PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA SELATAN
ABSTRAK
Virnalisi Sugiri Dinah
Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com E-mail :
[email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pemberdayaan dan Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Sumatera Selatan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Hasil penelitian yang dianalisis melalui analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dapat disimpulkan bahwa : 1.
2.
3.
4.
Variabel Pemberdayaan (X1) memiliki nilai hubungan dengan Kinerja Pegawai sebesar 0,774 ≥ dari 0,5 berarti mempunyai hubungan yang kuat dan variabel Pemberdayaan berpengaruh positif secara signifikan dengan Kinerja Pegawai (Y) karena tingkat siginifikansi (0,001) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho. Variabel Penempatan (X2) mempunyai hubungan yang kuat karena memiliki nilai korelasi 0,195 ≤ dari 0,5 dan variabel Penempatan Pegawai (X2) berpengaruh positf secara signifikan dengan Kinerja Pegawai karena tingkat siginifikansi (0,002) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho. Secara bersama-sama (Uji F) variabel Pemberdayaan Pegawai dan Penempatan Pegawai berpengaruh secara siginifikan terhadap Kinerja Pegawai, karena tingkat signifikansi (0,000) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho. Model regresi berganda yang diperoleh adalah: Y = 3,804 + 0,774X1 + 0,195X2 + ε
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda dunia sejak pertengahan tahun 1997 telah menjadikan negara kita sangat terpuruk, dan krisis- krisis itu bergulir menjadi krisis multidimensional atau tegasnya krisis moral. Mengapa negara kita menderita paling parah? Karena mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kita paling menyedihkan di antara negara- negara ASEAN. Kita sedang dilanda pelapukan politik, disintegrasi bangsa, dan keberantakan ekonomi. Tingkat kriminalitas sangat memuncak, kewibawaan hukum hampir lenyap sama sekali. Ini merupakan akibat suatu penyakit yang sudah diderita sejak empat abad yang lalu, yaitu penyakit yang timbul sebagai akibat tiadanya business culture di satu pihak dan paternalisme yang kuat di lain pihak. Ini bermuara pada kepribadian ” lemah karsa” bahkan pada tingkat peradaban yang sangat rendah. Kepribadian ” lemah karsa” bukan saja terdapat pada ekonomi rakyat, tetapi pada umumnya terdapat pada sebagian besar orang- orang Indonesia.
Jurnal M anajem enM M-U T P
Masalah SDM merupakan masalah yang paling mendasar dibicarakan bahkan diperdebatkan sehingga merupakan isu nasional bahkan internasional di mana pemerintah memegang peranan kunci didalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan hal penting dalam era globalisasi. Dengan sumber daya yang mantap diharapkan dapat menanggulangi kekurangan dan persaingan di segala bidang. Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat mendorong proses pembaharuan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang pesat, persaingan antara bangsa yang semakin ketat, serta dampak arus globalisasi yang makin meluas, menuntut pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara lebih tepat, cepat dan cermat serta bertanggungjawab agar mampu memacu pembangunan menuju
91
terwujudnya masyarakat mandiri, maju dan sejahtera. Indonesia khususnya dalam menghadapi pembangunan saat ini, lebih mengutamakan kualitas sumber daya manusia serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sebab paada tahun-tahun yang akan datang Indonesia sudah tidak mungkin mengandalkan faktor-faktor yang dianggap sebagai keunggulan komparatif di masa lalu, seperti sumber daya alam yang melimpah, upah buruh yang murah atau pinjaman luar negeri yang bersyarat lunak. Untuk menjadikan manusia Indonesia yang mempunyai keunggulan kualitas bukan suatu hal yang mudah, karena diperlukan dana yang besar untuk diinvestasikan pada bidang pendidikan, keterampilan, kesehatan dan sarana- sarana penunjang lainnya. Dipandang dari mikro ekonomi, peranan sumber daya manusia sangat menentukan perkembangan suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun pemerintah, karena sumber daya manusia sebagai penentu dalam manajerial maupun operasional perusahaan. Dengan menempatkan atau mempekerjakan karyawan yang memenuhi standar kualitas perusahaan (efisiensi) diharapkan karyawan tersebut dapat melakukan pekerjaan dengan benar (efektif) sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Begitu juga dalam bidang pemerintahan, sudah semakin kuatnya tuntutan dari masyarakat kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik (Good Governance), dimana seluruh jajaran pemerintah termasuk di dalamnya Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan serta seluruh jajaran unit organisasinya harus menyesuaikan visi dan misi guna mendukung terciptanya hal tersebut. Untuk itu sangan diperlukan juga aparatur yang mempunyai dedikasi dan kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya secara optimal, berkualitas, agar terwujudnya Good Governance. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan terus menerus melaksanakan pembangunan aparatur pemerintahan yang diarahkan pada terwujudnya dukungan pada adminstrasi
Jurnal M anajem enM M-U T P
pemerintah yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan system administrasi pemerintah yang handal, profesional, efektif, dan efesien serta tanggap pada aspirasi masyarakat. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu penunjang pelaksana tugas di bidang tanaman pangan dan hortikultura yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terdiri dari Kepala Dinas, Wakil Kepala Dinas, Bagian Tata Usaha dan 5 (lima) Subdin Teknis, yaitu Subdinas Bina Penyusunan Program dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Subdinas Bina Produksi Tanaman Pangan, Subdinas Bina Produksi Hortikultura, Subdinas Bina Usahatani, Pengolahan dan Pemasaran Hasil dan Subdinas Bina Pengembangan Sarana dan Prasarana. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan tentunya sangat memerlukan sumber daya manusia yang handal, berkualitas serta mempunyai kompetensi yang mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks, utamanya pada sektor pertanian. A. Identifikasi Masalah Adapun Identifikasi masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Pemberdayaan pegawai yang belum optimal di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. 2. Penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan keahliannya. 3. Kurangnya rasa dihargai bagi sebagian pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan . 4. Masih tidak berkembangnya kemampuan pada pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
92
5. Masih belum tercapainya kinerja yang optimal pada sebagian pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan April 2008 sampai dengan bulan Juni 2008. Tempat penelitian pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan yang beralamatkan di jalan Kapten P. Tandean no. 1058 Palembang.
B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini hanya membatasi pada permasalahan inti yaitu belum berjalannya pemberdayaan dan penempatan pegawai yang benar di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan sehingga kinerja pegawai belum tercapai maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
B. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisa Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan dalam menggunakan statistic parametrik, yaitu dengan : a. Uji Normalitas Dalam analisa statistik parametrik, asumsi yang digunakan adalah bahwa hasil data dari setiap variable yang diteliti berdistribusi normal. Dengan asumsi tersebut, maka dalam setiap penelitian yang menggunakan rancangan statistik parametrik distribusi data harus diuji terlebih dahulu apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika setelah dilakukan uji normalitas terhadap data ternyata distribusinya normal, maka penelitian dapat dilanjutkan. Jika hasilnya sebaliknya, yaitu data berdistribusi tidak normal maka rancangan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis : Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. b. Uji Homoginitas. Uji Homoginitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari populasi yang bervarian homogin atau tidak. Apabila asumsi data sampel berasal dari populasi yang homogin ini tidak terpenuhi, maka kondisi ini menunjukkan ragam dari masing- masing sampel tidak sama. Apabila terjadi kecenderungan ragam nilai penelitian yang makin besar akibat dari nilai penelitian yang makin besar akibat dari nilai makin besar pula, maka
C. Perumusan Masalah Adanya kurang diberdayakannya pegawai yang maksimal akan sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu instansi, begitu juga dengan penempatan tenaga kerja yang salah akan sangat mempengaruhi kinerja pegawai di instansi tersebut. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh dari pemberdayaan dan penempatan pegawai bersama- sama secara signifikan terhadap kinerja pegawai. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui apakah ada pengaruh pemberdayaan dan penempatan pegawai terhadap kinerja pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya di atas disusunlah hipotesis sebagai berikut : a. Terdapat pemberdayaan pegawai yang berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. b. Terdapat penempatan pegawai yang berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. c. Pemberdayaan dan penempatan pegawai bersama- sama berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Jurnal M anajem enM M-U T P
93
menunjukkan bahwa populasi tersebut tidak bersifat homogin. Untuk melakukan pengujian homoginitas populasi penelitian diperlukan hipotesis sebagai berikut : Ho : Data populasi bervarian homogin Ha : Data populasi tidak bervarian homogin.
2. Analisis Statistik Deskriptif Diperlukan untuk memperoleh gambaran karakteristik yang menyeluruh terhadap populasi yang diteliti. Analisis data dilakukan terhadap jawaban responden terhadap setiap butir pertanyaan dari setiap variabel yang diteliti. Setelah dilakukan tabulasi setiap butir pertanyaan pada setiap variabel yang diteliti, maka analisis dilakukan dengan analisis distribusi frekuensi populasi. Distribusi frekuensi populasi dalam statistik deskriptif meliputi : range, mean, median, standard deviasi, kurtosis, desil dan dilengkapi dengan grafik diagram. Dengan demikian diharapkan temuan-temuan dalam penelitian secara deskriptif dapat disajikan dan dibaca lebih mudah, sehingga dapat memperkaya analisis dalam menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran-saran atau implikasi kebijakan.
Dimana : a = Konstanta Y = Variabel Kinerja Pegawai X 1 = Variabel Pemberdayaan Pegawai X 2 = Variabel Penempatan Pegawai b1 , b2 = Koefisien regresi e = residual ( faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam model partial )
2. Penentuan Koefisien Korelasi Untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilihat dari nilai r parsial yang mempunyai range antar – 1 hingga +1 bila nilai r parsial semakin mendekati +1 atau -1, berarti semakin erat hubungan positif atau negatif antara variabel mendekati nol, berarti terdapat hubungan yang semakin lemah. Nilai r parsial yang paling besar menunjukkan bahwa variabel dependen. Oleh karena itu merupakan variabel independent X yang paling dominan dalam menjelaskan variasi dalam variabel Y. 1. Uji t (parsial) dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel pemberdayaan pegawai (x 1) terhadap variabel kinerja pegawai (y) pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan yang kedua adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel penempatan pegawai (x 2) terhadap variabel kinerja pegawai (y) pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Skala Penafsiran Nilai Indikator
No 1 2 3 4 5
Interval Nilai 0 < 1,00 1,00 < 2,00 2,00 < 3,00 3,00 < 4,00 4,00 < 5,00
Penafsiran Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
b. Analisis Statistik Inferensial 1. Perumusan Model Analisis Mengingat rancangan dasar penelitian ini adalah asosiatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan modal regresi yang dapat dinyatakan sebagai berikut :
Untuk hubungan partial pemberdayaan pegawai (X1), dengan kinerja pegawai (Y) adalah : Y = a + b 1 X1 + e
Jurnal M anajem enM M-U T P
Untuk hubungan partial penempatan pegawai (X2), dengan kinerja pegawai (Ŷ) adalah : Y = a + b 2 X2 + e Untuk hubungan partial antara pemberdayaan pegawai (X1) dan penempatan pegawai (X2 ), dengan kinerja pegawai (Y ) adalah : Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + e
94
Ho : 1 = 0 : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel x1 terhadap y. H1 : 1 ╪ 0 : artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel x 1 terhadap y. H0 : 2 = 0 : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel x 2 terhadap y. H1 : 2 ╪ 0 : artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel x 2 terhadap y. Uji statistic dilakukan dengan tes dua sisi, dengan tingkat signifikansi ( = 5%) dan menggunaka uji t (t test). kriteria pengujian ini merupakan penetapan batas antara daerah krisis dan daerah penerimaan. Berdasarkan output SPSS, Keputusan diambil dengan membandingkan nilai siginifikansi uji t (sig) , Ho ditolak jika nilai siginifikansi uji t (Sig) ≤ , sebaliknya jika siginifikansi uji t (Sig) > , maka H o diterima.
maka H 0 diterima. Dalam penghitungan koefisien regresi secara serempak dan koefisiensi regresi parsial diatas menggunakan software SPSS . 3. Penentuan Koefisien Determinasi (R2) Nilai R – Square (R 2) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (x 1) dan (x 2) dapat menerangkan pengaruh perubahan variabel terikat (y). Sifat-sifat R-Square sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas, dimana semakin banyak variabel bebas, maka makin besar pula nilai RSquare. Menurut Srimulyono (2000 : 96), secara statistic seharusnya sifat yang demikian tersebut tidak boleh terjadi. Oleh karena itu dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, khususnya dalam regresi berganda (multi regresi) tidak digunakan criteria R-Square akan tetapi dengan menggunakan R 2 adjusted atau R2 yang dikoreksi. Dimana R 2 adjusted = 1- (1-R2) (n – 1) / (n – k).
2. Uji Koefisiensi regresi secara serempak (Uji F / Anova) Uji F (Uji Simultan) adalah uji untuk melihat apakah variabel x1 dan x2 secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (y). dalam tesis ini berarti untuk melihat apakah variabel pemberdayaan pegawai dan penempatan pegawai secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Hipotesis yang digunakan adalah : H0 : 1= 2 = 0: artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel (x1 ) dan variabel (x2) terhadap variabel (y). H1 : 1 ╪ 2 ╪ 0 :artinya ada pengaruh paling sedikit satu variabel bebas ( x 1 ) atau ( x 2 ) yang secara simultan terhadap variabel terikat ( y ). Uji statistic dilakukan dengan tes dua sisi, dengan tingkat signifikansi ( = 5%) dan menggunakan uji F/anova. Berdasarkan output SPSS, keputusan diambil dengan membandingkan nilai siginifikansi uji F (Sig) dengan . Ho ditolak jika siginifikansi uji F (Sig) ≤ , sebaliknya jika siginifikansi uji F (Sig) >
Jurnal M anajem enM M-U T P
G. Pengujian Hipotesis Uji koefisien regresi parsial secara individual (uji t) dan secara bersamasama ( uji F ) dengan keterangan : Y = Variabel Kinerja Pegawai X2 = Variabel Penempatan pegawai X1 = Variabel Pemberdayaan e = Error of Estimate Dimana dengan menguji : Pengaruh variabel X 1 (Pemberdayaan Pegawai) terhadap ( Kinerja pegawai) Y. Hỏ = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai. H 1= Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pengawai. Dengan kriteria pengujian hipotesis : Tolak Hỏ, jika nilai Sig. t ≤ 0,05. Pengaruh variable X2 (Penempatan Pegawai) terhadap (Kinerja pegawai) Y. Hỏ = Tidak terdapat pengaruh
95
signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pegawai. H = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kinerja pengawai. Dengan kriteria pengujian hipotesis : Tolak Hỏ, jika nilai Sig. t ≤ 0,05. Pengaruh variable X1 (Pemberdayaan Pegawai) dan X2 (Penempatan Pegawai) terhadap (Kinerja pegawai) Y . Hỏ = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberdayaan pegawai dan penempatan pegawai secara bersama- sama terha dap kinerja pegawai. H = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberdayaan pegawai penempatan pegawai secara bersama-sama terhadap kinerja pengawai. Dengan kriteria pengujian hipotesis : Tolak Hỏ, jika nilai Sig. F ≤ 0,05.
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI A. Hasil Uji Instrumen. 1. Uji Validitas Uji validitas terhadap item pertanyaan Pemberdayaan, Penempatan dan kinerja pegawai dengan menggunakan sebanyak 30 respondent, diperoleh output komputer bahwa semua item pertanyaan sebanyak 20 item adalah valid karena tingkat signifikansinya tidak lebih dari 5%. 2. Uji Realibilitas Hasil Realibilitas dengan menggunakan Metode split halt yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara total skor pada item pertanyaan yang ganjil dengan total skor pada item pertanyaan yang genap. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian dengan rumus Sperman-Brown diperoleh output komputer sebagai berikut : a). Pemberdayaan
C or relati ons Ganjil Ganjil
Genap
Pearson C orrelation Sig. ( 2- tailed) N Pearson C orrelation Sig. ( 2- tailed) N
* *. C orrelation is (2-tailed).
the 0.01 lev el
2 x0,814 0,897 (1 0,814)
r11 b)
signif icant at
Genap ,814* * ,000 30 1 . 30
1 . 30 ,814* * ,000 30
Penempatan Correlations Ganjil Ganjil
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.
,000
N Genap
Genap ,827 **
30
30
Pearson Correlation
,827 **
1
Sig. (2-tailed)
,000
.
30
30
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).
r11
Jurnal M anajem enM M-U T P
2 x0,827 0,905 (1 0,827) 96
C). Kinerja Cor relati ons Ganjil Ganjil
Genap
Pearson Correlation Sig. ( 2- tailed) N Pearson Correlation Sig. ( 2- tailed) N
1 . 30 ,824* * ,000 30
Genap ,824* * ,000 30 1 . 30
* *. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
r11
2 x0,824 0,904 (1 0,824)
Hasil korelasional yang sudah disesuaikan dengan rumus SpermanBrown tersebut diatas, memperoleh hasil yang tinggi juga, maka dapat dikatakan item-item dari instrumen memiliki tingkat realibilitas yang tinggi juga.
penelitian ketiga variabel dinyatakan homogen. Hasil Uji Homogenitas dengan Chi- Square Program SPSS terlampir. 3. Uji Linearitas Uji linearitas variable bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan program SPSS, dengan taraf signifikansi 95% (ά = 0,05). Berdasarkan Uji Linearitas dengan Anova, untuk linearitas variabel Pemberdayaan (X) dengan Kinerja Pegawai (Y) F-sign, = 0,003 < 0,05, maka variabel Pemberdayaan (X) dengan Kinerja Pegawai (Y) mempunyai hubungan linear. Selanjutnya berdasarkan perhitungan uji Linearitas dengan Anova, untuk linearitas variabel Penempatan (X2) dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) F-sign. = 0,000 < 0,05, maka variabel Penempatan (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y) mempunyai hubungan yang linear. Hasil Uji Anova Linearitas variabel terlampir.
B. Uji Persyaratan Data Dengan pertimbangan bahwa data penelitian diolah dengan statistic parametris, maka perlu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Dengan menggunakan Uji Kolmogorof- Smirnov dari program SPSS, normalitas distribusi data dapat dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data uji normalitas sebagaimana terlampir, Asymtotic Significance variaber Kinerja Pegawai 0,638, Pemberdayaan 0,499 , dan Penempatan Pegawai 0,320 . dan karena nilai Asymtotic Significance ketiga variabel > 0,05, maka seluruh data variabel dinyatakan normal.
C. Analisis Statistik Deskriptif 1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Deskriptif digunakan untuk mengolah informasi kuantitatif (data kuantitatif) sedemikian rupa, sehingga informasi atau data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai arti. Data ini diperoleh dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling, pemaparan mengenai data hasil penelitian yang telah dilakukan
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan Uji Chi-Square, signifikansi 5% (ά = 0,05). Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai Asymtotic Significance variabel Kinerja Pegawai 0,552, variabel Pemberdayaan 0,593, dan variabel Penempatan pegawai 0,888, kesemuanya > 0,05, maka data
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
dalam bentuk gambaran berdasarkan karakteristik yang ada, didukung dengan angka-angka yang dijelaskan dalam bentuk tabulasi. Berdasarkan dari hasil pengolahan data penelitian diperoleh hasil output komputer dalam bentuk Frekuensi Statistik data-data variabel dependent dan independent selanjutnya dijelaskan satu persatu sesuai karakteristik variabel yang diteliti serta digambarkankan dalam bentuk grafik histogram dimaksudkan untuk memudahkan melihat sebaran data penelitian seperti terlihat pada Tabel 6 berikut ini :
populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu, dengan standard of mean tertentu dan pada tingkat 95%, rata-rata populasi Kinerja Pegawai menjadi : 87,73 ± (2 x 0,884) = 85,96 sampai 89,50. (d) Angka median 89,00 menunjukkan bahwa 50% jumlah Kinerja Pegawai adalah 89,00 keatas dan 50% adalah 89,00 kebawah. (e) Standar Deviasi adalah 6,847 dan varians yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 46,877. Penggunaan standard deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rataratanya. Untuk itu dengan standard deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95%, sebaran data terhadap rataratanya menjadi : 89,00 ± (2 x 6,847) = 75,31 sampai 102,69. Perbedaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau kecil makin baik, adapun sebaran data Kinerja Pegawai dapat dilihat pada Garafik Histogram gambar 4. berikut ini :
Tabel 6. Frequencies Statistik Data Dependent dan Independent Statistics
N
Valid Missing
PENEMP ATAN 60 0 85,42 1,145 86,50 8,867 78,620 -,479 ,309 36 62 98 5125 74,00 75,20 78,00 79,60 84,40 86,50 89,00 91,00 94,00 94,80 96,00
KINERJA 60 0 87,73 ,884 89,00 6,847 46,877 -,494 ,309 27 71 98 5264 78,00 79,20 82,25 84,00 87,40 89,00 90,60 93,00 94,00 94,00 96,00
Gambar 4. Histogram Frekuensi Kinerja Pegawai KINERJA
10
8
Frequency
Mean Std. Error of Mean Median Std. Dev iation Variance Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum Sum Percentiles 10 20 25 30 40 50 60 70 75 80 90
PEMBER DAYAAN 60 0 86,92 ,815 87,00 6,312 39,840 -,512 ,309 29 68 97 5215 79,00 80,20 82,25 84,00 86,00 87,00 89,60 91,00 92,00 92,00 95,00
6
4
Berdasarkan tabel 6. tersebut diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Deskriptif Kinerja Pegawai (Y) (a) Jumlah data yang diproses sebanyak 60 sampel, sedangkan data yang hilang adalah nol, berarti semua data siap diproses. (b) Mean atau Rata-rata jumlah Kinerja Pegawai adalah 87,73 dengan standard error adalah 0,884 (c) Penggunaan Standard error of Mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata
Jurnal M anajem enM M-U T P
2
Mean = 87.73 Std. Dev. = 6.847 N = 60
0 70
75
80
85
90
95
100
KINERJA
(f) Ukuran Skewness adalah -0,494 Untuk analisis nilai tersebut diubah menjadi angka rasio nilai skewness dibagi standard error skewness. Yaitu -0,494 0,309 = -1,60 Karena nilai yang diperoleh berkisar antara -2 sampai dengan 2, maka distribusi data Kinerja Pegawai adalah normal.
2
(g) Range adalah data maksimum dikurang data minimum yaitu 98 – 71 = 27 (h) Jumlah semua data Kinerja Pegawai yang diproses sebanyak 5.264. (i) Percentiles Kinerja Pegawai 10% berada dibawah 78,00 atau 90% berada diatas 78,00..
standar deviasi adalah 39,840. Penggunaan standard deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Untuk itu dengan standard deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95%, sebaran data terhadap rata-ratanya menjadi : 86,92 ± (2 x 6,312) = 74,30 sampai 99,54. Perbedaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau kecil makin baik, adapun sebaran datavariabel Pemberdayaan dapat dilihat pada Grafik Histogram gambar 5. berikut ini :
Tabel. 7 Distribusi Frekuensi Data Variable Kinerja Pegawai KINERJA
71 76 77 78 79 80 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 Total
Frequency 1 2 2 4 3 2 1 1 3 1 3 1 3 5 4 3 2 3 5 4 4 2 1 60
Percent 1,7 3,3 3,3 6,7 5,0 3,3 1,7 1,7 5,0 1,7 5,0 1,7 5,0 8,3 6,7 5,0 3,3 5,0 8,3 6,7 6,7 3,3 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 3,3 3,3 6,7 5,0 3,3 1,7 1,7 5,0 1,7 5,0 1,7 5,0 8,3 6,7 5,0 3,3 5,0 8,3 6,7 6,7 3,3 1,7 100,0
Cumulat iv e Percent 1,7 5,0 8,3 15,0 20,0 23,3 25,0 26,7 31,7 33,3 38,3 40,0 45,0 53,3 60,0 65,0 68,3 73,3 81,7 88,3 95,0 98,3 100,0
Gambar 5. Histogram Frekuensi variable Pemberdayaan PEMBERDAYAAN
14
12
10
Frequency
Valid
4
2 Mean = 86.92 Std. Dev. = 6.312 N = 60
0 70
80
90
100
PEMBERDAYAAN
(f) Ukuran Skewness adalah 0,512 Untuk analisis nilai tersebut diubah menjadi angka rasio nilai skewness dibagi standard error skewness. Yaitu 0,512 : 0,309 = -1,66 Karena nilai yang diperoleh berkisar antara 2 sampai dengan 2, maka distribusi data Pemberdayaan adalah normal. (g) Range adalah data maksimum dikurang data minimum yaitu 97 – 68 = 29. (h) Jumlah semua data Pemberdayaan yang di proses sebanyak 5.215. (i) Percentiles Produk 10% berada dibawah 79,00 atau 90% berada diatas 79,00.
2. Deskriptif Pemberdayaan (X1) Berdasarkan hasil dari Tabel 6. dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (a) Jumlah data yang diproses sebanyak 60 sampel, sedangkan data yang hilang adalah nol, berarti semua data siap diproses. (b) Mean atau Rata-rata jumlah Pemberdayaan adalah 86,92 dengan standard error adalah 0,815. (c) Penggunaan Standard error of Mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu, dengan standard of mean tertentu dan pada tingkat 95%, rata-rata populasi Pemberdayaan menjadi : 86,92 ± (2 x 0, 815) = 85,29 sampai 88,55. (d) Angka median 87,00 menunjukkan bahwa 50% Pemberdayaan adalah 86,92,00 keatas dan 50% adalah 86,92 kebawah. (e) Standar Deviasi adalah 6,312 dan varians yang merupakan kelipatan
Jurnal M anajem enM M-U T P
8
6
3
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemberdayaan
67,69 sampai 103,15 Perbedaan angka maksimum dan minimum menggambarkan sebaran data. Makin tipis atau kecil makin baik, adapun sebaran datavariabel Penempatan dapat dilihat pada Grafik Histogram pada gambar 6. berikut ini :
PEMBERDAYAAN
68 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 Total
Frequency 1 2 1 1 5 2 2 1 2 3 2 4 5 1 4 3 5 6 1 2 3 1 3 60
Percent 1,7 3,3 1,7 1,7 8,3 3,3 3,3 1,7 3,3 5,0 3,3 6,7 8,3 1,7 6,7 5,0 8,3 10,0 1,7 3,3 5,0 1,7 5,0 100,0
Valid Percent 1,7 3,3 1,7 1,7 8,3 3,3 3,3 1,7 3,3 5,0 3,3 6,7 8,3 1,7 6,7 5,0 8,3 10,0 1,7 3,3 5,0 1,7 5,0 100,0
Cumulativ e Percent 1,7 5,0 6,7 8,3 16,7 20,0 23,3 25,0 28,3 33,3 36,7 43,3 51,7 53,3 60,0 65,0 73,3 83,3 85,0 88,3 93,3 95,0 100,0
Gambar 6. Histogram Frekuensi data variable Penempatan
PENEMPATAN
14
12
10
Frequency
Valid
8
6
4
2 Mean = 85.42 Std. Dev. = 8.867 N = 60
0 60
80
90
100
PENEMPATAN
3. Deskriptif Penempatan (X2) Berdasarkan hasil dari Tabel 6. dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (a) Jumlah data yang diproses sebanyak 60 sampel, sedangkan data yang hilang adalah nol, berarti semua data siap diproses. (b) Mean atau Rata-rata jumlah Penempatan adalah 85,42 dengan standard error adalah 1,145. (c) Penggunaan Standard error of Mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu, dengan standard of mean tertentu dan pada tingkat 95%, rata-rata populasi jumlah Harga menjadi : 85,42 ± (2 x 1,145) = 83,13 sampai 87,71. (d) Angka median 86,50 menunjukkan bahwa 50% jumlah Penempatan adalah 86,50 keatas dan 50% adalah 86,50 kebawah. (e) Standar Deviasi adalah 8,867 dan varians yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 78,620. Penggunaan standard deviasi adalah untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Untuk itu dengan standard deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95%, sebaran data terhadap rata-ratanya menjadi : 85,42 ± (2 x 8,867) =
Jurnal M anajem enM M-U T P
70
(f) Ukuran Skewness adalah - 0,479 Untuk analisis nilai tersebut diubah menjadi angka rasio nilai skewness dibagi standard error skewness. Yaitu -0,479 : 0,309 = -1,55 Karena nilai Skewness variable Penempatan berada diantara -2 sampai 2, maka distribusi data Penempatan adalah normal. (g) Range adalah data maksimum dikurang data minimum yaitu 98 – 62 = 36. (h) Jumlah semua data Penempatan yang di proses adalah sebanyak 5.125. (i) Percentiles Penempatan 10% berada dibawah 74,00 atau 90% berada diatas 74,00
4
Tabel. 9 Distribuís Frekuensi Data Variable Penempatan Pegawai
10. 11.
PENEMPATAN
Valid
62 69 71 72 74 75 76 77 78 79 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 93 94 95 96 97 98 Total
Frequency 1 1 1 2 5 2 1 1 3 1 2 1 1 2 2 4 2 1 4 2 4 1 4 3 6 2 1 60
Percent 1,7 1,7 1,7 3,3 8,3 3,3 1,7 1,7 5,0 1,7 3,3 1,7 1,7 3,3 3,3 6,7 3,3 1,7 6,7 3,3 6,7 1,7 6,7 5,0 10,0 3,3 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 1,7 1,7 3,3 8,3 3,3 1,7 1,7 5,0 1,7 3,3 1,7 1,7 3,3 3,3 6,7 3,3 1,7 6,7 3,3 6,7 1,7 6,7 5,0 10,0 3,3 1,7 100,0
Cumulat iv e Percent 1,7 3,3 5,0 8,3 16,7 20,0 21,7 23,3 28,3 30,0 33,3 35,0 36,7 40,0 43,3 50,0 53,3 55,0 61,7 65,0 71,7 73,3 80,0 85,0 95,0 98,3 100,0
12.
13. 14. 15.
16. 17.
18. 19. 20.
2. Analisa Butir Instrumen a. Variabel Pemberdayaan Untul mengetahui kelemahan dan kelebihan dari variabel Pemberdayaan perlu dianalisis nilai rata- rata setiap indikatornya sebagai berikut :
2.
3.
4.
5.
6. 7. 8.
9.
Butir Indikator Pertanyaan Pemberian tugas di kantor sesuai dengan keterampilan Pemberian tugas yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dengan diklat. Bisa mengaplikasikan semua pengetahuan di tempat kerja Suasana lingkungan tempat bertugas yg mendukung. Perilaku sesama rekan kerja yang saling mendukung. Pembagian tugas yang jelas antara PNS dan honorer Pemahaman dan pembagian tugas yang jelas oleh atasan. Pelimpahan pekerjaan oleh atas
Sam pel
Mini mum
Maxi mum
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
Jurnal M anajem enM M-U T P
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
4
5
60
3
5
4,53 4,05
4,283
4 4,567
4,367 4,1167 4,6167
4,6667 4,2833
4,817
Berdasarkan data analisis deskriptif variabel Pemberdayaan di atas, indikatornya rata- rata telah berada pada interval 3-5 yaitu termasuk dalam kategori baik, yaitu pemberian tugas yang sesuai kemampuan, diberinya kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti diklat- diklat, suasana tempat kerja dan perilaku sesama rekan kerja yang cukup mendukung, pembagian tugas dan pemahaman tugas akan tugas yang diberikan atasan pun cukup jelas, dan lainnya. Namun meskipun demikian masih perlu sedikit ditingkatkan lagi agar lebih optimal sehingga apa yang diinginkan bisa tercapai. Sedangkan untuk indikator dorongan dari manajemen perlu dipertahankan, karena sudah berada pada interval 4 – 5, yaitu sangat baik.
Tabel 10. Nilai Rata- rata Indikator Pemberdayaan N o. 1.
atas dasar kepercayaan. Dukungan atasan atas pekerjaan yang dilimpahkan Keleluasaan dalam pengambilan keputusan. Kepercayaan atasan atas penyelesaian tugas. Disiplin pegawai dalam penyelesaian pekerjaan. Penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya. Berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai schedule. Keinginan bekerja lebih giat. Dorongan dari rasa saling menghargai sesama rekan kerja. Dorongan dari lingkungan yang kondusif Dorongan dari manajemen kantor. Dorongan dari pemberian wewenang oleh atasan
Ratarata 4,383
4,23
4,32
4,18
4,25
4,4 4,28
4,15 4,4
5
Tabel 11. Nilai Rata- rata Indikator Penempatan No. 1
2
3
4 5 6
7
8 9 10 11
Butir Indikator Pertanyaan Penempatan sesuai pendidikan akademis. Pemberian tugas oleh atasan selalu memperhatikan latar belakang pendidikan. Dorongan dari penempatan sesuai basis pendidikan. Penempatan sesuai dengan keahlian Pengembangan kemampuan . Penghargaan oleh atasan kepada pegawai yang ahli dan senior. Spesifikasi akan pemberian tugas oleh atasan. Spesifikasi dan profesionalisme Posisi berdasarkan masa kerja Jabatan berdasarkan golongan Penempatan berdasarkan
12
13 Sam pel
Mini mum
Maxi mum
Rata -rata
60
3
5
4,2
60
3
5
3
5
14
4,167
15 16
60
4,25 17.
60
2
5
60
2
5
60
2
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
4,3 18.
4,383
4,35
19. 20.
4,283 4,117
4,2
60
3
5
60
3
5
4,183 3
60
3
5
4,366 7
60
3
5
60
3
5
60
3
5
60
3
5
4,416 7
60
3
5
4,316 7
60
3
5
4,383 3
4,25 4,266 7 4,35
4,1 4,333 4,2
Berdasarkan data analisis deskriptif variabel Penempatan Pegawai di atas, terdapat indikator yang belum optimal karena masih ada yang berada pada interval 2-3 (cukup baik), yaitu masih adanya penempatan yang belum berdasarkan keahlian, kemampuan pegawai belum bisa berkembang dengan baik dan penghargaan oleh atasan kepada bawahan masih kurang terutama terhadap pegawai yang telah senior.
Jurnal M anajem enM M-U T P
pengalaman . Penguasaan pekerjaan berdasarkan masa kerja. Kecepatan penanganan pekerjaan berdasarkan pengalaman. Kecepatan penanganan masalah pekerjaan berdasarkan pengalaman. Pengiriman pegawai dalam diklat. Jabatan bersadarkan usia Jabatan berdasarkan pangkat/ golongan Pembagian kerja merata antara pegawai tetap dan honorer. Penghargaan bagi yang berprestasi Promosi pegawai berdasarkan prestasi.
Sedangkan untuk indikator lainnya yang berada pada interval 3-5 (kategori baik), yaitu penempatan sesuai pendidikan akademis, pemberian tugas oleh atasan pun juga memperhatikan latar belakang pendidikan, spesifikasi dan profesionalisme serta atasan juga memposisikan jabatan berdasarkan masa kerja dan golongan dan sebagainya telah berjalan baik, namun masih perlu ditingkatkan agar alebih optimal.
6
Tabel 12 Nilai Rata- rata Indikator Kinerja No. 1 2 3 4 5 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Butir Indikator Pertanyaan Pemberian kepercayaan dalam pekerjaan. Pencapaian target pekerjaan Tanggung jawab akan pekerjaan. Rajin akan pekerjaan Keinginan untuk mencapai tujuan.. Keinginan untuk berprestasi.. Keinginan untuk kerja optimal. Koordinasi atasan dan bawahan Kebersamaan sesama rekan kerja. Rasa saling menghargai sesame rekan kerja. Kepercayaan atasan akan pekerjaan. Komitmen pekerjaan. Dukungan atasan akan pekerjaan. Inovasi dalam bekerja Objektivitas pekerjaan. Keberhasilan dalam pencapaian target. Penggalian potensi diri. Pelaksanaan tugas secara efektif. Motivasi kerja. Disiplin waktu dalam pekerjaan.
Sampel
Minimum
Maximum
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Berdasarkan data analisis deskriptif variabel Kinerja Pegawai di atas, indikatornya rata- rata telah berada pada interval 3-5 yaitu termasuk dalam kategori baik namun meskipun demikian masih perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi.
Ratarata 4,517 4,5 4,45 4,567 4,467 4,4 4,383 4,217 4,283 4,4 4,467 4,3667 4,3167 4,4333 4,2333 4,3167 4,3833 4,4 4,25 4,3833
program SPSS, hasilnya sebagai berikut : Konstanta sebesar 10,464 dan koefisien regresi Pemberdayaan terhadap Kineja Pegawai sebesar : 0,889. Berdasarkan data tersebut di atas, maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = 10,464 + 0,889X1 + ε Sedangkan berdasarkan hasil analisis korelasi antara Pemberdayaan (X1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) didapat koefisien korelasinya sebesar : 0,820. Dan hasil dari analisi koefisiensi dengan Model Summary diketahui Korelasi Ganda (R) adalah 0,820 dan Rsquare nya sebesar 0,672. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa 67,2% variabel Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Pemberdayaan.
D. Analisis Statistik Inferensial 1. Model Umum Regresi a. Pengaruh Pemberdayaan ( X1 ) Terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) Untuk menetapkan rumusan persamaan regresi sederhana pengaruh Pemberdayaan (X1) terhadap Kinerja (Y) perlu dilakukan analisis koefisien regresi. Dengan menggunakan fasilitas
Descrip tive Statistics Mean 87,73 86,92
KINERJA PEMBERDAY AAN
Std. Dev iat ion 6,847 6,312
N 60 60
C or relati ons
Pearson C orrelation Sig. ( 1-tailed) N
KI NERJA PEMBER D AY AAN KI NERJA PEMBER D AY AAN KI NERJA PEMBER D AY AAN
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
KI NERJA 1,000 ,820 . ,000 60 60
PEMBER D AY AAN ,820 1,000 ,000 . 60 60
Var iabl es
b Enter ed/R emo ved
Variables Enter ed PEMBER D a AY AAN
Model 1 a.
All
b.
D ependent
Variables R emov ed
Method
.
reques ted v ariables Variable:
Enter
enter ed.
KI NERJ A
Model Summary Change Statistics Model 1
R ,820a
R Square ,672
Adjusted R Square ,666
St d. Error of the Estimate 3,957
R Square Change ,672
F Change 118,662
df 1
df 2 1
58
Sig. F Change ,000
a. Predictors: (Constant), PEMBERDAY AAN ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1857,712 908,021 2765,733
df 1 58 59
Mean Square 1857,712 15,656
F 118,662
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), PEMBERDAY AAN b. Dependent Variable: KINERJA Coeffici entsa
Model 1
(Constant) PEMBERDAYAAN
Unstandardized Coef f icients B Std. Error 10,464 7,112 ,889 ,082
Standardized Coef f icients Beta
t 1,471 10,893
,820
95% Conf idence Interv al f or B Lower Bound Upper Bound -3,771 24,700 ,726 1,052
Sig. ,147 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000
1,000
a. Dependent Variable: KINERJA
b.
Pengaruh Penempatan ( X2 ) Terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) Untuk menetapkan rumusan persamaan regresi sederhana pengaruh Penempatan ( X2 ) terhadap Kinerja ( Y ) perlu dilakukan analisis koefisien regresi. Dengan menggunakan fasilitas program SPSS, hasilnya sebagai berikut : Konstanta sebesar 51,297 dan koefisien regresi Pemberdayaan terhadap Kineja Pegawai sebesar : 0,552.
Berdasarkan data tersebut di atas, maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = 51,297 + 0,552X2 + ε Dan hasil dari analisi koefisiensi dengan Model Summary diketahui Korelasi Ganda ( R ) adalah 0,552 dan Rsquare nya sebesar 0,305. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa 30,5% variabel Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Penempatan Pegawai.
Descrip tive Statistics Mean 87,73 85,42
KI NERJA PENEMPATAN
St d. Dev iation 6,847 8,867
N 60 60
Cor relati ons
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
KI NERJA PENEMPATAN KI NERJA PENEMPATAN KI NERJA PENEMPATAN
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
KI NERJA 1,000 ,552 . ,000 60 60
PENEMP ATAN ,552 1,000 ,000 . 60 60
b Var iabl es Enter ed/Remo ved
Model 1
Variables Enter ed PENEMPA a TAN
Variables Remov ed
Method
.
Enter
a. All requested v ariables enter ed. b. Dependent Variable: KI NERJA
Model Summary Change Statistics Model 1
R ,552a
Adjusted R Square ,293
R Square ,305
St d. Error of the Estimate 5,756
R Square Change ,305
F Change 25,474
df 1
df 2 1
58
Sig. F Change ,000
a. Predictors: (Constant), PENEMPATAN ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 844,034 1921,699 2765,733
df
Mean Square 844,034 33,133
1 58 59
F 25,474
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), PENEMPATAN b. Dependent Variable: KINERJA
Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) PENEMPATAN
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 51,297 7,257 ,427 ,085
St andardized Coef f icients Beta
t 7,069 5,047
,552
Sig. ,000 ,000
95% Conf idence Interv al f or B Lower Bound Upper Bound 36,771 65,824 ,257 ,596
Collinearity Statistics Tolerance VI F 1,000
1,000
a. Dependent Variable: KINERJA
c.
Pengaruh Pemberdayaan ( X 1 ) dan Penempatan Pegawai ( X2 ) Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) Untuk menetapkan rumusan persamaan regresi ganda pengaruh Pemberdayaan ( X1 ) dan Penempatan Pegawai ( X2 ) terhadap kinerja Pegawai ( Y ) perlu dilakukan analisis koefisien regresi. Dengan menggunakan fasilitas program SPSS, hasil yang didapat sebagai berikut : konstanta regresi ganda 3,804, koefisien regresi
Pemberdayaan 0,774 dan koefisien regresi Penempatan Pegawai 0,195. Model umum regresi nya adalah sebagai berikut ; Y = a + b1X1 + b2X2 + ε Dimana : Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta X1 = Pemberdayaan Pegawai X2 = Penempatan Pegawai b1 & b2 = Koefisien Regresi Variabel ε = Error of Estimate
Tabel. 13 Koeffisien Pemberdayaan Pegawai dan Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai Coeffi cientsa
Model 1
(Constant) PEMBERDAY AAN PENEMPATAN
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 3,804 6,877 ,774 ,083 ,195 ,059
St andardized Coef f icients Beta ,713 ,253
t ,553 9,309 3,298
Sig. ,582 ,000 ,002
Collinearity Statistics Tolerance VI F ,824 ,824
1,214 1,214
a. Dependent Variable: KI NERJA
terikat (Y) untuk itu perlu dilihat pada kolam collinearity statistik yang terdapat pada Tabel 13 diatas, apakah variabel bebas saling berpengaruh. Maka berdasarkan Tabel 13 diatas diketahui bahwa pada kolam Collinearity masing variabel bebas (Pemberdayaan dan
Sehingga dapat dibuat model regresi sebagai berikut : Y = 3,804 + 0,774X1 + 0,195X2 + ε Untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) dapat memprediksi variabel
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
Penempatan) memiliki nilai 0,824 yaitu mendekati angka satu, berarti variabel bebas tersebut tidak saling berkorelasi. Maka model regresi yang dibangun secara statistik terpenuhi atau dengan kata lain disebutkan bahwa asumsi variabel bebas tidak saling berkorelasi terpenuhi, berarti variabel Pemberdayaan dan Penempatan dapat memprediksi Kinerja Pegawai Selanjutnya pengaruh variabel independent terhadap variabel Dependent baik secara parsial berdasarkan persamaan regresi ganda tersebut diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : (a) Pengaruh Pemberdayaan Pegawai (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y), dimana Pemberdayaan (X1) memiliki koefisien sebesar 0,774 maka dinyatakan bahwa setiap penambahan satu-satuan jumlah Pemberdayaan Pegawai akan meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar 0,774. (b) Pengaruh Penempatan (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y), dimana
Penempatan (X2) memiliki koefisien sebesar 0,195 maka dinyatakan bahwa setiap penambahan satusatuan jumlah Penempatan akan meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar 0,195. (c) Pengaruh Variabel independent Pemberdayaan dan Penempatan Pegawai (X1 dan X2) secara bersamsama terhadap variabel Dependent Kinerja Pegawai (Y). Untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Variabel in-dependen (X1 dan X2) terhadap Variabel Dependent (Y) secara bersamasama, terlebih dahulu dilihat apakah variabel bebas yang digunakan seluruhnya masuk dalam variabel entered maka dari hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan SPSS versi 12 berupa output komputer diketahui bahwa variabel bebas ( X1 dan X2) seluruhnya masuk dalam variabel entered seperti tabel 14. berikut :
Tabel 14. Variables Entered/Removed(b) Var iabl es
b Enter ed/R emo ved
Variables Enter ed PENEMPA TAN , PEMBER D a AY AAN
Model 1
a.
All
b.
D ependent
Variables R emov ed
Method
.
reques ted v ariables Variable:
Dari Tabel 14 diatas dapat dijelaskan bahwa variabel entered adalah variabel yang masuk persamaan. Selanjutnya untuk mengetahui apakah Kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Pemberdayaan dan Penempatan
Enter
enter ed.
KI NERJ A
secara bersam-sama dan berapa persen yang dapat dijelaskan, untuk mengetahuinya dapat dilihat pada Model Summery seperti pada Tabel 15 berikut :
Tabel 15. Model Summary Model Summary Adjusted R Square Model 1
R ,851(a)
Std. Error of the Estimate
R Square ,724
,715
3,658
a Predictors: (Constant), PENEMPATAN, PEMBERDAYAAN
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
Change Statistics R Square Change ,724
F Change 74,873
df1 2
df2 57
Sig. F Change ,000
Angka R Square sebesar 0,724 berarti 72,40% Kinerja Pegawai dijelaskan secara bersama-sama oleh Pemberdayaan dan Penempatan , sisanya 27,6% dijelaskan oleh faktor lain. Sedangkan standard error estimate 3,658 lebih kecil dari standar deviasi Kinerja Pegawai (6,847) maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor Kinerja Pegawai dari
pada rata-rata Kinerja Pegawai itu sendiri. Analisis Korelasional dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara varibel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Hasil analisis data melalui SPSS diperoleh output komputer seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 16. Korelasi Pemberdayaan dan Penempatan terhadap Kinerja Pegawai. C or relati ons
PEMBER D AY AAN
PENEMPATAN
KI NERJ A
* *. C orrelation is
Pears on C orrelation Sig. ( 2-tailed) N Pears on C orrelation Sig. ( 2-tailed) N Pears on C orrelation Sig. ( 2-tailed) N s ignif ic ant
PENEMP ATAN ,420* * ,001 60 1 . 60 ,552* * ,000 60
KI NERJ A ,820* * ,000 60 ,552* * ,000 60 1 . 60
at the 0.01 lev el (2- tailed).
Koeffisien korelasi dinyatakan dengan bilangan, antara 0 sampai dengan +1 atau -1 sampai dengan 0. apabila korelasi mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi yang mendekati nilai 0 berarti terdapat hubungan yang lemah, dan apabila korelasi sama dengan 0, berati kedua variabel tidak terdapat hubungan sama sekali. Berdasarkan Tabel 13 tersebut diatas dapat diketahui bahwa hubungan variabel independent dengan variabel dependent, dijelaskan sebagai berikut : (a)Hubungan Variabel Pemberdayaan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Nilai korelasi Variabel Pemberdayaan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y) 0,774 maka Variabel Pemberdayaan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y) mempunyai hubungan yang kuat karena nilai korelasinya lebih besar dari 0,5 dan berkorelasi secara signifikan (nilai siginifikansi Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai lebih kecil dari 0,05). (b) Hubungan Variabel Penempatan (X2) terhadap Kinerja Pegawai. Nilai korelasi Variabel Penempatan (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) 0,195 maka Penempatan (X2) terhadap Kinerja
Jurnal M anajem enM M-U T P
PEMBER D AY AAN 1 . 60 ,420* * ,001 60 ,820* * ,000 60
Pegawai (Y) mempunyai korelasi secara signifikan. (nilai siginifikansi variabel Penempatan terhadap Kinerja Pegawai lebih kecil dari 0,05). E. Uji Hipotesis Statistik. Untuk menguji hipotesis pertama yang berbunyi : terdapat pengaruh Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai, dan hipotesis yang kedua yang berbunyi terdapat pengaruh Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai, digunakan analisis regresi sederhana dan korelasi. Selanjutnya untuk menguji hipotesis ketiga, yang berbunyi : terdapat pengaruh Pemberdayaan dan Penampatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai, digunakan analisis regresi dan korelasi multipel. 1. Pengaruh Variabel Pemberdayaan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pernyataan Hipotesis : Ho : Tidak terdapat pengaruh Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
53
H
: Terdapat pengaruh Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
Penempatan Pegawai ( X2 ) adalah 0,00. Ketentuan pengujian hipotesis yaitu jika Signifikan t- hitung < 0,05 maka Ho ditolak dan H diterima, begitu juga sebaliknya jika Signifikan t- hitung > 0,05 maka Ho diterima dan Hditolak. Dan karena Signifikan t- hitung variabel Penempatan Pegawai ( X2 ) yaitu sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara Penempatan Pegawai ( X2 ) terhadap kinerja Pegawai ( Y ) pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan analisis statistik dengan program SPSS diketahui bahwa Signifikan t- hitung untuk variabel Pemberdayaan ( X1 ) adalah 0,000. Ketentuan pengujian hipotesis yaitu jika Signifikan t- hitung < 0,05 maka Ho ditolak dan H diterima, begitu juga sebaliknya jika Signifikan t- hitung > 0,05 maka Ho diterima dan Hditolak. Dan karena Signifikan t- hitung variabel Pemberdayaan ( X1 ) yaitu sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara Pemberdayaan ( X1 ) terhadap kinerja Pegawai ( Y ) pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.
3. Pengaruh Pemberdayaan ( X1 ) dan Penempatan Pegawai ( X 2 ) Secara Simultan Terhadap Kinerja Pegawai ( Y ) Pernyataan Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh Pemberdayaan dan Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. H : Terdapat pengaruh Pemberdayaan dan Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. Untuk mengetahui signifikansi dari Pengaruh Variabel in-dependen (X) terhadap Variabel Dependen (Y) secara bersama-sama dilakukan Uji F dengan menggunakan tabel Anova dan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
2. Pengaruh Variabel Penempatan (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pernyataan Hipotesis : Ho : Tidak terdapat pengaruh Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. H : Terdapat pengaruh Penempatan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan analisis statistik dengan program SPSS diketahui bahwa Signifikan t- hitung untuk variabel
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
Tabel 17: ANOVA ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2003,219 762,514 2765,733
df 2 57 59
Mean Square 1001,609 13,377
F 74,873
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), PENEMPATAN, PEMBERDAYAAN b. Dependent Variable: KINERJA
Uji Anova atau F tes berdasarkan Table 14 tersebut diatas, didapat F hitung sebesar 74,873 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka secara statistik koefisien regresi dikatakan signifikan (Tolak Ho : β=0). Atau model regresi (Pemberdayaan dan Penempatan ) secara bersama-sama berpengaruh dan dapat dipakai untuk memprediksi Kinerja Pegawai.
3. Secara bersama-sama (Uji F) variabel Pemberdayaan Pegawai dan Penempatan Pegawai berpengaruh secara siginifikan terhadap Kinerja Pegawai, karena tingkat signifikansi (0,000) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho. 4. Model regresi berganda yang diperoleh adalah: Y = 3,804 + 0,774X1 + 0,195X2 + ε b. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diimplikasikan sebagai berikut : 1. Pemberdayaan pegawai merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mengubah prilaku bawahan dengan cara memberdayakan para bawahan guna menghasilkan suatu kinerja yang optimal, maka dapat diimplikasikan bahwa dengan memberdayakan para pegawai, maka pegawai akan termotivasi pegawai dalam rangka menghasilkan kinerja yang diinginkan. 2. Penempatan merupakan cara pimpinan dalam menempatkan para bawahannya pada tempat yang dianggap sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuan pegawai tersebut dalam melaksanakan tugasnya sehingga berimplikasi positif terhadap pencapaian hasil pekerjaan yang diinginkan pimpinan 3. Secara bersama-sama variabel Pemberdayaan Pegawai dan Penempatan Pegawai telah menghasilkan tanggapan yang positif , oleh karena itu dengan
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan baik melalui analisis statsistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel Pemberdayaan (X1) memiliki nilai hubungan dengan Kinerja Pegawai ( Y ) sebesar 0,820 ≥ dari 0,5 berarti mempunyai hubungan yang kuat dan variabel Pemberdayaan berpengaruh positif secara signifikan dengan Kinerja Pegawai (Y) karena tingkat siginifikansi (0,000) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho, dengan model regresi : Y = 10,464 + 0,889 X1+ ε 2. Variabel Penempatan (X2) mempunyai nilai korelasi 0,552 ≤ dari 0,5 dan variabel Penempatan Pegawai (X2) berpengaruh positf secara signifikan dengan Kinerja Pegawai ( Y ) karena tingkat siginifikansi (0,000) ≤ tingkat kesalahan (0,05) maka Tolak Ho, dengan model regresi : Y = 51,297 + 0,552 X2 + ε
Jurnal M anajem enM M-U T P
54
selalu meningkatan Pemberdayaan pegawai dan Penempatan Pegawai yang selalu disesuaikan dengan kondisi setempat akan berimplikasi pada peningkatan Kinerja Pegawai . c.
Program Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang. Arief Jamaluddin, 2008, Pengembangan
Sumber Daya Manusia ( Pendekatan dari segi MSDM ) ,
Jakarta, PT. Intermedia Personalia Utama.
Saran. 1. Atasan kiranya dapat menempatan pegawai sesuai dengan ilmu agar si pegawai bisa bekerja dengan maksimal sehingga kinerja pun bisa tercapai secara optimal. 2. Atasan juga sebaiknya menempatkan pegawai sesuai dengan latar belakang keahlian yang dimilikinya, agar si pegawai bisa mengembangkan kemampuannya lebih baik lagi sehingga kinerja yang diinginkan bisa tercapai. 3. Untuk pegawai yang telah senior atau telah lama mengabdikan dirinya pada pekerjaan, kiranya dapat lebih diperhatikan lagi sebagai bentuk penghormatan atas pengabdiannya selama ini, sehingga si pegawaipun bisa merasa lebih dihormati. 4. Selain faktor Pemberdayaan dan Penempatan Pegawai yang berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai, dari analisis regresi terdapat 27,6% faktor lain yang mempengaruhi Kinerja Pegawai, maka faktor lalin tersebut harus menjadi perhatian, guna meningkatkan Kinerja Pegawai dimasa yang akan datang. 5. Untuk menindak lanjuti penelitian ini, maka penulis sarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel menjadi empat variabel independent sebagaimana disebutkan pada point 2 diatas.
Ambar
Sulistiyani,
2004,
Media.
Bedjo
Siswanto, 1987, Manajemen Tenaga Kerja Rancangan Dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja, Bandung, PT. Sinar Baru.
Chaidir
Hadjar
Gerudin,
2003,
Pemanfaatan Tenaga PNS Terdidik di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Penelitian Magister Manajemen Universitas Sriwijaya Palembang.
Eugene Mckenna & Nic Beech, 2000,
The Essence of Sumber Daya Yogyakarta, Asia.
Pearson
Manajemen Manusia, Education
Flippo, Edwin B. and Moh. Mahmud. Manajemen Personalia. Jakarta Airlangga, 1995. Mulyadi, Setiawan, Johny, 2001, Sistem
Perencanaan Manajemen, Empat.
dan
Pengendalian
Jakarta, Salemba
Malayu SP. Hasibuan 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. 2007, Pengembangan dan Penilaian hasil Kerja, Bandung,CV.
Moekijat,
Mandar Maju.
Robert L. Mathis, John H. Jackson, 2006, Human Resource Management , Jakarta, Salemb.
DAFTAR PUSTAKA
Richard M. Steers, 1998, Efektivitas Organisasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Arief Jamaluddin, 2007, Pengembangan
Sumber Daya Manusia (1) dan (2),
Jurnal M anajem enM M-U T P
Teguh
Memahami Good Governance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Gava
54
J, 2003, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasarannya,
Supranto,
Siswoyo Haryono, H, 2007, Metodologi
Penelitian Bisnis Teori dan Aplikasi, Badan Penerbit MM UTP
Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Palembang.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Sondang P. Siagian 1998,
Siswoyo Haryono, H, 2007, Statistika Penelitian Manajemen, Palembang, Program PascaSarjana Universitas Tridinanti Palembang.
ketujuh, Bumi Aksara Jakarta. Syarif Makmur, 2007, Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung, PT. Refika
Sedarmayanti,
2007,
Sugiono, 2001. Statistik Non Parametris Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung
Aditama. Soelaiman
Sukmalana,
Steers, James A.F. R. Edward Freeman and Daniel R. Gilbert, 1991,
2007,
Manajemen Kinerja Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kinerja, Jakarta, Pusat
Manajemen terjemahan Alexander Sindiro, Jakarta, Press Halindo.
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Pengembangan Bisnis dan Manajemen PT. Intermedia Personalia Utama.
Jurnal M anajem enM M-U T P
55