PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO (Jufri Mahmud, Sarjan Mile, Nurhayati Liputo)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh yang diberikan melalui latihan lari zig zag terhadap kelincahan Siswa ekstra kurikuler SMA Negeri 2 Kota Gorontalo dalam permainan Sepak Bola, yang menggunakan instrument tes kelincahan dengan sampel 22 orang. Data hasil penelitian melalui perhitungan mean, uji normalitas dan homogenitas data menunjukan bahwa data berdistribusi normal dan berasal dari varians yang homogeny. Untuk perhitungan dan hasil penelitian uji t diperoleh harga thitung untuk Variabel adalah 27 dan hasil tdaftar 1.72 dengan kriteria pengujian Terima H0, jika : dengan taraf nyata α = 0,05 atau α = 0,01 dan dk = . Jadi, H0 ditolak dan Ha di terima karena 27 berada pada daerah penerimaan Ha.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan lari zig zag memberikan pengaruh dan peningkatan terhadap kelincahan siswa Ekstra Kurikuler Sepak Bola SMA Negeri 2 Kota Gorontalo. Kata kunci: Lari zig zag dan Kelincahan. PENDAHULUAN Sepak bola membangkitkan luapan emosi yang tidak sama dengan olahraga lainnya, sepak bola adalah merupakan sesuatu yang umum bagi kalangan manapun di antara orang-orang dengan latar belakang yang berdeda-beda, sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang ekonomi, budaya, plitik, dan agama.Hampir di seluruh dunia sepak bola adalah olahraga nasional,baik di seluruh Negara Asia, Amerika, dan
Afrika. Dalam masyakat global yang di pisahkan oleh perbedaan fisik, dan Idealogy, ketenaran sepak bola tidak di pisahkan oleh usia, jenis kelamin, agama, kebudayaan dan batasan etnik. Gerakan pemain yang lancer dengan mengekspresikan individual dalam permainan beregu. Kekuatan, kelincahan, kecepatan, stamina, keterampilan, dan pengetahuan dalam permainan sepak bola seperti taktik dan srategi, semuanya merupakan aspek penting dalam permainan tersebut, berbagai tantangan pemain yang mungkin di sukai atau menarik perhatian utama dari permainan ini. Dalam permainan sepak bola, factor kelincahan juga penting untuk dilatih, sebab kelincahan adalah kemampuan sesorang bergerak, berlari menggiring bola sambil merngubah arah dengan kecepatan efektif dengan melewati lawan tanpa hilang keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuh.
Kelincahan Dalam Sepak Bola Permainan sepak bola adalah permainan yang dilakukan pada sebuah lapangan empat persegi panjang pada permukaan yang datar dengan masing-masing regu berusaha memasukan bola kegawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya untuk tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepak bola ada beberapa unsur-unsur penunjang yang juga turut berperan aktif dalam olahraga tersebut seperti kondisi fisik, postur tubuh dll. Unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam sepak bola diantaranya kekuatan, kecepatan, power, Kelincahan, keseimbangan dll. Diantara beberapa unsur diatas lebih dikhususkan pada unsur kelincahan yang merupakan factor utama yang mendorong penulis dalam meneliti. Kelincahan adalah kemampuan seorang berlari dan bergerak sambil merubah arah dengan kecepatan dan efektif, sambil berlari atau bergerak menggunakan kecepatan penuh. Yang dimaksud dengan kelincahan dalam menggiring bola adalah membawa bola sambil berlari dan bola tetap pada penguasaan untuk selanjutnya berusaha melewati lawan. Pendapat ini didukung dengan beberapa pendapat dari para
ahli. Menurut Sukintaka (Nurcahyo,2010:5-6) Bahwa permainan sepak bola adalah permainan bola yang dimanipulasi dengan kaki dan seluruh anggota badan kecuali tangan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain. Sedangkan menurut Hidayat dkk (2010:124) Sepak bola merupakan salah satu permainan beregu. Setiap regu terdiri atas 11 pemain, termasuk 1 orang penjaga gawang (keeper).
Latihan Zig zag Tugas utama dalam latihan adalah menggali, menyusun dan mengembangkan konsep berlatih dengan memadukan pengalaman praktis dan pendekatan keilmuan, ssehingga proses berlatih dan melatih dapat berlangsung tepat, cepat, efektif, sehingga proses latihan tersebut selalu bercirikan antara lain: a.
Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif.
b.
Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek
c.
Pada setiap kali tatap muka harus memiliki tujuan dan sasaran
d.
Menggunakan metode tertentu
e.
Mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dan berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu ( pentahapan ), serta melakukan perencanaan yang tepat dan cermat. Selanjutnya, Harsono dalam Hadjarati ( 2009 : 26) menjelaskan latihan adalah
proses yang sistimatis dari berlatih secara berulang-ulang dengan kian hari menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihanya. Bertolak dari pernyataanpernyataan yang telah dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa latihan suatu aktifitas fisik yang dilakukan secara sistimatis untuk mendapatkan peningkatan dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Beberapa ciri-ciri dari latihan adalah sebagai berikut : a). Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu (pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang tepat dan cermat.
b). Proses latihan harus teratur dan progresif. Teratur maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan (kontinue). Sedangkan bersifat progresif maksudnya materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dari yang ringan ke yang berat. c). Pada setiap kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus memiliki tujuan dan sasaran. d). Materi latihan harus berisikan meteri teori dan praktek, agar pemahaman dan penguaasaan keterampilan menjadi relatif permanen. e). Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekananan pada sasaran latihan. Sukadiyanto (2005:7)
HASIL Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelatihan Zig-zag terhadap peningkatan Kelincahan pada pemain sepak bola SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua ratarata dengan menggunakan rumus (uji t). Hasil pengujian diperoleh thitung = 27. nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (221=21) diperoleh harga sebesar 1,72. Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar (thitung=27 > tdaftar = 1.72). berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jika thitung > tdaftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Zig-zag terhadap Kelincahan. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat dalam kurva berikut ini.
Ha
Ha
-1,72
1,72
27
PEMBAHASAN Sebelum
memberikan
latihan
maupun
melaksanakan
tes,
prosedur
pelaksanaannya diawali dengan pemberian pemanasan sekaligus dengan penjelasan tentang bentuk dan tujuan latihan serta memberikan contoh gerakan. Setelah itu, sampel melakukan gerakan yang dicontohkan. Proses pelatihan dengan menggunakan bentuk latihan Zig-zag memiliki pengaruh positif terhadap Peningkatan Kelincahan pada pemain sepak bola. Berdasarkan hasil penelitian pada tes awal Kelincahan, data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 39 dan skor yang terendah 48. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 44,86 dan nilai standar deviasi 2,62. Sedangkan pada hasil penelitian tes akhir kelincahan menunjukkan skor tertinggi 35 dan skor terendah 45. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 40,27 sedangkan nilai standar deviasi 3,12. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan posttest seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test one group design.
Dari hasil pengujian hasil pre-test dan post-test pada tes kelincahan menunjukkan harga thitung sebesar 27. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1,72. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa latihan Zig-zag memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan Kelincahan vertikal dalam olahraga sepak bola. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan Zig-zag terhadap peningkatan Kelincahan pada pemain Sepak bola dapat diterima dan terjawab.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan serta kajian teori yang telah diuraikan dengan hasil tes kelincahan Pada tes awal Kelincahan diperoleh nilai tertinggi 39 dan skor terendah adalah 48. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi kelincahan dengan rata-rata sebesar 44,86, varians 6,89, dan standar deviasi sebesar 2,62. Sedangkan pada tes akhir, nilai tertinggi 35 dan skor terendah 45. Setelah dilakukan analisis diperoleh frekuensi kelincahan rata-rata sebesar 40.27, varian 9.73 dan standar deviasi sebesar 3.12. Jika dilihat dan dibandingkan ternyata telah terdapat peningkatan hasil pada data yang diperoleh saat Post test. Hal ini diperkuat dengan pengujian analisis dimana nilai thitung = 27. nilai ttabel pada α = 0,05; dk = n-1 (22-1=21) diperoleh harga sebesar 1,72. Dengan demikian thitung lebih besar dari tdaftar (thitung=27 > tdaftar = 1.72). Berdasarkan criteria pengujian bahwa tolak H0 : jika thitung > tdaftar pada α = 0,05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Zig-zag terhadap kelincahan.
DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Rizal, Yusuf Hidayat, dan Sindhu Cindar Bumi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Ariawan, Dudut. 2012. Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Zig-Zag Run Terhadap Kelincahan Atlet Sepak Bola Usia 13-15 SSB Adiraga Putra Magelang. Skripsi. FIK. UNY Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan, (sebuah diktat. Yogyakarta: FIK UNY. Hadjarati, Hartono. 2009. Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Dasar. FIKK. UNG Junusul, Hairy. 2013. Latihan Zig Zag. Artikel. http://search.fastaddressbar.com/web. (Di unduh tanggal 26 februari 2013). Nurcahyo, Fathan. 2010. Pengaruh Latihan Kicking Motion Terhadap Jauhnya Tendangan Bola Dalam Permainan Sepakbola Siswa Ku 15 Tahun Di Ssb Selabora Fik Uny Pada Tahun 2010. Jurnal. FIK. UNY Refiater, Ucok Hasian. 2012. Hubungan Power Tungkai Dengan Hasil Lompat Tinggi. Jurnal. Volume 5 Nomor 3. Santosa, Dedi Joko Budi dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Saputra, 2002. Permainan Sepak Bola. http://search.fastaddressbar.com/web(Di unduh tanggal 26 februari 2013). Sukadiyanto. 2005. Pembinaan Kondisi Fisik Petenis. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Artikel. search.fastaddressbar.com/web.(Di unduh tanggal 26 februari 2013). Sukamto, Anto. 2012. Pengaruh Latihan Zig–Zag Run Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Jurnal. Competitor, Nomor 1 Tahun 4 Sunarto, Bambang dan Atmaja Budi Sarjana. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional