PENGARUH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN CROCODILLE CHEMISTRY MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 7 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK KELAS XII SMA N 11 KOTA JAMBI
SKRIPSI
OLEH : NI WAYAN ANGGA D S RRA1C110014
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2014
PENGARUH MULTIMEDIA PEMBELAJARAN CROCODILLE CHEMISTRY MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 7 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK KELAS XII SMA N 11 KOTA JAMBI Oleh: Ni Wayan Angga D S1), Fatria Dewi2), Afrida3) 1) Mahasiswa pendidikan kimia 2) Dosen pendidikan kimia 3) Dosen pendidikan kimia Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas jambi E-mail:
[email protected]
ABSTRAK
Materi sifat koligatif larutan merupakan salah satu konsep kimia yang kejadiannya sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari namun banyak sekali siswa yang tidak memahami konsep dasarnya sehingga ketika mengerjakan soal, siswa kebingungan untuk mengerjakannya.. Penggunaan multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 adalah salah satu alternatif untuk membangkitkan motivasi dan mengurangi tingkat kejenuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian posttestonly control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA N 11 Kota Jambi pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil analisis data nilai rata-rata hasil belajar kimia pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol dimana nilai rata-rata kelas eksperimen = 81.22 dan kelas kontrol = 70.31. Berdasarkan uji statistik pada α = 0,05 diperoleh thitung = 5.59 dan ttabel = 1,684. Karena nilai thitung > ttabel berarti hipotesis kerja penelitian diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 terhadap hasil belajar pada materi sifat koligatif larutan di kelas XII SMA N 11 Kota Jambi. Kata kunci : Crocodille Chemistry, Camtasia Studio 7, Hasil Belajar, Sifat Koligatif Larutan. PENDAHULUAN
Pendidikan dalam kehidupan setiap manusia merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu
yang mereka peroleh. Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya pada bidang pendidikan atau bidang pembelajaran Undang-Undang Nomor
14/2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa setiap guru harus dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam manfaat hasilhasil tekhnologi dalam meningkatkan hasil belajar.Kompetensi guru di bidang TIK juga merupakan salah satu yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009, yakni bahwa guru harus menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Untuk itu, guru sebisa mungkin harus memanfaatkan fasilitas tersebut dengan tepat guna tercapainya tujuan pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas peran aktif guru yang mampu memberi motivasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang harmonis, kondusif, menyenangkan, dan mampu memberi semangat kepada siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Berdasarkan hasil observasi dengan guru bidang studi kimia dan siswa kelas XII IPA di SMA N 11 Kota Jambi, diperoleh informasi bahwa pembelajaran kimia memang sudah tidak sepenuhnya berpusat pada guru lagi, dimana guru kimia di kelas XII IPA sudah banyak memberikan tugas-tugas maupun latihan kepada siswanya. Demikian juga dalam mempelajari sifat koligatif larutan, guru kimia yang mengajar di kelas XII IPA setelah menyajikan materi kemudian memberikan latihan. Namun, dalam kegiatan pembelajaran belum seluruh
siswa yang berpartisipasi aktif dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Guru juga harus melakukan inovasi (pembaharuan) pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran melalui penggunaan software pendidikan. Salah satu program software yang sedang berkembang adalah camtasia studio 7. Camtasia studio 7 adalah software multimedia yang berfungsi untuk merekam aktivitas di komputer. Dengan software ini, siapapun bisa merekam semua aktivitas komputer nya dengan kualitas High Definition (HD) dan juga bisa mengedit file video atau audio dengan kualitas tinggi serta anda bisa memberikan atau menambahkan efek dan memotong file video dan audio tersebut (Oktaviani, 2013). Manfaat media pembelajaran interaktif ini diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif, dan efisien. Selain dengan media pembelajaran interaktif ini, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa karena selama ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah adalah metode tatap muka (ceramah). Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jambi, khususnya SMAN 11 Kota Jambi telah dilengkapi pendukung TIK yang memadai, seperti komputer, LCD projector dan jaringan internet. Guru dapat memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai media pendukung pembelajaran secara optimal. Dalam mengajar guru sebagian besar mengajar menggunakan metode ceramah dan kadang-kadang menggunakan media seperti power point tapi hanya pada materi tertentu saja dan sebagian besar tidak menggunakannya. Untuk itu disini penulis berkeinginan menggunakan media camtasia srudio 7 sebagai media yang digunakan dalam mengajar.
Sebenarnya dalam hal ini penulis menggunakan media yang telah di buat oleh Umi Oktaviani untuk melakukan penelitian eksperimen di SMA N 11 Kota Jambi. Penulis menggunakan media ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tersebut terhadap proses belajar mengajar di SMA 11 Kota Jambi. Software camtasia studio 7 merupakan software yang mampu merekam aktivitas dari layar komputer dengan kualitas high definition. Camtasia studio 7cocok sekali digunakan untuk membuat media pembelajaran dan bisa melakukan berbagai bentuk presentasi. Selain itu, software ini juga berfungsi untuk mengedit video, mengedit audio, menambahkan efek di video, serta dapat juga untuk memotong video dan audio. Materi sifat koligatif larutan merupakan salah satu konsep kimia yang kejadiannya sering ditemui dalam kehidupan sehari – hari namun banyak sekali siswa yang tidak memahami konsep dasarnya sehingga ketika mengerjakan soal, siswa kebingungan untuk mengerjakannya. Selain itu, Materi ini juga menuntut siswa mampu mengerti penggunaan rumus di setiap sub-sub materi sifat koligatif larutan. Dari uraian tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai: “Pengaruh Multimedia Pembelajaran Crocodille Chemistry Menggunakan Camtasia Studio 7 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Kelas XII SMAN 11 Kota Jambi” KAJIAN PUSTAKA
A. MULTIMEDIA PEMBELAJARAN Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. 1. Kategori Multimedia Multimedia dibagi menjadi dua yaitu: a. Multimedia linier b. Multimedia interaktif Multimedia Pembelajaran dapat diartikansebagai aplikasi multimedia (banyak media) yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menyampaikan pesan baik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. 2. Manfaat Multimedia Pembelajaran Sanaky (2011) mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran yang baik, c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitaslain yang dilakukan seperti: mengamati,
melakukan,mendemonstrasikan dan lainlain. 3.
Karakteristik Media Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah: a) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan katakata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com).
4.
Format Multimedia Pembelajaran Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: a) Tutorial b) Drill dan Practise c) Simulasi d) Percobaan atau Eksperimen e) Animasi 5. Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu bagian integral dari proses pendidikan disekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru professional. Secara khusus Arsyad menambahkan pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai “alat” grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 6 Elemen-elemen dalam multimedia Multimedia adalah penggabungan dari dua atau lebih unsur (elemen) media yang terdiri visual/video, suara/audio dan gerak/animasi serta navigasi, secara terintegrasi. Berikut ini adalah gambaran tentang elemen-elemen yang digunakan untuk membuat aplikasi multimedia : 1. Teks. Merupakan elemen multimedia yang menjadi dasar utama dalam menyampaikan informasi, karena teks adalah jenis data yang paling sederhana dan membutuhkan tempat penyimpanan yang paling kecil.Biasanya dihasilkan oleh program pengolah kata dan merupakan informasi yang utama pada sebagian besar multimedia. 2. Gambar. Gambar dapat dibagi menjadi tiga katagori: a. Gambar dari dunia nyata: lukisan, scanning foto b. Gambar dari dunia maya: dibuat dengan program editor c. Gambar gabungan dunia nyata dan dunia maya •Suara (audio) Multimedia tidak akan lengkap jika tanpa suara. Suara terbagi menjadi tiga katagori: 1. Ucapan (speech): suara orang berbicara 2. Musik (music): suara yang dihasilkan oleh alat music
3. Efek suara (sound effect): suara yang dibuat untuk menciptakan kesan atau kejadian, seperti suara tembakan, halilintar, gelas pecah, dll. •Video. Merupakan gabungan elemen multimedia yang lengkap karena menggabungkan semua elemen multimedia yang ada untuk menyajikan informasi video menggunakan system animasi yang diambil melalui suatu kamera video dan disimpan dalam bentuk file dan format tertentu. •Animasi. Animasi mengacu pada gambargambar yang bergerak.Animasi dapat dihasilkan dengan menayangkan frameframe (bingkai-bingkai) gambar secara cepat untuk menghasilkan efek pergerakan. Animasi dapat dibagi ke dalam dua katagori: a. Animasi buatan b. Animasi video 7. Aplikasi multimedia dalam pembelajaran Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan elemenelemen multimedia. Peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. 8. Tinjauan Software Crocodille chemistry merupakan sebuah software virtual lab yang dapat digunakan untuk mensimulasikan reaksi kimia.Software ini memudahkan pengguna untuk menentukan model eksperimen sederhana sendiri dengan mudah dan aman. Camtasia studio 7 adalah software multimedia yang berfungsi untuk
merekam aktivitas di komputer. Dengan software ini, siapapun bisa merekam semua aktivitas komputer nya dengan kualitas High Definition (HD) dan juga bisa mengedit file video atau audio dengan kualitas tinggi serta anda bisa memberikan atau menambahkan efek dan memotong file video dan audio tersebut. B. TEORI BELAJAR . Belajar adalah “sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagi akibat dari pengalaman”. Belajar menurut Henry E.Garret dalam Syaiful Sagala (2012), adalah “proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Belajar menurut Lester D.Crow dalam syaiful sagala adalah “sebagai upaya untuk memperoleh kebiasaankebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap. Ada beberapa teori belajar yang melandasi pembelajaran dengan multimedia, diantaranya adalah teori Behavioristik, teori kognitif, teori psikologi sosial, teori konstruktivistik dan teori sistem. 1. Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran dengan Multimedia Dalam pengembangan multimedia ini, peneliti bermaksud untuk menggunakan dua macam teori sebagai landasan dalam pengembangannya yaitu: 1. Teori belajar kognitif Teori belajar kognitif yang sering menjadi landasan penggunaan media adalah teori perkembangan Piaget. Pada teori ini akan ada keseimbangan antara apa yang peserta didik rasakan dengan apa yang dilihat atau pengalaman baru. Model
tutorial diangap sesuai dengan perkembangan teori kognitif Piaget. 2. Teori belajar konstruktivistik Konstruktivisme merupakan salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses memperoleh pengetahuan diawali dengan terjadinya konflik kognitif, yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri. Pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak didik melalui pengalamannya dari hasil interaktif dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan teori belajar kognitif dan teori belajar konstruktivistik sebagai pijakan dalam penelitian ini. C. MENGAJAR
Mengajar merupakan salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi guru. Dan setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan menajar itu. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan kegiatan untuk menciptakan suatu proses yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar dengan efektif. D. PROSES BELAJAR BELAJAR
DAN
HASIL
Hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah itu,namun penekanannya berbeda. Mata pelajaran yang menuntut kemampuan praktik lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan mata pelajaran yang menuntut kemampuan teori lebih menitik beratkan pada ranah kognitif, dan keduanya selalu
mengandung ranah afektif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. E. MATERI POKOK SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan.Sifat koligatif larutan terbagi menjadi 2 yaitu sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Sifat koligatif larutan non elektrolit Sifat koligatif larutan meliputi : 1. Penurunan tekanan uap jenuh ( ΔP ) 2. Kenaikan titik didih ( ΔTb ) 3. Penurunan titik beku ( ΔTf ) 4. Tekanan Osmotik ( π ) F. KERANGKA BERPIKIR Materi sifat koligatif larutan merupakan salah satu konsep kimia yang kejadiannya sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari namun banyak sekali siswa yang tidak memahami konsep dasarnya sehingga ketika mengerjakan soal, siswa kebingungan untuk mengerjakannya. Selain itu, Materi ini
juga menuntut siswa mampu mengerti penggunaan rumus di setiap sub-sub materi sifat koligatif larutan. Dengan media pembelajaran crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 siswa dimudahkan dalam memahami mata pelajaran tersebut. Dimana camtasia studio 7 ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah memberikan kesan daya ingat yang lebih lama dan membantu dalam pemahaman konsep yang abstrak pada materi kimia sehingga dapat merangsang minat belajar siswa. Dalam hal ini peneliti dibantu oleh Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), dimana peran pendidik dalam Model pembelajaran PBL ini hanya sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Pada pembelajaran PBL akan memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetisi dengan lebih mengutamakan peran individu tanpa mengorbankan aspek kooperatif. Oleh karena itu, peneliti mengambil dua kelas sampel untuk digunakan sebagai perbandingan. Kedua kelas ini diperlakukan dengan model pembelajaran sama yang membedakan hanya media pembelajarannya saja. Dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pengajaran dengan menggunakan multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7, sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan mengajar dengan tidak menggunakan media.
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Hipotesis kerja (Ha) : terdapat pengaruh pengunaan multimedia pembelajaran Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 terhadap hasil belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan untuk kelas XII SMA N 11 Kota Jambi. METODOLOGi PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Yaitu dengan memberi perlakuan penerapan multimedia Crocodille chemistry menggunakan Camtasia studio 7 pada kelas eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelas kontrol yang tanpa memberi perlakuan pembelajaran atau yang dikenal juga sebagai kelas konvensional. Dalam penelitian ini dibedakan dua perlakuan antara kelas eksperimen yang akan diajarkan dengan multimedia Crocodille chemistry menggunakan media Camtasia studio 7 dan kelas kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest-only control group design (Sugiyono,2009). Penelitian ini tidak menggunakan pre-test karena pada materi prasyarat (konsentrasi larutan) kemampuan siswa sudah sama. Rancangan ini Adapun dalam penyusunan Tes Hasil Belajar diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan, kemampuan yang diukur, indikator serta jumlah butir soal, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan soalsoal beserta kunci jawaban, dimana untuk setiap soal harus sesuai dengan indikator dan aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal. Untuk mendapatkan data yang valid, maka dilakukan standarisasi soal dengan cara menentukan validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal. Soal diberikan setelah proses pembelajaran selesai yang dianalisis menggunakan uji t. Sebelum
menggunakan uji t maka terlebih dahulu menghitung normalitas dan homogenitas.
57.25
23.5
HASIL PENELITIAN A. HASIL POST-TEST
Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 dan kelas kontrol yang diajar dengan metode konvensional, dilakukan pengambilan data berupa hasil belajar dengan memberikan tes diakhir rangkaian pembelajaran (post-test) sehingga didapat hasil belajar siswa seperti pada (lampiran 10) dengan rata-rata sebagai berikut: Tabel 4.1 Rata-rata hasil belajar siswa Kelas Jumlah Rata-rata siswa hasil belajar Eksperimen 40 81,22 Kontrol 40 70,31 Dari tabel 4.1 terlihat bahwa kelas yang diajarkan dengan multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini juga dapat dilihat dari siswa kelas ekperimen lebih banyak menjawab soal pada jawaban level 4 dibandingkan dengan kontrol. Berikut deskripsi data hasil belajar siswa menjawab soal pada jawaban level 1,2,3,4 pada kelas kontrol dan eksperimen ( data dilampiran 9).
23
36.5 29.25
12.5 1.5
2.5
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.2 Diagram siswa menjawab pada skor 1, 2, 3, 4 Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui pada kelas kontrol siswa yang menjawab jawaban pada skor 1 sebanyak 2,5%, skor 2 sebanyak 23 %, skor 3 sebanyak 29,25%, dan skor 4 sebanyak 36,5% Sedangkan kelas eksperimen pada skor 1 sebanyak 1,5%, skor 2 sebanyak 12,5%, skor 3 sebanyak 23,5%, dan skor 4 sebanyak 57,5%. Hasil belajar yang diperoleh kemudian dilakukan uji hipotesis. Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t kesamaan rata-rata satu pihak, yaitu uji pihak kanan. B. UJI HIPOTESIS Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji F. 1. Uji Normalitas Berdasarkan uji normalitas yang menggunakan uji Liliefors diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 berikut . Tabel 4.3 Normalitas Hasil Belajar
Kelas L0 Lt Eksperimen 0,0633 0,1401 Kontrol 0,0835 0,1401
Keterangan Normal Normal
Tabel 4.2 menunjukkan data yang diperoleh untuk uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh L0 = 0,0633jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,1401. Untuk
taraf nyata= 0,05 maka L0 < Ltabel (0,0633 < 0,1401), sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen (XII IPA1) berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh L0 = 0,0835 jika dibandingkan dengan Ltabel= 0,1401 untuk taraf nyata= 0,05 maka L0 < Ltabel (0,0835 < 0,1401), sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kelas kontrol (XII IPA2) juga berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. 2. Uji Homogenitas Berdasarkan uji homogenitas yang menggunakan uji F diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3 berikut (Lampiran 12). Tabel 4.4 Uji Homogenitas
Kelas
Simpangan baku Eksperimen 58,640 kontrol 94,611
Uji Homogenitas FHitung < FTabel (1,613 < 1,745)
Dengan menggunakan uji F diperoleh hasil homogenitas dengan Fhitung = 1,613 dan dari daftar distribusi F diperoleh Ftabel= 1,745 dengan demikian FHitung < FTabel (1,613 < 1,745), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai varian yang homogen. 3. Uji t Didalam penelitian ini, untuk uji hipotesis digunakan uji t kesamaan rata-rata satu pihak, yaitu pihak kanan (lampiran 13). Adapun hipotesisnya adalah: Ha: μ1 > μ2 Dimana: Ha : Terdapat pengaruh multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 terhadap hasil belajar siswa untuk siswa SMA N 11 Kota Jambi. Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama (homogen), sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan maka diadapat : Tabel 4.5 uji t
t hitung 5,59
t tabel 1,684
Keterangan Ha diterima
Dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung = 5,59, sedangkan dari tabel distribusi t didapat ttabel = 1,684, dengan demikian t < t 1-α tidak terpenuhi karena thitung> ttabel (5,59 > 1,684). Maka Ha diterima dengan kata lain μ1> μ2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 pada materi sifat koligatif larutan untuk siswa kelas XII SMAN 11 Kota Jambi. C.
VALIDASI TEST ESSAY
Untuk mendapatkan soal yang terstandardisasi, harus dilakukan validitas yang meliputi validitas isi dan validitas konstruk oleh pembimbing. 1. Validitas isi (content validity) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sesuai dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Dari indikator yang telah dibuat dalam soal yang memuat tujuan khusus tertentu kemudian divalidasi oleh ahli yaitu Drs. Epinur, M.Si. Setelah ahli melihat dan menyimak indikator yang dibuat peneliti, maka didapatkan saran dan perbaikan. Adapun saran perbaikan yaitu: a. Buatlah indikator yang jelas b. Sebaiknya buat indikator yang sesuai dengan media yang dipakai. c. Buat indikator yang lebih rinci. d. Indikator harus sesuai dengan penjelasan materi pada kompetensi dasar. Dari validasi pertama, indikator yang disajikan masih perlu direvisi dan belum layak diuji cobakan. Setelah dilakukan revisi, maka dilakukan lagi validasi kedua, dan dari hasil validasi kedua tersebut ahli menyatakan bahwa indikator ini sudah layak untuk diuji cobakan. b. Validitas Konstruksi (construct validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus (Suharsimi Arikunto, 2013). Validasi yang kedua adalah validasi tes/soal. Sebagai ahli adalah Drs. Epinur, M.Si. Setelah ahli materi melihat dan menyimak soal yang telah dibuat, selanjutnya ahli menilai kesesuaian soal dengan materi yang ditampilkan. Dari validasi pertama, soal mengenai materi sifat koligatif larutan ini substansi materi secara keseluruhan sudah sesuai dengan KTSP, SK, KD. Namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu penyusunan soal yang harus disesuaikan dengan indikator, sehingga soal menjadi lebih sistematis dan terarah. Pada penulisan penjelasan soal nomor 2 sebaiknya kalimat yang digunakan dibuat mengapa ini terjadi dan penjelasan materi dibuat sesederhana mungkin dengan bahasa yang dapat dipahami siswa, soal nomor 4 sebaiknya dihilangkan karena hampir sama dengan soal nomor 2. Pada validasi kedua, gambar pada soal nomor 7 sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu dan pada soal no 8 ditulis gram dan massa jenisnya. Pada validasi ketiga, soal nomor 2, 3, 4 dan 13 diganti atau dihilangkan. Pada validasi keempat, soal nomor 12 ditambahkan kalimat yang terpisah dan soal nomor 9 ditambah dengan kalimat mengapa. Setelah dilakukan revisi dan validasi beberapa kali, maka pada validasi kelima, ahli menyatakan bahwa soal ini sudah layak untuk diuji cobakan.
PEMBAHASAN Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara baru, keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2010). Menurut Higard dan Bower dalam Baharudi & Wahyuni (2010) belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Pada pembelajaran menggunakan multimedia ini penelitian dilakukan dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana untuk kelas eksperimen pembelajaran menggunakan multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 sedangkan untuk kelas kontrol hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah/konvensional. Berdasarkan hasil wawancara awal sebelum penelitian, diperoleh bahwa pada saat proses pembelajaran kimia berlangsung, jarang diterapkan penggunaan multimedia pembelajaran Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 bahkan tidak pernah oleh guru didepan kelas. Siswa kerap kali mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran kimia, siswa juga kesulitan untuk aktif bertanya dan memberikan pendapat, serta mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal secara mandiri sehingga menunggu guru untuk bersama-sama menyelesaikan soal/ masalah yang di berikan, hal ini membuat siswa menjadi pasif. Mata pelajaran sifat koligatif larutan pada Standar Kompetensi (SK)“menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit” perlu digunakan media pendukung pembelajaran seperti multimedia pembelajaran agar dapat mengubah suasana belajar menjadi lebih menarik,terfokus dan membantu siswa untuk cepat mengingat rumus-rumus yang terdapat pada materi tersebut. Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui pada kelas kontrol siswa yang menjawab jawaban pada skor 1 sebanyak 2,5%, skor 2 sebanyak 23 %, skor 3 sebanyak 29,25%, dan skor 4 sebanyak 36,5% Sedangkan kelas eksperimen pada skor 1 sebanyak 1,5%, skor 2 sebanyak 12,5%, skor 3 sebanyak 23,5%, dan skor 4 sebanyak 57,5%. Multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan yaitu pada C2, C3 dan C4. Karena didalam multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 terdapat simulasi dan animasi-animasi mengenai penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku sehingga siswa mudah mengerti dan dapat memahami, menerapkan dan menganalisis. Dalam proses belajar mengajar, siswa yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pengetahuan yang baru. Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2013) berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Pembelajaran berintikan interaksi antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini, guru melakukan kegiatan mengajar dan siswa belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri siswa. Ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa, antara lain: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh siswa. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi verba. Melalui penuturan kata-kata oleh guru atau tenaga pengajar. 4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar tidak semata-mata mendengarkan penuturan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. 5. Melalui media pengajaran hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonkretkan, dan halhal yang kompleks dapat disederhanakan.
Pada multimedia pembelajaran ini yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Sehingga siswa dapat memperhatikan dengan baik dan mengerti pelajaran tersebut. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa siswa telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon siswa benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka siswa harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan. Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran menggunakan multimedia Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 menggunakan metode diskusi dengan pembagian kelompok secara heterogen, yaitu pada saat proses pembelajaran guru membagikan siswa menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompok terdiri lima orang dengan tingkat kemampuan berbeda pula. Disini mereka bisa saling berbagi ilmu, yang kurang mengerti dengan materi bisa bertanya dengan teman yang lebih mengerti, tanpa ada merasa takut dan malu. Seperti teori belajar humanistik bahwa belajar adalah dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar kognitif yang sering menjadi landasan penggunaan media adalah teori perkembangan Piaget yang telah dijelaskan diatas. Pada teori ini akan ada keseimbangan antara apa yang peserta didik rasakan dengan apa yang dilihat atau pengalaman baru. Model tutorial diangap sesuai dengan perkembangan teori kognitif Piaget.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya. Konstruktivisme merupakan salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses memperoleh pengetahuan diawali dengan terjadinya konflik kognitif, yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri. Pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak didik melalui pengalamannya dari hasil interaktif dengan lingkungannya ( Belldalam Syaefudin,1998) Sesuai dengan observasi yang dilakukan di SMAN 11 Kota Jambi pada umumnya siswa sudah mampu mengoperasikan komputer dan media berbantuan komputer. Menurut teori Piaget, bahwa pemecahan masalah telah dapat dilakukan oleh siswa berusia 15-17 tahun. Sehingga siswa mampu mengasah kemampuan berpikir mereka dalam menggunakan dan memahami multimedia pembelajaran yang telah dibuat dan siswa juga mampu mengevaluasi setiap elemen multimedia yang digunakan apakah menarik atau tidak bagi siswa tersebut. Berdasarkan analisis data hasil belajar yang diperoleh dari nilai post-test terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok pengontrol akibat perlakuan yang diberikan. Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar (Djamarah & Zain, 2010) Menurut Sudjana (2010), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar 81,22 dengan simpangan 58,640, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh ratarata hasil belajar 70,31 dengan simpangan baku 94,611.
Berdasarkan analisis uji-t terhadap hasil belajar diperoleh thitung > ttabel¬¬¬¬ (5,59 > 1,684). Maka dari uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran Crocodile chemistry menggunakan Camtasia studio 7 terhadap hasil belajar di kelas XII SMAN 11 Kota Jambi, diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini sesuai dengan teori Menurut Sudjana (2010), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Adanya pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa membuktikan bahwa penggunaan multimedia untuk kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah/konvensional. KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian ditemukan bahwa penggunaan multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 berpengarauh terhadap hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar 81,22 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata hasil belajar 70,31. Hal ini juga dapat dilihat dari persentase siswa yang menjawab soal skor tinggi pada kelas ekperimen lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Dan multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan yaitu pada C2, C3 dan C4. Karena didalam multimedia crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 terdapat simulasi dan animasi-animasi mengenai penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku sehingga siswa mudah mengerti dan dapat memahami, menerapkan dan menganalisis. Dan berdasarkan uji-t terhadap hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (5,59 > 1,684). Maka dari uji hipotesis tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh multimedia pembelajaran crocodile chemistry menggunakan camtasia studio 7 terhadap hasil belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan di SMAN 11 Kota Jambi. Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95%. SARAN
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyarankan halhal sebagai berikut: 1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Guru diharapkan menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Penelitian dilakukan pada materi sifat koligatif larutan, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian pada materi lainnya. DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta. Arsyad, A. 2007. Media Pengajaran. Jakarta: Raja GrafindoPersada. Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press. Hamalik, Oemar. 2001. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya http://akhmadsudrajat.wordpress.com http://blog.tp-unj.org/detil. http://dadhar.blogspot.com http://mediabacaan.blogspot.com/2012/11/ karakteristik-mediapembelajaran.html http://mmursyidpw.wordpress.com/2010/0 4/22/guru-harus-%E2%80%98ict literate%E2%80%99-melek-tik/ http://trigps.blogspot.com
http://yoemedia.blogspot.com/2010/11/inte raksi-manusia-dankomputer.html) Michael Purba. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga. Oktaviani, Umi.2013.Pengembangan Multimedia Pembelajaran Crocodille Chemistry Menggunakan Camtasia Studio 7 Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Siswa Kelas XII SMAN 2 Kota Jambi.Jambi:Universitas Jambi Sanaky,
A.H. 2011. Media Pembelajaran.Yogyakarta :SafiriaInsania Press Sardiman.2012.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta Sudjana, N. 1987. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press Sutrisno, 2011.Pengantar Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi Informasi& Komunikasi.Jakarta : GP Press Yuliani, Rika.2014.Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar pada Konsep Reaksi Redoks Kelas X MAN Muaro Bungo.Jambi:Universitas Jambi Sutrisno, 2012. Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: GP Press. Utsman, F. 2012. Panduan Statistika Pendidikan. Jogjakarta : DIVA Press.
Winata, U. 2007. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas terbuka