PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KOMPONEN FISIK DAN KOMPONEN MENTAL KUALITAS HIDUP PASIEN UROLITHIASIS
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
WINDY ASTUTI CAHYA NINGRUM 20141050016
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
i
ii
iii
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Komponen Fisik Dan Komponen Mental Kualitas Hidup Pasien Urolithiasis Windy Astuti Cahya Ningrum1, Titiek Hidayati2, Rahmah3 ABSTRAK Latar Belakang: Urolithiasis merupakan obstruksi benda padat pada saluran kemih karena faktor presipitasi endapan. Pasien yang mengalami urolithiasis kemungkinan mengalami kekambuhan hingga komplikasi berupa hidronefrosis, gagal ginjal, dan urosepsis yang dapat menjadi masalah serius terhadap kesehatan yang secara signifikan berdampak pada kualitas hidup. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi yang diberikan untuk merubah gaya hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup pasien baik pada komponen fisik dan komponen mental. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap komponen fisik dan komponen mental kualitas hidup pasien urolithiasis. Metode penelitian: Desain penelitian quasy experiment, pretest-posttest design. Intervensi diberikan dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan rutinitas pada kelompok kontrol. Sampel berjumlah 24 orang terdiri dari 12 intervensi dan 12 kontrol dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian adalah Short Form-36. Analisis menggunakan uji mann whitney test. Hasil: Rata-rata usia < 46 tahun, sebagian besar laki-laki, berpendidikan rendah, bekerja, tidak memiliki riwayat keluarga dan IMT normal. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap komponen fisik kualitas hidup p value 0,037. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap komponen mental kualitas hidup p value 0,037. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap komponen fisik maupun komponen mental kualitas hidup pasien urolithiasis. Disarankan peneliti selanjutnya untuk melakukan screening awal pengetahuan responden sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. Kata Kunci: Kualitas hidup, Komponen Fisik, Komponen Mental, Urolithiasis, Short Form-36 1Mahasiswa
Program Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2Departemen Epidemiologi, Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3Program Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
iv
The Effect Of Health Education Toward The Physical Component And Mental Component Quality Of Life Of Patients With Urolithiasis Windy Astuti Cahya Ningrum1, Titiek Hidayati2, Rahmah3 ABSTRACT Background: Urolithiasis is a solid obstruction on urinary tract because of the precipitation sludge. The patients with urolithiasis probably experience a relapse to complication such as hydronephrosis, kindney failure, and urosepsis may become a serious problem for health which significantly affects to quality of life. The health education is an intervention given to change healthy lifestyle and to improve patients’ physical component and mental component of quality of life. Research Objective: To identify the effect of health education toward physical component and mental component quality of life of patients with urolithiasis. Research Method: The research design was quasy experiment and pretest-posttest design. The intervention is given by giving health education to the intervention groups and the routines to the control group. The samples are 24 people consisting of 12 from the intervention group and 12 from the control group using consecutive sampling technique. The research instrument is Short Form-36. Analysis used mann whitney test. Results: The average age is < 46 years which are mostly men, low education, employee, do not have family history, and have normal IMT (Body Mass Index). The effect of health education toward the physical component quality of life had ρ-value 0.037. The effect of health education toward the mental component quality of life had ρ-value 0.037. Suggested for further research to conduct initial screening of knowledge respondents so the results more accurate. Conclusion: There was an effect of health education towards the physical component and mental component quality of life of patients with urolithiasis. Keywords: 1 2 3
Mental Component, Physical Component, Short Form-36, Urolithiasis, Quality of Life.
Master of Nursing Student, Graduate Program, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Department of Epidemiology, Public Health and Family Medicine, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Master of Nursing Program, Graduate Program, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
v
PENDAHULUAN
pembentukan batu berulang dengan persentase
Penilaian kualitas hidup pada pasien
dalam kurun waktu 1 tahun (15-17%), terjadi
urolithiasis bertujuan untuk meningkatkan gaya
dalam 5-10 tahun (50%), 20-25 tahun (75%)13,16.
hidup sehat pasien dalam mencegah terjadinya
Selain itu, kekambuhan penyakit ini juga dapat
urolithiasis berulang19. Gaya hidup seseorang
meningkatkan angka mortalitas dan peningkatan
dapat dimodifikasi dengan
memperhatikan
biaya pengobatan serta sosio ekonomi10, hal ini
pemasukan cairan, jenis makanan atau diet yang
dapat menjadi masalah yang serius terhadap
dikonsumsi, dan aktivitas yang dilakukan sehari-
masalah
hari5,10,28.
berdampak pada kualitas hidup 10,32.
kesehatan
yang
secara
signifikan
Urolithiasis merupakan obstruksi benda
Kualitas hidup pasien urolithiasis umumnya
padat pada saluran kemih yang terbentuk karena
sangat rendah hampir di semua domain, seperti
faktor presipitasi endapan dan senyawa tertentu
peranan fisik, rasa nyeri, kesehatan umum,
atau merupakan proses terbentuknya batu yang
vitalitas, fungsi sosial, peranan emosi, dan
disebabkan oleh pengendapan substansi yang
kesehatan mental kecuali domain fungsi fisik 3,12.
terdapat dalam air kemih yang jumlahnya
Kualitas hidup yang baik setelah pasien
berlebihan
atau
karena
faktor
lain
yang
mengalami urolithiasis sangat tergantung pada
mempengaruhi daya larut substansi28,32.
kualitas pelaksanaan dan asuhan keperawatan
Prevalensi kejadian urolithiasis di Amerika
yang diberikan yang melibatkan pasien dan
Serikat terjadi berkisar 5-10% dari penduduk, di
keluarga agar memiliki pemahaman tentang
Eropa Utara 3-6%, dan di Eropa bagian Selatan
proses penyakitnya, mengetahui cara pencegahan
di sekitar laut tengah
6-9% 2. Sedangkan di
dan proses adaptasi terhadap suatu penyakit.
Indonesia, angka kejadian urolithiasis semakin
Peningkatan pemahaman pasien dan keluarga
meningkat setiap tahunnya pada tahun 2005
tentang penyakitnya dapat diberikan dengan
sebesar 35,4% menjadi 39,1 % pada tahun 2006
pendidikan
dan ada kemungkinan akan meningkat sekitar
komprehensif dengan tujuan
30-40% dalam jangka waktu 5 tahun20.
perilaku pasien dan keluarga 5,27.
Peningkatan jumlah pasien dengan batu
kesehatan
yang
tersusun
dan
untuk merubah
Peran seorang perawat salah satunya
saluran kemih berhubungan langsung dengan
adalah
memberikan
faktor-faktor pembentuk batu itu sendiri. Faktor
kepada
pasiennya
instrinsik memegang peranan sekitar 25%,
pemahaman
sedangkan sebesar 75% lebih dipengaruhi oleh
kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup
faktor ekstrinsik6,24. Menurut
pasien urolithiasis
dan mengurangi angka rawat inap pada pasien
3-4 kali lebih banyak diderita oleh laki-laki
dengan gangguan ginjal dibandingkan dengan
dibanding wanita atau berkisar antara 70%-81%
yang tidak diberikan pendidikan kesehatan18.
33
dengan usia sebagian besar terjadi pada usia 20-
Rumah
dan
pendidikan untuk
meningkatkan
pengetahuan.
Sakit
PKU
kesehatan Pendidikan
Muhammadiyah
50 tahun dan di Indonesia usia terbanyak adalah
Yogyakarta dan RSUD Panembahan Senopati
30-60 tahun9. Pasien yang telah mengalami
Bantul merupakan memiliki angka kunjungan
urolithiasis,
pasien urolithiasis
ada
kemungkinan
akan
terjadi 1
dengan rata-rata 11 orang
pasien dan berdasarkan hasil studi pendahuluan
menggunakan
didapatkan bahwa pelaksanaan
Instrumen
pendidikan
kuesioner
ini
Short
digunakan
Form-36.
untuk
menilai
kesehatan dilakukan pada saat pasien kontrol dan
komponen fisik dan komponen mental dimana
diberikan oleh dokter, pemberiannya berupa
komponen fisik terdiri dari domain fungsi fisik,
informasi dasar tentang penyakit. Informasi ini
peranan fisik, rasa nyeri, dan kesehatan umum,
diberikan dengan sangat terbatas dan belum
sedangkan komponen mental terdiri dari domain
dikemas dalam format pendidikan kesehatan
peranan emosi, vitalitas, fungsi sosial dan
yang memadai dan berdampak pada tingkat
kesehatan mental. Kuesioner ini terdapat 36
pemahanan pasien terhadap penyakit yang masih
pertanyaan dimana penilaian dilakukan dengan 3
rendah.
tahap yaitu skoring, rata-rata setiap domain dan pengelompokkan
METODE PENELITIAN
ini
berdasarkan
domain. Rentang skor rata-rata adalah 0-100
A. Desain Penelitian Penelitian
komponen
dengan skor rata-rata normatif menggunakan
yaitu 50
34.
desain
Instrumen SF-36 telah teruji validitas dan
penelitian quasy experimental, control group pre test –
reabilitasnya dengan nilai reabilitas > 0,70 dan
post test design. Penelitian ini dilakukan untuk
nilai validitas > 0,40 dan disimpulkan bahwa
melihat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
kuesioner ini dinyatakan valid dan reliabel21.
komponen fisik dan komponen mental kualitas hidup pasien.
Pengambilan sampel pada
HASIL PENELITIAN
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
a.
teknik consecutive sampling yang sesuai dengan
Tabel 1 dibawah ini menunjukkan bahwa
kriteria inklusi dan didapatkan sampel berjumlah
tidak terdapat perbedaan karakteristik responden
24 orang yang dibagi menjadi 12 orang
antara kelompok intervensi dan kelompok
kelompok kontrol dan 12 orang kelompok
kontrol. Responden sebagian besar berjenis
intervensi. Pendidikan kesehatan yang diberikan
kelamin laki-laki dengan tingkat pendidikan
secara bertahap dan dimulai sejak awal pasien
dasar-menengah (SD-SMA),
masuk rumah sakit dilakukan pada kelompok
memiliki
intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol mendapatkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
tahun,
menderita
dan
pada
kelompok
kontrol
usia
responden tersebar rata antara kelompok dewasa
sesudah intervensi (post test). Instrumen untuk pasien
yang
kelompok intervensi sebagian besar berusia > 46
sebelum diberikan intervensi (pre test) dan hidup
keluarga
(IMT) normal. Sebaran usia responden pada
kelompok dilakukan penilaian kualitas hidup
kualitas
riwayat
bekerja, tidak
urolithiasis dan memiliki Indeks Massa Tubuh
rutinitas yang ada di rumah sakit. Masing-masing
menilai
Karakteristik responden
dan berusia > 46 tahun.
urolithiasis
2
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden dan Homogenitas Responden Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Pasien Urolithiasis (n1=12, n2=12)
Karakteristik Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan Dasar-menengah Pendidikan tinggi Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Usia Dewasa (26-45 tahun) Lansia (> 46 tahun) Riwayat keluarga Ya Tidak Indeks Massa Tubuh Normal (18,5-25) Obesitas (>25,1)
Kelompok Intervensi Kontrol n(%)/ n(%)/ mean+SD mean+SD
n(%)/ mean+SD
10 (83%) 2 (17%)
11 (92%) 1 (8%)
21 (88%) 3 (12%)
0,23 (0,98-1,27)
10 (83%) 2 (17%)
9 (75%) 3 (25%)
19 (79%) 5 (21%)
0,34 (1,03-1,38)
10 (83%) 2 (17%)
10 (83%) 2 (17%)
20 (83%) 4 (17%)
1,00 (1,01-1,33)
5 (42%) 7 (58%)
6 (50%) 6 (50%)
11 (46%) 13 (54%)
0,58 (40,8-57,1)
4 (33%) 8 (47%)
3 (25%) 9 (75%)
7 (29%) 17 (71%)
0,40 (1,10-1,49)
8 (67%) 4 (33%)
10 (83%) 2 (17%)
18 (75%) 6 (25%)
0,07 (1,06-1,44)
Total
p value (CI 95%)
b. Skor rata-rata domain komponen fisik dan komponen mental kualitas hidup pasien urolithiasis sebelum sesudah intervensi. Tabel 2. Distribusi Skor Rata-rata Domain Komponen Fisik dan Komponen Mental Kualitas Hidup Pasien dan Uji Homogenitas Pasien Urolithiasis Sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan (n1=12, n2=12) Kualitas Hidup Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Fungsi Fisik Peranan Fisik Peranan Emosi Vitalitas Kesehatan Mental Fungsi Sosial Rasa Nyeri Kesehatan Umum Komponen Fisik Komponen Mental
Kelompok Kontrol Intervensi Mean+SD Mean+SD 49 + 20,6 50 + 18,5 0 4 + 9,7 14 +22,2 28 + 31,3 44 + 8,7 47 + 12,8 56 + 7,1 55 + 13,1 51 + 18,8 68 + 22,7 18 + 13,7 16 + 10,1 33 + 5,3 32 + 5,3 25+8,0 25+8,0 41+10,4 50+14,6
Total Mean+SD 49 + 19,2 2 + 7,1 21 + 27,6 46 + 10,9 56 + 10,4 60 + 22,2 17 + 11,9 33 + 5,3 25 + 7,8 45 + 13,1
95% CI
p value
41,3-57,5 0,9-5,1 9,2-32,5 41,0-50,2 51,1-59,9 50,2-68,9 11,8-21,8 30,3-34,7 21,9-28,5 39,9-50,9
0,66 0 0,60 0,25 0,10 0,37 0,11 1,00 0,97 0,10
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa hasil
sebelum diberikan pendidikan kesehatan (p
bahwa tidak terdapat perbedaan skor rata-rata
value> 0,05) kecuali domain peranan fisik.
komponen fisik dan komponen mental kualitas
Responden sebagian besar memiliki skor rata-
hidup responden pada setiap domain antara
rata domain kualitas hidup dibawah skor rata-
kelompok kontrol dan kelompok intervensi 3
rata normatif yaitu 50, kecuali kesehatan mental
dan fungsi sosial.
Tabel 3. Distribusi Skor Rata-rata Kualitas Hidup dan Homogenitas Pasien Urolithiasis Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan (n1=12, n2=12). Kualitas Hidup Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Fungsi Fisik Peranan Fisik Peranan Emosi Vitalitas Kesehatan Mental Fungsi Sosial Rasa Nyeri Kesehatan Umum Komponen Fisik Komponen Mental
Kelompok Kontrol Intervensi Mean+SD Mean+SD 67+ 13,7 77 + 13,7 17+16,3 42 + 28,9 31 +22,3 75 + 25,2 52 + 6,2 58 + 12,9 59 + 4,6 61 + 10,5 66 + 10,8 79 + 13,3 39 + 7,3 46 + 2,9 49 + 6,8 48 + 6,2 43 + 5,9 53 + 10 52 + 5,7 68 + 12,9
Total Mean+SD 72 + 14,4 29 + 26,2 53 + 32,5 55 + 10,4 60 + 8,0 73 + 13,8 42 + 6,5 48 + 6,4 48 + 9,5 60 + 13,0
95% CI
p value
66,0-78,2 18,0-40,3 39,1-66,6 50,6-59,4 56,6-63,4 66,7-78,4 39,5-45,1 45,4-50,8 43,9-52,0 54,6-65,6
0,56 0,01 0,36 0,10 0,00 0,11 0,00 0,77 0,14 0,00
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa tidak
rata-rata komponen fisik kualitas hidup pada
terdapat perbedaan skor rata-rata komponen
pasien urolithiasis sebelum dan sesudah diberikan
fisik dan komponen mental pada domain kualitas
pendidikan kesehatan baik pada kelompok
hidup (p value > 0,05), kecuali pada domain
kontrol maupun kelompok intervensi dengan p
peranan fisik, kesehatan mental, rasa nyeri dan
value< 0,05.
komponen
mental
sesudah
diberikan
pendidikan kesehatan (p value< 0,05)..
d. Skor rata-rata komponen mental kualitas hidup pasien urolithiasis sebelum dan sesudah
c. Skor rata-rata komponen fisik kualitas hidup
dilakukan
pasien urolithiasis sebelum dan sesudah dilakukan
pendidikan
kesehatan
pada
Sesudah Mean+SD
ZTest
Kontrol
25+8,0
43+5,9
-3,06
Intervensi
24+8,0
53+10,0
-3,06
pada
Tabel 5. Hasil Uji Beda Skor Rata-Rata Komponen Mental Kualitas Hidup Pasien Urolithiasis Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (n1=12, n2=12)
Tabel 4. Hasil Uji Beda Skor Rata-Rata Komponen Fisik Kualitas Hidup Pasien Urolithiasis Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (n1=12, n2=12) Sebelum Mean+SD
kesehatan
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Kelompok
pendidikan
Sebelum Mean+SD
Sesudah Mean+SD
ZTest
Kontrol
41+10,8
52+5,7
-2,83
Intervensi
50+14,6
68+12,9
-3,06
Kelompok
p value CI 95% 0,002 (29,4 - 38,8) 0,002 (32,2 - 46,2)
p value (CI 95%) 0,005 (46,1 - 55,2) 0,002 (52,0 - 66,0)
Tabel 5 menunjukkan hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon sign rank test adalah
Tabel 4 menunjukkan hasil uji statistik
bahwa terdapat perbedaan secara signifikan skor
dengan menggunakan wilcoxon sign rank test adalah
rata-rata komponen mental kualitas hidup pada
bahwa terdapat perbedaan secara signifikan skor
pasien urolithiasis sebelum dan sesudah diberikan 4
pendidikan kesehatan baik pada kelompok
Usia
mempengaruhi
kualitas
hidup
kontrol maupun kelompok intervensi dengan p
pasien. Pasien dengan usia sangat tua atau
value< 0,05.
lansia pada umumnya memiliki kualitas hidup yang makin menurun dibanding
e. Skor
rata-rata
komponen
fisik
dan
dengan pasien usia muda atau produktif, hal
komponen mental kualitas hidup antara
ini berdampak pada menurunnya fungsi fisik
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dan peran fisik serta meningkatnya emosi
pada pasien urolithiasis
pasien31. Selain itu,
Kelompok Kontrol Intervensi Mean+SD Mean+SD
Komponen Fisik
18+6,7
Komponen Mental
28+11,8
11+9,7
19+8,4
ZTest
p value CI 95%
-2,08
0,037 (18,2 - 27,2)
-2,08
0,037 (10,5 - 18,9)
bahwa
seseorang dengan usia tua mempunyai rasa
Tabel 6. Hasil Uji Beda Skor Rata-Rata Komponen Fisik dan Komponen Mental Kualitas Hidup Pasien Urolithiasis pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol (n1=12, n2=12) Kualitas Hidup
46menyatakan
nyeri, masalah mobilitas, perawatan diri sendiri dan aktivitas yang lebih buruk. Perubahan kualitas hidup seseorang terjadi
diakibatkan
karena
kurangnya
kemampuan seseorang untuk memahami diri dalam memenuhi kebutuhan secara fisik maupun emosional serta kemampuan untuk
Tabel 6 menunjukkan hasil uji statistik
memenuhi
tuntutan
kegiatan
dalam
menggunakan Mann Whitney Test bahwa terdapat
kehidupan secara normal dan berdampak
perbedaan
pada penurunan kualitas hidup.
secara
signifikan
skor
rata-rata
komponen fisik dan komponen mental kualitas hidup
pasien
urolithiasis
pada
b. Jenis Kelamin
kelompok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
intervensi dan kelompok kontrol dengan p value<
sebagian besar responden yang mengalami
0,05.
urolithiasis adalah laki-laki dimana jenis kelamin
merupakan
faktor
yang
PEMBAHASAN
menunjukkan perbedaan karaktersitik secara
1. Karakteristik Responden
fisik dan biologis serta fungsi individu.
a.
Menurut
Usia Hasil penelitian menunjukkan sebagian
1,15
perbedaan jenis kelamin dalam
persepsi sejahtera (wellbeing) dapat terjadi
besar responden berusia > 46 tahun dengan
walaupun
rata-rata usia 48,9 tahun. Penelitian yang
pengukuran kualitas hidup. Keadaan ini
dilakukan oleh
tentang kualitas hidup
lebih diakibatkan karena adanya hubungan
pasien setelah tindakan pengeluaran batu di
antara jenis kelamin dengan kejadian depresi.
3
Saudi Arabia, didapatkan usia rata-rata
c.
responden adalah 45 tahun dengan standar
tidak
pada
semua
dimensi
Tingkat Pendidikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
deviasi 10,80, hasil ini tidak jauh berbeda
tingkat
dengan rata-rata responden pada penelitian
responden adalah tingkat pendidikan dasar-
ini.
menengah. Tingkat pendidikan merupakan
pendidikan
terbanyak
pada
indikator seseorang telah menempuh jenjang 5
pendidikan
formal
dan
umumnya
termasuk kebiasaan atau gaya hidup yang
berpengaruh terhadap kemampuan dalam
kurang sehat.
mengelola informasi..
e.
Riwayat Keluarga
Individu dengan tingkat pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang tinggi memiliki kualitas hidup yang
71% responden tidak memiliki riwayat
lebih
yang
keluarga yang menderita penyakit seperti
begitupun
responden. 5menyatakan bahwa sebesar 25%
sebaliknya8, dimana nilai yang rendah
riwayat keluarga mempunyai kemungkinan
umumnya terletak pada komponen peran
membantu
fisik dan peran mental4. Tingkat pendidikan
saluran kemih pada pasien. Hasil penelitian
seseorang
ini kemungkinan dapat
tinggi
dibanding
berpendidikan
dengan
rendah,
dapat
mendukung
atau
proses
pembentukan
terjadi karena
mempengaruhi tingkat pengetahuan, hal ini
anggota
berarti semakin tinggi pendidikan seseorang
mengelola perilaku sehat yang adekuat dan
maka pengetahuan akan semakin tinggi dan
mendapat
kualitas hidup meningkat.
dukungan sosial yang baik.
d. Pekerjaan
keluarga
batu
dukungan
Dukungan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebelumnya
berpengaruh
sosial terhadap
keluarga yang
dapat serta kurang
menurunnya
sebagian besar responden bekerja baik
kesehatan mental, sementara pasien dengan
sebagai wiraswasta ataupun karyawan swasta.
dukungan
Pekerjaan mempengaruhi kualitas hidup
kesehatan mental yang lebih baik dan
seseorang dimana seorang pensiunan, tidak
berdampak pada meningkatnya kualitas
bekerja, dan tidak dapat bekerja lagi
hidup pasien, dimana kesehatan mental
cenderung mempunyai kualitas hidup yang
dapat
buruk37.
seseorang31. Dukungan dari pasangan hidup,
sosial
yang
berhubungan
tinggi
dengan
memiliki
emosi
Seseorang yang memiliki pekerjaan dan
orang tua, anak-anak dan keluarga dekat
aktivitas diluar rumah umumnya akan
dapat memberi semangat dan kekuatan bagi
menghasilkan pendapatan dan pemasukan
pasien dalam mengambil setiap keputusan
untuk
mereka.
yang baik pada masalah kesehatannya serta
Pendapatan yang dihasilkan menentukan
dapat meningkatkan nilai kualitas hidup
tingkat sosial ekonomi seseorang yang dapat
pasien pada komponen mental22.
kelangsungan
hidup
menuntut seseorang memiliki kebiasaan
f.
Indeks Massa Tubuh
buruk. Kualitas hidup seseorang yang masih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktif bekerja tampak lebih lebih baik pada
sebagian besar responden memiliki indeks
domain fisik, rasa nyeri, kesehatan umum
massa tubuh yang normal (75%) dan
dan komponen fisik
Tingkat sosial
obesitas sebesar 25%. Obesitas salah satu
ekonomi yang tinggi mendorong seseorang
merupakan faktor resiko terbentuknya batu
melakukan
saluran kemih. Sejak lemak dalam tubuh
sesuatu
4.
sesuai
keinginan
bersifat hidrofobik, proporsi cairan tubuh 6
akan menurun dan meningkatkan obesitas,
peranan
dimana
peranan fisik menggambarkan pembatasan
dapat
menyebabkan
terjadinya
dehidrasi26. Penelitian yang dilakukan oleh
fisik
sangat
rendah.
Domain
aktivitas sehari-hari karena masalah fisik.
43
tentang gambaran kualitas hidup penduduk
Rendahnya
indonesia dan faktor yang mempengaruhi
disebabkan karena pasien merasa bahwa
menyatakan bahwa seseorang yang memiliki
selama mereka mengalami sakit, mereka
indeks massa tubuh diatas normal dan
memiliki keterbatasan kemampuan untuk
memiliki resiko terjadinya penyakit memiliki
melakukan
nilai kualitas hidup yang rendah dan
mengurangi jumlah jam kerja dan membatasi
memiliki
aktivitas.
peluang
untuk
menurunkan
kualitas hidup sebanyak 1,4 kali.
skor
peranan
aktivitas
fisik
sehingga
dapat
mereka
Hal ini sesuai dengan penelitian
25
tentang kualitas hidup lanjut usia bahwa 2. Gambaran Domian Kualita Hidup
keterbatasan
a.
kesehatan fisik yang secara keseluruhan
Fungsi Fisik Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengalami
fisik
merupakan
kemunduran
yang
kondisi dapat
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan,
disebabkan karena bertambahnya usia, gejala
responden memiliki skor rata-rata domain
penyakit
fisik yang rendah. Hasil penelitian ini sesuai
perubahan baik secara fisiologis, psikologis
dengan
tentang kualitas hidup pasien batu
dan mental. Peranan fisik yang dapat
kemih
berfungsi
saluran
3
responden
bahwa
yang
memiliki skor
sebagian
mengalami
besar
urolithiasis
rata-rata kualitas
yang
diderita,
dengan
baik
serta
adanya
memungkinkan
seseorang untuk mencapai hidup yang
hidup
berkualitas. Namun, ketidaksiapan seseorang
rendah, salah satunya adalah domain fungsi
menghadapi
fisik.
berdampak pada rendahnya pencapaian
Domain fungsi fisik menggambarkan
perubahan
tersebut
dapat
kualitas hidupnya.
pembatasan aktivitas fisik pasien karena
c.
Peranan Emosi
masalah kesehatan yang ada. Kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
individu untuk melakukan aktivitas fisik
skor rata-rata domain peranan emosi yang
dipengaruhi oleh kesehatan fisik dimana
dimiliki sebagian besar responden adalah
merupakan
rendah.
indikator
seseorang
berada
Domain
peranan
emosi
dalam keadaan bebas dari sakit41. Aktivitas
menggmbarkan pembatasan aktivitas sehari-
fisik merupakan salah satu kegiatan yang
hari karena masalah emosi. Domain peranan
dapat menggambarkan kualitas hidup pasien
emosi juga berkaitan dengan perasaan pasien
secara fisik.
untuk melakukan aktivitas yang dipengaruhi
b. Peranan Fisik
oleh perasaan atau emosi seperti mengurangi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jumlah waktu dalam melakukan aktivitas,
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan,
mengerjakan pekerjaan yang lebih sedikit
responden memiliki skor rata-rata domain 7
dari yang diinginkan atau bahkan tidak
perasaan
melakukan aktivitas34.
seseorang dapat mempengaruhi adanya
Peranan
emosi
seseorang
capek
atau
lelah.
Perasaan
dapat
perubahan mood atau afek dan interaksi
dipengaruhi oleh fungsi seseorang secara
sosial dengan keluarga dan orang sekitar29.
emosional. Fungsi emosional dan kesehatan
Kelainan
mental yang baik merupakan salah satu
tampak pada wajah dan sikap seseorang
penyebab tingginya nilai kualitas mental
seperti
seseorang
sedangkan perubahan kognitif yang terjadi
walaupun
memiliki
nilai
komponen fisik yang rendah. Menurut
karena
21
fungsi emosional dapat dipengaruhi oleh beberapa motivasi.
faktor 22
seperti
adaptasi
mental
pada
meningkat
setelah
satu
dan
kehilanganj
seseorang sering
motivasi,
akan
menangis, semangat,
dan
e.
Kesehatan Mental Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akan
kesehatan mental memiliki skor rata-rata
pasien
diatas skor rata-rata normatif. Hal ini serupa
dinyatakan sakit. Hal ini terjadi karena
dengan penelitian 7 tentang hubungan antara
adanya proses adaptasi yang dialami pasien.
penyakit, usia dan kesehatan fisik dan
Faktor psikologis pasien yang menjadi
kesehatan
penyebab meningkatnya komponen mental
komponen mental pada pasien dengan
kualitas hidup yang mampu menerima
penyakit ginjal seperti kesehatan mental
kenyataan akan penyakit yang diderita. Selain
memiliki skor yang cenderung normal.
itu, motivasi yang merupakan suatu kekuatan
Kesehatan mental merupakan salah satu
mental seseorang untuk melakukan kegiatan
penyebab tingginya nilai kualitas mental
dalam memenuhi harapan dan tujuan juga
seseorang
menjadi
komponen fisik yang rendah 22.
faktor
yang
pasien
sedih
pada
inisiatif dan menjadi apatis.
menyatakan peningkatan skor
komponen
afektif
bulan
mempengaruhi
komponen mental seseorang 47.
mental
menyatakan
walaupun
memiliki
bahwa
nilai
Kesehatan mental yang baik akan
d. Vitalitas
membentuk kecerdasan emosional yang baik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan meningkatkan nilai spiritual dalam diri.
responden memiliki skor rata-rata domain
Hal ini sesuai dengan
vitalitas yang rendah. Hasil penelitian ini
yang memiliki kecerdasan emosional tinggi
sesuai dengan penelitian
bahwa pada awal
akan mampu menguasai diri, mengelola
penilaian skor rata-rata vitalitas responden
emosi, memotivasi diri dan mengarahkan
berada dibawah skor rata-rata normatif, dan
dirinya untuk lebih produktif dalam berbagai
akan meningkat setelah 1 bulan dilakukan
hal yang dikerjakan. Apabila kecerdasan
intervensi.
emosionalnya rendah maka orang akan
Domain
vitalitas
12
25
bahwa seseorang
menggambarkan
menjadi cemas, menyendiri, sering takut,
perasaan pasien saat ini yang berkaitan
merasa tidak dicintai, merasa gugup, sedih
dengan perasaan semangat, perasaan penuh
dan cenderung mudah terkena depresi. Jika
energi, perasaan jenuh atau bosan dan
seseorang mampu mencapai nilai kesehatan 8
f.
mental yang baik akan berpengaruh pada
adekuat, dosis obat dan efek sampingnya
peningkatan kualitas hidupnya.
yang berhubungan peningkatan dosis obat
Fungsi Sosial
sebagai pengaruh negatif pada pengobatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasien. Gejala yang tidak diatasi dengan
responden memiliki skor rata-rata domain
segera akan berkembang dan mengganggu
fungsi sosial diatas skor rata-rata normatif.
kesehatan pasien bahkan memperburuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan
keadaan pasien yang berdampak pada
bahwa
3
pasien urolithiasis umumnya memiliki skor
kualitas hidup pasien.
fungsi sosial yang tinggi. Fungsi sosial menggambarkan tentang
3. Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
seberapa sering masalah kesehatan fisik dan
Terhadap Komponen Fisik Kualitas
perasaan emosi mempengaruhi aktivitas
Hidup Pasien Urolithiasis
sosial. Skor kualitas hidup merupakan
Edukasi perawat berpengaruh terhadap
indikasi level fungsi sosial pada kesehatan
peningkatan komponen fisik kualitas hidup
mental. Hal ini penting dalam mendukung
pada pasien. Hal ini terjadi karena adanya
hubungan
pemberian edukasi tentang pencegahan
sosial
(social
belonging)
dan
hubungan komunitas (community belonging)
urolithiasis
yang merupakan ikatan yang dimiliki oleh
pengetahuan responden tentang aktivitas
seseorang dengan lingkungan sosialnya,
rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat
diantaranya
dengan
dan menjaga pola diet, serta mengkonsumsi
teman-teman, mempunyai hubungan sosial,
banyak cairan minimal 2 liter per hari sebagai
aktif serta tidak mengalami kesulitan dalam
bentuk pencegahan terjadinya urolithiasis
hubungan sosial. Aktivitas spiritualitas dan
berulang.
sosial akan memberikan nilai tertinggi untuk
menunjukkan
menemukan kebermaknaan dan rasa harga
intervensi terdapat skor rata-rata komponen
dirinya 11,25.
fisik kualtas hidup yang meningkat setelah
senang
berkumpul
3. Rasa Nyeri
sehingga
Hasil
meningkatkan
penelitian
bahwa
pada
ini
juga
kelompok
diberikan pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Komponen fisik kualitas hidup pada
responden memiliki skor rata-rata domain
penelitian ini khususnya pada domain
nyeri yang rendah, rasa nyeri merupakan
peranan fisik, rasa nyeri dan kesehatan
skor
setelah
umum memiliki skor yang rendah meskipun
peranan fisik. Hal ini sesuai dengan hasil
terjadi peningkatan setelah diberi pendidikan
penelitian
kesehatan sebanyak 25%, hal ini sesuai
rata-rata 38
terendah
kedua
menyatakan nyeri yang timbul
pada seseorang dapat berdampak negatif
dengan
pada aktivitas dan kegiatan fisik lain.
sebagian besar pasien dengan urolithiasis
Dampak nyeri pada kualitas hidup pasien
memiliki kualitas hidup lebih rendah pada
dan
kebutuhan yang tidak terpenuhi
domain fungsi fisik, peranan fisik, rasa nyeri
disebabkan karena kontrol nyeri yang tidak
dan kesehatan umum sebelum diberik 9
12,17
yang
menyatakan
bahwa
intervensi dan meningkat setelah diberi
pencegahan terjadinya urolithiasis berulang
intervensi selama satu bulan.
sangat penting dilakukan untuk memperbaiki
Hasil penelitian ini sesuai dengan40, bahwa
setelah
mendapatkan
pengetahuan
intervensi
faktor
pasien
resiko
tentang
pembentuk
penyebab, batu
dan
berupa pendidikan kesehatan, komponen
pencegahan berulang serta perawatan setelah
fisik kualitas hidup pasien meningkat 12%.
serangan, dan perubahan perilaku sehat
Penelitian ini menjelaskan bahwa beberapa
pasien yang sangat beresiko terjadinya
peneliti lain menyatakan bahwa pasien yang
kekambuhan dan komplikasi gagal ginjal dan
diberikan
hidronefrosis.
pendidikan
kesehatan
menunjukkan adanya peningkatan kualitas
Pendidikan kesehatan diperlukan bagi
hidup yang lebih tinggi dibanding pasien
pasien urolithiasis
yang tidak diberi pendidikan kesehatan.
berkaitan dengan perilaku seseorang untuk
peningkatan terjadi pada tingkat pemahaman
berubah. Kepatuhan dalam pengelolaan diet,
pasien tentang penyakit, kepatuhan pasien,
aktivitas dan cairan, serta manajemen nyeri
penurunan
sangat penting dilakukan pada kegiatan
angka
kekambuhan
serta
kemampuan pasien untuk merawat dirinya. menyatakan
kesehatan.
Usaha
untuk
implementasi
mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan
pendidikan kesehatan merupakan salah satu
kepatuhan dalam melakukan perilaku sehat
program dalam meningkatkan kemandirian
sehingga
pasien
kesehatan dan komplikasi urolithiasis dapat
36
dan
bahwa
pelayanan
karena penyakit ini
berdampak
positif
dalam
meningatkan kualitas hidup pasien.
dapat
tercapai
pengendalian
diminimalkan 5,13,16.
Hasil 26 juga mendukung hasil penelitian
Efektivitas penggunaan suatu metode
ini yang mengungkapkan bahwa kurangnya
dapat terjadi apabila kesesuaian antara
pengetahuan pada pasien tentang pentingnya
metode
meningkatkan aktivitas fisik menjadi salah
pengajaran atau dengan kata lai pemilihan
satu
dan penentuan metode yang tepat mutlak
hambatan
bagi
pasien
dalam
dengan
semua
komponen
pencegahan dan penyebab menurunnya
untuk tercapainya tujuan secara efektif
kualitas hidup pasien urolithiasis. Pelaksanaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pendidikan kesehatan pada penelitian ini
kelompok yang mendapatkan pendidikan
diberikan secara bertahap yang berfokus
kesehatan melalui metode diskusi dan curah
pada konsep penyakit dan pencegahan yang
pendapat
dapat dilakukan pasien. Pemberian informasi
meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dapat
yang berkaitan dengan pencegahan salah
terjadi
satunya adalah melakukan aktivitas fisik
responden, adanya suasana yang saling
secara rutin dan teratur.
menghormati
5,14
mengungkapkan
lebih karena
berpengaruh adanya
dan
keaktifan
menghargai,
45.
dalam dari adanya
bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan
suasana percaya diri dan mempercayai orang
pada
yang
lain, dan keterbukaan. Hal ini didukung oleh
menjalani operasi salah satunya tentang
proses belajar berprinsip pada penemuan diri
pasien
dengan
urolithiasis
10
sendiri dan keterbukaan, suasana belajar
skor komponen mental kualitas hidup
yang mengakui adanya kekhasan pribadi,
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
suasana
adanya
kesehatan pada kedua kelompok. Hasil
yang
penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada
dan
kelompok intervensi terdapat skor rata-rata
berbuat kesalahan serta adanya evaluasi
komponen mental kualtas hidup yang
secara bersama dan evaluasi individu 44.
meningkat setelah diberikan pendidikan
yang
perbedaan,
membenarkan
adanya
memperbolehkan
suasana
adanya
keraguan
Pendidikan kesehatan yang berkenaan
kesehatan. Hal ini kemungkinan terjadi
dengan komponen fisik kualitas hidup
karena edukasi yang diberikan pada tahap
adalah kesehatan fisik. Kesehatan fisik yaitu
kedua yaitu tentang pencegahan urolithiasis
keadaan baik artinya bebas dari sakit pada
salah satunya adalah menghindari stres dan
seluruh tubuh dan bagian-bagian lainnya.
adanya
Kesehatan
memberikan motivasi kepada pasien untuk
kemampuan
fisik
dapat
individu
mempengaruhi
untuk
dukungan
dari
keluarga
yang
melakukan
memiliki perilaku sehat dan membantu
aktivitas. Keaktifan responden dalam usaha
pasien dalam menyiapkan diet yang akan
meningkatkan perubahan gaya hidup tampak
dikonsumsi oleh pasien.
pada kemauan pasien untuk melakukan
Komponen mental kualitas hidup terdiri
kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan.
dari peranan emosi, vitalitas, fungsi sosial
Kegiatan dalam melakukan kontrol ulang
dan kesehatan emosi. Komponen mental
adalah
akan
pada penelitian ini memiliki nilai cenderung
pentingnya kesehatan dan dapat digunakan
normal pada setiap domain setelah diberi
sebagai sarana diskusi berkaitan dengan
pendidikan kesehatan dengan peningkatan
penyakit
sebanyak
bentuk
yang
kesadaran
pasien
dideritanya
sehingga
12%
dari
sebelum
diberi
responden mendapatkan informasi yang
pendidikan kesehatan, hal ini sesuai dengan
lebih
ini
penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas
membutuhkan peran serta petugas kesehatan
pasien dengan urolithiasis memiliki skor
dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan
komponen mental kualitas hidup cenderung
meningkatkan kualitas hidup pasien
normal setelah diberi intervensi
lengkap
lagi.
Kegiatan
penelitian 4. Pengaruh
Pendidikan
40
3,12,17.
Hasil
mendukung penelitian ini
Kesehatan
bahwa pendidikan kesehatan yang diberikan
Terhadap Komponen Mental Kualitas
kepada pasien dan keluarga meningkatkan
Hidup Pasien Urolithiasis
komponen mental kualitas hidup pasien
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sebesar 13%. Peningkatan terjadi umumnya
pada kedua kelompok didapatkan nilai
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
bermakna (p value < 0,05) yaitu pada
seperti kemauan, motivasi dan proses
kelompok kontrol p value 0,005 dan pada
adaptasi yang dialami pasien. Hal ini pun
kelompok intervensi p value 0,002. Hasil ini
didukung oleh
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pasangan hidup, orang tua, anak dan 11
22
bahwa dukungan dari
keluarga dekat dapat memberi semangat dan
untuk mengetahui, mendalami, dan akhirnya
kekuatan bagi pasien dalam mengambil
memberikan pengertian yang lebih baik serta
setiap keputusan yang baik pada masalah
merangsang untuk meneruskan pesan-esan
kesehatannya
kepada orang lain 48.
serta
meningkatkan
nilai
kualitas hidup pasien pada komponen
Penelitian ini, pendidikan kesehatan
mental kualitas hidup. Hasil penelitan
diberikan dengan media leaflet. Leaflet yang juga mendukung hasil
diberikan berisikan tentang konsep penyakit
penelitian ini yang mengungkapkan bahwa
dan pencegahan yang dapat dilakukan oleh
kualitas hidup pasien didapatkan skor
responden
komponen fisik lebih rendah dibanding skor
menghindari
komponen mental yang cenderung normal.
dukungan keluarga. Leaflet diberikan saat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
melakukan interaksi ke pasien dan leaflet
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada
digunakan sebagai panduan pasien dalam
responden dapat merubah tidak hanya pada
mencari informasi singkat tentang urolithiasis.
aspek biologis, fisik, namun dapat juga
42,45
merubah
sosial
media yang dapat diperoleh dengan mudah
responden dan memberikan pengaruh pada
serta efektif untuk digunakan sebagai media
seluruh aspek kehidupan termasuk masalah
informasi dimana sebagai media informasi,
kesehatan dan keterbatasan.
pemilihan gambar atau foto yang akan
aspek
7
kejiwaan
dan
salah
satunya
stress
dan
adalah pentingnya
menyatakan bahwa media leaflet adalah
Pendidikan yang diberikan merupakan
digunakan disesuaikan dengan tujuan yang
suatu proses pengembangan kemampuan,
telah ditetapkan. Gambar dan foto yang ada
keterampilan, menambah pengetahuan dan
di dalam leaflet dapat membangkitkan
meningkatkan kualifikasi keprofesionalan.
motivasi
Pendidikan kesehatan, perubahan perilaku
membantu menafsirkan serta mengingat
dan kualitas hidup dapat berhubungan satu
pesan yang berkenaan dengan gambar atau
sama lain. Menurut
foto tersebut.
42
dalam meningkatkan
pemahaman yang baik bagi sasaran didik
dan
minat
individu
untuk
Informasi yang diterima oleh responden
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah
kelompok
satunya adalah media pendidikan kesehatan.
mempercepat
Media pendidikan kesehatan merupakan alat
pengetahuan, berbagai macam informasi
bantu proses pendidikan. Media memiliki
akan meningkatkan pengetahuan responden
manfaat untuk merangsang minat sasaran
dan keluarga dimana salah satu sumber
pendidikan, mengatasi keterbatasan waktu,
informasi yang didapatkan berasal dari
tempat, bahasa dan daya indera dari sasaran
pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh
pendidikan, mengatasi sikap pasif sasaran
peneliti.
pendidikan
interpersonal,
dan
dapat
merangsang
intervensi
dapat
responden
Selain
itu, menghargai
membantu memperoleh
keterampilan dirinya,
pengalaman serta menimbulkan persepsi
keterampilan komunikasi, berpikir sistematis
yang sama, mendorong keinginan sasaran
dan mampu mengatasi masalah dengan 12
efektif serta memiliki kualitas hidup dan
skor kualitas hidup pada komponen fisik dan
kepuasan hidup yang tinggi dapat menjadi
komponen mental pada kelompok yang
indikator meingkatnya kualitas hidup pasien
mendapat pendidikan kesehatan. Pendidikan
secara fisik dan mental. Kualitas hidup yang
kesehatan
baik ditandai dengan kehidupan yang sehat
penatalaksanaan
secara fisik dan psikologis.
diberikannya
merupakan
salah
urolithiasis,
satu dengan
pendidikan
kesehatan
diharapkan ada perubahan perilaku menjadi 5. Pengaruh
pendidikan
kesehatan
sehat,
kemampuan
untuk
mengelola
terhada[ komponen fisik dan komponen
kesehatannya sendiri termasuk mengontrol
mental kualitas hidup pada kelompok
atau mencegah terjadi kekambuhan dan
kontrol dan kelompok intervensi
komplikasi yang mungkin muncul.
Hasil penelitian didapatkan selisih skor
Peningkatan skor rata-rata komponen
komponen fisik dan komponen mental
fisik dan komponen mental kualitas hidup
kualitas hidup urolithiasis
dapat
pada kelompok
terjadi
karena
suatu
proses
kontrol lebih rendah dibandingkan selisih
pembelajaran melalui pendidikan kesehatan
skor responden pada kelompok intervensi,
yang diberikan secara bertahap dan sesuai
hasil analisis lanjut juga menyimpulkan
kebutuhan pasien. Penelitian ini melakukan
bahwa terdapat perbedaan selisih skor rata-
pendidikan kesehatan secara dua tahap pada
rata komponen fisik dan komponen mental
kelompok inetrvensi, pada tahap pertama
kualitas
diberikan
hidup
yang
bermaknya
pada
informasi
tentang
konsep
kelompok kontrol dan kelompok intervensi
penyakit, serta pada tahap kedua peneliti
dengan p value 0,037 (p value < 0,05). Hal ini
melakukan sedikit pengulangan materi tahap
membuktikan bahwa pendidikan kesehatan
pertama dan kemudian dilanjutkan dengan
meningkatkan skor komponen fisik dan
memberikan informasi tentang pencegahan
komponen mental kualitas hidup. Kualitas
dan perawatan paska tindakan medis.
hidup adalah respon emosi pasien terhadap
Penelitian ini didukung oleh
aktivitas sosial, emosional, pekerjaan, dan
pendidikan yang diberikan secara terus
hubungan sosial, perasaan senang, dan
menerus dan bertahap dapat berkontribusi
adanya harapan dan kepuasan 41.
terhadap
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa
terjadinya
kekambuhan dan komplikasi, meningkatkan
yang
23
pencegahan
14
kemandirian serta meningkatkan kualitas
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
hidup pasien.
yang
dalam
penanganan awal yang tepat diharapkan
dapat
mampu mencegah terjadinya kekambuhan.
diberikan
intervensi
kepada
discharge
pasien planning
12
menjelaskan edukasi dan
meningkatkan kualitas hidup pasien 20 kali
Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada
lebih besar dibanding dengann pasien yang
kelompok kontrol diberikan sesuai standar
tidak diberi intervensi. Penelitian
dan rutinitas rumah sakit yang dilakukan
40
juga
mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan
oleh 13
dokter
dalam
bentuk
penjelasan
penyakit, tanpa persiapan atau media khusus,
untuk berdiskusi, tanya jawab dan curah
sehingga responden hanya mendapatkan
pendapat kepada peneliti. Fokus bahasan
informasi melalui penjelasan dokter secara
diskusi adalah permasalahan yang dihadapi
singkat tersebut. Penambahan informasi
tentang penyakitnya dan persiapan pasien
seperti
meningkatkan
setelah keluar dari rumah sakit. Peneliti
pemahaman dan pengetahuan responden
mengamati beberapa kelebihan metode yang
serta diikuti dengan peningkatan skor rata-
diterapkan
rata komponen fisik dan komponen mental
mendapatkan pendidikan kesehatan dengan
kualitas hidup yang dapat dilihat dari hasil
diskusi (ceramah dan curah pendapat),
penelitian namun besaran peningkatan skor
terlihat
rata-rata
jika
keyakinan akan kemampuannya merubah
dibandingkan dengan peningkatan skor rata-
pola pikir dan pola hidup selanjutnya paska
rata komponen fisik dan komponen mental
mengalami urolithiasis. Pasien menyadari
pada kelompok intervensi.
bahwa dirinya memiliki kemampuan yang
ini
juga
dapat
tersebut
tidak
tinggi
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa
dari
respon
bahwa
pasien
pasien
lebih
ketika
memiliki
cukup untuk mencapai kemandirian yang
peneliti menerangkan bahwa pendidikan
diharapkan.
kesehatan dan kualitas hidup menjadi bagian
Penelitian ini didukung oleh
44
bahwa
yang tak terpisahkan karena membentuk
metode diskusi dengan aplikasi ceramah,
hubungan
dinamis41.
tanya jawab dan curah pendapat merupakan
Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh
suatu metode belajar yang didalamnya ada
petugas kesehatan baik di rumah sakit
keterlibatan mental dan kegiatan penemuan
ataupun Puskesmas mengharapkan adanya
masalah, mencari data sehingga dapat ditarik
perubahan pada perilaku individu atau
kesimpulan dan ditemukan penyelesaian
kelompok menjadi lebih baik. Peningkatan
masalah
komponen fisik dan komponen
mental
penelitiannya menyatakan bahwa informasi
kualitas hidup juga dipengaruhi oleh adanya
kesehatan yang diterima responden bisa
kemauan dan peningkatan keyakinan diri
menambah
pasien
meningkatkan
yang
terhadap
kuat
dan
kemampuannya
dalam
yang
dihadapi
pasien.
pengetahuan nilai
Hasil
pasien
dan
pada
sikap
positif
menjalani kehidupan setelah mengalami
responden. Dengan kata lain, metode ini
urolithiasis.
bahwa
melibatkan
kegiatan
pengetahuan yang baik tentang gaya hidup
bimbingan
dan
yang sehat dapat meningkatkan kualitas
meningkatkan pemahaman seseorang akan
hidup pasien dengan urolithiasis.
kebutuhannya 49.
3,14
menyatakan
sendiri
fasilitator
dengan sehingga
Pelaksanaan pada penelitian ini, peneliti
Penelitian ini dapat menjadi dasar bahwa
menguatkan materi dengan membagikan
pentingnya mempersiapkan materi edukasi
leaflet kepada responden penelitian sebagai
dan pasien sebelum memberikan pendidikan
panduan
kesempatan
kesehatan. Umpan balik yang jujur tentang
kepada responden yang didampingi keluarga
pendapat dan cara berpikir pasien tentang
dan
memberikan
14
kualotas
hidupnya
kesempatan
serta
kepada
memberikan
pasien
dalam tatanan pelayanan kesehatan di rumah
untuk
sakit.
mengutarakan permasalahan yang dihadapi
2. Melakukan
seputar penyakitnya serta kekhawatiran atau
kebutuhan
kecemasan pasien menghadapi kehidupan
kesehatan sehingga edukasi dapat lebih
selanjutnya setelah mengalami urolithiasis dan
efektif dan sesuai sasaran.
paska rawat inap di rumah sakit
pengkajian pasien
awal
terhadap
tentang pendidikan
yang
3. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan sebagai
menjadi suatu hal penting, karena hal ini juga
intervensi pendidikan kesehatan kepada
memupuk
pasien urolithiasis sehingga pelaksanaannya
keyakinan
pasien
akan
kemampuannya memiliki perilaku hidup
lebih optimal dan efektif.
sehat sehingga dapat mencegah keparahan
4. Diperlukan penelitian tentang efektifitas
penyakit pasien.
edukasi
terstruktur
dengan
melakukan
screening
awal
pengetahuan
responden
KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih
Kesimpulan
akurat
1. Responden sebagian besar memiliki skor rata-rata komponen fisik dan komponen
REFERENSI
mental kualitas hidup rendah pada setiap
1. Afifi, M. (2007). Gender differences in
domain yaitu pada fungsi fisik, peranan fisik,
mental health. Singapore Med J. 48: 385-
peranan
91.America Urologic Association (AUA).
emosi,
vitalitas,
rasa
nyeri,
kesehatan umum
(2007). Urologic Disease in America. diakses 12
2. Pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap
Februari 2016 dari www.kidney.niddk.gov
peningkatan komponen fisik kualitas hidup
2. America
Urologic
Association
(AUA).
pasien urolithiasis sebelum dan sesudah
(2007). Urologic Disease in America. diakses 12
intervensi
Februari 2016 dari www.kidney.niddk.gov
3. Pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap
3. Arafa, M. A., Rabah, D.M. (2010). Study of
peningkatan komponen mental kualitas
quality of life and its determinants in
hidup pasien urolithiasis
patients after urinary stone fragmentation.
sebelum dan
sesudah intervensi
Health and Quality of Life Outcomes. 8: 119-124
4. Pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap
4. Abdurachim K., Kalim H., & Radi, B.
peningkatan komponen fisik dan komponen
(2007). Quality of Life Evaluation Coronary
mental kualitas hidup pasien urolithiasis pada
Artery Bypass Graft Surgery in Patient who
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Underwent
Phase
III
Rehabilitation
Program. Jurnal Kardiologi Indonesia. Vol. 28: Saran 1. Mensosialisasikan
189-196. dan
memberikan
5. Colella, J., Kochis, E., Galli, B., & Manuver,
pendidikan kesehatan yang komprehensif
R. (2005). Urolithiasis/ Nephrolithiasis:
15
What’s It Alla About?. Urology Nursing. Vol.
14. Nazro, J & Memunn, A. (2004). Grnder
24. No. 6: 427-449
diferences in well-being in older age. J
6. Eric, N. (2005). Obesity, Weight Gain and the
Risk
of
Kidney
Stone,
Epidemiol Community Health. 58:333-9.
JAMA,
15. Okhunov, Z., Duty, B., Smith, A.D., Okeke,
293(4):455-462 7. Hopman,
O. (2011). Management of urolithiasis in
W.M.
(2009).
Associations
patients
after
urinary
diversions.
between chronic disease, age and physical
International.
and mental health status. Chronic Disease in
doi:10.1111/j.1464-410X.2011.10194.x
Canada. Vol.29, N0.2. 8. Krisna,
D.N.P.
108,
BJU
330–336.
16. Penniston, K.L., & Nakada, S.Y. (2007).
(2011).
Faktor
resiko
Health related Quality of Life Differs
penyakit batu ginjal. KEMAS. 7(1):51-62
Between Male and Female Stone Formers.
9. Lotan, Y., Jimenez, I.B., Wijnkoop, I.L.,
The Journal of Urology. Vol. 178; 2435-2440.
Daudon, M.M., Molinier, L., Tack, I.,
17. Potter A.G & Perry. (2009). Buku Ajar
Nuijten, M.J.C. (2013). Increased Water
Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, &
Intake as a Prevention Strategy of Recurrent
Praktik. Volume I. Edisi 7. Jakarta: Penerbit
Urolithiasis: Major Impact of Compliance
buku kedokteran EGC
on Cost-Effectiveness. Jurology. Volume 189,
18. Prabowo, E., & Pranata, A.E. (2014). Buku
Issue 3, Pages 935-939
Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan
10. Anissa. (2013). Penilaian Kualitas Hidup
Pendekatan
pada Usia Lanjut Dengan Eq-5d Di Klub
NANDA,
NIC
dan
NOC.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Jantung Sehat Kelurahan Pondok Kelapa
19. Ratu, G., Badji, A., Hardjoeno. (2006). Profil
Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.
analisis batu saluran kemih di laboratorium
Tesis. Universitas Indonesia.
patologi klinik. Indonesian Journal of Clinical
11. Modersitzki, F., Pizzi, L., Grasso, M.,
Pathology and Medical Laboratory. 12(3):114-
Goldfarb, D.S. (2014). Health-related quality
117
of life (HRQoL) in cystine compared with
20. Bolhke,
M.,
&
Nunes,
D.L.
(2008).
non-cystine stone formers. Urolithiasis. 42(1):
Predictores of quality of life among patients
53-60
on dialysis in southern Brazil. Sao Paulo Med
12. Moe,
O.W.
(2006).
Kidney
stones:
J. 126(5):225-6.
pathophysiology and medical management.
21. Rahman, A.R., Rudiansyah, M., Triawanti.
Lancet; 367(9507):333-44.
(2013).
Hubungan
antara
adekuasi
13. Mohammed, R.F., Mohammed Z.A., Fathi,
hemodialisis dan kualitas hidup pasien di
A., Mohammed, J.A. (2015). Impact of
RSUD Ulin Banjarmasin. Berkala Kedokteran.
Health
Vol.9. No.2: 151-160.
Program
for
Elderly
Patients
Undergoing Extracorporeal Shock waves
22. Rahmi, Upik. (2011). Pengaruh discharge
Lithotripsy on Clearance of Urolithiasis.
planning terstruktur terhadap kualitas hidup
Journal of American Science. 11(6): 188-200
pasien stroke iskemik di RSUD Al-Ihsan dan RS Al-Islam. Tesis. Universitas Indonesia 16
23. Rully, M.A. (2010). Batu Staghorn pada
32. Vijaya, T., Kumar, M.S., Ramarao, N.V.,
Wanita: Faktor Resiko dan Tata Laksananya.
Babu,
A.N.,
&
Ramarao
N.
(2013).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa kedokteran Indonesia.
Urolithiasis and Its Causes-Short Review.
Vol. 1 No. 1. 52-58
The Journal of Phytopharmacology; 2(3) : 1-6
24. Rohmah, A.I.N., Purwaningsih., & Bariyah.
33. Ware, J.E., & Sheirbourne, C.D. (2000). The
K. (2012). Kualitas hidup lanjut usia. Jurnal
MOS 36 item short form health survey (SF-
Keperawatan. Vol.3 No.2: 120-132.
36). Conceptual frame work and item
25. Shamsuddeen, S.B., Bano, R & Shammari,
selection. SPINE. 25(24): 3130-39
E.A. (2013). Risk Factors of Renal Calculi.
34. CDC. (2005). Health related quality of life
IOSR Journal of Dental and Medical Science
surveillance
(IOSR-JDMS). Volume 11, Issue 6, 90-95
MMWR. 54(SS04):1-35.
26. Shyu, L.Y.I, Chen, M.C., Chen, C.S., Wang,
united
35. Bahadori,
states,
M.,
1993-2002.
Ghavidel,
F.,
S.P., & Shao, J.H. (2008). A family caregiver-
Mohammadzadeh, S., Ravangard, R. (2014).
oriented discharge planning program for
The effect of an interventional program
older stroke patients and
their family
based on self-care model on health-related
caregivers. Journal of Clinical Nursing. 17:
quality of life outcomes in hemodialysis
2497-2508.
patients. Journal of Education and Health
27. Siener, R., & Hesse, A. (2003). Fluid intake
Promotion. Vol 3. 110
and epidemiology of Urolithiasis. European
36. Chang, S.C., Yang, S.S., Chang, C.C., Lin,
Journal of Clinical Nutrition. 57, Suppl 2, 547-
C.C.,
551
Assessment of health-related quality of life
28. Smeltzer, S.C., & Bare, G. (2008). Brunner &
in
Chung,
Y.C.,
antiviral-treated
Li,
T.C.
Taiwanese
(2014). chronic
Suddarth : Textbook of medical surgical nursing.
hepatitis C patients using SF-36 and CLDQ.
Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia.
Health and Quality of Life Outcomes. 12.97:1-8.
29. Sulistyowati, R., Setiani, O., Nurjazali.
37. Mazloomymahmoodabad, S., Masoudy, G.,
(2013). Faktor resiko yang berhubungan
Fallahzadeh,
dengan kejadian kristal batu saluran kemih.
Education based on precede-proceed on
jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.
quality of life in elderly. Global Jaournal of
12.No. 2/ Oktober 2013.
Health Sciene. Vol.6. No.6. 178-84
30. Bosworth, H.B., Siegler, I.C., Olsen, M.K.,
38. Nursalam.
Brummett, B.H., Barefoot, J.C., Williams,
39. Notoatmodjo,
and quality of life in patients with coronary
Z.
Metodologi
(2014).
Penelitian.
S.
(2010).
Ilmu
perilaku
40. Pradono, J., Hapsari, D., & Sari, P. (2009).
829-839.
Kualitas
31. Tiselius H.G, et al 2008.. Guidelines on The
Jalili,
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
artery disease. Quality of Life Research, 9(7),
Arnhem,
(2014).
&
Jakarta: Penebit Salemba Medika.
R.B., & Mark, D.B. (2001). Social support
urolithiasis.
H.,
hidup
penduduk
Indonesia
menurut international classification of functioning,
Netherlands:
diability and health (ICF) dan faktor-faktor
European Association of Urology
yang mempengaruhi (analisis lanjut data 17
RISKESDAS 2007). Bul. Penelit. Kesehat. Supplement 2009: 1-10 41. Sukardjo.
(2007).
Perbedaan
efektivitas
metode PKM-RS dengan diskusi problem solving dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap dari pasien DM Tipe II di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol.2. No.2 42. Suliha, U., Herawani, Sumiati, & Resnayati, Y.
(2002).
keperawatan.
Pendidikan Jakarta:
kesehatan Penerbit
dalam buku
Kedokteran EGC. 43. Walters, S.J, Munro, J.F, & Brazier, J.E. (2001). Using SF-36 with Older Adults: A Cross Sectional Community-Based Survey. Age & Aging; 30:337-43. 44. Nursalam, & Efendy, R. (2012). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
18