Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Desiana 083403143 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) pengaruh dukungan pimpinan terhadap kompetensi staf akuntansi di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi secara parsial terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (3) pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) dukungan pimpinan berpengaruh terhadap kompetensi staf akuntansi di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas informasi keuangan di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tsikmalaya (3) dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh secara simultan terhadap terhadap kualitas informasi keuangan daerah di lingkungan Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya. Kata kunci : Dukungan Pimpinan, Kompetensi Staf Akuntansi dan Kualitas Informasi Keuangan Daerah beberapa pihak yang berkepentingan sebagai PENDAHULUAN Dalam pengelolaan keuangan, dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh pemerintah melakukan reformasi dengan karena itu, informasi yang terdapat di dalam mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan mensyaratkan bentuk dan isi laporan para pemakai Huang et al. (1999) dalam Xu pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran et al. (2003) menyatakan bahwa informasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan bermanfaat apabila informasi tersebut atau Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat mendukung pengambilan keputusan Daerah (APBD) disusun dan disajikan dan dapat dipahami oleh para pemakai dengan standar akuntansi pemerintahan yang Penyusunan informasi keuangan ditetapkan oleh peraturan pemerintah. SAP yang baik tentunya harus dilakukan oleh merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang seluruh organisasi perangkat daerah secara ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan keseluruhan tanpa terkecuali termasuk di laporan keuangan pemerintah. dalamnya adalah Kantor Kecamatan Kota Laporan keuangan yang dihasilkan Tasikmalaya yang juga termasuk ke dalam oleh pemerintah daerah akan digunakan oleh organisasi perangakat daerah 1
Namun pada kenyataannya posisi pengelola keuangan masih banyak dipegang oleh orang yang tidak memiliki kompetensi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Alimbudiono dan Fidelis (2004) yang memberikan temuan empiris bahwa pegawai berlatar pendidikan akuntansi di subbagian akuntansi Pemerintah XYZ masih minim, job description nya belum jelas, dan pelatihan-pelatihan untuk menjamin fungsi akuntansi berjalan dengan baik belumdilaksanakan juga penelitian yang dilakukan oleh King dalam Effendi (2005) tentang penempatan pegawai negeri sipil (PNS) di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia menyimpulkan bahwa: “penempatan PNS sering tidak sesuai dengan kapasitas pegawai yang bersangkutan. Selain itu Menpan (2006) menyebutkan bahwa,”tingkat pendidikan birokrasi Negara Indonesia sebagian besar berpendidikan SLTA ke bawah dan rendahnya tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi kreatifitas dan inovasi dalam mengambil keputusan
Selain itu salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah ataupun organisasi dalam mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah, bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja serta meningkatkan kualitas organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dukungan dari seorang pimpinan sangat diperlukan dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kompetensi staf. Dukungan pimpinan disini berfungsi untuk mendorong atau menimbulkan rasa percaya diri bagi staf untuk dapat melaksanakan pekerjaan ataupun tanggung jawabnya dengan baik khususnya staf akuntansi dalam kaitannya dengan kualitas informasi keuangan daerah. Selain itu dukungan pimpinan sangat diperlukan dalam kaitannya dengan melakukan berbagai fungsi diantaranya fungsi penentu arah, fungsi juru bicara, fungsi komunikator, fungsi integrator dan fungsi memberikan dukungan dan semangat kerja karyawan.
TINJAUAN PUSTAKA Dukungan pimpinan
sikap sebagai bentuk evaluasi atau realisasi perasaan berupa perasaan mendukung (Favorable) maupun perasaan tidak mendukung (unfaforable) pada objek-objek tertentu karena adanya komponen kognitif, afektif dan konatif “. Sikap adalah kesigapan mental, yang diorganisasi lewat pengalaman, yang mempunyai pengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya.
Davis yang diterjemahkan oleh Amirullah dan Haris Budiyono, (2004:244) mendefinisikan pimpinan adalah sebagai berikut:“Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias” Sikap adalah suatu disposisi atau keadaan mental didalam jiwa dan diri seseorang individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Suatu sikap adalah potensi pendorong dalam jiwa individu dan secara pribadi untuk bereaksi terhadap lingkungan beserta segala hal yang ada dalam lingkungannya itu. Thurstone (dalam Saifuddin : 2011) mengungkapkan bahwa
Menurut (Saifuddin : 2011) Dukungan pimpinan merupakan refleksi sikap positif pimpinan dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi” Sementara Siegel (dalam Taylor : 1999) mendefinisikan Dukungan pimpinan sebagai “Suatu kondisi dimana seseorang diberi dorongan sehingga merasa aman dan nyaman secara psikologis. Termasuk 2
didalamnya kesadaran dari keberadaan yang baik dan kepuasan diri dari affec hunger (senang akan keinginan besar)”
Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Sedangkan Willy Susilo (2002 : 243) menjelaskan dukungan pimpinan sebagai “Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara moril maupun materiil yang memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung pengertian bahwa pimpinan perlu bersikap konsisten dan konsekuen. Konsisten berarti memberikan dukungan secara terus menerus dan konsekuen berarti bersedia memainkan peran yang diharapkan”.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Tanggal 21 Nopember 2003 ditentukan bahwa ”Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara professional, efektif, dan efisien”.
Kompetensi Staf Akuntansi Menurut Wibowo (2007:86) Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut, Dengan demikian, kompetensi menunjukan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.
Berdasarkan definisi kompetensi di atas, komponen-komponen atau karakteristik yang membentuk sebuah kompetensi menurut Spencer & Spencer (1993) adalah : 1. Motives, yaitu konsistensi berpikir mengenai sesuatu yang diinginkan atau dikehendaki oleh seseorang, sehingga menyebabkan suatu kejadian. Motif tingkah laku seperti mengendalikan, mengarahkan, membimbing, memilih untuk menghadapi kejadian atau tujuan tertentu. 2. Traits, yaitu karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap informasi atau situasi tertentu. 3. Self Concept, yaitu sikap, nilai, atau imaginasi seseorang. 4. Knowledge, informasi seseorang dalam lingkup tertentu. Komponen kompetensi ini sangat kompleks. Nilai dari knowledge test, sering gagal untuk memprediksi kinerja
Menurut Prayitno (BKN, 2003:11), standar kompetensi mencakup tiga hal yaitu yang disingkat dengan KSA : 1. Pengetahuan ( Knowledge ), yaitu fakta dan angka dibalik aspek teknis. 2. Keterampilan ( Skills ),yaitu kemampuan untuk menunjukan tugas pada tingkat kriteria yang dapat diterima secara terus menerus dengan kegiatan yang paling sedikit 3. Sikap ( Attitude ),yaitu yang ditunjukan kepada pelanggan dan orang lain bahwa yang bersangkutan mampu berada dalam lingkungan kerjanya. 3
karena terjadi kegagalan dalam mengukur pengetahuan dan kemampuan sesungguhnya yang diperlakukan dalam pekerjaan. 5. Skills, yaitu kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas fisik atau mental tertentu.
utamanya,yaitu mengandung nilainilai informasi dari masa lalu dan tepat waktu pada saat diperlukan. 2. Bisa diandalkan Hal ini bisa dicapai bila informasi dapat diverifikasi dan mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pengguna. 3. Netralitas Informasi akuntansi haruslah melaporkan kegiatan ekonomi dengan sejujur-jujurnya tanpa pretense untuk mempengaruhi pihak lain kearah tertentu. 4. Taat asas atau konsistensi Melakukan perbandingan laporan keuangan selama beberapa periode.
Menurut Kieso (2002 : 2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan Smith, Skousen, dan Stice (1997) yang dikutip oleh Hendri Parluhutan Tobing menyimpulkan bahwa a) akuntansi menyediakan jasa yang penting di dalam lingkungan bisnis untuk membantu pengambilan keputusan alokasi sumber daya yang terbatas; b) informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif yang dapat digunakan dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan ekonomi; c) meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah terjadi tetapi berguna untuk pengambilan keputusan di masa mendatang
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 menjelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: a. Relevan Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Kualitas Informasi Keuangan Daerah Kualitas laporan keuangan adalah ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan bermanfaat bagi para penggunanya (sofyan syafri:2007). Dalam akuntansi keuangan kualitas informasi yang utama agar dapat dimengerti adalah: 1. Relevan Informasi yang memperhatikan kebutuhan mereka sebagai fokus 4
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
Informasi yang relevan : a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
a) Penyajian Jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b) Dapat Diverifikasi (verifiability) Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value) Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c) Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d) Lengkap Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatar belakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. b. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
c) Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
c. Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode Sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan 5
akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
Adapun nama-nama Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut: 1. Kantor Kecamatan Bungursari 2. Kantor Kecamatan Cibeureum 3. Kantor Kecamatan Cihideung 4. Kantor Kecamatan Cipedes 5. Kantor Kecamatan Indihiang 6. Kantor Kecamatan Kawalu 7. Kantor Kecamatan Mangkubumi 8. Kantor Kecamatan Purbaratu 9. Kantor Kecamatan Tamansari 10. Kantor Kecamatan Tawang
d. Dapat dipahami Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path anaysis) dan deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif adalah mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau pada masa sekarang. (Sugiama 2008:37) Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi dua jenis data : 1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Sumber asli dan dikumpulkan secara khusus guna menjawab pertanyaan penelitian yang bersangkutan (Sugiama, 2008:20). 2) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga (selain Dinas di wilayah pemerintah Kota Tasikmalaya), dengan kata lain data sekunder adalah interpretasi dari data primer yang sumbernya antara lain buku teks, jurnal, buku pegangan, majalah, artikel surat kabar serta sumber sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder umumnya
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kecamatan Kota Tasikmalaya.Kantor kecamatan di Kota Tasikmalaya merupakan salah satu bagian dari pelaksana otonomi daerah. Kecamatan ini sendiri bertugas untuk koordinasi pemberdayaan masyarakat, ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan perundangan, pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum, kegiatan pemerintahan, membina pemerintahan Desa/Kelurahan dan pelayanan masyarakat yang belum dilaksanakan Desa/Kelurahan. Sesuai Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No 6 Tahun 2008 tentang pembentukan kecamatan bungursari dan kecamatan purbaratu bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 10 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan 6
diperlukan sebagai bahan rujukan (Sugiama, 2008:21). Model/ Paradigma Penelitian Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah”. Dalam penelitian ini terdiri dari pertama variabel independen (variabel bebas), yang menjadi variabel independennya adalah dukungan Pimpinan (X1) dan kompetensi staf akuntansi (X2). Yang menjadi variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas informasi keuangan daerah (Y).
1
2
Paradigma Penelitian Keterangan :
= Kompetensi Staf Akuntansi
Y
= Kualitas Informasi keuangan daerah
ɛ1
= Pengaruh sisa ρx1x2
ɛ2
= Pengaruh sisa
x 2 x1
1
2
= Koefisien jalur variable terhadap variabel Y
2
Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai (X) dan skor total dipandang sebagai (Y). Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Bila r hitung > dari r tabel, maka instrumen tersebut di katakan valid. Sebaliknya, jika r hitung < dari r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
Gambar 3.1
X2
= Koefisien jalur variable
Uji Kualitas Data Pengujian Validitas Alat Ukur (Test Of Validity)
Y 2
= Dukungan Pimpinan
x 1
Metode Analisis
X2
X1
= Koefisien jalur variable X2 terhadap variable Y
y
Y
YX 2
x 2 1
YX 2
terhadap variabel X2
YX 1
x 2 x1
= Koefisien jalur variable X1 terhadap variable Y
2
Maka paradigma penelitian dalam bentuk diagram jalur yang digambarkan pada gambar 3.1: X1
YX 1
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:
= Koefisien jalur variable X1 terhadap variable X2
7
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinteroretasikan. Analisis data diperlukan agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survei lapangan dan penelitian kepustakaan. Adapun analisis data yang dilakukan penulis adalah menganalisis pengaruh dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan daerah.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur (Test Of Realibility) Penggunaan pengujian reliabilitas oleh penulis adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, maka penelitian menggunakan metode internal consistency dengan teknik belah dua/split half (spearman Brown) dengan rumus berikut :
Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis data dengan analisis jalur (path analisis) dengan mengolah data yang diperoleh dari responden. Maksud pengolahan data disini adalah pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuisioner) yang disebarkan, tujuannya untuk mentransformasi data kualitatif kedalam data kuantitatif, sehingga dapat di analisis secara kuantitatif dengan metode statistik yang ditetapkan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuisioner. Untuk menentukan nilai atau kuesioner, penulis menggunakan Skala Likert.
Keterangan r₁ = Reliabilitas internal seluruh instrumen = Korelasi product moment antara item ganjil dan genap Setelah instrumen
didapat nilai reliabilitas , maka nilai tersebut
dibandingkan dengan
yang sesuai
dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila > dari maka instrumen
Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X1, X2 dan variabel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuisioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X1, X2 dan variabel Y.
tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika < dari maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis data adalah proses
Dari struktur Path Analysis di atas, terdapat langkah-langkah yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 1. Menghitung koefisien Korelasi (r) 8
Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang di teliti. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dan X2 menggunakan rumus koefisien sederhana yaitu :
rX i Xj
n X i X j ( X i )( X j )
n X
2 i
( X i ) 2 n X 2j ( X j ) 2
Keterangan : = Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y bYxi = koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y
3. Pengujian faktor residu / sisa = 1 R 2 yix1 x2 ......xk yεi (Kusnaedi 2005 : 18)
(Kusnaedi, 2005 : 16) Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antara variabel kuat. Demikian sebaliknya, jika hubungan antara variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil. Besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan sebagai berikut :
Dimana R2YiX1X2...Xk R2YiX1X2...Xk = k
∑ρYXirYxi i=1
Sedangkan R2Yix1x2….xk merupakan koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel penyebab terhadap variabel akibat.
Tabel Tingkat Keeratan Hubungan Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 - 1,999
Sangat Rendah
0,020 - 3,999
Rendah
0,400 - 0,599
Sedang
0,600 - 0,799
Kuat
0,800 - 1,000
Sangat Kuat
Tabel Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian N o . 1 .
Pengaruh Langsung
Y X1 Y =
ρ
Y X2 Y =
yx 1
n h 1
x 2 ih
n h 1
x 2 ih
A
ρ
2005 : 17) 9
ρ
C
2
YX 2
B
D
ρ
YX 2
.rX1X2 .ρ YX1
E
Total pengaruh X2
D+E
F
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
C+F
G
100%-G
H
Pengaruh residu
(Kusnaedi
.rX1X2 .ρ YX 2
YX1
A+B
Sugiyono (2003 : 216) 2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut
Total Pengaruh
2
YX1
Total pengaruh X1 2
Pengaruh Tidak Langsung
keuangan daerah adalah sebesar 4,6%. Artinya 4,6% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan.
PEMBAHASAN Pengaruh Dukungan Pimpinan terhadap Kompetensi Staf Akuntansi Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Model Summary), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dengan kompetensi staf akuntansi sebesar 0,448. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan kompetensi staf akuntansi mempunyai hubungan yaitu sebesar 44,8% dengan kategori sedang (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan koefisien determinasi atau R2 menunjukkan besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap kompetensi staf akuntansi, yaitu sebesar 0,201 atau 20,1%. Artinya 20,1% variabilitas variabel kompetensi staf akuntansi dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan. Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap kompetensi staf akuntansi selain dukungan pimpinan adalah sebesar 79,9%.
Pengaruh Kompetensi Staf Akuntansi secara Parsial terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficients), diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X2 (kompetensi staf akuntansi) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,683. Ini berarti antara kompetensi staf akuntansi dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 68,3% dengan kategori kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,466 (0,6832), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah adalah sebesar 46,6%. Artinya 46,6% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kualitas informasi keuangan daerah
Pengaruh Dukungan Pimpinan secara Parsial terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Coefficient) pada lampiran 6, diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,215. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 21,5% dengan kategori rendah (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,046 (0,2152), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap kualitas informasi
Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Keuangan Daerah Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Model Summary), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 0,802. Ini berarti antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah mempunyai 10
hubungan yaitu sebesar 80,2% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah, yaitu sebesar 0,643 atau 64,3%. Artinya 64,3% variabilitas variabel kualitas informasi keuangan daerah dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kualitas informasi keuangan daerah selain dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi adalah sebesar 35,7%.
Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel Penelitian Variabel
X1
Pengaruh Langsung
0,046 (0,215)2 (rX2X1) (YX1) (YX2) 0,065 (0,215) (0,448) (0,683) Total pengaruh X1 terhadap Y X2
YX
Y
1
x2 x1 = 0,448
1
2
(YX2)2 0,466
(rX2X1) (YX1) (YX2) 0,065 (0,448) (0,215) (0,683)
=0,597
Y
Total pengaruh X2 terhadap Y
0,531
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
0,642
Pengaruh Faktor Residu 2 Y=
0,358
(Y2) = 1 – 0,642
Total pengaruh X1, X2 dan 2 terhadap Y
1,000
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,215. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,046 yang artinya pengaruh langsung dukungan pimpinan terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 4,6%. Koefisien jalur variabel X2 (kompetensi staf akuntansi) terhadap variabel Y (kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,683. Dengan demikian pengaruh langsung X2 (dukungan pimpinan) terhadap Y
X2 X 2 1 = 0.893
0,111
(0,683)2
2 = 0,215
Jumlah
(YX1)2
Secara lengkap, pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat pada Gambar
X1
Pengaruh tidak Langsung
YX 0,683 2
Gambar Nilai koefisien jalur antara Variabel Dukungan Pimpinan dan Kompetensi Staf Akuntansi dengan Kualitas Informasi Keuangan Daerah Pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 dan X2 dengan Y berdasarkan Gambar, disajikan dalam Tabel berikut :
11
(kualitas informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,466 yang artinya bahwa pengaruh langsung kompetensi staf akuntansi pada kualitas informasi keuangan daerah sebesar 46,6%. Koefisien jalur variabel X1 (dukungan pimpinan) dengan variabel X2 (kompetensi staf akuntansi ) adalah sebesar 0,448.
terhadap Y (kualitas informasi keuangan daerah) yang merupakan pengaruh simultan antara variabel X1 (dukungan pimpinan) , X2 (kompetensi staf akuntansi), terhadap Y (kualiats informasi keuangan daerah) adalah sebesar 0,642 atau sebesar 64,2%. Sedangkan faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi Y (kualitas informasi keuangan daerah) yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,358 atau sebesar 35,8. Semester.http://www.bpk.go.id/web/f iles/2010/10/IHPS-II-20102.pdf
Total pengaruh X1(dukungan pimpinan) dan X2 (kompetensi staf akuntansi DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hafidz. 2006 .Akuntansi Pemerintah Daerah Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Bambang Widjinarko.Kajian mengenai Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemda dan Komunikasi Interpersonal terhadap Kualitas Pelayanan Publik. http://www.scribd.com/doc/8577726/ RISET-DESAIN
Abdul Halim. 2002. Seri Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah, Akuntansi dan Pengendalian Keuangan Daerah. Yogyakarta :AMP YKPN
Deddi Nordiawan.2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Alimbudiono, Ria Sandra dan Fidelis Arastyo Andono. 2004. Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik.Vol. 05 No. 02. Hal. 18-30.
Erie Pratama. 2010. Kompetensi Akuntansi Pemerintah dengan Mengadopsi Sistem Pendidikan Akuntansi yang Mengacu Pada International Education Standard.Jurnal Akuntansi Pemerintah Financial Accounting Standard Board. !978. Statemen of Financial Accounting Concept No. 1 – The Objectives Of Financial Statement. Connecticut: FASB Publication.
Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen, cetakan kedua, Yogjakarta : Graha Ilmu
Gima Sugiama. 2008. Metode Penelitian Bisnis Dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.
Asri Rahmawati. 2010 . Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
Harun Al Rasyid. 1994. Metode Penelitian Cetakan Pertama. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Badan Pemeriksa Keuangan 2010, Ihtisar Hasil Pemeriksaan 12
Hasibuan, Malayu S.P dan kawan-kawan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : PT. Amara Books. Hendri
8. Jurusan Pendidikan Ekonomi (JPE). PFIPS : Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Parluhutan L Tobing. 2009. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Petugas Promosi Kesehatan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Dipublikasikan
Marliana Budhiningtias Winanti. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan survey pada PT Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM Bandung).
Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta. Gramedia Hutapea, 2008., Kompetensi Plus Teori, Desain, Kasus dan Penerapan. GramediaPustaka Utama Jakarta. Iman
Indra
Nur Indrianto dan Bambang Sutomo. 2002. Methode Penelitian Bisnis untuk Manajemen dan Akuntansi. BPFE Jogjakarta.
Abdurahman. 2009. Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Kualitas Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Tidak dipublikasikan.
Reza
Bastian.2005. Akuntansi Sektor Publik.Jakarta: Penerbit Erlangga
Ruky H Ahmad S. 2003. Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas Pendekatan Mikro Praktis untuk Memperoleh dan Mengembangkan Sumber Daya Berkualitas dalam Organisasi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ismadi Ananda, 2007, “Budaya Kerja PNS Bermasalah?”, Madina (Masyarakat Dinamis Nasionalis), 3-9 September 2007. Kartika Purnamasari. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan bank BTPN cabang Tasikmalaya. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Kieso,
Syahputra. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Etnosentris terhadap Keberhasilan Bisnis Studi Kasus pada Restoran Sederhana Cabang Rawamangun Jakarta. Skripsi Universitas Bina Nusantara Jakarta
Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Santi
Donal. E. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi 10, jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
Kusnaedi, 2005. Analisis Jalur dan Aplikasi dengan Program SPSS dan LISREL 13
Try Agustin. 2009. Pengaruh Kecerdasan emosional dan Dukungan Pimpinan terhadap Kinerja Auditor Intern, survei pada perusahaan menengah dan besar di Kota Tasikmalaya
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.
terhadap Kinerja Bagian Pemasaran, Survei pada Perusahaan Asuransi yang ada di Tasikmalaya.
Sheila Cane. 1998. Kaizen Untuk Menang Melalui Manusia, dialihbahasakan oleh : Martin Widjongko. Batam : Interaksara Sofyan
Syafri Harahab. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Spencer, Lyle M.Jr and Signe M., Spencer, (1993), Competence at Work Models for Superior Performance, New York, John Willey & Sons, Ic.17. Sri Mulyani. 2010. Studi Tentang FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Tidak Dipublikasikan Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Tim
Peneliti BKN,2003. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri Sipil, Puslitbang BKN.
Wibowo. 2007. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia. Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorqistatama Bina Mega. Wirda
Ayuningrum, 2010. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di PT PP London Sumatra Tbk Medan. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara. Dipublikasikan
Yuki Kuriawan. 2008. Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Audit Operasional 14