PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) BERBANTUAN METODE GARIS PADA SOAL CERITA MATEMATIKA
SKRIPSI (Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan Matematika) Oleh HESTI RIANTI NPM: 1211050104 Jurusan : Pendidikan Matematika
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) BERBANTUAN METODE GARIS PADA SOAL CERITA MATEMATIKA
SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh: HESTI RIANTI NPM : 1211050104
Jurusan : Pendidikan Matematika
PEMBIMBING AKADEMIK I : Dr. Zulhannan, MA. PEMBIMBING AKADEMIK II : Rany Widyastuti,M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M
ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) BERBANTUAN METODE GARIS PADA SOAL CERITA MATEMATIKA Oleh HESTI RIANTI Berdasarkan hasil pra-survey di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung peserta didik kelas IV diketahui bahwa kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika masih rendah. Selain itu, peserta didik juga mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan dalam perkalian. CIRC adalah model kooperatif terpadu membaca dan menulis. CIRC dalam matematika tidak hanya sekedar membaca dan menulis dari suatu bacaan akan tetapi perlu menemukan penyelesaian yang melibatkan perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CIRC, model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis dan model Konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental design (desain eksperiment semu). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik jenuh dan acak kelas. Teknik pengumpulan data berupa soal tes kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika berupa soal uraian, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varian satu jalan dengan sel tidak sama. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikan 0,05 dari hasil data diperoleh = 16,832 dan = 3,071. Nilai maka ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis terhadap kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Berdasarkan hasil komparasi ganda dapat disimpulkan bahwa (1) model pembelajaran CIRC sama baiknya dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis, (2) model pembelajaran CIRC sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional, (3) model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Kata kunci : Model Pembelajaran CIRC, Metode garis dalam perkalian, Menyelesaikan soal-soal cerita matematika. .
MOTTO
ﷲ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮ ِﺣﯿﻢ ِ ِﺑﺴ ِْﻢ ﱠ َ ۡ ﻚ ۡ ۡٱﻗ َﺮ ۡأ ِﺑ ٤ ٱﻟﱠ ِﺬي ﻋَﻠﱠ َﻢ ِﺑ ۡﭑﻟﻘَﻠَ ِﻢ٣ ٱﻷ ۡﻛ َﺮ ُم َ ۡٱﻗ َﺮ ۡأ َو َرﺑﱡ٢ ﻖ َ َ َﺧﻠ١ ﻖ َ َﭑﺳ ِﻢ َرﺑﱢﻚَ ٱﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠ ٍ َٱﻹﻧ ٰ َﺴﻦَ ِﻣ ۡﻦ َﻋﻠ ِۡ ﻖ ٥ ۡٱﻹﻧ ٰ َﺴﻦَ َﻣﺎ ﻟَﻢۡ ﯾَ ۡﻌﻠَﻢ ِ ۡ ﻋَﻠﱠ َﻢ Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. [QS. Al- ‘Alaq: 1 – 5]
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 29 Juli 1993, di Desa Sumberjo Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung yaitu putri dari dua bersaudara, Anak dari Bapak Sutarmin dengan Ibu Sundari. Pendidikan dimulai dari SD Negeri 3 Sumberejo selesai pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 13 Bandar Lampung selesai pada tahun 2009. Sekolah Menegah Atas dilanjutkan di SMA PERSADA selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan proses pendalaman ilmu di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika. Pada bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Mekar Sari, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Pada bulan November 2015 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 2 Sumberejo Bandar Lampung.
Bandar Lampung, Juni 2017
Hesti Rianti
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahiim. Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dari Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrted Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Bandar Lampung”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, peneliti merasa perlu menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggitingginya kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung 2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku ketua jurusan Pendidikan Matematika 3. Bapak Dr. Zulhannan, MA selaku pembimbing 1 yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Rany Widyastuti, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dan saran dalam menyelesaiakan skripsi ini.
5. Ibu Ana Maria S selaku Wakil Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sumberejo, Ermeni, S.Pd selaku wali kelas IVA Nurejeki , S.Pd selaku wali kelas IVB, Resmiyati, S.Pd selaku wali kelas IVC yang telah memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini. 6. Bapak Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis, serta Bapak Ibu staf Kasubag, staf Perpustakaan IAIN Raden Intan Lampung. 7. Teman-teman seperjuangan jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2012 terkhususkan (Yulita Ridhawati, Popy, Meyza, Octa, Anis, Putri, Hafiza, tia, Maya, Rully, Renny, Nisa, Dila) terima kasih atas kebersamaan dan persahabatan yang telah terbangun selama ini. 8. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan. Akhirnya, dengan iringan terima kasih peneliti memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga jerih payah dan amal baik bapak-bapak dan ibu-ibu serta teman-teman sekalian akan mendapatkan balasan yang baik pula dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiiin. Bandar Lampung, Juni 2017
Hesti Rianti NPM.1211050104
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................... ........................................................................ i ABSTRAK................................... ........................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv MOTTO ............................................................................................................... v PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 A.IdentifikasiMasalah ………………………………………........................10 B.Pembatasan Masalah ............................................................................... 11 C. Rumusan Masalah .................................................................................. 11 D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 11 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 12 F. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 12 G. Definisi Operasional .............................................................................. 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori………………………………………………………………… 16 1. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif………………………….. 16 2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Compositon (CIRC) ………………………………………17 a. Pengertian Model Pembelajaran CIRC…………. ………………… 17 b. Langkah- langkah Model Pembelajaran CIRC……………………. 19 c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC……………22 3. Metode Garis dalam Perkalian ………………………………………….23 a. Pengertian Perkalian ………………………………………………..23
b. Pengertian Metode Garis …………………………………………..24 c. Langkah-langkah Metode Garis ……………………………………25 d. Tujuan Metode Garis ………………………………………………27 e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Garis …………………………27 4. Model Konvensional ……………………………………………………28 5. Model CIRC berbantuan Metode Garis …………………………………29 6. Soal-soal Cerita Matematika ……………………………………………30 a. Pengertian Soal-soal Cerita Matematika .......................................... 30 b. Langkah-langkah dalam Menyelesaikan Soal-soal Cerita ............... 31 B. Kerangka Berfikir …………………………………………………………...33 C. Hipotesis ……………………………………………………………………35
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……………………………………………………….….38 B. Variabel Penelitian………………………………………………………… .38 1. Variabel Bebas (Independent) ……………………………………...… .38 2. Variabel Terikat (Dependent) ……………………………………...… ..38 C. Desain Penelitian ……………………………………...… …………………39 D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ………………………………… ..,40 1. Populasi ……………………………………...… ……………………...40 2. Sampel……………………………………...… …………………….. …40 3. Teknik Sampling……………………………………...… ………………40 E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………...… ………..41 1. Dokumentasi ……………………………………...… ………………….41 2. Observasi ……………………………………...… ……………………. 42 3. Tes……………………………………...… …………………………….43 4. Wawancara ……………………………………...… …………………..43 F. Instrumen Penelitian ……………………………………...… …………….44 1. Indikator Kemampuan Menyelesakan Soal-Soal
Cerita Matematika……………………………………...… ……………44 2. Pedoman Penskoran Soal kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika ……………………......... 45 G. Uji Coba Instrumen……………………………………...… ………………46 1.
Uji Validitas……………………………………...… …………………46
2.
Uji Reliabilitas……………………………………...… ………………49
3. Uji Tingkat Kesukaran……………………………………...… ……….50 4. Uji Daya Pembeda ……………………………………...… ………….52 H. Teknik Analisis Data……………………………………...… …………….53 1. Uji Prasyarat Analisis ……………………………………...… ………53 a. Uji Normalitas ……………………………………...… ……….53 b. Uji Homogenitas ……………………………………...… …….55 2. Uji Hipotesis……………………………………...… …………………57 3. Uji Lanjut……………………………………...… …………………….60
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.
Data Hasil Uji Coba Instrumen ............................................................ 63 1. Uji Validitas ........................................................................................ 63 2. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 65 3. Uji Tingkat Kesukaran ......................................................................... 66 4. Uji Daya Beda .................................................................................... 67 5. Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes Kemampuan Menyelesaikan Soalsoal Cerita Matematika ....................................................................... 68
B. Deskripsi Data Amatan .............................................................................. 69 C. Pengujian Persyaratan Analisis Data .......................................................... 71 1. Uji Normalitas .................................................................................... 71 2. Uji Homogenitas .................................................................................. 74 D. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 75 1. Analisi Variansi Satu Jalan Dengan Sel Tak sama ................................ 75 2. Uji Komparasi Ganda .......................................................................... 76 E. Pembahasan Hasil Analisis ......................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan ........................................................................................ 94
B.
Saran ................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Daftar Nilai Akhir Semester ................................................................. 4 Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 39 Tabel 3.2 Indikator Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika . .... 45 Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran. ................................................................. 51 Tabel 3.4 Daya Beda ............................................................................................. 53 Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi................................................................ 60 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika .................................................................................. 64 Tabel 4.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika. ................................................................................ 66 Tabel 4.3 Hasil Uji Daya Beda Butir Soal. ............................................................ 67 Tabel 4.4 Kesimpulan Instrumen Soal .................................................................... 68 Tabel 4.5 Deskripsi Data Nilai Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika .................................................................................. 70 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika .................................................................................. 72 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Bartlett ................................................................. 74 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Variansi........................................................ 75 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Komparansi Ganda .................................................... 76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Kisi-kisi soal kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita mtk ......................... 96 2. Soal kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita mtk sebelum validasi ............ 98 3. Soal kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita mtk sesudah validasi ............. 101 4. Daftar Nama Peserta didik uji instrument ......................................................... 105 5. Uji Validitas ..................................................................................................... 106 6. Uji Reliabilitas ................................................................................................. 112 7. Uji Tingkat Kesukaran ..................................................................................... 119 8. Uji Daya Beda.................................................................................................. 123 9. Data Nilai Siswa .............................................................................................. 129 10. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1................................................................ 135 11. Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2................................................................ 138 12. Uji Normalitas Kelas Kontrol ......................................................................... 141 13. Uji Homogenitas ............................................................................................ 144 14. Uji Hipotesis ANAVA Sel Tak Sama ............................................................. 147 15. Uji Komparasi Ganda ..................................................................................... 153 16. Tabel r ........................................................................................................... 158 17. Tabel F........................................................................................................... 159 18. Tabel liliofers ................................................................................................. 160 19. Tabel chi ........................................................................................................ 161 20. Tabel Z .......................................................................................................... 162 21. Profil Sekolah SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung ...................................... 166 22. Silabus .......................................................................................................... 169 23. RPP................................................................................................................ 170 24. Lembar Kerja Siswa ....................................................................................... 213 25. Dokumentasi ................................................................................................. 247
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................................ 34
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern membuat adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Pendidikan ialah suatu usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang dicipatakan oleh orang dewasa seperti, sekolah, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan di tunjukkan kepada orang yang belum dewasa. 1 Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2
1
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.2. UUD RI. Perundangan tentang Kurikulum Sistem Pendidikan Nasional 2013, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2013) h.32. 2
Pendidikan
merupakan
suatu
pembelajaran
yang
terencana
dalam
mengembangkan potensi peserta didik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat dalam berbagai bidang diantaranya matematika tentunya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Matematika merupakan pengetahuan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan seharihari. Secara formal pelajaran matematika telah diberikan kepada peserta didik semenjak tingkat sekolah dasar hingga kejenjang perguruan tinggi dengan harapan akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang pada dasarnya dapat di pandang sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan. Matematika merupakan ilmu yang melayani ilmu-ilmu yang lain diantaranya ilmu sosial ekonomi dan alam, sehingga matematika harus dipelajari serta dipahami untuk kebutuhan hidup. Dengan demikian diperlukan penguasaan matematika sejak dini untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan, seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Yunus ayat 5, yaitu:
Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu), Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan baik. Dia menjelskan tanda-tanda (Kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui. (Q.S. Yunus :5).
Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menjadikan semua benda yang disebut itu bukanlah dengan sia-sia, melainkan dengan penuh hikmah, dan Allah SWT memberi penjelasan kepada orang-orang yang mengetahui. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang sulit meskipun demikian semua orang harus mempelajari matematika karena matematika merupakan salah satu sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.seperti halnya Bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar matematika harus diatasi sedini mungkin jika tidak peserta didik akan menghadapi masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika. Kemampuan menyelesaikan suatu masalah matematika pada proses pembelajaran di sekolah sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan soalsoal matematika yang berbentuk soal cerita. Jika seorang peserta didik tidak memiliki kemampuan mennyelesaikan masalah maka akan dipastikan peserta didik akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal matematika yang berdampak pada peserta didik tersebut akan melakukan kesalahan. Kesalahan dalam proses pembelajaran akan berlangsung pada hasil belajar matematika. Hal ini bermakna bahwa pendidik perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat peserta didik dengan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis, tetapi pada kenyataannya pendidik yang lebih menyukai menggunakan metode konvensional saja. Hal ini dikarenakan adanya anggapan dengan menggunakan metode kovensional tidak akan menyusahkan pendidik. Pendidik tidak perlu membuat persiapan bahkan tidak perlu repot membuat
media pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan kurang dalam memahami urutan penyusunan angka. Berdasarkan prasurvei di SDN 2 Sumberejo dengan mewawancarai Ibu Ana selaku pendidik di kelas IV mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar beliau hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan penugasan, akibatnya kurang aktif dalam penyelesaian soal-soal cerita yang terlihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Tahun Ajaran 2016/2017. Nilai ujian akhir semester masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika yaitu 65.
Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Peserta Didik Kelas IV SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung No Kelas
Nilai Peserta didik Jumlah peserta didik Nilai < 65 Nilai ≥ 65 1 IV A 28 11 39 2 IV B 25 14 39 3 IV C 22 13 35 Jumlah 72 47 113 Persentasi 63,71% 41,59% 100% Sumber : Daftar nilai ujian akhir semester tahun pelajaran 2016/2017 bidang studi matematika kelas IV SD N 2 Sumberejo. Tabel 1.1 tersebut menunjukkan bahwa dari 113 peserta didik yang mendapat nilai ≥ 65 berjumlah 47 dengan persentasi 41,59% dan mendapat nilai < 65 berjumlah 72 dengan persentasi 63,71% dari seluruh peserta didik kelas IV SD N 2 Sumberejo. Berdasarkan tabel belum menunjukkan persentase belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya hasil belajar peserta didik. Rendahnya hasil belajar peserta didik dikarenakan pembelajaran yang dipakai dalam kelas belum pernah menggunakan model pembelajaran selain model konvensional. Penggunaan model pembelajaran yang tepat disertai dengan penggunaan metode saat menyampaikan materi membuat peserta didik dapat berpikir dan aktif dalam pembelajaran, serta mencapai pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Model pembelajaran yang diperkirakan dapat di terapkan dengan tepat, menarik, inovatif dan efisien dalam pembelajaran matematika dan dapat mengembangkan kemampuan penyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar matematika yang berlangsung di kelas IV. Peserta didik dilatih untuk mengembangkan kreativitasnya dalam mengerjakan soal cerita yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menumbuhkan pemahaman terhadap materi.
Salah satunya model pembelajaran yaitu model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah suatu model pembelajaran pengelompokan kecil baik homogen atau heterogen dengan intruksi pendidik tentang keterampilan membaca dan menulis, kemudian praktik, lalu penilaian, dan kuis. 3 Menurut Wawan Suarjana, dkk model Cooperative Reading and Composition adalah
salah satu
bentuk model
pembelajaran kooperatif
yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir kritis dan bekerja sama
3
Miftahul Huda, M.Pd, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 221.
dalam kelompoknya
sehingga mendapat kemudahan
dengan serius dalam
menyelesaikan soal cerita melalui keterpaduan membaca dengan menulis. 4 Model pembelajaran CIRC ini khusus dalam pembelajaran matematika untuk mengerjakan soal cerita dalam kehidupan sehari-hari dan dibantu dengan metode garis agar dapat memudahkan peserta didik dalam memahami permasalahan perkalian dan dapat memudahkan peserta didik yang kesulitan dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas IV di SD Negeri 2 Sumberejo Bandar Lampug bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar matematika khususnya dalam materi perkalian dalam cerita. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam penyelesaian soal-soal cerita matematika terlihat dari kesalahankesalahan dalam penyelesaian soal, seperti tidak dapat mengubah informasi yang diberikan kedalam ungkapan matematika. Hal ini merupakan kurangnya peserta didik dalam memahami maksud soal sehigga kebingungan dalam mengambil langkah penyelesaian dan kesalahan konsep pada diri peserta didik dalam menyusun perkalian terhadap penempatan angka antara ribuan, ratusan, puluhan, serta satuannya. Penggunaan metode garis saat pembelajaran sangat berperan penting dalam pemahaman materi perkalian sehingga peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal cerita matematika dan dapat membantu peserta didik memahami materi yang dipelajari dengan baik. Metode garis adalah suatu metode yang terdiri dari dua garis yaitu garis horizontal dan vertikal. Metode garis datar (Horizontal) dan garis tegak 4
Wawan Suarjana, Ni Wayan Suniasih, Wayan darsana, Pengaruh Model Cooperative Reading and Composition (CIRC) Berbasis soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas 5SD Gugus 1 Kecamatan Gianjar , (Jurnal Mimbar PGSD, Volume 2 Nomor 1,Tahun 2014)
(Vertikal) juga dapat disebut dengan metode garis. Metode garis adalah perkalian yang memisahkan bilangan yang akan di kalikan dengan garis. Metode garis ini sangatlah mudah sebab peserta didik tidak perlu menghapal perkalian dasar, metode ini menggunakan cara visual yang mudah di pahami dan di lihat, metode ini mengharuskan anak-anak untuk berhitung saja. Langkah- langkah dalam metode garis ini sangat mudah, dengan membentuk garis-garis saja tanpa harus hapal tabel perkalian. Langkah 1) Buat garis horizontal (mendatar) sebanyak angka yang diminta. 2) Buat garis vertikal sebanyak angka yang akan dikalikan dengan angka yang pertama. 3) langkah 1 dan 2 akan membentuk suatu perpotongan garis, pada perpotongn tersebut berikan tanda titik. 4) dari titik-titik tersebut dipisahkan menjadi beberapa bagian seperti puluh ribuan, ribuan, ratusan, puluhan, satuan. Metode garis bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal cerita, sehingga peserta didik yang masih sulit dalam menggunakan metode bersusun dalam perkalian saat menyusun angkaangka dapat teratasi. Metode ini sangat membantu bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghapal tabel perkalian dan penyusunan angka dalam metode bersusun. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, salah satunya adalah peneltian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah dkk Hasil dari penelitian Siti Nur Azizah dkk menunjukkan bahwasanya model Cooperative Reading and Composition (CIRC) dapat membantu peserta didik memahami dan menyelesaikan soal cerita. Langkah yang digunakan dalam belajar
yang digunakan peserta didik adalah 1) langkah orientasi, yang terdiri dari penyampaian tujuan dan apersepsi; 2) langkah organisasi, terdiri dari penjelasan materi, pembagian kelompok, permainan ular tangga, pembagian bahan bacaan; 3) langkah pengenalan konsep, yaitu diskusi kelompok; 4) langkah publikasi, penyampaian hasil diskusi. 5) langkah penguatan dan refleksi. 5 Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Elisa Arisandi, menyimpulkan bahwa metode garismatika yaitu metode dengan menghitung titik persilangan pada garis, seperti meggambar garis mendatar dan garis tegak yang nantinya disilangkan, lalu berikan tanda titik pada persilangan garis tersebut lalu hitung banyak titik sebagai hasil perkaliannya. Perkalian
dengan metode garismatika sangat efektif
untuk
mengenalkan operasi perkalian pada anak-anak, karena ada unsur menggambar garis dan titik dengan warna-warni yang nantinya akan membuat anak menarik belajar. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mahmudah, bahwa pentingnya keterampilan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika dengan menggunakan media kartu kerja pada peserta didik kelas II SD N Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan 5
Siti Nur Azizah, imam Suyanto, tri saptuti susanti, Penerapan Model CIRC dengan Media Ular Tangga dalam Peningkaan Penyelesaian Soal Cerita pada Peserta Didik Kelas V SDN 2 Kutosari tahun ajaran 2015/2016, (Jurnal Kalam Cendekia, Volume 4, Nomor 4.1, h. 470. 6 Elisa Arisandi, Meningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian Untuk Anak Diskalkulia Melalui Metode Garismatika, (E - Jurnal Pendidikan Khusus, Volume 3 Nomor 3, September 2014), h. 480.
masalah yang sesuai dengan situasi (Contextual problem).
Dengan mengajukan
masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing konsep matematika
untuk menguasai
dan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti computer, alat peraga, atau media lain. 7 Hal yang sama juga dilakukan oleh Menurut Hudojono (dalam wartini) langkahlangkah yang harus dilakukan agar peserta didik terampil menyelesaikan soal cerita adalah: a) Sedapat mungkin peserta didik membaca soal cerita itu sendiri; b)
Tanyakan kepada peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah soal cerita itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan-pertanyaan itu misalnya (1) Apa yang kamu ketahui dari soal itu? (2) Apa saja dari soal itu yang kamu peroleh? (3) Apa yang hendak kamu cari? (4) Bagaimana kamu akan menyelesaikan soal itu?
c)
Meminta kepada peserta didik untuk memilih operasi dan jelaskan metode penyelesaian soal yang di maksud dapat dipergunakan
d) Menyelesaikan soal cerita
7
Siti Mahmudah, Peningkatan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Menggunakan Media Kartu Kerja pada Peserta Didik Kelas II SD N Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, (Jurnal Pinus,Vol. 1. No. 2 April 2015. ISSN: 2442-9163.
Diskusikan jawab yang di peroleh dan interprestasikan hasil tersebut. 8
e)
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada “Pengaruh Model Pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) berbantuan Metode Garis terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Cerita Matematika bagi Peserta Didik Kelas IV SD N 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil prapenelitian, maka identifikasi masalah yang dapat diketahui sebagai berikut: 1. Peserta didik kurang tertarik terhadap pelajaran matematika di SD Negeri 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung. 2. Pendidik masih
menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga
peserta didik menjadi pasif dan kurang dalam memahami urutan penyusunan 3. Nilai peserta didik kelas IV SD N 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 4. Kemampuan penyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik masih rendah.
8
Hudojono, Pengaruh Model CIRC Berbasis Soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika Pserta Didik Kelas V SD Negeri Gugus 1 Kecamatan Gianjar, (Jurna PGSD, Volume 2, Nomor 1 Tahun 2014,
C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran CIRC berbantuan dengan metode garis Horizontal dan Vertikal dalam batasan pemahaman perkalian matematika. 2. Kemampuan penyelesaian soal-soal cerita perkalian matematika peserta didik.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC), model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, dan model konvensional terhadap kemampuan menyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dari peneliti ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC), model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, dan model konvensional terhadap kemampuan menyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi Pihak Sekolah Memberikan pengetahuan baru dalam penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran.
2.
Bagi Pendidik Membantu pendidik dalam memilih model belajar yang lebih alternatif agar peserta didik dapat mengatasi kesulitan belajar pada
semua materi yang
diajarkan sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami konsep matematika dan memecahkan masalah matematika dapat berkembang secara optimal. 3. Bagi Peserta Didik a. Memberi pengalaman belajar yang berbeda dari proses pembelajaran yang biasa dilakukan, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan ketika belajar matematika. b. Menumbuhkan semangat belajar. Kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan memecahkan masalah yang tinggi dapat menjadikan peserta didik semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena pada dasarnya peserta didik memiliki semangat belajar karena dia bisa menguasai materi.
G. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi masalah agar tidak mengaburkan pengertian yang dimaksud dan dengan memperhatikan judul di atas, maka ruang lingkup dari penelitian ini adalah: 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini menitikberatkan pada kemampuan peserta didik terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika dalam perkalian menggunakaan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis (garis horizontal dan garis vertikal ). 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung. 3. Wilayah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. H. Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian merupakan unsur yang dapat membantu dalam penelitian, sehingga definisi operasional variabel dapat dilihat dengan menghubungkan variabel-variabel yang ada. Definisi operasional variabel penelitian dapat memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana mengukur suatu variabel. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan sebuah model pembelajaran kooperatif yang menekankan unsur membaca dan menulis untuk menyelesaikan soal-soal cerita. Penerapan model ini: a) langkah orientasi, yang terdiri dari penyampaian tujuan dan apersepsi; b) langkah organisasi, terdiri dari penjelasan materi, pembagian kelompok, penggunaan metode garis, pembagian bahan bacaan; c) langkah pengenalan konsep, yaitu diskusi kelompok; d) langkah publikasi, penyampaian hasil diskusi. e) langkah penguatan dan refleksi yaitu peserta didik dan pendidik membuat kesimpulan bersama. Penutup. Terakhir pembelajaran pendidik memberikan kuis. 2. Metode garis adalah perpotongan garis datar dan garis tegak yang menghasilkan titik potong antara garis vertikal dan horizontal. Metode ini dapat membantu peserta didik yang kesulitan dalam menghapal tabel perkalian serta menyusun angka ke bawah dengan menggunakan metode bersusun. 3. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis adalah suatu model pembelajaran ini sama halnya dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) namun, di khususkan saat peserta didik mengerjakan wacana (lembar kerja) dengan
berbantuan metode garis saat
mengerjakan soal-soal cerita. 4. Kemampuan menyeselesaikan soal-soal cerita matematika
Suatu bagian yang sangat penting dalam pembelajaran matematika dimana peserta didik dimungkinkan mendapatkan suatu pengalaman yang di dapat dari pengetahuan serta keterampilan untuk diterapkan pada menyelesaikan soal-soal cerita. Menurut Hudojono (dalam wartini) langkah-langkah yang harus dilakukan agar peserta didik terampil menyelesaikan soal cerita adalah: a) Sedapat mungkin peserta didik membaca soal cerita itu sendiri b)
Tanyakan kepada peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah soal cerita itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan-pertanyaan itu misalnya: (1) “Apa yang kamu ketahui dari soal itu?” (2) “Apa saja dari soal itu yang kamu peroleh?” (3) “Apa yang hendak kamu cari?” (4) “Bagaimana kamu akan menyelesaikan soal itu?”
c) Meminta kepada peserta didik untuk memilih operasi dan jelaskan metode penyelesaian soal yang di maksud dapat dipergunakan; d) Menyelesaikan soal cerita; e) Diskusikan jawab yang di peroleh dan interprestasikan hasil tersebut. 9
9
Hudojono, Pengaruh Model CIRC Berbasis Soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika Pserta Didik Kelas V SD Negeri Gugus 1 Kecamatan Gianjar, (Jurnal PGSD, Volume 2, Nomor 1 Tahun 2014,
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah sinergi yang muncul melalui kerjasama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar dari pada melalui lingkaran kompetitif individual. 10 Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.11 Menurut H.karli dan Yulia, menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. 12 Menurut Nurhadi dan Sinduk pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi peserta didik bukan hanya pendidik dan buku ajar, tetapi juga sesama peserta didik. 13 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah serangkaian pembelajaran kelompok yang memiliki
10
Miftahul Huda,M.Pd., Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajaran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2013), h.111 11 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.30 12 Ibid, h.165 13 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inofatif Konteporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.189
tujuan, peserta didik saling bekerja sama dan berusaha dalam kesempatan memanfaatkan sumber belajar dengan teman kelompok dari sikap, disamping itu media buku, dan sumber belajar lainnya. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua peserta didik dapat menguasai materi pada tingkatnya. Sehingga semua peserta didik mendapatkan pemahaman konsep dengan benar. Tujuan paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para peserta didik pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman, yang mereka butuhkan.
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Compositon (CIRC) a. Pengertian Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Model pembelajaran CIRC pertama kali dikemukakan oleh Robert E. Slavin dkk. Alasan pengembangan model ini Karena kekhawatiran mereka terhadap pengajaran membaca, menulis dan seni berbahasa oleh pendidik masih dilakukan
secara
tradisional. Model Cooperative Integrated Reading and Composition termasuk salah satu model pembelajaran Cooperative Learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis. 14 Model ini merupakan kooperatif terpadu atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas sekolah dasar hingga sekolah tinggi. Cooperative Integrated Reading and Composition telah berkembang bukan hanya di pakai pada pembelajaran
14
Suyatno, Menjelajahi Pembelajaran Inovatif, (Jatim: Masmedia Buana Pustaka, 2009), h.68
bahasa saja. Melainkan pada pelajaran matematika, model Cooperative Integrated Reading and Composition dikembangkan oleh Stevans dan Kolega pada akhir tahun 1980. Cooperative Integrated Reading and Composition adalah teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pelajaran membaca, menulis, dan seni bahasa. 15 Di dalam model pembelajaran ini, peserta didik diminta untuk membuat kelompokkelompok kecil yang heterogen, yang terdiri dari 4 atau 5 peserta didik. Sebelum membentuk kelompok, peserta didik di arahkan untuk saling bekerjasama dalam suatu kelompok. Salah satu peserta didik membacakan soal dan dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya tentang isi penyelesaian soal-soal cerita matematika, kemudian berdiskusi kepada teman-temannya yang menciptakan suatu dorongan kepada teman yang lain untuk bekerjasama, menghargai pendapat teman lain dan sebagainya. Peserta didik yang pandai, sedang, atau lemah dan masingmasing peserta didik sebaiknya merasa cocok satu sama lain. 16 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peserta didik tidak hanya menerima saja materi pengajaran yang diberikan pendidik, melainkan peserta didik juga berusaha menggali dan mengembangkan sendiri dalam kelompoknya. 17
15
Robert E.Slavin, Cooperative Learning: Teori Riset, dan Praktek , (Bandung: Nusa Media,2015). h.210. 16 Tri Indah Setyorini, Metode CIRC, Pustaka Jaya, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2013), h.29. 17 Op.Cit,.h. 29.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam mengajukan petanyaan kepada seluruh kelas, pendidik menggunakan beberapa fase sebagai sintaks didapatkan fase-fase berikut.18 1) Fase Pengenalan konsep. Fase ini pendidik mulai mengenalkan tentang suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan pendidik, buku paket, atau media lainnya. 2) Fase Eksplorasi dan aplikasi. Fase ini memberikan peluang pada peserta didik untuk mengungkap pengetahuan awalnya, mengembangkan pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena yang mereka alami dengan bimbingan pendidik. 3) Fase Publikasi. Pada fase ini peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil temuan-temuan, membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas. Penemuan itu dapat bersifat
sebagai
sesuatu
yang
baru
atau
sekedar
membuktikan
hasil
pengamatannya.
18
Imas Kurniasih S.Pd & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jogjakarta: kata pena, Cetakan ketiga, 2016), h.90.
Model pembelajaran CIRC memiliki langkah-langkah sebagai berikut (dalam Stevan): 19 1) Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5 peserta didik. 2) Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4) Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5) Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6) Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan. 7) Penutup. Model CIRC menurut slavin antara lain: 20 1) Peserta didik dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan isi bacaan. 2) Peserta didik harus menuliskan inti permasalahan dari bacaan dan menuliskan prosedur penyelesaian masalahnya secara sistematis.
19 20
h.16.
Miftahul Huda,M.Pd, Op.Cit, h. 222. Robert E.Slavin,Cooperative Learning: Teori Riset, dan Praktek , (Bandung: Nusa Media,2015).
3) Apabila terdapat kesulitan, peserta didik dapat membandingkan jawabannya ke kelompok lain untuk mendapatkan hasil yang benar. 4) Semua peserta didik akan mendapatkan informasi yang sama sehingga mempermudah dalam memahami materi belajar. Dalam hal ini peneliti menggunakan langkah-langkah model pembelajaran CIRC dengan (dalam Stevan) dimana antara lain: 1) Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdiri dari 4-5 peserta didik. 2) Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4) Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5) Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6) Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan. 7) Penutup Dapat dikatakan pertama pendidik membentuk kelompok menjadi 4-5 peserta didik, selama proses pembelajaran peserta didik saling bekerja sama. dalam menyelesaikan LKS (wacana), setiap peserta didik dalam kelompok siap untuk mempertanggung jawabkan hasil diskusinya. Dalam penilaian ini peserta didik yang ditunjuk secara acak siap dalam menjelaskan hasil diskusinya. Peserta didik bekerja
sama dan dituntut untuk belajar membaca dan memahami suatu soal cerita kemudian menuliskan penyelesaian soal cerita secara sistematis bersama kelompoknnya masing-masing. Di saat perwakilan kelompok menjawab dengan benar maka nilai optimal akan diberikan kepada seluruh anggota kelompok, sebaliknya saat perwakilan kelompok kurang tepat dalam menjawab maka nilai yang akan di berikan akan berkurang. Hal ini membuat anggota kelompoknya memahami jawaban dan menjawab dengan benar untuk mencapai nilai optimal secara kelompok. Dan untuk peserta didik yang mewakili kelompoknya nilai individunya di dapat saat peserta didik memberikan penguatan dan tes. Penguatan yang dimaksud adalah peserta didik membuat kesimpulan bersama peneliti tentang apa yang telah di bahas. Peneliti memberikan evaluasi atas hasil diskusi dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran CIRC Secara khusus, Slavin dalam Suyitno menyebutkan kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut: 1)
CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.
2)
Dominasi pendidik dalam pembelajaran berkurang.
3)
Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.
4)
Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.
5)
Membantu peserta didik yang lemah.
Kekurangan model CIRC adalah: 1)
Pada saat persentasi hanya peserta didik yang aktif tampil.
2)
Tidak semua peserta didik bisa mengerjakan soal dengan teliti.
3. Metode Garis dalam Perkalian a) Pengertian Perkalian Menurut Ina Kurniawati (dalam Halfi arahmi) perkalian adalah suatu cara pendek dan mudah untuk menulis dan melakukan suatu penjumlahan. Perkalian suatu penjumlahan yang ditulis secara singkat. Contoh, 3 kali tujuh berarti 7 ditambah 7 ditambah 7 atau tiga buah angka tujuh dijumlahkan secara bersama. Tujuh dikali delapan berarti 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 ditambah 8 atau tujuh buah angka delapan dijumlahkan secara bersama-sama. Konsep ini harus dipahami oleh anak. 21 Menurut Darmin (dalam Halfi Rahmi) Perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Oleh karena itu untuk memahami konsep perkalian, maka harus menguasai konsep penjumlahan. Lambang yang dipergunakan dalam perkalian adalah tanda silang (x). 22 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah suatu operasi penjumlahan yang ditulis secara berulang sebanyak lawan bilangan yang dikalikan. Peralian bisanya di bentuk dengan tanda (x). 21
Halfi Rahmi, Meningkatkan Kemampuan Pengoperasian Perkalian Melalui Metode Horizontal Bagi Anak Tunarungu, (E-Jurnal Pendidikan Khusus,Volume 1 Nomor 2, Mei 2012), h. 117. 22 Ibid, h. 117.
b) Pengertian Metode Garis Menurut Auliya (dalam Elisa Arisandi) menyatakan bahwa metode garismatika yaitu metode dengan menghitung titik persilang pada garis, seperti menggambar garis mendatar dan garis tegak yang nantinya disilangkan, lalu berikan tanda titik pada persilangan garis tersebut lalu hitung banyak titik sebagai hasil perkaliannya. Hasil perkaliannya didapatkan hanya dengan menjumlahkan banyaknya titik potong persilangan garisnya. Operasi perkalian ini bersifat komutatif maka dapat bebas menentukan garis tegak dan mendatar untuk angka yang akan dikalikan. 23 Metode horizontal di singkat metris dikembangkan oleh Stephanus Ivan Goenawan. Sekarang beliau adalah seorang dosen fisika di Universitas Katolik Atma Jaya. Konsep metris berawal dari pemikiran bahwa suatu bilangan dapat dipecahpecah menjadi elemen-elemen satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya.
24
Sig, Aa (dalam Halfi Ramadhani) menyatakan bahwa “metode horizontal adalah ilmu hitung dasar baru yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari metode tradisional/vertikal dan sempoa”. Metode horizontal merupakan metode dasar perhitungan aritmatika bentuk deduktif dari metode sempoa, metode ini bukan sekedar rumus atau formula untuk mempercepat perhitungan tetapi merupakan cara berfikir (The way of thinking).25 Menurut penjelasan di atas disimpulkan bahwa metode garis 23
vertikal dan horizontal adalah
suatu metode dengan menghitung
Elisa Arisandi, Meningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian Untuk Anak Diskalkulia Melalui Metode Garismatika, (E - Jurnal Pendidikan Khusus, Volume 3 Nomor 3, September 2014), h. 480. 24 Halfi Rahmi, Op. Cit, h. 117. 25 Ibid.
persilangan antara garis tegak (vertikal) dan garis datar (horizontal) yang kemudian diberikan tanda titik pada persilangan garis tersebut lalu hitung banyak titiknya. Kemudian dari setiap bilangan yang di bentuk garis datar dan tegak tersebut di bagi menjadi beberapa elemen-elemen satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya. Hasil dari perkalian terhadap bilangan yang telah dibagi menjadi elemen-elemen tersebut dijumlahkan. c) Langkah langkah Metode Garis Metode perkalian garis ini “mewakilkan” bilangan atau angka yang akan dikalikan dengan satu garis, satu satuan dengan garis. Misal angka 2 akan diwakili 2 garis, angka berikutnya 5 diwakili dengan 5 garis, dan seterusnya. Kemudian garis yang mewakili disusun mendatar (horizontal) secara terpisah untuk angka perkalian pertama dan garis tegak (vetikal) terpisah untuk angka perkalian kedua. Hasil dari perkalian tersebut didapat dengan cara memberikan tanda titik pada persilangan garis tegak (vertikal) dan garis datar (horizontal) pada setiap pojok-pojoknya. Jumlah persilangan garis di bagian pojok kanan bawah mewakili angka terendah yaitu satuan. Selanjutkan kearah kiri atas adalah angka yang lebih tinggi. Contoh Soal: Dalam acara wisata sekolah dibutuhkan 25 unit mobil. Jika setiap mobil berisikan 15 orang maka berapa jumlah siswa semuanya? Penyelesaian: Diketahui: Banyaknya mobil = 25 dan isi mobil = 15 Diketahui: berapa jumlah siswa?
Jawab: 25 x 15 = … Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1.
Buatlah angka 2 dengan mewakili 2 garis dan angka 5 mewakili 5 garis secara tegak. Antara garis pada angka 2 dan 5 diberi jarak terpisah.
2.
Buatlah angka 1 dengan mewakili 1 garis dan angka 5 mewakili 5 garis secara mendatar. Antara garis pada angka 1 dan 5 diberi jarak terpisah.
3.
Beri tanda titik pada persilangan dan garis tegak dan datar (gunakan warna agar terlihat)
4.
Beri tanda “)” dan “(“untuk memisahkan bagian pojok atas yang paling tinggi elemennya dan pada pojok bawah bagian terendah yaitu disebut satuan, lalu di bagian tengah adalah puluhan pojok atas dijumlahkan dengan pojok bawah bagian kiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini:
Jadi 25 x 15 Penyelesaian metode Horizontal p= Ratuan | Puluhan | Satuan = 2 x 1| 2 x 5 + 5 x 1 | 5 x 5 = 2 |10 + 5 | 25 = 2 | 15 | 25 = 2 | 15 + 2 | 5 = 2 | 17 | 5 =2+1|7|5 =3|7|5 = 375 d) Tujuan Metode Garis
Penyelesaian metode Vertikal 200 150 25 + 375
Metode garis bertujuan untuk membantu peserta didik yang bermasalah dalam menghapal tabel perkalian dasar 1-10 terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Dimana peserta didik tidak dibuat rumit hanya dengan membuat unsur garis tegak dan datar yang saling bersilangan dengan memberikan tanda titik pada persilangan tersebut dan menghitungnya. e) Kelebihan dan Kekurangan Metode Garis (1) Kelebihan Metode Garis sebagai suatu pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan pemikiran kritis dan ketrampilan kreatif peserta didik b. Dapat digunakan kapan saja, dimana saja, dan untuk siapa saja c. Metode ini dapat menarik minat anak dalam belajar matematika karena penggunaannya ada unsur menggambar garis titik dengan warna warni, d. Dapat digunakan meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik (2)
Kekurangan Metode Garis sebagai suatu pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Membutuhkan bayak waktu b. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini. c. Tidak bisa digunakan bagi anak yang belum bisa berhitung dengan baik, 4.
26
Model Konvensional Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang mengutamakan hasil yang
terukur dan pendidik berperan aktif dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menghapal materi yang di sampaikan oleh pendidik dan materi pembelajaran lebih didominasi tentang konsep, fakta, dan perinsip.27 Dengan demikian, model konvensional merupakan suatu pembelajaran yang terpusat pada pendidik yang berdampak terhadap pembelajaran yang kurang optimal karena pendidik membuat peserta didik pasif dalam kegiatan. Model konvensional yang biasa di gunakan pendidik dalam materi pembelajaran perkalian ini dengan metode perkalian bersusun yang berdasarkan tabel perkalian dasar 1 sampai dengan perkalian 10. Dalam proses pembelajarannya peserta didik diharuskan menghapal semua yang terdapat dalam tabel perkalian dasar 1 sampai dengan perkalian 10. Metode ini bisa dinamakan metode konvensional dimana peserta didik hanya dikhususkan menghafal saja tanpa mengetahui konsepnya secara sistematis. Dalam proses nya pendidik tidak mengembangkan aspek kemampuan peserta didik sehingga banyak yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal perkalian, karena pendidi berpikir bahwa peserta didik telah menghafal dan menguasai perkalian dasar. 26
Elisa Arisandi, Meningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian Untuk Anak Diskalkulia Melalui Metode Garismatika, (E – Jurnal Pendidikan Khusus, Volume 3 Nomor 3, September 2014), h. 480. 27 Dr.H.Martinis Yamin.M.Pd., Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013), h.59.
5. Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbantuan Metode Garis dalam Perkalian Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah model pembelajaran membaca soal dan menulisnya kedalam suatu konsep sehingga membentuk pemahaman dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Model pembelajaran ini dengan membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 4 -5 peserta didik, yang setiap anggota memiliki tugas pokok masing- masing. Sedangkan motode garis adalah motode pembelajaran yang didasarkan pada penyelesaian masalah materi perkalian yang membutuhkan penyelidikan autentik
yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian
berdasarkan konsep dari permasalahan yang kongkrit. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan Metode Garis dalam perkalian adalah model pembelajaran berkelompok yang didasarkan membaca dan menulis pada penyelesaian masalah dibantu dengan metode penyelesaian materi perkalian. Langkah langkah model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan metode garis dalam perkalian adalah sebagai berikut: 1) Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdiri dari 4-5 peserta didik. 2) Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita
3) Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4) Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5) Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6) Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan. 7) Penutup. 6. Soal-Soal Cerita Matematika a. Pengertian Soal-Soal Cerita Matemtika Menurut Depdiknas (dalam Melinda) soal cerita adalah bentuk soal mencari, (problem to find), yaitu mencari, menentukan atau mendapatkan nilai atau soal dan memenuhi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal. Matematika yang dituangkan ke dalam soal cerita merupakan aplikasi dari konsep matematika, sehingga dalam menyelesaikan soal cerita dituntut pula untuk memahami persoalan pokok dari soal cerita tersebut.28 Menurut Leni Marlina pembelajaran soal cerita adalah pembelajaran yang mengaitkan masalah dengan kehidupan sehari-hari. Soal cerita
dalam
kehidupan sehari-hari lebih ditekankan kepada penajaman intelektual anak akan sesuai dengan kenyataan yang mereka hadapi. 29
28
Wawan Suarjana, Ni Wayan Suniasih, Wayan darsana, Pengaruh Model Cooperative Reading and Composition (CIRC) Berbasis soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas 5SD Gugus 1 Kecamatan Gianja, (Jurnal Mimbar PGSD, Volume 2 Nomor 1,Tahun 2014). 29 Leni Marlina, Penerapan Langkah Polya dalam menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegi Panjang, (Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tdulako, volume 01 Nomor 01 september 2013).
Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut bahwasannya Soal cerita merupakan pembelajaran yang terjadi di kehidupan sehari-hari sehingga dalam penyelesaiannya harus dapat memahami maksud informasi yang ada ke dalam ungkapan matematika. Pada soal cerita berpengaruh terhadap panjang pendeknya Bahasa yang digunakan biasanya pada tingkat kesulitan soal tersebut. Makin panjang Bahasa yang digunakan maka makin tinggi tingkat kesulitan soal tersebut. b. Langkah-langkah dalam Menyelesaikan Soal-soal Cerita Menurut Hudojono (dalam Wartini) langkah-langkah yang harus dilakukan agar peserta didik terampil menyelesaikan soal cerita adalah: a) Sedapat mungkin peserta didik membaca soal cerita itu sendiri; b)
Tanyakan kepada peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah soal cerita itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan-pertanyaan itu misalnya (1) Apa yang kamu ketahui dari soal itu? (2) Apa saja dari soal itu yang kamu peroleh? (3) Apa yang hendak kamu cari? (4) Bagaimana kamu akan menyelesaikan soal itu?
c) Meminta kepada peserta didik untuk memilih operasi dan jelaskan metode penyelesaian soal yang di maksud dapat dipergunakan d) Menyelesaikan soal cerita;
e) Diskusikan jawab yang di peroleh dan interprestasikan hasil tersebut. 30 Menurut Depdiknas (dalam Siti Fatimah dan H. Sujati) penyelesaian soal cerita dapat dilakukan dengan langkah-langkah: (a) membaca soal dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam soal tersebut, (b) menulis kalimat matematikanya yang menyatakan hubungan-hubungan itu dalam bentuk operasi bilangan-bilangan, (c) menyelesaikan kalimat matematika tersebut, artinya mencari bilangan-bilangan mana yang membuat kalimat itu benar, dan (d) menggunakan penyelesaian itu untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam soal. Dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal cerita adalah membaca dengan hati-hati tiap kalimat, kemudian mengingatkan pada anak tentang apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan bagaimana kalimat matematikanya. Contohnya: Ada 12 pohon mangga di halaman sekolah. Tiap pohon terdapat 15 buah manga yang siap di petik. Berapa banyak buah mangga yang siap di petik? Penyelesaian: 1. Peserta didik membaca degan hati-hati setiap kalimat (memahami apa yang dimaksudkan pada soal) 1 pohonnya ada 15 buah manga. Jika ada 12 pohon manga. Ada berapa buah manga dalam 12 pohon? 1. Mengingatkan pada anak yang diketahui: 1 pohon ada 15 buah manga. 2. Apa yang ditanyakan: berapa banyaknya buah manga yang siap di petik pada 12 pohon. 3. Kalimat matematikanya 1 pohon ada 15 buah = 1 x 15 12 pohon, Ada berapa buah mangga? 12 x 15 = 180 30
Hudojono, Pengaruh Model CIRC Berbasis Soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika Pserta Didik Kelas V SD Negeri Gugus 1 Kecamatan Gianjar, (Jurna PGSD, Volume 2, Nomor 1 Tahun 2014).
B. Kerangka Berfikir Berdasarkan proses belajar mengajar matematika sudah berjalan baik tetapi masih ada kekurangan. Hal ini terlihat dari proses penyampaian pembelajaran matematika sudah berjalan dengan baik. Pendidik sudah menguasai materi matematika yang akan diajarkan. Namun dilain faktor yaitu penggunaan model dan metode belajar masih kurang, sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Oleh karena itu perlu adanya inovasi pembelajaran salah satunya mengenai model dan metode pembelajaran. Melalui model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yang diharapkan peserta didik akan lebih mudah dalam menguasai materi tentang operasi hitung bilangan bulat. Tindakan yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan metede garis sebagai alat bantu untuk memahami soal-soal cerita perkalian. Model dan metode inilah yang diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam mengingat perkalian dalam proses belajar hasil akhir tindakan ini yaitu penyelesaian masalah matematika jadi tujuan peneliti melihat kemampuan mengingat perkalian dalam menghitung soal cerita dengan menggunakan model CIRC berbantuan metode garis.
Proses Belajar Mengajar Matematika
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis
Model Pembelajaran Konvensional (kontrol)
Tes Kemampuan Menyelesaian Soal Cerita Matematika
Terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, model pembelajaran Cooperative Integrated Reaing and Composition (CIRC), dan peserta didik yang menggunakan konvensional pada soal cerita matematika Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan bagan 2.1 menunjukkan bahwa proses belajar matematika peserta didik di SD Negeri 2 Sumberejo peneliti mengambil 3 (tiga) kelas dengan perlakuan yang berbeda-beda. Perlakuan pertama menggunakan penerapan Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Perlakuan pada kelas kedua dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, selanjutnya perlakuan pada kelas ketiga dengan Model Konvensional. Peneliti menggunakan postes kemampuan penyelesain soal-soal cerita untuk melihat ada pengaruh atau tidaknya dari ketiga
perlakuan. Hasil dari tes kemampuan penyelesaian soal-soal cerita bertujuan untuk melihat terdapat pengaruh Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis terhadap kemampuan menyelesaian soal-soal cerita matematika atau tidak. C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat.31 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang perlu diuji kebenarannya
melalui
analisis.
Berdasarkan kerangka
berpikir
yang
dikemukakan tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis Penelitian
H1 : paling sedikit terdapat satu rerata yang tidak sama (terdapat pengaruh peserta didik yang memperoleh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dalam perkalian, dan model konvesional terhadap kemampuan peserta didik dalam menyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik). 2. Hipotesis Statistik H0 :
31
(tidak terdapat pengaruh peserta didik yang memperoleh
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, Cetakan Ke-19, 2013), h. 96.
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, dan model konvesional terhadap kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika). H1 :
, paling sedikit terdapat satu rerata yang tidak sama (terdapat pengaruh peserta didik
yang
memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, dan model konvesional terhadap kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika). Dimana : i = 1, 2, 3 µ1
: Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
µ2
: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis.
µ3
: Pembelajaran konvensional.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam pelaksanaan penelitian. Sehingga penelitian bersifat ilmiah maka perlu menggunakan metode, sebab dengan menggunakan metode akan dapat diperoleh pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan yang ditetapkan. 32 Menurut Suharsimi Arikunto bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.33 Berdasarkan definisi tersebut, metode penelitian adalah suatu alat bantu untuk mengukur kevalitan data supaya dapat ditemukan, dan dibuktikan kesahihannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, karena peneliti melakukan penelitian dengan cara menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, yang selanjutnya dianalisis bagaimana kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita setelah kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam penelitian ini jenis eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design yaitu bentuk desain eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
32
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alphabeta, Cetakan ke 9, 2010), h. 3. 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta : Rineka Cipta, 2013), h. 203.
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanana eksperimen. Berdasarkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka-angka dalam proses pengolahan data dan penguji menggunakan rumus statistik yang sesuai. Dalam penelitian ini responden dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen pertama, yaitu peserta didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Kelompok eksperimen kedua adalah peserta didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dalam perkalian dan kelompok ketiga adalah kelompok kontrol, yaitu peserta didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvesional. B. Variabel Penelitian Penelitian ini mencakup dua buah variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dalam perkalian, sedangkan variabel terikatnya adalah menyelesaikan soal-soal cerita matematika.
C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat tiga kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama dan kedua diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2: O3). Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Model pembelajaran (Xi)
CIRC (X1)
CIRC berbantan metode garis dalam Perkalian (X2)
Konvesional (X3)
X1Y
X2Y
X3Y
Menyelesaikan Soal-soal cerita Matematika (Y) Y
Keterangan: Xi
= model pembelajaran
Y
= Menyelesaikan soa-soal cerita matematika
X1Y
= model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan menyelesaikan soalsoal cerita matematika
X2Y
= model pembelajaran CIRC
berbantuan metode garis terhadap
kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika
X3Y
= model pembelajaran konvesional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika.
D. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau subjek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. 34 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SD N 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung. 1.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.35 Sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang akan diteliti. 2.
Tehnik Sampling Teknik sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya menyeluruh
atau diambil sebagian untuk mewakili populasi. Untuk melaksanakan penelitian, teknik sampling yang peneliti gunakan adalah teknik sampling jenuh dan acak. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 36 Teknik acak kelas adalah cara penggambilan sampel yang dilakukan secara acak (random), artinya semua kelas atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk di pilih menjadi anggota sampel. Populasi 34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 11. 35 Ibid, h. 118. 36 Ibid, h. 124.
ada 3 kelas dan ketiga-tiganya dijadikan sampel. Dari 3 kelas, kelas akan di acak secara random untuk memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah pengundian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.: a. Peneliti menyiapkan kertas undian sebanyak 3 kertas undian karena populasi kelas IV yang diajarkan pendidik terdapat 3 kelas. Alasan peneliti mengambil 3 kelas yang ada, unuk dijadikan sampel secara acak dalam penelitian kertas undian tersebut di tulis kelas A, B, dan C. b. Peneliti mengundi semua kelas, undian yang pertama akan dijadikan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. Peneliti mengundi kembali dari kedua kelas, undian yang keluar akan di jadikan kelas eksperimen ke 2 dengan menggunakan model CIRC berbantan metode garis dalam perkalian. Undian yang terakhir akan menjadi kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional. E. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksud disini adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Penggunaan teknik pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data, antara lain: 1.
Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumendokumen yang telah ada. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 37 Tujuan peneliti melakukan pengumpulan data dengan dokumentasi adalah untuk mencari data awal mengenai nilai matematika peserta didik dengan melihat daftar nilai matematika yang ada di sekolah. 2.
Observasi Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono) mengatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.38 Dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Observasi berperan serta yaitu peneliti terlibat langsung dengan orang yang sedang diamati b. Observasi nonpartisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Jadi dapat disimpulkan observasi adalah penelitian langsung mengenai proses mengajar dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang objek yang diteliti. Disini peneliti untuk mendapatkan data prasurvey menggunakan observasi nonpartisipan, dimana peneliti hanya sebagai pengamat tidak
37 38
Ibid, h. 274. Sugiyono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 35.
berpartisipasi dalam pembelajaran untuk melihat pembelajaran yang digunakan pendidik selama ini. 3.
Tes Tes adalah suatu alat prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.39 Tes adalah pertanyaan atau latihan yang diguanakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pada umumnya tes dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tes uraian dan tes objektif. a. Tes uraian adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan peserta didik menyusun sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. b. Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes yang akan peneliti berikan yaitu tes tertulis berupa soal uraian (essay) yang akan diberikan pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika.
39
Daryanto, Evaluasi pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010) h. 35.
4. Wawancara Wawancara atau interview adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. 40 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. 41 Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang jelas untuk kebutuhan penelitian. Dalam penelitian ini, metode ini digunakan peneliti dengan mewawancarai pendidik mata pelajaran matematika untuk mengetahui keadaan serta kendala yang dialami peserta didik. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 1.
Instrumen Tes Tes yang dimaksud disini adalah tes kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita
matematika yang diberikan kepada peserta didik berupa tes tertulis uraian, sebagai tolak ukur kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Kemampuan yang diharapkan dalam tes ini adalah peserta didik dituntut dapat
40 41
Ibid, h. 33. Sugiyono, Op.Cit, h. 194.
membaca dengan hati-hati tiap kalimat, kemudian mengingatkan anak tentang apa yang diketahui, menjawab apa yang ditanyakan, dan bagaimana kalimat matematikanya
sehingga
memudahkan
menyelesaikan soal-soal matematika.
Pemberian skor pada tes kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika yaitu sebagai berikut. Tabel 3.2 Penskoran Tes penyelesaian soal cerita Matematika Tingkat
0
Indikator a. Peserta didik tidak dapat memahami soal cerita yang ditunjukkan dengan tidak dapat menjelaskan yang diketahui, yang ditanyakan. b. Peserta didik tidak mengetahui strategi atau cara untuk menyelesaikan soal cerita. c. Peserta didik tidak mengerjakan soal tetapi tidak benar dalam penyelesaian soal. d. Peserta didik tidak memberikan kesimpulan akhir
1
a. Peserta didik dapat memahami soal cerita yang ditunjukkan dengan dapat menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan tetapi salah. b. Peserta didik mengetahui strategi atau cara untuk menyelesaikan soal cerita tetapi tidak benar. c. Peserta didik dapat mengerjakan soal tetapi tidak benar dalam penyelesaian soal. d. Peserta didik memberikan kesimpulan akhir tapi salah.
2
a. Peserta didik dapat memahami soal cerita yang ditunjukkan dengan dapat menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan dengan benar. b. Peserta didik mengetahui strategi atau cara untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar. c. Peserta didik dapat mengerjakan soal dan benar dalam penyelesaian soal. d. Peserta didik memberikan kesimpulan akhir
Pada penelitian ini digunakan standar mutlak (standard absolut) untuk menentukan nilai yang diperoleh peserta didik, yaitu dengan menggunakan formula sebagai berikut.42 Nilai =
x 100
Keterangan: Skor mentah Skor maksimum ideal
= skor yang diperoleh peserta didik = skor maksimal x banyaknya soal
G. Uji Coba Instrumen 1.
Uji Validitas Validitas adalah keadaan suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 43 Uji validitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi dan uji validitas konstruk.
42 43
Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011) h.318 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 137.
a.
Uji Validitas Isi Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi
(konsep) yang harus diukur. Menurut Kenneth Hopkin, penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis. 44 Uji validitas isi untuk menentukan instrumen soal mempunyai validitas isi yang tinggi. Dalam penelitian yang akan dilakukan adalah melalui penilaian yang dilakukan oleh para pakar yang ahli dalam bidangnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua dosen dan satu pendidik mata pelajaran matematika sebagai validator untuk memvalidasi isi instrumen kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Peneliti menggunakan dua dosen ahli dalam matematika untuk memvalidasi isi instrumen apakah isi instrumen sudah relavan dengan indikator menyelesaikan soal-soal cerita matematika dan satu pendidik matematika yang mengajar di kelas untuk memvalidasi isi instrumen soal, karena guru yang mengajar di kelas yang mengetahui tentang kemampuan peserta didiknya. Langkah yang akan dilakukan untuk memvalidasi yaitu peneliti akan meminta para penilai untuk menilai apakah kisi-kisi tentang instrumen menyelesaikan soal-soal cerita matematika tersebut menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan diukur. Selanjutnya peneliti meminta para penilai untuk menilai apakah masing-masing butir isi dalam instrumen yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang terdapat pada indikator menyelesaikan soal-soal
44
Syofian Siregar, Statistika Parametrik untuk penelitian kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 76.
cerita matematika. Jika instrumen tersebut telah divalidasi maka instrumen soal akan disebarkan kepada responden yang akan diteliti. b.
Uji Validitas konstruk Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur
sesuatu yang hendak diukur. Instrumen pada penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda (PG). Untuk menghitung konsistensi internal untuk setiap butir soal ke-i digunakan koefisien korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Koefisien korelasi product moment diperoleh dengan rumus:
rxy =
Keterangan : : nilai jawaban responden pada butir atau item soal ke – i : nilai total responden ke – i : jumlah peserta didik
rxy: nilai koefisien korelasi pada butir atau item soal ke – i sebelum dikorelasi. 45
45
Novalia dan Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, (Bandar Lampung Anugrah Utama Raharja, 2014), h. 38.
Kemudian dicari corrected item-total correlation coefficient dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Xi : nilai jawaban responden pada butir atau item soal ke-i. Yi : nilai total responden ke-i. Rxy : nilai koefisien korelasi pada item soal ke-i sebelum dikoreksi. Sx : standar deviasi total. Sy : standar deviasi butir/item soal ke-i. Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan di atas yaitu rhitung dengan rtabelpada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan dk = n – 2 dengan ketentuan jika rhitung < rtabel berarti butir soal yang diujikan tidak valid. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas berkenan dengn derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tepat sama. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mentukan tingkat reliabilitas tes digunakan metode satu kali tes dengan teknik Alpha Cronbach. Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu:
r11= keterangan: r11
= koefisien reliabilitas soal
k
= jumlah butir item yang dikeluarkan dalam soal = jumlah varians skor dari tiap-tiap butir soal; i = 1, 2, 3, ... , k. = varians total.46
Nilai koofesien alpa (r) akan dibandingkan dengan koofesien korelasi r tabel = r(α,k2)
maka instrument tersebut
reliabel. 47 Dalam pemberian interprestasi terhadap
kofesien reliabilitas tes kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika pada umumnya digunakan patokan sebagi berikut: a.
Apabila r11 lebih besar dari atau sama dengan 0,7 berarti soal yang sedang di uji reliabilitasnya diyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable).
b.
Apabila r11 lebih kecil dari 0,7 berarti soal yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki relibilitas yang tinggi (un-reliabel). Penelitian suatu instrument dikatakan reliabel jika r 11
0,70.48 Berdasarkan
pendapat tersebut, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang memiliki koefisien reliabilitas
46
0,70.
Anas Sudijono, Op.Cit, h. 208 Novalia Dan Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, (Bandar Lampung, Anugrah Utama Raharja,2013), h.182. 48 Anas Sudijono, Ibid, h. 206. 47
3.
Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah keberadaan suatu butir soal apakah dipandang sukar,
sedang, atau mudah dalam mengerjakanya. Tingkat kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes. Sebaiknya indeks kesukaran soal sebagian besar berada dalam kategori sedang, sebagian lagi berada pada kategori mudah dan sulit dengan proporsi yang seimbang.49 Tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut :
Keterangan: = indeks kesukaran = rata-rata jawaban benar peserta didik = jumlah nilai keseluruhan. 50 Berdasarkan rumus tersebut, maka rentang nilai indeks tingkat kesukaran adalah: 0 ≤ P ≤ 1. Berdasarkan rumus itu pula dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai P, maka semakin mudah suatu butir soal dan semakin rendah nilai P maka semakin sukar butir soal tersebut. Tingkat kesukaran butir tes sebagai berikut
49 50
Nana sudjana, Op. Cit, h. 135 Ibid,h.223
Tabel 3.3 Inter Tingkat Kesukaran Butir Tes 51 Tingkat Kesukaran ( P )
Interprestasi
P < 0,30 0,30 ≤ P ≤ 0,70 P > 0, 70
Terlalu sukar Cukup (sedang) Terlalu mudah
Soal-soal yang baik atau memadai adalah soal-soal yang masuk kedalam kategori cukup atau sedang yaitu soal-soal yang mempunyai indeks kesukaran antara 0,30 ≤ P ≤ 0,70. 4.
Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dan peserta didik yang berkemampuan rendah. Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika kelompok peserta didik pandai menjawab benar butir soal lebih banyak dari pada kelompok peserta didik tidak pandai. Rumus untuk menentukan daya pembeda tiap item instrumen penelitian adalah sebagai berikut :52
Keterangan: = Daya Beda =Jumlah skor ideal kelompok atas pada butir soal yang terpilih =Jumlah skor ideal kelompok bawah pada butir soal yang terpilih 51 52
Ibid, h. 372. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h.228
=Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar =Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai dengan 0,7. Daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Beda53 Daya Pembeda Interprestasi 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 < DP ≤ 0,70 Baik 0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik Berdasarkan hal tersebut, daya beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang memiliki daya beda 0,40 < DP ≤ 0,70 dengan kriteria baik. H. Teknik Analisis Data 1.
Uji Prasyarat Analisis Untuk menguji hipotesis digunakan teknik ANOVA satu jalan dengan sel tak
sama. Sebelum teknik ini digunakan agar kesimpulan yang didapat memenuhi kriteria benar, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
53
Ibid, h. 232
a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas jenis uji lilliefors. Uji lilliefors merupakan salah satu uji yang digunakan untuk menguji kenormalan data, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Hipotesis H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal HI: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2. Taraf Signifikansi (α) = 0,05 3. Statistik uji atau L0 = max F ( z i ) S ( z i )
F (zi) -
Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: a. Mengurutkan data populasi dari yang terkecil sampai yang terbesar b. Menentukan nilai z dari tiap-tiap data, atau x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zi dengan menggunakan rumus:
zi
x x i
s
Keterangan: zi: bilangan baku xi : data dari hasil pengamatan x : rata-rata sampel
s : standar deviasi, c. Menentukan besar F (zi), yaitu peluang zi d. Menghitung Frekuensi kumulatif sampai data ke-i Jumlah seluruh data e. Menentukan nilai L0 dengan mengambil nilai mutlak terbesar dari selisih F atau L0 = max F ( z i ) S ( z i )
(zi) 4.
Kriteria uji H0 ditolak jika Lhitung > Ltabel
5.
Kesimpulan a. Jika
diterima maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
b. Jika
ditolak maka sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi
normal. 54 b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas variansi ini digunakan uji barlett sebagai berikut : ;
54
Novalia, Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, (Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2014), h.53-54
Hipotesis dari uji Bartlett sebagai berikut : H0 = Data Homogen H1 = Data Tidak Homogen Kriteria penarikan kesimpulan uji Bartlett sebagi berikut: , maka H0 diterima. Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut: 1.
Merumuskan Hipotesis Statistik H0 :
=
=
=
(variansi data homogen)
H1: tidak semua variansi sama (variansi data tidak homogen) 2.
Taraf Signifikansi ( ) 0,05
3.
Statistik Uji = dengan: = varians gabungan, dimana B = nilai Bartlett, di mana B= = varians data untuk setiap kelompok ke-i, di mana = = derajat kebebasan (n-1) = banyak ukuran sampel
4.
Daerah Kritik DK = {
│
} jumlah beberapa
dan (k – 1) nilai
.
dapat
dilihat pada tabel chi kuadrat dengan derajat kebebasan 5.
Keputusan Uji H0 = ditolak jika harga statistik
, yakni
berarti variansi dari
populasi tidak homogen. 6.
Kesimpulan a. Sampel berasal dari populasi yang homogen jika terima H 0. b. Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen jika tolak H 0.55
2.
Uji Hipotesis Teknik analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu
dengan uji anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji ini digunakan untuk melihat efek variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membandingkan rataan beberapa kelompok. Langkah-langkah pengujian ANAVA, yaitu: 56 a.
Hipotesis Uji Ho :
(Rata-rata kemampuan penyelesaian soal-soal cerita
matematika dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan rata-rata kemampuan menyelesaikan 55
Ibid, h.54-55 Budiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Sebalas Maret University Press: Surakarta, Edisi.ke-2, 2004), h.196-198 56
soal-soal cerita matematika dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis
serta
dengan
dengan
menggunakan
pendekatan
pembelajaran
konvensional). H1 :
(paling sedikit ada satu rataan yang tidak sama)
b. Rumus Uji Hipotesis 1) hipotesis statistik
2) taraf signifikan 0,05 3) Komputasi Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), dan (3) sebagai berikut: (1)
(2)
(3)
Berdasarkan besaran-besaran itu, JKA, JKG, dan JKT diperoleh dari: JKA = (3) – (1)
JKG = (2) – (3)
Dengan: JKA = Jumlah kuadrat baris JKG = Jumlah kuadrat galat
JKT = JKG+JKA
JKT = Jumlah kuadrat total Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat itu adalah :
Derajat kebebasan untuk masing diperoleh rataan kuadrat berikut:
4) Statistik Uji Statistik uji untuk analisis variansi ini adalah:
Yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan
dan
Keterangan: K = Banyaknya populasi/sampel N = Jumlah seluruh anggota sampel 5) Daerah kritis
Sumber
Jumlah Kuadrat
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi Derajat Rataan Kebebasan
Kuadrat
(JK)
(dk)
(RK)
Perlakuan (A)
JKA
k-1
RKA
F*
0,05
Galat (G)
JKG
N-k
RKG
-
-
Total (T)
JKT
N-1
-
-
-
-
6) Keputusan Uji Tolak H0 jika nilai F hitung (F observasi) berada pada daerah kritik atau tolak H0 jika Fhitung > Ftabel. 7) Kesimpulan
3. Uji Lanjut Setelah mendapatkan keputusan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa terdapat perbedaan hasil kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika dari ketiga perlakuan yang di eksperimenkan. Dari ketiga perlakuan tersebut peneliti ingin mengetahui manakah dari perlakuan-perlakuan yang secara signifikan berbeda dengan yang lain, maka perlu dilakukan uji pasca anava atau sering disebut uji lanjut. Uji lanjut dalam penelitian ini menggunkan metode scheffe’. Langkah-langkah pada metode scheffe’ adalah sebagai berikut: a.
Mengidentifikasisemua pasangan komparasi rataan yang ada, jika terdapat k perlakuan, maka ada
pasangan rerata
b.
Merumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. Hipotesis nol tersebut berbentuk
c.
Menentukan tingkat signifikan
d.
Mencari nilai statistik uji F dengan menggunakan formula
Dengan: = nilai
pada perbandingan perlakuan ke-i dan ke-j
= rerata pada sampel ke-i = rerata pada sampel ke-j = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan variansi = ukuran sampel ke-i = ukuran sampel ke-j e.
Menentukan daerah kritis dengan formula berikut
f.
Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda.
g.
Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada. 57
57
Budiyono, Op. Cit, h. 202
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Uji Instrumen Pada penelitian ini, data nilai kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika diperoleh dengan melakukan uji coba tes dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika yang terdiri dari 10 butir soal uraian pada peserta didik kelas VB SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung pada 3 Februari 2017. Data hasil uji coba instrument dapat dilihat pada lampiran. 1.
Uji Validitas Validasi yang tinggi dalam penelitian yang dilakukan adalah melalui penilaian yang dilakukan oleh para pakar yang ahli dalam bidangnya. Peneliti telah meminta para validator untuk memvalidasi apakah instrumen yang diajukan sudah baik dan dapat mengukur tingkat dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Validator dari penelitian ini ada dua dosen matematika IAIN Raden Intan Lampung yaitu Bapak M. Syazali, M.Si dan Bapak Suherman, M. Pd serta dengan satu orang guru mata pelajaran matematika di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung yaitu
dari hasil validasi yang telah peneliti lakukan terdapat beberapa
soal lainnya layak dalam perbaikan untuk selanjutnya diuji cobakan. Berdasarkan pengujian validitas oleh validator ada beberapa pendapat diantaranya Bapak M. Syazali, M.Si mengemukakan bahwa bahasa perlu diperbaiki dan disesuaikan pada butir soal no 2,
3 dan 7, serta pertanyaanya perlu diperbaiki. Bapak
Suherman, M. Pd mengemukakan bahwa penulisan sesuaikan dengan EYD dan tanda baca perlu diperbaiki. Ibu Dalina HD, S.Pd
mengemukakan bahwa
instrumen tes sudah sesuai dan layak di uji cobakan. Soal sebelum di validasi dapat dilihat pada Lampiran 2 dan soal sesudah di validasi dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 10 butir soal tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa semua butir soal dapat digunakan dalam pengumpulan data kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita. Selanjutnya soal tersebut diuji cobakan diluar sampel penelitian. Untuk menganalisis validitas butir soal penulis melakukan uji coba pada kelas VB di SD Negeri 2 Sumberejo Bandar Lampung yang berjumlah 40 orang responden. Untuk menguji validitas soal tersebut penulis menggunakan rumus korelasi Karl Pearson. Perhitungan validitas tersebut dapat dilihat pada Lampiran 5, kemudian perhitungan tersebut dirangkum pada tabel berikut. Tabel 4.1 Validitas Soal Tes dalam Menyelesaian Soal-soal Cerita Matematika No. Item (koefisien Korelasi) Interpretasi Kriteria Keputusan Soal 1 0,722 rxy > 0,312 Valid Dipakai 2 0,789 rxy > 0,312 Valid Dipakai 3 0,669 rxy > 0,312 Valid Dipakai 4 0,812 rxy > 0,312 Valid Dipakai 5 0,797 rxy > 0,312 Valid Dipakai 6 0,809 rxy > 0,312 Valid Dipakai 7 0,642 rxy > 0,312 Valid Dipakai 8 0,771 rxy > 0,312 Valid Dipakai 9 0,765 rxy > 0,312 Valid Dipakai 10 0,572 rxy > 0,312 Valid Dipakai Sumber: Pengolahan Data Perhitungan Pada Lampiran 5.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal terhadap 10 butir soal yang diuji cobakan, terdapat 10 butir soal yang valid karena koefisien r hitung
rtabel, Dimana
rtabel = 0,312. Semua butir soal tersebut adalah tergolong valid karena nilai koefisien rhitung
rtabel, butir soal tersebut adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
hal ini berarti 10 soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik. 2.
Reliabilitas Setelah butir soal dilakukan hasil kesimpulan uji coba tes kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika selanjutnya butir soal diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga instrumen dapat dipercaya. Perhitungan uji reliabilitas soal dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha didapat nilai r11 = 0,906 karena r11
0,70 dan interpretasinya adalah reliabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa 10 soal tersebut reliabel.
3.
Uji Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang diujikan tergolong terlalu sukar, sedang, dan terlalu mudah. Adapun hasil analisis tingkat kesukaran item soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika No. Item Tingkat Kesukaran Keterangan Soal 1 0,788 Terlalu Mudah 2 0,900 Terlalu Mudah 3 0,650 Sedang 4 0,763 Terlalu Mudah 5 0,713 Terlalu Mudah 6 0,638 Sedang 7 0,688 Sedang 8 0,525 Sedang 9 0,700 Sedang 10 0,625 Sedang Sumber: Pengolahan Data Perhitungan pada Lampiran 7 Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir tes terhadap 10 butir soal yang diuji cobakan menunjukan terdapat enam item soal yang tergolong sedang (
P
yaitu butir soal nomor 3, 6, 7, 8, 9 dan10. Item soal tergolong mudah (P yaitu butir soal nomor 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran uji coba tes kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika yang digunakan 6 soal. Hal ini berdasarkan teori Anas Sudijono menyatakan bahwa butir soal yang dikategorikan baik jika derajat kesukaran butir soal cukup (sedang). Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian, digunakan butir-butir soal dengan kriteria cukup (sedang) yaitu
dengan membuang butir-butir soal
kategori terlalu mudah dan terlalu sukar. 58 4.
Uji Daya Pembeda 58
Budiyono, Statistik untuk Penelitian, (Surakarta: UNS Press, 2009), h.112
dengan
Uji daya pembeda pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Adapun hasil analisis daya pembeda butir soal tes dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Daya Pembeda Item Soal Tes dalam Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika No. Item Soal Daya Beda Interpretasi 1 0,55 Baik 2 0,40 Cukup 3 0,50 Baik 4 0,85 Sangat Baik 5 0,75 Sangat Baik 6 0,85 Sangat Baik 7 0,55 Baik 8 0,60 Baik 9 1,00 Sangat Baik 10 1,00 Sangat Baik Sumber: Pengolahan Data Perhitungan pada Lampiran 8 Berdasarkan Hasil perhitungan daya beda butir Lampiran 8 menunjukan bahwa terdapat 1 item soal yang tergolong klasifikasinya cukup
DP
yaitu item nomor 2. Empat item soal tergolong klasifikasi baik DP
yaitu item soal nomor 1, 3, 7, 8.
klasifikasi sangat baik
Lima item soal tergolong
yaitu nomor
4, 5, 6, 9, dan 10.
Berdasarkan hasil analisis daya beda uji coba tes kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika yang digunakan 9 soal dengan daya beda baik dan
sangat baik, Sedangkan 1 soal tidak digunakan dengan daya beda cukup. Dengan daya beda baik dan sangat baik artinya dari segi kesanggupan soal-soal tes tersebut dapat membedakan peserta didik yang termasuk kedalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. 5.
Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika Hasil perhitungan valliditas, uji tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas instrument dirangkum dalam tabel berikut:
No. Validitas Soal Valid 1 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5 Valid 6 Valid 7 Valid 8 Valid 9 Valid 10 Valid
Tabel 4.4 Kesimpulan Instrumen Soal Tingkat Daya Pembeda Kesukaran Terlalu Mudah Baik Terlalu Mudah Cukup Sedang Baik Terlalu Mudah Sangat Baik Terlalu Mudah Sangat Baik Sedang Sangat Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sangat Baik Sedang Sangat Baik
Kesimpulan Tidak Diambil Tidak Diambil Diambil Tidak Diambil Tidak Diambil Diambil Diambil Diambil Diambil Diambil
Berdasarkan tabel perhitungan validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas soal, maka dari 10 soal yang diuji cobakan penulis mengambil 5 butir soal yaitu butir soal 3, 7, 8, 9, 10 karena 5 soal tersebut sudah memenuhi indikator kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika.
B. Analisis Data Hasil Penelitian Perhitungan data kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika dilakukan setelah proses pembelajaran pada materi statistika. Setelah data kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika dilakukan dikumpulkan, kemudian data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Data tentang kemampuan berpikir kritis matematis tersebut selanjutnya dicari nilai tertinggi (xmax) dan nilai terendah (xmin) pada masing-masing kelas. Kemudian dicari ukuran tendensi sentralnya yang meliputi rataan ( ), median (me) dan modus (mo) dan simpangan baku (s) yang dirangkum pada tabel berikut Tabel 4.5 Deskripsi Data Nilai Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Matematika Ukuran Tendensi Sentral Kelas Xmax Xmin S me mo Eksperimen 1
100
0
73,14
80
90
25,983
Eksperimen 2
100
40
74,61
80
100
21, 502
Kontrol
100
0
65,90
70
90
31,599
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diperoleh hasil tes tertinggi data kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika untuk kelas eksperimen 1 adalah 100 dan nilai terendahnya 0, untuk kelas eksperimen 2 nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40, untuk kelas kontrol nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya 0. Ukuran tendensi sentralnya yang meliputi rata-rata (mean) untuk kelas eksperimen 1 adalah 73,14, untuk kelas eksperimen 2 adalah 74,61, dan untuk
kelas kontrol adalah 65,90. Selisih rata-rata data kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 adalah 1,48, selisih rata-rata kelas eksperimen 2 dan kelas kontrol adalah 8,72, dan selisih kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol adalah 7,24. Pengajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)Berbantuan Metode Garis. Nilai tengah (median) untuk kelas eksperimen 1 adalah 80 nilai tengah untuk kelas eksperimen 2 adalah 80 sedangkan nilai tengah untuk kelas kontrol adalah 70. Nilai yang sering muncul (modus) data kelas eksperimen 1 adalah 90, kelas eksperimen 2 adalah 100 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 90. Sementara itu standar deviasi yang diperoleh data kelas eksperimen 1 adalah 25,983, kelas eksperimen 2 adalah 21,502, dan kelas kontrol adalah 31,599. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa deskripsi data amatan ratarata kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik mempunyai perbedaan antara kelas eksperimen 1 (Cooperative Integrated Reading and Composition), kelas eksperimen 2 (CIRC berbantuan metode garis) dan kelas kontrol. C. Pengujian Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors dengan taraf signifikansi 5%. Pengujian normalitas dalam penelitian digunakan untuk menguji normalitas kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika kelas eksperimen 1 (kelas model Cooperative Integrated Reading and Composition),
normalitas kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika kelas eksperimen 2 (kelas model Cooperative Integrated Readiang and Composition berbantuan metode garis) dan normalitas kemampuan berpikir kritis matematis kelas kontrol. Hipotesis uji normalitas dirumuskan sebagai berikut: Kriteria uji yang digunakan: Terima H0 jika Lhitug
Ltabel atau tolak H0 jika
.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menyelesaikan Soal-soal CeritaMatematika No.
Kelompok
N
1 2 3
Eksperimen 1 Eksperimen 2 Kontrol
35 39 39
Keputusan Uji 0,150 0,141 0,140
0,151 0,143 0,143
diterima diterima diterima
1) Uji Normalitas Kelas Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berdasarkan nilai posttest kelas CIRC dapat diketahui data hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata adalah 73,14. Langkah selanjutnya adalah menentukan probabilitas komulatif normal dan probabilitas komulatif impiris
,
, berdasarkan hasil komulatif
normal dan probabilitas komulatif impiris hasil nilai tes peserta didik kelas CIRC didapatkan hasil perhitungan sampel n = 35, taraf signifikan
dan
Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa
. Dengan . yang
berarti hipotesis H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Normalitas Kelas Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbantuan Metode Garis Berdasarkan nilai posttest kelas CIRC berbantuan metode garis dapat diketahui data hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata adalah 74,61. Langkah selanjutnya adalah menentukan probabilitas komulatif normal
, dan probabilitas komulatif impiris
,
berdasarkan hasil komulatif normal dan probabilitas komulatif impiris hasil nilai tes peserta didik kelas CIRC
berbantuan metode garis
didapatkan hasil perhitungan
. Dengan sampel n = 39,
taraf signifikan
dan
perhitungan tersebut terlihat bahwa
. Dari hasil yang berarti
hipotesis H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3) Normalitas Kelas Konvensional Berdasarkan nilai posttest kelas Konvensional dapat diketahui data hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata adalah 65,89. Langkah selanjutnya adalah menentukan probabilitas komulatif normal , dan probabilitas komulatif impiris
, berdasarkan hasil
komulatif normal dan probabilitas komulatif impiris hasil nilai tes
peserta didik kelas konvensional didapatkan hasil perhitungan . Dengan sampel n = 39, taraf signifikan
dan
. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa yang berarti hipotesis H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah ketiga sampel memiliki karakter yang sama atau tidak. Uji homogenitas variansi dilakukan pada data variabel terikat yaitu menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah uji Bartlett. Rumusan hipotesis: (homogen) tidak semua variansi sama ( variansi data tidak homogen) Kriteria pengujian: H0 diterima, jika H0 ditolak, jika
Tabel 4.7 Tabel Perhitungan Uji Bartlett Kelompok
n
si2
dk
dk.si2
CIRC 35 675,126 34 22954,29 CIRC + metode garis 39 514,709 38 19558,97 Kontrol 39 998,515 38 37943,59 Jumlah 110 80456,85 Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
logSi2
dk.logsi2
2,829 2,711 2,999
96,1990 103,039 113,975 313,213 sampel berasal dari
populasi yang homogen. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan perhitungan pada Lampiran 13 diperoleh nilai =
= 4,248. Nilai =
= 5,591. Jika,
populasi yang homogen. Nilai
tersebut kemudian dibandingkan dengan maka sampel berasal dari . Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang homogen. D. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Analisis Variansi Satu Jalan Dengan Sel Tak Sama Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, hasil pengujian analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama dapat dilihat pada lampiran 14. Rangkuman analisis perhitungan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama disajikan pada berikut:
Tabel 4.8 Rangkuman analisis variansi JK Dk RK Fobs
Sumber Perlakuan (A) Galat (G) Total (T)
5651,641 18502,490 24165,133
2 110 112
2831.3209 168,204 16,832
3,071
< 0,05
Dari perhitungan pengujian analisis data yang telah dilakukan diperoleh = 16,832 dan dengan
. Nilai
= 3,071. Kemudian >
maka
tersebut dibandingkan di tolak artinya
terdapat
pengaruh model Coopeative Integrated Reading and Composition, model Cooperative Integrated Reading and Composition dibantu metode garis, dan model konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Untuk melihat manakah model pembelajaran yang secara signifikan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika, maka dilakukan uji lanjut pasca anava. 2. Uji Komparasi ganda Setelah diperoleh hasil analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama, langkah selanjutnya adalah uji komparasi ganda. Uji komparasi ganda perlu dilakukan untuk melihat manakah yang secara signifikan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Uji lanjut pasca anava menggunakan model Scheffe’. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Komparasi
Tabel 4.9 Komparansi Uji Lanjut Anava Keputusan 0,007
H0 diterima 0,05
5,757 8,300
H0 diterima H0 ditolak
Keterangan : Menggunakan
model
Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition. Menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition berbantuan metode garis. Menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 15. Berdasarkan hasil uji komparasi ganda pada masing-masing model belajar, dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Pada H0
Diketahui bahwa Fhitung = 0,007 dan Ftabel = 6,14.
Berdasarkan perhitungan tersebut terlihat bahwa F hitung > Ftabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik dengan model pembelajaran CIRC dan peserta didik dengan model pembelajaran CIRC berbantan metode garis terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa
rata-rata
peserta didik dengan model pembelajaran CIRC yaitu 73,14 dan peserta
didik dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yaitu 74,61. Berdasarkan rata-rata tersebut dapaat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC sama baiknya dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. b. Pada H0
Diketahui bahwa Fhitung = 5,757 dan Ftabel = 6,14.
Berdasarkan perhitungan tersebut terlihat bahwa Fhitung > Ftabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa H0 di terima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik dengan model pembelajaran CIRC dan peserta didik dengan model pembelajaran Konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika antara. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa
rata-rata
peserta didik dengan model pembelajaran CIRC yaitu 73,14 dan peserta didik dengan model pembelajaran konvensional yaitu 65,89. Berdasarkan rata-rata tersebut dapaat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. c. Pada H0
Diketahui bahwa Fhitung = 8,300 dan Ftabel = 6,14.
Berdasarkan perhitungan tersebut terlihat bahwa Fhitung < Ftabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik dengan model pembelajaran
CIRC berbantuan metode garis dan peserta didik dengan model pembelajaran Konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Berdasarkan Tabel
4.5 diketahui bahwa
rata-rata
peserta didik dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yaitu 74,61 dan peserta didik dengan model pembelajaran Konvensional yaitu 65,89. Berdasarkan rata-rata tersebut dapaat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis lebih baik dari model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. C. Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal 20 Januari 2017 sampai tanggal 20 Februari 2017. Tahap penelitian yang dilaksanakan di SD N 2 Sumberejo meliputi; tahap validasi soal, melakukan kegiatan pembelajaran dalam pemberian materi ajar matematika selama tiga kali pertemuan di tiga kelas sebagai subjek penelitian, dan mengevaluasi dengan memberikan posttest. Tahap pertama yaitu tahap validasi dan revisi yang dilakukan dari tanggal 20 januari sampai 23 Januari 2016, tahap validasi ini merupakan tahap uji instrument soal untuk posttest yang akan digunakan dalam proses evaluasi peserta didik. Untuk tahap selanjutnya yaitu tahap penyempurnaan yang meliputi uji coba dilakukakan dari tanggal 3 Februari 2017, kemudian tahap penerapan dan evaluasi dilakukan dari tanggal 1 Februari sampai tanggal 18 Februari 2017.
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition berbantuan metode garis serta variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe CIRC merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis ikhtisr dari suatu bacaan akan tetapi perlu menemukan penyelesaian yang melibatkan perhitungan. Langkahlangkah dari model CIRC ini membentuk kelompok, pembagian bacaan berupa soal cerita yang dikemas dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS), diskuksi soal untuk membaca soal, menafsirkn isi soal, membuat rencana penyelesaian, menuliskan hasil penyelesaian soal dan mengecek kembali hasil penyelesaian, dilanjut presentsi kelompok, dan pemberian penguatan. Pada penelitian ini penulis mengambil tiga sampel penelitian yaitu kelas IV.C (kelas eksperimen CIRC), kelas IV.A (kelas eksperimen CIRC + metode garis), kelas IV.B (kelas kontrol konvensional yang dilakukan oleh peneliti). Peneliti mengambil tiga kelas sampel karena peneliti ingin melihat pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik, dan penerapan konvensional yang dilakukan oleh peneliti yang diberikan perlakuan pemberian pertanyaan atau soal-soal cerita matematika. Jumlah peserta didik 113 peserta didik, kelas eksperimen CIRC berjumlah 35 peserta didik, kelas eksperimen CIRC berbantuan metode garis berjumlah 39 peserta didik, dan kelas kontrol konvensional berjumlah 39 peserta didik. Kelas IV.C (kelas eksperimen) diterapkan
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Kelas IV.A (kelas eksperimen) menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, dan kelas IV.B (kontrol) menggunakan model pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh peneliti pada kelas ini peneliti (sebagai pendidik) masih berupaya menggali kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika
peserta didik dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal yang pemahaman matematika kepada peserta didik. Pembelajaran pada masing-masing kelas: kelas IV.C, Kelas IV.A, dan kelas IV.B dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan yaitu 3 kali pertemuan proses pembelajaran dan 1 pertemuan dilaksanakan evaluasi belajar peserta didik sebagai pengambilan data penelitian dengan bentuk soal essai soal cerita matematika. Soal tersebut adalah instrument yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya. Pada tanggal 25 Februari 2016 untuk pengambilan surat menyurat yang diperlukan peneliti, tanggapan dan saran guru terhadap penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition pada mata pelajaran matematika yang dilakukan. Setelah tahap validasi selesai, peneliti mulai masuk dalam tahap pembelajaran. Pada tahap pembelajaran awal, pertemuan pertama membahas arti perkalian dan operasi perkalian bilangan satuan dan puluhan dalam kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan pertama tanggal 1 februari 2017, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan puluhan dan satuan. sebelum melakukan pembelajaran model CIRC di kelas IV.C, peneliti membagi peserta didik menjadi
kelompok-kelompok kecil secara heterogen sesuai hasil nilai ulangan harian operasi hitung bilangan bulat perkalian. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil pembagin kelompok ini, maka pada saat pembelajaran terdapat 7 kelompok. Pembagian kelompok dimaksudkan agar peserta didik dapat berbagi informasi atau pengetahuan dengan cara berdiskusi dan saling bekerja sama dalam satu kelompok.
Hal ini
berakibat agar peserta didik dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran sehingga tujuan belajar akan tercapai secara maksimal. Pada pembelajaran ini, para peserta didik melakukan protes karena mereka merasa tidak cocok dengan anggota kelompok yang telah dibentuk sehingga membuat Susana gaduh. Oleh karena itu, pada pertemuan kedua tanggal 6 februari 2017, diadakan perbaikan anggota kelompok. Setelah itu peneliti membahas materi tentang menghitung operasi bilangan ratusan dan satuan. Proses belajar pada kelas eksperimen dilakukan pada peserta didik mulai bisa beradaptasi dengan proses belajar melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), namun beberapa kelompok belajar peserta didik mengalami kesulitan mengerjakaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan pendidik memberikan arahan dan mengantarkan konsep baru untuk pemahaman dalam menghapal perkalian dan tidak memberikan bentuk akhir dengan tujuan peserta didik dapat menggali kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik. Perwakilan setiap kelompok di panggil secara acak oleh pendidik untuk mempresentasikan hasil diskusinya akan tetapi ada beberapa perwakilan dari kelompok tidak dapat mempresentasikan hasil
diskusinya karena kurangnya alokasi waktu yang cukup. Beberapa langkah pembelajaran pada kelas eksperimen terlewati, peserta didik cenderung diam dan kurang aktif berdiskusi dikarenakan belum dapat beradaptasi dengan cara belajar kelompok melalui model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC), peserta didik yang aktif mengemukakan ide-idenya cenderung hanya peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedangkan peserta didik yang merasa dirinya kurang pandai lebih memilih diam dan menunggu hasil dari teman kelompoknya sehingga proses belajar kelompok peserta didik
tidak
berhasil untuk meningkatkan kemajuan belajar temannya. Pertemuan ketiga tanggal 07 februari 2017, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan puluhan dan ratusan. Sebelum melakukan pembelajaran peserta didik sudah duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing. setelah peserta didik berkelompok, proses belajar yang dilakukan pada kelas eksperimen Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang berlangsung dengan baik karena pesera didik sudah bisa beradaptasi dengan pendidik, model pembelajaran dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap keberhasilan kelompok belajar peserta didik. Pada kelas eksperimen, peserta didik sudah terbiasa, dan kelemahannya terhadap model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah pembelajaran ini memerlukan alokasi yang banyak waktu yang banyak dalam tahap diskusi untuk mencari penyelesaian masalah yang tepat, dan membimbing diskusi kelompok serta dalam penyajian diskusi berupa presentasi masing-masing kelompok.
Pertemuan keempat tanggal 8 februari 2017, peneliti melakukan evaluasi tes soal essai tentang kemampuan menyelesaikan sol-soal cerita matematika dalam penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) didapatkan nilai rata-ratanya adalah 73,14. Memiliki modus = 90, dan median = 80. Pada pertemuan pertama tanggal 13 februari 2017, sebelum melakukan pembelajaran model CIRC berbantuan metode garis di kelas IV.A, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan puluhan dan satuan. Sebelum melakukan peneliti membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil secara heterogen sesuai hasil nilai ulangan harian operasi hitung bilangan bulat perkalian. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 peserta didik yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil pembagin kelompok ini, maka pada saat pembelajaran terdapat 7 kelompok. Pembagian kelompok dimaksudkan agar peserta didik dapat berbagi informasi atau pengetahuan dengan cara berdiskusi dan saling bekerja sama dalam satu kelompok. Hal ini berakibat agar peserta didik dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran sehingga tujuan belajar akan tercapai secara maksimal. Pada pembelajaran ini, para peserta didik tidak melakukan protes karena mereka merasa cocok dengan anggota kelompok yang telah dibentuk sehingga membuat Susana tenang, namun peserta didik sulit dalam menafsirkan isi serta kata dan konsep perkalian sehingga pendidik mengenalkan penggunaan metode garis agar peserta didik dapat menafsirkan sebuah kata kedalam sebuah garis. Hal ini dapat membantu membuat peserta didik dan menambah motivasi peserta didik agar tertarik
dalam pembelajaran. Beberapa langkah pembelajaran
pada kelas eksperimen
terlewati, peserta didik cenderung diam dan kurang aktif berdiskusi dikarenakan belum dapat beradaptasi dengan cara belajar kelompok melalui model pembelajaran Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC), peserta didik yang aktif mengemukakan ide-idenya cenderung hanya peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedangkan peserta didik yang merasa dirinya kurang pandai lebih memilih diam dan menunggu hasil dari teman kelompoknya sehingga proses belajar kelompok peserta didik
tidak berhasil untuk meningkatkan kemajuan belajar
temannya. Pertemuan kedua tanggal 14 februari 2017, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan ratusan dan satuan. Sebelum melakukan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis berjalan baik, pendidik langsung melakukan proses belajar yang dilakukan pada kelas eksperimen pada kelas eksperimen Cooperativre Integrated Reading and Composition (CIRC) berjalan dengan baik dan peserta didiknya lebih aktif karena diberi bantuan metode garis. Pada pertemuan ketiga tanggal 16 februari 2017, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan puluhan dan ratusan. Sebelum melakukan model pembelajaran koperative tipe Composition
(CIRC)
berbantuan
Cooperative Integrated Reading and
metode
garis
baik
diterapkan
untuk
mengikutsertakan peserta peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas, mampu menyelesaikan soal-soal cerita matematika, dan
pembelajaran ini memerlukan alokasi yang banyak waktu yang banyak dalam tahap pembuatan garis untuk mencari penyelesaian masalah yang tepat. Salah satu kelemahan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan yaitu dalam menjelaskan harus menggunakan metode garis, jadi bagi peserta didik yang kurang paham dengan cara penggunaan metode garis, penerapan metode garis masih kurang dimengerti, namun penggunaan metode garis juga sangat baik untuk diterapkan. Pertemuan keempat tanggal 20 februari 2017, peneliti melakukan evaluasi tes soal essai tentang kemampuan menyelesaikan sol-soal cerita matematika dalam penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantun metode garis didapatkan nilai rata-ratanya adalah 74,61. Memiliki modus = 100, dan median = 80. Pada pertemuan pertama tanggal 04 februari 2017, materi yang akan dibahas tentang menghitung operasi bilangan puluhan dan satuan. Sebelum melakukan pembelajaran model kontrol konvensional di kelas IV.B diadakan penelitian terhadap kelas kontrol peneliti menerapkan model konvensional dengan teknik ceramah setelah pendidik menjelaskan materi kepada peserta didik dilakukannya proses Tanya jawab antara pendidik dan peserta didik dan diberikan tugas-tugas berupa soal-soal menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Pembelajaran pada kelas kontrol peneliti, sebagian peserta didik bersikap positif dilihat dari antusias peserta didik terhadap peneliti (pendidik) dan sebagian peserta didik lainnya terlihat diam tidak memperhatikan penjelasan pendidik dalam proses belajar di kelas dan peserta didik
tidak terbiasa dilatih dengan soal-soal cerita matematika sehingga peserta didik merasa sulit dalam menyelesaikan soal-soal cerita yang diberikan pendidik. Proses belajar pada kelas control berjalan dengan baik karena peserta didik sudah terbiasa dan tidak harus beradaptasi dengan proses belajar yang seperti itu. Proses pertemuan kedua tanggal 07 februari 2017, pada kelas kontrol peneliti berjalan dengan baik, tetapi beberapa peserta didik tidak mengumpulkan tugas karena ketika
peserta didik diberikan latihan sebagian peserta didik malas
mengerjakan tugas yang diberikan pendidik
dan peserta didik
tersebut
diam,kurangnya pemahaman peserta didik terhadap hubungan antara konsep-konsep dasar matematika serta kurangnya motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik malas membaca buku bacaan yang berisi materi pembelajaran. Pada pertemuan ketiga tanggal 09 februari 2017 model pembelajaran ini sangat membantu dalam penyelesain soal-soal cerita dalam perkalian matematika. pada model pembelajaran konvensional peneliti, pendidik berupaya memotivasi peserta didik untuk aktif mengerjakan tugas diberikan pendidik dan setiap peserta didik wajib untuk mengumulkan tugas-tugasnya dan melengkapi tugas pertemuan lalu untuk peserta didik yang belum mengumpulkan tugas. Pertemuan keempat tanggal 11 februari 2017, peneliti melakukan evaluasi tes soal essai tentang kemampuan menyelesaikan sol-soal cerita matematika dalam penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis didapatkan nilai rata-ratanya adalah 65,90. Memiliki modus = 90, dan median = 70.
Kemampuan operasi perkalian dengan pengguanaan garismatika diperoleh hasil analisis data dalam kondisi dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Elisa Arisandi dalam jurnal Ilmiah pendidikan khusus analisis antar kondisi terbukti peserta didik terdapat perubahan kemampuan anak dalam operasi perkalian yang hasil bilngannya dua angka. Artinya terbukti bahwa hipotesis alternative di terima dan H 0 ditolak. Dapat dinyatakan bahwa kemampuan operasi perkalian yang hasil bilngannya diua angka untuk anak diskalkulia dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode garismatika. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pengaruh model CIRC berbasis soal cerita terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Ginyar diperoleh hasil hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t). Analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran Cooperative Integrated and Composition berbasis soal cerita dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Haltersebut dibuktikan bahwa t hitung = 4,20 > ttabel = 2,000 dengan perolehan nilai rata-rata hasil bellajar matematika kelas eksperimen = 69,13 > 52,38 kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated and Composition berbasis soal cerita dengan siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Ginyar tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan pemaparan tersebut, terdapat peningkatan pada penggunaan metode garis tidak hanya yang menghasillkan perkalian dari bilangan dua angka saja. Metode
ini dapat digunakan dengan bilngan yang lebih dari dua. Penggunaan model CIRC memang pada mulanya memiliki kesulitan dalam suasana dimana peserta didik belum terbiasa dengan dibentuknya suatu pembelajaran yang mengutamakan kerjasama dalam tim. Model CIRC belum dapat diiterapkan sepenuhnya sehingga terdapat beberapa faktor yaitu: 1.
Pada saat dilakukan presentasi terjadi kecenderungan hanya peserta didik yang pintar saja yang secara aktif tampil menyampaikan gagaasan,
2.
Peserta didik yang pasif akan merasa bosan. Peserta didik diberikan kesempatan bagi peserta didik yang kurang aktif secara bergiliran dalam presentasi sehingga hal ini dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasinya. Setelah dilaksanakan pembelajaran, materi perkalian dalam soal cerita
matematika selesai di kelas eksperimen CIRC, eksperimen CIRC berbantuan metode garis, dan kontrol konvensional peneliti, dilakukan evaluasi akhir untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika peserta didik sebagai pengumpulan data hasil penelitian dan diperoleh bahwa skor rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman dalam soal cerita matematika dari ketiga kelas tersebut berbeda-beda. Nilai rata-rata kelas eksperimen CIRC yaitu 73,14, rata-rata kelas eksperimen CIRC berbantuan metode garis yaitu 74,61, dan rata-rata kelas eksperimen control konvensional yang dilakukan oleh penelit yaitu 65,90. Dilakukan analisis data dari perhitungan hasil tes yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji normalitas yang menunjukkan bahwa sampelberasal dari populasi yang berdistribusi
normal, hal ini terlihat pada hasil perhitungan di kelas eksperimen CIRC di dapat Lobservasi= Lhitung = 0,150 dan taraf signifikan 5% di peroleh Ltabel = 0,151, pada kelas CIRC berbantuan metode garis didapat Lhitung = 0,041dan taraf signifikan 5% di peroleh Ltabel = 0,143 dan pada kelas kontrol konvensional di dapat L hitung =0,140 dan taraf signifikan 5% diperoleh Ltabel = 0,143. Terlihat bahwa Lhitung > Ltabel, karena data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sehingga dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas varians menggunakan metode Bartlett. Berdasarkan hasil homogenitas diperoleh 5% diperoleh
=
=
disimpulkan bahwa ketiga kelas
= 4,248 dengan taraf signifikan
5,591 maka
sehingga dapat
yaitu kelas IV.C, IV.A, dan IV.B mempunyai
varians yang sama (homogen). Selain itu, berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan ANAVA satu arah dengan sel tak sama di peroleh Fobservasi = 16,835 dan taraf signifikan 5% diperoleh F(0,05;2) = 3,071. Berarti Fobservasi > Ftabel menunjukkan bahwa ketiga perlakuan jelas berbeda dengan ditolaknya H 0. H0 ditolak maka dilanjutkan dengan uji lanjut atua uji komparansi ganda dengan menggunakan metode scheffe’ untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih baik untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih baik. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh F1-2 = 0,007, F1-3 = 5,757, F2-3 = 8,300 dan Dk{F|F > 6, 14}, dengan membandingkan Fobservasi dengan daerah kritik tampk bahwa yang belum ada perbedaan yang hanyalah
dan
. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sama baiknya dengan
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dan
model Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) sama baiknya dengan model konvensional yang dilakukan oleh peneliti, tetapi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis lebih baik di bandingkan dengan model konvensional yang dilakukan peneliti. Dari perbedaan perbedaan tersebut sudah terlihat jelas bahwa terdapat pengaruh dalam model pembelajaran CIRC dan CIRC berbantuan metode garis terhadap kemampuan penyelesaian soal-soal cerita matematika peserta didik kelas IV SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka untuk menentukan manakah dari ketiga model pembelajaran tersebut yang paling baik, dilakukan uji komparasi ganda dengan model scheffe’ dengan hasil analisis sebagai berikut: 1.
Hasil analisis terhadap hipotesis pertama (
)
Dari hasil penelitian analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh nilai Fobs < Ftabel berarti H0 di terima sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran CIRC dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis. Berdasarkan teori, seharusnya CIRC lebih baik dibandingkan dengan model CIRC berbantuan dengan metode garis, tetapi dari hasil perhitungan uji komparansi ganda diketahui bahwa model CIRC sama baiknya dengan model CIRC berbantuan metode garis. Dalam proses pembelajaran, baik untuk CIRC dan CIRC berbantuan metode garis diketahui
bahwa ada beberapa peserta didik yang tidak dapat mempresentasikan hasil diskusi karena kurangnya alokasi waktu. Proses belajar pada kelas CIRC dan CIRC berbantuan metode garis berjalan dengan baik, hanya saja peserta didik yang aktif mengemukakan ide-idenya hanya peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi saja. 2.
Hasil analisis terhadap hipotesis kedua (
)
Dari hasil penelitian analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh nilai Fobs < Ftabel berarti H0 di terima sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran CIRC dengan model pembelajaran konvensional (kontrol) terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Berdasarkan teori seharusnya CIRC lebih baik dibandingkan dengan model konvensional (kontrol) tetapi dari perhitungan komparansi ganda diketahui bahwa model CIRC sama baiknya denga model konvensional (kontrol). Hal ini disebabkan karena model pembelajaran CIRC, peserta didik yang aktif mengemukakan ide-idenya cenderung hanya peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedangkan peserta didik yang merasa dirinya kurang pandai lebih memilih diam dan menunggu hasil dari temannya. Pembelajaran dalam kelas kontrol, peserta didik bersikap positive dilihat dari antusias peserta didik terhadap peneliti (pendidik). Dilain pihak, pada saat proses pembelajaran berlangsung beberapa peserta didik lainnya pada kelas kontrol cenderung diam dan tidak memperhatikan penjelasan pendidik di kelas.
3.
Hasil analisis terhadap hipotesis ketiga (
)
Dari hasil penelitian analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh nilai Fobs > Ftabel berarti H0 di tolak sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran CIRC metode garis dengan model pembelajaran konvensional (kontrol) terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Berdasarkan uji komparansi ganda diketahui bahwa model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis lebih baik dari model pembelajaran konvensional. Hal ini sesui dengan teori bahwa CIRC berbantuan metode garis lebih baik dibandingkan dengan model konvensional (kontrol). Pada proses belajar di kelas CIRC berbantuan metode garis, peserta didik mulai bisa beradaptasi dengan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis, namun beberapa kelompok belajar peserta didik mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pendidik memberikan arahan atau mengantarkan konsep baru tentang menghitung perkalian dengan lebih teliti lagi, serta membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Peserta didik dituntun oleh pendidik untuk mengerjakan latihan tetapi pendidik tidak memberikan bentuk akhir, sehingga peserta didik yang harus dapat menggali kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika dengan menemukan hasil akhirnya sendiri. Proses kelas kontrol dengan model konvensional berjalan dengan baik tetapi beberapa peserta didik tidak mengumpulkan tugas yang diberikan pendidik dan kurangnya motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik malas membaca
buku bacaan yang berisi materi. Hal inilah yang menyebabkan terdapat pengaruh model menggunakan CIRC berbantuan metode garis dengan model konvensional atau kontrol.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil hipotesis menggunakan analisis varians satu jalan dengan sel tak sama didapat Fhitung = 16,832 dan hasil Ftabel = 3,071. Dengan demikian menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel maka penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dalam penggunaan metode tersebut. .adapun pengaruh yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1.
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sama baiknya dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
berbantuan
metode
garis
terhadap
kemampuan
menyelesaikan soal-soal cerita matematika tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 2.
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3.
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis lebih baik dari model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika terdapat perbedaan yang signifikan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi pendidik di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung, model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dapat dijadikan pertimbangan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. 2. Bagi peserta didik di SD N 2 Sumberejo Bandar Lampung, model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dapat dijadikan sebagai suatu cara belajar yang lebih menyenangkan, dan lebih memotivasi peserta didik melakukan aktivitas belajar serta untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita matematika. 3. Semoga apa yang diteliti dapat dilanjutkan oleh penulis lain dengan penelitian lanjutan dengan penggunaan metode dan model matematika yang lebih menarik dan mudah dipahami, dan dalam menyelesaikan soal-soal cerita matematika yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011). Elisa Arisandi, Meningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian Untuk Anak Diskalkulia Melalui Metode Garismatika, E – Jurnal Pendidikan Khusus, Volume 3 Nomor 3, September 2014. Halfi Rahmi, Meningkatkan Kemampuan Pengoperasian Perkalian Melalui Metode Horizontal Bagi Anak Tunarungu, E-Jurnal Pendidikan Khusus,Volume 1 Nomor 2, Mei 2012. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011). Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) Imas Kurniasih S.Pd & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, Kata Pena, Jogjakarta,Cetakan ketiga, 2016. Leni Marlina, Penerapan Langkah Polya dalam menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegi Panjang, (Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tdulako, volume 01 Nomor 01 september 2013). Made Wena, Strategi Pembelajaran Inofatif Konteporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012). Martinis Yamin, Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group, 2013). Miftahul Huda, M.Pd, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013). Novalia dan Muhammad Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, (Bandar Lampung Anugrah Utama Raharja). Robert E.Slavin,Cooperative Learning: Teori Riset, dan Praktek , (Bandung: Nusa Media,2015).
Siti Nur Azizah, imam Suyanto, tri saptuti susanti, Penerapan Model CIRC dengan Media Ular Tangga dalam Peningkaan Penyelesaian Soal Cerita pada Peserta
Didik Kelas V SDN 2 Kutosari tahun ajaran Cendekia, Volume 4, Nomor 4.
2015/2016, Jurnal Kalam
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013). ________, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013). Suyatno, Menjelajahi Pembelajaran Inovatif, (Jatim: Masmedia Buana Pustaka, 2009), h.68 Syofian Siregar, Statistika Parametrik untuk penelitian kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). Tri Indah Setyorini, Metode CIRC, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2013). UUD RI. Perundangan tentang Kurikulum Sistem Pendidikan Nasional 2013, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2013). Wawan Suarjana, Ni Wayan Suniasih, Wayan darsana, Pengaruh Model Cooperative Reading and Composition (CIRC) Berbasis soal Cerita Terhadap Hasil Belajar Matematika peserta didik kelas 5SD Gugus 1 Kecamatan Gianjar , Jurnal Mimbar PGSD, Volume 2 Nomor 1,Tahun 2014.
LAMPIRAN
Lampiran 14 UJI HIPOTESIS ANALISIS VARIAN (ANAVA) SEL TAK SAMA
No
CIRC
X1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0 0 50 50 50 50 50 50 60 60 60 60 60 70 70 70 70 80 80
0 0 2500 2500 2500 2500 2500 2500 3600 3600 3600 3600 3600 4900 4900 4900 4900 6400 6400
CIRC + Metode Garis
X2² 40 40 40 50 50 50 50 50 50 50 60 60 60 60 70 70 70 80 80
1600 1600 1600 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 3600 3600 3600 3600 4900 4900 4900 6400 6400
Kontrol 0 0 0 0 0 0 50 50 60 60 60 60 60 60 70 70 70 70 70
X3 ² 0 0 0 0 0 0 2500 2500 3600 3600 3600 3600 3600 3600 4900 4900 4900 4900 4900
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100
nj
35
Tj
2560
2520
2170
73,142
74,871
65,897
j
∑Xi,j²
8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
6400 6400 6400 8100 8100 8100 8100 8100 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
4900 6400 6400 6400 6400 6400 6400 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 10000 10000 10000 10000
39
39
210200
70 80 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100
238800
G
113 7250 64,159
207300
Tj²/nj G²/N ∑i,jXi,j² ∑(Tj²/nj) JKA JKG JKT dkA dkG dkT RKA RKG Fobs Ftabel kesimpulan
187245,714 465154,867 656300 470817,509 5662,641 185482,490 191145,133 2 110 112 2831,320 168,620 16,791 3,07 H0 di tolak
Keterangan: Nj = Ukuran sampel ke-j Tj = Total sampel ke-j G = Galat dkT = derajat kebebasan Total
162830,769
j=
rata- rata sampel j JKA = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat RKG = Rataan Kuadrat Galat
Langkah-langkah uji analisis varians (ANAVA) sel tak sama a. Rumuskan hipotesis statistik H0 : H1: Paling sedikit ada satu rataan yang tidak sama.
120741,025
JKT = jumlah Kuadran Total dkA = Derajat Kebebasan Perlakuan dkG = derajat kebebasan Galat RKA = Rataan Kuadrat Perlakuan
b. Tentukan taraf signifikasi ( ) = 0,05 c. Komputasi Ti = 2560 +2520 + 2170 = 7860 2 ² = (7250) = 52562500 N 35 + 39 + 39 = 113 JKT = JKA + JKG = 24165,133 T1²/n1 187245,714 T2²/n2 162830,769 T3²/n3 120741,025
Sumber
JK
Rangkuman Analisis Variansi (ANAVA) Satu Jalan Yang Tak Sama Dk RK Fobs
Perlakuan (A)
5651,641
2
Galat (G)
18502,490
110
Fobs <
2831,3209 168,204 16,832
Total (T) 24165,133 112 Kesimpulannya ketiga metode mengajar tidak memberikan efek yang sama.
3,07 H1 ditolak.
96
Kisi-Kisi Soal Uji Coba Untuk Mengetahui Kemampuan Penyelesaian Soal-soal Cerita Matematika Sekolah
: SD Negeri 2 Sumberejo Bandar Lampung
Kelas
: IV (Lima)
Mata Pelajaran
: Matematika
Semester
: II (Dua) / Genap
Standar
:
Kompetens
Memahami dan menggunakan operasi bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar
:
Indikator
:
Melakukan Operasi Perkalian bilangan bulat 1. Melakukan Operasi
hitung
Perkalian satuan
dengan puluhan 2. Melakukan Operasi hitung Perkalian Ratusan dengann Satuan 3. Melakukan Operasi hitung Perkalian Ratusan dengan puluhan
97
Indikator Kemampuan penyelesaian soal-soal cerita 1. Memahami soal cerita yang ditunjukkan dengan
Indikator Pencapaian Materi Perkalian
Banyak Item Soal
Butir Soal
Menghitung Perkalian satuan dengan puluhan
menjelaskan yang diketahui
3
2,7, dan 9
4
1,4,5, dan 8
3
3,6 , dan 10
dan yang ditanyakan Menghitung Perkalian 2. Peserta didik mengetahui
Puluhan dengan puluhan,
strategi atau cara untuk
satuan dengan ratusan
menyelesaikan soal cerita
Menghitung Perkalian
dengan benar
ratusan dengan puluhan,
3. Mengerjakan soal dan benar dan ratusan dengan dalam penyelesaian soal. 4. Memberikan kesimpulan akhiir
ratusan
98
Lampiran 2 KISI-KISI UJI COBA TES UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL CEITA MATEMATIKA
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semeseter Standar Kompetens
: SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung : Matematika : IV/ Genap
: Memahami dan menggunakan operasi bilangan bulat
dalam kehidupan sehari-hari Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang Kompetensi dasar : Melakukan Operasi Perkalian bilangan bulat diketahui dan ditanyakan : Indikator 1. Mas Afri:memiliki Melakukan Operasiplastik. hitung Jika Perkalian dalam kehidupan 23 kantong satu kantong plastik dibuka ada 14 sehari-hari butir kelereng. Berapa banyak jumlah keseluruhan kelereng yang dimiliki mas Afri?.
Petunjuk
2. Kemarin, bu eka membuat madu sebanyak 30 botol setiap harinya. Berapa banyak sirup yang dibuat bu eka selama 7 hari?.
3. Pak Ahmad memiliki kebun jeruk. Pak ahmad mempunyai sebanyak 217 pohon jeruk . Setiap pohon yang dipertik, pak ahmad sebanyak 52 jeruk. Berapa banyak jeruk yang diperoleh pak Ahmad?.
99
4. Di sebuah pabrik susu milik pak Ridwan terdapat 234 keranjang susu setiap hari. Setiap keranjang ada 6 botol susu siap di jual. Berapa banyak botol susu yang siap di jual setiap harinya?. 5. Ana memiliki 23 kardus mie instan.
Setiap
kardus terdapat 40 bungkus. Berapa banyak mie instan yang dimiliki Ana sekarang?.
6. Andi menjual telur ayam di pasar. Setiap harinya telur yang terjual sebanyak 234 papan. Dalam satu papannya terdapat 30 butir. Berapa banyak telur yang terjual oleh Andi?
7. Pak Ardi membawa 9 keranjang manga untuk di jual pada pak didin di pasar. Pak ardi membawa sebanyak 28 buah manga setiap harinya sama. Berapa banyak buah manga yang dijual oleh pak ardi di pasar?. 8. Terminal Pulau Kapuk ada 23 bis pariwisata yang akan berkunjung ke Yokyakarta. Terdapat 35 orang pada setiap bus.
100
Berapa jumlah orang yang akan berangkat ke Yogyakarta?
9. Aminah
memiliki
25
pasang sepatu. Setiap pasangnya terdapat sisi kiri dan kanan.
Berapa banyak sepatu yang dimiliki
Aminah?
10.
Wawan pergi ke toko bunga. Wawan membeli 136 tangkai Bunga Tulip dengan harga Rp 500 rupiah. Berapa uang yang harus di keluarkan Wawan ntuk memberi Bunga Tulip?
101
Lampiran 4 DAFTAR NAMA SISWA UJI INSTRUMENT KELAS VB SMK Muhammadiyah 1 Metro Tahun Ajaran 2015/2016 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Abelia Azahra Adelia Mandasari Alishia Regina Fatwa Andre Julianto Aulia Dwi Farinza Ayu Rara Pratiwi Cahya Putra Pratama Cahyo Prima Ramadani Cinta Agustina Angraini Devana Zahra Ramadhani Erlinda Kesuma Evando Dri Kurniawan Fani Nurafifah Fermalika Ayu Salsabila Gasta arya Ken Cahyo Hafizh Alfaridzi Inggit Lindu Kukuh Lestari Janito Felix M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian M. Raka Al Hafizt Marsya Nadya Anandita Melinda Agustina Muhammad Restu Alfathir Muhammad Reza Ramadhani Muhammad Wildan Muhammad Zidane Subing Nadia Abdina Nur Asty Nugraheni Rizki Patra Nugraha Salwa Salsabila
L
P P P P
L P P L L P P P L P P L L P L L L L P P L L L L P P L P
102
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Septa Dwi Cahyani Sukma Dwico Davidchan Sulandari Tyas Oksa Andika Widya Rahma Putri Wulan Oktariyani Yolanda Patricia Yovaldo Dwi Ronendra Yuza Alex Sandriano Zahra Yuniva Jumlah Siswa
P L P L P P P L L 19
P 22
103
104
Lampiran 5
No.
Analisis Validasi Butir Soal Hasil Jawaban Responden Butir Soal
Nama Responden
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Abelia Azahra
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
2
Adelia Mandasari
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
14
3 4
Alishia Regina Fatwa Andre Julianto Aulia Dwi Farinza Ayu Rara Pratiwi Cahya Putra Pratama Cahyo Prima Ramadani Cinta Agustina Angraini Devana Zahra Ramadhani Erlinda Kesuma Fani Nurafifah Fermalika Ayu Salsabila Gasta arya Ken Cahyo Hafizh Alfaridzi Inggit Lindu Kukuh Lestari Janito Felix M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian M. Raka Al Hafizt Marsya Nadya Anandita
1 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 1
0 2
1 2
1 1
3 18
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
16
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
18
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
17
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
14
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
13
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
14
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
17
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
19
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
19
1
1
2
1
1
1
2
1
1
0
11
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
16
2
2
2
2
2
2
2
1
2
0
17
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
14
2
2
1
1
2
1
2
1
2
0
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2
2
2
1
1
1
0
1
0
12
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
105
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Melinda Agustina Muhammad Restu Alfathir Muhammad Reza. R Muhammad Wildan Muhammad Zidane Subing Nadia Abdina Nur Asty Nugraheni Rizki Patra Nugraha Salwa Salsabila Septa Dwi Cahyani Sukma Diko Davidcan Sulandari
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
11
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2
2
2
2
0
1
1
2
2
16
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
16
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
17
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
18
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
1
2
1
2
1
1
0
1
1
0
10
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
14
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
13
Tyas Oksa Andika Widya Rahma Putri Wulan Oktariyani Yolanda Patricia Yovaldo Dwi Ronendra Yuza Alex Sandriano Zahra Yuniva
2
2
1
2
1
1
2
1
0
2
14
1
2
1
1
1
1
1
1
0
0
9
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
12
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2
2
1
1
2
0
0
0
0
0
8
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
11
2
2
2
2
2
1
0
1
2
2
16
Jumlah
63
72
52
61
57
51
55
42
56
50
559
rhitung
0,722
0,789
0,669
0,812
0,797
0,809
0,642
0,771
0,765
0,572
rtabel
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
0,312
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
106
108
HASIL PERHITUNGAN UJI VALIDITAS SOAL TES PENYELESAIAN SOAL-SOAL CERITA MATEMATIKA
Rumus yang digunakan:
Kemudian dicari corrected item-total correlation coefficient dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = nilai jawaban responden pada butir/item soal ke-i = nilai total responden ke-i = nilai koefisien korelasi pada butir/item soal ke-i sebelum dikoreksi = standar deviasi total = standar deviasi butir/item soal ke-i = corrected item-total correlation coefficient.
109
Perhitungan Manual Uji Validitas Perhitungan Validitas Butir Soal No 1 Responden (i) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Xi 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 2 1 0 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1
Yi 19 14 3 18 16 18 17 14 13 14 17 19 19 19 11 16 17 14 14 1 12 11 10 1 16 16 17 18 19 10 19 14 13 14 9 12
XiYi 38 14 3 36 32 36 17 28 13 14 34 38 38 38 11 32 34 28 28 0 24 22 10 0 32 16 34 36 38 10 38 14 26 28 9 12
Xi2 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 0 4 4 1 0 4 1 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1
Yi2 361 196 9 324 256 324 289 196 169 196 289 361 361 361 121 256 289 196 196 1 144 121 100 1 256 256 289 324 361 100 361 196 169 196 81 144
110
37 38 39 40 Jumlah S S2
2 2 1 2 63 0,594 0,353
20 8 11 16 559 4,747 22,538
40 16 11 32 960
4 4 1 4 113
400 64 121 256 8691
Kemudian dicari corrected Item-total correlation cooficien dengan rumus:
111
Untuk soal selanjutnya lakukan perhitungan yang sama sampai r 10(y-1), kemudian tentukan rtabel = r(α,n-2) = r(0,05,40-2) = 0,312 dan bandingkan nilai rhitung dengan r tabel, jika
112
rhitung > r tabel, maka instrument valid, dan jika jika rhitung ≤ r tabel, maka instrumen tidak valid.
113
108 Lampiran 6
Analisis Reliabilitas Item Hasil Jawaban Responden
No.
Skor
Butir Soal
Nama Responden 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Abelia Azahra
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
2
Adelia Mandasari
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
14
3
Alishia Regina Fatwa
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
3
4
Andre Julianto
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
18
5
Aulia Dwi Farinza
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
16
6
Ayu Rara Pratiwi
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
18
7
Cahya Putra Pratama
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
17
8
Cahyo Prima Ramadani
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
14
9
Cinta Agustina Angraini
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
13
10
Devana Zahra Ramadhani
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
14
11
Erlinda Kesuma
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
17
12
Fani Nurafifah
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
13
Fermalika Ayu Salsabila
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
19
14
Gasta arya Ken Cahyo
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
19
15
Hafizh Alfaridzi
1
1
2
1
1
1
2
1
1
0
11
16
Inggit Lindu Kukuh Lestari
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
16
17
Janito Felix
2
2
2
2
2
2
2
1
2
0
17
18
M. Arya Gilang Perdana
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
14
19
M. Fawwaz Handrian
2
2
1
1
2
1
2
1
2
0
14
109
20
M. Raka Al Hafizt
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
21
Marsya Nadya Anandita
2
2
2
2
1
1
1
0
1
0
12
22
Melinda Agustina
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
11
23
Muhammad Restu Alfathir
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
10
24
Muhammad Reza Ramadhani
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
25
Muhammad Wildan
2
2
2
2
2
0
1
1
2
2
16
26
Muhammad Zidane Subing
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
16
27
Nadia Abdina
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
17
28
Nur Asty Nugraheni
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
18
29
Rizki Patra Nugraha
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
30
Salwa Salsabila
1
2
1
2
1
1
0
1
1
0
10
31
Septa Dwi Cahyani
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
32
Sukma Diko Davidcan
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
14
33
Sulandari
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
13
34
Tyas Oksa Andika
2
2
1
2
1
1
2
1
0
2
14
35
Widya Rahma Putri
1
2
1
1
1
1
1
1
0
0
9
36
Wulan Oktariyani
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
12
37
Yolanda Patricia
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
38
Yovaldo Dwi Ronendra
2
2
1
1
2
0
0
0
0
0
8
39
Yuza Alex Sandriano
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
11
40
Zahra Yuniva
2
2
2
2
2
1
0
1
2
2
16
Jumlah
63
72
52
61
57
51
55
42
56
50
559
0,353
0,318
0,369
0,410
0,404
0,461
0,548
0,305
0,554
0,603
Si2
110
∑Si2
4,325
St2
23,405
n
10
n-1
9
r11
0,906
Kesimpulan
Reliabel
111
115
Cara Perhitungan Manual Realibilitas No.
Butir Soal
Nama Responden
Y2
X12
x22
X32
X42
X52
X62
X72
X82
X92
X102
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
361
1
4
1
4
1
1
4
1
4
1
196
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
9
4
4
4
4
4
4
1
4
4
1
324
4
4
1
4
1
4
4
1
1
4
256
4
4
1
4
4
4
4
1
4
4
324
1
4
4
4
1
4
4
1
4
4
289
4
4
4
4
1
1
1
1
1
1
196
1
4
1
1
1
1
4
1
4
1
169
1
4
1
1
4
1
1
1
4
4
196
4
4
1
4
4
1
4
1
4
4
289
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
361
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
361
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
361
1
1
4
1
1
1
4
1
1
0
121
4
4
1
4
4
4
4
1
1
1
256
4
4
4
4
4
4
4
1
4
0
289
4
4
1
1
4
4
1
1
1
1
196
4
4
1
1
4
1
4
1
4
0
196
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
4
4
4
4
1
1
1
0
1
0
144
4
4
1
1
1
1
1
1
0
1
121
1
4
1
1
1
1
1
1
1
0
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
4
4
4
4
4
0
1
1
4
4
256
1
4
4
4
4
1
1
1
4
4
256
27
Abelia Azahra Adelia Mandasari Alishia Regina Fatwa Andre Julianto Aulia Dwi Farinza Ayu Rara Pratiwi Cahya Putra Pratama Cahyo Prima Ramadani Cinta Agustina Angraini Devana Zahra Ramadhani Erlinda Kesuma Fani Nurafifah Fermalika Ayu Salsabila Gasta arya Ken Cahyo Hafizh Alfaridzi Inggit Lindu Kukuh . L Janito Felix M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian M. Raka Al Hafizt Marsya Nadya Anandita Melinda Agustina Muhammad Restu. A Muhammad Reza .R Muhammad Wildan Muhammad Zidane.S Nadia Abdina
4
4
1
4
1
4
4
1
4
4
289
28
Nur Asty Nugraheni
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
324
29
Rizki Patra Nugraha Salwa Salsabila Septa Dwi Cahyani
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
361
1
4
1
4
1
1
0
1
1
0
100
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
361
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
30 31
116
32 33 34 35 36 37 38 39 40
Sukma Diko Davidcan Sulandari Tyas Oksa Andika Widya Rahma Putri Wulan Oktariyani Yolanda Patricia Yovaldo Dwi Ronendra Yuza Alex Sandriano Zahra Yuniva ∑Xi2
1
4
4
1
1
1
4
1
4
1
196
4
4
1
4
1
1
1
1
1
1
169
4
4
1
4
1
1
4
1
0
4
196
1
4
1
1
1
1
1
1
0
0
81
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
144
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
400
4
4
1
1
4
0
0
0
0
0
64
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
121
4
4
4
4
4
1
0
1
4
4
256
113
142
82
109
97
83
97
56
100
86
8691
PERHITUNGAN MANUAL UJI RELIBILITAS SELURUH INSTRUMEN
N ∑ Xi (∑Xi)2 ∑Xi2
1 40 63 3969 113
2 40 72 5184 142
3 40 52 2704 82
4 40 61 3721 109
Butir Soal 5 6 40 40 57 51 3249 2601 97 83
7 40 55 3025 97
8 40 42 1764 56
9 40 56 3136 100
Perhitungan reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dihitung menggunakan persamaan :
Dengan : Reliabilitas tes Banyaknya butir pertanyaan Jumlah varians skor tiap-tiap item Varians total Rumus untuk menentukan nilai variansi dari skor total dan variansi dari setiap butir soal yaitu :
10 40 50 2500 86
117
Rumus untuk menentukan nilai varians total, yaitu :
Keterangan : Nilai skor yang dipilih Banyaknya sampel
Perhitungan :
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+ = 0,34 + 0,31 + 0,36 + 0,4 + 0,39 + 0,45 + 0,53 + 0,29 + 0,58 = 3,65
+
+
118
Soal dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya lebih besar dari atau sama dengan 0,7 (
. Sedangkan nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,906
dengan demikian butir-butir soal tersebut telah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
119
Lampiran 7 ANALISIS TINGKAT KESUKARAN ITEM Menggunakan rumus :
Hasil analisis tingkat kesukaran item : No Perhitungan
Keterangan
1
Terlalu Mudah
2
Terlalu Mudah
3
Sedang
4
Terlalu Mudah
5
713
Terlalu Mudah
6
Sedang
7
Sedang
8
Sedang
9
Sedang
10
Sedang
120
121
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Responden Abelia Azahra Adelia Mandasari Alishia Regina Fatwa Andre Julianto Aulia Dwi Farinza Ayu Rara Pratiwi Cahya Putra Pratama Cahyo Prima Ramadani Cinta Agustina Angraini Devana Zahra Ramadhani Erlinda Kesuma Fani Nurafifah Fermalika Ayu Salsabila Gasta arya Ken Cahyo Hafizh Alfaridzi Inggit Lindu Kukuh Lestari Janito Felix M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian
1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
Analisis Tingkat Kesukaran Hasil Jawaban Responden Butir Soal 2 3 4 5 6 7 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2
Skor 8 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
9 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
10 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 0 1 0 1 0
19 14 3 18 16 18 17 14 13 14 17 19 19 19 11 16 17 14 14
122
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
M. Raka Al Hafizt Marsya Nadya Anandita Melinda Agustina Muhammad Restu Alfathir Muhammad Reza Ramadhani Muhammad Wildan Muhammad Zidane Subing Nadia Abdina Nur Asty Nugraheni Rizki Patra Nugraha Salwa Salsabila Septa Dwi Cahyani Sukma Diko Davidcan Sulandari Tyas Oksa Andika Widya Rahma Putri Wulan Oktariyani Yolanda Patricia Yovaldo Dwi Ronendra Yuza Alex Sandriano Zahra Yuniva ∑xi
0 2 2 1 0 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 63
0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 72
0 2 1 1 0 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 52
0 2 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 61
0 1 1 1 0 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 57
0 1 1 1 0 0 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 0 1 1 51
0 1 1 1 0 1 1 2 1 2 0 2 2 1 2 1 2 2 0 2 0 55
0 0 1 1 0 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 0 1 1 42
0 1 0 1 0 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 0 1 2 0 1 2 56
1 0 1 0 1 2 2 2 2 2 0 2 1 1 2 0 1 2 0 1 2 50
Smi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1 12 11 10 1 16 16 17 18 19 10 19 14 13 14 9 12 20 8 11 16 559
123
N Smi x N Pi Kesimpulan Keterangan: TM = Terlalu Mudah S = Sedang
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
0,788 0,900 0,650 0,763 0,713 0,638 0,688 0,525 0,700 0,625 TM TM S TM TM S S S S S
124
125
Lampiran 8 Analisis Daya Beda Hasil Jawaban Responden No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Responden
Abelia Azahra Adelia Mandasari Alishia Regina Fatwa Andre Julianto Aulia Dwi Farinza Ayu Rara Pratiwi Cahya Putra Pratama Cahyo Prima Ramadani Cinta Agustina Angraini Devana Zahra Ramadhani Erlinda Kesuma Fani Nurafifah Fermalika Ayu Salsabila Gasta arya Ken Cahyo Hafizh Alfaridzi Inggit Lindu Kukuh Lestari Janito Felix M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian
Butir Soal
TOTAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
14
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
9
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
18
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
16
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
18
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
17
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
14
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
13
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
14
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
17
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
19
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
19
1
1
2
1
1
1
2
1
1
0
11
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
16
2
2
2
2
2
2
2
1
2
0
17
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
14
2
2
1
1
2
1
2
1
2
0
14
126
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
M. Raka Al Hafizt Marsya Nadya Anandita Melinda Agustina Muhammad Restu Alfathir Muhammad Reza Ramadhani Muhammad Wildan Muhammad Zidane Subing Nadia Abdina Nur Asty Nugraheni Rizki Patra Nugraha Salwa Salsabila Septa Dwi Cahyani Sukma Diko Davidcan Sulandari Tyas Oksa Andika Widya Rahma Putri Wulan Oktariyani Yolanda Patricia Yovaldo Dwi Ronendra Yuza Alex Sandriano Zahra Yuniva
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2
2
2
1
1
1
0
1
0
12
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
11
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2
2
2
2
0
1
1
2
2
16
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
16
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
17
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
18
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
1
2
1
2
1
1
0
1
1
0
10
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
14
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
13
2
2
1
2
1
1
2
1
0
2
14
1
2
1
1
1
1
1
1
0
0
9
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
12
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2
2
1
1
2
0
0
0
0
0
8
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
11
2
2
2
2
2
1
0
1
2
2
16
127
DAYA PEMBEDA (KELOMPOK ATAS) Hasil Jawaban Siswa TOTAL No.
Nama Responden
Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
37
Yolanda Patricia
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
1
Abelia Azahra
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
12
Fani Nurafifah
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
13
Fermalika Ayu Salsabila
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
19
14
Gasta arya Ken Cahyo
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
19
29
Rizki Patra Nugraha
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
19
31
Septa Dwi Cahyani
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
19
4
Andre Julianto
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
18
6
Ayu Rara Pratiwi
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
18
28
Nur Asty Nugraheni
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
18
7
Cahya Putra Pratama
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
17
11
Erlinda Kesuma
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
17
17
Janito Felix
2
2
2
2
2
2
2
1
2
0
17
27
Nadia Abdina
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
17
5
Aulia Dwi Farinza
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
16
16
Inggit Lindu Kukuh Lestari
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
16
25
Muhammad Wildan
2
2
2
2
2
0
1
1
2
2
16
26
Muhammad Zidane Subing
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
16
40
Zahra Yuniva
2
2
2
2
2
1
0
1
2
2
16
128
2
Adelia Mandasari
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
14
BA
37
40
31
39
36
34
33
27
38
35
350
JA
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
PA
1.85
2
1.55
1.95
1.8
1.7
1.65
1.35
1.9
1.75
DAYA PEMBEDA (KELOMPOK BAWAH) 50% Kelompok Bawah No. 8 10 18 19 32 34 9 33 21 36 15 22 39 23
Nama Responden
Cahyo Prima Ramadani Devana Zahra Ramadhani M. Arya Gilang Perdana M. Fawwaz Handrian Sukma Diko Davidcan Tyas Oksa Andika Cinta Agustina Angraini Sulandari Marsya Nadya Anandita Wulan Oktariyani Hafizh Alfaridzi Melinda Agustina Yuza Alex Sandriano Muhammad Restu Alfathir
TOTAL
Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
14
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
14
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
14
2
2
1
1
2
1
2
1
2
0
14
1
2
2
1
1
1
2
1
2
1
14
2
2
1
2
1
1
2
1
0
2
14
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
13
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
13
2
2
2
2
1
1
1
0
1
0
12
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
12
1
1
2
1
1
1
2
1
1
0
11
2
2
1
1
1
1
1
1
0
1
11
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
11
1
2
1
1
1
1
1
1
1
0
10
129
30 35 38 3 20 24
Salwa Salsabila Widya Rahma Putri Yovaldo Dwi Ronendra Alishia Regina Fatwa M. Raka Al Hafizt Muhammad Reza Ramadhani
1
2
1
2
1
1
0
1
1
0
10
1
2
1
1
1
1
1
1
0
0
9
2
2
1
1
2
0
0
0
0
0
8
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
BB
26
32
21
22
21
17
22
15
18
15
209
JB
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
PB DP Kesimpulan
1,3
1,6
1,05
1,1
1,05
0,85
1,1
0,75
0,9
0,75
0,55 0,4 0,5 0,85 0,75 0,85 0,55 0,6 1,00 1,00 Baik Cukup Baik SB SB SB Baik Baik SB SB
130
131
Lampiran 9 Daftar Nilai kelompok Uji Eksperimen CIRC
No. Nama Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Ari Wijaya Aprilia Mutia Cantik Alina Marsha Nindita Arviona Ratu Azzahra Alisa Putri cantika Adelia Eka Septi Angraini Aprilia Rahma Nacintha .Y Bung Amirasyidin Al-fajri Devran Nabil Qosiru Eliza Dinda Restafina Euis Fauziah Firman Dani Farel Alfenda Fani Fadhila Graasia Marseliana Graldin Lulu Aulia Rahman Mersha Hardianti Maulia Putri Rahmawati Mumtaz Ibadurrahman M. Jefri Akbar M. Fathir M. Rifqi Putr Arden M. Raffi Rossi M. Raisa Fairuz Rico Nover Permadi Yoga Fadlu Rahman Rahmat bayu Prasetio Ressy Maharani
Hasil Jawaban Peserta Didik Butir Soal 1 2 3 4 5 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 2 1 1 2 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Skor NILAI
9 9 8 9 10 8 9 10 5 9 6 5 7 9 5 6 0 0 7 6 10 10 6 10 9 7 5 6
90 90 80 90 100 80 90 100 50 90 60 50 70 90 50 60 0 0 70 60 100 100 60 100 90 70 50 60
132
29 30 31 32 33 34 35
2 2 1 2 1 1 2
Riska dwi Lestari Ria Riski Ananda Siti Muntamah Sesilia Anandita Tegar Galih Kurniawan Vinda Lestari Wandika Rinaldiansyah Rata-rata Median Modus S
2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 2 0 1 1
10 10 9 10 5 5 7
100 100 90 100 50 50 70 73,143 80 90 25,983
133
Daftar Nilai Kelompok Uji Eksperimen CIRC berbantuan Metode Garis Hasil Jawaban Peserta Didik No.
Nama Responden
SKOR
NILAI
Butir Soal
1
Adji Salma Bahri
1 0
2 2
3 0
4 2
5 0
4
40
2
Afifa Azzahra
2
1
1
2
1
7
70
3
Ahmad Habibi
2
2
1
2
0
7
70
4
Ahmad Tijani Hutabarat
2
1
2
2
0
7
70
5
Aisyatul Jannah Putri
2
2
1
2
1
8
80
6
Akbar Pratama Nunyai
2
2
2
1
1
8
80
7
Aldavhy Yusfir Ramanda
2
2
2
1
1
8
80
8
Al farid Adan Yuonesyah
2
2
2
2
2
10
100
9
Anggun Aminarti
0
1
1
2
0
4
40
10
Asyifa Aulia Putri
2
1
2
2
2
9
90
11
Atiya Ridha Aulia
1
2
2
2
2
9
90
12
Bening Sekar Wangi
1
2
1
2
1
7
70
13
Bryan Setya Ramadhan
2
2
2
2
1
9
90
14
Daffa Febrian Desta
2
2
1
2
1
8
80
15
Dita Aulia Anggraini
2
2
1
2
1
8
80
16
Dharma Dinata
2
2
1
2
2
9
90
17
Hari Eka Saputra
0
2
1
2
0
5
50
18
Ibnu Sadewa
2
2
1
2
1
8
80
19
Intan Anur Rahma
2
2
2
2
2
10
100
20
Juan Yusuf Wibisono
2
2
2
2
2
10
100
21
Keysa Kanaya Pitaloka
2
2
2
2
2
10
100
22
Khalisa Nayaka Arian
1
2
1
2
1
7
70
23
Mega Rahma Dania
2
2
2
2
2
10
100
24
Meysila Tara Fadila
2
2
2
2
1
9
90
25
M. Faris Adi Muliyana
2
2
1
2
1
8
80
26
M. Febian Haryono
2
2
2
2
2
10
100
27
M. Zufar Al Huda
1
2
1
2
1
7
70
134
28
Nadia Desma Tari
2
2
2
1
2
9
90
29
Naila Aprilia Putri
2
2
2
2
2
10
100
30
Nayla Albani Putri
2
2
2
2
2
10
100
31
Rayhan Zaki Titian M
2
1
0
0
2
5
50
32
Regina Natasya Nandra
1
1
0
2
1
5
50
33
Shiva Nur Indah
2
1
1
2
0
6
60
34
Triyando Verlando
2
2
2
2
2
10
100
35
Taqi Adluhafy AN
2
1
2
2
2
9
90
36
Visca Hersa Saputri
2
2
2
2
2
10
100
37
Yosifa Delvira
1
2
1
2
1
7
70
38
Zahwa Riski Aulia T.A.N
2
2
2
2
2
10
100
39
Zulfadila Nur Karimah
2
2
2
2
2
10
100
Rata-rata
74,61
Median
80
Modus
100
S
21,502
135
Daftar Nilai Kelompok Uji Eksperimen Konvensional
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Responden
Aisyah Nurfadilah Akbar Pramudiksa Almerino Piyantoni Alvina Pratiwi Asiva Cahaya Aurel Chika Elvira Bilal Amru Syarfirli Bunga Cinta Setiowati Citra Nabila Erin Salsabila Fais Mutawarindho Febri Dinda Iswanti Galih Pramustio Gita Gustiani Imam Rohimin Imam Ardian Nugrogo Kevinza Islami Pasha Khaira Saskia haya M. Fayyaz Arfan Ravanov M. Irfan Riski M. Ramzy felix nandien Meisy Safanah jinan .F Muhammad Fasa .A Muhammad Rahardian .P Naila Nabila Navita Khansa Pertiwi Nazifatus Salwa
Hasil Jawaban Peserta Didik Butir Soal 1 2 3 4 5 2 2 1 2 2 0 0 0 0 0 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 0 0 0 0 0 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
Skor
NILAI
9 0 9 9 6 9 7 8 6 8 6 9 7 5 9 8 0 8 6 7 10 7 5 9 8 10 7
90 0 90 90 60 90 70 80 60 80 60 90 70 50 90 80 0 80 60 70 100 70 50 90 80 100 70
136
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
2 Nur Eli Sofia 0 Radityo Andre Ramdhani 1 Rafli Saputra 0 Raizan Aulia Syarif 1 Rivandanu Adya Pratama 2 Sandy Yudha Prawira 2 Sowan Robby 2 Sugika Tsari Damayanti 0 Vina Dahlia Putri 1 Yusuf Maulana 0 Zaskia Fitri R 2 Noeman Hakim Rata-rata Median Modus S
2 0 2 0 2 2 2 2 0 1 0 1
2 0 1 0 1 2 1 2 0 1 0 2
2 0 1 0 2 2 2 2 0 2 0 2
2 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0 2
10 0 6 0 7 9 8 10 0 6 0 9
100 0 60 0 70 90 80 100 0 60 0 90 65,90 70 90 31,599
137
138
Lampiran 11 Uji Normalitas Data Eksperimen CIRC berbantuan Metode Garis XiNo. Nama Peserta Didik Xi zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi) |F(zi)-S(zi)| 1 Adji Salma Bahri 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 2 Anggun Aminarti 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 3 Hari Eka Saputra 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 4 Rayhan Zaki Titian M 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 5 Regina Natasya Nandra 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 6 Shiva Nur Indah 40 34,871 -1,513 0,065 0,153 -0,088 0,088 7 Yosifa Delvira 50 24,871 -1,079 0,140 0,282 -0,141 0,141 8 M. Zufar Al Huda 50 24,871 -1,079 0,140 0,282 -0,141 0,141 9 Ahmad Habibi 50 24,871 -1,079 0,140 0,282 -0,141 0,141 10 Ahmad Tijani Hutabarat 50 24,871 -1,079 0,140 0,282 -0,141 0,141 11 Khalisa Nayaka Arian 50 24,871 -1,079 0,140 0,282 -0,141 0,141 12 M. Faris Adi Mulia 60 14,871 -0,645 0,259 0,384 -0,125 0,125 13 Afifa Azzahra 60 14,871 -0,645 0,259 0,384 -0,125 0,125
Xi2 1600 1600 1600 1600 1600 1600 2500 2500 2500 2500 2500 3600 3600
139
14
Bening Sekar Wangi
60
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Daffa Febrian Desta Ibnu Sadewa Aisyatul Jannah Putri Aldavhy Yusfir Ramanda Dita Aulia Anggraini Akbar Pratama Nunyai Meysila Tara Fadila Asyifa Aulia Putri Bryan Setya Ramadhan Dharma Dinata Atiya Ridha Aulia Taqi Adluhafy AN Nadia Desma Tari Intan Anur Rahma Juan Yusuf Wibisono Zahwa Riski Aulia T.A.N Nayla Aprilia Putri Keysa Kanaya Pitaloka Mega Rahma Dania Triyando Verlando Visca Hersa Saputri Nayla Albani Putri
60 70 70 70 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100
14,871 14,871 -4,871 -4,871 -4,871 5,128 5,128 15,128 15,128 15,128 15,128 15,128 15,128 15,128 15,128 25,128 25,128 25,128 25,128 25,128 25,128 25,128 25,128
-0,645
0,259
0,384
-0,125
0,125
3600
-0,645 0,259 0,384 -0,211 0,4162 0,461 -0,211 0,4162 0,461 -0,211 0,4162 0,461 0,222 0,588 0,538 0,222 0,588 0,538 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 0,656 0,744 0,743 1,090 0.862 1 1,090 0.862 1 1,090 0.862 1 1,090 0.862 1 1,090 0,862 1 1,090 0,862 1 1,090 0,862 1 1,090 0,862 1
-0,125 -0,045 -0,045 -0,045 0,049 0,049 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 -0,137 -0,137 -0,137 -0,137 -0,137 -0,137 -0,137 -0,137
0,125 0,045 0,045 0,045 0,045 0,045 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,006 0,137 0,137 0,137 0,137 0,137 0,137 0,137 0,137
3600 4900 4900 4900 6400 6400 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 10000
140
37 38 39
Zulfadila Nur Karimah Al farid Adan Yuonesyah M. Febian Haryono ∑x S Ltabel Lhitung Kesimpulan
100 100 100 2920 74,871 23,041 0,143 0,141 Normal
25,128 25,128 25,128
1,090 1,090 1,090
0,862 0,862 0,862
1 1 1
-0,137 -0,137 -0,137
0,137 0,137 0,137
10000 10000 10000 238800
141
141
Lampiran 12 UJI PRASYARAT PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS KONTROL Uji normalitas pada penelitian menggunakan uji lilifors. Langkah-langkah uji Lilifors sebagai berikut: a. Taraf signifikan b. Uji Statistik max ∑x x2 = 207300 = 39 =
S=
S=
S=
S= S= S = 31,599
142
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Peserta Didik Akbar Pramudiksa Kevinza Islami Pasha Radityo Andre Ramdhani Raizan Aulia Syarif Vina Dahlia Putri Zaskia Fitri R Gita Gustiani Muhammad Fasa Alisyafila Asiva Cahaya Yusuf Maulana Citra Nabila Fais Mutawarindho Rafli Saputra M. Fayyaz Arfan Ravanov M. Irfan Riski Nazifatus Salwa Rivandanu Adya Pratama Meisy Safanah jinan fauziyah Bilal Amru Syarfirli Galih Pramustio Imam Ardian Nugrogo Bunga Cinta Setiowati Naila Nabila Sowan Robby Khaira Saskia haya Erin Salsabila Febri Dinda Iswanti Imam Rohimin
Xi 0 0 0 0 0 0 50 50 60 60 60 60 60 60 70 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 80 90 90
Xi-65,897 -65,897 -65,897 -65,897 -65,897 -65,897 -15,897 -15,897 -5,897 -5,897 -5,897 -5,897 -5,897 -5,897 4,102 4,102 4,102 4,102 4,102 4,102 14,102 14,102 14,102 14,102 14,102 14,102 24,102 24,102
zi -2,085 -2,085 -2,085 -2,085 -2,085 -2,085 -0,503 -0,503 -0,186 -0,186 -0,186 -0,186 -0,186 -0,186 0,129 0,129 0,129 0,129 0,129 0,129 0,446 0,446 0,446 0,446 0,446 0,446 0,762 0,762
F(zi) 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018 0,307 0,307 0,426 0,426 0,426 0,426 0,426 0,426 0,551 0,551 0,551 0,551 0,551 0,551 0,672 0,672 0,672 0,672 0,672 0,672 0,777 0,777
S(zi) 0,153 0,153 0,153 0,153 0,153 0,153 0,205 0,205 0,359 0,359 0,359 0,359 0,359 0,359 0,512 0,512 0,512 0,512 0,512 0,512 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,897 0,897
F(zi)-S(zi) -0,135 -0,135 -0,135 -0,135 -0,135 -0,135 0,102 0,102 0,067 0,067 0,067 0,067 0,067 0,067 0,038 0,038 0,038 0,038 0,038 0,038 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 -0,120 -0,120
|F(zi)S(zi)| 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,102 0,102 0,067 0,067 0,067 0,067 0,067 0,067 0,038 0,038 0,038 0,038 0,038 0,038 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,120 0,120
Xi2 0 141 0 0 0 0 0 2500 2500 3600 3600 3600 3600 3600 3600 4900 4900 4900 4900 4900 4900 6400 6400 6400 6400 6400 6400 8100 8100
142
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Aurel Chika Elvira Muhammad Rahardian Pratama Sandy Yudha Prawira Noeman Hakim Almerino Piyantoni Alvina Pratiwi Aisyah Nurfadilah M. Ramzy felix nandien Navita Khansa Pertiwi Nur Eli Sofia Sugika Tsari Damayanti
Ltabel Lhitung Kesimpulan
90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100
24,102 24,102 24,102 24,102 24,102 24,102 24,102 34,102 34,102 34,102 34,102
0,762 0,762 0,762 0,762 0,762 0,762 0,762 1,079 1,079 1,079 1,079
0,777 0,777 0,777 0,777 0,777 0,777 0,777 0,859 0,859 0,859 0,859
0,897 0,897 0,897 0,897 0,897 0,897 0,897 1 1 1 1
2570 65,897 31,599 0,1436 0,1402 Normal
Lampiran 12 Uji Normalitas Data Kelas Konvensional
-0,120 -0,120 -0,120 -0,120 -0,120 -0,120 -0,120 -0,140 -0,140 -0,140 -0,140
0,120 0,120 0,120 0,120 0,120 0,120 0,120 0,140 0,140 0,140 0,140
8100 8100 8100 8100 8100 8100 8100 10000 10000 10000 10000
143 Lampiran 13 Tabel Homogenitas Hasil Nilai Tes Siswa Kelas CIRC, Kelas CIRC berbantuan Metode Garis dan Kelas Konvensional NO.
CIRC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0 0 50 50 50 50 50 50 60 60 60 60 60 70 70 70 70 80 80
(Xi- )2
5349,877 5349,877 535,591 535,591 535,591 535,591 535,591 535,591 172,734 172,734 172,734 172,734 172,734 9,877 9,877 9,877 9,877 47,020 47,020
CIRC + Metode Garis 40 40 40 40 40 40 50 50 50 50 50 60 60 60 60 70 70 70 80
(Xi- )2
1180,54 1180,54 1180,54 1180,54 1180,54 1180,54 593,36 593,36 593,36 593,36 593,36 206,18 206,18 206,18 206,18 19,00 19,00 19,00 31,82
Kontrol
0 0 0 0 0 0 50 50 60 60 60 60 60 60 70 70 70 70 70
(Xi- )2
4342,472 4342,472 4342,472 4342,472 4342,472 4342,472 252,728 252,728 34,779 34,779 34,779 34,779 34,779 34,779 16,831 16,831 16,831 16,831 16,831
144
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 varians s
90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100
284,163 284,163 284,163 284,163 284,163 284,163 284,163 284,163 721,306 721,306 721,306 721,306 721,306 721,306 721,306 721,306
73,14 675,126 25,983 22954,285
80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 74,36 514,709 22,687
31,82 31,82 244,64 244,64 244,64 244,64 244,64 244,64 244,64 244,64 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46 657,46
19558,9744
70 80 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 65,90 998,515 31,599
16,831 198,882 198,882 198,882 198,882 198,882 198,882 580,933 580,933 580,933 580,933 580,933 580,933 580,933 580,933 580,933 1162,984 1162,984 1162,984 1162,984
37943,589
145
kelompok
si2
n
X1 X2 X3 jumlah
35 39 39
s2 gab B
731,425 315,058 4,247 5,591
2 2
hitung tabel
Kesimpulan
675,126 514,709 998,515
dk.si2
Dk 34 38 38 110
22954,29 19558,97 37943,59 80456,85
Log Si2 2,829 2,711 2,999
: karena ²hitung < ² tabel, sehingga H0 diterima artinya ketiga data homogen
dk.log Si2 96,199 103,039 113,975 313,213
146
152
Lampiran 14 Tabel Perhitungan Uji Batlett Kelompok
n
CIRC CIRC + Metode Garis Konvensional jumlah
si2
dk.si2
Log Si2
dk.log Si2
35 675,126
34 22954,29
2,829
96,199
39 514,709 39 998,515
38 19558,97 38 37943,59 110 80456,85
2,711 2,999
103,039 113,975 313,213
S2 gab = S2 gab =
Dk
= 731,425
B = ( ∑ Dk ) log (731,425) B = 110 log (714,922) B = 315,058 2 hitung = (ln 10) ( B - ∑ Dk log S i ) hitung = (2,303 ) (315,058 – 313,213) = (2,303) (1,845) = 4,249 (0,05,2) = 5,591 tabel =
153
Lampiran 15 KOMPARANSI GANDA (UJI LANJUT ANAVA) METODE SCHEFFE Hipotesis 1 (
)
Hipotesis 2 (
)
NO
CIRC
CIRC berbantuan Metode Garis
NO.
CIRC
Kontrol
1 2 3 4 5
0
40
1
0 0 50 50 50 50 50 50 60 60 60 60 60 70 70 70 70 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0 50 50 60 60 60 60 60 60 70 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 90
0
40
2
50
50
3
50
50
4
50
50
5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
50
60
6
50
60
7
50
60
8
60
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
70
9
60
70
10
60
70
11
60
70
12
60
70
13
70
80
14
70
80
15
70
80
16
70
80
17
80
80
18
80
80
19
90
80
20
90
80
21
90
80
22
90
90
23
90
90
24
90
90
25
90
90
26
90
90
27
100
100
28
100
100
29
100
100
30
100
100
31
100
100
32
154
33 34 35 36 37 38 39
100
i
33
100
100
34
100
100
35
100
36
100
37
100
38
100
39
2
(( i) – ( j))
2,168
65,897 2
RKG
168,204 35
ni
39
nj
0,029
1/ni
0,026
1/nj
0,055
(1/ni)+(1/nj)
0,007
Fi-j
6,14
Ftabel Kesimpulan
H0 di terima
Hipotesis 3 (F2- 3) NO.
73,142
j
74,358
RKG ni nj 1/ni 1/nj (1/ni)+(1/nj) Fi-j Ftabel Kesimpulan
100 100 100
i
73,143
j
(( i) – ( j))
100
CIRC berbantuan Metode Garis
Kontrol
1
40
0
2
40
0
3
50
0
4
50
0
5
50
0
6
60
0
7
60
50
8
60
50
9
70
60
10
70
60
11
70
60
12
70
60
13
70
60
14
80
60
15
80
70
52,496 168,204 35 39 0,028 0,026 0,054 5,757 6,14 H0 di terima
90 90 90 100 100 100 100
155
16
80
70
17
80
70
80
70
19
80
70
20
80
70
21
80
80
22
80
80
23
90
80
24
90
80
25
90
80
26
90
80
27
90
90
28
100
90
29
100
90
30
100
90
31
100
90
32
100
90
33
100
90
34
100
90
35
100
90
36
100
100
37
100
100
38
18
100
100
39
100
100
i
74,358
j
65,897
(( i) – ( j))2 RKG ni nj
71,597 168,204 39 39
1/ni
0,026
1/nj
0,026
(1/ni)+(1/nj)
0,051
Fi-j
8,300
Ftabel
6,14
Kesimpulan
H0 di tolak
156
KOMPARANSI GANDA (UJI LANJUT ANAVA) METODE SCHEFFE
Setelah melakukan uji anava diperoleh kesimpulan bahwa H 0 ditolak, dari kelas Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), kelas Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis dan kelas konvensional maka untuk menentukan model manakah yang paling berpengaruh dalam menyelesaian soal-soal cerita matematika, dilakukan uji lanjut anava dengan metode scheffe sebagai berikut : a. Komparansi rataan, H0 dan H1 terlihat pada tabel berikut : Tabel Komparansi dan Hipotesis Komparansi H0 vs vs vs
b. c. Komputansi
H1
157
d. Daerah kritik
e. Keputusan Uji Dengan membandingkan FObs dengan daerah kritik, tampak bahwa ketiga perlakuan memiliki pengaruh yang berbeda. f. Kesimpulan Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sama baiknya dari model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan metode garis, akan tetapi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih baik jika dibandingkan dengan model konvensional.
158
Lampiran 16 NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan N 5% 1% N 5% 1% N 5% 1% 3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,95 0,99 28 0,374 0,478 60 0,254 0,33 5 0,878 0,959 29 0,376 0,47 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,22 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,27 11 0,602 0,735 35 0,334 0,43 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23 14 0,532 0,661 38 0,32 0,413 150 0,159 0,21 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,818 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,59 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,08 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,38 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,07 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361 Sumber: Novalia dan Muhamad Syazali, 2014, Olah Data Peneitian Pendidikan, Bandar Lampung, Anugrah Utama Raharja (AURA)
159
Tabel F Df2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
dfl 1 161,448 18,513 10,128 7,709 6,608 5,987 5,591 5,318 5,117 4,965 4,844 4,747 4,667 4,600 4,543 4,494 4,451 4,414 4,381 4,351 4,325 4,301 4,279 4,260 4,242 4,225 4,210 4,196 4,183 4,171 4,160 4,149 4,139 4,130 4,121 4,113 4,105 4,098 4,091 4,085 4,079 4,073 4,067 4,062 4,057 4,052 4,047 4,043 4,038 4,034 4,030 4,027 4,023 4,020 4,016 4,013 4,010 4,007 4,004 4,001
2 199,500 19,000 9,552 6,944 5,786 5,143 4,737 4,459 4,256 4,103 3,982 3,885 3,806 3,739 3,682 3,634 3,592 3,555 3,522 3,493 3,467 3,443 3,422 3,403 3,385 3,369 3,344 3,340 3,328 3,316 3,305 3,295 3,285 3,276 3,267 3,259 3,252 3,245 3,238 3,232 3,226 3,220 3,214 3,209 3,204 3,200 3,195 3,191 3,187 3,183 3,179 3,175 3,172 3,168 3,165 3,162 3,159 3,156 3,153 3,150
3 215,707 19,163 9,277 6,591 5,409 4,757 4,347 4,066 3,863 3,708 3,587 3,490 3,411 3,344 3,287 3,239 3,197 3,160 3,127 3,098 3,072 3,049 3,028 3,009 2,991 2,975 2,960 2,947 2,934 2,922 2,911 2,901 2,892 2,883 2,874 2,866 2,859 2,852 2,845 2,839 2,833 2,827 2,822 2,816 2,812 2,807 2,802 2,798 2,794 2,790 2,786 2,783 2,779 2,776 2,773 2,769 2,766 2,764 2,761 2,758
4 224,583 19,247 9,117 6,388 5,192 4,534 4,120 3,838 3,633 3,478 3,357 3,259 3,179 3,112 3,056 3,007 2,965 2,928 2,895 2,866 2,840 2,817 2,796 2,776 2,759 2,743 2,728 2,714 2,701 2,690 2,679 2,668 2,659 2,650 2,641 2,634 2,626 2,619 2,612 2,606 2,600 2,594 2,589 2,584 2,579 2,574 2,570 2,565 2,561 2,557 2,553 2,550 2,546 2,543 2,540 2,537 2,534 2,531 2,528 2,525
5 230,162 19,296 9,013 6,256 5,050 4,387 3,972 3,687 3,482 3,326 3,204 3,106 3,025 2,958 2,901 2,852 2,810 2,773 2,740 2,711 2,685 2,661 2,640 2,621 2,603 2,587 2,572 2,558 2,545 2,534 2,523 2,512 2,503 2,494 2,485 2,477 2,470 2,463 2,456 2,449 2,443 2,438 2,432 2,427 2,422 2,417 2,413 2,409 2,404 2,400 2,397 2,393 2,389 2,386 2,383 2,380 2,377 2,374 2,371 2,368
6 233,986 19,491 8,667 6,041 4,950 4,534 4,120 3,838 3,863 3,708 3,587 3,490 3,411 3,344 3,287 3,229 3,197 3,160 3,127 3,098 3,072 3,049 3,028 3,009 2,991 3,369 2,960 3,340 2,934 3,316 2,911 3,295 2,892 3,276 2,874 3,259 2,859 3,245 2,845 3,232 2,833 3,220 2,822 3,209 2,812 3,200 2,802 3,191 2,794 3,183 2,786 3,175 2,779 3,168 2,773 3,162 2,766 3,156 2,761 3,150
7 236,768 19,353 8,887 6,094 4,876 4,207 3,787 3,500 3,293 3,135 3,012 2,913 2,832 2,764 2,707 2,657 2,614 2,577 2,544 2,514 2,488 2,464 2,442 2,423 2,405 2,388 2,373 2,359 2,346 2,334 2,323 2,313 2,303 2,294 2,285 2,277 2,270 2,262 2,255 2,249 2,243 2,237 2,232 2,226 2,221 2,216 2,212 2,207 2,203 2,199 2,195 2,192 2,188 2,185 2,181 2,178 2,175 2,172 2,169 2,167
8 238,883 19,371 8,845 6,041 4,818 4,147 3,726 3,438 3,230 3,072 2,948 2,849 2,767 2,699 2,641 2,591 2,548 2,510 2,477 2,447 2,420 2,397 2,375 2,355 2,337 2,321 2,305 2,291 2,278 2,266 2,255 2,244 2,235 2,225 2,217 2,209 2,201 2,194 2,187 2,180 2,174 2,168 2,163 2,157 2,152 2,147 2,143 2,138 2,134 2,130 2,126 2,122 2,119 2,115 2,112 2,109 2,106 2,103 2,100 2,097
9 240,543 19,385 8.812 5,999 4,772 4,099 3,677 3,388 3,179 3,020 2,896 2,796 2,714 2,646 2,588 2,538 2,494 2,456 2,423 2,393 2,366 2,342 2,320 2,300 2,282 2,265 2,250 2,236 2,223 2,211 2,199 2,189 2,179 2,170 2,161 2,153 2,145 2,138 2,131 2,124 2,118 2,112 2,106 2,101 2,096 2,091 2,086 2,082 2,077 2,073 2,069 2,066 2,062 2,059 2,055 2,052 2,049 2,046 2,043 2,040
10 241,882 19,396 8,786 5,964 4,735 4,060 3,637 3,347 3,137 2,978 2,854 2,753 2,671 2,602 2,544 2,494 2,450 2,412 2,378 2,348 2,321 2,297 2,275 2,255 2,236 2,220 2,204 2,190 2,177 2,165 2,153 2,142 2,133 2,123 2,114 2,106 2,098 2,091 2,084 2,077 2,071 2,065 2,059 2,054 2,049 2,044 2,039 2,035 2,030 2,026 2,022 2,018 2,015 2,011 2,008 2,005 2,001 1,998 1,995 1,993
Sumber: Novalia dan Muhammad Syazali. 2014. Olah Data Penelitian Pendidikan. Lampung. Aura
160
Lampiran 18 Nilai-Nilai L Tabel N 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0,3027 0,2893 0,2694 0,2521 0,2387 0,2273 0,2171 0,2080 0,2004 0,1932 0,1869 0,1811 0,1758 0,1711 0,1666 0,1624 0,1589 0,1429 0,1315 0,1291 0,1274 0,1254 0,1236 0,1220 0,1203 0,1188 0,1174 0,1159 0,1147 0,1131 0,1119 0,1106 0,1095 0,1083 0,1071 0,1062 0,1047 0,1040 0,1030
0,3216 0,3027 0,2816 0,2641 0,2502 0,2382 0,2273 0,2179 0,2101 0,2025 0,1959 0,1899 0,1843 0,1794 0,1747 0,1700 0,1666 0,1498 0,1378 0,1353 0,1336 0,1314 0,1295 0,1278 0,1260 01245 0,1230 0,1214 0,1204 0,1186 0,1172 0,1159 0,1148 0,1134 0,1123 0,1113 0,1098 0,1089 0,1079
Catatan: Untuk N>50 maka Ltabel =
0,3456 0,3188 0,2982 0,2802 0,2649 0,2522 0,2410 0,2306 0,2228 0,2147 0,2077 0,2016 0,1956 0,1902 0,1852 0,1803 0,1764 0,1589 0,1460 0,1432 0,1415 0,1392 0,1373 0,1356 0,1336 0,1320 0,1303 0,1288 0,1275 0,1258 0,1244 0,1228 0,1216 0,1204 0,1189 0,1180 0,1165 0,1153 0,1142
0,3754 0,3427 0,3245 0,3041 0,2875 0,2744 0,2616 0,2506 0,2426 0,2337 0,2257 0,2196 0,2128 0,2071 0,2018 0,1965 0,1920 0,1726 0,1590 0,1559 0,1542 0,1518 0,1497 0,1478 0,1454 0,1436 0,1421 0,1402 0,1386 0,1373 0,1353 0,1339 0,1322 0,1309 0,1293 0,1282 0,1269 0,1256 0,1246
0,01 0,4129 0,3959 0,3728 0,3504 0,3331 0,3162 0,3037 0,2905 0,2812 0,2714 0,2627 0,2545 0,2477 0,2408 0,2345 0,2285 0,2226 0,2010 0,1848 0,1820 0,1798 0,1770 0,1747 0,1720 0,1695 0,1677 0,1653 0,1634 0,1616 0,1599 0,1573 0,1556 0,1542 0,1525 0,1512 0,1499 0,1476 0,1463 0,1457
161
Lampiran 19 dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50% 0,455 0,139 2,366 3,357 4,351 5,348 6,346 7,344 8,343 9,342 10,341 11,340 12,340 13,332 14,339 15,338 16,337 17,338 18,338 19,337 20,337 21,337 22,337 23,337 24,337 25,336 26,336 27,336 28,336 29,336
TABEL CHI KUADRAT Taraf Signifikansi 30% 20% 10% 1,074 1,642 2,706 2,408 3,219 3,605 3,665 4,642 6,251 4,878 5,989 7,779 6,064 7,289 9,236 7,231 8,558 10,645 8,383 9,803 12,017 9,524 11,030 13,362 10,656 12,242 14,684 11,781 13,442 15,987 12,899 14,631 17,275 14,011 15,812 18,549 15,190 16,985 19,812 16,222 18,151 21,064 17,322 19,311 22,307 18,418 20,465 23,542 19,511 21,615 24,785 20,601 22,760 26,028 21,689 23,900 27,271 22,775 25,038 28,514 23,858 26,171 29,615 24,939 27,301 30,813 26,018 28,429 32,007 27,096 29,553 33,194 28,172 30,675 34,382 29,246 31,795 35,563 30,319 32,912 36,741 31,391 34,027 37,916 32,461 35,139 39,087 33,530 36,250 40,256
5% 3,841 5,591 7,815 9,488 11,07 12,592 14,017 15,507 16,919 18,307 19,675 21,026 22,368 23,685 24,996 26,296 27,587 28,869 30,144 31,410 32,671 33,924 35,172 35,415 37,652 38,885 40,113 41,337 42,557 43,775
1% 6,635 9,210 11,341 13,277 15,086 16,812 18,475 20,090 21,666 23,209 24,725 26,217 27,688 29,141 30,578 32,000 33,409 34,805 36,191 37,566 38,932 40,289 41,638 42,980 44,314 45,642 46,963 48,278 49,588 50,892
Sumber: Novalia dan Muhamad Syazali, 2014,Olah Data Peneitian Pendidikan, Bandar Lampung, Anugrah Utama Raharja (AURA)
162
Lampiran 20 Tabel sebaran normal baku untuk nilai Z negatif
Z -3,4 -3,3 -3,2 -3,1 -3 -2,9 -2,8 -2,7 -2,6 -2,5 -2,4 -2,3 -2,2 -2,1 -2 -1,9 -1,8 -1,7 -1,6 -1,5 -1,4 -1,3
0,00 0,0003 0,0005 0,0007 0,0010 0,0013 0,0019 0,0026 0,0035 0,0047 0,0062 0,0082 0,0107 0,0139 0,0179 0,0228 0,0287 0,0359 0,0446 0,0548 0,0668 0,0808 0,0968
0,01 0,0003 0,0005 0,0007 0,0009 0,0013 0,0018 0,0025 0,0034 0,0045 0,0060 0,0080 0,0104 0,0136 0,0174 0,0222 0,0281 0,0351 0,0436 0,0537 0,0655 0,0793 0,0951
0,02 0,0003 0,0005 0,0006 0,0009 0,0013 0,0018 0,0024 0,0033 0,0044 0,0059 0,0078 0,0102 0,0132 0,0170 0,0212 0,0274 0,0344 0,0427 0,0526 0,0643 0,0778 0,0934
0,03 0,0003 0,0004 0,0006 0,0009 0,0012 0,0017 0,0023 0,0032 0,0043 0,0057 0,0075 0,0099 0,0129 0,0166 0,0217 0,0268 0,0336 0,0418 0,0516 0,0630 0,0764 0,0918
0,04 0,0003 0,0004 0,0006 0,0008 0,0012 0,0016 0,0023 0,0031 0,0041 0,0055 0,0073 0,0096 0,0125 0,0162 0,0207 0,0262 0,0322 0,0409 0,0505 0,0618 0,0749 0,0901
0,05 0,0003 0,0004 0,0006 0,0008 0,0011 0,0016 0,0022 0,0030 0,0040 0,0054 0,0071 0,0094 0,0122 0,0158 0,0202 0,0256 0,0329 0,0401 0,0495 0,0606 0,0735 0,0885
0,06 0,0003 0,0004 0,0006 0,0008 0,0011 0,0015 0,0021 0,0029 0,0039 0,0052 0,0069 0,0091 0,0119 0,0154 0,0197 0,0250 0,0314 0,0392 0,0485 0,0594 0,0721 0,0869
0,07 0,0003 0,0004 0,0005 0,0008 0,0011 0,0015 0,0021 0,0028 0,0038 0,0051 0,0068 0,0089 0,0116 0,0150 0,0192 0,0244 0,0307 0,0384 0,0475 0,0582 0,0708 0,0853
0,08 0,0003 0,0004 0,0005 0,0007 0,0010 0,0014 0,0020 0,0027 0,0037 0,0049 0,0066 0,0087 0,0113 0,0146 0,0188 0,0239 0,0301 0,0375 0,0465 0,0571 0,0694 0,0838
0,09 0,0002 0,0003 0,0005 0,0007 0,0010 0,0014 0,0019 0,0026 0,0036 0,0048 0,0064 0,0084 0,0110 0,0143 0,0183 0,0233 0,0294 0,0367 0,0455 0,0559 0,0681 0,0823
-1,2 -1,1 -1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0
0,1151 0,1357 0,1587 0,1841 0,2119 0,2420 0,2743 0,3085 0,3446 0,3821 0,4207 0,4602 0,5000
0,1131 0,1335 0,1562 0,1814 0,2090 0,2389 0,2709 0,3050 0,3409 0,3783 0,4168 0,4562 0,4960
0,1112 0,1314 0,1539 0,1788 0,2061 0,2358 0,2676 0,3015 0,3372 0,3745 0,4129 0,4522 0,4920
0,1093 0,1292 0,1515 0,1762 0,2033 0,2327 0,2643 0,2981 0,3336 0,3707 0,4090 0,4483 0,4880
0,1075 0,1271 0,1492 0,1736 0,2005 0,2296 0,2611 0,2946 0,3300 0,3669 0,4052 0,4443 0,4840
0,1056 0,1251 0,1469 0,1711 0,1977 0,2266 0,2578 0,2912 0,3264 0,3632 0,4013 0,4404 0,4801
0,1038 0,1230 0,1446 0,1685 0,1949 0,2236 0,2546 0,2877 0,3228 0,3594 0,3974 0,4364 0,4761
0,1020 0,1210 0,1423 0,166 0,1922 0,2206 0,2514 0,2843 0,3192 0,3557 0,3936 0,4325 0,4721
0,1003 0,1190 0,1401 0,1635 0,1894 0,2177 0,2483 0,2810 0,3156 0,3520 0,3897 0,4286 0,4681
0,0985 0,1170 0,1379 0,1611 0,1867 0,2148 0,2451 0,2776 0,3121 0,3483 0,3859 0,4247 0,4641
Tabel sebaran normal baku untuk nilai Z positif
Z 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 18 1,9 2,0 2,1
0,0 0,5000 0,5398 0,5793 0,6179 0,6554 0,6915 0,7257 0,7580 0,7881 0,8159 0,8413 0,8643 0,8849 0,9032 0,9192 0,9332 0,9452 0,9554 0,9641 0,9713 0,9772 0,9821
0,01 0,5040 0,5438 0,5832 0,6217 0,6591 0,6950 0,7291 0,7611 0,7910 0,8186 0,8438 0,8665 0,8869 0,9049 0,9207 0,9345 0,9463 0,9564 0,9649 0,9719 0,9778 0,9826
0,02 0,5080 0,5478 0,5871 0,6255 0,6628 0,6985 0,7324 0,7642 0,7939 0,8212 0,8461 0,8686 0,8888 0,9066 0,9222 0,9357 0,9474 0,9573 0,9656 0,9726 0,9783 0,9830
0,03 0,5120 0,5517 0,5910 0,6293 0,6664 0,7019 0,7357 0,7673 0,7967 0,8238 0,8485 0,8708 0,8907 0,9082 0,9236 0,9370 0,9484 0,9582 0,9664 0,9732 0,9788 0,9834
0,04 0,5160 0,5557 0,5948 0,6331 0,6700 0,7054 0,7389 0,7704 0,7995 0,8264 0,8508 0,8729 0,8925 0,9099 0,9251 0,9382 0,9495 0,9591 0,9671 0,9738 0,9793 0,9838
0,05 0,5199 0,5596 0,5987 0,6368 0,6736 0,7088 0,7422 0,7734 0,8023 0,8289 0,8531 0,8749 0,8944 0,9115 0,9265 0,9394 0,9505 0,9599 0,9678 0,9744 0,9798 0,9842
0,06 0,5239 0,5636 0,6026 0,6406 0,6772 0,7123 0,7454 0,7764 0,8051 0,8315 0,8554 0,8770 0,8962 0,9131 0,9279 0,9406 0,9515 0,9608 0,9686 0,975 0,9803 0,9846
0,07 0,5279 0,5675 0,6064 0,6443 0,6808 0,7157 0,7486 0,7794 0,8078 0,8340 0,8577 0,8790 0,8980 0,9147 0,9292 0,9418 0,9525 0,9616 0,9693 0,9756 0,9808 0,9850
0,08 0,5319 0,5714 0,6103 0,6480 0,6844 0,7190 0,7517 0,7823 0,8106 0,8365 0,8599 0,8810 0,8997 0,9162 0,9306 0,9429 0,9535 0,9625 0,9699 0,9761 0,9812 0,9854
0,09 0,5359 0,5753 0,6141 0,6517 0,6879 0,7224 0,7549 0,7852 0,8133 0,8389 0,8621 0,8830 0,9015 0,9177 0,9319 0,9441 0,9545 09633 0,9706 0,9767 0,9817 0,9857
2,2 0,9861 0,9864 0,9868 0,9871 0,9875 0,9878 0,9881 2,3 0,9893 0,9896 0,9898 0,9901 0,9904 0,9906 0,9909 2,4 0,9918 0,9920 0,9922 0,9925 0,9927 0,9929 0,9931 2,5 0,9938 0,9940 0,9941 0,9943 0,9945 0,9946 0,9948 2,6 0,9953 0,9955 0,9956 0,9957 0,9959 0,9960 0,9961 2,7 0,9965 0,9966 0,9967 0,9968 0,9969 0,9970 0,9971 2,8 0,9974 0,9975 0,9976 0,9977 0,9977 0,9978 0,9979 2,9 0,9981 0,9982 0,9982 0,9983 0,9984 0,9984 0,9985 Sumber: Novalia Muhamad Syazali,0,9988 2014, Olah Data Peneitian 3,0 0,9987 dan 0,9987 0,9987 0,9988 0,9989 0,9989 Pendidikan, Bandar Lampung, Anugrah Utama Raharja (AURA) 3,1 0,9990 0,9991 0,9991 0,9991 0,9992 0,9992 0,9992 3,2 0,9993 0,9993 0,9994 0,9994 0,9994 0,9994 0,9994 3,3 0,9995 0,9995 0,9995 0,9996 0,9996 0,9996 0,9996 3,4 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997
0,9884 0,9911 0,9932 0,9949 0,9962 0,9972 0,9979 0,9985 0,9989 0,9992 0,9995 0,9996 0,9997
0,9887 0,9913 0,9934 0,9951 0,9963 0,9973 0,9980 0,9986 0,9990 0,9993 0,9995 0,9996 0,9997
0,9890 0,9916 0,9936 0,9952 0,9964 0,9974 0,9980 0,9986 0,9990 0,9993 0,9995 0,9997 0,9998
Lampiran 21
PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Sumberejo
2. NSS
: 101126013002
3. NIS
: 100020
4. NPSN
: 10807458
5. Status
: Negeri
6. Status Dalam Gugus
: INTI
7. Tahun Didirikan
: 1975,1976
8. Tipe Sekolah
: B / (720 murid)
9. Luas Tanah
: 40 m x60 m =2
10. Lokasi Sekolah
: Jl Imam Bonjol Gang Bayur No 51 / 272238
11. Kelurahan
: Sumberejo
12. Kecamatan
: Kemiling
13. Kota
: Bandar Lampung
14. Provinsi
: Lampung
15. Visi
:
SD Negeri Sumberejo Unggul di dalam Imteq dan Iptek Misi : Menjadikan siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mewujudkan siswa yang kreatif dalam belajar.
Menciptakan suasana belajar yag kondusif.
Meciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman .
Melaksanakan program-program sekolah yang transparan.
Melakukan bimbingan bagi siswa dalam segala hal.
16. Keadaan Siswa
kelas
2013/2014
2014/2015
2015/2016
I II III IV V VI JML
L
P
Jml
53 51 51 55 55 41 306
60 67 64 70 53 48 362
113 118 115 125 108 89 668
Jml kelas 3 3 3 3 3 3 18
L
P
Jml
56 53 57 56 57 56 335
51 59 66 69 67 53 365
107 112 123 125 124 109 700
Jml kelas 3 3 3 3 3 3 18
L
P
Jml
72 52 55 56 56 59 350
70 53 57 66 72 67 385
142 105 112 122 128 126 735
L= Laki-Laki P=Perempuan
17. Prestasi Siswa 17.1. Hasil Rata-rata UAS – BN
No 1 2 3 4 5 6
Mata Pelajaran Agama PPKN Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS
Tahun Pelajaran 2011/2012 2012/2013 2013/2014 7,67 8,18 8,05 8,15 8,10 8,20 8,47 8,42 8,99 8,77 8,15 8,12 8,38 7,25 8,15 8,27 8,15 8,20
17.2. Angka Lulusan yang Melanjutkan ke SLTP
Tahun Pelajaran
Jumlah Lulusan
2013/2014 2014/2015 2015/2016
89 106 -
Jumlah Melanjutkan 89 106 -
17.3. Keadaan Pendidikan Guru
pendidikan Tertinggi SD SLTP SLTA D-II
Jumlah PNS
Guru Honor
5 1
2
Jml kelas 3 3 3 3 3 3 18
D-III S1 S2 S3 JUMLAH
14
9
19
11
18. Keadaan Gedung
No
Unit
Ruang Belajar
Ruang KS
Ruang Guru
Ruang Komputer
Ruang Perpus
1
4
12
1
1
1
1
Ruang Ruang UKS Sholat 1
1
Bandar Lampung , JANUARI 2017 Mengetahui, PLT Kepala SDN 2 Sumberejo
ANNA MARIA S NIP.19581223 197803 2 002
Lampiran 22
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Program Semester
: SDN 2 Sumberejo :Matematika 4 : IV/ Sekolah Dasar : 2 (dua)
Alokasi Waktu :32 X 30 menit Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi Bilangan Dalam Pemecahan Masalah Kompetensi Materi Pengalaman Indikator Penilaian Dasar Pokok dan Belajar pencapaian Uraian Kompetensi Materi Jenis Bentuk Contoh Tagihaan Instrume Instrume n n 1.3 OPERASI Tugas Lembar Menghitung Melakukan Melakuka HITUNG kerja operasi operasi hitung Individu n operasi BILANGA & Siswa perkalian bilangan hitung N Kelompok puluhan dengan puluhan perkalian satuan dengan satuan Mengide ntifikasi Menghitung Melakuakn Sifatoperasi operasi hitung sifat perkalian bilangan tiga Operasi bilangan tiga angka dengan Hitung angka dengan satu angka komulati satu angka Melakukan f Menghitung operasi hitung operasi bilangan tiga perkalian angka dengan
Alokasi Waktu
Sumbe r Bahan/ alat
6 jam pelajaran
Buku matem atika kelas IV
bilangan tiga angka dengan dua angka
dua angka
170
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :1 : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian C. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian puluhan dan satuan dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian satuan dan puluhan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. F. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
171
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 3. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari Seperti apa jenis operasi hitung?
10 menit
Berikan contoh sehari-hariyang berhubungan dengan operasi hitung?
4. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 5. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 1. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta 10 menit didik dengan menggunakan model pembelajaran CIRC yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 1. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 2. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, 25 menit menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.
172
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Konfirmasi 1. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta 20 menit didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 2. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan. 3. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 4. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 5. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 6. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: a. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. b. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) c. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
1. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik 2. Melakukan penilaian hasil belajar 3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD I. PENILAIAN: 1. Teknik penilaian a. Tugas Kelompok 2. Bentuk Instrumen Tes Essay 3. Contoh Instrumen Satuan dan Satuan
5 menit
173
Setiap hari feri pergi ke sekolah. Jika waktu yang dibutuhkan feri dari rumah ke sekolah 2 jam. Berapa waktu yang di butuhkan feri pergi ke sekolah selama seminggu? Penyelesaian : Dik : 1 hari = 2 jam 1 minggu = 6 hari Dit: 1 minggu? Jawab 6 x 2 = 6+6= 36 jam Jadi, waktu yang di butuhkan feri pergi ke sekolah selama seminggu adalah 36 jam. satuan dan Puluhan Setiap bungkusnya terdapat 5 buah tahu. Jika Ani membeli 15 bungkus tahu. Berapa buah tahu yang dibeli oleh ani? Penyelesaian : Dik : 1 bungkus = 5 buah tahu 15 bungkus = 5 x 15 Dit: 15 bungkus? Jawab 5 x 15 = 15 +15+15+15+15 =75 Jadi, jumlah tahu yang dibeli oleh ani sebanyak 75 buah tahu.
Bandar Lampung, 01 Februari 2017 Guru Penelitian
Guru Mitra
Resmiyati, S. Pd Nip. 19590525 198203 2 011
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
174
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :2 : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian C. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan satuan D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan satuan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. F. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
175
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 3. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari Berikan contoh soal cerita tentang perkalian puluhan dan puluhan?
10 menit
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian satuan dan ratusan?
4. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 5. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 1. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta didik 10 menit dengan menggunakan model pembelajaran CIRC yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 1. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 2. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan 25 menit jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.
176
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Konfirmasi 1. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta 20 menit didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 2. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan. 3. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 4. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 5. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 6. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: a. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. b. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) c. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
4. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik 5. Melakukan penilaian hasil belajar 6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD I. PENILAIAN: 1. Teknik penilaian a. Tugas Kelompok 2. Bentuk Instrumen Tes Essay 3. Contoh Instrumen Puluhan dan Puluhan
5 menit
177
Boni memiliki 200 kotak yang berisi pensil. Setiap kotaknya terdapat 4 buah pensil. Berapa banyak pensil yang dimiliki Boni?
Penyelesaian : Dik : 1 kotak = 4 buah pensil 200 kotak = 200 x 4 Dit: 20 kotak? Jawab 20 x 4 =200+200+ 200+200 =800+ 800 =1600 Jadi, jumlah pensil yang dibeli oleh ani sebanyak 1.600 buah pensil. Puluhan dan satuan Andi membeli 12 permen. satu permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 50 rupiah 12 permen = 12 x 50 Dit: 12 permen ? Jawab 12 x 500 = 500+500+500+500+500+500+500+500+500+50+500+500 = 1000+1000+1000+1000+1000+1000 = 6000 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 600 rupiah.
Guru Mitra
Bandar Lampung, 6 Februari 2017 Guru Penelitian
Resmiyati, S. Pd Nip. 19590525 198203 2 011
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
184
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :3 : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian C. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. F. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
185
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 3 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 3. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari Berikan contoh soal cerita tentang perkalian ratusan dan satuan?
10 menit
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian ratusan dan puluhan?
4. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 5. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 1. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta didik 10 menit dengan menggunakan model pembelajaran CIRC yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 1. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 2. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan 25 menit jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas. 4. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 6. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.
186
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Konfirmasi 1. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 2. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan. 3. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi 20 menit tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 4. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 5. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 6. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: a. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. b. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) c. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
1. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang halhal yang belum diketahui peserta didik 2. Melakukan penilaian hasil belajar 3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber Belajar Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD I. PENILAIAN: 1. Teknik penilaian Tugas Kelompok 2.
Bentuk Instrumen Tes Essay
5 menit
187
3. Contoh Instrumen Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 20 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina? Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 20 buah buku 200 kardus = 200 x 20 atau 20 x 200 Dit: 12 permen ? Jawab: 200 x 20 = 4000 Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Ratusan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 500 rupiah 12 permen = 12 x 500 Dit: 12 permen ? Jawab 12 x 500 = 500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500 = 1000+1000+1000+1000+1000+1000 = 6000 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 6000 rupiah. Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Penyelesaian : Dik : 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 x 100 Dit: 15 bungkus? Jawab 200 100 000 000 200 20000 Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 mangga. Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 20 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina?
188
Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 20 buah buku 200 kardus = 200 x 20 atau 20 x 200 Dit: 12 permen ? Jawab: 200 x 20 = 4000 Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Puluhan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 50 rupiah 12 permen = 12 x 50 Dit: 12 permen ? Jawab 12 x 50 = 50+50+50+50+50+50+50+50+50+50+50+50 = 100+100+100+100+10+10 = 600 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 600 rupiah. Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Penyelesaian : Dik : 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 x 100 Dit: 15 bungkus? Jawab 200 100 000 000 200 20000 Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 manggga
Guru Mitra
Resmiyati, S. Pd Nip. 19590525 198203 2 011
Bandar Lampung, 07 Februari 2017 Guru Penelitian
Hesti Rianti NPM. 1211050104
189
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
190
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :1 : 4 x 35 menit
J. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah K. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian L. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian satuan dan satuan dalam kehidupan sehari -hari. 2. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian puluhan dan satuan dalam kehidupan sehari hari.
M. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian satuan dan satuan serta satuan dan puluhan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari.
N. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. O. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Reading and Composition) berbantuan metode garis
P. Langkah-langkah Pembelajaran
191
Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 7. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 8. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari
Seperti apa jenis operasi hitung?
Berikan contoh sehari-hariyang berhubungan dengan operasi hitung?
10 menit
9. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 10. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 2. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta 10 menit didik dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 7. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 8. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 9. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, 25 menit menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas dengan menggunakan metode garis. 10. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 11. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 12. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat
192
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
kesimpulan. Konfirmasi 7. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 8. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan. 9. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi 20 menit tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 10. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 11. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 12. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: d. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. e. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) f. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
7. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik 8. Melakukan penilaian hasil belajar 9. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
Q. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar
Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD R. PENILAIAN:
4. Teknik penilaian a. Tugas Kelompok 5. Bentuk Instrumen Tes Essay
5 menit
193
6. Contoh Instrumen Satuan dan Satuan Setiap hari feri pergi ke sekolah. Jika waktu yang dibutuhkan feri dari rumah ke sekolah 2 jam. Berapa waktu yang di butuhkan feri pergi ke sekolah selama seminggu? Penyelesaian :
Dik : 1 hari = 2 jam 1 minggu = 6 hari Dit: 1 minggu? Jawab
Karena jumlah titiknya ada 12 titik. Jadi, waktu yang di butuhkan feri pergi ke sekolah selama seminggu adalah 12 jam. satuan dan Puluhan Setiap bungkusnya terdapat 5 buah tahu. Jika Ani membeli 15 bungkus tahu. Berapa buah tahu yang dibeli oleh ani? Penyelesaian :
Dik : 1 bungkus = 5 buah tahu 15 bungkus = 5 x 15 Dit: 15 bungkus? Jawab
12 x 5 = 50 + 25 Jadi, jumlah tahu yang dibeli oleh ani sebanyak 75 buah tahu.
Bandar Lampung, 13 Febuari 2017
194
Guru Mitra
Guru Penelitian
Eko Nopen Sumaryanto Nip. 19841121 200902 1 001
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :2 : 4 x 35 menit
J. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah K. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian L. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian puluhan dan puluhan dalam kehidupan seharihari 2. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian satuan dan ratusan dalam kehidupan sehari-hari
M. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian puluhan dengan puluhan, satuan dengan ratusan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari.
N. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. O. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan metode garis.
196
P. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 3. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian puluhan dan puluhan?
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian satuan dan ratusan?
10 menit
4. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 5. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 1. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta 10 menit didik dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 1. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 2. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, 25 menit menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas dengan menggunakan metode garis. 4. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement)
197
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
6. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan. Konfirmasi 1. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 2. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan. 3. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi 20 menit tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 4. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 5. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 6. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: a. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. b. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) c. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
1. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik 2. Melakukan penilaian hasil belajar 3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
Q. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar
Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD R. PENILAIAN:
1. Teknik penilaian Tugas Kelompok
5 menit
198
2. Bentuk Instrumen Tes Essay 3. Contoh Instrumen Puluhan dan Puluhan Boni memiliki 20 kotak yang berisi pensil. Setiap kotaknya terdapat 14 buah pensil. Berapa banyak pensil yang dimiliki Boni? Penyelesaian :
Dik : 1 kotak = 14 buah pensil 20 kotak = 20 x 14 Dit: 15 bungkus? Jawab 20 x 14
200 +80=280 Jadi, jumlah pensil yang dibeli oleh ani sebanyak 280 buah tahu. Puluhan dan satuan Andi membeli 12 permen. 1 permennya dikeluarkan andi? Penyelesaian :
Dik : 1 permen = 50 rupiah 12 permen = 12 x 50 Dit: 12 permen ? Jawab 12 x 50
500+100=600
seharga 50 rupiah. Berapa uang yang
199
Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 600 rupiah.
Guru Mitra
Bandar Lampung, 14 Febuari 2017 Guru Penelitian
Eko Nopen Sumaryanto Nip. 19841121 200902 1 001
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
201
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :3 : 4 x 35 menit
J. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah K. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian L. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan ratusan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan dalam kehidupan sehari-hari.
M. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat: 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan. 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari.
N. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. O. Model Pembelajaran Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan metode garis.
P. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 3
202
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran). 7. Melakukan komunikasi tentang kehadiran peserta didik. 8. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang materi yang akan di pelajari
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian ratusan dan ratusan?
10 menit
Berikan contoh soal cerita tentang perkalian ratusan dan puluhan?
9. Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan. 10. Memotivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi yang akan dilakukan. Inti
Ekplorasi 2. Pendidik memberikan petunjuk atau arahan tentang materi operasi perkalian bilangan bulat kepada peserta didik 10 menit dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berbantuan metode garis yang sudah dipersiapkan oleh pendidik. Elaborasi 7. Pendidik membentuk kelompok-kelompok yang masingmasing terdir dari 4-5 peserta didik. 8. Pendidik menjelaskan secara singkat materi pembelajaran dan memberikan soal permasalah berupa soal cerita 9. Peserta didik bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci dari soal cerita, memberikan jawaban dan penyelesaian soal cerita yang dituliskan pada lembar kertas dengan menggunakan metode garis. 25 menit 10. Peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 11. Peserta didik memberikan penguatan (reinfoecement) 12. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan. Konfirmasi 7. Pendidik memberikan kata-kata pujian kepada peserta didik atas keaktifannya dalam proses pembelajaran 8. Memberikan penguatan dan penyimpulan dari informasi bacaan.
203
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
9. Pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman bermakna tentang pemahaman informasi tentang operasi hitung bilangan bulat perkalian. 20 10. Pendidik memotivasi peserta didik yang kurang atau menit belum berpartisipasi aktif 11. Peserta didik diminta untuk berperan aktif secara individu. 12. Setelah tercapai kesepakatan dengan para peserta didik, diminta untuk mengulang kembali apa yang telah di kerjakan. Penilaian proses: d. Pendidik mengamati anak dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan. e. Menilai individu antar murid, tanggung jawabnya, 5 menit kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb) f. Menilai dengan lembar pengamatan penilaian. Penutup
1. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab tentang halhal yang belum diketahui peserta didik 2. Melakukan penilaian hasil belajar 3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
5 menit
Q. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber Belajar
Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD S. PENILAIAN:
a. Teknik penilaian Tugas Kelompok b. Bentuk Instrumen Tes Essay c. Contoh Instrumen Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 12 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina? Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 12 buah buku 200 kardus = 200 12 atau 12 200 Dit: Banyak buku di dalam kerdus ? Jawab:
204
200 x 12 = 2000 + 400 + 00 + 0 = 2400
Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Ratusan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 500 rupiah 12 permen = 12 x 500 Dit: 12 permen ? Jawab 12 x 500 = 5000 + 1000 + 0 + 0 = 6000
Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 6000 rupiah.
Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Penyelesaian :
Dik : 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 100 Dit: Berapa 200 karung? Jawab 200 100 = 2 1 = 2 dengan ditambahkan banyaknya angka 0 jadi 20.000
205
Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 mangga. Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 20 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina? Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 20 buah buku 200 kardus = 200 20 atau 20 Dit: 12 permen ? Jawab:
200
200
20 = ( 2 2 ) = 4 ditambah kan dengan banyaknya angka 0 ada 3 jadi 4000
1. Buat garis horizontal 2 dan vertikal 2 2. Titik yg bersilangan ada 4 di tambahkan 1000 Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Puluhan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya dikeluarkan andi? Penyelesaian :
seharga 50 rupiah. Berapa uang yang
Dik : 1 permen = 50 rupiah 12 permen = 12 50 Dit: Berapa uang yang dikeluarkan andi untuk membeli 12 permen?. Jawab
206
v 5||10|0 500 +100+0 = 600 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 600 rupiah.
Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Penyelesaian :
Dik : 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 100 Dit: Berapa buah manga yang dimiliki benny dalam 200 karung?. Jawab 200 100 = 20000
20.000+0+0+0 =20.000 Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 mangga.
Guru Mitra
Bandar Lampung, 20 Febuari 2017 Guru Penelitian
Eko Nopen Sumaryanto Nip. 19841121 200902 1 001
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
207
LEMBAR LKS III Melakukan Operasi Hitung Perkalian Ratusan dan Ratusan, Ratusan dan Puluhan, Puluhan dan Ratusan.
Nama Kelompok Anggota Kelompok
: :
1. 2. 3. 4. 5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Latihan 3
1. Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500.
Berapa
banyak
uang
yang
di
dapat
nina?
2. Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang
208
dimiliki?
3. Andi membeli 75 penggaris. Satu rupiah.
penggaris Berapa
seharga
500
uang
yang
dikeluarkan andi? 4. Perusbahan baju memiliki 234 mesin jahit Jika setiap penjahit memiliki satu mesin jahit. . Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju setiap harinya. Berapa jumlah baju yang di keluarkan perusahaan tersebut?
5. Gudang apel hijau milik pak doni ada 145 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74 buah
209
apel hijau. Berapa buah apel hijau yang di jual pak doni?
Terus lah berjuang, walaupun sulit… Semangat….. semangat…
LEMBAR LKS III Melakukan Operasi Hitung Perkalian Ratusan dan Ratusan, Ratusan dan Puluhan, Puluhan dan Ratusan.
Nama : Kelompok : Tanggal : .
210
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Latihan 3
1. Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500.
Berapa
banyak
uang
yang
di
dapat
nina?
2. Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki?
211
3. Andi membeli 75 penggaris. Satu penggaris seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? 4. Perusbahan baju memiliki 234 mesin jahit Jika setiap penjahit memiliki satu mesin jahit. . Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju setiap harinya. Berapa jumlah baju yang di keluarkan perusahaan tersebut?
5. Gudang apel hijau milik pak doni ada 145 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74 buah apel hijau. Berapa buah apel hijau yang di jual pak doni?
Terus lah berjuang, walaupun sulit… Semangat….. semangat…
212
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :1 : 4 x 35 menit
S. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah T. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian U. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian puluhan dan satuan dalam kehidupan sehari-hari. V. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian satuan dan puluhan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. W. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. X. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional
213
Y. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. 2. Memeriksa kehadiran peserta didik. 3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. 4. Guru menyampaikan tujuan dan model pembelajaran yang akan 5 Menit dilakukan pada hari ini. 5. Guru memotivasi peserta didik tentang pentingnya mempelajari materi hari ini. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan. 2. Peserta didik mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi. 3. Guru memberikan contoh soal. 4. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. 5. Setelah melakukan tanya jawab dan peserta didik sudah paham serta mengerti tentang materi yang disampaikan guru memberikan latihan soal yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan. 25 menit 6. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan. 7. Setelah semua peserta didik sudah mengerjakan latihan yang diberikan, lembar jawaban mereka ditukar dengan teman sebangkunya untuk dibahas bersama-sama. 8. Guru bersama-sama dengan peserta didik membahas latihan yang telah dikerjakan.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi hari ini. 2. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) secara individual kepada peserta didik tentang materi yang dipelajari.
3. Guru memotivasi peserta didik untuk giat belajar dan mempelajari kembali materi yang telah diajarkan hari ini.
Z. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar b. Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD AA.
PENILAIAN: 7. Teknik penilaian
5 Menit
214
a. Tugas Kelompok Penyelesaian: Diketahui: 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 100 Ditanya : Berapa banyak manga yang dimiliki Benny? Jawab:
Guru Mitra
Bandar Lampung, 8 Febuari 2017 Guru Penelitian
Nurejeki, S, S. Pd, SD Nip. 19710126 199903 2 003
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
215
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :2 : 4 x 35 menit
T. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah U. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian V. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan satuan W. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. .Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan satuan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. X. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. Y. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional
216
Z. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. 2. Memeriksa kehadiran peserta didik. 3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. 5 Menit 4. Guru menyampaikan tujuan dan model pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. 5. Guru memotivasi peserta didik tentang pentingnya mempelajari materi hari ini. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan. 2. Peserta didik mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi. 3. Guru memberikan contoh soal. 4. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. 5. Setelah melakukan tanya jawab dan peserta didik sudah paham serta mengerti tentang materi yang 25 menit disampaikan guru memberikan latihan soal yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan. 6. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan. 7. Setelah semua peserta didik sudah mengerjakan latihan yang diberikan, lembar jawaban mereka ditukar dengan teman sebangkunya untuk dibahas bersama-sama. 8. Guru bersama-sama dengan peserta didik membahas latihan yang telah dikerjakan.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi hari ini. 2. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) secara individual kepada peserta didik tentang materi yang dipelajari. 3. Guru memotivasi peserta didik untuk giat belajar dan
5 Menit
217
mempelajari kembali materi yang telah diajarkan hari ini.
AA.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Sumber Belajar Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD
BB.
PENILAIAN: 1. Teknik penilaian a. Tugas Kelompok 2. Bentuk Instrumen Tes Essay 3. Contoh Instrumen Puluhan dan Puluhan Boni memiliki 20 kotak yang berisi pensil. Setiap kotaknya terdapat 14 buah pensil. Berapa banyak pensil yang dimiliki Boni? Penyelesaian : Dik : 1 kotak = 14 buah pensil 20 kotak = 20 14 Dit: 15 bungkus? Jawab 20 14 =14 +14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14+14 =2000+ 80 =2.080 Jadi, jumlah pensil yang dibeli oleh ani sebanyak 2.080 buah tahu. Puluhan dan satuan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 500 rupiah 12 permen = 12 500 Dit: 12 permen ? Jawab 12 50 = 500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500 = 1000+1000+1000+1000+1000+1000 = 6000 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 6000 rupiah.
218
Guru Mitra
Bandar Lampung, 08 Febuari 2017 Guru Penelitian
Nurejeki, S, S. Pd, SD Nip. 19710126 199903 2 003
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
219
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Kelas Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SDN 2 Sumberejo kemiling Bandar Lampung : IV (Empat) : 2 (dua) :3 : 4 x 35 menit
R. Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan dalam pemecahan masalah S. Kompetensi Dasar Melakukan operasi perkalian T. Indikator 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan U. Tujuan Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat : 1. Melakukan operasi hitung bilangan perkalian ratusan dan puluhan 2. Menyelesaiakan soal-soal cerita operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari. V. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat. W. Model Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional
220
X. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 3 Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. 2. Memeriksa kehadiran peserta didik. 3. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. 5 Menit 4. Guru menyampaikan tujuan dan model pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. 5. Guru memotivasi peserta didik tentang pentingnya mempelajari materi hari ini. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan. 2. Peserta didik mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi. 3. Guru memberikan contoh soal. 4. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. 5. Setelah melakukan tanya jawab dan peserta didik sudah paham serta mengerti tentang materi yang disampaikan guru 25 menit memberikan latihan soal yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan. 6. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan. 7. Setelah semua peserta didik sudah mengerjakan latihan yang diberikan, lembar jawaban mereka ditukar dengan teman sebangkunya untuk dibahas bersama-sama. 8. Guru bersama-sama dengan peserta didik membahas latihan yang telah dikerjakan.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi hari ini. 2. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) secara individual kepada peserta didik tentang materi yang dipelajari. 3. Guru memotivasi peserta didik untuk giat belajar dan mempelajari kembali materi yang telah diajarkan hari ini.
5 Menit
221
Y. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber Belajar Buku Paket Terampil Berhitung Matematika Kelas IV SD Z. PENILAIAN: 8. Teknik penilaian 1. Tugas Kelompok 9. Bentuk Instrumen Tes Essay 10. Contoh Instrumen Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 20 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina? Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 20 buah buku 200 kardus = 200 20 atau 20 200 Dit: 12 permen ? Jawab: 200 20 = 4000 Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Ratusan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 500 rupiah 12 permen = 12 500 Dit: 12 permen ? Jawab 12 500 = 500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500+500 = 1000+1000+1000+1000+1000+1000 = 6000 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 6000 rupiah. Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny?
Penyelesaian : Dik : 1 karung = 100 buah
222
200 karung = 200 100 Dit: 15 bungkus? Jawab 200 100 000 000 200 20000 Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 mangga. Ratusan dan satuan Nina memiliki 200 kotak kerdus. Setiap kotaknya ada 20 buah buku. Berapa banyak buku yang dimiliki nina? Penyelesaian : Dik : 1 kardus = 20 buah buku 200 kardus = 200 20 atau 20 200 Dit: 12 permen ? Jawab: 200 20 = 4000 Jadi, banyak buku yang dimiliki nina sebanyak 4000 buku. Puluhan dan Puluhan Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian : Dik : 1 permen = 50 rupiah 12 permen = 12 50 Dit: 12 permen ? Jawab 12 50 = 50+50+50+50+50+50+50+50+50+50+50+50 = 100+100+100+100+10+10 = 600 Jadi, uang yang dikeluarkan andi untuk membeli permen sebanyak 600 rupiah. Ratusan dan ratusan Benny memiliki 200 karung. Setiap karungnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Penyelesaian : Dik : 1 karung = 100 buah 200 karung = 200 100 Dit: Berapa banyak mangga yang dimiliki Benny? Jawab
223
200 100 000 000 200 20000 Jadi, jumlah mangga yang dimiliki Benny adalah 20.000 manggga
Guru Mitra
Bandar Lampung, 09 Februari 2017 Guru Penelitian
Nurejeki, S, S. Pd, SD Nip. 19710126 199903 2 003
Hesti Rianti NPM. 1211050104
Mengetahui Kepala SD Negeri 2 Sumberejo
Anna Maria S NIP. 19581223 197803 2 002
224
KUNCI JAWABAN LKS I Latihan 1 1.
Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak yang akan diisi buku. Jika setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Berapa buku yang dapat di penuhi dalam lemari tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak. Setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Ditanya: Banyak buku yang dapat di penuhi dalam lemari. Penyelesaian: 5 7 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 +5 +5 = 35 Jadi, banyak buku yang ada di lemari tersebut ada 35 buah.
2.
Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian: Diketahui: Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang di banyar andi. Penyelesaian: 12 20 00 24 240 Jadi, uang yang di banyar andi sebanyak 240 rupiah.
3.
Setiap hari, Bibi membawa anggur di pohon. Jumlah pohon anggur Bibi memiliki 12 pohon. Bibi mengambil buah anggur setiap pohon 9 buah dengan sama banyak. Berapa anggur Bibi ambil? Penyelesaian: Diketahui: Bibi memiliki pohon anggur sebanyak 12 pohon. Satu pohonnya diambil 9 buah.
225
Ditanya: Jumlah anggur yang di petik Bibi. Dijawab: 12 9 108 Jadi, jumlah anggur yang di petik oleh bibi sebnyak 108 buah.
4.
Ibu membeli sekilo telur di pasar. Setengah kilo telurnya berisi 8 butir. Berapa butir telur yang di beli ibu? Penyelesaian: Diketahui: Ibu membeli sekilo telur. Isi setengah kilo telur berisi 8 butir. Ditanya: Banyak telur yang di beli ibu. Dijawab: 2
5.
8 = 8 + 8 = 16 Jadi, banyak telur yang di beli ibu sebanyak 16 butir.
Ada 16 orang yang hadir dalam acara ulang tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Berapa banyak jeruk yang di perlukan dalam acara tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Ada 16 orang yang hadir dalam acara ulang tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Ditanya: banyak jeruk yang di perlukan dalam acara ulang tahun. Dijawab: 16 3 48
Selamat mengerjakan ya….
226
LEMBAR LKS I IIII Latihan 1 1.
Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak yang akan diisi buku. Jika setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Berapa buku yang dapat di penuhi dalam lemari tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak. Setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Ditanya: Banyak buku yang dapat di penuhi dalam lemari. Penyelesaian: 5 7 = 35 7 5 = 35
Jadi, banyak buku yang ada di lemari tersebut ada 35 buah. 2.
Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian: Diketahui: Andi membeli 12 permen. 1 permennya seharga 50 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang di banyar andi. Penyelesaian:
227
12
50 = 5 ratusan + 10 puluhan + 0 satuan = 500 +100+0 = 600
0
50
12 = 600
0
Jadi, uang yang di banyar andi sebanyak 600 rupiah. 3.
Setiap hari, Bibi membawa anggur di pohon. Jumlah pohon anggur Bibi memiliki 12 pohon. Bibi mengambil buah anggur setiap pohon 9 buah dengan sama banyak. Berapa anggur Bibi ambil? Penyelesaian: Diketahui: Bibi memiliki pohon anggur sebanyak 12 pohon. Satu pohonnya diambil 9 buah. Ditanya: Jumlah anggur yang di petik Bibi. Dijawab: 12 9 = 90 + 18 = 108
228
Jadi, jumlah anggur yang di petik oleh bibi sebnyak 108 buah. 4.
Ibu membeli sekilo telur di pasar. Setengah kilo telurnya berisi 8 butir. Berapa butir telur yang di beli ibu? Penyelesaian: Diketahui: Ibu membeli sekilo telur. Isi setengah kilo telur berisi 8 butir. Ditanya: Banyak telur yang di beli ibu. Dijawab: 2
8 = 16
8
2 = 16
Jadi, banyak telur yang di beli ibu sebanyak 16 butir. 5.
Ada 16 orang yang hadir dalam acara ulang tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Berapa banyak jeruk yang di perlukan dalam acara tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Ada 16 orang yang hadir dalam acara ulang tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Ditanya: banyak jeruk yang di perlukan dalam acara ulang tahun.
229
Dijawab: 16
3=3
16
30 + 18 = 48
230
LEMBAR LKS I Melakukan Operasi Hitung Perkalian satuan dan satuan, Satuan dan Puluhan, puluhan dan satuan
Nama Kelompok Anggota Kelompok
: :
1. 2. 3. 4. 5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Latihan 1 6.
Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak yang akan diisi buku. Jika setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Berapa buku yang dapat di penuhi dalam lemari tersebut? 7.
Andi seharga
membeli 12 permen. 1 permennya 50
rupiah.
dikeluarkan andi?
Berapa
uang
yang
231
8.
Setiap hari, Bibi membawa anggur di pohon. Jumlah pohon anggur Bibi 12 pohon. Bibi mengambil buah anggur setiap pohon 9 buah dengan sama banyak. Berapa anggur Bibi ambil?
9.
Ibu membeli sekilo telur di pasar. Setengah kilo telurnya berisi 8 butir.
10. Ada
Berapa
butir
telur
yang
16 orang yang hadir dalam acara ulang
tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Berapa banyak jeruk yang di perlukan dalam acara tersebut? Selamat mengerjakan ya….
LEMBAR LKS I
di
beli
ibu?
232
Melakukan Operasi Hitung Perkalian satuan dan satuan, Satuan dan Puluhan, puluhan dan satuan
Nama Kelas Tanggal
: : :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Latihan 1 1. Ada sebuah lemari buku berwarna hijau memiliki 5 kotak yang akan diisi buku. Jika setiap kotaknya hanya muat untuk 7 buku. Berapa buku yang dapat di penuhi dalam lemari tersebut? 2. Andi
membeli 12 permen. 1 permennya
seharga 50 rupiah.
Berapa uang yang dikeluarkan andi?
3. Setiap hari, Bibi membawa anggur di pohon. Jumlah pohon anggur Bibi 12 pohon. Bibi mengambil buah
233
anggur setiap pohon 9 buah dengan sama banyak. Berapa anggur Bibi ambil?
4. Ibu membeli sekilo telur di pasar. Setengah kilo telurnya berisi 8 butir.
Berapa
butir
telur
yang
di
beli
ibu?
5. Ada 16 orang yang hadir dalam acara ulang tahun. Setiap orang membawa 3 buah jeruk. Berapa banyak jeruk yang di perlukan dalam acara tersebut? Selamat mengerjakan ya….
234
KUNCI JAWABAN LKS II Latihan 2 1. Andi membeli 6 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi?. Penyelesaian: Ditketahui: Andi membeli 6 permen. Satu permennya seharga 500 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang dikeluarkan andi. Dijawab: 500 6 = 500 + 500 + 500 + 500 + 500 +500 = 3000. Cara II: 500 6 3000 Jadi, banyak uang yang dikeluarkan andi adalah 3000 rupiah. 2.
Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir. Berapa banyak butir yang dimiliki Ibu Minah?. Penyelesaian: Diketahui: Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir, Ditanya: Banyak butir telur yang dimiliki Ibu Minah. Dijawab: 20 30 00 60 600 Jadi, banyak butir telur yang dimiliki ibu minah ada 600 butir.
3.
Ada acara ulang tahun pesta jeruk yang di adakan di desa. Setiap orang diwajibkan membawa 3 buah jeruk. Desa tersebut mengundang sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara tersebut. Berapa banyak jumlah jeruk yang digunakan berpesta?. Penyelesaian: Diketahui: Setiap orang membawa 3 buah jeruk.
235
sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara pesta jeruk. Ditanya: Banyak jeruk yang digunakan untuk berpesta. Dijawab: 160 3 = 160 + 160 + 160 = 480 Cara II: 160 3 480 Jadi, banyak jeruk yang digunakan untuk berpesta ada 480 buah jeruk. 4.
Sebuah toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Pesawat terbang yang di jual ada 14 buah. Jika Bonbon membeli 8 buah pesawat. Berapa uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan?. Penyelesaian: Diketahui: Toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Bonbon membeli 8 buah pesawat. Ditanya: Banyak uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan pesawat. Dijawab: 250 8 = 2000 Cara II: 280 8 2000 Jadi, banyak uang yang dikeluarkan bonbon adalah Rp. 2000.
5.
Di warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Berapa banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah?. Penyelesaian: Diketahui: Di warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Ditanya: Banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah. Dijawab: 14 40 00 56 560
Jadi, Banyak mie instan yang dijual mie instan adalah 560 buah.
236
KUNCI JAWABAN LKS II Latihan 2 1. Andi membeli 6 permen. 1 permennya seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi?. Penyelesaian: Ditketahui: Andi membeli 6 permen. Satu permennya seharga 500 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang dikeluarkan andi. Dijawab: 500 6 = 6 500 =
=6
5 = 30
100 = 30000
Jadi, banyak uang yang dikeluarkan andi adalah 3000 rupiah. 2.
Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir. Berapa banyak butir yang dimiliki Ibu Minah?. Penyelesaian: Diketahui: Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir, Ditanya: Banyak butir telur yang dimiliki Ibu Minah. Dijawab:
237
3
2=2 3 = 600
Jadi, banyak butir telur yang dimiliki ibu minah ada 600 butir. 3.
Ada acara ulang tahun pesta jeruk yang di adakan di desa. Setiap orang diwajibkan membawa 3 buah jeruk. Desa tersebut mengundang sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara tersebut. Berapa banyak jumlah jeruk yang digunakan berpesta?. Penyelesaian: Diketahui: Setiap orang membawa 3 buah jeruk. sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara pesta jeruk. Ditanya: Banyak jeruk yang digunakan untuk berpesta. Dijawab: 160 3 = 3 160 = 300 +180 = 480
Jadi, banyak jeruk yang digunakan untuk berpesta ada 480 buah jeruk.
238
4.
Sebuah toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Pesawat terbang yang di jual ada 14 buah. Jika Bonbon membeli 8 buah pesawat. Berapa uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan?. Penyelesaian: Diketahui: Toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Bonbon membeli 8 buah pesawat. Ditanya: Banyak uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan pesawat. Dijawab: 250 8 = 8 250 = 840 1600 +400 = 2000
Jadi, banyak uang yang dikeluarkan bonbon adalah 840 rupiah. 5.
Di warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Berapa banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah?. Penyelesaian: Diketahui: Di warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Ditanya: Banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah. Dijawab: = 400 + 60 = 460
239
Jadi, Banyak mie instan yang dijual mie instan adalah 560 buah.
240
LEMBAR LKS II Melakukan Operasi Hitung Perkalian puluhan dan puluhan, Satuan dan Ratusan, Ratusan dan Satuan
Nama Kelompok Anggota Kelompok
: :
1. 2. 3. 4. 5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Latihan 2 6.
Andi
membeli 6 permen. 1 permennya
seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi?. 7.
Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir. Berapa banyak butir yang dimiliki Ibu Minah?.
241
8.
Ada acara ulang tahun pesta jeruk yang di adakan di desa. Setiap orang diwajibkan membawa 3 buah jeruk. Desa tersebut mengundang sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara tersebut. Berapa banyak jumlah jeruk yang digunakan berpesta?.
9.
Sebuah toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Pesawat terbang yang di jual ada 14 buah. Jika Bonbon membeli 8 buah pesawat. Berapa uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan?.
10. Di
warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie
instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Berapa banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah?. Selamat berjuang…, Semoga berhasil…
242
LEMBAR LKS II Melakukan Operasi Hitung Perkalian puluhan dan puluhan, Satuan dan Ratusan, Ratusan dan Satuan
Nama Kelas Tanggal
: :
.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.
Latihan 2 1. Andi
membeli 6 permen. 1 permennya
seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi?. 2. Ibu minah memiliki 20 karpet yang berisi telur. Satu karpet terdapat 30 butir. Berapa banyak butir yang dimiliki Ibu Minah?.
243
3. Ada acara ulang tahun pesta jeruk yang di adakan di desa. Setiap orang diwajibkan membawa 3 buah jeruk. Desa tersebut mengundang sebanyak 160 orang yang hadir dalam acara tersebut. Berapa banyak jumlah jeruk yang digunakan berpesta?.
4. Sebuah toko mainan menjual pesawat terbang dengan harga 250. Pesawat terbang yang di jual ada 14 buah. Jika Bonbon membeli 8 buah pesawat. Berapa uang yang di keluarkan bonbon untuk membeli mainan?. 5. Di warung ibu asnah terdapat 14 kardus mie instan. Setiap kardus mie instan terdapat 40 bungkus. Berapa banyak mie instan yang dijual di warung bu asnah?. Selamat berjuang…, Semoga berhasil…
244
KUNCI JAWABAN LKS III Latihan 3
6.
Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500. Berapa banyak uang yang di dapat nina? Penyelesaian: Diketahui: Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500. Ditanya: Banyak uang yang di dapat nina. Dijawab: 500 35 35 500 2500 00 1500 00 17500 175 + 17500
7.
Jadi, Banyak uang yg di dapat nina adalah Rp. 17500.
Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki? Penyelesaian: Diketahui: Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Ditanya: Banyak mangga yang dimiliki penjual mangga. Dijawab: 200 100 000 000 200 Jadi, banyak mangga yang dimiliki penjual ada 20.000 buah 20000 mangga.
245
8.
Andi membeli 75 penggaris. Satu penggaris seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian: Diketahui: Andi membeli 75 penggaris. Satu penggaris seharga 500 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang dikeluarkan andi. Diawab: 75 500 500 75 00 2500 00 3500 375 37500 37500 Jadi, Uang yang dikeluarkan andi Rp 37.500.
9.
Perusahaan baju memiliki 234 mesin jahit Jika setiap penjahit memiliki satu mesin jahit. Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju setiap harinya. Berapa jumlah baju yang di keluarkan perusahaan tersebut? Penyelesaian: Diketahui: Perusahaan baju memiliki 234 mesin jahit. Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju. Ditanya: Jumlah baju yang dikeluarkan dalam perusahaan. Dijawab: 234 117 117 234 1638 468 234 351 234 234 Jadi, jumlah baju dikeluarkan perusahaan 27378 27378 ada 27.378 buah baju.
10. Gudang apel
hijau milik pak doni ada 145 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74
buah apel hijau. Berapa buah apel hijau yang di jual pak doni? Penyelesaian: Diketahui: Gudang apel hijau milik pak doni ada 145 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74 buah apel hijau. Ditanya:
246
Jumlah buah apel hijau yang di jual pak doni.
Dijawab: 145 74 580 1015 10730
74 145 370 296 74 10730
Jadi, jumlah apel hijau yang dijual pak doni ada 10.730 buah.
247
KUNCI JAWABAN LKS III Latihan 3 1. Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500. Berapa banyak uang yang di dapat nina? Penyelesaian: Diketahui: Nina memiliki 35 pensil hias. Satu pensil hias dijual seharga Rp500. Ditanya: Banyak uang yang di dapat nina. Dijawab: 150 + 25 = 17500
Jadi, Banyak uang yg di dapat nina adalah Rp. 17500.
2.
Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Berapa banyak mangga yang dimiliki? Penyelesaian: Diketahui: Penjual mangga memiliki 200 keranjang. Setiap keranjangnya terdapat 100 buah mangga. Ditanya: Banyak mangga yang dimiliki penjual mangga.
248
Dijawab:
Jadi, banyak mangga yang dimiliki penjual ada 20.000 buah mangga.
3.
Andi membeli 75 penggaris. Satu penggaris seharga 500 rupiah. Berapa uang yang dikeluarkan andi? Penyelesaian: Diketahui: Andi membeli 75 penggaris. Satu penggaris seharga 500 rupiah. Ditanya: Banyak uang yang dikeluarkan andi. Diawab: 500 75 = 35000 + 25 = 375 Karena 100 nya blum diikuti maka hasilnya 37500
Jadi, Uang yang dikeluarkan andi Rp 37.500. 4.
Perusahaan baju memiliki 234 mesin jahit Jika setiap penjahit memiliki satu mesin jahit. Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju setiap harinya. Berapa jumlah baju yang di keluarkan perusahaan tersebut? Penyelesaian:
249
Diketahui: Perusahaan baju memiliki 234 mesin jahit. Seorang penjahit menghasilkan 117 buah baju. Ditanya: Jumlah baju yang dikeluarkan dalam perusahaan.
Dijawab:
v
2 10000 +(3 + 2) 1000 + (14+ 3 +4) 100+ (4+21) 10 + 28 20.000 +5.000 + 2100 +250 + 28 =27.378 Jadi, jumlah baju dikeluarkan perusahaan baju ada 27.378 buah baju. 5.
Gudang apel hijau milik pak doni ada 135 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74 buah apel hijau. Berapa buah apel hijau yang di jual pak doni? Penyelesaian: Diketahui: Gudang apel hijau milik pak doni ada 135 keranjang. Setiap keranjangnya memiliki 74 buah apel hijau. Ditanya: Jumlah buah apel hijau yang di jual pak doni. Dijawab: 7
000 + (21 +4)
100 + (35 + 12)
10 + 20
250
7000 +2500+470 + 20 10.730 Jadi, jumlah apel hijau yang dijual pak doni ada 10.730 buah apel.
251
Lampiran 25 GAMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kelas model pembelajaran CIRC
Gambar 1.1 Pendidik Sedang mengawasi Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
Gambar 1.2 Peserta didik saling berdiskusi antara temannya 2 Kelas model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berbantuan Metode Garis
252
Gambar 2.2 Pendidik sedang menerangkan metode garis sebelum diskusi dimulai
Gambar 2.2 Pendidik memberi kesempatan peserta didik yang kurang paham dalam penggunaan metode garis 3. Kelas model pembelajaran konvensional
253
Gambar 3.1 Peserta didik sedang mengerjakan LKS
Gambar 3.2 Peserta didik sedang mendengar pengarahan pendidik