PENGARUH PENGEMBALIAN HARA N DALAM BUDIDAYA
Idawati*,
BERBAGAI SISA PANEN TERHADAP TANAMAN JAGUNG
Haryanto*,
NASIB
dan Nazir Abdullah*
ABSTRAK PENGARUH PENGEMBALIAN TANAMAN JAGUNG. dan kacang nasib cm,
tunggak)
hara
tinggi
diukur, dan
N.
pada
diberikan
sebagai
N pada
saat
total
agaknya
panen
dan
kehilangan
ditingkatkan. yang
panen
meningkat
N dalam
karena,
N total
bentuk
selain
gas dapat
yang
dan produksi
sisa
sisa telah
tanaman
24
N dapat
ditekan,
menunjukkan
terutama
disebutkan
di
pada
tunggak
yang
tunggak
pencucian
pengembalian
tunggak
serapan
atas,
hasil
tetapi
kacang
sedangkan kacang
bahwa
ketersediaan
pan en kacang
perlakuan,
sisa panen
menunjukkan
(diameter hara
demikian,
sisa
semua
panen
pralon
pencucian
Namun
panen
pengembalian
pengembalian
pipa
dikembalikannya
pengembalian
jagung, terhadap
bungkusan resin penukar kation 15 N sejumlah 1688 mg N/pot
N.
untuk
(padi,
pengaruhnya
percobaan
imobil isasi
kecil
panen
melihat
dalam
atom
Hasi 1
HARA N DALAM BUDIDAYA
sisa
intensitas
dipasang
dua.
dengan
Dengan
untuk
Agar
5,05%
sangat
karena
Perlakuan
terbaik
kandungan
dengan
macam
lapang,
tanah.
terpisah
jagung.
jagung
(pot) pralon
N-pupuk
tiga
kondisi
ke
meningkatkan
N meningkat padi
pada
bertanda
Pencucian
hara
sisa panen
pipa
PANEN TERHADAP NASIB
tanaman
dibenamkan
takaran
sisa
jagung.
budidaya
bawah ZA
SISA
pengembalian
ditanam,
yang
ujung
pengembalian hara
Jagung
Pupuk
BERBAGAI
dilakukan
dalam
60 cm)
anion.
dan
Telah
dan padi.
N-pupuk
memberikan
pad a
dapat dampak
perlakuan
ini
tertinggi.
ABSTRACT EFFECT Three into
kinds the
planted
soil
with
field into
(pot)
TURNOVER
corn
field
a nylon
bottom.
ON
(rice straw,
THE
in
a
where
Labelled
their
PVC
the
bag filled
FATE OF NITROGEN
corn straw,
to evaluate
condition,
the
intensity,
ed at pipe
residue
grown
under
reintroduced leaching
OF CROP RESIDUE of crop
ammonium
effects
pipe
soil
with
(24
used
anion
and cowpea on cm
had
cation
sulphate
IN
the
fate
diameter been
were
returned
of N. Corn x
taken.
exchange
fertilizer
GROWING CORM.
straw)
60 To
resin
em
measure
was
containing
was
long) N
install5.05
atom
15N was applied at 1688 mg results showed that the return
N/pot split into two time applications. Experiment of crop residue enhanced N immobilization. However,
at
increased
%
harvest
The amount
N availability
was
of N-fertilizer
leached
by returning
out was very
small
cowpea
straw
and
for all treatments,
corn
straw.
but the
-------------------------------------------
*
Pusat
Aplikasi
Isotop
dan Radiasi,
BATAN
21
total nitrogen leached out increased by returning of rice straw and corn straw. By returning cowpea straw and rice straw gaseous losses of N seemed lowered. the best effect whereas N uptake was increasp.d. The ~el urn of cowpea straw gave WfI.!';
highest
with this
treatment.
PENDAHULUAN Pupuk
N yang
di tebar
oleh tanaman
karena,
lain terjadi
terhadap
si, pencucian
selain pupuk
(leaching),
perubahan dengan
pesat
bagi jasad yang
karena
dapat
tanah. sisa
berasal
pupuk.
dari
N-organik
sebagai
imobilisasi
N
berbanding
pan en. Meskipun rapkan
merugikan, tanah,
manfaat
misalnya
karena
yang
terbalik di lain dalam
N berada
dalam
bentuk
ini akan
dibebaskan
dan
pelapukan
sehingga
Adanya
sisa panen yang
dikembalikan
dapat
yaitu
(1).
kandungan
lebih
N
dalam
lain
stabil.
tanah
sisa diha-
oleh
dapat
N yang
renik
melapuk
merupakan
diabaikan hara.
sumber
bahan penukar
(3) sehingga
Lapukan
inorganik
22
sebagai
dapat
ini dapat
nutrisi kation
bertindak
diharapkan
dan juga proses-proses
bagi tanaman,
merangsang
sisa panen
yang kapasitasnya sebagai
mampu
pengatur
menghambat
yang merugikan
yang yang
tidak dapat ketersediaan
imobilisasi
lainnya
mati
tanaman.
aktivitas jasad renik non simbiotik penambat NZ dari udara memberikan dampak peningkatan kandungan N dalam tanah (2). Di samping
yang
N dari dalam
jasad
dimanfaatkan
di-
menjadi
N dapat
hilangnya
setelah
ke dalam
yang
Intensitas
proses-proses
yang
kembali
jumlah
menyebabkan
tanaman
imobilisasi
proses yang mengakibatkan
nutrisi
terkecuali
renik
dengan
dan
biak
ini, N-inorganik
bagi
pihak
kehidupan
N dalam
sehingga
imobilisasi
jasad
inten-
menyebabkan
enersi
tidak
menghambat
diimobilisasi mengalami
tersedia
tersedia
yang
tanah berkembang
dibutuhkan
sekitarnya,
proses
imobilisa-
serta
dapat
sumber
tersebut
sel-sel
demikian,
memberikan
merupakan
tidak
penyusun
kimia,
tanah
diserap
berbagai
adalah
penguapan
renik dalam
proses
yang
dan
dalam
Jasad
dari
dan
fisik
ke
panen
Dalam
ubah ke dalam bentuk
oleh tanaman,
enersi
N-inorganik
seluruhnya
diantaranya
kegiatan
mengimbangi
imobilisasi
dapat
penyerapan
panen
renik. Untuk
tidak
tersebut,
kondisi
sisa
sifat-sifat
tanah
denitrifikasi,
si tasnya tergantung dari jasad renik tanahnya. Pengembalian
ke
N-
yang mungkin
ter jadi baik sumber lain.
terhadap
Dengan
dengan
demikian
status
aerasi
Keuntungan produk-produk
produk
dari
yang bersifat
Penelitian
memperbaiki yang
sisa
hara,
toksik
sisa panen
meskipun
terutama untuk
terhadap
dari
sifat
fisik
berkaitan
panen
sisa panen yang dapat
ini dilakukan
berasal
erat
ditekaJ..
pengembalian
penyerapan
N yang
denitrifikasi
tanah dapat
lain
dan
an berbagai
proses
pelapukan
pertumbuhan
terhadap
sisa panen lee raBah dapat
Pengembalian tanah.
N-'pupuk maupun
adalah
membantu
adanya
tanaman
terdapat
pula
produk-
di awal mas a pelapukan mempelajari
nasib
pengaruh
hara N dalam
dalam
(2).
pengembali-
budidaya
tanaman
jagung.
BAHAN DAN METODE
PercoblU1Il. ngan
Acak
Telah
Lengkap
pada
Isotop dan Radiasi naan pot
pereobaan
hal
mendapat
pereobaan
pemberian
sisa
kontrol).
Sisa
kan seminggu ton
bahan
tanah
sebagai
hujan
di
dengan
ion nitrat ini.
Perlakuan
panen'dan
pada
kurang
tanpa
Sisa
terhadap
panen
pemberian raeikan
tanam dengan
lebih
musim
ion amonium)
sisa
panen yang berupa
kering/ha).
di
panen
Pusat
mengingat yang
terdiri sisa
disebar
15 em. Keempat
Pelaksa-
agar
peneueian
Ranea-
Aplikasi
latosol.
seluruh
pengairan hara
(dalam
juga
dipelajari
dari
tiga
panen
sepanjang
takaran
dengan
hujan
yang. seragam
dan
pot
tanah jenis
lapangan
pengairan
pereobaan
1988/1989
yang sangat besar
sebelum
sedalam
sebuah
(PAIR)-Batan
pengaruh
ini peneueian
dalam
musim
dilakukan
pereobaan
memberikan
dilakukan
maeam
(perlakuan
5-10 em diberi-
18 gr bahan
kering/pot
dan
merata
dengan
dimaksud
adalah
diaduk
perlakuan
(4
berikut:
P
:
pemberian
sisa panen
padi,
J
:
pemberian
sisa panen
jagung,
setara dengan
K
:
pemberian
sisa panen
kacang
160 mg N
setara dengan tunggak,
167 mg N
setara dengan
455
mg N Kontrol
: tanpa pemberian
Dalam bertanda dengan
percobaan
dengan
takaran
sisa panen
ini diaplikasikan
5,05% atom 90 kg Niha.
pupuk
15N sejumlah Pemupukan
N yang
1688 mg N/pot
N dilakukan
berbentuk yaitu
ZA
setara
dua kali yakni 844
23
mg N/pot Pupuk
pada
waktu
dialurkan
KUfnnx
lebih
dengan
takaran
tanam
dan 844 mg N/pot
seki tar 5 em di
il
~etlalGm 90 kg
masing-masing
10 em
pralon
di taneapkan
dengan
lapisan
sesuai
sehingga
yang
Di
pot
permukaan
tanah
sekitarnya.
dalam
Setelah
untuk
mulai
tanam.
dan
dibenam
di
pada
resin
perlakuan
dengan
seperti
rupa yang
pralon
kation
yang
dinding
dan
rupa
sedemikian
tingginya
dengan
disusun
melalui
sedemikian
tanah
sampai
tanah
satu kesatuan
penangkap
pembungkusannya
potongan
lapisan
dinding
anion
(4).
rupa
permukaan
disebutkan
kg
tinggi
sedemikian
air tanah ke samping
pot sama
Tiap
dalamnya
ditutup
60
dengan
24 em.
menjadi
eelah
ke dalam
takaran
pralon
tanah
tersebut
diletakkan
diberi
dengan
mendapatkan
sambungan
atau
aliran
K
10 em yang pertama
dengan
pralon
kembali
tanaman
garis' tengah
Setiap
dipersiapkan
dibenam
potongan
tanah
lubang
terjadinya dasar
telah
kemudian
ada
buah
pralon
potongan
tidak
memungkinkan pralon.
ke dalam
urutannya.
keenam
dan
pnpuk
dengan
Kemudian
dengan
kokoh
enam
yang berurutan
10 em keenam.
dan
PZ05/ha
dan
baris
setelah
~~\Gln DUDUh n, ~~~;r~~an y~~a B~~~b r
Urn,
K20/ha pada waktu tanam. Pot berupa gabungan
samping
sebulan
Pot
sehingga tanah
di
sebelumnya
(setiap perlakuan diulang empat kali), pot ditanami jagung. Panen dilakukan ketika tanaman berumur 3 bulan. Dilakukan analisis dalam dan
hasil dan kandungan
setiap
resin
dilakukan
potongan
diambil.
N-total
pralon
dikeluarkan,
Terhadap
terhadap
dalam
akar
komponen
komponen akar
dilakukan
tanaman
tanaman.
tanaman
analisis
lainnya.
Tanah
dipisahkan seperti
Dilakukan
yang
analisis
kadar air dan kadar N-inorganik (N-NH4+ dan N-N03-), terhadap tanah dan resin. Khusus terhadap tanah, dilakukan pula analisis N-organik. Semua analisis Pengukuran.
N dilanjutkan Analisis
metode Micro
Kjeldahl.
dari BREMNER
(5). Penetapan
kan oleh AZHAR dkk.
dengan N-total
Analisis
analisis dalam
tanaman
N-inorganik
N-organik
15N. dilakukan
dilakukan
dilakukan
menurut
menurut
seperti
metode
yang dilaku-
(6).
HASIL DAN PEMBAHASAN N-organik eara kaeang
24
nyata
Dalam
akibat
tunggak
Tanah. N-organik
pengembalian
yang mengandung
sisa
total panen,
N relatif
(Tabel 1) meningkat baik
tinggi
oleh. sisa
(2,53%)
maupun
se-
panen oleh
sisa dan
panen
padi
0,93%).
renik
atau
oleh
105,12;
sisa panen
si
yakni
P
~2,18;
secara
yang
J
>
statistik
N
lebih
imobilisasi
N, seperti
mengalami
yang relatif nik relatif
seki tarnya
juga
N
pada
apabila
meningkat
panen
lebih
tetapi
juga
bdp)
dan 401,43
dari
panen
yang
diaki-
pengembalian
panen
sisa
panen
N-inorganik
oleh
dari
kontrol
juga
BROADBENT
panen.
apabila
meningkat
N yang dibutuh-
terpenuhi
oleh
imobilisa-
menu run
suplai
kebutuhan
sisa
terlihat
yang
dikutip
bahan
organik
yang
Bahan
organik
tanah
sehingga pertumbuhan jasad reitu, kebutuhan akan N-inorganik
sediki t
yang
kontrol
mengakibatkan
lebih
dikembalikan.
karena
422,57; untuk
juga mengandung
halnya
disebabkan
(N-organik
N sisa
bahwa
ditemu-kan
lebih
hanya
sisa
perlakuan
tanah
yang
ini tidak nyata,
sehingga
perlakuan
sisa
t idak
inorganik,
renik
seperti
jasad
besar
kandungan
stabil sulit dirombak lebih lambat. Karena
imobil isasi terjadi
yang
aktivitas N-inorganik
tunggak.
diartikan,
tinggi
(9), karena
lebih
pemberian
I'endah. Pada
perombakan
mg
berturut-turut
apabila
jasad
lebih
(0,89
diimobilisasi
perbedaan
diakibatkan
sekitarnya
oleh VAN DIJK
71,04
dan kacang
multiplikasi
mengandung
dari
dan
rendah
meningkatnya imobilisasi
yang
kontrol,
K. Ini dapat
>
oleh
N ~elatif
masing-masi,!g 435,51;
: N menu run atau
kan untuk yang
N-pupuk
padi, jagung
N-pupuk C
data
perlakuan
Meskipun
mengandung
meningkaLnya
yang sarna, yakni
oleh
nisbah
yang
disebabkan
menyebabkan
pada Tabel batkan
jagung
lni nyata
yang
diperlihatkan
mg
dan
oleh
rendah Jumlah
yang
N-organik
meningkatnya
meningkatnya
intensi tas
daripada
yang
imobi lisasi
aktivitas
jasad
N-
I'enik
nonsimbiotik penambat NZ dari udara. Pelapukan sisa panen menghasilkan substrat sebagai sumber enersi bagi jasad renik penambat N2 udara
yang hidup bebas
N-tersedia. Berdasarkan beberapa
data
informasi
yang dicobakan sebagai
patkan saat tidak
yang
berbeda
disajikan
dibahas
>
kontrol
tanaman
Pa.da. Keda.llU111Bn 0
Tabel berikut
total = P.
I,
dapat
hara
N dapat
SISWORO
dkk.
di Lampung
ketersediaan
hara N dalam
yakni
yang
ditanam
setelah
.Iumlah N-tersedia
kedelai
dan
tentunya
-60
c••
diperoleh
ini. Akibat
yang dilakukan
serupa
nyata .
pada
ketersediaan
K = J
jagung
Da.llU111 Tana.h
sebagaimana
pergiliran
hasil
panen
yang
terhadap
berikut:
percobaan
(2).
(N- inorganik)
perlakuan
digambarkan (10), dalam juga
menda-
tanah
setelah tergantung
pada
jagung pada
25
jumlah Pada
dan
laju mineralisasi
perlakuan
ynitu nah.
Karena
17Qfi2
itu,
dapat
Data ketersediaan
diduga
N-tersedia
total.
N, memberikan
yang
N-organik
yang diberikan
sedangkan
kecenderungan
adalah laju
remineralisasi
yaitu merendah sasi
yang
1)
(N yang
N-pupuk
yang
pun tidak Latosol
diharapakan penukar kontrol
dapat bahwa
N-pupuk
Dilihat
N yang tinggi
dalam
N-organik
yang dicobakan diberikan
data
remineralisasi
J ) P
K)
bdp
memberikan
ta-
nyata.
dipengaruhi
P = kontrol.
oleh
dengan
oleh
= kontrol,
yang
tertimbun
adanya
perbedaan tersebut,
Laju remineralijumlah
akibat
yang
setiap
N-tersedia
diabaikan.
dari jumlah
dalam
sisa
sempat gas
N-tercuci
selalu
diikuti
pada awal percobaan, tanaman.
yang
Jumlah
pengembalian
tercuci
N-tercuci sisa
dengan
N-pupuk
terjadi
ternyata
oleh pencucian
rendah dapat
oleh
pada
oleh
yang
panen
dikekang
sedangkan
bahan
perlakuan
tanaman
kondisi
total dan jumlah
sangat
anaerobik
N-tersedia
total
ketersediaan hara N yang
hara tinggi
itu timbul dugaan bahwa Njauh sebelum panen, mungkin
karena
total
panen
pencucian
K
jika
pencucian
sisa
dimanfaatkan ketika
dan
ini sangat
pemberian
sisa panen yang dicobakan, tidak
N/pot),
dan
J
demikian,
dibandingkan
percobaan
panen,
N-pupuk
perlakuan
Meskipun
mg
diimobilisasi
bentuk
pada
perlakuan
(1688
Pada
pelapukan
yang belum
Pencucian
1,35 %. lni berarti
dipakai
N-pupuk
Resin).
nyata
yang diamati pada waktu panen. Karena tercuci adalah berasal dari N-tersedia
26
yang
P dan kontrol.
lebih dari
dalam
pada perlakuan
oleh
nyata,
perlakuan-perlakuan
tentu
diaplikasikan
kat ion dari
mungkin hUang dalam tanah.
perlakuan
mengalami
N-organik
J )
K)
yang
kemungkinan
Tertangkap
meningkat
jumlah
relatif
gambaran
urutan
akibat
perlakuan
tercuci
dan
jumlah
dengan
N-pupuk
tanah
urutan
barang
perlakuan
tanah
menurut
urutan
sudah
jumlah
terbesar
berbeda
mineralisasi
setelah
yakni
terlihat
dibandingkan
pada
tanah.
pula.
N-tercuci (Tabel
dari
dalam
N-pupuk
menurut
rendah
yang rendah
tidak
dalam
tidak berbeda
keempat
bdp,
bdp
laju
J ) K ) kontrol.Terlihat
P )
tanah
juga
akibat
berbeda
N-tersedia
perlakuan
bahwa
tersebut
N-bdp
gambaran
tertimbun
M~ ~, b~~i~u pula halnya ~-tersedla
tanah pada kedua perlakuan menunjukkan
yang
J jumlah N-organik
K dan
lS3g6 dnn
N-organik
tidak
sempat
diperbesar
karena
sisa
dimanfaatkan
dengan
panen
nyata
memberikan
oleh N-
tersedia
dalam
penyerapan produk
jumlah
yang
oleh
tanaman
hara
pelapukan
kemungkinan tanaman sehingga
sisa panen
penyebabnya.
yang
besar tidak
yang
memadai
P
total
dan
terlihat
N-tersedia bahwa
bdp
menurut
data
adanya
sebagai
produk-
salah hara
besar
N
bentuk +
K
daripada
N - tersedia
tanah.
dalam
satu oleh
daripada
sebaran
kedalaman
N":'tersedia, terutama
akti vi tas
J lebih besar
dan
yang diakibatkan oleh perlakuan K. Pada Tabel 2 dan Tabel 3 disajikan
itu
penyerapan
J lebih
P dan
perlakuan
akibat
toksik
terhadap
perlakuan
akibat
pada· saat
bersifat
Hambatan
mendapat
N-tercuci
tetapi
Sangat NH4 +,
jelas
tertimbun
pada kedalaman 0 - 20 em. Sebenarnyalah, NH4 adalah produk dalam proses mineralisasi dan remineralisasi N yang kemudian selanjutnya mengalami proses nitrifikasi yang lebih mudah bergerak disimpulkan
bahwa
proses
aktif berlangsung tersedia. Adanya
bahan
pengembalian
dan
akan
penukar
tertimbun
perlakuan. Terlihat lakuan pengembalian dengan
mineralisasi terus
kation
sisa panen dapat
NH4 + yang
perlakuan
pada
lapisan
kontrol.
BK biji. serupa
yaitu
K
produksi
N
masih
substrat
masih
dengan
dilakukannya
0 -
jumlah
20 em akibat
N-
berbagai
tidak ada sumbangan
KTK
dari sisa
N-NH4+ tersebut tidak dapat tertahan 0 - 20 em, tetapi akan tersebar ke
>
terhadap
pembentukan periode
tanaman
N
BK tanaman
dkk.
biji adalah N-tersedia
dapat
yang ditanam
yang
adalah
dengan
serapan
periode
N dalam
dalam
tanah.
jumlah Dengan
hal yang sete-
jagung. ketersediaan
N dalam
akhir dalam
hara
dilihat
ditanam
setelah
dihubungkan
Gam-
pula terhadap
(10) menunjukkan
dan biji jagung
dapat
TlJIJllllllJlJJllgung.
= J, dan demikian
SISWORO
itu dibutuhkan
timbunan
produksi
P = Kontrol
pada saat panen
na periode
dari
N
dengan membandingkan
(BK) dlJlJ Serllplln
(Tabel 5) yang
dan
diambil
dilihat
lebih tinggi daripada
(Tabel 1)
dalam
selama
yang meningkat
kedalaman
Hasil yang diperoleh
Serapan hara N
perlakuan
4, yaitu
lah kedelai
berlangsung
Apabila
Robot Kering
pengaruh
pada Tabel
remineralisasi
tanah yang lebih dalam.
Produksi baran
dan
keeenderungan bahwa jumlah N-NH4+ akibat persisa panen lebih besar daripada yang diperoleh
panen niseaya kelebihan jumlah dalam tanah pada kedalaman dalam
akhirnya berubah menjadi N03air tanah. Karena itu, dapat
sehingga bersama
biji karemasa tumbuh besar
cara
yang
menghu-
27
bungkan
kedua
hal tersebut,
rapan N oleh tanaman N dalam
hara
tanah.
ketersediaan jagung
hara
rendah.
N
Pada
memberikan
N-tersedia
lebih
besar
adanya
jagung, tus
optimum
produk
sedangkan produk
penyerapan dampak
karena
toksik
hara
pelapukan
ada
sisa
tanaman
memberikan
karena
gambaran
penyerapan
N-bdp
bahwa
meningkat
sisa
J
jumlah
yang
kontrol.
memanfaatkan
mengalami
N sesuai
dengan
perlakuan
yang
P tidak
dan
nyata.
adanya hara
perlakuan
(11)
N-
kontrol
perlakuan
TOMAR
menurunkan
sta-
karena
terlihat
pada
panen
merangsang
penyerapan
Tetapi,
panen
diduga
tunggak
terhadap P
K
N-
keracunan
menyerap
negatif
dengan
pengembalian
perlakuan
sisa
kacang
serupa.
N-
pelapukan
perlakuan
yang
bij i
serapan
P dan
dalam
Pada perlakuan
dampak
dalam
proses
pada
panen
dalam
tanaman
dalam
tanaman
N yang
hara oleh tanaman.
oleh
hasil
diduga
N
baik
perlakuan
J
memberikan
padahal
total
oleh
perlakuan
yang
posi ti f. ataupun
total
diberikan
pada
J
serapan
nyata,
penye-
pada ketersediaan
P, dan J,
berbeda
bahwa
perlakuan
ternyata
N-tersedia
berhasilnya
ketersediaan
adanya
dan
yang
jagung
tergantung
kontrol,
tidak
bdp
pada
secara
t inggj ,
N-total
tanaman
tersedia akibat
dari
yang
informasi
bat1l4ameskipun
perlakuan
serapan
diperoleh
sematn-mata
Terlihat
bdp maupun
Kegagalan
tidak
dapat
P,
memperoleh
serapan
N-pupuk
dalam tanaman .gandum. Mungkin perbedaan hasil yang diperoleh dalam percobaan ini disebabkan karena perbedaan jenis tanah yang dipakai dalam
percobaan.
Tanah
Chernozem
yang
memiliki
struktur
yang biasanya
N-pupuk dapat
bdp,
pat digambarkan
kontrol
=
dan tekstur
>
bahan
tanah
organik
dan N-pupuk
yang
merupakan
N-tercuci
bdp,
dan
sebagai
TOMAR
yang jauh berbeda
kandungan
perlakuan
oleh
organik
kembali
jumlah
J
dipakai
bahan
Temuan Kembali
6. Akibat
memberikan
mengandung
memiliki
ditemukan
tersedia Tabel
yang
N-pupuk
P = K. Diduga
yang
hilang
kehilangan
dengan
>
J
bdp
N-pupuk
tinggi tanah
dan
latosol
N-pupuk
N-organik dapat
yang
bdp,
dilihat
terhadap
= kontrol,
menurut
jenis
yang rendah.
gabungan
N-tanaman
K = P
yang
yang Hilang.
P, J, K, dan kontrol
berikut:
adalah
hal
N-
pada
ini da-
yang tentunya
kebalikannya, disebabkan
oleh
yakni ter-
jadinya penguapan NH3 karena adanya timbunan NH4+ pada suatu lokasi yang memberikan suasana basa pada lokasi tersebut dan perubahan Npupuk
28
menjadi
NZ melalui
proses
denitrifikasi.
Mengingat berikan
tanah
latosol
kemungkinan
sementara proses
(ketika
besar
memiliki terjadinya
dan bcberapa
deni trifikasi,
struktur
diduga
lingkungan setelah
waktLl
dengan
Dengan sisa
lebih
baik
asumsi
ini,
daripada
yang
kehilangan
panen dibahas.
Dengan
perlakuan
hilangnya
kontrol.
perlakuan
J, suasana
basa
N-
sisa panen
perlakuan
akibat
yang
ideal bagi
pemberian
diakibatkan
N-pupuk
yang
kontrol
oleh
yang mem-
anaerobik
hujan)
pedakuan
pupuk dalam bentuk gas NZ meningkat. Kondisi fisik tanah yang diakibatkan tentunya
dan tekstur
pemberian
lingku'ngan mi-
kro lebih mungkin terjadi akibat tingginya suplai NH4+ hasil remineralisasi N-pupuk (lihat dari data N-tersedia bdp pada Tabel 1) yang
tidak
diimbangi
oleh
tanaman
seperti
oleh
aktivitas
yang
telah
penyerapan
didiskus,ikan
hara
N
yang
sebelumnya,
tinggi
sehingga
hilangnya pupuk melalui penguapan NH3 meningkat. Lingkungan anaerobik dan lingkungan bersuasana bas a agaknya dapat dikurangi oleh perlakuan
K dan P sehingga
kehilangan
N-pupuk
dapat
ditekan.
KESIMPULAN Dari
hasil
disimpulkan
yang
sebagai
1. Pengembalian
sisa
pupuk
yang
tang
N-pupuk
panen
tertinggal yang
yang diberikan kemungkinan
penelitian
dalam
tanah
oleh perlakuan
yang
tanah
terimobilisasi
untuk memasok
jumlah
dalam
ke dalam
bahwa N-pupuk
diandalkan dalam
diperoleh
ini
dapat
berikut:
setelah dan
yang tertinggal memadai
panen.
N-pupuk
pengembalian
kebutuhan
cukup
memperbesar
Informasi
tersedia,
sisa panen, dalam
hara N bagi
sehingga
jumlah
tanah
Nten-
terutama memberikan
masih dapat
tanaman
penghematan
berikutnya pupuk
dapat
diharapkan. 2. Jumlah
N-pupuk
tercuci
sangat
Namun
demikian,
ternyata
pupuk
diperbesar
pada
dan
padi.
Peneli tian
sisa panen
padi,
untuk
yang memberikan keseluruhan. 3. Dibandingkan
dengan
kecil
pencucian
perlakuan lebih
lanjut positif
perlakuan
N
dapat
bukan
diperlukan teknik bagi
kontrol,
diabaikan.
berasal
pengembal Ian sisa
memperoleh
dampak
sehingga hara
pada
panen
hara
pengembalian
jagung
pengembalian
pengembalian nasib
dari
sisa
panen
N secara
sisa
panen
29
kacang tunggak dan aktivitas
dengan
yang
membprikan dampak yang terbaik bagi nasib hara N tanaman j8gun~. Sedangkan pengembalian sisa ~anen
diberikan
an sisa panen oleh tanaman
oleh
jagung jagung
TERIMA
Ucapan
panen
kacang
tunggak.
menyebabkan t£rhambatnya N-pupuk dan keh langan
i
Apabila tidak di lakukan yang hilang lebih besar.
UCAPAN
sisa
pengembal
ian
sisa
Pengembali-
penyerapan yan~ cukup
pan en , jumlah
N-pupuk
kepada
PAIR
KASIH
terima
kasih
pertama
ditujukan
Kepala
yang tel ah memberi kesempatan untuk menyelenggarakan peneli ini. Ucapan terima kasih di tujukan pula terutama kepada Amrin Djawanas, Sdr. Sofiamurti dan Sdr. Ellya Refina serta Staf Kelompok Tanah memberikan bantuannya
DAFTAR
hara N besar.
t ian Sdr. para
dan Nutrisi Tanaman PAIR-Batan yang telah baik di lapangan maupun di Laboratorium.
PUSTAKA
1. BLACK, C.A., Soil London (1957).
Plant
Relationships,
John
Organic Matter and Amsterdam (1973).
Wiley
its
Role
and
Sons,
2.
ALLISON, F.E., Soil Production, Elservier
in
3.
LADD, J.N. and and Radiation and LEGG, J.O.
MARTIN, J.K., in Agricultural eds.), Academic
"Soil organic matter", Isotopes Sciences, (L'ANNUNZIATA, M.F. Press, London (984) ..
4.
DISTEFANO, J.F., and GHOLZ, exchange resins to measure nitrification in intact soil Anal.I7 (1986) 989.
H.L., A proposed use of ion nitrogen mineralization and cores, Commun. Soil ScL Plant
5.
BREMNER, C.M., research on agricultural
6.
AZHAR, E.S.,
and HAUCK,R.D. ,"Advances in methodology for nitrogen transformations in soils", Ni trogen in soils (STEVENSON, F.J. ed.), Agronomy, 22 (1982)
467.
30
Crop
CLEEMPUT, O.V.,
and
VERSTRAETE, W., Nitrification
mediated nitrogen Nutrition (1985).
immobilization
in soils,
Soil
and
Plant
7. IAEA, A guide to the use of nitrogen-15 and radioisotopes in studies of plant nutrition : calculations and interpretation of data, IAEA, Vienna (1983). 8. JASCO Instruction Manual, N-15 Analyzer, Model N-150, Spectroscopic Co, Ltd. 2697-5, Ishikawa-Cho, Hachioji Tokyo (1981).
Japan City,
9. VAN DIJK, H., "Some notes on the importance of mineralization and immobilzation of nitrogen in making fertilizer recommendation". Colloque Humus-Azote, 7 - 10 Juillet 1981 Reims, France (1981) 152. 10. SISWORO, W.H., dan RASJID, H., "Pengaruh pergiliran tanaman terhadap hasil dan ketersediaan hara", Aplikasi Isotop dan Radiasi, (Ris. Simp. III Jakarta, 1986), Batan, Jakarta (1988) 567. 11. TOMAR, J.S., and SOPPER,R.J., with different methods of Agron. J. 73 (1981) 991.
Fate of tagged urea N in the field N and organic matter placement,
31
----------
w I:\:)
Tabel 1. N-arganik,
N-tersedia
dalam tanah pada keda1aman 0 - 60 em, dan N-tereuei
N-arg. N-tersedia 8 C8A--------------------------------------------B C A Tat a1 N-tereuei N-tereuei AC
(mg N/pat).
bdp
N tersedia
917069,33 87 P 17,04 18,66 54,87 771,71 483,94 32,22 435,51 712,62 51,10 401,43 630,36 329,13 213,46 287,77 413,25 299,37 578,88 205,54 301,23 683,92 182,43 709,10 3,48 3,80 4,78 3,03 396,45 470,47 503,56 30,15 330,39 528,15 202,16 26,04 625,01 422,85 15796,33 44,93 35,70 9,34 18386,33 13,14 40 422,57 2.0,07 3,79 4,10 tiS 12,69 234,84 293,31 4,11 2,82 22,76 ---------
BNT
KK
(5%)
1225,00
56,51
3,76
6,69
(%)
ns
Tidak berbeda nyata
A
N
B
N -
C
N-inarganik
-
NH
L +
N03
ns 6,20
68,90 5,64
ns
61,87
75,53
34,86
6,53
ns
7,00
0,38
4,05
4,22
8,99
6,07
4,66
9,28
14,28
8,98
5,81
15,67
13,07
Tabel
2.
Sebaran
N-tersedia
total
menurut
kedalaman
tanah
(mg
N/poU.
N-tersedia
Perl. ,, ,: CIIIcm 20 30 1:: 0A 40 50 bO ::CIII CII :::,:: ):: ):) , A: B:::30 20 40 50 10 42,49 50,34 94,15 20,38 54,79 bO,75 43,b4 73,24 b4,98 bO,38 37,82 42,92 28,24 99,51 3b,93 33,28 42,39 3b,57 47,87 31, b7(::::(78,75 12b,78 115,8b b3,75 83,18 74,82 54,74 5b,02 91,27 32,20 28,75 20,89 52,98 2b,2b 33,bb 72,04 54,35 2b,b7 31,23 35,17 17,03 28,27 b8,88 50,b5 81,41 25,7b 35,b3 -------------:---------:--~----------P A B : N - N03 A : N - NH4~
--
w w
A : N - NH4~ 8 : N - N03
°
,
total
Tabel
4.
Produksi
biji,
stover,
akar,
dan
tanaman
jagung
----------------------------------.-------------------------------Bobot
Kering
Perlakuan Stover*
Bi ji
Akar
Tanalllan
----------------------------------------------------------------g/pot P
39,55 142,20 26,57 208,32 40,60 123,44 23,93 187,97 K 53,18 176,84 28,99 259,01 Kontrol 42,66 131,68 22,58 196,86 ----------------------------------------------------------------J
BNT
(57.)
4,34
27,82
4,57
31,05'
KK
(7.) 12,10 10,29 9,51 7,74 -----------------------------------------------------------------
* :
Bagian
atas
tanaman
tanpa
biji.
Tabel 5. Serapan N-total dan N-bdp dalam biji, stover, akar, tanaman jagung.
Perl.
N-total N-bdp -----------------------------------------------------_-Stover Akar Tanalllan Stover Akar Bi ji Bi j i .....•.•••..••••.•.••......••••.
P (70) (570) 140,B7 537,60 134,88 12,54 6,23 6,03 7,90 7,95 8,32 8,44 12,91 840,32 951,66 1900,16 446,71 925, 227,75 44,44 114,02 94,12 576,27 20,59 168,88 11,36 95,33 II 383,07 72,70 845,05 618,86 351,73 424,14 493,50 1229,09 599,46 115,74 62,89 184,73 800,19 1481,71 342,44 677,81 779,63 105,25 54,14 281,23 1512,80 73,68 347,23 BNT -----------------------------------------------------------
34
dan
mg/pot
_ Tanalllan
•••••••.•.••••••.....••••••.••••
--
Tabel
6.
N-pupuk
""I
teluan
kelbali
(recovered
N-fertilizer)
dan
N-pupuk
yang
.
hilang
"1...1. 1.Ig/pot --------------------------------------------------------------------------------------------;;; , 330,39 7,00 .. 109.18 Totalbentuk 35.50 1051,04 2,66 21,2~ 23,78 83,19 16. N-pupuk yang 62,27 636,96 N-pupuk yang hllang darike.bali tanah karena transioroasi N ke dala. gas. 599,46 25,03 20,07 35,51 50,06 845,05 25,77 13,14 0,78 6'4,44 44,93 1,19 78,710 2, 35,70 1086,93, 1329,40 II 7.95 401,43 Ig/pat Ig/pot 925,11 12,69 677 22,76 54,81 19,57 0,75 30,15 3,25 1,79 54,87 1,35 1404,19 3"" ,81 , 358,60 ~60 283,81 3 1,07 N-pupuk teluan 4.76 114,02 .g'/pot 4.22 4,66 13.07 ~.93 40,16 48,10 -----------------------------------------------• :BNT Tidak (5%) dihitung Ig/pot N-pupuk yang hilang: 7. : Persentase terhadap ju.lah Anovanya. N yang diaplikasikan.
------
.
w CJ1
hilang
DI SKUS 1
ZUHDI SW. Dengan
pengemba 1ian
tanaman panen
herikutnya yang
meningkat
dapat
e fisir i ';j
s isa panen,
diambi 1
atau tidak
penggunaan
pupuk
? Berapa persen dan
(mobilisasi)
terse rap
N pada
N dari oleh
sisa
tanaman
?
berlkutnya
HARYANTO
Pereobaan
lanjutan
baru
ten tang hal yang Anda tian orang Dapal
akan
tanyakan.
lain efisiensi
ki ta harapkan
dilakukan,
bahwa
pemupukan Kami
adanya
N-sisa panen berikan.
yang
sisa panen dapat
ada
informasi
hasil
peneli-
N dapat ditingkatkan). lapukan
sisa
kelersediaan
N juga dapal diharapkan
tidak menandai
belum
(Namun menu rut banyak
pemupukan
dalam tanah akan meningkatkan
jadi
panen
yang
hara N sehingga
terdapat efisiensi
meningkat.
dengan
dirombak
15N, maka
dan
informasi
diserap
tidak
ten tang
dapat
%
kami
NGADlMAN
Saya
ki ra
padi,
nisbah
sehingga
keeil,
tetapi
babnya
?
C/N
seeara
kaeang leori
tunggak
lebih
memberikan
hasil penelitian
keei I dari
ak ibat
Anda berlawanan,
pada
imobi lisasi kira-kira
jerami N
lebih
apa penye-
IIARYANTO
Kami kira bilisasi
tidak ada yang berlawanan
N yang dapat kami ukur dalam
sasi N-pupuk, sisa
panen
dengan Timbunan
dan ternyata
kacang
lunggak
imobi lisasi N-pupuk N-organik
sisa panen kaeang
36
dengan
total tunggak.
memang adalah
pereobaan
imobilisasi yang
pada perlakuan yang
tertinggi
Diduga
yang Anda
nyatakan.
ini adalah
N-pupuk
imobili-
pada pemberian
te,rendah jika P dan
lmo-
dibandingkan
J.
disebabkan
hal ini disebabkan
oleh
pemberian
oleh terpaeunya
kegiatan jasad renik nonsimbiotik tinggi dari pada perlakuan lain.
penambat
N2 dari udara
yang lebih
M. MARDJO Pengembalian
sisa
panen
tumbuhannya.
8ampai
tanaman
berapa
jagung
disebutkan
lama hambatan
ini dapat
menghambat
per-
terjadi
?
dalam
waktu
HARYANTO Produk
toksik
- 3 minggu
pelapukan
(begitu
pak keraeunan
hingga
J -~produksi
pada perlakuan ROSALINA ada
terhadap selalu
pada
biasanya
haneur
pada sisa panen
(hambatan/gangguan)
an ini terlihat
Apakah
sisa panen
juga halnya
pada tanaman
stadium
jagung). jagung
pembentukan
pada kontrol,
dalam
biji.
tetapi
Namun,
pereoba-
Produksi
serapan
2 dam-
biji
N menurun.
S. pengaruh
tanah
atau
melakukan
negati f tanaman
hal
terhadap
yang
tersebut,
pengembal
akan
di tanam
karena
ian
si sa
? Karena
sampah-sampah
panen
petanipun
malah
menjadi
pupuk. HARYANTO Pada
prinsipnya
karena Hanya
dapat pada
pemberian
memperbaiki
awal
dekomposisi
bahan
dekomposisi
yang bersifat
lah 2 - 3 minggu).
organik
kondisi
Yang
sering
toksik perlu
maeam sisa panen sehlngga
ke dalam
fisik,
terjadi
dan
dipertimbangkan
sangat
biologi
keraeunan
(bahan toksik
pengaruh
tanah
kimia,
karena
ini akan haneur adalah
dosis
baik tanah
produk sete-
dan juga
negatif "tidak berkelanjutan.
M. DJAZULI 1. Dalam
bentuk
pemupukan 2. Apakah
apakah
tersebut
sisa
panen
yang
diberikan
dan
berapa
dosis
?
sisa panen yang akan diberikan
dianalisis
kandungan
N-nya.
HARYANTO 1. 8isa
panen
kering
diberikan
dengan
dosis
dalam
bentuk
raeikan
(5 -
10 em)
bahan
4 ton/ha.
37
2. Ya. - Sisa panen padi ,J.3% 0,93 : 0,89
%
akacang panen tllnggak jagllng .
SISMIYATI 1. Seberapa
R.
jauh masing-masing
jenis
dan jagllng dapat meningkatkan 2. Kami mempunyai runkan
pengalaman
produksi
meningkat. akibat
gabah.
Bagaimana
pengembalian
sisa panen padi,
kacang
yang sama bahwa sisa panen
Akan
tunggak,
KTK tanah.
tetapi
pendapat
%K,
Anda
tentang
menu-
dan
C-organik
penurunan
produksi
KTK tanah,
sisa panen jerami
justru
(padi).
HARYANTO 1. KTK tanah akan kami bahas rikan karena 2. Nampaknya
pengembalian (sisa panen
jagung)
akan
pergiliran tentunya
ningkat
pula.
padi
pernah
akan
sangat
dibutuhkan.
menyebabkan apabila
(masa inkubasi
cenderung
Pada
perlakuan
hasil
seperti
DWI RETNO Ketersediaan
masa
dan
inkubasi
jagung
KTK
diimbangi
tanah
hara dengan
untuk
satu
N
bukti
yang
me-
yang
me-
penyerapan
tidak berarti. jerami
pada
padi
terlebih
sawah.
dahulu
tidak kurang dari 3 minggu) serapan yang
yang Anda peroleh
N meningkat
lebih
(produksi
singkat
sebalum produksi
dengan kami
Ter-
nyata.
memperoleh
gabah menurun).
LUKIWATI hara
N
meningkat
kacang
tunggak
berapa
lama hara N tersebut
penelitian
tidak
dan tanah diinkubasi
meningkat
panen
yang sedang
lni salah
ketersediaan
pengembalian
jerami
dengan
dan sisa
tanaman.
nyata apabila padi
padi
hal itu menjadi
mencoba
data.
produksi
ditanami gabah
38
untuk
tanaman
Tetapi,
hara yang tinggi
belum dapat dibe-
sisa panen yang sejenis
merendahkan
ningkat
Kami
lnformasi
kami sedang mengumpulkan
ditanam
bahwa
tersendiri.
dan jagung.
Kapan
dengan
itu terjadi
lersedia
yang berkelanjutan.
dikembalikannya dan sampai
bagi tanaman
sisa
panen
kurun
berikutnya
waktu
? Perlu
HARYANTO Kami melakukan kami
pengamatan
kaji apakah
biaya
akan
kami
untuk penelitian
15N tidak memenuhi RAHAYU 1. Apakah sawah:
pada
saat
panen.
laksanakan
segera
I5N CUkllp
dengan
kebutuhan
Penelitian
lanjutan
atau ditunda
tinggi
akan
mengingat
(saat ini stock pupuk
kami).
TEJASARWANA
ada gas lain dari pupuk selain N2, seperti Berapa persentase masing-masing gas ?
2. Bagaimana
mekanisme
memperkecil
sisa
kehilangan
NH3
tanamanipengembalian
pupuk
di
Slsa
tanah panen
N?
HARYANTO 1. Ya. Pada lahan dibawah k9ndisi
kering penguapan gas NH3 terjadi apabila tanah basa atau tercipta kondisi basa dalam lingkungan
mikro. Persentase baan ini. 2. Dengan aerasi
masing-masing
terjadinya tanah.
gas
imobilisasi
N,
tidak kami
sumbangan
ukur dalam
KTK
dan
perco-
perbaikan
BUDI SANTOSO Pencucian
N-pupuk
sangat
an hara N meningkat balian
kecil untuk
karena
semua
pengembalian
sisa panen padi dan jagung.
perlakuan
sisa panen,
tetapi
pencuci-
terutama
pengem-
?
Mengapa
HARYANTO Jika kita tinggi, tinggi dengan jumlah
lihat timbunan
tentunya pula. laju
Diduga suplai
kacang
kita
pahami
kemampuan
total pada perlakuan bahwa
tanaman
N-inorganik
suplai
menyerap
sehingga
P dan J yang
N-inorganik hara
N-inorganik
tidak
menjadi seimbang
tercuci
dalam
yang besar.
ISTIQLAL Hasil
dapat
N-organik
yang
lebih
tunggak
Penelitian
AMIEN tinggi
apakah
kami
(HUE
pada
tanaman
disebabkan dan
AMIEN,
oleh
yang
mendapatkan
lebih sedikitnya
1989)*
kacang
sisa
tanaman
kehilangan
tunggak
N.
mengurangi
39
keracunan
Ai pada
asam organik acid)
yang
tan [t]-,
(terutama diduga
masamdengan
menaikan
cit.ric acid,
mengikat
gallic
AI ~phingga
I
acid,
tidak
.
pH,
dan
menghasilkan
dan protocasechuic
berac~n.
Apakah
dalam
peneli ti tan Anda perubal.an pH t Iflakd iukur ?
* Aluminium Scince
detokxifecation and
with
green
manure
communication
in Soil
Plant Analys.i! 20 (15 & ]6) p. 1499 - 1511.
HARYANTO 1. Nampaknya hasil
demikian,
dan
serapan
sertai dengan
kehilangan
N
yang
lebih
N yang Ilebih tinggl.
kemampuan
tanaman
Tetapi
rendah hal
menyebabkan
ini harus
yang tinggi pula. Menurut
di-
bebera-
pa literatur dekomposisi ~anaman legume menghasilkan bahan yang bersifat memacu pertumbuhan clan penyerapan hara bagi tanaman. 2. Perubahan percobaan
pH
tidak
inkubasi
kami
ukur.
Hal
ini
akan
kami
pelajari
pada
di LabJratorium.
SUPRIJADI 1. Dalam nya.
makalah Dan
Anda
yang
rancangan
kurang
perco~aan
jelas apa
tentang
yang
dan
digunakan,
metode-
dan
berapa
?
ulangan
2. Apa yang dimaksud dengan srover ? 3. Dalam percobaan ini kelihatannya sedikit nyinggung
masalah
percobaan
ini sebaiknya
Pangan
bahan
(Balittan)
apl ikasi
isotop dan
dilakukan
sekali
radiasi.
oleh
Balai
atau
Jadi
tidak
menurut
Penelitian
mekami
Tanaman
tidak oleh BATAN.
HARYANTO 1. Bahan
dan
percobaan 2. Stover 3. Dalam
metode
dapat
: RAL dengan
yang kami maksudkan percobaan
ini kami
tugas BATAN. Hanya, yang stabil
40
dipaca
dalam
makalah
lengkap.
Rancangan
4·ulangan. bagian
atas tanaman
~enerapkan
teknik,nuklir
isotop yang kami pergunakan
(tidak bersifat
tanpa biji.
radio aktif).
yang
adalah
menjadi
isotop
15N