“
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, GENDER DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KAP BIG FOUR DI JAKARTA)”. Yenny Marsella 1 Gatot Imam Nugroho 2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh langsung variabel pengalaman kerja, gender dan independensi auditor terhadap kualitas audit serta pengaruh tidak langsung antara variabel pengalaman kerja, gender dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four di Jakarta (Deloitte, Ernst and Young, KPMG-Klynveld Peat Marwick Goerdeler dan PriceWaterhouseCoopers). Jumlah auditor yang menjadi sample penelitian ini adalah 123 auditor dari seluruh auditor yang berada di Kantor Akuntan Publik Big Four. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan pengujian hipotesis menggunakan metode statistik regresi berganda (Multiple Regression).Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan variabel pengalaman kerja, gender dan independensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Tetapi secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit sedangkan variabel gender tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. (YM)
Kata Kunci : Pengalaman Kerja, Gender, Independensi, Kualitas Audit
ABSTRACT
Purpose of this research is examines direct the influence of variables auditors work experience, gender and independent on quality audit and indirect influence of variables auditors work experience, gender and independent on quality audit. Respondent in this research is auditors who working at Big Four Public Accountant Office in Jakarta (Deloitte, Ernst and Young, KPMG-Klynveld Peat Marwick Goerdeler dan PriceWaterhouseCoopers). The number of Auditors who observed in this research is 123 auditors from all auditor at Big Four Public Accountant Office. This research is a quantitative study and to test hypotheses using multiple regression statistical methods (Multiple Regression). The results shows that the simultaneous variables work experience, gender and independent significant influences on quality audit. But partially, the results showed that the variables work experience and independent significant influences on quality audit, while the gender variable is not significant influences on quality audit. (YM)
Keyword : Work Experience, Gender, Independent, Quality Audit
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Mengingat kebutuhan dari data para pengguna laporan keuangan dan adanya informasi yang asimetris dan dikaitkan dengan adanya motif bagi manajemen untuk melakukan rekayasa atas laporan keuangan, serta kendala yang tidak mungkin bagi tiap pengguna laporan keuangan untuk melakukan audit sendiri atas laporan keuangan tersebut, maka dibutuhkan mediator yang dapat menjembatani keadaan tersebut yang di kenal sebagai auditor. Seorang auditor dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata-mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk kepentingan pihak lain yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan auditan. Untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya, auditor dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset di kalangan akademisi. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi apa yang diberikan auditor. Auditor bertanggung jawab dalam laporan audit. Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Elfarini, 2007). Pengalaman seorang auditor sangat berperan penting dalam meningkatkan keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal yang telah diperoleh auditor. Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang yang ahli dalam bidang akuntan dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara pria dan wanita dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Seiring dengan berkembangnya waktu, sekarang ini profesi auditor tidak hanya digeluti oleh pria. Banyak wanita yang kini menjadi auditor. Independensi berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan public berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, tapi juga terhadap kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas kepentingan publik. Penelitian pada Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four, karena selama ini The Big Four dikenal sebagai Kantor Akuntan Publik yang bertaraf internasional. Tentunya para auditor yang bekerja pada kantor akuntan ini telah memiliki kualitas yang lebih unggul di banding Kantor Akuntan Publik (KAP) non-Big four. Kantor akuntan publik big four memiliki klien lebih banyak daripada kantor akuntan publik non big four. Jenis industri dari klien yang ditangani juga bemacam-macam. Hal ini menyebabkan kantor akuntan publik big four memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih baik mengenai proses bisnis dari berbagai jenis industri, oleh karena itu penulis tertarik untuk mencoba membuktikan apakah pengalaman kerja, gender dan Independensi merupakan unsur professional yang penting untuk membangun pengetahuan dan keahlian auditor. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah pengalaman kerja auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit? 2. Apakah gender auditor secara parsial pengaruh terhadap kualitas audit? 3. Apakah Independensi auditor secara parsial pengaruh terhadap kualitas audit? 4. Apakah pengalaman kerja, gender dan Independensi auditor secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit ? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit. 2. Menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh gender auditor terhadap kualitas audit. 3. Menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh Independensi auditor terhadap kualitas audit. 4. Menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh Pengalaman Kerja, Gender dan Independensi auditor terhadap kualitas audit.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kantor Akuntan Publik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan yang bermanfaat bagi kantor akuntan publik dalam memahami dan mengatasi faktor – faktor yang berpengaruh terhadap proses dan pelaksanaan audit. 2. Bagi Auditor Agar dapat mengetahui pengaruh pengalaman kerja, gender dan independensi auditor terhadap kualitas audit sehingga dapat diterapkan dalam melakukan pekerjaannya. 3. Bagi Universitas Menambah referensi sebagai perbandingan yang akan datang serta sebagai tambahan perpustakaan yang sudah ada. 4. Bagi Peneliti Sebagai upaya untuk mendapatkan pengalaman yang berharga dalam menulis karya ilmiah dan memperluas wawasan dalam bidang auditing. Sehingga dapat diketahui masalah – masalah yang dihadapi KAP dan kesesuaian teori yang diperoleh sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah yang dihadapi oleh para auditor.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menjelaskan mengenai pengaruh pengalaman kerja, gender dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi yang tidak dapat diperhitungkan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 123 kuesioner yang diisi oleh auditor The big four. 123 data ini merupakan data yang dapat digunakan dalam proses pengolahan data. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penulis akan menampilkan suatu hipotesis yang akan diuji dari beberapa variabel yang telah di tentukan. 2. Dimensi waktu penelitian melibatkan suatu waktu dengan banyak sampel (cross sectional). 3. Penelitian yang dilakukan merupakan studi statistik dengan menggunakan SPSS. 4. Metode pengumpulan data dilakukan secara langsung, yaitu melalui kuesioner. 5. Lingkungan dalam penelitian ini merupakan lingkungan riil (field setting) 6. Unit analisis penelitian ini adalah organisasi, yaitu Auditor The big four.
HASIL dan PEMBAHASAN
Hipotesis
Sig
Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit
α
0,05 s/d 0,10
Terima/tolak H0
Ho ditolak
Hasil
Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap Kualitas Audit
,000 Pengaruh Gender Terhadap Kualitas Audit
Gender tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit 0,139
Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit 0,000
0,05 s/d 0,10
Ho diterima Independensi berpengaruh pada Kualitas Audit
,05 s/d 0,10
Ho ditolak
Pengaruh Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengalaman kerja sangat berpengaruh besar terhadap kualitas audit oleh auditor Big Four di Jakarta karena dengan pengalaman yang dimilikinya auditor akan lebih mampu menentukan hal-hal dan tempat-tempat yang kritis sering terjadi modus kecurangan atau penyimpangan yang menyebabkan terjadinya kerugian keuangan pada suatu perusahaan. Kemampuan tersebut akan semakin meningkat dengan bertambahnya pengalaman dan semakin banyaknya auditor tersebut mengaudit kasus-kasus serupa. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Putri (2009) dan penelitian Elisha Muliani (2010) dan Rutiyana Trisanti Astriningrum (2012) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengalaman adalah suatu proses yang harus dilewati seseorang dalam melakukan pembelajaran. Semakin tinggi pengalaman seseorang maka bukan tidak mungkin seseorang akan ahli dalam bidangnya. Mampu membaca keadaan dan dapat mengendalikan situasi. Seorang akuntan publik juga dituntut untuk memberikan solusi terbaik disaat perusahaan ataupun keadaan perekonomian sedang tidak berjalan baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ika Sukridah (2009) , penelitian Aji, Panjhit Seno (2009) dan penelitian Mabruri, Winarna (2010) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Auditor yang berpengalaman dalam melakukan analisis akan lebih teliti, terinci dan runtut dalam mendeteksi gejala kekeliruan dibandingkan dengan auditor yang tidak berpengalaman. Mendukung dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pengalaman yang dimiliki auditor Big Four di Jakarta dalam melakukan tugas-tugas pemeriksaan akan menentukan kemampuan kualitas audit. Pengaruh Gender Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Gender auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menyatakan bahwa perbedaan gender antara auditor perempuan dan laki-laki dengan perbedaan karakter dan sifat yang melekat pada individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap pemeriksaan yang akan diambilnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Rutiyana Trisanti Astriningrum (2012) dan penelitian C.OmMgbame, F.I.O & Izedonmi, A. Enofe yang menyatakan gender secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan, perempuan dan laki-laki memiliki penilaian serta keputusan sama ketika menghadapi pertimbangan audit. Pertimbangan audit seseorang tidak dipengaruhi oleh perbedaan perilaku, peran, mentalitas, dan tingkat emosional. Mendukung hasil dari beberapa penelitian yang di lakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, tidak ada perbedaan yang signifikan tentang kualitas audit dilihat dari sisi gender. Tidak ada jaminan bahwa auditor lakilaki lebih berkualitas dibandingkan dengan auditor wanita dan sebaliknya. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Independensi sangat berpengaruh besar terhadap kualitas audit oleh auditor Big Four di Jakarta karena untuk meningkatkan independensi, auditor yang mendapatkan tugas dari kliennya harus tidak memihak, tidak mendapat tekanan dari klien dan tidak memiliki perasaan sungkan terhadap kliennya sehingga dalam menjalankan tugas auditnya benar-benar objektif dan dapat menghasilkan audit yang berkualitas sehingga laporan yang disajikan dapat di percaya sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Peran auditor dalam kehidupan masyarakat adalah untuk memberikan kepercayaan terhadap laporan keuangan atau menjadikan laporan keuangan lebih dapat dipercaya, yaitu digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak – pihak pemakai laporan, baik kreditor, pemegang saham, pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ika Sukridah (2009) dan penelitian Taufiq Efendy (2010) yang menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Teguh Harhinto (2004) , penelitian Aji, Panjhit Seno (2009) , penelitian Elisha Muliani (2010) , penelitian Siti Nurmawar (2010) dan penelitian Nur Irawati (2011) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Alasan utama adanya profesi auditor adalah untuk melakukan
fungsi pengesahan atau meyakinkan akan kewajaran laporan keuangan melalui pengauditan yang dilakukan. Mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dengan sikap keindependensian auditor maka laporan keuangan yang diperiksa-pun keadaannya dapat dipercaya, sehingga para investor ataupun para pemakai laporan keuangan menjadi lebih leluasa untuk mengambil tindakan. Laporan keuangan yang baik atau buruk dihasilkan dari pemeriksaan yang dijalankan oleh para akuntan publik, dan dapat membantu masyarakat melihat kewajaran dari laporan keuangan tersebut. PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen yang dimaksud ini adalah pengalaman kerja, gender dan independensi auditor, sedangkan variabel dependennya adalah kualitas audit. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS 20 dan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit , artinya semakin banyak auditor melakukan audit, semakin banyak temuan yang muncul. Pengalaman dapat diperoleh dari lamanya bekerja auditor dan banyaknya tugas pemeriksaan. Individu dengan pengalaman audit yang sama (sama-sama berpengalaman atau sama-sama tidak berpengalaman) bisa memiliki pertimbangan yang berbeda sehingga berprilaku beda juga. 2. Gender tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, artinya perempuan dan lakilaki memiliki penilaian serta keputusan sama ketika menghadapi pertimbangan audit. Pertimbangan audit seseorang tidak dipengaruhi oleh perbedaan perilaku, peran, mentalitas, dan tingkat emosional. 3. Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, artinya Independensi merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi auditor dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Dengan adanya independensi, maka seorang auditor akan menghasilkan hasil pemeriksaan laporan keuangan dengan tingkat kewajaran yang tidak diragukan. Dengan kata lain independensi merupakan faktor pendukung yang menentukan apakan laporan keungan yang disajikan oleh perusahaan benar – benar sudah melewati pemeriksaan yang semestinya sehingga menghasilkan kualitas audit pada laporan keuangan yang sesuai. 4. Pengalaman Kerja, Gender dan Independensi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit karena adanya keterkaitan antara auditor pria dan wanita yang dikaitkan dengan rentang waktu, lama bekerja dan banyaknya variasi kasus dan segi independensi auditor itu sendiri sangat bepengaruhi terhadap kualitas audit untuk menuntut kepercayaan masyarakat mempercayai auditor tersebut. Saran: Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih baik dan berkualitas. Beberapa masukan untuk peneliti yang akan datang adalah 1. Dalam melakukan pemyebaran kuesioner dibutuhkan jaringan senior dan teman yang mempunyai koneksi dengan auditor yang bekerja di Big Four karena Big Four sendiri tidak melayani penelitian kuesioner dengan alasan tidak ada yang menangani dan memang tidak menerima apapun bentuk penelitian. 2. Sebelum menuju ke KAP untuk penyebaran kuesioner, pastikan bahwa KAP tersebut bisa dan mau menerima penelitian baik lewat telepon ataupun lainnya agar usaha menuju ke sana ada hasil dan tidak sia-sia. 3. Peneliti harus menyiapkan kuesioner via link dan via email (di ketik dalam word) karena ada KAP Big Four yang memblokir situs yang tidak diinginkan. Sehingga ada salah satu KAP yang tidak bisa membuka link kuesioner tersebut dan penulis mengirimkan via email. 4. Peneliti mendatang dapat menambah variabel independen lain untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. 5. Sebaiknya peneliti dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan
metode kuesioner akan tetapi juga melakukan wawancara (interview) langsung kepada auditor yang dijadikan responden agar dapat dilakukan pengawasan atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaan. REFERENSI Aji, Pandhit Seno (2009). Faktor yang mempengaruhi kualitas Audit di tinjau dari presepsi ausitor Independensi, Pengalaman dan Akuntanbilitas. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Arrens. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu. Jakarta: Tim Dejacarta. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20. Edisi 6. Semarang : BP-UNDIP Haryadi, Sarjono., & Julianita, Winda. (2011). SPSS vs Lisrel Sebuah Pengantar, Aplikasi Untuk Riset. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Indonesia, I. A. (2011). Standar Profesional Akuntan publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Putri. (2009). Pengaruh Pendidikan, Pengalaman, Pelatihan dan Independensi Terhadap Persepsi Tentang Kualitas Audit Oleh Auditor Yang bekerja Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jakarta Barat. Binus University. Jakarta Sukridah, Ika. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Tuanakotta, T. M. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Usmansyah (2009), Mengenal Opini Auditor, Warta Pengawasan BPKP Vol.XVI/No. 4/Des 2009, http://bpkp.go.id/warta/index.php?view=832. Wuchun Chi, Linda, Thomas, Hong xie (2010). The Effects of Audit Partner Pre-Client and ClientSpecific Experience on Audit Quality and on Perceptions of Audit Quality. Ssrn.com