PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN SOFTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI Oleh : NURUL HIDAYAH S NIM K 5606044
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA AGUSTUS 2012
commit to user
PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN SOFTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh : NURUL HIDAYAH S NIM K 5606044
SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA AGUSTUS 2012 ii
commit to user
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta,
September 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes NIP. 19581121 199003 1 004
Drs. Sukono NIP. 19530929 198503 1 002
iii
commit to user
PENGESAHAN Skripsi telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id Pada hari Tanggal
: .............................................
digilib.uns.ac.id
: .............................................
Tim Penguji Skripsi: Nama Terang
Tanda tangan
Ketua
: Drs.H Agustiyanto, M.Pd
.........................................
Sekretaris
: Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or
.........................................
Anggota I
: Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes
.........................................
Anggota II
: Drs. Sukono, M.Or.
.........................................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n. Dekan,
Prof. Dr. ser nat Sadjidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002
iv
commit to user
ABSTRAK Nurul Hidayah S. PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA ANTARA SOFTTOSS BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN S0FTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui perbedaan metode perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id latihan memukul bola dengan Softtoss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011. (2) Untuk mengetahui adakah pengaruh latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011. (3) Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan Softtoss Ball dan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball giant putra Solo tahun 2011. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest – posttest designs. Subjek penelitian ini adalah pemain softball giant putra Solo tahun 2011 yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes Elrod Batting. Teknis analisis data dengan rumus t-tes dengan taraf signifikasi 5%. Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut : (1) Ada pengaruh latihan Softtoss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011 dengan thitung yang diperoleh = 8,7286 > ttabel = 1,720. (2) Ada pengaruh latihan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011 dengan thitung yang diperoleh = 8,3353 > ttabel = 1,720. (3) Latihan soft toss ball lebih baik pengaruhnya daripada latihan T-ball terhadap keterampilan memukul bola softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011, dengan persentase peningkatannya adalah K1 (latihan soft toss ball) sebesar 20,41% lebih besar daripada K2 (latihan T-ball) sebesar 15,80%. Kata Kunci : metode latihan, memukul bola, softtoss ball, t-ball, softball
v
commit to user
ABSTRACT Nurul Hidayah S. METHOD OF EXERCISE EFFECT BEAT THE BALL AND T-BALL SOFT TOSS BAL SKILLS TO STRIKE THE BALL GAME FOR MAN PLAYER CLUB SOFTBALL GIANT OF SOLO 2011. Thesis. Surakarta: Fakulty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March, in October 2011. The purpose of this study was to: (1) to determine the effects of exercise there Softtoss Ball hit the ball to hit the ball in a game of skill for players digilib.uns.ac.id club softball perpustakaan.uns.ac.id Softball Giant son of Solo in 2011.(2) To determine the influence of batting practice balls there with T-ball to hit the ball in a game of skill for man players club softball softball Giant of Solo in 2011. (3) To find out what the effects of exercise are better to hit the ball with Softtoss Ball and T-Ball to hit the ball in a game of skill for man players club softball Softabll Giant of Solo in 2011. In accordance with the purpose of research, this study uses an experimental method to design a pretest-posttest design. The subjek of this study was the man player of Solo Giant Softball in 2011, amounting to 40 people. Techniques of data collection is done by testing Batting Elrod. Technical analysis of the data with the formula t-test with a significance level of 5%. The study produced of following conclusion: (1) There is the influence of exercise Softtoss Ball to hit the ball in a game of skill for man player club softball softball Giant of Solo in 2011 with tcount obtained = 8.72896 > Ttable = 1.720. (2) There is the influence of T-ball practice the skill to hit the ball in a softball game for the club softball man player Giant of Solo in 2011 with tcount obtained = 8.3353 > Ttable = 1.720. (3) Exercise ball soft toss in better than exercise its influence on T-ball skills for a man player hits the ball club’s softball softball Giant of Solo in 2011, with the percentage increase is K1 (exercise ball soft toss) was 20,41% greater than K2 (TBall practice) of 15.80%. Keywords : Kata Kunci : method of exercise, beat the ball, softtoss ball, t-ball, softball
vi
commit to user
MOTTO
Strunggle in life ... life must be strong for the winner and glory (Me) Allah SWT pendukung nomor satu dalam hidupku,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sampai kapanpun jika mau berusaha pasti kita akan mendapatkan tujuan itu ( Penulis )
vii
commit to user
PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karya ini kupersembahkan kepada : 1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya 2. Bapak dan Ibu ku tercinta, terima kasih untuk semuanya. 3. Kakak, adik serta keponakanku teresayang. 4. Seseorang yang selalu sabar dan selalu sayang. 5. Bapak Islahuzaman N.S.Pd. M.or atas segala bantuannya. 6. Orang-orang supportnya.
viii
commit to user
disekitarku,
makasih
atas
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitankesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta 3. Ketua Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta 4. Bapak Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes selaku Pembimbing I 5. Bapak Drs. Sukono, selaku Pembimbing II 6. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun disadari dalam skripsi ini masih ada kekurangan, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Surakarta,
Oktober 2009 Penulis
ix
commit to user
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ v HALAMAN MOTTO ................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
viii
DAFTAR ISI
..........................................................................................
x
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xv
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN..............................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................
4
C. Pembatasan Masalah ....................................................
4
D. Perumusan Masalah .....................................................
5
E. Tujuan Penelitian .........................................................
5
F. Manfaat Penelitian .......................................................
5
LANDASAN TEORI ........................................................
7
A. Tinjauan Pustaka ..........................................................
7
1. Sejarah dan Permainan Softball ..............................
7
2. Teknik Dasar Softball .............................................
9
3. Keterampilan Memukul Bola Softball .....................
10
4. Latihan Memukul Bola Soft Toss Ball ......................
17
5. Latihan Memukul Bola T- Ball ..............................
19
6. Latihan .................................................................
20
B. Kerangka Pemikiran .....................................................
27
x
commit to user
1. Latihan Memukul Bola Dengan Soft Toss Ball dan T- Ball ...................................................................
27
2. Keuntungan dan Kelemahan Latihan Memukul Soft Toss Ball dan T- Ball ..............................................
28
3. Perbedaan Latihan Memukul Soft Toss Ball dan TBall .......................................................................
30
perpustakaan.uns.ac.idC. Perumusan Hipotesis .................................................... digilib.uns.ac.id 31 BAB III.
BAB IV.
METODOLOGI PENELITIAN .........................................
32
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................
32
1. Tempat Penelitian ..................................................
32
2. Waktu Penelitian ....................................................
32
B. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian ....................
32
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................
33
D. Metode dan Rancangan Penelitian .................................
33
E. Teknik Analisis Data ....................................................
35
1. Reliabilitas Tes ......................................................
35
2. Uji Persyaratan .......................................................
35
a. Uji Normalitas ....................................................
35
b. Uji Homogenitas ................................................
36
3. Uji Perbedaan ........................................................
36
HASIL PENELITIAN .......................................................
38
A. Deskripsi Data .............................................................
38
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data .............................
39
1. Uji Normalitas ........................................................
40
2. Uji Homogenitas .....................................................
40
C. Pengujian Hipotesis .....................................................
41
1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan .................
41
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan .................
42
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ..................................
44
1. Perbedaan Pengaruh Metode Memukul Bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap Keterampilan
xi
commit to user
Memukul Bola Dalam Permainan Softball bagi Pemain Putra Klub Softball Gian Solo Tahun 2011 ..
44
2. Metode Latihan Memukul Bola dengan Soft Toss Ball Memberikan Pengaruh yang lebih baik terhadap Keterampilan Memukul bola dalam permainan Softball bagi Pemain Putra Klub Softball Gian Solo
perpustakaan.uns.ac.id BAB V.
digilib.uns.ac.id Tahun 2011 ............................................................ 46
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .........................
47
A. Simpulan .....................................................................
47
B. Implikasi ......................................................................
47
C. Saran ...........................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
49
LAMPIRAN
xii
commit to user
DAFTAR TABEL Tabel 1. 2.
Halaman Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Latihan Memukul Bola Softball Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2. ..........................
38
Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas.....................................................
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3.
Tabel Range Kategori Reliabilitas. .................................................
39
4.
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data...........................................
40
5.
Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data. ......................................
41
6.
Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 ..................................................................................
41
Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 ..................................................................................
42
Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2. ...............................................................................
43
Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. ...........................................................................
43
Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Latihan Keterampilan Memukul Bola Softball antara Kelompok 1 dan kelompok 2.............................................................................
44
7. 8. 9. 10.
xiii
commit to user
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.
Teknik memukul dalam softball.....................................................
10
2.
Sikap Awal Pemukul .....................................................................
11
3.
Posisi Berdiri Terbuka ..................................................................
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Posisi Berdiri Tertutup .................................................................. 13 5.
Posisi Berdiri Paralel ....................................................................
13
6.
Bagian Tongkat Pemukul Softball..................................................
14
7.
Cara Memegang Long Grip ...........................................................
15
8.
Cara Memegang Choking Up ........................................................
16
9.
Gerakan Ayunan Pemukul ............................................................
16
10.
Gerakan Lanjutan (Follow Through) .............................................
17
xiv
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Program Latihan ............................
51
2.
Program Latihan Keterampilan Memukul Metode Softtoss Ball dan T-Ball ..........................................................................................
54
3. Data hasil tes awal keterampilan memukul bola soft ball (Elrod perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Batting).........................................................................................
58
Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo Tahun 2011. .................................................................
60
Data hasil tes awal keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo Tahun 2011 berdasarkan urutan rangking. .........................................................
61
Pemasangan subyek penelitian berdasarkan hasil tes awal keterampilan memukul bola softball...............................................
62
Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola softball pada kelompok 1 (kelompok latihan soft toss ball). .....
63
8.
Uji Reliabilitas .............................................................................
65
9.
Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors...............................
71
10.
Uji Homogenitas ...........................................................................
73
11.
Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1 dan kelompok 2. ..................................................................................
75
Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1. ..................................................................................
77
Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 1 dan kelompok 2. ..................................................................................
79
Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir keterampilan memukul bola soft ball pada kelompok 2. ..................................................................................
81
Foto-foto latihan ...........................................................................
84
4.
5.
6. 7.
12.
13.
14.
15.
xv
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Permaianan Softball
yang digemari dikalangan remaja maupun umum serta
adanya tuntutan prestasi yang setinggi-tingginya dan banyaknya kejuaraan di tingkat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daerah maupun nasional bahkan sekarang-sekarang ini sudah sering diadakan kejuaraan Softball
antar klub se-Asean untuk seleksi yang digunakan dalam
kejuaraan Sea Games pada tahun 2010 kemarin di Malaysia, yang bermula dari adanya turnamen atau kejuaranan antar klub lalu dipilih atau disaring pemain-pemain yang terbaik dari masing-masing klub tersebut untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan Softball se-Asean. Maka di perlukan adanya pembinaan yang sebaikbaiknya yang di lakukan sejak usia dini, pembinaan tersebut di mulai dari sekolahsekolah yang yang masuk dalam kurikulum sebagai salah satu cabang olahraga pilihan ekstrakurikuler. Pembinaan yang dilakukan di sekolah sejak usia dini ini sangat mendukung karena usia sekolah atau usia dini merupakan usia dalam masa perkembangan jasmani dan rohani yang membutuhkan rangsangan berupa gerak , sehingga saat yang tepat untuk mendapat pembinaan. Tahap-tahap awal dalam melakukan pembinaan lebih di tekankan pada penguasaan teknik dasar, karena dalam permainan Softball
sangat di butuhkan
untuk mengembangkan mutu dari permainan dan untuk dapat memenangkan permainan dalam suatu pertandingan atau turnamen. Sehubungan dengan hal tersebut, setiap cabang olahraga khususnya Softball
harus mengoptimalkan semua usaha
pembinaan sehingga dalam proses pembelajarannya maupun latihannya diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam mencapai dan meningkatkan prestasi. Tehnik-tehnik dasar penguasaan dalam permainan Softball
itu antara lain
berupa melambungkan bola, melempar bola (throwing), menangkap bola (catching), memukul bola (batting), pelari base (base running) dan meluncur (sliding). Diantara teknik-teknik dasar di atas tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah memukul (batting), karena memukul bola yang paling utama dalam offensive. Dalam buku petunjuk lengkap Softball dan base ball disebutkan bahwa keterampilan 1
commit to user
2
yang satu ini memukul (batting) merupakan senjata offensive yang paling ampuh atau yang paling utama untuk mendapatkan atau mencetak point bagi seseorang maupun satu regu, pentingnya metode latihan memukul bola jangan dianggap remeh. Hal ini disebabkan karena setiap pemain harus mengembangkan keterampilan dalam memukul, supaya dapat memberikan point saat melakukan pukulan dan memacu semangat pemain lain untuk berusaha lebih baik lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Disamping pemainnya yang harus memiliki atau menguasai keterampilan teknik dasar dalam permainan Softball
juga memiliki kemampuan fisik, taktik dan
juga mental yang baik. Teknik memukul yang baik dan benar dapat menghasilkan pukulan yang dapat diarahkan ke daerah lawan yang kosong dan tidak dapat di tangkap atau di terima lawan. Bahkan hasil pukulan dapat langsung keluar pagar bagian belakang (homerun), apabila ini terjadi akan menghasilkan home run atau pemain dapat berlari menuju base sampai ke home base tanpa dapat di matikan atau jalan bebas dan berhak memperoleh nilai 1. Oleh karena itu, bahwa memukul merupakan faktor penting, karena hasil pukulan akan menentukan apakah seorang pemukul akan berhasil mencapai base atau tidak. Hasil pukulan jugalah yang menentukan apakah pelari di base atau pukulan itu sendiri dapat memberikan nilai atau tidak. Itulah sebagian dari tujuan memukul. Dalam latihan untuk meningkatkan keterampilan teknik memukul bola, dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti yang di kemukakan oleh A. Sarumpaet, dan kawan-kawan (1992 : 190-191 ) yaitu “ 1) Memukul bola pada tonggak (T-ball), 2) Memukul bola bergerak , 3) memukul bola ayunan dari picther.” Latihan memukul bola pada tonggak(T-ball) merupakan metode latihan memukul dengan cara bola di letakkan di atasa tonggak, kemudian pemain memukul bola tersebut. Dan latihan memukul bola bergerak atau Soft Toss Ball yang di gunakan adalah dengan latihan memukul bola yang di lambungkan oleh teman dari arah depan dengan jarak 4 sampai 5 meter kemudian pemain memukul bola saat bola datang,
rata-rata ketinggian kurang lebih setinggi pinggang pemain tersebut.
Sedangkan latihan memukul bola ayunan picther atau picthed ball yaitu latihan memukul yang di lakukan dengan bola dilempar dari picther sesungguhnya dengan
commit to user
3
jarak permainan yang sebenarnya ke arah pemukul lalu pemukul tersebut memukul bola hasil lemparan. Ketiga macam metode latihan memukul bola ini mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan Softball. Setelah diketahuinya adanya jenis latihan memukul dan atas dasar pentingnya penelitian ini terhadap peningkatan prestasi olahraga, serta ketepatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pemakaian salah satu jenis dan meningkatkan prestasi keterampilan memukul dalam permainan base ball. Dengan adanya ketiga macam metode latihan teknik memukul bola tersebut, dalam penelitian ini diambil dua metode latihan untuk dibandingkan, yaitu latihan Soft Toss Ball dan T-Ball pada pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. Penelitian ini akan diterapkan bagi pemain putra klub Softball Giant Solo tahun 2011. Pemain putra klub Softball Giant Solo adalah sampel yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab permasalahan yang muncul dalam penelitian. Salah satu sisi yang menarik dari pemain putra klub Softball Giant Solo yaitu, keterampilan memukul bola dalam permainan Softball masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari masih seringnya pemain melakukan kesalahan mendasar dalam memukul bola, dimana bola dalam keadaan strike yaitu bola yang seharusnya dipukul malah diabaikan yaitu mencapai 12 orang atau sekitar 30%, sedang bola foult malah dipukul, sehingga pukulan yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu para pemain kurang bisa membagi kekuatan pada saat memukul bola khususnya saat bertanding, dimana seringkali karena pemain pemain kurang rileks atau gugup yang berjumlah 15 orang atau 37,5%. Ini terbukti dari pengamatan dan hasil evaluasi tim pelatih pada saat mengikuti Pra PON dan Kejuaraan Senior di Jakarta tahun 2007, banyak pemain Giant Putra Solo lemah dalam memukul bola. Begitu juga saat mengikuti Liga Partha di Jogjakarta yang baru berakhir bulan juni kemarin, pemain klub Softball
Giant Solo juga masih mengalami kekurangan dalam
memukul, baik saat mengambil keputusan atau stimulus dan timming saat datangnya bola. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian yang membandingkan antara pengaruh dua macam latihan memukul
commit to user
4
dengan judul : “Pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan TBall terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011”.
B. Identifiasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah
perpustakaan.uns.ac.id
yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berkut :
digilib.uns.ac.id
1. Karena ada tiga latihan memukul bola yang sering dilakukan dalam latihan memukul bola dalam permainan Softball yaitu dengan T-Ball, Pitched Ball dan Soft Toss Ball, serta memukul adalah bagian dari olahraga Softball yang paling penting. 2. Hasil penelitian ini dapat sebagai petunjuk untuk menerapkan metode latihan yang efisien dan efektif dalam meningkatkan prestasi keterampilan memukul. 3. Pemain Softball
harus dapat menguasai teknik memukul bola yang baik agar
dapat meningkatkan prestasinya. 4. Menurut pengamatan peneliti, penelitian tentang perbandingan metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball belum pernah dilakukan.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan Softball pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. 2. Latihan memukul bola dengan T-Ball untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan Softball pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. 3. Mana yang lebih baik antara latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball pemain putra klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011.
commit to user
bagi
5
D. Perumusan Masalah Dari uraian tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball
bagi pemain putra klub
Softball Giant Solo Tahun 2011?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Adakah pengaruh metode latihan memukul bola dengan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011? 3. Manakah yang lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011 2. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan memukul bola dengan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. 3. Untuk mengetahui manakah yang paling berpengaruh antara metode latihan memukul bola dengan Soft Toss Ball dan T-Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011.
F. Manfaat Penelitian Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas, diharapkan penelitian ini memberi manfaat antara lain:
commit to user
6
1. Memberikan sumbangan bagi penelitian di cabang olahraga Softball , khususnya penelitian tentang teknik memukul bola pada pemain putra klub Softball Giant Solo tahun 2011. 2. Sebagai informasi dan masukan bagi pelatih Klub Soffball Giant Solo dan klub Softball yang lain untuk dapat meningkatkan keterampilan memukul bola para pemain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Bagi pemain putra klub Giant Solo, dapat di gunakan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan memukul bola.
commit to user
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Sejarah dan Permainan Softball Permainan Softball atau Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diciptakan di Gedung olah raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois 16
September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock. Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol. Melihat perkembangan Softball
sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball
hanya berkembang di Jakarta,
Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan Softball
di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Base ball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi Softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggara-
7
commit to user
8
kan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Softball adalah permainan yang termasuk dalam kelompok bola pukul, yang dimainkan oleh sembilan orang sebagai regu pemukul (offensive) dan sembilan orang sebagai regu penjaga (diffensive). Cara bermain atau permainanya adalah dengan pemukul (bat) dan si pemukul memukul bola yang dilemparkan
perpustakaan.uns.ac.id oleh pitcher sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lama permainan digilib.uns.ac.id adalah tujuh inning yaitu masing-masing regu mendapat giiran tujuh kali menjadi regu pemukul (offensive) dan tujuh kali menjadi regu penjaga (diffensive). Regu pemukul menjadi penjaga setelah tiga kali mati, kesembilan orang regu penjaga tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Adapun tugas-tugas dari masing-masing penjaga tersebut adalah : a. Posisi satu adalah picther, bertugas melambungkan bola. b. Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari picther dan menjaga home base . c. Posisi tiga adalah first base , bertugas menjaga base satu. d. Posisi empat adalah second base , bertugas menjaga antara base satu dan dua. e. Posisi lima adalah shortstop, base , bertugas menjaga antara base dua dan tiga f. Posisi enam adalah trihd base , bertugas menjaga base tiga g. Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar(out fielder bagian kiri) h. Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian tengah i. Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian kanan. Untuk menjadi pemain yang baik tentunya harus menguasai teknik dasar yang ada dalam permainan tersebut selain mempunyai fisik yang baik dan mental yang baik.
commit to user
9
2. Teknik Dasar Permainan Softball Di dalam situasi bermain sangat penting keterampilan-keterampilan khusus yang harus dikuasai untuk dapat bermain dengan baik. Keterampilan ini merupakan kecakapan yang dapat diperoleh dari penguasaan teknik dasar yang ada dalam permainan olahraga tersebut. Begitu juga dalam permainan base ball teknik dasar yang ada perlu dipelajari dengan baik karena nantinya berkaitan erat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Untuk dapat menjadi pemain Softball
yang baik, teknik dasar harus
dikuasai dengan baik dan benar menurut. Arma Abdoelah, Msc (1981:464-465), sebagai berikut : a. Melambungkan Bola Yaitu cara menyajikan bola ke suatu sasaran yang telah ditentukan, yang akan dipukul oleh pemukul (batter) sebagai lawan atau penyerang. b. Melempar Bola (Throwing) Melempar harus dilakukan dengan cara yang tepat dan cepat yang ditujukan kepada teman, untuk mematikan pelari yang menuju base atau menahan lajunya pelari. Jenis lemparan yang ada dan biasa ada tiga macam yaitu lemparan atas, lemparan samping, dan lemparan bawah. c. Menangkap Bola (Catching) Menangkap adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan memakai glove, baik itu menangkap bola dari hasil pukulan lawan maupun lemparan dari teman dengan tujuan untuk mematahkan serangan lawan atau mematikan pelari. d. Memukul Bola (Batting) Memukul bola dilakukan untuk menyerang. Pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher bertujuan untuk memperoleh nilai dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain (base runner) untuk mencapai base berikutnya. e. Pelari (Runner) Setelah memukul, pemukul diharuskan untuk berlari menuju base dan sedapat mungkin untuk mencetak point atau menyumbangkan angka bagi regunya. f. Meluncur (Sliding) Meluncur merupakan suatu gerakan meluncurkan badan untuk mencapai base yang dituju. Meluncur dilakukan untuk mengurangi kecepatan laju lari agar dapat tepat berhenti pada base dan menghindari sentuhan atau nge-tag bola dari lawan sehingga selamat mencapai base yang dituju.
commit to user
10
3. Keterampilan Memukul Bola Softball a. Pengertian Teknik Memukul Teknik memukul bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola base ball yang erat kaitannya dengan taktik dan strategi dalam penyerangan. Menurut Parno (1992 : 54) bahwa, ”Teknik memukul bola merupakan salah satu teknik dalam base ball yang dilakukan oleh regu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher.”
Perlunya bagi seorang pemain penyerang menguasai teknik memukul ini karena dalam upaya memperoleh nilai dan menyelamatkan dirinya atau membantu pelari lain untuk mencapai base berikutnya. Oleh karena itu penguasaan teknik memukul bola bagi seorang pemain khususnya bagi regu penyerang perlu dikuasai dengan baik dan benar. Karena dalam memukul bola tidak semudah yang dibayangkan. Bola yang dipukul harus bola yang melewati strike zone, atau dengan ketinggian setinggi lutut sampai dada pemukul. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 1 di bawah ini :
. Gambar 1 Teknik memukul dalam softball Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168) b. Teknik Dasar Memukul Bola Teknik memukul bola dapat menyenangkan apabila pemain telah dapat mengembangkan dengan baik, sebaiknya dapat menimbulkan rasa
commit to user
11
frustasi tidak dapat melakukan pukulan dengan baik. Oleh karena itu teknik memukul bola perlu dilatih dan di kembangkan bagi pemain. Dalam melakukan teknik memukul bola, perlu memperhatikan beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh A. Sarumpet, dan kawan-kawan (1992 :167) bahwa, “untuk melakukan pukulan terhadap bola, perlu memperhatikan beberapa prinsip : seperti memegang bat, sikap kaki, posisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id badan, gerakan kaki dan ayunan lengan, posisi bat serta gerak lanjut (follow through)” Sedangkan Parno ( 1992 : 59- 62 ) bahwa ,”untuk memukul bola perlu memperhatikan sikap awal, cara memegang pemukul dan ayunan (swing)”. Berdasarkan dua pendapat tersebut, apabila diperhatikan dalam permainan saat memukul bola pemain harus benar-benar memperhatikan sikap awal, pegangan pada pemukul, gerakan ayunan pemukul dan gerak lanjut. c. Sikap Awal Sikap awal yang dimaksudkan disini adalah sikap posisi kaki saat berada di daerah kotak pemukul (batter’s box). Posisi pemukul (batter) berdiri pada kedua kaki berada dalam batter’s box selebar bahu, lutut sedikit bengkok sehingga badan turun. Posisi badan rileks,dengan posisi kepala dan pandangan ke arah picther. Dalam pelaksanaanya, sikap awal ini terbagi atas tiga cara seperti yang dijelaskan oleh Parno ( 1992 : 56 ) yaitu, “Sikap awal ada tiga bentuk yang dapat dilakukan,antara lain : Open stance, Close stance dan Square stance
Gambar 2. Sikap Awal Pemukul (A. Sarumpet dan kawan-kawan, 1992:168)
commit to user
12
d. Posisi Berdiri Terbuka (Open Stance) Posisi berdiri pada saat memukul dengan posisi open stance atau posisi terbuka maksudnya pemukul berdiri dengan kaki depan mengarah keluar dari garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate Parno, (1992 :56 ). Dengan posisi berdiri terbuka saat memukul bola ini, mempunyai tujuan agar bola yang dipukul menuju ke arah posisi lapangan antara base dua dan base
perpustakaan.uns.ac.id
tiga. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 2 berikut.
digilib.uns.ac.id
Gambar 3. Posisi Berdiri Terbuka ( Parno, 1992 :56 ) e. Close Stance Untuk posisi berdiri Close Stance atau memposisi berdiri tertutup meksudnya pemukul berdiri dengan kaki depan mengarahkan ke dalam terhadap garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate. Pada posisi berdiri tertutup untuk mempunyai tujuan agar bola hasil pukulan mengarah pada sasaran antara base
dua dan base
diperhatikan dalam gambar 3 di bawah ini.
commit to user
satu. Untuk jelasnya dapat
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4. Posisi Berdiri Tertutup ( Parno, 1992 :56 )
f. Square Stance Pada posisi berdiri square stance atau posisi sejajar maksudnya pemukul berdiri dengan sikap yang wajar, dengan kedua tumit dalam keadaan sejajar dengan garis batter’s box yang berdekatan dengan home plate. Untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 4 pada halaman berikut ini.
Gambar 5. Posisi Berdiri Paralel ( Parno, 1992 :56 )
commit to user
14
g. Pegangan Pada Pemukul Pegangan pada pemukul yang dilakukan saat memukul bola dalam permainan dapat dilakukan dengan cara meletakan tangan dekat dengan bagian bawah pemukul (knob) untuk pukulan dengan gerakan ayunan (swing) penuh dan dengan meletakkan tangan pada bagian akhir dari lilitan pembalut bat (barrel) untuk pukulan tanggung.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Penutup Barrel
Knop
Handel
Gambar 5. Bagian Tongkat Pemukul Softball Menurut Parno (1992 : 60 ) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pegangan terhadap alat pemukul adalah : 1) Bentuk pegangan seperti bersalaman dengan pemukul atau bat. 2) Peganglah
pemukul dengan kedua tangan
bersama-sama saling
berhadapan dan tertutup rapat. 3) Peganglah pemukul erat tetapi mudah digerakkan. 4) Aturlah pegangan pada bagian ujung pemukul (knob) di acungkan keatas. Dalam suatu permainan, pemain harus dapat mengetahui kapan harus menggunakan pegangan penuh dan kapan harus menggunakan pegangan tanggung. Ini dapat diketahui dengan cara memperhatikan kecepatan dari lajunya bola dari picther. Apabila lajunya bola dapat diimbangi dengan gerakan ayunan lengan yang cepat,dapat menggunakan pegangan penuh, sebaliknya
apabila
gerakan
ayunan
lebih
menggunakan pegangan tanggung.
commit to user
lambat
maka sebaiknya
15
Ada dua dasar cara untuk memegang bat atau pemukul Softball yaitu sebagai berikut : 1) Pegangan Long Grip Cara memegang pemukul ini seperti orang bersalaman, semua jari dan ibu jari memegang alat pemukul dengan erat dan rileks. Bagi pemain yang memukul dengan tangan kanan, peganglah pemukul dengan tangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kiri, diletakkan pada ujung pemukul dekat dengan knob, tangan kiri berada di atas tangan kanan. Peganglah pemukul dengan erat tetapi rileks sewajarnya, dengan seluruh jari merapat da terpisah dengan ibu jari berada pada bagian atas. Lihat gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7. Cara Memegang Long Grip (Parno, 1992 : 59) 2) Choking Up (Mengacungkan Pemukul) Dengan pegangan sedikit lebih maju ke tengah pada knob, dengan demikian pemain akan lebih mudah untuk melakukan kontrol. Dengan mengacungkan pemukul akan membantu pemain memiliki kekuatan, kecepatan dan ketepatan untuk mengayunkan pemukul. Dengan demikian dapat mengontrol dan memelihara keseimbangan dengan ukuran dan berat yang ideal. Lihat gambar 8 di bawah ini.
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Gambar 8. Cara Memegang Choking Up (Parno, 1992 : 60)
h. Gerakan Ayunan Pemukul Gerakan ayunan memukul ini dilakukan dengan menggerakan pemukul ke arah bola ke depan. Gerakan dimulai dari gerakan melangkahkan kaki kiri ke depan, lengan mengayun mendatar setinggi pinggang dan diikuti gerakan badan berputar menghadap pitcher. Perkenaan pemukul dengan bola diusahakan didepan kaki kiri, untuk jelasnya dapat diperhatikan dalam gambar 9 pada halaman berikut ini.
Gambar 9. Gerakan Ayunan Pemukul (Sarumpaet dan kawan-kawan, 1992 : 170)
commit to user
17
i. Gerak Lanjutan Setelah melakukan gerakan pukulan dan perkenaan antara pemukul dengan bola didepan kaki kiri, dilanjutkan dengan gerak lanjutan yaitu ayunan lengan semaksimal mungkin sampai habis perputaran pinggang dan badan yang kemudian menjatuhkan pemukul dan dilanjutkan dengan berlari menuju base pertama.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 9. Gerakan Lanjutan (Follow Through) (Sarumpaet dan kawan-kawan, 1992 : 170)
4. Latihan Memukul bola soft toss ball Latihan memukul bola Softtossball ini banyak sekali dilakukan dalam latihan permainan Softball . Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang dilemparkan teman atau pelatih dari depan dengan ketinggian kurang lebih setinggi pinggang. Latihan memukul bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang. Pelaksanaan dari latihan memukul bola Softtossball ini adalah sebagai berikut :
commit to user
18
a. Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 orang atau disesuaikan dengan jumlah alat yang ada. Satu pemain sebagai memukul, satu pemain melemparkan bola dan pemain lainnya mengumpulkan bola dengan cara menangkap bola hasil pukulan. b. Bola dipegang pemain yang bertugas sebagai pelempar. Seorang pemain yang mendapat giliran memukul bola bersiap didekat tanda tempat bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dilemparkan atau home plate dengan memegang pemukul. Kemudian pemain tersebut mengukur ketepatan perkenaan pemukul dengan bola. c. Pemain berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu pemain yang melempar bola dari depan si pemukul bola setinggi pinggang pemukul. Dengan secepat mungkin pemukul mengayunkan bat untuk memukul bola dengan ayunan penuh setelah bola mencapai ketinggian setinggi pinggang. Latihan ini di lakukan 10 kali pukulan kemudian bergiliran dengan pemain yang lain. Dalam melakukan latihan memukul bola softtossball ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Posisi pemukul harus benar- benar berada pada posisi perkenaan antara pemukul dengan bola yang tepat yaitu kurang lebih satu kali lebar telapak tangan dari ujung atas pemukul. b. Gerakan ayunan harus mendatar, tidak boleh ada gerakan mengayun dari bawah keatas karena bola hasil pukulan yang di harapkan harus mendatar bukan melambung. c. Pandangan mata pemukul saat perkenaan harus tertuju pada bola. Dan saat perkenaan pandangan tetap pada titik perkenaan bola dan pemukul tidak pada hasil pukulan. d. Pemukul yang berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu memukul bola dengan ayunan penuh atau power yang lebih seperti longhit,bola yang dipukul harus bola yang masuk dalam stirke zone
commit to user
19
5. Latihan Memukul Bola T- ball Latihan memukul bola yang diletakan diatas tonggak ini atau dikenal pula dengan latihan T-ball. Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang di letakkan diatas tonggak lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike
perpustakaan.uns.ac.id
zone. Jacquie Joseph (Coaching youth Softball : 104 ).
digilib.uns.ac.id
Latihan memukul bola bergerak ini mempunyai tujuan untuk melatih ketepatan ayunan dengan perkenaan bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang juga melatih ketepatan posisi kaki dengan arah bola. Pelaksanaan dari latihan memukul T-ball ini adalah sebagai berikut : a. Pemain dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 orang atau disesuaikan dengan jumlah alat yang ada. Satu pemain menempatkan bola pada tonggak atau tongkat yang di sebut batting tee(t-ball) dan pemain lainya mengumpulkan bola. b. Pemain yang mendapat giliran memukul bola bersiap di dekat home plate dengan memegang pemukul. Kemudian pemain tersebut mengukur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemukul atau masuk daerah strike zone. c. Pemain yang berdiri pada posisi sikap awal memukul bola, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike zone. Latihan ini dilakukan 10 kali pukulan kemudian bergiliran dengan pemain yang lain. Dalam melakukan latihan memukul dengan T-ball ini, ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu : a. Posisi pemukul harus benar-benar berada pada posisi perkenaan antara pemukul dengan bola yang tepat yaitu perkenaan kurang lebih satu kali lebar telapak tangan dari ujung atas pemukul.
commit to user
20
b. Gerakan ayunan harus mendatar, tidak boleh ada gerakan mengayun dari bawah ke atas karena bola hasil pukulan yang diharapkan harus mendatar bukan melambung. c. Pandangan mata pemukul harus selalu tertuju pada bola. Power yang di gunakan tidak terlalu besar hanya impact pada bola serta mengarahkan bola, dan pada saat perkenaan pandangan tetap pada titik perkenaan bola dan tidak pada hasil
perpustakaan.uns.ac.id pukulan.
digilib.uns.ac.id
d. Perkenaan pemukul harus pada titik tengah bola. 6. Latihan Untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar dari pemain, di perlukan suatu latihan yang direncanakan dengan program latihan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip dari latihan. Disamping itu, latihan yang dilakukan juga harus menggunakan metode latihan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Dietrich Harre dalam bukunya Yosef nosseck (1982 :12 ) menyatakan “Latihan adalah suatu proses penyempurnaan olahraga yang diatur dengan prinsip-prinsip yang bersifat ilmiah, khususnya prinsip-prinsip paedagogis. Proses ini direncanakan dan sistematis, meningkatkan kesiapan untuk tampil dari seorang olahragawan atau olahragawati”. Definisi ini dikemukakan oleh Suharno HP (1985 : 7 ) yang memberikan batasan sebagai berikut,”Latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sitematis untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya”.”Sedangkan pengertian latihan menurut Harsono (1988:101)adalah sebagai berikut : Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaanya. Sistematis yang di maksud adalah terencana menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks. Berulang-ulang tujuannya agar gerakan yang sukar menjadi mudah, otomatis dan reflektif pelaksanaanya. Kian hari kian
commit to user
21
bertambah beban maksudnya ialah setiap kali secara periodik setelah tiba saatnya ditambah beban. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan harus direncanakan dengan baik, berkesinambungan , tersusun dan terarah pada tujuan yang ingin di capai. Yang di maksud terencana dan berkesinambungan adalah terencana menurut jadwal ,pola dan sistem tertentu dari yang mudah ke yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sukar atau dari yang sederhana ke yang kompleks. Pelaksanaan latihan dengan penambahan beban harus diperhatikan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan kemampuan individu secara optimal. a. Prinsip – prinsip Dalam usaha-usaha pencapaian suatu tujuan latihan haruslah menganut prinsip-prinsip latihan tertentu, baik secara umum maupun spesialisasi suatu cabang olahraga. Prinsip latihan menurut Bompa (1983:31) adalah sebagai berikut : 1) Principle of multilateral development 2) Principle of specialization 3) Principle of individualization 4) Principle of variety 5) Principle of modelling the training process 6) Principle of progressive increase of load in training Suharno HP. (1985:7) membedakan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut : 1) Prinsip kontinyuitas dalam latihan 2) Kenaikan beban latihan yang teratur 3) Prinsip individuil 4) Prinsip interval 5) Prinsip stress (penekanan) 6) Prinsip spesialisasi (spesifik) Adapun prinsip-prinsip latihan dalam bidang olahraga menurut A. Hamidsyah Noer (1994 : 91 ) adalah sebagai berikut : 1) Latihan yang dilakukan hendaknya diulang-ulang
commit to user
22
2) Latihan yang diberikan harus cukup berat 3) Latihan yang diberikan harus cukup meningkat 4) Latihan harus dilakukan secara teratur 5) Kemampuan berprestasi Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip-prinsip latihan tersebut terdiri dari latihan yang dilakukan harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berulang-ulang, latihan harus cukup berat , prinsip individuil, prinsip interval, dan prinsip spesialisasi 1) Prinsip Aktif dan Bersungguh-sungguh Dalam Berlatih Didalam latihan perlu timbal balik informasi yang diberikan kepada siswa. Dengan partisipasi aktif dan bersungguh-sungguh maka peneliti akan lebih mudah dalam memberikan materi. Menurut Bompa (1999 : 27) bahwa, :Keikut sertaan aktif adalah hal yang penting untuk memahami tiga faktor dari prinsip ini: lingkup tujuan latihan, dan atlet mandiri dan peran aktif, dan tugas atlet selama melakukan tahap persiapan”. Pelatih perlu mempromosikan pengembangan dengan teliti dan mandiri sampai memimpin dan ahli. Atlet harus merasa bahwa pelatih meningkatkan keterampilan mereka : kemampuan biomotor, dan ciri psikologi, sehingga mereka mengalahkan kesulitan-kesulitan latihan. 2) Prinsip Latihan Bervariasi Prinsip pelatihan jaman kini adalah suatu aktivitas yang menuntut banyak jam pekerjaan dari atlet. Intensitas dan volume latihan apakah secara terus menerus meningkatkan dan latihan apakah diulangi dalam waktu lama. Volume latihan yang tinggi mengharuskan latihan tertentu atau unsur-unsur teknis diulangi. Ini dapat menyebabkan atlet mendorong kearah sifat membosankan dan kebosanan. Dalam rangka mengalahkan kejadian dalam latihan, pelatih pastilah sangat banyak mengetahui dan mempunyai suatu latihan yang besar untuk memungkinkan bentuk kombinasi lainnya.
commit to user
23
3) Prinsip Modeling Model pelatihan, walaupun tidak selalu diorganisir dengan baik dan sering juga memanfaatkan suatu pendekatan acak telah ada sejak tahun 1960. Di dalam istilah umum suatu model adalah suatu tiruan, suatu simulasi suatu kenyataan dibuat dari unsur-unsur spesifik yang mana peristiwa itu orang mengamati atau menyelidiki.
perpustakaan.uns.ac.id usaha
digilib.uns.ac.id
Menurut Bompa (1999 : 40) bahwa, ”model pelatihan adalah pelatih
untuk
mengarahkan
dan
mengorganisir
pelajaran
pelatihannya sedemikian sehingga sasaran hasil, isi dan metode adalah serupa bagi mereka pada suatu kompetisi”. Pelatih mengenal pokok-pokok kompetisi
suatu
hal yang diperlukan
prasyarat dengan
sukses
memperagakan proses pelatihan. Pokok-pokoknya menyangkut struktur, seperti volume, intensitas, kompleksitas, jumlah periode atau game, dan semacamnya
harus
secara
penuh
dipahami.
Persamaan
dengan
perbandingan kontribusi menyangkut sistem anaerobik dan aerobik untuk suatu olahraga menjadi arti penting modal untuk pemahaman aspek dan kebutuhan harus ditekankan dalam pelatihan. Berikut ini adalah langkah kesimpulan ketika pelatih berdasarkan pada pengamatan memutuskan unsur-unsur tentang pelatihan harus ditahan, apakah sedang berkurang. Di dalam langkah berikutnya pelatih memperkenalkan (1) unsur-unsur kualitatif, yang mengacu pada intensitas pelatihan, teknis, rencana dan aspek, (2) psikologis komponen kuantitatif, mengenai volume pelatihan, jangka waktu dan jumlah pengulangan yang diperlukan otomatis unsur kualitatif yang baru berdasarkan pada penambahan. Yang baru adalah pelatih merinci dan mencoba untuk menyempurnakan kedua-duanya dengan model kuantitatif kualitatif. b. Komponen-Komponen Latihan Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan seorang atlet, akan mengarah pada sejumlah perubahan yang bersifat otomatis, fisiolagis,
commit to user
24
biokimia dan kejiwaan. Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh dan jumlah pengulangan (volume), beban dan kecepatan intensitas, serta frekuensi penampilan (densitas). Apabila seorang pelatih merencanakan suatu latihan yang dinamis, maka harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi komponen latihan tersebut di atas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Semua komponen dibuat sedemikian dalam berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik fungsional dan ciri kejiwaan dari cabang olahraga yang dipelajari. Sepanjang fase latihan, pelatih harus menentukan tujuan latihan secara pasti, komponen mana yang menjadi tekanan latihan dalam mencapai tujuan penampilannya yang telah direncanakan. Cabang olahraga yang banyak menentukan keterampilan yang tinggi termasuk base ball, maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat diutamakan. Untuk lebih jelasnya komponen-komponen latihan dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut : 1) Volume Latihan Sebagai komponen utama, menurut Bompa (1999 : 80) bahwa ”Volume adalah hal penting prasyarat kuantitatif untuk teknik tinggi, taktis dan pencapaian fisik”. Menurut Andi Suhendro (1999 : 3.17) bahwa, ”volume latihan adalah yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat besarnya suatu rangsang yang dapat ditujukan dalam jumlah repetisi, seri atau set dan panjang jarak yang ditempuh”. Sedangkan repetisi menurut Suharno HP. (1993 : 32) adalah ulangan gerak beberapa kali atlet harus melakukan gerak setiap giliran”. Pengertian seri atau set menurut M. Sajoto (1995 : 34) adalah, ”suatu rangkaian kegiatan dari satu repetisi”. Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari semua cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik dan juga pada cabang olahraga yang menuntut kesempurnaan teknik atau keterampilan taktik. Hanya jumlah pelatihan yang tinggi yang dapat menjamin akumulasi jumlah keterampilan yang diperlukan untuk perbaikan penampilan secara kuantitatif. Perbaikan penampilan seorang atlet merupakan hasil dari
commit to user
25
adanya peningkatan jumlah suatu latihan serta jumlah kerja yang diselesaikan setiap satuan latihan. 2) Intensitas Latihan Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitatif kerja yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id dalam satuan waktu akan lebih tinggi pula intensitasnya.
digilib.uns.ac.id
Menurut Bompa (1999 : 81) bahwa ”Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsangan syaraf yang dilakuakan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan tergantung pada beban kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat diantara ulangannya”. Suharno HP. (1993 : 31) menyatakan, ”intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan pengeluaran energi atlet dalam aktifitas jasmani maupun pertandingan”. Frekuensi latihan adalah jumlah ulangan latihan yang dilakukan dalam jangka waktu satu minggu. Menurut Fox dalam Sajoto (1988 : 209) bahwa, ”frekuensi latihan untuk meningkatkan anaerobik 3 x per minggu cukup efektif”. Dengan latihan yang dilakukan tiga kali seminggu secara teratur kemungkinan sudah menampakkan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan keterampilan dan kondisi fisik. Lamanya latihan adalah sampai seberapa lama latihan yang akan dilakukan, apakah satu minggu, satu bulan atau lebih. Hasil latihan dapat dicapai secara optimal, maka intensitas yang diberikan tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Intensitas suatu latihan yang tidak memadai atau terlalu rendah, maka pengaruh latihan yang ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali. Sebaliknya bila intensitas latihan terlalu tinggi dapat menimbulkan cidera. 3) Densitas Latihan Menurut Bompa (1999 : 91) bahwa ” Densitas adalah frekuensi dimana atlet di tunjukkan
ke suatu rangkaian yang stimuli per unit
waktu”. Menurut Andi Suhendro (1999 : 91) ”Density latihan merupakan ukuran yang menunjukan derajat kepadatan suatu latihan yang dilakukan”.
commit to user
26
Kepadatan mengacu pada hubungan, yang dinyatakan dalam waktu, antara bekerja dan pelatihan fase pemulihan. Kepadatan yang memadai menjamin pelatihan, efesiensi dan mencegah atlet dari kelelahan kritis atau kelelahan yang sangat. Istirahat interval yang direncanakan diantara dua rangsangan, bergantung langsung pada intensitasnya dan lamanya setiap rangsangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang diberikan. Rangsangan diatas tingkat submaksimal menuntut interval istirahat yang relatif lama, dengan maksud untuk memudahkan pemulihan seseorang
dalam
menghadapi
pemulihan
berikutnya.
Sebaliknya
rangsangan pada intensitas rendah membutuhkan sedikit waktu untuk pemulihan, karena tuntutan terhadap organismenya rendah. 4) Kompleksitas Latihan Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk yang dilaksanakan dalam latihan. Kompleksitas dari suatu keterampilan membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam menambah intensitas latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan pada otot, khususnya selama tahap pada koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual terhadap keterampilan yang kompleks, dapat membedakan dengan cepat mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek. Komponen-komponen latihan yang telah disebutkan di atas harus dipahami dan diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Untuk memperoleh hasil latihan yang optimal, komponen-komponen latihan tersebut harus diterapkan dengan baik dan benar. 7) Penelitian yang relevan Penulis dalam pembuatan penelitian ini terinspirsi serta mendapatkan banyak pengetahuan, dan penelitian ini adalah bentuk pengembangan dari penelitianpenelitian sebelumnya yang relevan, diantaranya:
commit to user
27
1) Perbedaan pengaruh latihan Tost Ball dan Pepperhitting terhadap keterampilan memukul bola base ball SMK Bhina Karya Karanganyar 2007 2) Perbedaan Pengaruh latihan memukul bola dengan Pithed Ball dan Soft Toss Ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan base ball bagi pemain klub MSC Solo tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
digilib.uns.ac.id
Memukul adalah merupakan salah satu teknik penyerangan dalam permainan base ball. Oleh karena itu perlu adanya suatu keterampilan yang baik. Karena tujuan dari memukul adalah untuk menyerang lawan agar memperoleh nilai sehingga teraih kemenangan. Disamping itu merupakan usaha seorang pemukul (batter) untuk menyelamatkan diri atau membantu pelari yang lain, untuk bisa mencapai base berikutnya. Dari itulah maka diperlukan beberapa metode latihan memukul yang bisa melatih koordinasi dari pengamatan, pengambilan keputusan untuk memukul, kecepatan dan kekuatan serta gerak reflek yang baik. Metode-metode latihan memukul dalam permainan base ball adalah : 1. Latihan memukul dengan menggunakan alat yaitu batting- tee. 2. Latihan memukul dengan menggunakan satu tangan. 3. Latihan memukul bola ke tanah dengan pemain lain. 4. Memukul bola dengan ayunan lengan lengan keras, untuk hasil yang jauh. 5. Latihan memukul dengan menggunakan sasaran. Beberapa metode-metode latihan yang lain diantaranya sebagai berikut : 1. Latihan memukul bola dilambungkan ke atas dengan pelan. 2. Latihan memukul dengan salah satu kaki ditekuk. 3. Latihan memukul bola dengan bola ditaruh di atas sebuah alat yaitu batting-tee. 4. Latihan memukul lemparan pendek. 5. Latihan pukulan cepat. 1. Latihan Memukul Bola Dengan Soft Toss Ball dan T- Ball Latihan memukul bola Softtossball ini banyak sekali dilakukan dalam latihan permainan Softball . Bentuk latiahan ini adalah dengan cara memukul bola
commit to user
28
yang dilemparkan teman atau pelatih dari depan dengan ketinggian kurang lebih setinggi pinggang dengan jarak antara 4-5 meter. Tujuan latihan memukul bola ini, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang. Adapun maksud dari penelitian ini adalah : salah seorang melemparkan bola dan pemukul bersiap-siap untuk memukul bola yang dilemparkan dari arah
perpustakaan.uns.ac.id depan. Penjaga berdiri 20 feet dari pemukul. Pemukul memukuldigilib.uns.ac.id bola yang diarahkan penjaga kemudian penjaga tersebut kembali dilemparkan. Kemudian bergantian posisi, yang tadinya menjadi pemukul kemudian menjadi penjaga begitu pula sebaliknya. latihan memukul bola yang diletakan diatas tonggak ini atau dikenal pula dengan latihan T-ball. Bentuk latihan ini adalah dengan cara memukul bola yang di letakkan diatas tonggak lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendahnya pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike zone. Latihan memukul bola bergerak ini mempunyai tujuan untuk melatih ketepatan ayunan dengan perkenaan bola, melatih pandangan mata saat memukul harus tertuju pada bola dan membiasakan gerakan ayunan yang dilakukan harus mendatar setinggi pinggang juga melatih ketepatan posisi kaki dengan arah bola 2. Keuntungan dan Kelemahan Latihan Memukul Soft toss ball dan T-ball a. Keuntungan latihan memukul bola softtoss ball Dalam pelaksanaan latihan memukul bola yang dilemparkan dari depan oleh teman ini memiliki keuntungan sebagai berikut : 1) Pemain akan terbiasa dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola. 2) Ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang. 3) Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik. 4) Perkenaan pemukul dan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar.
commit to user
29
b. Kelemahan dari latihan memukul bola softtoss ball diantaranya : 1) Pemain akan kesulitan menyesuaikan diri dengan bola picthing yang sesungguhnya. 2) Pemain akan kesulitan membaca kapan datangnya bola (timeming) sehingga pukulan tidak impact. 3) Pergerakan posisi kaki dan badan pemukul tidak dapat disesuaikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id titik bola.
digilib.uns.ac.id
4) Pemain tidak terbiasa dengan arah dari lajunya bola hasil lemparan pitcher. c. Keuntungan dan kelemahan latihan memukul T-ball Dalam pelaksanaan latihan memukul bola T-ball ini memiliki keuntungan sebagai berikut: 1) Pemain akan terbiasa dengan posisi antara bola dengan daerah strikezone. 2) Ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang pemukul. 3) Pemukul bisa mengatur arah bola yang akan dipukul ke sasaran 4) Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik. 5) Perkenaan pemukul dan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar dan terarah. Sedangkan untuk kelemahan dari metode latihan T-ball diantaranya : 1) Pemain akan kesulitan untuk mengontrol bola pada bola picthing yang sesungguhnya. 2) Tidak ada variasi bola karena bola tidak bergerak. 3) Pemain akan
kesulitan membaca kapan datangnya bola (timeming)
sehingga pukulan tidak impact 4) Pemain terbiasa dengan satu titik perkenaan bola karena berada pada satu tempat. 5) Bagi pemain pemula mendapatkan kesulitan dalam memukul bola, karena jarak lemparan sesuai saat prtandingan dan kecepatan lemparan bola maksimal.
commit to user
30
3. Perbedaan Latihan Memukul Bola Soft toss ball dan T-ball Latihan memukul bola Softball yang dilakukan dengan soft toss ball latihan memukul bola bergerak yang diumpan dari teman atau pelatih dengan jarak 4-5 meter dengan lemparan menyerupai lemparan pitcher tapi dengan kecepatan bola hasil lemparan tidak terlalu maksimal. Sedangkan T-ball merupakan latihan memukul bola yang dilakukan dengan memukul bola yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diletakkan di atas tonggak atau alat lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan
bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendah dan arah bola antara inside outside dan center. Pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain, lalu mengayun dan memukul bola dari arah atas masuk strike zone. Dalam pelaksanaan latihan memukul bola dengan soft toss ball ini, memiliki keuntungan ; pemain akan dapat menyesuaikan dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola, ayunan lengan pemukul akan terbiasa menyesuaikan dengan ketinggian datangnya bola Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik., pemain akan lebih terbiasa dengan posisi bola yang datangnya bervariasi arah atau titiknya, pergerakan posisi kaki atau badan pemukul dapat disesuaikan dengan titik bola. Kerugian atau kelemahan dari metode latihan ini yaitu ; pemain akan lebih sulit mencapai titik perkenaan yang tepat karena bolanya dalam keadaan bergerak, pemain harus benar-benar memiliki perasaan yang tepat kapan harus bergerak mengayun pemukul untuk memukul bola yang masuk strike zone, konsentrasi pemain dapat terpecah antara gerakan mengayun dan letak atau posisi bola. Dalam pelaksanaan latihan memukul bola di atas tonggak ini, memiliki keuntungan ; pemain akan terbiasa dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola, ayunan lengan pemukul akan terbiasa mendatar setinggi pinggang, pandangan mata akan lebih terfokus pada satu titik dan perkenaan pemukul dengan bola akan lebih tepat pada bidang perkenaan yang dapat menghasilkan pukulan yang benar. Sedangkan kerugian atau kelemahan dari metode latihan ini yaitu ; pemain terbiasa dengan satu titik bola karena bola berada pada satu tempat, pemain akan terbiasa dengan gerakan yang monoton tanpa adanya variasi gerakan
commit to user
31
atau penyesuai dengan arah bola dari pitcher, pemain tidak terbiasa dengan arah dari lajunya bola hasil lemparan. Memperhatikan kebaikan dan kelemahan metode tersebut, latihan memukul bola soft toss ball disamping menekankan kekuatan dan ketepatan gerakan ayunan lengan pemukul juga dapat melatih ketepatan posisi kaki dan ketinggian bola saat memukul, sehingga pemukul dapat beradaptasi dengan bola
perpustakaan.uns.ac.id hasil lemparan dari pitcher. Sedangkan latihan memukul bola digilib.uns.ac.id T-ball lebih terfokus pada titik perkenaan dan gerakan ayunan lengan pemukul pada bola
C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011. 2. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011. 3. Lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball daripada latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan Softball bagi pemain klub Softball Giant Putra Solo Tahun 2011.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di lapangan softball Manahan Surakarta. digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juni sampai dengan tanggal 29 Juli 2011, sedangkan jadwal penelitian menyesuaikan.
B. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011 berjumlah 40 orang. 2. Sampel dan samling Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa mewakili populasi (Nursalam dan S. Pariani, 2001). Pada penelitian ini adalah semua pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011 berjumlah 40 orang. Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2003). Pada penelitian ini pengambilan besar sampel ditentukan dengan total sampling. Menurut Sugiyono (2007), total sampling adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu semua semua pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011 berjumlah 40 orang.
32
commit to user
33
3. Variabel Penelitian Sesuai masalah yang diajukan, dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu : a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variael yang mempengaruhi atau variasi penyebab. Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id 1) Latihan memukul bola soft toss ball
digilib.uns.ac.id
2) Latihan memukul bola T-ball b. Variabel Terikat Variabel terikat sama juga dengan variabel tergantung atau variabel akibat, yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan memukul bola dalam permainan softball. Devinisi operasional dari masing-masing variabel penelitian perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda atau kurang tepat.
C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan dilakukan tes dan pengukuran dentan menggunakan Elrod batting test (Johnson, Nelson 1986:306) test untuk memukul bola dari Elrod, test dilakukan dengan cara memukul bola sebanyak 10 kali yang dilempar dari pitcher. D. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian dan Rancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan rancangan pretest-posttest designs. Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan diawali dengan memberikan perlakuan kepada subyek dan diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Rancangan penelitian eksperimen pretest – posttest design dalam penelitian ini yaitu :
commit to user
34
Pretest
KE1
X
Postest
KE2
Y
Postest
OP
Keterangan : OP
= Ordinal Pairing
perpustakaan.uns.ac.id KE1 = Kelompok Eksperimen 1 X
= Latihan soft toss ball
KE2
= Kelompok Eksperimen 2
Y
= Latihan T-ball
digilib.uns.ac.id
Untuk menyeimbangkan kelompok dilakukan dengan cara ordinal pairing berdasarkan hasil tes awal keterampilan memukul, yaitu setelah dilakukan tes awal, kemudian hasil tes awal diranking setelah itu dipisahkan ke dalam kelompok 1 dan kelompok 2 dengan cara ordinal pairing kedua kelompok memiliki keterampilan yang setara atau seimbang. Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
2
4
3
5
6
8
7
9
dan seterusnya
a. Latihan Memukul Soft Toss Ball Latihan memukul bola pitched ball adalah suatu proses latihan dengan cara memukul bola yang dilempar oleh teman atau pelatih dari arah depan dengan jarak 4-5 meter ke daerah pukulan (strike zone) dengan ketinggian antara lutut sampai pinggang pemain.
commit to user
35
b. Latihan Memukul Bola T-ball Latihan memukul bola T-ball adalah suatu proses latihan dengan cara memukul bola yang diletakkan di atas tonggak atau alat lalu dipukul oleh pemain tanpa menggunakan bantuan, bisa dilakukan sendiri dan diatur tinggi rendah dan arah bola antara inside outside dan center. Pukulan rata-rata setinggi pinggang pemain.
perpustakaan.uns.ac.id c. Keterampilan Memukul Bola softball
digilib.uns.ac.id
Keterampilan memukul bola softball merupakan kemampuan seorang pemain softball dalam melakukan teknik pukulan untuk megarahkan bola ke sasaran sesuai dengan tujuannya.
E. Teknik Analisis Data 1. Mencari Reabilitas Menghitung relibilitas tes menggunakan rumus kolerasi Sperman Brown dalam Suharmi Arikunto (1998: 173). r11 =
2xr 1/21/2 (1 + r1/21/2 )
r11
=
relibilitas instrumen
r1/21/2
= indeks
korelasi antara dua belahan instrumen
2. Uji Persyaratan a. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode
Lillioforse dari Sudjana (1996 : 466). Prosedur iji normalitas tersebut sebagai berikut : 1) Pengamatan X1, X2, .......... , Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .......... , Zn dengan mengunakan rumus : Zi = {Xi – X } / SD , dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dari simpangan baku. 2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.
commit to user
36
3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi). 4) Selanjutnya menghitung perbandingan antara nomor subyek 1 dengan subyek n, yaitu : S(Zi) = i/n. 5) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya. 6) Menentukan harga paling besar dari harga-harga mutlak diambil sebagai
perpustakaan.uns.ac.id Lo. Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.
digilib.uns.ac.id
Kriteria : Lo ≤ Ltab : Sampel berasal dari populasi yang distribusi normal. Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Dalam uji homogenitas ( Sutrisno Hadi, 1989 : 386 ), dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Adapun rumus yang digunakan adalah : Fdbvk :dbvk =
SD 2 bs SD 2 kt
Keterangan : Fdbvk : dbvk
= Derajat kebebasan Ki dan K2
SD2bs
= Standar deviasi KE1
2
= Standar deviasi KE2
SD kt 3. Uji Perbedaan
Menghitung perbedaan keterampilan memukul bola baseball dengan menggunakan rumus t-test dari Sutrisno Hadi (1989 : 278), rumus t-test yang digunakan dalam eksperimen yang menggunakan sampel-sampel berkorelasi, yaitu sampel-sampel yang sudah disamakan salah satu variabalnya. Rumus t-test yang digunakan adalah sebagai berikut
t=
Md Sd 2 Nx ( N - 1)
commit to user
37
Keterangan : t
= Nilai perbedaan
Md = Rata-rata selisih antara X1 dan X2 N = Jumlah pasangan Adapun perbedaannya menggunakan derajat kebebasan N – 1 pada taraf signifikasi 5%.
perpustakaan.uns.ac.id Peningkatan prosentasi dari latihan yang dilakukan, dicari digilib.uns.ac.id dengan cara sebagai berikut : Peningkatan prosentasi = Md
Md Mpre - test
= perbedaan dari rata-rata tes akhir dikurangi tes awal.
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengambilan data pada sampel yang telah ditentukan.data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal secara digilib.uns.ac.id keseluruhan, perpustakaan.uns.ac.id kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok dan dilakukan tes akhir pada masing-masing kelompok. Data tersebut kemudian dianalisis dengan statistik,seperti terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : 1. Penyajian Data Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 Tabel 1. Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Latihan Memukul Bola Softball Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2. Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Tes
N
Max
Min
Mean
SD
awal
20
33
13
22,05
4,893
akhir
20
35
22
26,55
3,332
awal
20
30
15
22,15
4,283
akhir
20
32
20
25,65
3,117
Tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes awal keterampilan memukul bola softball pada kelompok 1 memiliki nilai terendah 13 kali, tertinggi 33 kali, rata-rata 22,05. Tes akhir keterampilan memukul bola softball pada kelompok 1 memiliki nilai terendah 22 kali, tertinggi 35 kali, rata-rata 26,55. Sedangkan tabel di atas dapat diketahui pula bahwa hasil tes awal keterampilan memukul bola softball pada kelompok 2 memiliki nilai terendah 15 kali, tertinggi 30 kali, rata-rata 22,15. Tes akhir keterampilan memukul bola softball pada kelompok 2 memiliki nilai terendah 20 kali, tertinggi 32 kali, rata-rata 25,65.
38
commit to user
39
2. Uji Reliabilitas Tes uji reliabilitas hasil latihan memukul bola softball dalam penelitian sebagai berikut : Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas. Tes
Reliabilitas
perpustakaan.uns.ac.id
Awal memukul bola softball
0.86
Akhir Awal memukul bola softball
0.86
Kategori
digilib.uns.ac.id Tinggi Tinggi
Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut menggunakan pedoman table koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono B. (1992: 15) sebagai berikut : Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas. Kategori
Validitas
Reliabilitas
Obyektivitas
Tinggi sekali
0,80 – 1,0
0,90 – 1,0
0,95 – 1,0
Tinggi
0,70 – 0,79
0,80 – 0,89
0,85 – 0,94
Cukup
0,50 – 0,69
0,60 – 0,79
0,70 – 0,84
Kurang
0,30 – 0,49
0,40 – 0,59
0,50 – 0,69
Tidak signifikan
0,00 – 0,29
0,00 – 0,39
0,00 – 0,49
B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
commit to user
40
1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalanya dari data tes awal keterampilan memukul bola softball. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah : Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kelompok
N
Mean
SD
Lhitung
Lt5%
K1
20
22,05
4,893
0,0747
0,190
K2
20
22,15
4,283
0,1160
0,190
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1(K1) diperoleh nilai Lhitung
=
0,0747. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas
penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada data kelompok 1 (K1) termasuk berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 (K2) diperoleh nilai Lhitung
=
0,1160, ternyata juga lebih kecil dari angka batas
penolakan hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 (K2) termasuk berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka perbedaan tersebut disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut :
commit to user
41
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data. Kelompok
N
SD2
K1
20
22,7475
K2
20
F hitung
F t5%
1,3053
2,120
17,4275
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung =
1,3053. Sedangkan dengan db = 19 lawan 19, angka Ft5%= 2,120, ternyata nilai Fhitung = 1,3053 lebih kecil dari Ft
5%
= 2,120. Karena Fhitung < Ftabel5%, maka
hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2) memiliki varians yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji perbedaan terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan anggota pada kedua kelompok tersebut. Sebelum diberi perlakuan berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut: Table 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 Kelompok
N
Mean
K1
20
22,05
K2
20
22,15
commit to user
thitung
Ttabel 5%
0,3838
1,720
42
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,3838 dan ttabel dengan N = 20 , db = 20-1 = 19 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,720. Hal ini menunjukkan bahwa thitung < ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Ho diterima. Hal ini artinya antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan
Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan keterampilan memukul bola softball dengan latihan soft toss ball dan kelompok 2 diberi perlakuan latihan keterampilan memukul bola softball dengan latihan T-ball kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam penelitian ini hasilnya sebagai berikut: a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu : Tabel 7.
Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1
Kelompok 1 (K1)
N
Mean
thitung
Ttabel 5%
Tes awal
20
22,05
8,7286
1,720
Tes akhir
20
26,55
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik ttest kelompok 1 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 8,7286 dan ttabel dengan N = 20, db = 20-1 = 19 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 1,720. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel , sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak. Berdasarkan hal tersebut maka antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang signifikan.
commit to user
43
b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu : Tabel 8.
Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2.
Kelompok 2 (K2)
N
Mean
Tes awal
20
22,15
20
25,65
perpustakaan.uns.ac.id
Tes akhir
thitung
Ttabel 5%
8,3353 digilib.uns.ac.id 1,720
Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 2 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 8,3353 dan ttabel dengan N = 20, db = 20 – 1 = 19 pada taraf signifikansi 5 % sebesar 1,720. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut maka antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 terdapat pebedaan yang signifikan. c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 yaitu : Tabel 9.
Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1 dan Kelompok 2.
Kelompok
N
Mean
K1
20
26,55
K2
20
thitung
Ttabel 5%
2,1628
1,720
25,65
Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 2,1628 dan ttabel dengan N = 20, db = 20 -1 =19 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 1,720. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.
commit to user
44
d. Perbedaan persentase peningkatan Kelompok mana yang memiliki persentase peningkatan yang lebih baik dapat diketahui melalui penghitungan perbedaan persentase peningkatan tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan keterampilan memukul bola softball dalam persen pada kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id Tabel 10.
digilib.uns.ac.id Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Latihan Keterampilan Memukul Bola Softball antara Kelompok 1 dan kelompok 2. Mean
Mean
Mean
Persentase
Pretest
Posttest
Different
Peningkatan
20
22,05
26,55
4,50
20,41%
20
22,15
25,65
3,50
15,80%
Kelompok
N
Kelompok 1 Kelompok 2
Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan hasil latihan keterampilan memukul bola softball diketahui bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan keterampilan memukul bola softball sebesar 20,41%. Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan keterampilan memukul bola softball sebesar 15,80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki persentase peningkatan kemampuan keterampilan memukul bola softball yang lebih besar dari pada kelompok 2.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Memukul Bola dengan Soft Toss Ball dan Tball terhadap Keterampilan Memukul Bola dalam Permainan Softball bagi Pemain Putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberi perlakuan, diperoleh nilai t antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 0,3838
commit to user
45
sedangkan ttabel = 1,720. Ternyata thit < ttabel yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan dalam keadan seimbang atau tidak terdapat perbedaan keterampilan memukul bola softball. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan kelompok 2 berangkat dari titik tolak tingkat keterampilan memukul bola softball yang sama. Apabila setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal ini karena adanya perbedaan perlakuan
perpustakaan.uns.ac.id yang diberikan.
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 diperoleh nilai sebesar = 8,7286 sedangkan ttabel =1,720 ternyata thitung > ttabel5% yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kel;ompok 1. Hal ini artinya, kelompok 1 memiliki peningkatan keterampilan memukul bola softball yang disebabkan oleh latihan keterampilan memukul bola softball yang diberikan, yaitu metode latihan memukul bola dalam permainan softball dengan latihan soft toss ball. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 diperoleh nilai sebesar = 8,3353 sedangkan ttabel = 1,720 ternyata thitung > ttabel5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada kelompok 2. Hal ini artinya, kelompok 2 memiliki peningkatan keterampilan memukul bola softball yang disebabkan oleh latihan keterampilan memukul bola softball yang diberikan, yaitu metode latihan memukul bola dalam permainan softball dengan latihan T- ball. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2,1628 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,720 ternyata thitung > ttabel5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tes akhir pada kelompok 1 dan tes akhir pada kelompok 2. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara metode latihan memukul bola dengan softtoss ball dan T-ball terhadap
commit to user
46
keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo Tahun 2011, dapat diterima kebenaranya. 2. Metode Latihan Memukul Bola dengan Soft Toss Ball Memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap Keterampilan Memukul Bola dalam Permainan Softball bagi Pemain Putra klub Softball Giant Solo Tahun 2011. Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memukul bola softball diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai persentase peningkatan keterampilan memukul bola softball sebesar 20,41%. Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan keterampilan memukul bola softball sebesar 15,80%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, metode latihan memukul bola dengan soft toss ball lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant Putra Solo tahun 2011, dapat diterima kebenarannya. Metode latihan memukul bola dengan soft toss ball memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain. Karena metode latihan memukul bola dengan soft toss ball pemain akan dapat menyesuaikan dengan posisi atau jarak pukul yang pas dengan bola, ayunan lengan pemukul akan terbiasa menyesuaikan dengan ketinggian datangnya bola Pandangan mata akan lebih fokus pada satu titik., pemain akan lebih terbiasa dengan posisi bola yang datangnya bervariasi arah atau titiknya, pergerakan posisi kaki atau badan pemukul dapat disesuaikan dengan titik bola. Memperhatikan kebaikan dan kelemahan metode tersebut, latihan memukul bola soft toss ball disamping menekankan kekuatan dan ketepatan gerakan ayunan lengan pemukul juga dapat melatih ketepatan posisi kaki dan ketinggian bola saat memukul, sehingga pemukul dapat beradaptasi dengan bola hasil lemparan dari pitcher. Sedangkan latihan memukul bola T-ball lebih terfokus pada titik perkenaan dan gerakan ayunan lengan pemukul pada bola
commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ternyata hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011, dengan nilai perhitungan thit sebesar 8,7286 > ttabel sebesar 1,720 dengan taraf signifikasi 5%. 2. Ada pengaruh latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011, dengan nilai perhitungan thit sebesar 8,3353 > ttabel sebesar 1,720 dengan taraf signifikasi 5%. 3. Lebih baik pengaruh latihan memukul bola dengan soft toss ball dari pada latihan memukul bola dengan T-ball terhadap keterampilan memukul bola dalam permainan softball bagi pemain putra klub softball Giant Solo Tahun 2011. Kelompok 1 (latihan memukul bola dengan soft toss ball) memiliki peningkatan sebesar 20,41%. Sedangkan kelompok 2 (latihan memukul bola dengan T-ball) memiliki persentase peningkatan sebesar 15,80%. B. Implikasi Metode latihan soft toss ball dan T-ball merupakan dua metode latihan yang dapat digunakan untuk latihan peningkatan keterampilan memukul bola softball, Namun demikian dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa latihan soft toss ball memiliki pengaruh lebih baik dari pada latihan T-ball. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah, dampak dari latihan soft toss ball dan latihan T-ball dalam meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball yang telah
47
commit to user
48
dilaksanakan, bahwa sampel dalam penelitian ini semakin baik dan benar dalam melakukan pukulan bola dalam permainan softball. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pembina atau pelatih untuk memilih bentuk metode latihan yang tepat, khususnya untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball pada pemainya.
perpustakaan.uns.ac.id
C. Saran
digilib.uns.ac.id
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para pembina dan pelatih klub softball Giant Solo disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Latihan soft toss ball dapat digunakan sebagai variasi latihan untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball. 2. Latihan T-ball dapat digunakan sebagai variasi latihan untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball. 3. Dalam upaya meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball, harus menggunakan metode latihan yang tepat, sehingga akan diperoleh hasil latihan yang optimal. 4. Untuk meningkatkan keterampilan memukul bola dalam permainan softball seorang pembina dan pelatih dapat menerapkan metode latihan soft toss ball dan T-ball.
commit to user