PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG PENGELOLAAN PENDAPATAN RSUD.Dr. MOEWARDI Oleh : Yuni Kusumodewi (NPM : 201214004), Juni Trisnowati
ABSTRACT Research aim determines the influence of motivation and discipline partially and simultaneously work on employee performance management sector revenue Hospital Dr. Moewardi . The approach used in this study using multiple linear regression analysis with the data dependent and independent Employee Performance, Work Motivation and Discipline. The results of data analysis to conclude that the work motivation has a positive and significant impact on employee performance Revenue Management Sector Hospital Dr. Moewardi at the 0.05 level even at the level of 0.01 significance also influential . Discipline Work has positive and significant impact on employee performance Revenue Management Field Hospital Dr. Moewardi at the 0.05 level even at the level of 0.01 significance also influential . Work Motivation and Discipline has a positive and significant impact on employee performance Revenue Management Field Hospital Dr. Moewardi result is significant at α = 0.05 , even at the level of 0.01 significance also influential. R_square value indicates that 95.6 % Revenue Employee Performance Management Division Hospital Dr. Moewardi influenced by variables Work Motivation and Work Discipline . While the remaining 4.4 % is explained by other variables outside the model under study . Key-words: Employee Performance, Work Motivation and Work Discipline
PENDAHULUAN Pelayanan publik adalah pelayanan yang dilakukan oleh birokrasi atau lembaga lain yang tidak termasuk badan usaha swasta, dan tidak berorientasi pada laba (profit). Pelayanan tersebut menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 disebut dengan Pelayanan Umum. Alasan yang melatar belakangi kualitas pelayanan adalah sudut pandang tentang subyek pembangunan di Indonesia, di mana masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama, sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, dan menciptakan suasana yang menunjang kegiatan masyarakat, yang menurut bahasa Reinventing Government, pemerintah sebagai pengendali (steering) dan masyarakat sebagai pelaksana (rowing). Kegiatan pemerintah dan kegiatan masyarakat harus saling mengisi, saling menunjang dan saling melengkapi dalam kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional, yang dalam reinventing government disebut
dengan kerja sama yang berasaskan kemitraan, saling percaya, dan saling menghormati dalam melakukan terobosan (Departemen Dalam Negeri, 2003:3). Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67). Setiap organisasi maupun instansi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan instansi akan tercapai. Bila suatu instansi mampu meningkatkan kinerja pegawainya, maka instansi akan memperoleh banyak keuntungan. Pegawai yang mempunyai kinerja tinggi, maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dikurangi, absensi akan dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan pegawai dapat diperkecil seminimal mungkin. Kinerja pegawai yang baik tentunya disebabkan oleh banyak hal salah satunya sebagaimana dikatakan oleh Keith Davis (dalam Mangkunegara, 2007: 67) yaitu faktor motivasi. Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja (situation). Maka dengan demikian motivisi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam sebuah organisasi karena motivasi menjadi pendorong akan terwujudnya kinerja yang baik. Selain motivasi faktor yang juga mempengaruhi kinerja pegawai yaitu disiplin kerja. Keith Davis (dalam Mangkunegara 2007: 129), mengartikan Dicipline is management action to enforce organization standards". Berdasarkan pendapat Keiht Davis, disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Artinya apabila pegawai tidak disiplin maka akan berdampak tidak baik pada organisasi. Prilaku disiplin ini sesuai dengan pendapat Nitisemito (1992: 95) yang mengatakan “bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien”.
RSUD Dr. Moewardi merupakan satu-satunya lembaga kesehatan pemerintah yang harus memberikan pelayanan kesehatan kepada pelanggan dalam jumlah yang sangat besar. RSUD Dr. Moewardi merupakan representasi pelayanan kesehatan oleh pemerintah, dengan asumsi pelayanannya paling bagus. Pelayanan medis di RSUD Dr. Moewardi, perlu diteliti agar dapat mengetahui kinerja pegawai sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat berbanding lurus dengan harapan dari masyarakat se-Eks karesidenan Surakarta. Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa RSUD. Dr. Moewardi merupakan instansi pelayanan kesehatan yang dianggap masyarakat paling bagus. Kinerja pelayanan di RSUD Dr. Moewardi perlu diteliti untuk memperoleh informasi sehingga dapat memberikan harapan pasien atau masyarakat serta pencapaian visi dan misi RSUD. Salah satu bagian dari jenis layanan dirumah sakit adalah bidang pengelolaan pendapatan. Pada bidang pengelolaan pendapatan tersebut memerlukan perhatian dan konsentrasi tinggi karena berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh oleh RSUD Dr. Moewardi. Kesalahan sedikit saja dalam pekerjaan input data pendapatan, dapat berakibat fatal dan hal tersebut harus dipertanggung jawabkan. Fenomena inilah yang akhirnya menjadi salah satu alasan untuk mendalami, mengkaji serta meneliti kinerja pegawai bidang pengelolaan pendapatan. Hal ini yang melatar belakangi peneliti untuk mengambil judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi”
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Apakah motivasi kerja mempengaruhi kinerja pegawai bidang pengelolaan pendapatan RSUD. Dr. Moewardi?
2. Apakah disiplin kerja mempengaruhi kinerja pegawai bidang pengelolaan pendapatan RSUD. Dr. Moewardi? 3. Apakah motivasi dan disiplin kerja secara simultan mempengaruhi kinerja pegawai bidang pengelolaan pendapatan RSUD. Dr. Moewardi?
LANDASAN TEORI 1. Kinerja Pegawai Kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja) atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67). Dessler (dalam Baihaqi, 2010: 30-31) yang menyatakan bahwa ada 5 (lima) faktor penilaian kinerja yaitu Kualitas pekerjaan, Kuantitas pekerjaan, Supervisi, Kehadiran, dan Konservasi. Selain itu untuk melakukan penilaian kinerja karyawan dapat menggunakan indikator Quantity of work, Quality of work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependability, Initiative, Personal qualities dan Efektivitas dan efisiensi. Keith Davis, (dalam Mangkunegara, 2007:67) Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Menurut Gibson (dalam Tan, 2010:137), kinerja seorang karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan, dan lingkungan kerja. 2. Motivasi Kerja Motivasi adalah sesuatu perilaku yang timbul dari dalam ataupun dari luar yang disebabkan adanya sesuatu kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut, terarah pada
pencapaian tujuan tertentu. Adapun faktor-faktor motivasi terdiri dari: Motivasi, Expectiation (harapan), dan Incentive. 3. Disiplin Kerja Keith Davis (dalam Mangkunegara, 2007: 129), mengartikan disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan yaitu Besar kecilnya pemberian kompensasi, Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan, Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan, Ada tidaknya pengawasan pimpinan, Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan, dan Diciptakan kebiasaankebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Sealain itu ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu Ancaman, Kesejahteraan, Ketegasan, Partisipasi, Tujuan dan Kemampuan, dan Keteladanan Pimpinan
KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan telaah kajian pustaka di atas, maka kerangka pemikiran penelitian digambarkan sebagai berikut.
Motivasi Kerja (X1) Kinerja Pegawai (Y) Disiplin Kerja (X2)
Gambar 1 Bagan Kerangka Konseptual
HIPOTESIS Berdasarkan diskusi dalam landasan diatas dapat diajukan subtansi hipotesa penelitian ini sebagaimana hipotesa berikut 1. Diduga motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai 2. Diduga disiplin memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai 3. Diduga motivasi dan disiplin pengaruh terhadap kinerja pegawai
METODE PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi. yang berjumlah 83 pegawai. Adapun sampelnya pegawai bidang pengelolaan pendapatan dengan jumlah sampel sebanyak 30 pegawai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai dan sumber data dalam penelitian ini yaitu pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Instrumen yang meliputi uji Uji validitas dan Uji reliabilitas. 2. Uji Hipotesis yang meliputi: a. Regresi Linier secara fungsional model regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2 X2 + εi b. Uji t dilakukan dengna melihat tanda parameter b1 dan b2 dalam penelitian adalah positif. Artinya bahwa hubungan variabel X1 dan variabel Y (searah), jika makin tinggi X1 maka Y juga makin tinggi. 3. Uji Ketepatan Model a. Koefisien Determinasi (R2) adalah perbandingan antara variasi Y yang dijelaskan oleh X1 dan X2 secara bersama-sama dibanding dengan variasi total Y
b. Uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat (goodness of fit).
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Instrumen a. Uji validitas, dari hasil penelitian menunjukkan semua item kuesioner kinerja dinyatakan valid, Item kuesioner motivasi dinyatakan valid, dan Item kuesioner disiplin dinyatakan valid. b. Uji reliabilitas, dari hasil hasil uji reliabilitas menunjukkan semua instrumen tersebut memiliki kehandalan. 2. Uji Hipotesis a. Regresi Linier, dari pengolahan data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = -9,213 + 0,999.X1 + 0,568. X2 Koefisien regresi menunjukkan bahwa Variabel Motivasi Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Variabel Disiplin Kerja juga berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. b. Uji t atau uji validitas pengaruh secara ringkas, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil Uji Validitas Pengaruh Sig. t
level
variabel
Keterangan Statistic
signifikan
X1
0.000
0,05
Berpengaruh
X2
0.003
0,05
Berpengaruh
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS Variabel independent
yang memiliki pengaruh (Ha diterima) terhadap
variabel Kinerja Pegawai yaitu variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja yang memiliki nilai signifikan t masing-masing 0,000<0,05 dan 0,003<0,05.
3. Uji Ketepatan Model a. Koefisien Determinasi (R2) adalah perbandingan antara variasi Kinerja Pegawai yang dijelaskan oleh Motivasi Pegawai dan Disiplin Pegawai secara bersama-sama dibanding dengan variasi total Kinerja Pegawai. Uji R_square secara ringkas, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Uji R-square R
R Square
Adjusted R Square
Persentase R Square
0,978
0,956
0,953
95,6%
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS Nilai R_square adalah 0,956, jadi koefisien determinasi menunjukkan bahwa 95,6% Kinerja Pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi dipengaruhi oleh variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja. Sedangkan sisanya yaitu 4,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model yang diteliti. b. Uji F, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Hasil uji F Model
F hitung
F tabel
Sig.F
Keterangan
Regresi
293,616
3,32
0,000
Ho ditolak
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS Dari hasil statistik diperoleh hasil F hitung sebesar 293,616 > 3,32 hal ini berarti bahwa hasil tersebut signifikan pada α = 0,05, dengan demikian model yang dipakai eksis. Sehingga secara simultan variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap variabel Kinerja Pegawai. Dari uji hipotesis dapat diperoleh kesimpulan bahwa Ho1 yang menyatakan adanya pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi diterima. Ho2 yang menyatakan adanya pengaruh Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi diterima. Adapun Ho3
yang menyatakan adanya pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi diterima. Motivasi kerja dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja berbanding atau relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Surakarani (2013) yang menyatakan bahwa motivasi kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja. Selain itu penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indraputra dan Sutrisna (2013) dan Murti, dkk. (2013) yang juga menyimpulkan bahwa motivasi Kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Kinerja. Disiplin kerja dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja berbanding atau relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Surakarani (2013) dan Murti, dkk. (2013) yang menyatakan bahwa Disiplin Kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja. Artinya secara teori normatif penelitian sebelumnya Disiplin Kerja Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi apabila didukung sepenuhnya atau dimaksimalkan maka akan meningkatkan kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD Dr. Moewardi. Disiplin kerja yang tinggi akan meningkat kinerja pegawai yang tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi yaitu RSUD Dr. Moewardi.
KESIMPULAN Berdasarakan hasil analisis tdapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi. Adapun pola pengaruh variabel Motivasi Kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi kearah positif.
2. Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi. Adapun pola pengaruh variabel Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi kearah positif. 3. Secara simultan variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap variabel Kinerja Pegawai. 4. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai
Bidang Pengelolaan
Pendapatan RSUD.Dr. Moewardi dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja.
SARAN 1. Bagi lembaga, dalam hal ini RSUD. Dr. Moewardi agar tetap meningkatkan Motivasi dan Disiplin Kerja karena baik Motivasi Kerja maupun Disiplin Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Pegawai baik secara partial dan simultan. Selain itu untuk tetap memperhatikan dan meningkatkan faktor lain yang mempengaruhi Kinerja Pegawai. 2. Bagi peneliti, agar memperhatikan Motivasi dan Disiplin Kerja untuk menganalisis Kinerja pegawai, pada penelitian selanjutnya perlu pengembangan pendekatan dan variabel yang berbeda untuk melihat Kinerja Pegawai 3. Bagi akademisi dan pembaca, untuk melihat Kinerja Pegawai bisa didekati dengan variabel Motivasi dan Disiplin Kerja. Menganalisis Kinerja pegawai, selain dilihat dari faktor Motivasi dan Disiplin Kerja perlu untuk penambahan variabel untuk meningkatakan objektifitas.
REFERENSI Abraham, 1994. Motivasi dan Kepribadian 2. Jakarta: PT. Pustaka Binawan Presindo. As’ad, Moh. 1996. Psikologi Industri, Edisi Keempat. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Liberty.
Baihaqi, Muhammad Fauzan. 2010. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia Area Yogyakarta)”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Dessler, Gary. 1997. Manajemen Personalia Teknik dan Konsep Modern, Penerjemah Agus Dharma. Jakarta: Erlangga, Edisi III. Gibson, John M., Ivanevihch, dan Donelly Jr. James I. 1990. Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar. 1993. Psikologi Manajemen: Penuntun Bagi Pemimpin. Bandung: Tirgenda Karya . Indraputra, Tengku dan Sutrisna, Endang. 2013. Disiplin, Motivasi, Budaya Kerja, dan Kinerja. Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013, hlm. 219-323. Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulianto, Sindu; Cahyadi, Eko R.; Widjajakusuma, Muhammad Karebet. 2006. Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah. Jakarta: Elex Media Komputindo. Murti, Ni Luh Bakti Mesha; Rahardjo, Kusdi; dan Riza, Muhammad Faisal. 2013. “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan (Studi pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),Vol. 6 No. 2 Desember 2013 halaman 1-8. Nawawi, Hadari. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia. Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Ruky, Akhmad S. 2006. Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) – Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sadirman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persanda Setiaji, Bambang. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukarani, 2013. “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Columbindo Perdana Cabang Purworejo”. Oikonomia Volume 2 Nomor 1 halaman 18-23. Supriadi, Dedy, 2013. “Studi Tentang Kinerja Pegawai Puskesmas Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung”. eJournal Pemerintahan Integratif, 2013, 1 (3): 304318 Tan Inggrid, 2010. From Zero To The Best: Kiat Meniti Karier bagi Karyawan Pemula. Jakarta:Libri Tandry, Novita, 2010. Bad Behaviour, Tantrums, and Tempers. Jakarta: Elex Media Komputindo.