e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER I GD Agunk Teddy Pratama. Made Budiawan. I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
email :
[email protected] [email protected],
[email protected] ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan. Data posttest kelincahan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = -2,948 , dengan nilai signifikansi 0,009, (2) untuk variabel power, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = 3,176, dengan nilai signifikansi 0,005. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan (2) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan. ABSTRACT : The purpose of this research was to find out the effect of three corner drill training toward the increased agility and power muscle of legs. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were male student football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. Agility and muscle power of legs posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = -2,948, with a significance value of 0,009, (2) to muscle power of legs variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 3,176, with a significance value of 0,005. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "three corner drill training affect the increased agility and muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) three corner drill training effect the increased agility in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan, (2) three corner drill training effect the increased muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan.
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) Keywords : Agility, power, three corner drill PENDAHULUAN Prestasi sepakbola di Provinsi Bali sangat rendah. Di Bali terdapat banyak klub-klub sepakbola namun tidak ada yang mampu bersaing dikompetisi tertinggi sepak bola Indonesia atau yang sering dikenal dengan nama Indonesia Super League ( ISL ). Kabupaten Jembrana merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Bali dan memiliki prestasi sepakbola yang baik dalam kejuaraan sepak bola. Sepuluh tahun terakhir prestasi sepak bola Kabupaten Jembrana selalu mengalami peningkatan secara bertahap. SMP Negeri 2 Pekutatan sebuah lembaga pendidikan yang terletak di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan. Para siswa SMP Negeri 2 Pekutatan sering ikut serta dalam beberapa pertandingan, perlombaan, dan kejuaraan dalam bidang olahraga yang diadakan baik itu dalam tingkat Kecamatan, bahkan ditingkat Kabupaten. Belakangan ini prestasi dari siswa SMP Negeri 2 Pekutatan dalam bidang olahraga mengalami penurunan. Hal ini terbukti dengan menurunnya perolehan juara pada saat pekan olahraga pelajar berlangsung. Salah satu cabang olahraga yang mengalami penurunan adalah sepak bola. Penurunan ini terjadi pada saat pekan olahraga dan seni pelajar tahun 2011, pada pekan olahraga dan seni pelajar sebelumnya cabang olahraga sepak bola mendapat peringkat pertama di tingkat kabupaten, sedangkan pada tahun 2012 hanya memperoleh peringkat ke empat. Berdasarkan hasil awal pengamatan, penurunan prestasi siswa ini disebabkan oleh kurangnya pembinaan kondisi fisik. Diketahui bahwa, pencapaian prestasi yang optimal akan dapat dicapai dengan dimilikinya kondisi fisik yang prima dan kondisi fisik yang prima tersebut dapat dimiliki dengan dilakukannya pelatihan yang mengarah pada kondisi fisik. Pelatihan fisik yang diberikan masih umum dan monoton yang mengakibatkan kejenuhan pada siswa. Hal tersebut secara tidak langsung berdampak pada penurunan prestasi olahraga di SMP Negeri 2 Pekutatan Untuk meningkatan prestasi seorang atlet, maka
diperlukan berbagai macam pembinaan kondisi fisik. Pembinaan kondisi fisik merupakan pembinaan awal dan sebagai dasar pokok dalam mengikuti pelatihan olahraga untuk mencapai suatu prestasi. Setiap atlet akan dapat mencapai suatu prestasi yang optimal apabila memiliki kondisi fisik yang prima. Adapun unsurunsur kondisi fisik, yaitu daya tahan jantung, pernafasan, peredaran darah (respiratio-cardio-vasculatori endurance), daya tahan otot, kekuatan, ketepatan, kecepatan, kelincahan, reaksi, keseimbangan, koordinasi, kelentukan persendian, dan power (Nala, 1998: 38). Menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu solusi yang mampu meningkatkan kualitas olahraga di SMP Negeri 2 Pekutatan. Salah satunya adalah memberikan pembinaan kemampuan fisik melalui pelatihan three corner drill. Three corner drill merupakan suatu latihan berlari melintasi tiga titik berbentuk huruf L dengan jarak 4 meter (Yoda, 2006 : 22). Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kondisi fisik yaitu dengan memberikan pembinaan pelatihan kondisi fisik kepada siswa ektrakurikuler sepakbola SMP Negeri 2 Pekutatan. Pelatihan ini sangat baik diberikan kepada siswa putra ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan karena para siswa dalam kondisi pertumbuhan yang sangat pesat yang disebut dengan masa adolesensi. Pada masa adolesensi terjadi perkembangan biologis yang kompleks, yang meliputi percepatan pertumbuhan, perubahan proporsi bentuk tubuh, perubahan dalam komposisi tubuh, kematangan ciri-ciri seks primer dan sekunder, perkembangan pada sistem pernapasan dan kerja jantung, dan perkembangan sistem saraf dan endokrin yang memprakarsai dan mengkoordinasikan perubahan-perubahan tubuh, seksual dan fisiologis (Swadesi, 2009: 95). Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersamasama dengan gerakan lainnya (Widiastuti, 2011 : 17). Daya ledak otot adalah
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) kemampuan sebuah otot atau kelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Daya ledak otot merupakan perpaduan antara dua unsur yaitu kekuatan dan kecepatan. Secara sistematis dapat dinyatakan bahwa daya ledak otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Pelatihan daya ledak otot dititik beratkan pada sekelompok otot yang akan digunakan dalam pelatihan. Tentu sebaliknya otot yang mempunyai daya ledak otot yang besar, hampir dapat dipastikan mempunyai kekuatan dan kecepatan yang baik. Maka untuk lebih efisien dalam melatih kekuatan dan kecepatan harus menggunakan bentukbentuk pelatihan yang paling dekat dengan gerakan-gerakan cabang olahraga tersebut. Daya ledak otot tungkai dipengaruhi oleh kelentukan otot, jarak dan waktu Besar kecilnya daya ledak otot tungkai dipengaruhi oleh otot yang melekat dan membungkus tungkai tersebut. Terjadinya gerakan pada tungkai tersebut disebabkan adanya otot-otot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang alat gerak pasif. Menurut Ruslan (2012 :4) dalam jurnal yang berjudul latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada klub sepak bola smp negeri 5 gorontalo mengatakan bahwa, kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya di definisikan sebagai kemampuan mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif. Besarnya tenaga ditentukan oleh kekuatan dari kontraksi serabut otot. Kecepatan otot tergantung dari kekuatan dan kontraksi serabut otot. Kecepatan kontraksi otot tergantung dari daya rekat serabut-serabut otot dan kecepatan transmisi impuls saraf. Kedua hal ini merupakan pembawaan atau bersifat genetis, atlet tidak dapat merubahnya. Kelincahan merupakan sebagai kemampuan untuk mengubah arah dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu mengubah arah dari posisi ke posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi
dengan koordinasi gerak yang baik berarti kelincahannya cukup tinggi. Untuk itu otot perentang otot lutut pinggul (knee ekstensor and hipekstensor) mengalami kontraksi eksentris(penguluran). Saat otot ini memperlambat momentum tubuh yang bergerak ke depan. Kemudian dengan cepat otot ini memacu tubuh ke arah posisi yang baru. Gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan kecepatan dan pemacuan momentum secara bergantian. Rumus momentum adalah massa dikalikan kecepatan. Massa tubuh seorang atlet relatif konstan tetapi kecepatan dapat ditingkatkan melalui pada program latihan dan pengembangan otot. Diantara atlet yang beratnya sama (massa sama), atlet yang memiliki otot yang lebih kuat dalam kelincahan akan lebih unggul. Menurut Muhammad Taufan Umasugi dkk (2012 : 4) dalam jurnal yang berjudul pengaruh latihan periode persiapan umum terhadap power otot tungkai atlet kontingen bayangan pon Sulawesi Selatan menyatakan bahwa power otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Power otot merupakan gabungan unsur kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan. Semakin kuat dan cepat otot bekerja maka semakain bagus power otot seorang/atlet, dengan bagusnya power otot, maka apapun gerakan/kegiatan yang berhubungan dengan daya power dapat dilakukan dengan maksimal, tentunya hasil nyamenjadi lebih baik. Berdasarkan hal tersebut di atas, hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 2 Pekutatan mengenai peningkatan prestasi khususnya di bidang olahraga sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan mempunyai prestasi yang cukup rendah. Hal ini disebabkan karena para siswa tidak semuanya memiliki kelincahan dan power otot tungkai yang maksimal. Dengan memberikan pelatihan three corner drill diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kondisi fisik kelincahan dan power otot tungkai dari siswa bertolak dari hal tersebut di atas, maka dipandang sangat perlu untuk melakukan suatu
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) penelitian mengenai ”pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan.” METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental lapangan yang bersifat semu (quasi eksperimental) dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “The non-randomized control group pretest posttest design” (Kanca, I Nyoman, 2010 : 66) Untuk mengukur keberhasilan proses penelitian ini digunakan sistem tes dan pengukuran. Untuk mengukur kelincahan menggunakan instrument Agility-T-Test dengan reliabilitas tes 0,97 dan untuk mengukur power menggunakan instrumen standing broad jump dengan reliabilitas tes 0,963. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta ektrakurikuler sepakbola SMP N 2 Pekutatan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 20 orang peserta. Seluruh peserta ektrakurikuler sepakbola tersebut akan melakukan pre-test kelincahan dan power otot tungkai dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal subjek penelitian Berdasarkan hasil pre-test kelincahan dan power maka peserta akan dibagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan sistem ordinal pairing yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. Kelompok perlakuan akan diberikan pelatihan three corner drill selama 12 kali pertemuan dengan intensitas 70% - 80% denyut nadi maksimal sesuai dengan program latihan yang telah dibuat. Sedangkan, untuk kelompok kontrol akan melakukan pelatihan konvensional. Setelah pelatihan three corner drill selama 12 kali pertemuan selesai dilaksanakan, maka subjek penelitan akan melakukan post-test dengan pelaksanaanya sama dengan saat pre-test. Untuk menganalisis perolehan data tentang pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power adalah menggunakan Uji-t Independent dengan
taraf signifikansi 0,05 (Candiasa, 2010 : 70). Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan kolmogorov-smirnov dan untuk uji homogenitas data menggunakan levene stastistic. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 3.1 Hasil uji normalitas three corner drill dengan instrument uji lilliefors kolmogorov-smirnov program SPSS 16.0. Sumber data
Kolmogorov – Smirnov Stati Df Sig Ket. stik
Kelincahan 1 Perlakuan 2 Kontrol Power 1 Perlakuan 2 Kontrol
0,156 0,257
10 10
0,200 Normal 0,061 Normal
0,122 0,141
10 10
0,200 Normal 0,200 Normal
Dari hasil uji normalitas dengan instrument uji lilliefors kolmogorof- smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil untuk variabel kelincahan dengan hasil statistik 0,156 dan signifikansi 0,200 pada kelompok perlakuan pelatihan three corner drill dan statistik 0,257 dengan signifikansi 0,061 pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil untuk power dengan hasil statistik 0,122 dan signifikansi 0,200 pada kelompok perlakuan pelatihan three corner drill dan statistik 0,141 dengan signifikansi 0,200 pada kelompok kontrol. Signifikansi hitung untuk semua data pada variabel kelincahan dan power lebih besar dari pada α (sig > 0,05) maka subjek penelitian berdistribusikan normal dan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik.
Tabel 3.2 Hasil uji homogenitas pelatihan three corner drill dengan instrument uji levene program spss 16.0
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) Sumber data
Nilai df1 df2 Sig Uji
Kelincahan 1,632 Power 2,485
1 1
Ket.
18 0,218 Homogen 18 0,132 Homogen
Dari hasil uji homogenitas menggunakan instrumen uji levene dengan bantuan program SPSS 16.0 pada variabel kelincahan diperoleh nilai uji 1,632 dan signifikansi 0,218 sedangkan variabel power diperoleh nilai uji 2,485 dan signifikansi 0,132. Nilai signifikansi levene untuk semua variabel lebih besar dari α (sig > 0,05) maka subjek penelitian bersifat homogen. Tabel 3.3 Hasil Uji - t Independent Kelincahan dan Power Sumber data Kelincahan Power
thitung -2,948 3,176
Df 18 18
Sig 0,009 0,005
Dari hasil uji hipotesis tersebut untuk uji data post-test kelincahan dapat dilihat nilai thitung sebesar -2,948 dengan nilai signifikansi hitung (0,009) lebih kecil dari nilai α atau (Sig < 0,05), dan untuk uji data post-test power dapat dilihat nilai thitung sebesar 3,176 dengan nilai signifikansi hitung (0,005) lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power pada peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP N 2 Pekutatan tahun pelajaran 2012/2013” diterima. Pembahasan Pelatihan Three Corner Drill Berpengaruh terhadap Peningkatan Kelincahan pada Peserta Ektrakurikuler Sepakbola SMPN 2 Pekutatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Pelatihan merupakan suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dan jumlah beban
pelatihannya bertambah. Sehingga memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara menyeluruh. Untuk mencapai hasil yang maksimal, diperlukan prinsip-prinsip pelatihan yang akan mendukung pelatihan tersebut. Prinsip pelatihan adalah suatu petunjuk atau peraturan yang sistematis, dengan pemberian beban yang ditingkatkan secara progresif, yang harus ditaati dan dilaksanakan agar tercapai tujuan pelatihan (Nala, 1998: 11). Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut dengan diberikan pelatihan three corner drill dengan intensitas 70%-80% denyut nadi maksimal maka unsur kebugaran jasmani seperti kekuatan otot tungkai, kecepatan, fleksibilitas sendi lutut dan pinggul, elastisitas otot dan keseimbangan dinamis akan mengalami peningkatan fungsi secara fisiologis sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan kaki. Kekuatan merupakan kemampuan neuromuskuler untuk mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Akan terjadi penigkatan kemampuan dan respon fisiologis pada pelatihan ini yaitu terjadi hypertrophy (pembesaran otot), dan adapatasi persyarafan. Terjadinya hypertrophy disebabkan oleh bertambahnya jumlah myofibril pada setiap serabut otot, meningkatnya kepadatan kapiler pada serabut otot dan meningkatnya jumlah serabut otot. Terjadinya adaptasi persyarafan ditandai dengan peningkatan tehnik dan tingkat keterampilan seseorang (Sukadiyanto, 2005 : 91). Kecepatan sebagai hasil perpanduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langkah. Fleksibilitas merupakan kemampuan persendian untuk bergerak dalam ruang gerak sendi secara maksimal dan elastisitas merupakan kemampuan otot untuk berkontraksi dan berelaksasi secara maksimal. Menurut Ruslan (2012 : 7) dalam penelitian yang berjudul latihan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada klub sepak bola smp negeri 5 gorontalo berkesimpulan adanya pengaruh
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) antara latihan kelincahan terhadap kemampuan siswa menggiring bola pada permainan sepak bola maka, dalam penyusunan program latihan fisik untuk kemampuan siswa menggiring bola dalam cabang olahraga sepak bola, hendaknya seorang pelatih dan guru memprioritaskan latihan kelincahan. Kelincahan merupakan salah satu komponen fisik yang banyak dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya di definisikan sebagai kemampuan mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif. Besarnya tenaga ditentukan oleh kekuatan dari kontraksi serabut otot. Kecepatan otot tergantung dari kekuatan dan kontraksi serabut otot. Kecepatan kontraksi otot tergantung dari daya rekat serabut-serabut otot dan kecepatan transmisi impuls saraf. Seseorang yang mampu mengubah arah dari posisi ke posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi gerak yang baik berarti kelincahannya cukup tinggi. Dengan diberikan pelatihan three corner drill otot-otot akan menjadi lebih elastis dan ruang gerak sendi akan semakin baik sehingga persendian akan menjadi sangat lentur sehigga menyebabkan ayunan tungkai dalam melakukan langkahlangkah menjadi sangat lebar. Keseimbangan dinamis juga akan terlatih karena dalam pelatihan ini harus mampu mengontrol keadaan tubuh saat melakukan pergerakan. Dengan meningkatnya komponen-komponen tersebut maka kelincahan akan mengalami peningkatan. Elastisitas otot sangat penting karena makin panjang otot tungkai dapat terulur, makin kuat dan cepat ia dapat memendek atau berkontraksi. Dengan otot yang elastis, tidak akan menghambat gerakan-gerakan otot tungkai sehingga langkah kaki dapat dilakukan dengan cepat dan panjang. Kelincahan kaki merupakan hal yang sangat penting, dengan memiliki kelincahan kaki maka seorang pemain sepakbola akan mampu bergerak kesegala arah dalam menggiring bola sehingga akan mampu menerobos pertahan lawan.
Pelatihan Three Corner Drill Berpengaruh terhadap Peningkatan Power pada Peserta Ektrakurikuler Sepakbola SMPN 2 Pekutatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Dari segi fisiologis pengaruh pelatihan three corner drill terhadap power dapat dilihat dari perubahan kinerja otot, masa otot dan fungsi otot yang meningkat. Dalam setiap gerakan pada otot akan terjadi kontraksi dan relaksasi. Berhubungan dengan pengertian otot tungkai yaitu merupakan bagian dari anggota gerak bawah yang memungkinkan terjadinya gerakan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari gerakan berpindah tersebut akan menimbulkan kontraksi dan rilaksasi otot yang berkesinambungan, dengan diberikannya tambahan pelatihan pada otot tungkai tersebut maka akan meningkatkan kinerja pada otot dan sekaligus mempercepat kontraksi yang terjadi pada otot, selain itu faktor yang mempengaruhi power adalah faktor biomekanika yaitu kemampuan seorang atlet memanfaatkan mekanika gerak tubuhnya secara efektif. Faktor pengungkit yaitu penempatan pembebanan yang sesuai pada tubuh sehingga akan menimbulkan efek pada tubuh. Power merupakan perpaduan antara dua unsur yaitu kekuatan dan kecepatan. Secara sistematis dapat dinyatakan bahwa power = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Pelatihan power otot dititik beratkan pada sekelompok otot yang akan digunakan dalam pelatihan. Tentu sebaliknya otot yang mempunyai power otot yang besar, hampir dapat dipastikan mempunyai kekuatan dan kecepatan yang baik. Maka untuk lebih efisien dalam melatih kekuatan dan kecepatan harus menggunakan bentukbentuk pelatihan yang paling dekat dengan gerakan-gerakan cabang olahraga tersebut. Besar kecilnya power otot tungkai dipengaruhi juga oleh otot yang melekat dan membungkus tungkai tersebut. Tungkai adalah bagian bawah tubuh manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh seperti, berjalan dan berlari. Power otot adalah kemampuan seseorang untuk
e-Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependekpendeknya. Power otot merupakan gabungan unsur kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan. Semakin kuat dan cepat otot bekerja maka semakain bagus power otot seorang/atlet, dengan bagusnya power otot, maka apapun gerakan/kegiatan yang berhubungan dengan daya power dapat dilakukan dengan maksimal, tentunya hasil nyamenjadi lebih baik. Pelatihan merupakan suatu gerakan fisik atau aktivitas mental yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang (repetitif) dalam jangka waktu (durasi) yang lama, dengan pembebanan yang meningkat secara progresif dan individual, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem serta fungsi fisiologis dan psikologis tubuh agar pada waktu melakukan aktivitas olahraga dapat mencapai penampilan yang optimal (Nala, 1998:1). Program pelatihan yang teratur dan terarah secara berkelanjutan akan mengakibatkan penyesuaian terhadap kondisi fisik yang semakin meningkat. Dengan melakukan pelatihan yang teratur dan sistematis akan terjadi peningkatan fungsi kerja otot yang dapat bekerja secara maksimal sebagai penyokong dalam melaksanakan aktivitas fisik.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan tahun ajaran 2013/2014. Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power pada peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut:
Bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelincahan dan power harus mutlak dimiliki oleh pemain sepak bola untuk dapat berprestasi. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. DAFTAR RUJUKAN Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Kanca, I Nyoman. 2010. Metoda Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Singaraja : Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Nala, Ngurah. 1998. Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar : Program Pascasarjana Program Studi Fisiologi Olahraga Universitas Udayana. Ruslan. 2012. “Latihan Kelincahan terhadap Keterampilan Menggiring Bola pada Klub Sepak Bola SMP Negeri 5 Gorontalo”. Tersedia pada http://www ejurnal.ung.ac.id/index.php /JHS/article/download/926/866 (diakses tanggal 28 Januari 2013). Sukadiyanto, 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Umasugi, Taufan. (2012). “Pengaruh Latihan Periode Persiapan Umum terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Kontingen Bayangan PON XVIII Koni Sulawesi Selatan” (hlm. 1-10) Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya. Yoda, I Ketut 2006. Penigkatan Kondisi fisik. Singaraja : Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha.