EFEKTIF DesemberJurnal 2014Bisnis dan Ekonomi Vol. 5, No 2, Desember 2014, 195 - 206
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
195
PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA EKUITAS DAN BIAYA UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Zulfa Kurniawati Marfuah
[email protected] Universitas Islam Indonesia ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of the application of corporate governance consisting of the effectiveness of the board of commissioners, the effectiveness of the audit committee, audit tenure and audit quality on the cost of equity and the cost of debt. The sample in this study are 56 companies listed in Indonesia Stock Exchange 20122013. Based on multiple regression analysis found that the only variable that proved audit tenure has a significant negative effect on the cost of equity. While the variable effectiveness of the commissioners and the effectiveness of the audit committee has proved a significant negative effect on the cost of debt. Keywords: corporate governance, audit quality, cost of equity, cost of debt PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Informasi yang tersaji dalam laporan keuangan harus mencerminkan keadaan ekonomis perusahaan sesungguhnya, karena kurangnya transparansi informasi keuangan perusahaan akan menghasilkan risiko informasi yang lebih besar bagi pemegang saham. Tanpa transparansi informasi keuangan, pemantauan yang efektif serta pengendalian yang memadai maka investor akan melindungi kepentingan dirinya dengan meningkatkan biaya ekuitas perusahaan (Ashbaugh et al., 2004). Masalah agency timbul akibat adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan dan pengelolaan perusahaan yang diakibatkan oleh keinginan manajemen (agent) untuk melakukan tindakan sesuai kepentingan agent yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham (principal). Hal ini memerlukan mekanisme pengendalian yaitu dengan
tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), corporate governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Dengan kata lain, corporate governance merupakan suatu sistem pengendalian perusahaan. Tujuan corporate governance adalah menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006) prinsip dasar corporate governance adalah transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness. Dechow et al. (1996) menemukan hubungan yang signifikan antara peran dewan komisaris dengan
196
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
pelaporan keuangan. Selain itu ukuran dan independensi dewan komisaris mempengaruhi kemampuan mereka dalam memonitor proses pelaporan keuangan. Pada prinsipnya corporate governance menyangkut kepentingan para pemegang saham, peranan semua stakeholder, transparansi dan penjelasan, serta peranan Dewan Komisaris dan Dewan audit. Selain mekanisme internal, mekanisme eksternal diperlukan untuk menciptakan corporate governance (Babatunde dan Olaniran, 2009). Salah satu pihak eksternal yang berperan memberi pengawasan pada perusahaan adalah auditor eksternal. Auditor eksternal berperan memberi opini secara independen atas kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa perusahaan dengan kualitas corporate governance yang lebih baik memiliki biaya ekuitas lebih rendah (Derwall dan Verwijimeren, 2007; Byun et al., 2008). Menurut Jansen dan Meckling (1976) asimetri informasi yang meliputi moral hazard dan adverse selection menghasilkan agency risk. Investor yang rasional akan memberikan harga atas agency risk untuk menentukan biaya ekuitas. Mekanime corporate governance dapat memberikan transparansi atas informasi keuangan pada publik sehingga risiko informasi dan biaya ekuitas akan berkurang. Selanjutnya penelitian Bhojraj dan Sengupta (2003), Juniarti dan Sentosa, (2009) menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap biaya utang perusahaan. Struktur corporate governance merupakan salah satu indikator penting yang dipertimbangkan kreditur untuk menentukan risk premium perusahaan (Chen dan Jian, 2006). Kualitas corporate
Desember 2014
governance yang baik diharapkan dapat berkontribusi terhadap proses penciptaan nilai perusahaan secara keseluruhan. Salah satu ciri penciptaan nilai tersebut adalah berkurangnya biaya modal perusahaan (Sheifer dan Vishny, 1997). Corporate governance merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam pengambilan keputusan kreditur, karena faktor ini merupakan jaminan bagi kreditur bahwa dana yang diberikan telah dikelola dengan baik, bertanggung jawab dan transparan. 2. Rumusan Masalah Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: “apakah penerapan corporate governance yang terdiri dari efektifitas dewan komisaris, efektifitas komite audit, audit tenure dan kualitas audit berpengaruh terhadap biaya ekuitas dan biaya utang perusahaan?” KAJIAN PUSTAKA 1. Corporate Governance dan Teori Keagenan Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar untuk memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara pemilik dan agen yang terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Teori keagenan berusaha menjawab masalah keagenan yang terjadi apabila pihak-pihak yang saling bekerjasama memiliki tujuan dan pembagian kerja yang berbeda. Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan dan berfungsi sebagai alat untuk memberikan kepercayaan pada
Desember 2014
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
investor bahwa mereka akan mendapatkan return dari investasi yang ditanamkan. Corporate governance berkaitan dengan cara investor meyakini bahwa (1) manajer akan memberikan keuntungan, (2) manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan pada proyek-proyek yang tidak menguntungkan terkait dana/ capital yang telah ditanamkan investor, dan bagaimana para investor mengontrol para manajer (Shleiver dan Vishny, 1997). 2. Mekanisme Corporate Governance Babatunde dan Olaniran (2009) menjelaskan bahwa mekanisme corporate governance terdiri atas mekanisme internal dan mekanisme eksternal. Mekanisme internal membutuhkan keseimbangan peran antara pemegang saham, board of directors (dewan komisaris) dan manajemen (dewan direksi). Pemegang saham melalui RUPS memiliki hak dan kekuatan hukum untuk memilih dan memberhentikan dewan komisaris serta menunjuk eksternal auditor, serta menyetujui atau tidak perubahan yang bersifat fundamental seperti merger, akuisisi, atau perubahan dalam struktur modal. Selain itu mekanisme eksternal akan menciptakan mekanisme corporate governance. Peraturan dan hukum formal sebagai bagian dari mekanisme eksternal harus dirancang untuk memastikan perusahaan-perusahaan mematuhi peraturan hukum tersebut sehingga melindungi pemegang saham, konsumen, karyawan, lingkungan dan bahkan pesaing dari praktik yang tidak baik. Faktor eksternal lain yang dibentuk oleh badan atau organisasi nasional maupun internasional berdasarkan praktik terbaik adalah standar akuntansi keuangan, standar pengungkapan, standar audit internal, peraturan lingkungan dan sebagainya (Babatunde dan Olaniran, 2009).
197
3. Penelitian Terdahulu dan Perumusan Hipotesis Asimetri informasi antara principal dan agen akan menghasilkan risiko agensi. Pelaporan keuangan yang handal serta penerapan praktik corporate governace dapat mengurangi risiko agensi. Hal ini sesuai penelitian Susanto (2012) bahwa efektifitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kualitas laba dan biaya ekuitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009. Sedangkan Lombardo dan Pagano (2002) menyatakan bahwa corporate governance yang lebih baik akan menghasilkan biaya ekuitas lebih rendah melalui pengurangan biaya monitoring oleh investor. Hal ini karena investor harus mengeluarkan biaya monitoring untuk memastikan hasil yang diberikan manajemen perusahaan memang diakibatkan adanya asimetri informasi. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1a: Efektivitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Kualitas audit yang baik merupakan salah satu faktor pendukung corporate governance yang baik. Hal ini disebabkan audit merupakan kendali manajer dalam menyusun laporan keuangan yang wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Ashbaugh et al. (2004) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki komite audit independen lebih banyak mempunyai biaya ekuitas lebih rendah. Komite audit yang memiliki pemahaman di bidang keuangan dan akuntansi juga berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Susanto (2012) juga menemukan bahwa efektivitas komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1b: Efektivitas komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas
198
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Boone et al. (2008) menyatakan bahwa risiko premium ekuitas meningkat seiring semakin panjangnya tenure KAP. Hal ini karena semakin panjang tenure maka independensi auditor akan menurun sehingga keandalan laporan keuangan juga menurun. Hal ini berdampak pada menurunnya kepercayaan investor terhadap laporan keuangan oleh auditor yang mempunyai masa perikatan panjang dengan sebuah perusahaan. Sebaliknya penelitian Fernando et al. (2008) menunjukkan bahwa tenure KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya ekuitas. Hal ini karena tingkat pemahaman auditor terhadap risiko bisnis klien meningkat seiring panjangnya tenure audit sehingga investor lebih percaya terhadap keandalan laporan keuangan oleh auditor yang lebih lama mengaudit perusahaan. Tingkat kepercayaan investor terhadap keandalan laporan keuangan akan semakin tinggi apabila auditor mengaudit lebih lama pada perusahaan sehingga biaya ekuitas perusahaan menurun. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1c: Audit tenure bepengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Khurana dan Rahman (2004) menemukan bahwa kualitas audit yang diukur dengan proksi ukuran KAP big four mampu memberikan assurance lebih tinggi atas keandalan laporan keuangan sehingga perusahaan yang diaudit oleh KAP big four memiliki biaya ekuitas lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP non big four. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1d: Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas. Penelitian Bhojraj dan Sengupta (2003) menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance berpengaruh
Desember 2014
negatif terhadap biaya utang perusahaan. Rebecca (2012) juga menemukan bahwa Corporate Governance Index (CGI) berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas dan biaya utang. Dengan demikian, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2a: Efektivitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap biaya utang. Penelitian Juniarti dan Sentosa (2009) menunjukkan bahwa variabel komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap biaya utang. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2b: Efektivitas komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya utang Penelitian Blom dan Schaunten (2006) menemukan bahwa corporate governance berpengaruh signifikan terhadap biaya utang pada perusahaanperusahaan di Eropa. Semakin baik corporate governance semakin rendah biaya utang perusahaan. Juniarti dan Sentosa (2009) menemukan bahwa semakin lama KAP mengaudit sebuah perusahaan maka semakin baik kinerjanya. Hal ini menambah kepercayaan kreditor dan berdampak pada biaya utang yang akan dibayarkan oleh perusahaan menjadi lebih kecil. Dengan demikian dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2c: Audit Tenure berpengaruh negatif terhadap biaya utang Hasil penelitian Mansi et al. (2004) serta Khurana dan Rahman (2004) menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big four memiliki biaya ekuitas dan biaya utang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP non big four. Hal ini dikarenakan KAP yang berukuran
Desember 2014
besar reputasinya lebih dipercaya publik sehingga akan mengurangi biaya monitoring perusahaan. Pittman dan Fortin (2004) menguji pengaruh reputasi auditor pada perusahaan-perusahaan di Amerika yang listed sejak 1977-1988. Hasil ini menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big four memiliki biaya modal dan biaya utang lebih rendah. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2d: Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya utang 4. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini menggambarkan hubungan antar variabel dalam penelitian ini dan tersaji pada Gambar 1. Corporate Governance : • Efektivitas Dewan Komisaris • Efektivitas Komite Audit • Audit Tenure • Kualitas Audit Variabel independen
199
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
Biaya Ekuitas
Biaya Utang
Variabel independen
Gambar 1. Kerangka Penelitian
METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2012-2013 dengan kriteria didasarkan pada Surat Edaran Bursa Efek Jakarta No. SE-03/BEJ/II-I/1994 yang dikutip dari Susanto (2012) yaitu: a. Perusahan menerbitkan laporan keuangan berturut-turut dari tahun 2012 sampai 2013.
b. Data lengkap terkait variabel penelitian yang dibutuhkan selama periode penelitian. c. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dengan rupiah. d. Saham perusahaan diperdagangkan dengan frekuensi minimal 300 transaksi yang merata selama setahun atau 75 kali frekuensi transaksi selama 3 bulan berturut-turut. Kriteria ini. e. Perusahaan memiliki utang berbunga (interest bearing debt) baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sampel diambil sebanyak 56 perusahaan yang terbagi dalam 2 pengamatan sehingga per tahun diambil sebanyak 28 perusahaan. Proses pemilihan sampel disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel Proses Pemilihan Sampel Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012- dan 2013 Jumlah Perusahaan dengan data keuangan tidak lengkap Jumlah Perusahaan yang laporan keuangannya disajikan tidak dalam mata uang rupiah Jumlah Perusahaan dengan saham tidak aktif
Jumlah 123
Jumlah Perusahaan yang tidak memiliki interest bearing debt, baik jangka panjang maupun jangka pendek
(24)
Jumlah Perusahaan yang dijadikan sampel setiap tahunnya
28
(58) (7) (6)
Sumber: Data diolah
2. Sumber dan Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2012 sampai 2013. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dari Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia atau dari www.idx.go.id.
200
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
3. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen meliputi efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, audit tenure dan kualitas audit. a. Efektivitas dewan komisaris diukur menggunakan checklist efektivitas dewan komisaris yang mengacu pada studi Susanto (2012). Setiap perusahaan manufaktur diberikan penilaian berdasar laporan tahunan terkait laporan dewan komisaris, profil dewan komisaris, pernyataan tugas dan tanggung jawab serta jumlah rapat dewan komisaris dengan pemeringkatan skor sebagai berikut: Baik : memenuhi seluruh kriteria nilai 3 Sedang : hanya memenuhi sebagian dari kriteria - nilai 2 Buruk : tidak memenuhi kriteria atau tidak tersedianya informasi - nilai 1 b. Efektivitas komite audit diukur dengan menggunakan checklist efektivitas komite audit yang mengacu pada studi Susanto (2012). Penilaian diberikan berdasarkan laporan tahunan terkait laporan komite audit, profil komite audit, pernyataan tugas dan tanggung jawab dan jumlah rapat komite audit dengan didasarkan peringkat skor sebagai berikut: Baik : memenuhi seluruh kriteria nilai 3. Sedang : hanya memenuhi sebagian dari kriteria - nilai 2. Buruk : tidak memenuhi kriteria atau tidak tersedianya informasi - nilai 1. c. Audit Tenure diukur dengan jumlah tahun suatu KAP mengaudit sebuah perusahaan.
Desember 2014
d. Kualitas audit diukur dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP big four maka diberi nilai 1 dan jika perusahaan diaudit oleh KAP non big four diberi nilai 0. Sampai tahun 2013 yang termasuk dalam KAP big four di Indonesia adalah Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte), Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC), Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (EY), dan Siddharta Siddharta & Widjaja (KPMG). Variabel dependen dalam penelitian ini meliputi biaya ekuitas dan biaya utang. a. Biaya Ekuitas diukur dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) yaitu:
COE = Rf + β (Rm-Rf) COE = Rf + β Rp Keterangan: COE: biaya ekuitas Rf : risk free rate yang diukur dengan tingkat suku bunga bank Indonesia bulanan dengan rata-rata selama satu tahun Β : market beta yang diperoleh dari hasil regresi antara return mingguan saham perusahaan dengan return mingguan Indeks Harga Saham Gabungan Rm : pengembalian historis dari pasar saham keseluruhan (IHSG) Rp : risiko premium yang diproksi dengan risiko investasi di Indonesia (selisih pengembalian dari pasar dibandingkan asset risk free)
b. Biaya Utang diukur mengacu pada penelitian Anderson, Mansi et al. (2004) serta Rebecca (2012) dengan rumus sebagai berikut: COD =
Keterangan: COD : biaya utang Interest expense: beban bunga yang dibayarkan perusahaan Average interest: jumlah pinjaman yang dihasilkan oleh bunga pinjaman bearing debt tersebut
Desember 2014
201
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
4. Metode Analisa Data Metode untuk menganalisis data penelitian ini adalah regresi linear berganda. Model penelitian terdiri dari 2 model yaitu: Model 1: COE i,t = β0 + β1 DEKOMit +β2 KOMADit + β3 ATit + β4 BIG4it +e it Model 2: COD i,t = β0 + β1 DEKOMit +β2 KOMADit + β3 ATit + β4 BIG4it +e it Keterangan : COEit : Biaya ekuitas yang diukur dengan CAPM CODit : Biaya utang DEKOMit : Efektivitas dewan komisaris yang diukur dengan menggunakan checklist efektivitas dewan komisaris KOMAUDit : Efektivitas komite audit yang diukur dengan menggunakan checklist efektivitas komite audit ATit : Audit Tenure yang diukur dengan jumlah tahun suatu KAP mengaudit sebuah perusahaan BIG 4it : Kualitas audit diukur dengan menggunakan variable dummy. Jika perusahaan diaudit KAP big four maka dinilai 1 sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non big four dinilai 0
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan kriteria Ho ditolak jika p-value (significant-t) lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi sesuai yang diprediksi. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Uji Asumsi Klasik Regresi linear berganda dilakukan setelah model penelitian lolos uji asumsi klasik.
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan KolmogrovSmirnov Test. Data memenuhi asumsi normalitas jika nilai asymp. sig (2-tailed) > Level of Significant = 0,05. Hasil uji normalitas data dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test yang tersaji di Tabel 2 menunjukkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas. Hal ini karena nilai asymp.sig (2-tailed) > Level of Significant 0,05 sehingga data memenuhi asumsi normalitas. Tabel 2. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Keterangan
Model 1
Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Model 2
56
N
56
.0000000
.0000000
.00045217
.10294005
Absolute
.089
.128
Positive
.070
.128
Negative
-.089
-.110
Mean Std. Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.670
.957
.761
.319
Sumber: Data Diolah
b. Uji Heterokedastisitas Uji ini dilakukan dengan metode scatter plot. Dari hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti model yang diestimasi bebas dari heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Uji ini dilakukan dengan metode VIF. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas ditunjukkan nilai VIF < 10, artinya bahwa semua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas tersaji pada Tabel 3.
202
Desember 2014
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel DEKOM KOMAUD AT BIG 4
Collinearity Statistics Tolerance VIF .388 .378 .985 .970
2.580 2.645 1.015 1.031
Sumber: Data Diolah
2. Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis Hasil analisis regresi berganda model 1 tersaji pada Tabel 4, sedangkan model 2 tersaji pada Tabel 5.
a. Pengaruh Efektivitas Dewan Komisaris Terhadap Biaya Ekuitas Berdasar Tabel 4 ditunjukkan koefisien variabel DEKOM bernilai negatif dan tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1a yang menyatakan bahwa efektifitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas, tidak didukung. Hal ini mengindikasikan bahwa efektif tidaknya peran dewan komisaris tidak mempengaruhi biaya ekuitas perusahaan.
Tabel 4. Hasil Regresi Model 1 Variabel
Arah Prediksi
(Constant) DEKOM KOMAUD AT BIG 4
(-) (-) (-) (-)
Unstandardized Coefficients B Std. Error .062 .001 .00001341 .000 -.00002169 .000 -.001 .000 .000 .000
T
Sig.
118.033 .805 -1.035 -10.685 .854
.000 .425 .305 .000 .397
Kesimpulan
H1a tidak didukung H1b tidak didukung H1c didukung H1d tidak didukung
Sumber: Data Diolah
Tabel 5. Hasil Regresi Model 2 Variabel
Arah Prediksi
(Constant) DEKOM KOMAUD AT BIG 4 Sumber: Data Diolah
(-) (-) (-) (-)
Unstandardized Coefficients B Std. Error .068 .119 -.010 .004 -.016 .005 .007 .029 .001 .029
Dari hasil analisis regresi linier berganda dapat dirumuskan persamaan regresi model 1 dan model 2 sebagai berikut: Model 1: COE i,t = β0 + β1 DEKOMit + β2 KOMADit + β3 ATit + β4 BIG4it +e it COE = 0,062 + 0,00001341DEKOM + 0 , 0 0 0 0 2 1 6 9 K O M A U D 0,001AT + 0,000BIG4 Model 2: COD i,t = β0 + β1 DEKOMit +β2 KOMADit + β3 ATit + β4 BIG4it + e it COD = 0,068 - 0,010DEKOM 0,016KOMAUD + 0,007AT + 0,001BIG4
T
Sig.
.571 -2.548 -3.325 .235 .020
.571 .014 .002 .815 .984
Kesimpulan
H2a didukung H2b didukung H2c tidak didukung H2d tidak didukung
Dengan demikian keberadaan dewan komisaris khususnya komisaris independen dalam suatu perusahaan hanya sebagai formalitas untuk memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tanpa mempertimbangkan efektivitas dan kompleksitas perusahaan. Selain itu, dalam melakukan fungsi pengawasan, efektivitas mekanisme pengawasan dewan komisaris tidak tergantung pada besar kecilnya dewan komisaris independen. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya peran dewan komisaris sehingga tidak berpengaruh terhadap biaya ekuitas.
Desember 2014
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
b. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Biaya Ekuitas Berdasar Tabel 4, koefisien variabel KOMAUD bernilai negatif dan tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1a yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas, tidak didukung. Hal ini mengindikasikan bahwa peran komite audit tidak selalu berjalan dengan baik. Komite audit belum mampu bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal dan mengamati sistem pengendalian internal (termasuk audit internal). Komite audit belum mampu memberikan kontribusi dalam kualitas pelaporan keuangan terutama mengenai biaya ekuitas. Komite audit belum mampu meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan keuangan melalui pengawasan atas proses pelaporan termasuk sistem pengendalian internal dan penggunaan prinsip akuntansi serta mengawasi proses audit secara keseluruhan, sehingga keberadaan komite audit belum memiliki konsekuensi pada penurunan biaya ekuitas perusahaan. c. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Biaya Ekuitas Berdasar Tabel 4, koefisien variabel AT bernilai negatif dan signifikan sehingga hipotesis 1c yang menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas didukung. Hasil ini mengindikasi bahwa masa perikatan yang panjang sebuah kantor akuntan publik akan menyebabkan biaya ekuitas perusahaan menurun. Hal ini karena tingkat pemahaman auditor terhadap risiko bisnis klien meningkat seiring dengan panjangnya tenure audit sehingga investor lebih percaya terhadap keandalan laporan keuangan apabila audit dilakukan oleh auditor yang lebih lama mengaudit perusahaan. Dengan semakin tinggi
203
tingkat kepercayaan investor terhadap keandalan laporan keuangan oleh auditor yang lebih lama mengaudit perusahaan, maka akan menyebabkan biaya ekuitas perusahaan tersebut menurun. Hal ini sesuai temuan Fernando et al. (2008) bahwa tenure KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap biaya ekuitas. d. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Biaya Ekuitas Berdasar Tabel 4, koefisien variabel BIG4 bernilai positip dan signifikan sehingga hipotesis 1d yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas, tidak didukung. Hasil ini tidak sesuai dengan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu mempunyai self interest, maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal dan agen sangat diperlukan, yaitu auditor independen. Hal ini karena besarnya KAP tidak diiringi dengan kompetensi yang baik dari auditornya sehingga kemampuan untuk menilai laporan keuangan menjadi rendah sehingga tidak mempengaruhi perubahan biaya ekuitas perusahaan. Hasil ini sesuai penelitian Susanto (2013) yang menyatakan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. e. Pengaruh Efektivitas Dewan Komisaris Terhadap Biaya Utang Berdasar Tabel 5 koefisien variabel DEKOM bernilai negatif dan signifikan sehingga hipotesis 2a yang menyatakan bahwa efektifitas dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap biaya utang, didukung. Hal ini mengindikasi bahwa efektivitas dewan komisaris yang tinggi mampu untuk menurunkan biaya utang perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai temuan Bhojraj dan Sengupta (2003) bahwa mekanisme corporate governance
204
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
berpengaruh negatif terhadap biaya utang perusahaan dan penelitian Rebecca (2012) bahwa Corporate Governance Index (CGI) berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas dan biaya utang. f. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Biaya Utang Berdasar Tabel 5 koefisien variabel KOMAUD bernilai negatif dan signifikan sehingga hipotesis 2b yang menyatakan bahwa efektifitas komite audit berpengaruh negatif terhadap biaya utang, didukung. Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa peran komite audit yang efektif mampu menurunkan biaya utang perusahaan. Peran dan tanggungjawab komite audit adalah memonitor dan mengawasi audit laporan keuangan dan memastikan agar standar dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi, memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan kebijaksanaan tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite audit, serta menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal sehingga hal tersebut. g. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Biaya Utang Berdasar Tabel 5 koefisien variabel AT bernilai negatif dan tidak signifikan sehingga audit tenure tidak berpengaruh terhadap biaya utang. Dengan demikian hipotesis 2c yang menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh negatif terhadap biaya utang, tidak didukung. Hasil ini mengindikasi bahwa berkurangnya independensi dapat muncul seiring berkembangnya hubungan pribadi antara auditor dengan klien dan berkurangnya kapasitas auditor untuk memberi penilaian kritis yang berdampak pada penurunan kinerja perusahaan khususnya biaya utang.
Desember 2014
h. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Biaya Utang Berdasar Tabel 5 koefisien variabel BIG4 bernilai positip dan tidak signifikan sehingga hipotesis 2d yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas, tidak didukung. Tidak didukungnya hipotesis ini mungkin disebabkan karena besarnya KAP tidak diringi dengan kompetensi yang baik dari auditornya sehingga kemampuan untuk menilai laporan keuangan menjadi rendah yang pada akhirnya tidak akan mempengaruhi perubahan biaya utang perusahaan. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan corporate governance yang terdiri dari efektifitas dewan komisaris, efektifitas komite audit, audit tenure dan kualitas audit terhadap biaya ekuitas dan biaya utang. Selanjutnya penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Dari empat variabel yang diduga berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas, hanya variabel audit tenure yang terbukti berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya ekuitas perusahaan, sedangkan 3 variabel yang lain tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya ekuitas. b. Dari empat variabel yang diduga berpengaruh negatif terhadap biaya utang, hanya variabel efektifitas dewan komisaris dan efektifitas komite audit yang terbukti berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya utang perusahaan, sedangkan audit tenure dan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya utang.
Desember 2014
Zulfa Kurniawati dan Marfuah
2. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya Terdapat beberapa keterbatasan dan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: a. Variabel penerapan corporate governance dalam penelitian ini hanya terdiri dari 4 variabel, yaitu efektifitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, ukuran KAP dan audit tenure. Penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan menambah variabel mekanisme corporate governance yang lain seperti variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komisaris independen. b. Periode penelitian ini hanya berkisar 2 tahun yaitu 2012-2013 dengan sampel sebanyak 28 perusahaan setiap tahunnya sehingga belum dapat menggeneralisasi hasil penelitian. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode penelitian sehingga terpilih sampel yang lebih banyak sehingga hasil penelitian bisa digeneralisasi lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Ashbaugh, Hollis, Daniel W. Collins, dan Ryan La Fond, 2004. Corporate Governance and the Cost of Equity Capital. Working Paper. www.ssrn. com. Babatunde, M. Andentunji dan Olawoye Olaniran, 2009. The Effect of Internal and External Mechanism on Governance and Performance of Corporate Firms in Nigeria. Corporate Ownership & Control, Vol. 7 Issue 2.
205
Bhojraj, S dan Sengupta, P, 2003. Effect of Corporate Governance on Bond Rattings and Yiels: The Role of Institutional Investors and Outside Director. Journal of Bussines. 76: 455-475. Blom, Jasper dan Marc B. J. Schauten, 2006. Corporate Governance and The Cost of Debt. Erasmus University, Rotterdam. Boone, Jeff P., Khurana Inder K., dan Raman K.K., 2008. Audit Firm Tenure and the Equity Risk Premium. Journal of Accounting Auditing and Finance, Vol. 23, pp. 115-140 Byun, H., L. Hwang, dan S. Kwak., 2008. The Implied Cost of Equity Capital and Corporate Governance Practices, AsiaPacific Journal of Financial Studies 37: 139–184. Chen, Y.M. dan Jian J.Y., 2006. The Impact of Information Disclosure and Transparency Rankings System (IDTRs) and Corporate Governance Structure on Interest Cost of Debt. Working Paper, National Yunlin University of Science and Technology, Taiwan Dechow, Patricia, R.G. Sloan dan A.P. Sweeney., 1996. Causes and Consequences of Earnings Manipulation: An Analysis of Firm Subject to Enforcement Actions by SEC, Contemporary Accounting Research, Vol. 13, No. 1, pp. 1-36
206
EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Derwall, J dan P. Verwijmeren, 2007. Corporate Governance and the Cost of equity Capital, RSM Erasmus University, The Netherlands. Fernando. Guy D., Randal J. Elder, dan Ahmed M. AbdelMequid., 2008. Audit Quality Attributes, Client Size and Cost of Capital. http://ssrn. com/abstract=817286 Jensen, Michael C dan W.H. Meckling, 1976. Theory of Firm: Manajerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economic, 3: 305-360. Juniarti dan A. A. Sentosa., 2009. Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary Disclosure terhadap Biaya Utang (Cost of Debt). Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 11, No. 2, November, 88-100 Khurana. Inder K., K. K. Raman., 2004. Litigation Risk and the Financial Reporting Credibilty of Big 4 versus NonBig 4 Audits: Evidence from Aglo-American Countries. The Accounting Review, Vol. 79, pp. 473-495 Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Lombardo, D., and M Pagano., 2002. Law and Equity Markets: A Simple Model, Working Paper No. 25, University of Salerno
Desember 2014
Mansi, S.A., Maxwell, W.F., and Miller, D.P., 2004. Does Auditor Quality and Tenure Matter to Investor? Evidence from the Bond Market. Journal of Accounting Research, Vol. 42, pp.755-793 Pittman, J., Fortin, S., 2004. Auditor Choice and the Cost of Debt Capital for Newly Public Firms. Journal of Accounting and Economics 37, 113–136. Rebecca,
Yulisa, 2012. Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Shleifer, Andrei, Vishny, Robert W. , 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance, Vol. 52, pp. 737–783 Susanto, Siswardika., 2012. Corporate Governance, Kualitas Laba, dan Biaya Ekuitas: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.