'
PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS TERI-IADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI
Skripsi
Oleh:
MUHAMAD NOOR 101016120927
PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H / 2006 M
1,--.-"'°~-~~·-·-···--~--·--····-·--··1
I
!IHI '\1VHii"
0111'1""' ,,, ' '
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI Bl~RBASIS SAINS TERHADAP MOTIVASI BELA.JAR SIS\VA DAl,,AM MATA PELAJARAN BIOLOGI
SKRIP SI
Di'!iukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sa!jana Pendiclikan
Oleh: M!l.!IAMAD NOOR NIM. 101016120927
Di hawah bimhingan
P mbimbing I
Pemb mbing II
Drs. Zamris Habib, M.Si NIP. "i3(i(,95192
PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN 11,,MU PEN GET AHUAN ALAM FAKUL T AS ILMU TARBIY AH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF I-IIDA YA TULLAH .JAKARTA 1427 HI 2006 M
Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi" telah diajukan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Februari 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sai:jana Pendidikan Program Strata 1 (SI) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IP A) Program Studi Biologi.
Jakarta, 24 Februari 2006
Sidang Munaqasah
Dekan/ Ketua merangkap anggota
Pudek I I Sekretaris merangkap anggota
MA
Anggota
Ora. Silli , almiah, MA NIP. 150020004
Ors. Zamris Habib, M.Si NIP. 130695192
INFLUENCE ON WATCHING TELEVISION PROGRAM BASED ON SCIENCE TO M.OTIV ATE THE STUDENT IN BIOLOGY (Survey Studies at SMAN 11 Bekasi)
By ; Muhamad Noor (101016120927)
Abstract ; This research aim to know influence on watching television program based on science to motivate student in biology. This research use simple random sampling in choosing the sample. The sample of research amount to 60 responder, consist of 30 responder who are often watching and 30 responder who are seldom watching television program based on science. Data is taking by using instrumen of questioner study motivation that have been tested validity and reliability. Data Analysis use "t test" by prerequisite test, normality and data homogeneity test. The data normality test uses Liliefors test, and the calculation X variable gained Laccount = 0, 1454 and Y variable gained Laccount = 0, 0621. homogeinity test uses Two varians test, and the calculation result score gained is Faccaunt = 1, 07, after consultating from the table F score gained is Fiable = 1,85 (Faccount: 1, 07 < Fiab/e." 1,85) the data have homogeneous character. Hypothesis examination continued by "t test" price gained tacco11111 = 3, 364. The price t1ab1e = 2, 00, (taccount > t1ab1e) this shows significant influence between watching television program based on science to motivate the student in biology.
Keyword ; Television Program Based On Science, Study on Motivation, Biology.
PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISW A DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI
(Studi Survei di SJ..!fAN 11 Bekasi) Oleh; Muhamad Noor (101016120927) Abstrak; Penelitian ini bertiljuan untuk mengetahui pengaruh menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi be/ajar siswa dalam mata pelajaran biologi. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 responden, terdiri atas 30 responden yang sering menonton dan 30 responden yangjarang menonton program sains. Pengambilan data menggunakan instrumen angket motivasi be/ajar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan "uji t" dengan ilji prasyarat normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas data menggunakan uji Lillie/ors, dari hasil perhitungan variabel X diperoleh L1zin111g = 0, 1454 dan L111111 11g variabel Y = 0,0621. Uji homogenitas menggunakan ilji Dua varians, dari hasil perhitungan diperoleh nilai F1iuung = 1,07 setelah dikonsultasikan pada tabel F diperoleh nilai Fiabel =1,85 (F!zitung: 1,07 < Fiabe/.' 1,85) data bersifat homogen. Pengujian hipotesis dilanjutkan dengan "uji t" diperoleh harga tlzitung =3,364. Harga f1abe1=2,00, (t1iuung > t1abeJ ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi be/ajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
Kata Kunci , Program Televisi Berbasis Sains, Motivasi Be/ajar, Biologi.
KATA PENGANTAR
Assa/amu 'a/aikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah azza wa jalla, Dzat yang menyusun semua alam ini dengan amat baik. Ozal yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Alhamdulillah, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang rnemberikan jalan kebaikan bagi manusia yang mengikutinya. Skripsi merupakan salah satu karya ilmiah yang harus ditempuh untuk rnemenuhi gelar sarjana strata 1 (S 1). Skripsi ini disusun oleh penulis melalui library research (penelitian dengan mengumpulkan daftar pustaka) clan field research (penelitian lapangan) yang telah clilaksanakan sejak bulan April hingga Desember rnelalui pengarahan clan bimbingan closen pembimbing clan pihak yang terkait. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan clan dorongan clari berbagai pihak. Olch karena i'.u, penulis mengucapkan terima kasih kepada: l. Dekan FIT& K, Bapak Prof. Dr. Rosyada, MA. 2. Ketua Jurusan Pendiclikan IPA, Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si. 3. Dosen Pembimbing I, Bapak Ors. Zamris Habib, M.Si dan 4. Dosen Pembimbing II, !bu Baiq Hana Susanti, S.Pi, M.Sc. atas waktu, ilmu, motivasi clan nasehat yang telah cliberikan. 5. Dosen Pembimbing Akadernik, Bapak Ors. Sujiyo Miranto, M.Pd.
6. Kepala SMA Negeri 11 Bekasi, Bapak Drs. Herry Zulkarnaen serta guru-guru terutama Bapak Ors. Asep Jamal, Drs. Taryono, M.M, M.Pd, dan !bu Neneng Erna, S.Pd yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di SMA Negeri l 1 Bekasi. 7. Nenek, l'apa clan mama tcrsayang scrta adik-adikku tert:inta, Lukman, Farida, Faisal, Novel clan Lutli yang telah membcrikan segalanya. 8. Seorang Hawa yang telah mengisi kesendirianku. Kau anugerah terindah yang kumiliki semoga Allah SWT. meridhoi kita. 9. Semua sahabat tersayang yang selalu cena clalam
mengisi
hari-hari
perkuliahan terutama Ml-IB, Aqim, Djack, Yayah, Izzah, Vie, Obi!, Adang, Zia, Tira, Elclid, Lona, Upeh, Silvy, Tia, Yuyun dan Dayat Elok Computer atas bantuan clan dorongan n1oril yang kalian berikan hingga terselesainya
skripsi ini. Dari lubuk hati yang paling clalam dengan teriring ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepacla seluruh pihak, atas partisipasi clan clukungannya kepada penulis. Semoga Allah SWT membalas jasa mereka. Semoga skripsi ini clapat berguna bagi yang n1en1bacanya. An1ien.
Wassa!an1u 'a/aikum Wr. Wb. Jakarta, 24 Februari 2006
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... . LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
ii
ABSTRAK ........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
v
DAFTAR ISi .....................................................................................................
vii
DAFT AR T ABEL..............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xi
DAFT AR LAMP IRAN ....................................................................................
xii
BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB II
B. ldentifikasi Masalah .................................................................
6
C. Pembatasan Masalah .................................................... ............
6
D. Perumusan Masalah .................................................................
7
E. Tujuan clan Kegunaan Penelitian .............................................
7
F. Sistematika Penulisan ................................................ ...............
7
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis ....................................................................
9
I. Televisi Berbasis Sains .......................................................
9
BAB III
I .I . Pengertian T ~I evisi ................. .. ... ... .. ........ ........... ........
9
1.2. Sistem Penayangan Siaran Televisi ............................
I0
1.3. Karakteristik Televisi ..................................................
12
1.4. Dampak/Efek Televisi .................................................
16
1.5. Bentuk Penyajian Program Televisi ............................
20
1.6. Televisi di Indonesia ...................................................
21
1. 7. Pemanfaatan Televisi dalam Pembelajaran Biologi ....
22
1.8. Pengertian Sains ..........................................................
24
2. Motivasi Belajar Biologi ................ ....................................
24
2.1. Pengertian Motivasi ...................... ........ ......................
24
2.2. Bentuk-bentuk Motivasi ...............................................
28
2.3. Definisi Belajar ...........................................................
29
2.4. Hakikat Biologi ................................................ ...........
31
B. Kerangka Pikir .........................................................................
31
C. Pengajuan Hipotesis ........... ... ...................................................
34
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................
35
B. Metode Penelitian .....................................................................
35
C. Populasi clan Sampel ................................................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
36
E. Instrumen Penelitian .................................................................
38
F. Teknik Analisis Data ..... :..........................................................
BAB IV
41
HASIL PENELITIAN A. Desk:ripsi Data ...................................... ........ ............................
45
I. Data Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton program sams .. .......... ............... ... ... ..... .......... ........... ...... ....
45
2. Data Motivasi Belajar Biologi yang Jarang Menonton Program Sains .. .... .... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... ... . ... ... .. ... ... .. .... ... ..
47
B. Uji persyaratan Analisis Data ...................................................
50
I. Uji Normalitas
BABY
I. I. Variabel X ............ ...... .............. ...... .............................
50
1.2. Variabel Y ...................................................................
51
2. Uji Homogenitas ................................................................
51
C. Uji Hipotesis .............................................................................
52
D. Pembahasan ...............................................................................
53
PENUTUP A. Kesimpulan
57
B. Saran-saran .............................................................................. .
58
DAFT AR PUSTAKA ...................................................................................... .
59
LAMPI RAN
'
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kisi-kisi lnstrumen ..............................................................................
39
Tabel 2. DF Motivasi Belajar Biologi Siswa (X) ..............................................
46
Tabel 3. DF Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y) ..............................................
48
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Variabel X .........................................................
50
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Y ........................... .............................
51
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Dua Varians ....................................................
52
Tabel 7. Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi Siswa ...................................
62
Tabel 8. Perhitungan Uji Validitas Butir ............................................................
63
Tabel 9. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen ................................................
64
Tabel I 0. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (X) ................
65
Tabel 11. Menghitung mean, median, modus dan SD Variabel X .....................
67
Tabel 12. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y).................
68
Tabel 15. Menghitung mean, median, modus dan SD Variabel Y .....................
70
Tabel 16. Uji Nonnalitas Variabel X .................................................................
72
Tabel 17. Uji Normalitas Variabel Y ............ ....................................................
74
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Skema Kerangka Pikir .. .. ... ... .. .. . ... ... .. .. .... .. .. .. . .. .... . ... .. ... .. ... .. .... .. ... ...
33
Gambar 2. Histogram Variabel X
47
Gambar 3. Histogram Variabel Y
49
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi .......................................
63
Lampiran 2. Perhitungan Uji Validitas Butir .....................................................
64
Lampiran 3. Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen .........................................
65
Lampiran 4. Skor Hasil l'cnclitian Motivasi Bclajar Biologi Siswa (X) ...........
66
Lampiran 5. Pcrsiapan Tabel DF Variabel X .....................................................
67
Lampiran 6. Menghitung Mean, Median, Modus dan SD Variabel X ...............
68
Lampiran 7. Skor Hasil Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa (Y) ...........
69
Lampiran 8. Persiapan Tabel DF Variabel Y .....................................................
70
Lampiran 9. Menghitung Mean, Median, Modus dan SD Variabel Y................
71
Lampiran 10. Rumus Mean, Median, Modus can SD.........................................
72
Lampiran 11. Langkah-langkah Perhitungan Uji Nonnalitas (X) ......................
73
Lampiran 12. Langkah-langkah Perhitungan Uji Normalitas (Y) ......................
75
Lampiran 13. Perhitungan Uji Homogenitas .....................................................
77
Lampiran 14. Perhitungan Uji !...........................................................................
79
Lampiran 15. Matriks Instrumen Pengumpulan Data.........................................
80
Lampiran 16. Skala Motivasi .............................................................................
87
Lampiran 17. Kunci Jawaban .............................................................................
90
Lampiran 18. Nilai-nilai R Product Moment.....................................................
91
Lampiran 19. Daftar F ........................................................................................
92
Lampiran 20. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ....................................................
93
Lampiran 21. Nukilan Tabel Nilai "t" untuk berbagai df ..................................
94
Lampiran 22. Nilai Presentil untuk Distrusi F ...................................................
95
BABI PENDAHULUAN
A. La tar Belakang Masalah Kemajuan teknologi telah membawa peradaban manusia untuk mendapatkan informasi mengenai pendidikan maupun sosial secara mudah, salah satunya melalui televisi. Televisi adalah sistem elektronilc yang mengirimkan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. 1 Televisi sebagai media massa, memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai media informasi (information), sebagai media pendidikan (education) dan sebagai media hiburan (entertainment). 2
Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mampu menyajikan beragam informasi dalam bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan media televisi yang ditemukan pada tahun 1926 ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, baik pendidikan konvensional maupun pendidikanjarakjauh. 3 Pemanfaatan televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan telah cukup clikenal. Namun, sejauh mana televisi dapat berperan menimbulkan motivasi clalam pembelajaran biologi merupakan hal yang menarik untuk ditelaah. Secara umum, medium televisi ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan informasi audio
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 50.
2
Za1nris Habib, et. a/., Penelitian Fi/Jn Anak-anak di Televisi dalarn Rangka F'enge1nbangan Program Pendidikan Budi Pekerti melalui Televisi, (Jurnal Ilmiah Teknodik, 2001), (V), No.9, h. 7. 3
Dewi Padmo, Ragain dan Pe111ilihan lvfedia dala111 SPJJ, (Jakarta: Pusat Antar Universitas, Universitas Terbuka, 200 l), Cet.ke-1, h. 19.
2
dan visual yang secara simultan disaj'ikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi pendidikan dikenal sebagai medium yang memiliki kekuatan audio visual yang mampu memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep abstrak. Menurut Croncbach yang diterjemahkan oleh Suryabrata (1990) bahwa belajar yang sebaik-bailmya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu siswa mempergunakan panca inderanya.
4
Sebagai ilmu eksakta, Biologi akan lebih efektif bila dipelajari salah satunya dengan cara menggunakan indera pandang dan dengar, karena dapat memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pclajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Para ahli memiliki pandangan yang searah mengenai ha! tersebut. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan dengar sangat menonjol perbedaaimya, kurang lebih 90 %. Hasil belajar seseorang yang diperoleh rnelalui indera pandang hanya sekitar 5 %, dan 5 % lagi dengan indera dengar. 5 Sementara itu Dwyer, dalam buku yang berjudul Komunikasi Pendidikan dan Kornunikasi Instruksional, karangan Pawit (1990) mengatakan bahwa "pada urnumnya orang mampu mengingat I 0 % dari apa yang dibacanya, 20 % dari apa
1 •
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Redaksi Press, 1990), Cet.ke-2, h. 247.
5
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet.ke-3, h.9
3
yang didengarnya, 30 % dari apa yang' diiihatnya dan 50 % dari apa yang ·di!ihat dan didengarnya. " 6 Dalam Surah An-Nahl: 78 Allah berfirman:
"Dan Allah menge/uarkan kamu dari perut ibumu da/am keadaan tidak mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan qfidah (daya nalm), agar kamu bersyukur. " (QS. An-Nahl: 78). Jadi, semakin jelas bahwa gabungan antara indera penglihatan dan pendengaran merupakan cara yang paling efektif untuk mengingat suatu peristiwa atau objek. Di dalam dunia instruksional, kedua indera itulah yang tampaknya memegang peranan penting. Dalam ha! ini televisi, yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran biologi merupakan salah satu contoh media audio visual gerak. Dwyer, seperti dikutip oleh Sadiman mengatakan bahwa televisi adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk rnenyampaikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja ataupun tidak. Sebagai media audio visual TV mampu merebut 94 % saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan
6
M. Yusuf Pawit, Kornunikasi Pendidikan clan Ko111unikasi Jnstruksional, (Bandung: Re1naja Rosdakarya, 1990), Cet.ke· l, h. 9.
4
telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada tlinumnya mengingat 50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan ingat 85 % dari apa yang mereka lihat di TV, setelah 3 jam kemudian dan 65 % setelah 3 hari kemudian. 7 Agar peran televisi mampu membawa nilai-nilai positif, maka stasiun televisi harus memiliki program-program yang diarahkan untuk menunjang nilai-nilai pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran biologi, proporsi tayangan atau program yang berbasis sains perlu dikembangkan secara optimal. Contoh program televisi yang berbasis sains antara lain: Discove1y Channel, Killer lnsting, Wild Animal, clan National Geographic Channel. Dengan program televisi yang berbasis sams tersebut, diharapkan s1swa bertambah wawasannya dalam bidang biologi. Dampaknya, siswa akan termotivasi untuk terns meningkatkan wawasannya, karena di dalam program tersebut terclapat sumber informasi clalam bidang biologi. Akhirnya, dengan meningkatnya motivasi siswa clan tersedianya informasi yang memaclai, melalui program televisi yang bermuatan sains akan berimbas pacla peningkatan hasil belajar biologi siswa itu sendiri. Dengan dc:mikian, peranan program televisi terutama program berbasis sains sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa clalam pembelajaran biologi yang bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang sesuai dengan tujuan 7
Arief S. Sadiman, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku (Beberapa Po/wk Pikiran), (Jurnal llmiah Teknodik, 1999), (IV), No. 7.
5
pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta be11anggung j awab. " 8 Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surah J\z-Zumar:9 yang berbunyi: .:; -
_,. ii
-
-
.:;,..
-
.,;,..
,)1
,
Y---"-:! (.)-"' (.)-"
-
-
£
!O ~':11 l~jl rJ""'?r#O
,)1
" ... apalwh sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang mampu menerima pelajaran." (Q.S. Az-Zumar:9). Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, penulis memberi judul "PENGARUH
MENONTON
PROGRAM TELEVISI
BERBASIS SAINS
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI". Dengan judul tersebut, penulis ingin mengetahui apakah menonton program televisi berbasis sains akan berpengaruh dalam peningkatan motivasi belajar biologi siswa.
8
Dedi Han1id, Undang-Undang Non1or 20 Tahun 2003 Sistern F'endidikan 1Vasional, (Jakarta: Asokadikta dan Ourat Bahagia, 2003), h. 5.
6
B. Idcntifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah
dikemukakan dapat
diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut: !. Tontonan yang ditayangkan di TV belum produktif.
2. Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan. 3. Motivasi terdiri atas intrinsik clan ekstrinsik. 4. Program yang ditayangkan di TV tak selalu cocok dengan waktu luang pemirsanya. 5. Kesesuian materi yang ditayangkan.
C. Pembatasan Masalah Dengan
pertimbangan
waktu,
te11aga,
pikiran,
biaya,
clan
luasnya
permasalahan, rnaka tidak semua permasalahan dapat dibahas dalam penelitian ini karena masalahnya begitu luas clan kompleks. Agar pembahasarmya tuntas clan mendalam, maka peneliti mencoba membatasi masalah yang akan dikaji, yaitu: !. Program televisi berbasis sains yang ditonton adalah National Geographic
Channel yang ditayangkan pada stasiun televisi Metro TV pada hari Minggu pukul 14.05 WIB dengan durasi tayangan selama I jam. 2. Penelitian dibatasi pada siswa yang sekarang duduk di kelas X SMA Negeri 11 Bekasi, Tahun Pelajaran 2005/2006.
7
D. Pcrumusan Masalah Sesuai clengan latar belakang, iclentifikasi clan pembatasan masalah, maka dapatlah dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh
yang signifikan dari program televisi berbasis sains terhadap peningkatan motivasi be/ajar siswa di SJ\IJA Negeri 11 Bekasi dalam ma/a pelajaran biologi?
E. Tu,juan clan Kcgunaan Penelitian I. Bagi Penulis, untuk mengetahui motivasi belajar s1swa clalam pelajaran biologi clan seberapa besar pengaruh program televisi berbasis sains terhaclap motivasi belajar dalam pelajaran biologi. 2. Bagi siswa SMA Negeri 11 Bekasi, sebagai acuan untuk meningkatkan motivasi dalam belajar biologi. 3. Bagi para produser program televisi, agar clapat meningkatkan program yang bernuansa sains. 4. Sebagai bagian clari pengembangan khazanah keilmuan biclang penclidikan.
F. Sistematika Penyusunan Skripsi ini cli5usun dalam sistematika yang secara urut sebagai berikut: BAB!
Merupakan penclahuluan yang tercliri clari latar belakang masalah, identifikasi, masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian clan sisternatika penyusunan.
8
BAB !I
Mernbahas tentang deskripsi teoretik yang mencakup televisi, system penayangan televisi, karakteristik media televisi, bentuk penyajian program televisi, pemanfaatan televisi dalam pembelajaran biologi, motivasi belajar, bentuk-bentuk motivasi, definisi belajar, hakikat biologi, dan juga berisi kerangka pikir dan pengajuan hipotesis.
BAB Ill
Metocle penelitian yang terdiri clari tempat
clan waktu penelitian,
metocle penelitian, populasi dan sampel, teknik pengurnpulan data, instrumen penelitian, clan teknik analisis data. BAB IV
Penyajian data atau hasil penelitian, merupakan bab yang menyajikan atau mencleskripsikan data, rnenganalisis data clan pembahasan.
BABY
lvlerupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis I. Tclevisi Bcrbasis Sains I. I Pen gcrtian Tclcvisi
Telcvisi adalah scbu<1h alal pcnangkap siaran bergambar bcrasal dari kala te/c dan l'ision; yang 111e111pu11yai arti te/e= jauh, 1•isio11=ta111pak lclevisi bcrarti mclihal dari jarak jauh. Penemuan televisi disamakan clengan penemuan roda, karena mampu mcrubah pernclaban dunia. 1 Tdevisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar alam dan gambar hidup bersama suarn rnelalui kabel atau ruang. Televisi pencliclikan aclalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa 111elihat siapa yang menyiarkannya. 2 Dalam Al-Qur'an, Allah SWT. berfirman tentang isyarat keberadaan media kon1unikasi ini.
"Dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh." (QS. Saba : 53) 1
!illJl:i/id. Wikipedia.org/wiki/Televisi/h. l/tgJ. 08/04/2005, pkl. 08.27.
1
1\zhar Arsyad, Aiedia Pen1belajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 50.
10
Surgguh telah terjadi penglih~tan dari jarak jauh. Kemudian dikenal dengan nama televisi, yang memungkinkan seseorang dapat melihat hal-hal yang tak diketahuinya dari jarak yang sangat jauh.3
1.2. Sistcm Pcnayangan Siaran Tclcvisi Siaran televisi yang dapat diterima di rumah-rumah atau di tempat lain hanya dengan menggunakan pesawat televisi standar adalah jenis penayangan siaran dengan menggunakan sistem broadcas/ lransmission. Penayangan televisi melalui sistem broadcas/ /ransmission ini menggunakan Very-High Frequencies (VHF) dan Ulira High Frequencies (UHF). Kedua sinyal tersebut dipancarkan melalui transmitter yang selanjutnya sinyal tersebut dapat diterima secara bebas oleh pesawat televisi dan antenna penerima standar. Jangkauan penerimaan siaran ini tergantung pada kekuatan daya pancar transmitternya serta keberadaan stasiun relay. Teknologi lain yang digunakan dalam penayangan siaran televisi adalah mela!ui sistem circuit-closed 1e/evision (CCTV). Sistem ini merupakan sistem pemancaran yang bersifat privat dan terbatas pada lokasi te11entu yang masuk dalam jaringan siaran. Sinyal televisi yang dipancarkan tidak dapat diterima oleh pesawat televisi yang berada di Juar sistem jaringan. Penggunaan sistem CCTV ini biasanya digunakan oleh sekolah-sekolah atau kampus-kampus dan umumnya jangkauannya tidak luas.
Muhammad Kami! Abdushshomad, Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur ·an, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002), h. 369.
11
Lain halnya dengan TV-kabel, sistem penayangan dan penenmaan siaran televisi melalui TV-kabel ini menggunakan sambungan kabel khusus. Mereka yang menginginkan menerima siaran khusus yang tidak dapat diterima oleh siaran televisi terbuka dapat berlangganan TV-kabel ini. Pada umumnya sinyal dari TV-kabel ini dapat diterima dengan baik dalam jangkauan operasional sepuluh sampai dua puluh mil. Salah satu sistem penyiaran TV adalah melalui penggunaan satellite transmission dikenal dengan sebutan Direct Broadcast Satellite (DBS). DBS dalam bahasa Indonesia clite1jemahkan clengan Satelit Siaran Langsung (SSL) merupakan sistem penerimaan siaran televisi langsung dari satelit kepada pemilik pesawat televisi yang telah dilengkapi dengan antena disc khusus. Dengan claya pancar I 00 sampai 400 watt, SSL ini clapat diterima langsung oleh pesawat televisi penerima siaran dengan menggunakan sejumlah perangkat keras yang terdiri dari antena disc yang berdiameter 0,6 hingga l meter, decoder, dan remote control. Dengan semakin majunya teknologi, antena disc penerima berdiameter tidak lebih dari 18 inci. Secara singkat, mekanisme ketiga unsur utama sistem SSL dapat dijelaskan sebagai berikut: stasiun pemancar bumi menerima sinyal dari stasiun penyiaran yang kemudian melalui saluran ;ertentu dengan frekuensi up link diteruskan ke satelit dan selanjutnya dipancarkan kembali ke bumi melalui saluran dengan frekuensi down link yang sinyalnya kemudian clapat diterima langsung oleh pesawat televisi penerima. 4
4 Oe\Vi Padn10, Ragain dan Pen1ilihan A1edia dala1n SPJJ, (Jakarta: Pusat Antar lJniversitas, Universitas Terbuka, 200 I), Cet. ke-1, h. 20.
12
1.3. Karakteristik Media Tclevisi
Lewis (1977) mengungkapkan bahwa media televisi menawarkan fleksibilitas yang
utuh,
serta
memungkinkan
seorang
perancang
desain
instruksional
mengkombinasikan gambar dan suara untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan. Walaupun dengan kemampuan yang sedemikian, masih ada keraguan yang muncul mengenai efektivitas medium televisi sebagai media pembelajaran yang disadari pada ketidak berhasilan media ini dalam proses belajar mengajar. Tetapi, dalam sebuah kajian mengenai keberadaan medium televisi sebagai media pembelajaran yang dilakukan pada. tahun 1987 disimpulkan bahwa medium ini rnempunyai potensi yang bernilai sebagai alat pengajaran apabila diberikan dukungan dan perhatian yang cukup. Seperti halnya media lain yang dapat dimanfaatkan dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), media televisi memiliki karakteristik umum yang mencerminkan keunggulan clan keterbatasannya yang dapat dirinci secara lebih spesifik.
Keunggulan: a.
Menjangkau sasaran didik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan.
b.
Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program yang menarik clan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasi dan memotivasi peserta didik dalam segala usia dan tingkat pendidikan.
c.
Mampu menyajikan pengalaman dan dokumentasi kejadian nyata.
13
d.
Menjembatani peserta didik dengan institusf SPJJ-nya. Kehiidiran program televisi yang menampilkan pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirian yang pada umumnya dirasakan oleh pesera didik dalam SPJJ. 5
Menurut pendapat Anggadewi Moeseno, bahwa TV dianggap sebagai yang paling kuat pengaruhnya terhaclap penontonnya, karena beberapa keunggulan TV dibanding media massa lainnya. Keunggulan televisi tersebut antara lain: I. Televisi mampu merangsang penonton secara "multi indra ", sehingga merangsang sampai penghayatan terdalam manusia. 2.
Televisi mampu menampilkan gejala yang sulit tampil dalam realitas seharihari. Dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih canggih sehingga gambaran lebih hid up, lebih nyata, clan lebih jelas.
3. Dengan .ayangan yang haclir setiap hari, setiap jam, maka penonton seolaholah diserang secara bertubi-tubi oleh gagasan-gagasan yang tentunya mempunyai efek kumulatif. 4. Pemenuhan fungsi tertentu mengakibatkan "adiksi" pada penonton untuk menonton televisi. 5. Beda dengan media masssa lain, tayangan televisi tidak terhindarkan, "menyusup" lee semua rumah tangga.
5
Ibid., h. 22.
ia
14
, Rangsangan informasi -televisi kini datahg dari segala penjuru sebagai efek
parabola yang mengakibatkan gejala over stimulation pada penontonnya. 6 Lain halnya keunggulan atau keuntungan menggunakan televisi sebagai media pengajaran menurut Azhar (2003), antara lain: a.
Bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
b.
Bisa membawa dunia nyata ke rumah dan ruangan kelas. (dalam ha! ini pelajaran biologi. Contohnya mengenal aneka ragam hewan).
c.
Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh s1swa sesuai dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda.
d.
Dapat rnenghemat waktu guru dan siswa. 7
Keterbatasan: a.
Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal dan lama pengerjaannya.
b.
Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang apabila peserta tidak mengerti materi yang ditayangkan.
c.
Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta diclik tidak mengikuti siaran pacla saat ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti
6
Za1nris I1abib, et. al., 1Vfinat Pe/ajar SLTA dan Nfahasiswa terhadap Pendidikan Politik
Demokrasi melalui Siaran Te/evisi, (Jurnal Ilmiah Teknodik, 2001), (V), No.9, h. 27. 7
Azhar Arsyad, op. cit., h. 51-52.
15
'
program. 8 Untuk itii, diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap mengikuti siaran. d.
Keterbatasan lain clari media televisi adalah masalah interaktivitas yang sangat clibutuhkan clalam kegiatan tutorial pada SPJJ. Tingkat interaktivitas media televisi sangat rendah karena media ini merupakan media komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat dilakukan dengan menggunakan telepon, namun penyelenggaraan siaran langsung clalam SP.TJ mengalami banyak kendala. 9
Adapun menurut Azhar (2003), kekurangannya antara lain: a.
Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.
b.
Muncul kekhawatiran siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisajadi bersikap pasif selama penayangan.
c.
Besarnya gambar di layar relatif kecil dibanding film, sehingga jumlah s1swa yang dapat memanfaatkan terbatas. 10
8
Nurul Huda, et al., Persepsi dan Kesediaan Penge!ola UPBJJ dan Radio loka! terhadap Penyelenggaraan Siaran Progran1 Tutorial Radio UniversUas Terbuka. (Jakarta: Lembaga Penelitian, UT, 2000), h. 2 I. 9
'
Oe\vi Pad1110, op. cit., h. 23. 0
Azhar Arsyad, op. cit., h. 5.
16
1.4. Dampak/Efek Televisi Dari ciri-ciri keunggulan televisi dibandingkan dengan media lain, televisi mempunyai efek positif maupun negatif. Efek negatif tersebut dilihat sebagai: 11 a. Efek tidak langsung, terutama karena TV telah menggantikan kegiatan lain. b. Efek langsung, menonton TV menjadikan kelelahan pada mata, dll. c. Efek jangka panjang, yaitu terjadinya efek proses belajar atau conditioning dalam berbagai aspek, misalnya dalam perilaku, kata-kata, informasi, nilai dan sebagainya. Televisi di samping dilihat dari efek negatifnya, juga dapat dilihat dari efek positifnya yaitu sebagai: I. Proses penyerapan informasi Sesuatu yang secara fisik sama dalam tayangan akan dipersepsikan secara berbeda
oleh
setiap
orang,
terg2ntung
dari
bagaimana
pengalaman
sebelumnya, minat, motivasinya. Manusia tidaklah pasif, ia akan secara aktif menyanng
dan
mernilih
inforrnasi
yang
akan
diserapnya
dengan
mernperhatikan hal-hal yang berarti bagi dirinya dan yang mempunyai nilai bagi dirinya. Maka dapat dimengerti bahwa setiap orang akan mendapatkan kesan berbeda.
11
Za111ris l-labib, et. al., op. cit., h. 28.
17
2. Sumber sosialisasi Televisi dengan pengaruhnya yang kuat dapat sebagai sumber sosialisasi yang dapat berpengaruh, oleh karena TV dapat merupakan suatu "symbolic
environment". 3. Pembentuk citra (image makers) Karena TV mampu menonjolkan gambar dengan jelas, menampilkan gambar berulang kali baik berupa budaya, nilai, gaya, dan norma tertentu, dibandingkan dengan lembaga atau orang tua dalam menggambarkannya. Dilihat dari efeknya TV sering tidak bersifat sebab akibat, melainkan TV dapat memngsang, mencetuskan, memacu, memicu, mendorong, menimbulkan, mengaktifkan, monggiatkan, dan lain-lain. Hubungan tersebut dapat dijelaskan dalam berbagai model sebagai berikut: I. Model "information processing'', yaitu melihat efek sebagai interaksi yang
rasional dan terarah antara penonton dan TV, dengan fokusnya pada pertukaran informasi. 2. Model "conditioning" atau "associational", hubungan yang fokusnya pada pengirim pesan yaitu TV, dan pada proses efeknya sebagai reaksi terhadap isi pesan. 3. Model "functional", hubungan prosesnya bertolak dari needs dan interest penonton, dalam mencapai pemuasan kebutuhan.
18
4. Model "relational", yang menganggap kontak komunikatif sebagai bagian dari hubungan sosial antara pengirim (TV) dan penerima (penonton), yang efeknya tergantung dari jenis kualitas hubungan terse but Dengan model-model tcrsebut, kita dapat membahas pengaruh, interaksi dan hasilnya secara jelas. Telah dinyatakan bahwa efek TV tidaklah langsung, melainkan bersama-sama dengan faktor lain, ia dapat "remiforcing" atau "confirming".
lni
dibuktikan melalui penelitian. Perilaku agresif bukan efek langsung dari menonton TV yang agresif. Menonton TV agrcsif dapat arouse agresifitas, yang pada saat tertentu ketika ia menghadapi kejadian ny,ita yang sama, ia akan mengalihkan
agresifitas tadi i:·ada tinclakan agresif. Seperti diketahui, remaja dapat belajar melalui proses imitasi, modelling, clan identifikasi pada tokoh model. Dalam konteks pengasuhan, proses ini barn terjadi apabila antara peniru clan tokoh model ada hubungan emosional, adanya kesamaan, berpengaruh, clan sebagainya. Dalam melihat efek TV, kita harus selalu melihatnya dalam hubungan variabe:.-variabel yang lain, dalam: I. _l(ondisi antecedent, harus ada ses':latu keadaan yang mendahului sebelumnya,
untuk menonton TV menimbulkan efek. 2. Kondisi intervening, yaitu suatu keadaan psikologis yang timbul sewaktu menonton TV, sebelum kemudian terjadi agresifitas. 3. Kondisi contingent, adalah kondisi yang dapat menimbulkan pengaruh dalam perilaku. Tanpa kondisi tersebut, maka perilaku tidak timbul.
19
Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa menonton TV dapat mengakibatkan efek yang berbeda-beda bagi penontonnya. Menurut Kuswandi, ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi . . 12 tcr1rnc!ap pem1rsa yaitu:
1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap
dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan
bagi pen1irsa. 2.
Dampak peniruan yaitu pem1rsa dihadapkan pacla trencli aktual yang ditayangkan televisi. Contoh: model pakaian, model rambut, gaya bicara dari bintang televisi yang kemudian digandrungi atau clitiru secara fisik.
3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa seharihari. Namun pada kenyataannya apa yang telah cliungkapkan di atas hanya bersifat teori. Sementara dalam praktiknya terjadi kesenjangan yang tajam. Banyak paketpaket acara televisi yang di konsumsikan bagi orang dewasa tenyata di tonton oleh anak-anak. Kunci penyelesaiannya ialah para pengelola clan perencana acara televisi tetap harus konsekuen clan konsisten membuat acara dengan tujuan jelas dan pasti serta diiringi tanggungjawab moral clalam melihat kondisi clan situasi pemirsanya.
12
Wa\van Kus\vandi, Ko11111nikasi 1Vfassa: Sebuah Ana/isis Media Te/evisi, (Jaka11a: Rineka
Cipta, 1996), h. I 00.
20
1.5. Bentuk Penyajian Program Televisi Pada dasarnya, bentuk penyajian program televisi sama dengan bentuk penyajian dalam program radio, hanya ditambahkan unsur visual dan gerak. Bentuk penyajian tersebut adalah: I. Ceramah, dikenal dengan istilah talking head. Bentuk ceramah atau kuliah ini biasanya disajikan oleh seorang closen atau pengajar yang ahli dalam materi tertentu, misalnya Biologi. 2. Dialog Dalam penyajiannya menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah materi, para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama. 3. Wawancara Bentuk penyaJian ini clapat menghadirkan satu, dua atau tiga pembicara dengan seorang pewawancara. Pada umumnya bentuk ini mengangkat satu topik pembicaraan yang dilihat dari sudut panclang yang berbeda dari tiap-tiap pembicara. 4. Drama Penyajian dalam bentuk ini relatif sulit karena membutuhkan persiapan yang lebih matang, mulai dari naskah sampai pacla produksinya. 5.
J'ealure
Bentuk saj ian yang didalamnya terdapat dialog, wawancara, clan drama yang mengacu pacla topik bahasan tertentu.
21
6. Majalah Seperti layaknya sebuah majalah, bentuk penyajian udara menampilkan berbagai informasi dalam bentuk sajianu
1.6. Telcvisi di Indonesia Ketika peresmian satelit komunikasi Palapa dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 Agustus 1976 (HUT RI ke-31), mulailah dunia komunikasi massa di Indonesia berkembang dengan sendirinya. Satelit Palapa memiliki 12 transponder. Tiap transponder, bisa meneruskan satu saluran televisi berwarna atau 400 saluran telepon bolak-balik atau 800 saluran telepon satu arah. Satelit itu dihubungi dengan 40 buah stasiun bumi, 27 diantaranya terletak di ibu kota propinsi. Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun 1962, bertepatan dengan 'The 4th Asian Games". Ketika itu Indonesia menjadi penyelenggara. Peresmian pesta olah raga tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran televisi oleh Presiden Soekarno, tanggal 24 Agustus 1962. Televisi yang pertama muncul adalah TVRI. Dunia pertelevisian di Indonesia berkembang pesat, terbukti dengan bermunculannya televisi swasta dibarengi dengan deregulasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah, sejak tanggal 24 Agustus 1990. Ada berbagai alternatif tontonan bagi masyarakat Indonesia saat ini yang terdiri dari Televisi Nasional clan Regional, yaitu TVRI pusat, TVRI Bandung, TVPI Banten clan Jabar, RCTI, SCTV, TPI,
13
Dewi Padrn0, op. cit., h. 24.
22
ANTV. Inclosiar, MetroTV, LATIVI, TV7, Global TV, 0 Channel, Spacetoon, JakTV. Bali TV, JTV, clll. 14
L7. Pcmanfaatan Tclcvisi dalam Pcmbclajaran Biologi Dalam pembelajaran biologi, televisi sebagai ala! penyampaian materi ajar sangatl<:h mernbantu antara lain, karena: I. Televisi bersifat langsung clan nyata. Dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya, misalnya penemuan-penemuan terkini rnengenai flora clan
fi1una yang clapal clilihat clan cliclengar secara nyata. Karena, televisi yang paling mampu merepresentasikan clengan pengalaman nyata clalam segala facetnya. 15 2. Memperluas tinjauan kelas. Memberikan informasi yang ticlak terclapat pacla literatur buku pelajaran. 3. Menciptakan kembali peristiwa lampau, seperti penjelasan teori evolusi clan lainnya. 4. Mempertunjukkan banyak ha! clan banyak segi yang beraneka ragam, seperti penjelasan keanekaragaman hayati dari berbagai negara. 5. Banyak mcnggunakan sumbcr masyarakat 6. Menarik minat. Agar para siswa semakin rnenggemari pelajaran biologi.
'" !lltp://id. wikipedia.org/wikj/TVRI/ tgl. 18/1 I12005. pkl. 09.21. 15
H. Herman Taupan, Media Pembelajaran, (Jurnal llmiah Teknodik, 2002), (VI), No. 11.
23
Pemanfaatan media televisi dafom pendidikan di berbagai belahan bumi bukan merupakan suatu hal baru. South Carolina Educational Television (SCETV) misalnya, telah menggunakan televisi sebagai alat penyampaian materi ajar melalui sistem satellite transmission untuk melayani hampir semua sekolah yang terdapat di South Carolina. Pemanfaatan televisi penclidikan melalui satelit ini dinilai cukup efektifkarena biaya penyelenggaraannya murah. Sebuah contoh keberhasilan penyelenggaraan televisi pendidikan adalah negara Cina. Sebagai negara dengan tingkat populasi tertinggi di dunia, Cina mampu menyelenggarakan pendidikan jarak jauh melalui televisi dengan hasil luar biasa. Diawali dengan keberhasilan "Radio and TV University of China (RTVU)" didirikan pada tahun 1979 yang dalam kurun waktu delapan tahun ( 1979-1986) tel ah rneregister 2.986.000 rnahasiswa clan telah meluluskan 591.000 mahasiswa. Negara ini kemudian mendirikan "The Chinese Satellite TV Normal Education" pada bulan Oktober tahun 1986 disusul didirikannya "China TV Teacher College (CTVTC) '' pada bulan Juli 1987. Ketiga institusi penyelenggara pendidikan melalui televisi yang hingga kini masih berjalan, membuktikan bahwa medium televisi merupakan perangkat pembelajaran yang cukup efektif. 16
16
De,vi Padn10, Joe. cit.
24
1.8. Pe11ge1'.tian Sains SaiHs atau ilmu pengetahuan yang berasal dari bahasa lnggris "science". Sains adalah suatu kumpulan pengetahuan, dalam ha! ini adalah teori-teori. Sains menjelaskan fungsi dari pengetahuan atau teori untuk menjelaskan adanya pola hubungan antara berbagai gejala alam. 17
2. Motivasi Belajar Biologi 2.1. Definisi Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa latin "movere" yang dimaksudkan sebagai .. penggerak untuk maju". Hal ini merefleksikan bahwa motivasi sebagai sesuatu (keinginan) yang mendorong siswa tetap komit dan terns berusaha untuk sukses di dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas. 18 Dalam diri kita motive (dorongan) itu dapat berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat/keinginan yang merupakan daya penggerak dari dalam c!iri untuk melakukan aktivitas-aktivitas . . tertentu cl al am mencapa1 suatu tujuan.
19
fvlenurut Callahan dan Clark yang dikutip oleh Mulyasa motivasi merupakan tenaga penclorong atau penarik yang menyebabkan aclanya tingkah laku ke arah suatu
17
l-I. Mus!i1nin lbrahin1, er al., Aiateri F)elatihan Terintegrasi: Sains. (Jakarta: Dirjen Dikdasrnen, 2004), Cet. ke-1. h. 7. 13
Lily Barlia, A4o!ivasi A1enentukan Keberhasilan Be/ajar, (Bandung: Jurnal Pendidikan
Dasar Ul'I, 200 I), Vol. I, No. I, h. 6. l'J M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Un1111n & perken1bangan, (Jakarta: CV. Pedon1an llmu Jaya, 2001), h. 129.
25
'
tujuan tcrtentu. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Dengan kata lain seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya (motivasi). Dalam kaitan ini guru dituntut memiliki kernampuan membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai
. be Iajar.. '0 tujuan Mc Donald dalam Soemanto menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu perubahan tenaga didalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif 21 . k s1. d a1an1111encapa1. tujuan. . d an rea Ics1-rea
Menurut Wiyono, motivasi belajar adalah clorongan penggerak aktif clalam Jiri siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar bisa dikatakan scbagai energi dalam c!iri seseorang yang clitanclai dengan munculnya "feeling" clan cliclahului dengan tanggapan terhadap tujuan-tujuan bclajar. Seseorang yang memiliki motivasi belajar tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal.
22
Sedangkan menurut McCrornb," rnolivasi belajar adalah kernampuan internal yang terbentuk secara alami yang dapat clitingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan yang memberikan dukungan, mcmberikan kesempatan untuk memilih kegiatan, mcmberikan tanggung jawab untuk mengontrol proses belajar, clan memberikan
20
E. Mul;asa, Kurikulzun Berbas;s Ko1npe1ensi(Konsep, Karakteristik, Jn1plen1en1asi dan
fnovasi}, (Bandung: PT. Rcmaja Rosdakarya, 2003), Cet. ke-3, h. 112. 21
22
Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001 ), Cet. ke-4, h. 206.
Ban1bang Budi Wiyono, lfubungan Lingkungan Be/ajar, Kebiasaan Be/ajar, dan 1\tfolivasi Be/ajar dengan Presta.sf Be/ajar Sislva, (Malang: Foru1n Penelitian, Jurnal Teori dan Praktik Penelitian, 2003), (15), (1), h. 30.
26
' tugas-tugas belajar yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pribadi. 23
Sebagaimana menurut White (1959) yang dikutip oleh Turner dan Johnson, mengemukakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan instrinsik untuk memahami pengaruh
lingkungan,
kebutuhannya.
Semua
dan
manusia akan tertarik dan
manusia
mempunyai
bereksplorasi
kebutuhan
untuk
untuk
menguasai
lingkungannya, banyak fakta bahwa anak-anak berkembang, memiliki individu yang berbeda yang timbul karena kekuatan motivasi (maste1y motivation). 24 Sedangkan Herawati mendefinisikan motivasi
s1~bagai
sebab-sebab yang
menjadi dorongan tindakan sesrnrang dan dasar pikiran seseorang. Sebab-sebab ini berakibat timbulnya sesuatu keinginan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan yang diinginkannya. Biasanya sebab-sebab timbulnya keinginan tersebut tidak lrnnya datang dari dalam diri seseorang tetapi dari luar diri seseorang seperti teman-teman, orang tua, ekonomi, pergaulan dan lingkungan hidup disekitarnya. 25 Istilah motivasi merupakan istilah umtm1 yang menunjukkan kepada seluruh proses kegiatan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dengan tujuan akhir dari perbuatan. Dengan adanya motivasi ini, individu dapat melahirkan semangat barn 23
Paulina Pannen, et al., Adenzanbuhkan dan Men1e/ihara iV/otivasi: Suatu Upaya untuk Alen1pertinggi Persistensi A1ahasis1va, (Jakarta: Cakra\vala Pendidikan, 2002), h. l 85. :::.i Lisa A. 'furner dan Burke Johnson, iWodel of Nfas1ery A;Jotivation for At-Risk Preschoolers, (Jurnal of Educational Psychology: American Psychologycal Association, 2003), (95), (3), h. 495. 25
I-Iera\vati, et al., Perbedaan lvfotivasi dan Has ii Be/ajar Antara Anak-Anak Jalanan Wanita dan Pria pada Kegiatan Pembelajaran di Rumah Penampungan di Wi/ayah DK! Jakarta, (Jakarta: Fakultas llmu Sosial UNJ, 2000), h. 8-9.
27
untuk bergerak lebih cepat dan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu perbuatan. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi dapat menyebabkan te1jadinya suatu perubahan energi yang ada pada manusia, schingga bcrhubungan dcngan gcjala kcjiwaan yang kcmudian diikuti dcngan melakukan sesuatu yang didorong oleh adanya tujuan terten.tu. 26 Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk memacu para siswa agar timbul keinginan untuk mendapatkan perubahan pada dirinya yang meliputi aspek kognitif,
26
afektit~
dan psikomotoris.
Sardiman AM, lnteraksi clan Jvlotivasi Be/ajar Jv!engajar, (Jakarta: Rajawali Press, 200 I), Cet. ke-9, h. 73.
28
2.2 Bentnk-Bentnk Motivasi
'
Dalam perkembangan psikologi pendidikan, terdapat dua macam bentuk motivasi, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. I. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah ha! dan keadaaan yang berasal dari dalam diri seseorang dalam ha! ini siswa yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. 27 Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang itu sencliri ticlak usah clirangsang clari Iuar. 28 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah ha! dan keaclaan yang datang dari Iuar indiviclu siswa yang juga menclorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. 29 Contoh konkret motivasi ekstrinsik aclalah pujian dan hacliah, peraturan atau tata te1iib sekolah, suri tauladan clari orang-orang sekelilingnya seperti orang tua clan guru. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik tetap penting. Hal ini dikarenakan kemungkinan besar keadaan siswa itu clinamis, berubah-ubah clan juga mungkin komponen-komponen lain clalam proses belajar mengajar tetap ada yang
27
Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. ke-7, h. 136-137.
29
' kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ektrinsik keduanya diperlukan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Reeve dan Robinson bahwa semua jenis motivasi sangat penting dalam pendidikan. 30
2.3 Definisi Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Saleh dan Wahab, belajar
(learning) seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. 31 Menurut Hilgard clan Bower, dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Purwanto mengemukakan: "Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat
10
John Marshall Reeve dan Dawn T. Robinson, Home Schoolong and Teaching Style: Comparing the motivation Style of Home School and Public School Teachers, (The American Psychological Association: Jurnal of Education Psychology, 2002), (94), (2), h. 373. 31
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbub Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspekt!f Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 207.
30
dijelaskan atau dasar kecenderungan, respon pembawaan, kematangan, atau keadaankeadaan sesaat seseorang ." 32 Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai basil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. 33 Dalam Al-Qur' an, Allah telah menyeru manusia untuk melakukan riset dan belajar sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-'Alaq ayat 1-5, yaitu:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca/ah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tiada diketahuinya." (Al-' Alaq: 1-5). Dalam Hadits, Rasulullah SAW. bersabda: "Wahai sekalian manusia,
be/ajar/ah! Karena i/mu pengetahuan hanya didapat melalui belajar ... " (HR. lbnu 'Ashim dan Thabrani).
32
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h.85
JJ
Muhibbin Syah, op. cit., h. 92.
31
2.4 Hakikat Biologi
Ditinjau dari segi etimologi, biologi berasal dari kata bias dan logos. Bias bermii hidup, sedangkan logos berarti pembicaraan atau ilmu. Jadi, biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk hidup. 34 Biologi merupakan wahana untuk menyadari keteraturan alam untuk mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. 35 Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan, ketermnpilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai warga negara yang be1tanggung jawab kepada Jingkungan, masyarakat, bangs a, dan negara. 36 Untuk mencapai hakikat biologi diperlukan pemahaman yang sistematis dan berkesinambungan sehingga dalmn pemahaman materi yang Jebih kompleks, siswa memerlukan suatu materi yang esensial untuk memahmni materi selanjutnya yang lebih kompleks.
B. Kernngka Pikir
Tekvisi merupakan salah satu sarana penymnpai pesan yang paling efektif dan efisien. Keefektifan dan keefisienannya ini mampu me:rubah perilaku dan sikap pemirsanya. Ada dua dampak yang ditimbulkan oleh televisi, yaitu: dampak negatif dan dampak positif. Dengan demikian, maka tugas pemerintah dan instansi yang 34
Tim Kashiko, Kam us Lengkap Bio/ogi, (Surabaya: Kashiko, 2002), Cet. ke-1. h. 50.
35
E. Mulyasa, op. cit., h. 212-213.
36
Ahmad Ridwan, el al., KBK Mata Pe/ajaran Bio/ogi untuk SMU, (Jakarta: Depdiknas,
2001), h. 3.
32
terkait adalah berupaya meminimalisir dampak negatif sekaligus memaksimalkan atau mengoptimalkan dampak yang bersifat positif. Agar peran televisi mampu membawa nilai-nilai positif, maka stasiun televisi harus memiliki program-program yang diarahkan untuk menunjang nilai-nilai pendidikan. Daiam hubungannya dengan pembelajaran biologi, maka proporsi tayangan atau program yang berbasis sains perlu dikembangkan secara optimal. Contoh program televisi yang berbasis sains antara lain: Discovery Channel, Killer Ins ting, Wild Animal, dan National Geographic Channel.
Program televisi yang berbasis sains tersebut, akan meningkatkan wawasan siswa dalam bidang biologi. Karena, di dalam program tersebut terdapat sumber informasi dalam bidang biologi. Dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk terus meningkatkan wawasannya. Akhirnya, dengan meningkatnya motivasi siswa, tersedianya informasi yang memadai melalui rrogram televisi yang bermuatan sains, akan berimbas p&da peningkatan hasil belajar biologi siswa itu sendiri. Dengan demikian, maka peranan program Televisi berbasis sains sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran biologi.
..
·-
""
TE LEVI SI
..
' i!i
.
. EfEK NEGATIF
EFEKTIF & EflSIEN
,
. .
!
'
•
' KELELAHAN MATA, PENIRUAN PERILAKU, DLL.
HASH.. BELAJAR
EFEK POSITIF
MENAMBAH INFORMASI DAN WAWASAN KEILMUAN
I
MOTIVASI
BELAJAR
I1........J
• PROGRAM SAINS
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir w
t;;
34
C. Pengajuin Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho
Tidak terdapat pengaruh antara menonton program televisi berbasis sains dengan peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
H1
Terdapat pengaruh yang signifikan antara mencmton
program televisi
berbasis sains dengan peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 11 Bekasi. Waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini dari persiapan hingga pembuatan laporan adalah pada bulan Juni s.d Desember 2005.
B. Mctodc Pcnclitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei - untuk memperoleh ,
fakta mengenai masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung dari berbagai kelompok atau orang 1
-
dengan teknik komparasional. Untuk pengumpulan datanya digunakan angket. Teknik ini dipergunakan untuk pengambilan data dengan memberikan daftar pernyataan untuk diisi oleh responclen, dalam ha! ini para siswa.
1
An1irin, Tatang M.,
2000), h. 111
Menyusun Rencana Penelitian., (Jakarta: Penerbit Raja Grafindo,
36
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 2 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 11 Bekasi, sedangkan populasi te1jangkau adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Bekasi. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. 3 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling, yait11 teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 4
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini sehingga variabelnya dapat diukur, peneliti menggunakan teknik non tes. Adapun alat yang digunakan adalah angket/kuesioner. Digunakannya instrumen penelitian oleh peneliti adalah agar peke1jaan penelitian lebih mudah dan hasilnya pun akan lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Angket/kuesioner
digunakan
oleh
peneliti
dikarenakan
teknik
1111
memungkinkan untuk dapat digunakan pada penelitian yang menggunakan sampel 2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakm1a: Rineka Cipta, 1998), h. 115
111
3
Husaini Umar, Pengantar Statistik, (Jakm1a: Bumi Aksara, 1995), h. 182
4
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi,
M~todo/ogi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h.
37
cukup besar lebih dari 20 anggota sampel. Teknik ini juga cukup efisien dan praktis, serta tidak dipengaruhi oleh perasaan, penampilan, suasana dan tingkah laku penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini disusun dengan 5 (lima) pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Lima jawaban krsebut adalah: 5 I. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Ragu-ragu 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
Adapun penilaian skala tersebut adalah sebagai berikut: I. Untuk pernyataan positif, bilajawaban:
a. Sangat Setuju
mendapat nilai
5
b. Setuju
mendapat nilai
4
c. Ragu-ragu
mendapat nilai
3
d. Tidak Setuju
mendapat nilai
-·"·
e. Sangat Tidak Setuju
mendapat nilai
2. Untuk pernyataan negatif, bila jawaban:
5
a. Sangat Setuju
mendapat nilai
l
b. Setuju
mendapat nilai
2
c. Ragu-ragu
mendapat nilai
3
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet. ke6, h. 32-53
38
d. Tidak Setuju
mendapat nilai
e. Sangat Tidak Setuju
mendapat nilai
4
Dari 35 item yang diberikan, setelah diujicobakan terdapat 14 item yang tidak valid, jadi data yang digunakan untuk sampel adalah 21 item yang diberikan kepada responden. (lampiran 2)
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi. Angket motivasi belajar yaitu angket yang digunakan untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar biologi para siswa. Angket motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi diberikan setelah siswa menyaksikan program televisi berbasis sains. Angket yang diberikan merupakan angket yang berbentuk pernyataan dengan 5 pilihan jawaban. Sebelum angket ini disampaikan kepada siswa (target), terlebih dahulu di uj; coba untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya.
1. Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa
a. Definisi Konsep Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi adalah motivasi siswa dalam kegiatan
39
'
pembelajaran biologi dimana nilai motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi didapat melalui angket yang diberikan. . . b. Definisi Operasional Motivasi belajar biologi adalah motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Motivasi siswa dalam belajar biologi diketahui dari skor angket yang dikerjakan oleh siswa. c. Kisi-kisi Instrumen Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar No. Item
.,
Variabel
Sub Variabcl
Motivasi Bela jar
Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik
Indikator
-
+ a. Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
1*,3,7,8,15
4*,5*,20
b. Meningkatkan pengetahuan dan prestasi
10, 14
30
c. Semangat/daya
juang 29
13
s1swa d. Ketekunan siswa dalam 2, 11 *' 28 belajar
27
e. Keaktifan siswa dalam belajar
18*,24*,26
16*, 17
mendapatkan a. Ingin puj ian dan hadiah serta menghindari hukuman
19, 23*,22*
12,21*,25*
b. Guru
9
6*
40
'
[;;! Keterangan:
I ~r, 33, 34,
Al at/Media
IC. Total
* Soal tidak terpakai
32* 35
d. Kaliberasi Instrumen I. Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang akan diukur. Untuk mengetahui setiap item soal dihitung validitasnya. 6 Validitas yang digunakan dalam ha! ini yaitu validitas isi (validitas content) dan validitas butir dengan menggunakan uji pearson pada program Microsoft Office Excel 2003.
I
2. Reliabilitas
Selain hams memenuhi syarat validitas, sebuah angket juga harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas didefinisikan sebagai konsistensi dari suatu tes. 7
Reliabilitas instrumen motivasi belajar biologi
pada penelitian ini diuji dengan rumus alpha.
,.II=
K [ K-1
J[ ]-~ Is,' J
keterangan: r 11
=
reliabilitas tes
6
Consuelo G. Sevilla, Penganlar Me/ode Penelilian, (Jakarta: penerbit UI, 1993), h. 176
7
Ibid.
41
K
= banyak butir pertanyaan
:ES;2
= jumlah variansi butir
s,2
= variansi total
F. Teknik Analisis Data I. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah dengan uji Liliefors dengan kriteria:
Ho
= Data berdistribusi normal
H1
=Data tidak berdistribusi normal
Untuk pengujian hipotesis no! ditempuh prosedur sebagai berikut: a. Mengurutkan xi, x2,
X3, ... , Xn
dari yang terendah sampai yang tertinggi,
dan dijadikan bilangan baku zi, z2,
Z3, , , , , Zn,
dengan menggunakan rumus:
Z =X;-X
'
s
b. Menghitung peluang F(Z;) dengan cara: Data dari skor baku Z; yang telah ada dilihat pada tabel kurva normal, dengan aturan: Jika Z; > 0 maka F (Z;) = 0,5 + nilai tabel Jika Z; < 0 maka F (Z1) = 0,5 - nilai label c. Kemudian hitung proporsi S (Z;) dengan cara membagi fk dengan jumlah sampel n = 30.
cl. Dan hitung harga mutlak [F(Z;) - S (Z;)]
42
e. Ambit nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga. diperoleh Lo f.
Memberikan interpretasi Lo dengan cara: a. Hipotesis Ho = sampel berdistribusi normal H 1 = sampel berdistribusi tidak normal b. Mencari harga L1a1>c1 pada tabel
b. Uji Homogenitas Variabel HO :
2_
CTI - CTz
··p UJl hitung -
2
s,
2
S2
2
-
Ftabel diperoleh dari daftar distribusi Ftabel dengan peluang a 0,05, sedangkan derajat kebebasan V 1 dan V 2 masingmasing sesuai dengan pembilang dan penyebut. Kriteria pengujiannya Hi jika F11; 1ung :S Fa (Vi, V2) dimana Fa (V 1, V2) didapat dari daftar distribusi F dengan dk Vi dan Vz. 2. Uji Hipotesis Penelitian
Dimana: ~1 1 =
Motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program televisi sams.
43
/J2 = Motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program televisi
sams. Setelah data terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Dalam teknik analisis dai:a, peneliti menggunakan rumus uji t (t-test). Uji t adalah uji statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu. 8 Maka, data-data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisa statistik t-test dengan taraf signifikan a= 0,05. Rumus t-test yang dipergunakan untuk menguji kebenaran hipotesis adalah sebagai berikut: thitung =
dimana:
S=
(n 1 -l)S 12 +(n 2 -1) s 2 2 n, +n 2 -2
Keterangan :
X1
: rata-rata data kelompok 1
X2
: rata-rata data kelompok 2
n1
:
n1
: banyaknya data kelompok 2
8
banyak:nya data kelompok I
M. Subana, Statistik Pendidika11, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 168
44
simpang balrn rata-rata motivasi belajar biologi kelompok 1
S1
:
S2
: simpang baku rata-rata motivasi belajar biologi kelompok 2
t
: basil hitung distribusi t
S
: nilai hasil deviasi gabungan
t tabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan df = (n 1 +
n:~
- 2) dan peluang a 0,05,
dan kriteria pengujian diterima I-Ii jika t11;tung > ltabel dimana didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n2 - 2). Hasil perhitungan t11;1ung dibandingkan dengan ltabel dengan taraf signifikansi 0,05 Kriteria pengujiannya: Jika t11;1ung > ltabeb maka Ho ditolak Jika t1i;1ung < ltabeb maka Ho diterima
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan skala motivasi belajar biologi yang telah diberikan kepada siswa, maka dapat diperoleh dua kelompok nilai yaitu kelompok siswa yang sering menonton program sains (X) dan kelompok siswa yang jarang menonton program sains (Y). 1. Data Motivasi Belajar Biologi Slswa yang Sering Menonton Program Sains
Data penelitian motivasi belajar biologi yang menyaksikan program televisi berbasis sains diperoleh rentangan nilai antara 77 - I 00 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 77. Nilai rata-rata (mean) sebesar 86,1, median sebesar 85,5, modus sebesar 87 dan simpangan baku sebesar 5,97 (lampiran 5 halaman 67 - 68), clan varians sebesar 41,01 (lampiran 13 halaman 77). Distribusi frekuensi data penelitian motivasi belajar biologi yang sering menyaksikan program televisi berbasis sains dapat dilihat pada tabel berikut:
46
' Tabel 2 Distribusi Frelmensi Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains Frekuensi
Batas Nyata
x
I.
Interval Ke las 77-80
6
76,5 - 80,5
78,5
Frekuensi relatif 20%
2.
81 - 84
7
80,5 - 84,5
82,5
23,33%
3.
85- 88
8
84,5 - 88,5
86,5
26,67%
4.
89-92
4
88,5 - 92,5
90,5
13,33%
5.
93-96
3
92,5 - 96,5
94,5
10%
6
97 - 100
2
96,5 - 100,5
98,5
6,67%
No.
.,
30
100%
Bila diinterpretasikan maka nilai yang berada di dalam interval kelas 85 - 88 merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa. Rata-rata (mean) yang diperoleh siswa yaitu 86, 1 berada pada kelas interval yang rnemiliki frekuensi relatif 26,67% dengan demikian nilai-nilai yang berada di dalam interval kelas 4, 5 dan 6 termasuk nilai diatas rata-rata. Motivasi belajar biologi s1swa yang sering menonton program sains ditunjukkan dalam gambar histogram sebagai berikut:
47
9
8 7
·~
...~
6 5
4 3
2 0
Batu Kclas
Gambar 2 Histogram Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains Berdasarkan tabel dan histogram di atas, terlihat sebanyak 43,33% sampel mendapatkan skor antara 77 - 84, sedangkan yang mendapatkan skor antara 85 - 92 sebanyak 40% dan hanya 16,67% yang mendapatkan skor tertinggi antara 93 - I 00. Ternyata skor motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program sains ini paling banyak berada pada interval nilai 85 - 88 yaitu sebesar 26,67%. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program tel evisi berbasis sains ini cukup baik.
2. Data Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains Data penelitian motivasi belajar biologi yang jarang menyaksikan program televisi berbasis sains diperoleh rentangan nilai antara 69 - 92 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 69. Nilai rata-rata (mean) sebesar 80,9, median sebesar 81,
48
'
modus sebesar 83 dan simpangan bairn sebesar 5,64 (lampiran 8 halaman 70 - 71), dan varians sebesar 3 8,254 (lampiran 13 halaman 78). Distribusi frekuensi data penelitian motivasi belajar biologi yang jarang menyaksikan progran1 televisi berbasis sains dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar lBiologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains Frekuens~
Batas Nyata
x
I.
Interval Kelas 69-72
3
68,5 - 72,5
70,5
Frekuensi relatif 10%
2.
73-76
4
72,5 - 76,5
74,5
13,33%
3.
77-80
7
76,5 - 80,5
78,5
23,33%
4.
81 - 84
8
80,5 - 84,5
82,5
26,67%
5.
85 - 88
5
84,5 - 88,5
86,5
16,67%
6
89-92
3
88,5 - 92,5
90,5
10%
No.
30
100%
Bila diinterpretasikan maka nilai yang berada di dalam interval kelas 81 - 84 merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa. Rata-rata (mean) yang diperoleh siswa yaitu 80,9 berada pada kelas interval yang memiliki frekuensi relatif 26,67% dengan demikian nilai-nilai yang berada di dalam interval kelas 4, 5 dan 6 te1masuk nilai diatas rata-rata.
49
Motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program sains ditunjukkan dalam gambar histogr\lffi sebagai berikut:
Batas Kclas
Gambar 3 Histogram Motivasi Belaj:ar Biolcq~i Siswa yang Jarang Menonton Program Sains
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, terlihat sebanyak 23,33% sampel mendapatkan skor antara 69 - 76, sedangkan yang mendapatkan skor antara 77 - 84 sebanyak
50% dan sebanyak 26,67% yang mendapatkan skor antara 85 - 92.
Ternyata motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program sains ini paling banyak berada pada interval nilai 81 - 84 yaitu sebesar 26,67%. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar biologi siswa yang jarang menonton program televisi berbasis sains ini cukup baik.
50
' B. Uji Persyaratan Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun persyaratan analisis data yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: 1. Uji Nonnalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji Li/iefors untuk menguji signifikansi normalitas distribusi pada taraf signifikansi 5%. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: L1ii1ung
< L1abel : Data berdistribusi normal
L1ii1ung
>
L1abel :
Data berdistribusi tidak normal
1.1.Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains (X) Uji normalitas untuk skor motivasi belajar biologi perhitungan terlampir. Hasilnya sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains (X) Variabel
x
Jumlah Samoel 30
L11uung
Ltabcl
Kesimpulan Data
0,1454
0,161
Berdistribusi Normal
Dari tabel di atas, didapat
L1iitung =
signifikansi 5% diperoleh L1abe1 = 0, 161. Berarti
0,1454 dengan n L1iitung
=
30. Pada taraf
< Liab•:l (0, 1454<0, 161 ).
51
1.2.Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains (Y) Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains (Y) Variabcl
Jumlah
L11uu11g
Ltnbcl
Kcsimpulan Data
y
Sampel 30
0,0621
0,161
Berdistribusi Normal
Dari label di atas, didapat
L11itung =
signifikansi 5% diperoleh Liabcl = 0,161. Berarti
0,0621 dengan n = 30. Pada taraf L11itung
< Liabel (0,0621
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians atau dua kelompok perlakuan dilakukan dengan menggunakan rumus: 2
F=~
s,'
dengan
", 02
-(Ift)' n(n-1)
N.I,ft'
=
Adapun kriteria penguj ian sebagai berikut:
Ho
.a, .
2
¥ cr2 2
52
Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Dua Varians Varians Terbesar 41,01
Varians Terkecil 38,254
Dari tabel di atas, didapat 5% diperoleh
F1abel
F11itung
sebesar 1,85. Maka,
Fhitung
Fi:abcl
Kesimpulan
1,07
1,85
Kedua data homogen
sebesar 1,07 dengan pada taraf signifikansi F11;1ung
<
Ftabel
(l,07<1,85). Kesimpulannya
adalah varians kedua kelompok adalah sanrn atau homogen.
C. Uji Hipotesis
Berdasarkan data-data yang diperoleh skor motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program televisi berbasis sains memiliki rata-rata nilai 86, 1 sedangkan siswa yang jarang menonton program televisi berbasis sains memiliki rata-rata nilai 80,9. Jika dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar biologi antara siswa yang sering menonton program sains dengan siswa yang jarang menonton program sains terlihat perbedaan dan dapat dikatakan bahwa program televisi berbasis sains berpengaruh pada motivasi belajar siswa dalarn mata pelajaran biologi. Namun, untuk lebih jelas lagi dapat dilihat hasil uji kompharasi yaitu dengan uji-t, dengan kriteria pengujian:
Ho
53
Dari hasil perhitungan uji-t yang terdapat pada lampiran, didapat thitung 3,364 dan ltabel dengan dk 58 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh liabel
=
2,00. Jadi,
lMung>l1abei dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian didapat rata-rata skor motivasi belajar biologi siswa yang sering menonton program sains sebesar 86, I dan untuk siswa yang jarang menonton program sains sebesar 80,9 dengan jumlah sampel 30 untuk siswa yang sering menonton program sains dan 30 untuk siswa yang jarang rnenonton program sains. Dengan menggunakan uji komparasi diperoleh thitung sebesar 3,364 dan ltabel diperoleh sebesar 2,00. Karena thitung > t1abel dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh menonton program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar biologi siswa dalam mata pelajaran biologi. Perbedaan motivasi belajar biologi yang diperoleh siswa yang sering menonton program televisi sains lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang jarang menonton program sains di televisi. Hal ini dikarenakan siaran televisi dapat memberikan rangsangan, membawa serta, memicu, membangkitkan, menghibur dan mengajar sebagaimana menurut Fahmi Alatas bahwa siaran televisi memiliki potensi penetratif untuk mempengaruhi sikap, pandangan, gaya hidup, orientasi dan motivasi
54
masyarakat. 1 Selaras dengan pendapat terse but, Martinis Yamin mengatakan bahwa tampilan seperti ini membangkitkan motivasi siswa untuk lebih tahu. 2 Menurut Sri Hardjoko, televisi merupakan wahana yang kuat sekali pengaruhnya dalam pernbentukan pola pikir, sikap dan tingkah laku disamping rnenarnbah pengetahuan dan memperluas wawasan masyarakat. 3 Suprapti Widarto menambahkan bahwa siaran televisi memiliki daya penetrasi yang sangat kuat terhadap kehidupan manusia sehingga ia mampu merubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang dalam rentang waktu yang relatif singkat. 4 Tidak salah jika potensi luar biasa yang dimiliki televisi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kepentingan pendidikan. Selain motivasi ekstrinsik yang ditirnbulkan oleh televisi, peran motivasi ekstrinsik lainnya seperti guru, orang tua dalam menanamkan kesadaran belajar tidak dapat dikesarnpingkan dan rnotivasi instrinsik tidak dapat berdiri sendiri tanpa dorongan dari luar yaitu rnotivasi ekstrinsik.
1
Fah1ni Alatas, Paten.sf Siaran Televisi Untuk Pendidikan Szanber Daya Manusia, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari 1994, (Jakarta: IPTPI, CTPJ, Pustekkom, 1994), h. 3 2
Martinis Yan1in, Strategi Pen1belajaran Berbasis Kon1petensi, (Ciputat: Gaung Persada
Press, 2005), cet.ke-3, h. 93 ' Sri 1-!ardjoko W., Pendayagunaan Radio dan Televisi dalam Pendidikan, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari 1994, (Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom, 1994), h. 4 4
Suprapti Widarto, Pendayagunaan Siaran Te/evisi untuk Pendidi!can Sumber Daya Manusia, Makalah Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan, 1-3 Februari I 994, (Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom, 1994), h. 7
55
Dari berbagai program sains yang clitayangkan, seclikitnya terclapat 6 program televisi berbasis sains yang cliakui clitonton responclen. Dari ketujuh program tersebut, program yang paling cligemari aclalah Killer lusting yang clitayangkan oleh stasiun Lativi. Program acara Killer Insting memperoleh 46,67%. Acara berikut yang paling banyak ditonton adalah Discovery Channel (20%), World and Animal (16,67%), Crocodile Hunter dan Wild Animal masing-masing rncndapatkan (6,67%) serta National Geographic Channel (3,33%). Bcrdasarkan angket/kuesioner clalam bentuk skala motivasi yang diberikan, diketahui
rnotivasi
bclajar siswa dalam rnata pclajaran biologi yang diukur
bcrclasarkan inclikator-indikator motivasi sebagai berikut: a.
Motivasi Intrinsik
l. Minat clan perhatian siswa terhaclap pelajaran: kategori sedang (5%), baik (51,67%) dan sangat baik ( 43,33%). 2. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar: kategori seclang (8,33%), baik (56,67%) clan sangat baik (35%). 3. Ketekunan siswa dalam belajar: Kategori sedang (5%), baik (68,33%) clan sangat baik (26,67%). 4. Keaktifan siswa clalam belajar: kategori cukup (3,33), sedang (18,33%), baik (50%) dan sangat baik (28,33%). 5. Meningkatkan pengetahuan clan prestasi: kategori sedang (8,33%), baik (61,67%) clan sangat baik (30%).
56
b. Motivasi Ekstrinsik 1. Ingin memperoleh pujian dan hadiah serta. menghindari hukuman: kategori sedang (13,33%), baik (38,33%) dan sangat baik (48,33%). 2. Guru: kategori cukup (6,67%), sedang (28,33%), baik (40%) dan sangat baik (25% ). 3. Alat/media: kalegori baik (35%) dan sangat baik (65%).
Dari indikator-indikator tersebut, maka motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi dapat diketahui d.engan skala
yang
berpedoman pada buku
Penyusunan Skala Psikologi. Kemudian didapat perbedaan bahwa antara siswa yang sering menonton program sains memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang jarang menonton program sains. Maka, terdapat pengaruh rnenonton program sains terhadap rnotivasi belajar siswa dalam rnata pelajaran biologi.
BABY PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan hasil penguJian hipotesis, maka didapat kesimpulan dari penelitian sebagai berikut: I. Terc'apat perbedaan motivasi belajar biologi antara siswa yang sering menonton televisi berbasis sains dengan siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains. Dengan demikian terdapat pengarnh menonton program televisi berbasis terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi. 2. Perbedaan rnotivasi belajar biologi signifikan antara siswa yang sering menonton televisi berbasis sains dengan siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains dapat dilihat dari perbedaan rata-rata yang diperoleh untuk motivasi belajar siswa yang sering menonton televisi berbasis sains mendapatkan rata-rata skor sebesar 86, I sedangkan untuk siswa yang jarang menonton televisi berbasis sains mendapatkan rata-rata skor sebesar 80,9. Dapat dilihat juga dari hasil t11 ;1uug yang diperoleh yaitu sebesar 3,364. Jika dibandingkan dengan trnbel sebesar 2,00, maka thitung
>
1tabd·
58
B. Saran
Saran yang disampaikan oleh penulis tidak lain adalah agar adanya peningkatan motivasi dalam belajar demi tercapainya tujuan pendidikan, adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan antara lain adalah: !. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak yang ada di sekolah, bahwa untuk menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya datang dari dalam diri siswa itu sendiri (motivasi intrinsik), akan tetapi perlu sokongan dari luar (motivas_i ekstrinsik). 2. Bagi Siswa Agar selalu terns bersemangat dalam belajar karena dengan semangat dalam belajar dapat menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam belajar dan dengan motivasi belajar yang tinggi akan tercapai hasil belajar yang diinginkan. 3. Bagi Prod user Bagi produser khususnya pembuat program sains dan pendidikan agar lebih memperhatikan serta dapat meningkatkan program-program yang bernuansa sains kependidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
. Abdushshomad, Muhammad Kami!. 2002. Mukjizat Jlmiah dalam Al-Qur 'an. Jakaita: Akbar Media Eka Sarana. Alatas, Fahrni. 1994. Potensi Siaran Televisi Untuk Pendidikan Sumber Daya Manusia, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Penclidikan tentang: Media Elektronik clan Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februai·i 1994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom. Arnirin, Tatang M., 2000. Grafindo.
Menyusun Rencana Penelitian. Jakaita: Penerbit Raja
A.M., Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Be/ajar lvfengajar. Cet. ke-9.Jakatia: Rajawali Press,. ·· Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Sualu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2003. lv!edia Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azwar. Saifuddin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ·Barlia, Lily. 2001. Motivasi Menenlukan Keberhasilan Be/ajar, Bandung: Jurnal Pendidikan Dasar UPI, Vol. I, No. 1. 13udi Wiyono, Barnbang. 2003. Hubungan Lingkungan Belqjar, Kebiasaan Be/ajar, dan J\!fotivasi Be/ajar dengan Pres/asi Be/ajar Siswa. Malang: Forum Penclitian, Jurnal Teori clan Praktik Penelitian, (15), ( l ). I-luda, Nurul, Paclmo, Dewi & Kurniati, S. 2000. Persepsi dan Kesediaan Pengelola UPBJJ dan Radio Lokal terhadap Penyelenggaraan Siaran Program Tutorial Radio Universitas Terbuka. Jakarta: Lembaga Penelitian, Universitas Terbuka. ·Habib, Zarnris, Waldopo clan Indriyanti Ch. 2001. Penelitian Film Anak-anak di Televisi dalam Rangka Pengembangan Program Pendidikan Budi Pekerti melalui Televisi. Jurnal Ilmiah Teknoclik. No.9/V/Teknodik/Oktober/2001.
60
Habib, Zamris, et. al. 2001. Minat Pe/ajar SLTA dan Mahasiswa terhadap melalui Siaran Televisi. Pendidikan Politik Demola-asi No. 9/V /Teknodik/Oktober/2001. Hamid, Dedi. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Asokadikta dan Dural Bahagia. .\-Icrawati, el. al. 2000. Perbedaan Motivasi dan Hasil Be/ajar Antara Anak-Anak .Jalanan Wanita dan Pria pada Kegiatan Pembelajaran di Rumah Penampungan di Wilayah DK! .Jakarta. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi: Sains. Cet. Ke-I. Jakarta: Di1:jen Dikdasmen. Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis ]l/fedia Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kurikulum Berbasis Kompetensi(Konsep, lmplemenlasi dan Jnovasi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa.
E.
2002.
Karakteristik,
Narbuko. Cholid clan Abu Ahmadi. 1999. Metodologi Penelitian. Jakaiia: Bumi Aksara. Padmo, Dewi. 2001. Ragam dan Pemilihan Media dalam SPJJ Jakarta: Pusat Antar Universitas, Universitas Terbuka. Pannen, Paulina, et al. 2002. Menumbuhkan dan Memelihara Motivasi: Suatu Upaya untuk A1empertinggi Persistensi Mahasiswa. Jakarta: Cakrawala Pendidikan. ·· Pawit, M. Yusuf. 1990. Komunikasi Pendidikan clan Komunikasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 'Plnwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ·Riclwan, Ahmad, el. al. 2001. KBK Ai_ata Pelajaran Biologi untuk SMU Jakaiia: Depdiknas. Rivai, I-!. Veithzal. 2000. Prestasi Hasil Be/ajar Peserta Program MM Untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan. Jurnal Pendidikan Depdiknas. Vol.l, No.2 September 2000.
61
-Reeve, Jolmmarshall, Dawn, T. Robinson. 2002. Home Schoolong and Teaching Style: Comparing the motivation Style of Home School and Public School Teachers, The American Psychological Association: Jurnal of Education Psychology. Vol. 94, No. 2. -Sabri, M. Alisuf. 2001. Pengantar Psikologi Umum & perkembangan. Jakarta: CV. Pedornan Ilrnu Jaya. -Sadirnan, Arief. S. 1999. Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku (Beberapa Pokok Pikiran). Jurnal Ilmiah Teknodik, IV, No. 7. Sevilla, Consuelo G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit UL Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbnb Abdul Wahab. 2004. Psikologi Sua/u Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana. Soernanto, Wasti. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. ke-4. Subana. M. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. · Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Redaksi Press. ·Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rernaja Rosdakarya. Taupan, H. Herman. 2002. Media Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Teknodik, Edisi No. l l/VI/Desember/2002. Tim Kashiko. 2002. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Kao:hiko. Turner, Lisa A, dan Johnson, Burke. 2003. Jvfodel of Mastery Jvfotivation for At-Risk Preschoolers. Jurnal of Educational Psychology: American Psychologycal Association. Vol. 95. No. 3. Urnar. Husaini. 1995. Pengantar Statistik. Jakatia: Bumi Aksara. Wiclarto, Suprapti. 1994. Pendayagunaan Siaran Televisi untuk Pendidikan Sumber Daya Manusia, Makalah Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan tentang: Media Massa Elektronik dat1 Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februari I 994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom.
62
W. Sri Hardjoko. 1994. Pendayagunaan Radio dan Televisi dalam Pendidikan, Makalah Bahan Semiloka Nasional Teknologi Pendidikan tentang: Media Massa Elektronik dan Pendidikan Sumber Daya Manusia, 1-3 Februari 1994. Jakarta: IPTPI, CTPI, Pustekkom. Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada Press.
Lampiran
1 Tabel 7 Skor Uji Coba Motivasi Belajar Biologi Siswa dalam Menonton Program Sains
I
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17
18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
2 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2
3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2
4 2 5 2 4 5 5 2 5 4 3 4 3 2 5 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4
5 5 4 3 3 4 5 3 5 4 4 4 5 2 3 5 4 4 3 4 5 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3
6 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3
7 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2
8 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4
9 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 2
10 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 2 3 4 4 3
11 3 4 5 5 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4
12 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2 2
13 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 5 4 3 2 4 4 3 3 3 4 2 2
14 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 I
2 3 4 3 I
3 3
15 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
16 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4
17 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 I
2 4 4 2 I
3 3 4 4 I
3 3 3 2 2
18 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
19 5 4 4 4 4 5 4 4 I
4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 3 4 2 4 3 3 2 3 4 2
20 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 3 3
21 3 5 4 2 5 I
4 4 5 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2
22 5 5 3 3 4 3 5 4 5 5 4 3 2 5 4 5 I
3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4
23 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3
4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 2 4 4
24 3 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 3 5 2 3 5 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 4 2 2 2
25 5 4 4 2 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 3 3 4 3 3 5 2 4 3 2 4 4 4
26 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 3 3 4 3
27 4 4 2 3 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 5 3 4 2 3 4 3 4 2 2
28 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 2 3
29 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
30 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 2 4 3 5 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
31 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 5 5
32 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 5 3 3 3
33 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 I 3 3 3
35 5 ~
5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
.•
Total 150 147 141 138 137 137 136 136 134 134 133 132 132 130 129 128 128 128 128 127 126
•
i24 124 122 121 119 117 117 109 102
°'"-'
Lampiran
2 Tabel 8 Perhitungan Uji Validitas Butir
I
2
!
2
3
4
5
IO
II
16
17
18
19
4
4
s
3
4
s
s
3
3
s
"s
21
s
"s
IS
2
"s
13
4
'5
9
s s
'5
7
l
3
"s "
4
s
4
4
4
s
l
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
s
4
24
25
26
4
l
s
s
3
4
4
s s
"
28
31
5
"s
30
4
4
4
4
s
l
5
3
3
s s s s
4
"
33
34
35
2
s
s
s
ISO
3
5 5
4
147
5
141
3
5 5 5
s
3
JJS
4
4
4
4
4
Tnlal
3
4
5
3
2
l
4
4
s
4
4
4
4
4
4
4
l
4
3
4
4
2
3
4
3
4
4
3
s s
s
4
's
4
4
'5
l
4
4
4
s
4
4
4
4
4
3
2
3
4
s
2
s
J
s s
5
4
4
3
4
4
3
4
4
5
3
s
4
4
3
4
4
4
s
4
l
4
4
4
3
J
4
s
3
5
3
3
5
4
4
3
s
s
s
4
s s
2
'7
s s
s s
4
3
s
I
3
4
3
s
4
s
4
3
2
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
s
4
4
J
4
4
4
l
s
4
4
4
4
4
4
4
4
5
2
s
3
4
136
l
2
s
4
5
2
4
3
4
4
4
4
l
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
136
4
3
4
4
l
3
4
l
l
s
4
4
4
l
s
I
j
s
3
s
3
s
l
4
2
3
l
4
5
5
Jl4
10
4
4
l
l
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
s
4
4
4
4
4
5 5
2 3
3
4
's
4
9
s s
'5
s
4
'
4
8
's
3
'
Jl7 Jl7
3
4
4
4
4
4
4
2
4
2
4
4
4
134
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
s
2
3
4
s
s
4
ill
4
4
4
4
3
4
4
4
'
4
'4
'
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
l
3
4
4
4
3
4
3
5
4
3
4
4
4
4
2
4
5
4
4
4
4
4
l
4
5
4
4
l
5
3
3
l
l
4
4
3
2
5
4
2
5
l
4
l
4
5
4
5
130
l
5
I
4
s
4
s
4
4
3
4
5
3
2
4
2
4
4
l
129
3
4
2
4
4
2
4
4
4
4
s
4
s
3
4
2
l 4
4
4
'
4
4
3 3
'
4
4
l l
l l
J32 J32
3
4
4
4
4
4
128
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
I
2
3
5
4
4
4
l 4
3
3
4
4
4
s
128
4
4
3
4
l
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
4
4
3
4
s
4
4
4
l
4
4
4
l
3 l
4
4
4
3
4
s
4
s
4
4
4
4
4
l l
4
3
3
l
l
J
4
3
s
4
4
3
l 3
2
2
'
3
4
4
2 I l l
4
4
l l
3 l
4
4
4
4
l
4
4
4
4
I
4
4
4
3
2
3
4
4
s
II
4
4
l
4
4
5
3
4
4
4
12 13
l
4
4
3
5
4
3
4
4
4
4
4
3
2
2
l
4
5
4
5
14
4
4
l
l
4
l
4
4
4
15
4
3
5
4
l
l
4
4
4
'
4
16
3 l
5 3
4
3
4
17
4
4
3
3
4
4
3
18
3
4
3
4
3
4
l l
4
19
3
4
4
20
4
l
s
4
4
4
l l
l
21
4
4
s
22
4
4
3
5
4
4
3
4
4
s
2
s s
23
3
4
2
4
3
3
3
2
2
4
3
4
l
4
4
l
4
l
4
4
5
128
3
4
4
3
4
4
4
128
3
4
2
4
4
4
l
127
3
4
2
2
4
l
4
126
l
3
J
'
l 3
l 2
4
4
s· s
s
s
3
3
l 4
2
'
3
3
4
4
4
124
s
4
3
3
l
4
4
4
124
24
4
4
3
4
3
3
4
4
2
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
2
'
4
4
2
4
4
3
4
2
4
4
4
122
"
4
3
3
s
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
s
I
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
2
4
4
l
4
3
l
4
4
l
l
4
4
4
l
4
4
4
l
4
l
l
2
3
l
l
l
s
4
l
4
4
3
4
4
4
121 119
27
4
4
3 2 3
l
4
4
l
4
3
2 l
3
3
3
3
4
4
3
4
2
4
2
3
3
4
2
3
3
3
4
2 2 2
4
s
4
3
4
28
3
4
3
4
l
l
3
2
2
4
3
4
4
I
4
4
3
l
3
4
4
4
2
2
4
3
4
s
4
3
3
3
4
4
4
Jl7 Jl7
29
l
3
2
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
2
4
4
2
2
3
2
s
l
I
3
4
109
4
;
2
4
,. '
4
2
'>W ' '
2 2
4
2
2 2
2
2
2 2
4
3
3 ;
4
30
4
4
2
4
3
2
3
3
2
j
3
3
l
ll:I
'°'
J m
,_
26
ow RHit=:;
·=
"""' Ne. B
Ket: 0,05 n =30
C1.
•
'" '" '" -0.0.'" o.il;6"' "' '" '" "w 0.71 0:18:1
0.36
0.Jli
0.36
' '
"' o.ws '"' "' '"'
0.339 0.564 0.519 0.463 0536
OJ·6
0.36
0.36
0.36
0.36
036
0.36
, ' ' ' '
'
0.60!
0.3~
036
,.
' ,,. ' "" ''" " "' "~ "' '" "'
'
036
'
0.36
' ' ' '"
0.36
0.56
"
,oo
"' "' om '" 0-482 "' 0.648m "' "' -0."4"' 0.721m 0.78:1'" 0.383
0-417 Cl.149 0.192 -0."4 0341 0.24-(; 0,)'J.I
0-59 0.6ZS 0.407 0.191 0.372
o"
2
2
0.36
0,36
0;16
036
0.36
ox
0.36
'
" "
036
"" '
0401
03'
o;o o;o
'
0.36
'
" " " " "
'"" 0.36
0.'.16
•
jtll
!l.57=32l7
"' ' ' " " "
o~
0-36
Kesimpulan : Dari 35 item yang diujicobakan diperoleb basil 21 item yang valid. 0\
-I'-
Lampiran
3
Tabel 9 Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen Motivasi Belajar Biologi NR - - - NB
I
2
3
4
s
6
7
8
II
12
13
14
IS
16
17
18
5
4
4
4
5
5
4
5
3
5
5
5
"
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
3
3
4
3
5
4
4
4
4
2
5
3
4
5
3
4
4
5 5
4
4
4
4
4
3
5
3
5
5
4
3
3
4
4
5 5 5
4
4
4
4
3
2
4
4
4
3
3
6
5
3
3
5
4
4
5 5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
7
4
3
4
4
5
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
8
3
3 2
5 5 5 5 5 3 5
4
5 5
5 5
4
2
5 5 5
'5
10
I
4
5
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
'
4
3
3
3
4
3
5
4
4
4
3
3
5
3
JO II
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
'
5
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
3
12
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
13
4
3
4
5
4
5
3
4
3
5
3 3
4
4
4
4
14
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
IS
3
3
4
4
3
4
5 5
3
4
4
5
3
4
3
4
4
4
4
2
4
'
5
16
3 3
2
4
4
17
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
18
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
"
3 3
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
2
3
4
20
3
3
4
21
4
3
3
"
4
3
"24
4
2
4
25
3
26
3
27
20
21
Tow
5
97
4
"'
3
5
3
5
5 5 5 5
3
"
4
4
4
4
80
2
4
4
4
87
2
4
5
4
4
5
4
4
2
4
5 5 5
4
4
2
4
4
4
3
5
2
5
4
4
4
4
5 4
B2 B2 77 80 81
4
82
4
4
4
4 4
83
4
3 5
4
3
5
78
3
3
4
2
4
4
3
74
4
2
4
3
4
4
4
4
4
3 3
4
4
4
4
73 80
4
3
4
4
3
4
4
5 5
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
74
5
3 3
3 2
3
2
4
3
4
75
5
5
5
79
'
3
4
4
4
3
4
4
3
3
5
3
3
5
'
5
4
3
3
5
4
3
4
4
5
5
2
2
4
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
4
73
3
2
2
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
72
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
2
5 4
4
4
2 4
3
3
'
4
4
4
4
76
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
6$
2
3
3
4
2
4
3
4
4
' 3
3 2
4
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
71
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
4
5 3
3
3
4
2
4
3
4
6$
ZS
4
3
3
2
2
4
4
4
3
3
4
3
4
5
4
3
4
4
4
72
·,,
2 2
3 2
4
2
4
2
2
'
4
3 2
3
3
2
4
3
4
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2 2
'
3 3
4
4
'2 ""'
58 54
h~/Sj
0-4$9
VaL tot.II IS(
iS.86
K
"" Rel.,,bifitas
''
0.3()9 0.585 0.616 0.585 0.645 0_7J; 1-085
024
0.93 !.OOi OJ95 0-47fi
3
3
( K )[ I r11 = K - I
LStSi
2
2
]
86
5 5
29
..
5
r -( 21 )[1 _12,32] ll-
21-1
75,86
111 = (1,05 X1 - 0,1624 J
= (1,05 )[0,8376] ru = 0,879
ru
•
79
0.6)l 0-4()9 0.685 OS7t 0395 0.40\I
"
12.32 0879
Ket : Reliabilitas r = 0.879(reliabilitas tinggi) Jadi instrumen tersebut termasuk keterandalan tinggi
°' V>
Lampiran
4
Tabei 10 Skc!" H~:.:il Penelitian Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains 4
5
6
7
8
9
s
s s
s
s
s
4
4
4
s
s s s s
'
4
s s s
3
5 5
IO
s s
II
4
B
I
2
I
4
4
'
2
4
s
'
4
4
4
s s s
5
5
4
6
5
7
8 9
4
4
"s
II
12
13
s
4
3
s
'
s s s
4
s s s s
4
5
4
4
5
4
5
4
s s s s
2
s
5
5
3
4
5
's
"s 5
15
16
17
18
19
s s
s s
4
s
s s
4
s s s
4
4
4
s
5
4
2
4
5
s
4
s s
s s
4
4
3
2
s s s s
'
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
2 2 2 I
2
5
3
4
5 5
5
4
5
5
4
5
2
4
4
4
3
4
s
5
5
s
4
3
4
4
5
4
4
4
s s s
3
4
s
s
5
5
4
5
I
s s
'
4
5
2
4
4
4
s s
4
5
'
2
4
s s
s
4
s s s s
s s s s
5
5
3
s.
4
'
3
4
4
5
5
4
3
4
5
3
4
4
4
4
s
3
s
s s s
4
'
4
4
s s s
'5
4
4
5
4
3
4
4
4
s
4
4
4
s'
4
s s s s
s
3
4
s
4
4
4
3
4
4
4
4
s s
4
4
4
4
3
4
4
s
4
4
4
3
3
4
4
4
4
s
4
s s
12
s
'
4
3
4
5
4
13
4
s
4
14 15 16
4
3
4
s s
4
4
s
4
5
3
4
s
's '5
17
4
4
18
4
'
3
2
2
4
4
3
s
"s "s 5
s s 5 5
s s 4 5
Total
100 98 96 96 95 92
4
5 5
5
s
s
3
4
4
3
4
s s
s s
s
"90 "
5
92
"
5
4
4
4
4
87
4
4
s s
'
4
s
4
85
3
4
85
4
'
4
4
4
5
85
3
s
5
s
"82
87
86
l9
4
3
4
4
4
4
s
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
I
s
s
s
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
s
3
4
3
4
4
s
4
3
s
4
2
s
4
2
3
4
3
4
s s s
4
3
4
s
s
4
4
3
3
4
2
4
' '
4
s s
"13
's
4
' '
4
2l
'
4
'2
4
20
4
3
4
4
4
4
4
4
s s s s
24 25
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
I
4
s
3
4
3
4
4
2
s
s
s
3
4
2
4
4
4
2
3
4
4
;!ii'
4
4
4
s
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
1
4
4
5
2
s
3
4
4
4
3
4
s
4
'"so
"'
3
4
4
4
2
3
4
4
2
3
4
s
s
5
78
29
4
3
4
4
4
s
3 5
4
2
4
4
3
4
3
4
4
78
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3 3
s
30
3 3
3 3 2
4
5
3 3
4
4
s s
' 3'
4
4
'
4
27
3 3 3 3
s s
4
s
s s
4
77
4
4
5 3
82 82 81 81 81 80
°' °'
67
Lampiran S
Persiapan Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains (X)
Data Skor: 100,98,96,96,95,92,92,91,90,88, 88,87,87,86,85,85,85,84,82,82, 82,81,81,81,80,80,80, 78, 78, 77. I. Menghitung rentang kelas (R) R
= Nilai terbesar -
Nilai terkecil
=JOO- 77
= 23 2. Menghitung jumlah kelas interval-CK) K =I+ 3,3 log n = I + 3,3 log 30 = 1 +3,3 .1,497 = 1 + 4,8741 = 5,8741 - 6 3. Menghitung panjang kelas (P) P =RIK
=2316 =3,8-4 4. Menyusun interval kelas
-·
No.
Kelas Interval
Frekuensi
Frekuensi relatif
!.
77-80
6
20
2.
81 -84
7
23,33
3.
85-88
8
26,67
4.
89-92
4
13,33
5.
93-96
3
10
6
97 -100
2
6,67
30
100%
68
Lampiran 6 Tabel 11
Menghitung Mean, Median, Modus, clan Simpangan Bairn Variabel X Fi.Xi
No. I 2 3 4 5 6
Kelas 77 • 80 81. 84 85. 88 89. 92 93 . 96 97-100
1.
Mean
x
2.
Median
Me = 84,5
Fi
6 7 8 4 3 2 30
Fk
Xi 78.5 82.5 86.5 90.5 94.5 98.5
6 13 21 24 27 30
Xi- X -7.600 -3.600 0.400 4.400 8.400 12.400
471 577.5 692 362 283.5 197 2583
=
86.100
+ 4 (1/2.30 -13) .
8
= 84,5 +I = 85.5
3.
Modus
Mo = 84,5 + 4 ( = 84,5 = 87
4.
Simpangan Bairn (SD)
+ 2,5
~1035 29 ..J35. 7
5.97
7 7 +
,2
4)
(Xi-X/ 57.760 12.960 0.160 19.360 70.560 153.760
F(Xi-X)' 346.560 90.720 1.280 77.440 211.680 307.520 1035.200
Lampiran
7
Tabel 12 Skor Hasil Penelitian IVlolivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains NB
I
2
3 T
4
5
I
5
4
5
2
4
5
4
5 5
3
5
4
4
5 5 5
'5
4
5 5
7
8
II
12
13
14
15
16
17
18
21
Tola!
5
5
2
5
4
4
5
4
4
"
20
4
'5
to
5
)
)
92
4
)
4
4
4
5
4
5
4
4
5
)
4
5
5 5
5 5 5
3 5
4
4
)
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
4
5
4
4
5 5
5 3
4
)
4
4
4
)
4
)
4
5 5
" "87
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
2
5
5 5
5 5
2
5
3 3
5
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
3
4
4
'
4
3
4
7
4
3
4
8
4
3
4
'
4
3
3
to
4
5
4
5
5 5 5 5 5 5
II
4
3
5
4
4
4
3
12
4
)
3
5 5 5 5 5 5 5 5
13
4
3
4
4
4
5 5
14 15
4
3
3
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
17
4
3 3 3
4
16
5
3
18
4
)
4
5 5
5 5 5
4
3
"
4
3
3
3
3
20
3
)
3
4
21
4
3
4
"
4
2
3
5 5 5
)
23 24
" 26
4
4
4
3
4
4
4
'
3
3
4
3
4
3
)
5
4
2
5
3
2
3
4
5 5
I
j
4
3
4
4
4
5
4
)
5
3
5
4
4
5
3
3
3
4
)
4
4
5
'3
5
3
4
)
3
4
4
4
4
3
4
4
5 5
3
3
4
3
5
4
J
3
4
)
3 3 3 3
5 5
3
3
4
'4
3
3
'5
4
3
4
4
4
5
4
4
3
3
5
5 5
4
4
4
3
4
3 5 3
5
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
3
4
3
4
3
3 3
5 5
5
4
4
4
4
2
3
5
3 3
4
3
3
4
2
4
4
3
3 3 3 3 3 3
4
29
4
30
4
3
4
3
4
'5
28
27
4
3
4
3 2 3 3
4
-·--==
4
5
5 5 5 5 5
4
3
)
4
3
4
2
91
4
4
4
4
86 86
'
4
85
5 5 5 5
5
84
' I
SJ
5
83
4
5
83
4
5
82
)
4
4
2
5
4
)
4
4 5
5 5 3 5 3 5
4
4
79
84
82
81 80
4
4
4
4
4
3
2
4
)
3
)
4
3
5
4
4
3
3
5
)
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
4
4
3
4
3
2
5
4
7S
4
5
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
77
4
4
2
3
4
4
3
3
4
4
75
4
3
4
4
5
2
3
4
I
4
3
5
74
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
5
)
)
7l
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
4
I
3
3
4
72
4
4
3
4
)
4
4
4
3
2 3
3 3
7l
4
3
3
)
4
3
4
3
3
3
3 3
4
3
3 3 3 3
3
5
3 3 3 3
'
4
4
3 3
3 3
3 3
'
78
4
3 5
5 3
5 5 5
69 69
4
4
4
3
3
5
2
2
3
4
2
4
3
4
80
79
°' 'D
70
Lampiran 8
.
Persia pan Tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Jarang Menonton Program Sains (Y) Data Skor: 92,91,90,88,87, 86,86,85,84,84, 83,83,83,82,82,81,80,80, 79, 79, 78, 78, 77, 75, 74, 73, 73, 72,69,69. I. Menghitung rentang kelas (R) Nilai terbesar - Nilai terkecil 92-69 =23 2. Menghitung jumlah kelas interval (K) R
= =
1 + 3,3 log n = I + 3,3 log 30 =I +3,3 .1,497 = I + 4,8741 = 5,8741 -6 3. Menghitung panjang kelas (P) K
=
P =RIK = 23/6 = 3,8-4 4. Menyusun interval kelas No.
Kelas Interval
Frekuensi
Frekuensi relatif
I.
69-72
3
10
2.
73-76
4
13,33
3.
77-80
7
23,33
4.
81- 84
8
26,67
5.
85- 88
5
16,67
6
89-92
3
IO
30
100%
71
'
Lampiran 9 Tabel 13
Menghitung Mean, Median, Modus, dan Simpangan Balm Variabel Y No. I 2 3 4 5
69 73 Tl 81 85 6 89
Kelas - 72 - 76 - 80 - 84 - 88 - 92
Fi
Fk 4 3 7 4 14 7 22 8 27 5 30 3 30
Xi 71.5 74.5 78.5 82.5 86.5 90.5
432.~.
271.5 2426
I.
Mean
x
=
2.
Median
Me
= 80,5 =
Xi-X -9.367 -6.367 -2.367 l.633 5.633 9.633
Fi.Xi 214.5 298 549.5 660
80.9
+4
(1/2. 3 ~ -
14)
80,5 + 0,5
= 81
3.
Modus
Mo = 80,5 + 4 ( = 80,5
7
+ 2,3
= 82,8 - 83
4.
Simpangan Baku (SD)
~922 ,967 29 ,/31,83
5.64
:
5
)
2 (Xi-X) 2 F(Xi-X) 87.734 263.203 40.534 162.138 5.601 39.208 2.668 21.342 31.734 158.672 92.801 278.403 922.967
72
'
Lampiran 10 Rumus Mean, Median, Modus, dan Simpangan Balm Va1riabel X dan Y
I.
Mean
x
2.
Median
Me
3.
Modus
4.
Simpangan Baku
Mo
SD
=I: fl .Xi I: fi
(1/2n-F) p(
= b+p b +
L
f
b, ) b, + b,
fi(Xi-X)'
(n -1)
73
La1npiran 11 L:1ngkah¥Iangkah Perhitungan Uji Normalitas Tabcl 14 Uji Norn1alitas Variabel Motivasi Belajar Biologi Siswa yang Sering Menonton Program Sains
x
F
77
78 80 81 82 84 85 86 87 88 90 91 92 95 96 98 100
Fli.
I 2 3 3 3 I 3 I 2 2 I I
2 I 2 I I 30
I 3 6 9 12 13 16 17 19 21 22 23 25 26 28 29 30
xi 5929 6084 6400 6561 6724 7056 7225 7396 7569 7744 8100 8281 8464 9025 9216 9604
IOOOO
FX
FX 2
5929 77 156 12168 240 19200 243 19683 246 20172 84 7056 255 2.1675 7396 06 174 15138 176 15488 90 8100 91 8281 184 16928 9025 95 192 18432 98 9604 100 10000 2587 224275
z
F(Z)
-1.4418 0.0749 -1.2857 0.1003 -0.9733 0.166 -0.8172 0.209 -0.6610 0.2546 -0.3487 0.3669 -0.1926 0.4246 -0.0364 0.488 0.1197 0.5438 0.2759 0.6064 0.5882 0.719 0.7443 0.7704 0.9005 0.8159 1.3689 0.9131 1.5251 0.9357 1.8374 0.9664 2.1497 0.9838
S(Z)
0.03 0.1 0.2 0.3 0.4 0.43 0.53 0.57 0.63 0.7 0.73 0.77 0.83 0.87 0.93 0.97 I
jF(S)-S(Z)I
0.0416 0.0003 -0.0340 -0.0910 -0.1454 -0.0664 -0.1087 -0.0787 -0.0895 -0.0936 -0.0143 0.0037 -0.0174 0.0464 0.0024 -0.0003 -0.0162
74
X='Ift N
x = 2587 30 = 86 ,233
S=
n.L,ft' -('IJx)' n(n-1)
S=
30.224275-(2587) 2 30(30-1)
s=
6728250- 6692569 870
s = ~35681 870
s = .j41,0l s = 6,404
Dari tabel diperoleh L11; 1ung sebesar -0,1454. Apabila dikonsultasikan dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan n=30, diperoleh Liabel sebesar 0,161. karena L11; 1ung < L1abel (0, 1454 < 0, 161 ), ha! ini berarti data berdistribusi normal.
75
Ln1npir~1n
12
Langkah-langkah Perhitungnn Uji Normalitas Tabel 15 Uji Norn1alitas Variabel Motivasi Beh1jar Biologi Siswa yang Jar:ang Menon ton Prognun Sains
x 69 72 73 74 75 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 90 91 92
I'
l'I<
2 I 2 I I I 2 2 2 1 2 3 2 I 2 I I I 1 1 30
I 3 5 6 7 8 10 12 14 I5 17 20
22 23 25 26 27 28 29 30
x' 4761 5184 5329 5476 5625 5929 6084 6241 6400 6561 6724 6889 7056 7225 7396 7569 7744 8100 8281 8464
l'X' l'X 138 9522 72 5184 146 10658 74 5476 75 5625 77 5929 156 12168 158 12482 160 12800 81 6561 164 13448 249 20667 168 14112 85 7225 172 14792 87 7569 88 7744 90 8100 91 8281 92 8464 2423 196807
z -1.9025 -1.4174 -1.2557 -1.0940 -0.9324 -0.6090 -0.4473 -0.2856 -0. 1240 0.C377 0.1994 0.3611 0.5228 0.6845 0.8461 1.0078 1.1695 1.4929 1.6545 1.8162
l'(Z) S(Z) 0.0287 0.03 0.0793 0.1 0.1056 0.17 0. 1379 0.2 0. 1762 0.23 0.2742 0.27 0.3300 0 ..3333 0.3897 0.4 0.4522 0.47 0.512 0.5 0.5754 0.57 0.6406 0.67 0.6985 0.73 0.7518 0.77 0.7996 0.83 0.8414 0.87 0.877 0.9 0.9319 0.93 0.9505 0.97 0.9649 I
jF(S)-S(Z)I -0.0046 -0.0207 -0.0611 -0.0621 -0.0571 0.0075 -0.0033 -0.0103 -0.0145 0.0120 0.0087 -0.0261 -0.0348 -0.0149 -0.0337 -0.0253 -0.0230 -0.0014 -0.0162 -0.0351
76
x = L,ft N
x = 242 ~ = 80,767 30
S=
n.L,fx' -(L,.fx)' n(n-1)
S=
30.196807 -(2423 )' 30(30-1)
s=
5904210-5870929 870
s = ~33281 870
s = ~38,254
s = 6,185
Dari
tab~!
diperoleh
L11itung
sebesar -0,0621. Apabila dikonsultasikan dengan tabel
Liliefors pada taraf signifikansi 0,05 dan n=30, diperoleh L11itung
<
Ltubel
Ltabel
sebesar 0, 161. karena
(0,0621 < 0, 1610), ha! ini berarti data berdistribusi nmmal.
77
Lampiran 13 Perhitungan Uji Homogenitas
Diketahui:
N
= 30
LFX2 = 224275 LFX 2 _
s, -
=
2587
N.I.fx' -(I../X)' \ n(n-lj
s = 30.224275-(2587)
2
2
870
I
s
2 -
I
-
6728250 - 6692569 870
s' _ 35681 I
-
870
s,-' =41,01
Diketahui:
S
2 _ 2
s 2
-
2
N
=
30
LFX2
=
196807
LFX
=2423
N.L,fx' -(L,Jx)' n(n-1)
= 30.196807 - (2423 ) 870
2
78
s22
-
5904210-5870929 870
s 2 = 33281 I
870
Fhitung adalah pembagian antara varians terbesar dengan varians terkecil. . _ 41,01 FI ' """" 38,254
Jadi,
Fhitung
l '
07
sebesar 1,07 dan
Fiabel
dengan dk =N-1 pada taraf signifikansi 5% adalah
1,85. Karena Fhitung < Ftabel (1,07<1,85), dapat disimpulkan bahwa data homogen.
79
Lampiran 14
Pcrhitungan Uji-t
Dik:
2
X1: 86,233
S1
X2: 80,767
S1 2 : 38,254
:
41,01
X1-X2 thitung
~ 2
86,233- 80,767 6,2911 + 1 30 30 5,463 6,295.0,258 =
3,364
5,463 6·2940,0666
5,463 1,624
---
Lampiran 15 Matriks Instrumen Pengumpulan Data Variabel Motivasi Belajar
Landasan Teori Motivasi merupakan suatu perubahan tenaga di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan. Motivasi dapat dikaitkan dengan minat. Minat diartikan sebagi suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri a.tau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan kegiatankegiatan dan kebutuhanya sendiri.
Tokoh Sardiman
Definisi Operasional Motivasi belajar adalah dorongan penggerak aktif dalam diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar dapat dikatakan ~ebagai energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya 'feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan-tujuan belajar. tvioti\rasi belaja1 siswa diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 35 item dengan sistem pernyataan. Jawaban-jawaban yang disediakan
Indikator Motivasi Intrir;sik: 1. Minatdan perhatian siswa terhadap pelajaran
item
+
-
1*,3,7,8,15
4* ,5* ,20
00
0
Bernard Minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktn belajar. Jadi, jelas babwa minat akan selalu terkait dengan kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu, penting menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu butuh dan ingin terns belajar. Brophy niengusulkan konseptualisasi motivasi anak belajar sebagai "perhatian anak terhadap materi pelajaran dan keterlibatannya di
mulai dari angka I sampai 5, dan setiap pemyataan mengacu pada indikatorindikator motivasi belajar biologi.
"
Brophy
-
00
dalam proses belajar yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut." Anak-anak yang Barlia termotivasi untuk belajar cenderung untuk giat dan melakukan segala upaya (effort) untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya.
Seorang siswa melakukan belajar karena betui-betui ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif. Dalam belajar
Sardiman
Motivasi Intrinsik: Motivasi dalam belajar dapat dilihat 1. Semangat siswa 29 dari keak:tifan dan ketekunannya dalam untuk belajar serta melakukan semangat dalam tugas-tugas 2, 11 *, 28 belajar menyelesaikan tugas 2. Ketekunan siswa yang diberikan oleh dalam belajar guru. ' 3. Keaktifan siswa 18*, 24*, Seseorang yang 26 dalam belajar memiliki motivasi belajar tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal. Motivasi belajar Motivasi Intrinsik: timbul dalam diri iO, 14 i. Meningkatkan siswa karena ingin pengetahuan meningkatkan dan prestasi pengetahuan dalam pencapaian prestasi.
13
27
16*, 17
'~ .)V
I
00
t0
l
sangat diperlukan adanya motivasi "Motivation is essential condition of learning". Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Oleh karena itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. McClelland (dalam Gibson, 1993;97100) mengemukakan teori motivasi yang
I
.
McClelland
00
w
berhubungan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapatbanyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan yaitu: kebutuhan prestasi
(need for achievement), kebutuhan akan afiliasi (needfor affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for
power). Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik diantaranya: Belajar de111i memenuhi kebutuhan kewajiban, Belajar demi menghindari hukuman yang diancanlkan, Belajar demi
Winkel
Motivasi yang timbul dari Iuar diri siswa yang dapat mendorong motivasi dalarr1 belajar.
Motivasi Ekstrinsik: l.
Ingin memperoleh pujian dan hadiah serta menghindari hukun1an.
19,23*, 22*
12,21*, 25*
00
.i:.
memperoleh hadiah material yang disajikan, Belajar demi meningkatkan gengsi, Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru, Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratankenaikan pangkat/golong"n administratif. Guru sangat berperan penting dalam melakukan
'
Sardiman
Peran seorang guru di sekolah sangat diperlukan untuk
usaha-usaha utuk
meningkatkan
dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar a.'1ak didiknya mau melakukan aktifitas belajar dengan baik. Untuk daoat belaiar
motivasi siswanya.
Motivasi Ekstrinsik: 1. Guru
9
6*
00 V>
dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik oula. Membangkitkan motivasi siswa untuk lebih tahu, merekapun dapat belajar dengan alam sekitar, juga dapat dilakukan dengan alat-alat yang modem seperti infocus, film, TV, komputer, dan sebagainya.
Martinis Yan1in
Media yang digunakan adalah Televisi untuk menyaksikan program Berbasis Sains (Biologi).
Motivasi Ekstinsik: 1. Alat/Media
31*,33, 34,35
32*
00
°'
87 Lampiran 16 SKALA MOTIVASI
Skala ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh pemberian program televisi berbasis sains terhadap motivasi belajar biologi siswa SMA Negeri 11 Bekasi, data dari hasil ini akan digunakan sebagai data penelitian dalarn rangka penyusunan skripsi yang berjudul "PENGARUH MENONTON PROGRAM TELEVISI BERBASIS SAINS TERHADAP MOTIV ASI BELAJAR SIS'WA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI". Agar penelitian ini dapat rnernberikan gambaran yang obyektif, diharapkan dalam mengisi skala ini dengan jujur, dan sesuai keadaan. Karena, peneliti menjamin keralzasiaan identitas dan jawaban anda. A. Pctunjuk pcngisian: I. Isilah identitas anda pada ternpat yang disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dengan teliti. 3. Pilihlah salah satujawaban yang benar dengan tanda checklist (Y ). B. Identitas Responden Narna ........................................ ,,. Kelas e C A ng1kt No. Pernyataan SS R TS s I. Saya menyukai pelajaran biologi. 2. Setiap rnendapat tugas dari guru saya keriakan dengan sebaik-baiknva. 3. Saya 8kan rnernbeli, setiap ada buku paket biol0gi terbaru. 4. Saya belajar biologi dengan gigih agar ternan-teman mengakui bahwa saya pintar. 5. Saya tidak berminat untuk mempelajari pelajaran biologi. 6. Metode apapun yang digunakan guru, saya tidak termotivasi untuk belajar biologi. 7. Saya senang membaca buku-buku biologi. 8. Saya merasa perlu untuk mempelajari biologi. 9. Guru mata pelajaran biologi mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. 10. Saya mempelajari biologi karena ingin meningkatkan prestasi saya dalam bidang biologi.
STS
88
No. 11. 12.
13. 14.
15. 16.
17.
18. 19. 20. 21.
22.
23. 24.
Pernyataan Saya selalu mengulang kembali ' pelajaran biologi di rumah. Saya belajar biologi hanya sematamata ingin mendapatkan pujian dari orang tua. Say a menunda-nunda tu gas yang diberikan oleh guru. Saya berusaha mencari sumber lain untuk mendapatkan jawaban soal-soal biologi. Saya memperhatikan dengan seksama ketika guru menyampaikan materi. Saya keluar kelas ketika pelajaran biologi. Saya merasa malu untuk be1tanya tentang materi yang belwn dimenge1ti. Saya selalu mencatat materi pelajaran biologi selengkap mungkin. Pujian dari guru menambah semangat sava dalam belajar biologi. Saya tidak pernah bersemangat ketika mengikuti pelajaran biologi. Saya belajar dengan giat karena ingin mendapatkan hadiah jika nilai say a bagus. Menurut say a, say a tidak perlu dimarahi guru terlebih dahulu untuk belajar dengan giat. Pemberian hadiah dapat menimbulkan motivasi belajar. Saya berinisiatif menge1jakan soalsoal biologi sebelum ditugaskan oleh guru.
25.
26.
27.
28.
Saya termotivasi belajar biologi karena say a pernah dihukum oleh guru. Saya berusaha untuk lebih aktif di kelas. Dalam mengerjakan tu gas biologi, say a lebih suka melihat pekerjaan orang lain. Saya selalu meluangkan waktu untuk belajar.
SS
s
R
TS
STS
89 No. 29.
30. 31.
32.
33.
34.
35.
Pernvataan Jika tugas biologi yang diberikan guru terasa sulit, saya berusaha unfok belaiar kelompok. Materi pelajaran biologi yang diaiarkan di sekolah cukuo bagi sava. Saya akan lebih tertarik jika materi pelajaran biologi disajikan dalam bentuk audio visual. Menmut saya, program acara sains (biologi) yang saya saksikan di televisi belum mampu memotivasi saya dalam belajar biologi. Program acara sains di televisi khususnya flora fauna menambah pengetahuan biologi saya. Dengan menonton program sains (biologi) memudahkan saya dalam memahami pelajaran biologi. Menurut saya, Televisi merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan informasi tentang dunia sains khususnya biologi.
SS
s
R
TS
I. Berapa kali anda menonton program televisi berbasis sains dalam seminggu? a. tidak pernah b. 1-2 kali c. > 3 kali 2. Apakah nama program yang anda sukai? (jika anda menonton)
STS
90
Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Motivasi Belajar Biologi No. Skor No. 1 5 6 4 3 2
I
2
5
7
4 3 2 I
3
4
5 4 3 2 I I 2 3 4
8
9
5 5
I 2 3 4
5
10
Skor No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor No. Skor I 11 5 I 21 I 16 26 5 31 5 2 4 2 2: 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 < 5 I 5 I I •' 5 I 12 I 17 I 22 32 I ·' " 27 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2: 4 4 I 5 5 I 5 5 5 13 I 5 23 5 28 5 33 5 18 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2: 2 2 5 I I I I I 5 14 5 19 5 24 5 29 5 34 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2: 2 2 I I I I I I I I 5 15 5 20 30 I 35 5 25 4 4 2 2: 2 4 3 3 3 3 3 3 4. 2 2 4 4 2 < I I 5 5 I •'
91
Lam piran :18
NILAI-NILAI R PRODUCT MOMENT
92
Lampiran I 9 Dallar F LUAS DIBA WAH LENGKlJNGAN NORMAL STAND AR Drui 0 Kc z (Bi!nngnn dnlam badnn dnftnr mcnyntol;:nn desin1111).
:rri~~~~~~.~~~~~~1~r~irru1t~n~1~ur~1~~~~1r~m1g111ru~ftff~\~~r~t~~~i1~1i[tf~~\\~iH~~~l]~~~r~~~~IDJtf!~~~mtm@1}~Zi~1~~~~1~fi11~~r~1~~~}Jff~.~i.@m~i~ 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4
0000 0398
0080 0478 0871 1255 1628
0120 0517
1554
0040 0438 0832 1217 1591
0.5 0.6 0.7 0.8 J.9
1915 2258 2580 2881 3;59
1950 2291 2612 2910 3180
1985 2324 2642 2939 3212
2019 2357 26:3
1.0
3413 3643 3849 4032 4192
3438 3869 4049 4207
3461 3686 3888 4066 4222
3485 3708 3907 4082 4236
4~;99
411~
4251
4265
1.6 I. 7 1.8 1.9
4332 4•152 4554 4641 4713
4345 4463 4564 4649 4719
4357 4474 4573 4656 4726
4370 4484 4582 4664 4732
4382 4495 4591 4671 4738
4394 4505 ·1599 4678 474•1
2.0 2.1 2.2 2.3 2,•l
4772 4821 4861 489.1 4918
4778 4826 486•1 4896 •1910
4783 4830 4868 4898 4922
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4838 4875 490·1 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4943 4957
4945
4946
•t91i8
4959
4960
•1968
·1969
4970
•1961 4971
4977 4983
4977
4978
4979
<1984
·19811
4985
. I. I
1.2 1.3 1.4 1.5
0793 1179
36(>5
0910 1293
1664
2<JC7
3238
2.5
49.l?.
4940
4941
2.6 2.7 2.8
•195.1 <1965
4955
;J97•1
<1975
4956 4967 4976
2.9
4981
•1982
4982
.1.0 .1.1
4987
4987
1
4990
'1994
~99.J
<1995
i.199(1
4966
1987 49<JI
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987 1368 1736
0239 0636 1026 1406 1772
0279 0675
2054 2389 2704 2996 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454
3508 37J.9 3925
3531 3749 3944
0359 0754 1141 1517 1879
2190 2518 2823 3106 3365
2224
3051 3315
215'/ 248c 2794 3078 3340
2852 3133 3389
3554 3770 3962 4131 4279
3577 3790 3980 4147 4292
3599 3810 3997 . 4162
3621 3S30 4015 4177
.. 306
~
4•106 4515
4418 4525
4608
4616
4686
4693 4756
4429 4535 4625 4699 •17(>1
4441 4545 4633 4706 4767
4808 4850 4884 49.11 4932
4812 ·1854 4887 4913 4934
4817
49·19 4962
<1951
11972
497.1 4980
2764
4750 4803 •18°16
':8Sl 4909 •l9JI
1064
4979 4985
<1963
4986
2549
4857 •1890 4916 4936 4952 4964 ·1974 4981 4986
4988
4988
•1989
4989
4989
4991
4992 •1994 4996 4997
·199..:.· 4994 499(1 <1997
!1992 499·1
4992
•1990 (:99)
4995
·1995
•199{1
499(1
•l<Jl),(1
•199.1 4995 4997
499"/
•1997
4997
<1998
•1998"
•!99H
4998
•1999
tl999
•l<Jl)!J
).2
499.l
.l..1
4995
4991 4993 •1')95
3.4,
4t)t)7
4997
•1997
4997
.1 ..1
4 1)98 4998
•l9 1J8
•l9lJ8
4999
4998 4999
•!998
4998
1jl)l)t)
4')98 4999
J.(i
1443 180S
0319 0714 1103 1486 1844
. .1.7 .1.8
499 1)
•Jl)l)l)
<1999
4999
•1999
4999
<1999
•1999
4999
•1999 4999
·1999 •l':.'99
4999
<1999
4999
·ll)i)I)
.1.9
5000
5000
5000
5000
5000
5(J(l(l
5000
5000
S11111ht!r: ·11u~ory l'rnhle11L~ o/SlaJ/.1·/Jc.... Snicl!d. M 11
n1, ' '
<-'··'"
-
5000
4990
•19 1.19 4999
sooo
93
Lampiran
20
NILAI KRITIS UNTUK UJI Lll!E:FORS
Ukuran
Taraf Nyati (a)
Sampe!
0,01
0,05
n=4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30
0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,294 0,284 0,275 0,268 0,261 0,257· 0,250 0,245 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 1,031 vn
0,381 0,337 0,319 0,300 0,285 0,271 . 0,258 0,249 0,242 0,234 0,227 0,220 0,213 0,206 0,200 0,195 0,190 . 0,173 0,161 0,886 vn
n > 30
I
0,10
0,15
0,20
0,352 0,315 0,294 0,276 0,26·1 0,249 . 0,239 0,230 0,223 0,214 0,207 0,201 0,195 0,189 0,184 0,179 0,174 0,158 0,'144 0,805 '-In
0,319 0,299 0,277 0,25B 0244 • 0,23:'.I 0,224 0,217 0,212 0,202 0,194 0,187 0,182 0,177 0,173 0,'169 0,166 0,147 0,136 . 0.768 vn
0,300 0,285 0,265 0,247 0,233 0,223 0,215 0,206 0,199 0,190 0,183 0,177 0,173 0,169 0,166 0,163 0,160 0,142 0,13·1 0,736 vn
I
Sumber : Conover, W.J., Practical Nonparametric S1:atistics, John Wiley & Sons, 1973.
94 Iron
21
Nukilan Tabel Nilai ''t" Untuk Berbagai df. df atau db 1 2 3 4
Barga Kritik "t" Pada Taro( Signi{ikanii: 6%
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 - 26 27 28 29
12,71 4,80 3,18 2,78 2,57 2,45 2,36 2,31 2,26 2,23 2,20 2,18 2,16 2,14 2,13 2,12 2,11 2,10 2,09 2,09 2,08 2,07 2,07 2,06 2,06 2,06 2,05 2,05 2,0,4
30
2.04
35 40 45 50 60 70 80 90 100 126 150 200 300 400 500 1000
2,03 2,02 2,02 2,01 2,00 2,00 1,99 1,99 1,98 1,98 1,98 1,97 1,97 1,97 1,96 1,96
5
6 7 8 9 10
11 12 13
14
*
1% 63,68 lf,92 6,84 4,60 4,03 3,71 3,50 3,36 3,25 3,17 3,11 3,06 3,01 2,98 2,95 2,92 2,90 2,88 2,86 2,84 2,83 2,82 2,81 2,80 2,79 2,78 2,77 2,76 2,'76 2.76 2,72 2,71 2,69 2,68 2,65 2,65 2,6,. 2,63 2,63 2,62 2,61 2,60 2,59 2,59 ;?,59 2,58
!
I
•Dlnukll d&ri: Henry E. Garrett, op.cit., him. 427, dengan I catatan bahwa yong dinukil di •ini banya Harga Kritik "t"pada taraf&ignif"1kansi 5% dan 1%.
hnuantm- Stnti!dih Pendidikan
an
22
·~
i::nt:l
Stribust F ::>aJ;:irn Sadan Daftar Menyatakan F
,I
i 161 !S,51 !0.13 7,71 6,61 S,99 5,59 5,32 5,12 4,96 el 4,84 ., 4,75 4,67 : 4,60 ~ 4,54 '-; 4,49 . 4,45 o:j f:.41 '" ~.313 .. , 4,35 1 4,32 4,30 4,28
2 3. 200 216 :9,00 19,16 ·9,55 9,2S 6,94 ·6,59 5,79 5,41 -5,14 4,76 4,74 4,35 4,46 4,07 4,26 3,86 4,10· 3,71 3,98 3,59 3,88 3,49 3,80 3,41 3,74 3,34 3,68 3,29 3,63 3,24 3,59 3,20 3,55 3,16 ;i,;;;"2 ;i,1;:t 3,49 3,10 3,47 3,07 3,44 3,05 3,42 3,03.
, 1
0,05)
4 .5 : 6 , 1 225 230 234 237 19,25 19,30 19,33 19,36 9,12 9,01 8,94 8,88 6,39 6,26 6,16 6,09 5,19 5,05 4,95 4,88 4,53 4,39 4,28 4,21 4,12 3,97 3,87 3,79 3,84 3,69 3,58 3,50 3,63. 3,48 ·3,37 3,29 3,48 3,33 3,22 3,14 3,36 3,20 3,09 3,01 3,26 3,1~ 3,00 2,92 3,18 3,02 2,92 2,84 S,11 2,96 2,85 2,77 3,06 2,90 -2,79 2,70 3,01 2,85 2,74 _2,66 2,96 2,81 2,70 2,62 2,93 2,77 2,56_ 2,58 "2.'iX\ 11,N ~.~ ~.ss 2,87 2,71 2,60 2,52 2,84 2,68 2,57 2,49 2,82 2,66 2,55 2,47 2,80 2,64 2,53 2,45
.3_,-,. /1-.. 239 241 19,37 19,38. '8,84 8,81 6,04 6,oo 4,82 4,78 4,15. 4,10 3,73 3,68 3,44 3,39 3,23 3,18 3,07 3,02 2,95 2,90 2,85 2,80 2,77 2,72 2,70 2,65 2,64 2,59 2,59 2,54 2,55 2,50 2,51 2,46 ~.48 \l,43 2,45 2,40 2,42 2,37 2,4\) 2,35 2,38 2,32
10 242 19,39 8,78 5,95 4,74 4,06 3,63 3,34 3,13 2,97 2,86 2,76 2,67 2,60 2,55 2,49 2,45 .2,41 \l,38 2,35 2,32 2,30 2,28
dk Pembilang 11 12 l4 16 20 24 243 244 245 246 248 249 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 8,76 8,74 8,71 8,69 8,66 8,64 5,93 5,91 5,87 5,84 5,80 5,77 4,70 4,68 4,64 4,60 4.56 4,53 4,03 4,00 3,96 3,93\3:~7 · 3,84 3,60 3,57 3,52 3,49 3,44 3,41 3,31 3,28 3,23 3,20 3,15 3,12 3,10 3,07 3,02 2,98 2,93 2,90 2,94 2,91 2,86 2,82 2,77 2,74 2,82 2,49 2,74 2,10 2,55 2,61 2,72 2,69 2,64 2,60 2,54 2,50 2,63 2,63 2,55 2,51 2,46 2,42 2,56 2,53 2,4$ 2,44 2,39 :2,35 2,51 2,48 2,43 2,39 2,33 2,29 2,45 2,42 2,37 2,33 2,28 2,24 2,'ll 2,38 2,33 2,29 2,23 2,19· 2,37 2,34 2,29 2,25 2,19 2,15 \l,3'\ ::i,31 2,26 2,21 2,15 2,11 2,31 2,28 2,23 2,18 2,12 '<,OS 2,28 2,25 2,20 2,15 2,09 2,05 2,26 2,23 2,18 2,13 2,08 2,03 2,24 2,20 2,14 2,10 2,04 2,00
30 250 19,46 8,62 5, 7 4 4,50 3,81 3,38 3,08 2,96 2,70 2,57 2,46 2,38 :2,3i 2,25 2,20 2,15 2,H 2,01 2,04 2,00 1,98 1,96
40 251 19,47 8,60 5,78 4,46 3,77 3,34 3,05 2,82 2,67 2,53 2,42 2,34 2,27 2,21 2, 16 2,11 2,07 2,02 1,99 1,96 1,93 1,91
50 252 19,47 8,58 5,70 4,44 3,75 3,32 3,03 2,80 2,64 2,50 2,40 2,32 2,24 2,18 2, 13 2,08 ~,04
2,!lo 1,96 1,93 1,91 1,88
1:;. ~q.9,.253 253 19,48 19,49 8,57 8,56 5,6s 5,56 4,42 4,40 3,72 3,71 3,29 3,28 3,00 2,98 2,77 2,76 2,61 2,59 2,47 2,45 2,36 2,35 2,28 2,26 2,21 2,19 2,15 2,12 2,09 2,07 2,04 ,2,02 2,00 1,98 1,96 1,94 1,92 l,90 1,89 1,87 1,87 1,84 1,84 1,82
2.QQ.-:. ~g(),.__._;:;:,;;:, 254 ·'254 254 19,49 19,50 19,50 8,54 8,54 8,53 5,65 5,64 5,63 4,38 4,37 4,36 3,69 3,68 3,67' 3,25 3,24 3,23 2,96 2,94 2,93 2,73 2,72 2,71 2,56 2,55 2,54 .2,42 2,4 l 2,40 2,32 2,31 2,30 2,24 2,22 2,21 2,16 2,14 2,13 2,10 2,08 2,07 2,04 2,02 2,01 1,99.1,97· l,95 1,95 1,96 1,92 1,91 -1,90 1.ss 1,87 1,85 1,84 1,84 1,$2 l,81 1,81 1,80 1,78 1,79 1,77 1,76
"'
V>
.ak:.·. .. . . .. ~~ -::~··
:
'.
. ..
2 Penyebut l 2·,··. 4,26 3,40 ·2s 4.. 24 3,38 26: 4,22 3,37 -~.21 3,3s . _j~);:,.: 4,20 3,34 ;2~~,. 4,!8 3,33 4,17 3,32 30 ': ~ .3~:~·;, 4,!5 3,30 ·-·.;;¥1f~? 4,13 3,28 .. :;15:·. 4,11 3,26
: '2tt:
0
'
:·
3 3,01 2,99 2,89 2,96 2,95 2,93 2,92 2,90 2,88 2,80
4 2,78 2,76 2,74 2,73 2,11 2,70 2,69 2,67 2,65 2,63
s 2,62 2,60 2,59 2,57 2,s6 2,54 2,53 2,51 2,49 2,48
.· 6
2,51 2,49 2,47 2,46 2,44 2,43 2,42 2,40 2,38 2,36
.;~!~~
~.I0 3,25 2,85 2,62 2,46 2,3s
_;:'t~'~
4,07 3,22 2,83 2,59 2,44 2,32
4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 4,06 3,21 2,82 2,58 2,43 2,31 4,05 3,20 2,81 2,57 2,42 2,30
:·~,~Wi~
4,04 3,lS' 2,80 2,56 2,41 2,30
.. :ib~·::
4,02 3,17 2,78 2,54 2,38 2,27
4,03 3,18 2,79 2,56 2.40 _2,29
4,00 3,99 ·,:;;10:·~i: .3.93 -.··'i~\·': 3,95
. ~?. ·' ··..
100 . ., .. 125.
3,~4
3,92
150
3,9_1
·:?9.9'·
3,89 3,86 3,85 3,81
4Q~:
.1;.~~;;:.;
3,15 3,44 3,13 3,11 3,09 3,07 3,0'5 3,04 3,02 3,00 2,99
2,76 2,75 2.74 2.12 2,70 2,68 2,67 2,65 2,62 2,51 2,60
2,52 2,51 2,50 2,48 2,46 2,44 2,43 2,44 2,39 2,38 2,37
2,37 2,36 2.35 2,33 2,30 2,29 2,27 2,26 2,23 2,22 2,21
2,25 2,24 2,32 2,21 2,19 2,17 2,16 2,14 2,12 2,10 2,09
. .. dk Pe!I!pils.r:g :_: .::· ·:~~ .;~:-~:~--~·;· ;:~~.:.:.~:·/;.:. {~;?:· :::··:;g,_. .. 9: . 10 · 11 7 .. · 8 24 . 30 ·40 ·so · 7s>roQf ·2qo: 500 :-..:.·::.· 20 16 12 14 2,43 2,36 2,30 2,26 2,22 2,18 .2,13 2,09 2,02 1,98 1,94 1,89 1,86 1,82 1,80 i,75 1.,74 l,73 2,41 2,3:4 2,:28 2,24 2,20 2,16· 2.11 2,06 2,00 1,96 1,92 1,87 1,84 1,80 1,77 1,74 1,72 i ..11 2,39 2,32 2,27 2,22 2,18 2,15 2,10 2,05 1,99 l,"5 1,90 1,85 1 82 1,78 1,76 1,72 1,70 !,69 2,37 2,30 2,25 2,20 2,16 2,13 2,08 2,03 1,97 · 1,93 1,88 1,84 1:80 1,76 1,74 1,71 l,6s l,67 2,36 _2,29_.3,24 (ii.1'£)2,1s 2,12 2,06 2,0.?.. 1,96 1,91 1,87 1,81 1,78 1,75 1,72 1,69 1,67 l.65 2,35 2,28 2,22 2,18 2,14 2,10 2,05 2,QO 1,94 1,90 1,85 1,80 1,77 1,73 1,71 1,68 ~.p5 !,64 2,34 ?.,27 2,21 2,16 2,12 2,09 2,CJ4 1,99 1,93 1,89 1,84 1,79 1,76 1,72 1,69 1,66 1,64 1,62 2,32 2,25 2,19 2,14 2,10 2,07 2,02 1,97 1,91 1,86 1,82 1,76 1,74 1,69 1,57 1,64 1,61 ',59 2,30 2,:23 2,17 2,12 2,08 2,05 ·2,00 1,95 1,89 1,84 1,80 1,74 'l,71 1,67 1,64 1,61 1,59 1,57 2,28 2,21 2,15 2,10 2,06 2,03 1,89 1,93 1,87 1,82 1,78 1,20 1,68 1,65 1,62 !,59 1,55 !,SS 2,26 2.19-2,14 2,09 2,05 2,02 1,96 1,92 1,8s 1,80 1,76 1,11 1,67 1,63 1,60 1,57 l,54 1,53 2,2s 2,18 2,12 2,01 2,04 2,00 .1,95 L90 1,84 1,79 1,74 1,69 1,66 1,61 1,59 1,55 J,53 l,5l 2,24 2,17 2,11 2,06 2,02 1,99 1,94 1,89 1,82 1,78 1,73 1,68 1,64 1,60 1,57 1,54 1,51 1,49 2,23 2,16 2,10 2,05 2,01 1,98 1,92 1,88 1,81 1,76 i,72 1,66 1,63 1,58 1,.$6 ,1,52 !,SO l,48 2,22 2,14 2,09 2,04 2,00 1,97 1,91 1,87 1,80 1,75 1,71 1,65 1,62 1,57 1,5, 1,51 1,48 1,46 2,21 2,14 2,08 2,03 1,99 1,96 1,90 1,86 1,79 1,74 1,70 1,64 1,61 1,56 1,53 !,SO 1,47 1,45 2,20 2,13 2,07 2,02 1,98 1,95 1,90 1,85 1,78 1,74 1,69 1,63 l,60 1,55 1,52 1,48_ 1,46 1,11 2,18·2,ll 2,05 2,00. 1,97 1,93 1,88 1,83 1,76 1,7~ 1,6'1 1,61 1,$3 1,52 1,50 _l,46 1,43 1,41 2,17 2,10 2,04 1,99 1,95 1,92 1,86 1,81 1,75 1,70 1,65 1,59 1,56 1,50 1,48 l,44 1,41 l,39 2,15 2,08 2,02 1,98 1,94 1,90 1.85 1,80 1,73 1,68. l,63 1,57 1,54 1,49 1,46 l,42 1,39 1,37 2,14 2.01 2.01 1,97 1,93 1,s9 1,84 1,79 1,12 1,61 1.62 i,56 1,53 1,47 1,4s 1,40 1,37 1,3s 2.12 2,05 1,99 l,96 1,91 1,88 1,82 1,11 1,10 1,6s 1,60 1,54 1,51 l,45 1,42 1,38 1,35 2,32 2,10 2,03 1,97 1,92 1,88 1,85 1,79 1,75 1,68 1,63 1,57 l,Sl 1,48 1,42 1;39 1,34 1,30 1,28. 2,08 2,01 1,95· 1,90 1,86 1,83 1,77 1,72 1,65 1,60 1,55 1,49 l,4S 1,39 1,36 1,31 1,27 ! ,25 2,07 2,00 J,94 1,89 1,85 1,82 1,76_ l,71' 1,64 1,59 1,54 1,4(' 1,44 1,37 1,34 1,29 J,25 1,22 2,05 1,98 1,92 1,87 1,83 1,80 1,74 1,69 1,62 1.57 1,52 1,45- l.42 1,35 1,32 1,26 1,22 i,19 2,03 1,96 1,90 1,85 1,81 1,78 l,72 1,67 1,60 1,54 1,49 1,42 1,38 l,32 l,28 1,22 1,16 1,13 2,02 l,95 1,89 1,81 1,80 1,76 1,70 1,65 1,58 1,53 1,47 1,41 1,36 1,30 1,26 1,19 !,13 1,08 2,01 1,94 1,88 1,83 1,79 1,75 1,69 1,64 1,57 1,52 1,46 l,40 1,35 1,28 1,24 1,17 1,11 1,00
.'· ...::· ::·::'.:·::.-?·.;·:·::.. :-::·-. ..
'-0
°'
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA '
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEG10RUAN Telp.
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email : [email protected]
Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
"l"omor: ETffL.02.2/ IV/2005 Lamp. : Abstraksi!Out/ine l-fal :BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 28 April 2005
Kepada Yth. I. Drs. Zamris Habib, M.Pd 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Assalamu'alaikum wr. wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nam a
: Muhamad Noor
NIM
: 101016120927
Jurusan I Semester : Pendidikan IPA- Biologi I VIII Judul Skripsi
: "Pengamh Pemberian Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Be/ajar Biologi Siswa"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 April 2005 dengan abstraksi I outline sebagaimana terlampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai dengan tanggal 25 Ok'tober 2005. Atas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb. a.n. Dekan Pembantu Dekan Bidang Akademik,
"embusan: Dekan ' Ketua Jurusan ybs. Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
'1omor ,amp. cl a 1
: (62·21) 7443328, 7401925. Fax. (62·21) 7402982
Email : [email protected]
1da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
: ET/PP.01.1/ X /2005
Jakarta, 20 Oktober 2005
: Perpanjangan.Bimbingan Skripsi :
Kepada Yth. 1. Drs. Zamris Habib, M.Si 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UTN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanJang. waktu Bimbingan I/II (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Muhan1ad Noor
NIM
: 101016120927
Jurnsan
: Pendidikan IPA-Biologi
Judu! Skripsi
"Pengaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Be/ajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi"
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal 25 Oktober 2005 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 2s April 2006. Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
lomor .amp. [a l
: (62·21) 7443328, 7401925, Fax. (62·21) 7402982
Email : [email protected]
da Non1or 95, Ciputat 15412, Indonesia
: ET/TL.02.3/ X 12005
Jakarta, 20 Oktober 2005
: Perubahan Judul Skripsi Kepada Yth. I. Drs . Zamris Habib, M.Si 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc Dasen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN SyarifHidayatullah Jakarta Assa la mu 'alaikum wr. wb. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN Syarif Hidayatullah .Jakarta, memberitahukan bahwa:
Nama
: Muhamad Noor
NIM
: 101016120927
Jurusan
: Pendidikan IPA-Biolo_gi
Judul Skripsi
: "Pengaruh Pemberian Program Televisi Berbasis Sains terhadap Motivasi Belajar Biologi Siswa"
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersa,:gkutan dengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi : "Pengaruh Me11011to11 Program Televisi Berbasis Sains terlzadap Motivasi Be/ajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi" Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
'embusan: Dekan FITK . Ketua Jurusan ybs. . Mahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
: (62-21) 744332&, 7401925, Fax. (62-21) 74029&2
nda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Email : [email protected]
\Jomor
Jakai1a, 20 Oktober 2005
~amp.
er a I
: ETt"TL.02.2/ X /2005 : Ins/rumen Rise! : RISET/WAWAN CARA Kepada Yth. Kepala SMA Negeri 11 Bckasi
Assalamu 'alaikum wr. wb. Dengai1 honnat kami sampaikan bahwa: Nama
: Muhamad Noor
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah d.an Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: NIM
: 101016120927
J urusan
: Pendidikan IPA-Biologi
Semester.
: IX (sembilan)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be1judul : "Pengaruh Menon/on Program Te/.evisi Berbasis Saim· terhadap Motivasi Belqjar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi ". Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/i tersebut. Atas perhatian dai1 bai1tuai1 Saudai·a, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
embusan: Dekan FITK Ketua Jurusan ybs. Mahasiswa yang bersangkutan.
TENTANG PENULIS
Muhamad Noor. Lahir di Jakarta, 2 l Oktober 1983. Setelah
tamat SDN Seni Asih di Bekasi, melanjutkan ke SMPN 9 Bekasi dan SMKN 7 .Jakarta (Grafika RM). Kemudian pada talmn 200 l melanjutkan pendiclikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, FJTK . .lurusan Pcnclidikan IPA, Program Studi Biologi . .! F
!'
.l
·l Skripsi yang be1judul "Pcngaruh Menonton Program Televisi Berbasis Sains terhadap
Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi" aclalah hasil bimbingan Bapak Ors. Zamris Habib, IvLSi dan !bu Baiq Hana Susanti, S.Pi, M.Sc.
Selama kuliah pernah menjadi asisten closen !bu Dasumiati, M.Si. pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tinggi juga aktif dalarn kegiatan bermusik selain menjacli tutor mata pelajaran Biologi di Bimbingan Bclajar dan Konseling Kita Bersama serta guru di SMPN 30 Bekasi. Kegiatan organisasi yang pernah cliikuti cliantaranya: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Komunitas Alang-alang (KOALA), Ikatan Remaja Masjid AlFalak (IRMAF), Brigade 3 8.