Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
PENGARUH MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN KEUANGAN DI KABUPATEN TULANG BAWANG Abdul Naser Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Jl. Imam Bonjol No.468 Bandar Lampung 35145 Telp: (0721) 265734 Fax: (0721) 257838 ABSTRACT The problem in this study is whether motivational factors can enhance employee morale in the financial district Tulang Bawang. Purpose of the study to determine the magnitude of the effect of motivation on employee morale in the financial district Tulang Bawang. Data collection techniques used were literature study (library research) and field research (field research) that include interview, observation, documentation, and questionnaires. Used in analyzing the problems of qualitative analysis and quantitative analysis to support the. Preformance of quantitative analysis using a formula writer product moment correlation coefficient and KP (determinant coefficient). The analysis shows that the influence of motivation morale of employees in the financial district Tulang Bawang. Keywords : Motivation to Improve Morale Dengan demikian penting sekali setiap
PENDAHULUAN
organisasi untuk memberikan motivasi Keberhasilan suatu pekerjaan ditentukan oleh pegawai yang ada dalam organisasi tersebut,
oleh
sebab
itu
pimpinan
berusaha agar bawahan dapat berprestasi. Pada umumnya pegawai yang bekerja dalam suatu organisasi didasarkan atas
kepada para pegawainya, karena dengan motivasi
yang cepat
tentunya
akan
menguntungkan organisasi, kurangnya perhatian organisasi dalam memberikan motivasi
justru
akan
merugikan
organisasi tersebut.
motivasi atau keinginan untuk bekerja, karena bekerja merupakan salah satu
Definisi manajemen personalia menurut
ungkapan hidup manusia, selain itu
seorang ahli adalah : seni adalah ilmu
kegiatan bekerja akan memperoleh hasil,
perencanaan,
untuk
hidup.
pengontrolan
bahwa
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
“Motivasi adalah daya penggerak yang
terlebih dahulu dengan adanya kepuasan
telah menjadi aktif pada saat tertentu, bila
hati pada diri pekerja. (M. Manullang,
kebutuhan untuk mencapai tujuan yang
1995:5).
sangat dirasakan” (Winhel, 27:2001).
merupakan pendayagunaan, pembinaan,
Seorang
memenuhi ahli
kebutuhan mengatakan
Informatics & Business Institute Darmajaya
pelaksanaan, tenaga
Manajemen
kerja
dan untuk
personalia
7
Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
pengaturan, pengurusan, pengembangan,
pegawainya, baik yang bersifat positif
unsur tenaga kerja, baik yang berstatus
seperti pemberian gaji atau upah yang
sebagai buruh, pegawai dengan segala
sesuai, menyediakan fasilitas, tempat
kegiatannya dalam usaha mencapai hasil
tinggal, waktu cuti dan lain-lain, ataupun
yang sebesar-besarnya, sesuai dengan
yang bersifat negatif seperti sangsi bagi
harapan oraganisasi yang bersangkutan.
pegawai
yang
melanggar
peraturan,
penurunan jabatan dan sebagainya. Efektif tidaknya penggunaan tenaga kerja sangat
dipengaruhi
pembinaan,
Masalahnya adanya kesenjangan atau gap
pengaturan, pengurusan, pendayagunaan,
antara apa yang seharusnya terjadi dan
dan pengembangan yang dilakukan oleh
apa yang ada dalam kenyataan antara
manajemen
yang diberlakukan dengan apa yang
personalia,
manajemen tangung
oleh
karena
personalia
jawab
mempunyai
langsung
terhadap
tersedia.
Kurangnya
motivasi
yang
diberikan oleh pimpinan bagian keuangan
pembinaan tenaga kerja yang menjadi
Kabupaten
bawahannya
manajemen
Penelitian Untuk mengetahui besarnya
personalia mempunyai tanggung jawab
pengaruhnya notivasi terhadap semangat
yang besar terhadap efektifitas tenaga
kerja pegawai pada bagian keuangan di
kerja. Bagi seorang manajer personalia
Kabupaten Tulang Bawang. Kegunaan
diperlukan
dalam
Penelitian Untuk membandingkan teori-
mengarahkan keinginan pegawai yang
teori yang didapat dengan kenyataan
menjadi bawahannya dan juga sekaligus
yang ada dilapangan, khususnya yang
tanggung jawabnya.
menyangkut motivasi dan diharapkan
sehingga
suatu
keahlian
Tulang
Bawang.
Tujuan
penelitian ini dapat memberikan masukan Memperhatikan kinerja pegawai sangat
informasi tentang data-data yang diteliti.
penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi. Pegawai akan bekerja secara
METODE PENELITIAN
maksimal apabila ia telah merasa cocok atau
sesuai
pendidikan,
dengan
latar
belakang
keterampilan
dan
keahliannya. Dalam usaha meningkatkan kinerja pegawainya organisasi melakukan berbagai dengan
kebijaksanaan memberikan
antara
motivasi
lain
Metode
penelitian
yang
digunakan
analisis
deskriptif
yang
bertujuan
menggambarkan fenomena yang ada melalui teori - teori
dan sebagainya.
Adapun dalam pengumpulan datanya
pada
Informatics & Business Institute Darmajaya
7
Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
yang sesuai dengan
penelitian ini
efisien dan dapat mencapai hasil yang
digunakan data primer dan data sekunder.
maksimal,
Tehnik
yang
produktifitas yang lebih baik, pimpinan
wawancara,
organisasi perlu menimbulkan semangat
Pengumpulan
digunakan kuesioner
Data
observasi, dan
dokumentasi
untuk
mendapatkan
untuk
kerja dari pegawainya, maka pimpinan
mengetahui pengaruh motivasi dalam
telah melaksanakan motivasi kepada
meningkatkan semangat kerja pegawai
pegawainya. Sebagai uraian keberhasilan
pada bagian keuangan di kabupaten
dari motovasi yang diberikan pimpinan
Tulang Bawang dengan menggunakan
terhadap semangat kerja pegawai pada
analisis kualitatif dan kuantitatif.
bagian
keuangan
Kabupaten
Tulang
Bawang adalah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
Kedisiplinan Kerja Pegawai
Motivasi merupakan salah satu usaha
Dari kedisiplinan Kerja Pegawai sudah
untuk mempengaruhi bawahan dengan
menunjukkan nilai yang baik, dimana
jalan
telah mentaati ketentuan-ketentuan jam
memberikan
sesuatu
yang
diinginkan oleh bawahan agar bawahan
kerja,
dapat berbuat sesuai dengan apa yang
pimpinan serta mentaati segala peraturan
diinginkan oleh pimpinan serta yang
perundang-undangan yang berlaku.
lebih
Dari tingkat kegairahan dilihat dari
penting
lagi
agar
pegawai
bersemangat dalam bekerja.
mentaati
perintah-perintah
kekompokan, keutuhan dan kesatuan didalam paelaksanaan tugas serta selalu
Karena keberhasilan suatu organisasi antara lain ditentukan oleh pegawai yang ada
dalam
Sehubungan
organisasi dengan
hal
tersebut. itu
sudah
menjadi kewajiban bagi setiap pimpinan agar
mendorong
setiap
bawahannya
untuk bersemangat dalam bekerja.
tingkah laku manusia dalam organisasi yang berjalan sesuai dengan tujuan
menjalankan
sehingga
pegawai
pekerjaan
lebih
yang baik dan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya menurut bidang tugasnya masing-masing. Dari tingkat kerajinan pegawai dapat dilihat dari kehadiran pegawai dalam setiap bulannya menunjukkan nilai yang
Semangat kerja merupakan sikap dan
organisasi,
menciptakan, memelihara susana kerja
dalam sesuai,
Informatics & Business Institute Darmajaya
baik dimana setiap bulannya mencapai 90 %-100 % keharusan tingkat kehadiran 85 % yang telah ditentukan kecuali karena alasan sakit atau kepentingan yang berkaitan dengan kedinasan. 7
Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Dari tingkat prestasi kerja pegawai juga
Untuk mengetahui kuat dan tidaknya
telah menunjukkan nilai yang baik,
hubungan antara variabel X (motivasi)
tingkat
ini
dan variabel Y (Semangat kerja), maka
terutama dilihat dari segi kenaikan status
hasil hitung koefisisn korelasi product
pegawai baik sebagai individu maupun
moment sebagai berikut :
prestasi
sebagai
kerja
pegawai
kelompok tidak ada yang
n XY – ( X)(Y) rxy
= [n.X2 – (X)2] [ n.Y2 – (Y)2]
tertunda. Berdasarkan uraian di atas penulis
dapat
setelah
adanya
menyimpulkan pemberian
bahwa
56.(30.473) – (1.310).(1.247) rxy
= 56.32.286 - (1.310)2 . 52.29.309 - (1.247)2
motivasi
dengan baik oleh pimpinan, semangat
1.706.488 – 1.633.570 rxy
=
rxy
=
(1.808.016 – 1.716.100) . (91.641.304 – 1.555.009)
kerja pegawai semakin baik.
72.918 7.931.220
Analisis Kuantitatif 72.918
Untuk
menganalisis
antara
motivasi
terhadap
semangat
pegawai
pada
Bagian
peranan
rxy
kerja
rxy
= 8.906.116.561 = 0,819
Keuangan
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai r
Kabupaten Tulang Bawang, maka penulis
= 0,819 dengan demikian berarti antara
menggunakan alat statistik
variabel bebas (X) yaitu motivasi dengan
Korelasi
Product Moment. Hasil
variabel terikat (Y) yaitu semangat kerja
kuesioner
tentang
menunjukkan
peranan
motivasi
data
dengan
semangat kerja pegawai pada bagian Keuangan Kabupaten Tulang Bawang, yang
diperoleh
dari
56
masing-masing
dan positif, yang berarti motivasi naik dan semangat kerja juga akan naik. Kadar Prosentase
responden.
Sehingga dari tebel tersebut diketahui dari
mempunyai tingkat hubungan yang kuat
variabel
adalah
sebagai berikut :
Setelah nilai r diketahui yaitu 0,819, maka
untuk
mengetahui
besarnya
pengaruh motivasi (X) dengan semangat kerja (Y) Pegawai Bagian Keuangan
n
= 56
X2
= 32.286
Kabupaten
X
= 1310
digunakan rumus prosentase, yaitu :
Y2
= 29.309
KP = r2 x 100 %
Y
= 1247
KP = 0,8192 x 100 %
X.Y
= 30.473
KP = 0,670761 x 100 %
Tulang
Bawang,
akan
KP = 67,0761 %
Informatics & Business Institute Darmajaya
7
Abdul Naser
Dari
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
perhitungan
motivasi
terhadap
tabel pada taraf signifikan 5 % dan
semangat kerja pegawai pada Bagian
dengan derajat kebebasan n – 2 yakni
Keuangan Kabupaten Tulang Bawang
sebesar 2,048, maka hasil t
yaitu sebesar 67,0761 % sedangkan
besar dari nilai pada t tabel (t hitung > t tabel).
sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain
Atas dasar hasil analisis kuantitatif
diluar motivasi.
tersebut, maka peneliti menyimpulkan
hitung
lebih
bahwa hipotesis “Ada Hubungan Positif Uji Hipotesis
dan Signifikan Antara Motivasi yang
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang telah penulis kemukakan, maka berikut ini akan penulis sajikan uji hipotesis rumus t test sebagai berikut :
Diberikan
Dengan
Pegawai
Pada
Kabupaten
Semangat Bagian
Tulang
Kerja
Keuangan
Bawang”,
dapat
diterima. SIMPULAN
r t
n-2
=
Bertitik tolak dari pembahasan yang telah 1 – r2
diuraikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan dari hasil
0,819 t
56 - 2
=
penelitian yang penulis lakukan yaitu : Motivasi yang dilakukan oleh pimpinan
2
1 – 0,819
telah berjalan dengan baik dilihat dari semangat kerja pegawai yang semakin
0,819 t
t
54
=
1. Adanya hubungan yang signifikan 1 – 0,671
antara motivasi yang diberikan oleh
0,819 x 7,35
pimpinan terhadap semangat kerja
=
pegawai 0,329 4,873
t
=
pada
Kabupaten
Bagian
Tulang
Keuangan
Bawang.
28
responden (50 %) menyatakan bahwa motivasi yang diberikan sangat cocok
0,573 t
meningkat.
= 8,50
atau sangat sesuai, 17 responden (30,36
%)
menyatakan
Hasil t hitung memperoleh nilai sebesar =
motivasi
8,50. apabila dibandingkan dengan nilai t
cocok atau kurang sesuai, dan 11
Informatics & Business Institute Darmajaya
yang
diberikan
bahwa kurang
7
Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
responden (19,64 %) menyatakan
Penentu (KP) sedangkan sisanya
bahwa motivasi yang diberikan tidak
disebabkan oleh faktor-faktor lain
cocok atau tidak sesuai. Sedangkan
dari luar motivasi.
yang berhubungan dengan semangat
Adapun saran yang penulis kemukakan
kerja pegawai diperoleh hasil :
adalah sebagai berikut :
Sebanyak 27 responden (48,21 %)
1. Hendaknya
pimpinan
lebih
menyatakan bahwa semangat kerja
meningkatkan lagi motivasi kepada
pegawai sangat baik, 17 responden
pegawai dalam menunjang semangat
(30,36
bahwa
kerja, atau paling tidak semangat
semangat kerja pegawai kurang baik
kerja yang telah dilaksanakan perlu
dan
dipertahankan.
%)
12
menyatakan
responden
(21,43
%)
menyatakan bahwa semangat kerja pegawai tidak baik.
sanjungan atas hasil kerja yang telah
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan
antara
2. Agar pimpinan dapat memberikan
yang
pegawai tersebut lebih termotivasi
diberikan dengan semangat kerja
lagi untuk meningkatkan prestasi
pegawai
kerjanya.
pada
motivasi
dilakukan oleh pegawainya sehingga
Bagian
Keuangan
Kabupaten Tulang Bawang Dimana r hitung
yang diperoleh 0,819 dan apabila
3. Hendaknya
pelaksanaan motivasi
juga memperhatikan latar belakang
dikonsultasikan dengan interpretasi
pendidikan,
nilai r terletak antara 0.71 – 1,00.
keahlian dan masa kerja pegawai.
setelah diketahui hasil
r = 0,819
dan apabila di konsultasikan dengan
DAFTAR PUSTAKA
nilai r
Dajan, Anto, “ Pengantar Metode Statistik ” Jilid II LP3ES Jakarta.
tabel
untuk n = 56, baik pada
signifikan 5 % = 0,245 maupun pada taraf signifikan 1 % = 0,345, ternyata r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,819
Drs. Melayu S.P. Hasibuan, 1990 “ Manajemen Personalia ” Penerbit Bumi Aksara Jakarta.
> 0,245 dan 0,819 > 0,345. 3. Bahwa sumbangan motivasi terhadap semangat kerja pegawai pada Bagian Keuangan Kabupaten Tulang Bawang yaitu
sebesar
67,0761
%
hasil
perhitungan dengan rumus Koefisien
Informatics & Business Institute Darmajaya
Edwin B. Flippo, 1995 “ Manajemen Personalia ” Penerbit Galia Indonesia Jakarta Etzioni Atmital, 1983, “ Organisasiorganisasi Modern ” Terjemahan Suryatim, Universitas Indonesia Jakarta. 7
Abdul Naser
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Hadi, Sutrisno, 1982, “ Metodologi Research ” Yayasan Fakultas Pshikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta Hadyrahman R, dan Fuad Hasan, 1998 “ Manajemen Personalia ” Penerbit BPFE Yogyakarta M. Manulang, 1995, “ Manajemen Personalia ” Penerbit Galia Indonesia Ninardi, 1993 “ Manajemen Sumber Daya Manusia ” Penerbit Rineka Jakarta Nitisemito S. Alex, 2002 “ Manajemen Personalia ” Penerbit Galia Indonesia Jakarta SP. Siagian, 1993 “ Pengembangan Organisasi” Penerbit Sinar Baru Bandung. W.JS. Poerwadarminta, 1984“ Kamus Umum Bahasa Indonesia” Winhel, 2001.“Kesimpulan dan Motivas” Penerbit Galian Indonesia Jakarta
Informatics & Business Institute Darmajaya
7