1122
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1122-1131
PENGARUH MODEL COOPERATIVE CLASS EXPERIMENT (CCE) TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KBK DAN HASIL BELAJAR SISWA Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 lantai 2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, 50229, Telp. (024)8508035 Email:
[email protected]
ABSTRAK Pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional menyebabkan pencapaian kompetensi matapelajaran kimia masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Cooperative Class Experiment (CCE) tipe Team Games Tournament (TGT) pada KBK dan Hasil Belajar siswa SMA topik reaksi redoks. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan menghasikan siswa kelas X8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X7 sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah dokumentasi, tes dalam bentuk pilihan ganda dan essay berupa openended questions serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis data tes KBK yaitu pencapaian kelima subindikator KBK pada kelas eksperimen mencapai rata-rata 73,75% yang berarti siswa dapat mengembangkan KBK dengan kriteria baik, sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 64,68% dalam kriteria KBK cukup. Dari hasil analisis, diperoleh rb 0,51 dengan besarnya kontribusi 26,29%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Model Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe Team Games Tournament (TGT) berpengaruh pada KBK dan hasil belajar siswa suatu SMA di Semarang pada pokok materi redoks dengan kontribusi sebesar 26,29%. Kata Kunci: Hasil belajar, Keterampilan Berpikir Kritis (KBK), Model Cooperative Class Experiment (CCE), Team Games Tournament (TGT). ABSTRACT Learning with the conventional method make competency achievement in chemistry subject is still low. This study aimed to determine the effect of Model Cooperative Class Experiment (CCE) type Team Games Tournament (TGT) on CBC and Learning Outcomes on high school students in the topic of redox reactions. Sample determination was using cluster random sampling technique, class X8 grade students is as the experimental class and X7 class is as control class. The method used in data collection is documentation, in the form of multiple choice test and an essay in the form of open-ended questions and observations. The results showed that analysis of CBC data test achieved fifth subindikator CBC in the experimental class gained an average of 73.75%, which means that students can develop CBC with good criterion, while the control class with an average of 64.68% in the CBC is sufficient criteria. The analysis data obtained rb 0.51 with the contribution of 26.29%. The results of this study concluded that the implementation of Cooperative Learning Model Class Experiment (CCE) Study Team Games Tournament (TGT) type have signiffican effect on CBC and student learning outcomes in high school in Semarang on the redox subject with the contribution of 26.29%. Keywords: learning outcomes, Skills Critical Thinking (CBC), Model Cooperative Class Experiment (CCE), Team Games Tournament (TGT).
Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah, Pengaruh Model Cooperative....
PENDAHULUAN
1123
selalu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, tanpa variasi dan kurang
Berpikir kritis merupakan cara bagi
menarik minat siswa hal ini terbukti dengan
seseorang untuk meningkatkan kualitas
rata-rata hasil nilai UAS kelas X di suatu
hasil
menggunakan
SMA di Semarang tahun 2011/1012 kurang
berpikir
dan
dari 70, untuk itu perlu adanya upaya untuk
menghasilkan daya pikir intelektual dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada
ide-ide
mata pelajaran Kimia.
pemikiran,
teknik
dengan
estimasi
yang
cara
digagas.
Pada
dasarnya
pembelajaran berpikir kritis dapat dilakukan. Namun, kondisi pembelajaran di sekolah belum
begitu
mendukung
untuk
Model Experiment
Cooperative
merupakan
Class
gabungan
dari
terlaksananya pembelajaran berpikir kritis
model pembelajaran eksperimen dan model
(Sutrisno, 2008).
pembelajaran kooperatif (Wachanga dan Mwangi, 2004). Model pembelajaran ini
Dalam upaya menciptakan siswa
menitikberatkan pada interaksi siswa dalam
berpikir kritis, metode yang digunakan
pembelajaran
adalah
eksperimen/percobaan.
Model
Experiment
Cooperative
(CCE).
Metode
Class ini
yang
mengkolaborasikan
Dengan
model
pembelajaran
menitikberatkan pada interaksi siswa dalam
Cooperative
pembelajaran
bersifat
salah satu tipe pembelajaran kooperatif
Keterampilan
yaitu tipe Team Games Tournament (TGT)
yang
eksperimen/percobaan.
Class
bersifat
adalah
pembelajaran yang berpusat pada siswa
kooperatif
(Zohar, 1994). Kemampuan berpikir kritis
melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa
siswa
menggunakan
harus ada perbedaan status, melibatkan
open-ended
peran siswa sebagai tutor sebaya dan
pertanyaan question.
dengan
dalam Bentuk
bentuk ini
dipilih
untuk
satu
yang
mengandung
unsur
tipe
dengan
berpikir kritis dapat dikembangkan dengan
diukur
salah
Experiment
mudah
pembelajaran diterapkan,
permaina.
Aktifitas
mengeksplorasi extended-response siswa
belajar dengan permainan yang dirancang
(Santyasa, 2008). Dengan model CCE ini
dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
diharapkan siswa lebih mudah memahami
memungkinkan siswa dapat belajar lebih
materi kimia, dan dapat menghubungkannya
rileks disamping menumbuhkan tanggung
dengan kejadian sehari-hari (Wachanga &
jawab, kerja sama, persaingan sehat dan
Mwangi, 2004).
keterlibatan belajar (Kiranawati, 2007).
Kimia merupakan mata pelajaran bagian
dari
science
atau
IPA
Permasalahan dalam penelitian ini
yang
yaitu apakah dengan penerapan Model
berhubungan dengan pemahaman konsep
Cooperative Class Experiment (CCE) tipe
dan rumus beserta pemecahan masalah.
Team
Selama ini pembelajaran Kimia di SMA
Games
Tournament
(TGT)
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1122-1131
1124
padaketerampilan berpikir kritis dan hasil
pada kelas kontrol. Sedangkan variabel
belajar siswa topik reaksi redoks.
terikat adalah Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri
Tujuan dari penelitian ini yaitu
5
Semarang
materi
pokok
Redoks.
untuk mengetahui pengaruh penerapan
Pengumpulan data menggunakan metode
Model Cooperative Class Experiment (CCE)
dokumentasi, tes, observasi dan angket.
tipe Team Games Tournament (TGT) pada keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
Penelitian dirancang dengan pola
siswa dan mengetahui apakah hasil belajar
pretest-postest.
kognitif
selanjutnya
kelas
eksperimen
yang
Instrumen
dianalisis
diuji
terhadap
coba daya
menggunakan Model Cooperative Class
pembeda butir soal, tingkat kesukaran butir
Experiment
soal, validitas butir soal, dan reliabilitas butir
(CCE)
Tournament (TGT)
tipe
Team
Games
mencapai ketuntasan
belajar.
soal.
Selanjutnya,
besarnya
untuk
pengaruh
menentukan
penerapan
model
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe METODE PENELITIAN Populasi
dalam
Team Games Tournament (TGT) pada
penelitian
ini
keterampilan berpikir kritis diukur dengan
adalah kelas X yang terdiri dari sembilan
menganalisa
lima
subindikator
secara
kelas di suatu SMA di Semarang tahun
deskriptif dengan essay berupa open-ended
ajaran 2011/2012. Pengambilan sampel
questions dan hasil belajar materi pokok
dilakukan dengan menggunakan cluster
redoks digunakan analisis koefisien korelasi
random sampling menghasilkan kelas X7
biserial dilanjutkan perhitungan koefisien
dan X8 setelah sebelumnya dilakukan
determinasi, dan diakhiri uji ketuntasan
analisis data awal yang hasilnya populasi
belajar.
berdistribusi normal, memiliki homogenitas yang sama serta memiliki varians yang sama.
Pada
pembelajaran
kelompok
HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen,
menerapkan
model
Analisis membuktikan
data bahwa
tahap
awal
antara
kelas
Cooperative Class Experiment (CCE) tipe
eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari
Team
kondisi
Games
sedangkan pembelajaran
pada
Tournament
(TGT)
kelompok
kontrol
digunakan untuk analisis tahap awal diambil
metode
dari nilai ujian kimia semester gasal kelas X
menerapkan
ceramah.
awal
yang
sama.
Data
yang
suatu SMA di Semarang. Analisis data tahap awal terdiri dari tiga uji, yaitu uji normalitas, Variabel bebas dalam penelitian ini
uji homogenitas, dan uji kesamaan keadaan
adalah penerapan pembelajaran model
awal populasi. Pada analisis data awal
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
didapatkan masing-masing kelas dalam
Team Games Tournament (TGT) pada kelas
populasi
eksperimen dan pembelajaran konvensional
disimpulkan
berdistribusi bahwa
normal
populasi
dan
tersebut
Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah, Pengaruh Model Cooperative....
1125
homogen dan keadaan awal populasi sama
persentase
sehingga
dapat
sebesar 93,75% lebih dari 85% dari jumlah
dilakukan dengan teknik cluster random
siswa yang ada di kelas tersebut yang telah
sampling.
mencapai ketuntasan individu. Sedangkan
pengambilan
sampel
ketuntasan
belajar
klasikal
persentase ketuntasan belajar klasikal pada kelas kontrol sebesar 56,25%, yang berarti Analisis tahap akhir menjawab hipotesis yang telah dikemukakan yang meliputi
uji
normalitas,
uji
kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar klasikal.
kesamaan
varians, uji perbedaan dua rata-rata data
Berdasarkan hasil analisis diatas
hasil belajar, analisis terhadap pengaruh
yang
antar
koefisian
model Cooperative Class Experiment (CCE)
determinasi, perhitungan ketuntasan belajar
Tipe Team Games Tournament (TGT)
klasikal dan individual, analisis deskriptif
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
untuk
Agar siswa dapat belajar secara aktif guru
variabel,
data
penentuan
hasil
belajar
afektif
dan
psikomotorik, dan analisis angket.
menerangkan
bahwa
penerapan
perlu menciptakan strategi yang tepat guna hingga sedemikian rupa, sehingga siswa
Dari hasil analisis data ditemukan
mempunyai motivasi tinggi untuk belajar.
bahwa data berdistribusi normal, kedua
Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta
kelas memiliki varians yang sama, rata-rata
kalau guru dapat menciptakan suasana
hasil belajar kimia kelompok eksperimen
pembelajaran selalu tampak menarik, tidak
lebih baik dari rata-rata hasil belajar kimia
membosankan (Mulyasa dalam Khoiriyah,
kelompok kontrol ditunjukan dengan hasil uji
2010). Dalam hal ini strategi yang digunakan
perbedaan rata-rata hasil belajar yaitu thitung
yaitu
(3,67) > ttabel (2,00). Besarnya pengaruh
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
penerapan
model
Cooperative
Class
Team Games Tournament (TGT). Dalam
Experiment
(CCE)
tipe
Games
upaya menciptakan siswa berpikir kritis,
keterampilan
metode yang digunakan adalah Model
Tournament
(TGT)
pada
Team
dengan
menerapkan
berpikir kritis dan hasil belajar materi redoks
Cooperative
adalah 26,29%. Pencapaian KBK pada
Metode ini menitikberatkan pada interaksi
kelima subindikator keterampilan berpikir
siswa dalam pembelajaran yang bersifat
kritis dengan rata-rata 73,75% yang berarti
eksperimen/percobaan
siswa dapat mengembangkan keterampilan
Mwangi, 2004). Dengan model CCE tipe
berpikir
TGT ini diharapkan siswa lebih mudah
kritis
dengan
kriteria
baik,
Class
sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata
memahami
64,68%
menghubungkannya
yang
berarti
siswa
dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan kriteria cukup. Kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar karena
sehari-hari.
materi
Experiment
model
(CCE).
(Wachanga
kimia,
dan
dengan
&
dapat kejadian
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1122-1131
1126
Keberhasilan kelas dapat dilihat
penjelasan guru. Hal ini ditunjukan oleh
dari sekurang-kurangnya 85% dari jumlah
gejala
siswa yang ada di kelas tersebut telah
temanya, mengantuk. Gejala-gejala siswa
mencapai ketuntasan individu (Mulyasa,
mengalami
2007).
kontrol mengakibatkan kelompok kontrol
Berdasarkan
perhitungan
uji
ketuntasan belajar diperoleh hasil dimana ketuntasan
belajar
pada
siswa
saling
berbicara
kebosanan
pada
dengan
kelompok
belum bisa mencapai ketuntasan klasikal.
kelompok
eksperimen dan kontrol sebesar 93,75%
Perbedaan
hasil
kemampuan
dan 56,25%, dari hasil tersebut dikatakan
kognitif post test antara kelas eksperimen
bahwa
dan kelas kontrol ini karena pada kelas
kelompok
mencapai hasilnya
eksperimen
ketuntasan lebih
belajar
karena
eksperimen
menerapkan
mencakup
kegiatan
metode
sedangkan
belum
mencapai
kemampuan pemahaman dan keterampilan
ketuntasan belajar karena hasilnya kurang
berpikir kritis peserta didik yaitu model
dari 85%. Unggulnya kelas eksperimen
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
dikarenakan
kelas
Team Games Tournament (TGT). Model
eksperimen menerapkan model Cooperative
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
Class Experiment (CCE) Tipe Team Games
Team
Tournament
merupakan
kontrol
pembelajaran
(TGT)
pada
yang
dapat
Games
untuk
yang
85%,
kelompok
dari
telah
melatih
Tournament
pembelajaran
(TGT)
yang
terjadi
meningkatkan keseriusan siswa. Hal ini
melalui eksperimen, dimana siswa secara
dikarenakan
tersebut
langsung terlibat aktif dalam proses-proses
merupakan suatu hal yang baru pada
menemukan suatu konsep atau teori yang
pembelajaran kimia yang berbeda dengan
terjadi selama proses pembelajaran. Dalam
metode ceramah, yang memasukan unsur-
pembelajaran
unsur yang menarik seperti praktikum yang
berperan sebagai seorang penyelidik yang
mengangkat
dalam
dibantu dan diarahkan oleh guru sehingga
kehidupan sehari-hari (praktikum proses
teori atau konsep yang ditemukan sesuai
pengaratan)
dengan
pembelajaran
pembelajaran
permasalahan
yang lebih
dapat
membuat
menarik
dan
ini,
teori
yang
siswa
seolah-olah
sebenarnya.
Guru
hanyalah berperan sebagai fasilitator dan
menghindarkan dari kebosanan sehingga
dinamisator.
dapat menumbuhkan motivasi belajar. Hal
tersebut mendorong siswa untuk lebih
ini ditunjukan pada saat pembelajaran siswa
memahami materi yang dipelajari. Selain itu,
terlihat antusias, siswa cenderung lebih aktif
dalam pembelajaran model Cooperative
dalam PBM dan diskusi. Lain halnya dengan
Class Experiment (CCE) Tipe Team Games
kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol
Tournament
pembelajaran
informasi
menggunakan
metode
Sehingga
(TGT)
yang
pembelajaran
secara
diperoleh
otomatis
siswa
dapat
ceramah. Hasil yang diamati pada penelitian
bertahan lama karena mereka menemukan
ini menunjukan banyak siswa yang menjadi
sendiri dan memahami konsep tersebut
cepat bosan, dan tidak memperhatikan
dibandingkan dengan siswa yang hanya
Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah, Pengaruh Model Cooperative....
menerima
konsep
dan
1127
menghapalkan
menarik bagi siswa). Daya tarik tersebut
konsep (metode ceramah pada kelompok
dapat dijadikan sebagai dasar peningkatan
kontrol). Hal itu sejalan dengan pernyataan
motivasi belajar untuk memahami konsep
bunner bahwa belajar dengan penemuan
lebih baik karena motivasi yang tinggi akan
berakibat
diperoleh
berpengaruh terhadap proses belajar siswa
dapat bertahan lebih lama bila dibandingkan
mempelajari suatu materi. Motivasi tersebut
dengan
diperoleh
pengetahuan
yang
pengetahuan
yang
diperoleh
karena
proses
berperan
sebagai
dengan cara-cara lain (Dahar, 1989). Selain
pembelajaran
itu, model Cooperative Class Experiment
penyelidik, siswa diberikan kesempatan
(CCE) Tipe Team Games Tournament
untuk mengalami dan melakukan sendiri,
(TGT) menumbuhkan rasa keingintahuan
mengikuti proses suatu objek, menganalisis,
siswa, sehingga menumbuhkan berpikir
membuktikan
kritis dan kreatif siswa untuk mengetahui
tentang suatu objek. Berdasarkan kegiatan
lebih
dalam
dipelajarinya.
mengenai Adanya
siswa
selama
dan
menarik
kesimpulan
materi
yang
praktikum tersebut siswa juga lebih mudah
praktikum
yang
memahami materi.
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran
inkuiri
mendorong
Kriteria nilai aspek afektif siswa
siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam
pada
mengikuti
tersebut
71,48,sedangkan pada kelas kontrol cukup
secara otomatis menjadi daya tarik bagi
yaitu 45,18. Nilai total hasil observasi
siswa yang sesuai dengan pernyataan
terhadap ranah psikomotorik pada kelas
Bruce : ”Expeerimenting and gathering data
eksperimen 74,91 lebih baik dari
are essential to science course and are
kontrol yang hanya sebesar 62,15. Skor
usually interesting to students” (praktikum
rerata penilaian tiap aspekuntuk afektif dan
dan pengumpulan data merupakan sesuatu
psikomotorik ditampilkan pada Gambar 1
yang penting dalam sains dan biasanya
dan Gambar 2.
4
pembelajaran.
Hal
4 4
4
3,5 3
kelas
2,53
1,38
1,5
1,28
a. Kehadiran b. Keaktifan siswa dalam mengikuti PBM c. Keaktifan siswa dalam diskusi d. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan e. Keseriusan dan ketepatan waktu siswa menyerahkan tugas f. Keberanian siswa mengerjakan tugas di depan kelas
1,47
1 0,5 0 a
b
c
d
e
kelas
Kelas Kontrol
1,38
1,34
yaitu
Keterangan :
2,06
1,88
2
baik
Kelas Eksperiment
2,5
2,5
eksperimen
f
Gambar 1. Penilaian afektif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1122-1131
1128
Keterangan :
4
a. Persiapan praktikum b. Kelengkapan persiapan alat dan bahan c. Keterampilan menggunakan alat praktikum d. Kemampuan siswa dalam penguasaan prosedur kerja e. Kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama kelompok f. Keterampilan siswa dalam melakukan pengamatan g. Hasil dan laporan h. Kebersihan alat dan tempat praktikum
3,5 3
2,5 2 1,5 1 0,5 0 a
b
c
d
e
f
Kelas gEksperimenh
Kelas Kontrol
Gambar 2. Penilaian psikomotorik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Penilaian aspek afektif secara
pada kelas eksperimen disertai dengan
umum menunjukan kelompok eksperimen
pembelajaran model Cooperative Class
lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini
Experiment (CCE) Tipe Team Games
berarti penerapan model Cooperative Class
Tournament (TGT) yang lebih menekankan
Experiment (CCE) Tipe Team Games
pada
Tournament (TGT) tidak hanya berpengaruh
kepada siswa. Pemberian soal-soal secara
pada hasil belajar kognitif saja, tetapi pada
intensif baik yang berupa latihan maupun
aspek afektif juga.
evaluasi akan menjadikan siswa lebih aktif
pemberian
latihan-latihan
intensif
Dapat dilihat pada Gambar 1
dan lebih banyak bertanya pada saat proses
bahwa terdapat 5 aspek yang mempunyai
PBM berlangsung. Berbeda dengan kelas
perbedaan yang signifikan antara kelas
kontrol yang mendapatkan pembelajaran
kontrol dan kelas eksperimen pada materi
dengan metode konvensional, sehingga
reaksi
dalam
siswa tidak ada motivasi untuk berkompetisi
mengikuti diskusi, mengikuti PBM serta
dan berdiskusi dengan yang lain. Tujuan
mengajukan
kelas
pembelajaran akan dapat tercapai dengan
eksperimen memperoleh rata-rata nilai yang
penggunaan metode yang tepat (Djamarah
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
dan Zain, 2002).
redoks.
Keaktifan
siswa
pertanyaan
pada
kontrol karena siswa kelas eksperimen lebih
Aspek kehadiran siswa di kelas
termotivasi untuk terus bertanya pada saat
memperoleh kategori nilai sangat tinggi baik
PBM berlangsung dan saling berlomba-
untuk kelas eksperimen maupun kelas
lomba
untuk
ketika
guru
kontrol karena aspek tersebut merupakan
Hal
ini
aspek dasar dimana peraturan sekolah
dikarenakan proses pembelajaran di kelas
mewajibkan siswa hadir di kelas pada tiap
eksperimen
proses
melontarkan
menjawab pertanyaan.
lebih
menyenangkan
dibandingkan dengan kelas kontrol. Karena
pembelajaran
sehingga
siswa
Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah, Pengaruh Model Cooperative....
mengusahakan
tidak
pernah
absen
mengikuti PBM.
Team
1129
Games
Tournament
(TGT)
berpengaruh pada keterampilan berpikir
Berdasarkan Gambar 2 dapat
kritis dan hasil belajar siswa yang meliputi
diketahui bahwa aspek persiapan praktikum
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal
serta kebersihan alat dan tempat praktikum
ini juga didukung dari angket tanggapan
untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen
siswa yang menyatakan bahwa sebagian
memperoleh rata-rata nilai yang sama. Hal
besar siswa telah mampu mengemukakan
ini dikarenakan, kedua aspek tersebut
pendapat,
merupakan
mengaitkan
aspek
dasar
pelaksanaan
memberikan materi
jawaban,
Redoks
dengan
praktikum sehingga setiap siswa dapat
kehidupan sehari-hari dan lebih mudah
melaksanakannya
memahami
dengan
mudah.
materi
Redoks
setelah
Terdapat perbedaan rata-rata nilai pada
melakukan pembelajaran dengan model
aspek kelengkapan persiapan alat dan
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
bahan serta ketrampilan menggunakan alat
Team
praktikum antara kelas eksperimen dan
Penerapan pembelajaran dengan
kelas kontrol karena banyak siswa kelas
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
kontrol
mengikuti
Team Games Tournament (TGT) memiliki
praktikum sehingga berpengaruh pada saat
kelebihan yaitu : (1)lebih tercipta suasana
pelaksanaan
Kerjasama
pembelajaran kimia yang menyenangkan
kelompok siswa kelas kontrol juga dirasakan
karena penerapan pembelajaran dengan
sangat kurang karena terdapat beberapa
model Cooperative Class Experiment (CCE)
siswa yang sibuk dengan kegiatannya
Tipe Team Games Tournament (TGT)
sendiri
melibatkan siswa secara langsung untuk
sehingga
kurang
persiapan
praktikum.
ketika
praktikum
(TGT). model
terlibat aktif dalam pembelajaran, (2)dapat
Berbeda
meningkatkan hasil belajar siswa karena
dengan kelas kontrol, kerjasama siswa kelas
dalam penerapan pembelajaran dengan
eksperimen lebih terlihat. Antar siswa saling
model Cooperative Class Experiment (CCE)
membantu satu sama lain baik di dalam
Tipe Team Games Tournament (TGT)
maupun di luar kelompoknya. Hal ini
membuat perhatian siswa berpusat pada
dikarenakan
model
pembelajaran, lebih mudah mengingat dan
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
termotivasi untuk giat belajar karena merasa
Team Games Tournament (TGT) membuat
tertarik apalagi dengan adanya hal baru
siswa
dalam
seperti ini, (3)meningkatkan keterampilan
kelompok serta keingintahuan siswa yang
berpikir kritis sebab dalam pembelajaran
begitu besar sehingga membuat siswa ingin
dengan
mencoba melakukan praktikum itu sendiri.
Experiment (CCE) Tipe Team Games
dalam
kelompoknya.
pembelajaran
terbiasa
bekerjasama
Berdasarkan diketahui
siswa
Tournament
bekerja
sendiri
menyebabkan
berlangsung
Games
bahwa
uraian
pembelajaran
model
Cooperative
Class
diatas,
Tournament (TGT) siswa dituntut untuk
model
dapat memecahkan masalah yang biasa
Cooperative Class Experiment (CCE) Tipe
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1122-1131
1130
terjadi dalam kehidupan sehari-hari terkait
SIMPULAN
reaksi redoks.
Pembelajaran model Cooperative
Tidak ada cara mengajar yang
Class Experiment (CCE) tipe Team Games
sempurna, demikian juga dengan metode
Tournament (TGT) ternyata berpengaruh
pembelajaran model Cooperative Class
pada keterampilan berpikir kritis dan hasil
Experiment
(TGT
Games
belajar pokok bahasan Reaksi Redoks
Tournament
(TGT)
beberapa
dengan pencapaian kelima subindikator
kekurangan yang dihadapi saat penelitian
keterampilan berpikir kritis dengan rata-rata
berlangsung, diantaranya : (1) Pengajar
73,75%
kadang kesulitan dalam mengorientasikan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis
siswa pada masalah, (2) Siswa terbiasa
dengan kriteria baik, sedangkan kelas
untuk selalu didikte dan cenderung malas
kontrol dengan rata-rata 64,68% yang
untuk belajar dan berpikir, padahal pada
berarti
dasarnya
Class
keterampilan berpikir kritis dengan kriteria
Games
cukup. Hal ini lebih baik dari penelitian
model
Experiment
(TGT
)tipe ini.
Team Ada
Cooperative )tipe
Team
yang
siswa
berarti
dapat
dapat
mengembangkan
Tournament (TGT) menuntut siswa untuk
sebelumnya
mampu berpikir kritis dalam memecahkan
kelima subindikator keterampilan berpikir
dan menemukan solusi permasalahan yang
kritis dengan rata-rata 67,66% yang berarti
ada hubungannya dalam kehidupan sehari-
siswa dapat mengembangkan keterampilan
hari dengan cara kolaboratif, (4) Waktu yang
berpikir
diperlukan untuk pembelajaran pun lebih
sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata
lama karena siswa tidak langsung diberikan
48,46%
konsep tetapi terlebih dahulu diarahkan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis
pada
dengan kriteria kurang (Nurmalinda, 2011).
fenomena
kehidupan
nyata,
(5)
yaitu
siswa
kritis
dengan
dengan
yang
pencapaian
kriteria
berarti
siswa
cukup,
dapat
Apabila tidak ada kerja sama dalam suatu
Penerapan pembelajaran dengan
kelompok maka tugas tidak bisa selesai
Model Cooperative Class Experiment (CCE)
pada waktu yang sudah ditentukan, (6)
Tipe Team Games Tournament (TGT) juga
Informasi yang disampaikan, terkadang
berpengaruh
kurang
diskusi
kontribusi terhadap hasil belajar siswa pada
tingkat
pokok materi redoks dengan harga koefisien
pemahaman masing-masing siswa berbeda-
korelasi biserial sebesar 0,51 dan koefisien
beda,
determinasi (KD) sebesar 26,29 %.
sesuai
kelompoknya
(7)
dengan
hasil
dikarenakan
Pelaksanaan
diskusi
juga
menyebabkan kelas menjadi ramai, tidak semua siswa fokus dalam pembelajaran dan beberapa
kelompok
tidak
jarang
mendiskusikan hal-hal yang tidak relevan karena kurang memahami tugas yang diberikan.
positif
dan
memberikan
Fajar Mahda Akhmad Sa’idun, Supartono dan Latifah, Pengaruh Model Cooperative....
DAFTAR PUSTAKA Dahar, R.W., 1989, Teori-teori belajar, Jakarta : Erlangga. Djamarah, B. & Aswan Z., 2002, Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta Khoiriyah, A.H., 2010, Pengaruh penerapan metode active learning terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada kelas xi ips semester ganjil man 3 malang tahun pelajaran 2009/2010, Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang: Tidak diterbitkan. Kiranawati, 2007, Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT), http://gurupkn.wordpress.com/2007/1 1/13/metode-team-games-, diakses tanggal 22 Desember 2011. Mulyasa E., 2007, Kurikulum tingkat satuan pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya. Nurmalinda, 2011, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Pada Pembelajaran Perkembangan Konsep Redoks
1131
Menggunakan Metode DiscoveryInquiry, Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Santyasa, I.W., 2008, Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok, Universitas Pendidikan Ganesha: Jurnal tahun 2008. Sutrisno, J., 2008, Menggunakan keterampilan berpikir untuk meningkatkan mutu pembelajaran, http//www.erlangga.co.id diakses tanggal 24 Februari 2012. Wachanga, S.W., and Mwangi, J.G., (2004), Effects of the cooperative class experiment teaching method on secondary school students' chemistry achievement in kenya's nakuru district, International Education Journal, 5(1), 26-36. Zohar, 1994, “The Effect of Biology Chritical Thingking Project on the Development of Chritical Thingking”, Journal of Research on Science Teaching, 32,(2), 183-189.