PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI BAGIAN KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI KEUANGAN DAERAH (Sensus Pada Kantor Kecamatan dan Kantor Inspektorat Kota Tasikmalaya)
AGUNG PERMADI 103403110
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRACT
The research has done to know how (1) the work motivation, competence of finance staff and finance information quality implementation of subdistrict office in Tasikmalaya city, (2) the influence of work motivation to competence of finance staff subdistrict office in Tasikmalaya city , (3) the influence of work motivation and competence of finance staff partially and simultaneously toward the finance information quality. The research method used analysis descriptive method with census approach. Data was collected through, documentation and questionnaires with 20 respondents. The analyzer applied is path analysis. Analysis by SPSS 17.0 for windows software to process the primary. The result show that (1) the work motivation, competence of finance staff and finance information quality implementation of subdistrict office in Tasikmalaya have a good classification (2) work motivation provide a very strong influence on the competence of the finance staff at Tasikmalaya District Office (3) the work motivation and the finance staff
competence influence partially and simultaneously toward the finance information quality of subdistrict office in Tasikmalaya and Inspectorate office
Keywords :, Work Motivation, Competence Of Financing Staff , Finance Information Quality
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) pelaksanaan motivasi kerja, kompetensi bagian keuangan dan kualitas informasi keuangan daerah pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya, (2) pengaruh motivasi kerja terhadap kompetensi bagian keuangan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (3) pengaruh motivasi kerja dan kompetensi secara simultan maupun secara parsial terhadap kualitas informasi keuangan di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. $Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan kuesioner dengan 20 responden. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis dengan bantuan software SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya dalam klasifikasi baik (2) motivasi kerja memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap kompetensi bagian keuangan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (3) motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya
Kata kunci : Motivasi Kerja, Kompetensi Bagian Keuangan, Kualitas Informasi Keuangan Daerah
PENDAHULUAN
Governmental Accounting Standard Board (1991) dalam Concept Statement No.1 tentang Objective of Financial Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan dasar pelaporan keuangan di pemerintahan. Pengelolaan keuangan yang dilakukan berdasarkan tatakelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu pengelolaan keuangan yang dilakukan secara transparan dan accountable,yang memungkinkan para pemakai laporan keuangan dapat mengakses informasi tentang hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi yang terdapat dalam laporan keuangan pemerintahan harus bermanfaat dansesuai dengan kebutuhan para pemakai.Huang et.al.I (1991) dalam Xu et.al. (2010) menyatakan bahwa informasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai. Tujuan penting reformasi keuangan dan administrasi sektor publik adalah akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintahan pusat maupun daerah dengan demikian pemerintah memilik kewajiban dalam memastikan bahwa informasi keuangan harus lah berkualitas karena nantinya akan menjadi bahan atau alat dalam pengambilan keputusan di jenjang yang lebih tinggi, seperti yang ada dalam Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yakni relevan, andal, dapat diperbandingkan dan dapat dipahami. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan harus menjadi perhatian, dimana unsur ketepatan waktu merupakan unsur dari karakteristik laporan keuangan yang relevan. Apabila keterlambatan dalam pelaporan keuangan maka akan mempengaruhi pencitraan yang kurang baik, informasi yang tidak memenuhi standar juga akan sulit dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kemudian pengelolaan kuangan Negara atau daerah harus mencapai pengelolaan
yang efektif, efisien dan transparan serta akuntabel harus diterapkan pengendalian intern pada pemerintahan pusat dan daerah berpedoman pada PP nomor 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian internal pemerintahan. Pengendalian ini berhubungan dengan penempatan dan pihak yang berkompeten dibidangnyauntuk menghasilkan informasi yang berkualitas.Pihak atau orang yang memiliki kompetensi di bidangnya merupakan orang yang memiliki kemampuan dalam mengetahui dan memahami pembuatan dan serta penerapan standar akuntansi pemerintahan dalam informasi keuangan. Secara konsep penalaran kompetensi dapat diperoleh dengan cara menempuh jenjang pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Dengan kompetensi ini juga dapat menggambarkan kualitas SDM yang dimiliki dalam suatu instansi yang dapat mendukung tercapainya tujuan. Namun hal ini kembali ke pihak manajemen yang menjadi titik puncak dalam mengelola kompetensi sumber daya untuk menempatkan masing-masing individu pada posisi yang tepat, penyusunan informasi keuangan yang baik harus dilakukan olehsetiap organisai perangkat daerah tidak terkecualipada bagian keuangan tingkat kecamatan Kota Tasikmalaya yang merupakan perangkat daerah. Saat ini masih banyak instansi yang memiliki SDM dibawah standar atau tidak memiliki informasi keuangan yang berkualitas yang tidak dibekali pendidikan yang sejalan dengan posisi yang dia emban. Dalam Undang-undang No 34 tahun 1999 penyatakan PNS dalam suatu jabatan berdasarkan prinsip profesionalitas sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin suku, agama, ras atau golongan, namun pada kenyataannya posisi keuangan masih banyak dipegang oleh orang yang memiliki kompetensi yang tidak sesuai. Pada saat ini pemerintah dituntut mengambil strategi ataupun kebijakan yang tepat guna perbaikan dan perkembangan organisasi ataupun lembaga pemerintahan tersebut, tidak terkecuali tingkat daerah yaitu di 10 Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya dengan pengelolaan hal yang kecil yaitu tingkat
daerah, maka disanalah pemerintah harus memulai sebelum memperbaiki yang lebih besar karena justru dengan hal-hal kecil masalah yang besar timbul. OBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Kantor Kecamatan dan Kantor Inspektorat yang berada di Kota Tasikmalaya. Dengan objek penelitian yaitu motivasi kerja, kompetensi Bagian Keuangan serta Kualitas Informasi Keuangan Daerah.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang Digunakan. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus.Menurut Sugiyono (2012:12) “Metode deskriptif analisis adalah data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah terssebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran’. “Sedangkan sensus adalah penelitian yang dianggap dapat mengungkapkan ciri-ciri populasi (parameter) secara akurat dan komprehensif, sebab dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh. Oleh karena itu, sebaik-baiknya penelitian adalah penelitian sensus”.
Prosedur pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian lapangan (Field research), teknik ini dilakukan untuk memperoleh
data
primer,
yang
dilakukan
(Questionnaires), kuesioner adalah daftar isian
melalui
kuesioner
terstruktur yang
diajukan oleh penulis kepada responden yang berhubungan erat dengan topik permasalahan, kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen. Peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup (closed question). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup meminta responden memilih salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah disediakan dan ditetapkan oleh peneliti (Sugima, 2008:159) 2. Studi Kepustakaan (Library and Internet Study) Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian.Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan singkat reliabilitas dan validitas memadai.Responden penelitian ini yaitu bagian keuangan di 10 Kantor Kecamatan untuk variabel Motivasi Kerjadan Kompetensi serta Kantor Inspektorat untuk variabel Kualitas Informasi Keuangan dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui kuesioner.
UJI KUALITAS DATA Pengujian Validitas Alat Ukur Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total.Skor butir dipandang sebagai nilai (X) dan skor total dipandang sebagai (Y).dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat
ditinjau dari validitasnya. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Bila dihitung r hitung > dari r tabel, maka instrument tersebut dikatakan valid.Sebaliknya, jika r hitung < dari r tabel, maka instrument tersebut dikatakan tidak valid. Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: r=
Pengujian Realiabilitas Alat ukur (Test Of Realibility) Penggunaan pengujian reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode internal consistency dengan teknik belah dua/ split half (spearman brown) dengan rumus berikut : = Keterangan : = Reliabilitas Internal seluruh instrumen = Korelasi product moment antara item ganjil dan genap Setelah didapat nilai reliabilitas instrument dibandingkan dengan Bila
> dari < dari
, maka nilai tersebut
yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata. maka instrument tersebut dikatakan reliable. Sebaliknya jika
maka instrument tersebut dikatakan tidak reliable
Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinteroretasikan. Analisis data yang diperlukan agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survey lapangan dan penelitian kepustakaan. Adapun analisis data yang dilakukan peneliti adalah menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data dengan analisis jalur (path analisis) dengan mengolah data yang diperoleh dari responden. Maksud pengolahan data disini adalah pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument penelitian (kuesioner) yang disebarkan, tujuannya untuk mentransformasikan data kualitatif kedalam data kuantitatif, sehingga dapat dianalisis secara kuantitaif dengan metode statistik yang ditetapkan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuesioner.Untuk menentukan nilai atau kuesioner, peneliti menggunakan Skala Likert. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X1, X2 dan variabel Y, maka analisis yang digunsakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X1, X2 dan variabel Y.
PEMBAHASAN
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi Bagian Keuangan. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17,0 For Windows (Tabel Model Summary) diperoleh data mengenai R (koefisien korelasi) dan R Square/
(koefisien
determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara motivasi kerja dengan kompetensi bagian keuangan sebesar 0,935. Ini berarti antara motivasi kerja dengan kompetensi bagian keuangan mempunyai hubungan yaitu sebesar 93,5%
dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan koefisien determinasi atau
menunjukan besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kompetensi bagian
keuangan yaitu sebesar 0,874 atau 87,4%. Artinya 87,4% variabilitas variabel kompetensi bagian keuangan dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah motivasi kerja. Pengaruh faktor lain (faktor residu) terhadap kompetensi bagian keuangan selain motivasi kerja adalah sebesar 12,5%. Pengaruh faktor lain yang memungkinkan mempengaruhi kompetensi bagian keuangan selain motivasi kerja diantaranya adalah sumber daya manusia dan fasilitas kerja. Dengan demikian, motivasi kerja pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya telah menunjang terhadap kompetensi bagian keuangan. Fahru Roni Hasibuan (2012) mengungkapkan sebuah organisasi yang memiliki banyak tugas memerlukan sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai dengan aktifitas kegiatan organisasi yang dijalankan. Pemerintah daerah berkewajiban meningkatkan mutu dan kualitas kelembagaannya dengan melakukan peningkatan kemampuan aparatur pemerintahannya mulai dari staf sampai pimpinan. Kecepatan dan kecermatan perlu selalu ditingkatkan oleh para pegawai, sehingga dari kombinasi ini diharapkan dapat terus memperbaiki kompetensi bagian keuangan agar semakin baik dan menguntungkan pegawai itu sendiri maupun pimnpinan dan organisasi.
Pengaruh Motivasi Kerja Secara Parsial Terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17,0 For Windows (Tabel Coefficient) diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel (motivasi kerja) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) dengan sebesar 0,674. Ini berarti antara motivasi kerja dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 67,4% dengan kategori kuat (Sugiyono, 2009 : 250). Sedangkan nilai koefisiensi determinasi adalah sebesar 0,454 (
),
menunjukan bahwa besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas informasi
keuangan daerah adalah sebesar 45,4%, artinya 45,4% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah motivasi kerja. Pengaruh Kompetensi Bagian Keuangan Secara Parsial Terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Dari hasil perhitungan
SPSS Versi 17.0 (Tabel Coefficients) pada lampiran 6,
diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel
(kompetensi bagian keuangan) terhadap variabel (kualitas informasi
keuangan daerah) adalah sebesar 0,329 . ini berarti antara kompetensi bagian keuangan dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 32,9% dengan kategori rendah, Sugiyono (2009:250). Sedangkan nilai koefisiensi determinasi adalah sebesar 0,108 (
) menunjukan bahwa besarnya
pengaruh kompetensi bagian keuangan terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 10,8%. Artinya 10,8% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kompetensi bagian keuangan. Dengan demikian, apabila kompetensi bagian keuangan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka kualitas informasi keuangan daerah pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya akan berkualitas namun tidak besar. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Robbins (2010 : 107) bahwa kompetensi merupakan variabel kritis yang akan menentukan tingkat kinerja organisasi atau individu. Dimana dalam hal ini kinerja organisasi tersebut atau individu ialah kinerja keuangan di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Bagian Keuangan Terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah.
Dari hasil perhitungan SPSS Versi 17.0 For Windows (Tabel model Summary) pada lampiran 6, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Squar / (koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 0,988. Ini berarti antara motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan terhadap kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu 98,8% dengan kategori sangat kuat (, 2009:250). Sedangkan nilai koefisiensi determinasi
menunjukan besarnya pengaruh antara motivasi kerja dan
kompetensi bagian keuangan terhadap kualitas infoormasi keuangan daerah, yaitu sebesar 0,976 atau 97,6%. Artinya 97,6% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kualitas informasi keuangan daerah selain motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan sebesar 2,4% Hal ini berarti
pelaksanaan motivasi kerja dan kompetensi bagian
keuanganpada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya dilaksanakan secara bersamaan dengan sangat baik, namun apabila dilakukan pelaksanaan yang lebih baik lagi tentunya kualitas informasi keuangan daerah juga akan semakin baik. Adapun faktor lain (faktor residu) yang memungkinakan mempengaruhi kualitasi informasi keuangan daerah selain motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan diantaranya adalah pengendalian intern, budaya organisasi, sistem informasi akuntansi, dukungan pimpinan dan asimetris informasi
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan terhadap kualitas informasi keuangan daerah, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Motivasi kerja pada Kantor Kecamatan di Kota Tasikmalaya baik, bagian keuangan memiliki kompetensi yang pada umumnya baik, begitu pula dengan Kualitas Informasi Keuangan Daerah yang pada umumnya juga baik. Hal ini dapat dilihat dari interprestasi nilai total jawaban responden mengenai motivasi kerja, kompetensi bagian keuangan dan kualitas informasi keuangan daerah menunjukan kategori baik. Akan tetapi masih terdapat bagian keuangan yang masih tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi 2. Motivasi
kerja
di
lingkungan
Kantor
Kecamatan
Kota
Tasikmalaya
mempengaruhi terhadap kompetensi bagian keuangan, yang memberikan pengaruh yang sangat kuat ini terlihat dari nilai hubungan antara motivasi kerja terhadap kompetensi bagian keuangan yang termasuk dalam kategori sangat kuat Motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan daerah, dan kompetensi bagian keuangan secara parsial berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan daerah, sedangkan pengujian secara simultan menunjukan bahwa, motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan daerah, artinya apabila motivasi kerja dan kompetensi bagian keuangan dilaksanakan bersama-sama dengan baik, maka kualitas informasi keuangan daerah pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya akan semakin baik. Saran Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya maupun pada penelitian selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagi berikut: 1.
Bagi Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya:
a. Motivasi kerja pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya sudah baik. Hal ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi b. Kompetensi bagian keuangan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya sudah cukup baik namun harus lebih ditingkatkan lagi mengingat masih banyak bagian keuangan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. Untuk kedepannya pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan untuk menempatkan staf sesuai dengan bidang pendidikan yang dia miliki, selain itu untuk meningkatkan kompetensi bagian keuangan harus lebih sering dilakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kemampuan bagian keuangan tersebut dalam bidangnya. c. Kualitas informasi keuangan daerah pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya dalam klasifikasi baik. Hal ini harus diperhatikan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas informasi keuangan daerah, pihak Kantor KecamatanKota Tasikmalaya perlu memberikan pemahaman akan pentingnya kemampuan manajemen pemerintahan dalam meningkatkan pengolahan yang efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terwujud bila didukung denagn SDM (aparatur pemerintah daerah) yang berkualitas. Dengan demikian maka pemerintah dapat menghasilkan berbagai macam informasi yang berkualitas, salah satunya adalah informasi keuangan daerah yang berkualitas. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama. Diharapkan pembuatan kuesioner yang lebih terarah dan ketepatan responden penelitian, supaya dapat lebih menghasilkan data statistik yang mendekati real dilapangan. Dalam melakukan penelitian dibidang akuntansi pemerintahan masih banyak ruang kosong khususnya pada bidang akuntansi keuangan daerah, oleh karena itu masih banyak kajian yang cukup menarik dan menantang dibidang akuntansi sektor publik. Disarankan untuk menambah atau merubah variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini antara lain mengenai pengawasan intern, anggaran kinerja, kemampuan manajemen, perencanaan, komitmen organisasi dan masih
banyak lagi yang dapat dijasikan variable yang dalam penelitian selanjutnya yang kemudaian dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafidz. 2006 .Akuntansi Pemerintah Daerah Konsepdan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Abdul Halim. 2010. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah, Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah. Yogyakarta :AMP YKPN
Akifa P. Nayla 2013, Cara Praktis Menyusun Laporan Keuangan, Yogyakarta :Laksana
Alimbudiono, Ria Sandra dan Fidelis Arastyo Andono. 2004. Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan Kaitannya Dengan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat : Renungan Bagi Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.Vol.05 No. 02.Hal.18-30.
Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen, cetakan kedua, Yogjakarta : Graha Ilmu
Asri Rahmawati. 2010 .Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
Badan
Pemeriksa
Keuangan
2010,
Ihtisar
Hasil
Pemeriksaan
Semester.
http://www.bpk.go.id/web/files/2010/10/IHPS-II-20102.pdf
Bambang Widjinarko. Kajian mengenai Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemdadan Komunikasi
Interpersonal
terhadap
Kualitas
Pelayanan
Publik.
http://www.scribd.com/doc/8577726/RISET-DESAIN
Deddi Nordiawan.2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Erie Pratama. 2010. Kompetensi Akuntansi Pemerintah dengan Mengadopsi Sistem Pendidikan Akuntansi yang Mengacu Pada International Education Standard. Jurnal Akuntansi Pemerintah
Financial Accounting Standard Board. !978. Statemen of Financial Accounting Concept No. 1 – The Objectives Of Financial Statement. Connecticut: FASB Publication.
Gima Sugiama. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.
Harun Al Rasyid. 1994. Metode Penelitian Cetakan Pertama. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama 13
Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia :Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yogjakarta : Pustaka Pelajar.
Santi Try Agustin. 2009. Pengaruh Kecerdasan emosional dan Dukungan Pimpinan terhadap Kinerja Auditor Intern, survey pada perusahaan menengah dan besar di Kota Tasikmalaya
Sheila Cane. 1998. Kaizen Untuk Menang Melalui Manusia, dialih bahasakan oleh : Martin Widjongko. Batam :Interaksara
Sofyan Syafri Harahab. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Spencer, Lyle M.Jr and Signe M., Spencer, (1993), Competence at Work Models for Superior Performance, New York, John Willey & Sons, Ic.17.
Sri Mulyani. 2010. StudiTentangFaktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah .Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Tidak Dipublikasikan
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Tim Peneliti BKN,2009. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri Sipil, Puslitbang BKN.
Wibowo. 2009. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia.
www.wikipedia.com
Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorqistatama Bina Mega.
Wirda Ayuningrum, 2010. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di PT PP London Sumatra Tbk Medan. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara. Dipublikasikan
Yuki Kuriawan. 2008. Pengaruh Dukungan Pimpinandan Audit Operasional terhadap Kinerja Bagian Pemasaran, Survei pada Perusahaan Asuransi yang ada di Tasikmalaya.