Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)1
PENGARUH LATIHAN BALL FEELING DAN AGILITYTERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL PUTRI DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN TAHUN 2015/2016 THE EFFECTS OF BALL FEELING EXERCISE AND AGILITY TO THE BALL DRIBBLING CAPABILITY OF FEMALE STUDENTS OF FUTSAL EXTRACURRICULAR PROGRAM IN SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YEAR 2015 / 2016 Oleh: Wijang Pulung Baskoroaji, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected].
Abstrak Latar belakang dilaksanakan penelitian ini adalah kurangnya penguasaan kemampuan menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ball feeling dan agility terhadap kemampuan menggiring bola siswa peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian yaitu One-Group Pretest – Posttest – Design. Subjek populasi berjumlah 15 siswa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis uji-t, hasil analisis diperoleh nilai t test yaitu sebesar 7,142. Dengan derajat kebebasan db=(N-1) adalah 15-1=14 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,145. Dengan demikian nilai dari t test = 7,142 lebih besar dari nilai t tabel = 2,145 (7,142 > 2,145), hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan dimana hasil posttest lebih baik dari pada hasil pretest. Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara latihan ball feeling dan agility terhadap kemampuan menggiring bola siswa peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016. Kata Kunci : latihan ball feeling, agility, menggiring bola Abstrack The background of this research was the lack of mastery of dribbling capability of female students of futsal extracurricular program in SMA Negeri 1 Depok Sleman year 2015/2016. This research aimed to determine the effects of ball feeling exercise and agility to the dribbling capability of female students of futsal extracurricular program in SMA Negeri 1 Depok Sleman year 2015/2016. The type of this research is experimental research which used One-Group Pretes-Posttest – Design. The subjects of this research were all female students of futsal extracurricular program in SMA Negeri 1 Depok Sleman year 2015/2016 which amounted to 15 students. Data Analyzing Technique employed in this research was Ttest analysis techniques. The data analysis in this study employed a t-test analysis which resulted t-test value equaled to 7.142. With degrees of independency of db = (N-1) is 15-1 = 14 and at the 5% significance level, t-table value of 2.145 was obtained. Therefore, the value of t-test = 7.142 is greater than t-table = 2.145 (7.142> 2.145), it means that there is a significant difference where posttest result is better than the pretest result. With a mean difference of 1.54 seconds, or an increase of 21.04%, it can be concluded that there is significant effect of ball feeling exercise and agility to the ball dribbling capability of female students of futsal extracurricular program in SMA Negeri 1 Depok Sleman year 2015/2016. Keywords : ball feeling exercise, agility, ball dribbling
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)2
PENDAHULUAN Kegiatan
ekstrakurikuler
olahraga
begitu pesat berdampak pada penyelenggaraan
adalah salah satu wadah pembinaan di sekolah
ekstrakurikuler olahraga di sekolah. Dulunya
yang memiliki tujuan dalam mengembangkan
ekstrakurikuler
minat dan bakat siswa salah satunya di bidang
olahraga tertentu seperti sepakbola, bolavoli,
olahraga. Ekstrakurikuler olahraga itu sendiri
bolabasket, badminton, dan lain sebagainya,
merupakan
yang
tetapi saat ini futsal merupakan salah satu
dilaksanakan pada luar jam pelajaran tatap
ekstrakurikuler olahraga favorit di sekolah-
muka di sekolah atau di luar sekolah yang
sekolah menengah pertama atau menengah
bertujuan
wawasan,
atas. Tidak dipungkiri termasuk di SMA
kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai
Negeri 1 Depok Sleman, ekstrakurikuler futsal
pengetahuan serta kemampuan berolahraga.
merupakan salah satu dari sekian banyak
kegiatan
untuk
olahraga
memperluas
SMA Negeri 1 Depok merupakan sebuah institusi pendidikan yang didirikan
ektrakurikuler
olahraga
hanya
yang diminati
sebatas
oleh siswa
termasuk juga ekstrakurikler futsal putri.
pemerintah berlokasi di Kecamatan Depok,
Futsal putri SMA Negeri 1 Depok
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Sleman berdiri pada tahun 2013,meskipun
Yogyakarta. SMA Negeri 1 Depok merupakan
ekstrakurikuler futsal putri favorit, tetapi
salah satu dari sekian institusi pendidikan di
kemajuan ektrakurikuler futsal putri SMA
Yogyakarta yang menyelenggarakan kegiatan
Negeri 1 Depok Sleman tergolong lambat, itu
ektrakurikuler, pengembangan potensi siswa
terlihat
selain akademik dikembangkan pula potensi
berlatih, melakukan pertandingan uji coba,
siswa dari segi non-akademik.
hingga saat mengikuti berbagai kejuaraan
saat
ekstrakurikuler
futsal
putri
Ekstrakurikuler futsal adalah sekian
terakhir hanya sampai pada babak kualifikasi
dari ekstrakurikuler pilihan yang difavoritkan
ataupun penyisihan. Berikut data keikutsertaan
oleh
siswa
Daerah
Istimewa
kejuaran futsal dua tahun terakhir tingkat
Justinus
Lhaksana
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu
(2011: 5), futsal (futbal sala) dalam bahasa
PAF tahun 2014 sampai babak kualifikasi dan
Spanyol berarti (sepakbola
PAF tahun 2015 tidak lolos babak kualifikasi
Yogyakarta.
dalam
SMA
di
Menurut
ruangan)
merupakan
permainan
sepakbola yang dilakukan di dalam ruangan. Tidak dipungkiri perkembangan futsal yang
(Babak verivikasi). Banyak
hal
yang
menyebabkan
lambatnya kenaikan prestasi dari futsal putri
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)3
itu sendiri, salah satunya yaitu kemajuan siswa
menciptakan peluang untuk mencetak goal,
dalam teknik dasar dalam bermain futsal masih
dan lain sebagainya.
tergolong rendah dari segi teknik dasar
Selain
menggiring
bola
(driblling)
maupun
penguasaan bola.
menggiring
teknik bola
dasar
(driblling),
teknik salah
dasar satu
komponen yang harus dikuasai pada saat
Menurut Arif Subiyanto, (2007: 51),
bermain futsal yaitu penguasaan bola terhadap
menggiring bola (dribbling) adalah metode
kaki sebaik mungkin. Penguasan bola terhadap
menggerakkan bola dari satu titik ke titik lain
kaki itu sendiri bisa dilatih menggunakan ball
dilapangan dengan menggunakan kaki. Bola
feeling (melatih rasa tehadap bola). Menurut
harus selalu dekat dengan kaki anda agar
Subagyo Irianto (2010: 135), ball feeling
mudah dikontrol. Pemain tidak boleh terus
merupakan berbagai bentuk latihan teknik
menerus melihat bola, mereka juga harus
yang dilakukan oleh setiap pemain pada
melihat sekeliling dengan kepala tegak agar
dasarnya adalah sebagai usaha dari pemain
dapat
agar pemain dapat menyatu dengan bola.
mengamati
mengawasi
situasi
gerak-gerik
lapangan pemain
dan
lainnya.
Menurut Soewarno (2001: 7), istilah
Sedangkan menurut menurut Andri Irawan
ball feeling atau ball sense bukan istilah teknik
(2009: 31), menggiring bola adalah suatu
tetapi dapat digunakan untuk menggambarkn
usaha memindahkan bola dari satu daerah ke
perasaan yang dimiliki pemain terhadap
daerah lain atau dengan berliku-liku untuk
karakteristik bola. Dari kedua pengertian
menghindari lawan, harus kita usahakan agar
tersebut dapat disimpulkan disimpulkan bahwa
bola tetap bergulir dekat dari kita, jauh dari
ball feeling merupakan rasa kepekaan seluruh
kaki lawan pada permainan berlangsung. Dari
bagian tubuh termasuk kaki kecuali tangan
pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
terhadap bola (menyatu dengan bola).
bahwa menggiring bola adalah menggerakkan
Lemahnya ball feeling siswa peserta
bola dari satu titik ke titik yang lain dengan
ekstrakurikuler futsal putri SMA Negeri 1
cara menendang secara terputus-putus serta
Depok itu terlihat pada saat menggiring bola
tidak jauh dari jangkauan kaki dengan tujuan
(dribbling)
mendekatkan bola dengan jarak sasaran, serta
menggiring bola masih jauh dari jangkauan
tujuan
memecah
kaki, menggiring bola pandangannya masih
pertahanan lawan, melewati hadangan lawan,
tertuju pada bola, dan lain sebagainya. Faktor
masuk
ini akan sangat besar pengaruhnya di dalam
menggiring
ke
daerah
bola
kotak
yaitu
penalti
lawan,
bola
masih
sering
terlepas,
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)4
keterampilan seseorang dalam menggiring
dan posisi tubuh dengan cepat, tangkas, tanpa
bola.
kehilangan keseimbangan. Dapat dikatakan siswa yang mengikuti
Kelincahan(agility) sangat diperlukan
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
oleh pemain futsal putri SMA Negeri 1 Depok
Depok
2015/2016,
pada saat bermain, salah satunya yaitu pada
kemampuanmenggiring bola (dribbling) masih
saat menggiring bola. Pemain yang memiliki
rendah. Hal itu tarlihat dari gerakan tubuh
kelincahan yang baik tentu akan mudah untuk
yangkaku, kurang lincah, dan lambat pada saat
menggiring bola, karena dengan memiliki
menggiring bola, sehingga pada saat ingin
kelincahan (agility) seorang pemain futsal
melewati lawan bola mudah diambil atau
akan
dipotong, serta mudah dibaca lawan, dan lain
menghindar dari hadangan lawan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perlu diupayakan
sebagainya. Oleh karena itu futsal putri SMA
peningkatan dalam hal
menggiring bola
Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016
(dribbling) dan juga kelincahan gerak tubuh.
perlu mempunyai salah satu faktor kebugaran
Unsur yang mendukung salah satunya adalah
jasmani ialah kelincahan (agility) yang baik
latihan ballfeelingdan agility.
saat menggiring bola ataupun tidak membawa
Sleman
Menurut kelincahan
tahun
Muhajir
merubah
arah,
bola. Tujuan dalam penelitian ini adalah
seseorang untuk dapat mengubah arah dengan
untuk mengetahui pengaruh latihan ball
cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa
feeling dan agility terhadap kemampuan
kehilangan keseimbangan. Irwansyah (2006)
menggiring bola siswa peserta ekstrakurikuler
dalam
futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman
kelincahan
adalah
67),
mudah
keampuan
Riko
(agility)
(2007:
dengan
Dwiantoro (agility)
(2015:
adalah
22-23),
kemampuan
seseorang untuk mengubah posisi
tahun 2015/2016.
atau
Oleh karena itu, kedua bentuk latihan
bergerak di arena
tertentu
dalam
waktu
tersebut yaitu ball feeling dan agility diberikan
singkat. Seorang
pemain
yang memiliki
kepada siswa peserta ekstrakuikuler futsal
kelincahan yang baik akan membuat lawan
putrid di SMA Negeri 1 Depok Sleman dalam
kesulitan untuk merebut bola dari kaki pemain
setiap treatment yang dilakukan selama 16 kali
tersebut. Dari kedua pendapat di atas dapat
pertemuan. Adapun bentuk-bentuk latihan ball
disimpulkan
adalah
feelingantara lain menimang-nimang bola
kemampuan seseorang dalam merubah arah
diantara dua kaki menggunakan kaki bagian
agility
(kelincahan)
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)5
dalam, ball feeling dengan sol sepatu bergerak membawa bola ke arah depan, menginjakO1 X O2
injakbola menggunakan sol sepatu, menarik bola kesamping menggunakan sol sepatu kaki kanan,
dan
lain
sebagainya.
Sedangkan
bentuk-bentuk latihan agilitylari bolak-balik
Sumber: Sugiyono (2013: 110-111)
(shuttle-run), lari belak-belok (zig-zag), dan
Keterangan:
jongkok-berdiri
O1: nilai pretest (sebelum diberi latihan ball
(squat
thrust)”.
Adapaun
bentuk latihan yang lain seperti three corner
feeling dan agility).
drill, slalom driblle, dan lain sebagainya.
O2: nilai posttest (setelah diberi latihan ballfeeling dan agility).
METODE PENELITIAN
X: perlakuan (treatment).
Jenis Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian
adalah eksperimen.
Menurut Sugiyono (2013:
107), metode
ini
dilaksanakan
pada
tanggal 30 November 2015 sampai dengan 25
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
Januari 2016. Data pengambilan
metode penelitian yang digunakan untuk
dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
dan posttest dilaksanakan pada tanggal 15
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Januari
Desain
penelitian
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan bentuk
2016,
sedangkan
pretest
treatment
dilaksanakan pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu pada pukul 14.00-16.00 WIB.
One-Group Pretest – Posttest – Design, yaitu
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
desain ini terdapat pretest, sebelum diberi
lapangan SMA Negeri 1 Depok Sleman yang
perlakuan. Dengan demikian, hasil perlakuan
berlamatkan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
membandingkan dengan keadaan sebelum
Sleman,
diberi perlakuan. Kemudian sampel diberi
Yogyakarta. Selain dilaksanakan di SMA
perlakukan latihan ball feeling danlatihan
Negeri 1 Depok Sleman, penelitian ini juga
agility. Desain ini dapat digambarkan sebagai
dilaksanakan di lapangan Telaga 1 Futsal jalan
berikut:
selokan mataram.
di
jalan
Provinsi
Babarsari,
Daerah
Desas
Istimewa
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)6
Target/Subjek Penelitian
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Dalam penelitian ini subjek yang
Data
digunakan sebagai populasi dalam penelitian
Dalam
memperoleh
data
yang
ini adalah seluruh siswa pesertaekstrakurikuler
diperlukan untuk penelitian ini diadakan tes
futsal putri yang berjumlah 15 siswa, terdiri
dan pengukuran. Test yang digunakan dalam
dari kelas X, XI, dan XII.Teknik pngambilan
penelitin adalah test Keterampilan Menggiring
sampel
jenuh.
Bola, dari penelitian Andri Irawan yang
Menurut Sugiyono (2013: 124), sampling
berjudul Instrumen testKeterampilan Teknik
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
Dasar
semua anggota populasi digunakan sebagai
reliabilitasdiketahui sebesar 0,91 bermakna
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
sangat bagus (Very Good) dan validitas
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.
sebesar 0, 62 bermakna cukup.
menggunakan
sampling
Futsal
(2005:
35).
Oleh karena itu, dari populasi sebanyak 15
Teknik
siswa, maka seluruhnya dijadikan sebagai
penelitian ini
sampel penelitian.
menggiring boladari Andri Irawan (2005),
dengan
data
dalam
menggunakan
test
dengan pengambilan data penelitian yang
Prosedur Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari pretest, yaitu pengambilan data sebelum siswa diberikan perlakuan (treatment). Setelah siswa melakukan pengambilan data pretest, selanjutnya
pengumpulan
Dimana
siswa
diberikan
perlakukan
(treatment) program latihan ball feeling dan agility selama 16 kali pertemuan dimana setiap minggu melakukan tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian yang terakhir yaitu
dilakukan sebanyak 2 kali. Pertama pada saat pretest dan kedua pada saat posttest, Dimana masing-masing menggiring
siswa
bola
melakukan
sebanyak
dua
test kali
kesempatan. Kemudian nilai yang diambil adalah waktu yang terbaik. Teknis Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Paired Samplet-test dengan
pengambilan data posttest, yaitu data yang
bantuan
digunakan untuk mengetahui pengaruh latihan
efektivitasnya
ball feeling dan agility selama diberikan
menurut Suharsimi Arikunto (2013: 125)
treatmen kepada siswa apakh ada perbedan
menggunakan t-test dengan rumus:
(peningkatan) atau tidak.
SPSS atau
21.
Untuk
testing
menguji
signifikasinya
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)7
Berdasarkan
tabel
diatas,
tampak
bahwa kemampuan menggiring bola siswa peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA Keterangan:
Negeri 1 Depok Sleman pada saat sebelum
Md:Mean dari deviasi (d) antara posttest dan pretest.
baik sekali 0 siswa atau 0%; dalam kategori
X :Perbedaan deviasi dengan mean deviasi. N: Banyaknya subyek.
baik 6 siswa atau 40%; dalam kategori sedang 5 siswa atau 33%; dalam kategori kurang 3
Df : atau db adalah N – 1. HASIL
diberikan treatment(pretest) dalam kategori
siswa atau 20%; dan dalam kategori kurang
PENELITIAN
DAN
sekali berjumlah 1 siswa atau 6,67%. Untuk lebih memperjelas deskripsi data
PEMBAHASAN Berikut ini adalah gambaran hasil
tersebut,
berikut
histogram
data
pretest
pengolahan data yang telah dilakukan dari
kemampuan menggiring bola siswa peserta
hasil penelitian yang diperoleh baik test awal
ekstrakurikuler futsal putri:
(pretest) maupun tes akhir (posttest). Hasil
analisis
deskripsi
Pretest Kemampuan Menggiring Bola
data 6
mean 7,32; nilai maksimum 10,23; nilai
5
minimum
6,33;standar
deviasi
sebesar
1,06;range 3,90; median sebesar 6,92. Berikut
Frekuensi
pretestkemampuan menggiring bola diperoleh
5 Siswa (33,3%)
2
8,91 < x 7,85 < x ≤ 8,91
3 Siswa (20%)
4 3
6 Siswa (40%)
6,79 < x ≤ 7,85 5,73 < x ≤ 6,79
1 Siswa (1%) 0 Siswa (0%)
1
tabel
distribusi
frekuensi
kemampuan
0
Kurang Kurang Sedang Baik Baik Sekali Sekali KATEGORI
menggiring bola pretest, adalah sebagi berikut: Tabel No 1
1.
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menggiring Bola Pretest.
Interval x ≤ 5,73
Frekuensi 0
% 0%
Gambar 1. Histogram Data Pretest Menggiring Bola.
Kategori Baik Sekali
x ≤ 5,73
Selanjutnya hasil analisis deskripsi data pretestkemampuan menggiring bola diperoleh
2
5,73 < x ≤ 6,79
6
40%
Baik
3
6,79 < x ≤ 7,85
5
33,3%
Sedang
mean 5,78; nilai maksimum 7,87; nilai
4
7,85 < x ≤ 8,91
3
20%
Kurang
minimum
5
8,91 < x
1
6,67%
Kurang Sekali
Jumlah
15
100%
5,04;standar
deviasi
sebesar
0,86;range 2,83; median sebesar 5,41. Berikut tabel
distribusi
frekuensi
kemampuan
menggiring bola pretest, adalah sebagi berikut:
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)8
No 1
2.
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menggiring Bola Posttest.
Interval x ≤ 5,73
Frekuensi 10
% 66,66%
Kategori Baik Sekali
2
5,73 < x ≤
3
20%
Baik
6,79 3
6,79 < x ≤
1
6,67%
Sedang
Posttest Kemampuan Menggiring Bola 10 Siswa (66,66%)
10
Frekuensi
Tabel
8,91 < x
8 6 4 2
7,85 < x ≤ 8,91 3 Siswa 1 Siswa 1 Siswa(20%) 0 Siswa (6,67%)(6,67%)
7,85 < x ≤
6,67%
Kurang
0
0%
Kurang
8,91 5
8,91 < x
x ≤ 5,73
0 Kurang Kurang Sedang Sekali
1
5,73 < x ≤ 6,79
(0%)
7,85 4
6,79 < x ≤ 7,85
Baik
Baik Sekali
KATEGORI
Gambar 2. Histogram Data Posttest Menggiring Bola.
Sekali Jumlah
15
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
100%
data pretest dan posttest di atas, maka tampak
didapatkan hasil sebagai berikut yaitu rata-rata
bahwa kemampuan menggiring bola siswa
kemampuan menggiring bola siswa pada
peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA
pretest sebesar 7,32; sedangkan posttest
Negeri 1 Depok Sleman pada saat sesudah
sebesar 5,78, sehingga diketahui selisih rata-
diberikan treatment(posttest) dalam kategori
rata kedua data tersebut (mean Difference)
baik sekali 10 siswa atau 66%; dalam kategori
sebesar 1,54.
Berdasarkan
tabel
diatas,
baik 3 siswa atau 20%; dalam kategori sedang
Selanjutnya Sebelum menguji hipotesis
1 siswa atau 6,67%; dalam kategori kurang 1
untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
siswa atau 6,67%; dan dalam kategori kurang
diterima atau ditolak, yaitu dengan terlebih
sekali berjumlah 0 siswa atau 0%.
dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis
Untuk lebih memperjelas deskripsi data
data menggunakan analisis Uji-t. Berdasarkan
postest
hasil penghituganSPSS 21 Paired Samples-test
kemampuan menggiring bola siswa peserta
atau menggunakan pengaplikasian rumus Uji-
ekstrakurikuler futsal putri:
tdan didapatkan data pada tabel 3 sebagai
tersebut,
berikut
histogram
data
berikut: Tabel 3. Hasil Uji-t. Kelas
Rata-rata
t test
t tabel
p
Pretest
7,32
7,142
2,145
,000
Posttest
5,78
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)9
Berdasarkan data pada tabel 3, maka di
dengan tujuan mendekatkan bola dengan jarak
dapat nilai ttest yaitu sebesar 7,142. Dengan
sasaran,
melihat tabel statistika dimana pada derajat
menciptakan peluang mencetak goal, dan lain
kebebasan db=(N-1) adalah15-1=14 dan pada
sebagainya. Perkenaan bagian kaki yang
taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel
digunakan dalam menggiring bola, yaitu
sebesar 2,145. Dengan demikian nilai dari t
menggiring bola dengan kaki bagian dalam,
test = 7,142lebih besar dari nilai ttabel = 2,145
menggiring bola dengan kaki bagian luar,
(7,142 > 2,145), hal ini berarti ada perbedaan
menggiring bola dengan punggung kaki, dan
yang signifikan dimana hasil posttest lebih
menggiring bola dengan telapak kaki (sol
baik dari pada hasil pretest. Dapat dikatakan
sepatu). Semua perkenaan kaki pada saat
ada pengaruh yang signifikan dari latihan ball
menggiring bola tentu membutuhkan ball
feeling dan agility terhadap kemampuan
feeling (rasa terhadap bola) yang baik, serta
menggiring
menggiring bola juga memerlukan pergerakan
bola
pada
siswa
peserta
melewati
yang
Depok Sleman tahun 2015/2016.
melewati lawan atau sekedar menciptakan
eksperimen yang dilakukan pada siswa peserta
dalam
merubah
lawan,
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
Penelitian ini merupakan penelitian
cepat
hadangan
arah,untuk
peluang, yaitu salah satunya dengan memiliki faktor agility(kelincahan) yang baik.
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
Depok Sleman tahun 2015/2016. Tujuan dari
menganalisis uji pengaruh antara tes awal
penelitian
(pretest) sebelum diberikan treatmentdengan
ini
yaitu
untuk
mengetahui
pengaruh latihan ball feeling dan agility
test
terhadap kemampuan menggiring bola siswa
treatment. Berdasarkan hasil penelitian dan
peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA
analisis uji pengaruh yang telah dilakukan,
Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016.
bahwa sebelum diberikan latihan ball feeling
Menggiring bola adalah salah satu
dan
akhir
(posttest)
agility
setelah
(pretest)
diberikan
sebagian
besar
teknik dasar yang di perlukan oleh seorang
kemampuan menggring bola siswa peserta
pemain dalam permainan futsal. Menggiring
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
bola adalah menggerakkan bola dari satu titik
Depok Sleman tahun 205/2016 berada pada
ke titik yang lain atau menendang secara
rerata
terputus-putus menggunakan seluruh bagian
ditentukan distribusi frekuensi kelas dalam
kaki, serta tidak jauh dari jangkauan kaki
lima kategori pada siswa peserta estrakurikuler
(mean)
7,32.
Dari
analisis
data
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)10
futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman
disebabkan
tahun 2015/2016, yaitu kategori baik sekali,
menerima program latihan yang sangat baik,
baik, sedang, kurang dan kurang sekali. Dalam
serta proses latihan yang di ikuti siswa dengan
kategori baik sekali terdapat 0 siswa atau 0 %;
baik seperti kedisiplinan, keaktifan dan lain
kategori baik sebanyak 6 siswa atau 40%;
sebagainya. Sedangkan hasil peningkatan dari
kategori sedang sebanyak 5 siswa atau 33,3%;
treatment lainnya, yaitu terlihat pada data
kategori kurang sebanyak 3 siswa atau 20%;
posstest berkategori kurang sekali sebanyak 0
dan kategori kurang sekali sebanyak 1 siswa
siswa atau 0%. Meskipun pada data posttest
atau 6,67%.
terdapat siswa yang berkategori kurang dan
Sedangkan setelah diberikan latihan
berkategori
olehkemampuan
cukup
yang
siswa
dalam
masing-masing
ball feeling dan agility, sebagian besar
sebanyak 1 siswa atau 6,67%; hal ini
kemampuan menggring bola siswa peserta
dikarenakan oleh karakteristik dan kondisi
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
fisik siswa itu sendiri yang masing-masing
Depok Sleman tahun 2015/2016 rerata (mean)
berbeda.
meningkat menjadi 5,78. Dari analisis data
Apabila
dilihat
dari
angka
mean
ditentukan juga distribusi frekuensi kelas
difference sebesar 1,54; hal ini menunjukkan
dalam lima kategori pada siswa peserta
bahwa model latihan ball feeling dan latihan
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
agility
Depok
yaitu
kemampuan menggiring bola yaitu lebih cepat
kategori baik sekali, baik, sedang, kurang dan
1,54 detik dibandingkan sebelum diberikan
kurang sekali. Dalam kategori baik sekali
latihan.
terdapat 10 siswa atau 66,66%; kategori baik 3
mengirirng bola yang diraih siswa futsal putri
siswa atau 20%; kategori sedang 1 siswa atau
dari tesawal (pretest) dan tes akhir (posttest)
6,67%; kategori kurang 1 siswa atau 6,67%;
mengalami peningkatan, yaitu sebesar 1,54
kategori kurang sekali 0 siswa atau 0%. Dari
detik
kategori tersebut, kenaikan jumlah yang paling
kemampuan menggiring bolasebesar 21,04%.
Sleman
tahun
2015/2016,
besar yaitu pada data pretest yang berkategori
memberikan
Sedangkan
dengan
Peningkatan
perubahan
rata-rata
prosentase
terhadap
kemampuan
peningkatan
kemampuan
tersebut
baik sebanyak 6 siswa atau 40% berubah
terjadi dikarenakan proses berlatih ball feeling
menjadi kategori baik sekali pada saat posttest
dan agility yang memberikan dampak positif
sebanyak 10 siswa atau 66,66%. Hal ini,
terhadap kemampuan menggiring bola siswa
penyebab besarnya perubahan salah satunya
peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)11
Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016.
kemampuan seseorang dalam merubah arah
Latihan
bentuk
dan posisi tubuh dengan cepat, tangkas, tanpa
aktivitas fisik yang bertujuan untuk melatih
kehilangan keseimbangan tubuh, baik tanpa
rasa kepekaan seluruh bagian tubuh termasuk
bola maupaun membawa bola. Bentuk-bentuk
kaki kecuali tangan terhadap bola (menyatu
latihan agilityyang diberikan kepada siswa
dengan bola).
peserta ektrakurikuler futsal putri di SMA
ball
feeling
merupakan
Bentuk-bentuk latihan ball feelingyang
Negeri 1 Depok Sleman tahun2015/2016,
diberikan kepada siswa peserta ektrakurikuler
antara lain yaitu shuttle-run, lari belak-belok
futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman,
(zig-zag), three corner drill, slalom driblle,
antara
bola
maupun modifikasi dari latihan sebelumnya
menggunakan telapak kedua kaki secara
yaitu shuttle run dengan membawa bola, lari
bergantian, menggulirkan atau menarik bola
zig-zag dengan membawa bola, dan lain
kesamping secara bergantian kaki kanan dan
sebagainya. Dengan intensitas latihan dan
kiri, menimang-nimang bola diantara dua kaki
volume latihan yang disesuaikan. Agility
bagian dalam, dan lain sebagainya. Dengan
(kelincahan)
intensitas latihan dan volume latihan yang
menggiring bola, dalam permainan futsal
disesuaikan. Seorang pemain futsal termasuk
khususnya futsal putri, faktor komponen fisik
futsal
memiliki
inisangat diperlukan untuk membantu pemain
penguasaan bola dengan baik, oleh karena itu,
merubah arah, bergerak mengendalikan bola,
latihan ball feeling sangat berguna untuk
menciptakan peluang untuk mencetak gol,
meningkatkan penguasaan salah satu teknik
melewati hadangan lawan dengan cepat tanpa
dasar futsal yaitu kemampuan menggiring
kehilangan bola yang akan membuat pemain
bola.Oleh
lawan kesulitan pada saat ingin mengambil
lain
putri
mengginjak-injak
dituntut
karena
untuk
itu, pemain lebih dulu
diajak mengenal sifat-sifat bola agar lebih
sangat
dibutuhkan
dalam
penguasan bola, dan lain sebagainya.
dapat menyatu dengan bola, karena untuk
Treatment yang diberikan kepada siswa
dapat menguasai bola agar tidak jauh dari
yaitu berupa kedua latihan tersebut, yang
jangkauan kaki salah satu cara terbaikyaitu
disajikan secara bervariasi dan tidak monoton,
setiap pemain harus memiliki
memodifikasi bentuk latihan menjadi lebih
feeling yang
baik terhadap bola. Sedangkan latihan agility yaitu bentuk aktivitas fisik yang bertujuan untuk melatih
menyenangkan,
sehingga
mengikuti treatment
siswa
yang
akan terhindar dari
kebosanan dan kejenuhan.Karena beberapa
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)12
prinsip yang digunakan sebagai acuan dalam
ekstrakurikuler, pelatih, dan seluruh pihak
penyusunan program latihan untuk treatment
yang terlibat dalam kegiatan pembinaan bakat
antara lain, prinsip specifity, prinsip warm up
dan minat ekstrakurikuler olahraga futsal
dan coling down, serta prinsip bervariasi.
untuk dapat memvariasikan program latihan
Melalui latihan ball feeling dan latihan
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
agility (kelincahan) yang tentunya terprogram
kemampuan menggiring bola yang pada
dengan
penelitian
baikuntuk
tujuan
meningkatkan
ini
khususnya
siswa
peserta
kemampuan menggiring bola, kualitas pemain
ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1
pada futsal putri yang masih kurang dalam
Depok Sleman tahun 2015/2016 hingga hasil
kemampuan
yang maksimal.
menggiring
bola
akan
ada
peningkatan dalam hal menggiring bola.
Bagi Siswa dalam setiap program latihan yang dijalankan agar lebih bersemangat
SIMPULAN DAN SARAN
lagi dan jangan cepat bosan dalam mengikuti
Simpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan, dapat disimpulkan penelitian ini, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara latihan ball feeling dan agility terhadap kemampuan menggiring bola siswa peserta ekstrakurikuler futsal putri di SMA Negeri 1 Depok Sleman tahun 2015/2016, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Dapat dikatakan terdapat peningkatan kemampuan menggiring bola sebesar 1,54 detik, atau 21,04%
pada siswa peserta
ekstrakurikuler futsal putri setelah mengikuti serangkaian latihan ball feeling dan agility. Saran
serangkaian
program
latihan,
karena
pentingnya menguasai teknik dasar futsal salah satunya yaitu menggiring bola. Bagi dijadikan
pelatih
atau
sebagai
meningkatkan
pembina dapat
bahan
kemampuan
acuan
dalam
teknik
dasar
menggiring bola dalam permainan futsal khususnya
futsal
putri
tingkat
Sekolah
Menengah Atas dan Sederajat. Saran
yang
terakhir
apabila
mendapatkan sampel penelitian yang lebih banyak, disarankan dalam pemilihan desain penelitian tidak hanya menggunakan onegroup-pretest posttest-design, tetapi dirubah menjadi desain penelitian two-group-pretest
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas,
posttest-design. Sehingga penelitian ini dapat
maka implikasi hasil penelitian yaitu sebagai
lebih
acuan atau bahan pertimbangan pembina
khasanah ilmu keolahragaan.
dikembangkan
untuk
memperkaya
Latihan ball feeling…(Wijang Pulung B)13
DAFTAR PUSTAKA Andri
Irawan. (2005). Instrument Tes Keterampilan Teknik Dasar Futsal. Jakarta: Skripsi FIK UNJ.
Permainan Sepakbola Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMP Negeri 2 Sewon. Yogyakarta: SkripsiFIK UNY.
-----------------. (2009). Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta: Pena Pundi Aksara.
Soewarno. (2001). Gerak Dasar dan Teknik Dasar Sepakbola. Yogyakarta: FIK UNY.
Arif Subiyanto. (2007). Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang. Justinus Lhaksana dan Ishak H. Pardosi. (2008). Inspirasi dan Spirit Futsal. Jakarta; Raih Asa Sukses.
Subagyo Irianto. (2010). Peningkatan Penguasaan Bola Melalui Ball Feeling Dalam Permainan Sepakbola (pdf). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CVAlfabeta.
Riko Dwiantoro. (2015). Pengaruh Latihan Ball Feeling dan Agility Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam
Suharsimi Arikunto. (2013). Prosdur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.