PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH MERAH (Pandanus Conoudeus Lam) MELALUI PAKAN TERHADAP KOLESTEROL, HDL DAN LDLBROILER
THE EFFECT OFRED FRUIT(PANDANUS CONOUDEUSLAM) EXTRACT IN THE VIAFEEDONCHOLESTEROL, HDL AND LDLBROILER
Agustina Tagi,1 Laily Agustina, 2Sjamsuddin Garantjang3 1
Bagian SSP,Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Bagia Nutrisi Unggas Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, 3 Bagian Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar 2
Alamat Koperespondensi: Agustina Tagi SSP Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 HP: 081242062330 Email:
[email protected]
ABSTRAK Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya bahan makanan bernilai gizi tinggi, berakibat meningkat pula tuntutan masyarakat dalam pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan sari buah merah terhadap kolesterol, HDL dan LDL broiler.Pelitian menggunakan rancangan acak lengkap 4 (empat) taraf sari buah merah.P0 (0 % sari buah merah dalam pakan ); P1 (1% sari buah merah); P2 (3%sari buah merah); P3 (6% sari buah merah) dengan 4 (empat) ulangan setiap unit perlakuan terdiri dari 5 (ekor) broiler. Dipelihara sampai umur 35 hari. Parameter yang diukur meliputi: kolesterol, HDL dan LDL.Hasil analisis ragam pemberian sari buah merah pada broiler tidak menberikan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar kolesterol, HDL dan LDL broiler.Parameter kolesterol P0 109,00 ± 26,32 mg/dl, P1 118,00 ± 15,56 mg/dl, P2 120,50 ± 30,86 mg/dl, dan P3 109,75 ± 21,45 mg/dl; parameter HDL P0 74,00 ± 17,98 mg/dl, P1 78,50 ± 14,39 mg/dl, P2 85,25 ± 24,76 mg/dl, dan P3 71,00 ± 16,43 mg/dl; parameter LDL P0 18,25 ± 4,99 mg/dl, P1 20,75 ± 5,56 ml/dl, P2 16,75 ± 4,99 ml/dl, dan P3 18,00 ± 2,58 ml/dl. Berdasarkan hasil dan pembahasan, disimpulkan untuk memperbaiki kolesterol, HDL dan LDL boiler maka dianjurkan menggunakan sari buah merah sampai taraf 3% dalam pakan. Kata kunci: Buah merah, hematologibroiler
ABSTRACT The increase of people's awareness of the importance feed supply with high nutrition content results in the increase of people's demand of nutrition supply containing animal protein. This study aims to find out the influence of using red fruit extract on broilers cholesterol, HDL, and LDL. A completely randomized designwas used with four treatments of red fruit extract; they were P0 (0% of red fruit extract); P1 (1% of red fruit extract); P2 (3% of red fruit extract) and P3 (6% red fruit extract). There were fourreplications with 5 broilers in each treatments unit. They were raised until the age of 35 days. The parameters examined included cholesterol, HDL and LDL. The results treatments that variation in giving red fruit to broilers not significant influence (P>0.05) the level of cholesterol, HDL, and LDL in the broilers.The findings can be seen in each parameter. The parameter of cholesterol, the results are: P0 109.00 ± 26.32 mg/dl, P1 118.00 ± 15.56 mg/dl, P2 120.50 ± 30.86 mg/dl and P3 109.75 ± 21.45 mg/dl. The HDL parameter, the results are: Po 74.00 ± 17.98 mg/dl, P1 78.50 ± 14.39 mg/dl, P2 85.25 ± 24.76 mg/dl and P3 71.00 ± 16.43 mg/dl. For the LDL parameter, the results are: Po 18.25 ± 4.99 ml/dl, P1 20.75 ± 5.56 ml/dl, P2 16.75 ± 4.99 mg/dl and P3 18.00 ± 2.58 ml/dl.Based on the resultsanddiscussion, to have better level of cholesterol, HDL and LDL, it is suggested to give broilersfeed containing red fruit extract up to 3%. Keywords: Red fruit, hematologybroilers
PENDAHULUAN Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya bahan makanan bernilai gizi tinggi, berakibat meningkat pula tuntutan masyarakat dalam pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Salah satu usaha untuk menyediakan kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan broiler. Broiler adalah salah satu jenis ternak unggas yang menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat.Namun karena kekuatiran akan kadar kolesterol yang banyak terdapat dalam bahan pakan asal hewan sangat mempengaruhi tingkat konsumsi daging oleh masyarakat. Kadar kolesterol yang tinggi pada broiler yaitu sekitar 60 - 140 mg/dl membuat banyak konsumen mengurangi konsumsi daging broiler karena dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang dapat menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit aterosklerosis (terjadinya pengerasan pembuluh darah yang disebabkan adanya endapan lemak dalam pembuluh darah tersebut). Berkaitan dengan kekwatiran terhadap kadar kolesterol, maka pemberian bahan alami dalam pakan broiler merupakan salah satu alternatif untuk menurunkan total kolesterol dalam darah (Sitopoe, 1993). Bahanalami yang digunakan dalam penelitian adalah buah merah. Buah merah (Pandanus Konoideus Lam) sudah dikenal secara sejak dulu oleh masyarakat Papua, terutama bagi penduduk di wilayah
pegunungan. Buah merah
mengandung senyawa aktif betakaroten dan tokoferol yang sangat baik untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan kolesterol, LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) (Budi dkk.,2005) Tepun biji buah merah sampai 10 % dalam pakannya memberikan hasil yang cukup baik, yaitu pertambahan berat badan semakin meningkat sedangkan konsumsi ransumnya menurun (Lauterboom, 2005). Walaupun sari buah merah telah digunakan sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit namun sampai sekarang penelitian tentang penggunaan sari buah merah sebagai feed additif dalam pakan ternak belum banyak dilakukan. Berdasarkan hal tersebut di atas telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah merah melalui pakan terhadap Kolesterol, HDL dan LDL broiler.
MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai bulan Februari sampai Maret 2011. Bertempat di Kantor Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional VIII, Kota Jayapura Provinsi Papua.
Materi Sebagai bahan percobaan digunakan 80 ekor broiler umur 10 hari Strain Cobb CP 707. Ransum yang digunakan adalah ransum komersil CP 5-11 dan CP S-12-G. Ransum CP 5-11 diberikan pada broilerfase starter sedangkan ransum CP S-12-G diberikan padabroiler fase finisher. Kebutuhan nutrisi ayam broiler pada fase starter yaitu protein 20.0 - 22.7 %, energi metabolisme 2851 – 3180 Kkal/kg dan pada fase finisher protein 19,5 – 21,2 %, energi metabolisme 3290 – 3399 Kkal/kg (Rasyaf, 2003) Sari buah merah diberikan dalam 4 konsentrasi perlakuan pakan yaitu: P0
= 0 % sari buah merah (pakan tanpa menggunakan sari buah merah).
P1
= 1 % sari buah merah
P2
= 3 % sari buah merah
P3
= 6 % sari buah merah
Gambar 1 Prosedur pembuatan sari buah merah, menurut (Budi dkk., 2005). Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : kandang sebanyak 16 petak. Setiap petak berukuran panjang 0.8 m, lebar 0.6 m dan tinggi kandang 0,4 m dari lantai. Tiap petak dilengkapi dengan tempat makan, tempat minum, dan pemanas (bola pijar 40 watt) Metoda Penelitian ini dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta 4 ulangan.Parameter yang diukur adalah: kolesterol, HDL dan LDL.Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dilakukan uji statistik dengan analisis ragam sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) ) (Gasperz, 1994), model matematikanya sebagai berikut: Yij = μ+ i + єi Dimana : Yij = Hasil pengamatan dari peubah pada perlakuan sari buah merah untuk ke-i dengan ulangan ke-j Ayam broiler μ = Rata-rata pengamatan i = Pengaruh perlakuan ke-i (i: 1,2,3 dan 4) єi = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j (j: 1,2,3 dan 4) Dimana : i = 1,2,3 dan 4 j = 1,2,3 dan 4
Uji lanjut menggunakan dengan rumus nilai perbandingan BNT= BNTa = ta(db galak) x Dimana = S2 = ragam = Kuadrat Tengah (KT)
HASIL HasilAnalisis sidik ragam pada parameter kolesterol, HDL dan LDL broiler selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan sidik ragam pemberian sari buah merah tidak menberikan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar kolesterol, HDL dan LDL broiler. Kolesterol Hasil sidik ragam Tabel 1 menunjukan bahwa pemberian sari buah merah tidak menberikan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar kolesterol broiler. Perlakuan P1 dan P2 kadar kolesterol meningkat namun perlakuan P3 menurun. Rata-rata kolesterol pada tiap perlakuan dalam penelitian, menunjukan bahwa total kolesterol tanpa sari buah merah, P0=109,00 ± 26,32mg/dl, dan P1= 118,00 ± 15,56mg/dl, P2= 120,50 ± 30,86 mg/dl dan P3= 109,75 ± 22,28 mg/dl. Hdl Hasil sidik ragam Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian sari buah merah dalam pakan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar HDL. Walaupun hasil yang diperoleh tidak berbeda nyata, tetapi dengan pemberian sari buah merah pada perlakuan P1 dan P2 terlihat HDL meningkat masing-masing menjadi 78,50 ± 14,39mg/dl dan semakin meningkat pada P2 yaitu 85,25 ± 24,76mg/dl. Sedangkan pada taraf P3, kadar HDLnya menurun. Keadaan ini memperlihatkan bahwa penambahan sari buah merah pada pakan broiler cenderung mampu meningkatkan kadar HDL dalam serum darah sebatas taraf pemberian 3% dalam pakan. Ldl Hasil analisis sidik ragam Tabel 1 menunjukan bahwa pemberian sari buah merah tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar LDL. Walaupun demikian perlakuan penambahan taraf sari buah merah memperlihatkan hasil adanya penurunan kadar LDL pada perlakuan P2 dan P3. Hasil ini memperlihatkan bahwa sari buah merah mampu menurunkan kadar LDL dalam serum darah. Dalam penelitian ini diperoleh kadar LDL terendah pada taraf perlakuan P2 dan sedikit meningkat lagi pada P3 namun masih rendah dari pada P0. Kadar LDL pada semua perlakuan masih berada dalam kisaran normal.
PEMBAHASAN Dalam penelitian initerlihat bahwa pemberian sari buah merah tidak menberikan pengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar kolesterol, HDL dan LDL broiler. Hasil analisis sidik ragam keempat perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar kolesterol. Pada perlakuan P1 dan P2 meningkat namun perlakuan P3 menurun. Peningkatan kolesterol dalam darah masih pada batas normal, sedangkan kolesterol dibutuhkan dalam proses pembuatan hormon. Mungkin dalam pengambilan sampel pada perlakuan P0 yang diambil lebih banyak jantan sehingga kandungan kolesterolnya lebih sedikit dari pada perlakuan lainnya.. Kemungkinan pengambilan sampel pada perlakuan P3 banyak jantan sehingga terjadi penurunan bobot lemak. Selanjutnya (Leesonet al.,1980), menyatakan bahwa lemak tubuh ayam broiler jantan dan betina umur sehari adalah 14,6 % dan 9,2 %, umur 6 minggu menjadi 17,9 % (jantan) dan 22,2 % (betina), setelah umur 8 minggu mencapai 21,1 % (jantan) dan 23,3 % (betina). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa seiring meningkatnya umur, kandungan lemak tubuh akan semakin meningkat, dan ayam betina lebih cepat menimbun lemak dibandingkan ayam jantan. Menurut (Muhajir, 2002), lemak yang tinggi dalam tubuh akan mengakibatkan terjadinya kenaikan kadar LDL yaitu Lipoprotein yang kaya akan kolesterol. Selanjutnya menurut (Siswono, 2001), kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk dan mempertahankan tulang yang sehat), membentuk hormon (estrogen dan testoteron), asam empedu (untuk fungsi pencernaan). Jadi selama kadar kolesterol masih pada batas normal, tidak perlu dikwatirkan karena kolesterol memiliki berbagai fungsi penting. Hasil analisis sidik ragam keempat perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar HDL. Kandungan HDL untuk semua perlakuan sudah dalam batas wajar, hal ini sesuai dengan pendapat (Basmaciogluet al.,2005) rata rata kadar HDL darah ayam ras adalah >22 mg/dl. Budi dkk.,(2005) menyatakan bahwa sari buah merah mengandung senyawa aktif yaitu betakaroten dantokoferol dapat meningkatkan HDL dan juga meningkatkan kekebalan tubuh.Selanjutnya menutut (Anonim, 2011) Kandungan HDL yang normal akan membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari pembuluh darah dan jaringan lain, dengan membuka flek atau sumbatan LDL yang melekat pada arteri dan jaringan hingga menormalkan aliran darah dan kelebihan dari LDL akan dibawa ke hati. Selanjutnya pendapat (Sutianto, 2006) kolesterol HDL adalah jenis kolesterol baik yang berfungsi membersikan pembuluh darah
dari LDL yang berlebihan, kadar kolesterol HDL yang tinggi adalah bertanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl. Menurut (Balai Informasi Teknologi-LIPI, 2009) HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan menyangkutnya ke hati. Hasil analisis sidik keempat perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar
LDL
masih
berada
dalam
kisaran
normal.
Hal
ini
sesuai
dengan
pendapat(Basmaciogluet al.,2005) rata rata kadar LDL darah ayam ras adalah < 130 mg/dl. Kandungan LDL dari setiap perlakuan masih berada dalam batas normal, maka kualitas broiler yang dihasilkan dengan kandungan LDL aman bagi konsumen. Hal ini sesuai pendapat (Budi dkk.,2005) sari buah merah mengandung senyawa aktif yaitu tokoferol dan betakaroten yang dapat
menurunkan kolesterol LDL jahat dan meningkatkan kekebalan
tubuh. Pentingnya daging broiler dengan kolesterol wajar untuk konsumen, dihubungkan dengan mencegah terjadinya endapan pada dinding pembuluh darah yang menyumbat pembuluh darah dan dapat menimbulkan tekanan darah menjadi tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat (Tilman dkk, 1986),kolesterol berhubungan erat dengan anterosklerosis, dimana terdapat penimbunan bahan-bahan mengandung kolesterol pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pembekuan. Dinding pembuluh darah arteri dapat menebal dan pada keadaan parah dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan sidik ragam dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Untuk perbaikan kadar kolesterol, HDL dan LDL, karena masih terdapat perbedaan antara ke tiga taraf pemberian sari buah merah dan hasilnya masih berada dalam rentang batas toleransi kadar kolesterol, HDL dan LDL, maka dianjurkan penggunaan sari buah merah sampai taraf 3% dalam pakan.Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan penambahan sari buah merah dalam pakan untuk melihat pengaruh pada organ dalam broiler.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
(2011). Kolesterol dan Trigliserida.http://www.deherba.com/apakah-itutrigliserda.hmtl?print=1&tmpl=component. (22 April 2013) Anonim. (2012). Hasil analisis Kolesterol, HDL dan LDL. Laboratorium KesehatanDaerah Propinsi. Kota Jayapura Balai Informasi Teknologi-LIPI. (2009). Kolesterol.http://www.bit.lipi.go.id/ pangan.kesehatan/kolesterol.pdf.(22 April 2013) Basmacioglu. H. and M. Ergul. 2005. Research on the factor affecting cholesterol content and some other characteristics of eggs in laying hens. Turk. J. Vet. Anim . Sci. 29: 157164 Budi. I. M dan F. R. Paimin. (2005). Buah Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Gasperz, V. (1994). Metode Rancangan Percobaan Untuk llmu-Ilmu Pertanian. Ilmu-ilmu Teknik dan Biologi. CV Armico, Bandung Lauterboom. (2005). Pemanfaatan Tepung Biji Buah Merah (Pandanus Conoidenus Lam) Dalam Ransum Terhadap Performans dan Kualitas Karkas Broiler. Tesis. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Muhajir. (2002). Turunnya kolesterol ayam kampung dengan lisin. Poultry Indonesia. Ed. September 68-69 Rasyaf. (2003). Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta. Leeson S, JD. Summers. 1980. Produktion and carcass characteristic of the broiler chicken. Poultri Sci 59:786-798. Siswono. (2001). Bahaya dari Kolesterol Tinggi (online). (http;//www.gizi.net/eng/idex.shtm. lndonesia Nutrition Network,(07 Maret 2011) Sitopoe, M. (1993). Kolesterol Fobia, Keterkaitannya Dengan Penyakit Jantung. Penerbit P. T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sutianto, H. (2006). Jangan biarkan kolesterol tinggi. Harian Fajar. Hal 8. Makassar. Tillman. D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo dan S. Lepdosoekodjo. (1986). Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tabel 1. Rata-rata Kolesterol, HDL dan LDL Broiler yang Mengkonsumsi Sari Buah Merah Perlakuan Parameter Kolesterol (mg/dl) HDL (mg/dl LDL (mg/dl)
P0 P1 P2 109,00±26,32 118,00±15,56 120,50±30,86
P3 109,75±21,45
74,00±17,98 18,25±4,99
71,00 ± 16,43 18,00 ± 2,58
78,50±14,39 20,75±5,56
85,25 ± 24,76 16,75±4,99
Sumber: Hasil analisis Laboratorium Kesehatan Daerah Propinsi Papua, 2012
Gambar 1. Prosedur Pembuatan Minyak Buah Merah