Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2302 - 2663
PENGARUH OTORITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SEKOLAH DI KOTA MATARAM Abdul Kadir Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram
[email protected]
ABSTRACT The school management effectiveness is significantly influenced by the role of local leaders, the school committee who runs its roles functionally, positive supports delivered by virtual teams and effective decisions made by the principal. 100 principals and 300 senior teachers of primary schools had filled out questionnaires.The data then analyzed statistically by applying path analysis. Research reveals that there are positive direct effects among the variables tested and it can be viewed from two major paths. Firstly, the school management effectiveness is directly influenced by the roles of local leaders, functioned school committee, supports by virtual team and decision making. Secondly, decision making directly influenced also by the roles of local leaders, functioned school committee, and supports by virtual team. It implies that the school management proved its effectiveness when attained direct positive roles from local leaders, functioned school committee, supports by virtual team and effective decision making handled by the principal. Key Words: school management, local leaders, school committee, virtual teams, decision making.
PENDAHULUAN Keberhasilan pengelolaan se-
cukup dari kepala sekolah untuk membuat
keputusan-keputusan
buah sekolah banyak ditentukan
penting dalam
oleh keputusan yang diambil kepala
jaannya.
rangkaian
peker-
sekolah. Keputusan-keputusan kecil
Pengambilan keputusan terse-
maupun besar akan menentukan
but turut pula dipengaruhi faktor-
langkah dan arah penyelenggaraan
faktor lain seperti local leaders yang
persekolahan selanjutnya. Semua
dengan
kekuasaan
itu membutuhkan rasionalitas yang
ruhnya
turut
http://ojs.jpeb.net
dan
berperan
pengamenjadi
28
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
pemicu
bagi
terselenggaranya
pengambilan
ISSN: 2302 - 2663
keputusan
kepala
pengelolaan pendidikan yang baik.
sekolah. Demikian pula pengaruh
Virtual team yang memanfaatkan
faktor-faktor lain seperti pemimpin
kemajuan ilmu dan teknologi guna
lokal yang dengan kekuasaan dan
memberikan
berupa
pengaruhnya turut menjadi pemicu
premis-premis atau data kongkrit
bagi terselenggaranya pengelolaan
tentang situasi terkini sesuai dengan
pendidikan yang baik.
dukungan
pengalaman dan pemahamannya. Serta komite sekolah sebagai mitra dengan
empat
fungsinya
KAJIAN TEORITIK
turut
Munculnya elit-elit lokal yang
mewarnai pengambilan keputusan
sekaligus
kepala sekolah yang sehat dan
pemimpin lokal yang memanfaatkan
rasional.
demikian,
kekuasaan dan pengaruhnya turut
keberadaan mereka bagaikan dua
bermain dalam bidang pendidikan
sisi
(Guthrie dan Schuermann, 2010).
mata
intensitas
Namun
uang.
Sisi
dukungan
sejatinya, tersebut
sebagai
pemimpin-
Pemimpin-pemimpin
formal
baik
berpotensi membangun kapasitas
pemimpin
sekolah dalam mencapai tujuannya
pemimpin lokal informal terkadang
dengan sukses dan efektif.
membuat
Pada
lokal
lokal
maupun
kepala
sekolah
dalam
membuat
sisi lain, kehadiran mereka justru
kebingungan
menjadi bumerang bagi sekolah
keputusan ketika terlibat di sekolah
karena
dengan
memberikan
tekanan-
tekanan yang kadang bertentangan
pribadi
(Taruna, 2002).
dengan tujuan sekolah. Berangkat
kepentingan
Kondisi
dari
fenomena-
dengan
leadersyang
ini
peran
bertentangan positif
efektif
local
sebagaimana
fenomena
di
atas,
pengkajian
secara
mendalam
tentang
dikemukakan oleh Gamage (2002)
pengelolaan sekolah yang efektif
bahwa participation must focus on
sangat perlu dilakukan khususnya
the
dalam
communities
kaitannya
http://ojs.jpeb.net
dengan
creation
of that
new
school
challenge
the
29
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
strategies
for
institutional
ISSN: 2302 - 2663
deve-
diundang rapat, atau untuk tanda
lopment adopted in the past; atau
tangan laporan penggunaan dana
membantu mengembangkan kuali-
BOS. Keberadaan Komite Sekolah
tas hidupindividu dan masyarakat
yang demikian sangat bertentangan
(Blair,
men-
dengan undang-undang. Sejatinya,
ciptakan kesepakatan tentang sasa-
komite sekolah berperan aktif selain
ran, prioritas dan strategis (Yulk,
sebagai advisory agency, controlling
2003); kepemimpinan lokal hendak-
dan supporting agency juga sebagai
lah mampu menceritakan (telling),
mediatoryang
menjual
kepala sekolah dalam mengambil
2001);
membantu
(selling),
berpartisipasi
dapat
membantu
(participating) dan mendelegasikan
keputusan-keputusan
(delegating) (Brophy, 2007); bahkan
(Depdiknas, 2002;Sumintono, 2007;
memainkan peran dalam hal-hal
Mulyasa, 2007; Ausaid, 2010).
political, managerial and community (Kerslake, 2007). Di sisi
strategis
Demikian pula menurut Davis (1995) bahwa fungsi komite sekolah
lain,
fungsi komite
dapat berupa hal-hal yang lebih luas
masih belum maksimal di beberapa
yaitu
sekolah. Penyelenggaraan Manaje-
segala sumber daya yang ada.
men Berbasis Sekolah masih terasa
Sedangkan menurut Arsteyn (1966)
timpang.Setelah digulirkannya dana
bahwa bentuk
Bantuan
Sekolah,
disalurkan melalui negosiasi antara
fungsi komite sekolah hanya berupa
pemegang kekuasaan dan masya-
stempel dan tanda tangan. Hal ini
rakat. Sepakat memikul tanggung
disebabkan
jawab
Operasional
karena
selama
ini
meningkatkan
dalam
penggunaan
partisipasi dapat
perencanaan
komite sekolah hanya terlibat pada
pengambilan
aspek finansial melalui iuran komite
bersama-sama. Aturan ditentukan
sekolah.
melalui mekanisme take and give,
Terlebih
lagi
di
Kota
keputusan
dan
secara
Mataram yang telah memberlakukan
sehingga
diharapkan
tidak
pendidikan gratis. Komite Sekolah
mengalami
perubahan
secara
hanya
sepihak. Hal ini dapat ditemukan
hadir
ke
http://ojs.jpeb.net
sekolah
ketika
30
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2302 - 2663
pula dalam Covey (1994) bahwa
Penggunaan alat komunikasi yang
kemitraan adalah jenis hubungan
berbasis
antardua
dimanfaatkan
atau
dengan
beberapa
sifat-sifat
pihak
dasar
(jangka
jaringan
internet
untuk
komunikasi
tertulis dan berkaitan dengan data
panjang, berorientasi pemecahan
yang
persoalan bersama/tujuan bersama,
Kebiasaan baik ini akan menjadi
dilandasi nilai-nilai luhur dan saling
salah satu wadah potensial untuk
bergantung).
menggerakkan opini dan kepedulian
Selanjutnya, tim kerja yang
perlu
dijadikan
rujukan.
terhadap dunia pendidikan. Bagi
solid akan memberikan arahan yang
kepala
memadai bagi kepala sekolah dalam
masukan berharga dalam upayanya
mempertimbangkan,
mengumpulkan premis-premis yang
menentukan,
sekolah
dapat
dan memutuskan setiap kebijakan
turut
yang
dengan
pengambilan keputusan yang tepat
Virtual
terkait dengan pengelolaan sekolah
berkenaan
pengelolaan teamyang
sekolah. saling
berhubungan
menentukan
menjadi
dalam
yang menjadi tanggung jawabnya.
Media
Peran local leaders, fungsi
informasi dan telekomunikasiseperti
komite sekolah dan dukungan virtual
situs-situs jejaring sosial seperti
teams membantu kepala sekolah
facebook,
tweeter,
blackberry
dalam
messager,
yahoo
messager,
Keputusan-keputusan besar mau-
melalui
media
whatsapp
elektronik.
dan
keputusan.
Pola
pun kecil yang terkait pengelolaan
paling
sekolah. Keputusan yang baik, kuat
banyak dan sering dilakukan oleh
dan sehat hendaknya mendapat
kepala-kepala
dukungan instrumental positif dari
komunikasi
lainnya.
membuat
virtual
yang
sekolah
di
Kota
Mataram adalah dengan menggu-
variabel-variabel
nakan pesawat telepon dan telepon
sekolah tidak akan dapat membuat
seluler. Komunikasi dengan alat-alat
keputusan yangmemadai dan kuat
elektronik
bilamana mendapat tekanan dari
ini
selain
mudah
dioperasikan, juga biaya murah.
http://ojs.jpeb.net
berbagai
pihak
lain.
bahkan
Kepala
kepala
31
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
melanggar
(1990), mengemukakan bahwa “the
keputusan yang telah disepakati
rational choice theorists believe in
sebelumnya.
the universality of the self-interested
sekolah
cenderung
Sebagaimana
dikemukakan
and
utility
maximizing
(rational)
decision
makers.
oleh Hoy dan Miskels (2010) bahwa
individual
pengambilan
adalah
However, this core assumption is
dalam
modified and qualified in many
kegiatan
keputusan
kepala
sekolah
melaksanakan memutuskan sesuatu
versions
dengan terlebih dahulu mengikuti
Particularly, the institutional rational
langkah-langkah seperti memahami
choice theorists emphasize the role
landasan pemilihan
of social structures (institutions) in
netapkan
rational
sasaran,
constricting
pemecahan
masalah,
individual choices and behaviors”.
menetapkan model dan metode,
the
choice.
dan
tujuan
melakukan
alternatif, me-
of
rationality
Sedangkan
menurut
Allison
(1999)
bahwa
mengevaluasi kualitas pengambilan
dan
keputusan
keputusan-keputusan yang biasa-
strategi
dan
menggunakan
pengambilan
Zelikov
of
keputusan
nya dibuat oleh organisasi bagi si
sehingga keputusannya mempenga-
individu, yaitu: menetapkan fungsi-
ruhi efektivitas pengelolaan sekolah.
nya, yaitu ruang lingkup serta sifat
Pengambilan keputusan pada
umum
dari
pada
tanggung
dasarnya merupakan salah satu
jawabnya; membagikan wewenang,
komponen
sangat
yakni menetapkan siapa yang harus
manajemen
diberi kekuasaan untuk membuat
fundamental
penting dalam
dan
pendidikan serta berpengaruh pada
keputusan
keberhasilan
(Robins,
individu; dan menentukan batas-
1994). Hess dan Siciliano (1990)
batas lainnya terhadap pilihannya
mengemukakan
yang
pendidikan
bahwa
“decision
koordinir
and
beberapa
alternatives
consistent with a goal.” Newstrom
http://ojs.jpeb.net
lanjut
diperlukan
making is the process of selecting implementing
lebih
bagi
untuk
kegiatan-kegiatan individu
di
si
mengdari dalam
organisasi itu.
32
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Ahli lain berpendapat bahwa
dan
ISSN: 2302 - 2663
dipertanggungjawabkan
oleh
pengambilan keputusan merupakan
kepala sekolah sebagai salah satu
“the process of generating and
bentuk unjuk kerja. Thelbert dan
valuating alternatives and making
Roe
choices
mengatakan bahwa the principal
among
them,”
(Mondy,
Sharplin dan Filippo,1998). Sementara itu, Schermerhorn, Hunt dan Osborn
(2005)
mengemukakan
bahwa “decision making is the process of choosing a course of action for dealing with a problem or
(1986)
dengan
tegas
was the person identified as being responsible
for
exerting
this
leaderships. Hoy dan Miskels (2001) mengklaim bahwa cara memandang efektif
tidaknya
sebuah
sekolah
opportunity.” Luthans (1995) juga
tergantung sungguh pada patron
mengemukakan
sekolah. Sebab, sebuah sekolah
bahwa
“decision
making is almost universally defined
dibandingkan
as choosing between alternatives”
lainnya memiliki tingkat kesuksesan
atau “the selection of
prefered
yang berbeda, walaupun dengan
course of action from two or more
jumlah siswa yang sepadan.Guthrie
alternatives.”
Salusu
dan Schuermann (2010) menulis
(1996) memberikan batasan bahwa
bahwa semua yang ditunjukkan oleh
pengambilan
sekolah tersebut adalah prestasi
Sedangkan keputusan
sebagai
proses memilih suatu alternatif, cara bertindak efisien
dengan sesuai
demikian
metode
situasi.
dalam
yang
Dengan
memilih
suatu
alternatif atau gabungan alternatif harus dipilih solusi yang mempunyai kerugian paling sedikit dan paling menguntungkan
serta
tidak
lolaan
efektivitas
sekolah
penge-
merupakan
hasil
kerja civitas akademik di sekolah
http://ojs.jpeb.net
sekolah
yang juga merupakan value added (nilai tambah) bagi sekolah dalam upayanya
meningkatkan
kualitas
pengelolaan dan hasil pendidikan di sekolah. Sedangkan
hasil
penelitian
Porter, Goldring dan Murphy (2006) mengemukakan
menimbulkan masalah baru. Terakhir,
dengan
bahwa
keberha-
silan sebuah pengelolaan satuan pendidikan ketercapaian
ditentukan
oleh
memenuhi
standar
yang tinggi pada hasil belajar siswa,
33
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
kurikulum yang dikembangkan dan
lebih sederhana secara spesifik.
dilaksanakan dengan teliti, kualitas
Stonner,
Freeman
pembelajaran,
1996)
mengatakan
koneksi
budaya
dengan
belajar,
dan
Gilbert, bahwa
masyarakat
efektivitas sebagai kapasitas suatu
eksternal, akuntabilitas kinerja yang
organisasi untuk memperoleh dan
sistematis, perencanaan yang memadai, penerapan yang bertujuan, dukungan
dari
advokasi,
berbagai
pihak,
komunikasi
dan
monitoring yang dilakukan secara terus-menerus.
Senada
dari
segi
sumber
dayanya
yang langka dan berharga sepandai mungkin
untuk
mengejar
tujuan
operasi dan operasionalnya.
dengan
pendapat tersebut, efektivitas yang ditinjau
memanfaatkan
METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan
produk
didefinisikan sebagai sejauh mana
dalam
sebuah sekolah mewujudkan tujuan-
penelitian kuantitatif dengan jenis
tujuannya
Ber-
penelitian asosiatif yang bermakna
dasarkan pengertian tersebut efek-
bahwa penelitian ini menganalisis
tivitas sebagai produk didasarkan
faktor-faktor dominan yang mem-
pada
tujuan
pengaruhi pengambilan keputusan
suatu organisasi maupun lembaga.
kepala sekolah dalam kaitannya
Sementara
(1980)
dengan
efektivitas
memandang efektivitas organisasi
sekolah
di
(Robins,
tingkat
1994).
pencapaian itu,
Steers
dari segi proses. Efektivitas
suatu
kerjaan dengan benar. Maksudnya, efektivitas sebagai proses meng-
pimpinan
bagaimana dapat
Kota
ini
adalah
pengelolaan Mataram.Data
diperoleh dari hasil angket yang sebagai
proses berarti melaksanakan pe-
gambarkan
penelitian
seorang
memanfaatkan
segala sumber daya dan fasilitas yang ada atau dimiliki agar personil
sudah diujicobakan sebelumnya dari sampel 100 orang kepala sekolah dan 300 orang guru sebagai rater. Data
hasil
dengan statistik analysis. koefisien
penelitian
dianalisis
menggunakan parametrik Tingkat jalur
analisis
model
path
signifikansi
digunakan
uji
t.
dapat melaksanakan tugas yang
http://ojs.jpeb.net
34
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Sebelum
pengujian
hipotesis,
diamati
dalam
penelitian
sebelum
yang
dilakukan uji persyaratan analisis; uji
dilakukan
normalitas, regresi, dan linie-ritas.
analisis
Analisis data dilakukan pada taraf
pemusatan data yang meliputi: nilai
signifikansi 0,05 dan 0,01.
rata-rata hitung, modus dan median,
jalur
perhitungan
berupa
ukuran
serta ukuran penyebaran data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
meliputi range, standar deviasi dan
Hasil pemaparan statistik atas beberapa variabel yang diukur atau Deksripsi n Valid Mean Median Modus Std. Deviasi Varian Maksimum Minimum Range
Y 100 127,18 126,50 124,50 18,52 343,02 166 75 91
varians data disampaikan dalam tabel berikut.
X4 100 129,146 128,00 123,91 17,76 315,51 168 83 85
X1 100 114,37 113,46 109,75 16,08 258,02 150 69 81
X2 100 104,22 103,72 101,50 19,11 361,69 144 50 94
X3 100 102,57 105,50 103,93 3,64 13,25 109 94 15
Tabel 1. Rangkuman Statistik Sederhana Setiap Variabel
Perhitungan hubungan kausal antarvariabel bahwa
penelitian
semua
diketahui
variabel eksogen
terhadap
efektivitas
sekolah (Y) sebesar = 0,23. Ketiga, dukungan
virtual
dalam penelitian ini secara nyata
berpengaruh
berpengaruh
terhadap
terhadap
langsung variabel
positif endogen.
pengelolaan
sekolah
langsung
efektivitas (Y)
team
(X3) positif
pengelolaan
sebesar
=
0,22.
Pertama,peran local leaders (X1)
Keempat, pengambilan keputusan
berpengaruh
positif
kepala sekolah (X4) berpengaruh
pengelolaan
langsung positif terhadap efektivitas
sekolah (Y) sebesar = 0,22. Kedua,
pengelolaan sekolah (Y) sebesar =
fungsi
(X2)
0,54. Kelima, peran local leaders
positif
(X1) berpengaruh langsung positif
terhadap
langsung
efektivitas
komite
berpengaruh
sekolah langsung
http://ojs.jpeb.net
35
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2302 - 2663
terhadap pengambilan keputusan
dan terakhir, dukungan virtual team
kepala sekolah (X4) sebesar = 0,32.
(X3) berpengaruh langsung positif
Keenam, fungsi komite sekolah (X2)
terhadap pengambilan keputusan
berpengaruh
kepala sekolah (X4) sebesar = 0,22.
langsung
positif
terhadap pengambilan keputusan
Hasil
kepala sekolah (X4) sebesar = 0,26,
ditunjukkan
Jalur X4X1 X4X2 X4X3 YX1 YX2 YX3 YX4
Koefisien Jalur
perhitungan dalam
tersebut
tabel berikut:
ttabel
Hasil Uji = = 0,05 0,01 ρ41 0,32** 3,55 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ρ42 0,25** 2,70 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ρ43 0,21** 2,24 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ** ρy1 0,23 3,48 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ρy2 0,23** 3,96 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ρy3 0,25** 3,87 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif ρy4 0,54** 8,98 1,66 2,37 Berpengaruh langsung positif Tabel 2. Rangkuman Koefisien Jalur Model Struktural Penelitian
Model
Empirik
thitung
Hubungan
Struktural Antar-variabel berdasar-
kan Hasil Perhitungan Analisis Jalur sebagai berikut:
Peran Local Leaders (X1) (ρ41=0,3 2) (r14= ) Fungsi 0,47 (ρ42=0,25 Komite ) sekolah (r24= (ρ y2)= (X2) 0,45 0,23) (r2y (r23= =0,56 (ρ )) 43 = 0,21 0,45) (r34 = 0,43)
(r12= 0,32)
(r13=0,35)
Dukungan Virtual Team(X3)
Ɛ2= 0,46 (ρy1=0,23) (r1y= 0,57) Pengambilan Keputusan kepala sekolah (X4)
(ρy3 = 0,25) (r3y = 0,46)
(ρy4 = 0,54) Efektivitas (r4y = 0,77) Pengelolaan
sekolah (Y)
Ɛ1= 0,64
Gambar 1.Model Empirik Hubungan Struktural Antarvariabel berdasarkan Hasil Perhitungan Analisis Jalur
http://ojs.jpeb.net
36
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Seperangkat empirik
di
pembuktian
lembaga pendidikan (sekolah) baik
setidaknya
dengan membawa personal power
atas
menyiratkantujuh
poin
utama.
maupun
Pertama,
local
leaders
dimilikinya.
peran
berpengaruh
ISSN: 2302 - 2663
position
power
yang
langsung
terhadap
Model Esensi Kepemimpinan
pengelolaan
sekolah,
Efektif yang dikemukakan oleh Yulk
dimana peran local leaders dalam
(2003) mendukung kesimpulan ini
mempengaruhi, mendorong, mem-
bahwa kepemimpinan yang efektif
bimbing, mengarahkan, dan dalam
adalah
menggerakkan
berperan
efektivitas
kepemim-pinan
sekolah
berpengaruh
terhadap
efektifnya
pemimpin
yang
mampu
sesuai dengan
fungsi-
lang-sung
fungsi yang dimilikinya. Pendapat
penge-lolaan
lain, Newstrom (2007) juga melihat
sekolah. Hasil penelitian ini sejalan
bahwa
dengan
maupun pemimpin formal masing-
pendapat
Schuermann
Guthrie
(2010)
dan
bahwa
baik
masing
pemimpin
memiliki
sisi
informal
pengaruh
efektivitas pengelolaan sekolah juga
(influence) dan kekuasaan (power)
dapat dilakukan bilamana menda-
yang
patkan pasokan energi positif dari
mempengaruhi organisasi (termasuk
localleaders dalam hal mana local
institusi pendidikan). Demikian pula
leaders yang hadir ke sekolah dan
Robbins (1994) justru memandang
membawa atmosfir positif. Kondisi
sisi baik dan buruk dari kekuasaan
tersebut akan menjadi lebih baik
para pemimpin lokal.Sisi baiknya
bilamana kepala sekolah sebagai
apabila pemimpin lokal masuk ke
pemimpin lembaga sekolah memiliki
institusi
dua hal utama yaitu sumber daya
dukungan dan kepedulian. Semen-
dan
tara sisi buruknya apabila pemimpin
otoritas
yang
memadai.
dapat
digunakan
pendidikan
dengan
Schermerhorn, Hunt dan Osborn
lokal
(2005) juga mengemukakan bahwa
sehingga
localleaders dengan pengaruh dan
berkembangnya otoritas pengelola-
kekuasaannya
an sekolah.
http://ojs.jpeb.net
dapat
hadir
ke
menancapkan
dalam
menjadi
intervensinya kendala
bagi
37
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Sebagaimana diketahui bah-
mendapat pengaruh langsung dari
wa organisasi sekolah melayani
leadership
multi-klien. Sekolah-sekolah adalah
(group mechanism).
instrumen bagi masyarakat yang
styles
Hasil
and
behaviors
penelitian
terdahulu
lebih luas, sehingga kepala-kepala
Paton (2005) bahwa kepemimpinan
sekolah memiliki banyak atasan.
pemimpin
Atasan-atasan dan klien tersebut
berpatokan pada ajaran alam.Alam
dengan
mengajarkan manusia untuk arif dan
caranya
masing-masing
informal
cenderung
seringkali membawa atmosfir baru
damai.
bagi sekolah. Atmosfir positif akan
lebih cenderung demokratis dan
membangun
bentuk interaksi yang digunakan
sekolah
menjadi
Pengambilan
keputusan
sebuah lembaga pendidikan yang
adalah
efektif
efisien.Sebaliknya
gaimana proses komunikasi yang
atmosfir negatif akan merendahkan
dikembangkan melalui komunikasi
sekolah
interaktif. Kingsley (2010), menyim-
dan
sehingga
seakan-akan
melalui partisipatif
seba-
berjalan dalam genggaman kekua-
pulkan bahwa
saan. Hal ini bisa terjadi karena
lokal, Tuan Guru adalah aktor-aktor
sekolah adalah target bagi berbagai
informal kunci (di luar birokrasi)
jenis
yang
harapan,
pengaruh
dan
intervensi.
pemimpin agama
memiliki
pengaruh
yang
sangat kuat dan membekas di hati
Disebutkan
pula
dalam
masyarakat Lombok. Hal ini berarti
Integrative Models of Organization
bahwa
Behaviour,
dan
bertindak sebagai penyeimbang dan
Wesson (2009) bahwa job perfor-
atau stabilisator dan mediator atas
mance (kinerja) yang dalam hal ini
perilaku konflik di masyarakat.
efektivitas
Colquitt, LePine
pengelolaan
sekolah
para
berpengaruh
individual mendapatkan pengaruh
efektivitas
dari learning dan decision making
dimana
(individual
sebagai
http://ojs.jpeb.net
yang
Guru
dapat
Kedua, fungsi komite sekolah
termasuk pada kategori dampak
mechanism)
Tuan
langsung
terhadap
pengelolaan
sekolah,
fungsi
komite
agen/mitra
sekolah sekolah
38
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
berfungsi dalam memberikan saran
kelompok orang tua saja dalam arti
dan pendapat (advisory), dukungan
hubungan
(supporting),
konsumen.Hubungan tersebut bisa
kontrol
menegakkan fungsi
(controlling)
dan
dalam
dalam
antara
produsen
bentuk
dan
pengembangan
menjembatani (mediator) sekolah
manajemen sekolah sampai pada
dengan pihak lain di luar sekolah
bagaimana
sehingga
berpengaruh
kualitas hasil yang dicapai oleh
terhadap
efektifnya
langsung
pengelolaan
sekolah.
siswa
upaya
(students’
meningkatkan
achievements)
dalam berbagai aspek. Hubungan
Pengaruh
fungsi
komite
baik tersebut dapat memberikan
sekolah secara langsung terhadap
pengaruh yang cukup signifikan bagi
efektivitas
kepala sekolah dalam upayanya
pengelolaan
sekolah
sebagaimana dikemukakan dalam
menemukan
modul
bagaimana
Penguatan
Kelembagaan
solusi
terbaik
mengelola
sekolah
Komite Sekolah (Depdiknas, 2006)
secara efektif. Kepala sekolah dapat
bahwa Komite Sekolah berfungsi
memanfaatkan potensi keterlibatan
sebagai
agency,
orang tua dan komunitas dalam
controlling
bentuk perencanaan, proses, output
advisory
supporting agency
agency, sebagai
mediator.
implementasi
keempat
pengelolaan
fungsi ini, komite sekolah dapat
dipimpinnya.
Komite
secara
mempengaruhi
(community
members)
kepala sekolah dalam mengelola
mendukung
sekolah yang efektif.
membuat
Melalui
dan
langsung
Guthrie (2010)
dan
Schuermann
mengemukakan
bahwa
dan
bahkan
outcome sekolah
bagi yang sekolah dapat
kepala
sekolah
keputusan
berbasis
kebutuhan sekolah (school-based decision
making)
yaitu
dengan
tanggung
jawab
keterlibatan komite sekolah (parents
menegakkan
and
sekolah sebagai milik masyarakat
community)
terbatas
pada
tidak hubungan
hanya baik
sekolah dengan orang tua atau
http://ojs.jpeb.net
atau
berorientasi
konsumen.
Masukan-masukan dari orang tua
39
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
dan komite sekolah menjadi bahan
kuat, pengetahuan kepala sekolah
pertimbangan bagi kepala sekolah
tentang
dalam membuat keputusan yang
sekolah dan gaya kepemimpinan
mendukung
kepala sekolah yang diterapkan.
efektifnya
kinerja
berbasis
Ketiga, dukungan virtual team
sekolah. Hasil penelitian terdahulu dan kajian
manajemen
Ausaid
Indonesia
(2010)
berpengaruh efektivitas
langsung
terhadap
pengelolaan
sekolah,
dalam laporan khususnya bahwa
dimana dukungan virtual teamturut
kehadiran masyarakat di sekolah
andil dalam memberikan masukan,
melalui
arahan petunjuk dan data bagi
forum
komite
sekolah
merupakan bentuk partisipasi yang
kepemimpinan
bisa
secara
diberikan
oleh
masyarakat
sekolah
langsung
sehingga
berpengaruh
dalam mendukung pendidikan bagi
terhadap
anak-anaknya.
dukungan
sekolah. Merujuk pada pendapat
tersebut dapat berupa masukan-
Powell, Piccoli dan Ives (2004)
masukan
tindak,
bahwa terdapat tiga kategori besar
terbatas,
yang dapat dilihat dari dukungan
Model
atau
dukungan
saran
finansial
pengawasan
yang
sehingga
muncul
berwawasan
virtual,
efektifnya
yaitu:
input,
pengelolaan
processes
prinsip
(socio-emotional processes dan task
transparansi dan akuntabilitas di
processes) dan Output yaitu melihat
sekolah serta menjembatani sekolah
kinerja tim dan kepuasan kerja tim.
dengan pihak ketiga (the third party)
Ketiga rangkaian aktivitas tim virtual
seperti dunia usaha, dunia industri,
ini berpotensi membantu kepala
serta filantrofi lainnya. Demikian
sekolah
pula hasil penelitian Zaini Arony
melakukan efektivitas pengelolaan
(2005) yang menyimpulkan bahwa
sekolah.
kemampuan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas manajerialnya
mengelola sekolah dasar di Kota
di
Mataram berhubungan erat dengan
komunikasi
adanya partisipasi masyarakat yang
berbagai pihak termasuk tim maya
http://ojs.jpeb.net
secara
Kepala
sekolah
langsung dalam
sekolah
tidak yang
dalam
lepas
intens
dari
dengan
40
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
yang dikenalnya sehingga fungsi konsultatif
dan
ISSN: 2302 - 2663
Sebuah penelitian
terdahulu
rujukan.
yang dilakukan oleh Black (2002)
Schermerhorn, Hunt dan Osborn
dari Arkansas University menyim-
(2005)
pukan bahwa keberadaan Virtual
bahwa
adanya
harapan-
rapan kepala sekolah ketika ambigu
Teammembawa
terhadap
yang luar biasa. Jelas terlihat bahwa
sesuatu
ambigu
ini
persoalan.Sifat
positif
saja
peran teknologi dalam lingkungan
kurangnya
akademik sangat prospektif dan
informasi yang memadai tentang
akan berlanjut merubah konsep-
sesuatu topik atau banyak dan
konsep pengelolaan pendidikan kita
beragamnya informasi tentang topik
secara
tersebut sehingga sulit bagi kepala
tradisional
sekolah untuk menentukan pilihan
elektronik. Perkembangan teknologi
yang tepat. Di sinilah fungsi tim
memberikan
virtual dalam memberikan dukungan
nifikan dalam cara orang bekerja
informasi.
menulis
sama dalam tim-tim yang solid dan
virtual
padu. Dinamisasi tim virtual lambat
tergolong unik walaupun memang
laun akan menggantikan sebagian
agak sulit menanamkan pengaruh
besar peran tim tatap muka (face-to
hanya dengan alat eletronik. Namun
face team) dalam beberapa aspek
demikian,
bila
penting dan menentukan.
diberikan
untuk
dikarenakan
bahwa
cukup
mungkin
dampak
oleh
Yulk
(2003)
keterlibatan
informasi
yang
mempengaruhi
menjadi
semula
digital
alternatif
yang
dan
sig-
Keempat, pengambilan Keputusan Kepala Sekolah berpengaruh
dengan pengetahuan, rasional dan
langsung positif terhadap Efektivitas
pengalaman yang pernah dihadapi
Pengelolaan
Sekolah,
dimana
kepala
Pengambilan
Keputusan
Kepala
sekolah, diperoleh
langsung kepala
dan
yang
berkenaan
yang
rasional
tim
dramatis
maka
informasi
dapat
secara
Sekolah
mempengaruhi
mindset
sekolah
berpengaruh
terhadap
efektifnya
sekolah
sebuah keputusan.
http://ojs.jpeb.net
untuk
membuat
sekolah.
dalam
kepemimpinan
Pengaruh
langsung pengelolaan langsung
41
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Pengambilan Sekolah
Keputusan
terhadap
Pengelolaan
Kepala
Ibtisham
bahwa di beberapa negara di dunia
seperti
hendaknya menyadari salah satu
dikemukakan oleh Hoy dan Miskels
faktor
(2001)
pendidikan
Pengambilan Sekolah
langkah-langkah
Keputusan dalam
(1999)mengatakan
Efektivitas
Sekolah
melalui
ISSN: 2302 - 2663
penting
dalam
yaitu
aspek
memposisikan
Kepala
kembali kekuasaan dan tanggung-
kegiatannya
jawab. Sebagaimana dalam konteks
menjalankan organisasi sekolahnya
otonomi
yaitu
pemerintah pusat dan daerah yang
meliputi:
A
problem
is
daerah,
yaitu
urusan
identified, goals and objectives are
juga
established,
all
possible
otoritas yang memadai bagi manajer
alternatives
are
generated,the
sekolah agar mengelola sekolahnya
consequences of each alternative
secara otonom. Transformasi ini
are considered, all the alternatives
diakibatkan oleh berbagai tuntutan:
are evaluated in terms of the goals
politik
and objectives, the best alternative
secara demokratis yang membu-
is selected – that is the one that
tuhkan keterlibatan komunitas lokal
maximizes the goals and objectives,
sebagai stakeholder kunci), sosial
and the decision is implemented and
(membuat keputusan yang lebih
evaluated.
pengambilan
sesuai dengan keinginan masya-
keputusan dalam organisasi sekolah
rakat setempat) dan ekonomi (lebih
merupakan langkah-langkah kepala
efektif
sekolah dalam menafsir masalah
penggunaan sumberdaya sehingga
dan
memerlukan kontrol yang memadai
the
Proses
melakukan
keputusan
berlaku
bagi
diberikannya
(pengambilan
dan
efisien
keputusan
dalam
organisasi sekolah dengan cara
dari daerah
memeriksa
pengalokasian sumber daya).Janis
dan
mengidentifikasi
infomasi secara
rasional seraya
dan
Mann
dalam memutuskan
(1997)
membagi
mengantisipasi dan mengevaluasi
beberapa jenis pola pengambilan
segala
keputusan (decision making style)
kemungkinan akibat
keputusannya.
http://ojs.jpeb.net
dari
organisasi sekolah yang dilakukan
42
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
oleh
kepala
sekolah
dalam
Hasil penelitian yang telah
mengelola lembaga yang dipimpin-
dilaksanakan
nya,
pengalaman,
Institute for educational Planning
delegatif,
yang dimuat dalam IIEP Newsletter
yaitu
pola:
konsultatif,
fasilitatif,
kebebasan, selektif, dan komitmen. Hasil penelitian terdahulu telah
oleh
International
Vol. XVIII No. 4 Oktober-Desember (2000)
bahwa
bilamana
ingin
dilakukan oleh Madhakolama (2002)
melihat kepala sekolah dan guru
yang menyimpulkan bahwa terdapat
bekerja maksimal maka
korelasi positif
Leaders (fokus pada local political
antara, pertama,
kepemimpinan kepala sekolah dan
authority
Pengambilan
hendaknya
Sekolah.
Keputusan
Kepala
Kedua,
komunikasi
dan
Pengambilan
interpersonal
yang
and
interest
group)
memberikan
otonomi
memadai
kepada
kepala
sekolah dan guru. Politikus lokal dan
Keputusan Kepala Sekolah, dan
kelompok
ketiga, kontrol kepala sekolah dan
hendaknya
Pengambilan Sekolah
Local
kepentingan memiliki
juga ide-ide,
Keputusan
Kepala
masukan, opini dan saran tentang
terdapat
korelasi
apa yang harus dilakukan dan tidak
serta
positif antara ketiga independen
dilakukan
variabel
demikian, menurut hasil penelitian
terhadap
Pengambilan
Keputusan Kepala Sekolah.
ini,
Kelima, peran local leaders berpengaruh
langsung
pengambilan
keputusan
terhadap kepala
oleh
para
sekolah.
politikus
Namun
lokal
dan
kelompok kepentingan tidak hanya mendukung tetapi juga berlawanan (kelompok
penekan/pressure
sekolah, dimana peran local leaders
group).
dalam mempengaruhi, mendorong,
walaupun
membimbing,
dan
memiliki
otonomi
dalam menggerakkan kepemimpin-
sekolah
hendaknya
an sekolah berpengaruh langsung
berbagai tuntutan lain dari berbagai
terhadap otonomnya Pengambilan
sisi yang tidak jarang menimbulkan
Keputusan Kepala Sekolah.
konflik.
mengarahkan,
http://ojs.jpeb.net
Bagi
kelompok
kepala
sekolah tetapi
kedua, telah kepala
memenuhi
43
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Kenyataan
yang
ada,
yang
dibuat
oleh
kepala
pengaruh peran local leaders dalam
sekolah.Alhasil, kehadiran pemimpin
pengambilan
kepala
lokal justru memberikan kesulitan
sekolah di Kota Mataram juga tidak
tersendiri bagi kepala sekolah dalam
sepi
membuat
dari
keputusan
keterlibatan
kelompok
keputusan.
Kekuasaan
kepentingan. Beberapa keputusan
(power) yang dimiliki oleh para
yang
pemimpin lokal, baik pemimpin lokal
diambil
kepala
sekolah
hendaknya mengacu pada aturan-
formal
aturan dinas, Peraturan Walikota,
informal
tekanan-tekanan
pemicu
oleh
yang
diberikan
kelompok-kelompok
kepen-
maupun
pemimpin
tidak bagi
jarang tidak
menjadi
rasionalnya
keputusan yang dibuat oleh kepala
tingan baik secara individu maupun
sekolah.
Dalam
banyak
kelompok.
pengaruh
para
pemimpin
Kondisi
ini
memung-
lokal
kasus, lokal
kinkan kepala sekolah tidak otonom
memaksa kepala sekolah terkadang
dalam
pengambilan
harus melonggarkan atau bahkan
Bentuk
tekanan
keputusan.
yang
diberikan,
melanggar
tentu saja tidak dapat dikemukakan
disepakati.
dalam tulisan ini dan membutuhkan pengkajian lebih lanjut.
Keenam, sekolah
Namun demikian, sebagaima-
aturan
yang
fungsi
berpengaruh
positif
terhadap
sudah
komite langsung
pengambilan
na telah dikemukakan sebelumnya
keputusan kepala sekolah, dimana
bahwa dinamika otonomi daerah
fungsi
membawa konskuensi bagi semakin
agen/mitra sekolah berfungsi dalam
banyaknya
orang-
memberikan saran dan pendapat
orang yang merasa berkepentingan
(advisory), dukungan (supporting),
dengan
terkecuali
menegakkan fungsi kontrol (con-
pemimpin-pemimpin lokal.Kehadiran
trolling) dan dalam menjembatani
mereka
memberikan
(mediator) sekolah dengan pihak
dukungan maksimal bagi semakin
lain di luar sekolah berpengaruh
baik, sehat dan kuatnya keputusan
langsung
bermunculan
sekolah.Tidak
sejatinya
http://ojs.jpeb.net
komite
sekolah
terhadap
sebagai
Pengambilan
44
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
ISSN: 2302 - 2663
Keputusan Kepala Sekolah. Guthrie
kebijakan
sekolah.Namun
dan
bahwa
demikian, mengingat kepala sekolah
keterlibatan komite sekolah (parents
adalah salah satu komponen dalam
and
hanya
tubuh Komite sekolah, jadi apapun
baik
hasil kesepakatan komite sekolah
Schuermann
(2010)
community)
terbatas
pada
tidak hubungan
kepala
sekolah dengan orang tua atau
seringkali
kelompok orang tua saja dalam arti
keputusan
hubungan
dan
Perbedaan pendapat hanya akan
mereka
terjadi dalam rapat komite sekolah.
antara
konsumen. sejatinya
produsen
Kehadiran memberikan
dukungan
merupakan kepala
Keputusan
akhir
hasil
sekolah
yang
juga.
diambil
maksimal bagi semakin baik, sehat
biasanya akan diaplikasikan oleh
dan kuatnya keputusan yang dibuat
kepala sekolah dalam pengambilan
oleh
sekolah.Alhasil,
keputusannya dan keputusan itu
sekolah
akan
kepala
kehadiran
komite
tidak
menjadi
"aman"
karena
jarang menjadi pemicu bagi tidak
mendapat dukungan dari komite
rasionalnya keputusan yang dibuat
sekolah. Permasalahan justru akan
oleh kepala sekolah.Dalam banyak
muncul
bilamana
kasus, pengaruh komite sekolah
kemitraan
kepala
memaksa kepala sekolah terkadang
komite sekolah tidak harmonis. Hal
harus melonggarkan atau bahkan
yang terjadi adalah, komite sekolah
melanggar
menjadi
aturan
yang
sudah
disepakati.
apatis
hubungan sekolah
dan
dan
bentuk
dukungan yang diberikan hanya
Fungsi Komite Sekolah dan
terbatas pada tugas-tugas pokoknya
pengaruhnya terhadap Pengambilan
komite
sekolah
Keputusan Kepala Sekolah di Kota
demikian
sangat
Mataram terjadi pada konteks rapat
lembaga sekolah memiliki komite
komite
sekolah yang kuat. Selain mitra
sekolah.
Pertimbangan,
penting
memberikan
bagi
nasehat dan saran dari komite
yang
sekolah sesuai dengan tupoksinya
fungsi advis dan dukungan juga
baik mendukung atau pun menolak
akan kuat dalam mengontrol dan
http://ojs.jpeb.net
dapat
saja.Dengan
fungsi-
45
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
memberikan mediasi antara sekolah
secara
dengan pihak lain.
terhadap Pengambilan Keputusan
Kondisi lain yang disinyalir turut
melonggarkan
langsung
berpengaruh
Kepala Sekolah. Menurut Powell,
keterlibatan
Piccoli dan Ives (2004) bahwa baik
komite sekolah dalam memenuhi
sisi input, processes maupunoutput
tugas-tugasnya di sekolah adalah
dari kinerja tim virtual berpotensi
telah tertanamnya anggapan bahwa
membantu kepala sekolah secara
keterlibatan komite sekolah identik
langsung
dengan dukungan finansial. Ketika
keputusan yang kuat dan otonom.
pemerintah mengeluarkan kebijakan
Kepala
pendidikan
dasar
sanakan
memenuhi
seluruh
pendidikan
komite
dengan
lagi.
melak-
tugas manajerialnya
di
Bantuan
yang intens dengan berbagai pihak
maka
termasuk tim maya yang dikenalnya
bahwa
sehingga muncul fungsi konsultatif
tidak
dan rujukan. Schermerhorn, Hunt
Pemahaman
dan Osborn (2005) bahwa adanya
menganggap
diperlukan
dalam
sekolah tidak lepas dari komunikasi
Sekolah,
sekolah
sekolah
pengambilan
pembiayaan
melalui
Operasional masyarakat
gratis
dalam
sudah
tentang eksistensi komite sekolah
harapan-rapan
yang keliru ini sesungguhnya harus
ketika ambigu terhadap sesuatu
segera diluruskan oleh pemerintah
persoalan.Sifat ambigu ini mungkin
dalam
saja dikarenakan oleh kurangnya
hal
ini
melalui
dinas
pendidikan dan dewan pendidikan. Terakhir,
sekolah
informasi yang memadai tentang
virtual
sesuatu topik atau banyak dan
team berpengaruh langsung positif
beragamnya informasi tentang topik
terhadap pengambilan keputusan
tersebut sehingga sulit bagi kepala
kepala sekolah, dimana dukungan
sekolah untuk menentukan pilihan
virtual
dalam
yang tepat. Di sinilah fungsi tim
arahan
virtual dalam memberikan dukungan
bagi
informasi sehingga kepala sekolah
team
turut
memberikan petunjuk
dukungan
kepala
andil
masukan, dan
kepemimpinan
data
sekolah
http://ojs.jpeb.net
sehingga
46
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
dapat membuat keputusan yang
ngaruhi
tepat.
untuk membuat sebuah keputusan. Sebuah
penelitian
mindset
ISSN: 2302 - 2663
kepala
sekolah
yang
dilakukan oleh Black (2002) bahwa
KESIMPULAN DAN SARAN
keberadaan virtual teammembawa
Berdasarkan hasil penelitian
dampak positif yang luar biasa.
tersebut dapat disimpulkan bahwa
Jelas terlihat bahwa peran teknologi
bahwa terdapat pengaruh langsung
dalam lingkungan akademik sangat
positif
prospektif
terhadap
dan
merubah
akan
berlanjut
konsep-konsep
seluruh
variabel
variabel
eksogen endogen.
penge-
Implikasinya, pengelolaan sekolah
lolaan pendidikan secara dramatis
dapat lebih efektif melalui upaya
yang semula tradisional menjadi
peran positif
digital
sekolah yang menjalankan fungsi-
dan
bangan
elektronik.
teknologi
Perkem-
memberikan
local leaders, komite
fungsinya, dukungan dari
virtual
alternatif yang signifikan dalam cara
team, dan pengambilan keputusan
orang bekerja sama dalam tim-tim
kepala
sekolah
yang
yang solid dan padu. Yulk (2003)
otonom
baik
secara
mengatakan bahwa keterlibatan tim
maupun tidak langsung. Hal ini akan
virtual
walaupun
memberikan implikasi teoretis dan
memang agak sulit menanamkan
implikasi kebijakan pada penge-
pengaruh
hanya
eletronik.
Namun
informasi
yang
tergolong
unik
kuat
dan
langsung
dengan
alat
lolaan sekolah yang efektif di Kota
demikian,
bila
Mataram. Sehingga disarankan agar
untuk
pemerintah Kota Mataram selain
mempengaruhi cukup rasional dan
membuat grand design pendidikan
berkenaan
di kota Mataram, juga memper-
rasional
diberikan
dengan
dan
pengetahuan,
pengalaman
yang
hatikan sungguh-sungguh otoritas
pernah dihadapi kepala sekolah,
kepala sekolah dalam pengambilan
maka
informasi
diperoleh
keputusan, memberikan akses bagi
dapat
secara
langsung mempe-
peran positif local leaders, mem-
yang
fungsikan komite sekolah sebagai
http://ojs.jpeb.net
47
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
partner harmonis sekolah, memanfaatkan melalui
dukungan
virtual
pemberdayaan
komunikasi
dan
team sistem
informasi
serta
penguatan kapasitas kepala sekolah dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA Ace Suryadi dan HAR Tilaar. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Allison, Graham and Philip Zelikow. (1999). Essence of Decision: Explaining the. Cuban Missile Crisis, 2nd Edition. Addison Wesley. Arony, Zainy,Studi Hubungan antara Partisipasi Masyarakat Pengetahuan Kepala Sekolah dan Kepimpinan Kepala Sekolah dengan Kemampuan Mengelola Sekolah pada SDN di Kota Mataram, Disertasi, pada Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 2005. Arstein, Sherry. (1969). A Ladder of Citizen Participation” dalam Journal of the American Planning Association. Arthur G. Bedeian and William F. Glueck. (1983). Management. New York: The Driden Press. Barrera, Osorio Felipe, Tazeen Fasih, Harry Anthony Patrinos dan Lucrecia S. (2009) Decentralized Decision-Making in Schools,
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
The Theory and Evidence on School-Based Management. The World Bank. Beck, Lynn G. and J. Murphy. (1996). The Four Imperatives of Successfull School. London: SAGE Publication, ltd. Campbell, R.F., Corbally, J.E., & Nystrand, R.O. (1983). Introduction to Educational Administration. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Carlisle, M. Howard. (1987). Management Essentials: Concept of Productivity and Innovation. Chicago: Science, Research Association, inc. Clegg, B. (2000). Instant Motivation: 79 Cara Instan Menumbuhkan Motivasi. Terjemahan Zulkifli Harahap. Jakarta: Erlangga. Colquitt, J.A. Lepine, danM.J. Wesson. (2009). Organizational Behavior: Improving Performance, Commitment in the Work Place, Second Edition. (New York: McGrawHill Companies, Inc. Covey, Stephen R. (1994). Seven Habit Maturity Continum, Seven Habits of the Highly Effective People. Daft, R. L. (2000). Management. 5th Ed. Dryden: The Dryden Press, Harcourt College Publishers. Davis, Gordon B. (1984). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan A. S. Adiwardana. Jakarta: Pustaka Binaman Prassindo. Davis, Keith and John W. Newstroom. (1998). Perilaku
48
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
dalam Organisasi, Erlangga: Jakarta. Decker, Larry E. dan Virginia A. Decker. (2003). Home, School and Community Partnership.Boston: Scarecrow Press., Inc. Depdiknas. (2006). Modul 1: Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Ebrahim, Nader Ale, Shamsuddin Ahmed and Zahari Taha. (2009). Virtual Teams: a Literature Review. Australian Journal of Basic and Applied Sciences , 3(3): 2653-2669. ISSN 1991-8178. Everald, K. B. dan Geoffrey Morris. (1996). Effective School Management.London: Paul Chapman Publishing, Ltd. Gamage T. David. (2006). Professional Development for Leaders and Managers of Self Governing Schools, The Netherlands: Springer. Gibson, James.(1998). Perilaku Organisasi, Stuktur, Proses. Erlangga: Jakarta. Guthrie, James W. dan Patrick J. Schuermann. (2010). Successful School Leadership: Planning, Politics, Performance and Power. USA: Pearson Education Inc. Hess, Peter dan Julie Siciliano. (1996). Management: Responsibility for Performance. New York: McGraw-Hill, Inc. Hoy, Wayne K. and Cecil G. Miskel. (2001). Educational Administration: Theory, research and Practice, Sixth edition.
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
New York: The McGraw-Hills Companies, inc.. Japs, Scheeren. (2000). Improving Schools Effectiveness, Fundamental of Education Planning No. 64, Unesco. Keith, Davis. (1979). Human Behavior at Work. New York: McGraw Hill Publishing Company. Kerslake, Roberts. (2007). Turnaround Leaderships. Solace Foundation Imprint. Kimbal, Lisa. Managing Virtual Teams.Text of speech given by Lisa Kimball for Team Strategies Conference sponsored by Federated Press, Toronto, Canada, 1997. Lisa Kimball is the Executive Producer of Group Jazz (www.groupjazz.com). Kingsley, Jeremy. (2010). Tuan Guru, Community and Conflict in Lombok, Indonesia. Thesis for the Degree for Doctor of Philosophy of Melbourne University. Last, Marry Z. (1999). Virtual Teams in Computing Education. Doctoral Affiliation: Kingston University UK. Lee, James A. (1979). Managerial Process. New York: McGrawHill. Luthans, Fred. (1995). Organization Behavior.New York: McGrawHills. Madhakolama Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah: Studi Korelasional Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi Sekolah dan
49
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2016
Kontrol Kepala Sekolah dengan Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah, Disertasi pada Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 2002. Mohrman, Wohlstetter. (1993). School Based Management Organizing for High Performance. San Fransisco: Jossey Bass Publication. Mondy, R. Wayne Arthur Sharplin and Edwin B Fillipo. (1988). Management: Concept and Practices. Boston: Allyn and Bacon, Inc.. Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi (Cetakan Ketujuh). Bandung: Rosda Karya, 2004. Musgrave, F. The Educational and Geographical Background of Some Local Leaders (The British Journal of Sociology Vol. 12, No. 4 (Dec, 1961). Newstrom, John W. (2007). Organization Behavior: Human Behavior at Work. New York: McGraw-Hill. Inc. Patton, Adri, Gaya Kepemimpinan yang digunakan Pemimpin Informal (Kepala Adat) di Daerah Perbatasan Kabupaten Malinau Kalimantan Timur, Jurnal Ekonomi dan Manajemen Volume 6 Nomor 3 Tahun 2005). Porter, A.C. Goldring, E.B., Murphy, J., Elliot, S.N & Carvens, X. (2006). A Framework for the Assessment of Learning-
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
Centered Leadership, (New York: Wallace Foundation. Robbins, Stephen P. (1994). Organizational Behavior, Concepts, Controversies and Applications. Prentice-Hall., inc. Salusu, J. (1996). Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta: Grasindo. Schermerhorn, J.R., James G. Hunt, dan Richard N Osborn. (2005). Organizational Behavior, ninth edition, Prentice-Hall. Shirley, Robert J. (1986). Strategy Decision Making. Lexington, Massachussets: D.C. Health Company. Steers, Richard M. (1980). Organization Effectiveness: A Behavioral View, Terjemahan oleh Magdalena Jamin. Jakarta: LPPM dan Airlangga. Stoner, James A. F. R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert.Manajemen.Terjemah an oleh Alexander Sindro dan Bambang Sayak. Jakarta: Prenhalindo, 1996. Terry, George R. (1972). Principles of Management. Richard D Irwin: Homewood. Thelbert L. Drake and William H. Roe. (1986). Principalships (New York: Macmillan Publishing Company. Yulk, Garry. (2003). Leadership in Organization.Fifth Edition. New York: Prentice Hall, inc.
50