub selatan, puncak gunung, kota, desa, lembah, sungai, pantai, danau, lautan, air laut, dasar laut. Karena itu
kesadaran
lingkungan
menjadi
makin
penting
dan pendidikan
kependudukan dan lingkungan bagi setiap orang nasional maupun internasinal, justru manjadi mutlak karena manusia dan lingkungan itu merupakan dua unsur pokok yang saling menentukan, dalam arti manusia hidup dari lingkungan dan jika lingkungan rusak maka manusia yang celaka.58 Sebagaimana dikutip oleh Amos, Kesadaran lingkungan menurut M.T. Zen adalah usaha melibatkan setiap warga negara dalam menunbuhkan dan membina kesadaran untuk melestarikan lingkungan, berdasarkan tata nilai, yaitu tata nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan filsafat hidup secara damai dengan alam lingkungan. Asas ini harus mulai ditumbuhkan melalui pendidikan sekolah dan luar sekolah, dari kanak-kanak hingga perguruan tinggi agar lambat laun tumbuh rasa cinta kasih kepada alam lingkungan, disertai tanggung jawab sepenuhnya setiap manusia untuk memelihara kelestarian lingkungan. 59
57
Ilham, “Konsep dan Arah Pengembangan Siswa Pecinta Lingkungan Hidup”, dalam http://illangtanete84.blogspot.com/, diakses 10 Agustus 2011. 58
Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, hlm 34.
59
Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, hlm 20.
32
Pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dapat dilakukan secara individu,
kelompok
atau
masyarakat,
maupun
secara
kelembagaan
(pemerintah). Pada dasarnya, ada tiga prinsip untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan, yaitu secara administratif, teknologi dan edukatif. a) Secara Administratif, pencegahan dan penanggulangan pencemaran dilakukan dengan membuat peraturan dan perundang-undangan oleh pemerintah. 1) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk yang dapat mencemari lingkungan. 2) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Banyak peraturan tentang berbagai polutan yang ada berdasarkan teknologi, bukannya mencerminkan sebab akibat ekologi. Karenanya, peraturan tersebut memerlukan diberlakukan kontrol limbah yang dapat dilaksanakan dipandang dari sudut ekonomi maupun rekayasa, bukannya menyatakan kepedulian lingkungan ekologi dan memberi definisi apa yang diperlukan untuk menghindari pengaruh terhadap ekosistem yang dikehendaki. Pada beberapa kasus, persyratan kontrol dapat menimbulkan biaya yang sangat banyak atau tak perlu atau beban yang lebih besar kepada sektor lingkungan lain: misalnya, limbah yang tidak dibuang ke lingkungan perairan dapat disyaratkan dibuang di darat atau di bakar, sehingga menimbulkan masalah di tempat lain. 60 b) Secara Teknologi, diadakan unit-unit pengolah limbah dan sampah. Dalam hal ini industri harus memiliki unit pengolah limbah (padat, cair dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan. c) Secara Edukatif, dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Pembekalan pengetahuan juga bisa anak dapatkan melalui 60
Nicolas Polunin, Teori Ekosistem dan Penerapannya, terj Puji Astuti, et.al, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997), hlm 286.
33
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Anak dapat mengikuti pramuka, karya ilmiah remaja, palang merah remaja (PMR), pencinta alam, dokter kecil dan lain-lain. Kebiasaan - kebiasaan di masyarakat juga mempengaruhi sikap anak tehadap lingkungannnya. Agar anak dapat memilah kebisaan baik dan buruk, diperlukan pengawasan, bimbingan orang tua dan guru agar pendidikan lingkungan hidup dapat dipraktikan dalam keseharian anak. 61 Bentuk kebiasaan tersebut yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah menjaga kebersihan lingkungan yang dibagi menjadi tiga yaitu:62 a) Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan halaman. Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai sesuatu yang baik, (Allah itu) bersih, menyukai sesuatu yang bersih, (Allah itu) mulia, menyukai kemuliaan, maka bersihkanlah halaman rumahmu. (H.R. At-Tirmidzi). b) Menjalankan kebersihan jalan dan lingkungannya. Rasulullah bersabda:
Siapa menyebut asma Allah dan mengangkat batu, pelepah pohon, dan tulang belulang dari tempat berlalunya manusia, maka sama halnya ia berjalan dan sungguh ia telah menjauhkan diri dari api neraka. c) Menjaga kebersihan tempat umum, seperti saluran air, jalan umum, dan tempat berteduh. Rasulullah SAW bersabda:
61
Novi Hardian, “Tumbuhkan Kepedulian Lingkungan pada Anak”, dalam kepedulian-lingkungan-pada-anak ibu dan balita, diakses 25 juli 2011. 62
tumbuhkan-
Ahsin W. Alhafidz, Fikih Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm 329-330.
34
Jauhilah olehmu akan tiga hal terkutuk, yaitu buang air besar pada saluran air, ditengah jalan, dan di tempat berteduh. 2) Bentuk Kepedulian Lingkungan Menurut Profesor Wanagari Maatai sebagai menteri lingkungan Hidup Kenya, ada tiga R yang dilakukan sebagai kampanyenya untuk manjaga lingkungan hidup selama ini. Tiga R itu adalah: Reduce, Reuse, dan Recycle (kurangi, gunakan kembali, dan Daur ulanglah). 63 Dengan meniru langkah tiga R dari Profesor Wanagari, maka yang dapat kita lakukan adalah: a) Usaha Mengurangi (Reduce) Pencemaran Lingkungan (1) Mengurangi Emisi CO2 Emisi terbesar ialah dari produksi dan konsumsi BBF. Karena itu prioritas pertama harus diberikan pada sektor ini. Yang kedua ialah pada penerbangan, pembakaran dan konversi hutan. 64 Cara untuk memecahkan masalah bagaimana mengatasi krisis dan mendapatkan energi terbarukan. Solusi yang jauh lebih sederhana untuk mengatasi polusi yang ditimbulkan oleh bahan bakar fosil ini yaitu, mengubah gaya hidup kita yang selalu memakai kendaraan bermotor atau mobil dengan bersepeda.65 (2) Efisiensi Penggunaan Energi Melakukan penghematan energi (termasuk listrik yang sebagian dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil). 66 Produksi dan konsumsi energi menunjukan kenaikan yang terus menerus. Dengan kenaikan efisiensi ini pembakaran bahan bakar fosil per satuan produk atau pelayanan dapat dikurangi. 67 Cara penghematan energi yang dapat dilakukan dalam sehari-hari adalah dengan cara 63
Dadang Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, (Yogyakarta: O2, 2008), hlm 91.
64
Otto Soemarwoto, Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), hlm 186. 65
Dadang Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, hlm 98.
66
Purwanto, Awas Polusi, hlm 52.
67
Otto Soemarwoto, Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, hlm 187.
35
mematikan peralatan elektronik yang sudah tidak digunakan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari penerangan yang kita gunakan sebaiknya mengunakan lampu fluorescent (CFL) yang berbentuk melingkar-lingkar seperti ular karena dapat menghemat energi. 68 (3) Bukalah Jendela Untuk mengurangi pemakaian AC yang boros energi dan mengeluarkan emisi dari gas rumah kaca yang besar, salah satu solusi sederhana adalah membuka jendela. Kita tidak perlu ruangan yang begitu dingin, yang penting adalah udara yang sejuk. Maka tidak perlu menyalakan AC, cukup dengan buka jendela lebar-lebar. Solusi lainnya adalah gunakan kipas angin yang lebih sedikit mengeluarkan gas rumah kaca.69 (4) Mengunakan Bahan-bahan Ramah Lingkungan Sebenarnya, banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan pengganti (substitusi) bahan bakar minyak. Jenis-jenis tumbuhan tersebut antara lain adalah jarak, sawit, dan berbagai jenis bijian lainnya sebenarnya juga berpotensi. Untuk energi surya, ilmuwan menciptakan sel-sel fotovoltaik, yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Yang kemudian disimpan di dalam baterai untuk menjalankan kendaraan. 70 b) Usaha Menggunakan Kembali (Reuse) Barang yang dianggap sampah dari kegiatan pertama, sebenarnya bisa berguna untuk kegiatan berikutnya, baik untuk fungsi yang sama maupun berbeda. Menggunakan barang bekas seperti mengunakan kembali kantong, tas atau botol untuk membawa barang-barang atau air tanpa harus menggunakan kantong plastik atau membeli botol baru. Kita bisa menggunakan kembali kertas bekas yang masih kosong dibaliknya tanpa harus menggunakan kertas yang baru. Dengan cara seperti itu, kita 68
Dadang Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, hlm 101.
69
Dadang Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, hlm 102
70
Purwanto, Awas Polusi, hlm 55.
36
dapat menghemat kertas dan menyelamatkan banyak pohon yang akan ditebang untuk dijadikan bubuk kertas.71 c) Usaha Mendaur Ulang (Recycle) Usaha ini dilakukan dengan mengubah barang bekas menjadi benda lain yang lebih berguna dan layak pakai (1) Mendaur Ulang Bahan Pencemar Dengan
mendaur
ulang
bahan
pencemar
dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang sudah ada dan tidak berguna lagi tanpa membeli yang baru lagi. Kita dapat menciptakan barang-barang baru dari sisa-sisa kertas, plastik, dan logam di sekitar kita dengan mendaur ulang bahan-bahan tersebut menjadi bahan baku. Selain lebih praktis dan ekonomis, kita tidak perlu disusahkan dengan bagaimana cara membuang sampah-sampah yang menumpuk dari kertas, plastik, dan logam dirumah kita. (2) Membuat Kompos Untuk mengurangi emisi dari gas rumah kaca ini, kita bisa menggunakan kompos yang terbuat dari sisa-sisa makanan dirumah kita yang bisa campur dengan protein dari ikan dan minyak sebagai pengganti nitrogen. Dengan pupuk organik buatan kita sendiri kita telah menghemat banyak energi dan lebih ekonomis. 72
C. Rumusan Hipotesis Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian tersebut di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ada pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-ridho Semarang tahun 2011.
71
Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, hlm 106.
72
Rusbiantoro, Global Warning for Beginner, hlm 107.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi peneliti yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan diteliti sehingga memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-data sebagai langkah permasalahan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho 2. Untuk mengetahui kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho 3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan selama satu bulan mulai tanggal 04 – 26 Oktober 2011. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. 1 Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Alam Ar-Ridho. Alasan ini diambil karena lingkungan yang menjadi basis sekolah ini, dengan kata lain lingkungan merupakan salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi sikap peserta didik.
C. Teknik Pengambilan Subyek Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang. 1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm 53.
38
Dalam penelitian ini, penulis mengambil semua populasi, populasi yang diambil adalah 43. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus, penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. 2
D. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat di definisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. 3 Teknik dan prosedur penelitian ini menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi, yaitu suatu metode penelitian yang mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Yakni variabel bebas atau variabel independen (X) dan variabel terikat atau variabel dependen (Y). a. Variabel Independen atau bebas (X) Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat).4 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengetahuan pencemaran lingkungan. Dengan indikator sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengertian lingkungan, dan mengetahui zat pencemar (polutan) 2. Mengetahui proses pencemaran lingkungan, dan kondisi yang tercemar 3. Mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pencemaran
lingkungan 4. Menjelaskan dampak dan akibat pencemaran
2
Husaini Usman, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm 181.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm
4
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2007) Cet. XI, hlm 4.
38.
39
b. Variabel Dependen atau terikat (Y) Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Variabel Independen).5 Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kepedulian lingkungan. Dengan indikator sebagai berikut: 1. Dapat mengidentifikasi perilaku ramah lingkungan 2. Dapat meningkatkan sadar lingkungan 3. Mengembangkan Perilaku siswa yang peduli terhadap lingkungan 4. Meningkatkan keterampilan siswa dan memanfaatkan limbah sampah dengan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle dalam kehidupan sehari-hari
E. Teknik Pengumpulan Data 1.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik mencari data yang berkenaan dengan hal-hal yang berupa catatan atau transkip, buku dan surat kabar, majalah dan lain-lain. 6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data stuktur organisasi, keadaan siswa, guru dan data lain yang mendukung.
2.
Metode Tes “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.7 Fungsi tes secara umum, ada dua macam fungsi yaitu : a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
5
Mudrjad Kuncoro, Metode Kuantitatif, (Yogyakarta: (UUP) STIM YKPN, 2007), hlm 5.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm 135. 7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 150
40
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai. 8 Metode tes digunakan untuk mengetahui pengetahuan peserta didik tentang pencemaran lingkungan. Dengan adanya tes akan membantu sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Adapun bentuk tes yang dugunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda yaitu memberikan pertanyaan yang telah diberi empat alternatif jawaban. 3.
Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9 Atau Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang diteliti. 10 Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, kuesioner dibagi menjadi dua: a. Kuesioner langsung, jika daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang ingin diminta pendapat dan kenyakinan, atau diminta menceritakan tentang keadaan diri sendiri. b. Kuesioner tidak langsung, jika daftar pertanyaan dikirim kepada seseorang yang diminta menceritakan tentang keadaan orang lain. 11 Dalam kaitannya kuesioner yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, maka kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Metode ini akan dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang kepedulian lingkungan.
8
Anas, Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm 67 9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif Kuantitatif da R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm 118. 10
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta : Bumi Akasara, 1999),
11
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 178.
hlm 76.
41
F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk
menguji
hipotesis
yang diajukan. 12
Dalam
menganalisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan beberapa tahapan, yaitu: 1. Analisis pendahuluan Di dalam analisis pendahuluan ini, peneliti menyusun data yang telah terkumpul dari tes dan angket, kemudian dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi untuk tiap-tiap variabel. Untuk memudahkan penggolongan statistik dari hasil tes dan angket, maka dari empat alternatif jawaban dari setiap item atau soal diberi skor sebagai berikut : a. Untuk jawaban A diberi skor 4 b. Untuk jawaban B diberi skor 3 c. Untuk jawaban C diberi skor 2 d. Untuk jawaban D diberi skor 1 2. Analisis uji hipotesis Analisis uji hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan dengan menguji data tentang pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan data yang akan mencari pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi satu predictor dengan skor deviasi, yaitu pengetahuan pencemaran lingkungan (X) sebagai predictor dan kepedulian lingkungan (Y) sebagai kriterium, dengan langkah-langkah. 13
12
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm 207.
13
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), hlm 2-21.
42
a. Analisis regresi JKreg =
RKreg =
RKres =
Freg =
JKres = Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel rangkuman analisis garis regresi Sumber Variasi
Derajat Bebas (db)
Regresi (reg)
1
Residu (res)
N-2
Total
N-1
Jumlah Kuadrat (JK)
Rata-rata Jumlah Kuadrat (RK)
Freg
∑ y2
-
-
Harga F diperoleh (Freg) kemudian dikomulasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 1% dan 5% db N-2. Hipotesis diterima jika Freg hitung > Ftabel. b. Mencari koefisien korelasi antara predictor X dengan kriterium Y menggunakan korelasi product moment dengan rumus: Rxy = c. Mencari persamaan garis regresi Y =ax
43
Harga a diperoleh dari persamaan
3. Analisis lanjut Harga F diperoleh dari (Freg) kemudian dikomulasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 1% dan 5% db N-2. Hipotesis diterima jika Freg hitung > Ftabel. Setelah diperoleh persamaan regresi antara variabel X = pengetahuan pencemaran lingkungan dengan variabel Y = kepedulian lingkungan, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel baik taraf signifikan 5% maupun 1% apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung > Ftabel, maka hasil yang di peroleh adalah signifikan yang berarti hipotesis yang peneliti ajukan di terima. Kemudian menginterpretasikan kedalam taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan 1% sehingga diketahui besarnya pengaruh antara variabel-variabel tersebut.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Alam Ar-Ridho 1. Sejarah Berdirinya SMP ALAM AR-RIDHO Sejarah Sekolah Alam diawali dengan didirikannya Taman Kanak-Kanak Islam Ar Ridho pada tahun 1995. Kemudian ada gagasan untuk mendirikan sekolah alam. Setelah menemukan lokasi yang tepat, yaitu di Jalan Bukit Kelapa Sawit I Blok AA Bukit Kencana Jaya Semarang, maka pada tahun 2000 berdirilah Sekolah Alam Ar Ridho. TK Islam Ar Ridho
berganti nama menjadi TK Alam Ar Ridho.
Bersamaan itu didirikan pula SD Alam Ar Ridho. Respon masyarakat terhadap kehadiran Sekolah Alam ini cukup bagus, sehingga pada tahun 2006 SMP Alam Ar Ridho didirikan. Pendiri Sekolah Alam adalah Nurul Khamdi, B Eng dan Mia Inayati Rachmania, AM.d. Keberhasilan dunia pendidikan dalam mendidik peserta didik sangat berpengaruh kepada karakter suatu bangsa, karena pendidikan yang sukses adalah yang berhasil menanamkan karakter nilai-nilai kebaikan kepada peserta didik. Dan outputnya peserta didik mampu mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan tersebut di dalam kehidupannya. Berangkat dari hal ini SMP Alam Ar-Ridho datang untuk memberikan warna baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran di SMP Alam Ar Ridho tidak hanya di seputar akademis saja, tetapi juga mengintegrasikannya nilai ilmu dengan nilai keimanan dan mengajak peserta didik berpikir tentang bagaimana cara membangun peradaban. Sehingga peserta didik terbiasa tidak hanya fokus pada dirinya sendiri tetapi juga bagaimana dirinya bermanfaat dan memberi kemanfaatan bagi lingkungannya, masyarakat dan negara. Dengan kurikulum khasnya SMP Alam Ar-Ridho berusaha mendidik karakter peserta didik untuk menjadi generasi yang tangguh, kuat iman dan taqwanya. Kurikulum khas SMP Alam Ar-Ridho mengacu ke 4 hal, yaitu: a. Pembentukan Aqidah, Ibadah, dan Akhlak b. Pembentukan jiwa enterpreunership/kewirausahaan
45
c. Pembentukan jiwa leadership/kepemimpinan d. Pembiasaan berbudaya ilmia
Gambar 4.1 Peta Konsep Pembelajaran di SMP Alam Ar-Ridho
a. Pembentukan Aqidah, Ibadah, dan Akhlak Islam Pembentukan aqidah, ibadah dan akhlak adalah sebagai core utama, karena apabila aqidah, ibadah, akhlak peserta didik sudah mantap maka secara otomatis yang lainnya akan mengikuti. Sarana untuk membentuk aqidah, Ibadah, dan akhlak islam adalah dengan: 1) Kegiatan mengasah ruhiyah di pagi hari Rangkaian kegiatan di pagi hari adalah peserta didik masuk kelas sudah dalam keadaan berwudhu, kemudian doa bersama, qiroaty dan tahfidz. Dengan kegiatan ini diharapkan peserta didik bisa mengikuti aktivitas pembelajaran selanjutnya dengan ruhiyah yang bersih. 2) Class Closing Kegiatan penutupan kelas bersama wali kelas berupa kultum atau sharing terkait inspirasi atau pengalaman belajar yang diperoleh selama dalam pembelajaran hari itu. 3) Mentoring Peserta didik dibagi kelompok-kelompok dengan satu guru ruhani untuk mengkaji islam. 4) Mabit Kegiatan bermalam
untuk membangun ruhani dan semangat
beribadah, dengan mengikuti taujih islam dan beribadah bersama-sama.
46
b. Pembentukan Jiwa Enterpreunership/Kewirausahaan Dari 10 pintu rizki, 9 adalah milik pengusaha/pebisnis. Disamping itu teladan umat Islam Rasulullah SAW telah mengajarkan berdagang sejak umur 8 tahun. Hal inilah yang menginspirasi SMP Alam Ar-Ridho untuk mulai mengembangkan kurikulum baru yaitu kurikulum berbasis bisnis tanpa harus mengesampingkan kecerdasan majemuk anak. Tiga basik bisnis yang kita kenalkan melalui pembelajaran dan praktek langsung yaitu Bioteknologi, ICT (Information, Comunication and Technologi), dan Retail. Dengan pembelajaran bisnis ini diharapkan mampu memberikan pengalaman dan bekal hidup kepada peserta didik, melatih tanggung jawab, percaya diri, serta mampu menumbuhkan jiwa berbisnis peserta didik sejak dini. c. Pembentukan Jiwa Leadership/Kepemimpinan Open mind untuk pembentukan jiwa leadership adalah dengan out bound, tetapi secara praktis pembiasaan sikap leadership/ kepemimpinan adalah integral dengan pembelajaran bisnis ,pembelajaran di kelas, dan kegiatan kesiswaan. Karena dalam pembelajararan bisnis seorang peserta didik akan merasakan dan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dan yang dipimpin. Mereka juga akan belajar bertanggung jawab dan berani menanggung resiko terhadap kegiatan bisnisnya. d. Pembiasaan Berbudaya Ilmiah dan Cinta Lingkungan Pembiasaan budaya ilmiah dilakukan dengan mengintegrasikan kegiatan penelitian atau observasi dengan kegiatan bisnis, berkebun, dan pembelajaran dalam kelas.
2. Visi Sekolah Alam “Menjadi world school yang selalu berinovasi mengembangkan metode pendidikan yang menjadikan manusia tahu cara tunduk kepada Allah sebagai khalifah dalam setiap proses pembelajarannya”.
47
3. Misi Sekolah Alam a. Mendidik aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah b. Mendidik karakter leader, entrepreuneur, ilmiah, dan peduli lingkungan c. Mengoptimalkan seluruh kecerdasan d. Membangun kepedulian terhadap hidup sehat dan bersih e. Mempersiapkan pendidik yang kreatif dan inovatif f. Profesional dalam manajemen g. Bersinergi dengan seluruh stake holder utamanya orang tua peserta didik h. Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan 4. Sarana dan Prasarana a. Fasilitas SMP ALAM AR RIDHO 1) Laboratorium IPA 2) Green Lab / Pemanfaatan Lingkungan sekitar sebagai Laboratorium 3) Laboratorium Bisnis 4) Laboratorium Komputer 5) Perpustakaan 6) Masjid 7) Hot Spot 8) Kantin 9) Alat dan tempat out bound 10) Antar jemput 11) Catering b. Jenis Kegiatan Pembelajaran OUT DOR 1) Rutin terjadwal a) Pembelajaran bisnis b) Outbound 2) Pembiasaan terprogram a) Operasi semut b) Pemilahan sampah c) Ekskul fotografi d) Berkebun
48
e) Ekskul KIR f) Ekskul Fotografi c) Kegiatan terproyek a) Save the earth/program konservasi lingkungan b) Pesantren ramadhan c) Bisnis day d) Magang e) Pembuatan pupuk organik f) Penyembelihan hewan qurban d) Kreatif mandiri a) Kegiatan reuse, reduce, dan recycle b) Program tabung sampah c. Kegiatan Unggulan 1) Business Project 2) Magang 3) Outbound 4) Kunjungan keluar sekolah/outing 5) PHBI/PHBN 6) Unjuk karya/pentas kreativitas 7) Pesantren kilat (Pesantren Weekend) 8) Kemah wisata 9) Pembiasaan sholat dhuha setiap hari 10) Pembiasaan sholat berjamaah 11) Berenang 12) Baca tulis Al Qur’an 13) Tahfidzul Qur’an 14) Bahasa Arab 15) Observasi dan explorasi lingkungan sekitar sesuai tema 16) Pembelajaran berbasis proyek 17) Mentoring 18) Keputrian
49
19) Fun Week 20) Save The Earth/konservasi alam 21) English Day 22) Reuse, reduce, recycle 23) Market day 24) Cooking class 25) Sains Adventure 5. Struktur Organisasi Sekolah Struktur Organisasi SMP Alam Ar-Ridho
Ketua Yayasan H. Jumala, M.M
Direktur Sekolah Alam Mia Inayati R, AM.d
Kepala Sekolah SMP Alam Ar-Ridho Susanti, S.Si
Wakil Kepala Sekolah Slamet Agus, AM.d
PJ Kegiatan OSIS
PJ Green Life Style
M. Rizki Nirwansyah
Muhammad Arifin
PJ Karakter Aqidah Ibadah A
PJ Bisnis
Salamah, S.Si
Andy Dwi Sakti, AM.d
50
B. Hasil Penelitian 1. Data Pengetahuan Peserta Didik tentang Pencemaran Lingkungan Untuk mengetahui nilai kuantitatif tentang pengetahuan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan menjumlahkan skor jawaban tes dari responden. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nilai 66 60 46 70 80 56 66 50 50 70 76 56 53 60 53 70 83 60 70 60 60 66 63 60 63 56 60 63 73 66 80 63
M 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8
M-X -1,2 4,8 18,8 -5,2 -15,2 8,8 -1,2 14,8 14,8 -5,2 -11,2 8,8 11,8 4,8 11,8 -5,2 -18,2 4,8 -5,2 4,8 4,8 -1,2 1,8 4,8 1,8 8,8 4,8 1,8 -8,2 -1,2 -15,2 1,8
(M-X)2 1,44 23,04 353,44 27,04 231,04 77,44 1,44 219,04 219,04 27,04 125,44 77,44 139,24 23,04 139,24 27,04 331,24 23,04 27,04 23,04 23,04 1,44 3,24 23,04 3,24 77,44 23,04 3,24 67,24 1,44 231,04 3,24
51
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Jumlah
56 56 70 86 56 60 70 76 83 66 83 2790
64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8 64,8
8,8 8,8 -5,2 -21,2 8,8 4,8 -5,2 -11,2 -18,2 -1,2 -18,2 -3,6
77,44 77,44 27,04 449,44 77,44 23,04 27,04 125,44 331,24 1,44 331,24 4124,72
Menghitung Standar deviasi
= 9,79 Dari Tabel 4.1 hasil tes diatas dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi dari pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho adalah 86 dan nilai terendah adalah 46, kemudian data tersebut disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Menentukan Jumlah Interval K= 1 + (3,3) Log N = 1 + (3,3) Log 43 = 1 + (3,3) (1,63) = 1 + 5,37 = 6,37 di bulatkan menjadi 6 2) Menentukan Range R = Skor tertinggi – Skor terrendah = 86 – 46 = 40
52
3) Menentukan Kelas Interval
I = 6,6 di bulatkan menjadi 7 4) Menentukan mean
= 64.8 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Nilai Interval 86 – 93 78 – 85 70 – 77 62 – 69 54 – 61 46 – 53 Jumlah
Frekuensi 1 5 9 9 14 5 43
Fr % 2 12 21 21 32 12 100%
Untuk mengetahui kualitas variabel pengetahuan pencemaran lingkungan
peserta didik, maka perlu dibuat tabel kualitas variabel
pengetahuan pencemaran lingkungan di SMP Alam Ar ridho dengan mengubah skor mentah kedalam standar skala tiga sebagai berikut: M +1,5 SD = 64,8 + 1,5 (9,79) = 79,48 M + 0,5 SD = 64,8 + 0,5(9,79) = 69,69 M - 0,5 SD = 64,8 - 0,5 (9,79) = 59,91 M - 1,5 SD = 64,8 - 1,5 (9,79) = 50,12
53
Tabel 4.3 Kualifikasi dan Interval Data Hasil Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang No
Skala Nilai
Penggolongan
Jumlah
Fr %
1
79 – ke atas
Sangat Baik
6
14
2
69 – 78
Baik
9
21
3
59 – 68
Cukup
17
40
4
50 - 58
Kurang
10
23
5
49 – ke bawah
Sangat Kurang
1
2
43
100%
Jumlah
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan pencemaran lingkungan mempunyai rata-rata 64,8 terletak pada interval 59 – 68, maka pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik termasuk kategori cukup.
2. Data Kepedulian Peserta Didik terhadap Lingkungan Untuk mengetahui nilai kuantitatif data tentang kepedulian lingkungan peserta didik dapat dilakukan dengan menjumlahkan skor jawaban angket peserta didik atau responden. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Data Hasil Angket Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nilai 87 74 61 84 82 69 71 61 56 61 66 70 61
M 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2
M-X -16,8 -3,8 9,2 -13,8 -11,8 1,2 -0,8 9,2 14,2 9,2 4,2 0,2 9,2
(M-X)2 282,24 14,44 84,64 190,44 139,24 1,44 0,64 84,64 201,64 84,64 17,64 0,04 84,64
54
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
71 64 72 73 74 83 75 68 84 61 76 64 70 61 70 71 69 67 70 67 56 72 76 67 68 77 68 71 74 78 3020 Menghitung Standar deviasi
70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2 70,2
-0,8 6,2 -1,8 -2,8 -3,8 -12,8 -4,8 2,2 -13,8 9,2 -5,8 6,2 0,2 9,2 0,2 -0,8 1,2 3,2 0,2 3,2 14,2 -1,8 -5,8 3,2 2,2 -6,8 2,2 -0,8 -3,8 -7,8 -1,4
0,64 38,44 3,24 7,84 14,44 163,84 23,04 4,84 190,44 84,64 33,64 38,44 0,04 84,64 0,04 0,64 1,44 10,24 0,04 10,24 201,64 3,24 33,64 10,24 4,84 46,24 4,84 0,64 14,44 60,84 2277,72
= 7,27 Dari Tabel 4.4 hasil angket diatas dapat diketahui bahwa perolehan nilai tertinggi dari kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho adalah 87 dan nilai terrendah adalah 56, kemudian data tersebut disajikan
55
kedalam tabel distribusi frekuensi. Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Menentukan Jumlah Interval K= 1 + (3,3) Log N = 1 + (3,3) Log 43 = 1 + (3,3) (1,63) = 1 + 5,37 = 6,37 di bulatkan menjadi 6 2) Menentukan Range R = Skor tertinggi – Skor terrendah = 87 – 56 = 31 3) Menentukan Kelas Interval
I = 5,1 di bulatkan menjadi 5 4) Menentukan mean
= 70,2 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Nilai Interval 86 – 91 80 – 85 74 – 79 68 – 73 62 – 67 56 – 61 Jumlah
Frekuensi 1 4 8 16 6 8 43
Fr % 2 9 19 37 14 19 100%
56
Untuk mengetahui kualitas variabel pengetahuan pencemaran lingkungan
peserta didik, maka perlu dibuat tabel kualitas variabel
pengetahuan pencemaran lingkungan di SMP Alam Ar ridho dengan mengubah skor mentah kedalam standar skala tiga sebagai berikut: M +1,5 SD = 70,2 + 1,5 (7,27) = 81,10 M + 0,5 SD = 70,2 + 0,5(7,27) = 73,83 M - 0,5 SD = 70,2 - 0,5 (7,27) = 66,57 M - 1,5 SD = 70,2 - 1,5 (7,27) = 59,30 Tabel 4.6 Kualifikasi dan Interval Data Hasil Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang No
Skala Nilai
Penggolongan
Jumlah
Fr %
Sangat Baik
5
12
1
81 - ke atas
2
73 – 80
Baik
9
21
3
66 – 72
Cukup
19
44
4
59 – 65
Kurang
8
18
5
58 - ke bawah
Sangat kurang
2
5
43
100%
Jumlah
Dari tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan pencemaran lingkungan mempunyai rata-rata 70,2 terletak pada interval 66 72, maka pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik termasuk kategori cukup.
C. Analisis Data dan Pengajuan Hipotesis Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk memudahkan jalannya analisis adalah dengan melalui tiga tahapan yaitu analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan untuk memproleh data 1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan ini merupakan pengolahan awal dari data yang telah terkumpul melalui tes dan angket yang telah disebarkan kepada responden selama
57
penelitian. Data tersebut dimasukkan ke dalam tabel persiapan dengan memberi skor pada setiap alternatif jawaban responden. Pengolahan tes pengetahuan pencemaran lingkungan penulis lakukan dengan menjumlahkan nilai yang benar dikalikan 1. Sedang pengolahan angket akan penulis lakukan dengan penskoran pada tiap-tiap item dari angket responden dengan menggunakan standar sebagai berikut: - Untuk alternatif jawaban a dengan nilai 4 - Untuk alternatif jawaban b dengan nilai 3 - Untuk alternatif jawaban c dengan nilai 2 - Untuk alternatif jawaban d dengan nilai 1 Kemudian data tes dan angket penelitian tersebut selanjutnya akan di distribusikan sebagai berikut:
2. Analisis uji hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini terdapat satu hipotesis yang akan diuji secara empirik menentukan pengaruh antara variabel X (pengetahuan pencemaran lingkungan) terhadap variabel Y (kepedulian lingkungan peserta didik). Untuk memudahkan perhitungan maka perlu dibuat tabel kerja sebagaimana dalam Tabel 4.7 Sebagai berikut: Tabel 4.7 Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011 Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
X
X2
Y 66 60 46 70 80 56 66 50 50 70 76 56 53
87 74 61 84 82 69 71 61 56 61 66 70 61
Y2 4356 3600 2116 4900 6400 3136 4356 2500 2500 4900 5776 3136 2809
7569 5476 3721 7056 6724 4761 5041 3721 3136 3721 4356 4900 3721
XY 5742 4440 2806 5880 6560 3864 4686 3050 2800 4270 5016 3920 3233
58
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 43
60 53 70 83 60 70 60 60 66 63 60 63 56 60 63 73 66 80 63 56 56 70 86 56 60 70 76 83 66 83 2790
71 64 72 73 74 83 75 68 84 61 76 64 70 61 70 71 69 67 70 67 56 72 76 67 68 77 68 71 74 78 3020
3600 2809 4900 6889 3600 4900 3600 3600 4356 3969 3600 3969 3136 3600 3969 5329 4356 6400 3969 3136 3136 4900 7396 3136 3600 4900 5776 6889 4356 6889 185150
5041 4096 5184 5329 5476 6889 5625 4624 7056 3721 5776 4096 4900 3721 4900 5041 4761 4489 4900 4489 3136 5184 5776 4489 4624 5929 4624 5041 5476 6084 214380
4260 3392 5040 6059 4440 5810 4500 4080 5544 3843 4560 4032 3920 3660 4410 5183 4554 5360 4410 3752 3136 5040 6536 3752 4080 5390 5168 5893 4884 6474 197429
Dari Tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai-nilai sebagai berikut: N
= 43
∑X
= 2790
∑Y
= 3020
∑X2
= 185150
∑Y2
= 214380
∑XY = 197429
59
= 64,8
= 70,2 Setelah data tersebut diketahui, langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil data kedalam rumus regresi satu predictor dengan skor deviasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari skor deviasi 1).
= 185150 – 181025,58 = 4124,42 2).
= 214380 – 212102,32 = 2277,68
60
3).
= 197429 – 195948,83 = 1480,17 b. Mencari korelasi antara predictor (X) dengan ktiterium (Y) dengan menggunakan teknik korelasi product momen dengan rumus: Rxy =
Rxy = 0,4829 dibulatkan menjadi 0,483 Diketahui R2 = (Rxy)2 R2 = (0,483)2 R2 = 0,233 dibulatkan menjadi 0,23 Dari harga koefisien korelasi tersebut dapat dicari koefisien determinan dengan rumus: Kp = R2 x 100% = 0,23 x 100% = 23% c. Mencari persamaan garis regresi Y =ax
Harga a diperoleh dari persamaan
61
= 0,3588 dibulatkan menjadi 0,359
Y = 0,359 (X- 64,8) + 70,2 Y = 0,359 X – 23,26 + 70,2 Y = 0,359 X + 46.94 d. Analisis regresi Setelah persamaan garis regresi diketahui, langkah selanjutnya adalah mencari harga F dengan menggunakan rumus-rumus: JKres =
JKreg =
RKreg =
RKres =
Freg = Keterangan: JK reg
= Jumlah Kuadrat garis regresi
JK res
= Jumlah Kuadrat residu
RK reg
= rerata kuadrat garis regresi
RK res
= rerata kuadrat residu
Freg
= harga bilangan – F untuk garis regresi
Kemudian rumus-rumus tersebut diaplikasikan dalam data yang sudah diketahui:
62
N
= 43
∑ x2
= 4124,42
2
∑y
= 2277,68
∑ xy
= 1480,17
a. JKreg =
= 531,202 b. JKres =
= 2277,68 – 531,202 = 1746,478 c. RKreg =
(di ketahui dbreg = 1)
= 531,202 d. RKres =
(di ketahui dbres = -2)
= 42,597
63
e. Freg =
= 12,470 3. Analisis lanjut Analisis ini merupakan analisis pengolahan lebih lanjut dari hasil-hasil yang diperoleh dengan cara membandingkan harga Freg yang telah diketahui dengan tabel (Ft 5% dan 1%) dengan kemungkinan sebagai berikut: a. Jika Freg lebih dari Ft 5% dan 1% maka rumus hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik akan diterima. b. Jika Freg kurang dari Ft 5% dan 1% maka rumus hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik akan ditolak. Dari hasil analisis uji hipotesis diperoleh Freg sebesar 12,470 dengan derajat kebebasan pembilang 1 dan pembagi 41 maka diperoleh: Freg = 12,470> Ft 5% = 4,08 (hal ini berarti signifikan) Freg = 12,470> Ft 1% = 7,31 (hal ini berarti signifikan) Adapun pengetahuan pencemaran lingkungan SMP Alam Ar-Ridho Semarang termasuk kedalam kualitas “cukup” yaitu berada pada interval 59 – 68 dengan nilai rata-rata 64,8. Dan kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam ArRidho Semarang termasuk dalam kualitas “cukup” yaitu berada pada interval 66 – 72 dengan nilai rata-rata 70,2. Hasil perhitungan di atas dapat disubsitusikan dalam Tabel 4.8 sebagai berikut:
64
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Analisis Regresi (Satu Prediktor Dengan Skor Deviasi) Sumber
Derajat
Jumlah
Rata-rata Jumlah
Freg
Variasi
Bebas (db)
Kuadrat (JK)
Kuadrat (RK)
Regresi
1
531,202
531,202
12,470
Residu (res)
41
1746,478
42,597
-
Total
42
2277,68
-
-
(reg)
D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 – 26 Oktober 2011. Dimana dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan regresi. Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas hasil penelitian menujukkan bahwa korelasi antara pengetahuan pencemaran lingkungan dan kepedulian lingkungan 0,482 atau sebesar 23 %.
dan
Dan persamaan garis regresinya adalah Y =
0,359 X + 46.94. Sedangkan pada analisis Regresi diperoleh hasil Freg = 12,470. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel di mana α= 5% dengan db = N-2 diperoleh Ft 5% = 4,08. Karena Freg = 12,470> Ft 5% = 4,08 maka taraf hubungan
antara
pengetahuan
pencemaran
lingkungan
dengan
kepedulian
lingkungan adalah signifikan. Untuk hasil tersebut, selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel dimana α = 5% dengan db= nb- 1 = 43-1 = 42 dan db = n – 2 = 43-2 = 41 diperoleh Ftabel 5% = 4,08 Dan 1% = 7,31. Karena Freg = 12,470> Ft 5% = 4,08 (hal ini berarti signifikan) Freg = 12,470> Ft 1% = 7,31 (hal ini berarti signifikan)
65
Gambar 4.9 Persamaan Garis Regresi Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan Peserta Didik
Berdasarkan pengujian diatas dapat diketahui bahwa analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang menunjukan hasil yang positif. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti di terima. Nilai tertinggi pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik SMP Alam ar-ridho adalah 86 dan nilai terendah adalah 46. Dari nilai tersebut setelah di cari rata-rata dengan rumus mean dan standar deviasi diketahui bahwa tingkat pengetahuan pencemaran lingkungan mempunyai rata-rata 64,8 terletak pada interval 59 – 68, maka pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik termasuk kategori cukup. Sedangkan nilai tertinggi kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam ArRidho Semarang adalah 87 dan nilai terendah adalah 56 dan dari nilai tersebut tingkat kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang
66
memiliki rata-rata 70,2 yang terletak pada interval 66 - 72 maka kepedulian lingkungan peserta didik termasuk dalam kategori cukup. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah bagaimana pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan dengan responden yang berjumlah 43 peserta didik, data
pengetahuan pencemaran lingkungan dan
kepedulian lingkungan peserta didik diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden. Pada pembahasan ini dapat diinterpretasikan hasil uji hipotesis relevansinya dengan hipotesis yang diajukan yaitu terdapat pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho diterima. Hal ini terbukti dengan diperolehnya harga F pada tabel (N = 41) dengan signifikasi 5% = 4,08 Dan 1% = 7,31 Artinya semakin baik pengetahuan pencemaran lingkungan, maka semakin baik pula kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang. Namun sebaliknya semakin buruk pengetahuan pencemaran lingkungan, maka semakin buruk kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
pencemaran lingkungan berpengaruh terhadap kepedulian lingkungan sebesar 23%.
E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan dan kekurangan. Adapun keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini ada dalam beberapa tinjauan, yang meliputi tinjauan pengumpulan data, analisi data dan objek penelitian. 1. Pengumpulan data, dalam penggunaan angket, tidak selamannya angket itu mempunyai kelebihan. Namun juga memiliki kekurangan. Yakni dari jawaban responden yang kurang terbuka dalam memberikan jawaban, dan kemungkinan jawaban-jawaban tersebut dipengaruhi oleh keinginan-keinginan pribadi. 2. Analisis data, penelitian ini menggunakan hasil belajar dari aspek kognitif dan afektif yang diambil dari nilai pengetahuan Pencemaran lingkunngan
dan
Kepedulian lingkungan peserta didik . Oleh karena itu, dalam penelitian ini terdapat kekurangan dalam menganalisa data dari berbagai aspek. Sehingga data yang diperoleh kurang variatif.
67
3. Kemampuan, Penelitian tidak lepas dari pengetahuaan, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Namun, peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian ini sesuai dengan kemampuan dan bimbingan dari dosen pembimbing. Selain itu dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang. Dalam objek penelitian, yang menjadi sampel populasi adalah peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang. Oleh karena itu, hanya berlaku bagi peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang.
68
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa data yang telah diperoleh baik yang bersifat teori maupun lapangan dengan pembahasan skripsi yang berjudul “ Pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2011” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengetahuan pencemaran lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang termasuk dalam kualitas “ cukup” yaitu berada pada interval 59 – 68 dengan nilai rata-rata 64,8.
2.
Sedangkan kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang termasuk dalam kualitas “cukup” yaitu berada pada interval 66 – 72 dengan nilai rata-rata 70,2.
3.
Pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik sebesar 23%. Sedangkan hasil analisis regresi satu predictor variabel pengetahuan pencemaran lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-Ridho Semarang. Freg = 12,470> Ft 5% = 4,08 (hal ini berarti signifikan) Freg = 12,470> Ft 1% = 7,31 (hal ini berarti signifikan) Skala taraf 0,05% Freg = 12,470> Ftabel = 4,08 Skala taraf 0,01% Freg = 12,470> Ftabel = 7,31 Dengan demikian maka hipotesis penelitian yang diajukan yang berbunyi: ” Ada pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap kepedulian lingkungan peserta didik SMP Alam Ar-ridho Semarang Tahun 2011” diterima.
69
B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, peneliti menyampaikan sedikit saran yang diharapkan berguna untuk kepentingan bersama, terutama dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Adapun saran yang disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Guru Ilmu Pengetahuan Alam disarankan untuk selalu memperhatikan dan merangsang pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar. 2. Perencanaan kurikulum disarankan untuk mengembangkan materi pembelajaran yang lebih merangsang potensi peserta didik. 3. Evaluasi hasil pembelajaran hendaknya lebih fleksibel dengan memperhatikan karakteristik internal dan eksternal peserta didik.
70
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih, Kimia Lingkungan, Jakarta: ANDI, 2005. Al – Maragi, Mustafa, Tafsir AL – Maragi, Semarang: Toha Putra, 1992. Alhafidz, Ahsin W., Fikih Kesehatan, Jakarta: Amzah, 2007. Connel, Des W., & Gregory J M, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, Jakarta: UI Press, 1995. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. ………..., Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. ……….., Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010. Effendi, Hefni, Telaah Kualitas Air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan, Yogyakarta: Kanisius, 2003.. Farmono, Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Jakarta: UI Press, 1995. Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2000. …………….., Metodologi Research 2, Yogyakarta: Andi Offset, 2004. Hardian, Novi, “Tumbuhkan Kepedulian Lingkungan pada Anak”, dalam tumbuhkan-kepedulian-lingkungan-pada-anak ibu dan balita, diakses 25 juli 2011. Hardjasoemantri, Koesnadi, Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 20051. Ilham, “Konsep dan Arah Pengembangan Siswa Pecinta Lingkungan Hidup”, dalam http://illangtanete84.blogspot.com/, diakses 10 Agustus 2011. Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, Ciputat: Gaung Persada, 2009. Jamil, Shodiqin, “Dilema Pabrik Baja”, dalam Amanat, Semarang, 4 juli 2011. Johnson, George B, The Living Word, News York: Mc Graw-Hill Internasional Edition, 2008. Jungreis, Ervin, Spot Test Analisis :clinical, environmental, forensic, and geochemical applications, News York: A Wiley Interscience publication, 1996.
Kaligis, J.R.E., et.al. Pendidikan LingkunganHidup, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Kuncoro, Mudrjad, Metode Kuantitatif, Yogyakarta: UUP STIM YKPN, 2007. Mender, Silvia S, Biology, News York: Mc Graw-Hill Internasional Edition, 2007. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999. Neolaka, Amos, Kesadaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Ningsih, Murni Iriani, Pencemaran, Bandung: Pringgandani, 2010. Notoatmodjo, Soekidjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Notodarmojo, Suprihanto, Pencemaran Tanah dan Air Tanah, Bandung: ITB, 2005. P, Michael, Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, terj Yanti R Koestoer, Jakarta: UI Press, 1995. Palar, Heryando, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Polunin, Nicolas, Teori Ekosistem dan Penerapannya, terj Puji Astuti, et.al, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997. Purwanto, Awas Polusi, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2008. ………..., Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Putaka Pelajar, 2009. Purwendro, Setyo, Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik, Jakarta: Penebar Swadaya, 2007. Rohman, Pupuh Fathur dan Sbry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika Aditama, 2007. Rusbiantoro, Dadang, Global Warning for Beginner, Yogyakarta: O2, 2008. Sari,Sri Azora Kumala, ”Pencemaran Lintas Batas Akibat Kebakaran Hutan suatu perspektif dari ekologi dan Hukum Lingkunghan Internasional,”diakses tgl 13 juli 2011. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Jakarta: Erlangga, 2004.
Silalahi, Daud, Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Bandung: Alumni. Soemarwoto, Otto, Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. Sudarsono, Rohadi, Ilmu dan Teknologi dalam Islam, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005. Sudiyono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2008. ………..., Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif Kuantitatif R&D, Bandung: Alfabeta, 2006. ……….., Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta, 2007, Cet. XI. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetesi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Supardi, Imam, Kimia dan Pencemaran Lingkungan, Bandung: Alumni, 1994. ……………..., Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, Bandung: Alumni, 1994. Suratmo, F Gunawan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University, 1995, 101. Suryati, Teti, Bijak dan Cerdas Mengolah sampah, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2009. Sustiyono,Aris, dan Kurdiyono, Studi Tingkat Kesadaran Masyarakat Kota Yogjakarta Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup, http://www.jogjakota.go.id/app/modules/banner/images/1222102800_volu me2.pdf, diakses tgl 14 juli 2011. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Kencana, 2010. Usman, Husaini, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. W, Wisnu Arya, Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta: Andi, 2004.
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK SMP ALAM AR-RIDHO SEMARANG No Kode Nama 1 R-1 Dandi Yusuf Wibowo 2 R-2 Dwi Putri Nadia 3 R-3 Erfiando Yonanda Naufal Faruq 4 R-4 Faizal Bimo Prakoso 5 R-5 Hamzah Haryo Prakoso 6 R-6 Hanan Wijdan Amalia Salma 7 R-7 Irfan Dani Syahputra 8 R-8 Khansa Hani Qonitah 9 R-9 Kun Amrin Amanu 10 R-10 Laras Putri Swastatri 11 R-11 Maulana Bagus Saputra 12 R-12 Muhammad Hamzah 13 R-13 Nike Wulandari 14 R-14 Putri Anugraini Z 15 R-15 Syahril Amanullah Muhammad 16 R-16 Ully Nur Izzah D 17 R-17 Umi Nisa Ulfiah 18 R-18 Widyasisti Salma Ully D 19 R-19 Dianfitri Nugroho 20 R-20 Desti Cahyaning Andana 21 R-21 Itsnaini Luthfi Indri Lestari 22 R-22 Javieradhera Majid 23 R-23 Mohammad Rafli Hanif 24 R-24 Muchammad Farchan Al Farici 25 R-25 Naufalina Rizka Putri 26 R-26 Oktavio Aziz Nurfaizi 27 R-27 Rahadian Ichsan Pratama 28 R-28 Riky Ogi Setyawan 29 R-29 Syifa Nur Avidha 30 R-30 Alfiantino Rezaldy 31 R-31 Moeslim Djiwa Ahimsa 32 R-32 M. Faisal Hakim 33 R-33 M. Prima Manggala Patria 34 R-34 Muthia Kusuma Radjasa 35 R-35 Piwy Adrian 36 R-36 Rachmawati Kartika Putri 37 R-37 Septilia Wulandari 38 R-38 Winherfest Salsabila 39 R-39 Yusuf Septa Agustono 40 R-40 Amelia Firdausa Duana 41 R-41 Nur Annisa 42 R-42 Arsy Mute Janna 43 R-43 Fahmi Amali Z.F
74
Lampiran 2 DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SMP ALAM AR-RIDHO SEMARANG Nilai No Kode Nama Pengetahuan Kepedulian 1 R-1 Dandi Yusuf Wibowo 66 87 2 R-2 Dwi Putri Nadia 60 74 3 R-3 Erfiando Yonanda Naufal Faruq 46 61 4 R-4 Faizal Bimo Prakoso 70 84 5 R-5 Hamzah Haryo Prakoso 80 82 6 R-6 Hanan Wijdan Amalia Salma 56 69 7 R-7 Irfan Dani Syahputra 66 71 8 R-8 Khansa Hani Qonitah 50 61 9 R-9 Kun Amrin Amanu 50 56 10 R-10 Laras Putri Swastatri 70 61 11 R-11 Maulana Bagus Saputra 76 66 12 R-12 Muhammad Hamzah 56 70 13 R-13 Nike Wulandari 53 61 14 R-14 Putri Anugraini Z 60 71 15 R-15 Syahril Amanullah Muhammad 53 64 16 R-16 Ully Nur Izzah D 70 72 17 R-17 Umi Nisa Ulfiah 83 73 18 R-18 Widyasisti Salma Ully D 60 74 19 R-19 Dianfitri Nugroho 70 83 20 R-20 Desti Cahyaning Andana 60 75 21 R-21 Itsnaini Luthfi Indri Lestari 60 68 22 R-22 Javieradhera Majid 66 84 23 R-23 Mohammad Rafli Hanif 63 61 24 R-24 Muchammad Farchan Al Farici 60 76 25 R-25 Naufalina Rizka Putri 63 64 26 R-26 Oktavio Aziz Nurfaizi 56 70 27 R-27 Rahadian Ichsan Pratama 60 61 28 R-28 Riky Ogi Setyawan 63 70 29 R-29 Syifa Nur Avidha 73 71 30 R-30 Alfiantino Rezaldy 66 69 31 R-31 Moeslim Djiwa Ahimsa 80 67 32 R-32 M. Faisal Hakim 63 70 33 R-33 M. Prima Manggala Patria 56 67 34 R-34 Muthia Kusuma Radjasa 56 56 35 R-35 Piwy Adrian 70 72 36 R-36 Rachmawati Kartika Putri 86 76 37 R-37 Septilia Wulandari 56 67 38 R-38 Winherfest Salsabila 60 68 39 R-39 Yusuf Septa Agustono 70 77 40 R-40 Amelia Firdausa Duana 76 68 41 R-41 Nur Annisa 83 71 42 R-42 Arsy Mute Janna 66 74 43 R-43 Fahmi Amali Z.F 83 78 ∑ 2790 3020 74
Lampiran 4 TES PENGETAHUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN I.
PETUNJUK UMUM 1. Kami mohon kesediaan saudara untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan sesungguhnya, karena dengan begitu merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi penelitian. 2. Kerahasiaan anda dijamin peneliti. 3. Atas bantuan anda mengisi angket ini kami ucapkan banyak terima kasih.
II.
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar / tepat dengan cara member tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d. 2. Partisipasi anda dalam mengisi angket ini merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi penelitian ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
III.
IV.
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
No absen
:
Alamat
:
Kelas
:
DAFTAR PERTANYAAN A. Pengetahuan Pencemaran Lingkungan 1. Perkembangan IPTEK dapat berdampak negatif pada lingkungan, kecuali… a. Punahnya beberapa spesies b. Meningkatnya kesejahteraan manusia c. Terjadinya kerusakan lingkungan d. Pencemaran meningkat
2. Permasalahan lingkungan dapat ditimbulkan oleh faktor berikut, kecuali... a. Perkembangan iptek
c. Perkembangan pendidikan
b. Diversifikasi pangan
d. Ledakan populasi manusia
3. Manakah diantara pernyataan berikut yang benar? a. Pencemaran hanya berdampak disekitar lokasi limbah b. Pencemaran lingkungan pasti terjadi oleh kegiatan manusia c. Bahan pencemar yang dibuang ke laut tidak dapat mencemari penduduk d. Daya dukung lingkungan dapat ditingkatkan terus- menerus 4. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah.... a. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan manusia ke perairan b. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri sehingga tidak dapat digunakan c. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan berubahnya tatanan perairan akibat kegiatan manusia atau proses alam d. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainnya ke perairan sehingga tidak dapat digunakan 5. Pada air sungai yang telah tercemar akan terlihat tanda-tanda... a. Airnya jernih dan tidak berwarna b. Terdapat berbagai jenis fauna c. Ditumbuhi eceng gondok yang subur d. Airnya tidak berbau busuk 6. Pencemaran yang disebabkan oleh kegiatan pertanian antara lain, kecuali... a. Polusi suara dari mesin pengolahan lahan b. Polusi tanah akibat pembuangan plastik c. Polusi air akibat penggunaan peptisida d. Polusi udara akibat penyemprotan hama
7. Limbah dibawah ini yang termasuk limbah anorganik, kecuali…. a. Daun
c. Kaca
b. Besi
d. Plastik
8. Berikut adalah dampak negatif akibat manusia membuang limbah padat sembarangan, kecuali.... a. Mengurangi keindahan lingkungan b. Dapat menurunkan kualitas tanah c. Berkembangnya berbagai jenis penyakit d. Kesuburan tanah meningkat 9. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik. Salah satu penyebab pencemaran tanah tersebut adalah.... a. Anorganik yaitu daun, plastik dan besi b. Anorganik yaitu kaca, kertas dan besi c. Organik yaitu daun, kaca dan sisa makanan d. Organik yaitu kaca, kertas dan besi 10. Berikut ini adalah zat-zat yang bukan bahan pencemar tanah adalah... a. Minyak
c. Air murni
b. Sampah organik
d. Larutan deterjen
11. Bahan kimia sintetis yang dapat mancemari lingkungan udara sekitar adalah a. Bahan pembersih rumah tangga
c. Bahan pembasmi serangga
b. Sampah organik yang membusuk
d. Kayu yang membusuk
12. Polusi udara yang terjadi secara alami, misalnya..... a. Pembakaran sampah b. Kebakaran hutan c. Uap dari laut d. Gas dari aktivitas gunung merapi 13. Zat berbahaya bagi kesehatan yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor adalah..... a. CO2 dan jelaga
c. CO dan O2
b. CO2 dan H2O
d. CO2 dan Pb
14. Bahan pencemar berikut yang tidak mencemari lingkungan udara adalah.. a. CO
c. suara
b. Debu
d. asap rokok
15. Berikut ini yang merupakan dampak negatif dari hujan asam, kecuali.... a. Pengeroposan patung dan candi
c. Perusakan bangunan
b. Pengeroposan jembatan dari logam d. Menghentikan daur air 16. Berikut ini adalah cara untuk mengurangi pencemaran udara kecuali... a. Membuat jalur hijau b. Membuat kolam ikan c. Membuat air mancur d. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil 17. Mengapa dilarang menangkap ikan dengan aliran listrik atau dengan racun? a. Meningkatkan CO2 terlarut b. Menurunkan kadar O2 terlarut c. Menyebabkan erosi d. Mematikan semua biota air 18. Salah satu contoh pencemaran yang terjadi secara alami adalah.... a. Kebakaran hutan
c. Hujan asam
b. Letusan vulkanik
d. Banjir
19. Ciri-ciri air yang bersih adalah sebagai berikut kecuali... a. Tidak berbau
c. jernih
b. Tidak berasa
d. berasa
20. Gas hasil pembakaran batu bara yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam adalah…. a. CO
c. O2
b. CO2
d. SO3
21. Gas paling berbahaya yang berasal dari pembakaran oleh mesin yang tidak sempurna ialah....
a. Belerang oksida (SO2)
c. Nitrogen dioksida (NO2)
b. Karbon dioksida (CO2)
d. Karbon monoksida (CO)
22. Berikut adalah salah satu dampak penggunaan bahan bakar fosil, kecuali.... a. Makin rapuhnya bahan bangunan b. Timbulnya efek rumah kaca c. Hujan asam d. Munculnya lubang ozon 23. Penggunaan pupuk yang terus-menerus akan mengakibatkan... a. Tanah menjadi lebih subur
c. Berkurangnya hara tanah
b. Menurunnya hama penyakit
d. pH tanah meningkat
24. Pemupukan akan meningkatkan hasil panen jika.... a. Penggunannya dalam jumlah bnyak b. Penggunannya sedikit saja c. Penggunannya dalam waktu tertentu d. Penggunannya dalam dosis yang tepat 25. Berikut ini manakah yang tergolong pendaur ulangan, kecuali…. a. Pemanfaatan sampah sebagai pupuk buatan b. Pembakaran sampah c. Membuat kerajinan dari plastik bekas d. Kaleng susu untuk wadah gula 26. Berikut yang bukan merupakan tujuan pembuatan taman kota adalah... a. Menjaga udara lembab dan sejuk
c. Menciptakan keindahan
b. Menghasilkan sayur atau buah
d. Mengurangi pencemaran
27. Berikut ini yang bukan kegiatan industri berwawasan lingkungan adalah... a. Bahan baku diambil dari lingkungan, limbah dibuang ke lingkungan b. Proses produksi memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja c. Membuat unit pengolah limbah
d. Mesin yang digunakan amam, ramah limgkungan, dan hemat energi 28. Pemanfaatan ulang mempunyai tujuan mulia untuk pelestarian lingkungan, kecuali… a. Mencegah pencemaran lingkungan
c. Mengurangi sampah
b. Mengurangi kerusakan lingkungan
d. Mengurangi belanja
29. Salah satu upaya dalam pengendalian hama yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan adalah... a. Penggunaan pestisida b. Pengendalian dengan herbisida c. Pengendalian secara biologis d. Penyemprotan dengan insektisida 30. Penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran tanah diantaranya, kecuali.... a. Menanggulangi sampah plastik b. Sistem tanam monokultur c. Mengelola sisa radioaktif d. Pemakaian pupuk sesuai kebutuhan
-
Lampiran 5 HASIL ANALISIS RESPONDEN SOAL
No
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
n
Daya Pembeda
Validitas
SX SX2 rxy rtabel Kriteria BA BB JA JB DP Kriteria B TK Kriteria P q pq Kriteria soal
Reliabilitas Kesukara
Tingkat
R- 36 R- 17 R- 41 R- 43 R- 5 R- 31 R- 11 R- 40 R- 29 R- 1 R- 4 R- 10 R- 16 R- 19 R- 35 R- 39 R- 7 R- 22 R- 30 R- 42 R- 23 R- 25 R- 28 R- 32 R- 2 R- 14 R- 18 R- 20 R- 21 R- 24 R- 27 R- 38 R- 6 R- 12 R- 26 R- 33 R- 34 R- 37 R- 13 R- 16 R- 8 R- 9 R- 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0
4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0 0
0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 0 1 0
1 1 0 1 1 0 1 0
0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0
1 0 1 0 0 0 1 0
0 1 0 0 1 1 0 0
1 0 0 0 1 0 0 0
1 1 1 0 1 0 1 0
33 33 0,39011 0,312 Valid 19 13 21 22 0,31385 cukup 32 0,7619 Mudah 0,7619 0,2381 0,18141 Dipakai
37 37 0,23914 0,312 Tidak 19 16 21 22 0,17749 jelek 35 0,83333 Mudah 0,83333 0,16667 0,13889 Dibuang
33 33 0,32285 0,312 Valid 17 13 21 22 0,21861 cukup 30 0,71429 Mudah 0,71429 0,28571 0,20408 Dipakai
21 21 0,33318 0,312 Valid 12 5 21 22 0,34416 cukup 17 0,40476 Sedang 0,40476 0,59524 0,24093 Dipakai
37 37 0,37209 0,312 Valid 19 13 21 22 0,31385 cukup 32 0,7619 Mudah 0,7619 0,2381 0,18141 Dipakai
30 30 0,32434 0,312 Valid 15 9 21 22 0,30519 cukup 24 0,57143 Sedang 0,57143 0,42857 0,2449 Dipakai
37 37 0,40844 0,312 Valid 18 12 21 22 0,31169 cukup 30 0,71429 Mudah 0,71429 0,28571 0,20408 Dipakai
42 42 0,43369 0,312 Valid 20 14 21 22 0,31602 cukup 34 0,80952 Mudah 0,80952 0,19048 0,1542 Dipakai
37 37 0,43002 0,312 Valid 18 10 21 22 0,4026 Baik 28 0,66667 Sedang 0,66667 0,33333 0,22222 Dipakai
38 38 0,38054 0,312 Valid 17 11 21 22 0,30952 cukup 28 0,66667 Sedang 0,66667 0,33333 0,22222 Dipakai
42 42 0,37255 0,312 Valid 18 13 21 22 0,26623 cukup 31 0,7381 Mudah 0,7381 0,2619 0,19331 Dipakai
12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
13 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
16 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
18 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0
20 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
1 0 1 0 1 1 1 0
1 1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 1 0 1 0
36 36 0,27685 0,312 Tidak 14 10 21 22 0,21212 cukup 24 0,57143 Sedang 0,57143 0,42857 0,2449 Dibuang
29 29 0,31432 0,312 Valid 11 5 21 22 0,29654 cukup 16 0,38095 Sedang 0,38095 0,61905 0,23583 Dipakai
41 41 0,45011 0,312 Valid 16 11 21 22 0,2619 cukup 27 0,64286 Sedang 0,64286 0,35714 0,22959 Dipakai
43 43 0,38054 0,312 Valid 17 11 21 22 0,30952 cukup 28 0,66667 Sedang 0,66667 0,33333 0,22222 Dipakai
32 32 0,31432 0,312 Valid 11 5 21 22 0,29654 cukup 16 0,38095 Sedang 0,38095 0,61905 0,23583 Dipakai
48 48 0,39008 0,312 Valid 19 12 21 22 0,35931 cukup 31 0,7381 Mudah 0,7381 0,2619 0,19331 Dipakai
38 38 0,37681 0,312 Valid 15 5 21 22 0,48701 Baik 20 0,47619 Sedang 0,47619 0,52381 0,24943 Dipakai
46 46 0,46637 0,312 Valid 18 9 21 22 0,44805 Baik 27 0,64286 Sedang 0,64286 0,35714 0,22959 Dipakai
41 41 0,08339 0,312 Tidak 12 9 21 22 0,16234 jelek 21 0,5 Sedang 0,5 0,5 0,25 Dibuang
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
23 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
30 Y 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 1
1 0 1 0 1 0 0 1
1 0 0 1 0 1 1 0
1 0 1 0 0 1 1 1
1 0 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
46 46 0,34873 0,312 Valid 16 9 21 22 0,35281 cukup 25 0,59524 Sedang 0,59524 0,40476 0,24093 Dipakai
52 52 0,322849 0,312 Valid 18 12 21 22 0,311688 cukup 30 0,714286 Mudah 0,714286 0,285714 0,204082 Dipakai
50 50 -0,02156 0,312 Tidak 14 13 21 22 0,07576 jelek 27 0,64286 Sedang 0,64286 0,35714 0,22959 Dibuang
57 57 0,37304 0,312 Valid 19 14 21 22 0,2684 cukup 33 0,78571 Mudah 0,78571 0,21429 0,16837 Dipakai
58 58 0,41026 0,312 Valid 19 14 21 22 0,2684 cukup 33 0,78571 Mudah 0,78571 0,21429 0,16837 Dipakai
57 57 0,35502 0,312 Valid 18 13 21 22 0,26623 cukup 31 0,7381 Mudah 0,7381 0,2619 0,19331 Dipakai
60 60 0,35444 0,312 Valid 19 14 21 22 0,2684 cukup 33 0,78571 Mudah 0,78571 0,21429 0,16837 Dipakai
64 64 0,2392 0,312 Tidak 19 17 21 22 0,13203 jelek 36 0,85714 Mudah 0,85714 0,14286 0,12245 Dibuang
63 63 0,24044 0,312 Tidak 17 17 21 22 0,0368 jelek 34 0,80952 Mudah 0,80952 0,19048 0,1542 Dibuang
48 48 0,36838 0,312 Valid 11 7 21 22 0,20563 cukup 18 0,42857 Sedang 0,42857 0,57143 0,2449 Dipakai
Y2 26 25 25 25 24 24 23 23 22 22 21 21 21 21 21 21 20 20 20 20 19 19 19 19 18 18 18 18 18 18 18 18 17 17 17 17 17 17 16 16 15 15 14 843
676 625 625 625 576 576 529 529 484 484 441 441 441 441 441 441 400 400 400 400 361 361 361 361 324 324 324 324 324 324 324 324 289 289 289 289 289 289 256 256 225 225 196 710649
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN SOAL
1. B
11. C
21. D
2. C
12. D
22. A
3. D
13. D
23. D
4. C
14. C
24. D
5. C
15. D
25. B
6. B
16. B
26. B
7. A
17. D
27. A
8. D
18. B
28. D
9. B
19. D
29. C
10. C
20. D
30. B
Lampiran 8 ANGKET KEPEDULIAN LINGKUNGAN
I.
PETUNJUK UMUM 1. Kami mohon kesediaan saudara untuk mengisi angket sesuai dengan keadaan sesungguhnya, karena dengan begitu merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi penelitian. 2. Kerahasiaan anda dijamin peneliti. 3. Atas bantuan anda mengisi angket ini kami ucapkan banyak terima kasih.
II.
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia. SS: Sangat Setuju, S:Setuju, R:Ragu-Ragu, TS: Tidak Setuju. 2. Partisipasi anda dalam mengisi angket ini merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi penelitian ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
III.
IV.
IDENTITAS RESPONDEN Nama Lengkap
:
No Absen
:
Jurusan
:
Kelas
:
DAFTAR PERTANYAAN No 1 2 3 4 5 6 7
Pertanyaan Saya sering membuang sampah pada tempatnya Saya selalu membersihkan tempat tidur setelah menggunakannya. Saya akan membiarkan pakaian kotor berserakan di dalam kamar tidur. Saya akan membiarkan lampu menyala, walaupun sudah siang hari. Saya akan membiarkan air di kamar mandi tumpah. Saya selalu menggunakan botol bekas untuk tempat minum, untuk mengurangi limbah. Saya selau membedakan sampah sesuai jenisnya.
SS
Jawaban S R
TS
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Saya selalu menghabiskan makanan. Jika ruang tamu kotor saya akan membiarkannya, karena bukan tugas saya. Saya akan menyingkirkan bekas bungkus makanan ringan di halaman. Karena banyak sampah organik di halaman maka saya membersihkan dan membakarnya. Membersihkan kamar mandi kadang sulit, tapi saya akan berusaha untuk melakukannya. Apabila sepatu saya sobek, saya akan memperbaikinya dari pada beli yang baru Ketika selesai bermain saya akan membersihkannya kembali. Ketika ada teman yang membuang sampah sembarangan saya akan menegur. Ketika ibu selasai memasak, saya selalu membantu ibu membuang sampah diTPS. Hari ini saya tidak membersihkan kelas karena masih ada teman lain yang akan piket. Ketika ada teman yang mengajak berbuat gaduh di kelas, dengan senang hati saya mengikuti ajakannya. Ketika ada tugas membersihkan ruangan kelas saya bermain seenaknya. Saya akan diam di ruangan daripada berbuat gaduh ditempat lain, karena mengganggu ketenangan orang. Saya selalu memilih minuman berkaleng atau botol plastik, agar dapat digunakan kembali. Saya selalu berangkat sekolah menggunakan kendaraan bermotor. Saya senang membersihkan pekarangan rumah seminggu sekali. Saya lebih menyukai bermain api dipekarangan daripada membersihkan rumah. Saya akan membakar botol-botol bekas, daripada menggunakannya kembali. Agar udara ruangan segar, saya akan membuka jendela. Saya akan membiarkan sampah organik menumpuk dan membusuk. Ketika ada kegiatan membersihkan lingkungan, saya memilih bermain dengan teman. Saya akan membiarkan sampah plastik dan kertas berantakan di halaman. Saya selalu mengikuti kerja bakti di sekitar lingkungan kampung setiap diadakan kerja bakti
Gerbang Sekolah Alam Ar-Ridho
Gedung Sekolah Alam Ar-Ridho
Halaman depan Sekolah Alam ArRidho
Media Pembelajaran Alam
Masjid SMP Alam Ar-Ridho
Ruang Pembelajaran Komputer
Ruang Kelas Untuk para Siswa
Para Siswa sedang melaksanakan Kegiatan Rutin membersihkan Lingkungan
Para Siswa sedang Membuat Kompos di bawah pengewasan para guru
Kegiatan pemilahan sampah oleh para siswa Kegiatan Pembelajaran Bisnis di Lingkungan sekolah
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama
: Wagiyatun
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Kebumen, 21 Februari 1985
3. NIM
: 073711009
4. Alamat Rumah
: Kedungjati, Jatisari Rt/w 01/01 Kebumen
HP
: 081390474761/ 085647961050
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal : a. SD Negeri 2 Kebumen, tahun 1998 b. MTs Bulus Gebang Purworejo, tahun 2001 c. MA Bulus Gebang Purworejo, tahun 2004 d. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah
Semarang,
Desember 2011
Wagiyatun NIM. 073711009