PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODUL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP TERBUKA (Eksperimcn di SMP Ncgeri 7 Terbuka Kota Tangerang)
DISUSUN OLEH : EMMA MAHBUBAH
102016023885
~,'.~~rin,,, . \-t ~-~''11, T
•
1
l~hJsifika_o:;j : ..................................... .
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
1430 H/2009
.
~~-· Inrlnk : ::0c···:.::··o:1.::::.:· ~-'.?:.f"".. :?..................................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JAKARTA
.
··:f·::.·0T··::..···rc:P· .. ···········
LEM BAH PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIJPSI
Skripsi l'cnguasuan
berjudul l'cngaruh Pcmbelajaran Dengan Modul Terhadap Konscp Siswa SLTI' fcrhului
(l~kspcnmun
di SMP Ncgcri 7
Terbuka Tangcrang), yang disusun oleh Emma Mahbubah. Nomor lnduk Mahasiswa: I 02016023885. Jurusan Pendidikan llrnu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Biologi, telah melalui bimbingan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta, November 2008
Yang Mengesahkan
Pembimbing I,
Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP 150 222 933
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi
berjudul
"Pengaruh
Pembelajaran
Dengan
Modul
Terhadap
Penguasaan Konsep Siswa SMP Terbuka" ditulis oleh Emma Mahbubah, NIM: 102016023885 telah dinyatakan lulus pada sidang munaqasah Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Januari 2009. Skripsi ini telah diterima scbagai salah satu syarat memperoleh gelar Sai:jana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi. Jakarta, Februari 2009 Panitia Ujian Munaqasah
·ranggal
Tanda Tangan
"'~
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA) Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150 222 933
I
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)
~
°.3.:..°}:.\'!J
Baig Hana Susanti. M.Sc NIP. 150299475 Penguji I QLs. Ahmad Sofyan, M.Pd NIP. I 50 23 I 502 Penguj i II Dr. Zulfiani, M.Pd NIP. 150 368 74 I Mengetahui
ada M.A
)
SURAT PERNYATAAN KARY A SENDIRI
ang bertanda tangan di bawah ini:
: Emma Mahbubah 1t/Tgl.Lahir
: Tangerang, 15 April 1983 : 102016023885
n I Prodi
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan AlamJBiologi
Skripsi
: Pengaruh Pembelajaran Dengan Modul Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP Terbuka
Pembimbing
: 1. Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc
a
m1 menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar basil karya sendiri dan saya
ggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakruia, Mahasiswa Ybs.
Emma Mahbubah NIM. 102016023885
ABSTRACT Emma Mahbubah : "The Influenced of Modular Leaming to Conceptual Understand Open Junior High School Students" Scription, The Majo!· of Sciences (IPA), The S1 udy Program of Biology Education, Faculty of Education and Teaching Sciences, The State Islamic University Syar0' Hidayatul!ah Jakarta, November 2008.
This research was implemented on March-April 2007 at The State of Open Junior High School 7, Tangerang. The aim of this research is to know The Influence of Modular Learning for Conceptual Understand Open Junior High School Sludents on concept of human and vertebrata animal excretion system. The method applied in this research is using quasi experiment on 30 samples. The instrument used i11 through objective test with multiple choice test for 20 items with scores 0-1. Based on calculating using "t" test formula, so there were influenced of modular learning to conceptual understand open junior high school students on human and vertebrata animals excretion system. This can be seen fi'om the value oft coU/1 1 > t iaNe on the significant level 0, 05 which '> 57.14 > 2, 04 Key word: Module, Conceptual Understanding, Open Junior High School
ABSTRAK
Emma Mahbubah :"Pengaruh Pembelajaran dengan Modul terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP Terbuka. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, November 2008. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2007 yang bertempat di SMP Negeri 7 Terbuka Tangerang.
Penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka pada konsep sistem ekskresi pada manusia dan hewan vertebrata. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang sampelnya sebanyak 30 siswa. lnstrumen yang digunakan adalah tes objektifbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal dengan penskoran 0-1. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus uji "t", maka terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep
siswa SMP Terbuka pada konsep sistem ekskresi pada manusia clan hewan vertebrata. Hal ini clapat clilihat dari harga thitung > t,abcl pada taraf signifikansi 0,05 yaitu 57,14 > 2.04. Kata Kunci : Modul, Penguasaan Konsep, SMP Terbuka
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang be1judul "PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODUL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP TERBUKA ". Salawat dan salam senantiasa kita curahkan keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terealisasikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan materi, kesempatan, bimbingan, pengarahan maupun dorongan semangat. Untuk itu pada kesemi.iatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih d:an penghargaan yang setulus-tulusnya kepada: l . Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. 2. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si, dan Ibu Baiq Hana Susanti M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Alam (IP A) dan Seketaris Jurusan Pendidikan IP A, sekaligus Pembimbing atas segala perhatian, kerendahan hati, keterbukaan pikiran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Dosen Penasihat Akademik yang telah banyak membantu
dan
memberikan
dukungan
dalam
perkuliahan
dan
bagi
terselesaikannya skripsi ini. 4. Bapak Drs. Ahmad Sofyan M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. 5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya. 6. !bu Rahma Ali S.Ag, Ketua Yayasan Habbiburahman beserta staf-stafnya 7. !bu Ida Fitriyah, guru bidang studi Biologi yang telah memberikan banyak bantuan dan arahan dalam melaksanakan penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Muslih (alm) dan ibunda Sa'adah yang telah memberikan semangat baik moril maupun materil serta melimpahkan segenap cinta dan kasih sayangnya yang tak terhingga. 7. Spesial untuk kakak (Dati Hidayati), adik-adik (Abid Sopi, Nisa Muti'ah dan Hanifah Muslimah) atas dorongan semangat dan do'a yang tiada henti demi terselesaikannya skripsi ini. 8. Teman-teman Pendidikan IPA Biologi angkatan 2002 tetap semangat dan selalu jalin ukhuwah serta tali silaturahim walau kita tak lagi bersama. 9.
Nani Najiah, !ta, Hani, Diah, lik, !is, Nuraini, Yusuf, Kiki,. Indra, Ray, Ka Harun dan Oka atas segala bantuan, motivasi, dan do'a dalam menyelesaikan skripsi 1111.
l 0. Arman, Ma'rifah, Ana, Dita, !is, Ayub, dan Nasrullah yang telah membantu dan rnemberikan pengalaman berharga selama mengajar. l l. Anak-anak kelas I, II, dan III SMP Negeri 7 Terbuka
yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Untuk semua pihak yang telah banyak memberikan bantuaimya dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Mudah-mudahan berkah
Penulis
DAFTARiSI ABSTRACT ......................................................................................................... . ABSTRAK.............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................
iii
DAFT AR ISI ........................................................................................................
iv
DAFT ART ABEL................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
vi
BABI
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..........................................................
1
B. Identifikasi Masai ah .. .... .. .... ...... ...... .. .... ........ ...... .......... ..........
6
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
6
D. Perumusan Masalah.................................................................
6
E. Manfaat Penelitian...................................................................
7
DESKRIPSI
TEORETIS,
KERANGKA
PIKIR
DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis 1. Pembelajaran dengan Modul ..............................................
8
a. Pengertian Modul ...... .. .................... ..... ..... ..................
8
b. Ciri-ciri Modul ............................................................
15
c. Tujuan Modul ..............................................................
16
d. Peranan Guru dalam Pembelajaran dengan Modul .....
19
e. Keunggulan dan Keterbatasan Modul .................... .....
21
f.
Komponen Modul Pembelajaran.................................
23
2. Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi
27
a. Pengertian Penguasaan Konsep ........ ....... ...................
27
b. Peranan Modul dalam Pembelajaran Materi Sistem Ekskresi ................................................. ......................
33
3. Kemandirian Siswa SMP Terbuka .....................................
34
B. Penelitian yang Relevan ..........................................................
38
BAB III
BAB IV
C. Kerangka Pikir.........................................................................
39
D. Perumusan I-Iipotesis .............................................................. .
42
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian.....................................................................
43
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
43
C. Metode dan Desain Penelitian.................................................
43
D. Populasi dan Teknik Pengambi!an Sampel .............................
47
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................
47
F. Instrumen Penelitian................................................................
48
G. Kalibrasi Instrumen .................................................................
48
I-I. Teknik Analisis Data...............................................................
51
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. I-Iasil Penelitian .................................................. .....................
55
I. Nilai Tes awal Sebelum Pembelajaran dengan Modul
(Pre-test)..............................................................................
55
2. Nilai Tes Akhir Sesudah Pembelajaran dengan Modul
BABY
(Post-test)...........................................................................
57
B. Pembahasan.............................................................................
60
C. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian .... ..... .. ... .. .... ...... .... ...
64
PENUTUP
A. Kesimpulan..... ... ... .. ... ... ... .... ..... ....... ...... ....... .. .. .. ... ... ...............
66
B. Saran........................................................................................
66
DAFT AR PUST AKA..........................................................................................
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL 1. Desain Penelitian........................................................................ .....................
44
2. Jadwal Pdaksanaan pembelajaran...................................................................
46
3. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Tes Awai (pre-test).................................
55
4. Distribusi Frekuensi Kelampok Pretest..........................................................
56
5. Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Tes Akhir (post-tes)................................
57
6. Distribusi Frekuensi Kelompok Posttest .........................................................
57
7. Hasil Pengujian Normalitas.............................................................................
59
8. Perhitungan Uji Homogenitas .........................................................................
59
9. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t....................................................................
60
10. Silabus dan Penilaian .......................................... ............................................
77
11. Kisi-kisi Instrumen Tes...................................................................................
79
12. Rekapitulasi Uji Reliabilitas............................................................................
88
13. Nilai Penguasaan Konsep Siswa .....................................................................
94
14. Distribusi Frekuensi Pretest............................................................................
95
15. Distribusi Frekuensi posttest ..................................................... ......................
98
16. Persiapan Uji Nom1alitas dan Uji Homogenitaspretest .................................
101
17. Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Posttest................................
103
18. Uji Normalitas Pretest.....................................................................................
105
19. Uji Normalitas Posttest ...................................................................................
106
DAFT AR GAMBAR
1. Histogram Distribusi Frekuensi Kelompok Pretest........................................
56
2. Histogram Distribusi Frekuensi Kelompok Posttest .................. ....................
58
. !(_,ala afu mefe-watijafan yan:; .fuHt Jan menda/ij, ku:;unafan fenJaraan yan:; liernama "'i!Ja/iar.
:i),fajafannya muJah, luru.5' Jan Jatar f:u:;u:nakan kenJaraan "'i!Jyukur "
"jifa takdlr menim;ra Jan afu tiJak.fam;rai ke tujuan, h'!Junakan kendaraan t/Ji,tfli'a"
:J}-fa afu ter.fesat atau menjun;J1aiJafan liuntu, kU;JunafUm fe:naaraan daW111a&"
BAB! PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membicarakan masalah pendidikan sama halnya berbicara tentang kehidupan, sebab pendidikan merupakan proses yang di!akukan oleh setiap individu menuju ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi kemanusiaanya. Proses ini hanya akan berhenti ketika nyawa sudah tidak ada dalam raga manusia ( Uthlubul 'ilma minnal mahdi illal lahdi) 1• Pendidikan
bagi
sebagian
besar
orang,
berarti
berusaha
membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget seperti dikutip Syaiful Sagala, pendidikan bera1ii menghasilkan, mencipta, walaupun tidak banyak, dan walaupun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Dalam arti sempit pendidikan adalah perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengajaran yang diselenggarakan umumnya disekolah sebagai lembaga pendidikan formal 2 . Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 3 Pendidikan juga be1iujuan untuk mentransfer atau menciptakan kemampuan, kebisaan atau pengetahuan walaupun dengan penghargaan yang khusus dan si.stuasi yang terbatas. Atau secara umum untuk menolong individu sampai menjadi seseorang yang ahli dalam kehidupannya. Kesuksesan pendidikan tergantung pada dua proses, Pertama mentransfer informasi yaitu dari seorang pengajar kepada muridmuridnya. Kedua menciptakan motivasi yang sungguh-sungguh untuk
1
Hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Svaiful Sagala. Konseo dan Makna Pembelaiaran. !Bandung: Alfabeta.2000) cet. Ke-5,
2
mengajukan dan menampilkan apa yang ingin dipe.lajari.
4
Kedua proses
tersebut sangat mendasar dan saling rnelengkapi. Jika hanya pengajaran dari guru tanpa adanya motivasi dan rninat pada diri siswa untuk belajar maka proses belajar rnengajar tidak akan tercipta, karena siswa tidak dapat menerirna dan rnemahami rnateri yang diajarkan oleh guru. Seperti yang terkandung dalam UUD 1945 bahwa pemerintah berkewajiban rnenangani dunia pendidikan, yaitu mefalui wajib belajar 9 tahun yang dirnulai dari Sekolah basar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertarna (SMP) agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan rnernperbaiki taraf hid up rnereka. Pernbangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (Resources), ba.ik surnber daya alarn
(natural resources) maupun sumber daya rnanusia (human resources). Kedua
surnber daya
tersebut
sangat
penting dalam
menentukan
keberhasilan pembangunan, tetapi sumber daya manusia dianggap lebih penting. Korea dan Jepang yang mempunyai sumber daya manusia yang sangat baik terlihat rnemiliki keberhasilan pembangrnnan yang lebih pesat dibandingkan dengan negara-negara yang potensiali, kaya akan sumber daya alam seperti Indonesia dan Afrika, tetapi kekurangan sumber daya manusia sehingga kekayaan sumber daya alamnya 1idak dikelola dengan baik. Secara makro dapat disimpulkan pembangunan sumber daya manusia (Human Resources Depelovment, HRD) adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kernarnpuan manusia dalarn rangka mencapai tujuan pembangunan suatu bangsa. Dan menurut Garry Food seperti dikutip Noehi Nasution secara mikro, pengembangan sumber daya rnanusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga untuk mencapai suatu hasil yang optirnal. 5
4
Ernst Boesch, Education : Adapting Education to Society, (Leicestershire Universities, institute for Scientific co-operation, 2000) h. 34 5 Noehi Nasution, Sudahkah Upaya Pendidikan Mempengaruhi Proses pembelajaran, Jurnal Pendidikan vol. l, No. l Maret 2000
3
Arus globalisasi dan era industrialisasi yang clipicu oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta cepatnya perubahan kebutuhan yang kini melanda dunia telah mengakibatkan terjadinya persaingan yang semakin tajam dalam berbagai aspek kehidupan. Gejala tersebut di Indonesia terlihat pada adanya pergeseran pola kehidupan masyarakat dari sistem agraris ke arah sistem industri. Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang berkuali:tas dan rnenyikapi perkembangan pendidikan saat ini, penyelenggaraan pendidikan perlu didasarkan pada pilar yang kokoh. UNESCO telah menetapkar. empat pilar sebagai tonggak dalam pembaharuan dan rnformasi pendidikan yaitu : learning to know, learning to do, learning l'o live together, dan
learning to be. 6 Untuk menghadapi hat tersebut, maka ;perlu disiapkan tenaga terdidik ysng dapat menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan, yaitu dengan jalan meningkatkan kemampuan lulusan pendidil
1990 tentang pendidikan dasar bahwa "pendidikan dasar
merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun, yaitu 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP atau sederajat. Usia wajib belajar 7-12 tahun yaitu untuk tingkat SD sedangkan anak usia 13-15 tahun di tingkat SMP. Dampak langsung dari ledakan lulusan SD disebabkan oleh keberhasilan pengimplementasian kebijakan program Sekolah Dasar (SD) Inpres tahun 1973-1974 dan program wajib belajar tingkat pendidikan dasar 6 tahun (wajar dikdas 6 tahun) yang dimulai pada tahun
6
Syaiffu!lah Darlan, Jumal Pendidikan: Pendidlkan Noeformal, Vol. I, No. 2, Desernber 2004 h. 68
4
1984 dan kebijakan belajar 9 tahun adalah tuntutan tentang tersedianya sekolah-sekolah menengah pertama (SMP). 7 Namun mengingat bahwa sumber-sumber keuangan negara untuk mengimplementasikan wajar 9 tahun sangat terbatas, maka perlu adanya alternatif penyelenggaraan sekolah selain SMP reguler yang sudah ada. Menurut Miarso
dan Mintz seperti dikutip Amat Nyoto, disinilah
perlunya suatu inovasi teknologi pembelajaran altematif dengan dana terbatas yang memungkinkan membuka sebanyak-banyaknya kesempatan belajar bagi lulusan SD menjadi penting. • Salah satu ir.ovasi teknologi pembelajaran yang diharapkan mampu menjawab tanlangan tersebut, dapat diselenggarakan dengan bisya yang lebih murah, dapat menjangkau mereka yang tidak dapat melanjutkan ke SMP karena hambatan sosial-ekonomi atau geografis tempat tinggal adalah SMP dalam bentuk SMP Terbuka. SMP Terbuka merupakan suatu sistem pendidikan formal yang menggunakan kurikulum SMP reguler namun dengan perlakuan tatap muka antara siswa dan guru yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain pada waktu dan tempat belajar. Jika SMP reguler kegiatan belajar tatap muka dengan guru dlilaksanakan dikelas 7 jam dalam seha_ri, enam hari dalam satu minggu, maka sebagian besar kegiatan belajar siswa SMP Terbuka berlangsung diluar gedung sekolah, 2 jam dalam sehari, dua hari dalam seminggu. Keberadaan SMP Terbuka sebagai suatu lembaga pendidikan alternatif merupakan fenomena barn dalam sistem pendidikan nasional kita yang
perlu
dimantapkan
pembinaannya.
Dengan
beberapa
kekurangan yang ada dilapangan selama kurun waktu 25 tahun, Kehadiran SMP Terbuka telah mampu memberikan pelayanan bagi anakanak usia 13-15 tahun yang masih tetap tidak akan tersentuh untuk dapat melanjutkan pendidikan setelah tamat SD atau Ml, meskipun disekitar 7 Amat Nyoto, Pengaruh Pe11gorga11isasia11 Modul, Jumal Penelitian Kependidikan, Th. 12, No. 2, Desember 2002 h. 138 8 Ibid
5
mereka telah disediakan tambahan daya tampung di SMP reguler, baik dengan membangun Unit Sekolah Baru maupun dengan menambah Ruang kelas Baru pada SMP atau MTS Regule:r yamg telah ada. Program-pogram pendidikan kita harus berbasis masyarakat luas atau Broad Based Education yang bukan saja berorien1asi pada kecakapan
hidup, akan tetapi juga harus semakin bcrpihak kepada mereka yang secara ekonomi kurang beruntung (Pro The Poor)
9
Pengembangan SMP Terbuka secara nasional terutama bertujuan, pertama untuk meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan setara SMP dan yang kedua untuk meningkatkan mutu pendidikan. Yang mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kurikulum yang digunakan SMP Terbuka adalah kurikuium yamg berlaku di SMP reguier, tetapi menggunakan pola kegiatan belajar mcngajar yang berbeda. Proses interaksi kegiatan belajar menggunakan modul yang berisikan satuan pelajaran yang kecil lingkupnya, sehingga mudah dipahami dan mudah diingat siswa. Dengan SMP Terbuka maka siswa SD yang hendak melanjutkan ke SMP tidak lagi terb::bani oleh masalah biaya
kar•~na
program tersebut
adalah gratis. Di SMP Terbuka siswa tidak perlu hadir di sekolah induk tetapi dapat belajar di Tempat Kegiatan
Bel~jar
(TKB) yang ada di
sekitar tempat tinggal dan usaha dari siswa yang bersangkutan. Siswa dapat hadir di sekolah induk cukup sekali seminggu untuk berkonsultasi dengan Guru Bina yang ada di sekolah induknya. Dengan berbagai macam keterbatasan penulis harapkan siswa SMP Terbuka tidak akan kalah dengan siswa-siswa di SMP Reguler dalam hal belajar dan tingkat penguasaan konsepnya. Pembelajaran
dengan
sistem
modul
merupakan
sistem
pembelajaran yang menekankan pada situasi "siswa belajar" yang aktif. 9
Indra Djati Sidi 25 1ah1m SMP Terbuka (Jakarta: Departcmen pendidikan nasional 19 Juli 2004) h. iii
6
Karena segala sesuatu yang berkenaan dengar. kelancaran proses be!ajar mengajar telah diatur dalam sistem modul. Pembelajaran biologi dengan menggunakan modul menekankan partisipasi aktif siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai suatu konsep. Untuk mengatahui sejauh mana penguasaan konsep siswa SMP Terbuka, maka peneliti akan mengadakan penelitian di SMPN Terbuka 7, Tangerang. Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SMP terbuka. B.
Identifikasi Masalah Dari penjelasan uraian di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang timbul, antara lain: pembei~jaran
dengan modul terhadap
penguasaan konsep sistem ekskresi
tt:rhadap siswa SMP
I . Apakah ada pengaruh
terbuka? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman siswa SMP Terbuka tentang konsep sistem ekskresi
pada
manusia dan hewan vertebrata?
3. Bagaimanakah pengusaan konsep sistem ekskresi siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan modul? C.
Pembatasan Masalab Mengacu
pada masalab-masalah yang ada, maka demi
terarahnya penelitian ini penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti yaitu hanya
pada Pengaruh 1pembelajaran dengan
modul terhadap penguasaan konsep sistern 1:kskresi siswa SMP terbuka.
7
D.
Perumusau Masalab Berdasarkan masalab yang penulis kemukakan di atas maka rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep sistem ekskresi siswa SMP Terbuka?
E.
l\fani'aat Penelitian I. Bagi Penulis, agar memperoleh data secara empiris tentang pengaruh pembelajaran dengan
modul t,erhadap penguasaan
konsep sistem ekskresi pada siswa SMP terbuka. 2. Memberikan informasi bagi guru dan masukan tentang manfaat yang dapat diar.. bil dalam pembelajaran dengan modul tersebut. 3. Bagi siswa, agar dapat beiajar dengan giat dengan hasil yang didapat dari penelitian ini.
BABU DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PUHR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskrisi Teoretis
1. Pembelajaran dengan Modnl a. Pengertian Modnl lstilah modul dipinjam dari dunia telrnologi. Motlul adalab a!at ukur yang lengkap. Modul adalah suatu kesatuan program yang dapat mengukur tujuan. Modul dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu u'ltuk keperluan belajar. 1 Modul adalab satuan pembelajaran bagi siswa yang diharapkan mampu merangsang siswa untuk belajar mandiri, tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian penyajian modul harus marnpu meng;gantikan peran guru dan dapat berinteraksi antara siswa dengan sumber belajiar.2 Modul semula dikenalkan sebagai sebuab kesempatan untuk mengikuti alternatif belajar dengan cara yang berbeda. Bukan bagaimana mereka belajar tapi bagaimana mereka mau belajar, modul memberikan para siswa kesempatan untuk belajar dengan cara yang aktif sebagai kcbalikan dari pcngajaran denagan cam tradisional. 3 Mcnurut buku pedoman penyusunan Modul OBadan penelitian dan pengembangan pendididkan dan kebudayaan), yang dimaksud dengan modul ialah satu unit program belajar-mengajar terkecil yang secara terinci menggariskan : (I) tujuan-tujuan instruksional umum, (2) tujuan-tujuan instruksional khusus, (3) pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan, (4) kedudukan dan fungsi satuan dalarn kesatuan program yang 1 Cece Wijaya, dkk, Upaya pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya 2000) cet. 4 h. 96 2 3
ibid
Gareth Newman, Modular Curriculum; Modular Developments in CLWYD and Coventry h. 93 (2000)
9
lebih lua3, (5) peranan guru di dalam prose belajar-mengajar, (6) ala! dan sumber yang akan dipakai, (7) kegiatan belajar-mengajar yang akan atau hams dilakukan dan dihayati murid secara berurutan, (8) lembaranlembaran kerja yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar. 4 Menurut Goldschmid seperti dikutip Cece Wijaya dkk, " ... module
as a self-contained, indefendent unit of a planned series of learning activities designed to help the student accomplish certain well defined .. "5 ... mo di obyect1ves. u sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, didesain untuk membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keper!uan belajar. Dari satu paket program modul terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, hahan belaj&r, metode belajar, alat dan sumber belajar, dan sistem evaluasi. Fredpercival seperti dikutip Oemar Hanmlik dalam bukunya "Proses Belajar mengajar", adalah sebagai berikut :
Module (a) an organized collection of learning experiences assembled in order to achieve a specified group of related objectives; (b) a selfcontained section of course or programme of instruction.6 Modul adalah (a) sebuah kumpulan pembelajaran yang diorganisasikan berdasarkan sekumpulan pengalaman
belajar
untuk
mencapai
kelompok
khusus
untuk
mengbubungkan suatu objek. (b) sebuah pembelajaran mandiri yang berisi bagian program instruksi program pembelajaran.
Modular course a flexible course that allows individual learners to select the course programme that best suits them from a stntctural hierarchy of modules, some of whichare compulsory an some optional.1 Pembelajaran dengan modul adalah pembelajaran yang fleksibel yang membuat 4
individu
belajar secara mandiri
dan
memilih
program
Cece Wijaya, dick, op cit h. 96
' Ibid h. 97
6
7
Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakana : PT Bumi Aksara 2005) cet. 4 h. 205
Ibid
10
pembelajaran yang terbaik dan cocok untuk mereka, dari tingkatan struktural modul, beberapa modul merupakan mata pehtjaran wajib dan ada sebagian merupakan mata pelajaran piiihan. Kemandirian mencakup pengertian kebebasan untuk siap dan tidak lagi bergantung kepada orang lain. Menurut Elkind dan Weiner (Soeparman), kemandirian berarti bebas dari pengaruh orang lain, bebas menentukan sendiri, bebas menentukan hari depan, dan bebas mengatur kebutuhan sendiri. Lindzey mengemukakan bahwa orang yang mandiri menunjukkan inisiatif, berusaha mengejar prestasi, dan ingin menonjolkan dan menunjukkan rasa percaya diri. 8 konsep belajar mandiri (independent learning) dan kemandirian belajar (/earning independence) pada konteks
sistem pendidikan terbuka, adalah belajar mandiri yang sering dikaitkan dengan sistem pendidikan terbuka, karena pada umumnya sistem pendidikan terbuka
menerapkan konsep belajar mandiri. Istilah ini
digunakan untuk membedakannya dengan konsep belajar pada umumnya yang tergantung pada kendali dan arahan guru dan sistem pembelajarannya menggunakan modul. 9 Menurut
Oemar
Hamalik
dalam
bukunya
yang
berjudul
"Pendekatan Barn Strategi Belajar Mengajar berdasarkan CBSA" bahwa Konsep dan Jenis Pusat Belajar Modular kelas dapat ditetapkan sebagai wahana yang menyediakan pengalaman belajar yang self-contained dan self-directed dimana para siswa berinteraksi dengan material dan mendapat
umpan batik langsung mengenai pelajaran yang telah dilakukan oleh mereka itu. 10 Self-contained karena pada hakikatnya siswa sendiri yang menyampaikan pelajaran untuk dirinya. Self-directed karna pada hakikatnya siswa sendiri yang membimbing dirinya, sedangkan material dalam konteks
8
Soeparman, Hubungan Kemandirian dengan h·eativitas Siswa SMU, Juma1 Ilmu
Pcndidikan, tahun 27 No. I, Januari 2000 9 Aristo Hadi Blog, Kemandirian Belajar siswa SMP Tcrbuka, 3 maret 2008 0 ' Ocmar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Be/ajar Mengajar Berdasarkan CBSA (Bandung: Sinar Baru Algesindo 2001) cet. 2 h. 53
11
ini adalah perangkat bahan pembelajaran berbentuk modul yang perlu dipelajari didalam kelas yang bersangkutan. Modul adalah paket program yang dapat clitempuh oleh setiap s1swa menurut urutan kegiatan yang telah clilakukan. Modul dipelajari setahap demi setahap, dipelajari dari paket ke paket tanpa siswa bergantung pada kelambanan atau kecepatan teman sekelasnya, tanpa ia harus menunggu atau mengejar di luar kemampuannya. Jika seseorang telah dapat menyelesaikan satu paket, maka ia boleh melanjutkan pelajaran pada paket berikutnya. 11 Winkel seperti dikutip Cece Wijaya, dkk mengatakan bahwa modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, sebab modul memuat tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk tentang cara belajar dengan modul secara efisien, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai umpan balik dan alat-alat evaluasi belajar. 12 Hal ini sesuai dengan pemyataan dari "Module spesifications", bahwa setiap modul didesain untuk dapat dipelajari sendiri (mandiri) dan dapat dipergunakan sendiri atau dikombinasikan dengan modul lain tergantung pada persyaratan dan waktu yang tepat dari pembelajaran yang spesifik. Setiap modul berisi pembelajaran yang menarik agar dapat membuat siswa berinisiatif dalam proses belajar. 13 Menurut Dickson dan Charles sepe1ii dikutip Cece Wijaya, dkk modul yang baik harus memuat komponen-komponen pembelajaran dengan mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran. Komponen tersebut adalah : topik modul,
pengantar,
daftar isi,
petunjuk penggunaan modul,
kemampuan prasyarat, tujuan umum pembelajaran (TPU), Tujuan pembelajaran khusus (TKP), tes awal, materi pembelajaran, gambar,
11
Cece Wijaya Op cit h. 97
12 C,..L-1.,
C' .... ~...I:!
D--·--···L-·---··
lJ-,.J... 1
Tl-.-.L-1-:- .. - .•
T.. ,.J:•• :_r.,_J
TT .• , •. f ..
11- ... :"_J__ ,f.-..
12
awal, materi pembelajaran, gambar, rangkuman atau kata kunci, soal latihan, tugas mandiri, tes sisipan, dan daftar pustaka. 14 Modul digunakan sebagai sistem pembelajaran. Dalam ha! ini yang dimaksud modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaanya untuk para guru. Sebuah modul memuat tujuan-tujuan pembelajaran dengan pretest, aktivitas belajar yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kompetensi-kompetensi yang belum dikuasai dari hasil pretest, dan mengevaluasi kompetensinya untuk mengukur keberhasilan belajar. 15 Menurut Nasution seperti dikutip Djony Pabisa, modul adalah suatu unit lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Sudjana dan Rivai menjelaskan bahwa modul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar. Modul me:upakan jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan . 16 beIaJarnya. Menwut Departemen Pendidikan Nasional dalam buku selayang pandang SLTP Terbuka, Modul adalah satuan pembelajaran bagi siswa yang diharapkan mampu merangsang siswa untuk belajar mandiri, tanpa bantuan orang lain. 17 Modul merupakan bahan belajar yang didesain untuk dapat dipelajari secara mandiri. Uraian menggambarkan seakan-akan ada interaksi antara sumber belajar dengan siswa, penyajiannya dilakukan dari 14
Ibid h. 151. E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004) cet. 5 h. 43 16 Djonny Pabisa, Tesis : Pengaruh Penggunaan Madu/ dan Metode Ceramah Terhadap Hasil -- - . -- . 15
13
yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang umum ke yang khusus. 17 Menurut keller dan Vembriarto seperti dikutip Saharso sistem pembelajaran dengan modul adalah suatu sistem pe,ndidikan yang lebih efisien dan relevan. Modul telah dijadikan tumpuan harapan untuk mampu mengubah keadaan menjadi situasi belajar-mengajar yang merangsang, yang lebih mengaktifkan murid untuk membaca dan memecahkan masalah sendiri dibawah pengawasan dan bimbingan guru atau dosen. 1g Menurui Albanese dan Mandsky seperti dikutip Saharso bahwa dengan menggunakan modul dapat memupuk sikap dinamis dan aktif karena dituntut lebih giat untuk memecahkan rnasalah-masalah dan penemuan-penemuan. 19 Modul secara aktif menuntut siswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving), membuat mereka untuk berfikir kritis, mengajak mereka
untuk berpartisipasi dalam proses inquiri sains, dan melibatkan mereka dalam belajar secara bersama (cooperative learning).2° Setiap modul berisi beberapa unit, setiap jenis mengacu kepada sebuah aspek dari tema modul. Inti dari setiap unit sangat bervariasi sesuai dengan aktivitas siswa yang telah didesain untuk membuat mereka ingin mempelajari bukan membuat mereka bingung. Aktivitas siswa bermacam-macam ada saat dimana mereka memerlukannya dalam meningkatkan keahlian, dan dalam perkembangan keahlian. Mercka terlibat dalam situasi kritis, koleksi data, penilaian, interpretasi dan analisis. Dengan mengajarkan siswa pada inquiri aktif,
17 Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama, Buku Ke11anga11 25 Ta/tun SMP Terbuka 19792004, Jakarta 2004 18 Saharso, Penggunaan Modul Pembe/ajaran, Jumal Penelitian Kependidikan, TH. 11, No. 2, Desember 2001 h. 123 19 lbid h. 123-124 20 http://www.aag.org/hdgc/Hands_on.html
14
aktivitas modul membungun siswa untuk mengerti sains, dan mengaitkan antara sains dengan kehidupan nyata siswa. Modul adalah sistem belajar mandiri yang berisi komponenkomponen dari sebuah sistem, yang telah terdefinisi dengan baik antara komponen yang satu dengan komponen yang lain.
21
sebuah modul berisi
metode-metode dan aturan-aturan. Salah satu metode dalam modul adalah metode instan (hal) atau metode modul. Metode ha! menunjukkan sebagai metode dalam kelas saat modul digunakan dalam pembelajaran, sedangkan metode modul tidak demikian. Modul adalah sebuah konsep yang telah diterapkan pada konteks sains, sebagai sains kognitif dalam menginve8tigasi struktur pikiran. Sebuah modul dapat didefinisi sec;ara bermacam-maeam, tapi umumnya merupakan sebuah komponen dari sistem yang besar dan mengoperasikan tanpa sistem independen dari komponen operasional lain.22 Siswa SMP Terbuka dituntut untuk mampu melakukan belajar mandiri mengingat pertemuan dengan guru pembina di TICE maupun disckolah induk tidak serutin siswa SMP Reguler.
Dengan
demikian
diperlukan adanya modul
yang dapat
mengakomodasi kebutuhan siswa.23 Modul adalah bahan ajar cetak. Menurut Suciati, dkk, sebagai bahan ajar mandiri, modul hendaknya memenuhi kriteria mudah dibaca dan dicema, dalam arti menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan jelas. Mampu melibatkan proses berpikir siswa, serta memungkinkan siswa agar dapat mengevaluasi tingkat penguasaan kons
21
24
http :// www.ruby.doc.org/core/classes/module.html http://en.wikipedia.org/wiki/module_programming 23 Amat Nyoto, Jurnal Penelitian Kependidikan : Pengaruh Pengorganisasian Madu/, Gizya Kognitif. dan Locus Of Control Terhadap Keefektifan Pembelajaran IPA di SLTP Terbuka di Kotamadya Malang, TH. 9, NO. I Juni 2000 24 Suciati, dkk, Depdiknas, Madu/ : Pengembangan A/at Penilaian Pembe/ajaran Mata Pe/ajaran: IPA-BIOLOGI, 2004 22
15
Menurut Russel seperti dikutip Suharsimi : j'vfodules can be open ended, thus allowing the student to determine the direction in Which he wishes w proceed with the topic after he has mastered the basic subject matter. The additional study may be selected from a variety of activities, sometimes called "quest", or the study may be original, that is designed by the student himself. Selanjutnya Russel menyebutkan bahwa " for the student, for the clearly stated objectives, can describe exactly what is expected of him and provide him with a goal to be mastered. Hence. the student's learning activities become goal oriented module take full advantage of the benefits of a clear statement of objectives. 26 Tentunya masih banyak lagi
defenisi-ddini~i
sekiranya belum dicantumkan penulis, tetapi dari
b•~berapa
modul yang definisi yang
telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan pengertian modui, yaitu Modul merupakan unit (pakd) pengajaran terkecil dan lengkap yang memuat rangkaian kegiatan belaj ar yang direncanakan dan sistematik, juga memuat tujuan belajar (pengajaran) secara eksplisit dan spesifik, selain itu modul juga memungkinkan siswa belajar sendiri karena bersifat self instructional. Dan modul merupakan perwujudan pengajaran individual, yaitu realisasi pengakuan terhadap adanya perbedaan individual. b. Ciri-ciri modul
Vembriarto seperti dikutip Cece Wijaya dkk, memberikan ciri-ciri modul antara lain : 1. modul merupakan paket pembelajaran yang bersifat self instruction.
Dengan belajar sepe1ii ini, modul membuka kesempatan pada siswa untuk mengembangkan dirirnya secara optimal dan belajar secara mandiri. 2. Siswa dapat belajar secara individual, belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. 3. Tujuan dirumuskan secara khusus, rnmusan tttjuan bersum ber pada perubahan tingkah laku.
16
4. Modul mempunyai daya informasi pengetahuan yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya. 5. Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing. 6. Modui menganut prinsip learning by doing atau (earning by problem
solving. 7. Modul mcmiliki kekuatan ulang yang cukup tinggi (re-inforcement). 8. Adanya evaluasi yang kontinu dari setiap paket program. 27 c. Tujuan Modul Tujuan utan1a dari sistem modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal. 28 Tujuan modul adalah agar guru dapat mengembangkan mempertinggi
mutu
professional
yang
penting
untuk
dan
keefektifan
pembelajaran. Sumber untuk pembelajaran dan perkembangan
akan
memberikan murid suatu dasar teori yang penting untuk bekal hidup mereka dikemudian hari baik secara pribadi maupun untuk masyarakat sekitar. 29 Tujuan jangka pendek silabus dari sistem modul menurut Bob Moon dalam buku introducing the modular Curriculum To Teacher adalah silabus sebagai suatu keseluruhan pembelajaran dapat menjadi dokumen yang singkat. Kunci prinsip pengorganisasian modul berisi maksud yang jelas, baik untuk guru, siswa dan juga orang tua. Pada tujuan jangka pendek disusun untuk unit pembelajaran tersebut ha! ini akan disusun dalam tujuan jangka panjang bukan hanya untuk program pembelajaran tapi juga untuk
17
motivasi murid yang dapat terlihat dari pernyataan terbatas mengenai tujuan mereka belajar. 30 Pembelajaran dengan modul dibuat untuk memfasi!itasi sebuah pendekatan pembelajaran yang berdasarkan pada pengalaman, praktik, dan berhubungan dalam kehidupan bermasyarakat dai1 pada dunia. Modul juga dibuat berdasarkan pada alasan bahwa sekolah akan mengijinkan muridmurid secara fleksibel untuk bernegosiasi dengan guru-guru dan tutor-tutor mengenai modul yang mereka pelajari dan bagaimana murid-murid mempelajari modul tersebut 31 Hal ini dipertimbangkan bahwa para siswa akan dikenalkan pada bermacam-macam inquiri, tugas-tugas dan perrnintaancpermintaan yang membawa mereka melewati cara tradisional. Dan mengenalkan mereka pada
cara
yang
berbeda-beda
dan
bermacam-macan1
pada
saat
pembelajaran. Menurnt Bob Willars di dalarn buku Local Authority Initiative :
Leicestershire, bahwa tujuan pembelajaran dengan modul adalah : 1. Untuk dapat mempelajari pelajaran agar dapat dikonstruksikan sesuai dengan kebutuhan individu, keinginan atau ketertariakan dalam proses pembelajaran yang paling efektif bagi murid-murid melalui unit pembelajaran mandiri. 2. Untuk memajukan ranah kognitif, manipulatif, dan afektif dari muridmurid melewati lamanya pembelajaran dari perkembangan pengalaman pembelajaran. 3. Untuk dapat membantu murid-murid memperoleh kemampuan yang luas sebagai dasar untuk mempelajari pelajaran yang lebih jauh Jagi dan untuk mempertinggi masyarakat.
32
kemampuan
beradaptasi
terhadap
perubahan
di
18
Di dalam bukunya "sistem pengajaran dengan modul" B. Si;ryosuborto menguraikan tentang tujuan modul yang digunakan dalarn proses belajar mengajar, yaitu : 1. Tujuan pendidikan dapat dicapai secara efisien dan efektif
2. Murid dapat mengikuti program pendidikan sesuai dengan kecepatan dan kemampuan sendiri. 3. Murid dapat sebanyak rnungkin menghayati dan melakukan kegiatan belajar sendiri, baik dibawah bimbingan guru atau tanpa bimbingan guru. 4. Murid dapat menilai dan mengetahui hasil belajar sendiri secara berkelanjutan. 5. Murid benar-benar me1tjadi pusat kegiatan belajar-mengajar. 6. Kemajuan siswa dapat diikuti dengan frekuensi yang lebih tinggi mela!ui evaluasi yang dilakukan pada setiap rnodul terakhir. 7. Modul disusun berdasar kepada konsep 'Mastel)' Learning' suatu konsep yang menekankan bahwa murid harus secara optimal menguasai bahan pelajaran yang disajikan dalam modul itu. 33 8. Untuk mempertimbangkan baik buruk dari teori praktisi pendidikan dan nilai yang mempengarnhi proses pembelajaran. 9. Para praktisi dapat mengembangkan teori dasar pada pondasi perkembangan dan mempertinggi keahlian pendidikan dengan mengekplorasi teori dan praktek. 10. Untuk mempertimbangkan bermacam-macam rnang praktek dan manajemen Rembelajaran sebagai komponen yang penting dalam proses pendidikan. 4 Dengan demikian diharapkan sistem pengajaran modul ini, dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran selektif dan seefisien mungkin, dan
memungkinkan peserta didik untuk melakukan
pembelajaran secara aktif, tidak hanya membaca dan mendengar tetapi dapat juga berdiskusi dan simulasi.
,, - -
19
d. Pcranan Gnrn dalam Pembelajaran Modnl
Dalam proses belajar mengajar, secara umum guru mempuyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Gum mempuyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis.34 Maka untuk keberhasilan proses belajar mengajar guru merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan belajar tersebut. Oleh karena itu guru harus menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan dan menguasai berbagai strategi belajar-mengajar Slllah satu strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pengajaran dengan modul. Adam dan Decey seperti dikutip Nana Syacdih mengemukakan peranan dan kompeten guru diantaranya sebagai pengi\jar, pimpinan kelas, pembimbing, pcngatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, penanya, evaluator, dan konselor.35 Menurut Rochman pengajaran modul dapat mengembangkan pendidikan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif pengajaran itu mempunyai potensi untuk membiasakan siswa melakukan kegiatan, mempelajari dan melengkapi studi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
mengerjakan tugas,
memecahkan kesulitan
serta
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini, dalam perspektif perkembangan siswa selanjutnya, diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat positif sebab dengan membiasakan melakukan kegiatankegiatan seperti diatas, yang dapat diartikan sebagai usaha memperlakukan ilmu sebagai suatu proses, dapat membentuk kecakapan intelektual dasar 34
Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000) eel 4 h. 97 " Nana syaodih sukmadinata, Pengembangan Kuri/m/um Teori dan Praktek (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005) eel ke-7 h. 41
20
yang sangat diperlukan dalam merintis hidup secarn mandiri. Secara kuantitatif modul dapat dipelajari sendiri sehinggii memungkinkan siswa yang kurang mampu belajar disekolah dapat melanjutkan belajamya dimana dan kapanpun, itu berarti dapat merentang waktu belajar disekolah. Modul juga sesuai untuk subyek belajar non sekolah, karenanya penggunanaan modul juga dapat berarti tambahan kesempatan untuk belajar.36 Tugas utama guru di dalam sistem modul adalah mengorganisasi dan mengatur proses belajar, antara lain ; I) Menyiapkan situasi belajar yang kondusif2) Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau pelaksanaan tugas 3) Melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik.37 Dalam pengajaran modul guru berfungsi se:bagai diagnostician, yaitu mampu mengamati dan menangkap kelemahan-kelemahan siswa dalam belajar. Guru juga bertugas mengarahkan pelajaran, menyusun program pengajaran dan yang lebih penting lagi fungsi guru adalah membangkitkan dan memelihara minat siswa. Sedangkan Menurut Zaura Bintang dkk, peranan guru dalam pembelajaran dengan sistem modul untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah ; l ). Menguasai Bidang studi yang diajarkan 2). Mengikuti perkembangan ilmu pcngetahuan 3). Membimbing siswa 4). Terampil dalam bertanya 5). Bertindak sebagai katalisator dan fasilitator 6). Menyadari bahwa bakat dan minat siswa berbeda-beda 7). Menjadi contoh teladan dan figur panutan.38
------··-·
···-···--··
"". Rochman Natawijaya, Madu/: Apo, Mengapa, Bagaimana jak:;rta : Dcpdiknas, 1986 37 E. Mulyasa Loe Cit h. 45 38
Zaura bintang., dkk. Laporan Penetitian : Penerapan Sislenz Modul Oleh (]uni A4ate111atika Terh,:uiap Prestasi Be/ajar Siswa SMUN Kota Banda Aceh. Fakultas Keguruan dan lltnu Pc11didikan Univcrsitas Syiah l(uala, 2004
21
Karena pada umumnya sebuah modul sudah mencakup seluruh kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik, maka guru tidak lagi menjadi unsur pokok didalam mempelajari kompetensi. Peranan guru dalam penyajian modul adalah sebagai sumber tambahan dan pembimbing bagi peserta didik dalam mencapai tujuan-tujuan terseb11t. Modul yang dikembangkan seperti pada umumnya modul yang terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut, yaitu: lembar kegiatan peserta
didik, lembar
kerja, kunci lembar kerja, lembar soal, lembar
jawaban dan kunci jawaban.
e. Keunggulan dan Keterbatasan Modul Beberapa keunggulan pembelajaran modul dapat dikemukakan sebagai berikut: 1). Lebih mengutamakan proses belajar daripada mengitjar.
2). Rumusan tujuan belajamya jelas. 3). Mengutamakan cara belajar secara aktif. 4). Menggunakan umpan batik dan evaiuasi. 5). Memperhatikan perbedaan kemampuan individu siswa. 6). Motivasi belajar setiap individu lebih tinggi. 7). Pembelajaran lebih efektif. 9). Dapat mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai. I 0). Dapat mengetahui bahan pembelajaran yang belum dikuasai. 11 ).Ada
waktu
disampaikan. Menurut
untuk
memperbaiki
hal-hal
yang
belum
belum
39
E mulyasa
dalam
bukunya Kurikulum
Berbasis
Kompetensi tentang beberapa keunggulan dalam pembelajaran dengan modul adalah sebagai berikut : 39
Eddy Sutadji, op cit h. 150
22
I. Berfokus pada kemampuan ir:dividual peserta didik, karena pada
hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya 2. adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta didik. 3. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiaannya.40 Disamping keunggulan yang teiah diuraikan diatas, modul juga memiliki keterbatasan sebagai berikut : I). Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu. Subes atau gagalnya suatu modul bergantung pada penyusunnya. Modul mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman belajar yang termuat di dalamnya tidak tertulis dengan baik atau lengkap. Modul yang demikian kemungkinan besar akan ditolak oleh peserta didik. 2). Sulit menentukan proses
penjadwalan dan kelulusa.•, serta
membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembalajaran
konvensional,
karena
setiap
peserta
didik
menyelesaikan modul dalam waktu yang berbcda-beda, tergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing siswa. 3). Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup mahal, karena setiap pese1ta didik harus mencari sendiri. Berbeda dengan pembelajaran konvensional, sumber belajar seperti alat peraga dapat digunakan bersama-sama dalam pembelajaran.41
40
41
E. Mulyasa op cit h. 46 Ibid h.47
23
f. Komponen Modul Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan pembelajaran umum (TPU) pada hakekatnya mengacu pada hasil pembelajaran yang diharapkan dan sangat penting dalam pembelajaran. Tidak adanya tujuan pembelajaran dapat mengakibatkan frustasi bagi siswa, sebab siswa tidak mengetahui apa yang sedang dipelajari. Tujuan umwn adalah pernyataaa tentang hasil pembelajaran yang diinginkan. Tujuan ini diacukan pada keseuruhan isi mata pelajaran
ya~.g
diajarkan. Karena itu, TPU alcan banyak mempengaruhi
strategi pengorganisasian isi pembelajaran. Gagne (1978) mengatakan TPU
sebagai
pembelajaran.
pernyataan
umum
mengenai
Sedangkan Dick dan Cary
suatu
( 1985)
program
menjelaskan
mengenai apa yang harus dimiliki siswa setel.ah selesai mengikuti suatu pembelajaran. Dengan demikian, TPU senantiasa mempunyai arti sebagai hasil belajar dan dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum. TPU adalah pemyataan yang mendeskripsikan kemampuan apa yang akan dapat dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Tujuan ini harus mendeskripsikan pencapaian tingkah laku yang dihasilkan dari kegiatan belajar dalam suatu satuan pembelajaran. Hal ini tidak berarti bahwa hanya tingkah laku yang disebutkan itulah satu-satunya yang diperoleh siswa dalam mempelajari yang diperolehnya. Seperti apa yang dijelaskan diatas bahwa, TPU menyatakan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai pembelajaran dan bukan apa yang diperbuat guru sewaktu menyajikan pembelajaran. Karena paket belajar atau modul pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum, maka satu TPU hanya menyatakan
24
umum
menyatakan
"keterampilan"
te1ientu
dalam
rangkaian
pengembangan kemampuan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih (knowledge-skill-understanding). Proses pengembangan kemampuan ini dapat dicapai melalui sejumlah paket belajar yang terintegrasi dengan tujuan-tujuan yang umum yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Salah satu komponen model rancangan pembelajaran yang penting adalah Tujuan pembelajaran khusus (objective behaviour atau objective pe1formance). Winkel seperti dikutip Suciati dkk,
mendefinisiakan TPK sebagai suatu tujuan pembelajaran yang kongkrit dan spesifik, yang dianggap cukup berharga, wajar dan pantas, yang dapat diwujudkan berdasarkan perkembangan pelajar, tersedianya tenaga pengajar, media pembelajaran, dan alokasi waktu. Komponen di atas dapat menm1jang tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih umum. Menurut Degeng sepe1ti dikutip Suciati dkk, mengatakan : tujuan pembelajaran khusus berguna untnk mendeskripsikan strategi pengorganisasian mikro, yang disebut sebagai tujuan belajar. Di dahm1 proses kegiatan belajar mengajar,
perumusan Tujuan
pembelajaran khusus memegang peranan penting, kama memberi manfaat antara lain:
1). Memberi kepastian mengenai kemampuan atau keterampilan, sikap, dan kedalaman apresiasi yang diharapkan dari siswa. 2). Memberikan kriteria yang pasti.
Dengan demikian kemajuan
belajar mahasiswa dapat diukur, atau tingkat kemampuan dapat ditentukan secara pasti.
25
3. Kerangka Isi Pcmbelajaran (Epitome)
Kerangka isi pemebelajaran dapat dipadankan dengan epitome. Sebagai kerangka isi, keberadaannya hanya mencakup sebagian kecil isi pembelajaran yang amat penting, yang nantinya akan berfungsi sebagai konteks aaiau kerangka dari isi-isi balmn pembeiajaran yang lebih rinci. Epitome berbeda dengan rangkuman, karena epitome tidak memuat
semua
bagian dari
isi
pembelaj~.ran
yang
penting,
sebagaimana yang terdapat pada rangkuman. Menumt Ausubel seperti dikutip Amat Nyoto, Epitome dapat berupa struktur, konseptual, stmktur prosedural, atau struktur teoritik. Fungsi epitome pada fase pertarna untuk menyediakan tingkatan ide-ide atau ideational scaffolding Ausubel bagi isi yang lebih rinci yang dipelajari
kemudian.
43
Untuk beiajar informasi verbal, seperti fakta-fakta dan nama, epitome dapat berfungsi sebagai konteks bagi infonnasi-informasi yang lebih rinci, sedangkan Hewson seperti dikutip Amat Nyoto merekomendasi agar dalam pembelajaran, bahan-bahan disajikan sebagai sebuah jaringan (network), sehingga terjadi semacam kerangka yang menyediakan format-format untuk infonnasi baru dan layanan pencarain inf01masi baru lainnya.
44
4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pembukaan suatu modul. Dalam pendahuluan dikemukakan tujuan pembelajarn khusus, relevansi dan deskripsi singkat materi yang akan dibahas serta petunjuk belajar. 5. Sajian Materi Komponen ini berisi uraian materi, contoh dan non contoh, latihan, rangkuman dan tes formatif.
26
I). Uraian materi dapat berupa fakta atau data, konsep, prinsip, teori, prosedur atau metode, keterampilan, hukum dan masalah. Hal ini disajikan secara naratif atau piktorial. Uraian materi berfungsi untuk merangsang dan mengkondisikan tumbuhnya pengalaman belajar. Uraian materi meliputi materi pokok dan benar serta terbaru atau terkini. Dalam penyajian hendaknya logis, sistematis, menarik, dan komunikatif serta interaktif. 2). Uraiar. materi disertai comoh dan non contoh. Contoh dapat berupa benda atau gambar, ilustrasi, angka yang mewakili konsep. Contoh berguna untuk memantapkan pemahaman siswa. Sedangkan non contoh dapat berupa benda, ilustrasi, angka atau gambar yang tidak mendukung
konsep
yang
disaj ikan
dan
berfungsi
untuk
memantapkan pemahaman siswa. Contoh harus relevan dengan isi uraian, konsisten, logis, sesuai dengan realita dan bermakna se1ia j umlah dan fungsi yang memadai.
3). Latihan yaitu berbagai bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memantapkan pemahamannya terhadap materi yang disajikan. Latihan ini harus relevan dengan materi yang disajikan, bentuknya bervariasi, bermalma dan sesuai kemampuan siswa se1ia menantang untuk berpikir dan bersifat k.ritis pada siswa. Pada modul SMP Terbuka seringkali latihan diberikan dalam bentuk soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan dan diberi istilah tugas. 4). Rangkuman merupakan uraian singkat tentang intisari atau saripati dari materi yang telah disajikan. Penyajiannya secara berurutan, ringkas dan komunikatif. 5). Tes Formatif yaitu tes yang diberikan unt.uk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas. Pe1ianyaan-
27
pertanyaan harus benar dan logis. Tes fomiatif dise1iai dengan kunci jawaban berikut peiljelasan. 6. Daftar Pustaka Daftar Pustaka adalah kumpulan informasi yang digunakan dalam penulisan modul yang disusun secara alfabetis. Hanya sumber informasi yang dikutip dalam uraian dan benar-benar merupakan acuan, yang dicantumkan dalam daftar pustaka. Informasi tentang sumber hams ditulis secara benar dan lengkap. 7. Glosarium Kumpulan kata sulit beserta penjelasannya yang disusun secara alfabetis. Dalarn modul SMP Terbuka yang lama dituliskan sebagai "kata-kata sukar", sedangkan dalam modul barn ditulis "kosakata". Penjelasan kata-kata sulit tersebut sesuai dengan konteks pemakaian dalam modul sehingga dapat membantu siswa dalam memahami uraian materi. Selain itu terdapat pula penutup untuk setiap akhir modul. Modul SMP terbuka juga dilengkapi dengan Tes akhir Modul (TAM). 45 2. Pengusaan Konsep Dalam Pembelajaran Biologi a. Pengertian Penguasaan Konsep Penguasaan konsep merupakan penguasaan terhadap abstraksi yang memiliki satu kelas atau objek-objek kejadian atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Menurut Piaget seperti yang dikutip Ratna wilis mengatakan bahwa pertumbuhan intelektual manusia terjadi karena adanya proses kontinyu yang menunjukkan equilibrium-disequilibrium, sehingga akan tercapai tingkat perkembangan intelektual yang lebih tinggi. 46 Belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan belajar sesuai den-
44; ,...
• ..
.. •
y
,,
1
,... ....
--J
28
PERPUST.!\>\AJ\N UTA.MA UIN SYAHID Jl\f'V!\RTA
dengan perkembangan intelektual anak. Selain itu, guru di dalam kelas perlu mengenal anak didik dan bakat khusus yang mereka miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh masingmasing siswa untuk dapat mengembangkan bakat mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam sair.s konsep (pengetahuan dasar) adalah faktor yang mempengaruhi belajar seperti yang dikatakan oleh Clipton
dan
Slowiaczek bahwa kemampuan seseorang untuk memahami dan mengingat informasi penting tergantung pada apa yang mereka telah ketahui dan bagaimana pengetahuan tersebut diatur. Konsep merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga istilah ini mempunyai beberapa definisi. tv!enurut Rosier yang dikutip Dahar konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas obyek-obyek, kegiatan-kegiatan atau hubunganhubungan yang mempunyai atribut yang sama. Sedangkan menurut Woodruff yang dikutip Amin menyatakan bahwa suatu konsep adalah (!) suatu ide atau gagasan yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu obyek, (3) produk subyektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap obyek-obyek atau bendabenda melalui pengalamanya setelah melihat a.tau melakukan persepsi terhadap obyek atau benda. 44 Hal ini senada seperti yang dikatakakan oleh Good dalam Resna dkk, sepe1ii yang dikutip Nuryani R bahwa konsep
adalah
gambaran
ciri-ciri
suatu
objek
sehingga
dapat
membedakam1ya dengan objek laillilya. 45 tv!enurut Amin dalam Hemindati mengatakan, konsep merupakan suatu ide atau gagasan yang didasarkan pada pengetahuan tertentu yang relevan dan yang dapat digeneralisasikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa suatu konsep akan terbentuk apabila dua atau lebih objek dapat
29
dibedakan berdasarkan ciri-ciri umum, bentuk atau sifatnya. Bourne seperti dikutip Amien rnenyatakan bahwa suatu konsep dapat dianggap sebagai suatu unit pikiran atau gagasan. Lebih lanjut dikatakan bahwa suatu konsep tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan satu sama lain dalam suatu sistem dinamik yang disebut sistem konseptual. 46 Dari penge11ian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah buah pikiran atau pengalaman tertentu yang bersifat abstrak yang dapat diperoleh siswa melaiui dua cara yaitu, pembentukan konsep dan asimilasi konsep serta dapat digeneralisasikan. Konsep itu dapat berubah sesuai dengan penemuan pengetahuan yang baru. Kita mengenali konsep rnelalni lambang-larnbang yang bisa berupa kata-kata, rnaupun lambanglarnbang lain, yang secara integral disusnn dalarn teori.
47
Brody rnenyatakan bahwa konsep terpenting dalam pembelajaran IP A adalah pernbelajaran berrnakna (Meaningful Learning). Menurut ausabel dikntip Dahar (1988) dalam Hewindati (2000) belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang terdapat dalarn struktur kognitif seseorang.
48
Menurnt Ausabel seperti dikutip Dahar konsep yang dimiliki anak dapat diperoleh melalui dua cara yaitu formasi konsep (concept
.formation) dan asimilasi konsep (concept assimilation). Forrnasi konsep terutama merupakan bentuk perolehan sebelum anak masuk sekolah sedangkan asimilasi konsep merupakan cara utama untuk memperoleh konsep atau belajar konsep selama dan sesudah sekolah.
49
Menurut FatTel a concept is alassification of objects, object
properties, or even into a set by process of abstractions. Gagne
16 '
Yuni Tri Hemindati, Pemahaman Murid Seka/ah Dasar Terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi. Jurnal pendidikan, Vol.5 No.I Maret 2004 h. 63 47
File : //D/Dokumen%20MY /HomePage%20Pribadi, P/Modulo/o Modul 3 Pawit M Yusuf,
Teori dan pene111uan !bniah dala111 lingkungan Iltnu Jnforn1asi, Kon1unikasi dan Kle111bagaan -
.
JO
menyatakan a concepr is an abstract idea which anables people to
c/assifY object or events and to specifY within the objects or events are examples or nonexampless. Kedua definisi ini sesuai dengan pendapat Ruseffendi yang mengatakan bahwa konsep adalah sustu ide abstrak yang memungkinkan pengelompokkan benda-benda (objek) ke dalam contoh dan noncontoh. Menurut Masjkur seperti dikutip Syarifuddin belajar konsep adalah suatu ha! yang penting dalam pembelajaran IP A di sekolah, sebab konsep merupakan ide-ide abstrak yang memungkinkan pengelompokkan bendabenda ke dalam contoh dan non contoh. 50 Menurut Joice dan Weill dalam Soekamto dan mustamin Pembelajaran pencapaian konsep menitik beratkan pada cara-cara untuk rnemperkuat dorongan-dorongan internal manusia dalam memahami ilmu pengetahuan dengan cara menggali dan mengorganisasikan serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. 51 Usaha dalam mencapai pembelajaran dengan tingkat penguasaan konsep yang baik dipengaruhi oleh berbagai kondisi, baik dari segi siswa, pembelajaran, kurikuium, maupun sarana lainnya. Kualitas pengajaran juga turut menentukan ketuntasan pelajaran bagi siswa. Oleh karena itu usaha untuk mene1iibkan siswa secara optimal perlu dilakukan, seperti rnernbuat pengajaran lebih konkrit, lebih praktis menggunakan berbagai rnetoda yang tepat dan sebagainya. Faktor lain yang juga mempengaruhi keberhasilan siswa adalah kesanggupan siswa memahami pengajaran, ketekunan dan kesempatan yang diberikan untuk mempelaj ari ruang lingkup bahan yang sudah ditentukan. 52
50 51
Ibid h. 185 Mustamin Anggo, Pembelajaran Matematika dengan
Model Pencapaian Konsep,
31
Menurut Joice dan Weill dalam Nancy Sussiana dkk, Pada proses pembelajaran dengan model pencapaian konsep, siswa diarahkan untuk membangun sendiri pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya dan disajikan dalam bentuk penataan organisasi. Hal ini seperti menurut Rosser, konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki kelas objek-objek, kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Belajar konsep dapat meringankan beban memori karena dapat mengklasifikasikan atau mengelompokkan
peristiwa,
objck
dan
kegiatan
sehari-hari. 53
Berdasarkan definisi tersebut, mempdajari konsep berarti kita tidak lagi menghafa'. atau mengingat untuk menyebutkan suatu teori. Akan tetapi menjelaskan bagaimana suatu teori dapat dibuktikan dan dapat diterapkan pada situasi barn. Konsep konkrit diperoleh melalui observasi secara langsung pada objek yang nyata.
Gagne dan Brigs seperti dikutip Syarifudin
mengemukakan bahwa suatu konsep konkrit ditunjukkan dengan mengidentifikasi objek secara tepat, atau melalui atribut-atribut yang dimiliki objek sepe1ii bentuk dan warna. 54 Kita mengenali konsep melalui lambang-lambang yang bisa berupa kata-kata, maupun lambang-lambang lain, yang secara integral disusun dalam teori. 55 Di dalam belajar konsep konkrit siswa perlu mengadakan diskriminasi yang cermat untuk menemukan ciri-ciri fisik yang sama dan ciri-ciri fisik yang berbeda. Untuk mendapatkan perbedaan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungam1ya dan memperoleh konsep-konsep yang dapat menunjukkan langsung pada realitas dalam lingkungannya. Perbedaan dan persamaan harus diolah secara teliti supaya diadakan
53
Nancy Sussiana, Model Pembe/ajaran Berbasis Kegia.tan Laboratorium Untuk Meningkatkan Penguasaan konsep Siswa Sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP, Seminar I• l•I
____ ,,,__
J_ ..
1n ,/
/1..1!
'1/'1(\/1\
l.
')
32
pengelompokkan yang tepat. Selama pengelompokkan itu siswa mungkin dapat menemukan ciri-ciri khas untuk konsep itu. 56 Menurut Gagne dan Briggs hasil bclajar konsep konkret dapat diiihat dengan cara memilah-milah, menyebutkan namanya atau dengan cara mengkombinasi penampilan-penampilan. Belajar konsep konkret disebut juga "mengetahui arti" atau knowing the 111eaning suatu nama atau lebel. 57 Dalam belajar konsep terdefinisi
siswa menghadapi
suatu
tantangan khusus, karena ciri-ciri yang sama tidak dapat ditemukan langsung melalui pengamatan. Dalam belajar konsep terdefinisi harus dilakukan dengan cara memberikan penjelasan baik dengan bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Selanjutnya konsep yang harus dipelajari dituangkan dalam bentuk definisi verbal. K enyataan ini dapat dilihat pada saat siswa mendemonstrasikan arti (meaning) terhadap suatu objek, kejadian atau hubungan. 58 Gagne mengemukakan bahwa seseorang telah belajar aturan bila dapat menunjukkan suatu keteraturan (regularity) dalam berbagai situasi klmsus. Aturan
merupakan
kemampuan yang dipelajari, yang
memungkinkan seseorang merespon terhadap sekumpulan benda denagn sekumpulan peristiwa. Memahami aturan bukan hanya dapat mengatakan aturan tersebut namun hams dapat mendemonstrasikan aturan itu se11a dapat menerapkannya pada situasi konkrit. 59 Aturan tingkat tinggi yaitu aturan-aturan yang sederhana dapat membentuk aturan-aturan yang
lebih kompleks. Contoh dalam
mempelajari sistem pengeluaran (ekskresi). Dalam mempelajari sistem ekskresi yang terdapat pada manusia dan hewan vertebrata tidak terlepas dari bagian-bagian alat-alat pengeluaran yang terdiri dari ginjal, paru-
56
Syarifudin. Opcit h. 185
33
paru, hati dan kulit serta fungsi masing-masing alat tersebut dan mengorganisasikannya menjadi suatu sistem pengeluaran yang berguna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. b. Peranan Modul dalam Pembelajaran Mated sisfom ekskresi
Sesuai dengan sifat modul yaitu self instruction, maka modul ini disusun sedemikian rupa dengan harapan agar siswa dapat belajar mandiri secara aktif, dapat memahami dan menguasai konsep materi yang diajarkan dengan jelas, dapat menarik kesimpulan dengan tepat dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Pada bab ini siswa akan d ihadapkan pada masalah-masalah yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu mengenai sistem ekskresi pada manusia, hewan vetebrata, seperti pada amfibi, ikan, reptil dan lain sebagainya. Adapun tahapan pembuatan modul sebagai beikut : 1). Membuat Pendahuluan a). Rumusan Tujuan b). Kerangka Topik Topik-topik dari Seluruh materi yang akan dibahas yang menunjukkan kontek seluruh isi. Memberikan gambaran sekilas tentang isi - Disampaikan dalam paragrap tersendiri c). Prasyarat Belajar - Mempersiapkan siswa untuk modul berikutnya - Memudahkan mempelajari modul d). Deskripsi singkat tentang isi, cara belajar dan waktu belajar - Paparkan isi modul - Bagaimana cara mempelajarinya - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya 2). Merumuskan Bagian Isi Modul a). Judul
34
c ). Ringkasan, yaitu mengomentari konsep yang teiah dipelajari - Diberikan pada setiap akhir uraian suatu konsep atau pada ald1ir keseluruhan uraian materi d). Tugas dan Latihan - Kegiatan yang hams dilakukan siswa pada suatu konsep agar siswa menguasai konsep yang telah dipelajari 3 ). Bagian Penutup a). Tugas dan Tes b). Kunci Jawaban Soa! 60
3. Kemandirian Siswa SMP Terbuka Untuk meneiaah seberapa jauh derajat otonomi belajar di SMP Terbuka
pada masing-masing aspek, dapat dijelaskan sebagai berikut :
l) Kemandirian dalam Aspek Perencanaan Bclajar Dalam perencanaan belajar di SMP Terbuka, biasanya s1swa dilibatkan dalam menentukan waktu dan tempat belajar, baik kegiatan belajar di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) bersama guru pamong, maupun kegiatan tutorial dengan guru binanya. Keterlibatan siswa ini dimaksudkan agar program kegiatan belajar yang akan clilaksanakan clapat clisesuaikan dengan kondisi clan kemampuan sekelompok siswa. Dalam ha! perumusan tujuan pembelajaran, siswa SMP Terbuka memang ticlak memiliki atau ticlak diberikan otonomi, sebab tujuan tersebut telah tercantum dalam setiap modul berdasarkan kurikulum. N amun clemikian, siswa dimungkinkan
untuk memilih prioritas
tujuan belajar mana yang akan ia pelajari terlebih dahulu, clan tujuan mana yang akan dipelajari belakangan. Lebih clari itu, pada dasarnya siswa SMP Terbuka juga memiliki otonomi untuk memilih beberapa materi ajar yang dianggap tidak perlu lagi ia pelajari, jika ia memang sudah bisa menguasai
35
materi itu sesuai tujuan atau kompetensi yang ditentukan. Siswa juga bebas untuk menentukan sendiri sampai sejauh mana ia akan mencapai tujuan belajar untuk setiap jangka waktu tertentu, sesuai clengan kemampuan clan kecepatan belajar masing-rnasing. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa otonomi belajar yang cliberikan kepada siswa SMP Terbuka clalam ha! perencanaan meliputi: pencntuan tempat clan waktu belajar, pemilihaa guru. 2). Kemandirian dalam aspek pelaksanaan Belajar
Otonomi yang dimiliki siswa SMP Terbuka clalam pelaksanan belajar aclalah dalam hal memilih strategi untuk mempelajari bahan ajar sesuai dengan pilihan masing-masing siswa. Siswa dapat mempelajari sendiri uraian modul, mengulang-ulang materi yang ia anggap sulit atau langsung menge1jakan tugas clan latihan dalam modul jika ia telah merasa menguasai materi tertentu. Siswa juga bebas memilih apakah akan mempelajari modul secara senclirian atau secara berkelornpok dengan teman-teman lain. Selain itu, siswa juga bisa memilih mata pelajaran mana yang akan ia pelajari, baik di tempat kegiatan belajar (TKB), di rumah, atau di tempat lain yang memungkinkan. Otonomi yang lain adalah clalam ha! memilih dan memanfaatkan media penunjang dan sumber belajar lain selain modul. Misalnya ketika mempelajari topik tertentu dalam Modul Bahasa Inggris, siswa bisa memanfaatkan program kaset sesuai topik yang dipelajari. Demikian pula jika siswa menemui kesulitan dalam belajar, ia harus dapat mengatasinya dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada. Dalam hal ini siswa dapat mencari jawaban dari modul/media lain, berdiskusi dengan teman, bertanya kepada Guru Pamong di TKB, ataupun membawa masalah itu ke Guru Bina pada saat tatap muka (tutorial). Kemandirian lain yang yang dituntut dari siswa adalah dalam ha!
36
Jadwal belajar di SMP Terbuka tidaklah seketat seperti halnya jadwal belajar di sekolah reguler. Jadwal tersebut pada dasar!1ya hanya untuk memandu siswa agar mereka dapat melakukan kegiatan belajar secara teratur dan proporsional. Siswa di tuntut dapat mandiri dalam mengatur dan memanfaatkan waktu-waktu belajar tersebut seoptimal mungkin, baik di TKB, di rumah, maupun di sekolah induk. Misalnya, waktu belajar di rumah dapat dimanfaatkan siswa untuk mempelajari
modul secara
individual, waktu belajar di TKB dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan teman-temannya di bawah bimbingan guru Pamong, sedangkan ketika di sekolah induk (tatap muka dengan guru Bina),
37
Penilaian mandiri dilakukan pada setiap akhir kegiatan belajar dalam suatu modul. Setiap kali siswa telah selesai mempelajari satu kegiatan belajar tertentu, siswa diberi otonomi untuk mengerjakan tcs atau tugas akhir kegiatan sekaligus mengoreksi sendiri hasilnya, tanpa pengawasan dari guru.
Untuk mengetahui hasil tes, siswa dapat mencocokkannya dengan
kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul. Dalam hal ini memang dituntut kedisipiinan dan kejujuran siswa, agar tidak melihat knnci pwaban sebelnm selesai mengerjakan tes. Apabila siswa menilai telah berhasil dalam tes mandiri, ia bisa melanjutkan mempelajari kegiatan belajar berikutny?. Dalam melaksanakan tes mandiri ini. jelas dituntut adanya kemandirian be!ajar siswa. Jenis evaluasi yang kedua adalah Tes Akhir Modul. Jenis tes ini dilakukan setiap kali siswa telah menyelesaikan satu nomor modul tertentu. Setiap nomor modul telah dibuat satu perangkat tes akhir modul, yang dikemas secara terpisah dengan modul yang dipelajari siswa. Dalam tes akhir modul ini, otonomi yang dimiliki menentukan kapan tes tersebut alum dilaknkan.
siswa adalah
Jika s1swa telal1
menyelesaikan satu nomor modul te1tentu dan telah merasa siap untuk menge1jakan tes, maka ia dapat meminta kepada guru untuk diadakan tes. Setelah dinyatakan berhasil, siswa dapat melanjutkan mempelajari nomor modul berikutnya
Kemandirian belajar siswa dalarn tes alillir modul ini
dapat terlihat dari inisiatif siswa menyiapkan diri dan mengatur waktu serta menindaklanjuti basil tes, sesuai dengan kondisi clan kemampuan masingmasing siswa. Berdasarkan
ura1an
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
kemandirian belajar yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur sendiri kegiatan belajarnya,
atas inisiatifnya sendiri serta secara bertanggung
jawab, tanpa selalu tergantung pada orang lain. Tingkat
kemandirian
38
pelaksanaan atau proses belajar maupun evaluasi belajar. Semakin besar peran aktif siswa dalam
berbagai kegiatan tersebut, mengindikasikan
bahwa siswa tersebut memiliki tingkat kemandirian bel
Dari Pengggunaan
penelitian Modul
mengcnai dan
modul
Metode
yang
be1judul
Ceramah Terhadap
"Pengaruh
Hasil
Belajar
Matematika Pada Peserta Didik Kejar Paket B Di Kabupaten Barru" oleh Djonny Pabisa menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan modul dapat mrngakibatkan peserta didik lebih aktif dalam pr0ses belajarnya, sebab dalain modul mereka menghadapi sejumlah masalah atau kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan. Sedangkai1 menurut Darto Saharso dalam penelitiannya yang berjudul " Penggunaan Modul Pembelajaran Dengai1 metode Evidence
Base
Medicine
da11
Problem
Base
Learning sebagai Usaha untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran" mengatakan bahwa sistem pembelajaran dengan modul adalah suatu sistem pendidikan yang lebih efisien da11 relevan. 62 Menurut Amat Nyoto dalam penelitiannya yang be1judul "Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka di Kata Malang" media pembelajaran yang dianggap memiliki tingkat interaktif (kemudahan untuk dipelajari) yang tinggi adalah Modul (60,29%). Sedangkan menurut Asnawi dkk dalam penelitiannya yang berjudul "Pengajara11 Fisika Teknik Mesin dengan sistem Modul di FTKP IKIP Yogyakaiia" memperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan modut lebih tinggi daripada yang belajar dengan non modu!. 63 Seperti yang diungkapkan para peneliti di atas membuktikan bahwa pembelajaran dengan modul mampu meningkatkan minat siswa dala111 belajar 62
Djonny Pabisa, Pengaruh Penggunaan Madu/ dan Metode Ceramah Terhadap Has ii Be/ajar Matematika Pada Peserta Didik Kejar Paket B di Kabupaten Barru. Universitas Negeri
39
dan mampu memotivasi mereka untuk meningkatkan prestasi belajarnya Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis sendiri membuktikan bahwa pembelajaran dengan modul sangat berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka dengan materi sistem ekskresi dengan adanya peningkatan penguasaan konsep sesudah pembelajaran dengan modul.
C. Kerangka Pikir Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap bahkan segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab yang hams dilakukan oleh seorang guru. 3elajar bukan hanya dilakukan secara formal melalui sekolah-sekolah yang telah dibangun oleh pemerintah dan swasta tapi juga dapat dilakukan secara informal melalui lembaga-lembaga kursus. Baik dengan sekolah Reguler ataupun sekolah Terbuka. Sekolah Menengah Terbuka (SMP Terbuka) memberikan kesempatan bagi mereka yang berada pada hambatan ekonomi, letak geografis tempat tinggal dan kesempatan. Pada sekolah terbuka digunakan sistem pembelajaran khusus yang diciptakan untuk dapat dipelajari secara mandiri yaitu menggunakan modul pembelajaran. Berbagai strategi, metode dan media dipakai agar dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu sistem pembelajaran dengan modul. Modul merupakan sistem belajar mandiri yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar sendiri secara optimal sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajarnya masingmasing. Karena modul mempunyai berbagai macam keistimewaan yaitu, self instructional
yang
memungkinkan
siswa
belajar
mandiri,
individual
(memperhatikan kecepatan belajar individu siswa dan belajar dengan cara
40
membantu, siswa yang belum menguasai suatu konsep dapat dibantu oleh siswa yang telah menguasai konsep. Dengan beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh modul maka diharapkan siswa-siswa dapat menguasai konsep yang mereka pelajari dalam proses belajar mengajar. Sehingga pembelajaran dengan modul mempunyai pengaruh terhadap penguasaan konsep siswa.
41
Diagram Kerangka Berpikir
--
-
Self Instructional (independent)
-1
Individual
Pembelajaran Penguasaan
Dengan Modul ~
konsep ~
Sistematik
Student ~
I11teractio11
42
D. Perumusan Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan
kerangka pikir di atas maka
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep sistem ekskresi siswa SMP Terbuka.
BABUI METODOLOG! PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep sistem ekskresi pada manusia dan hewan ve1iebrata pada siswa SMP Terbuka kelas VIII.
B. Waktu den Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Terbuka Jl. Halim Perdana Kusuma Blok Masjid Al-Munawwarah Rt. 02/0l Kelurahan Be!endung, Kecamatan : Benda, Tangerang. Penelitian ini berlangsung pada s,emester Genap tahun pelajaran 2006-2007. C. Metode Dan desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi eksperimen. Eksperimen
mt
biasa disebut
eksperimen
semu.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan desain penelitian berupa pretest-pastiest group design 1 dalarn desain observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelmn dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperirnen (0 1) disebut pretest dan observasi sesudah eksperimen (02 ) disebut posttest. Perbedaan antara 0 1 dan
0 2 diasumsikan rnerupakan efek dari treatment (eksperirnen). 2 Desain penelitian dapat digarnbarkan sebagai berikut :
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2005), h. 75 2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian Suatu Pendekatan Praktek cet. ke-12, Jakarata: PT Rineka Cipta. h. 78
44
Desain penelitian pretest - post/est Group design
Tabel 1
r-P-re_1_es_t------+l-Px_e_r_1a_k_u_a_n____
+1-P_o_st~J
~0-1------~-------~~~
Keterangan : 0
1 :
Sebelum dilakukan treatment (eksperimen)
X : Treatment 0 2 : '.::ietelah dilakukan treatment (eksperimen) Dalam ha! ini dilihat perbedaan pencapaian antara 0 1dan 0 2 yakni 0 2-01 diasumsikan sebagai efek darit treatment atau eksperirnen. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: I. Persiapan Eksperimen Sebelum melakukan eksperimen penulis rnelakukan persiapan sebagai berikut: a.
Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 8 maret 2007, dengan kegiatan antara lain memberikan surat ijin penelitian dari fakultas kepada kepala sekolah, melakukan dialog tidak formal dengan kepala sekolah dan guru rnata pelajaran biologi di SMP Negeri 7 Terbuka Tangerang, serta rnenentukan kelas eksperimen yaitu kelas VIII B.
b. Penyusunan Komponen Pelajaran Setelah dilakukan studi pendahuluan, yaitu rnenyangkut bahan ajar yang tersedia, kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan serta alat dan cara penilaian (evaluasi) yang sering dilakukan oleh guru biologi,
45
selanjutnya dilakukan pei1yusunan komponen-komponen pembelajaran yang meliputi silabus, bahan ajar, skenario dan model evaluasi pembelajaran. Penyusunan silabus disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 7 terbuka Tangerang yaitu mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi atau kurikulum 2004
di mana tercantum, nama
sekolah, mata pelajaran, kelas, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu, sarana atau sumber belajar dan metode pembelajaran yang digunakan. Bahan ajar yang dipergunakan untuk kelas eksperimen adalah pembelajaran dengan modul. Lembar kegiatan I membahas tentang alatalat ekskresi pada manusia yang terdiri dari ginjaL, paru-paru, hati, kuli,. Dan kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi. Lembar kegiatan 2 membahas tentang sistem ekskresi pada hewan vertebrata yang meliputi ikan, amfibi, reptil, dan aves. Setelah menyusun bahan ajar, selanjutnya adalah menyusun skenario pembelajaran agar dapat memperkirakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
skenario pembelajaran
mencakup metode yang
digunakan, alokasi waktu, media dan alat penilaian proses pembelajaran. Penilaian pembelajaran dilakukan dengan menilai proses belajar siswa, dimana guru melihat siswa mana yang mampu menguasai dan menyelesaikan pembelajaran modul dengan cepat serta mampu menjawab dan 111enge1jakan soal-soal pada lembar tugas serta penilaian hasil pembelajaran berupa penguasaan konsep pada jawaban siswa melalui jawaban siswa pada pengerjaan soal-soal tes kemampuan kognitif.
46
2. Pelaksanaan Tes Awai (pre-test) Tes awal diberikan pada kelompok eksperimen sebelum kegiatan belajar mengajar pada konsep pengelolaan sistem ekskresi berlangsung. Soal tes berupa 20 buah soal tes pilihan berganda dengan em pat pilihan jawaban. Tes awal diberikan
untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar,
untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai konsep yang akan diajarkan pada proses
pembelajaran, untuk
rnengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan-tujuan pembelajaran yang pelu mendapat penekanan dan perhatian khusus. 3. Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen berupa pembelajaran biologi dengan konsep sistem ekskresi pada kelas VIII B dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan.
Tabel. 2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Ekspe1:imen No.
Pertemuan
Hari/Tanggal
Materi
Alokasi Waktu
I
Ke-1
Selasa 11103/2007
2
Ke-2
Sen in 17/03/2007
3
Ke-3
Selasa l 8/03/2007
Sistem Ekskresi pada Manusia
(2X35')
Sistem Ekskresi pacla Hewan Vertebrata Macam-macam
pen yak it
atau kelainl!n pada sistem ekskresi
2 JP
2JP (2X35')
l JP (JX35')
47
4. Pelaksanaan Tes Akhir (post-test) Serelah selesai
melaksanakan
eksperimen dengan
pembelajaran dengan modul, dilaksanakan tes akhir ha! ini
menggunakan dimaksudkan
untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan modul soal tes akhir yang diberikan sama dengan tes awal yaitu 20 buah soal pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban.
D. Populasi dan Telrnik Pengambilan Sampel Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SM? Negeri 7 Terbuka Tangerang. Sedangkan populasi te1jangkaunya adalah siswa kelas Vlll B SMP Negeri 7 Terbuka Tangerang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian. 3 yaitu untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan modul di SMP Terbuka kelas Vlll B, kelas ini dipilih sebagai sampel penelitian karena kelas ini dinilai lebih baik dari kelas lain dari segi minat dan motivasi belajarnya.
E. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode tes yang terdiri dari pretest dan pastiest.
Pretest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan awal sebelum program pembelajaran dilakukan. Posttest yaitu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator yang disampaikan dalam program pembelajaran telah dikuasai peserta didik.
4
Posttest juga dapat dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes yang dilakukan pada pretest dengan tes yang dilakukan setelah program pembelajaran. '!bi, h. 117 ·• Ibid, h. 49
49
pelajaran tersebut. Kernudian hasil dari uji instrurnen tersebut dihitung dengan rnenggunakan rumus korelasi point biserial. 6 r
pbi "
Mp - Mt [P SDt ~q
"'
L., Xt
Dimana Mt =---danSD = N I
J¥ ("' L., Xt
2
N
-
L., Xt --
N
)2
Keterangan : r pb•
:
Koefisien korelasi point biserial yang rnelarnbangkan kekuatan
korelasi antara variabel I dengan variabel II Mp
Skor rata-rata hitung yang dirniliki oleh testee
Mt
Skor rata-rata dari skor total (Mean total)
Sdt
: Deviasi standar dari skor total
P
: Proporsi testee yang rnenjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas iternnya.
Q
: Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas iternnya. Setelah
didapat
hasil,
rnaka
ditentukan
nilai
validitas
dengan
rnengkonsultasikan pada tabel korelasi product momen yaitu dengan rnelihat derajat kebebasannya (n-variabel). Jika r hitung > r tabel rnaka item soal tersebut bersifat valid, dan jika r hitung < r tabel maka item soal tersebut bersifat tidak valid. Dari hasil prhitungan 41 butir soal yang diuji diperoleh 20 soal valid yang teridiri dari nornor 1, 2, 4, 5, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 22, 26,
6
Ibid. h. 185
50
23, 31, 35, 36, 38, 40, 41. 7 Soal-soal yang valid inilah yang akan diberikan kepada sampel sebagai soal pre-test dan post-test. 2. Pengujian Reliabilitas ala! ukur Reliabilitas al&t ukur adalah
ketepatan atau
keandalan
dalam
mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki realibilitas yang baik apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau bila hasil pengukurannya dapat dipercaya. Uji realibilitas yang digunakan yaitu dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan KR 20, yaitu 8 :
. -l·
n )(St'--°L,p,.q,J '
[ 11- - -
n-1
s1-
Keterangan : r 11
=
koefisien reliabilitas tes
n = Banyaknya butir item 1 = Bilangan konstan
s?
=
Varians total
p,
=
proporsi testee yang menjawab benar
q, = Proporsi testee (responden) yang menjawab salah atau Q; = I- pi
I
p;q; = Jumlah dari hasil perkalian antara pi clengan qi
2 Dimana St adalah :
7 8
Lampiran, h. Anas Sudijono lac cit h. 254
51
Setelah
didapat
hasil,
maka
ditentukan
nilai
reliabilitas
dengan
mengkonsultasikan pada koefisien reliabilitas tes sebaga.i berikut: 0,91 - 1,00
: Sangat Tinggi
0, 71 - 0,90
: Tinggi
0,41 - 0, 70
: Cukup
0.21 - 0, 40
: Rendah : Sangat Rendah
0,20
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas terhadap 20 item tes yang valid diperoleh reliabilitas les sebesar 0,71. 9 Kemudian dikonsultasikan pada koefisien reliabilitas, maka 0,71 termasuk dikategori reliabilitas yang tinggi.
Pengorganisasian Data Data-data yang masih dalam bentuk data mentah terlebih dulu disusun dalam tabel distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran yang sederhana, jelas dan sistematis mengenai hasil yang dinyatakan dalam bentuk angkaangka, kemudian dari data tersebut dihitung rata-rata atau mean, median dan modus se1ta simpangan baku.
Hipotesis Statistik Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut :
9
= µ,
Ho
: µ1
Ha
: µ 1)µ 2
La111piran, h.
52
H0
=
Ha =
Tidak terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul krhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka. Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka.
Teknik Analisis Data Sebelum menentukan teknik analisis statistik yang akan digunakan, terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas. I.
Uji Nonnalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak uji normalitas yang digunakan adalah dengan uji lilliefors. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : I). Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga krbesar. 2). Tentukan nilai
Z;=;f.,-X
s Dengan : Z; X
= Skor baku =
X; = Skor data
Nilai Rata-rata
S = simpangan bairn
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z;, berdasarkan label Z;, dan sebut dengan F (ZJ dengan aturan : Jika 21 > 0 maka F (Z,)
= 0,5 + Nilai tabel
Jika Z; < 0, maka F (ZJ = I - ( 0,5 3). Selanjutnya hitung proporsi
+ Nilai tabel )
z,, Z2, .... ., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Z;, jika proporsi ini dinyatakan oleh Sr,;:;), maka:
53
S (Zi)
= banyaknya Z1 ~~ ......... .,
Z,, yang S Z1
N
4). l-litunglah selisih ['(Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. 5). Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini kita namakan Lo. 6). Memberikan interpretasi, Lo dengan membandingkannya dengan Lt,
L, adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors. 7). Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan L1 yang te!ah didapat. Apabila
Lo < !., 1
maka sampel berasal dari distriL.1si
normal. 2. Uji l-lornogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang diadakan adalah Uji fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. l-lipotesis 1-1 0
:
1-1,
: vanans tidak homogen
varians populasi homogen
b. Bagi data menjadi dua kelompok c. Cari masing-rnasing kelompok nilai simpangan bakunya d. Tentukan
F
hitting=
Fhiiung
SA' -2 SB
=
dengan rumus :
terbesar terkecil
Dimana:
s2- n"[,Jx,' -(LJ.x; )' n(n-1)
54
3. Uji"t" Pengujian
hipotesis
penelitian dapat dilakukan
apabila dua
persyaratan tersebut telah terpenuhi yaitu, data berdistribusi normal dan homogen, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rum us "t" test dengan taraf signifikansi
Cl
0,05.
Md
t--.====
LX d 2
N(N-1) Keterangan : Md : Mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretest Xd : Perbedaan deviasi dan mean deviasi N
: banyaknya aubjek
df
: Atau db adalah N-1 apabila t
bahwa
hi
terdapat
10
lebih besar dari harga t tabel berarti dapat dikatakan
pengaruh
pembelajaran
dengan
modul
terhadap
penguasaan konsep sistem ekskresi siswa SMP Negeri 7 terbuka. Kriteria penguj iannya :
'
347
0
Jika t hituag > t
tabeh
maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika t hitung < t
labeh
maka Ho diterima, Ha ditolak
Anas Sudijono, Pengan/ar Stalistik Pendidikan, (Jakatta: PT. Raja grafindo Persada, 2005) h.
BAB iV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini Akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir dan pembahasan hasil penelitian, seclangkan untuk perincian hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian lampiran. Data yang terclapat dalam penelitian ini merupakan data yang berasal dari tes awal yaitu sebelum pembelajaran dengan modul (pre-test) dan tes akhir yaitu sesudah pembelajaran dengan modul (post-test).
A. Hasil Penelitian 1. Nilai Tes Awai Sebelum Pembelajaran dengan Modul (pre-test)
Data nilai hasil tes sebelum pembelajaran clengan modul pada konsep sistem eksk:resi secara ringkas dapat dilihat pada tabel clibawah lill
Tabel. 3 Hasil analisis Distribusi Frekuensi Tes Awall (pre- test) Perhitungan
Has ii
Nilai Maksimum
75
Nilai Minimum
30
Rentangan
45
Rata-rata
38,58
Median
44,77
Modus
39,78
Simpangan Baku
12,3
Setelah diperoleh rentang skor sebesar 45 clengan banyaknya kelas interval 6 clan panjang kelas interval 8 maka, tabel :frekuensi hasil belajar
56
Tabel. 4 Distribusi Frclmcnsi Kelompok .Pre-test Interval
f
x
X'
fX
Batas Ny a ta Bawah
Batas Nyata Atas
fKa
fKb
frekuensi Absolu t
30- 37 38 -45 46 - 53 54-61 62-69 70 - 77
5 11 2 8 I 3 30
33,5 41,5 49,5 57,5 65,5 73,5
167,5 456,5 99 148,5 65,5 220,5 1157 ,5
1122,25 1722,25 2450,25 3306,25 4290,25 5402,25
29,5 37,5 45,5 53,5 61,5 69,5
37,5 37,5 45,5 53,5 69,5 77,5
'
30 25 14 12 4 3
5 16 18 26 27 30
5 11 2 8 I 3
Relatif (%) 16,67 36,67 6,67 26,67 3,33 10,00 100%
Dari tabel distribusi frekuensi di atas dibuat histogram seperti pada garnbar berikut: 12~---------·~~---
10+---8+-----6+-----
Iliiil Frekuensi Absolut I
4+--2+-O+-29,5 37,5 45,5 53,5 61,5 69,5
Gambar 1. Histogram distribusi kelompokpre-test Dari histogram di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai pret-test biologi antara 38-45 yaitu sebanyak 11 siswa atau sebesar 36,67 %. Nilai tertinggi terletak 62-69 sebanyak 3 siswa atau sebesar I 0,00 % sedangkan nilai terendah terletak antara 30-37 sebanyak 5 siswa atau sebesar 16,67 %
57
2. Nilai Tes Akhir Sesudah Pembelajaran dengan Modul (post test) Data nilai hasil tes sesudah pembelajaran dengan modul pada konsep sistem ekskresi secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah m1:
Tabel. 5 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi Tes Akhk (Post-te:;t)
--
Perhitungan
Has ii
Nilai Maksimum
90
Nilai Minimum
50
Rentangan
40
Rata-rata
72,83
Median
73,25
Modus
67,70
Simpangan Baku
11,38
~.
Setelah
diperoleh
rentang
skor
sebesar 40
dengan
banyaknya kelas interval 6 dan panjang kelas interval 7, maka tabel frekuensi hasil belajar kelompokpost-test adalab sebagai berikut:
Tabcl. 6 Distribusi Frekuensi Kelompok Post-test 11terval
50- 56 57-70 64- 70 71 - 77 78- 84 85 - 91
x
F
4 2 8 3 7 6 30
53 60 67 74 81 88
fX
212 120 536 222 567 528 2185
xi 2809 3600 4489 5476 6561 7744
Batas Nyata Bawah 49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5
Batas Nyata Atas
fKa
56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 91,5
30 26 24 16 13 6
fKb
4 6 14 17 24 30
Frekuensi Absolut
Relatif
4 2 8 3 7 6
% 13,33 6,67 26,67 10,00 23,33 20,00 100%
Dari tabel distribusi frekuensi diatas dapat di buat histogram seperti
58
3.,------,.,
74------' s-1-----54------
ID Frekuensi Absoj@
4 3
2 1-1--
0--
49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 91,5
Gambar 2. Histogram Distribusi Kelompok Post-test Dari histogram di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai post-test biologi antara 64-70 yaitu sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,67 %. Nilai tertinggi terletak antara 85-91 sebanyak 6 siswa atau sebesar 20,00 %, sedangkan nilai terendah terletak antara 50-56 sebanyak 4 siswa atau sebesar 13,33 %.
Hasil Uji Prasyarat Analisis Uji normalitas dan uji homogenitas adalah uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Adapun persyaratan analisis dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas Pada perhitungan normalitas yang menggunakan uji liliefors untuk menguji normalitas pada tarafa = 0,05. adapun kriterianya adalah sebagai berikut : L11itung
< Liabel = Data berdistribusi normal (Ho diterima)
L11; 1uug
>
Ltabcl =
Data tidak berdistribusi normal (Ho ditolak)
Sesuai dengan kriteria yang ada yaitu jika
L11itung
<
Ltabel =
Ho
diterima yang artinya data berdistribusi normal. Perhitungan normalitas
kelompokpret-test mendapat hasil akhir
L11itung =
0,0238 < Ltabel = 0,161
59
Perhitungan normalitas kelompok post-test mernp•oroleh hasil akhir L hi
-0,0150 < L
juga berclistribusi normal. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 7 Hasil Uji Normalitas Dengan Uji Liliefors
a
Lo
0,05
KelompokA
KelompokB
0,0238
-0,0150
L tabet
Keputusan
0,161
Ho diterima
b. Uji Homogenitas Pacla perhitungan homogenitas yang menggunakan
UJ!
fisher
F
berarti
dengan kriteria penguj iannya adalah sebagai berikut : Terima Ho, jika F Tolak Ho, jika F
hitung
hi
>
tabel
Ftabel
Sesuai dengan kriteria yang ada yaitu jika F
hitung
<
Ho diterima yang ai1inya data homogen dan layak untuk dijadikan sampel penelitian karena
F hitung
<
F tabet
(1,12 < 1,85), ini ai1inya Ho
diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data memiliki vanans yang homogen. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8 Perhitungan Uji Homogenitms
a 0,05
F hitung
F tabel
Keputusan
1,12
1, 85
Sampel Homogen
c . Hasil Analisis Hipotesis Pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep sistem ekskresi siswa SMP Terbuka, dapat diketahui dengan cara menganalisis data melalui uji taraf signifikansi (uji.t). Uji t hanya
60
berdistribusi normal dan homogen. Adapun kriter.ianya adalah sebagai berikut : t hitung < t rabet= Ho ditolak t hitung > t
tabel
= Ha ditrima
Pengajuan hipotesisnya adalah : Ha
Terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap
=
penguasaan konsep sistem ekskresi siswa SLTP Terbuka. Dari hasil anaiisis data diperoleh harga t hitung sebesar 23,53 kemudian dikonsultasikan pada tabel t dengan derajat kebebasan atau degree of freedom (df) 29 pada taraf signifikansi 5% maka diperoleh harga t tabel
sebesar 2,76. Hal ini menunj1·kkan bahwat t1titung > ttabct (23,53 > 2,76), karena l1titung lebih besar daripada harga ltabet berarti dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka pada konsep sistem ekskresi pada manusia dan hewan vertebrata.
Tabel. 9 Pengujian Hipotesis Dengan "t" test
Jumlah N=JO
df 29
t hitung
23,53
t t ~LK-ep_u_t_u-san-~ 2,~[a diterima
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran dengan menggunakan modul dalan1 meningkatkan penguasaan konsep siswa pada konsep sistem ekskresi manusia dan hewan vertebrata.
B. Pembahasan
Pembelajaran dengan modul merupakan sistem pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar rlisekolah 11ntnk mencanai tuiuan nendidikan vam• ontimal. Materi ket>iatan
61
tujuan pendidikan. Modul akan mel!jamin tercapainya penguasaan konsep secara optimal (mastery level) yaitu sehingga secara keseluruhan mutu pendidikan akan meningkat.
Kegiatan belajar dalam
sistem modul
melibatkan siswa dalam bahan pembelajaran yang digunakan sehingga siswa didorong ke arah pemakaian tersebut, memaksimalkan cara belajar, dan menstimulus minat perhatian siswa. Modul adalah paket program yang dapat ditempuh oleh setiap siswa menurut urutan kegiatan yang telah dilakukan. Modul dipelajari setahap demi setahap, dipelajari dari paket ke paket tanpa siswa bergantung pada kelambanan atau kecepatan teman sekelasnya, tanpa ia harus menunggu atau mengejar di
luar kemampuannya.
Jika seseorang telah dapat
menyelesaikan satu paket, maka ia boleh melanjutkan pelajaran pada paket •
berikutnya.
I
Winkel
seperti dikutip Eddy Sutadji mengatakan bahwa modul
dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, sebab modul memuat tuj uan pembelajaran, lembaran petunjuk tentang cara belajar dengan modul secara efisien, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai umpan balik dan alat-alat evaluasi belajar. 2 Modul memberikan variasi cara-cara belajar yang disenangi siswa dengan menyediakan pemilihan media pengajaran yar1g luas. Siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Modul tidak membiarkan siswa berperan pasif dalam proses belajar-mengajar, karena dalam pembelajaran modul
siswa terlibat secara aktif dalam mengambil tanggung jawab atas
materi pelajaran, dan mengadakan interaksi dengan teman-teman dan gurunya. Menurut Nasution seperti dikutip Djonny Pabisa, modul adalah suatu unit lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian
1
Cece Wijaya, dkk, Upaya pembaharuan da/am Pendidikan dan f'engajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2000) 2 C.-l.-1 ..
C' .. f-,...-1;;
D,,,..,.,.,.,,,,..1-,,....,,,..,-,.., A,f,,..,,/.,/ Po»1holnin ..ntt lnAiuir'h1n/ ! !11111/r lvfpninalrntlrnn
Kun/itn_<:
62
kegiatan belajar yang disusun untuk
membantu pese1ia didik mencapai
sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jela.s. Sudjana dan Rivai menjelaskan bahwa modul merupakan suatu unit program pengajaran yang disusun dalam bentuk te1ientu untuk keperluan belajar. Modul merupakan jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan belajamya. 3 Menurut Kelkr dan Vembriarto seperti dikutip Eddy Sutadji, sistem pembelajaran dengan modul adalah suatu sistem pendidikan yang lebih efisien dan relevan. Modul telah dijadikan tumpuan harapan untuk mampu mengubah keadaan meajadi situasi
bel.ajar-mengajar yang
merangsang,
untuk membaca dan
yang
lebih mengaktifkan murid
memecahkan masalah sendiri dibawah pengawasan dan bimbingan gum atau dosen. 4 Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang be1judul "Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar berdasarkan CBSA" bahwa Konsep dan Jenis Pusat Belajar Modular
kelas dapat ditetapkan sebagai wahana yang
menycdiakan pengalaman belajar yang self-contained dan self-directed dimana para siswa berinteraksi dengan material dan mendapat umpan batik langsung mengenai pelajaran yang telah dilakukan oleh mereka itu. 5 Selfcontained karena pada hakikatnya siswa sendiri yang menyampaikan pelajaran
untuk dirinya. Self-directed karna pada hakikatnya siswa sendiri yang membimbing dirinya, sedangkan material dalan1 konteks ini adalah perangkat bahan pembelajaran berbentuk modul yang perlu dipelaja.ri didalam kelas yang bersangkutan Dari penelitian yang dilakukan oleh Amat Nyoto yang berjudul "Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka di Kota Malang" mengatakan
3
Djonny Pabisa, Tesis : Pengaruh Penggunaan Modul dan Metode Ceramah Terhadap Hasi/ Be/ajar Matematika Pada Peserta Didik KejarPaket B Di Kabupaten Barru. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. 2005 h. 32 "Saharso, Penggunaan Modu/ Pembelajaran, Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 11, No. 2, f)p_i;:pn1hi:>r
?001 h 1?1
63
bahwa "media pembelajaran yang memiliki tingkat interaktif (kemudahan untuk dipelajad) yang tinggi adalah Modul (60,29%)". 6 Sedangkan menurut Asnawi dkk dalam penelitiaimya yang berjudul "Pengajaran Fisika Teknik Mesin dengan sistem Modul di FTKP IKIP Yogyakarta" memperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar dengan modul lebih tinggi daripada yang belajar dengan non modul. 7 Dalan1 tesisnya Djonny Pabisa menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan modul dapat mengakibatkan peserta didik lebih aktif dalam proses belajarnya, sebab dalam modul mereka menghadapi sejumlah masalah atau kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan. Sedangkan Darto Saharso dalain penelitiannya yang be1judul "Penggunaan Modul Pembelajaran Dengan metode Evidence Base Nledicine dan Problem Base learning Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran" mengatakan bahwa sistem pembelajaran dengan modul adalah suatu sistem pendidikan yang lebih efisien dan relevan. 8 Seperti halnya penelitian terdahulu tentang modul. Maka dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pun dapat disimpulkai1 bahwa terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa tentang materi sistem ekskresi. Hal ini terlihat dari nilai hasil pre-test dai1 post-test siswa Nilai pre-test biologi siswa sebagian besar antara 38-45 yaitu sebanyak 11 siswa atau 36,67 % nilai tertinggi terletak antai·a 62-69 yaitu sebanyak J siswa atau 10,00 %. Sedangkan nilai terendah terletak antara 30-37 yaitu sebanyak 5 siswa atau 16,67 %. Pada ni!ai post-test sebagian besar siswa mendapat nilai 64-70 yaitu sebanyak 8 siswa atau 26,67 %. Nilai tertinggi terletak antara 85-91 yaitu 6 siswa atau 20,00 % dan nilai terendah terletak antara 50-56 yaitu 6
Amat Nyoto, Forum Penelitian : Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka di Kota Malang. Th. 14, No. 1 Juni 2002 h. 18 7 Asnawi, Laporan Penelitian : "Pengajaran Fisika Teknik Mesin dengan sistem Modul di FTK~ IK!P Yogyakarta 200 I h. 20
64
sebanyak 4 siswa atau 13,33 %. Secara keseluruhan terdapat peningkatan penguasaan konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan modul. Hal ini disebabkan karena adanya keistimewaan yang ada pada modul yang memungkinkan siswa belajar mandiri (self instructional) agar dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan yang dia inginkan, siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya melalui evaluasi dan umpan balik, dapat mengetahui dan mengukur konsep yang belum dikuasai siswa agar dapat meningkatkan penguasaan konsepnya, proses pembelajaran pun lehih efektif karena siswa seakan-akan berinteraksi langsung dengan modul yang sedang dipe!ajari. Sebagian besar siswa mengatakan bahwa modul sangat mudah untuk depalajari sehingga me.nungkinkan mereka lebih mudah menguasai suatu materi dan memotivasi mereka untuk belajar lebih giat. Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan siswa maka dapat disimpulkan bahwa modul dapat memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan sendiri, setelah siswa menguasai materi pertama maka dia bisa melanjutkan ke materi berikutnya sedangkan bagi siswa yang belum menguasai materi dapat mempelajari kembali materi sebelumnya dengan bantuan dari teman yang telah menguasai materi tersebut maupun dari guru. Karena kemarnpuan setiap siswa tak merata dalarn meguasai suatu konsep menyebabkan hasil belajar pun tidak merata, adanya keterbatasan dari segi materi pembelajaran karena belum adanya pembaharuan dari modul pembelajaran tersebut
dan tidak adanya alat peraga maupun praktikum
menyebabkan siswa kurang rnemaharni materi yang diajarkan. Hal inilah yang menyebabkan nilai tertinggi pada hasil post-test antara 85-91 atau 20,00 % hanya didapatkan 6 orang siswa. Dari hasil penelitian diatas didapatkan
peningkatan nilai tes tertinggi siswa dari 62-69 menjadi 85-91. Dan nilai terendah pun mengalami penurunan dari 16,67 % menjadi 13,33 % ini berarti terdapat pengaruh pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SLTP Terbuka.
65
C. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama satu bulan. Penulis akui bahwa ada beberapa kelemahan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Tiep secara bersamaan sehingga perlu adanya perhatian khusus dari guru. 2. Tidak adanya sumber belajar lain, karena pembelajaran hanya menggunakan modul maka pengetahuan siswa hanya terbatas pada konsep yang ada di modul.
BABV
PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Pada taraf signifikansi a<-0,05 diperoleh harga t tabel sebesar 2,76. Dengan demikian t hitung > t tabel (23,53 > 2,76), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan modul terhadap penguasaan konsep siswa SMP Terbuka. 2. Hasil pretest di peroleh rata-rata 38,58 sedangkan ha:;il posttest di peroleh rata-rata 72,83 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
penguasaan
konsep
siswa
sebeium
dan
setelah
pembelajaran dengan modul.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di alas maka dapat cliberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Menggunakan metode lain sepe1ii praktikum, daca media seperti Torso sebagai sarana penunjang pembelajaran. 2. Harus lebih memperhatikan siswa yang agak lambat
DAFT AR PUST AKA
Abdul Karim, Husin, Wacana Kependidikan, Vol. 4, No. 1, Januari Penguasaan Konsep Pengukuran Siswa Kelas VI SD Negeri 21 Banda Aceh. 2003 Anggo, Mustamin, Wakapendik Vol. I, No.I agustus, Pembelajaran Matematika dengan Model Pencapaian Konsep, 2005 Anonim, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertan1a, SLTP Terbuka Selayang Pandang, Jakarta: Depdilmas, 2002 Anonim, Modul SLTP Terbuka : I/mu Pengetahuan Alam (Biologi) kelas 2 Depdiknas : 2002 Anonim, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama, Buku Kenangan 25 Tahun SA1P Terbuka 1979-2004, Jakaita: Depdiknas, 2004 Anonim, Departemen Pendidikan Nasional, Modul : Pengembangan Alat Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran: IPA-Bologi. 2004 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek cet. ke-12, Jakarata: PT Rineka Cipta, 2002 Arikunto, Suharsimi. Laporan Penelitian : Studi Komparasi Hasil Be/ajar Siswa Sekolah Menengah atas Yang menggunakan Jvfodul dengan yang Non Modul. Fakultas Ilmu Pendidikan institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1985 Asrul dan Yumetti, Forum Pendidikan No. 04 tahun 26, Edisi Desember, Siswa SMU Sumatera Barnt Dalam Penguasaan Konsep fisika, 2001 Bintang, dkk. Laporan Penelitian : Penerapan Sistern Modul Oleh Guru Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa SA1UN Kofa Banda Aceh. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikai1 Universitas Syiah Kuala, 2004 Boesch, Ernst, Education : Adapting Education to Society Leicestershire Universities: institute for Scientific co-operation, '.WOO Darlan, Syaifullah, Nonfmmal,
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 2, Pendidikan Desember, 2004
68
http: // Sits.Unn.ac.Uk/live/wbserv/Module .php?mcr=DTPAPL6&code=TE0702, Approaches to Learning & Teaching Synopsis Of Module http: //v.ww.Vanth.org/. http: //www.intheair.org/9-12.html jam 20.08 wib hari selasa tgl 5 des 2006 http: //www.aag.org/hdgc/Hands On.html http: //en. wikipedia.org/wiki/Module http: //en.wikipedia.org/wiki/Module (Programming) http : // www.ruby.doc.org/core/classes/module.html http : // dictionary.reference.com/'lrowse/module http : // www.owasp.org/index.php/Education Module Sarm,le http://keele.ac.Uk/depts./ed/edstudies/edu.30002module outline auto07.pdf http : //Power learn ece. vt.edu/modules/moduledef/moduledef.html Ibrahim, Nurdin, Upaya Peningkatan Motivasi Berprestasi dalam Pembelajaran Di SLTP dan SMU Terbuka. No. 13NII/Telmodik/Desember/2003 Moon, Bob, Modular Curriculum : introducing The ldodular Curriculum To Teachers 2000 Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004 M. Yusuf, Pawit, Modul 3 : Teori dan Penemuan Jlmiah dalam Lingkup Jlmu Informasi, Komunikasi, Dan Kelembagaan lnformasi, tcrmasuk Perpustakaan. M. Yusuf, Pawit Nasution, Noehi, Jurnal Pendidikan : Sudahkah Upaya Pendidikan Mempengaruhi Proses Pembelajaran, vol. 1, No. l Maret 2000 Newman, Gareth Modular Curriculum : Modular Developments in CLWYD and Coventry. 2000 Nyoto, Amat Jurnal Penelitian Kependidikan : Pengaruh Pengorganisasian Madu!, Gaya Kognitif, dan Locus Of Control Terhadap Keefektifan Yr.'
1'
rtT,..,,T\,..,,
J
f
J•
T,I'
, _
_ _J
J
f~.l
--~
'T'TY
("\
1'.Tr'\
1
69
Nyoto, Amat, Jurna/ Penelitian Kependidikan, Pengaruh Pengorganisasian Madu/ TH. 12, No. 2, Desember, 2000 Nyoto, Amat, Forum Penelitian, Profil Seka/ah Menengah Pertama (SMP) Terbuka di Kata Malang. Th.14, No. l Juni 2002 Pabisa, Djonny, Tesis : Pengaruh Penggunaan Madu! Dan metode ceramah Terhadap Hasil Be/ajar Matematika Pada Peserta Didik Kejar Paket B di kabupaten Barru. Program Pasca sarjana Universitas Negeri Makassar. 2005 Prayekti. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat tentang Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran IPA di kelas 5 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 039, Tahun Ke-8, November 2002 Purwanto, Ngalim Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikai, cet ke-12, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004 R, Nuryani, Strategi Belajar Mengajar Biologi, UM Press Rahadi Aristo Blog, http://Aristo.blogspot.com, Kemandirian Belajar Siswa SMP Terbuka. 31 Maret, 2008 Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran cet ke-5, Bandung : Alfabeta, 2000 Saharso, Darto, Jurnal Penelitian Kependidikan Pembelajaran, TH. 11, No. 2, Desember, 2001,
Pengg.unaan
Madu!
Soepaiman, Hubungan Kemandirian dengan kreativitas Siswa SMU, Ilnm Pendidikan, tahun 27 No. I, Januari 2000 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya cet ke-4, Jakarta : Rineka Cipta, 2000 Subana, M, dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah cet. ke-JJ, Bandung : Pustaka Setia, 2005 Suciati, dkk, Madu! : Pengembangan A/at Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran: IPA-Biologi Depdilmas, 2004 Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan edisi ke- .l-6, Jakarta : PT Raja Grapindo Persada, 2006
70
Sussiana, Nancy. Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Penguasaan konsep Siswa Sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP, Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan IPA. Sutadji, Eddy, Ilmu pendidikan : Pengembangan Modul Pembelajaran Individual Untuk Meningkatkan Kualitas dan Hasil Pembelajaran Dalam Mata Kuliah Pengetahuan Bahan, th. 27, No. 2 Juli, 2000 Syaodih sukmadinata, Nana, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek cet. ke-7, Bimdung: Remaja Rosdakarya, 2005 Syarifuddin, Wacana kependidikan : .1na/isis Pembelajaran Konsep IPA, Vol.5, No.3 September, 2004 Tri Hemindati, Yuni Jurnal pendidikan, Vol.5 No.I Maret, Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep IP A Berbasis Biologi, 2004 Willars, Bob, Modular Curricullum : Local Authority Initiative : Leicestershire 2000 Wilis Dahar, Ratna, Teori-teori Be/ajar, Bandung : Erlangga, 1996 Wijaya,dkk, Upaya pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2000
71
Lampiran I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas
:VIII
Semester
: ll
Tahun Pelajaran
: 2006/2007
Alokasi waktu
: 2x40'
1. Standar Kompetensi Mengaitkan hubungan antara sturktur dan fungsi beberapa sistem organ pada manusia dan vertebrata dengan lingkungan, teknologi dan ma5yarakat (salingtemas). 2. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan struktur, fungsi, proses dan kelainan atau penyakit yang te1jadi pada sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata. 3. Materi Pembelajaran
: Sistem Ekskresi
4. Indikator Pencapaian - Mendeskripsikan struktur dan fungsi ginjal pada manusia. - Menjelaskan proses terjadinya pengeluaran urin pada manusia. - Menjelaskan fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi
5. Tujuan Pembelajaran -Siswa dapat mendeskripsikan struktur dan fungsi ginjal pada manusia. -Siswa dapat mengetahui proses pengeluaran urin pada ginjal. -Siswa dapat mengetahui fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi 6. Metode 7. Skenario Pembelajaran 7. 1. Kegiatan Awai
Pembelajaran dengan Modul
72
a. Apersepsi Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan apa yang mereka ketahui tentang ginjal scrta zat yang diekskresikan. b. Motivasi Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa. 7. 2. Kegiatan foti (eksplorasi) - masing-masing siswa diberikan modul oleh guru. - Siswa mempelajari konsep sistem ekskresi - Siswa mencatat kesuLan-kesulitan yang ditemui pada konsep yang dipelajari. - guru menjelaskan konsep yang tidak dimengerti oleh siswa. 7. 3. kegiatan Akhir a. Refleksi - Guru memberikan kesimpulan dari materi yang dijclaskan. - Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa dari materi yang telah diajarkan. b. Penugasan Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal tes yang ada pada modul 8. Snmber, Alat, Bahan, Media 8.1 Somber Pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Modul Biologi kelas 2 untuk SMP semester 2. Jakarta, Depdiknas
8.2 Alat dan bahan : Buku, pulpen 9. Penilaian 9.1 Teknik Penilaian
: Tes tertulis
9.2 Bentuk Instrnmen
: Pilihan ganda, isian singkat, uraian obyektif
73
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Biologi Kclas
: V!Il
Semester
: II
Talmn Pelajaran : 2006/2007 Alokasi waktu
: 2x40'
1. Standar Kompetensi Mengaitkan hubungan antara sturktur dan fungsi beberapa sistem organ pada manusia dan vertebrata denagn lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas). 2. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan struktur, fungsi, proses dan kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan vertebrata. 3. Materi Pokok Pembelajaran Sistem ekskresi : hati dan kulit 4. Indikator Pencapaian - Menjelaskan fungsi hati dan bagian-bagiannya sebagai alat ekskresi - Menjelaskan fungsi kulit dan bagian-bagiannya sebagai alat ekskresi. 5. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat mengetahui fungsi hati dan dan bagian-bagiannya sebagai alat ekskresi - Siswa dapat mengetahui fungsi kulit dan bagian-bagiannya sebagai alat ekskresi. 6. Metode
: Pembelajaran dengan Modul
7. Skenario Pembelajaran/la11gkab-langkab pembelajaran 7. 1. Kegiatan Awai
74
a. Apersepsi Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan apa yang rr'ereka i<etahui
t~ntang
hati dan kulit sebagai aiat ekskresi..
b. Motivasi Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa. 7. 2. Kegiatan Inti (eksplorasi) - masing-masing siswa diberikan modul oleh guru. - Siswa mempelajari kcnsep sistem ekskresi - Siswa mencatat kesulitan-kesulitan yang ditemui pada
ko~sep
yang
dipelajari. - guru menjelaskan konsep yang tidak dimengerti oleh siswa .. 7. 3. kegiatan Akhir a. Refleksi - Guru memberikan kesimpulan dari materi yang dijclaskan. - Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa dari materi yang telah dijelaskan. b. Penngasan Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal tes yang ada pada modul 8. Sumber, Alat, Bahau, Media 8.1 Sumber Pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Modul Biologi kelas 2 untuk SMP semester 2. Jakarta, Depdiknas
8.2 Alat dan bahan : Buku, pulpen 9. Penilaian 9.1 Teknik Penilaian
: Tes tertulis
9.2 Bcntuk Instrumen
: Pilihan ganda, isian singkat, uraian obyektif
76
b. Motivasi Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa. 7. 2. Kegiata.1 Inti (eksplorasi) - masing-masing siswa dibcrikan modul oleh guru. - Siswa mempelajari konsep sistem ekskresi - Siswa mencatat kesulitan-kesulitan yang ditemui pada kcnsep yang dipelajari. - guru menjelaskan konsep yang tidak dimengerti oleh siswa .. 7. 3. kcgiatan Akltir a. Relleksi - Guru memberikan kesimpulan dari materi yang dijelaskan. - Guru memberikan beberapa pertanyaan lisan untuk mengetahui pemahaman siswa dari materi yang telah diajarkan. b. Penugasan Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal tes yang ada pada modul 8. Sumber, Alat, Bahan, Media 8.1 Sumber Pembelajaran : Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Modul Biologi kelas 2 untuk SMP semester 2. Jakarta, Depdiknas
8.2 Alat dan bahan : Buku, pulpen 9. Penilaian 9.1 Teknik Pcnilaian
: Tes tertulis
9.2 Bentuk Instrumen
: Pilihan ganda, isian singkat, uraian obyektif
•
...,..'\(.
- ,,
gambar untuk Mengetahui proses yang terj adi pada sistem ekskresi
fungsi sistem ekskresi .
:ig terjadi :la sistem skresi da musia dan wan rtebrata
Menyebutkan contoh dan kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan up aya mengatasinya hingga menyadari bahwa manusia memiliki keterbatasan.
•
Tugas 2
Tugas 3 Melakukan pengkajian pustaka untuk mengetahui kelainan clan penyakit yangada pada sistem ekskresi dan melakukan I
pengaiuatan pada diri siswa dan lingkungan sekitar.
Uraian
I
Terlampir
I
I
79
Lampiran 6 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi
NO Materi Sistem ekskresi pada manusia dan Hewan Vertebrata 1
Tingkat Pengetahuan da.n NomorButir
-
Cl
C2
C3
I
Sistem ekskresi pada manusia 1.1 Alat Ekskresi Pada
Jumfah %
Jumlah
1
I
1
2,44%
14
34, 15%
3
7,32%
Manusia a. Ginjal
*3,*29,*32 2,5,21, ,*39,13,18,
*30
*25,*33
40,41 b. Paru-Paru
*6,*7,11
c. Hati
*8
9,*34
28,*10,
6
35 d. Kulit
4,12,31,
*27,
I
14,63%
14,
6
14,63%
36
1
2,44%
*37 1.2 Kelainan 2.
Alat Ekskresi Pada Vertebrata 2.1 Ikan
*19,*24,26
3
7,32%
2.2 Amfibi
*23,18
2
4,88%
2.3 Reptil
20,22
2
4,88%
'"l A U .......... .-.-
*1~
1
'7 'l '101..
1,; *17
80
Jumlah Dan Persen
27
8
I
~~~=-~~-~~~~~~-6-5-,8-5~-'---1-9~,51 Keterangan : Cl= Pengetahuan C2 = Pemahaman C3
= Aplikasi
C4 = analisis
* soal yang tidak terpakai
6
41
_1_4_,6_3____._~~~-'-1_0_0~-Yo~_____,
81
Lampiran 7 Instrumen Tes Sistern Ekskrsesi Pada Manusia
L
Petunjuk: 1. Tulis nama danjawaban di lembar jawaban dilembar jawaban yang telah disediakan. 2. jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih a, b, c atau d yang anda anggap benar 3. Kerjakan soal yang anda anggap lebih mudah terlebih dahulu 4. Jangan lupa membaca do'a diawal dan akhir mengerjakan soal 5. Semoga sukses I. Alat-alat eksresi pada tubuh manusia adalah ....
a. ginjal, kulit, hati dan kelenjar
c. Kelenjar, kulit, anus dan ginjal
b. anus, paru-paru, kulit dan hati
d. Kulit,hati, paru-p:mi dan ginjal
2. Berikut ini yang bukan bagian dari ginjal.... a. korteks
c. Pelvis
b. piramid
d. Kloaka
3. Alat pengeluaran pada manusia yang mengeluarkan zat berupa urine... a. hati
c. Ginjal
b. kulit
d. Paru-paru
4. Lapisan kulit yang mudah terkelupas karena teridri atas sel-sel yang mati adalah lapisan ..... a. ari
c. Tanduk
b.jangat
d. Malpighi
5. fungsi ginjal adalah ........ . a. penyaring darah
c. Mcngeluarl
b. membongkaf protein
d. Mengeluarkan karbondioksida
6. Zat-zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah ..... a. oksigen dan uap air
. c. karbondioksida dan uap air :d.Oksigen,karbondioksida dan air
82
7. Zat sisa metabolismc berupa On dan \lap air dikeluarkan melalui .... a. hati
c. Ginjal
b. kulit
d. Paru-paru
8. zat sisa metabolisme berupa cairan empedu dils:eluarkan melalui .... a. hati
c. Ginjal
b. kulit
d. Paru-paru
9. Hati sebagai alat pengeluaran mempunyai fungsi untuk .... a. menetralkan racun
c. Mengeiuarkan empedu
b. menyimpan glikogen
d. Meml:lentuk protein plasma
10. Empedu adalah zat sisa berbentuk cairan yang berasal dari ..... a. penyaringan darah
c. Sisa pencernaan protein
b. perombakan sel darah merah
d. Sari makanan yg tidak t·erserap
11. Alat eksresi yang membuang sisa proses kimiawi dalam ~ntuk gas adalah .... a. hati
c. Kulit
b. ginjal
d. Paru-paru
12. Bagian luar kulit yang agak tipis dan terbentuk dari jaringan ep'itel disebut.... a. dermis
c. Epidermis
b. lapisan tanduk
d. J.aringan ikat
13. Ureter ditunjukkan oleh nomor .... a. I
\
b.3
c.2
---71
I
I I
'
(
d.4
1:11
14. Antara ginjal dan kulit terdapat kerja sama daiam ha!. ... a. pengeluaran air
c. pengaturan suhu
b. pembentukan lemak
·',.~· pertumbuhan rambut
OJ
15. Tempat bertemunya saluran ginjal dan usus padn burung disebut.. .. a. aorta
c. Kloaka
b. medula -
d. Urogenital
16. Hewan yang tidak 'JJunya kandung kemih adalah .... a. ikan
c. Kadal
b. burung
d. Katak
17. Kelenjar minyak pada burung terleiak pada kulit bagian .... a. paruh
c. Kepala
c. tungging
d. Seluruh tubuh
18. Kelompok hewan yang mempunyti ginjal adalah ... a. burung, arnfibi, reptil
c. burung, arnfibi, cacing tmah
b. ikan, serangga, reptil
d. Ikan, serangga, cacing t:mah
19. Pada ikan mas saluran ginjal dan kelenjar kelarnin bermuara pada.... a.anus
c. Sisik
c. kloaka
d. Urogenital
20. Kelenjar kulit reptil menghasilkan minyak yang berbau, berguna untuk .... a. meminyaki tubuhnya
c. Mengusir musuhnya
b. mempermudah geralmya
d. Mengalirkan air yang melekat
21. Proses yang terjadi selarna pembentukan urine adalah ... a. filtrasi
c. defekasi
b. agmen~i
d. Sekresi
22. Saluran pengeluaran pada reftii bermuara pada.... a.anus
c. Trakea
b. kloaka
d. Urogenital
23. Alat pengeluanm utama pada amfibi adalah ..... . a. ginjal, kulit, .insang
c. Ginjal, kulit, paru-pan1
b. paru-paru, insang, kulit
d. Ginjal, kulit, paru-pam, insang
84
24. Yang bukan alat pengeluaran pada ikan adala.'1..... a. hati
c. Kulit
b. ginjal
d. Insang
25. Yang menyebakan urine berwarna kekuningan adalah zat. ... a. biliverdin
b. Hemoglobin
c.empedu
d. Vitamin
26. alat eksresi pada ikan mas yang ditunjukan pada no ..... .
a. I
b. 3 c. 2
~~~~~--d.4 27. Pembuluh darah dan reseptor ujung-ujung sarafterdapat pada kulit lapisan .... a. epidermis
c. Dermis
c. endodermis
d. Ektodermis
28. Tempat perombakan sel darah merah dan yang sudah tua dan sudah rusak terdapat pada ..... a.jantung
c. Paru-paru
b. hati
d. Ginjal
29. Bagian kulit ginjal yangmerupakan lempat proses penyaringan darah terjadi pada ..... a. korteks
c. lviedula
b. tendon
d. Darah
30. Ureter menyalurkan urine dari ginjal menuju .... a. kulit
c. L{tngsung ke lu<J.r tubuh
b. kandung kemih
d, Usus halus :!
85
31. Pengeluaran keringat oleh tubuh kita dipengaruhi oleh faktor-faktor
ber1.l-ut ini,kecuali... a. suhu lingkungan
(;. Aktivitas tubuh
b•.gtmcangan ernosi
32. Badan malpighi ginjal terdiri atas .... .a. Simpai Bowman dan glomeru!us
b. glomerulus dan tubulus
c. gelung henley dan tubulus d. glomerulus dan gelung henlcy
33;Dalam keadaan normal urine terdiri dari zat-zat dibawa'h ini, kecuali..
a. air
c. Garam-garam mineral
b. Urea
d. Protein
34. lapisan kulit yang terdapat diluar, terdiri dari sel-sel mati yang sewaktuwaktu mengelupas dinamakan .....
a. lapisan tanduk
c. L.apisan malpighi
b. lapisan kulit ari
D. Jaringan ikat bawah kulit
35~~~i~i ;,an~enunj~kka;_~~n~r minyak terdapat pada nomor ....
~--..-,.__~.~54.'4:="""'~ ~-• °"'·~~ .·.·
,
~__;~~:.
_·.:.·:~,';.:.
1:~-lfr:,~{-·t~;;~~~~· ~~1i ~~ :~r~·f;
1
, . . .:i ,...,,•
.·. :-·--
I
•
J
A
-l
a. I b.3
c.2 ID
-.-#.. --.
d.4
~~-:,_-
'·--·;;:·'-'J-~~1.'f-~1//:;oi;&.~ ·I ·/ii ~\'i'fkB
'o>.,t~~~~i1f,¥.7<0w.4,~7,~
le
:
36. Gangguan yang terdapat pada hati der.gan c!ri kulit pucai kekunir.gan, bagian bola mata yang putih agak kekuningan dan kuku jari tangan agak kunir.g dinamakan ....
a. hepatitis A
c. Sakit kuning
b. alergi
d. Kurang darah
86
37. Pada lapisan kulit jangat terdapat kclenjar yang mcnghasilkan keringat kemudian diangkut melalui sa!uran keringat kepermuakaan kulit, dinamakan .... a. pembuluh kapBe•
c. Kelenjar keringat
b. kandung rambut
d. Ujung-ujung saraf
38. Berapa banyak darah yang clisaring melaui ginja! selama sehari !:emalam ... a. 200 liter
c. 100 liter
b. 150 liter
d. 50 liter
39. Urine dikduarkan melalui saluran ......... . a. ureter
c. Uretra
b. kantung kemih
d. Rogga ginjal
40. Berapa banyak kira-kira urine yang dikeluarkan oleh ginjal.. .. a. 5 liter
b. 1 liter
b. 1,5 liter
d. 2 liter
41. Berapa kira-kira berat ginjal orang dewasa...... . a. 200 gram
c. 200 ons
c. 150 gram
d. 100 gram
"
Lampiran 8
JAWABAN INSTRUMEN SOAL PENELITIAN
I. D
21. .:<\
2. B
22.B
3. 4.
c c
5. A
6.
c
23.C 24.A 25. c 26.
J)
7. D
27.C
8. A
28.B
c
29.D
10. B
30.B
11. D
31. D
12. c
32.A
13. c
33.D
14. c
34.A
15. c
35.B
16. B
36.A
17.B
37.C
18. A
38. B
19. D
39.B
20.C
40.B
9.
41. A
.
NOMOR SOAl. DAN KUNCI JAWABAN SOAL 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 9 10 .11 t0nden 1 4 5 6 7 8 2 3 22 c B D c c B D c c D c A c c B A D B c A D B 1 ' 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 o. 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 c 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 G 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 :J 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 .::·,.,,, 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 .Q 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 v 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 t - 0 1 0 0 0 01 0 0 0 0 1 0 0 G 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 01 0 0 0 0 1 0 0 0 v 1 0 0 1 0 0 I i 0 0 0 1 1 0 01 0 1 ' ' " n 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 v 0 1 0 0 0 v 0 1 0 0 " 0 i 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 i 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 ' 0 0 (' 1 0 I 1 0 0 0 0 0 0, 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 ) 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6 8 8 11 14 19 11 13 6 6 13 11 12 19 13 1 10 10 11 10 2 9 0.47 0.63 0.37 0.43 0.2 0.4 0.43 0.37 0.4 0;63 0.43 0.2 0.27 0.27 0.37 0.03 0.33 0.33 0.37 0.33 0.01 0.3 o.53 o.37 0.63 0.57 0.8 0.6 0.57 0.63 0.6 0.37 0.57 0.8 0.73 0.73 0.63 0.97 0.67 0.61 0.63 0.67 0.93 0.7 0.25 0.23 0.23 0.25 0.16 0.24 0.25 0.23 0.24 0.23 0.25 0.16 0.2 0.2 11.23 11.03 0.22 0.21 0.23 0.22 0.00. 0.21 l ~·~
'
00
00
Xt.2
Xt 24
I
.
1
1
1
1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
0
a a 0
'""" ,1' 1 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
!
A
0
1
I
c
26
25
a 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
1
9 17 0.3 0.57 0.7 0.43 0.21 0.25
c
0
1
0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
a 1
a 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
a
1
a 0 1
1 0 1
0
1 0 i
0 0 1
a
0 0 1 0 0 0 8 13 0.3 0.43 0.7 0.57 0.21 0.25
29
D
B
1 0
0 1 1 0 0 1 0 1 0
28
27
1 1 1 0 0 0 0 0 0
a 0 0 0 0 1 0 0 0
31
30 B
D
A
D
34
33
32
A
35
36
A
B
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1 0 1 0 0
0
0
0 1 0 1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1
0 1
1 0 1 0 1 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0
1 0 0 0 1 0
1 0
1
a a
1 1 0 0 0 1
a
a 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
a a 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 1 0 1
a a
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 / 0
1 1 0 0 0 0
c
37
38 B
B
1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1
1
1 1
1 0 1 1
a
39
1 0 1 0 0 1
40
A
B 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1
a 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 12
41
1 1
·t 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 ·1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0
1 a a 1 0 1 1 a ·1 1 0 1 1 1 1 a 0 a 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 () 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 c 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 ,,1 ·1 0 0 0 0 0 1 1 1 v v .1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 ol 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 a 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 a 1 a a 0 0 a 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 a 0 0 1 i 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 9 5 5 16 19 16 24 21 7 7 16 8 17 0.23 0.23 0.53 0.27 0.57 0.17 0.3 0.17 0.53 0.63 0.53 0.4 0.8 0.7 0.77 0.47 0.73 0.43 0.83 0.7 0.83 0.47 0.37 0.47 0.6 0.2 0.3 0.18 0.18 0.25 0.2 0.25 0.14 0.21 . 0.14 0.25 0.23 0.25 0.24 0.16 0.21
"'
28 28 22 25 17 23 17 18 17 16 15 14 14 13 19 11
11 17
12 9
11 12 15 11 8 8 8 13
11 8 451
784 784 484
'625 2139 529 289 324 ?.89 256 225 196 196 169 361 121 121 289 144 81 121 144
225 121 64 64 64 169 121 64 7403
o.77
00
"'
90
Lampiran 10 UJI RELIABILITAS INSTRUMENT TES
I:X1'
2
451 ) = 1403- ( 30
L:xt' = 7403
,
203401 30
=
7403-6780,033333
=
622,966667
'\' x/
2
st- ==L..~N 2 622,966667 st=---30
=
20,76555557
-(_!!_)=(s'' -Ip,q,)
r11 -
r
II
r"
n-1
=--= 21 21- J
st
2
20,76555557 - 4,7000 20,76555557
21)(16,06555557) 20;76555557
= ( 20 =
(1,05)(0,773663652)
=A 01'1'1tlt::O'l!l
91
Lampiran 11
SOAL HASlL VALIDITAS
l. Alat-alat eksresi pada tubuh manusia adalah .... a. ginjal, kulit, hati dan kelenjar
c. Kelenjar, kulit, anus dan ginjal
b. anus, paru-paru, kulit dan hati
d. Kulit,hati., paru-paru dan ginjal
2. Berikut ini yang bukan bagian dari ginjal.... a. korteks
c. Pelvis
b. piramid
d. Kloaka
3. Lapisan kulit yang mudah terkelupas karena teridri atas sel-sel yang mati adalah lapisan ..... a. ari
c. Tanduk
b. jangat
d. Malpighi
4. fungsi ginjal adalah ........ .
a. penyaring darah
c. Mengeluarkan keringat
b. membongkar protein
d.Mengeluarkan karbondioksida
5. Hati sebagai alat pengeluaran mempunyai fungsi untuk .... a. menetralkan racun
c. Mengeluarkan empedu d. Membentuk protein plasma
b. menyimpan glikogen
6. Ala! eksresi yang membuang sisa proses kimiawi dalan1 bentuk gas adalah .... a. hati b. ginjal
c. Kulit d. Paru-paru
7. Bagian luar kulit yang agak tipis dan terbentuk darijaringan epitel disebut. ... a. dermis
~.
b. lapisan tanduk
d. Jaringan ikat
Ep!dermi:;
8. Ureter ditunjukkan oleh nomor .... a. I
b.3 c.2
d.4 I
/
i
9. Antara ginja! dan kulit terdapat kerja sama dalam ha!.... a. pengeluaran air
c. pengaturan suhu
b. pembentukan lemak d. pertumbuhan rambut 10. Hewan yang tidak punya kandung kemih adalah ....
..
a. ikan
c. Kadal
b. burung
d. Katak
11. Kelenjar kulit reptil menghasilkan minyak yang berbau, berguna untuk .... a. meminyaki tubuhnya
c. Mengusir musuhnya
b. mempermudah geraknya
d. Mengalirkan air yang melekat
12. Saluran pengeluaran pada reftil bermuara pada .... a.anus
c. Trakea
b. kloaka
cl. Urogenital
13. alat eksresi pada ikan mas yang dLunjukan pada no ..... .
93
14. Tern pat perornbakan sel darah rnerah dan yang sud ah tua dan sudah rusak terdapat pada ..... a.jantung
c. Paru-paru
b. hati
d. Ginjal
15. Penge!uaran keringat oleh tubuh kita dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini,kecuali ... a. suhu lingkungan
c. Aktivitas tubuh
b. guncangan ernosi
d. Umur dan jenis kelamin
16. Di bawah ini yang menunjukkan kelenjar minyak terdapat pada nomor ....
a. I ,\
-·'
b. 3 c.2 d.4
8
17. Gangguan yang terdapat pada hati dengan ciri kulit pucat kekuningan, bagian bola mata yang putih agak kekuningan dan kuku jari tangan agak kuning dinamakan .... a. hepatitis A c. Sakit kuning b. alergi d. Kurnng darah 18. Berapa banyak darah yang disaring melaui ginjal selarna sehari semalarn ... a. 200 liter c. I 00 liter b. 150 liter d. 50 liter 19. Berapa banyak kira-kira urine yang dikeluarkan oleh ginjal.. . a . .'i liter b. 1 liter b. 1,5 liter d. 2 liter 20. Berapa kira-kira berat ginjal orang dewasa ...... . a. 200 gram · c. 200 ons c_ 1:)0 or::tm
r1
1 AA ~-·--
Lampiran 12 Tabel. 9
NILAI PENGUASAAN KONSEP SISWA
I
Siswi: I
2 ?
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
I
I
Pretest
30 35 35 35 35 40 40 40 40 40 40
45 45 45 45 50 50 50 55 55 55 60 60 60 60 60 65 70 70 75
.
Posttest
50 50 55 55 60 60 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 90 90 90
.
95
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Pretest
=
I. Banyak Data (n)
30
2. Distribusi Frekuensi 30
35
35
35
35
40
40
40
40
40
40
45
45
45
45
50
50
50
55
55
55
60
60
60
60
60
65
70
70
75
3. Rentang Data (R)
=
data terbesar - dai:a terkecil
=
75 - 30
= 45 4. Banyak Kelas Interval (K)
= I + 3,3 log n 1 + 3,3 log 30 =
5. Panjang kelas Interval (i)
5, 87
~
6
=RIK =
45/5,87
=
7, 66-> 8
96
Tabcl. 10 Distribusi Frekuensi Pretest
Interval
30 - 37 38-45 46 - 53 54-61 62-69 70-77
6. Mean
f
5 11 2 8 1 3 30
x
33,5 41,5 49,5 57.5 65,5 73,5
x"
fX
167,5 456,5 99 148,5 65,5 220,5 1157,5
1122,25 1722,25 2450,25 3306,25 4290,25 5402,25
=
Batas Ny a ta Bawah
Batas Nyata Atas
fl(a
29,5 37,5 45,5 53,5 61,5 69,5
37,5 37,5 45,5 53,5 69,5 77,5
30 25 14 12 4 3
l_fX
l..!
= 38,58 7. Modus
=L+
(a fa+ jb
= 37,5
+ [ 2: 5] x 8
=
39,78
\
'
XI
fKb
frekuensi Absolut
5 16 18 26 27 30
5 II 2 8 I 3
Relatif l%) 16,67 36,67 6,67 26,67 3,33 10,00 100%
97
8. Median
=
L (l/2N - (kb) xi
Ji
= 44,77
98
Lampiran 14
Distribusi Frekuensi Posttest
30
=
1. Banyal· Data (n)
2. Distribusi Fre-kuensi
50
50
55
55
60
60
70
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
80
85
85
85
90
90
90
3. Rentang Data (R)
=
data terbesar - data terkecil
=
90- 50
=
40 1 + 3,3 log n
4. Banyak Kelas Interval (K)
l + 3,3 log 30 =
5. Panjang kelas Interval (i)
5,87 _, 6
=RIK = 40/5,87
= 6, 82 ___,, 7
99
Tabel 11 Distribusi frekuensi Posttest
Interval
50- 56 57-70 64-70 71-77 78- 84 85 - 91
f
4 2 8 0
J
7 6 3
x 53 60 67 74 81 88
fX
212 120 536 222 567
528
X"
2809 3600 4489 5476 6561 7744
Batas Nyata Bawah
Batas Nyata Atas
fKa
'19,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5
56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 91,5
30 26
()
6. Mean
=
"j_fX
'i_J
7. Modus
=
2185 30
=
72.833
=L+
fa fa+fb
xi
=
63,5 + [ 3: 2] 7
=
67, 70
x
Frek11ensi Absolut
24 16 13 6
2185
fKb
4 6 14 17 24 30
4 2 8 3 7 6
Relatif % 13,33 6,67 26,67 10.00 23,33 20,00 100%
100
8. Median
=
L+(l/2N-[kb)xi
fl
=
73,25
IOI
Lampiran 15 Persiapan Uji Normaliias dan Uji Homogenitas Pretest
-~~--
f Xi I 30 4 35 40 6 -·---- · - - - - - - 45 4 3 50 55 3 5 60 65 I 2 7'J I 75 30
Rerata (X)
=
X;2
{_.Xi
900 1225 1600 2025 2500 3025 3600 4225 4900 5625
30 140 240 180 150 165 300 65 140 75 i485
·-----·--·- --
2-.fu "i.fi
=
1485 30
= 49,50 Varians S 12
=
N. l_jx/ -- ("i.f.
X1)
2
n(n-1) =
30. 77725 - 1485" 30 (30 - 1 )
=
2331750 - 2205225 870 126525 870
f.xt 900 4900 9600 8100 7500 9075 18000 4225 4900 5625 77725
102
= / N. I
~
rx? - C5Jd) n(n- I)
12,3
(
103
Lampiran 16
Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Posttest
X;
-
50 5'i
60 70 75 80 85 90
xt
f 2 2 2 7 4
25'.lO 3025 3600 4900 5625 6400 7225 8100
7 3 3
30
f.x1 100 110 120 490 300 560 255 270 2205
Rerata (X)
= 2205 30 =
73,50
n.L,Jx,' --(LJ.X; )' n(n-1) 30.165825-2205 2 30(30-1) 4974750-4862025 870 112725 870 129,57
f.x/ 5000 6050 7200 34300 22500 44800 21675 24300 165825
104
N.L,JX/-(IJx,)' n(n -1)
=
)129,57
=
l l,38
105
Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest
Xi
30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
f 1 4 6 4 3 3 5 ·1
' 2 1 30
z
Zn
1
-1,58 -1, 18 -0,77 -0,36 0,04 0,45 0,85 1,26 1,67 2,07
5 11 15 18 21 26 27 29 30
z Tabel 0,4429 0,3790 0,2794 I 0,1406 0,0160 0,1736 0,3023 0,3962 0,2486 0,4812
F(Z) 0,0571 0, 1210 0,2206 0,3594 0,5160 0,6736 0,8023 0,8962 0,7486 0,9812
I
t
S (Z)
0,0333 0,1667 0,3667 0,5000 0,6000 0,7000 0,8667 0,9000 0,9667 0,1000
F(Z)S
Lo= 0,0238
z
=
x-x
s =
30-49 50 12,31
=
-1,58
F (Z)
=
Apabila Zi < 0 maka; 0,5 - Z tabel Apabila Zi > 0 maka; 0,5 t Z tabel
S (Z)
= Zn/n = 3/30
L1abe1
=
0,161
Karena Lo :5 L1abel (0,0238 < 0,161) maka sampel berdistribusi normai
106
Lampiran 18
Uji Nor:nalitas Posttest
x, 50 55 60 70 75 80 85 90
z
z
Zn
f 2 2 2 7 4 7 3 3 30
2 4 6 13 17 24 27 30
=
-2,07 -1,63 -l, l 9 -0,3 l 0,13 0,57 1,0 l l,45
I
z Tabcl 0,4812 0,4484 0,3830 0,1217 0,0517 0,2157 0,3438 0,4265
---F(Z) S(Z) 0,0188 0,0516 0,1170 0,3783 0,5517 0,7157 0,8438 0,9265
0,0667 0,1333 0,2000 0,4333 0,5667 0,8000 0,9000 1,0000
IF(Z)S(Z) -0,0479 -0,0817 -0,0830 -0,0550 -0,0150 -0,0843 -0,0562 -0,0735 Lo=0,0150
x-x
s
=
50- 73 50 11,38
=
-2,07
F (Z)
=
Apabi!a Zi < 0 maka; 0,5 - Z tabel Apabila Zi > 0 maka; 0,5 - Z tabel
S (Z)
= Zn/n
L1abc1
= 0,161
=
3/30
Karena Lo$ L1abcl ( -0,0150<0,161) maka sampel berdistribusi normal
I
107
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogeuitas
Perhitungan uji homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau ujifisher. Rumus yang digunakan adalah:
F
hitung=
s _, s2
2
2
terbesar terkecil
Dimana:
_ n"[,Jx, -(LJ.x} n-(n-1) I. Hipotesis Ho : Data memiliki varians homogen Ha : Data tidak mem iliki varians homogen
2. Kriteria Pengujian a. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen b. Jika F hirung > F tabel maka Ha diterima, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen 3. TentukaTJ db pembilang (vl!rians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil). dbl
=n -
db2
= n - 1 = 30 - 1 = 29
4. Ttntukan nilai F
1 = 30 - 1 = 29
mtung
2
Berdasarkan
sl =
= 145, 4310
129, 57 sehingga dengan menggunakan rumus diatas
108
diperoleh:
s 1-2 = 145,4310 s, 2 129,57
F hitung = -
5. Tentukan nilai F
l,l 2
wb,1
Untuk db penyebut 29 dan db pembilang 29 tetapi karnna pada taraf signfikansi 0, 05 tidak teoapat pada F tabel maka digunakan db adapun f tabel
p~mbilang
yang terdekat, yaitu 30.
dengan db penyebut 29 dan db pembilang 30 pada taraf signifikansi 5 % adalah I, 85 Karena F hitung < F tabel ( I, 12 < I, 85 ), mi artinya Ho diterima, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua data memiliki vari:ans yang bomogen
I09
Lampiran 20
Tabel. Perhitungan Tes Signifikansi
NO
RESPOND EN
l
XI X2 X3 X4
2 3 4 5 6 -·-7
~
8
9 IO II I2 I3 14 IS 16 I7 I8 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
XS -·~-
...
X6 X7 XS X9 XIO XI I Xl2 X13 Xl4 XIS XI6 XI7 Xl8 Xl9 X20 X2I X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30
PRE TEST 30 35 35 35 35 40 40 40 40 40 40 45 45 45 45 50 50 50 55 55 55 60 60 60 60 60 65 70 70 75 1595
POST TEST 50 50 55 55 60 60
~;~
I GAIN(d)
Xd =dMd -3 -8
20
I5 20 20 25 20
-3 -3 -·
--1--- ;g --
70 70 70 70 70 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85 85 85 90 90 90 2205
'--30 30 30 25 ,25 25 25 IS 15 30 25 25 25 20 20 20 25 25 ~o
20 20 15 600
2 -3 7 7 7 7
7 2 2 2 2 -8 -8
7 2 2 2 -3
-3 -3
2 2 -3 -3
-3 -8
Xd" 0 25 0 0 25 0 100 -!00 100 IOO 100 25 25 25 25 -25 -25 100 25 25 25 0 0 0 25 25 25 0 0 0 625
110
Lampiran 21
UJI KESAMAAN RATA-RATA
I. Mencari mean dari pcrbedaan pre test dan post test (Md)
''d
Md
=-L,- =
N
6 00 = 20 30
2. Mencari nilai t
Md
t-
LXd'
JN(N -1)
1
20
=-;====
625 30(30-1)
~=2353 0,85
'
D2d perhitungan dialas didapat hasil t-hitung = 23, 53 Dengan t-tabei 2, 76 dengan signifikansi I % maka t-hitung > t-tabel Maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis altematif (Ha) diterima
A. PENDAHULUAN Senang berjumpa kembali d~nganmu dalam modul BIO.Il.2.6.10. Dalam modul-modul terdahulu telah kita bicarakan berbagai proses di dalam tubuh. Proses-proses tersebut antara lain proses pencemaan, dan pemapasan. Dari berbagai proses tersebut akan dihasilkan zat sisa yang harus dibuang atau dikeluarkan dari dalam tubuh kit a.
Bagimanakah cara me11geluarka11 wt-wt sisa terse but
Nah, ..... ! Dalam modul ini kita akan membahas tentang sistern Pengeluaran atau sistem Ekskresi pada manusia. Setelah mempelajari modul ini Kamu diharapkan dapat : menyebutkan alat-alat ekskresi pada manusia. menjelaskan fungsi alat-alat pengeluaran antara lain ginjal, ha1:i dan kulit. Untuk memahami tentang sistem pengeluaran pada manusia, di dalam modul ini akan Kamu pelajari tentang : Proses penyaringan darah oleh ginjal Fungsi hati sebagai alat ekskresi Fungsi kulit Materi-materi tersebut Kamu pelajari dalam dua kegiatan. Kegiatan satu mengenai Ginjal dan kegiatan dua adalal1 hati dan kulit. Waktu yang disediakan umuk menyelesaikan modul ini yaitu 6X45 menit termasuk tes akhir modul. Bila Kamu belajar dengan sungguh-sungguh, kamu dapat memahami isi modul ini dengan -baik. ~~~~~~~~~
........._______
Nall, ..... sekarang silahkan membaca kegiata11 satu !
Selamat belajar dan semoga berhasil dengan baik !
Kam.~ ____/
B. KEGIATAN IlELAJAR
I<egiatan 1 : Ginjal 1. Tujuan Setelah Kamu ·mempelajari bagian dari modul i'ni, Kamu diharapkan dapat menjelaskan bagian-bagian ginjal serta fungsinya sebagai alat· penyaring danh.
2. Materi Pokok Untuk memcapai tujuan tersebut Kamu harus membaca ura1an mater1 1entang bagianbagian Ginjal dan Proses Penyaringan Darah. 3. Uraian Ma(eri Bagaimana dengan kehidupan sehari-hari di rumahmu ? Tentunya ada sampah-sampah yang dihasil'
Bagaima11a denga11 kita?
t~
.~
Di dalam tubuh kita terjadi berbagai proses, di antaranya proses pencerna
kulit
ginjal
Nah, . . .. Untuk mengeluarkan zat sisa (sampah) 1.ersebut tubuh kit.a dilengkapi dengan alat-alat pengeluaran alau disebu; juga alat ekskresi. Alat ekskresi tersebut meliputi paru-paru, ginjal, hati dan kulit. Coba Ka111u perhatikan letak alat ekskresi pada gambar di sampmg m1.
Ga111bar 10. J AilJl-ailJl eksk.resi
Zar sisa Metabolisme (pertukaran zat) bila tidak dike/lwrkrzn akan mera~ tubuh. Zar sisa ini dikelua.•kan melalui a/at-a/at penge/11ara11 (ekskresi) seperlil paru-przm, ginjaL; hati dan kulit. .
~ Paru-paru seb~gai al at pengeluaran,
tel ah dibicarakan dalam modul yang lalu. Masih jingatkah. zat sisa apa yang dikeluarkan oleh paru-paru? j
i ·
1'
P~ru-paru
akan m£ngeluarka11 Gas Karbondioksida
d;;;-,~
. Air.
.__j
Nah, ... : Sekorang akan kita bahas tentang ginjal sebagai alat ekskresi 1
Di dalam Lubuh kila ada scpasang ginjal atau buah pinggang. Kedua ginjal itu terletak di .scbelah kiri dan kanan rua,-ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Coba Kamu perhatikan gambar ginjal berikut ini.
\
) Q~~[I ~
I
(
gin)al
- 7 ureter
--·
iunbar 10.2 GiJ!)al
"!
"7
kanttmg
kemih uretra
Letak ginjal kiri agak lebih tinggi dari pada ginjal kanan. Ginjal berwarna !llerah keunguan, bentuknya seperti kacang !llerah. Pad a orang dewasa berarnya kurang lebih 2.00 gram setiap ginjal. Fungsi ginjal untuk menyaring d;;rah yang datang dari aorta melalui pembuluh nadi ginjal. Zat .sisa hasil penyaringan yaitu urine (air seni) akan keluar melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung daiam kandungan kemih. Selanjutnya_ urine akan dikeluarkan dari tubuh melal ui saluran kemih (uretra).
'Jrine sebagai zat sisa yang dikeluarkan rnelalaui ginjal, dalarn keadaan normal akan ;iengand u ng : Air, urea dan arnoniak yang rnerupakan sisa-sisa pembongkaran protein. L Garam-garam mineral terutama garam dapur. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan dan horn1011. ~\a di dala111 urine selalu terdapat protein maka hal ini menunjukkan adanya kerusakan ~dalam
.\
~ntuk
ginjal. Pada bagiau ginjill manakah terjadi penyari11ga11 darah ?
itu Kamu perhatikan dahulu bagian-bagian ginjal pada gambar ginjal berikut ini
[t!ra11ga11 ;
Ginjal terdiri dari bagian : kulit ginja\ (korteks) sumsurn ginjal
kulit gi11jal StUHSUlll
ginjal
r11gga gi11jat urt!ter
(medu/a)
rongga ginjal (1·ell'is) Nah.
Gw11/)(Jr 10.3 !3ogia11~/Jogin11 Ginjal
:1crangan : si1npi Dow111an
glomerolus sa.luran pt:niha\va hasil penyaringan
seperti Gan11Jl,'r 10.4
Bada11 Malpig!ii
Proses
pcnyar1ng.a11
darah terjadi rada bagian kulit ginjal. Di dalam bagian kuli1 ginjal ini terda;ia1 ra1usa1: ribu badan-badan Malpighi yang terdiri dari Glomern.';;s tanya111an pe111buluh-pernbu:u1i darah kapiler) dan Sin;pai Bowman. Glomerulus d ;kc! ii ing:i oleh Simpa1 Bowmar: ,.,,,,; oentuknya 3-·-c
C3\\'2.l~
c:::·.
b~rdinding
tebal.
roses penyaringan darah terjadi di antara G\omerulus dan Sim~:,: Bowman atau badan 1alpighi. Zat yang terlarut dalarn darah akan rnasuk ke Simpai Bo.,vman. Selanjutnya zat!l tersebut masuk ke pembuluh lanjutan Simpai Bowman di da!arn sJmsum ginjal. umsum ginjal terdiri dari bcberapa badan berbe:uuk kerucut. tempat berkumpulnya embuluh-pembuluh halus, lanjuran dari Simpai Bowman. Pembuiuh-pembuluh halus ini ang mengalirkan urine kesaluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. elanjutnya urine dialirkan me\a\ui saluran ginjal (ureter) untuk ditarnpung di dalam antung kencing (kantung kemih). Jika kantung kemih sudah cuku,J mengandung urine )e11·1h), maka tertekan\ah dinding kantung itu. Akibat rneregangnya cincin otot pada angkalnya akhirnya timbulah rasa ingin buang air kecil. Se\anjurnya urine dikeluarkan 1e\alui saluran kemih (uretra). )a!arn sehari semalarn. banyaknya darah yang rnelewati ginjal u111uk disaring kira-kira 590 liter. Sedangkan urine yang dikeluarkan oleh ginjal banyaknya kira-kira 1,5 liter. 'erhatikan olehmu ! Karena sesuatu sebab dapat terjadi endapan garam kalsium di dalarn ongga ginjal, di dalam saluran ginjal atau di dalam kantung kernih. Batu endapan ini nenyulitkan keluarnya air kemih dan rnenimbulkan rasa nyeri. Ini:tah yang disebut batu ~injc.I
)atr.pai di sini. Karnu sudah 111-onyelesaikan kegiatan satu. Apakah Kanrn dapat nemahaminya? Jika Kamu belum rnemaharninya, coba baca seka\i lagi. Selanjutnya jika
:osnkntn 1etabol is me cs'.
pertukaran zat di dalam tubuh pengel uaran air seni saluran ginjal saluran kemih (salurar kencing) anyaman pembuluh-pembuluh darah kapiler bagian yang mengel ii ingi glomerulus yang berbentuk ca wan berdinding tebal
angkumnn ntuk mengeluarka11 zat sisa berbagai proses pertukaran zat, tubuh manusia dilengkapi ~ngan alat ekskresi yang terdiri dari Paru-paru, Ginjal, Hati dan Kulit.
injal sebagai alat ekskresi, berfungsi menyaring darali. Sehari semalam, banyaknya 1rah yang melalui ginjal untuk disaring kira-kira 1.500 liter. injal terdiri dari bagian kulit ginjal, rongga ginja! dan sumsum ginjal. Pada bagian kulit· njal terdapat badan-badan malpighi yang terdiri dan glomerulus dengan Simpai lwman. Hasq pe11yaringannya berupa urine. rine meninggalkan ginjal melalui saluran ginjal (ureter), kemudian ditampung dalam .ndungkemih. Urine ke luar dari tubuh melalui saluran kencing (urntra).
wablah pertanyaan berikut ini ! Mengapa tubuh manusia dilengkapi dengan alat-alat ekskresi ? Jelaskan I Sebutkan bagian-bagian dari ginjal ! Sebutkan alat pada bagian kulit ginjal yang berfungsi menyaring darah ! Sebutkan 3 zat yang terdapat dalam urine ! Sebutkan alat-alat yang dilalui urine dari ginjal hingga ke luar dari tubuh
,tan 2 : Huti dan Kulit llj uan
te.lah mempe\ajari bagian dari modul ini, kamu diharapkan dapat menjelaskan: Fungsi hati dan kulit sebagai alat pengelu
I. Uraian materia. Hati (Hepar) !(alau ad::i orang berkata bahwa hatinya berdebar-debar, sebenarnya bukan hatinya yang berdebar-debar, melainkan jantu1\gnya yang berdenyut lebih cepat. Hati terletak, di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah sekat rongga dada {diafragma)) Coba Kamu perhatikan letak hati pada gambar berikut ini. ha ti kantung
lam bung
Hati merupakan organ terb~sar di dalam tubuh. Berwarna 1i1eral1 ma· dan paua orang dewasa beratnya kira-kira 2 kg.
empedu
Ga/I/bar 10.5 Letak liati
Hati' menghasilkan empedu, yaitu zat sisa yang berasal dari sel-sel darah merah yang telah rusak. Empedu dikumpulkan dalarn kantung empedu, lalu dikeluarkan ke usus 12 jari mel
Empedu membantu proses pcncernaan:=J Selain sebagai alat ekskresi, hati juga mempunyai fungsi lain yang sangat penting unmk kehidupan manusia yaitu : 1) Sebagai tempat menyimpan gula dalam bentuk glikogen atau gula mot. 2) Mengatur kadar gula dalam dara'·: 3) Membunuh kuman penyakit dan menawa[;can racun yang masuk ke dalam ti;buh 4) Sebagai temrat pembuatan protrotnbin dan fibrinogen 5) Sebagai tempr.t pengubahan provitatnin A yang berasal dari sayuran dan buahbuahan yang berwarna kuning kemerahan menjadi vitamin A. 6) Sebagai tempat pembentukan urea dari amoniak, sebagai sisa pencernaan protein. b. Gangguan pada Hati dan Empcdu l"'ernanKal1 kamu mendengar atau melihat orang yang mende1ita sakit kuning ? Orang yang menderita sakit kuning. kulit tubuhnya tarnpak pucat kekuningan, bagian yang putih pada bola matanya tampak berwarna agak kuning. Demikian juga kuku-kuku jari tangannya tampak ugak kekuning-kuningan. Hal ini disebabkan tersumbatnya saluran empedu sehingga cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus 12 jari. Melainkan masuk Ice dalam darah sehingga warna darah menjadi kekuningan. Oleh karena di seluruh tubuh kita terdapat pcmbuluh darah maka tubuh akan tampak agak kekuningan-kuningan . .Gangguan seperti ini dist:but hepatitis A.
c. . $ulit
-=-~--------~~-~--Siswa SLTP Terbuka tahukah kamu mengapa kulit kita merupaka11 salalz satu a/at pengeluaran ?
~
------~ Melalui kulit, akan dikeluarkan zat sisa yang merupakan keringat. Keringat terdiri dari air dan garam-garam mineral, terutama garam dapur. Nah, ... Dalam keadaan bagaimanakah 1 tub uh mu berkeringat ? Dalam keadaan sul11.; yang panas atau setelah melakukan Jc.::giatan yang banyak memerlukan tenaga, biasanya tubuh kita akan berkeringat. Pengeluaran keringat ini selain membuang zat sisa juga berhubungan erat dengan pengaturan suhu tub uh. Baiklah untuk lebih me111ahami tentang ku!il ini, kita akan bahas dulu bagian-bagian dari kulit. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaiLu : l) Lapisan kulit ari 2) Lapisan kulitjanga: 3) Jaringan ikat bawah kulit Caba Kamu perhatikan gambar penampang kulit di bawah ini.
Ketera11ga11 :
A. kulit ari B. ku/it jangm C. jaringan ikm bawah kulit I. 2. J. 4. 5. 6.
7.
Ga111bar 10.6. Pena111pang kulit
lapisan tandu.k lapisan 111alpighi kelenjar minyak kelenjar keringat pe111buluh darah len1ak
urtll saraf (11j1111g-11j1111g terdapm pada kulit ja11ga1)
1) Ku/it Ari (Epidemis)
Kulit ari terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu : a. Lnpisan tanduk, tcrdapat di bagian luar, terdiri clari sel-sel mati yang sewaktu-waktu dapat mengelupas. L.apisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan syarat, sehingga kalau terluka tidak berdarah dan tidak terasa sakit. .. \
b\. L;:ipisan Malpiglli, •nerupakan lapisan ya1~g hidup, Lapisan ini mendapat makanan dari darah pada pembuluh-pembuluh kapiler di bawahnya dan mengandung pigmen yang berfungsi memoeri warna pada kulit. Lapisan malpighi juga melindungi tubuh dari.sengatan sinar matahari yang berl\!bihan. Di permukaan kulit ari terdapat pori-pori tempat bermuara saluran kelenjar keringat. Batang rambut juga menembus kulit an sehingga permukaan tubuh kita tampak seperti diliputi oleh rambut. Perhatikan ke;enjar keringat pada gambar di atas. Di manakah saluran kelenjar keringat tersebut bermuara ?
2) Ku/it Jangat (Dermis) Pada lapisan kulit janga( terdapai pembuluh kapiler darah, kelenjar keringat, kandung rambut dan ujung-ujung sarnf dari alat indera. Pembuluh kapiler darah memberi makanan p2.da akar ram but dan sel-sel kul it sehingga rambut dan sel-sel kuiit tersebut hidup. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yane seianjutnya keringat tersebut diangkut melalui saluran keringat ke permuka:rn kulit. Kandung rambut memiliki akar dan batang ra111but serta kelenjar minyak rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa takut. Kelenjar minyak menghasilkan 111i11yak yang berfungsi menjaga rambut agar tidak kering. Ujw1g-uju11g saraf alat indera yang terdapat pada lapisan ini meliputi indera peraba kasar dun halus, indcra perasa panas. dingin dan nyeri.
3) Jaringan lkai IJawah Ku/ii
Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lernak yang berfuugsi melindungi bagian dalam tubuh terhadap benturan serta melindungi tubuh dari kehilangan panas tubuh. Jaringan ini tidak jelas batasnya dengan -dermis atau k u Ii t. ____,,..-----._,
Apakah kulit hanya berfungsi sebagai alat pengeluaran saja ?
Temu tidak ! Caba kamu baca fungsi lain dari kulit berikut ini.
'--..._.,...__.r---__ Selain sebagai alat pengeluaran (ekskresi), kul1t juga oerrungsi : Seb(lgai peli11dung iCuli< menutupi seluruh tubuh kita dan melinJunginya dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zatzat kirnia. Maka kesehatan kulit perlu kita jaga. Kulit yang ·Iuka lecet-Jecet mudah terkena infeksi. ~ebagai
tempar i11dera
Ujung-ujung saraf alat indera peraba dan pcrnsa terdapat di dalam kuli1 sehingga kita dapat merasakan panas, dingin maupun nycri melalui kulit.
{_)111uk 111enyimpa11 kelebihan lemak Orang-orang yang mempunyai banyak timbunan lemak pada tubulrnya (orang yang gemuk).biasanya lebih tahan terhadap udara dingin dari pada orang yang kurus. TempaI pcnzbuaran virnmin D Vitamin D diper!ukan dalarn pembentukan tulang. Di dalarn kulit terdapat provitamin D yang dapat diubah meiljadi vitamin D dengan bantuan sinar ultra ungu yang banyak terdapat pada sinar matahari pagi.
Sebagai pengarur suhu rubuh Jika kit.a bcrolah raga tubuh menjadi panas dan berkeringat. fv1eng.'.lp::t Den1ikian ?
..."; ,"
Pembuluh darah di kulit akan me\ebar dan mengangkut panas untuk dibuang ke udara. Sed2c11gkan kelenjar keringat. aktif rncnge\uarkan keringat ke permukaa1; kul it. Keringat akan menguap dengan mengambil panas dari tubuh. Dengan dernikian suhu tubuh menjad'i lebih dingin.
f
~ ~ _ __ ---'..::,-.1~,____:___:i_:,
' ;
'
-. ·I'
'
kelenjar · keringa t Ga111bar 10. 7 HiU111g11yn pon{J_· !;.J..1h 111eialui k11!i!
-...... •
'
I
•
\
I
. •
•
.
'
'
Nah, sekarang coba kamu bandingkan gambar di samping kiri ini dengan gambar di atasnya. Dapatkah kamu menyebutka1~ perbedaannya ?
Ga111bar di atas, kelenjar keringat aktif dan pembuluh darahnya melebar. Garnbar bawah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh darahnya mengkerut. pembuluh darah
' '
. '
Gtuubar 10.8 Penyi111pa11an 1;.:.;11:1.:>'
,
kelen jar keringat
Kelenjar keringat tidak aktif (tidak mengeluarkan keringat) dan pembuluh darah mengkerut, terjadi bila .cuaca sedang dingin. Tujuannya untuk mengurangi pengeluaran panas dari tubuh. Selain itu, hati dan otot-otot akan lebih giat bekerja untuk menghasilkan panas. S'ampai di sini apakah Kamu daµat memahami temang fungsi hati clan kulit sebagai alat pengeluaran '? Bila sudah, Silahkan Kamu selesaikan tugas berikut ini.
Kosakata protrombin p;gmen epidertnis dermis diafragma
z.at yang berperan dalam pembekuan darah z.at pe:nbawa warna pada kulit kul it ari ku! it jangat sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut.
Rangkwnan Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan tep;it di bawah sekat rongga dada (diafragma). Sebagai alat ekskresi akan rnengeluarkan cairan empedu yang ditarnpung pacla kamung empedu. Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit berupa keringat. Keringat dihasilkan oleh kelenjar · keringat yang salurannya berrnuara pad a perrnukaan kul it. Keringat mengandung air dan gararn-garam mineral. Kulit terdiri dari tiga bagian yaitu kulit ari (epidermis). kul1t jangat (dermis) dan .iaringan ikat bawah kulit. Kelenjar keringat, pembuluh kapiler darah, ujung-uJung i ideca dan kandungan rarnbut terdapat pacla bagian kulit jangat. Sedangkan cadangan lemak terdapat pada jaringan ikat bawah kulit. Fungsi lain dari kulit yaitu : l) Sebagai pelindung 2) Tempat inclera 3) Te111pat penyimpanan kelebihan lemak 4) Te111pat pembuatan vitamin D 5) Pengatur suhu tubuh. 4. Tugas 2 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! l. Jelaskan rnengapa hati clan kulit disebut sebagai alat ckskresi? 2. Sebutkan 4 fungsi hati selain sebagai alat ekskresi ! 3. Sebutkan 3 lapisan pad a l
12
C. PENUTUP Sekarang, kamu telah lllenyelesaikan se!uruh isi modul BIO.H.2.6.10. Selalllat umuk1nu. se~1oga kamu dapat memah~mi isi modu\ tersebut dengan mudah. Dari seluruh uraian yang telah Kamu baca, dapat kita simpulkan bahwa : Untuk mengeluarkan zat sisa berbagai pertukaran zat. tubuh manusia dilengkapi dengan alat ekskresi yang terdiri dari paru-paru, ginjal, hati dan kulit. Ginjal terdiri dari bagian kulit ginjal, rongga ginjal dan sumsum ginjal. Pada bagian kulit ginjal terdapat badan-badan lllalpighi yang terdiri Clari glomerulus dan simpai bowlllan. Proses penyaringan darah terjadi pada bagian antara glomerulus dengan silllpai bowman. Basil penyaringannya berupa urine. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan di bawah sekat rongga dada (diafragma). Sebagai alat ekskresi. hati lllengeluarkan cairan empedu yang ditampung pada kantung empedu. Fungsi lain dari !iati yaitu l) Sebagai telllpat lllenyi:npan gula dalam bentuk glikogen atau gula otot. 2) Mengatur kadar gula dalam darah 3) Membunuh kulllan penyakit dan menawarkan racun yang ma:;uk ke dalam tubuh 4) Sebagai tempat pcmbuatan protrombin dan fibri1iogen 5) Sebagai tempat pengubahan provitamin A yang berasal dari sayuran dan buah-lluahan yang berwarna kuning ke!llerahan menjadi vitamin A. 6) Te!llpat pembemukan urea dari amoniak sebagai sisa pencernaan protein. Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit berupa keringat. Keringat dihasilkan oleh-kelenjar keringat yang salurannya bermuara pada perrnukaan ku!it. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.Kulit terdiri dari tiga bagian yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis) dan jaringan ikat bawah kulit. Kelenjar keringat, pembuluh kapiler darah. ujungujung indera dan kandungan rambut terdapat pada bagian kulit jangat. Sedangkan cadangan lemak terdapat pada jaringan ikat bawah ku'lit. Fungsi lain dari kulit yaitu: l) Sebagai pclindung 2) Tempat indera _ 3) Tempat penyimpanan kelebihan lemak 4) Tempat pembuatan vitamin D 5) Pengatur suhu tubuh. Nall ....... sebrang hubungi guru pamongmu UJW.Jk mintll tes akhir
rnod~I.
Gila hasil tcs akhirmu bagus, kalllu dapat 1nelllpelapri modul berikutnya yaitu modul BI0.11.2.6.1 ~. Dal am modul tersebut Ka mu akan mempelajari temang sistem ekskrcsi pada 1tewa11 tingkat tinggi dan he1va11 tingkat rendah.
Selamat mengikut; tes akhir modul, semoga Kamu berhasil dengan baik.
D. KUNC! TUGAS I. Tugas 1 I. Dalam tubuh manusia terjadi berbagai prnses pertukar.an zat (metaboiisme) ya11g
menghasilkan zat sisa (sampah). Bila zat sisa tidak clikeluarkan dari tubul>. maka dapat meracuni tubuh. Untuk mengeluarka11 zat sisa tersebul, tubuh 111a11us1a dilengkapi dengan alat-alat pengeluaran (ekskresi). 2. Kulit ginjal Rongga gi njal Sumsurn ginjal 3. Pada kulit ginjal terdapat badan-badan Malpighi yang terdiri dari anyaman pembul uh darah kapiler (glomerulus) dan Simpai Bow1nan. 4. I) Sisa pembongkaran protein antara lain a:sam urine, urea dan amoniak. 2) Zat warna empedu 3) Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin C, hormon dan obat-obata11. 4) Garam-garam mineral, terutama garam dapur. (Pilih tiga di antara 4 jawaba11 yang disediaka11) 5. Ginjal Sal11ran ginjal (ureter) Kantuni; Kemih Saluran kencing (uretra) (Jawaban harus bera•uran) 2. 'fugas 2 I. Karena hati dan kulit mengeluarkan zat sisa dari tubuh.
2.
3
4 5)
Hati mengeluarkan empedu Kulit mengeluarkan keringat I. Sebagai tempat 111enyimpan gula dalam bentuk glikogen atau gula otot. 2. Mengatur kadar gula dalam darah 3. Membunuh kuman penyakit dan menawarkan racun yang 111asuk ke dala111 tubuh 4. Sebagai ternpat pembuatan protrombin dan fibrinogen 5. Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A. 6. Sebagai tempat pembentukan urea, yakni sisa pencernaan protein. (Pilih 4 dari 6 jawaban yang disediakan) Lapisan kulit ari (epidermis) Lapisan kulitjangot (dermis) Jaringan pengikat bawah kulit Pada bagian kul it jangat terdapat antara Jain pernbuluh darah kapi ler. kelenjar keringat, ujung-ujung saraf indera dan akar rambut serta batang rambut I) Sebagai pelindung 2) Ternpat pengubahan provitarnin D menjadi vitamin D. 3) Tempat menyimpan kelebibn lemak 4) Tempat ujung-ujung saraf indera 5) Tempat tumbuhnya rarnbut. 6) Mengatur suhu tubuh. (Pilih 4 dari 6 jawaban yang disediakan).
a. Sistcm Ekskrcsi pada Ilurung
oi."ljal
lub;uig
/ "'luranoinjal
SalUlan telut
saluran lelut
Burung mempunyai alat-alat pengeluaran yang terdiri dari sepasang ginjal. paru-paru dan kulit. Pada burung terdapat kloaka, tempat bermuaranya saluran kemih dan saluran kelamin. Demikian pula dengan saluran pencernaannya bermuara pada kloaka. Melalui kloaka inilah kotoran dibuang. Jadi ~loaka adalah muara tiga saluran yaitu saluran kemih, saluran kelamin dan saluran pencernaan. Coba Kamu perhatikan gambar alat-alat pengeluaran pada burung di samping ini.
Gtunbar 11 .I. Ske111n afar ekskresi pada burung
Adakah Kamu ternukan kantung kemih pada gambar tersebut ? Tentu tidak, karena burung tidak mempunyai kantung kemih. Saluran kemih bermuara pada kloaka. Kelenjar kulit pada burung harnpir tidak ada, kecuali k·elenjar minyak yang terdapat ditungging/tunggir. Coba Kamu amati burung-burung yang ada di lingkungan sekitarmu ! Apakah bulu-bulunya tampak licin'! Mengapa?
Karella minyak yal!g dihasilkal! kelerzjar minyak belfungsi melumasi bulubulwiya
b. Sistern Ekskrcsi Pada Reptil
kelenjar minyak
Ginjal
saluran kencing
Gambar 11 .2. Skema a/al ekskresi repril
Untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme, reptil mempunyai sepasang ginjal, paru-paru dan kulit,. Seperti pada burung, reptil mempunyai kloaka. Coba Kamu perhatikan gambar al at-al at pengeluaran pada gambar ini. Zat s isa dari ginjal akan bermuara pada kloaka dan melalui ldoaka inilah kotoran dibuang.
Kulll repu1 terd1n dan zat tanduk. l\.Ulll 1111 uanyaK 111enga11ou11g Ke1enJar m111y~K. Beberapa jenis reptil. Misalnya kura-kura dan buaya, dapat mengeluarkan zat yang berbau untuk mengusir musulrnya.
c.. Sistem ekskresl pada amfibi Salah atu contoh amfibi ialah katak. Katak mempunyai sepasang ginjal, paru-paru dan kulit sebagai alat pengeluar.annya. Coba kamu perhatikan gambar alat pengeluaran katak jantan dan betina berikut ini.
l<e~niat
kelaniiry Jan1a..1 (lesies)
s.alurao telut
W>c!UO\) l61ut (ovouium)
Gambar 11.3. Ske111a a/tu ekskresi pada katak
Pada katak jantan, saluran kelamin melalui ginjal sehingga katak jantan mengeluarkan sel kelaminnya akan berc.ampur dengan urinenya. Sedangkan pad<J. katak betina saluran kemih dan saluran kelamin/telur terpisah. Baik pada katak jantan maupun katak berina. saluran kelamin dan saluran pencernaannya bermuara pada kloaka. Melalui kloaka inilah kotoran akan dibuang. Kulit katak selalu dibasahi lendir. Lendir itu dihasilkan oleh kelenjar lendir pada kulitnya. Keadaan kulit yang selalu basah ;,kan memb.antu proses difusi sehingga memperlancar :iernapasan katak.
d. Sistem ekskresi pada ikan lkan memiliki sepasang ginjal yang bentuknya memanjang dan herwarna coklat. Saluran kemih dan saluran kelaminnya bersatu dan bermua:-a pada lubang urogenital yang terletak di belakang anus, misalnya pada ikan mas. Zat sisa yang dikeluarkan pada ikan bersifat cairan, bukan padat,. Caba l-:air.u perhatikan gambar alat pengeluaran pada ikan berikut ini.
20
Gambar If .4. Siste111 ekskresi ikan
Pada kulit dari sebagian besar ikan yang bertulang rawan 1nempu11yai kelenjar. Apakah fungsi kelenjar ini? Fungsi kelenjar ini sebagai penghasil lendir. Lendir ini untuk melicinkan kulitnya, sehingga ikan dapat bergerak dengan :nudah di dalam air. lkan bernapas dengan insang, sehingga zat ,:;isa pernapasan karbondioksida maupun uap air, dikeluarkan melalui insang.
yang
berupa
Sampai di sini apakah Kamu dapat mernahami tentang sistern pengeluaran pada hewan-hewan tingkat tinggi? Bila sudah, silahkan Kamu selesaikan tugas berikut ini.
Kosakata ekskresi kloaka metabolisme unne urogenital
pengeluaran muara tiga saluran yaitu saluran kemih. saluran kelam in dan sal uran pencernaan pertukaran zat (misalnya pada proses pernapasan dan pencernaan) air kem ih a tau air seni mu:ira sr.luran kelarni:1 dan sall)rai1 kemih pada il:an m'.ls.
21
Rangkuman Dari kegiauul_ l!letabolisme dalarn . tubuh, tcrdapal sisa metabo!isme yang harus dikeluarkan atau diekskresikan, karena sisa tersebut merupakan racun yang, -dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Beberapa bewan tt:rtMtu masih mamanfaatkan z.at sisa tersebut untuk mengusir 1nusuhnya. Zat minyak untuk melumasi bulu pada burung
air. Zat sisa pada burung diekskresikan oleh al;'.t-alat yang terdiri dari ginjal. paru-paru dan kulit, Saluran kemih,. saluran ke!amin dan saluran pencernaan bennuara pada k!oaka. Burung tidak mempunyai kantung kemih. Kotoran burung dikeluarkan melalui kloaka, kelenjar minyak yang banyak menghasilkan minyak untuk melumasi bulu-bulunya terdapat pada tungging. Alat ekskresi pada reptil terdiri dari sepasang ginjal, paru-paru dan kulit. Kotorannya dilteluarkan me!alui kloaka. Seperti pada burung, reptii juga tidak mempunyai kantung kemih. Kelenjar kulitnya ada yang menghasilkan zat berbau misa\nya pada buaya dan kura-kura. Alat ek.skresi amfibi misalnya pada katak terdiri dari ginjal, paru-paru dan kulit. Pada katak jantan saluran kelamin melalui ginjal sedangkan katak betina saluran ke\amin dan saluran kemih terpisah. Katak mempunyai kloaka tP-mpat bermuaranya saluran kemih, saluran kelamin dan salur<.in pencernaan. Ikan memiliki sepasang ginjal sebagai alat pengeluarannya. Pada bagian kulit ikan bertulang rawan, terdapat ke\enjar yang menghasilkan lendir untuk meHcinkan tubuhnya sehingga mudah bergerak di dalam air. Pada ikan terdapat lubang urogenital sebagai muara dari saluran kemih dan sa!uran kelamin. Gas karbondioksida dikeluarkan melalui paru-paru pada he\van tingkat tinggi kecual i pada ikan
4. Tugas 1 Jawablah pertanyaan-perranyaan berikut ini l. Sebutkan alat ekskresi pada reptil ? 2. Apa yang dimaksud dengan kloaka ? 3. Jenis burung seperti bebek atau angsa, jika berenang bulunya tidak basah. Mengapa Jelaskan ! 4. Apa peranan ke!enjar lendir pada kulit katak ? 5. Di manakah saluran ginjal pada ikan bermuara? 6. Jelaskan perbedaan saluran ginjal dan kelamin pada katak jantan dengan katak betina ! 7. Sebutkan alat ek.skresi pada ikan dan zat yan.g dikeluarkannya.
22
~
D. KV: lCI TU GAS 1. Tugas I
l. Alat ekskresi pada reptil berupa paru-paru, sepasang ginjal dan kulit tubuhnya. 2. Kloaka yaitu ff!Uara tiga sa'luran yaitu saluran kemih, saluran kelamin dan salu ran pencernaan. 3. Bururig seperti bebek dan angsa memiliki kelenjar rninyak. Minyak yang dihasilkannya dipergunakan untuk n).elumasi bulu-bulunya sehingga tidak basah 4. Menghasilkan lendir untuk membasahi kulit sehingga memudahkan terjadinya pernapasan melalui pcrmukaan kulit. 5. Bermuara pada lubang urogenital. 6. Saluran kemih dan saluran kelamin pada katak jantan bersatu, sedangka1; pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah. 7. a. Ginjal dan kulit b. Karena killit ikan mengeluarkan lendir untuk melicinkan tubuhnya. 2. Tugas 2 I.
a. b. c. d.
Buluh Malpighi Se! Api Nefrid'a Rongga berdenyut
2. Zat untuk diserap yaitu Nitrogen (zat lemas) 3. Untuk mengatur kadar air di dalam protoplasma.
27
'!)inuki! d:iri: /·lc'1:}' E. G:i~rcn, Str1ti1il:1 /,,· P0·rl;~lr,,~i' 0111. [rf:1.r:iiv11, (New York: Longn1:i;-:~. Green :ind ':O.), h~ni. •\)7.,·,Jr;, dcns;\n pcn)'C.~\!:1i:in scperh1nr:i; scsc:ii dcng:in kcburuh:in v:irJ:ibcl r;lnc, dikorcbsik:1n l·.:tt1}';l dibnt;l.~i 2 lni:\h.
r
-S:1.7'!bungan dari Lampiran V. 1. Banyak variabe/ yang.dikorelasikan:
egrees di. of f;eedom) e/au: db. (deraja/ bebas) 21 22 23 21, 25 26 27
28 29 30 35 1\0
,;5 50 60 70
BO 90 100 125 150 200 300 400 500 ',000
2
I
L
I
II \
.
Harga 'r" pada laraf signifikansi: 5%
0,413 " 0,401, 0,39G 0,388 0,381 0,37•1 0,367 0,361 0,355 0,349 0,325 0,304 0,288 0,273
0,250 0,232 0,217 0,205 0, 195 0,174 0, 159 0, 138 0, 11~
0,098 O,OBU O,C62
"' "' 0,526 0,515 0,505 0/196
0/d37 0,'178 O,·~ 70
O,i\G3
G,455 0,449 0,410 0,39~
0,372 0,354 0,325 0,30.2 0,283 0,267 0,2511 0,228 0,208 0, 181 0, \t,3 0, 120 0, 115 0,081
---
f'-llL/\llCRfTIS UNTUK UJI LILIEFO:'\S --
Ulcur:1n' S
l'.'1
I
5
I
G 7 '
I
G
I
'J I CJ
\
"1
__,I
"12 .I
r)
I..!
1 L1 . I
·15 1 ·o 'JI
I I
I
18 "1 '.J
I
20 ~5
30 I
>
3o
0,0 i O,t1i7 0,4 05 0;3Gil 0,:5118 0,33 I 0,3 11 Cl, 231.\
U,2811
o:rrs n v
1
2~" Vu
0,2G1 0,2S7 0,2SO 0,21\5· o.~~39
0,235 0 ' 2''v ·1 0,200 0 ,'18 7
LQ,"Ll. \I II
I
1s
0,05
O,i 0
0
0,38i 0,'..1>37 U,319 0,300 0,235 0,27 ! 0,258 0,249 0,21\2 0,234 0,227 0,220
0,352 0,315
O,'3i9 0, 299 Ci, '.277 ()I 25G
I
0,2St;
O,?Oi
0,212' 0,206 0,200 0,'195 0, 190
0,_'1])
0,'158
ro
6,\
/cr~iSl_J, \ , ' .. 1 n J ~--
·----~/
.. -·~-~--"
I I
O,<JG 0,2G I 0,2L19 0 ' 2°9 _._) 0,230 0,223 0,21 {\ 0,207 0,195
•.
--~---'----
.
T
0,189 0,"181\ 0, 179 0, 17 t:1
0,144
Q.805 ..
·'1 n
!
'
00211t1 0,233 J,22C1 0,2'17 0,212 I· 0,202 0, 19>'.\ 0, 127
I I
I I
, 0, 182 0,177 J,173 I, 1G9 .l,'iGG J,1t1? J 13G
:J.-7\i.~ '1 n
T
I
o.2ci
0,300 0,285 0,265 \ ·•·· 0,247
I '
i! I
0,233 I 0,223 - i 0,215
:
0,206 0,'199
0,'\90. Cl,'183 0,'\ 77 0,'173 o,"169
0,'166 0, 16'.',
J
J,160 0,142 0,'l'.?·1
0 736
Yn
-----'--
Suniber · Co.1ovcr, Vi.J., P~Jc!ic~! i~onri2r2mclric St:ilislics, Johr, Wiley(~.
Sons, i97J.
0 -' l\0 ().; (,>
LuCls di bawah lcng'.·:ungiln norrnil!
Stnndar dari 0 kc z. (Bi!.:ingan daJ;irn b
-
z
0
I
2
3
0,0 0, I 0,2 0,3 0,4
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
0030 0173 0871 1258 1628
0120 0517 0910 1293 1664
0160 0199 I 0239 0557 0596 0636 0948 . 0987 1026 133 ! 1368 I '1v6 1760 1730 1772
0279 0675 1064 1443 1308
0310 0359 0714 0754 II 03 1141 1480 1517 1844 1879
0,5 0,6 0,7
1915 2258 2280 2881 3159
1950 2291 2612 2910 3186
1985 l324 2642 2939 3212
2010 2357 2673 2967 3238
2054 2389 2704
2157 2486 2794 3078 ··O....: 3340
2190 2224 2518 ,2549 2823 2852 3106 3 l33 3365 3389 I
3413 3643 1,21 3849 1,3 4032 '1192 J,'l
3438 3665 3869 404? 4207
3461 3686 3888
348513508 3708 37?.9 3907 I 3"25 <082 14099 4236 1435 i
3621 3830 4015 4177
1,5 1,6
4345 4463 4564 4649 4719
4357. 4370 4382 448'1 •t"95_ 4573 ( 4591 4656 4664 4671 4726 4732 '1738
4394 4505 4599 4678 11744
4778
4783 4830 4868 4898 4922
4803 4842 4878 4906 4929
6,8
0,9 1.0 I ,I
4331
1,8 1,9
4•152 4554 4641 4713
2,0 2,J 2,2 2,3 2,4
0772 482i 4861 4893 4918
1j '11
'---'·
48~6
4864 4896 4920
1066
1
4222
2996
3264
'1-174
;:ill:i1
2,5 4938 4940 494 I ?.,6 4953 . 4955 4956 2,7 4965 4966 4967 ' 2,ff . 4974 '4973 ''1976 2,9 4981 4982 4982 3,0 3, I 3,2 3,3
4
4788 4834 4g;µ_ 490f 4925
4793 11838 4875. 4904 C.927
5
2~88
2123
2422 2734 3023 3289
2if54
'.<764 J0:2
3315
1)62
3577 3790 3980
(, l 55
,-; \ 3 !
"f ! 47
4265
11279
'1292
3599 3810 3997 4162 4306
,1,;Q.'.)
4'1 ! B
4•i29
•l :, ! .)
·1~35
4686 '17 5(1
4525 4M6 469: 4'/56
4625 4699 4761
444 I I t,545 / 4638 4706 4761
4808 481((: 4881 4909 493 I
4812 4850 1(884 4911 •1932
4812 4854 4887 4913 4934
4817 4857 4890 4916 4936 4952 ·4964 4974
3770
46011
..
43191
4943 4945 4957 4959 4968 4969 4977 497'7 4983 4984
4946 4948 , 4949 4960 4!!61 14962 4970 4971 4972 4978 4978 4979 4984 4985 4985
4951 4963 4973 4980[ 4986
4990 4990 4993 4993 4995 4995 4996 4997 4997 4998
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997,
4988 4992 4994 4\.96 4997
4989 4992 4994 4996 4997
3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
4998 4998 4999 4999 5000
4998 4998 4999 4999 4999 4999 4000 4999 5000 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4998 4999 4999. 4999 ·4999 4999 4999 5000 5000
4999
9
:\5511
4987 4991 4993 4995 4997
4999 5000
8
3531 3749 394•1
4987 4990 4993 4995. 314. 4997 <\998 4998
7
6
4989 4992 4994 4996 4997
i
4089 4992 4995 4996 4997
4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 '· 4.999 5000 5000
·---4981 4986
4998 4999 4999 4999 5000
Sumber: Theory and Problems of Stntistik, Spicgcr, M.R., Ph.p., Schauf[!, Publishing Co" Ne\v YorY.~ 1961.
0, l/
78?
Nl!:Al-NILAI UNTUK DISl!ZlbU~I . ' . . -r
Baris atas untuk 5°/o Baris bawah untuk J 0/o d~ ~onyebut .,,
1
2
3. d
S
6 l B
I .
II
\! \
n.
1
151 200 4.052 4.999 18,51\ 19,00 9839 99.01 10.13 9.55 34.12 30,81 7.71 S.94 21,20 18.00 6,61 5.79 16,25 .13.27 5,SS 5,14 13.74 10.92 5,59 04 11.25 .S,55 5,32 4,46 .tl.15 8,55
9
. 5.11
iO
l0,&8 (SS !O,l).l
• 1J
l2
lJ
J 4
2·.
4,~
9,65 {15 .9.33 4..67 9,07 4,60 t,BS
4.25 8,C2
~,10
7,56 ·3,SS /,20 3,88 6,93 3,W S.70 3,74 6,Sl
3 216 5.403 19.16 99.17 9.la 2s,;5· S.19 1Q69 5.41
12.c~
06 9.78 4.35 !.45 <,01 ),SS J.!5 S.99 3)1
1
5·
..a
7
8
175· 230 234 237 239 5.625 5.7&1 5.859 5.921 s.9ll 19.25 19.:iu 19,33 19.36 19.37 99.25 99.30 99.n ·e.s.34 99.3.I 9,12 ·9,01 1.9-i a.81 . a.84 ian 11.24 27.91 17.67 27A9 S.39. tJ.26 S.16 6,09 S.D-l 15.95 15.52 15.11 1<.9a H.W S.19 5.05 4,55 4,83 {52 11,39. 10,97 10.67 10,45·1Q17 4,53 .\.31 '.28 4,21 <,IS i.15 8,75 !.{7 US !.JO {i2 .3.97 3.!I 3,79 3,73 7.:5 . .1.48 7.19 7.00 E.M J.M. 3,£9. 3.5! 3,50 3,44 7,01 8.37 6,19 Q03
~63
3.63
3.48 S,~2 5,05 3.4S 3:33 o.ss . 5.3~ 0.&4 3,59 · 3,36 3,lD 6,21 5,67 5.32 3,49 '.\26 3,11 5.95 5.'1. 5.05 3,4\ 3,18 3,02 5,74 5.20 4.86 3.3' 3,11 2.98 5,58 5.03 4.69
).37 6,W J,22
5.3.9 3,DS 5.07 J,00 4.82 2.91 4,61 2.85 4,48
J,29 5.S2 3,14 5.21 3,01 4,SS 2.92 4.65 2,04 4.44 2.17 4,23
3.ll
5.~7
J,07
9
11
2;1 2;2 243 ·.0.022 6.056 o.os2 l9.3S 19.39 19.ID ss.3.1 99.40 SB.41 1.81 !.71 8.75 27.3:4 11.23 21.13. .5.00 5,96 5,93 1'.55 14,5-1 H,;5 OB 4.H 4.70 10,15 I0.05 9.96 ,10 (06 4.03 7;$.l 7,!7 7.79 3,1'1 J.63 3.&3 UI S.61 C.5-l J,Jl 3,3-4 3.Jl 5.91 5,!2 S.H
J~l
5.35 3.02
s.os ,,ss 2.95 .\.7< 2.J5 4.SO. l.71 1.)0 2.)0 4,14
10
= rl~
2,90 4.63 l.W 09 2.12 4;19 2.65 .\.03
3,13 S,25 2.91 '.!5 2,8! 4,$.l
2.76
4.:lO. 2.67 .\,10 2.60 3.9-4
3.10 5.Ja 2.S< A.75
2.S2 4.46 2.72 02 ),SJ 4.Cl 2.58 3.86
psmbilang .
12
14
16
20
2+-1 21s 245 m 6.106 6-142 6.169 t.lol 19.41 . 19.12 19.H 19,44 99.42 no 99.44 9935 1.H 1.11 a.69 a.cs 21.05 26.92 2s.n 2s.69 5,91 5.87 5.1-1 5.W H.37 H.24 H.15. H.02 4.&'l 4.&4 4.W 4.55 9.89 9.17 9.SS 9.55 4.00 3,95 3.51 J.ll 7.72 1,E-0 7.51 1.33 3.51 3.52 J.49 l.4' Q4] £.JS 07 6,15 3.1' 3.23 120 J.15 5.81 5.::.3 5.'! •'5.35 3.01. 5,ll l.51 4.JJ 2.79 .\.W 2.£9·. 4;t9 1.W 3,SS 2.53 .3.80
J.02
.. 24
30
40
.219 1so · 151 252 6.rn 6.25! 5.256 6.JD2 19,<S l9J6. 19.H 19.17 99.<6 5937 99.4s 9q,1a ·.u; 1.02 a.w 8.ss ls.&:J 2s50 1sJ1 is.j(J 5.17 ~14 S.71 5,70 ll:9J ll.U 13.74 ll.£9 4,53 4,SD '.46 H4 9.41 9.J! 5.29 9.14 3.34 J.!J J.77 3.75 7.31 7.13 7.14 7.09 3.41 J.Jl 3.34 6,0) 5,95 6.S
~31
~.92
2.93
2.>J
;_,;
J.,E.!'J
4)3
(£~
l)U
2.12 4.SS 2.87
~.00 ~ES
J,SJ
l.!1.
))7
l.'.<
""'
4.>L
'·"
""
'-''
~.17
i.71
2)0 US 01 4,10 2.&:l l.\.4 l.9! l.!5 7.51 . 2.<S 3.18 3.67 2.H 2.39 3.&l 3.51
l,81 <.Ol l.SD 3.7! l.42 J.59 2.35 J.'3
2.57
2.53
·<.29 2.&l 4.05 2.55
3.~5
2.4S 3.10
50
Hl
).~6
2.<6 3.70 l,33 3.51 2.JJ J.34
l.H J.61 l.34 J,41 2.17 3.28
l.W
~.51
2.C.4 <.11 2.SD ).SO 2.'.0 3.56 l,Jl 3.31 2,24 3.21
75
100 200 500
2)3 253 2>1 6123 6.334 sJ11 19.48 19.49 19,49 99.~9 99.49 99.49 8.57 8.56 a.5-4 26.ll 26.23 1s.1a 5,SS 5.50 5.65 13.61 13.57 13.52 4.'2 4.41 Ul 9.17 9.IJ 9.07 3.72 3.71 3.69 7,02 6,99 S.s-4 3.29 3.23 ;i 15 5.73 5.75 5.)0 3.00 l.95 l.55 5.00 {96 4,31 2.77 4,45 2,El A.&s 237 3.74 2.36 3,49 2.25 3.30 2.21 3,14
us ~Jl
2,)3
~.35
2.59 l.'5 4.31 J.3G 2.<s' 2.
2>4 6.J61 19.SO 99.SD 1.11
1s.11 5.6< IJ.'8 4.37 9.04 3.6.I S.S.' J.l< 5,67 H< 4:5! 2.12 J.,33 7.51 3.SJ 2,41 j.6: 2.JI 3.J! l.ll 3,15 1.11 J.Ol
oo 2 54 6JS5 19,50 99.SO 8.53 26.12 5.63 ll.46 4.35 9.0, J.67 568 3:23 5.65 293
;:is 2.71
~JI
7.5• J.51 2.40 l.fi'J l.JO 3.35 2.ll 3,16 l.JJ 3.00
I
, ".:
1 ti_.::::
.sD 3
J:lf!
2.~?
.i.~1:
.. 1.10
·1.0~
21~.
·-~.::.~
·•.;)
-"
·
i.c2
1.ss
2.:-0
z.~J
7.Z;J
. ? ZJ :. 2J::i
2.1s
~..11. ~ .2.~3 .· .z.p~ .-
'l.~1.
2.15_· .. 2.il
2.a~·
2.02
2,:i:I
J.1J. J,vs
2.(!~ 2:~.~-~ .~.ss
1.1;
"l.92: 2.u;. ?-5:1 . ·~-~o·
7.20 J.DI
7.15 :.'.~'.?
2.a:i 2.63
2.ts 2.£0
2.00 l}l.
i.95 ·1.8J 2.eJ · 2.53
2.:;1
!_37· 2.·1?
1.1.J
2.1J.
2.01. - 2.oJ
1_9e l.57
l.~J
l.dl
1_a7
1.B~
2.S3
2.53
l.B:l
1.~Z
2_.::_;
:: ..::
2.Ja
L,;.; .;)::
2;JJ.
J.~:J.·
Z.!J :i,1:.1
2.Jl
J:2e:
2.n
J.?.3
, ;: !~·~r i~~ i:~L ~·ii: ;~i ii~ ~:;~ ~~'. ~·~ ~:~: ~;; ~i; i~ ·i.:l;'::
iS
:.:~
:.. ::.:: ;:::_;D
2:.:
'"
~,
': i
I
I ;::::.
:
j ..';-:;. .. •
-1.~7
~-G~
':. ~._;
3;-i~
:. :::::.
?.'.12
J.i:S -1.EZ
4)~
'l
<."O
/.:..::
-:?.Jt:
3.52
J.-i3
2.. ~s
2.-~:}
?.JS
:i_s;;
J.-!5
2_;J. 2.Sl J.:: ".!,Ji
2.5? -.,.'
-
0 •
1.S'.i
-
--
J ..... J
~.Jo
1. ::;
!,"I~
?.J?
::.J~
1.2~
::.~
:!.3;
'.]_!;;
::.2~
2,i:> J.~7
2.1.J
2.2J
?,.i.f
2.~!.i
2.~5
2._:; 1 2. •.":
J.:: '
,_
::.2~
~-- '-
2.2·3
::.~:!
J.ll
3~02
~:;;
3_~;
:!.i5
J.~:J
2.E-~
! .......
-
2.cs
,:;)G ..
J,i;
:;_c-.:
. J.41
'J.:10
J.2 l
::i.1~
·:;.01
5,E.!~
~.l:;
2.~7
..,
-.:.--·-'
7..SJ
'))~
2.C:?
?.: ;
'l.~J
2.:.::J
2.t·..=: :i. i:
:;,G~
2.1e
::.::''-
2.::0 J..J ~
t.?L
·J.iJI
:-.iJ Z.i"!J
l:.~1
L_'.:4
1.2B
J,31 1.::2
3.:'l
2.2::1 3. ~ J
J.C-5"
:\,27
"2.11
J.23
3.11 ·.· J.08 'J ;;, 7_20 ~: f~ ;_ ~.00 2.2~ .. 2.19 3.11. 3.GJ
"·"' ~ ~,.,
-i.~-~
i,;;
5,C:l
-l.~
.;_2:
, ''
2_.::s
2)1
'J)2
s.:._;:.:
:,_:;'
·'..JJ
'~
.;_;;..;
.~)C•
~.22
2.1:~. l.~9:
....
'.,:·
j_<:.:.
::.~
::..:s
2.S? "' 3_..:><
t.~-;
J,:J::J
'i.J:J J.42.
.... -:-
- "-"
,._,_,
?_:.;!
L. ::
~.J/
< •O :·"-
~.c-o
4.11
J.7? .. 355
3.39
~---'"
'"
~:. 21;
::,:;::
?_~:.:;
7./ 1
i',0.i
.5 ..:::.:
4.'Ji
' ...
3,:;..:i
1.!:J 2.'!:ij 4.54
5 c·• J
·"' '!')
l.5fi
~-ig
".15
:3_3'.}
:'-! !.44 _
?.:\;,
J.::::J
3.t!'.?' . ~~0
t)iJ -1. :s
i3
~.--
J)?
~-:
7}ifJ
.... J~·
c--
3.c"
J_.;:,
~-;:;;
~-
~~
2.C5
::i :;! ~
se:··:-:1'.-i,•• :. .. IJ.,.--~-~.'3it ·: .: ~I · ~ ...
2.2£
;-.~:2
! ?.W i
.,,
.,, ::.
30· l ·i.if :-~··
..i,!J
4.; !)
2.Ll
: I ::.--32·· I. ·... ·• ") I
2)1
'1 ••• /
:.-~
28
1.&' .... l:·•
~.12
·;~
~.[::!
J.hi . 4_!:..:
:J.-·;::i
J).!f
•.•,
;_:;3
?/i
·s. ~n
J. :;
-
2:i
~.S:l
J .•·-
:.;,·:.:
--:.:-.: ~:.::
l::~
).~z
'l.5i· 2.W
s.:-1
4,40
3_·1e
l~
~.1f.
4.4~
.110.
,1,U~
z.li:.l
'Z_C'O
:::.~J
;:;5 i 1)5
3)6
2.56 . 2. ~I J.'.';J
3.J~
3.n
2,JS· 2.zu- 1.22-· ::.-;:.i 3.33 : 3.i:'J. 3.os .-3.CO
z.~1· ·1.·~J J.50
.2.s1 .. :'..4Z
-1.• 07 .J_liJ 2.67 i.s1:
3.97
'j r,;1 •
J.~s
3.56.
2.Jfi
3.23 '
2.~·
2:1~ 1.~
?.32.
J.02
2.:~
2.2::: ·..- i.'Hi .· 2_ 11··
2.£~ 2.; 3 : .2. 1~
J.02
2._::~
2.5J
2.1 q
2.57
2)7
2.1i
ioD 2.0~.
2,zs· i19
2.G8 2.14
2.10
2.iJ.1 2.07
_'-_.'94
2.80 .. 2..
~-2?·: _ ~--~~:.
3.01_.:
1,30_.:: .2.?J'.
2.17 ._. 7.12
J,;2
J.c~J, 2)?2
2.15
2.12.:
2.S.~
2.0~
2..fQ. 2.0..
t)o 1,G9
2,9~."
. 2.Gf; 2.82
2.G~
).bl: J Si.i
:.. J :':l
;_~;-. l BS ·:2..i:? .. i-:~
I a~ ~>.2
2.03
~.::3
1.oi.:.
i.sa ·LG~.
2.7~· ·2.t~
1.C5 ·. 2.i:d . . :1:~~I.Bl J.70 .i.62. ·: 2.crS '1:~3: :.l-~ >
753
..1:92· 2.S~
1.~ti
.l.$Q_·. i:G~.
=·2)u: -2.GJ. l.9U
2.10..-.:.7:~~- 2..£-0 · 1_96 · 1;31 1.03. 2.23 ·i_13·~.1.iil. 1.52 2.5J ~ 2. ..is
~-~~
2.ill .. l.f:D.
_2_sj
'i.~-t
J.32. J.-11: .2..33
l.s7.. l_;.~· isO··= l.77'. (i.~ ~. ·{11 2.-1~ l.-~0. i:Ji:~ 2.2ll ·:· z.iJ.~.:-. i'10
2.0~
I j
1 7a J i-::i1:
J_?s /
1_}9·· l)i 2.:i:z·: 1?!l
··2~5 ·
!~::!
1
J
.-2?:
1·,, i_17
·1.i~ ·-. .1'.Ju · : i>2 . · :1: i'.J .·1·:53 ·2.Js.: 2:~a ··?.is:'·i.1~·.'.':i.1s :1.13 ;·.o~·:.··i:ar ._i_gj~: ~.eJ · i.e1_ ·i . r:D-._ ·1:70_:·l·f.i": :'iJ;:. ).63..: .i.u11 ·1.es . 1.02-.:
2.~1
2.f-?-
1.S~· J:~.. ~.~l
2.32
1.33 .v~,-2,21.··2.w .. 2.12 1
·1.9/_
i..s~, .1.s~.
·1.a2
.1:ta
2.~·
_i.i5 ~·)Z:·: i:10.::· l:_6i :.l.2.i
1.17
.I~?~- 1.11
'
2.J0.·:2.z-2·. ~.18" .iJj:·: 2.09 •
·?.21 . 2.1.0.·· Z.15' 0
••
•.•·•
t.G-3 -~1.f5
l.tO:. "i.O•}
_t.7'1-.:·1_.ao;·i.1.~7-·.·1.6~.:=.1.01
, l.95-: ,}.~O; · ~_B-1:- t.60 '_l.14°'; l)l. ,.61- -- ;_€ 1 .. J.&1:::-: l.~9. 1.~v.. 2.s~· 2::1?----~~- z;;o ·-?:=2!/"?.1_5. _i.,~~-·:~·~-~.-1·:.'1.~~::: 1,~1 ·- .. --·- -----·-. ...._....... · ·-· .... ·- .. _._ ···-. 0
_,
.1.10/
i.73'
U~ 2.?~_- -1.~?_.:· 2:51_--~:·::!-~f:. 2~-~:· _?.~·.,2.2.0_ :_i.~?;-.:1.?B"~ ?-~1):·'1.~B.
'lJo·
:.e1 . ~.3:5
1.21 · 1.aD .: 2.JJ
1.99 1.s~· 1_89 l.o~· 1.1~ 1:lq ·:1.7~: ~1-~·.1.'flo.~· 1.cn 2.7~_..·2.65 2.~~: ?.:~?::1.30 2)~ _1.?~. ·~}f'·;.,~.13.: ~~~;;:_?'.OJ
.~.02
-2:~s
~)~ .l.~2 .. "2)7 2.::1 .;2_37
I
-;.rr,
:.~4 .1:s1
i.s?. 1 1.so - J:a·2 1.eG .1J5. i:·1..i 1.~. 1.~~- 2.=!if·" ~.:n· 2.21~.1iJ
2.::> i.1J. ?_c.: 2.sa.·2.9.1:. 2.sJ 2.;;:.1:G:r·.255 l~l ve ?.iS. 2.1?· "i.Oq 2.Ji2,. ,,qo_· 1:e:i·: t.97 1.81 2.~ 2.SO· 2.5:1 ··2.7 1 2.E=J 2.52 · Z..4·1 2.35 . • .• -7'"~ -··.: ' \ • 2.1~- 2.10-·2:0'.l·.. · 1~c~-- t!li-1.~-:\-l.§J J.BO 7_:12
· ;~; 5
i;i ~ l; · ~j J.:: i:~r ·;H ·;t~f. ·;·;1.- }~ . :~i
1.s~· ?..r;· ·f:t-?~ ?.~s:- 1.so
2.16
3.~G·
~."Z~.< ... ,.;l:~;_ . 2.97, 2J~9 .......... -··-· .... --- ., ··---3.61: J.:Q
. 2.20. ·
2.21
i_34·-.z.21
'3.-17_.".~-~-q :.~~-~/ J,;2
2.7~
1_~1
2.D?:,. -1.?a
2.0G ..,
1.t-"\. 2.0J 1.52
?.0~1 1.s9 -1 . 0.
.1.Sl . 1.9l
Nukilan Tabel Nilai "t" Untuk Berbagai df.'
di atau db
L
Harga Kritik
'r Pada
Tara! Signifikansi:
--c-----5%
1%
1 2 3 4 5
12,71 .4,30 3, 18 2,78 2,57
6:3,66 !3,92 5,84
G 7
2,tl 5 2,3b 2,3 i
:l,71
8 9 10 11 12 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
4,60 4,03
2,26 2,23 2,20 2, 18 2, 16 2, 14 2, 13 2' 12 2, 11 2, 10. 2,09 2,09 2,08 2,07 2,07 2,06 2,06
'
3,50 3,36 3,25 3, 17 3, 11 3,06 3,01 2,98 2,95 2,92 2,90 2.88 2,86 2,84 2,83
2,82 2,81 2,80 2,79
'Dinukil dari: Henry E. Garrett, Op. cit., hl111. 427, clengan carnta !nhwa yang dinukil cli sini han)'a Harga Krnik "t" 1nda taraf signifiknn 5% clan 1%.
.
Harga Kritik ''t" Pada Tara! Signifik2nsi:
df atau db
1%
5%
I
I I L
26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 125 150 200 300 400 500 1000
.
\
2,06 2,05 2,052,04 2,04 2,03 2,02 2,02 2.01 2,00 2,00 1,99 1,99 1, 98 1,98 1,98 1,97 1,97 1,97 1,96 1,96
,
2,78 2,77 2,76 2,76 2,75 2,72 2, 71 2,69 2,68 2,65 2,65 2164 2,63 2,o~3 2,62 2,61 2,60 2,59 2,59 2,59 2,58
..
\
'Dinukil dari: Henry E. Garrett, Op. cit., him. 427, c.lcngan catarnn bahwa yang dinukil di sini han/a I-!arga Kritik "t" pada rnrnf signifibnsi
5% clan 1%.
: Emma Mahbubah : 102016023885 NIM Program Studi : Biologi hdul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Dengan Modul Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SLTP Terbuka. Nama
Sumber Foot Note
No.
BADI 1.
Sagala, konsep dan Jo,fakna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,2000) cet. Ke-, h. l
2.
Boesch, l:ducation Adapting Education to Society.(German Universities; institute for Scientific co-operation, 2000) h. 34
3.
Noehi
Syaiful
Ernst
Sudahkah Mempengaruhi
Nasution,
Pendidikan Pembelajaran, Jurnal
Upaya Proses Pendidikan vol. l,
No. l Maret 2000 (Pembukaan UUD 1945) 4.
Syaiffullah darlan, Pendidikan nonformal Pedagogik Jurnal Pendidikan, Vol. l, No. 2, Desember 2004 h. 68
5.
Amat Nyoto, Pengaruh Pengorganisasian Modul, Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 12, No. 2, Desember 2002 h. 138
6.
Ibid
7.
25 tahun SLTP Terbuka (Jakarta Departemen pendidikan nasional 19 Juli 2004) Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah : Indra Djati Sidi h. iii
Pembimbing I
Pembimbing II
BABU 1.
Cece Wijaya, et al, UpC!ya pembaharuan dalam PT Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung Remaja Rosda Karya 2000) cet. 4 h. 96
2.
Ibid
3.
Gareth Newman, Modular Curriculum : Modular Developments in CLWYD and Coventry h. 93 (2000)
4.
Cece Wijaya op cit h. 96
5.
Ibid h. 97
6.
Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara 2005) cet. 4 h. 205
7.
Ibid
8.
Soeparman, Hubungan Kemandirian dengan kreativitas Siswa SMU , Ilmu Pendidikan, tahun 27 No. 1, Januari 2000
9.
Aristo Rahadi Blog, Kemandirian Belajar siswa SMP Terbuka, 3 maret 2008
10.
Oernar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Be/ajar Mengajar Berdasarkan CBSA , (Bandung : Sinar Barn Algesindo 2001) oot. 2 h. 53
11.
Cece Wijaya Op cit h. 97
12.
Eddy Sutadji, Pengembangan Modul Pembelajaran Individual Untuk llfeningkatkan Kualitas dan Hasil Pembelajaran Dalam Mata Kuliah Pengetahuan Bahan, Ilrnu pendidikan, th.27, No. 2, Juli 2000 h. 150
13.
Ibid h. 151.
(
' h
J~
14.
15.
16.
17.
E. Mulyasa, Kuriku/um Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) cet. 5 h. 43 Djonny Pabisa, Tesis: Pengaruh Penggunaan Modul dan Metode Ceramah Terhadap llasil Be/ajar Matematika Pada Peserta Didik KejarPaket B Di Kabupaten Barru. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. 2005 h. 32 Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderdl Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama, SLTP Terbuka Selayang Pandang, Jakarta 2002 Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama, Buku Kenangan 25 Tahun SMP Terbuka 19792004, Jakarta 2004
18.
Saharso, Penggunaan Modul Pembelajaran, Jurna1 Penelitian Kependidikan, TH. 11, No. 2, Desember 2001 h. 123
19.
Ibid h. 123-124
20.
htl:p://www.aag.org/hdgc/Hands on.html
21.
http://www.ruby.doc.org/core/classes/module.html
22.
http://en.wikipedia.org/wiki/module programming
23.
Amat Nyoto, Jurnal Penelitian Kependidikan : Pengaruh Pengorganisasian Modu/, Gaya Kognitif. dan Locus Of Control Terhadap Keefektifan Pembelajaran IPA di SLTP Terbuka di Kotamadya Malang, TH. 9, NO. 1 Juni 2000
24.
Depdiknas, Modul Pengembangan Alat Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran : IPABIOLOGL 2004
/1
'
t1
u
i[
/IA
\
'.!5.
Suharsimi Arikunto, Laporan Penelitian : Studi Komparasi Hasil Be/ajar Siswa Sekolah Menengah alas Yang menggunakan Modul dengan yang Non Modul. Fakultas Ilmu Pendidikan institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1985
26.
Cece Wijaya et al, op cit, h. 97-98
27.
E. Mulyasa, op cit, h. 43
28.
http://Sits.Unn.ac.Uk/live/wbserv/Module .php?mc1=DTPAPL6&code=TE0702, Approaches to Learning & Teaching
29.
Bob Moon Modular Curriculum : introducing The A,fodular Curriculum To Teachers h. 3
30.
Bob Willars Modular Curricullum Local Authority Initiative : Leicestershire 2000 h. 52
31.
Ibid h. 54
32.
B. Suryosubroto, Sistem pengajaran Dengan Modul, (Jakarta : Bina Aksara, 2000) cet. 5 h. 18
33.
Loccit.http://Sits.Unn.ac.Uk/live/wbserv1Module .php?mcr=DTPAPL6&code=TE0702, Approaches to Learning & Teaching Synopsis Of Module
34.
Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000) cet4 h. 97
35.
Nana syaodih sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005) cet ke-7 h. 41
36.
E. Mulyasa Loe cit h. 45
37.
Zaura bintang et al.
Laporan Penelitian
I('...-{ /
,
.h
f1
~
l(
/'
/~
t;;-
y
//1 {
[
Penerapan Sistem Modul Oleh Guru Matematika Terhadap Prestasi Be/ajar Siswa SMUN Kota Banda Aceh. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, 2004 38.
Eddy Sutadji, op cit h. 150
39.
E. Mulyasa op cit h. 46
40.
Ibid h.4 7
41.
Modul Pengembangan A/at Penilaian Pembelajarar: Mata Pelajaran : IPABIOLOGI. 2004 h.23
42.
Prayekti. Pendeh.tan Sains Teknologi Masyarakat
Depdiknas.
tentang Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran IPA di kelas 5 Seiff;/ah Dasar. Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 039, Tahun Ke-8, November 43.
Husin A. Karim, Penguasaan Konsep Pengukuran Siswa Klas VI SD Banda Aceh. Wacana Kependidikan, Vol. 4, No. I, Januari 2003 h. 27
44.
Nuryani R, Strategi Be/ajar Mengajar Biolog, h. 50 (UM Press)
45.
Yuni Tri Hemindati, Pemahaman Murid Sekolah
Dasar Terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi. Jurnal pendidikan, Vol.5 No.I Maret 2004 h. 63 46.
File://D/Dokumen%20MY/HomePage%20Pribadi, P/Modul% Modul 3 Pawit M Yusuf, Teori dan
penemuan llmiah dalam Lingkungan I/mu dan Klembagaan Informasi, Komunikasi Informasi, termasuk Perpustakaan. 2007 47.
Opcit h. 64
48.
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Be/ajar (Bandung : Erlamrna, 1996)
h
(
h
~
,
/
49.
Ibid h. 185
50.
Pembelqjaran A1atematika dengan };/ode/ Pencapaian Konsep, Wakapendik Vol. I, No.l agustus 2005 h. 72
51.
Asrul dan Yurnetti, Siswa SMU Sumatera Barat
Mustamin
Dalam
Anggo,
Penguasaan
Konsep
fisika,
Forum
Pendidikan No. 04 tahun 26, Edisi Desenber 2001 52.
Nancy Sussiana, Model Pembe/ajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Penguasaan konsep Siswa Sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP, Seminar Nasional Pendidikan Matematiko dan IPA (Juli, 2004). h. 3
53.
Syarifuddin, op cit h. 185
54.
Pawit. M Yusuf Loe Cit
55.
Syarifudin. Opcit h. 185
56.
Ibid
57.
Ibid h. 186
58.
Ibid
59.
Aristo Rahadi Blog, Kemandirian Be/ajar Siswa SMP Terbuka. 31 Maret, 2008
BAB III 1.
Nana Syaodih Sukmadinata, metode penelitian pendidikan, (Bandung : Pt Remaja Rosdakarya, 2005), h. 75
2.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek cet. ke-12, Jakarata : PT Rineka Cipta.
3.
Ibid h. 117
/\
f1
rLA'-
(
"t/
-
~1
)-
!\
c;
4.
Ibid, h. 49
5.
Anas Sudijono, evaluasi Pendidikan, (J:ik:arta
PT. Raja Grafindo Persada, 2006) h. 93
I
6.
Ibid. h. 185
7.
Lampiran,
8.
Anas Sudijono loc cit h. 254
9.
Lampiran
10.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidiknn, (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada, 2005) h. 347
/.//
9
f1
<;
/LA_
~
L-~
~
Jakarta, November 2008
Menyetujui Pembimbing I
Ir. Mahmud. M Siregar, M.Si NIP. 150 222 933
!]lai1 Hana Sus NIP. 150299
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGF,RI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGllJRUAN Telp. .J"on1or 95, Ciputat 15412, Indonesia
No1nor
Lamp. Ha I
: (62:-21) 7443328. 7401925, Fax, (62-21) 7443328.
Email : [email protected]
: ET/TL.02.2/ IV /2007 : Outline/Proposal : Permohonan lzin Penelitian
.Jakarta, 9 April 2007
Kepada Yth. Kepala SMP Terbuka Mandiri Tangerang Assalun1u 'alaiku111 ivr. 1vb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
Emma Mahbubah
NIM
102016023885
Jurusan
Pendidikan IPA· Biologi
Semester
Vlll
Judul Skripsi
Pengaruh pembelajaran dengan moclul penguasaan konsep siswa SLTP terbuka.
terhaclap
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Sauclara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan pen el itian di maksud. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. VVassalantu 'alaila111111'r.1vb.
Ten1busan: I. Dekan FITK 2. Ketua .lurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAl\l[A UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SYARJF HIDAYATULI,AH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. )ffiOr 95, Ciputi:i.t 15412, Indonesia
Nomor Lamp. 11 a I
: {62·21) 7443328, 7401925, Fnx. (62·21) 7443328
Email : [email protected]
: ET/TUl2. I I IV /2007
Jakarta. 9 April 2007
: Abs1raksi!0111/i11e : BIMBINGAN SKH.IPSI Kcpacla Yth. 1. Ir!-!. Mahmud M. Siregar 2. Baiq Hana Susanti. M.Sc Pembimbing Skripsi Fakultas Jlmu Tarbiyah clan Keguruan U IN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalan1u 'oluiku111
il'r, lVb.
Dengan ini cliharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi l'cmbimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Na1na
Emma Mahbubah
NIM
102016023885
Jurusan
Pendidikan IP/\
Semester
VIII
Judul Skripsi
Pcngaruh
Biologi
pc1nbelajaran
pcnguasaan konscp
SiS\VH
dcngan
n1odul
terhadap
Sl.:rp tcrbuka.
Judul tersebut telah disctttiui oleh Jurusan yang bcrsangkutm1 pada tanggal 20 Maret 2007 dengan abstrak/outline scbagaimana terlampir. Meskipun demikian Pe111bi111bing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak /kurang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang sclama 6 bulan bcrikutnya tanpa surat pcrpanjangan . /\tas perhatian dan ke1ja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Hlassa!an1u 'alaik11111
'l'e1nbusan:
I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3.MahasiswaYbs
11 1r.11•b.
SMPN 7 TERBUKA TANGIGRANG YAYASAN HABIBURRAHJl'tfAN JI. Al-Mukhllsln Rt. 02/01 Belendung- Benda Kot.a Tangerang 15123 Telp. 021-5520177 email: [email protected] SURAT KETERANGAN No. 10/YH/SMP/IV/20C7
Yang bertanda tangan dibawah ini pengelola SIVIP Negeri 7 Terbuka Tangerang, TKB Yayasan Habibburahman, Menerangkan bahwa: Na ma
: EMMA MAHBUBAH
NIM
: 102016023885
Jurnsau
: Pendi.dikau IPA-BIOLOGI U1N Syarifllidayatullah Jakarta
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Yang bersangkutan benar telah melakukan
RISET/Pl~NELITIAN
di SMP
Negeri 7 Terbuka Tangerang untuk tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "PENGARUII
PEMBELAJARAN
DENGAN
MO.DUL
TERHADAP
PENGUASAAN KONSEP SISWA SLTP TERBUKA" yang dilaksanakan dari tanggal 12 Maret s.d. 13 April 2007 Demikian Surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tangerang, 20 April 2007