PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA SKRIPSI
Oleh RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
:
PENGARUH
PENDEKATAN
CONTEXTUAL
PEMBELAJARAN
TEACHING AND LEARNING (CTL)
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV
SDIT NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA UTARA NAMA
: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO
NIM
: 0701045190
Telah diuji, dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi dan direvisi sesuai saran penguji. FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA Pada hari : Rabu Tanggal
: 7 September 2011
Tim Penguji Nama Jelas
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd
…………………………..
Sekretaris
: Dra. Rahmiati, M.Psi
…………………………..
Penguji I
: Dr. H. Budhi Akbar, M.Si
…………………………..
Penguji II
: Dra. Hj. Fitniwilis, M.Pd
…………………………..
i
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI
:
PENGARUH TEACHING AND
PENDEKATAN
CONTEXTUAL
LEARNING (CTL) TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV SDIT
NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA UTARA NAMA
: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO
NIM
: 0701045190
Tim pembimbing memberikan persetujuan skripsi atas nama mahasiswa tercantum di atas telah mengikuti ujian skripsi. FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA Telah memeriksa dan menyetujui Jakarta, September 2011
Pembimbing I
Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd Pembimbing II
Gufron Amirullah, M.Pd ii
LEMBAR PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk orang tuaku tersayang (Bapak Sudiyono dan Ibu Suwarti) yang telah memberiku doa yang tulus, kasih sayang berlimpah, semangat serta dukungan baik moril maupun material. Terima kasih pah, terima kasih mah atas semuanya. Untuk kakak dan adikku (Mba Ninuk, Mba Nuning dan Intan), yang telah memberiku motivasi dan semangat untukku. Keponakan-keponakan ku yang lucu (Aping, Reva, Gita, Embeb dan Nabila), yang telah memberikku keceriaan. Yang terkasih (Budi Ayatno) yang telah meberiku kasih sayang, dan semangat. Untuk sahabtku nene dan esti, serta teman-teman terbaikku Kompor Meleduk (Ai, iiL, Omah, Septi, Kiki, Feby dan Sovi) yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh canda riang dan tawa. Karna kalian semualah aku dapat menyelesaikkan skripsi ini dengan baik. Terima kasih semuanya... kalianlah penyemangat dalam hidupku...
Moto
: Jadilah manusia yang terbaik bagi diri sendiri dan orang tuamu karna dengan begitu kamu akan mendapat kebahagiaan yang sejati.
iii
ABSTRAK
RINDANG WIJAYANTI RAHARJO. NIM : 0701045190. “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta. 2011. Dunia pendidikan saat ini umumnya hanya menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional saja, sehingga dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar berlangsung monoton dan membuat siswa sulit untuk menerima pelajaran dengan baik. Hal ini di karnakan kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran yang tersesan membuat siswa jenuh dalam belajar. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL). Di mana dalam pendekatan pembelajaran ini siswa belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang dipelajarinya dan siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar karna pada dasarnya guru hanya bersifat sebagai fasilitator saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara. Penelitian ini dilakukan di SDIT Nurul Falah Pagi Kelas IV A dan Kelas IV B Semester II Tahun Ajaran 2010/2011.Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Pendekatan pembelajaran yang penulis gunakan adalah pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning. Sampel penelitian ini meliputi 26 siswa kelas IVA dan 26 siswa Kelas IVB di SDIT Nurul Falah Pagi Jakarta Utara. Instrumen penelitian berupa tes obyektif pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan empat pilihan jawaban. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Koefisien reliabilitas tes 0,820 ini dihitung dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson).. Uji normalitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji Lilliefors. Dari hasil perhitungan normalitas untuk kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning didapat nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,0909> 0,173) pada α 5%, maka dengan demikian populasi berdistribusi normal. Perhitungan normalitas kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran konvensional didapat nilai iv
Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,1056 > 0,173 pada α 5%, maka dengan demikan populasi distribusi normal. Uji homogenitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji fisher. Diperoleh Fhitung = 1,29 Ftabel = 1,95. Pada α = 0,05 dengan dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 25, ternyata Fhitung < Ftabel, maka disimpulkan data hasil belajar IPA siswa bervarians sama. Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh thitung = 5,08, ttabel = 2,031 pada α = 0,05 dan dk = 50. Ternyata thitung = 5,08 > ttabel = 2,031 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara. Pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ini lebih cocok diterapkan dalam proses pembelajaran disekolah dibandingkan dengan model pendekatan konvensional. Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), hasil belajar, IPA.
v
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan manusia kepada jalan kebenaran. Amin. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta. Skripsi ini tersusun tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada : 1. Dr. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA yang telah banyak berjuang dibidang pendidikan dalam usahanya melahirkan guru-guru yang profesional yang berintelektual dan berakhlak islami. 2. Drs. Kusmajid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi S-I PGSD yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga proposal skripsi ini dapat disusun dengan baik. 3. Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik.
vi
4. Gufron Amirullah, M.Pd, Pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan, sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Yang tercinta orang tua (Bapak Sudiyono dan Mamah Suwarti), kakakkakakku (Mba Ninuk dan Mba Nuning) dan adiku (Intan), dengan penuh kesabaran telah mendoakan, mendukung dan membantuku baik moril maupun materil untuk dapat segera menyelesaikan studi. 7. Yang tersayang keponakan-keponakanku (Rahfin, Revania, Regita dan Renita) yang dengan penuh keceriaan telah memberikan semangat dan motivasiku untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini. 8. Yang terkasih (Budi Ayatno) yang dengan penuh kasih sayang telah memberikanku semangat dan doanya untukku untuk dapat menyelesaikan skripsi
ini.
9. Yang terindah teman-teman Mahasiswa PGSD S1 Tahun 2007 khususnya genk KM (Ai, Omah, Iil, Kiki, Tika, Septi, Febi, dan Sovi) yang dengan penuh kebahagiaan memberikan keceriaan dan semangat untukku dalam mengisi saat-saat terpenting dalam hidupku. Penulis berdoa semoga amal kebaikan yang diperbuat senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT dan bagi yang melakukannya akan selalu dilimpahkan rizki dan selalu dalam lindungan-Nya.
vii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunan skripsi ini, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis sendiri. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca sekalian. Amin Ya Rabbal Alamin...... Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Juli 2011
Peneliti
viii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................................... …i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................................... ...ii LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................................................................... ..iii ABSTRAK ................................................................................................................................... ..iv PRAKATA ................................................................................................................................... ..vi DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ..ix DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... ..xi DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................................... .xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................................... xiii Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah .............................................................................................................. 7 D. Perumusan Masalah .............................................................................................................. 7
ix
E. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 7 F. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 8 Bab II : Kerangka Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar ........................................................................................................ 9 2. Hakikat Hasil Belajar ........................................................................................................ 3 3. Hakikat IPA ........................................................................................................ 5 4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ........................................................................................................ 8 5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ........................................................................................................ 3 6. Perubahan Fisik Bumi24 7. Hakikat Pendekatan konvensional33 B. Kerangka Berpiki 36 C. Hipotesis Penelitian 37 Bab III : Metodologi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................................................. 39 B. Metodologi Penelitian .............................................................................................................. 39 C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................................................. 40 D. Definisi Operasional .............................................................................................................. 41 E. Teknik Pengumpulan Data
x
1. Validitas Instrumen 42 2. Reabilitas Instrumen 43 3. Teknik Analisis Data 45 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data …………………………………………............... .............................................................................................................. 47 B. Pengujian Persyaratan Analisis .............................................................................................................. 53 C. Pengujian Hipotesi .............................................................................................................. 54 D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................................................. 55 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ........................................................................................................... 58 B. Implikasi ........................................................................................................... 58 C. Saran ........................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................................... 62 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 167
xi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Data Hasil Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa Kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi…… 4 7 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ... ................. 48 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul Fallah Pagi ........................ ................. 50 Tabel 4.4. Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi………………………………………......... 51
xii
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ............................ ................. 49 Grafik 4.2. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul FallahPagi.................................... ................. 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
2 3 4 5 6 7 8
Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
17 18 19 20 21
Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
22 23 24 25 26 27 26 27
Halaman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen) .............................................................62 Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................... ................. 82 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) ................ ................. 89 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol) ...... ................. 93 Kisi-kisi Penulisan Naskah Soal .................................. ................. 109 Soal Instrumen Penelitian ............................................ ................. 115 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ................... ................. 120 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ................................. ................. 122 Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ............................................... ................. 123 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ........................ ................. 128 Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas Butir Soal Hasil Tes IPA Siswa .................................................. ................. 129 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV B (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi ............... ................. 131 Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen (IV B)....... ................. 132 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV A (Kelas Kontrol) SDIT Nurul Falah Pagi ..................... ................. 139 Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol (IV A) ............ ................. 140 Uji Homogenitas Di Kelas IVA Dan Kelas IVB SDIT Nurul Falah Pagi ................................................ ................. 146 Analisis Uji Statistik .................................................... ................. 148 Nilai Kritis Uji Liliefors................................................ ................. 152 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t ...................................... ................. 153 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ................................ ................. 154 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z ................................................................... ................. 157 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV A ......... ................. 158 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV B .......... ................. 159 Surat Izin Riset Dari Kampus ...................................... ................. 160 Surat Pengantar Dari Sekolah SDIT Nurul Falah ....... ................. 162 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing I ................. 164 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing II ................. 165 Pernyataan .................................................................... ................. 166 Daftar Riwayat Hidup .................................................. ................. 167
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan sangatlah penting bagi manusia karena didalam pendidikan, ia akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar, proses inilah yang menghasilkan perubahan-perubahan tersebut. Ini sesuai dengan pernyataan G. Thompson yang dikutip oleh Hera menyatakan bahwa : “ Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang menetap di dalam kebiasaankebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. 1 Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan manusia
dapat
memperoleh
berbagai
pengetahuan
dan
dapat
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat diterapkan di dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak usia sekolah perlu ditingkatkan terutama pada tingkat Sekolah Dasar. Karna pada tingkat Sekolah Dasar seseorang mulai
1
Hera Lestari Mikarsa, dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD.Jakarta : Universitas Terbuka. hlm 1.3.
1
2
menerima berbagai pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling dasar dalam pendidikan formal. Di dalam pendidikan Sekolah Dasar, siswa mulai mempelajari dan memahami apa saja yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan di Sekolah Dasar. Di dalam Kurikulum pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran pokok yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah IPA atau yang lebih dikenal saat ini Sains merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya
untuk
membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan di lapangan masih ditemui bahwa pembelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi peserta didik. Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA dalam aplikasi sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan tidak tertarik pada
3
pelajaran IPA, disamping pengajar IPA yang mengajar secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) yang teramati selama ini belum optimal. Diantaranya adalah Pudyarto (1996) yang dikutip oleh Gufron menyatakan bahwa : Proses belajar mengajar (PMB) yang dipraktikkan selama ini tidak mampu mengembangkan dan membentuk kemandirian peserta didik, melainkan mengarah kepada pembentukan sikap yang pasif, kurang percaya diri, dan tidak terlatih berfikir kritis guna mengembangkan penalarannya. 2 Hal ini terlihat jelas dalam pendidikan di beberapa sekolah dasar yang masih menerapkan sistem pembelajaran yang cenderung monoton dan membuat siswa menjadi jenuh dalam mengikuti pelajaran. Salah satu sekolah yang masih terlihat menggunakan sistem pembelajaran yang cenderung monoton adalah SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara. System pembelajaran di sekolah ini masih hanya sekadar guru menstranfer ilmu saja tapi siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan siswa tidak dilatih untuk berfikir kritis melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh siswa, karna pada dasarnya guru hanya menggunakan model pendekatan pembelajarn konvensional saja atau yang lebih di kenal saat ini yaitu metode ceramah atau metode ekspositori.
2
Gufron Amirullah. 2007 .Jurnal Visi. Jakarta : Uhamka. hlm. 113.
4
Oleh karena itu pengembangan metode pembelajaran yang tepat harus selalu dilakukan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar- mengajar dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan sesuatu. Namun pendekatan konvensionalah yang banyak dominan digunakan oleh para ahli. Pendekatan konvensional yang digunakan di banyak sekolah, cenderung membuat para siswa belajar konsep-konsep secara abstrak, belajar konsep-konsep tanpa melalui proses penggunaan konsep-konsep tersebut atau belajar konsep-konsep tanpa mengalami atau mengamati acuan konkrit konsep-konsep. Belajar yang demikian cenderung bersifat menerima pengetahuan bukan membangun sendiri pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting. IPA merupakan proses pembelajaran dengan pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah agar dapat menjadi usaha bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Di dalam pembelajaran IPA terdapat materi yang menjelaskan tentang perubahan fisik bumi, yang mencakup faktor-faktor penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari adanya perubahan lingkungan.IPA sebagai
5
ilmu yang mempelajari tentang alam alam sekitar untuk dapat diamati
dapat menggunakan lingkungan
dan dicari penyebab dari adanya
perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk itu di dalam pembelajaran IPA seorang
guru
harus
menggunakan
metode,
pendekatan
model
pembelajaran dan strategi yang tepat agar apa yang dipelajari oleh siswa dapat dimengerti dengan baik. Terdapat pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar-mengajar
di
sekolah,
salah
satunya
adalah
pendekatan
pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Untuk itu pendekatan CTL dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA di sekolah, agar siswa termotivasi untuk memahami dan mencari sendiri setiap makna yang dipelajari oleh siswa. Akan tetapi pendekatan pembelajaran CTL, saat ini masih belum banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan melakukan pendekatan lain yaitu pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) disingkat dengan CTL, dimana siswa belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang telah dipelajarinya dan guru hanya bersifat sebagai pembimbing atau fasilitator saja, sehingga siswa termotivasi untuk berfikir kritis dalam memahami sesuatu malaui apa yang dipelajarinya. Akan tetapi dalam pendekatan CTL ini, guru
6
memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggubakan pendekatan lainnya.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah yang relevan dalam penelitian ini yakni : 1. Mengapa sebagian siswa mengalami kesulitan dan cenderung bosan dengan pembelajaran IPA? 2. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman siswa di dalam meningkatkan hasil belajar siswa ? 3. Apakah pendekatan konvensional dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDIT Nurul Falah sudah efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 4. Apakah penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) efektif dan dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa? 5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan pendekatan kontekstual( Contextual Teaching and Learning) dengan pendekatan konvensional?
C. Pembatasan Masalah Setelah memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, juga karena keterbatasan penulis dalam waktu, sarana dan
7
prasarana, pengetahuan menulis, maka penulis telah fokus lebih mendalam, serta lebih teliti penulis hanya membatasi permasalahan pada pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dengan pokok bahasan perubahan fisik bumi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah penggunaan pendekatan kontekstual (contexstual Teaching and Learning) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah, Cilincing Jakarta Utara”
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar siswa di SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.
F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya : 1. Penulis
8
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang model pendekatan pembelajaran IPA di SD. 2. Guru Melalui hasil ini, diharapkan dapat memberikan motivasi bagi guru dan sebagai masukan dalam memilih model pendekatan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan model
pendekatan
CTL (Contextual Teaching and
Teaching) dalam meningkatkan hasil belajar siswa . 3. Siswa Memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk dapat berfikir kritis dalam memahami setiap materi yang diajarkan melalui pengalaman yang telah didapat oleh siswa. 4. Sekolah Sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas dan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
9
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Sejak manusia diciptakan, sebenarnya ia telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh karena itu, dikatakan bahwa aktivitas belajar itu telah ada sejak adanya manusia. Belajar merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia, karna manusia
adalah makhluk belajar yang di dalam
dirinya terdapat potensi untuk diajar. Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan dari belajar itu sendiri adalah adanya perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. 3 Banyak para ahli yang berpendapat mengenai arti belajar dalam unsur perubahan seseoorang diantaranya menurut Bower dan Hilgard yang dikutip oleh Udin yang menyatakan bahwa : “ Belajar mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan”. 4
3
Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 1011 4 Udin S Winatapura,dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 1.8.
9
10
Belajar menurut psikologi behavioristik yang dikutip oleh Ali menyatakan bahwa : “ Belajar adalah suatu control instrument yang berasal dari lingkungan.
5
Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan
dengan mencoba-coba (Trial and Error). Mencoba-coba ini dilakukan manakala seseorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respon atas sesuatu. 6 Dari definisi tersebut jelas bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan saja tetapi meliputi seluruh kemampuan individu, yang berpusat pada : a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor). b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. c. Perubahan yang relatif menetap. Artinya belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.
5 6
Ali Imron. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. hlm. 5 Ali Imron. Ibid. hlm. 8
11
Menurut psikologi kognitif menyatakan bahwa belajar adalah sebagai suatu usaha untuk mengerti tentang sesuatu. Usaha untuk mengerti tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar. 7 Belajar menurut pandangan psikologi humanistik
manyatakan
bahwa : “ Belajar merupakan cara memberikan kebebasan yang sebesarbesarnya kepada individu. 8 Kebebasan dalam hal ini adalah kebebasan individu untuk berfikir dan mengeluarkan ide-ide dari apa yang telah dipelajarinya dan dipahami oleh individu melalui proses balajar. Perubahan belajar dapat terjadi apabila seseorang telah mengalami proses belajar- mengajar. Bell-Gredler yang dikutip oleh Udin menyatakan bahwa : “ Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dari secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat”. Rangkaian belajar tersebut dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan pendidikan nonformal. 9 Menurut pandangan psikologi gesalt, menyatakan bahwa : “ Belajar terdiri atas hubungan respon yang sederhana tanpa adanya pengulangan ide atau proses berfikir. 10
7
Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 10 Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 11 9 Udin,dkk.Op cit. hlm. 1.5 10 Ali Imran. Op cit. hlm.14 8
12
Di mana dalam proses pendidikan ini, manusia mengalami proses perubahan belajar yang ditandai dengan adanya keingintahuan seseorang terhadap sesuatu, sehingga melalui proses belajar mengajar manusia mendapatkan pengalaman dan diikuti dengan perubahan dari apa yang telah dipelajarinya. Semakin aktif seseorang berinteraksi dalam proses belajar mengajar semakin baik pula perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar. Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud hakikat belajar adalah suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha mendewasakan dirinya melalui pengetahuan yang telah didapatkan melalui proses belajar. Dimana dalam proses belajar tersebut ditandai dengan perubahan-perubahan pada diri individu seseorang. Perubahan yang ditimbulkan dari adanya proses belajar meliputi : perubahan sikap dan tingkah laku, pola pikir, pemahaman dalam memahami sesuatu, dan keterampilan melalui pengalaman yang telah dialaminya memalui proses belajar yang terjadi secara terus-menerus.
13
2. Hakikat Hasil Belajar Tujuan proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah sejumlah hasil yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman yang dikutip oleh Asep bahwa : “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. 11 Setelah melalui proses belajar maka siswa dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Nana Menyatakan bahwa : Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 12 Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Purwanto berpendapat bahwa : “Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”. 13 Sedangkan menurut Purwanto hasil
11
Asep Jihad, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Pressindo. hlm. 14 Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. hlm.22 13 Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm. 45 12
14
belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar 14. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indicator untuk mengetahui hasil perstasi belajar siswa, ini sesuai Degeng yang dikutip oleh Made menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda”. 15 Hasil
belajar
mempunyai
peranan
penting
dalam
proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar diperoleh dari evaluasi pembelajaran. Evaluasi itu sendiri menurut Wand dan Brown menyatakan bahwa :” Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 16 Menurut Dimyanti berpendapat bahwa “Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar”. 17 Dari uraian tersebut telah dipaparkan, maka hakikat hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil akhir pengambilan keputusan mengenai 14
Purwanto. Ibid. hlm. 46 Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. hlm. 6 16 Syaiful Bahri. Op cit. hlm. 50 17 Dimyanti,dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 200 15
15
tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.
3. Hakikat Sains (IPA) 1. Pengertian IPA Secara umum IPA didefinisikan sebagai suatu sistem dalam mempelajari alam melalui pengumpulan data dengan cara observasi dan percobaan yang terkendali. Setelah data dikumpulkan baru dapat dikemukakan teori yang lebih jauh untuk menjelaskan apa yang telah diteliti. 18 IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Powler yang menyatakan bahwa : IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. 19 Akan tetapi IPA juga sering digambarkan hanya sekedar kumpulan hukum dan catalog dari fakta-fakta yang tidak berhubungan. Gambaran yang sempit tersebut akhirnya akan mempengaruhi cara menyikapi IPA sebagai hal yang rumit dan membosankan. 18 19
Tim Penyusun.2008. Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Negri Jakarta. hlm. 196 Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkankan IPA di Sekolah Dasar. hlm. 2
16
IPA mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang sistimatik dari gejala - gejala alam. H.W. Powler mendefinisikan pengertian tentang sains sebagai “ Systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction “. Terjemahan bebasnya adalah, “ Ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi “ 20. Selain itu, Nash 1993 yang dikutip oleh Usman Samatowa dalam bukunya The Nature of Sciences menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia bersifat analisis,
lengkap, cermat, serta
menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. 21 Secara singkat dapat dikatakan IPA merupakan suatu usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar dan dijelaskan dengan penalaran yang valid sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul. 22 Jadi, IPA mengandung tiga hal, yaitu proses (usaha manusia
20
http://wdsains.blongspot.com/03/02/2011/hakikat ipa Usman Samatowa. Log cit. hlm. 2 22 Budi Akbar. 2010. Kumpulan Materi PLPG. Jakarta : Uhamka. hlm.37 21
17
memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya tepat),, dan produk (kesimpulan yang betul). IPA juga dikatakan sebagai suatu objek atau pokok bidang studi yang membahas kenyataan, fakta-fakta, teori-teori untuk menggambarkan tentang kerja dari alam. Menurut Paolo dan Martin yang dikutip oleh Budi menyatakan bahwa IPA untuk anak-anak mencakup kegiatan-kegiatan seperti : “Mengamati yang terjadi, mencoba memahami yang terjadi, mempergunakan pengetahuan baru untuk diramalkan apa yang akan terjadi dan menguji ramalan-ramalan di bawah konddisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar”. 23 IPA membahas kenyataan, fakta-fakta dan teori-teori melalui kerja yang dilakukan untuk dapat memecahkan ilmu-ilmu yang terdapat di alam ini yang pada akhir didapatkan produk sains (hasil IPA) yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Sehingga dengan belajar sains, siswa belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam kehidupan, karena seluruh aktivitas/kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan di alam merupakan peristiwa IPA. Berdasarkan analisis laporan proyek sintesis, sains dapat disimpulkan bahwa pengajaran IPA orientasinya harus berubah, tidak lagi menekan pada struktur keilmuannya dan menyiapkan siswa untuk menjadi saintis semata, tetapi harus lebih manusiawi dan membekali siswa untuk
23
Budi Akbar. Ibid. hlm.38
18
menghadapi maslah-masalah yang berhubungan dengan sains dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 24 definisi tersebut maka hakikat IPA dalam penelitian ini adalah sebagai proses yang merujuk pada suatu aktivitas ilmiah atau kerja cara memperoleh hasil IPA. Dalam mengajar IPA tidak berarti hanya menstransfer materi IPA yang terdapat dibuku lebih jauh siswa diajak masuk ke dalam alam yang konkret melalui cara mengajak siswa melakukan pengamatan sendiri untuk menemukan jawaban dari apa yang diamati.
4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam proses pembelajaran begitu banyak pendekatan yang digunakan akan tetapi kebanyakan pendekatan tersebut berdasarkan konsep semata tanpa dibekali peserta didik dalam memecahkan masalah dengan kemampuan yang dimilikinya dalam kehidupan nyata. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya, ini sesuai dengan sagala yaitu : Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 25 Pendekatan yang menekan pada kehidupan dengan situasi dunia nyata peserta didik yang menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya 24 25
Nono Sutarno. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.12 Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. hlm. 87
19
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, ini sesuai dengan pendapat Wina bahwa : Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. 26 Menurut Depdiknas yang dikutip oleh Dody menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. 27 Dalam kontek CTL, pembelajaran harus membantu peserta didik untuk membangun sendiri pengetahuannya dan dapat memecahkan masalah dari apa yang dipelajarinya. Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, yaitu : a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
26
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. hlm.253 27 Dharma Kesuma,dkk 2010. Contextual Teaching and Learning. Garut : Rahayasa Research and Training. hlm.58
20
b. Pembelajaran
yang
kontekstual
adalah
belajar
dalam
rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. c. Pemahaman
pengetahuan
(understanding
knowledge),
artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya garus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehngga tampak perubahan perilaku siswa. e. Melakukan
refleksi
(reflecting
knowledge)
terhadap
strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sevagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi. Karakteristik pembelajaran kontekstual melibatkan 7 asas utama dalam pembelajaran yakni : konstruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata. Proses belajar-mengajar akan lebih efektif bila dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Ihat menyatakan bahwa :
21
Pembelajaran CTL merupakan upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 28 Pendekatan CTL bertujuan membantu para peserta didik melihat makna pada materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, konteks pribadi, social dan budaya mereka. Dalam CTL terrdapat delapan komponen, yaitu : 1. Membuat hubungan-hubungan yang bermakna. 2. Melakukan pekerjaan yang berarti. 3. Melaksanakan proses belajar yang diatur sendiri. 4. Bekerja sama. 5. Berfikir kritis dan kreatif. 6. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.. 7. Mencapai standar tinggi. 8. Menggunakan penilaian otentik. Di
dalam
pembelajaran
Contextual
Teaching
and
Learning
mengajarkan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam berfikir kritis dan kreatif serta memberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian berfikir siswa dalam tingkatan yang lebih tinggi dalam dunia nyata. Sesuai dengan pendapat Elaine yang mendefinisikan CTL sebagai : 28
Ihat Hatimah,dkk. 2007. Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.17
22
Sebuah system yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bagian-bagian ini terjalin satu sama lain sehingga menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses yang berbeda, yang digunakan secara bersama-sama, memampikan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. 29 Menurut D’ Arcangelo yang dikutip oleh Elaine menyatakan bahwa : Para ilmuwan mengemukakan bahwa “ anak-anak lebih kompeten dan dapat belajar lebih baik daripada yang telah diperkirakan dalam teoriteori. Salah satu yang paling menakjubkan dari anak-anak adalah keterbukaan mereka pada informasi baru dan kemauan mereka untuk berubah”. 30 Berfikir kritis dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah dan berfikir kreatif untuk mempelajari masalah sacara sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi orisional. Contextual teaching and learning adalah model pembelajaran yang menekan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental. 31 Di dalam penelitian ini pada hakikat pendekatan
kontekstual
adalah suatu pendekatan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan dunia nyata peserta didik serta melibatkan peserta didik dalam mencari makna atau konteks itu sendiri di dalam materi akademik yang siswa pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik 29
Elaine B Johnson. 2010. Contextual Teaching dan Learning. Bandung : Kaifa. hlm. 65 Elaine. Ibid. hlm. 184 31 Wina Sanjaya. Op cit. hlm. 270 30
23
dengan konteks dalam kehidupan sehari mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social dan budaya siswa.
5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD Menurut Kurikulum 2004 yang berbasis pada kompetensi (Depdiknas, 2003) tujuan pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar pada prinsipnya membekali siswa untuk memiliki kemampuan berbagai cara untuk “mengetahui” dan “cara mengerjakan” yang dapat membantu siswa dalam mamahami alam sekitar.
32
Sedangkan secara rinci, tujuan
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah: a) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA, teknologi dan masyarakat. b) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. c) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. d) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. e) Menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
32
Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. hlm. 23
24
6. Perubahan Fisik Bumi A. Faktor Penyebab lingkungan fisik 1. Faktor Angin Angin sepoi-sepoi sangat nyaman terasa di badan, terutama di daerah panas. Angin juga membantu penyerbukan berbagai tanaman untuk menghasilkan buah. Angin kencang dengan kecepatan tinggi dapat menimbulkan kerusakan di permukaan bumi. Angin kencang sambil berputar disebut angin puting beliung. Angin ini dapat menyapu segala yang ada di permukaan bumi, rumah-rumah, kendaraan bahkan pohonpohon juga dapat terangkat dan rusak. Di Amerika, angin ini terkenal dengan nama angin Tornado. Angin ini biasanya disebut badai atau topan. Hujan badai sering terjadi di laut, jika anginnya sampai ke pantai menyebabkan kerusakan yang parah di pantai karena kecepatan angin dapat lebih dari 100 km/jam. Kadang-kadang air laut jadi pasang dan terjadi banjir. Badai yang pernah terjadi di beberapa negara, misalnya Badai Catrina dan Badai Nina. Badai gurun terjadi di gurun pasir karena angin kencang meniup gurun pasir dan menyebabkan permukaan gurun berubah-ubah. Badai salju kadang-kadang terjadi karena angin bertiup kencang ketika turun salju. Angin menerbangkan butiran-butiran es menyebabkan pemandangan menjadi terbatas. Akibat badai salju sering terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
25
Angin Tornado
2. Faktor Hujan Hujan sangat dinantikan oleh manusia, terutama para petani untuk mengairi sawah atau lahan pertaniannya. Banjir sering terjadi di manamana akibat hujan. Di perkotaan, banjir dapat disebabkan oleh air hujan yang tidak tertampung lagi di sungai-sungai untuk dialirkan ke laut. Banjir di suatu kota dapat saja terjadi akibat banjir kiriman dari kota lain yang mengalami hujan deras. Debit air sungai meningkat dan air sungai dapat meluap di daerah yang sungainya sudah dangkal. Di daerah pegunungan yang gundul kadang-kadang terjadi bencana banjir akibat hujan yang deras
26
di puncak gunung. Di gunung yang gundul air hujan dapat mengikis lapisan tanah di permukaan bahkan menyeret batu-batu, tanah, dan pohonpohon dari atas bukit. Banjir yang membawa material tersebut disebut banjir bandang. Airnya biasanya berwarna cokelat karena mengandung lumpur.
Banjir di ibu kota
27
3. Faktor Sinar Matahari Tumbuhan sangat membutuhkan sinar matahari untuk membuat makanannya melalui proses fotosintesis. Hewan juga membutuhkan sinar matahari untuk kehidupannya. Manusia memanfaatkan cahaya matahari untuk keperluan hidupnya. Mulai dari menjemur pakaian sampai membuat pembangkit listrik tenaga surya. Namun, cahaya matahari juga dapat membawa dampak yang tidak diharapkan oleh manusia. Ketika musim kemarau yang panjang, cahaya matahari dapat menyebabkan keretakan pada tanah dan batuan. Cahaya matahari pun dapat membakar pepohonan atau rerumputan yang kering. Sehingga terjadilah kebakaran hutan. Daratan yang tadinya hijau ditumbuhi pepohonan yang rindang, kemudian berubah menjadi daratan yang gundul dan tandus.
28
Tanah Kekeringan 4. Faktor Gelombang Air laut Ombak terjadi karena gelombang air laut. Pantai yang landai dapat terjadi akibat batu karang di pantai terus menerus terhantam ombak air laut. Batu karang hancur menjadi butiran pasir yang halus terhampar luas.Jika pasir berasal dari batu karang berwarna putih pantai ini dikenal dengan nama pasir putih. Pantai yang curam dengan batu karang yang terjal terjadi karena hempasan gelombang air laut yang sangat kuat mengikis batu karang dalam waktu beribu-ribu tahun. Pada pantai ini ada batu karang yang membentuk gua-gua dan dikenal dengan nama karang bolong. Pengikisan daratan oleh gelombang air laut menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa ini ini disebut Abrasi. Abrasi
29
yang telah terjadi menimbulkan pantai-pantai yang sangat indah. Abrasi dapat pula menimbulkan masalah, contohnya air laut sampai ke daratan bahkan sampai ke pemukinan penduduk bahkan ada pula pulau-pulau kecil yang tenggelam. Pencegahan abrasi di pantai-pantai yang landai, yaitu dengan pelestarian hutan bakau di sepanjang pantai.
Abrasi B. Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan 1. Cara Mencegah Banjir dan Tanah Longsor Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Banjir dapat merusak dan mengubah
30
lingkungan dengan cepat. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir antara lain: - Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan. -
Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.
- Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga. Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor. Hal itu terjadi karena tidak ada akar tumbuhan yang dapat menahan tanah tersebut. Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling mengikat dan mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Pencegahan longsor dapat dilakukan sebagai berikut : - Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan. - Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan (terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor. - Jangan membuat tempat tinggal di daerah rawan longsor, seperti di kaki bukit, kaki tebing, atas bukit, dan atas tebing. 2. Cara Mencegah Erosi Tanah dan Abrasi
31
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan masih dipenuhi tumbuhan, kemung kinan erosi tanah terjadi sangat kecil. Jika suatu daerah dipenuhi tumbuhan, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah. Air hujan tertahan terlebih dahulu oleh daun-daun tumbuhan sehingga jatuhnya air ke atas tanah tidak terlalu cepat. Selain itu, akar tumbuhan akan lebih mengikat dan menahan tanah dengan baik. Oleh karena itu, penyerapan air pun dapat berlangsung dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang. Sementara itu, hutan yang gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan yang menahan jatuhnya air ke atas tanah dan menahan hem busan angin. Air hujan jatuh langsung ke atas tanah dan membawa butiran tanah bersama aliran air. Selain itu, angin dapat mengikis permukaan tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah yang subur ikut terkikis air. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mencegah penebangan secara liar dan
32
berlebih. Reboisasi adalah menanami kembali hutan-hutan gundul dengan tumbuhan yang sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan mengurangi erosi tanah. Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Abrasi dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan ombak. Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai. Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah pantai. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, yaitu: - Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara reboi sasi dan penghijauan. - Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti batu-batu besar, dinding, atau beton.
33
7. Hakikat Pendekatan Konvensional Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar terdapat beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan konvensional atau pengajaran tradisional. Burrowes (2003) menyatakan bahwa :“pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi
materi-materi
menghubungkannya
dengan
yang pengetahuan
dipresentasikan, sebelumnya,
atau
mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata”. 33 Pembelajaran
konvensional
memiliki
cirri-ciri,
yaitu
:pembelajaran berpusat pada guru, terjadi passive learning, interaksi di antara siswa kurang, tidak ada kelompok-kelompok kooperatif, dan penilaian bersifat sporadis. Djamarah (1996) pendekatan pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. 34 Depdiknas, Dalam pembelajran konvensional, cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat 33 34
http://edukasi.kompasania.com/01.02.2011/ pendekatan konvensional http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011
34
konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hafalan mengacu
pada
penghafalan
fakta-fakta,
hubungan-hubungan,
prinsip, dan konsep. 35 Pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pentransfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tersebut sama halnya dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ekspositori.
Yamsudin
Maknum
yang
dkutip
oleh
sagala
mengemukakan bahwa : guru menyajikan materi dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa hanya menyimak dan mencerna matri yang disampaikan dengan teratur dan tertib. 36 Pendekatan konvensional memiliki beberapa kelemahan, yakni : a.
Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan
mendengarkan. b. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
35 36
http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011 Syaiful Sagala. Op cit. hlm. 79
35
c.
Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang
kritis. d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi. Wallace mengatakan bahwa : pendekatan konvensional memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima. 37 Di dalam penelitian ini, hakikat pendekatan konvensional adalah suatu pendekatan yang memberikan konsep-konsep pengetahuan yang masih bersifat abstrak dan sulit dipahami dengan baik oleh siswa. Proses belajar dengan menggunakan pendekatan ini memiliki ciri-ciri yaitu : pembelajaran berpusat pada guru, interaksi diantara siswa kurang, dan pembelajaran berlangsung secara pasif karna siswa hanya menerima materi saja tanpa dibimbing secara lebih lanjut untuk memahami materi yang diajarkan dengan baik.
37
http://sunartombs.wordpress.com/06/02/2011/ pendekatan konvensional
36
B.
Kerangka Berpikir Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas, terdapat kaitan erat antara pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
tertentu terhadap hasil belajar siswa.
Untuk itu, dalam pembelajaran IPA, seorang guru haruslah menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan memacu siswa
untuk
dapat
mengamati,
memahami,
dan
mampu
memecahkan masalah dari setiap percobaan yang diamati. Pendekatan pembelajaran adalah suatu antar usaha dalam aktivitas kajian, atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu
atau
kelompokmelalui
penggunaan
metode-metode
tertentu secara efektif.pendekatan pembelajaran yang digunakan mempengaruhi bagaimana siswa dalam belajar. Hasil belajar akan maksimal apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa. Di dalam dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), guru dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
nyata
siswa
sehari-hari,
sehingga
guru
dapat
mempermudah siswa untuk menyerap pelajaran yang disampaikan. Melalui percobaan-percobaan ilmiah yang dilakukan
dalam
pendekatan ini dapat membantu siswa untuk dapat mencari makna di dalam materi akademik yang telah dipelajari dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
37
Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya tersebut menggunakan kemampuankemampuan yang telah ia dapatkan dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
akan lebih menarik dan memberikan motivasi
tersendiri bagi siswa untuk dapat mengembangkan kecerdasankecerdasan yang dimiliki siswa melalui berfikir kritis dan kreatif dalam menemukan makna dari apa yang telah dipelajari dan mendorong siswa untuk mengeluarkan bakat yang terpendam dalam diri siswa. Pendekatan ini sangatlah baik digunakan untuk dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan merubah sistem pendidikan yang cenderung monoton sehingga dapat memberikan suatu proses belajar-mengajar yang diminati oleh siswa.
C.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu : Ho : Tidak ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah, Cilincing Jakarta Utara.
38
Ha : Ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah,
Cilincing Jakarta Utara.
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Nurul Falah beralamat di Komplek TNI AL di jalan Dewa Kembar, Cilincing Jakarta Utara. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dimulai pada bulan Februari-Mei 2011.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan pendekatan konvensional yang digunakan guru terhadap hasil belajar IPA siswa. Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan CTL, dan kelompok kontrol yaitu siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan konvensional serta yang akan dilihat hasilnya adalah hasil belajar siswa setelah peneliti menggunakan pendekatan CTL dan pendekatan konvensional.
39
40
Salah satu kelas sebagai kelompok eksperimen, yaitu siswa kelas IVB yang akan menerima pelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dengan pokok bahasan perubahan fisik bumi, dan kelas kontrol yaitu siswa kelas IVA dengan menggunakan pendekatan konvensional dengan pokok bahasan yang sama.
C. Populasi dan Sampel Penelitian. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDIT Nurul Falah yang berjumlah 52 orang siswa, kelas IV B (kelas eksperimen) yang diberi perlakuan dengan pendekatan CTL yang berjumlah 26 orang siswa dan kelas IV (kelas kontrol) A yang diberi perlakuan pendekatan konvensional yang berjumlah 26 orang siswa dan kelas kontrol yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV.
2. Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam penelitian. 38 Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Artinya seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian.
38
Toha Aggoro. Ibid. Hlm. 53
41
D. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan deskripsi tentang variabel yang diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar yaitu hasil belajar IPA tentang perubahan fisik bumi. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dalam pendekatan pembelajaran CTL ini diharapakan langkahlangkah yang digunakan dengan mengaitkan antara materi pelajaran dengan lingkungan sekitar siswa ini dapat dimengerti dengan baik oleh siswa. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dari proses atau kegiatan belajar yang dapat berupa pengetahuan.
42
E. Teknik Pengumpulan Data dan Uji Coba Instrumen Pengumpulan data dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda dengan materi perubahan fisik bumi yang diberikan setelah seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang perubahan fisik bumi itu diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL dan kelas kontrol yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV. Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yaitu dengan 4 pilihan jawaban sebanyak 20 soal. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen.
1. Validitas Instrumen Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. 39 Validitas instrument dilakukan agar mengetahui ketepatan alat penilaian. Validitas instrument dilakukan dengan rumus korelasi biserial. 40
γ pbi =
Mp − Mt St
p q
Keterangan : pbi
: koefisien korelasi biseriar
39 40
Hari Naredi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : Uhamka. hlm. 14 Suharsimi Arikunto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. hln. 79
43
Mp
: rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.
Mt
: rerata skor total
St
: standar deviasi dari skor total
P
: proporsi siswa yang menjawab betul ( p = banyaknya siswa yang menjawab benar ) Jumlah seluruh siswa
q : proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p ) Kriteria pengujian validitas instrumen : pbi hitung
>
pbi tabel = valid
pbi hitung <
pbi tabel = tidak valid
Jumlah soal yang di ujicobakan dengan menggunakan rumus di atas sebanyak 30 butir soal kepada 36 orang siswa. Soal yang valid ada 22 butir,
butir-butir
soal
yang
valid
adalah
sebagai
berikut
(2,4,6,7,9,11,12,13,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,29,30).
2. Reliabilitas instrument Reliabilitas berasal dari bahasa inggris yang artinya reliability yang berarti kemantapan alat ukur. Jika alat ukur tersebut digunakan untuk melakukan pengukuran secara berulang kali maka alat tersebut tetap memberikan hasil yang sama. 41
41
Toha Anggoro. Op cit. hlm. 5.31
44
Realibilitas dilakukan dengan rumus K-R 20. 42 = Keterangan : r11
: realibilitas instrumen
K
: banyaknya butir pertanyaan
V1
: varians total
P
: proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir ( proporsi subjek yang mendapat skor 1).
P
: banyaknya subjek yang skornya 1 N
q
: proporsi subjek yang mendapat skor 0 (q = 1-p)
Ketentuan : Jika r11 > r tabel berarti reliabel dan r11 < r tabel berarti tidak reliabel. Jumlah soal yang diujikan dalam menganalisis reliabilitas adalah sebanyak 31 soal yang valid dengan hasil sebagai berikut : rhitung = 0,820. rtabel = 0,329. Karena rhitung > rtabel, maka butir-butir soal yang valid di atas dinyatakan reliabel.
42
Suharsimi Arikunto 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 231
45
3. Teknik Analisis Data Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
pengaruh
model
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar IPA siswa, pengujian dilakukan dengan uji-t. pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
43
t=
Keterangan : X1
: skor prestasi siswa yang menggunakan model pendekatan
Contextual Teaching and Learning X2
: skor prestasi belajar siswa yang menggunakan model pendekatan konvensional
SD1
: simpangan
baku siswa yang menggunakan model pendekatan
Contextual Teaching and Learning SD2
: simpangan baku siswa yang menggunakan model pendekatan konvensional
43
Suharsimi Arikunto. Op Cit. hlm. 349
46
n1
:
jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model
pendekatan Contextual Teaching and Learning n2
:
jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model
pendekatan konvensional Kriteria pengujiannya jika t
tabel
> t
hitung
maka Ho
diterima
dan Ha
ditolak sedangkan jika t tabel < t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan / dk (n1+n2-2). Sebelum analisis statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan chi-kuadrat dan uji homogenitas menggunakan uji Fisher. Kedua uji ini dilakukan sebagai syarat dari analisis data.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
DESKRIPSI DATA 1. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.1 Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) siswa kelas IVB (kelas eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa Nurul Ulfah M. Rifan Purbayu Bagus Andika Kresna Rahmalia Putri Anisa Putri Hastami Nabila Raicintka MMM M.Aswad
X (kelas eksperimen) 20 20 20 19 19 18 18 18
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Sri Indah Rahayu Adelia Irma W Siti Redita Rama wira Aliffah H Raja L Adinda Dwi Anisa Syahfryl Septian Ditya Putri N Renaldy Raam Syah Adi Mawardi Rani Sri Sundari Ninis Hermawati Rahmalia Putri Juanis Wildan faris Sasha Safira M.khafi
17 17 17 17 17 16 16 16 16 15 15 14 14 13 12 10 10 10 414
8 8
47
48
Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa kelas IVB dengan skor tertinggi 20 dan skor terendah 10 pada lampiran. Nilai rata-rata 15,92, simpangan baku 3,00, median 18,38, dan modus 17,6 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran 13 hal 134-136). Tabel 4.2 Data hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa kelas IVB (kelas eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara No.
Skor
F
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
3
Nilai Tengah (xi) 10,5
1.
10 – 11
9,5
11,5
3
11,5 %
2.
12 – 13
2
12,5
11,5
13,5
5
7,63 %
3.
14 – 15
4
14,5
13,5
15,5
9
15,3 %
4.
16 – 17
9
16,5
15,5
17,5
18
34,6 %
5.
18 – 19
5
18,5
17,5
19,5
23
19,2 %
6.
20 – 21
3
20,5
19,5
21,5
26
11,5 %
Σ
26
Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan penbelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) , maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
49
10 9
9
8
7
Frekuensi
5
6
4
3
2
14,5
16,5
18,5
20,5
5
4
3
3
2
1
10,5
12,5
Batas Nyata X
Grafik.4.1 Diagram Histogram dan Poligon kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara
2. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pendekatan Pembelajaran Konvensional Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran konvensional diperoleh data sebagai berikut :
50
Tabel 4.3 Skor hasil belajar IPA siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (Kelas Kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi cilincing Jakarta Utara No Nama Siswa X (Kelas Kontrol) 1 Aldi 15 2 Erlina Lestari 15 3 Dony Ferdiansyah 15 4 Nadia 14 5 Ihsan Andi Nugroho 14 6 Dimas 14 7 Ramadhan Sadewo 14 8 Metha Azhar 14 9 Faiz Widi P 13 10 Diah 13 11 Inayah Farah 13 12 Farsya Az-Zahra 13 13 Intan Alfina 12 14 Azizah Rahmania 12 15 Hadistya Ramadhan 12 16 Nabila Bilqis 12 17 Candra Irsandi 12 18 Rafi 12 19 Sabrina Agita 12 20 Aldi Faryrahman 11 21 Reno Harlem 11 22 Chaerul 10 23 Ridwan 10 24 Syifa Fitriyah 9 25 Viya 8 26 Okto M 5 Σ 315 Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan pendekatan pembelajaran Konvensional siswa kelas IVA dengan skor tertinggi 15 dan skor terendah 5 pada lampiran. Nilai rata-rata 12,11,
51
simpangan baku 2,31, median 14,26, dan modus 13,5 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran15 hal142-144). Tabel 4.4 Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi No.
Skor
F
Nilai Tengah (xi)
Batas Atas
Batas Bawah
Fk
Fr
1.
5–6
1
5,5
4,5
6,5
1
3,84 %
2.
7–8
1
7,5
6,5
8,5
2
3,84 %
3.
9 – 10
3
9,5
8,5
10,5
5
11,5 %
4.
11 – 12
9
11,5
10,5
12,5
14
34,6 %
5.
13 – 14
9
13,5
12,5
14,5
23
34,6 %
6.
15 – 16
3
15,5
14,5
16,5
26
11,5 %
∑
26
Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan penbelajaran Konvensional , maka dapat dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
52
10 9
9
8
7
Frekuensi
6
9
5
4
3
3
3
2
1 1
1
9,5
11,5
13,5
15,5
5,5
7,5
Batas Nyata X
Grafik 4.2 Diagram Histogram dan Poligon kelas IVA SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara (Kelas Kontrol)
53
B.
Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut : Ho : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Terima Ho Jika Tolak Ho Jika
< >
: Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal
Dari tes hasil belajar untuk kelompok kontrol diperoleh 0,1056 (lampiran 145-146) dan
=
= 0,173 pada taraf signifikan α =
0,05 untuk N= 26. Sedangkan dari pengujian tes hasil belajar untuk kelompok eksperimen diperoleh dan
= 0,0909 (lampiran hal 138-139..)
= 0,173 pada taraf signifikan α = 0,05 untuk N= 26.
Dikarenakan pada kedua kelompok tidak melebihi
yakni
<
maka dapat disimpulkan bahwa data populasi pada kedua kelompok
berdistribusi normal.
54
Tabel 4.3 Hasil uji normalitas hasil belajar siswa kelas IVA dan IVB SDIT Nurul Fallah Pagi Variabel
N
Kesimpulan
71
0,1056
0,173
Berdistribusi Normal
71
0,0909
0,173
Berdistribusi Normal
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varian populasi dari dua kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh = 1,29 (Lampiran 16 halaman 147),
= 1,95 pada taraf
signifikan 0,05 dengan dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 26. (Lampiran 16 halaman 147-148) karena
<
maka dapat
disimpulkan bahwa varian kedua kelompok tersebut homogen.
3. Pengujian Hipotesis Dari data penelitian didapat rata – rata hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah 15,92 dan simpangan baku (standar deviasi) 3,00 (Lampiran 13 halaman 136). Untuk harga rata – rata hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model pendekatan pembelajaran konvensional adalah 12,11 dan simpangan baku (standar deviasi) 2,31 (Lampiran 15 halaman 144). Untuk mengetahuai apakah
55
perbedaan kedua nilai rata – rata tersebut signifikan (bermakna), maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan analisis uji statistik menggunakan uji-t. Dari hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan t.tes diperoleh thitung = 5,08 serta ttabel (pada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan derajat kebebasan 50) adalah 2,031. Oleh karena thitung > ttabel maka Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA siswa (Lampiran17 halaman 149-150). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa.
4. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil, bahwa model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning memiliki pengaruh yang cukup signfikan terhadap hasil belajar siswa kelas IV. Perhitungan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa
diterima
yang berarti model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV. Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan pada uji-t dengan menggunakan t.tes yang diperoleh sebesar 5,08. Dengan demikian model
56
pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap hasil belajar siswa. Selain itu, didalam pembelajaran menggunakan model pendekatan pembelajaran ini, memberikan motivasi tersendiri dalam kegitan pembelajaran. Hal ini terlihat jelas melalui respon yang didapat melalui pembelajaran dengan model pendekatan ini. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan melakukan beberapa percobaan-percobaan ilmiah. Siswa sangat berminat untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan secara berkelompok, selain itu siswa juga sangat memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan partisipasi antar siswa lain dapat terlihat dengan jelas melalui percobaanpercobaan yang dilakukan sehingga mereka dapat bertukar fikiran dengan baik antar sesama siswa lain. Melalui hal beberapa hal tersebut, pada akhirnya siswa dapat mempersentasikan hasil diskuusinya antar kelompok lain dan dapat saling bertukar fikiran antara kelompok satu dengan yang lain. Melaui beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa model pendekatan pembelajaran ini memberikan suasana yang baru dari kegiatan pembelajaran pada umumnya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan.
57
Berbeda dengan sistem pebelajaran yang menggunakan model pendekatan konvensional, suasana pembelajaran yang tercipta cenderung monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif.
58
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di Sekolah Dasar Islam Teladan Nurul Fallah, Jakarta Utara.
B. Implikasi Melalui penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran dengan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ini memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian model pendekatan pembelajaran ini, lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan model pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional khususnya pada mata pelajaran IPA. Penggunaan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dapat dilakukan guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan karena media yang digunakan adalah kehidupan nyata siswa itu sendiri. Selain itu dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran ini, dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan memacu siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah dari setiap pelajaran yang diberikan oleh guru. Dari semua
58
59
hal tersebut model pendekatan pembelajaran ini merupakan cara yang cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Saran – saran Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
a. Sebaiknya guru haruslah dapat membuat inovasi-inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran, agar inovasi tersebut dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar. b. Sebagai guru haruslah senantiasa dapat merancang program pengajaran yang baik, agar hasil yang dicapai dapat meningkatkan mutu dari pengajaran itu sendiri. Dan janganlah pernah malas atau takut dalam melakukan inovasi-inovasi baru dalam mengajar karna siswa lebih menyukai kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi dibandingkan dengan sistem pembelajaran yang cenderung monoton. c. Kepada Kepala Sekolah hendaklah lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan dapat menerapkan rancangan-rancangan pengajaran yang baik dan inovatif agar pengajaran yang dilakukan dapat memberikan makna yang lebih baik bagi siswa, guru maupun masyarakat.
60
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro,Toha(2007). Metodologi Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Asy’ari, Muslichach. (2006). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Akbar, Budi (2010). Kumpulan Materi PLPG. Jakarta : Uhamka. Amirullah,Gufron (2007). Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya. Jakarta : Uhamka. Bahri, Syaiful, dkk (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt. Rineka Cipta. B.Elaine( 2010). Contextual Teaching dan Learning. Bandung : Kaifa. Dimyanti,dkk(2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hatimah,Ihat,dkk( 2007). Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka. http://wdsains.blongspot.com. 2010. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses pada tanggal 3 Februari tahun 2011. http://iyasphunkalfreth.blogspot.com. 2009. Pendekatan Konvensioanl.Diakses pada tanggal 6 Februari tahun 2011 . http://sunartombs.wordpress.com. 2009. Pembelajarn Konvensional Banyak dikritik Namun Paling Disukai. Diakses pada tanggal 6 Februari tahun 2011. Imron, Ali. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. Jihad, Asep,dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo. Kesuma, Dharma,dkk (2010). Contextual Teaching and Learning. Garut : Rahayasa Research and Training. Ketut Juliantara. 2009. Pendekatan Pembelajaran Konvensional. Tersedia. http://edukasi.kompasania.com/. Diakses pada tanggal 1 Februari tahun 2011. Lestari, Hera (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Naredi,Hari( 2009). Metodologi Penelitian. Jakarta : Uhamka. Purwanto (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
60
61
Sagala, Syaiful( 2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkankan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajarn Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sudjana, Nana( 2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. S, Udin,dkk (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. Sutarno, Nono( 2009). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Tim Penyusun.2008. Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Negri Jakarta. Wena, Made( 2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
62
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
:I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I.
A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). II. Indikator : 1. Memahami faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan. 2. Mengetahui manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan hujan.
III. Tujuan Pembelajaran :
63
Melaui percobaan yang dilakuakan untuk mengetahui manfaat dan perbedaan tekanan angin yang terjadi, diharapkan siswa dapat mengerti
dan memahami kaitan antara materi yang sedang diajarkan dengan percobaan yang telah dilakukan. Dimana dalam percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui manfaat angin bagi kehidupan manusia. Selain itu siswa juga dapat mengetahui manfaat dan kerugian yang didapat dari adanya hujan bagi kehidupan manusia.
IV. Materi Pembelajaran : Angin dan hujan. Udara memberikan tekanan ke segala arah. Tekanan udara di setiap tempat tidaklah sama. Aliran udara terjadi dari tempat yang bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan rendah. Aliran udara disebut angin. Pada siang hari, dataran lebih cepat panas daripada lautan. Perbedaan tekanan itu manyebabkan terjadinya angin yang berhembus dari laut ke darat. Angin seperti itu disebut angin laut. Pada malam hari, suhu di lautan lebih panas daripada di daratan. Hal itu terjadi karena daratan lebih mudah melepaskan panas daripada lautan. Akibatnya tekanan udara di daratan lebih tinggi daripada lautan. Perbedaan angin tersebut menyebabkan angin dari daratan berhembus ke lautan. Angin seperti itu disebut angin darat. Hujan dapat membuat tanaman dapat tumbuh subur dan cuaca menjadi sejuk. Tanaman menjadi subur karena akar tanaman banyak menghisap air hujan yang meresap ke dalam tanah. Hujan menyebabkan udara menjadi bersih, karena air hujan dapat melarutkan kotoran di udara.
64
V. Metode dan model pendekatan pembelajaran : - Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). - Diskusi kelompok - Tanya jawab - Pemberian tugas
VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) -
Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkahlangkah percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan baik. (Pemodelan)
- Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan, yaitu percobaan untuk mengetahui manfaat dan perbedaan tekanan angin yang terjadi.
65
- Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk
memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang
dilakukan. (Konstruktivisme) - Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri) - Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan. (Komunitas belajar) - Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang dilakukan.(Tanya jawab) - Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi kelompok. - Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya diskusi.(Penilaian otentik) C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang materi dan percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi) - Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan. - Guru menutup pelajaran.
66
VII. Media dan Sumber Belajar : A. Media : -
Kipas Angin yang berukuran kecil atau kipas tangan.
-
Kertas yang akan dibuat menjadi perahu.
-
Air.
-
Dua nampan atau baskom.
B. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
VIII. Penilaian : A. Prosedur penilaian - Tes awal.
- Tes dalam proses. - Tes akhir. B. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Lembar soal pengamatan.
67
Jakarta,
Guru Kelas
Peneliti,
Danu Sugiartono, S.Pd
Rindang
Wijayanti
Raharjo Nip.
Nim. 0701045190 Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356
68
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
: II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).
II. Indikator : 1. Memahami faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut. 2. Mengetahui manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut. III. Tujuan Pembelajaran : Melalui hasil percobaan yang telah dilakukan, siswa dapat memahami dengan baik manfaat dari percobaan yang dilakukan dan siswa dapat mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi
69
yang diajarkan, dimana tujuan dari percobaan itu sendiri adalah untuk mengetahui manfaat cahaya matahari bagi seluruh makhluk hidup terutama dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui manfaat cahaya matahari bagi tumbuhan. Siswa juga dapat mengetahui manfaat dan kerugian yang didapat dari adanya gelombang laut.
IV. Materi Pembelajaran : Cahaya matahari dan gelombang laut. Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya yang terbesar di muka bumi. Adanya energi panas dan cahaya dari matahari menyebabkan bumi sesuai untuk kehidupan makhluk hidup. Energi panas matahari menyebabkan bimi tidak membeku, dan energi cahaya dari matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Gelombang laut dapat dilihat dari pantai. Gelombang laut terkadang tampak besar dan kadang tampak kecil
sehingga
menyebabkan gelombang laut tampak indah dan menarik. Oleh karena itu banyak pantai yang dijadikan tempat tujuan objek wisata. Gelombang
laut
dapat
menghempaskan
dipermukaannya.
V. Metode dan model pendekatan pembelajaran :
benda
yang
ada
70
- Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). - Diskusi kelompok - Tanya jawab - Pemberian tugas
VI . Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) -
Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkahlangkah percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan baik. (Pemodelan)
71
- Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan, yaitu percobaan untuk mengetahui manfaat cahaya matahari bagi tumbuhan. - Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk
memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang
dilakukan. (Konstruktivisme) - Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri) - Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan. (Komunitas belajar) - Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang dilakukan.(Tanya jawab) - Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi kelompok. - Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya diskusi.(Penilaian otentik) C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )
72
- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang materi dan percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi) - Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan. - Guru menutup pelajaran.
VII. Media dan Sumber Belajar : A. Media : - Biji kacang hijau. - Kapas. - Gelas aqua kecil. - Penggaris atau mistar. A. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
VIII. Penilaian :
73
A.
Prosedur penilaian
- Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir. B. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lembar pengamatan.
Jakarta,
Guru Kelas
Peneliti,
Danu Sugiartono, S.Pd
Rindang
Wijayanti
Raharjo Nip.
Nim. 0701045190 Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356
74
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
: III
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
II. Indikator : Memahami cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor.
III. Tujuan Pembelajaran : Melalui pengamatan yang dilakukan oleh siswa, diharapkan siswa dapat memahami apa yang telah mereka amati dan siswa dapat membuat kaitan antara hasil pengamatan yang dilakukan dengan materi yang diajarkan. Pengmatan dilakukan untuk mengetahui caracara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banijr dan siswa dapat
75
menerapkan cara-cara tersebut di dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Selain itu siswa juga dapat memahami cara-cara mencegah terjadinya tanah longsor.
IV. Materi Pembelajaran : Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor. Hujan yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan banjir. Banjir merusak permukaan tanah. Aliran air dari banjir dapat menghanyutkan tanaman. Akibatnya, banyak tanaman yang hilang. Banjir disebabkan oleh jumlah air hujan yang terlalu banyak. Banjir akan lebih parah jika tidak diimbangi kelancaran pembuangan air. Ketidaklancaran itu disebabkan oleh saluran air yang tersumbat sampah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir salah satunya yaitu tidak membuang sampah ke saluran air. Tanah longsor adalah bencana alam yang disebabkan oleh keadaan tanah yang telah mengalami erosi tanah sehingga tanah menjadi hilang kesuburannya dan pada saat musim hujan, tanah tidak dapat menyimpan cadangan air di dalam tanah dengan baik. Hal ini dikarnakan tidak adanya tumbuhan yang dapat membantu menyimpan cadangan air di dalam tanah.
76
V. Metode dan model pembelajaran : - Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). - Diskusi kelompok. - Tanya jawab. - Pemberian tugas.
VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Guru memberikan pengarahan tentang pengamatan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan baik. (Pemodelan)
77
- Siswa melakukan pengamatan yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan yaitu mengamati keadaan saluran air di sekolah, kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami cara-cara mencegah banjir yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah. - Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang dilakukan. (Konstruktivisme) - Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri) - Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan. (Komunitas belajar) -
Tanya
jawab
antar
kelompok
tentang
percobaan
yang
dilakukan.(Tanya jawab) - Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi kelompok. - Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya diskusi.(Penilaian otentik) C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )
78
- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang materi dan percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi) - Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan. - Guru menutup pelajaran.
VII. Media dan Sumber Belajar : B. Media : - Saluran air di lingkungan sekolah. B. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
VIII. Penilaian : A. Prosedur penilaian - Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir.
79
B. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.
Jakarta, Guru Kelas
Peneliti,
Danu Sugiartono, S.Pd
Rindang
Wijayanti
Raharjo Nip.
Nim. 0701045190 Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
80
Pertemuan
: IV
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
II. Indikator : Memahami cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi.
III. Tujuan Pembelajaran : Melalui percobaan yang telah dilakukan diharapkan siswa dapat mengaitkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan materi yang diajarkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi serta siswa dapat memahami dengan baik cara-cara mencegah erosi tanah melalui percobaan yang telah dilakukan. Dan siswa dapat memahami sebab-sebab terjadinya abrasi tanah.
IV. Materi Pembelajaran : Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi tanah dan abrasi.
81
Tanah yang subur terdapat pada lapisan atas. Tanah dilapisan atas yang tidak memiliki penahan, setiap tanah dapat terkikis dan hanyut terbawa air. Pengikisan tanah oleh air dan angin disebut erosi. Sedangkan pengikisan tanah di pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut abrasi.
V. Metode dan model pendekatan pembelajaran : - Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). - Diskusi kelompok - Tanya jawab - Pemberian tugas. VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
82
B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkah-langkah percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan baik. (Pemodelan) - Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Percobaan yang dilakukuan bertujuan untuk mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi. - Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang dilakukan. (Konstruktivisme) - Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri) - Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan. (Komunitas belajar) -
Tanya
jawab
antar
dilakukan.(Tanya jawab)
kelompok
tentang
percobaan
yang
83
- Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi kelompok. - Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya diskusi.(Penilaian otentik) C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang materi dan percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi) - Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan. - Guru menutup pelajaran.
VII.
Media dan Sumber Belajar :
A. Media : -
Lapisan tanah biasa.
-
Lapisan tanah berumput sedikit.
-
Lapisan tanah berumput banyak.
84
-
Enam kotak atau nampan.
-
Tiga kotak peyangga.
-
Air secukupnya.
-
Gayung
B. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
VIII.
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
Penilaian :
A. Prosedur penilaian - Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir. B. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lembar pengamatan.
Jakarta,
85
Guru Kelas
Peneliti,
Danu Sugiartono, S.Pd
Rindang
Wijayanti
Raharjo Nip.
Nim. 0701045190 Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356
86
Lampiran 2
Nama
:
Kelas
:
Lembar Kerja Siswa 1
Lakukan kegiatan ini bersama anggota kelompokmu! Tujuan Kegiatan : Mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi.
Alat dan bahan : 1. Lapisan tanah biasa atau tanah yang tidak ada rumput (A). 2. Lapisan tanah berumput sedikit (B). 3. Lapisan tanah berumput banyak C). 4. Enam kotak atau nampan. 5. Tiga kotak peyangga. 6. Air secukupnya. 7. Gayung
Cara kerja : 1. Sediakan tiga jenis lapisan tanah yang telah dipersiapkan. 2. Letakkan masing-masing lapisan tanah dengan nampan.
87
3. Letakkan ketiga nampan tersebut di atas kayu penyangga sehingga nampan menjadi miring. 4. Tuangkan segayung air di tiap-tiap nampan. 5. Amatilah yang terjadi. 6. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
Keadaan masing-masing tanah No
Hal yang diamati
1.
Kecepatan aliran air
2.
Warna air tampungan
3.
Jumlah air tampungan
4.
Endapan lumpur
A
Pertanyaan : 1. Di tanah mana air mengalir ? Jawab : 2. Di tanah mana air tampungan palingan banyak? Jawab : 3.
Di mana lumpur yang diendapkan paling banyak ? Jawab :
4. Apa yang kamu dapat simpulkan dari hasil kegiatan ini ? Jawab : 5. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya erosi ? Jawab : Nama
:
B
C
88
Kelas
:
Lembar Kerja Siswa 2
Lakukan kegiatan ini bersama kelompokmu! Tujuan : Mengetahui manfaat cahaya matahari bagi tumbuhan.
Alat dan bahan : 1. Biji kacang hijau 2. Dua gelas aqua. 3. Kapas. 4. Penggaris atau mistar.
Cara Kerja : 1. Letakkan kapas ke dalam gelas aqua yang telah disiapkan. 2. Letakkan beberapa biji kacang hijau di atas kapas yang telah ditaruh di dalam gelas aquq. 3. Beri air secukupnya. 4. Lalu beri perlakuan yang berbeda, gelas aqua yang pertama diletakkan diruangan yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua yang kedua diletakkan diruangan yang tidak ada cahaya matahari. 5. Amati apa yang terjadi dan ukurlah pertumbuhan tinggi batang dari hari ke hari .
89
No
Perlakuan
Pertumbuhan Kecambah Hari I (cm)
1.
Gelas A (terkena cahaya matahari)
2.
Gelas B (tidak terkena cahaya)
Hari II (cm)
Hari III (cm)
Hari IV (cm)
Pertanyaan : 1. Apakah terjadi perbedaan antara kecambah yang terkena cahaya dengan yang tidak terkena cahaya ? Jawab : 2. Manakah yang lebih cepat berkembang antara kecambah yang terkena cahaya dengan yang tidak terkena cahaya ? Jawab : 3. Bagaimanakah bentuk batang yang tumbuh antara kecambah yang terkena cahaya dengan yang tidak terkena cahaya ? 4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas ? 5. Apakah manfaat yang didapat dari adanya cahaya matahari dan apa pula kerugian yang diperoleh dari cahaya matahari ?
90
Nama
:
Kelas
:
Lembar Kerja Siswa 3
Lakukan kegiatan ini bersama kelompokmu! Tujuan : Untuk mengetahui manfaat dan perbedaan tekanan angin yang terjadi.
Alat dan bahan : 1. Kipas Angin yang berukuran kecil. 2. Kertas yang akan dibuat menjadi perahu. 3. Air secukupnya 4. Dua nampan atau baskom.
Cara kerja : 1. Isi nampan atau baskom dengan air secukupnya. 2. Letakkan perahu yang terbuat dari kertas ke dalam nampan yang telah berisi air. 3. Taruhlah kipas angin di sebelah kiri nampan yang berisi air dan nyalakan kipas angin tersebut. Anggaplah bahwa sebelah kiri nampan adalah daratan dan sebelah kanan adalah lautan. 4.
Amatilah yang terjadi.
91
5. Lalu letakkan kipas keberlainan arah yaitu sebelah kanan dan nyalakan kipas tersebut. 6. Amatilah yang terjadi. Pertanyaan : 1. Apakah kertas tersebut bergerak dan berpindah posisi? Jawab : 2. Jika perahu kertas bergerak dan berpindah posisi, Apa yang menyebabkan kertas menjadi berpindah posisi? Jawab : 3. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan ? Jawab : 4. Apa sajakah manfaat angin dalam kehidupan sehari ? Jawab : 5. Angin apakah yang dapat memberikan kerugian bagi manusia dan menyebabkan terjadinya perubahan fisik pada lingkungan ? Jawab :
92
Nama
:
Kelas
: Lembar Kerja Siswa 4
I. Amatilah keadaan saluran air yang ada di lingkungan sekolahmu dan jawablah soal-soal di bawah ini ! Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana cara merawat lingkungan dan mencegah terjadinya perubahan fisik bumi yang disebabkan oleh manusia.
1. Apakah saluran air yang ada di sekolahmu dalam keadaan bersih dan bebas sampah ? Jawab : 2. Apakah air yang ada di saluran air disekolahmu dapat mengalir dengan lancar ? Jawab : 3. Apakah fungsi dari saluran air yang ada di sekolahmu ? Jawab : 4. Apa yang terjadi jika saluran di sekolahmu tidak dapat berfungsi dengan baik ? Jawab : 5. Bagaimanakah cara menjaga saluran air agar tetap bersih dan bebas dari sampah ? Jawab :
93
II. Buatlah kesimpulan dari apa yang telah kamu amati dan bahaslah hasil kesimpulanmu bersama teman-temanmu !
Lampiran 3
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) I.
Lembar Kerja Siswa 1 Keadaan masing-masing tanah No
Hal yang diamati
A
B
C
1.
Kecepatan aliran air
Lambat menyerap air
Agak Cepat menyerap air
Cepat menyerap air
2.
Warna air tampungan
Coklat
Agak coklat
Tidak ada air tampungan
3.
Jumlah air tampungan
Banyak
Sedikit
Tidak ada
4.
Endapan lumpur
Banyak
Sedikit
Tidak ada
Jawaban Pertanyaan : 1. Air dapat mengalir pada tanah yang ditumbuhi rumput. 2. Di tanah yang tidak ada rumput. 3.
Di tanah yang tidak ada rumput.
94
5. Kesimpulan : tanah yang ditumbuhi rumput, akan dapat menyerap air lebih cepat menyerap ke dalam tanah dibandingkan dengan tanah yang tidak ditumbuhi rumput. Hal ini membuktikan bahwa tanah yang ditumbuhi tumbuhan dapat mencegah terjadinya erosi tanah, karena tumbuhan berfungsi untuk menyerap air ke dalam tanah. II.
Lembar Kerja Siswa 2 Jawaban Pertanyaan : 1. Terjadi atau ada perbedaan. Kecambah yang tidak terkena matahari dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kecambah yang terkena matahari. 2.
Kecambah yang tidak terkena matahari dapat tumbuh atau berkembang dibandingkan dengan yang terkena matahari.
3.
Bentuk batang yang tidak terkena matahari memilki batang yang lebih tinggi, namun batang tersebut tidak memiliki batang yang kokoh. Sedangkan yang terkena matahari, walaupun batang lebih berukuran pendek dibandingkan dengan batang yang tidak terkena matahari, namun batang ini memiliki tekstur yang kuat dan lebih kokoh.
4. Cahaya matahari mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tumbuhan karna selain cahaya matahari dapat membantu proses fotosintesis, cahaya matahari juga dapat membuat batang tumbuhan menjadi kokoh.
95
5. Matahari dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia yaitu matahari dimanfaatkan oleh manusia untuk menjemur pakaian agar pakaian menjadi kering, selain itu matahari juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk menjemur ikan hasil tangkapannya untuk dibuat ikan asin. Sedangkan bagi tumbuhan dimanfaatkan untuk proses fotosintesis.
Dan yang paling
penting manfaat matahari adalah sumber penerangan di bumi. Cahaya matahari yang berlangsung secara terus menerus dan tidak diimbangi dengan hujan akan menyebabkan terjadinya kekeringan.
III. LembarKerja Siswa Jawaban Pertanyaan : 1. Bergerak atau berpindah posisi 2.
Karena adanya angin.
3. Angin dapat membuat perahu berpindah tempat, karena angin memberikan dorongan sehingga perahu dapat berpindah tempat. 4. Angin dimanfaatkan untuk para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut, sedangkan bagi tumbuhan angin bermanfaat untuk membantu tumbuhan dalam proses penyerbukan. Selain itu angi juga dapat dimanfaatkan untuk sarana olah raga yairu untuk olah laga selancar air. Dan bagi nelayan air bermanfaat untuk menggerakan kincir air yang digunakan untuk irigasi.
96
5. Angin yang memberikan kerugian bagi makhluk hidup di bumi yang terjadi di Indonesia adalah angin puting beliung, angin topan dan angin ribut. Karna angin terjadi begitu cepat dan mampu memporak-porandakan lingkungan yang dilalui oleh angin tersebut.
IV. Lembar Kerja Siswa 4 I. Jawaban Pertanyaan 1. Tidak, karena masih terdapat banyak sampah 2.
Tidak, karena terdapat sampah pada saluran air, maka air tidak dapat mengalir dengan lancar.
3. Saluran air hujan yang ada di sekolah berfungsi untuk menampung air hujan. 4. Jika saluran air tidak dapat berfungsi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya banjir. 5. Tidak membuang sampah ke tempat saluran air.
III. Kesimpulan : saluran air yang ada di lingkungan sekolah berfungsi untuk menampung air hujan, sehingga air dapat mengalir dengan
97
baik. Jika saluran air terdapat banyak sampah, maka akan menyebabkan terjadinya banjir. Banjir dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi lingkungan, karna banjir dapat membuat lingkungan menjadi kotor. Berbagai cara yang dapat dilakukuan untuk mencegah terjadinya banjir yaitu membuanglah sampah pada tempatnya dan membersikan saluran air secara rutin dari sampah agar air dapat mengalir dengan lancar.
98
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
:I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
V. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. C. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). VI. Indikator : 3. Menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan. 4. Memahami manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan hujan. VII.
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa
dapat
menyebutkan
faktor-faktor
penyebab
lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan.
perubahan
99
2. Siswa dapat memahami manfaat yang diperoleh dari adanya angin dan hujan serta kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan hujan. VIII. Materi Pembelajaran : Angin dan Hujan. IX. Metode - Ceramah. - Tanya jawab. - Pemberian tugas. X. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut.
100
- Guru menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang
disebabkan oleh angin dan hujan.
- Dengan mengamati gambar siswa mampu menyebutkan perubahanperubahan fisik lingkungan yang terjadi yang disebabkan oleh adanya angin dan hujan. - Guru menyebutkan manfaat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan hujan. - Tanya jawab tentang materi yang diajarkan. C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Guru memberikan kesimpulan atau penguatan dari materi yang telah diajarkan. - Guru melakukan evaluasi. - Guru menutup pelajaran.
XI. Media dan Sumber Belajar : C. Media : -
Gambar peristiwa angin ribut.
-
Gambar peristiwa hujan.
-
Gambar peristiwa banjir.
-
Gambar peristiwa tanah longsor.
D. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
101
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
XII. Penilaian : C. Prosedur penilaian - Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir. D. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lisan dan tertulis. Jakarta,
Guru Kelas
Peneliti
Dra. Zumi Febrik
Rindang
Nip.
Nim. 0701045190
Wijayanti
Raharjo
Mengetahui,
102
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip.130382356
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
: II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
J. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang air laut). VI. Indikator : 3. Menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut. 4. Memahami manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut. VII.
Tujuan Pembelajaran :
103
1. Siswa
dapat
menyebutkan
faktor-faktor
penyebab
perubahan
lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut. 2. Siswa dapat memahami manfaat yang diperoleh dari adanya angin dan hujan serta kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut.
VIII. Materi Pembelajaran : Cahaya Matahari dan Gelombang laut. IX. Metode - Ceramah - Tanya jawab - Pemberian tugas VI. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
104
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut. - Guru menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut . - Dengan
mengamati
gambar
siswa
mampu
menyebutkan
perubahan-perubahan fisik lingkungan yang terjadi yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut. - Guru menyebutkan manfaat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut. - Tanya jawab tentang materi yang diajarkan. C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Guru memberikan kesimpulan atau penguatan dari materi yang telah diajarkan. - Guru melakukan evaluasi. - Guru menutup pelajaran. VII. Media dan Sumber Belajar : C. Media : -
Gambar peristiwa tanah yang mengalami kekeringan.
105
-
Gambar peristiwa tanah abrasi.
D. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
VIII. Penilaian : C.
Prosedur penilaian
- Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir.
D. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lisan dan tertulis..
Jakarta, Guru Kelas
Peneliti
Dra. Zumi Febrik
Rindang
Nip.
Nim. 0701045190
Wijayanti
Raharjo
106
Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip.130382356
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
: III
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
J. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). VI. Indikator :
107
Menyebutkan cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor. VII.
Materi Pembelajaran : Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor.
VIII. Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menyebutkan cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor. - Siswa dapat memahami dengan baik cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor. IX. Metode - Ceramah. - Tanya jawab. - Pemberian tugas.
X. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
108
B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut. - Guru menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. - Tanya jawab tentang materi yang diajarkan. C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Guru memberikan kesimpulan dan penguatan dari materi yang telah diajarkan. - Guru melakukan evaluasi. - Guru menutup pelajaran.
XI. Media dan Sumber Belajar : A. Media : - Gambar peristiwa banjir. - Gambar peristiwa tanah longsor. B. Sumber Belajar : - Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai. VIII. Penilaian : C. Prosedur penilaian
109
- Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir. D. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.
Jakarta,
Guru Kelas
Peneliti
Dra. Zumi Febrik
Rindang
Nip.
Nim. 0701045190
Wijayanti
Raharjo
Mengetahui,
110
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip.130382356
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: IV (Empat)
Pertemuan
: IV
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
J. A. Standar Kompetensi : Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
111
B Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). IX. Indikator : Menyebutkan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi. X. Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menyebutkan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi. - Siswa dapat memahami dengan baik cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi. XI. Materi Pembelajaran : Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi tanah dan abrasi.
XII.
Metode
- Ceramah - Tanya jawab - Pemberian tugas XIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( 5 menit ) - Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan kerapihan
112
kelas). - Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar siswa). - Guru melakukan apersepsi. - Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti ( 45 menit ) - Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut. - Guru menjelaskan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi. - Tanya jawab tentang materi yang diajarkan. C. Kegiatan Akhir ( 20 menit ) - Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. - Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. - Guru memberikan kesimpulan dan penguatan dari materi yang telah diajarkan. - Guru melakukan evaluasi. - Guru menutup pelajaran. XIV. Media dan Sumber Belajar : C. Media :
113
-
Gambar peristiwa erosi tanah.
-
Gambar peristiwa tanah abrasi.
D. Sumber Belajar : -
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
-
Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.
VIII. Penilaian : C. Prosedur penilaian - Tes awal. - Tes dalam proses. - Tes akhir. D. Jenis penilaian -Lisan. -Tertulis. C. Alat Penilaian - Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.
114
Jakarta, Guru Kelas
Peneliti
Dra. Zumi Febrik
Rindang
Nip.
Nim. 0701045190
Wijayanti
Raharjo
Mengetahui,
Ahmad Ahlan, S.Pd Nip.130382356
115
Lampiran 5
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN
Jenis Sekolah
: Sekolah Dasar
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis
: Rindang Wijayanti Raharjo
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari,
Indikator
Alokasi Waktu
Butir Soal
: 90 menit.
Jumlah Soal
Faktor-faktor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 13 soal dan 30 penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan.
gelombang air laut).
Manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan
11,15 dan 28
3 soal
116
hujan (soal no11,15, dan 28).
Menyebutkan
17,18,19,21,22 dan 23
6 soal
faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.
Memahami manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut.
20
1
soal
117
2. Mendeskripsikan
Menyebutkan
cara pencegahan
cara-cara
kerusakan
mencegah
lingkungan (erosi,
banjir dan
abrasi, banjir, dan
tanah longsor.
13 dan 16
2 soal
longsor).
Kriteria Penilaian Lembar pengamatan peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan model pendekatan Contextual Teaching and Learning. 1. Minat Untuk butir ini yang diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut : a. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. b. menunjukkan minat dan semangat dalam proses pembelajaran. c. memiliki antusias yang tinggi dalam proses pembelajaran. 2. Perhatian Untuk butir ini yang diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut : a. Menunjukkan sikap perhatian dalam pembelajaran. b. Fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang dilakukan c. Memiliki disiplin belajar yang baik dalam proses pembelajaran 3. Partisipasi a. Berperan aktif dalam proses pembelajaran
118
b.
Dapat merespon perintah dari guru atau teman
c. Menunjukkan sikap kerjasama dalam kelompoknya atau sebagai individu di dalam kelas dengan baik 4. Presentasi a. Menunjukkan sikap yang baik dalam proses pembelajaran b. Dapat melakukan perintah yang diberikan oleh guru atau teman c. Berani menyampaikan perintah kepada teman atau kelompok lain
Skala Nilai
Keterangan
1
Tidak satu ciripun muncul
2
Satu ciri muncul
3
Dua ciri muncul
4
Tiga ciri muncul
119
Tabel Penilaian Model Pendekatan Contextual Teaching and Learning Per Individu
Kelompok 1 No
Nama Siswa
Minat
1.
Alifah H
9
2.
Rama D
9
3.
M Aswad
4.
Rama Wira
9
5.
Siti Redita Cahyani
9
Perhatian 9
Partisipasi
Presentasi
Nilai
9
4
9
3
9
9
9
9
9
4
9
3
4
Kelompok 2 No
Nama Siswa
1.
Sri Rahayu
2.
Juanis P
Indah
Minat 9
Perhatian
Partisipasi
Presentasi
Nilai
9
9
4
9
9
3
120
3.
Wirdan Faris
9
4.
Sasha Safira
9
5.
Raja L
9
9
9
4
9
3
9
3
Kelompok 3 No
Nama Siswa
1.
Adinda Anisa
Dwi
2.
Syahfrl Septian
3.
Ditya Novianti
4.
Adi Mawardi
5.
Renaldy Syah
Putri
Minat
Perhatian
9 9 9
Partisipasi
Presentasi
9
3
9
3
9
3
9
2 9
Raam
Nilai
9
3
Kelompok 4 No
Nama Siswa
1.
Ninis Hermawati
2.
Rani Sri Sundari
3.
Bagus
4.
Anisa Putri
9
9
5.
Nabila
9
9
Kelompok 5
Minat 9
Perhatian
Partisipasi
Presentasi
9 9
Nilai 3
9
3
9
2 3 9
4
121
No
Nama Siswa
Minat
1.
Andika Kresna
9
2.
Nurul Ulfah
9
3.
M Purbayu
4.
Rahmalia Putri
9
5.
Sri Rahayu
9
6.
Siti Redita
Rifan
Indah
Perhatian 9
Partisipasi
Presentasi
9
4 2
9
9
9
9
9
4
9
3
9
Lampiran 6
INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran
Nilai
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4
2
122
Kelas/Semester
: V/2 (Dua)
Alokasi waktu
: 90 Menit
Tahun Pelajaran : 2010/2011
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Perubahan lingkungan di bawah ini yang disebabkan oleh faktor manusia adalah…. (Konstruktivisme) a. Gunung meletus
c. Erosi
b. Penambangan pasir
d. Gempa bumi
2. Aliran udara disebut juga…. (Tanya Jawab) a. Angin
c. Cahaya matahari
b. Hujan
d. Gelombang laut
3. Angin terjadi karena adanya perbedaan…. (Pemodelan) a. Suhu
c. Cuaca
b. Tekanan Udara
d. Cahaya matahari
4. Angin darat terjadi karena…. (Inkuiri) a. Tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan b. Tekanan udara di atas permukaan laut lebih tinggi daripada di daratan c. Suhu di daratan sama dengan suhu di lautan d. Suhu di daratan lebih rendah daripada suhu di pantai 5. Angin laut terjadi pada waktu…. (Penilaian Otentik) a. Malam hari
c. Siang hari
123
b. Pagi hari
d. Sore hari
6. Negara di Eropa yang banyak memanfaatkan angin untuk menggerakkan kincir angin adalah…. (Penilaian Otentik) a. Inggris
c. Belanda
b. Perancis
d. Jerman
7. Tenaga angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi gerak pada…. (komunitas belajar) a. Kapal layar
c. Motor
b. Pesawat terbang
d. Kereta api
8. Embusan angin laut terkuat terjadi pada pukul…. (Tanya Jawab) a. 13.00
c. 15.00
b. 14.00
d. 16.00
9. Salah satu jenis olah raga yang memanfaatkan angin adalah…. (Refleksi) a. Sepak bola
c. Renang
b. Tenis meja
d. Selancar angin
10. Berikut ini yang merupakan kerugian yang disebabkan oleh angin…. (Tanya jawab) a. Membantu penyerbukan tanaman b. Menerbangkan layang-layang c. Mengikis permukaan tanah d. Membantu penyebaran tanaman 11. Angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk…. (Inkuiri) a. Mencari ikan
c. Menggerakkan kincir angin
b. Kembali kedaratan
d. Proses penyerbukan
12. Hujan yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan….. (Refleksi)
124
a. Banjir
c. Tsunami
b. Kemarau
d. Badai
13. Berikut cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir, kecuali…. (Komunitas belajar) a. Tidak membuang sampah sembarangan b. Menanam pohon di tanah yang gundul c. Menebang pohon secara liar d. Membersihkan saluran air 14. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil yang batu-batuan dan lumpur ke daerah yang lebih rendah dapat menyebabkan….. (Tanya jawab) a. Banjir bandang
c. Badai topan
b. Badai
d. Banjir kiriman
15. Salah satu manfaat yang didapat dari turunnya hujan adalah sebagai berikut, kecuali…. (Refleksi) a. Melarutkan debu-debu yang berterbangan diudara b. Udara menjadi bersih c. Tanah tercukupi kandungan airnya unruk pertumbuhan tanaman d. Terjadi banjir dimana-mana 16. Penanaman kembali hutan yang gundul disebut…. (Penilaian otentik) a. Migrasi
c. Urbanisasi
b. Reboisasi
d. Transportasi
17. Di pagi hari udara dingin. Makin siang udara makin panas. Perubahan itu disebabkan oleh…. (Inkuiri) a. Hujan
c. Angin
b. Matahari
d. Air
125
18. Matahari merupakan sumber energi…. (Refleksi) a. Energi panas dan cahaya
c. Energi listrik
b. Energi bunyi
d. Energi bumi
19. Cahaya matahari secara terus-menerus dapat menyebabkan kekeringan. Untuk mencegah kekeringan didaerah pertanian atau persawahan maka para petani pada umumnya membuat… (Konstruktivisme) a. Kincir angin
c. Erosi
b. Irigasi
d. Polusi
20. Energi cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk…. (Inkuiri) a. Menggugurkan daun
c. Membelah diri
b. Berkembang
d. Fotosintesis
21. Jika
tidak
diimbangi
hujan,
cahaya
matahari
dapat
menyebabkan….(Konstruktivisme) a. Kekeringan
c. Erosi
b. Polusi udara
d. Abrasi
22. Pengikisan tanah oleh gelombang laut disebut…. (penilaian otentik) a. Erosi
c. Korasi
b. Abrasi
d. Polusi
23. Gelombang air laut yang sangat besar dan airnya sampai ke wilayah daratan disebut…. (Penilaian Otentik) a. Tsunami
c. Topan
b. Abrasi
d. Gelombang air laut
24. Jenis pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah…. ( Tanya Jawab) a. Cendana
c. Kelapa
126
b. Beringin
d. Bakau
25. Erosi dapat mengakibatkan…. (Inkuiri) a. Kesuburan tanah bertambah
c. Hilangnya kesuburan tanah
b. Air tanah bertambah banyak
d. Tanah menjadi gembur
26. Untuk mencegah terjadinya erosi, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali…. (Konstruktivisme) a. Melakukan penebangan pohon di hutan secara liar. b. Penanaman kembali pohon-pohon di atas tanah yang gundul. c. Pembuatan sengkedan pada tanah yang miring. d. Mengadakan hutan lindung di lereng-lereng gunung. 27. Sistem terasering sangat cocok diterapkan pada tanah yang… (Penilaian Otentik) a. Miring
c. Landai
b. Subur
d. Basah
28. Jika air hujan turun pada tanah yang gundul, maka aliran air akan…. ( Konstruktivisme) a. Deras karena banyak tumbuhan b. Lamban karena tidak ada tumbuhan c. Deras karena tidak ada tumbuhan d. Lamban karena banyak tumbuhan 29. Untuk memperlambat aliran air di tanah yang miring dibuatlah…. ( Penilaian Otentik) a. Parit
c. Sengkedan
b. Selokan
d. Tanggul
30. Contoh perubahan lingkungan yang menguntungkan adalah…. (Komunitas belajar)
127
a. Pembuatan waduk irigasi b. Penambangan pasir secara besar-besaran c. Pembukaan lahan pertanian dengan pembakaran hutan d. Pembakaran hutan untuk pemukiman
Lampiran 7
Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen
1. B
11. B
21. A
128
2. A
12. A
22. B
3. B
13. C
23. A
4. A
14. A
24. D
5. D
15. D
25. C
6. C
16. B
26. A
7. A
17. B
27. A
8. C
18. A
28. B
9. D
19. B
29. C
10. C
20. D
30. A
Kunci Jawaban Post Test
1. A
11. B
129
2. A
12. D
3. C
13. A
4. A
14. B
5. D
15. A
6. A
16. D
7. C
17. C
8. B
18. A
9. B
19. A
10. A
20. A
130 Lampiran 8 Analisis Validitas Ujicoba Butir Soal Tes NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 13 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 15 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 22 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 25 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 29 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 35 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 36 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 Jumlah 32 32 24 31 33 29 19 25 29 10 p 0,89 0,89 0,67 0,86 0,92 0,81 0,53 0,69 0,81 0,28 q 0,11 0,11 0,33 0,14 0,08 0,19 0,47 0,31 0,19 0,72 0,329 0,227 0,457 0,274 0,339 0,291 0,344 0,472 0,068 0,385 0,209 Status Drop valid Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop
No Soal 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 0,69 0,31 0,465 Valid
12 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 0,25 0,75 0,582 Valid
13 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 23 0,64 0,36 0,377 Valid
14 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 0,81 0,19 0,328 Drop
15 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 34 0,94 0,06 0,229 Drop
16 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 17 0,47 0,53 0,443 Valid
17 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 0,89 0,11 0,372 Valid
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 32 0,89 0,11 0,355 Valid
19 20 21 22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 32 25 32 25 0,89 0,69 0,89 0,69 0,11 0,31 0,11 0,31 0,531 0,512 0,497 0,343 Valid Valid Valid Valid
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 25 0,69 0,31 0,668 Valid
24 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 17 0,47 0,53 0,521 Valid
25 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24 0,67 0,33 0,656 Valid
26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 0,86 0,14 0,468 Valid
27 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 0,69 0,31 0,620 Valid
28 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 25 0,69 0,31 0,620 Drop
29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 25 0,69 0,31 0,405 Valid
30 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 20 0,56 0,44 0,677 Valid
x
X2
18 12 23 21 25 26 27 25 28 16 18 13 21 26 16 19 21 29 22 25 26 21 29 13 13 22 30 22 21 24 16 26 18 24 21 14 771
324 144 529 441 625 676 729 625 784 256 324 169 441 676 256 361 441 841 484 625 676 441 841 169 169 484 900 484 441 576 256 676 324 576 441 196 17401
Nilai
131
Lampiran 9 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR IPA SISWA r tabel diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 36, = 0,329. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:
maka >
: butir soal valid
<
: butir soal tidak valid
perhitungan validitas pada soal nomor 1 : 1. Mt =
Mt
= = 21,41 Mp =
Mp =
= = 21,81 St
=
132
=
=
=
=
= 4,96
P
=
,
q = 1- p
=
= 1 – 0,89
= 0,89
= 0,11
γpbis =
=
=
x
= 0,080 x 2,844 = 0,227 Dari tabel diperoleh, r(0,05, 36) = 0,329. Karena γpbi = 0,227 < 0,329 = r (0,05, 36), maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 1 adalah drop. Perhitungan validitas pada soal no 2: 2. Mp =
133
= = 22,21 P
=
, q = 1- 0,89
= 0,89
= 0,11
γpbis =
=
=
x
= 0,161 x 2,844 = 0,457 Dari tabel diperoleh, =
= 0,329. Karena
= 0,457
0,329
, maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 2 adalah valid.
Keterangan : Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 8 soal, maka soal yang valid sebanyak 22 soal dan yang digunakan untuk t.test berjumlah 20 soal.
134
Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes Hasil Belajar No
Mp
Mt
p
q
St
γ pbi
Ket
1.
21,81
21,41
0,89
0,11
4,96
0,227
Drop
2.
22,21
21,41
0,89
0,11
4,96
0,457
Valid
3.
22,37
21,41
0,67
0,33
4,96
0,274
Drop
4.
22,09
21,41
0,86
0,14
4,96
0,339
Valid
5.
21,84
21,41
0,92
0,08
4,96
0,219
Drop
6.
22,24
21,41
0,81
0,19
4,96
0,344
Valid
7.
23,63
21,41
0,53
0,47
4,96
0,472
Valid
8.
21,64
21,41
0,69
0,31
4,96
0,068
Drop
9.
22,34
21,41
0,81
0,19
4,96
0,385
Valid
10.
23,1
21,41
0,28
0,72
4,96
0,209
Drop
11.
22,96
21,41
0,69
0,31
4,96
0,465
Valid
12.
26,44
21,41
0,25
0,75
4,96
0,582
Valid
13.
22,82
21,41
0,64
0,36
4,96
0,378
Valid
14.
22,20
21,41
0,81
0,19
4,96
0,328
Drop
15.
21,70
21,41
0,94
0,06
4,96
0,229
Drop
16.
23,76
21,41
0,47
0,53
4,96
0,443
Valid
17.
22,06
21,41
0,89
0,11
4,96
0,372
Valid
18.
22.03
21,41
0,89
0,11
4,96
0,355
Valid
19.
22,34
21,41
0,89
0,11
4,96
0,531
Valid
Soal
135
20.
23,12
21,41
0,69
0,31
4,96
0,512
Valid
21.
22,28
21,41
0,89
0,11
4,96
0,497
Valid
22.
22,56
21,41
0,69
0,31
4,96
0,343
Valid
23.
23,64
21,41
0,69
0,31
4,96
0,668
Valid
24.
24,17
21,41
0,47
0,53
4,96
0,521
Valid
25.
23,70
21,41
0,67
0,33
4,96
0,656
Valid
26.
22,35
21,41
0,86
0,14
4,96
0,468
Valid
27.
23,48
21,41
0,69
0,31
4,96
0,620
Valid
28.
21,32
21,41
0,69
0,31
4,96
-0,026
Drop
29.
22,76
21,41
0,69
0,31
4,96
0,405
Valid
30.
24,4
21,41
0,56
0,44
4,96
0,677
Valid
136
Lampiran 10 Tabel Perhitungan Mencari Reliabilitas N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9
X²
1 1 1 1 1 1 1
6 1 0 1 0 1 1 1 1 1
7 0 0 1 0 1 1 1 0 1
9 1 0 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 0 0 0 0 0 1 1 1 1
13 0 0 0 1 1 1 1 1 1
16 0 1 1 0 0 1 1 0 1
17 0 1 1 0 1 1 1 1 1
No Soal 18 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
X
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 0 1 1 1 1 1 1 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 0 0 1 1 1 0 1 1 1
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1
24 0 0 1 0 0 1 1 1 1
25 1 0 0 1 1 1 1 1 1
26 1 0 1 1 1 1 1 1 1
27 0 1 0 1 1 1 1 1 1
29 1 1 0 1 1 1 1 1 1
30 1 0 0 0 1 1 1 1 1
12 9 16 15 19 21 22 20 21
144 81 256 225 361 441 484 400 441
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
10
100
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
14
196
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
8
64
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
15
225
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
441
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
9
81
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
12
144
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
15
225
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
484
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
15
225
2 0 0
137
2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 N p p q p q
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
17
289
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
19
361
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
16
256
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
441
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
8
64
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
9
81
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
15
225
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
484
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
16
256
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
18
324
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
17
289
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
10
100
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
20
400
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
11
121
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
19
361
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
17
289
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
8
64
32 0,89 0,11 0,09 79
31 0,86 0,14 0,12 04
29 0,81 0,19 0,15 39
19 0,53 0,47 0,24 91
29 0,81 0,19 0,15 39
25 0,69 0,31 0,21 39
9 0,25 0,75 0,18 75
23 0,64 0,36 0,23 04
17 0,47 0,53 0,24 91
32 0,89 0,11 0,09 79
32 0,89 0,11 0,09 79
32 0,89 0,11 0,09 79
25 0,69 0,31 0,21 39
32 0,89 0,11 0,09 79
25 0,69 0,31 0,21 39
25 0,69 0,31 0,21 39
17 0,47 0,53 0,24 91
24 0,67 0,33 0,22 11
31 0,86 0,14 0,12 04
25 0,69 0,31 0,21 39
25 0,69 0,31 0,21 39
20 0,56 0,44 0,24 64
∑p q
38,5 63
138
Lampiran 11 PERHITUNGAN INSTRUMEN UJI RELIABILITAS BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR IPA SISWA a. Menghitung Koefisien Reliabilitas dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). =
=
= = = 0,820
b. Kriteria Reliabilitas Tes Tes reliabel jika r hitung > r tabel Tes tidak reliabel jika r hitung < r tabel
c. Menghitung r tabel Dari tabel r product moment, diketahui bahwa dengan n = 36, harga r tabel (0,05) = 0,329.
d. Kesimpulan
139
Karena r hitung > r tabel untuk α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran tes hasil belajar.
140
Lampiran 12
Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDIT Nurul Falah Pagi (Kelas Eksperimen)
No
Nama Siswa
X (kelas eksperimen)
1 2 3 4 5 6 7 88
Nurul Ulfah M. Rifan Purbayu Bagus Andika Kresna Rahmalia Putri Anisa Putri Hastami Nabila Raicintka MMM M.Aswad
20 20 20 19 19 18 18
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Sri Indah Rahayu Adelia Irma W Siti Redita Rama wira Aliffah H Raja L Adinda Dwi Anisa Syahfryl Septian Ditya Putri N Renaldy Raam Syah Adi Mawardi Rani Sri Sundari Ninis Hermawati Rahmalia Putri Juanis Wildan faris Sasha Safira M.khafi
17 17 17 17 17 16 16 16 16 15 15 14 14 13 12 10 10 10 414
18
400 400 400 361 361 324 324 324
8
Lampiran 13(Perhitungan Normalitas kelas eksperimen)
289 289 289 289 289 256 256 256 256 225 225 196 196 169 144 100 100 100 6818
141
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen
A. Rentangan. R = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 20 – 10 = 10 B. Banyak Kelas. K = 1 + 3,33 Log n = 1 + 3,33 Log 26 = 1 +3,33 Log (1,41) = 1 + 4,74 = 5,74 =6
C. Panjang Interval Kelas (P). P= = = 1,6
=2
Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas IV B (Kelas Eksperimen) No. Skor F Batas Atas Batas Fk Fr Bawah 1. 10 – 11 3 9,5 11,5 3 11,5 % 2. 12 – 13 2 11,5 13,5 5 7,63 % 3. 14 – 15 4 13,5 15,5 9 15,3 %
142
4. 5. 6. Σ
16 – 17 18 – 19 20 – 21
9 5 3 26
15,5 17,5 19,5
17,5 19,5 21,5
Diperoleh sebagian data sebagai berikut: = 414 = n = 26
) sebagai berikut:
1. Rata-rata
=
=
= 15,92
2. Median (Me). Me = b + p Keterangan : Me : Median b
: batas bawah kelas median
p
: panjang kelas median
n
: banyaknya sampel
F
: jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f
: frekuensi kelas median
diketahui : b = 17,5 ; p = 2 ; n = 26 ; F = 9 ; f = 9
Me = b + p
= 17,5 + 2 = 17,5 + 2
18 23 26
34,6 % 19,2 % 11,5 %
143
= 17,5 + 2.(0,44) = 17,5 + 0,88 = 18,38
3.
Modus (Mo)
Mo = b + p Keterangan : Mo : Modus b
: batas bawah kelas modus
p : panjang kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus diketahui : b = 16,5 ; p = 2 ; Mo = b + p
= 16,5 + 2 = 16,5 + 2 = 16,5 + 2.(0,55) = 16,5 + 1,1 = 17,6
4. Simpagan Baku. =
=5;
=4
144
=
=
= = = 3,00
Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen SDIT Nurul Fallah Cilincing Jakarta Utara No.
y-
zi
f(zi)
s(zi)
s(zi)-s(zi)
1.
10
-5,92
-1,97
0,0244
0,1153
0,0909
2.
10
-5,92
-1,97
0,0244
0,1153
0,0909
3.
10
-5,92
-1,97
0,0244
0,1153
0,0909
4.
12
-3,92
-1,30
0,0968
0,1538
0,057
5.
13
-2,92
0,97
0,166
0,1923
0,0263
6.
14
-1,92
-0,64
0,2611
0,2692
0,0081
145
7.
14
-1,92
-0,64
0,2611
0,2692
0,0081
8.
15
-0,92
-0,306
0,3821
0,3461
0,036
9.
15
-0,92
-0,306
0,3821
0,3461
0,036
10.
16
0,08
0,026
0,508
0,5
0,008
11.
16
0,08
0,026
0,508
0,5
0,008
12.
16
0,08
0,026
0,508
0,5
0,008
13.
16
0,08
0,026
0,508
0,5
0,008
14.
17
1,08
0,36
0,6406
0,6923
0,0517
15.
17
1,08
0,36
0,6406
0,6923
0,0517
16.
17
1,08
0,36
0,6406
0,6923
0,0517
17.
17
1,08
0,36
0,6406
0,6923
0,0517
18.
17
1,08
0,36
0,6406
0,6923
0,0517
19.
18
2,08
0,693
0,7549
0,8076
0,0527
20.
18
2,08
0,693
0,7549
0,8076
0,0527
21.
18
2,08
0,693
0,7549
0,8076
0,0527
22.
19
3,08
1,026
0,8461
0,8846
0,0385
146
23.
19
3,08
1,026
0,8461
0,8846
0,0385
24
20
4,08
1,36
0,9131
1
0,0869
25.
20
4,08
1,36
0,9131
1
0,0869
26.
20
4,08
1,36
0,9131
1
0,0869
15,92 s
3,00
Menentukan Normalitas :
147
Karna
<
y yaitu 0,0909 < 0,173, maka dapat dikatakan bahwa
data distribusi tersebut Normal.
Lampiran 14
Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDIT Nurul Fallah Pagi
148
(Kelas Kontrol) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Σ
Nama Siswa Aldi Erlina Lestari Dony Ferdiansyah Nadia Ihsan Andi Nugroho Dimas Ramadhan Sadewo Metha Azhar Faiz Widi P Diah Inayah Farah Farsya Az-Zahra Intan Alfina Azizah Rahmania Hadistya Ramadhan Nabila Bilqis Candra Irsandi Rafi Sabrina Agita Aldi Faryrahman Reno Harlem Chaerul Ridwan Syifa Fitriyah Viya Okto M
X (Kelas Kontrol) 15 15 15 14 14 14 14 14 13 13 13 13 12 12 12 12 12 12 12 11 11 10 10 9 8 5 315
Lampiran 15 (Perhitungan Normalitas kelas kontrol)
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol A. Rentangan. R = Skor Tertinggi – Skor Terendah
225 225 225 196 196 196 196 196 169 169 169 169 144 144 144 144 144 144 144 121 121 100 100 81 64 25 3951
149
= 15 - 5 = 10 B. Banyak Kelas. K = 1 + 3,33 Log n = 1 + 3,33 Log 26 = 1 +3,33 Log (1,41) = 1 + 4,74 = 5,74 =6
C. Panjang Interval Kelas (P). P= P= P = 1,6 P=2 Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas IV A (Kelas Kontrol) No. Skor F Batas Atas Batas Fk Fr Bawah 1.
5–6
1
4,5
6,5
1
3,84 %
2.
7–8
1
6,5
8,5
2
3,84 %
3.
9 – 10
3
8,5
10,5
5
11,5 %
4.
11 – 12
9
10,5
12,5
14
34,6 %
5.
13 – 14
9
12,5
14,5
23
34,6 %
6.
15 – 16
3
14,5
16,5
26
11,5 %
150
∑
26
Diperoleh sebagian data sebagai berikut: = 315 = n = 26
) sebagai berikut:
1. Rata-rata =
=
= 12,11
2. Median (Me). Me = b + p Keterangan : Me : Median b
: batas bawah kelas median
p
: panjang kelas median
n
: banyaknya sampel
F
: jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f
: frekuensi kelas median
diketahui : b = 12,5 ; p = 2 ; n = 26 ; F = 5 ; f = 9 Me = b + p
= 12,5 + 2 = 12,5 + 2 = 12,5 + 2.(0,88) = 12,5 + 1,76
151
= 14,26
3. Modus (Mo). Mo = b + p Keterangan : Mo
: Modus
b
: batas bawah kelas modus
p
: panjang kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus
diketahui : b = 11,5 ; p = 2 ; Mo = b + p
= 11,5 + 2 = 11,5 + 2 = 11,5 + 2.(1) = 11,5 + 2 = 13,5
4. Simpagan Baku. =
=
=6;
=0
152
=
= = = 2,31
Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol SDIT Nurul Fallah Cilincing Jakarta Utara y-
No.
Zi
F(zi)
S(zi)
F(zi)-S(zi)
1.
5
-7,11
-3,07
0,0011
0,0384
0,0373
2.
8
-4,11
-1,77
0,0384
0,0769
0,0385
3.
9
-3,11
-1,34
0,0901
0,1153
0,0252
4.
10
-2,11
-0,91
0,1814
0,1923
0,0109
5.
10
-2,11
-0,91
0,1814
0,1923
0,0109
6.
11
-1,11
-0,48
0,3156
0,2692
0,0464
7.
11
-1,11
-0,48
0,3156
0,2692
0,0464
8.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
9.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
10.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
11.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
12.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
153
Mene ntuka n
13.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
14.
12
-0,11
-0,04
0,484
0,5384
0,0544
15.
13
0,89
0,38
0,648
0,6923
0,0443
16.
13
0,89
0,38
0,648
0,6923
0,0443
17.
13
0,89
0,38
0,648
0,6923
0,0443
18.
13
0,89
0,38
0,648
0,6923
0,0443
19.
14
1,89
0,81
0,791
0,8846
0,0936
20.
14
1,89
0,81
0,791
0,8846
0,0936
21.
14
1,89
0,81
0,791
0,8846
0,0936
22.
14
1,89
0,81
0,791
0,8846
0,0936
23.
14
1,89
0,81
0,791
0,8846
0,0936
24
15
2,89
1,25
0,8944
1
0,1056
25.
15
2,89
1,25
0,8944
1
0,1056
26.
15
2,89
1,25
0,8944
1
0,1056
12,11
Norm alitas
s
2,31
: Karna
<
y yaitu 0,1056 < 0,173, maka dapat dikatakan bahwa
data distribusi tersebut Normal.
154
Lampiran 16
UJI HOMOGENITAS DI KELAS IVA DAN KELAS IVB SDIT Nurul Fallah Pagi Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut : Nilai Varians Sampel
Jenis variabel : Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IVA dan kelas IVB di SDN Rambutan 02 Pagi
S
3,00
2,31
N
26
26
2) Mencari nilai F hitung
F hitung =
=
=
= 1,68
3) Menentukan derajat kebebasan dk pembilang = n1 – 1 = 26 – 1
155
= 25 dk penyebut = n2 – 1 = 26 – 1 = 25 3) Menentukan nilai F dari daftar Akan dicari F 0,05 (25/25) F0,05 (25/24) = 1,96 F0,05 (25/30) = 1,92 F0,05 (25/25) = 1,96 -
x(1,96-1,92)
= 196-(0,16x0,04) = 1,96-0,006 = 1,95 4) Penentuan Homogenitas Ternyata Fhitung = 1,68 < 1,95 = Ftabel pada α = 0,05 (25/25) maka kedua variansi tersebut homogen.
Lampiran 17
156
ANALISIS DATA DENGAN UJI-t Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05 1.
Hipotesis :
Ho
:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA
siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional. Ha
:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA
siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional. 2.
Pengujian Hipotesis :
Tolak Ho jika thitung > ttabel Terima Ho jika thitung < ttabel 3.
Menghitung harga statistik dengan rumus : =
dimana nilai : = 15,92
= 12,11
SD12
= 3,00
SD22
n1
= 26
n2
= 2,31 = 26
157
ttest
=
=
=
= = = = 5,08 db = n1 + n2 – 2 = 26 + 26 – 2 = 50
Mencari interpolasi pada tabel t. C
= C0 +
(B – B0)
B
= nilai dk yang dicari
B0
= nilai dk pada awal nilai yang sudah ada
B1
= nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada
158
C
= nilai ttabel yang dicari
C0
= nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada
C1
= nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai : B
= 50 C0
= 2,021
B0 = 40 C1
= 2,000
B1 = 60 C
= C0 +
C
= 2,021 +
(B – B0)
= 2,021 +
(50 – 40)
(10)
= 2,021 +(– 0,0105) = 2,010
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil uji ttest dapat diketahui bahwa thitung = 5,08 serta ttabel (α = 0,05 ; n = 50) = 2,010. Oleh karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak, ini berarti Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional.
159
Lampiran 18
NILAI KRITIS UNTUK UJI LILLIEFORS Ukuran Sampel n* 6 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 n>30
0,01 0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,294 0,284 0,275 0,263 0,261 0,257 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031 √n
0,05 0,381 0,337 0,319 0,300 0,285 0,271 0,258 0,249 0,242 0,234 0,227 0,220 0,213 0,206 0,200 0,195 0,190 0,173 0,161 0,886 √n
Taraf Nyata (a) 0,10 0,15 0,352 0,319 0,315 0,299 0,294 0,277 0,276 0,258 0,261 0,244 0,249 0,233 0,239 0,224 0,230 0,217 0,223 0,212 0,214 0,202 0,207 0,194 0,201 0,187 0,195 0,182 0,289 0,177 0,184 0,173 0,179 0,169 0,174 0,166 0,158 0,147 0,144 0,136 0.805 0,16.8 √n √n
0,20 0,300 0,285 0,265 0,247 0,233 0,223 0,215 0,206 0,199 0,190 0,183 0,377 0,173 0,169 0,166 0,163 0,160 0,142 0,131 0.736 √n
160
Lampiran 19
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI-t
dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 to
α untuk uji dua fihak (two tail test) 0.50 0,20 0,10 0,05 α untuk uji satu fihak {one tail test) 0.25 0.10 1,05 0.025 1,000 3.078 6.314 12,706 0.816 1,886 2,920 4.303 0.765 1.638 2.353 3.182 0,741 1.533 2,132 2,776 0,727 1.476 2,015 2,571 0.718 1.440 1.943 2.447 0.711 1,415 1.895 2.365 0,706 1,397 1.860 2,306 0.703 1,383 1.833 2,262 0.700 1,372 1,812 2.228 0.697 1.363 1.796 2,201 0,695 1,356 1,782 2.179 0.692 1,350 1.771 2.160 0.691 1.345 1,761 2.145 0.690 1.341 1.753 2.131 0,689 1,337 1,746 2.120 0.688 1,333 1.740 2,110 0,688 1,330 1.734 2.101 0,687 1,328 1.729 2,093 0.687 1,325 1.725 2.086 0.686 1,323 1.721 2,080 0,686 1,321 1,717 2.074 0.685 1,319 1,714 2.069 0.685 1.318 1,711 2.064 0.684 1.316 1.708 2.060 0.684 1.315 1.706 2,056 0,684 1,314 1.703 2,052 0,683 1,313 1.701 2.048 0,683 1.311 1.699 2.045 0,683 1.310 1.697 2.042 0.681 1,303 1.684 2.021 0,679 1.296 1,671 2.000 0,677 1,289 1.658 1.980 0,674 1,282 1.645 1,960
0,02
0,01
0.01 31.821 6,965 4.541 3.747 3.365 3,143 2,998 2.896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,563 2.567 2.552 2,539 2,528 2,518 2,508 2.500 2.492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2.457 2.423 2.390 2.358 2.326
0.005 63.657 9,925 5,841 4,604 4.032 3,707 3,499 3,355 3,250 3.169 3,106 3,055 3,012 2,977 2.947 2,921 2.898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2.787 2,779 2,771 2.763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2.576
5403
5625
5764
5859
7 5828
237
8 5981
239
9 6022
241
10 6056
242
11 6082
243
12 6106
244
14 6142
245
16 6169
246
20 6208
248
24 6234
249
30 6258
250
40 6286
251
50 6323
252
75 6323
253
6334
253
100
6352
254
200
6361
254
500
254 6366
9,55
9,28
9,12
9,01
8,94
8,88
8,48
8,81
8,78
8,76
8,74
8,71
8,69
8,66
9,64
8,62
8,60
8,58
8,57
8,57
8,54
8,54
8,53
6,94
5,41
6,39
6,26
6,16
6,09
6,04
6,00
5,96
5,93
5,91
5,87
5,84
5,80
5,77
5,74
5,71
5,70
5,68
5,66
5,65
6,64
5,63
5,05
4,95
4,88
4,82
4,78
4,74
9,55
4,46
8,65
4,25
8,02
4,10
7,56
3,98
7,20
7 5,59
12,25
8 5,32
11,26
9 5,12
10,56
10 4,96
10,04
11 8,84
9,65
6,22
3,59
6,55
3,71
6,99
3,86
7,59
4,07
8,45
4,35
4,76
9,78
5,14
13,74 10,92
6 5,99
5,67
3,36
5,99
3,48
6,42
3,63
7,01
3,84
7,85
4,12
9,15
4,53
5,32
3,20
5,64
3,33
6,06
3,48
6,63
3,69
7,46
3,97
8,75
4,39
5,07
3,09
5,07
3,09
5,39
3,22
5,80
3,37
6,37
3,87
8,47
4,28
4,88
3,01
5,21
3,14
5,62
3,29
6,19
3,50
7,00
3,79
8,26
4,21
4,74
2,95
5,06
3,07
5,47
3,23
6,03
3,44
6,84
3,73
8,10
4,15
4,63
2,90
4,95
3,02
5,35
3,18
5,91
3,39
6,71
3,68
7,98
4,10
4,54
2,86
4,85
2,97
5,26
3,13
5,82
3,34
6,62
3,63
7,87
4,06
4,46
2,82
4,78
2,94
5,18
3,10
5,74
3,31
6,54
3,60
7,79
4,03
9,96
5,19
4,70
5,41
4,74
5,79
16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05
5 6,61
4,40
2,79
4,71
2,91
5,11
3,07
5,67
3,28
6,47
3,57
7,72
4,00
9,89
4,68
4,29
2,74
4,60
2,86
5,00
3,02
5,56
3.23
6,35
3.52
7,60
3,96
9,77
4,64
4,21
2,70
5,52
2,82
5,92
2,98
5,48
3,20
6,27
3,49
7,52
3,92
9,68
4,60
4,10
2,65
4,41
2,77
4,80
2,93
5,36
3,15
6,15
3,44
7,39
3,87
9,55
4,56
4,02
2,61
4,33
2,74
4,73
2,90
5,28
3,12
6,07
3,41
7,31
3,84
9,47
4,53
3,94
2,57
4,25
2,70
4,64
2,86
5,20
3,08
5,98
3,38
7,23
3,81
9,38
4,50
3,86
2,53
41,7
2,67
4,56
2,82
5,11
3,05
5,90
3,34
7,14
2,77
9,29
4,46
3,80
2,50
4,12
2,64
4,51
2,80
5,06
3,03
5,85
3,32
7,09
3,75
9,24
4,44
3,74
2,47
4,05
2,61
4,45
2,77
5,00
3,00
5,78
3,29
7,02
3,72
9,17
4,42
3,70
2,45
4,01
2,59
4,41
2,76
4,94
2,98
5,75
3,28
6,99
3,71
9,13
4,40
3,66
2,42
3,96
2,56
4,36
2,73
4,91
2,96
5,70
3,25
6,94
3,69
9,07
4,38
3,62
2,41
3,93
2,55
4,33
2,72
4,88
2,94
5,67
3,24
6,90
3,68
9,04
4,37
3,60
2,40
3,91
2,54
4,31
2,71
4,86
2,93
5,65
3,23
6,88
3,67
9,02
4,36
21,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46
4 7,71
34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
3 10,13
98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50
4999
6 234
5 230
Nilai Persentil untuk Distribusi F
§
4052
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 1 161 200 216 225
Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp;
Lampiran 20
161
3,80 6,70
3,74 6,51
3,68 6,36
3,63 6,23
3,59 6,11
3,55 6,01
3.52 5,93
3,49 5,85
3,47 5,78
3,44 5,72
3,42 5,66
3.4 5,61
3,38 5,57
13 4,67
14 4,60
15 4,54
16 4,49
17 4,45
18 4,41
19 4,38
20 4,35
21 4.32
22 4,30
23 4,28
24 4,26
25 4,24
7,77
7,77
7,88
7,49
8,02
8,10
8,18
8,28
8,40
8,53
8,68
8,86
9,07
6,93
2,99 4,68
3,01 4,72
3,03 4,76
3,05 4,82
3,07 4,87
3,10 4,94
3,13 5,01
3,16 5,09
3,20 5,18
3,24 5,29
3,29 5,42
3,34 5,56
3,41 5,74
5,95
2,76 4,18
2,78 4,22
2,80 4,26
2,82 4,31
2,84 4,37
2,87 4,43
2,90 4,50
2,93 4,58
2,96 4,67
3,01 4,77
3,06 4,89
3,11 5,03
3,18 5,20
5,41
2,60 3,86
2,62 3,90
2,64 3,94
2,66 3,99
2,68 4,04
2,71 4,10
2,74 4,17
2,77 4,25
2,81 4,34
2,85 4,44
2,90 4,56
2,96 4,69
3,02 4,86
2,49 3,63
2,51 3,67
2,53 3,71
2,55 3,76
2,57 3,81
2,60 3,87
2,63 3,94
2,66 4,01
2,70 4,10
2,74 4,20
2,79 4,32
2,85 4,46
2,92 4,62
6 3,00 4,82
5
3,11 5,06
7
2,41 3,46
2,43 3,50
2,45 3,54
2,47 3,59
2,49 3,65
2,52 3,71
2,55 3,77
2,58 3,85
2,62 3,93
2,66 4,03
2,70 4,14
2,77 4,28
2,84 4,14
2,92 4,65
8
2,34 3,32
2,36 3,56
2.38 3,41
2,40 3,45
2,42 3.51
2,45 3,56
2,48 6,63
2,51 3,71
2,55 3,79
2,59 3,89
2,64 4,00
2,70 4,14
2,77 4,30
2,85 4,50
9
2,28 3,21
2,30 3,25
2,32 3,30
2,35 3,35
2,37 3,40
2,40 3,45
2,43 3,52
2,46 3,60
2,50 3,68
2,54 3,78
2,59 3,89
2,65 4,03
2,72 4,49
2,80 4,39
10
2,24 3,13
2,26 3,17
2,28 3,21
2,30 3,26
2,32 3,31
2,35 3,37
2,38 3,43
2,41 3,51
2,45 3,59
2,45 3,59
2,49 3,69
2,55 3,80
2,60 3,94
2,76 4,30
11
2,20 3,05
2,22 3,09
2,22 3,09
2,24 3.14
2,28 3,18
2,31 3,30
2,34 3,30
2,37 3,44
2,41 3.52
2,45 3,61
2,51 3,73
2,56 3,86
2,63 4,02
2,72 4,22
12
2,16 2,99
2,18 3,03
2,20 3,07
2,23 3,12
2,25 3,17
2,28 3,23
2,31 3,30
2,34 3,37
2,38 3,45
2,42 3,55
2,48 3,67
2,53 3,80
2,60 3,96
2,69 4,16
14
2,11 2,89
2,13 2,93
2,14 2,97
2,18 3,02
2,20 3,07
2,23 3,13
2,26 3,19
2,29 3,19
2,33 3,35
2,37 3,45
2,43 3,56
2,48 3,70
2,55 3,85
2,64 4,05
16
2,05 2,81
2,09 2,85
2,10 2,89
2,13 2,94
2,15 2,99
2,18 3,05
2,21 3,12
2,25 3,19
2,29 3,27
2,33 3,37
2,39 3,48
2,44 3,62
2,51 3,78
2,60 3,98
20
2,00 2,70
2,02 2,74
2,04 2,78
2,07 2,83
2,09 2,88
2,12 2,94
2,15 3,00
2,19 3,07
2,23 3,16
2,28 3,25
2,33 3,36
2,39 3,51
2,46 3,67
2,54 3,86
24
2,96 2,62
1,98 2,66
2,00 2,70
2,03 2,75
2,05 2,80
2,08 2,86
2,11 2,92
2,15 3,00
2,19 3,08
2,24 3,18
2,29 3,29
2,35 3,43
2,42 3,59
2,50 3,78
30
1,92 2,54
1,94 2,58
1,96 2,62
1,98 2,67
2,00 2,72
2,04 2,77
2,07 2,84
2,11 2,91
2,15 3,00
2,20 3,10
2,25 3,20
2,31 3,34
2,38 3,51
2,46 3,70
40
1,87 2,45
1,89 ]2,49
1,91 2,53
1,93 2,58
1,96 2,63
1,99 2,69
2,02 2,76
2,07 2,83
2,11 2,92
2,16 3,01
2,21 3,12
2,77 3,26
2,34 3,42
2,42 3,61
50
1,84 2,40
1,86 2,44
1,88 2,48
1,91 2,53
1,93 2,58
1.06 2,63
2,00 2,70
2,04 2,78
2,08 2,86
2,13 2,96
2,18 3,07
2,24 3,21
2,32 3,37
2,40 3,56
75
1,80 2,32
1,82 2,36
1,84 2,41
1,87 2,46
1,89 2,51
1,92 2,56
1,96 2,63
2,00 2,79
2,04 2,79
2,09 2,89
2,15 3,00
2,21 3,14
2,28 3,30
2,36 3,49
1,77 2,29
1,80 2,33
1,82 2,37
1,84 2,42
1,87 2,47
1,90 2,53
1,94 2,60
1,98 2,68
2,02 2,76
2,07 2,86
2,12 2,97
2,19 3,11
2,26 3,27
2,35 3,46
100
1,74 2,23
1,76 2,27
1,79 1,32
1,81 2,37
1,84 2,42
1,87 2,47
1,91 2,54
1,95 2,62
1,99 2,70
2,04 2,80
2,10 2,92
2,16 3,06
2,24 3,21
2,32 3,41
200
1,72 2,19
1,74 2,23
1,77 2,28
1,80 2,33
1,82 2,38
1,85 2,44
1,90 2,51
1,93 2,59
1,97 2,67
2,02 2,77
2,08 2,89
2,14 3,02
2,22 3,18
2,31 3,38
500
1,71 2,17
1,73 2,21
1,76 2,26
1,78 2,31
1,81 2,36
1,84 2,42
1,88 2,49
1,92 2,57
1,96 2,65
2,01 2,75
2,07 2,87
2,13 3,00
2,21 3,16
2,30 3,36
§
9,33
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 12 4,75 3,88 3,49 3,26
162
3,35 5,49
3,34 5,45
5,33 5,52
3,32 5,39
3,30 5,34
3,28 5,29
3,26 5,25
3,25 5,21
3,23 5,18
3,22 5,15
3,21 5,12
3,20 5,10
3,19 5,08
27 4,21
28 4,20
29 4,18
30 4,17
32 4,15
34 4,13
36 4,11
38 4,10
40 4,08
42 4,07
44 4,06
46 4,05
48 4,04
7,19
7,21
7,24
7,27
7,31
7,35
7,39
7,44
7,50
7,56
7,60
7,64
7,68
5,53
2,80 4,22
2,81 4,24
2,82 4,29
2,83 4,29
2,84 4,31
2,85 3,34
2,86 4,38
2,88 4,42
2,90 4,46
2,92 4,51
2,93 4,54
2,95 4,57
2,96 4,60
4,64
2,56 3,74
2,57 3,76
2,58 3,78
2,59 3,80
2,61 3,83
2,62 3,86
2,63 3,89
2,65 3,93
2,67 3,97
2,69 4,02
2,70 4,04
2,71 4,07
2,73 4,11
4,14
2,41 3,42
2,42 3,44
2,43 3,46
2,44 3,49
2,45 3,51
2,46 3,54
2,48 3,58
2,49 3,61
2,51 3,66
2,53 3,70
2,54 3,73
2,56 3,76
2,57 3,79
2,30 3,20
2,30 3,22
2,31 3,24
2,32 3,26
2,34 3,29
2,35 3,32
2,36 3,35
2,38 3,38
2,40 3,42
2,42 3,47
2,43 3,50
2,44 3,33
2,46 3,56
6
2,47 3,59
5
2,59 3,82
7
2,21 3,04
2,22 3,65
2,23 3,07
2,24 3,10
2,25 3,12
3,26 3,15
2,28 3,18
2,30 3,21
2,32 3,25
2,34 3,30
2,35 3,33
2,36 3,36
2,37 3,39
2,39 3,42
8
2,14 2,90
2,14 2,92
2,16 2,94
2,17 2,95
2,18 2,99
2,19 3,02
2,21 3,04
2,23 3,08
2,25 3,12
2,27 3,17
2,28 3,20
2,29 3,23
2,30 3,26
2,32 3,29
9
2,08 2,80
2,09 2,82
2,10 2,84
2,11 2,86
2,12 2,88
2,14 2,91
2,15 2,94
2,17 2,97
2,19 3,01
2,21 3,06
2,22 3,06
2,24 3,11
2,25 3,14
2,27 3,17
10
2,03 2,71
2,04 2,73
2,05 2,75
2,06 2,77
2,07 2,80
2,09 2,82
2,10 2,86
2,12 2,89
2,14 2,94
2,16 2,98
2,18 3,00
2,19 2,03
2,20 3,06
2,22 3,09
11
1,99 2,64
2,00 2,66
2,01 2,68
2,02 2,70
2,05 2,73
2,06 2,78
2,08 2,82
2,10 2,86
2,12 2,90
2,14 2,92
2,15 2,95
2,16 2,98
2,18 3,02
12
1,96 2,58
1,97 2,60
1,98 2,62
1,99 2,64
2,00 2,66
2,02 2,69
2,03 2,72
2,05 2,76
2,07 2,80
2,09 2,84
2,10 2,87
2,12 2,90
2,13 2,93
2,15 3,96
14
1,90 2,48
1,91 2,50
1,92 2,52
1,94 2,54
1,95 2,56
1,96 2,59
1,98 2,62
2,00 2,66
2,02 2,70
2,04 2,74
2,05 2,77
2,06 2,80
2,08 2,83
2,10 2,86
16
1,86 2,40
1,87 2,42
1,88 2,44
1,89 2,46
1,90 2,49
1,92 2,51
1,93 2,54
1,95 2,58
1,97 2,62
1,99 2,66
2,00 2,68
2,02 2,71
2,03 2,74
2,05 2,77
20
1,79 2,28
1,80 2,30
1,81 2,32
1,82 2,35
1,84 2,37
1,85 2,40
1,87 2,43
1,89 2,47
1,91 2,51
1,93 2,55
1,94 2,57
1,96 2,60
1,97 2,63
1,99 2,66
24
1,74 2,20
1,75 2,22
2,76 2,24
1,78 2,26
1,79 2,29
1,80 2,32
2,82 2,35
1,84 2,38
1,86 2,42
1,89 2,47
1,90 2,49
1,91 2,52
1,93 2,55
1,95 2,58
30
1,70 2,11
1,71 2,13
1,72 2,15
1,73 2,17
1,74 2,20
1,76 2,22
1,78 2,26
1,80 2,30
1,82 2,34
1,84 2,38
1,85 2,41
1,87 2,44
1,88 2,47
1,90 2,50
40
1,64 2,02
1,65 2,04
1,88 2,06
1,68 2,08
169 2,11
1,71 2,14
1,72 2,17
1,74 2,21
1,76 2,25
1,79 2,29
1,80 2,32
1,81 2,35
1,84 2,38
1,85 2,41
50
1,61 1,96
1,62 1,98
1,63 2,00
1,64 2,02
1,66 2,05
1,67 2,08
1,69 2,12
1,71 2,15
1,74 2,20
1,76 2,24
1,77 2,77
1,78 2,30
1,80 2,33
1,82 2,36
75
1,56 1,88
1,57 1,90
1,58 1,92
1,60 1,94
1,61 1,97
1,63 2,00
1,65 2,04
1,67 2,08
1,69 2,12
1,72 2,16
1,73 2,19
1,75 2,22
1,76 2,25
1,78 2,28
1,53 1,84
1,54 1,86
1,56 1,88
1,57 1,91
1,59 1,94
1,60 1,97
1,62 2,00
1,64 2,04
1,67 2,08
1,69 2,13
1,71 2,15
1,72 2,18
1,74 2,21
1,76 2,25
100
1,50 1,78
1,50 1,78
1,51 1,80
1,52 1,82
1,54 1,85
1,55 1,88
1,59 1,90
1,61 1,98
1,64 2.02
1,66 2,07
1,68 2,10
1,69 2,13
1,71 2,16
1,72 2,19
200
1,47 1,73
1,48 1,76
1,50 1,70
1,50 1,78
1,51 1,80
1,53 1,84
1,56 1,86
1,59 1,94
1,61 1,98
1,64 2,03
1,65 2,06
1,67 2,09
1,68 2,12
1,70 2,15
500
1,45 1,70
1,46 1,72
1,48 1,75
1,49 1,78
1,51 1,81
1,53 1,84
1,55 1,87
1,57 1,91
1,59 1,96
1,62 2,01
1,64 2,03
1,65 2,06
1,67 2,10
1,69 2,13
§
7,73
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 26 4,22 3,37 2,89 2,74
163
164
Lampiran 21
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
0080 0478 0871 1255 1628
0120 0517 0910 1293 1664
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987 1368 1736
0239 0636 1026 1406 1772
0279 0675 1064 1443 1808
0319 0714 1103 1480 1844
0359 0754 1141 1517 1879
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1915 2258 2580 2881 3159
1950 2291 2619 2910 3186
1985 2324 2642 2939 3212
2019 2357 2673 2967 3238
2054 2389 2704 2996 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454 2764 3051 3315
2157 2486 2794 3078 3340
2190 2518 2823 3106 3365
2224 2549 2852 3133 3389
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
3413 3643 3849 4032 4192
3438 3665 3869 4049 4207
3461 3686 3888 4066 4222
3485 3708 3907 4082 4236
3508 3729 3925 4099 4251
3531 3749 3944 4115 4265
3554 3770 3962 4131 4279
3577 3790 3980 4147 4292
3599 3810 3997 4162 4306
3621 3830 4015 4177 4319
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
4332 4452 4554 4641 4713
4345 4463 4564 4649 4719
4357 4474 4573 4656 4726
4370 4484 4582 4664 4732
4382 4495 5491 4671 4738
4394 4505 4599 4678 4744
4406 4515 4608 4686 4750
4418 4525 4616 4693 4756
4429 4535 4625 4699 4761
4441 4545 4633 4706 4767
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
4772 4821 4861 4893 4918
4778 4826 4864 4896 4920
4783 4830 4868 4898 4922
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4838 4875 4904 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4803 4846 4881 4909 4931
4808 4850 4884 4911 4932
4812 4854 4887 4913 4934
4817 4857 4899 4916 4936
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
4938 4953 4965 4974 4981
4940 4955 4966 4975 4982
4941 4956 4967 4976 4982
4943 4957 4968 4977 4983
4945 4959 4969 4977 4984
4946 4960 4970 4978 4984
4948 4961 4971 4979 4985
4949 4962 4972 4979 4985
4951 4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
4987 4990 4993 4995 4997
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997
4988 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4997 4998
4998 4998 4998 4998 3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4999 4999 4998 4999 3,6 4999 4999 4999 4999 4998 4999 4999 4999 4999 4999 3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 5000 5000 5000 5000 3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 Sumber: Riduwan, M.B.A.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung.
165
Lampiran 22 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVA (Kelas Kontrol)
166
Lampiran 23 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVB (Kelas Eksperimen)
167
SURAT KETERANGAN Nomor : 067/SK-NF/03/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa: Nama
: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO
Tempat, Tanggal, lahir
: Jakarta, 8 Januari 1990
No. Mahasiswa
: 0701045190
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-
Semester
: VIII (Dealapan)
1)
Universitas Prof.DR.Hamka Tahun Akademik
:
Universitas
Muhammadiyah
: 2011
Telah melaksanakan uji validitas di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Tehadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDIT Nurul Fallah Pagi” yang dilaksanakan pada Hari Jum’at, tanggal 25 Maret 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya. Jakarta, 25 Maret 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi
H. Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356
168
SURAT KETERANGAN Nomor : 070/SK-NF/04/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa: Nama
: RINDANG WIJAYANTI RAHARJO
Tempat, tanggal, lahir
: Jakarta, 8 Januari 1990
NIM
: 0701045190
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Program Studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-
Universitas
: Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
1) Hamka Telah melaksanakan penelitian skripsi di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara” yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai dengan 27 April 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Jakarta, 27 April 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi,
H. Ahmad Ahlan, S.Pd Nip. 130382356
169
Lampiran 26
PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : Rindang Wijayanti Raharjo NIM
: 0701045190
Fakultas
: FKIP
Program Studi
: S1-PGSD
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.
Jakarta, Juli 2011 Yang membuat pernyataan,
Rindang Wijayanti Raharjo
170
Lampiran 27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1.
Data Pribadi Nama
: Rindang Wijayanti Raharjo
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 8 Januari 1990
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Kedondong 3 Rt/Rw 10/06 No. 5 Sunter Jaya Jakarta Utara
Anak Ke 2.
: III dari IV Bersaudara
Pendidikan a.
SD (SDN Sunter Jaya 10 Pagi, Jakarta Utara), Lulus 2001, Berijazah.
b.
SMP (SMPN 152 Sunter Jaya, Jakarta Utara), Lulus 2004, Berijazah.
c.
SMA (SMAN 15 Sunter Agung, Jakarta Utara), Lulus 2007, Berijazah.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta,
Juli 2011
Rindang Wijayanti Raharjo