PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, TUJUAN KEUANGAN, DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU INVESTASI PADA TENAGA KERJA DENGAN UMP DI DKI JAKARTA TAHUN 2014
Yulia Evy Steelyana W. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021) 53 69 69 69,
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menganalisis pengaruh pengetahuan keuangan, tujuan keuangan dan lingkungan terhadap perilaku investasi pada tenaga kerja, dengan mengambil studi kasus tenaga kerja dengan upah minimum provinsi di DKI Jakarta. Penelitian ini melibatkan 100 responden yang terpilih secara acak. Data dikumpulkan dengan cara kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis regresi berganda untuk mengukur Pengetahuan Keuangan, Tujuan Keuangan dan Lingkungan terhadap Perilaku Investasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku investasi tenaga kerja dengan upah minimum provinsi di DKI Jakarta (0.067), tujuan keuangan secara signifikan terhadap perilaku investasi tenaga kerja dengan upah minimum provinsi di DKI Jakarta (0.000), lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku investasi tenaga kerja dengan upah minimum provinsi di DKI Jakarta (0.001), dan pengetahuan keuangan, tujuan keuangan, dan lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku investasi tenaga kerja dengan upah minimum provinsi di DKI Jakarta (0.000). Kata Kunci : Pengetahuan Keuangan, Tujuan Keuangan, Lingkungan, Perilaku Investasi, Tenaga Kerja.
71
ABSTRACT The purpose of this paper is to analyze the Effect of Financial Literacy, Financial Objective, and the Environment for Investment Behavior, in the of labor, with a case study of labor with the provincial minimum wage in Jakarta. The study involved 100 randomly selected respondents. Data were collected by means of questionnaires and analyzed using multiple regression analysis to measure the Financial Literacy, Financial Objective, and the Environment for Investment Behavior. The results of this study indicate that financial literacy does not significantly affect the investment behavior of labor with the provincial minimum wage in Jakarta (0067), financial objective significantly the investment behavior of labor with the provincial minimum wage in Jakarta (0000), the environmental effect significant impact on the investment behavior of labor with the provincial minimum wage in Jakarta (0001), and financial literacy, financial objective, and environment significantly affect the investment behavior of labor with the provincial minimum wage in Jakarta (0000). Keywords: Financial Literacy, Financial Objective, Environment, Investment Behavior, Labor.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Menurut Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat mencapai 5,8-5,9 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia yang sebesar 5,3 persen (www.kemenkeu.go.id, 2014) dari sebelumnya di tahun 2013 yang mencapai5,78 persen. Seiring dengan meningkatnyapertumbuhan ekonomi, hal tersebut juga berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya dengan meningkatnya tingkat Upah Minimum Provinsi (UMP) khususnya di daerah DKI Jakarta. UMP DKI Jakarta pada tahun 2014 telah ditetapkan naik menjadi Rp 2,44 juta dari sebelumnya pada tahun 2013 sebesar Rp 2,2 juta (finance.detik.com, 2013). Meningkatnya UMP di suatu daerah dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan komponen lain yang dimasukkan dalam Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di suatu daerah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia sendiri pada tahun 2014 mencapai 1,55 persen dan laju inflasi tahun ke tahun di Indonesia mencapai 7,32 persen. Sedangkan inflasi di DKI Jakarta pada tahun 2014 mencapai 1,83 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 7,70 persen. Laju inflasi yang semakin tinggi di Jakarta, yaitu sebesar 7,70 persen tersebut menyebabkan banyak terjadi masalah keuangan yang harus dihadapi oleh masyarakat di DKI Jakarta. Agar terhindar dari masalah keuangan tersebut, setiap individu membutuhkan pengetahuan keuangan. Banyak masyarakat yang mengalami kerugian secara finansial dikarenakan kurangnya pengetahuan keuangan. Kurangnya pengetahuan keuangan juga berdampak terhadap sulitnya mengakses ke lembaga keuangan sehingga menghambat kemakmuran. Dan banyak masyarakat yang tidak berinvestasi karena memang tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal tersebut. Menurut Warsono (2010:138), kesulitan keuangan bukan hanya disebabkan oleh rendahnya tingkat penghasilan, tetapi juga disebabkan kesalahahan dalam manajemen keuangan, untuk itu dibutuhkan pengetahuan keuangan yang memadai. Pengetahuan keuangan bukan ditujukan untuk mempersulit atau mengekang orang dalam menikmati hidup, tetapi justru dengan pengetahuan keuangan, individu atau keluarga dapat menikmati hidup dengan menggunakan sumber daya keuangannya dengan tepat dalam rangka mencapai tujuan keuangan pribadinya.
Orang yang disiplin meningkatkan pengetahuan keuangan akan paham bagaimana sebaiknya menentukan sikap yang cerdas ketika membuat keputusan berinvestasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan yang mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang (Robb dan James III, 2009. Yang dikutip oleh Darman Nababan dan Isfenti Sadalia. 2012:7). Dengan pengetahuan keuangan yang memadai, maka masyarakat bisa terhindar dari masalah-masalah perekonomian yang ada. Seiring dengan meningkatknya UMP di DKI Jakarta, masyarakat dengan UMP perlu mempunyai kesadaran dalam menabung dan berinvestasi. Di Indonesia sendiri, dunia investasi bukanlah suatu hal yang baru karena pada dasarnyasetiap individu memerlukan investasi sebagai alat untuk mempertahankan dan memperluas kekayaan yang dimiliki untuk digunakan di masa yang akan datang. Tabungan, asuransi dan dana pensiun merupakan jenis dari investasi yang paling sering dipilih oleh masyarakat. Dalam mengambil keputusan berinvestasi seseorang dilatar belakangi oleh pemahaman akan investasi mulai dari jenis investasi, return yang akan diperoleh, risiko yang dihadapi, sampai dengan hal-hal lain yang terkait dengan investasi yang akan diambil. Pengetahuan investasi ini dapat diperoleh darimana saja, baik dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pengetahuan tentang investasi ini akan mengarahkan jenis-jenis investasi yang dipilih. Namun pada kenyataannya, berdasarkan observasi singkat yang dilakukan penulis, meningkatnya UMP di DKI Jakarta belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Hal tersebut tidak hanya dikarenakan tingkat inflasi yang semakin tinggi, tetapi juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat dan pengaruh lingkungan dalam mengatur keuangan perencanaan keuangan yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Maka dari itu penulis melakukan penelitian di kalangan tenaga kerja dengan Upah Minimum Provinsi di Jakarta yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Tujuan Keuangan, dan Lingkungan terhadap Perilaku Investasi : Studi Kasus pada Tenaga Kerja dengan Upah Minimum Provinsi di DKI Jakarta tahun 2014”.
Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.
Apakah pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja? Apakah tujuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja? Apakah lingkungan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja? Apakah pengetahuan keuangan, tujuan keuangan, dan lingkungan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja?
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja. 2. Untuk mengetahui apakah tujuan keuangan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja. 3. Untuk mengetahui apakah lingkungan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja. 4. Untuk mengetahui apakah pengetahuan keuangan, tujuan keuangan, dan lingkungan berpengaruh terhadap perilaku investasi tenaga kerja.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah tenaga kerja dengan UMP yang ada di DKI Jakarta. Alasan penulis memilih tenaga kerja sebagai objek untuk diteliti, karena melihat kesejahteraan hidup tenaga kerja yang masih rendah dengan UMP, yang mana menjadi standar hidup di suatu wilayah. Untuk mencapai kesejahteraan hidup, maka dibutuhkan pengetahuan keuangan dan tujuan keuangan yang mencukupi bagi setiap tenaga kerja.
Objek yang akan diteliti adalah tenaga kerja, dan melihat UMP yang diberlakukan di provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 sebesar Rp 2.440.000 yang menunjukkan biaya hidup minimum di Jakarta. Maka tenaga kerja yang akan diteliti adalah mereka yang berpenghasilan minimal UMP yaitu Rp 2.440.000 perbulan, dimana dengan penghasilan tersebut responden diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta.
Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan suatu penelitian. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, pada penelitian ini akan coba dijelaskan hubungan diantara variabel independent (variabel bebas) terhadap variabel dependent (variabel bergantung).
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang diperoleh dari hasil kuisioner yang disebar kepada 100 tenaga kerja dengan UMP yang ada di Jakarta. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer, yang diperoleh dengan membagikan kuesioner ke tenaga kerja dengan UMP di Jakarta. Data primer adalah responden individu kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan dimana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu atau sumber umum seperti majalah atau buku tua. Internet juga dapat menjadi sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui internet (Sekaran, 2006:61). Sedangkan sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui hasil studi pustaka, laporan, dan data historis perusahaan serta dokumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan topik penelitian ini.
Penentuan Jumlah Sampel Populasi adalah seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian, di mana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti (Sarjono & Julianita, 2011:21). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kerja dengan UMP yang ada di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengambilan sampel, dimana pengertian sampel adalah bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan (Sarjono & Julianita, 2011:21). Penulis melakukan pengambilan sampel dikarenakan populasi yang besar dan tidak terjangkau seluruhnya oleh penulis. Hal tersebut didukung oleh Sugiyono (2008:116) yang mengatakan bahwa, bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,tenaga dan waktu, maka dengan begitu dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan prosedur probability sampling. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:41), probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau berkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan metode yang digunakan adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi. Sampel yang digunakan berjumlah 100 responden dengan asumsi populasi tidak diketahui dan tingkat kesalahan sebesar 5%. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:50), teknik pengambilan sampel apabila populasinya tidak diketahui secara pasti, digunakan teknik sampling kemudahan. Rumus yang digunakan ialah :
Dimana : n = jumlah sampel minimal Z = nilai yang diperoleh dari tabel Z pada level yang confidence tertentu (level of confidence untuk penelitian bisnis biasanya berkisar antar 95% - 99%). σ = standar deviasi
e
= error of estimate. Kesalahan yang dapat ditoleransi dalam level of confidence tertentu.
Apabila nilai σ tidak diketahui, dapat digunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n ≥ 30) yang memberikan estimasi terhadap σ. Jika tidak ada sampel sebelumnya, maka dapat diganti dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 x 0,5. Dengan rumus yang ada, maka jumlah sampel minimal untuk menganalisa indeks dan status keberlanjutan pengelolaan private label saat ini adalah : α
= 1- 0,95 = 0,05, maka
e
= 5% = 0,05
= 1,96
= =
96,04
=
97 responden
Jadi, jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden, yang dibulatkan menjadi 100 responden.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan, yaitu dengan cara mengambil data dan informasi melalui buku-buku, jurnal, informasi di internet dan sumber-sumber data lainnya yang dijadikan sebagai landasan teori dalam penelitian ini. 2. Kuesioner Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data kuesioner (angket). Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian (Sekaran, 2006:82). Berdasarkan jawaban kuesioner dapat memperkirakan pengaruh pengetahuan keuangan, tujuan keuangan dan lingkungan terhadap perilaku investasi tenaga kerja dengan UMP di DKI Jakarta. Kuesioner akan disebarkan kepada responden, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : Bagian 1 : Pengetahuan keuangan responden Bagian 2 : Tujuan keuangan responden Bagian 3 : Lingkungan responden Bagian 4 : Perilaku investasi responden
Metode Penyajian Data Metode penyajian data yang digunakan didalam penelitian ini adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 20 for windows. Hasil data yang dikumpulkan dan diolah menggunakan SPSS dapat disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik berikut dengan penjelasannya.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Menurut Sarjono & Julianita (2011:91), analisis regresi berganda adalah suatu
analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yang melibatkan dua atau lebih terhadap satu variabel terikat. Menurut Sarjono & Julianita (2011:53) model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu: uji normalitas, uji multikorelasi, dan uji heterokedatisitas.
HASIL DAN BAHASAN Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.24 Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares Regression 5,503 1 Residual 11,429 Total 16,932 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 Sumber : hasil pengolahan data 2014
df 3 96 99
Mean Square 1,834 ,119
F 15,407
Sig. ,000b
Keputusan : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengetahuan Keuangan (X1), Tujuan Keungan (X2), dan Lingkungan (X3) secara simultan terhadap Perilaku Investasi (Y). (p-value 0.000< 0.05) → Tolak H0 Dari tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi adalah 0.000 yang bernilai kurang dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersamasama terdapat pengaruh antara Pengetahuan Keuangan (X1), Tujuan Keuangan (X2), dan Lingkungan (X3) terhadap Perilaku Investasi (Y).
Pengujian Koefisien Regresi secara parsial (Uji t) Uji T ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh parsial atau individu dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil perhitungan berdasarkan data yang diperoleh dalam tabel 4.20 sebagai berikut: Tabel 4.25 Uji T (Parsial) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
,964
,420
X1 X2 X3 a. Dependent Variable: Y
,139 ,373 ,178
,075 ,077 ,050
1
Sumber : hasil pengolahan data 2014
,159 ,414 ,312
t
Sig.
2,292
,024
1,854 4,850 3,584
,067 ,000 ,001
Hipotesis 1 Keputusan : tidak berpengaruh secara signifikan antara Pengetahuan Keuangan (X1) terhadap Perilaku Investasi (Y) (p-value 0.067 > 0.05) → Terima H0 Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.067 yang bernilai lebih dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Terima H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh secara signifikan antara Pengetahuan Keuangan (X1) terhadap Perilaku Investasi (Y). Hipotesis 2 Keputusan : berpengaruh secara signifikan antara Tujuan Keuangan (X2) terhadap Perilaku Investasi (Y). (p-value 0.000 < 0.05) → Tolak H0 Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.000 yang bernilai kurang dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh secara signifikan antara Tujuan Keuangan (X2) terhadap Perilaku Investasi (Y). Hipotesis 3 Keputusan : berpengaruh secara signifikan antara Lingkungan (X1) terhadap Perilaku Investasi (Y). (p-value 0.001< 0.05) → Tolak H0 Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.001 yang bernilai kurang dari α = 0.05, oleh karena itu keputusan adalah Tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh secara signifikan antara Lingkungan (X3) terhadap Perilaku Investasi (Y).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Tujuan Keuangan, dan Lingkungan terhadap Perilaku Investasi Tenaga Kerja, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Pengetahuan Keuangan (X1) terhadap Perilaku Investasi (Y). Dalam hal ini pengaruh dari variabel independepn Pengetahuan Keuangan adalah berbanding lurus dengan Perilaku Investasi, artinya semakin meningkat Pengetahuan Keuangan, maka nilai Perilaku Investasi akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Koefiensi regresi variabel Pengetahuan Keuangan (X1) adalah sebesar 0,139, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Pengetahuan Keuangan mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka nilai dari Perilaku Investasi akan mengalami kenaikan sebesar 0,139 satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Pengetahuan Keuangan mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Perilaku Investasi akan mengalami penurunan sebesar 0,139 satuan. Berdasarkan tanggapan responden terhadap Pengetahuan Keuangan, menunjukkan bahwa pernyataan pendidikan financial perlu ditetapkan secara khusus di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA, Universitas dan sederajat), dengan nilai mean sebesar 3,8300. Sedangkan yang memiliki nilai mean paling rendah 3,0700 yaitu pada pernyataan pengetahuan pasar modal atau saham. 2. Terdapat pengaruh signifikan antara Tujuan Keuangan (X2) terhadap Keputusan Investasi (Y). Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen Tujuan Keuangan adalah berbanding lurus dengan Perilaku Investasi, artinya semakin meningkat Tujuan Keuangan, maka nilai Perilaku Investasi akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Koefisiensi regresi variabel Tujuan Keuangan (X2) adalah sebesar 0,373, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai
dari Tujuan Keuangan mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Perilaku Investasi akan mengalami kenaikan sebesar 0,373 satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Tujuan Keuangan mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Perilaku Investasi akan mengalami penurunan sebesar 0,373 satuan. Berdasarkan tanggapan responden terhadap Tujuan Keuangan, menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang paling tinggi adalah pada pernyataan bahwa responden ingin memiliki uang yang cukup untuk biaya pernikahan, biaya hidup keluarga, biaya sekolah anak, kendaraan pribadi, cicilan rumah/bayar kontrakan, dengan nilai mean sebesar 4,1100. Sedangkan tanggapan responden terhadap Tujuan Keuangan menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang paling rendah adalah pada pernyataan bahwa responden ingin memiliki rencana untuk pensiun dengan nilai mean 3,9100. 3. Terdapat pengaruh antara Lingkungan (X3) terhadap Keputusan Investasi (Y). Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen Lingkungan adalah berbanding lurus dengan Perilaku Investasi, artinya semakin meningkat Lingkungan, maka nilai Perilaku Investasi akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Koefisiensi regresi variabel Lingkungan (X3) adalah sebesar 0,178, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Lingkungan mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari Perilaku Investasi akan mengalami kenaikan sebesar 0,178 satuan. Begitupula sebaliknya, jika variabel independen lain nilainya tetap dan nilai dari Lingkungan mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel Perilaku Investasi akan mengalami penurunan sebesar 0,178 satuan. Berdasarkan tanggapan responden terhadap Lingkungan, menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang paling tinggi adalah pada pernyataan bahwa responden menabung karena pengaruh dari keluarga, dengan nilai mean sebesar 3,5200. Sedangkan tanggapan responden terhadap persepsi menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang paling rendah adalah pada pernyataan bahwa responden membeli rumah/tanah/sawah karena pengaruh dari tetangga dengan nilai mean 3,0900 yaitu pada pernyataan bahwa. 4. Secara bersama-samaterdapat pengaruh antara Pengetahuan Keuangan (X1), Tujuan Keuangan (X2) dan Lingkungan (X3) terhadap Perilaku Investasi (Y). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah 0,325 artinya 32,5% variabel terikat yaitu Perilaku Investasi (Y) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas Pengetahuan Keuangan (X1), Tujuan Keuangan (X2) dan Lingkungan (X3), sedangkan sisanya sebesar 67,5% dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan (error).
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut ini: 1. Perlu adanya perkenalan mengenai produk perbankan yang dapat membantu masyarakat Indonesia, khususnya tenaga kerja. Karena dengan begitu semua kalangan masyarakat Indonesia bisa menggunakan fasilitas yang diberikan perbankan. 2. Perlu adanya peningkatan pendidikan keuangan kepada masyarakat Indonesia, dimana pendidikan financial ditetapkan secara khusus di sekolah-sekolah (SD,SMP,SMA/SMK, Universitas dan sederajat). Karena dengan begitu masyarakat Indonesia akan memiliki pengetahuan keuangan yang memadai sehingga bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi. 3. Perlu adanya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berinvestasi, agar tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat. 4. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan metode yang berbeda, misalnya dengan metode observasi dan wawancara agar dapat menggali informasi yang dibutuhkan lebih dari tenaga kerja atau objek lainnya. 5. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan jumlah responden yang lebih luas, tergantung wilayah populasi yang di gunakan, misalnya selain di DKI Jakarta.
REFERENSI Buku Bodie, Zvi, Alex Kane & Alan J. Marcus, Essentials of Investment, 2nd edition, Richard D. Irwin Inc, US, 1995. Hananto, Ligwina. 2011. Untuk Indonesia yang kuat : 100 Langkah untuk Tidak Miskin. Jakarta: Literati.
Julianita, Winda. dan Sarjono, Haryadi. 2011. SPSS VS LISREL : Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat Jones, Charles P. 2010. Investments: Analysis and Management. 11th edition. John Wiley & Sons, Inc. Kasmir & Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. (edisi revisi). Jakarta: Kencana. Kuncoro, E.A. dan Riduwan. 2008. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur. Bandung: CV Alfabeta. Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Edisi 4, Buku. Jakarta:Penerbit Salemba (Imprint: Salemba Empat). Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Penerbit Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Wijaya, S.H. 2009. “Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jurnal dan Karya Ilmiah A Study On Impact Of Financial Inclusion With Reference To Daily Wage Earners (Journal of Business Management & Social Sciences Research (JBM&SSR) ISSN No: 2319-5614, Volume 2, No.6, June 2013.) Financial Literacy and Financial Planning: Evidence from India (Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1728831). Lusardi, Annamaria & Olivia S. Mitchel. The Economic Importance Of Financial Literacy:Theory And Evidence. 2013. Mendari, A.Sri. dan Kewal, S.Suramaya. (2013). Tingkat Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa STIE Musi. Jurnal Economia.Volume 9 (2). 130-140. Micro Finance As A Tool For Financial Inclusion & Reduction Of Poverty (Journal of Business Management & Social Sciences Research (JBM&SSR). ISSN No:2319-5614. Volume 1 No.1, October 2012) Puspitaningtyas, Zarah dan Agung W Kurniawan. 2012.Prediksi Tingkat Pengembalian Investasi Berupa Devidend Yield Berdasarkan Analisis Financial Ratio. Majalah EKONOMI: Telaah Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, Vol. 16, No. 1, hal. 89-98. Risk Tolerance & Asset Allocation Worksheet (2010-2014 Financial Finesse, Inc. All rights reserved.) Robb, C. A. & James, R. N. (2009). Associations between individual characteristics and financial knowledge among college students. Journal of Personal Finance, 8, 170-184. Role Of Banks in Achieving Financial Inclusion (VSRD International Journal of Business and Management Research, Vol.2 No. 10 October 2012, ISSN No. 2231-248X (online), 23192194 (Print) VSRD International Journals : www.vsrdjournals.com ) SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/SEOJK.07/2014 Warsono,. 2010. Prinsip- Prinsip dan Praktek Keuangan Pribadi. Jurnal Salam, 13(2), 137-151. Lain-lain Worldbank (www.worldbank.org) Kementrian Keuangan (http://www.kemenkeu.go.id/Berita/pertumbuhan-ekonomi-2014-berpotensicapai-59-persen)
Detik.com (http://finance.detik.com/read/2013/11/01/113214/2401463/4/upah-minimum-di-jakarta-rp24-juta-di-bekasi-rp-29-juta) BPS
(http://www.bps.go.id/brs_file/inflasi_01apr14.pdf 05feb14.pdf)
,http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_
BPS Jakarta (http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVudT0yMTAxJnBhZ2U9YnJzJnN1Yj0wMSZpZ D01MzM) BI (http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx)
RIWAYAT PENULIS Yulia lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 28 Maret 1992. Penulis sedang mengerjakan tugas akhir skripsi dalam rangka menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 2014. Saat ini penulis telah bekerja sebagai Finance & Admin di PT INDONESIA PACIFIC ENERGY. Penulis juga pernah aktif di KMB Dhammavaddhana sebagai aktivis.