AUDIT LINGKUNGAN
Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi industri dan jasar AMDAL sebagai salah satu metode pencegahan kerusakan lingkungan pada tahap perencanaan dipandang efektif, sehingga dibutuhkan pula suatu metode pencegahan kerusakan pada tahap pelaksanaan. Konsep audit lingkungan berkembang dari audit finansial dan berkembang di akhir 1990 an sebagai perangkat baru evaluasi lingkungan Audit lingkungan digunakan oleh lembaga keuangan internasional ataupun perusahaan swasta/pemerintah sebagai jaminan pengelolaan lingkungan oleh pemrakarsa kegiatan.
Alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik, dan obyektif tentang kinerja organisasi, sistem manajemen dan fasilitas peralatan dengan tujuan mempermudah kontrol manajemen terhadap pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan
PERMEN LH NO. 03 TAHUN 2013 tentang AUDIT LINGKUNGAN Evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Fungsi: Jaminan menghindari kerusakan lingkungan Dokumen yang dapat menetralisasi SOP atau prosedur standar operasi terhadap pemasangan dan pengoperasi peralatan atau kegiatan pengelolaan lingkungan, pengelolaan atau pemanfaatan lingkungan dari reused atau recycle limbah, Early warning system dari kerusakan atau pencemaran lingkungan Jaminan menghindari kerusakan lingkungan Menguji kebenaran prediksi dampak dari AMDAL Perbaikan penggunaan sumberdaya (minimisasi limbah, indentifikasi proses daur hidup, dll) Audit Lingkungan dapat berfungsi sebagai alat manajemen, sebagai potret keadaan lingkungan maupun kinerja perusahaan (organisasi) terhadap lingkungan.
Mengetahui kinerja: organisasi, sistem manajemen, peralatan, pentaatan peraturan perundangan. Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan
Identifikasi resiko lingkungan Dasar pelaksanaan kebijakan lingkungan Menghindari kerugian finansial Meningkatkan kepedulian staf suatu perusahaan Mencegah tekanan sanksi hukum Dokumen dapat digunakan untuk pembuktian pelaksanaan pengelolaan Dokumen berisi informasi kualitas lingkungan, teknik pengelolaan lingkungan, kelembagaan dan kualitas SDM Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya (konservasi energi dan minimisasi limbah) Pengembangan usaha Ecolabel ISO 14000
Mempergunakan metodologi yang komprehensif Menggunakan konsep pembuktian dan pengujian Menggunakan pengukuran dengan prosedur standar Merupakan dokumen tertulis sehingga dapat dilakukan check and recheck
Dukungan top management Partisipasi dari banyak pihak Kemandirian dan obyektifitas auditor Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup yang diaudit (Kegiatan, komponen lingkungan dan aspek yang diaudit)
1. Audit Pentaatan 1. Menilai ketaatan terhadap peraturan, standar dan pedoman yang ada. 2. Meninjau persyaratan perizinan dan pelaporan. 3. Melihat pembatasan pada pembuangan limbah udara, air dan padatan. 4. Menilai keterbatasan peraturan dalam pengoperasian, pemantauan dan pelaporan sendiri atas pelanggaran yang dilakukan perusahaan. 5. Sangat mengarah pada semua hal yang berkaitan dengan pentaatan. 6. Dapat dilakukan oleh petugas (kelompok/perusahaan) setempat.
2.Audit Manajemen 1. Menilai kefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko yang berkaitan dengan manajemen bahan. 2. Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat penyimpangan. 3. Mencari bukti/ kenyataan tentang kebenaran dan kinerja proses produksi. 4. Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi. 5. Menilai keadaan catatan/ laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan penanganan limbah. 6. Menilai tempat pembuangan secara rinci. 7. Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau dengan masyarakat.
3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah 1. Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah. 2. Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap praktek pembelian, proses produksi dan timbunan limbah. 3. Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah.
4. Audit Konservasi Air Mengidentifikasi sumber air penggunaan air dan mencari upaya untuk mengurangi penggunaan air total melalui usaha pengurangan, penggunaan ulang dan pendaurulangan
5. Audit Konservasi Energi Melacak pola pemakaian tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan mencoba untuk mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya.
Proses Audit Lingkungan
KEGIATAN USAHA Belum Memiliki AMDAL
Telah ada AMDAL
Dokumen 1. KA ANDAL 2. ANDAL 3. RKL 4. RPL
Kinerja Kegiatan Usaha
1. Mobilisasi Auditor 2. Konsultasi/Informasi
Pemeriksaan/Penelitian 1. 2. 3. 4. 5.
Check list Sampling Pengamatan Interview Kuisioner
Penilaian dan Evaluasi 1. 2. 3. 4.
Penetapan Skala Parameter Lingkungan Pemberian Skor Parameter Lingkungan Analisis Kondisi Parameter Lingkungan Analisis Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Mitigasi 1. Membangun Kinerja Positif 2. Cegah dan Tanggulangi Kinerja Negatif
Proses Audit Komponen Kegiatan
SIFAT AUDIT SUKARELA (Proaktif) WAJIB : Kegiatan yang beresiko tinggi Kegiatan yang tidak taat terhadap peraturan lingkungan
BAGAN ALIR TATA LAKSANA AUDIT
Masalah, Komplain, Protes
(Proaktif)
(Reaktif)
Proses Penyusunan Dokumen Audit
Kinerja Kegiatan/Usaha
Pemilik Usaha/Kegiatan Minat
Mengundang
Auditor Pelaksana Auditor 1. Persiapan 2. Pemeriksaan 3. Penilaian 4. Evaluasi 5. Menemukan Mitigasi
HASIL AUDIT
Verifikasi
Sosialisasi
Instansi Yang Membidangi Dampak Lingkungan
Masyarakat
KMNLH/ KLH
BAPEDAL/ PROVINSI
BAPEDAL KAB/KOTA
Pemerintah
Bank/ Koperasi/ Pihak Lain
LSM Perguruan Tinggi
Pemilik Saham/Modal
Investor
Hubungan AMDAL dan AUDIT LINGKUNGAN
AMDAL Perencanaan
KA ANDAL ANDAL RKL RPL
Pelaksanaan
AUDIT LINGKUNGAN
Kinerja Manajemen Lingkungan
Bagus
Tidak Bagus
Mitigasi
Mitigasi
Kembangkan pengelolaan lingkungan yang sudah baik
Cegah kerusakan lingkungan
Tanggulangi kerusakan lingkungan
KAITAN ISO 14000 dengan AUDIT LINGKUNGAN ISO SERI 14.000 (SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN)
Evaluasi Organisasi
Evaluasi Produk
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14.001)
Aspek Lingkungan Dalam Standarisasi Produk (ISO 14.060)
AUDIT LINGKUNGAN (ISO 14.010)
Label Lingkungan (ISO 14.020)
Evaluasi Kinerja Lingkungan (ISO 14.030)
Asesmen Daur Hidup (ISO 14.040)