PENGARUH MORAL HAZARD, CONFLICT OF INTEREST, DAN ATRIBUT PROYEK TERHADAP AGENCY PROBLEM DALAM KONTRAK PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT BIF YOGYAKARTA
SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM OLEH: PIPIT NOVIDAYANTI 10390150
PEMBIMBING: 1. Dr. H. SYAFIQ MAHMADAH H., M.Ag 2. Dr. IBNU MUHDIR, M.Ag
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
ABSTRAK Pembiayaan muḍārabah adalah suatu produk primer lembaga keuangan syari‟ah. Namun tidak dipungkiri bahwa meskipun pembiayaan muḍārabah adalah pembiayaan primer, pembiayaan ini masih sangat minim sekali untuk diminati para anggota di BMT BIF. Pembiayaan murabahah. masih mendominasi minat para anggota dibandingkan dengan pembiayaan muḍārabah. Hal ini terjadi karena pada dasarnya pembiayaan muḍārabah sarat dengan risiko yang tinggi, utamanya adalah adanya agency problem atau masalah keagenan yang timbul karena adanya ketidakjujuran dari agent/muḍārib yang cenderung menyembunyikan hasil laporan keuangan usahanya. Maka pada skripsi ini, peneliti termotivasi untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adanya agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah. Adapun faktor-faktor tersebut adalah adanya moral hazard, conflict of interest, dan atribut proyek di BMT BIF Yogyakarta. Penelitian ini berjenis penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner. Sedangkan pemilihan sampelnya yaitu dengan tekhnik sampel jenuh dimana jumlah seluruh populasi dijadikan sampel karena populasi kurang dari 100 responden. Sedangkan Analisis yang dipakai adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan uji regresi liner berganda. Analisis yang diterapkan dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral hazard, conflict of interest, dan atribut proyek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah. secara bersama-sama ketiga variabel tersebut berpengaruh sebesar 21,7% dan secara parsial variabel moral hazard menunjukkan bahwa sig. t variabel lebih kecil dari 5% (0,005 < 0,05), maka variabel moral hazard berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency problem. Variabel conflict of interest memperoleh sig. t variabel lebih kecil dari 5% (0,001 < 0,05), sehingga conflict of interest berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap agency problem. Variabel atribut proyek memiliki nilai sig. t sebesar 0,007 < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa variabel atribut proyek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta. Kata kunci : muḍārabah, agency problem, moral hazard, conflict of interest, dan atribut proyek.
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN Teruntuk. . . .
Nenekku yang kucintai, terimaksih untuk kasih sayang dan pengorbanannya yang berlimpah yang tak pernah terbatas untuk hidupku..
Abah dan Ibu yang ku sayangi, Abdul Aziz dan Farida, terimakasih untuk do’a-do’a terbaiknya untukku dan restu yang selalu mempermudah setiap langkahku..
Kakakku tersayang Muhammad Hakim, terimakasih telah mengajariku tentang arti kehidupan, menjadikanku agar lebih dewasa dalam menyikapi segala hal..
Paklekku Yanto, terimakasih selalu mengajariku tentang kedisiplinan dan kemandirian..
Sahabatku Sandi Raflesiani, terimakasih untuk waktunya dalam suka duka berpeluk dan berjuang bersama..
vii
MOTTO HIDUP
Hidupmu tidak akan berharga jika kau tidak melakukan yang terbaik selama kau hidup . . .
Jika salah, perbaiki Jika gagal, coba lagi Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai . . .
-MT-
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ة
bā‟
b
be
ت
tā‟
t
te
ث
ṡā‟
ṡ
es (dengan titik di atas)
ج
jīm
j
je
ح
ḥā‟
ḥ
ha (dengan titik di bawah)
خ
khā‟
kh
ka dan ha
د
dāl
d
de
ذ
żāl
ż
zet (dengan titik di atas)
ز
rā‟
r
er
ش
zai
z
zet
س
sīn
s
es
Arab
ix
ش
syīn
sy
es dan ye
ص
ṣād
ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
ḍād
ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
ṭā‟
ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
ẓā‟
ẓ
zet (dengan titik di bawah)
ع
„ain
„
koma terbalik di atas
غ
gain
g
ge
ف
fā‟
f
ef
ق
qāf
q
qi
ك
kāf
k
ka
ل
lām
l
el
و
mīm
m
em
ٌ
nūn
n
en
و
wāwu
w
w
ِ
hā‟
h
ha
hamzah
`
apostrof
yā‟
Y
ye
ء ً
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap يـتعدّدة
ditulis
muta‘addidah
عدّة
ditulis
‘iddah
x
C. Tā’ marbūṭah Semua tā’ marbūṭah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya. حكًة
ditulis
ḥikmah
عهّـة
ditulis
‘illah
ditulis
karamah al-auliya’
كسايةاألونيبء
D. Vokal Pendek dan Penerapannya ----َ---
Fatḥah
ditulis
a
----ِ---
Kasrah
ditulis
i
----ُ---
Dammah
ditulis
u
فعَم
Fatḥah
ditulis
fa‘ala
ذُكس
Kasrah
ditulis
żukira
يَرهت
Dammah
ditulis
yażhabu
E. Vokal Panjang 1. fatḥah + alif جبههـيّة 2. fatḥah + yā‟ mati
xi
ditulis
ā
ditulis
jāhiliyyah
تَـُسي 3. kasrah + yā‟ mati كسيـى 4. dammah + wāwu mati فسوض
ditulis
ā
ditulis
tansā
ditulis
ī
ditulis
karīm
ditulis
ū
ditulis
furūḍ
F. Vokal Rangkap 1. fatḥah + yā‟ mati ثـيُكى 2. fatḥah + wāwu mati قول
ditulis
ai
ditulis
bainakum
ditulis
au
ditulis
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof أأَـتى ُاعدّت نئٍ شكستـى
ditulis
a’antum
ditulis
u‘iddat
ditulis
la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal “al”
xii
ٌانقسأ
ditulis
al-Qur’ān
انقيبس
ditulis
al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah tersebut
I.
انسًّبء
ditulis
as-Samā’
انشًّس
ditulis
asy-Syams
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya ذوىبنفسوض
ditulis
żawi al-furūḍ
أهم انسّـُّة
ditulis
ahl as-sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmat, rezeki, karunia dan nikmatnya kepada kita semua. Sehingga pada kesempatan ini penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul “Pengaruh Moral Hazard, Conflict Of Interest, Dan Atribut Proyek Terhadap Agency Problem Dalam Kontrak Pembiayaan Muḍārabah Di BMT BIF Yogyakarta”. Sholawat dan salam selalu tercurahkan pada Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita jadikan sebagai panutan hidup dan suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti. Amin. Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Keuangan Islam, Fakulas Syari‟ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata satu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan segala ilmu yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada: 1. Prof. Dr. H. Musa Asy‟arie selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Noorhaidi, MA, M.Phil, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiv
3. H.M. Yazid Affandi, M.Ag selaku Kaprodi Keuangan Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Dr. H. Syafiq Mahmadah H., M.Ag selaku pembimbing I dan Dr. Ibnu Muhdir, M.Ag selaku pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Misnen Ardiyansyah, S.E., M.Si selaku pembimbing akademik yang telah bersedia membimbing dari semester awal sampai akhir semester. 6. Seluruh Dosen Program Studi Keuangan Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan untuk penulis selama menempuh pendidikan. 7. Pihak BMT BIF Yogyakarta yang telah bersedia menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. 8. Nenekku tercinta, terimakasih untuk kasih sayang dan pengorbannya untuk kehidupanku.
9. Abah dan Ibu, Abdul Aziz dan Farida yang ku sayangi, yang selalu mendoakan dan merestui di setiap langkahku. 10. Kakakku tersayang, Muhammad Hakim, teriamakasih telah mengajariku tentang menyikapi kehidupan. 11. Umi Haina, Paklek Yanto, Mbak Enik, Budhe, adik-adikkku, dan seluruh keluarga besar di Jogja maupun di Madura yang selalu memberi motivasi dan dukungannya untukku.
xv
12. Sahabatku Sandi Raflesiani dan Anik Susanti yang menemani, memberi, mengerti, dan mendengarkan setiap suka dan duka dalam kebersamaanya selama ini. 13. Mbak Fatimah, Mbak Santi, Dephi, dan seluruh teman-teman KUI alumni 2010 yang turut membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. 14. Seluruh pegawai dan staff TU Prodi, Jurusan, dan Fakultas di Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Serta seluruh pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Wassalamu‟alaikum wr. wb.,
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iii PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. v SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii MOTTO HIDUP ............................................................................................ viii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... xiv DAFTAR ISI .................................................................................................. xvii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Pokok Masalah........................................................................................ 8 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9 E. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 12 A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 12 B. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 16
xvii
C. Kerangka Teoritik ................................................................................... 17 1. BMT .................................................................................................... 17 2. Pembiayaan Muḍārabah ..................................................................... 23 3. Teori Keagenan ................................................................................... 36 4. Agency Problem dalam Kontrak Pembiayaan Muḍārabah ................ 38 5. Moral Hazard ..................................................................................... 43 6. Conflict of Interest .............................................................................. 48 7. Atribut Proyek .................................................................................... 54 D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 61 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 65 A. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................................................ 65 B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 66 C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 67 D. Pendekatan dan Instrumen Penelitian ..................................................... 69 E. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 69 1. Moral Hazard ..................................................................................... 70 2. Conflict Of Interest ............................................................................. 70 3. Atribut Proyek .................................................................................... 71 4. Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah ................. 71 F. Pengujian Istrumen Penelitian................................................................. 73 1. Uji Validitas ........................................................................................ 73 2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 73 G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 74
xviii
1. Analisis Deskriptif .............................................................................. 74 2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 74 3. Analisis Regresi Linear Berganda ....................................................... 75 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 78 A. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 78 B. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 82 1. Uji Vailiditas....................................................................................... 82 2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 83 C. Uji Asumsi Klasik................................................................................... 84 1. Uji Multikolinieritas ........................................................................... 84 2. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 86 D. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 87 1. Interpretasi Persamaan Regresi........................................................... 88 2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 89 E. Pembahasan dan Implikasi ...................................................................... 92 1. Pengaruh MoralHazard terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah .................................................................... 92 2. Pengaruh Conflict Of Interest terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah ....................................................... 94 3. Pengaruh Atribut Proyek terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah ....................................................... 97 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 102 A. Kesimpulan ............................................................................................. 102
xix
B. Saran ....................................................................................................... 103 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ I
xx
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................ 78 2. Tabel 4.2 Usia Responden............................................................................ 79 3. Tabel 4.3 Jabatan Responden ....................................................................... 80 5. Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden .................................................. 81 5. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 82 6. Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas.... ................................................................ 84 7. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 85 8. Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 86 9. Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi .......................................................................... 87
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Daftar Terjemahan .................................................................. I 2. Lampiran 2 : Profil BMT BIF ...................................................................... II 3. Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian ................................................... VI 4. Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian ............................................................... VII 5. Lampiran 5 : Input Data ............................................................................... XI 6. Lampiran 6 : Output SPSS ........................................................................... XIV 7. Lampiran 7 : Curiculum Vitae .....................................................................XIX
xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Islam merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi bangsa dan juga mayoritas muslim, bukan hanya sebuah gerakan sebagaimana penilaian dan pemikiran oleh sebagian orang yang sama sekali tidak paham tentang karakteristik ekonomi syari’ah. Perkembangan itu bisa dirasakan dengan semakin maraknya praktek Ekonomi Islam di Indonesia yang berprinsipkan pada syari’ah dimana melarang adanya riba. Lembaga Keuangan Syari’ah seperti Baitul Māl Wat Tamwīl (BMT) yang menangani pembiayaan dalam skala mikro dengan sasaran kalangan pelaku usaha menengah ke bawah juga mengalami perkembangan. Dengan hadirnya BMT ini sangat membantu mensejahterakan masyarakat dan mengentaskan
kemiskinan
karena
BMT
membiayai
sesuai
dengan
kemampuan yang dimiliki oleh usahawan dan prosedur yang harus diikuti tidak terlalu mempersulit peminjam. Sebagai lembaga yang berpedoman sesuai syariat Islam, BMT dalam operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga seperti yang diterapkan oleh bank-bank konvensional, namun menerapkan sistem bagi hasil untuk para anggotanya. Konsep prinsip bagi hasil merupakan karekteristik umum dan landasan dasar bagi operasional BMT secara keseluruhan.
1
2
Bagi BMT, pada saat pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan atau oleh lembaga keuangan tersebut menggunakan bagi hasil, dimana besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlah keuntungan proyek yang dijalankan. Sedangkan apabila usaha merugi, maka kerugian akan ditanggung kedua belah pihak. Namun, pada sistem bunga yang di terapkan oleh lembaga konvensional, besarnya presentase didasarkan pada jumlah modal yang dipinjamkan dan pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh nasabah tersebut untung atau rugi. Oleh karena itu, BMT merupakan lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan syari’ah Islam dan menjauhkan dari masalah riba sebagaimana firman Allah: 1
.
2
.
Berdasarkan ayat-ayat di atas bahwa Islam melarang adanya riba dan memerintahkan untuk menjauhinya. Oleh karena itu produk-produk yang ditawarkan BMT harus sesuai dengan konsep yang telah digariskan oleh ketentuan syari’ah, yaitu menggunakan konsep yang menjauhkan dari riba. Konsep yang diharuskan adalah menggunakan konsep bagi hasil. Selain itu
1
Al-Baqarah (2): 276.
2
Al-Baqarah (2): 279.
3
konsep bagi hasil ini adalah yang membedakan antara lembaga Islam dan non Islam. Adapun
produk-produk
yang ditawarkan
oleh
BMT
kepada
masyarakat pengguna jasa lembaga keuangan syari’ah diantaranya adalah produk pengumpulan dana yang meliputi simpanan wadi’ah dan simpanan mudarabah; produk penyaluran dana atau pembiayaan yang meliputi pembiayaan muḍārabah dan musyārakah.3 Salah satunya adalah BMT BIF yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini, BMT BIF yang turut bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, pengelola dan umat, turut berpartisipasi aktif dalam membumikan ekonomi umat, serta menyediakan permodalan islami bagi usaha mikro, menawarkan produk pembiayaannya dengan berkonsep syari’ah dengan prinsip bagi hasil yaitu pembiayaan muḍārabah dan musyārakah. Meskipun pembiayaan muḍārabah merupakan pembiayaan primer pada lembaga keuangan syari’ah, namun porsi pembiayaan ini masih kalah dibandingkan dengan pembiayaan berdasarkan skema jual-beli (murābaḥah). Penyaluran dana di BMT BIF dengan skema murābaḥah masih mendominasi dengan 58% dari total penyaluran dana sebesar Rp. 46.760.942.947. Kemudian diikuti dengan ijarah 31%, hiwalah dan musyārakah masingmasing 4%, pembiayaan muḍārabah hanya 2%, dan terakhir Qarḍ 1%.4
3
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (Yogyakarta: UII Press), hlm.
172. 4
Wawancara dengan Ibu Fitri, Manager HRD BMT BIF.
4
Pembiayaan muḍārabah masih sangat rendah karena skim muḍārabah adalah skim yang paling sulit dalam penyalurannya karena 100% modal dari bank, dan bila terjadi kerugian sepenuhnya ditanggung bank, sedangkan muḍārib atau pemakai dana hanya kehilangan tenaga dan waktu. Kecenderungan yang masih terfokus pada murābaḥah yang konsumtif, belum sepenuhnya melakukan pembiayaan pada usaha kecil dan menengah (UKM) dan masih rendahnya pembiayaan muḍārabah, karena adannya risiko yang cukup besar pada skim muḍārabah dan adanya anggapan pembiayaan UKM mengandung risiko yang cukup besar pula.5 Pembiayaan muḍārabah merupakan kontrak perkongsian, kontrak ini berdasarkan prinsip kongsi untung apabila pemilik modal (ṣāḥibul māl) memberikan modalnya kepada pengelola modal (muḍārib) untuk digunakan dalam perniagaan. Kemudian kedua belah pihak akan berkongsi keuntungan ataupun kerugian menurut syarat-syarat yang telah disepakati secara bersama. Pemilik modal memberikan modal kepada pengelola dan sebagai balasannya pemilik modal mendapatkan bagian yang tertentu terhadap suatu keuntungan. Akan tetapi, apabila terjadi kerugian maka pemilik modal yang menanggung sepenuhnya kerugian tersebut, sedangkan pengelola usaha tidak mendapatkan apa-apa dari pengabdian yang telah diberikannya. Kontrak pembiayaan muḍārabah ini biasa dikenal dengan nama hubungan keagenan, dimana
5
Ahmad Sumiyanto, Problem dan Transaksi Mudharabah (Yogyakarta: Magistra Insani Press, 2005), hlm. xvii.
5
muḍārib sebagai pengelola usaha disebut agent dan ṣāḥibul māl sebagai pemilik dana disebut dengan principal. Kontrak muḍārabah sarat dengan risiko, utamanya risiko yang berkaitan dengan masalah keagenan (agency problem). Kurniawati dalam tesisnya6 menjelaskan bahwa hubungan yang terjadi antara ṣāḥibul māl dengan muḍārib memenuhi syarat untuk disebut sebagai hubungan wakil dan pemilik (principal-agent relationship). Walaupun terdapat gradasi, perbedaan sudut pandang dan implikasi antara pendekatan konvensional dan syari’ah, bentuk hubungan yang demikian selalu berpotensi menimbulkan masalah keagenan (agency problem). Masalah keagenan yang sering berkaitan dengan kontrak ini yaitu adanya asymmetric information. Asymmetric information adalah perbedaan informasi yang didapatkan oleh pihak principal dari pihak agent. Dalam hal ini pihak agent lebih mengetahui tentang keadaan usaha yang dijalankannya, berbanding terbalik dengan pihak principal, sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan sangat besar. Salah satu
tindakan
yang memunculkan
adanya
asymmetric
information dalam masalah keagenan adalah tindakan moral hazard. Kontrak muḍārabah adalah kontrak menanggung untung dan rugi antara pemilik dana (BMT/principal) dan anggota (agents). Pada hubungan kontrak bisnis seperti ini diperlukan saling keterbukaan antara kedua belah pihak dalam hal untung 6
Kurniawati, “Masalah Keagenan (Agency Problem) Dalam Kontrak Mudharabah Di Bank Syari’ah”, Tesis Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Dan Keuangan Syari’ah Kajian Timur Tengah Dan Islam Universitas Indonesia (2008), hlm. 24.
6
dan rugi bisnis yang dijalankan. Jika salah satu pihak (utamanya agent) tidak menyampaikan secara transparan tentang hal-hal yang berhubungan dengan perolehan hasil, maka dapat terjadi aktivitas moral hazard. Moral hazard adalah ketidakseriusan agen dalam menjalankan kontrak, agen menggunakan dana yang diberikan tidak untuk semestinya dan kemungkinan melaporkan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Permasalahan moral hazard juga biasa terjadi pada kondisi dimana muḍārib bersifat riskaverse (cenderung menghindari risiko). Ia akan lebih memilih level upaya di tingkat yang hanya sekedar memenuhi tingkat utilitas minimalnya saja. Selain moral hazard yang mempengaruhi munculnya masalah keagenan, Imam Nabawi dalam penelitian skripsinya7 menyebutkan bahwa conflict of interest juga kerap terjadi dalam kontrak muḍārabah dan dapat memicu adanya masalah keagenan. Conflict of interest muncul dikarenakan pengusaha (muḍārib/agent) cenderung memikirkan keuntungan/kepentingan diri sendiri dan kurang memaksimalkan kepentingan pihak pemilik dana (ṣāḥibul māl/principal). Masalah internal ini muncul karena adanya sikap saling egois diantara keduanya yang ingin mendahulukan kepentingannya masing-masing. Sikap seperti ini cenderung muncul dari pihak agen, dimana agen lebih mengetahui informasi-informasi yang berkaitan dengan usahanya, sehingga ia lebih mudah melakukan penyimpangan, atau melakukan tindakan hanya sesuai dengan kepentingannya. Masalah keagenan yang biasa muncul 7
Imam Nabawi, “Pengaruh Asymetric Information Dan Atribut Proyek Terhadap Agency Contractual Dalam Kontrak Pembiayaan Muḍārabah Pada Bank Syariah Di D.I.Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2012), hlm. 85.
7
pada faktor ini yaitu ketika agen tidak konsisten menjalankan usahanya sesuai dengan kesepakatan di awal kontrak. Selain itu, mengingat pentingnya penyeleksian terhadap muḍārib yang diharapkan di waktu yang akan datang tidak berlaku yang kurang baik, maka pihak principal menggunakan atribut proyek dalam kontrak muḍārabah yang dapat dijadikan salah satu ukuran untuk menilai kelayakan pemberian pembiayaan. Principal perlu menilai dan mempertimbangkan atribut proyek yang akan dijalankan oleh agent sesuai dengan ciri-ciri proyek yang mungkin memiliki atau menimbulkan masalah keagenan yang minimal. Permasalahan penyimpangan agent atau masalah agensi dalam kontrak
pembiayaan
muḍārabah
dapat
diminimalisasi
dengan
cara
menetapkan struktur insentif kepada pelaku usaha (agent). Jika hal ini dapat dilakukan, maka hasil konrak muḍārabah dapat dioptimalkan. Cara yang lebih penting adalah tindakan pemilik dana mampu melakukan screening terhadap pelaku proyek dan proyek yang akan dibiayai. Wilson dalam Muhammad8 menegaskan bahwa screening merupakan hal penting dalam investasi syari’ah yang diharapkan dapat mengurangi penyimpanganpenyimpangan dalam kontrak atau memperkecil terjadinya masalah agency. Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, terlihat bahwa kontrak muḍārabah merupakan salah satu produk pembiayaan BMT yang sarat dengan risiko tinggi, salah satu diantaranya yaitu munculnya masalah agency yang dipengaruhi oleh moral hazard, conflict of interset, dan atribut proyek. 8
Ahmad Sumiyanto, Problem dan Transaksi Mudharabah, hlm. 07.
8
Penelitian Harris dan Raviv dalam Muhammad9 mengatakan bahwa agency problem yang akan terus-menerus terjadi akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan laba yang diperoleh. Oleh karena itu, perlu untuk memahami dan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi masalah keagenan ini agar dapat memperkecil/mengantisipasi kerugian dari akibat yang ditimbulkannya. Sesuai dengan permasalahan diatas, maka penulis menarik untuk mengambil judul: “Pengaruh Moral Hazard, Conflict of Interest, dan Atribut Proyek terhadap Agency Problem dalam Kontrak Pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta”.
B. Pokok Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan
masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini
adalah: 1.
Apakah Moral Hazard berpengaruh positif dan signifikan terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta?
2.
Apakah Conflict of Interest berpengaruh positif dan signifikan terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta?
9
Muhammad, “Penyesuaian Masalah Agensi (Agency Problem) dalam Kontrak Pembiayaan Mudharabah”, Jurnal Unisia, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta (2009), hlm. 07.
9
3.
Apakah Atribut Proyek berpengaruh positif dan signifikan Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian 1.
Menjelaskan pengaruh Moral Hazard terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
2.
Menjelaskan pengaruh Conflict Of Interest terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
3.
Menjelaskan pengaruh Atribut Proyek terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Akademisi: Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
tambahan
pengetahuan dan dapat sebagai bahan referensi untuk penelitian dibidang pemasaran mengenai besarnya pengaruh Moral Hazard, Conflict Of Interest, dan Atribut Proyek terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah dimasa yang akan datang berdasarkan penerapan yang ada dalam kenyataan kini dan akan datang. 2.
Bagi BMT BIF Yogyakarta: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak BMT BIF Yogyakarta tentang besarnya pengaruh Moral Hazard,
10
Conflict Of Interest, dan Atribut Proyek terhadap Agency Problem dalam kontrak pembiayaan Muḍārabah.
E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan menggambarkan alur pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah: Bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan usulan penelitian yang menjadi fokus pembahasan kajian. Bab ini berisi latar belakang masalah, yang memaparkan alasan peneliti mengambil judul yang disebutkan dan memilih objek penelitian tersebut. Dilanjutkan dengan pokok masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, telaah pustaka, dan diakhiri dengan
sistematika pembahasan. Bab kedua akan membahas kerangka teoritik yang mendasari penelitian.
Akan
dijelaskan
mengenai
pengertian
BMT,
pengertian
pembiayaan muḍārabah, agency problem, moral hazard, conflict of interest, dan atribut proyek. Bab ketiga berisi penjelasan mengenai model penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, populasi dan sampel, serta teknik yang dilakukan dalam mengolah data. Bab keempat mencantumkan hasil penelitian untuk mencari jawaban tentang besarnya pengaruh moral hazard, conflict of interest, dan atribut proyek terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah.
11
Bab kelima atau bab penutup meliputi dua sub bab. Sub bab pertama akan ditunjukkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Sub bab kedua mencantumkan saran-saran yang bermanfaat sebagai bagian akhir dari skripsi ini.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1.
Variabel moral hazard, conflict of interst, dan atribut proyek secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
2.
Variabel moral hazard secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta. Artinya, semakin meningkatnya perilaku moral hazard maka akan semakin meningkat pula timbulnya masalah keagenan pada kontrak muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
3.
Variabel conflict of interest secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta. Hal ini berarti, apabila pihak muḍārib semakin bertindak mementingkan diri sendiri dan tidak menjalanan usaha sesuai dengan kesepakatan awal, maka akan semakin meningkat pula timbulnya masalah keagenan pada kontrak muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
102
103
4.
Variabel atribut proyek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap agency problem dalam kontrak pembiayaan muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta. Artinya, apabila proyek yang dijalankan oleh muḍārib tidak sesuai dengan target dan kesepakatan, maka akan meningkat pula timbulnya masalah keagenan pada kontrak muḍārabah di BMT BIF Yogyakarta.
5.
Apabila semakin meningkat adanya masalah keagenan pada pembiayaan muḍārabah, maka pihak Lembaga Keuangan akan semakin takut dalam menawarkan produk pembiayaan muḍārabahnya. Tingginya risiko dari masalah keagenan dan kurangnya kesiapan SDM di BMT inilah diantara faktor yang menjadikan komposisi penyaluran dana kepada masyarakat lebih banyak dalam bentuk jual beli dibandingkan penyertaan modal (muḍārabah).
B. Saran 1.
Bagi pihak BMT BIF Yogyakarta, sangat diperlukan ketajaman dalam menganalisis karakteristik calon anggota yang akan mengambil pembiayaan muḍārabah, seorang muḍārib yang baik dengan proyek yang sehat tidak akan melakukan kecurangan dan ketidakjujuran dalam melaporkan usahanya. Manajemen BMT BIF perlu juga lebih mendalami tentang pembiayaan muḍārabah, sehingga praktik muḍārabah dapat terealisasi dengan baik dan masalah keagenan dapat diminimalisir.
104
2.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel bebas atau mengganti variabel independen dari penelitian ini dengan variabel lain yang dirasa dapat mempengaruhi adanya agency problem dari presepsi si muḍāribnya terhadap karyawan atau pihak lembaga keuangan yang akan menjadi obyek penelitian selanjutnya.
105
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahan Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2000. Hadis dan Terjemahan Ibn Majah, Al-ḥasan bin Ali al-Khallal dari Bisyr bin Sābit al-Bazzār, dari Naṣr bin al-Qāsim dari Abdurrahmān bin Dāwud dari ṣalih bin ṣuhaib dari Bapaknya, Kitab at-Tijārāt, Beirut: Dār al-Fikr, 2003. Buku Referensi Antonio,
Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Cendikiawan, Jakarta: Bank Indonesia, 1999.
Wacana
Ulama
dan
Hanafi, Mamduh M., Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE, 2008. Kuncoro, Mudrajat, Manajemen Perbankan, Yogyakarta: BPFE, 2003. Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005. __________, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2005. __________, Tekhnik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001. __________, Sistem dan Operasional Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2000. Pickering, Peg, How To Manage Conflict (Kiat Menangani Konflik), Alih Bahasa Masri Maris, Jakarta: Erlangga, 2001. Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004. Sumiyanto, Ahmad, Problem dan Transaksi Mudharabah, Yogyakarta: Magistra Insani Press, 2005. Widodo, Hertanto, Panduan Praktis Operasional Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Bandung: Mizan, 1999.
106
Buku Metodologi Penelitian Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cet Ke-4, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006. Hadi, Syamsul, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: EKONISIA FE UII, 2006. Kelinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, (terjemahan : L.R Simatupang dan H.J Koesmanto), Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabaeta, 2004.
Jurnal dan Skripsi Afrianto, Riko, “Agency Problem Pada Pembiayaan Musyarakah di BMT Bina Dhuafa Beringharjo Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. Abdurrahman, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Pada BMT UM”, Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Edwin, Mustafa dan Wiliasih, Ranti, “Profit Sharing dan Moral Hazard dalam Penyaluran Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol. VIII No. 02 Tahun 2007. Firdaus, Muh. Dahri, “Terjadinya Moral Hazard Pada Pembiayaan Mudharabah Dalam Perspektif Asymetric Information Theory”, Mid Term Akuntansi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Kurniawati, “Masalah Keagenan (Agency Problem) dalam Kontrak Mudharabah di Bank Syari’ah”, Tesis Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Keuangan Syari’ah Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, 2008. Muhammad, “Penyesuaian Masalah Agensi (Agency problem) dalam Kontrak Pembiayaan Mudharabah”, Jurnal Unisia, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta, 2009.
107
Maharani, Satia Nur, “Menyibak Agency Problem Pada Kontrak Mudharabah dan Alternatif Solusi”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Universitas Negeri Malang, Vol. 12:3 Tahun 2008. Nabawi, Imam, “Pengaruh Asymetric Information dan Atribut Proyek Terhadap Agency Contractual dalam Kontrak Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah di D.I.Yogyakarta”, Skripsi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. Nafiah, Siti Jami’atun, “Profit Loss Sharing dan Moral Hazard dalam Penyaluran Dana Pihak Ketiga (Studi Kasus Pada PT. Bank Syari’ah Mandiri)”, Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Arijo Isnoer Narjono, “Manajemen Organisasi dalam Pandangan Islam (Organizational Conflict Management in Islamic View)”, Jurnal JIBEKA, Vol. 8:1 Tahun 2014. Prasetyo, Pamungkas Aji, “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil Perbankan Syari’ah (Studi Kasus PT. BRI Syari’ah Kantor Cabang Malang)”, Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Brawijaya Malang, 2013. Wibowo, Arif, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Anggota dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Mudharabah”, Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Yumanita, Ascarya Diana, “Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil Di Perbankan Syari’ah”, Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, Juni 2005. Zharfan, Refaat, “Optimalisasi Skema Bagi Hasil Sebagai Solusi Permasalahan Principal-Agent dalam Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank BNI Syari’ah Cabang Makassar”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, 2012.
Website “Risiko Pembiayaan Mudharabah”, http://www.google.com, akses Selasa, 06 Mei 2014. Ida Sriwahyuni, “Problematika Pembiayaan Mudharabah”, http://ida-sriwahyuni-blogspot.com/2013/04/problematika-pembiayaan-mudharabah8560.html., akses 06 Mei.
108
Muhsin Haryanto, “Moral Hazard dalam Transaksi Ekonomi dalam Perspektif AlQur’an dan Hadis”, http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/moral-hazarddalam-transaksi-ekonomi-perspektif-al-quran-dan-hadis/, akses 18 September 2014. Ahmad
Harakan, “Investasi dalam Perspektif Islam”, https://www.academia.edu/5199602/Investasi, akses 20 September 2014.
Anggyansyah Arief , “Teori Keagenan”, http://anggyansyah.blogspot.com/2013/01/teori-keagenan-agencytheory.html, akses 22 September 2014.
Lampiran 1 : Terjemahan Dasar Hukum No
Hal
FN
1.
1
1
2.
1
2
3.
26
20
4.
26
21
5.
26
22
6.
31
31
7.
32
32
8.
42
44
9.
45
46
10.
45
46
11.
55
63
Terjemahan “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya (dirugikan).” “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari Karunia (Rezeki hasil perniagaan) dari Tuhan-mu . . .” “Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” "Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung risikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu sampai pada Rasulullah, beliau membolehkannya." "Keuntungan ditentukan sesuai dengan kesepakatan, dan kerugian ditanggung pemilik modal.” “. . . dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh . . .” “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.” “Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”
I
Lampiran 2 : Profil BMT BIF Yogyakarta A. IDENTITAS BMT BIF Nama Lembaga : Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Bina Ihsanul Fikri Motto : Adil dan Menguntungkan Berdiri : 1 Maret 1996 Badan Hukum : 159/BH/KWK.12/V/1997 No. Telp./ Fax : (0274)387660/ (0274) 443 8807 e-mail :website : http://bmt-bif.co.id B. SEJARAH BMT BIF1 BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) merupakan lembaga keuangan syariah yang menitik beratkan pada pemberdayaan ekonomi kelas bawah yang didirikan dan memiliki oleh masyarakat pada tahun 1996 didaerah Gedong Kuning Yogyakarta. Munculnya ide untuk mendirikan BMT BIF ini karena melihat banyak pengusaha kecil potensial tetapi tidak terjangkau oleh bank, selain itu juga karena selama ini dakwah islam belum mampu menyentuh kebutuhan ekonomi umat. Sehingga seringkali kebutuhan modalnya dicukupi oleh rentenir dan lintah darat yang suku bunganya sangat besardan juga merupakan praktek riba serta sangat memberatkan masyarakat, karena masyarakat diharuskan membayar bunga tambahan dari dana yang dipinjam. Keperihatinan ini mendorong untuk berdirinya BMT BIF. Pembentukan BMT BIF diawali dengan dibentuknya penitia kecil yang diketuai oleh ir. Meidi Syaflan (ketua ICMI gedong kuning), dan beranggotakan M. Ridwan dan Irfan, panitia ini berfungsi mempersiapkan segala sesuatunya sampai BMT BIF ini dapat berdiri, salah satu tugas awalnya adalah survey tempat dan lokasi pasar gedong kuning sebagai bahan untuk di teliti, kemudian untuk dijadikan Alternatif tempat atau lokasi BMT BIF. Sehingga pada tanggal 1 maret 1996 ditetapkan sebagai tanggal operasional BMT BIF, tetapi pada tanggal tersebut ternyata BMT BIF belum dapat beroperasi seperti yang telah direncanakan, karena adanya sebab tertentu. Akhirnya BMT BIF mendeklarasikan diri berdiri dan mulai beroperasi pada tanggal 11 maret 1996, kemudian pada tanggal 15 mei 1997, lembaga keuangan syariah ini memperoleh badan hukum No. 159/BH/KWK.12/V/1997. Pada prinsipnya usaha BMT BIF dibagi menjadi dua yaitu Baitul Maal (usaha sosial) dan Baitul Tamwil (usaha bisnis). Usaha sosial ini bergerak dalam penghimpunan dana zakat, infak, dan shodaqoh (ZIS) serta menstasyarufkannya kepada delapan Ashnaf. Skala proritasnya dimaksud untuk mengentaskan kemiskinan melalui program ekonomi produktif dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang etika bisnis serta bantuan sosial, seperti beasiswa anak asuh, biaya bantuan kesehatan serta perlindungan kecelakaan diri dengan asuransi, karena BMT BIF mengadakan kerja sama dengan Asuransi Takaful. Sedangkan usaha bisnisnya bergerak dalam pemberdayaan masyarakat ekonomi kelas bawah dilakukan dengan intensifikasi penarikan dan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka, kemudian disalurkan dalam bentuk pembiayaan atau kredit kepada pengusaha kecil, dengan sistem bagi hasil. 1
http://bmt-bif.co.id/index.php?menu=org&view=related. Diakses pada Rabu, 26 Juni 2013
II
C. VISI, MISI, TUJUAN, DAN MOTTO BMT BIF2 1. VISI Lembaga keuangan syariah yang sehat dan unggul dalam memberdayakan ummat 2. MISI a. Menerapkan nilai syariah untuk kesejahteraan bersama. b. Memberikan pelayanan yang terbaik dalam jasa keuangan mikro syariah. c. Mewujudkan kehidupan ummat yang islami 3. TUJUAN a. Meningkatkan kesejahteraan anggota, pengelola dan umat. b. Turut berpartisipasi aktif dalam membumikan ekonomi umat. c. Menyediakan permodalan islami bagi usaha mikro. 4. MOTTO “ Adil dan menguntungkan” D. PRODUK-PRODUK YANG DITAWARKAN3 1. DEPOSITO MUDHOROBAH Deposito mudhorobah yakni simpanan yang jangka waktu pengembaliannya sudah dipastikan. Atas dasar produk ini poenyimpanan akan mendapatkan bagi hasil yang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Deposito yang tersedia untuk waktunya yaitu minimal 3 bulan, dengan nilai nominal minimal Rp. 500.000,00. Distribusi Bagi Hasil : No Produk Nisbah Setara* 1 Simpanan berjangka 12 50% Rp. 10.863,00 bulan 2 Simpanan berjangka 6 40% Rp. 8.689,00 bulan 3 Simpanan berjangka 3 30% Rp. 6.518 bulan *per Rp. 1000.000,00 2. OBLIGASI SYARI’AH (SUKUK) Obligasi Syariah merupakan surat pengakuan kemitraan-investasi dalam jangka panjang dengan sistem bagi hasil. Dari pengalaman BMT BIF Group mengelola dana anggota selama lebih dari 10 tahun, Obligasi Syariah akan memberikan keuntungan yang lebih baik dunia dan akhirat. Jangka waktu minimal 1 tahun dengan nilai perlembar Rp. 1.000.000. Bagi hasil dibayarkan setiap bulan dengan nisbah 55%. 3. PENYERTAAN MUSYARAKAH Penyertaan Musyarakah merupakan bukti penyertaan modal pada BMT BIF Group. Pengalaman berdiri lebih dari 10 tahun dengan modal hanya Rp. 2.250.000 kini telah tumbuh menjadi milyaran rupiah. Investasi penyertaan musyarakah memberikan keuntungan ganda dunia akhirat. Jangka waktu minimal
2
Ibid.,
3
Ibid.,
III
1 tahun dengan nilai perlembar Rp. 1.000.000. Bagi hasil dibayarkan setiap tahun sesuai keputusan musyawarah. 4. PEMBIAYAAN a. Muḍ ārabah (modal 100% dari BMT BIF) Muḍ ārabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama adalah pemilik modal (shahibul maal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola modal (mudharib), dengan syarat bahwa hasil keuntungan yang diperoleh akan dibagi untuk kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan bersama (nisbah yang telah disepakati), namun bila terjadi kerugian akan ditanggung shahibul maal. Manfaat bagi anggota: Pembiayaan untuk pengembangan usaha anggota Dana disediakan dari 100ribu – 50juta rupiah Jaminan berupa motor, mobil, tanah (hak milik) Fasilitas: Dana tersedia dalam dua hari kerja Persyaratan mudah Cicilan disesuaikan pokok ditambah nisbah. Bisa dicicil harian, minggunan, bulanan, atau tangguh dalam jangka waktu sampai 24 bulan. b. Musyarakah (modal patungan) Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang dimiliki secara bersama-sama. Ketentuan umum dari transaksi ini semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek. Manfaat bagi anggota; Pembiayaan untuk pengembangan usaha anggota Dana disediakan dari 100ribu – 50juta rupiah Jaminan berupa motor, mobil, tanah (hak milik) Fasilitas: Dana tersedia dalam dua hari kerja Persyaratan mudah Cicilan disesuaikan pokok ditambah nisbah. Bisa dicicil harian, minggunan, bulanan, atau tangguh dalam jangka waktu sampai 24 bulan. c. Murabahah (pengadaan barang dengan jual beli) BMT bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli BMT dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus sepakat atas harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan tak berubah selama berlakunya akad. Dalam transaksi ini barang diserahkan setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh. Manfaat bagi anggota; Pembiayaan untuk pengembangan usaha anggota Dana disediakan dari 100ribu – 50juta rupiah Jaminan berupa motor, mobil, tanah (hak milik) Fasilitas: IV
Dana tersedia dalam dua hari kerja Persyaratan mudah Cicilan disesuaikan pokok ditambah nisbah. Bisa dicicil harian, minggunan, bulanan, atau tangguh dalam jangka waktu sampai 24 bulan.
d. Al-Qard Al-Qardh adalah suatu akad pinjaman (penyaluran dana) kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada BMT pada waktu yang telah disepakati antara nasabah dan BMT. Manfaat bagi anggota: Untuk usaha produktif Pendampingan usaha Fasilitasi penawaran Fasilitas: Lebih murah Lebih mudah Lebih cepat PERSYARATAN PEMBIAYAAN Anggota FC Identitas (KTP) Suami dan Istri FC Kartu Keluarga (CI) FC Jaminan Slip Gaji bagi karyawan 5. TABUNGAN Pilihan Produk pembiayaan: Tabungan UMUM Tabungan PENDIDIKAN/SIARIF Tabungan QURBAN Tabungan HAJI dan UMRAH Tabungan WALIMAH Dll Persyaratan Tabungan; Mengisis formulir anggota Setoran pertama minimal Rp. 10.000,-, kecuali tabungan haji minimal Rp. 100.000, Dapat diambil sewaktu-waktu Bagi hasil setiap bulan Dapat dijadikan jaminan
V
Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Bapak/Ibu Di BMT BIF Yogyakarta Assalamualaikum wr.wb Bersama ini saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Pipit Novidayanti Pekerjaan :Mahasiswi Keuangan Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta NIM : 10390150 Bahwasannya sedang melaksanakan penelitian untuk penyusunan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Moral Hazard, Conflict Of Interest, dan Atribut Proyek Terhadap Agency Problem Dalam Kontrak Pembiayaan Mudharabah Di BMT BIF Yogyakarta”, sebagai menjadi salah satu syarat menyelesaikan program sarjana (S1) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk keperluan tersebut, saya mohon partisipasi Bapak/Ibu yang melakukan pengawasan pembiayaan atau yang menangani pembiayaan mudharabah untuk mengisi kuisioner ini dengan sebenar-benarnya berdasarkan penilaian sesuai dengan keadaan/kondisi yang ada. Semoga partisipasi yang diberikan Bapak/Ibu dapat meberikan manfaat untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Saya menjamin kerahasiaan atas data dan informasi yang diberikan kepada saya untuk tidak diberitahukan kepada pihak lain dalam kepentingan apapun. Atas bantuan dan partisipasinya, saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikun wr.wb
Yogyakarta, 04 Agustus 2014 Hormat Saya,
Pipit Novidayanti
Petunjuk Pengisian : A. Pada pertanyaan di bawah ini, Bapak/Ibu dimohon untuk mengisi sesuai dengan keadaan/kondisi yang sebenarnya. PROFIL RESPONDEN : 1. Nama 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : a. ≤25 b. 26-30 VII
c. 31-35 d. 36-40 e. ≥41 : 4. Jabatan a. Manajer b. Customer service (CS) c. Marketing d. Teller e. Lainnya 5. Pendidikan Terakhir : a. SLTA/sederajat b. D3 c. S1 d. ≥S2 B. Pada pertanyaan selanjutnya, Bapak/Ibu cukup mencantumkan tanda centang () pada salah satu jawaban di bawah ini sesuai dengan pendapat/penilaian Bapak/Ibu. Keterangan: SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju N : Netral 1. MORAL HAZARD No 1.
2.
3.
4.
5.
Tanggapan Responden STS TS N S SS
Pernyataan Anggota (mudharib) tidak tepat waktu dalam melaporkan laporan keuangan usahanya. Laporan keuangan atau Informasi mengenai keuntungan yang diberikan anggota (mudharib) kepada BMT (shohibul mal) belum sesuai PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan). Laporan keuangan atau Informasi mengenai tingkat risiko yang diberikan anggota (mudharib) kepada BMT (shohibul mal) belum sesuai PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan). Laporan keuangan atau informasi mengenai penjualan yang diberikan anggota (mudharib) kepada BMT (shohibul mal) belum sesuai PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan). Anggota (mudharib) tidak lancar dalam memenuhi kewajiban bagi hasil terhadap BMT (shohibul mal).
VIII
6.
Pihak BMT (shohibul mal) melakukan analisis reputasi calon anggota (mudharib) dengan analisis kelayakan pemberian pembiayaan. 2. CONFLICT OF INTEREST
No 1.
Tanggapan Responden STS TS N S SS
Pernyataan Penetapan bagi hasil dengan kesepakatan pihak anggota (mudharib). Prospek / kelanjutan usaha mudharib dijadikan salah satu dasar dalam penetapan bagi hasil. Hasil yang diberikan oleh anggota kepada pihak BMT tidak sesuai dengan proporsi kesepakatan di awal kontrak. Anggota (mudharib) tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan BMT (shohibul mal). Anggota (mudharib) tidak mampu mengendalikan biaya-biaya operasional dalam perusahaan atau usaha. Proyek yang dijalankan anggota tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
2.
3.
4
5.
6.
3. ATRIBUT PROYEK No 1.
2.
3.
4.
5. 6.
Tanggapan Responden STS TS N S SS
Pernyataan Proyek yang dijalankan anggota (mudharib) tidak sesuai dengan traget yang diberikan oleh BMT (shohibul mal). Prospek proyek yang dibiayai tidak menguntungkan pihak BMT (shohibul mal). Proyek yang diajukan anggota (mudharib) belum sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pihak BMT (shohibul mal). Pelaksanaan proyek oleh anggota (mudharib) tidak sesuai dengan waktu ynag disepakati dalam kontrak. Anggota (mudharib) melaporkan keuangan tidak tepat waktu. Anggota (mudharib) tidak mendapatkan persyaratan tertentu pada saat usaha mengalami kerugian.
4. AGENCY PROBLEM
IX
No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tanggapan Responden STS TS N S SS
Pernyataan Anggota (mudharib) memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menyembunyikan informasi yang berkaitan dengan kemampuan dan latar belakang mereka. Anggota (mudharib) memiliki keuntungan informasi yang lebih baik dibandingkan BMT (shohibul mal) sebelum maupun selama usaha dijalankan. BMT (shohibul mal) memiliki keterbatasan untuk menilai kompetensi anggota (mudharib). Anggota (mudharib) tidak akan melaporkan penghasilan usahanya secara jujur. Anggota (mudharib) memiliki kesempatan untuk menahan keuntungan yang dibagikan kepada BMT (shohibul mal). Anggota (mudharib) perlu mendapatkan kewaspadaan yang lebih tinggi dari pihak BMT (shohibul mal).
X
Lampiran 5 : Input Data No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 2 2 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2
Moral Hazard (X1) 2 3 4 5 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 5 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 5 5 4 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 5 5 4 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3
6 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4
X1
1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4
18 12 12 13 20 14 12 15 17 20 18 21 19 19 17 18 18 16 17 17 13 21 20 15 20 19 21 16 17 17 13 21 20 15 20 20 21 18 17 16
XI
Conflict Of Interest (X2) 2 3 4 5 4 3 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2 2 5 2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 5 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2
6 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4 2 4 4 4 3 5 5 3 4 4 2 4 4 4
X2 23 18 18 17 23 18 18 19 17 20 17 22 18 21 21 21 18 21 18 21 16 26 26 22 21 25 18 22 18 20 16 26 26 22 22 25 18 18 21 18
1 3 3 3 3 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3
Atribu 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 5 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 5 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 5 3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3
17 13 21 20 21 20 21 21 20 21 20 19 19 20 19 20 19
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
XII
5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 4 5 5
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 16 22 22 21 22 21 21 22 21 17 22 21 21 21 22 22
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3
13 21 20 21 20 21 21 20 21 20 19 19 20 19 20 19
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
XIII
3 5 5 4 5 4 4 5 4 2 5 4 4 4 5 5
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 22 22 21 22 21 21 22 21 17 22 21 21 21 22 22
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 6 : Output SPSS
A. HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1
(Constant)
Std. Error
Collinearity Statistics
Beta
-13,633
7,700
Moral_Hazard
,486
,165
Conflict_of_Interest
,529
Atribut_Proyek
,645
t
Sig.
Tolerance
VIF
-1,771
,082
,476
2,954
,005
,539
1,854
,151
,465
3,494
,001
,790
1,267
,232
,409
2,786
,007
,649
1,540
a. Dependent Variable: Agency_Problem
1.
UJI F ANOVAb
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
131,619
3
43,873
Residual
376,626
53
7,106
Total
508,246
56
Sig. 6,174
,001a
a. Predictors: (Constant), Atribut_Proyek, Conflict_of_Interest, Moral_Hazard b. Dependent Variable: Agency_Problem
2. R DETERMINASI Model Summaryb Model
Std. Error of the R ,509a
d i m e n s
R Square
1
Adjusted R Square
,259
Estimate
,217
Durbin-Watson
2,66574
1,926
i o n 0
a. Predictors: (Constant), Atribut_Proyek, Conflict_of_Interest, Moral_Hazard b. Dependent Variable: Agency_Problem
3. Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B 1
(Constant)
Std. Error
Beta
-13,633
7,700
Moral_Hazard
,486
,165
Conflict_of_Interest
,529
Atribut_Proyek
,645
t
Sig.
Tolerance
VIF
-1,771
,082
,476
2,954
,005
,539
1,854
,151
,465
3,494
,001
,790
1,267
,232
,409
2,786
,007
,649
1,540
a. Dependent Variable: Agency_Problem
XIV
B. HASIL UJI VALIDITAS 1.
Hasil Uji Validitas Variabel Moral Hazard (X1) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X1.1
17,5965
6,424
,298
,669
X1.2
16,9474
7,015
,355
,642
X1.3
16,9123
6,153
,497
,592
X1.4
17,3509
5,875
,489
,592
X1.5
17,0351
5,606
,525
,576
X1.6
16,5263
7,504
,241
,671
2. Hasil Uji ValiditasVariabel Conflict Of Interest (X2) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X2.1
16,6140
5,741
,280
,744
X2.2
16,4211
5,962
,222
,757
X2.3
17,5614
5,715
,275
,746
X2.4
17,7193
4,277
,856
,573
X2.5
17,6491
3,803
,806
,566
X2.6
16,7544
5,403
,435
,703
3. Hasil Uji Validitas Variabel Atribut Proyek (X3) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
X3.1
16,1579
8,850
,449
,825
X3.2
15,7193
6,777
,628
,793
X3.3
15,9649
7,499
,681
,780
X3.4
16,2105
8,491
,514
,814
X3.5
16,0175
7,160
,718
,771
X3.6
15,7193
6,777
,628
,793
XV
4. Hasil Uji Validitas Variabel Agency Problem (Y) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Y.1
15,7018
5,034
,779
,513
Y.2
16,0877
7,867
,226
,726
Y.3
15,5439
7,717
,312
,697
Y.4
15,8947
8,132
,364
,684
Y.5
15,7018
6,570
,670
,590
Y.6
15,2807
7,384
,326
,697
C. HASIL UJI RELIABILITAS 1.
Uji Reliabilitas X1 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,668
2.
6
Uji Reliabilitas X2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,731
3.
6
Uji Reliabilitas X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,825
4.
6
Uji Reliabilitas Y
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,701
N of Items 6
XVI
D. HASIL UJI ASUMSI KLASIK 1.
Uji Heteroskedatisitas Coefficientsa
Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
4,719
5,147
Moral_Hazard
-,102
,110
,054 -,109
Conflict_of_Interest Atribut_Proyek a. Dependent Variable: Abs_Res
XVII
Coefficients Beta
t
Sig. ,917
,363
-,170
-,924
,360
,101
,081
,533
,597
,155
-,118
-,706
,484
2.
Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B 1
(Constant)
Std. Error
-13,633
7,700
Moral_Hazard
,486
,165
Conflict_of_Interest
,529
Atribut_Proyek
,645
Beta
1
VIF
,476
2,954
,005
,539
1,854
,151
,465
3,494
,001
,790
1,267
,232
,409
2,786
,007
,649
1,540
Collinearity Statistics VIF
Moral_Hazard
,539
1,854
Conflict_of_Intere
,790
1,267
,649
1,540
st Atribut_Proyek
Tolerance
,082
Coefficientsa
Tolerance
Sig.
-1,771
a. Dependent Variable: Agency_Problem
Model
T
a. Dependent Variable: Agency_Problem
XVIII
CURICULUM VITAE
Nama
: Pipit Novidayanti
TTL
: Yogyakarta, 25 Mei 1992
Alamat Asal
: Surokarsan MG II/439 RT 17 RW 05 Kecamatan Mergangsan Kelurahan Wirogunan Yogyakarta
Tlp.
: -
Alamat Ortu
:
Surokarsan MG II/439 RT 17 RW 05 Kecamatan Mergangsan Kelurahan Wirogunan Yogyakarta
Nama Ayah
: Abdul Aziz
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Farida
Pekerjaan
: Wiraswasta
Riwayat Pendidikan
: SD N Margoyasan Jogjakarta 1996-2002 SMP N 15 Jogjakarta 2003-2006 SMK N 1 Jogjakarta 2007-2010
Penyusun,
Pipit Novidayanti 10390150
XIX