Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Tahun 2009–2013
Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Tahun 2009–2013 JAM 13, 4 Diterima, Agustus 2015 Direvisi, Oktober 2015 Disetujui, Nopember 2015
Enni Savitri Fakultas Ekonomi Universitas Riau
Abstract: The aim of this study was to determine the effect of the nominal value and ratings of Islamic bonds or sukuk on the stock reaction (cumulative abnormal return). This study was conducted to investigate empirically the effect of the issuance of Islamic bonds (sukuk) to the capital market reaction is carried out research on the companies that issue Islamic bonds and listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI), there are 28 samples are used as a research sample. Data collection techniques in this research using secondary data, and the data used in this research is financial statements, a list of daily stock price, the value of the issuance of Islamic bonds, Islamic bonds issuance and rating. The results showed that the variable nominal value of Islamic bonds and the ratings did not have a significant influence on stock reaction. This is proved by the effect of the issuance of Islamic bonds to the reaction of the capital markets which amounted to 1.2%, while 98.8% are influenced by other factors not measured in the study. Keywords: Islamic bonds, nominal value, rating, cumulative abnormal return Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai nominal dan peringkat obligasi syariah atau sukuk terhadap reaksi saham (cumulative abnormal return). Penelitian ini dilakukan untuk meneliti secara empirik mengenai pengaruh penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap reaksi pasar modal yang dilakukan penelitian terhadap perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 28 sampel yang dijadikan tolak ukur penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder, dan data yang digunakan penelitian ini adalah laporan keuangan, daftar harga saham harian, nilai penerbitan obligasi syariah, dan rating penerbitan obligasi syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel nilai nominal dan peringkat obligasi syariah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap reaksi saham. Hal ini dibuktikan dengan besarnya pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap reaksi pasar modal yaitu sebesar 1,2% sedangkan 98,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian.
Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 13 No 4, 2015 Terindeks dalam Google Scholar
Alamat Korespondensi: Enni Savitri, Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Email:
[email protected]
Kata Kunci: obligasi syariah, nilai nominal, peringkat, cumulative abnormal return
Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi
masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan dana mempunyai beberapa cara, antara lain dengan meminjam ke bank, menerbitkan saham atau obligasi. Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan mikro meliputi:
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 689
ISSN: 1693-5241
689
Enni Savitri
kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan obligasi syariah, pengumuman dividen, dan sebagainya. Sementara lingkungan makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga, dan kurs valuta asing. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh pada keputusan investasi di pasar modal. Pengaruh ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham maupun aktivitas volume perdagangan saham. Mengacu pada kondisi pasar dalam negeri Indonesia, industri perbankan dan keuangan syariah tumbuh dengan pesat. Data Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2009, menyaatakan bahwa sepanjang tahun 2008 dan 2009 pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak 4 kali dengan total akumulatif mencapai Rp 19,8 triliun. Awal tahun 2009 pemerintah menerbitkan Obligasi syariah (sukuk) ritel seri SR -001 dan Obligasi syariah (sukuk) global SNI 14. Untuk penerbitan obligasi syariah (sukuk) global sebesar 650 juta US dolar mengalami over subscribed hingga 7 kali lipatnya atau 4,7 miliar US dolar. Kelebihan permintaan atas obligasi syariah (sukuk) global yang cukup besar ini menjadi sinyal prospek obligasi syariah (sukuk) sebagai alternatif sumber pembiayaan untuk membiayai pembangunan dalam negeri, khususnya pembangunan infrastruktur. Sedangkan penerbitan obligasi syariah (sukuk) korporasi tahun 2009 sebesar Rp2,070 triliun. Naik 34,94 persen dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp1,534 triliun (Rama, 2009). Obligasi syariah atau sering disebut juga sukuk sudah dikenal dalam Islam sejak abad pertengahan, dimana umat islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk merupakan bentuk jamak dari kata sakk yang berarti sertifikat atau note. Pada saat itu sukuk digunakan oleh para pedagang sebagai dokumen yang menunjukan kewajiban financial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktiva komersial lainnya. Informasi mengenai pengumuman penerbitan obligasi syariah akan direspon oleh investor. Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan investasinya, maka pengumuman tersebut akan berdampak pada perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume activity). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mujahid dan Tettet (2010) yang meneliti analisis pengaruh penerbitan obligasi syariah 690
yang diwakilkan oleh nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap cumulative abnormal return saham di Bursa Efek Indonesia Periode 2002–2009. Hasilnya bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk), baik secara simultan maupun parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang diwakili oleh total nilai emisi sukuk dan total jumlah emisi sukuk terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: ”Apakah jumlah nominal dan peringkat obligasi syariah atau sukuk berpengaruh terhadap Reaksi Saham Tahun 2009–2013?” Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah nominal dan peringkat obligasi syariah atau sukuk terhadap reaksi saham (cumulative abnormal return). Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan yang dapat diukur dengan cumulative abnormal return (Hartono, 2008). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran cumulative abnormal return saham karena penerbitan obligasi syariah (sukuk) memiliki kandungan informasi yang memengaruhi perilaku pasar dan harga sekuritas. Penerbitan obligasi syariah (sukuk) akan berdampak pada semakin tersedianya jumlah dana yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan investasi dan operasionalnya. Meningkatnya aktivitas investasi dan operasi perusahaan akan menciptakan produksi dan distribusi barang dan jasa akan meningkat pula. Tingginya produktivitas dan distribusi barang dan jasa akan meningkatkan roda ekonomi. Tercukupinya supply barang dan jasa akan mendorong pergerakan demand dari konsumen. Keseimbangan harga yang tercapai dari aktivitas ekonomi ini akan turut menciptakan tingkat keuntungan yang optimal, sehingga net income perusahaan akan semakin meningkat. Semakin besar net income menunjukan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan pun semakin meningkat. Dengan meningkatnya kinerja keuangan perusahaan maka hal ini berdampak
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 4 | DESEMBER 2015
Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Tahun 2009–2013
positif terhadap cumulative abnormal return saham. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan return atas investasi penerbitan obligasi syariah (sukuk) ini melalui cumulative abnormal return yang diperoleh dengan cara mengakumulasi abnormal return saham yang terjadi. Karena itu, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan berpengaruh terhadap cumulative abnormal return saham. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh variabel independen X (total nilai dan rating penerbitan obligasi syariah) terhadap variabel Y (reaksi pasar terhadap cumulative abnormal return saham). Maka hipotesis yang ditetapkan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Total nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return saham) H2 : Rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) mempunyai pengaruh signifikan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return saham)
METODE Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009–2013. Pemilihan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan purposive sampling method yaitu pemilihan sampel yaitu pemilihan sample atas dasar kesesuaian antara karakteristik sampel dengan kriteria perumusahan masalah. Metode purposive sampling digunakan dalam penarikan sampel, dengan alasan metode ini dianggap paling tepat untuk penelitian ini karena dari populasi yang dipilih pada akhirnya harus tersaring untuk dijadikan sampel didasarkan pada penerbitan obligasi syariah (sukuk) dan saham. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 20092013. (2) Perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (sukuk) selama tahun 2009–2013. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan (X1), yang dinilai sebesar perbandingan nilai nominal penerbitan dengan total ekuitas perusahaan dan rating penerbitan obligasi syariah (X2) yang
dikonversikan ke dalam bentuk interval dari bentuk huruf yang dikeluarkan oleh PT Pefindo. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah cumulative abnormal return saham harian perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (sukuk) tersebut, yang merupakan hasil akumulasi abnormal return saham selama 2 hari (satu hari sebelum dan pada saat hari penerbitan obligasi syariah (sukuk)) dari 28 perusahaan yang termasuk kedalam sampel penelitian. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, yaitu suatu metode komputer yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Sebelum melakukan regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Adapun model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan: Y = reaksi saham (cumulative abnormal return) X1 = jumlah nominal obligasi X2 = peringkat obligasi b = koefisien regresi e = standar eror
HASIL Analisis Deskriptif Untuk mengetahui gambaran dari data yang digunakan pada penelitian kali ini, maka dilakukan analisis deskriptif statistik pada variabel-variabel penelitian. Berikut ini adalah hasil deskriptif statistik pengujian variabel-variabel penelitian. Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai terendah obligasi syariah (sukuk) perusahaan adalah sebesar 27 Milyar Rupiah dan nilai tertinggi sebesar 570 Milyar Rupiah. Nilai rata-rata obligasi syariah (sukuk) perusahaan adalah 166,94 M Rupiah, dengan simpangan baku sebesar 126,73. Sedangkan nilai terendah rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan adalah 1 dan nilai tertingginya adalah 17. Nilai rata-rata rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan adalah 12,79 dengan simpangan baku sebesar 4,74. Untuk Cumulative Abnormal Return saham perusahaan, nilai terendahnya adalah -0,068769 dan
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
691
Enni Savitri
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif N Nilai Obligasi Syariah
Minimum Maximum 28 27.00 570.00
Peringkat Obligasi Syariah CAR Valid N (listwise)
28 28 28
1.00 -.068769
Mean Std. Deviation 166.943 126.73
17.00 .111960
12.786 -0.008
4.74 0.04
Sumber: Data olahan, 2015
nilai tertingginya adalah 0,111960. Serta nilai rata-rata cumulative abnormal return saham perusahaan senilai -0,008 dengan simpangan baku 0,04.
Hasil Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi pada model penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Berikut ini hasil uji autokorelasi: Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi Model
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar berikut:
Durbin-Watson 2.072
1
a. Predictors: (Constant), Peringkat Obligasi Syariah, Nilai Obligasi Syariah b. Dependent Variable: CAR Sumber: Data olahan, 2015
Pada tabel hasil uji autokorelasi di atas, tertera nilai Durbin-Watson sebesar 2,072, dari tabel DurbinWatson didapatkan nilai dl 1,2553 dan nilai du 1,5596. Dapat disimpulkan bahwa nilai du < d < 4-du: 1,5596 2,072 2,4404, artinya tidak dapat diambil kesimpulan apakah ada korelasi positif maupun negatif atau tidak.
Uji Multikolinearitas Berikut ini hasil uji multikolinieritas: Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas Gambar 1. Normal Probability Plot Sumber: Data Olahan, 2015
Berdasarkan grafik normal probability plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Artinya model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data terdistribusi secara normal.
692
Model 1
Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) Nilai Obligasi Syariah
.859
1.165
Peringkat Obligasi Syariah
.859
1.165
a. Dependent Variable: CAR Sumber: Data olahan, 2015
Dari output dapat dilihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10, dan VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel.
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 4 | DESEMBER 2015
Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Tahun 2009–2013
bebas dan cumulative abnormal return saham sebagai variabel terikat. Koefisien regresi X1 bertanda negatif sebesar -0,082 menunjukan setiap kenaikan satu satuan Nilai Obligasi Syariah maka cumulative abnormal return saham akan turun sebesar 0,082. Koefisien regresi X2 bertanda positif sebesar 0,108 menunjukan setiap kenaikan satu satuan Rating maka cumulative abnormal return saham akan naik sebesar 0,108. Konstanta yang bernilai -0,014 mengindikasikan bahwa apabila peningkatan atau penurunan nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) sama dengan 0, maka cumulative abnormal return saham akan bernilai -0,014.
Uji Heteroskedastisitas Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas:
Uji Hipotesis
Gambar 2. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data Olahan, 2015
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot tidak menunjukan adanya pola yang jelas serta menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model ini.
Model Persamaan Regresi Linear Berganda
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Berikut ini adalah hasil uji t pada tabel 5. Berdasarkan daftar nilai ttabel, df = n-k-1= 28-2-1 = 25, dengan tingkat signifikansi 0,05, akan diperoleh t tabel sebesar ± 2,05553. Nilai thitung pada tabel 5, hasil Uji t menunjukkan bahwa:
Hasil pengujian regresi menunjukkan sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Koefisien Regresi Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) Nilai Obligasi Syariah Peringkat Obligasi Syariah
Std. Error
-.014 -.00002 .001
Standardized Coefficients Beta
.020 .000 .002
-.082 .108
a. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Olahan, 2015
Dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Cumulative Abnormal Return = -0,014 – 0,082 X1 + 0,108 X2 Dari tabel 4 menunjukkan koefisien regresi dan konstanta regresi yang kemudian akan membentuk persamaan regresi linear dengan nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan sebagai variabel
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Model 1
(Constant) Nilai Obligasi Syariah Peringkat Obligasi Syariah
t -.703 -.381 .502
Sig. .489 .706 .620
a. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Olahan, 2015
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
693
Enni Savitri
Tabel 7. Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb
Variabel nilai penerbitan obligasi syariah: -thitung > -ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 adalah -0,381 > -2,05553 dan nilai signifikan variabel X1 bernilai 0,706 > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, Variabel nilai penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi saham perusahaan. Variabel rating penerbitan obligasi syariah: thitung < ttabel pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 0,502 < 2,05553 dan nilai signifikan variabel X2 bernilai 0,620 > 0,05 sehingga H0 diterima dan H2 ditolak. Artinya, variabel rating penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi saham perusahaan.
Model 1
R
Std. Error of the Estimate -.067 .036318941
R Square Adjusted R Square
.108a
.012
a. Predictors: (Constant), Peringkat Obligasi Syariah, Nilai Obligasi Syariah b. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Olahan, 2015
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat berapa presentase dari variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tabel 7 di atas, diketahui bahwa koefisien determinasi adalah 1,2%. Hal ini menunjukan besarnya kemampuan variabel bebas nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan untuk menerangkan variabel terikat cumulative abnormal return saham perusahaan sebesar 1,2%. Sedangkan 98,8%-nya dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya di luar penelitian yang dilakukan peneliti.
Uji F Pengujian hipotesis yang dilakukan pada tahap ini adalah uji parameter (uji regresi) dengan menggunakan uji statistik F. Hal ini dilakukan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji F ANOVAb
1
Model Regression Residual Total
Sum of Squares .000 .033 .033
df
Mean Square 2 .000 25 .001 27
F .148
Sig. .864a
a. Predictors: (Constant), Peringkat Obligasi Syariah, Nilai Obligasi Syariah b. Dependent Variable: CAR Sumber: Data Olahan, 2015
Berdasarkan data Ftabel yang diperoleh dari tabel distribusi, maka diperoleh nilai Ftabel adalah 3,39 untuk tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian, Fhitung < Ftabel untuk tingkat signifikansi 0,05 adalah 0,148 < 3,39. Di mana nilai Sig. 0,864 > 0,05, maka H0 diterima. Artinya, dapat disimpulkan bahwa penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang diwakili dengan nilai penerbitan dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) saham.
Analisis Koefisien Determinasi Hasil koefisien determinasi dapat dilihat di bawah ini: 694
PEMBAHASAN Pengujian terhadap variabel nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) menunjukan nilai penerbitan tidak berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return saham, hal ini dibuktikan oleh nilai -thitung > -ttabel (-0,381 > -2,05553) dan nilai signifikansi uji statistik untuk variabel ini sebesar Sig > ( 0,706 > 0,05). Berdasarkan hal ini, maka hipotesis pertama ditolak atau dapat dinyatakan bahwa variabel penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel cumulative abnormal return saham perusahaan. Pengujian terhadap variabel rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) menunjukan rating penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 4 | DESEMBER 2015
Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) terhadap Reaksi Pasar Modal Indonesia Tahun 2009–2013
cumulative abnormal return saham, hal ini dibuktikan oleh nilai thitung < ttabel (0,502 < 2,05553) dan nilai signifikansi uji statistik untuk variabel ini adalah sebesar Sig > ( 0,620 > 0,05). Berdasarkan hal ini, maka hipotesis kedua ditolak atau dapat dinyatakan bahwa variabel rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel cumulative abnormal return saham perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Spiess, et al. (2002), yang meneliti kinerja saham dalam jangka panjang setelah penawaran obligasi. Hasilnya menunjukan bahwa kinerja cumulative abnormal return saham dalam jangka panjang adalah underperformance, baik obligasi biasa maupun convertible bond. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Cheng, et al. (2005) yang menyatakan bahwa cumulative abnormal return tidak berpengaruh positif pada pengumuman convertible bond di pasar modal Jepang. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menjelaskan adanya hubungan asosiasi antara leverage dan abnormal return. Untuk kasus penelitian yang dilakukan peneliti saat ini, arah hubungan negatif antara nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap cumulative abnormal return saham perusahaan sebagai hasil penelitian ini dapat terjadi karena harga saham perusahaan yang mengalami penurunan cumulative abnormal return tersebut mendominasi perusahaan lainnya. Oleh karena itu, secara agregat pengaruhnya akan negatif. Selain itu, rendahnya kemampuan variabel independen, yaitu nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan dalam menjelaskan cumulative abnormal return saham sebagai variabel dependen ini dapat juga dikarenakan masih begitu banyak faktor eksternal dan internal perusahaan lainnya yang turut berpengaruh terhadap nilai cumulative abnormal return saham harian perusahaan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Suharli (2004) yang melakukan penelitian dalam 2 tahap. Tahap pertama dengan menggunakan regresi time series yang hasilnya menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang mendasari perubahan harga saham, yaitu: (1) Tingkat inflasi. (2) Perbedaan antara tingkat suku bunga jangka pendek dan jangka panjang. (3) Perbedaan antara tingkat keuntungan obligasi yang
berisiko tinggi dan rendah. (4) Tingkat kegiatan dalam industri. Suharli (2004) melanjutkan penelitian Chen, et al. (1986) yang hasilnya menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara variabel makroekonomi terhadap return suatu saham. Nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan variabel makro yang turut mempengaruhi aktivitas perekonomian negara umumnya, dan perusahaan khususnya. Walaupun begitu, nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tetap patut diperhitungkan dalam pengambilan suatu keputusan investasi karena nilainya akan senantiasa berubah dari waktu ke waktu dan diprediksi akan semakin berkembang di masa yang akan datang. Nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) ini bisa saja akan berdampak pada harga saham perusahaan dalam beberapa waktu ke depan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap variabel cumulative abnormal return saham. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak memiliki kandungan informasi yang cukup terhadap keputusan yang diambil oleh investor. Informasi nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) secara tersendiri tidak dijadikan pertimbangan utama oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Saran Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi dengan melihat kegunaan atas suatu informasi keuangan yaitu nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) dari suatu perusahaan. Bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal dan memiliki orientasi jangka pendek, faktor yang mempengaruhi harga sahamtidak hanya dipengaruhi oleh kondisi keuangan global. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan investasi seorang investor harus juga peka terhadap informasi-informasi yang berkaitan
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
695
Enni Savitri
dengan kondisi keuangan yang berhubungan dengan perusahaan atau industri tersebut. Saran untuk peneliti-peneliti selanjutnya antara lain memperluas populasi yang digunakan dan memperpanjang periode waktu penelitian, variabel yang digunakan dalam penelitian akan datang diharapkan lebih lengkap dan bervariasi dengan menambah variabel independen lain di luar variabel yang digunakan peneliti saat ini, melakukan penelitian dengan topik yang sama, namun menggunakan variabel independen dan dependen yang berbeda dari penelitian yang telah peneliti lakukan saat ini.
DAFTAR RUJUKAN Cheng, W., Visaltanachoti, N., and Kesayan, P. 2005. A Stock Reaction Following Convertible Bond Issuance:
696
Evidence from Japan. International Journal of Business, 10 (4) 2005. Mujahid, dan Tettet, F. 2010. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan terhadap Reaksi Pasar: Survey terhadap Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2009. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Rama, A. 2009. Islamic Banking/Islamic Economics. Jakarta: Syarif Hidayatullah State Islamic University. Suharli, M. 2004. Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverages di Bursa Efek Jakarta. Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Spiess, D.K., dan Affleck-Graves, J. 1999. The Long-Run Performance of Common Stock Following Debt Offering. Journal of Financial Economics, 54, p.45–73.
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 4 | DESEMBER 2015