43
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, TEKANAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP SLACK ANGGARAN PADA PERBANKAN DI PEKANBARU Sri Mulyani Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Firdaus A. Rahman Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Abstract This study aimed to examine the effect of budgetary participation, budgetary pressure, organizational commitment and task complexity on budgetary slack in banking in Pekanbaru. Data obtained by sending questionnaires to the respondents intended. Analysis tools used in this study is multiple linear regression. The study population was the managers or banking leader. The research sample selected by nonprobability sampling in which the method used was purposive sampling. Based on the responses obtained from 37 samples, the results of this study suggest that participation in budgeting, budget pressures affecting budgetary slack, while the commitment of organization and complexity of the task does not significantly affect the budget slack. Keyword : budgetary participation, budgetary pressure, organizational commitment, task complexity, budgetary slack.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenis (1979) menyatakan anggaran bukan hanya rencana fungsional mengenai biaya dan pendapatan dalam suatu pusat pertanggungjawaban, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja serta motivasi. Supriyono (2001) menyatakan bahwa anggaran memiliki dua peranan penting yaitu sebagai perencanaan dan kriteria kinerja. Anggaran sebagai perencanaan berisi tentang rencanarencana keuangan organisasi dimasa yang akan datang, sedangkan anggaran sebagai kriteria kinerja berfungsi sebagai bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat dinyatakan secara formal.
Partisipasi penganggaran adalah proses penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran (M. Nafarin, 2004). Dalam penyusunan anggaran manajer perlu melibatkan bawahannya agar anggaran dapat disusun guna mempresentasikan kebutuhan seluruh anggota. Sehingga masalah yang sering muncul dari adanya keterlibatan manajer tingkat bawah/menengah dalam penyusunan anggaran adalah penciptaan budgetary Slack. Dimana biasanya dilakukan dengan meninggikan biaya atau dengan menurunkan pendapatan yang seharusnya agar anggaran mudah dicapai. Penilaian kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya terget anggaran akan mendorong bawahan untuk menciptakan
44
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
slack dengan tujuan meningkatkan prospek kompensasi atau reward. Slack anggaran merupakan perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksikan guna dapat dicapai kinerja yang baik. Adanya karakter dari masingmasing manusia yang berbeda, maka patisipasi anggaran sangat berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap slack. Semakin tinggi partisipasi yang diberikan kepada bawahan dalam penganggaran akan cenderung mendorong bawahan menciptakan Slack. Anggaran memiliki dampak langsung terhadap prilaku manusia. Hal ini dikarenakan, orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan kegelisahan atas laporan kinerja yang buruk sehingga anggaran sering kali dipandang sebagai penghalang kemajuan karir mereka. Menurut Wiener (1982) dalam Darlis (2001) komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dimana dapat mempengaruhi motivasi individu untuk melakukan suatu hal. Porter (1974) mengatakan bahwa individu yang memiliki komitmen organisasi akan dipandang positif dan berusaha berbuat terbaik dari organisasi sehingga slack anggaran dapat dihindari. Widiastuti (2006) mengemukakan bahwa kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur, membingungkan dan sulit. Kompleksitas tugas, cenderung akan menciptakan slack anggaran agar target anggaran perusahaan dapat dicapai. Penelitian sebelumnyayang dilakukan oleh Asriningati (2006) tetang pengaruh komitmen organisasi dan ketidakpastian
lingkungan terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Penelitiannya dilakukan pada perguruan tinggi swasta di daerah istimewa Yogyakarta. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif, tidak signifikan terhadap anggaran. Ikhsan (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran terhadap senjangan anggaran dengan menggunakan variabel pemoderasi. Penelitian ini menemukan bahwa bahwa partisipasi anggaran,ketidakpastian lingkungan dan ketidakpastian strategik secara bersamasama berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Amelia Veronica dan Komeng Ayu Krisnadewi (2008) menemukan bukti bahwa partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas mengenai slack anggaran dikabupaten Badung. Penelitian ini dilakukan pada bank perkreditan rakyat (BPR) dikabupaten Bandung dengan mengirimkan kuisioner kepada responden yang dituju. Hasilnya bahwa partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Sedangkan kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap slack anggaran. Sucipto (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada Bank Perkrteditan Rakyat (BPR) diprovinsi Riau sebagai variabel independen dan hasilnya menunjukkan bahwa keempat variabel berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
dengan membedakan objek yang diteliti. Penelitian ini perlu dilakukan karena masih terdapatnya perbedaan hasil temuan dari peneltian sebelumnya sehingga perlu diuji ulang dengan maksud untuk mendapatkan konsistensi dari teori yang digunakan. B. Perumusan Masalah Apakah partisipsi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi dan kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk membuktikan secara empiris pengaruh partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran. Manfaat penelitian ini adalah untuk d a s a r p e r t i m b a n ga n m a n a j e m e n dalam pengambilan keputusan dalam penyusunan anggaran serta bermanfaat untuk pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan anggaran. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programing) (Mulyadi,2001:448). Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun (Supriyono,2001) anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun bertujuan untuk membawa perusahaan untuk kekondisi tertentu yang
45
diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan. Sebelum perusahaan beroperasi, perlu adanya rencana berupa anggaran, sehingga jelas misi dan target yang akan dicapai pada periode berikutnya. Bagi pimpinan perusahaan, anggaran merupakan sarana untuk keperluan rencana, koordinasi, pengawasan dan pengendalian. Anggaran mempunyai beberapa manfaat menurut supriyono (2001:83) antara lain yaitu: a. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertangguangjawaban dalam jangka pendek. b. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek. c. A l a t ko m u n i ka s i re n c a n a ke pada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban. d. Alat untuk motivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. e. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya. f. Alat pengendalian para manajer. Menurut M. Nafarin (2004:12), Anggaran merupakan rencan tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitif dan umumnya dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”. Hasen dan Mowen (2001) mendefinisikan anggaran sebagai perencanaan keuangan untuk masa deoan yang memuat tujuan serta tindakan-tindakan yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah perencanaan keuangan masa depan suatu organisasi yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dalam jangka tertentu (biasanya satu tahun) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penyusunan anggaran oleh
46
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
perusahaan disebut dengan penganggaran. Pada dasarnya, penganggaran melibatkan banyak pihak, terutama para manajer dan eksekutif perusahaan diberbagai fungsi atau devisi seperti pemasaran, keuangan, operasional.
A. Slack Anggaran (budgetary slack) Slack anggaran didefinisikan sebagai perbedaan/selisih antarasumber daya yang sebenarnya dibutuhkan untuk melaksanakan sebuahpekerjaan dengan sumber daya yang diajukan dalam anggaran. Senjangan anggaran (budgetary slack) adalah perbedaan jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi(Anthony dan Govindaradjan, 2005). Slack anggaran terjadi karena bawahan memberikan informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah. Dalam keadaan terjadinya slack anggaran bawahan cenderung mengajukan anggaran dengan merendahkan pendapatan dan menaikkan biaya dibandingkan dengan estimasi terbaik yang diajukan, sehingga target akan mudah dicapai. Slack anggaran timbul bila manajer senjangan menetapkan terlalu rendah pendapatan atau menetapkan terlalu besar biaya (Hansen, 2001) Para peneliti akuntansi menemukan bahwa slack anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam menyusun anggaran (Yuwono,1999). Slack pada anggaran dapat dihilangkan bila manajemen puncak menentukan anggaran B. Partisipasi Penganggaran Partisipasi merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua
pihak atau lebih dimana keputusan tersebut dimasa yang akan datang mempunyai pengaruh terhadap mereka. Salah satu elemen penting dalam pengendalian manajemen adalah anggaran. Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya dana yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan. Anggaran (budget) adalah output dari penganggaran (budgeting). Anggaran pada dasarnya merupakan suatu dokumen perusahaan yang berisi rencana operasi yang dikuantitaskan melalui anggaran. Penganggaran adalah perencanaan keuangan suatu organisasi atau proses menyusun rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang (Nafarin, 2004:24). Penganggaran dilakukan untuk menjabarkan rencana/ tujuan jangka panjang perusahaan (rencana strategis dan program) kedalam rencana yang lebih operasional, yang menunjukkan bagaimana sumber-sumber suatu organisasi diperoleh dan digunakan selama jangka waktu tertentu. Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran disebut sebagai partisipasi. Salah satu fungsi dari partisipasi penganggaran adalah sebagai sarana komunikasi antara bawahan dan atasan, tidak hanya seputar masalah anggaran, tetapi juga isu lain yang terkait dengannya. sehingga partisipasi penganggaran adalah sebagai tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran. partisipasi merupakan suatu proses yang individu-individu didalamnya terlibat dan mempunyai pengaruh atas penyusunan target anggaran, yang kinerja akan dievaluasi dan mungkin akan dihargai atas dasar pencapaian target anggaran mereka. Partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat menghasilkan informasi yang lebih baik, karena partisipasi
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
bawahan dalam proses penganggaran akan memberikan informasi kesempatan kepada atasan untuk mendapatkan akses informasi lokal yang dimiliki bawahan. Di dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan aspek prilaku manusia terutama bagi pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran. jika bawahan yang berpartisipasi dalam proses penyusunan a n g g a ra n m e m p u nya i i n fo r m a s i khusus mengenai kondisi lokal, akan memungkinkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu kepentingan perusahaan. Namun sering keinginan atasan tidak sama dengan bawahan sehingga menimbulkan konflik diantara mereka. Oleh karena itu, penyusunan anggaran perlu menggunakan azas partisipatif. Anggaran partisipatif tidak berarti bahwa setiap manajer dapat memilih dengan bebas apa yang dia tuju dalam anggaran, namun anggaran partisipatif menyatakan bahwa manajer pusat mempertanggungjawaban untuk menjelaskan dan memberikan alasan mengenai anggaran yang diusulkan (Supriyono 2001). Menurut Brownell (1982) yang dikutip Sucipto (2009) partisipasi anggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Partisipasi banyak menguntungkan bagi suatu organisasi, hal ini diperoleh dari hampir penelitian tentang partisipasi. Partisipasi telah ditunjukkan berpengaruh secara positif terhadap sikap pegawai, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, dan meningkatkan kerja sama diantara manajer. Partisipasi anggaran pada sektor publik terjadi ketika antara pihak eksekutif, legislatif dan masyarakat bekerja sama bekerja sama dalam pembuatan anggaran.
47
C. Tekanan anggaran Tekanan anggaran yaitu perusahaan menjadikan anggaran menjadi satu faktor yang paling domiman dalam pengukuran kinerja bawahan Menurut Amelia Veronica dan Komeng Ayu Krisnadewi (2008). Dalam fungsinya sebagai alat perencanaan, anggaran dapat digunakan untuk merencanakan berbagai aktivitas suatu pusat pertanggungjawaban agar dalam pelaksanaan aktivitasnya sesuai dengan apa yang telah digariskan. Sering kali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen. Anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengendalian bila mana anggaran digunakan sebagai tolok ukur kinerja suatu pusat pertanggungjawaban. Jika dalam suatu organisasi anggaran merupakan faktor yang paling dominan dalam pengukuran kinerja bawahan, maka kondisi ini dinamakan tekanan anggaran atau budged emphasis. Ketika anggaran digunakan sebagai pengukur kinerja bawahan dalam suatu organisasi, maka bawahan akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan dua kemungkinan. Pertama, meningkatkan performance sehingga realisasi anggarannya lebih tinggi daripada yang ditargetkan sebelumnya. Kedua, melonggarkan anggaran pada saat penyusunan anggaran tersebut. Dengan melonggarkan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban dikatakan melakukan upaya slack. Penekanan seperti ini dapat memungkinkan timbulnya slack yang bertujuan meningkatkan prospek kompensasi. D. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi ialah sikap karyawan yang tertarik dengan tujuan, nilai dan sasaran organisasi yang ditunjukan dengan adanya penerimaan
48
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
individu atas nilai dan tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk berafiliasi dengan organisasi dan kesediaan bekerja keras untuk organisasi sehingga membuat individu betah dan tetap ingin bertahan diorganisasi tersebut demi tercapainya tujuan dan kelangsungan organisasi. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilainilai dan tujuan organisasi. Rendahnya komitmen mencerminkan kurangnya tanggung jawab seseorang dalam menjalankan tugasnya. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Sedangkan Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 155) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajad dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya).Edfan Darlis (2001) mendenifinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Mowday ,Porter, dan Steers (1982) yang dikutip Sopiah ( 2008) mengemukakan bahwa komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan 3 sikap yang saling berhubungan
terhadap organisasi dan atau profesi ,yang antara lain adalah: 1. Identifikasi (identification), yaitu pemahaman atau penghayalan terhadap tujuan organisasi. 2. Keterlibatan (involvement), yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan. 3. Loyalitas (loyality), yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempat 4. bekerja dan tinggal. Hasil penelitian Nouri dan Parker (1996) yang dikutip Darlis (2001) menyatakan bahwa hubungan partisipasi dan slack anggaran juga dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Tinggi rendahnya skor komitmen organisasi tercermin dari skor skala komitmen organisasi pada perawat. Skor yang tinggi menunjukan komitmen organisasi pada perawat tinggi dan skor yang rendah menunjukan komitmen organisasi pada perawat rendah. Komitmen pegawai pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Minner (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan antara lain : 1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kepribadian 2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan 3. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerjan, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan 4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruh
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan
E. Kompleksitas Tugas Kompleksitas tugas dapat didefinisikan sebagai pekerjaan/fungsi dari tugas itu sendiri. Pekerjaan seorang pekerja terdiri dari tugas-tugas yang tersusun dari subtugas-subtugas lebih kecil. Tugas diberikan atau diidentifikasi oleh pekerja. Masing-masing tugas memiliki awal dan akhir yang diketahui, yang pertama berisikan stimulus dan garis pedoman yang dikenal yang berkaitan dengan tujuan dan/atau tindakan yang diambil. Dilihat dengan cara ini, baik tugas besar atau subtugasnya (yang jelas lebih sederhana) dapat dianggap sebagai sebuah tugas. Kekompleksan tugas dapat dilihat dari: kemampuan mengulang, kemampuan menganalisa, kemampuan menentukan prioritas, jumlah jalur alternatif pelaksanaan tugas, pembaharuan hasil akhir,
49
jumlah tujuan dan ketergantungan konflik diantara mereka, ketidakpastian antara pelaksanaan dan tujuan, serta kondisi pelaksanaan tugas yang waktunya bervariasi. Widiastuti (2006) mengemukakan bahwa kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur, membingungkan, dan sulit. Individu dengan tugas kompleks cenderung akan menciptakan slack anggaran agar target anggaran perusahaan dapat dicapai. Studi ini meneliti pengaruh partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada perbankan di Pekanbaru. F. Penelitian-Penelitian Terdahulu Sebagai dasar yang melakukan penelitian, maka penulis menggunakan penelitian sebelumnya untuk dijadikan bahan acuan dan referensi dalam melakukan penelitian. Adapun penelitian sebelumnya yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 1. Penelitian terdahulu
No 1
2
Nama Peneliti
Sucipto (2009)
Amelia Veronica dan Komeng Ayu Krisnadewi (2008)
Judul penelitian
Pengaruh partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada BPR di provinsi riau Pengaruh partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi serta kompleksitas tugas terhadap bank perkreditan rakyat di bandung
Variabel yang digunakan
Variabel independen: Partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi. kompleksitas tugas. Variabel dependen: slack anggaran pada BPR Variabel independen: Partisipasi anggaran, Tekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas. Variabel dependen:slack anggaran pada BPR
Hasil Penelitian Signifikan Signifikan Signifikan
Signifikan
Signifikan Signifikan Signifikan
Tidak signifikan
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
50 No
Nama Peneliti
3
Ikhsan (2007)
4
Asriningati (2006)
Judul penelitian
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan menggunakan lima variabel pemoderasi
Pengaruhkomitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran (study kasus pada perguruan tinggi swasta di daerah istimewa jogja
Variabel yang digunakan
Variabel independen: Partisipasi anggaran, Variabel pemoderasi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, Ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian strategik Variabel dependen: Senjangan anggaran Variabel independen: Partisipasi anggaran, Komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan, Variabel dependen: senjangan anggaran
Hasil Penelitian
Dikatakan bahwa partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungandan ketidakpastian strategik secara bersama-sama berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa korelasi ini positif tidak signifikan terhadap senjangan anggaran.
Sumber: Rangkuman Penulis
G. Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh penyusunan anggaran melibatkan para manajer tingkat bawah ikut serta dalam pembuatan anggaran. Partisupasi anggaran menciptakan rasa bertanggungjawab kepada manajer tingkat bawah dan dapat meninggkatkan motivasi para manajer untuk menciptakan sasaran anggaran. Untuk mencapai sasaran anggaran dengan pendekatan
partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi dan kompleksitas tugas akan menciptakan suatu kesempatan para pihak yang terlibat yaitu slack anggaran. Dari rumusan masalah yang terjadi maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai acuan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada model penelitian di bawah ini:
Gambar 1. Model Penelitian
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
H. Hipotesis penelitian Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : H1: Partisipasi penganggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran. H2 : Tekanan anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran H3 : Komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran H4 : Kompleksitas tugas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran. H5 : Partisipasi anggaran, Tekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, Kompleksitas Tugas berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para manajer pada perusahaan perbankan baik bank pemerintah maupun bank swasta yang beroperasi dipekanbaru, secara individual yang disajikan sebagai unit analisis. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan nonprobability sampling dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling. Dari jumlah perusahaan perbankan tersebut, maka jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 37. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan mengunakan kuisioner. Yang secara langsung kepada responden yaitu para manajer yang bekerja pada posisi yang berbeda didalam masing-masing perbankan. Masing-masing bank dikirim 4 kuisioner sehingga total kuisioner yang disebarkan sejumlah 148 kuisioner. B. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
51
a. Partisipasi Penganggaran (X1) Menurut (Supriyono 2001) Anggaran partisipatif tidak berarti bahwa setiap manajer dapat memilih dengan bebas apa yang dia tuju dalam anggaran, namun anggaran partisipatif menyatakan bahwa manajer pusat mempertanggungjawaban untuk menjelaskan dan memberikan alasan mengenai anggaran yang diusulkan. Sehingga dapat dilihat seberapa berpengaruhnya terhadap slack anggaran. Peneliti ini menggunakan 6 item yang dikembangkan oleh Sucipto (2009) dan telah digunakan penelitian terdahulu yaitu Yuwono (1999), dan Darlis (2001). Setiap item pertanyaan yang dijawab dengan menggunakan metode pengukuran skala likert 1 sampai 4. Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan partisipasi pengganggaran yang dihadapi oleh manajemen, yaitu tingkat partisipasi penganggaran yang rendah untuk jawaban pada skala rendah dan sebaliknya tingkat partisipasi penggangaran yang lebih tinggi untuk jawaban skala tinggi.
b. Tekanan Anggaran (X2) Tekanan anggaran adalah penggunaan anggaran sebagai satu-satunya pengukuran kinerja para manajemen perbankan. Variabel ini diukur dengan instrumen Hoopwood (1972) yang terdiri dari 7 item yang dikembangkan Sucipto (2009), setiap item pertanyaan yang digunakan dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4 poin. Jawaban dari responden digunakan untuk menentukan tingkat tekanan anggaran. Tingkat tekanan anggaran yang rendah untuk skala rendah dan sebaliknya tingkat tekanan anggaran lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi. c. Komitmen Organisasi (X3) Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam diri karyawan perbankan untuk
52
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan perbankan sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan perbankan Mowday (1979). Instrumen komitmen organisasi juga berjumlah 9 item yang dikembangkan Benny (2007), setiap item pertanyaan yang dijawab dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4 poin. Jawaban komitmen organisasi yang rendah untuk skala rendah dan sebaliknya komitmen organisasi lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.
d. Kompleksitas Tugas (X4) Kompleksitas tugas adalah tugas yang tidak terstruktur, membinggungkan, dan sulit yang dihadapi oleh para karyawan perbankan Rizzo et al. (1970). Maka apakah kompleksitas tugas dapat mempengaruhi perbankan untuk melakukan slack anggaran. Instrumen kompleksitas tugas berjumlah 6 item yang dikembangkan oleh Sucipto (2009), setiap item pertanyaan yang jawabannya dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4 poin. Yang menggukur seberapa besar tingkat keterlibatan seorang manajer dalam penyusunan anggaran.
e. Slack Anggaran Slack anggaran adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksikan yang dibuat oleh para penyusun anggaran perbankan dalam penganggaran. Variabel ini diukur dengan instrumen Dunk (1993) yang terdiri dari 5 item pertanyaan. Yang dikembangkan oleh Sucipto (2009), Setiap item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4 poin. Jawaban slack anggaran yang rendah untuk skala rendah dan sebaliknya slack anggaran lebih tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.
C. Metode Pengumpulan Data Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuisioner. Serta pengembaliannya penelitian langsung yang turun kelapangan untuk mengumpulkan sesuai waktu yang telah disepakati kepada setiap responden pada perbankan-perbankan yang dijadikan sampel penelitian. Masingmasing kuisioner disertai dengan surat permohonan untuk mengisi kuisioner yang ditunjukkan kepada responden. Kuisioner terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu:”Sangat Setuju”(SS) diberi nilai 4. “Setuju”(S) diberi nilai 3. “Tidak Setuju”(TS) diberi nilai 2 dan nilai 1 untuk “Sangat Tidak Setuju”(STS). D. Analisis Data Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya di gunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung didalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Penganalisaan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Kualitas Data Sebelum pengujian dilakukan terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji kualitas data. Uji kualitas data perlu dilakukan ketepatan pengujian suatu hipotesis sangat tergantung dari kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Artinya, suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
jika datanya kurang rialible dan kurang valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data (Indriantoro dan supomo: 2002).
2. Analisis regresi linier berganda Penggunaan metode regresi linier berganda ini adalah untuk mengguji hipotesis yang mengatakan bahwa diduga ada pengaruh variabel independen (partisipasi penganggaran, tekanan a n g ga ra n , ko m i t m e n o rga n i s a s i , kompleksitas tugas) terhadapvariabel dependen yaitu slack anggaran baik secara parsial maupun simultan. Analisis berganda ini diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.00. Secara umum formulasi dari regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+e Keterangan: Y = slack anggaran A = Nilai intercept/constant b1-b5 = Koefisien regresi e = eror X1 = partisipasi penganggaran X2 = tekanan anggaran X3 = komitmen organisasi X4 = kompleksitas tugas
Koefisien determinasi (R2) adalah satu nilai statistik yang dapat digunakan
53
untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukkan variasi nilai variabel independen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasikan nilai variabel dependen. Selain itu, untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap slack anggaran digunakan uji F. Dengan uji F kita akan dapat memperoleh nilai Fhitung kemudian membandingkannya dengan F tabel pada taraf nyata (level of signifikan) 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menggambarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi dan kompleksitas tugas. Berdasarkan hasil kuisioner yang diterima, tabel V.2 ini memperlihatkan angka rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari variabel penelitian dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variable Penelitian
54
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
Pada tabel menunjukkan bahwa nilai terendah pada partisipasi penganggaran adalah 10 dan nilai tertinggi adalah 20. Adapun nilai rata-rata partisipasi penganggaran yang menyebabkan slack anggaran dari 65 responden adalah sebesar 15,34 dengan standar deviasi sebesar 1,955. Sedangkan tekanan anggaran nilai terendah adalah 16 dan nilai tertinggi adalah 25. Adapun nilai ratarata tekanan anggaran yang menyebabkan slack anggaran dari 65 responden adalah sebesar 21,09 dengan standar deviasi sebesar 1,835. Kemudian komitmen organisasi nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinggi adalah 32. Adapun nilai rata-rata komitmen organisasi yang menyebabkan slack anggaran dari 65 responden adalah sebesar 26,78 dengan standar deviasi sebesar 2,080. Dan pada kompleksitas tugas nilai terendah adalah 13 dan nilai tertinggi adalah 20. Adapun nilai rata-rata kompleksitas tugas yang menyebabkan slack anggaran dari 65 responden adalah sebesar 16,91 dengan standar deviasi sebesar 1,400. Sementara itu slack anggaran nilai terendah adalah 15 dan nilai tertinggi adalah 21. Adapun nilai rata-rata yang menyebabkan slack anggaran dari 65 responden adalah
sebesar 17,49 dengan standar deviasi sebesar 1,427. B. Uji Kualitas Data Pengujian kualitas data yaitu pengujian validitas dan reabilitas data yang dugunakan. Imam Gonzali (2001) menyatakan bahwa kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Pengujian validitas digunakan secara keseluruhan terhadap seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Sedangkan pengukuran reabilitas menggunakan teknik untuk menguji kelayakan terhadap kosistensi seluruh skala yang digunakan.
a. Uji Validitas Validitas data ditentukan oleh proses pengukuran yang kuat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan mempunyai Validitas yang kuat apabila instrumen tersebut menguku apa sebenarnya diukur. Uji validitas data digunakan untuk mengetahui item-item yang ada dalam kuisioner mampu mengukur pengaruh yang didapat dalam penelitian ini. Hasil pengukuran validitas dapat dilihat pada tabel V.3 sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Data
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
Hasil pengujian validitas yang disajikan pada tabel dapat dilihat bahwa skor masing-masing butir dan skor total (pearson correlation) menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada level 0,01 sehingga seluruh kuisioner dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik reability analysis dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar: <0,6 tidak realibel, 0,6-0,7 acceptable, dan >0,8 sangat baik. Hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
55
Pada pengujian realibilitas yang disajikan pada tabel 4 menunjukkan tidak ada koofisien cronbach alphayang kurang dari 0,60. Sehingga, instrument tersebut reliable untuk digunakan.
c. Analisis Data Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi dan kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada perbankan dipekanbaru. hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan softwere SPSS versi 17.00.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Data
Dari output persamaan regresi dapat dilihat bahwa variabel independen yang dimasukkan kedalam model adalah kompleksitas tugas (KomplTug), tekanan anggaran (Penangg), komitmen organisasi (Komorg), partisipasi penganggaran (PP) dan tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Sedangkan metode regresi menggunakan ENTER.
56
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
R square (R2) atau kuadrat R menunjukkan korelasi determinasi. Angka ini akan diubah berbentuk persen artinya, persentase sumbangan variabel partisipasi penganggaran (PP), tekanan anggaran (Penangg), komitmen organisasi (Komorg), kompleksitas tugas (KomplTug), dengan slack anggaran (SA) sebesar 23,1% Nilai ini menunjukkan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adjust R Square inilah yang digunakan untuk menggukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen, sedangkan sisanya sebesar (100%-23,1%= 76,9 % di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model ini.
Nilai-nilai pada output di atas kemudian dimasukkan kedalam persamaan regresi sebagai berikut: Slack anggaran=: 9,115 -0,195 PP+0,288 penangg+0,146 komorg+0,082 kompltug. Arti angka-angka pada persamaan diatas adalah sebagai berikut: - Nilai konstanta (a) adalah 9,115 artinya, jika partisipasi penganggaran (PP) bernilai 0 (nol) maka bernilai positif yaitu 7,180. - Nilai koefisien regresi variabel X1 partisipasi penganggaran (PP) bernilai negatif yaitu -0,195 ini dapat diartikan bahwa setiap penurunan partisipasi anggaran (PA) sebesar 1 maka akan terjadi peningkatan slack anggaran
Standar error of the estimate adalah ukuran kesalahan yang diperoleh adalah sebesar 1,251. Artinya, kesalahan dalam memprediksi slack anggaran sebesar 1,251 dimana makin kecil nilai SEE ini maka akan membuat model regresi ini semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Coefficientsa
(SA) sebesar 0, 144. - Nilai koefisien regresi variabel X2 tekanan anggaran (penangg) bernilai positif yaitu 0,288 ini dapat diartikan bahwa setiap peninggkatan tekanan anggaran (penangg) sebesar 1 maka akan terjadi peningkatan slack anggaran (SA) sebesar 0,288.
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
- Nilai koefisien regresi variabel X3 komitmen organisasi (komorg) bernilai positif yaitu 0,146 ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan komitmen organisasi (komorg) maka akan terjadi penurunan slack anggaran sebesar 0,146. - Nilai koefisien regresi variabel X4 kompleksitas tugas (kompltug) bernilai positif yaitu 0,082 ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan kompleksitas tugas (kompltug) sebesar 1 maka akan terjadi peningkatan slack anggaran (SA) sebesar 0,082. d. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent yaitu partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi dan kompleksitas tugas secara bersama-sama (simultan) dapat mempengarhi variabel dependen yaitu slack anggaran. Hasil uji F terhadap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS 17.00 adalah sebagai berikut:
57
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa uji F menghasilkan nilai F hitung sebesar 5,801dengan tingkat signifikan 0,001. Karena tingkat probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya secara bersama-sama partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas mempunyai pengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan secara simultan antara partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas terhadap slack anggaran pada perbankan di pekambaru. 2. Uji hipotesis secara parsial Uji t digunakan untuk mengetahui secara parsial pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, dengan pengambil keputusan berdasarkan probabilitas. Hasil uji t terhadap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 adalah sebagai berikut:
58
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
1. Partisipasi Penganggaran (X1) Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel diatas maka diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi kostanta dan variabel independen. Nilai hitung untuk variabel partisuipasi penganggaran (PP) diperoleh sebesar -2,240 dengan taraf signifikan 0,029 (<0,05), dengan demikian Ho ditolak. Dikarenakan nilai t hitungnya negatif dan signifikan jauh di bawah 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap slack anggaran. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Sucipto (2009) dan mendukung penelitian yang dilakukan Veronica dan komeng (2008) yang menyatakan semakin besar kesempatan karyawan bawahan (menejer atau karyawan level bawah) dalam penyusunan anggaran akan semakin besar juga kesempatan mereka dalam menciptakan slack anggaran atau slack anggaran makin tingggi. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa partisipasi dalam anggaran mempunyai hubungan yang positif dengan pencapaian tujuan organisasi, selain itu partisipasi anggaran
juga sebagai sarana komunikasi antara bawahan ke atasan (arah komunikasi ke atas) yang tidak hanya seputar masalah anggaran tetapi juga isu lain yang terkait namun karna kererlibatan individu dalam proses penganggaran tersebut maka akan terdapat banyak masukan dan kepentingan banyak pihak sehingga akan tercipta slack atau konflik kepentingan dalam manajemen perusahaan. Hal ini, sesuai dengan agency theory, dimana dalam teori ini menjelaskan ada dua kepentingan dalam perusahaan atau organisasi yaitu pemilik dan pengelola/ manajemen, dimana masing-masing pihak akan melakukan atau membuat keputusan yang menguntungkan bagi masing-masing pihak. Dengan menguji secara empiris bahwa partisipasi anggaran terjadi karena bawahan memberikan informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah danPartisipasi dalam anggaran dapat menghasilkan informasi yang lebih baik, karena partisipasi bawahan dalam proses penganggaran akan memberikan informasi kesempatan kepada atasan untuk mendapatkan akses informasi
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
lokal yang dimiliki bawahannya. Sehingga dapat diartikan partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran.
2. Tekanan anggaran Nilai t hitung untuk variabel tekanan anggaran (penangg) diperoleh sebesar 3,067 dengan taraf signifikan 0,003(<0,05), dengan demikian Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap slack anggaran. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sucipto (2009) dan Amelia Veronoca dan Komeng (2008). Bila mana dalam perusahaan terdapat keadaan, yaitu anggaran yamg merupakan satu faktor yang paling dominan dalam mengukur kinerja bawahan, terhadap tekanan anggaran. Yang mana kinerja bawahanya sangat ditentukan dan disebabkan oleh bawahan yang ingin meningkatkan prospek kompensasinya sehingga akan berusaha memperoleh variance yang menguntungkan dengan cara melakukan slack. Ketika anggaran digunakan sebagai pengukur kinerja bawahan dalam suatu organisasi, maka bawahan akan berusaha meningkatkan kinerjanya dengan dua kemungkinan. Pertama meningkatkan performance sehingga realisasi anggaran lebih tinggi dari pada yang ditargetkan sebelumnya. Kedua, tekanan anggaran pada saat penyusunan anggaran tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan tekanan anggaran berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. 3. Komitmen Organisasi Nilai t untuk variabel komitmen organisasi (komorg) diperoleh sebesar 1.534dengan taraf signifikan 0,130 (>0,05),
59
dengan demikian Ho diterima. Karena nilai t hitungnya positif dan signifikansinya jauh diatas 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Hasil penelitian ini tidak mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Sucipto (2009) dan Amelia Veronica dan Komeng (2008) yang berhasil membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap slack anggaran. Terjadi perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu mungkin disebabkan karena perbedaan pola fikir responden dan penilaian responden terhadap suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden pada penelitian ini mendukung atau menerima terjadinya perubahan dalam organisasi di mana tempat mereka sebagai suatu yang mestinya terjadi. Mengingat bahwa setiap perbankan harus menghadapi timbulnya persaingan, dan perkembangan teknologi yang tinggi, maka mau tidak mau komitmen organisasi harus dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan organisasi tersebut. hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak menjadi penyebab perbankan melakukan slack anggaran. Hal tersebut menyatakan bahwa komitmen dalam organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan pencapaian tujuan organisasi serta lebih mengutamakan kepentingan organisasi maka akan berusaha mempertahankan keanggotaanya tersebut. Hal ini akan mengurangi kecenderungan menciptakan slack anggaran terhadap organisasi. Sehingga dapat diartikan komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran dan sebaliknya jika seseorang yang komitmen organisasinya rendah cenderung menciptakan slack anggaran karena
60
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
alasan rasional untuk mempertahankan kepentingan pribadinya. Adapun faktor-faktor yang memp e n ga r u h i ko m i t m e n o rga n i s a s i yaitu: faktor personal (usia, tingkat pendidikan,pengalaman kerja) karakteristik pekerjaan (lingkup jabatan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan) karakteristik struktur ( besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi) pengalaman kerja. Dengan demikian pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Hal ini mengidentifikasikan bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap slack anggaran, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Dalam literatur, individu dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal yang penting. 4. Kompleksitas Tugas Nilai t hitung untuk variabel kompleksitas tugas (komtug) diperoleh sebesar 0,589 dengan taraf signifikan 0,558 (>0,05), dengan demikian Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sucipto (2009), tetapi mendukung hasil penelitian Amelia Veronica dan Komeng (2008). Yang menyatakan bahwa semakin besar kompleks pekerjaan yang diterima karyawan bawahannya (menejer level bawah) semakin besar, maka semakin besar pula kesempatan mereka dalam menciptakan slack anggaran. Dalam literatur, kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak tersetruktur, membingungkan dan sulit. Individu dengan tugas kompleks cenderung akan menciptakan slack anggaran dengan tujuan
agar target anggaran dapat dicapai, hal ini dilakukan karyawan agar saat dievaluasi oleh manajer kinerjanya karyawannya akan terlihat baik. Sebaliknya, jika individu tidak menghadapi tugas yang kompleks tersebut akan yakin bahwa target anggaran akan di capai sehingga akan cenderung tidak mencipakan slack anggaran. Yang artinya, para manajer mengetahui dengan jelas atas tugas apa yang akan dilakukannya, serta tidak mengalami kesulitan dalam melakukan tugas dan dapat melakukan tugasnya dengan baik. KESIMPULAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas terhadap slack anggaran dengan sampel perbankan di pekanbaru. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Partisipasi penganggaran, tekanan anggaran, komitmen organisasi, kompleksitas tugas mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap slack anggaran. 2. Secara parsial partisipasi penganggaran, te ka n a n a n g ga ra n m e m p u nya i pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran, sedangkan komitmen organisasi dan kompleksitas tugastidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap slack anggaran.
B. Saran- saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut: 1. Peneliti yang akan datang diharapkan menggunakan populasi dan sampel yang lebih luas, karena penelitian
Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan... (Sri Mulyani & Firdaus A. Rahman)
ini hanya dilakukan pada perbankan pemerintah dan perbankan swasta yang ada dipekanbaru riau, sebaiknya diperluas ke perusahaan-perusahaan yang ada dipekanbaru. 2. Untuk peneliti yang akan datang hendaknya menambah atau mengganti variabel independen karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi slack
61
anggaran, seperti asimetri informasi, ketidakpastian lingkungan dan ketidakpastian strategi. 3. Penelitian selanjutnya hendaknya mengambil lokasi pada jenis perusahaan yang lain atau jenis perusahaan yang sama pada daerah lain agar dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Asriningati. 2006. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran (Study Kasus pada Perguruan Tinggi Swasta di Jogjakarta). Jogjakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas. Anthony, Robert, N,Vijaya Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Adisaputro, G, Asri. 1996. Anggaran Perusahaan. Jogjakarta: BPFE Jogjakarta. Afiani, nur, dina. 2010. Partisipasi Anggaran, Tekanan anggaran, Asimetri Informasi Terhadap Senjangan Anggaran Pada Instansi Pemerintahan Daerah (Studi Pada Instansi Pemerintahan Daerah Kabupaten Semarang). Semarang: Skripsi Universitas Dipenegoro. Bank Indonesia. 2010. Daftar Alamat Perbankan. Pekanbaru. Cristina vitha. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk, Jawa Barat. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Darlis, Edvan. 2001. Analisis Pengaruh Orientasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Senjangan Anggaran. Bandung: Simposium Nasional Akuntansi IV Kompartemen Akuntan Pendidikan Ikatan Akuntan Indonesia. Ghozali, imam. 2001. Aplikasi Analisis Multiovariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hansen dan Mowen. 2001. Akuntansi Manajemen, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi& Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Ihsan. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangn Anggaran Dengan Menggunakan Lima Variabek Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Iksan Arfan dan Ishak Muhamad. 2005. akuntansi keprilakuan(Fungsi Perencanaan Laba dan Anggaran, Prilaku Terhadap Proses penyusunsn). Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2001. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Nazir. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
62
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 18 No. 1 Juni 2012
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Priyatno, Duwi. 2008. 5 jam belajar olah data dengan SPSS17,00. Yogyakarta: Andi. Rudianto. 2009. Penganggaran (Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran). Jakarta: Erlangga. Robbins SP dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Santoso, Singgih. 2008. SPSS Statistik Prametrik. Jakarta: Elex Media Kompotindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Supriyono, R, A. 2001. Akuntansi Manajemen1, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Sucipto. 2009. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan anggaran, Komitmen Organisasi, Kompleksitas Tugas Terhadap Slack Anggaran. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Stephen.P.Robbins. 2001. Prilaku Organisasi. Edisi 8, Jilid 1. Jakarta: Pt. Prenhallindo. Veronika, Amelia, dan Krisnadewi, KA. 2008. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Tekanan anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Slack Anggaran Pada BPR di Kabupaten Badung. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Udayana. Yuono. 1999. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 1, No 1, Surakarta.