Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 13-22
10 Pages
PENGARUH PELUANG PERTUMBUHAN, MODAL KERJA BERSIH, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP CASH HOLDING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Azimah Dianah1, Hasan Basri2, Muhammad Arfan2 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The objective of this research is to examine the determine of growth opportunities, net working capital, and financial leverage either simultaneously or partially to cash holdings.The samples are manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the three years (2010-2012). The sample selection is done by applying simple random sampling method. Data are proceed by using unbalanced panel data. Total samples of 2010 are 82 companies, of 2011 are 86 companies, and of 2012 are 86 companies. To annalyzed the data this study uses multiple linear regression.The results show that (1) the simultaneous growth opportunities, net working capital, and financial leverage have effect on cash holdings. (2) partially, growth opportunities, and net working capital have positive influence toward cash holdings, whereas financial leverage has negative influence toward cash holdings. Keywords : Growth opportunities, net working capital, financial leverage, cash holdings Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, dan financial leverage baik secara bersama-sama atau parsial terhadap cash holding.Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 periode (2010-2012). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Data di proses dengan menggunakan unbalanced panel data. Total sampel tahun 2010 sebanyak 82 perusahaan, tahun 2011 sebanyak 86 perusahaan, dan tahun 2012 sebanyak 86 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, dan financial leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap cash holding. (2) Secara parsial peluang pertumbuhan, dan modal kerja bersih berpengaruh positif, sedangkan financial leverage berpengaruh negatif terhadap cash holding. Kata kunci : Peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, financial leverage,cash holding
penetapan kebijakan perusahaan adalah kas dan
PENDAHULUAN Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk
setara kas. Kas merupakan aset perusahaan paling
memberikan informasi tentang posisi keuangan,
likuid yang berfungsi sebagai darah perusahaan
kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat
dalam menggerakkan operasi rutin. Kebijakan
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
perusahaan untuk memegang kas merupakan
dalam
langkah
rangka
membuat
keputusan-keputusan
untuk
melindungi
perusahaan
dari
ekonomi (IAI, 2009:7).Salah satu item dari laporan
kekurangan kas (cash shortfall). Semakin besar
keuangan yang dapat dijadikan dasar pengambilan
ketidakpastian atau volatilitas dari cash flow
keputusan untuk pengguna laporan keuangan dan
perusahaan, maka semakin besar kemungkinan
13 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terjadinya
kekurangan
kas
operasional
dan
berkembang dapat melakukan akusisi perusahaan
perusahaan terdorong untuk memegang kas dalam
lain sehingga memerlukan kas dalam jumlah besar
jumlah yang lebih besar (Dittmar, 2008). Para
(Keynes, 1936).
manajer keuangan perusahaan menahan kas (cash
Faktor modal kerja bersih juga dapat
holding) pada porsi yang cukup dengan tujuan
berpengaruh terhadap cash holding, hal ini
melakukan investasi ulang pada aktiva perusahaan,
didasarkan pada teori Miller dan Orr (1966) yang
mendistribusikan
tetap
menyatakan bahwa modal kerja bersih dapat
menahannya dalam perusahan. Berdasarkan pada
bereperan sebagai substitusi kas yaitu ketika jumlah
trade off theory, perusahaan menyusun kas pada
kas mencapai batas atas maka perusahaan membeli
level yang optimal dengan mempertimbangkan
surat berharga, dan apabila jumlah kas mencapai
biaya dan keuntungan marginal dari memegang kas
batas bawah maka perusahaan akan menjual surat
(Afza dan Adnan, 2007).
berharga untuk menambah kas. Selain itu, financial
kepada
investor
dan
Cash holding merupakan kas yang ditahan
leverage juga dapat berpengaruh terhadap cash
oleh perusahaan untuk motif berjaga-jaga, transaksi,
hoding, hal ini sesuai dengan teori the Transaction
dan spekulasi (Baker dan Powell, 2005:165).
Costs Model yang menyimpulkan bahwa semakin
Manfaat perusahaan menahan kasantara lain untuk
kecil kas yang dipegang perusahaan akan
menghadapi kesulitan keuangan (financial distress),
mengakibatkan krisis dalam aset likuid yang akan
kebijakan investasi yang lebih optimal ketika terjadi
berdampak pada tingginya biaya pendanaan
kesulitan keuangan dan hal-hal yang berhubungan
eksternal dalam hal ini adalah utang. Oleh karena
dengan pendanaan eksternal (Afza dan Adnan,
biaya yang semakin meningkat dan kemungkinan
2007).
akan krisis aset likuid, maka akan memaksa
Faktor peluang pertumbuhan diduga dapat mempengaruhi cash holding, hal ini sesuai dengan
perusahaan untuk memegang kas dalam jumlah yang banyak (Opler et al., 1999).
motif spekulasi (speculative motive) dalam teori tentang permintaan akan uang yang dikenal dengan liquidity preference (preferensi likuiditas) yang menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan kas untuk berspekulasi mengamati berbagai kesempatan
bisnis
menguntungkan.
baru
yang
Perusahaan
dianggap
yang
sedang
Cash holding sangat bermanfaat bagi
KAJIAN PUSTAKA Cash Holding
Cash holding merupakan sejumlah uang yang ditahan dalam kas untuk rencana-rencana atau spekulasi, didepositokan atau ditabung di Bank, dan dibelikan valuta asing atau surat berharga
(Gilarso,2008:227).
mahal (high external financing cost) dan
perusahaan karena dengan memegang kas
mempunyai
perusahaan
mengembangkan
dapat
underinvestment
mengurangi
dalam
masalah
perusahaan
peluang
yang
bisnisnya
besar (large
untuk growth
yang
opportunity) (Kim, Mayer, dan Sherman, 1998;
mempunyai biaya pendanaan eksternal yang
Opler et al., 1999; Mikkelson dan Partch, 2003). Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 14
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sementara perusahaan dengan financial distress
menghadapi
cost
untuk
distress), kebijakan investasi yang lebih optimal
mengurangi kemungkinan kesulitan keuangan
ketika terjadi kesulitan keuangan dan hal-hal
(John, 1993). Namun, bila perusahaan menahan
yang berhubungan dengan pendanaan eksternal
uang tunai dalam bentuk kas dan setara kas
(Afza dan Adnan, 2007).
yang
tinggi
memegang
kas
kesulitan
keuangan
(financial
sebagai salah satu asetnya, maka hal ini akan memberikan
kemudahan
tertentu,
yaitu
Peluang Pertumbuhan
Menurut
likuiditas yang sewaktu-waktu bisa dipakai
Belkaoi
(2000:3)
“peluang
untuk kepentingan tertentu. Menyinpan atau
pertumbuhan adalah nilai aset ditempat dan
menahan kas juga memiliki biaya (opportunity
pilihan investasi perusahaan di masa yang akan
cost), karena uang yang ditahan tersebut tidak
datang”.Peluang pertumbuhan mengindikasikan
menghasilkan apa-apa. Dalam masa inflasi
adanya
nilainya bahkan akan merosot, seandainya kas
berkembang
tersebut didepositokan di bank atau dibelikan
memanfaatkan peluang investasi sehingga dapat
surat-surat
meningkatkan
berharga
paling
sedikit
akan
kemampuan
pertumbuhan
menghasilkan bunga (Gilarso, 2008:228). Keynes (1936) mengemukakan mengenai
di
masa
nilai itu
perusahaan depan
perusahaan.
sendiri
untuk dengan
Indikator
merupakan
opsi
investasi masa depan yang dapat ditunjukkan
“liquidity preference” sebagai alasan mengapa
atas
kemampuan
perusahaan
untuk
orang atau perusahaan lebih suka menahan uang
mengeksploitasi kesempatan untuk mengambil
dalam bentuk kas karena manfaat menahan kas
keuntungan dibandingkan dengan perusahaan
yaitu perusahaan mampu menghemat biaya
lain yang setara dalam satu lingkungan
transaksi serta tidak perlu melikuiditas aset jika
industrinya (Gaver dan Gaver, 1993).
perusahaan memerlukan uang dan sebagai sumber pembiayaan internal ketika sumber pembiayaan eksternal sulit untuk diakses terutama
saat
terjadi
pengetatan
kredit.
Kegunaan cash holding lainnya yaitu untuk
Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar, menyediakan gambaran yang sangat berguna dalam
menentukan
kebijaksanaan
pembiayaan jangka pendek. Jika modal kerja
Wachowicz. (2008:214) adalah “aktiva lancar
bersih
perusahaan
dikurangi kewajiban lancar. Oleh karena itu,
peningkatan
Komponen modal kerja bersih dapat meliputi
sama
juga
aset lancar (kas, surat berharga, piutang, dan
perusahaan
persediaan) dan kewajiban lancar”. Manajemen
rendah,
cenderung
keuntungan
meningkat,
keuntungan meningkatkan
ini
tetapi
disaat
risiko
yang
likuiditas
(Brealey, Myers, dan Marcus, 2008:139).
modal
Modal kerja bersih menurut Van Horne dan
masing-masing pos atau komponen current
15 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
kerja
bersih
meliputi
pengelolaan
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala account perusahaan yang meliputi kas dan
a.l, (1999); Ferreira dan Vilela (2004); Ozkan
setara kas, piutang, persediaan, dan utang lancar
dan Ozkan (2004); William dan Fauzi (2013);
(Van Horne dan Wachowicz, 2008:214).
Jinkar
(2013)
perusahaan Financial Leverage
yang
menunjukkan
bahwa
dengan
tingkat
peluang
pertumbuhan yang besar, memegang kas dalam
Menurut Sartono (2010:263), “financial
jumlah yang besar. Untuk berjaga-jaga biasanya
leverage merupakan pengunaaan dana yang
perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang
memiliki beban tetap dengan harapan bahwa
besar akan menahan kas yang cukup besar
akan memberikan tambahan keuntungan yang
sampai adanya peluang untuk menggunakan kas
lebih besar daripada beban tetapnya sehingga
yang telah ditahan untuk digunakan pada
akan meningkatkan keuntungan yang tersedia
kesempatan
bagi pemegang saham”. rasio financial leverage
tambah bagi perusahaan (Jinkar, 2013). Oleh
yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt
karena itu, untuk menjagatingkat likuiditas,
ratio (DAR) atau debt to total assets ratio. Debt
perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang
to total asset ratio merupakan rasio utang yang
lebih tinggi diharapkan agar tidak membatasi
digunakan untuk mengukur seberapa besar
atau
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
menguntungkan mereka.
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2012).
yang akan
membatalkan
memberikan
proyek
investasi
nilai
yang
Namun, hasil penelitian Gill dan Shah (2012) di Kanada dengan menggunakan market to book ratio sebagai proksi pengukuran
KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap Cash
peluang pertumbuhan menghasilkan pengaruh yang negatif terhadap cash holding. Perusahaan
Holding
Lebih jelasnya hubungan antara peluang pertumbuhandengan
cash
holding
dapat
yang memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi
ditunjukkan melalui hasil penelitian Opler et. akan menahan kas dalam jumlah yang sedikit
memilih menggunakan pendanaan eksternal
karena perusahaan cenderung menggunakan
untuk mengeksekusi peluang pertumbuhan
pendanaan
yang tinggi (Saddour, 2006; Afza dan Adnan,
peluang
eksternal pertumbuhan
untuk
mengeksekusi
perusahaan
mereka
karena jenis perusahaan seperti ini adalah
2007; Gill dan Shah, 2012). Berdasarkan pembahasan tersebut, maka
perusahaan yang memiliki akses yang mudah
hipotesis penelitian ini adalah:
dalam memperoleh pendanaan eksternal tanpa
H1 : Peluang pertumbuhanberpengaruh terhadap
harus menggunakan dana internal dalam bentuk
cash holding.
kas yang ditahan. Jadi, perusahaan akan
Pengaruh Modal Kerja Bersihterhadap Cash
cenderung menahan kas yang rendah dan lebih
Holding
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 16
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Perusahaan yang memiliki modal kerja
Hal ini dapat terjadi dikarenakan dengan adanya
bersihyang besar umumnya memegang kas
kenaikan modal kerja bersih maka nilai aset
dalam jumlah yang sedikit, dengan kata lain
lancar menjadi tinggi. Hal tersebut juga
modal kerja bersih memiliki pengaruh yang
dikarenakan adanya kenaikan nilai cash holding
negatif
(Opler
sebagai salah satu komponen aset lancar.
et.al.,1999; Afza dan Adnan, 2007; Ogundipe,
Dengan kata lain, kas merupakan bagian dari
Ogundipe, dan Ajao, 2012). Modal kerja bersih
modal kerja bersih, sehingga pengaruh antara
juga terkadang diperlukan untuk menjaga
modal kerja bersih terhadap cash holding adalah
kelangsungan aktivitas perusahaan tanpa harus
positif.
terhadap
cash
holding
menunggu dari pendapatan atau penerimaan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka
utama perusahaan seperti penjualan sehinga jika
hipotesis penelitian ini adalah:
perusahaan memiliki modal kerja bersih yang
H2 : Modal kerja bersihberpengaruh terhadap
tinggi otomatis akan mengurangi saldo kas
cash holding.
mereka (Opler et al., 1999). Pada umumnya
Pengaruh Financial Leverage terhadap Cash
perusahaan dengan kondisi seperti ini akan
Holding
menahan kas dalam jumlah yang rendah (Afza dan Adnan, 2007).
Manajer
yang
kesejahteraan
hendak
pemegang
meningkatkan saham,
harus
Hasil penelitian William dan Fauzi (2013)
merancang cash holding perusahaan pada
yang melakukan penelitiannya di Indonesia
tingkat yang tepat antara keuntungan dan biaya
menyimpulkan
yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika
bahwa
modal
kerja
bersihmemiliki pengaruh positif terhadap cash
financial
leverage
holding. Modal kerja bersih yang berpengaruh
kemampuan perusahaan dalam menerbitkan
positif terhadap cash holding juga searah
utang
maka
dianggap
sebagai
pengaruh
dengan studi yang dilakukan oleh Jinkar (2013). financial leverage terhadap cash holding adalah
negatif (Ginglinger dan Saddour, 2007; Opler
negatif. Namun, jika financial leverage yang
et.al, 1999; Baskin, 1987).
besar dianggap sebagai potensi kebangkrutan
Hasil penelitian Ginglinger dan Saddour
yang terjadi karena tingginya masalah keagenan
(2007) menunjukkan bahwa financial leverage
dari utang maka pengaruh financial levarage
memberikan pengaruh yang positif terhadap
terhadap cash holding adalah positif (Wenyao,
cash holding perusahaan. jika dipandang dari
2007). Jika financial leverage adalah substitusi
sisi agency costs of debt dan potensi terjadinya
kas yang dapat digunakan perusahaan untuk
kesulitan keuangan serta kebangkrutan maka
melakukan investasi maka hubungan antara
pengaruh financial leverage terhadap cash
financial leverage dan cash holding adalah
holding adalah positif. Perusahaan dengan
17 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala utang yang besar akan cenderung memiliki cash
hasil penelitian terdahulu. 2. Jenis Investigasi.
holding yang besar untuk melunasi utang
Penelitian ini bersifat kausalitas (causal study),
tersebut (Couderc, 2005; Saddour, 2006; Wijaya,
yaitu dimana peneliti ingin menemukan penyebab
Bandi, Hartoko, 2010).
dari satu atau lebih masalah.
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka
3. Intervensi Peneliti. Dalam studi ini peneliti
hipotesis penelitian ini adalah: No 1.
2. 3.
4. 5.
Kriteria Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selambat-lambatnya satu tahun sebelum periode penelitian Dikurangi perusahaan yang memiliki ekuitas negatif Dikurangi perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam satuan Dollar Perusahaan manufaktur yang menjadi populasi penelitian Perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian (Rumus Slovin dalam Kriyantono, 2006:160)
tingkat intervensi adalah minimal. 2010 135
Tahun 2011 2012 137 136
(12)
(12)
(10)
(21)
(17)
(18)
4. Situasi Studi. Penelitian dilakukan dalam situasi yang tidak diatur. 5. Horizon Waktu. Dalam penelitian ini horizon waktu yang digunakan adalah unbalanced panel data. Unbalanced panel data adalah
102
108
108
setiap
82
86
86
memiliki jumlah unit analisis yang sama.
H3 : Financial leverage berpengaruh terhadap
pengamatan
tidak
selalu
6. Unit Analisis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
cash holding.
Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan perusahaan tahun 2010-2012.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian melibatkan serangkaian
periode
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
pilihan yang sangat tergantung seberapa hati-hati
dalam
penelitian
ini
adalah
peneliti memilih berbagai alternatif desain yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
dapat memenuhi tujuan tertentu dari penelitian
Efek Indonesia (BEI) dengan ketentuan sebagai
(Sekaran, 2006:155). Desain penelitian dijelaskan
beriut: (i) perusahaan manufaktur yang telah tercatat
sebagai berikut
di BEI selambat-lambatnya satu tahun sebelum
1. Tujuan Studi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
periode pengamatan 2010-2012, (ii) perusahaan
menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah
manufaktur yang memiliki nilai ekuitas positif dan
dikembangkan berdasarkan teori-teori dan hasil-
melaporkan
keuangan dalam rupiah.
laporan
Penelitian ini menggunakan 3 variabel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
independen yaitu peluang pertumbuhan, modal
yaitu simple random sampling. Kriteria penentuan
kerja bersih, dan finnacial leverage serta satu
populasi dan sampel penelitian secara ringkas dapat
variabel
dilihat pada
Pengukuran tiap variabel disajikan pada Tabel.
Tabel. 1.
2.
dependen
yaitu
cash
holding.
Tabel 1: Populasi dan Sampel Penelitian
Operasionalisasi Variabel
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 18
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X2it = Modal kerja bersih perusahaan i tahun t X3it = Financial leverage perusahaan i tahun t eit = Error
Tabel 2: Operasionalisasi Variabel
Variabel
Pengukuran
Sumber
Cash Holding
Kas da Setara Kas = -------------------------- x 100% Total aset
Opler et al.(1999)
Peluang Pertumbuhan
Market Value of common Equity = ------------------------------------x 100% Book Value of common Equity
Booth et.al.(2001)
Aktiva Lancar – Utang Lancar
(Ferreira dan Vilela, 2004.)
sampel maka dilakukan uji asumsi klasik
Teruel, Solaon, & Ballesta (2009)
regresi linier berganda. Berdasarkan hasil
Modal Kerja = --------------------------------- x 100% Total aset Bersih Financial Leverage
Total utang = ----------------- x 100% Total aset
HASIL PEMBAHASAN
Berhubung penelitian ini menggunakan
terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis
pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan seperti
METODE ANALISIS
Penelitian ini menggunakan
analisis regresi
normalitas,
heteroskedastisitas,dan
multikolinearitas,
autokorelasi
tidak
linier berganda dengan model persamaan
terdapat masalah dalam pengujian tersebut.
sebagai berikut :
Sehingga hasil analisis regresi linier berganda terhadap
Yit= a + b1 X1it + b2 X2it + b3 X3it + eit Dimana: Yit tahun t a b1, b2, b3 X1it
Model (Constant)
7.51
Y= 7.51 + 0.43X1 + 0.27X2 – 0.12X3 + e
R Sig. Square
R t 3.80
.00
.43
.10
3.97
.00
Modal Kerja Bersih
.27
.02 10.14
.00
-.12
.03 -3.70
.00
menunjukkan bahwa nilai R² = 0,45 atau 45%. Hal ini bermakna bahwa variabel independen
Sig.
Peluang Pertumbuhan
Financial Leverage
regresi sebagai berikut:
Tabel: 3 Hasil Regresi Linier Berganda
Std. Error 1.97
penelitian
Berdasarkan Tabel 3 dapat dibentuk persamaan
= Konstanta = Koefisien regresi = Peluang pertumbuhan perusahaan i tahun t
B
variabel-variabel
menunjukkan hasil sebagai berikut pada Tabel 3.
= Cash holding perusahaan i
Unstandardized Coefficients
1
uji
yang meliputi peluang pertumbuhan, modal .67
.45
.00
kerja
bersih,
dan
financial
leverage
mempengaruhi variabel dependen yaitu cash holding sebesar 45 %. Sisanya sebesar 55% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian in
Hasil Pengujian Secara Simultan
Hasil Pengujian Secara Parsial
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen
secara
bersama-sama
1.
Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap Cash Holding
terhadap variabel dependen digunakannilai
Berdasarkan hasil analisis yang telah
koefisien diterminasi (R²). Hasil penelitian ini
dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa
19 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala peluang pertumbuhan berpengaruh positif
berpengaruh negatif terhadap cash holding
terhadap cash holding. Hasil penelitian ini
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
searah dengan hasil penelitian Opler et. a.l,
BEI tahun 2010-2012.
(1999); Ferreira dan Vilela (2004); Ozkan
2.
4. bersihsecara
parsial
berpengaruh
positif
dan Ozkan (2004); William dan Fauzi
terhadap cash holding, financial leverage
(2013); Jinkar (2013).
berpengaruh negatif terhadap cash holding
Pengaruh Modal Kerja Bersih terhadap
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Cash Holding
BEI tahun 2010-2012.
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis,
dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja bersih memiliki pengaruh positif yang
Saran Operasional
sejalan dengan hasil penelitian William dan
Berdasarkan
Fauzi (2013) dan Jinkar (2013). 3.
Saran
signifikan terhadap cash holding. Hal ini
penelitian
yang
telah
dilakukan, maka disarankan pada pihak-pihak
Pengaruh Financial Leverage terhadap Cash
pengguna laporan keuangan seperti
Holding
investor, calon investor, analis keuangan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap cash holding. Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Ginglinger dan Saddour (2007); Opler et.al, (1999); Baskin (1987).
dan para pengguna laporan keuangan lainnya agar
dapat
memahami
dan
menganalisis
kebijakan cash holding sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Bagi pihak bank disarankan untuk untuk memperhatikan
kebutuhan
dana
investasi
perusahaan di Indonesia dan memperhatikan
KESIMPULAN DAN SARAN
jumlah kas yang disediakan oleh perusahaan
Kesimpulan
untuk membayar kembali pinjamannya.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
Saran Pengembangan Ilmu
Berdasarkan
berikut: 1. Peluang pertumbuhan, modal kerja bersih, dan financial
leverage
secara
bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap cash holding pada
hasil
penelitian
yang
dilakukan, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1.
Penelitian
selanjutnya
dapat
dilakukan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
terhadap seluruh perusahaan yang terdaftar
tahun 2010-2012.
di BEI atau pada sektor lainnya
2. Peluang pertumbuhan dan modal kerja
2.
Menguji
variabel
lain
yang
diduga
positif
berpengaruh terhadap cash holding seperti
terhadap cash holding, financial leverage
dividend payment, corporate governance,
3. bersihsecara
parsial
berpengaruh
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 20
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ukuran perusahaan, capital expenditure, profitabilitas,
likuiditas,
set
peluang
investasi, dan variabel keuangan lainnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Afza, Talat. & Sh. Muhammad Adnan. 2007. Determinants Of Corporate Cash Holdings: A Case Study Of Pakistan. Proceedings of Singapore Economic Review Conference (SERC) 2007, August 01-04, Organized by Singapore Economics Review & The University of Manchester (Brooks World Poverty Institute). Singapore.164-165. Baker, H. Kent & Gary E. Powell. 2005. Understanding Financial Management:A Practical Guide. United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd. Baskin, Jonathan. 1987. Corporate Liquidity in Games of Monopoly Power. Review of Economics & Statistics,64:312-319. Bates, Thomas, W. Kathleen M. Kahlee & Rene’em Stulz. 2009. Why Do U.S. Firms Hold So Much More Cash than They Used To?. The Journal of Finance, LXIV(5): 1985-2021. Belkaoui, Ahmed-Riahi. 2000. Accounting and The Investment Opportunity Set. Greenwood Village, Colorado: An Emprint of Greenwood Publishing Group, Inc. Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, & Alan J. Marcus. 2008. Principles of Corporate Finance. New York: McGraw-Hill, Inc. Booth, Laurence, Varouj Aivazian, DemirgucKunt & Vojislav Maksimovic, 2001. Capital Structure in Developing Countries. The Journalof Finance, LVI(1): 87-130. Couderc, Nicholas. 2005. Corporate Cash holdings: Financial Determinants and Consequences.[Online] Available: http://www.univorleans.fr/deg/GDRecomofi/Activ/couderc_st rasbg05.pdf Dittmar, Amy.2008. Corporate Cash Policy And How To Manage It With Stock Repurchases. Journal of Applied Corporate Finance, 20(3): 22-34. Ferreira, Miguel A., &Antonio S Vilela. 2004. Why Do Firms hold Cash? Evidence from EMU Countries. European Financial Management, 10(2):295-319. Gaver, J.J. & Gaver, K. M.. 1993. Additionalevidence on the association between the investment opportunity set and corporate financing, dividend, and compensation policies. Journal of
21 -
Volume 3, No. 2, Mei 2014
Accounting and Economics, 16:125-160. Gilarso. T. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius. Gill, Amarjit & Charul Shah. 2012. Determinants of Corporate Cash Holdings: Evidence from Canada. International Journal of Economics & Finance, 4(1): 70-79. Ginglinger, Edith, & Khaoula Saddour. 2007. Cash Holding, Corporate Governance and Financial Constraint. Science’s de I’Homme et de la societe, 1. (00162404). Ikatan Akuntan Indonesia. 2009, Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Jinkar, Rebecca Theresia. 2013. Analisa FaktorFaktor Penentu kebijakan Cash Holding Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Mini Economica, 42: 129-146. John, Teresa A. 1993. Accounting Measures of Corporate Liquidity, Leverage, and Costs of Financial Distress. Financial Management, 22:91-100. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Keynes, J.M. 1936. The General Theory of Employment, In: Interest & Money. London: Harcourt Brace. Kim, Chang Jhin, David. C. Mayer, & Ann. E. Sherman. 1998. The Determinants of Corporate Liquidity: Theory And Evidence. Journal of Financial & Quantitative Analysis, 33: 335-359. Kriyantono, Rachmat. 2006. TeknikPraktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Mikkelson, Wayn H. & Partch. 2003. Do Persistent Large Cash Reserves Hinder Performance. Journal of Financial Quantitative Analysis, 38: 275-294. Miller, Merton & Daniel Orr. 1966. A model of the demand for money by firms. Quarterly Journal of Economics, (80): 41335. Myers, Stewarts C. 1984. The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance, 39:572- 592. Ogundipe, Lawrencia Olatunde, SundayEmanuel Ogundipe. & Samuel Kehinde Ajao. 2012. Cash Holding and Firm Characteristic: Evidence From Nigerian Emerging Market.Journal of Business, Economic & Finance, 1: 45-57. Opler, Tim, Pinkowitz Lee, Rene Stulz.,& Rohan Williamson. 1999. The Determinants and Implications Of Corporate Cash Holdings. Journal of financial Economics, 52: 3-46. Ozkan, Aydin,&Neslihan Ozkan. 2004. Corporate
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Cash Holdings: An Empirical Investigation of UK Companies. Journal of Banking & Finance, 28: 2103-2134. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan; Aplikasi dan Teori. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley & Sons. Teruel, Pedro, J. Garcia, Pedro Martinez Solaon, & Juan Pedro Sanchez Ballesta. 2009. Accruals Quality and Corporate Cash Holdings. Journal Compilation Accounting & Finance, 49(1): 95-115. Van Horne, James C. & John M. Wachowicz. 2008. Fundamentals of Financial Management. 13th Ed. New Jersey:Prentice Hall.
Wijaya, Anggita Langgeng, Bandi & Sri Hartoko. 2010. Pengaruh Kualitas Akrual dan Leverage Terhadap Cash Holding Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(2): 70-186. William, &Syarief Fauzi. 2013. Analisis Pengaruh Growth Opportunity, Net Working Capital, dan Conversion Cycle terhadap Cash Holding Perusahaan Sektor Pertambangan. Jurnal Ekonomi & Keuangan,1(2): 72-90. Wenyao, Li. 2007. The Determinants of Cash Holdings: Evidence From Chinese Listed Companie http://www.seiofbluemountain.com.
Volume 3, No. 2, Mei 2014
- 22