PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: NOOR MARIPING DJUWITASARI NIM: 206046103859
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: NOOR MARIPING DJUWITASARI NIM. 206046103859
Di bawah bimbingan:
Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag NIP. 196404121994031004
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Pendistribusian Kekayaan Negara Dalam Perspektif Ekonomi Islam, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 Nopember 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 1 Desember 2006 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua
: Dr. Euis Amalia, M.Ag NIP. 197107011998032002
(......................................)
Sekretaris
: H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH NIP. 197407252001121001
(......................................)
Pembimbing I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA NIP. 1956090061982031004
(......................................)
Pembimbing I : Drs. H. Hamid Farihi, MA NIP. 195811191986031001
(......................................)
Penguji I
(......................................)
: A.M. Hasan Ali, MA NIP. 150370226
Penguji II
: H. Irfan Humaidi, S.Ag, MM
(......................................)
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Media Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung Pada PT. Bank BRI Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 24 September 2010 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA NIP. 195510151979031002
(......................................)
Sekretaris
: Drs. H. Ahmad Yani, MA NIP. 196404121994031004
(......................................)
Pembimbing
: Drs. H. Ahmad Yani, MA NIP. 196404121994031004
(......................................)
Penguji I
: Dr. H. Ahmad Mukri Adji, MA NIP. 195703121985031003
(......................................)
Penguji II
: Dr. Jaenal Arifin, MAg NIP. 197210161998031004
(......................................)
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 17 September 2010
Noor Mariping Djuwitasari NIM : 206046103859
KATA PENGANTAR
Subhanallah walhamdu lillah wa Laailaaha illallah wallahu Akbar. Puji dan syukur ke hadirat Ilahi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Besar Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya hingga akhir zaman. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi yang berjudul "PENGARUH MEDIA PERIKLANAN TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH", ini bukan semata-mata hasil usaha penulis sendiri, tetapi juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H.,M.A.,M.M, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.
Bapak Ah. Azharudin Latief, M.Ag.M.H, Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Dr. Djawahier Hejazziey,S.H.,M.A, Koordinator Teknis Program Non Reguler dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani,M.Ag, Sekretaris Teknis
V
Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5.
Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi penulis, terima kasih atas dukungan, doa, waktu, dan motivasi bapak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Terima kasih kepada Direksi dan Staf Bank BRI Syariah yang telah banyak membantu dan meluangkan memberikan informasi dan data dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh nasabah Bank BRISyariah Jakarta, khususnya Bank BRISyariah Kantor Pusat Jakarta atas kesediaannya untuk mengisi kuesioner yang peneliti berikan. 8.
Staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, terutama kepada bapak Zuhri.S.I,P. Kak Farhan, dan iis. Terima kasih atas kemudahan, arahan, dan bantuannya kepada penulis dalam memperoleh data-data kepustakaan dalam penulisan skripsi ini.
9.
Staf Kordinator Teknis Program Non Reguler, Kak Syafii S.E.I dan kak Vida S. Ag, terima kasih atas semua informasi yang diberikan selama penulisan skripsi ini berlangsung.
10. Orang tuaku tercinta. Ayahandaku Djoko Marsudi dan Ibundaku Sapinah, yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik dan mendukung serta mendoakan agar tercapai cita-citaku. 11. Untuk kakak-kakakku, Sri Mariping Wulandari dan Sari Mariping Mayangsuri
serta
adik-adikku
Rizki
Mariping
Rahmanisah
dan
Muhammad Khomsah Mariping. Terima kasih atas curahan cinta dan kasih sayangnya, yang tiada henti mendoakan, menyemangati baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Terima kasih untuk Prayudi Budi Lesmana atas doa, dukungan, bantuan dan perhatiannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabat terdekatku Mas Isal, Mas Lery, Mas Bagol, Mba Ditrut, Mas Agrei, Njum, Dpe, Wawa, Rian, Ucup, Dymen, Dana, Ardo, Atoy. Terima kasih atas segala doa, bantuan, dukungan dan perhatian kalian sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 14. Untuk Teman-teman seperjuanganku, PS.C, Semangat ya semoga kalian semua secepatnya menyusul kita amien ya Rabb dan untuk sahabatsahabatku, Du, Mitra, Sila dan Devi, dan semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 15. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini mendapat pahala yang melimpah dari Allah swt dan menjadi amal jariah bagi mereka. Amien.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Amin Ya Rabbal’alamin.
Jakarta, 17 September 2010
Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………………....
v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...…
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..
x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah…………………………….
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………... 5 D. Kajian Kepustakaan……………………………………………....
6
E. Hipotesis………………………………………………………….. 8 F. Metodologi Penelitian…………………………………………….. 8 G. Sistematika Penulisan…………………………………………….. 18 BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran………………. 20 B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi …………………………. 23 C. Hakikat Periklanan………………………………………………... 31 D. Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung…….. ……………………………. 40
viii
ix
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah…………………………... 49 B. Visi dan Misi PT. Bank BRI Syariah…………………………….. 50 C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah……………………….. 51 D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah……………………………... 52 E. Pelaksanaan Periklanan pada PT. Bank BRI Syariah……………. 58
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Peranan Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…... 63 B. Pengaruh Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung…. 64 C. Analisis Penulis…………………………………………………… 94
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………….. 95 B. Saran……………………………………………………………… 96
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. LAMPIRAN…………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Kriteria Pengukuran ……………………………………………….
14
1.2
Pedoman Koefisien Kolerasi …………………………….………...
15
4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………...
64
4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia …………………………...
64
4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ……………………
65
4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ……………………...
66
4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan ………………………………………………………………………
66
4.6
Iklan PT. Bank BRI Syariah Menarik Perhatian ……………………
68
4.7
Informasi-informasi Yang Diberikan Oleh PT. Bank BRI Syariah Sangat Menarik ……………………………………………………..
4.8
Kalimat Kreatif Dalam Mempromosikan Produk Tabungan BRI Syariah Sangat Menarik ……………………………………………
4.9
69
69
Penggunaan Warna dan Gambar Pada Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menarik Perhatian …………………………………………
70
4.10
Slogan PT. Bank BRI Syariah Mudah Diingat…………………….
71
4.11
Pertama Kali Melihat Iklan Produk Tabungan PT. Bank BRI Syariah di Televisi ………………………………………………….
4.12
Untuk Lebih Jauh Mengetahui Produk Tabungan BRI Syariah x
72
xi
Setelah Melihat Iklan Produk Tabungan BRI Syariah……………… 4.13
73
Informasi Mengenai Layanan dan Fasilitas Yang Menarik Dalam Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Mendorong Untuk Menabung ………………………………………………………………………
4.14
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan Untuk Menabung Karena Penyampaian Informasi ………………….
4.15
77
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Tindakan Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah …………………..
4.18
76
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Menimbulkan Keyakinan Akan Aplikasi dan Mekanisme Yang Sesuai Syariah ………………………
4.17
75
Iklan Produk Tabungan BRI Syariah Dapat Menimbulkan Keinginan Untuk Menabung Karena Layanan dan Fasilitasnya Yang Menarik…
4.16
74
78
Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah Karena Keyakinan Bahwa Tabungan BRI Syariah Adalah Yang Terbaik …………………………………………………….. ………..
4.19
Ketertarikan Untuk Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah Karena Keyakinan Dengan Mekanisme Tabungan BRI Syariah …….
4.20
79
80
Mekanisme dan Prinsip Syariah Yang Terdapat Pada Produk Tabungan BRI Syariah Meyakinkan Konsumen Untuk Memiliki Tabungan BRI Syariah ………………………………………………. 81
4.21
Tabungan BRI Syariah Sudah Mencerminkan Ekonomi Islam Yang Berkembang ………………………………………………………..
4.22
Tabungan BRI Syariah Mempunyai Layanan dan Fasilitas Yang
82
xii
Menarik ……………………………………………………………...
83
4.23
Kelengkapan Fasilitas Tabungan BRI Syariah ………………………
84
4.24
Produk Tabungan BRI Syariah Menawarkan Aplikasi Yang Tidak Rumit …………………………………………………………………
4.25
85
Produk Tabungan BRI Syariah Mempunyai Nilai Lebih Dibandingkan Produk Tabungan Lain ………………………………………………… 86
4.26
Menemukan Kenyamanan Menjadi Nasabah Produk Tabungan BRI Syariah ………………………………………………………………… 87
4.27
Produk BRI Syariah Menjadi Pilihan Utama Setiap Hendak Menjadi Nasabah Suatu Bank ………………………………...………………… 88
4.28
Variabel Entered ………………………………………………………. 89
4.29
Deskriptif Variabel ….…………………………………………………
4.30
Hasil Koefisien Kolerasi ……………………………………………… 90
4.31
Koefisien Determinasi ………………………………...………………. 91
4.32
Uji ANOVA ………………………………………………………….. 92
4.33
Koefisien Regresi ……………………………………………………..
89
92
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Halaman
Variabel Penelitian………………………………………….…….
xiii
12
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga
keuangan/perbankan
yang
operasional
dan
produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. 1 Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya Bank Islam. 2 Perkembangan perbankan syariah ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 5 ayat 1 yang diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut, diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syariah. Undang-undang tersebut juga 1.
1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, (Yogyakarta, Ekonisia, 2004), Cet. 1, h.
2
Ibid,.h. 2
1
2
memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit syariah bahkan mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah. Yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Hanya dalam kurun waktu 13 tahun sejak tahun 1992 hingga 2005, lembaga syariah di Indonesia tumbuh dengan pesat seperti Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Reksadana Syariah, Pegadaian Syariah, bahkan Properti dan Hotel Syariah. 3 Meski perkembangan dan kinerja perbankan syariah terus meningkat, proses sosialisasi kepada masyarakat harus gencar dilakukan. Hal itu disebabkan masih banyak masyarakat yang belum mengenal dan mengetahui sistem yang diterapkan dalam perbankan syariah dan juga produk-produk perbankan yang dikembangkan, sehingga manfaat dan nilai tambah yang dapat diperoleh masyarakat dari perbankan syariah kurang begitu dipahami dan diketahui. Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan bagi sistem perbankan yang menggunakan nilai-nilai agama dalam kegiatan sehari-hari dan dalam pengembangan usahanya. Namun, kenyataan yang terjadi masih cukup memprihatinkan. Potensi kependudukan yang mayoritas memeluk agama Islam ternyata tidak secara otomatis memuluskan sosialisasi perbankan syariah. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem perbankan syariah merupakan kendala eksternal yang dihadapi Bank Syariah. Masyarakat umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan tentang seluruh aspek lembaga 3
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006), cet. 1,h. 160.
3
keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat dimanfaatkan oleh calon
nasabah serta sistem dan cara menggunakan
fasilitas dan produk perbankan syariah tersebut. Penggunaan istilah-istilah seperti al-ijarah (sewa), al-qardh (pinjaman kredit), al-sharf (jual beli mata uang), murabahah (keuntungan), musyarakah (pembiayaan), dan lain-lain yang terlampau Arab agaknya mengganggu sosialisasi produk syariah. 4 Akibatnya, permintaan masyarakat rendah. Bank pun kesulitan memasarkan produk syariahnya. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu mempunyai keinginan agar produknya dapat terjual seperti yang diharapkan. Dalam hal ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran meliputi bauran pemasaran (marketing mix) yaitu meliputi product, price, place, promotion, people, proses, dan phisical evidence atau yang lebih dikenal dengan konsep 7P. 5 Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan iklan perusahaan dalam hal ini bank syariah, dapat membangun citra perusahaan itu sendiri serta dapat digunakan sebagai pemicu penjualan. Banyak sekali media komunikasi yang dapat digunakan untuk melakukan 4
Deni Setiawan, “Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 dari http://www.riaupos.com 5
Prasetyo Wibisono, “Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption.
4
promosi/pemasaran. Dengan menggunakan berbagai macam kemajuan teknologi media komunikasi, seperti media cetak, televisi, internet, telepon genggam dan TV satelit semakin memfasilitasi berkembangnya sejumlah media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas mengetahui serta memahami fasilitas dan jenis-jenis produk perbankan syariah, sehingga menarik minat mereka untuk membeli manfaat dari produk bank yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Mengingat pentingnya aktifitas pemasaran dalam sebuah perusahaan dalam hal ini adalah Bank Syariah serta keingintahuan mengenai seberapa efektif pemasaran yang dilakukan suatu bank dalam menarik masyarakat melalui produk-produknya. Maka, berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah: “ PENGARUH
MEDIA
PERIKLANAN
TERHADAP
PERILAKU
MASYARAKAT PENABUNG PADA PT. BANK BRI SYARIAH ”.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka penulis perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BRI Syariah dan kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah dalam menarik minat masyarakat.
5
Agar pembahasan dalam skripsi ini teratur dan sistematis, maka perlu dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana peranan media periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah? 2. Bagaimana pengaruh media periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setelah memperhatikan judul dan pembahasan serta latar belakang masalah
pada
skripsi
ini,
maka
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan secara empiris beberapa penelitian sebagai berikut: 1. Untuk
mengetahui
peranan
kegiatan periklanan
dengan
perilaku
masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah. 2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan periklanan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai strategi promosi perusahaan yang tepat
agar dapat mempengaruhi perilaku
menabung masyarakat. 2. Perusahaan Setidaknya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada
perusahaan
dalam
mengetahui
sejauhmana
6
keefektivitasan penerapan strategi promosi terhadap perilaku menabung masyarakat. 3. Fakultas Syariah dan Hukum Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi untuk bahan perkuliahan. 4. Masyarakat Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas untuk mengetahui sejauhmana strategi pemasaran yang dilakukan Bank BRI Syariah dalam memasarkan produk-produknya sehingga dapat menarik minart masyarakat.
D. Kajian Kepustakaan 1. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pada Bank Syariah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus BII Syariah)”. Skripsi ini disusun oleh Fauzia. Skripsi ini membahas tentang bauran pemasaran dalam konsep 4P (product, promotion, place dan price) yang dilakukan oleh BII Syariah untuk mencapai pasar sasaran dalam strategi pemasaran produk tabungan wadiah. BII Syariah sebagai Bank Syariah selain ditujukan kepada kalangan menengah keatas, landasan sistem yang digunakan adalah prinsip syariah, dalam hal ini konsep wadiah yang tidak menggunakan sistem bunga sebagaimana yang diterapkan oleh bank-bank konvensional dalam memberikan jasa tabungan.
7
2. “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah Dalam Menarik Minat Masyarakat (Studi Kasus BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang)”. Skripsi ini disusun oleh Nurhasanah. Skripsi ini memaparkan strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Wakalumi khususnya tabungan mudharabah dengan merumuskan pasar yang dituju yaitu menggunakan strategi segmentasi, targeting, dan positioning. Selain itu dengan mengembangkan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari 4 unsur yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
3. “Peranan Manajemen Pemasaran Bank Syariah Dalam Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus BNI Syariah)”. Skripsi yang disusun oleh Maryam. Skripsi ini menuliskan ada 3 jenis strategi pemasaran yang diterapkan oleh Bank BNI Syariah yaitu pemasaran eksternal (pemasaran melalui media elektronik maupun media cetak), pemasaran internal (kualitas SDM yang dilatih secara efektif dan berkesinambungan) dan pemasaran interaktif (interaksi antara pegawai, nasabah dan calon nasabah selama pelayanan berlangsung, ketika nasabah mengemukakan keluhan mengenai produk-produk bank, maka pegawai Bank BNI Syariah secara sportif dan antusias menjawab).
8
E. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah: Ho = tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung. Ha =
terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung.
F. Metodelogi Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Yang menunjukkan penelitian deskriptif ini dapat dilihat dari perumusan masalah yaitu bagaimana peranan media periklanan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah dan bagaimana perilaku menabung masyarakat. Sedangkan penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. 6
6
55.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet, ke-11, h. 53-
9
2.
Pendekatan Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
adalah
pendekatan
kuatitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 7
3.
Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodelan matematis. 8 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa hasil penyebaran kuesioner, dalam hal ini penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada nasabah PT. Bank BRI Syariah. Dan juga wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak PT. Bank BRI Syaiah. yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
7 8
Ibid,. h. 13.
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000),, h. 4.
10
b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini penulis mengumpulkan informasi berupa buku-buku tentang perbankan dan pemasaran bank untuk mengetahui lebih lanjut mengenai strategi pemasaran yang dilakukan sebuah bank.
4.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian, penulis menggunakan jenis metode pengumpulan data sebagai berikut: a.
Studi Kepustakaan (Library Research). Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, makalah dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpustakaan hingga situs internet.
b.
Studi Lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
interview
dan
penyebaran
kuesioner.
Interview
yaitu
melakukan wawancara dengan pihak Bank BRI Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kuesioner merupakan teknik
11
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 9 Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Kuesioner lima model likert yang digunakan dalam penelitian ini menunjuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana yang terlihat di bawah ini: 10 5 = Sangat setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-ragu, 2 = Tidak setuju, 1 = Sangat tidak setuju
5.
Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 11 . Pengambilan sampel akan dilakukan secara non probabilitas atau non acak, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa cara yang terdapat dalam metode ini adalah dengan menggunakan teknik Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yang ditujukan hanya kepada nasabah yang Bank BRI Syariah. Sampel dalam
9
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 199
10
Masri Singarimbun & sofyan Effendi,Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), edisi revisi, h. 120. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cet, ke-11, h. 116.
12
penelitian ini adalah para nasabah Bank BRI Syariah kantor pusat yang menggunakan layanan perbankan sebanyak 75 orang responden.
6.
Variabel dan Indikator Penelitian a. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Variabel Penelitian X
Y
Keterangan: X
: Media periklanan
Y
: Perilaku masyarakat penabung
b. Indikator Penelitian Untuk menyamakan persepsi antara pembaca dan penulis serta fokus penelitian, maka opersional variabel sebagai berikut: X: Media Periklanan dalam penelitian ini dilihat dari 5 elemen yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (keinginan), conviction (keyakinan) dan action (tindakan). Y: Perilaku Masyarakat Penabung dalam penelitian ini meliputi kognitif, afektif dan konatif.
13
7.
Teknik Analisa Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah analisis regresi dengan metode regresi linier sederhana, karena hanya melibatkan satu varibel bebas sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat. a. Untuk melihat tanggapan nasabah terhadap pengaruh media perilakanan yang dilakukan oleh Bank BRI dan perilaku masyarakat penabung, maka digunakan analisis asosiatif dengan melihat jawaban rata-rata responden. Interprestasi skor dilakukan terhadap elemenelemen tersebut. Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung rata-rata skor jawaban responden terhadap elemen-elemen tersebut. Rata-rata tersebut diukur dengan rumus: ∑ Xi X= n
Sumber : Bilson Simamora (2004 : 237)
Ket: X
: mean (rata-rata).
N
: besarnya sampel.
∑Xi
: jumlah nilai seluruh data.
Untuk mengukur klasifikasi interval digunakan rumus: Skor tertinggi – Skor terendah Interval = Jumlah kelas Skor tertinggi = 75 x 5 = 375
14
Skor terendah = 75 x 1 = 75 375 - 75
Interval =
= 60 5
Berdasarkan total kumulatif yang didapat, maka hasil penelitian responden dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 1.1 Kriteria Pengukuran Interval Kelas 315 – 375 255 - 314 195 - 254 135 - 194 75 - 134
Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
b. Analisis deskriptif variable Analisis ini digunakan untuk menggambarkan jumlah sampel yang dipakai, rata-rata dan standar deviasi dari variabel independen dan dependen. c. Uji kolerasi dan koefisien determinasi 1) Uji kolerasi Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dimensi media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung, maka dilakukan analisis data metode korelasi Product Moment r dengan uji t. Analisis korelasi Product Moment r berguna untuk
15
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan variabel media periklanan dengan variabel perilaku masyarakat penabung. Berikut ini adalah rumus koefisien korelasi:
n ∑ xy - ∑ x ∑ y
r =
( n ∑ x2 - (∑ x)2 ) .
( n ∑ y2 - (∑ y)2 )
Sumber : Sugiyono (2008 : 276)
Ket : r
: koefisien korelasi
X
: variabel bebas
Y
: variabel terikat
n
: banyaknya sampel
∑X : jumlah pengamatan variabel X ∑Y : jumlah pengamatan variabel Y Koefisien korelasi ini digunakan untuk melihat apakah diantara dua variabel terdapat hubungannya. Berikut pedoman intrepretasi koefisien korelasi: Tabel 1.2 Pedoman Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Korelasi sangat kuat 0,600 – 0,799 Korelasi kuat 0,400 – 0,599 Korelasi sedang 0,200 – 0,399 Korelasi rendah 0,000 – 0,199 Korelasi sangat rendah Sumber : Sugiyono (2008 : 250)
16
2) Uji Koefisien Determinasi Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen (media periklanan) terhadap variabel dependen (perilaku masyarakat penabung). Besar koefisien determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi (R). d. Uji ANOVA Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan sudah layak atau belum. Pengujian dilakukan dengan membandingkan angka taraf signifikan (sig) sebesar 0,05 (5%) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Jika probabilitas (sig penelitian) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, maka model regresi yang digunakan sudah benar dan layak digunakan. 2) Jika probabilitas (sig penelitian) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya hubungan kedua variabel tidak linier, maka model regresi yang digunakan belum benar dan tidak layak digunakan. e. Uji koefisien regresi Uji ini digunakan untuk membuat model persamaan regresi sehingga dapat dilakukan pengujian model untuk memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya serta untuk menguji kebenaran hipotesis.
17
1) Adapun bentuk persamaan regresi linier yang akan dibentuk adalah: Y = a + bx di mana: Y
: variabel terikat (perilaku masyarakat penabung)
X
: variabel bebas (media periklanan)
a
: konstanta
b
: angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel bebas yang didasarkan pada variabel terikat.
2) Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan sebelum model persamaan yang telah terbentuk digunakan untuk melakukan estimasi atas besarnya variabel terikat yang akan dihasilkan dari variabel bebas yang besarnya telah diketahui. Ho : koefisien regresi tidak signifikan Ha : koefisien regresi signifikan Berdasarkan hipotesis tersebut, pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai t
hitung
yang terdapat pada tabel coefficients
dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
18
8.
Pedoman Penulisan Laporan Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka berikut penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub-bab dan setiap sub-bab mempunyai pembahasan masing-masing yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. BAB I
: Pendahuluan Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian kepustakaan, , metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan teoritis Dalam bab ini berisi mengenai pengertian pengertian pemasaran dan manajemen pemasaran, bauran pemasaran dan bauran promosi pengertian periklanan, tujuan periklanan, manfaat periklanan dan keputusan dalam menyusun program periklanan.
19
Serta pengertian perilaku nasabah dan faktor yang mempengaruhi perilaku nasabah dalam menabung.
BAB III : Gambaran Umum Bank BRI Syariah Dalam bab ini akan diuraikan mengenai profil Bank BRI Syariah, yang terdiri dari sejarah singkat Bank BRI Syariah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk-produk yang ditawarkan Bank BRI Syariah, serta pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah dalam mempromosikan produknya.
BAB IV : Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas peranan periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung dan melakukan analisis mengenai pengaruh pelaksanaan periklanan terhadap perilaku masyarakat penabung.
BAB V : Penutup Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga dikemukakan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Ilmu pemasaran mempunyai aspek dan pengertian yang luas. Bukan hanya menyangkut penjualan, pembelian, transaksi serta perdagangan tetapi juga segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa dan tercapainya tujuan usaha yaitu dapat memuaskan konsumen, keuntungan yang memadai, kelangsungan hidup usaha dan pengembangan usaha. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam suatu perusahaan, karena melalui pemasaran, produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan akan mengalir ketangan konsumen. Melalui produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan berharap dapat mencapai tujuan perusahaan dan untuk itu perusahaan berusaha untuk melakukan usaha yang tepat agar produkproduk atau jasa yang dihasilkan dapat meningkatkan laba perusahaan. Seorang
manajer
pemasaran
dalam
mempromosikan
produk-
produknya harus sesuai dengan kondisi riil dari produk-produk tersebut dengan benar, sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’anul karim surat At-Taubah ayat 119:
(١١٩ :٩/) ا ﻟﺗو ﺑﺔ
20
21
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah/9 : 119). Berikut ini adalah beberapa definisi tentang pemasaran yang dikemukakan oleh ahli ekonomi, yaitu: Menurut Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk, serta nilai dengan orang lain. 1 Menurut Stanton, Etzel dan Walker, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan keinginan kepuasan produk-produk kepada pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi (Marketing is a total system of business activities designed to plan, price, promote and distribute want satisfying product to target markets to achieve organizational objectives). 2 Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang menyeluruh yang berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen melalui suatu proses pertukaran dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Dan secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses 1
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah Damos Sihombing, (Jakarta: Erlangga, 2001), Ed. 8, Jilid. 1, h. 7. 2 th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 5.
22
untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. 3 Sedangkan
definisi
manajemen
pemasaran
sebagai
analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. 4 Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk: 5 1. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain, memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya. 3. Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4. Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien. 3
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta, Kencana, 2008), h. 54.
4
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 18.
5
Kasmir, Pemasaran Bank, h. 57
23
B. Bauran Pemasaran dan Bauran Promosi 1.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Marketing mix merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari
berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. 6 Setiap pasar dituntut untuk selalu menerapkan konsep pengembangan strategi pemasaran yang berkaitan dengan masalah menetapkan pilihan bentuk penawaran bagi segmen pasar tertentu. Bauran pemasaran merupakan himpunan petunjuk aktivitas pemasaran yang menggambarkan kombinasi kegiatan pemasaran yang sebaiknya digunakan untuk mencapai sasaran perusahaan dan juga untuk memuaskan pasar sasaran. Menurut
Kotler,
bauran
pemasaran
adalah
variabel-variabel
pemasaran yang terkendali yang terbaur untuk merespon keinginan pasar sasaran (Marketing mix is the set of controllable marketing variables that blend to produce response it wants in the target market). 7 Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi marketing mix tersebut. Untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. 6
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001), ed. I, h. 58 7
Philip, Kotler, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 8
24
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah elemen-elemen utama yang dapat digunakan dalam menyusun program pemasaran suatu perusahaan untuk tujuan atau sasaran pada pasar yang dilayaninya. Variabel marketing mix tersebut terdiri atas empat variable yang saling mempengaruhi yaitu: produk, harga, penyaluran, dan promosi.
8
Sedangkan untuk jasa keempat tersebut masih dirasakan kurang mencukupi. Para ahli pemasaran menambah tiga unsur lagi: people, physical evidence, dan process. Keempat hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi atau operasi sehingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan mengikuti sertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. 9 a. Product (Produk) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar sasaran agar diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dengan tujuan memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya yaitu produk fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide-ide. Dari pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi. Adapun tujuan utama suatu strategi produk adalah untuk mendapat mencapai sasaran 8
Ibid,. h.6
9
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005) Cet. 1, h. 31
25
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya menciptakan strategi pemasaran, sehingga ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran. b. Price (Harga) Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam Perbankan Syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah. Menterjemahkan pengertian harga dalam Perbankan Syariah bisa dianalogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen tersebut. 10 c. Placement (Tempat/Distribusi) Penentuan lokasi suatu cabang merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Di samping lokasi yang strategis, hal lain yang juga mendukung lokasi tersebut adalah layout gedung dan layout ruangan bank itu sendiri. Penetapan layout yang baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan dengan bank. 11 Setiap produsen dalam menghasilkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan 10
Prasetyo Wibisono, ”Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 23 Desember 2009 dari http://ekisonline.comindex.phpoption. 11
Kasmir, Pemasaran Bank, h. 145
26
dengan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu dibutuhkan. d. Promotion (Promosi) Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa sering sekali membutuhkan penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan seringkali digunakan untuk menanamkan “brand image” atau agar lebih dikenal keberadaannya. Ketika “brand image” sudah tertanam dibenak masyarakat umum, maka menjual sebuah produk, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa akan terasa menjadi jauh lebih mudah. Setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. 12 e. Orang (People) Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila produksi bisa dipisahkan dengan konsumsi 12
Ibid, h. 155
27
sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. Konsumen tidak terlalu memusingkan apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbahasa kasar di tempat kerja atau datang terlambat ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya. Sedangkan dalam industri jasa setiap orang merupakan bagian dari pemasaran yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Setiap organisasi jasa terutama yang tingkat kontraknya dengan pelanggan tinggi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Untuk mencapai standar yang ditetapkan, metode-metode rekrutmen, pelatihan, pemotivasian dan penilaian kinerja karyawan tidak dapat dipandang semata-mata sebagai keputusan personalia, semua itu juga merupakan keputusan bauran pemasaran yang penting. f. Proses (Process) Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen pelayanan kontrak tinggi, yang sering kali juga berperan sebagai asisten produsen jasa bersangkutan. Dalam Perbankan Syariah, bagaimana proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan Perbankan Syariah yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Proses ini
28
akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan Perbankan Syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa diterima dengan baik oleh nasabah Perbankan Syariah. g. Physical Evidence Karateristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembeli semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah Perbankan Syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (phisical evidence) bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada mayarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan Perbankan Syariah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini.
2.
Bauran Promosi Agar pembeli atau pasar sasaran yang dituju mengetahui tentang
adanya suatu produk perihal dan kelebihan kekurangan dari produk tersebut serta bagaimana produk ini dapat memberikan manfaat bagi target pasar,
29
maka perusahaan perlu membuat suatu pola bauran komunikasi, yang sering disebut sebagai bauran promosi (promotion mix). Dalam berpromosi, informasi yang dipaparkan harus sesuai dengan spesifikasi produk itu sendiri dan tidak boleh menutupi informasi tentang suatu produk. Salah satu prinsip dalam Islam adalah kejujuran. Jujur merupakan moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol dari orangorang beriman. 13 Oleh karena itu, sifat terpenting yang diridhai Allah bagi pengusaha adalah kejujuran. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: 14 ا ﻟﺗﺎ ﺟﺮ ا ﻟﺻﺪ و ق ا ﻷ ﻤﻴﻦ ﻤﻊ ا ﻟﻧﺑﻴﻴﻦ و: ﻋن أ ﺑﻲ ﺴﻌﻴد ﻋن ا ﻟﻧﺑﻲ ﺻﻟﻰ ا ﷲ ﻋﻟﻴﻪ و ﺴﻟم ﻗﺎ ل ( ) ﺮ و ا ﻩ ا ﻟﺗﺮ ﻤذ ى
ا ﻟﺻﺪ ﻴﻗﻴﻦ و ا ﻟﺷﻬﺪ ا ﺀ
Artinya: “Dari Abi Said, Rasulullah SAW bersabda: “ Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya (penuh amanat) adalah bersama para Nabi, orangorang yang membenarkan risalah Nabi (Shiddiqin) dan dapat dipercaya pada syahada (orang yang mati syahid)”. (HR. At-Tirmidzi). Menurut Stanton, Etzel dan Walker, bauran promosi adalah kombinasi perusahaan dalam hal penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan, hubungan kemasyarakatan, dan publisitas untuk membantu meraih tujuan pemasaran perusahaan (A promotion mix is an organization’s combination of
13
Yusuf, Qhardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam PErekonomian Islam, (Jakarta: Robbani Pers, 1997), h. 293. 14 Mansur, Ali Nasif, Attaj aljami’li alushul fi ahadist alrasul, (Beirut: Dar al‐fikr),
Jilid 3, h. 196.
30
personal selling, advertising, sales promotion, public relation, and publicity to help in achieving is marketing objectives). 15 Menurut Kotler, terdapat lima variabel bauran promosi, yaitu: 16 a. Periklanan (Advertising) “Advertising is any paid of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor”. Artinya yaitu periklanan merupakan setiap bentuk yang dibayar atas prestasi pribadi dan mempromosikan ide-ide, produk, atau jasa oleh sponsor yang dikenal. b. Hubungan Kemasyarakatan (Public Relation) “Public relation involves a variety of programs designed to prot or protect a company’s image or its individual products”. Artinya adalah bahwa hubungan masyarakat terdiri dari beragam program yang dibuat untuk mempromosikan atau melindungi image atau produk perusahaan. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) “Sales promotion is a variety of short-term incentives to encourage trial of purchase of product or service”. Artinya adalah sales promotion terdiri dari beragam insentif jangka pendek untuk mendorong usaha atau pembelian produk atau jasa. 15
th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 462. 16
Philip, Kotler, Marketing Management, (New Jersey: Prentice Hall International, 2000), The Millenium Edition, h. 550.
31
d. Penjualan Pribadi (Personal Selling) “Face to face interaction with one or more prospective purchasers for The Purpose of making presentation, answering question, and procuring orders”. Artinya penjualan pribadi adalah interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan untuk membuat presentasi, menjawab pertanyaan dan memperoleh pesanan. e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) “Use of mail, telephone, fax, e-mail, or internet to communicate directly with or solicit a direct response from specific costumer and prospects”. Artinya adalah penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mencari respon langsung dari konsumen dan harapan tertentu.
C. Hakikat Periklanan 1.
Pengertian Periklanan Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh Wells, Burnett, and Moriarty periklanan
adalah
penyajian
komunikasi
non
personal
dengan
mengidentifikasi sponsor yang menggunakan media untuk membujuk dan mempengaruhi audiens (Advertising is paid non personal
32
communication from an identified sponsor using mass media to persuade or influence an audience). 17 Iklan banyak digunakan oleh perusahaan dengan maksud untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan dan sikap, dan citra konsumen yang terhadap produk perusahaan. Iklan dapat menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan untuk mengatasi pesaing.
2.
Iklan Sebagai Salah Satu Alat Dari Bauran Promosi Periklanan merupakan salah satu variabel ekonomi yang umumnya paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar komunikasi terhadap pembeli dan masyarakat yang dituju: Menurut Stanton, Etzel dan Walker periklanan terdiri dan semua aktivitas yang terlibat dalam mempresentasikan kepada konsumen sebuah produk non pribadi, dengan sponsor yang dikenal dan pesan yang harus dibayar mengenai produk atau perusahaan (Advertising consists of all activities involved in presenting to an audience a nonpersonal, sponsor identified, paid-for message about a product or organization). 18
17
Sandra Moriarty, dkk, Advertising: Principle and Practice, (Pearson: Prentice Hall, 2008), ed. 8th, h. 13. 18 th
William, J. Stanton, dkk, Fudamental of Marketing, (T.tp., Mc Graw Hill, 1994), Ed.
9 , h. 502.
33
3.
Tujuan Iklan Tujuan iklan yang utama adalah penjualan, sehingga dapat memberikan kontribusi keuntungan yang sudah menjadi tujuan perusahaan. Sementara tujuan iklan menurut Kotler sebagai berikut: 19 a. Informative advertising (Iklan yang informatif). Iklan yang dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk atau untuk memperkenalkan kategori produk baru, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan utama. b. Persuasive advertising (Iklan yang membujuk). Iklan yang penting dilakukan dalam tahap persaingan, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merk tertentu. c. Comparison advertising (Iklan yang membandingkan). Iklan yang langsung atau tidak langsung membandingkan merk perusahaan yang satu dengan beberapa merk lain. d. Reminder advertising (Iklan yang mengingat). Iklan ini penting untuk produk yang sudah dewasa sehingga konsumen tetap terus memikirkan produk tersebut dan untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Dalam
mengiklankan
suatu
produk,
pemasar
haruslah
memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan produk tersebut. Tujuan iklan seperti yang dikatakan Kotler diatas terfokus atau berujung kepada konsumen sebagai aspek yang paling penting. Konsumen berbeda 19
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 578.
34
tidak hanya dari usia dan jender saja, tetapi juga berbeda dari sisi pendidikannya, pekerjaannya, status hidupnya, aktivitasnya, budayanya, hobinya dan opininya tentang produk yang akan dibeli. Dengan beragam perbedaan yang terdapat pada konsumen, diharapkan pemasar dapat mempelajari dan mengerti mengenai segala hal tentang perilaku konsumen, agar produk yang dipasarkan diterima oleh konsumennya.
4.
Manfaat Iklan Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak umum. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui media elektronik dan cetak. Iklan juga merupakan investasi yang menguntungkan, mungkin tidak langsung berdampak pada laba, namun karena sifatnya yang harus diulang-ulang agar tidak terjadi “putus hubungan” dengan pasar potensial, maka iklan lebih bersifat investasi, yakni investasi yang ditanamkan dibenak konsumen.
5.
Keputusan Dalam Menyusun Program Periklanan Menurut Kotler, di dalam menyusun program periklanan, perusahaan harus membuat empat keputusan penting, yaitu: 20
20
Ibid,. h. 638
35
a. Keputusan mengenai tujuan periklanan Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik untuk dilaksanakan dengan audiens sasaran spesifik dengan periode waktu yang spesifik. Tujuan periklanan dapat dikelompokkan menjadi empat macam menurut Kotler, yaitu: 21 1) Iklan yang informatif (informative advertising) 2) Iklan yang membujuk (persuasive advertising) 3) Iklan yang membandingkan (comparison advertising) 4) Iklan yang mengingat (reminder advertising) Tujuan periklanan sama seperti tujuan perusahaan secara keseluruhan, harus dapat dioperasionalisasikan. Penentuan tujuan yang baik tidak saja efektif bagi penentuan karena untuk pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan standar untuk membandingkannya dengan hasil akhir. Suatu tujuan bidang periklanan yang baik seharusnya
mampu
menunjukkan
hubungan
terhadap
tingkat
penjualan. Aacker dan Myers dalam Kasali, berpendapat bahwa secara keseluruhan iklan mempunyai dampak untuk: 22
21
Ibid.,
22
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), h. 48
36
1) Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu, atau 2) Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli pada masa mendatang.
b. Keputusan mengenai anggaran periklanan Setelah menetapkan tujuan periklanan, selanjutnya perusahaan menetapkan anggaran periklanan untuk setiap produk. Perusahaan kadangkala bersedia menghabiskan dana yang besar guna pelaksanaan periklanannya asal tujuan daripada periklanan mereka tercapai dengan baik. Metode yang sering digunakan untuk menyusun anggaran periklanan menurut Kotler, yaitu: 23 1) Metode kemampuan perusahaan (affordable method) Dalam metode ini anggaran periklanan ditetapkan atas dasar dari kemampuan perusahaan yang bersangkutan. Metode anggaran semacam ini tidak memperhatikan dampak promosi terhadap penjualan. Akibatnya anggaran iklan tahunan tidak tetap sehingga menyulitkan perencanaan jangka panjang. 2) Metode persentase penjualan (percentage of sales method) Metode ini menentukan anggaran periklanan berdasarkan persentase dari penjualan (terakhir datau diharapkan) atau dari persentase dari harga jualnya. 23
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 621.
37
3) Metode sama dengan pesaing (competitive parity method) Dalam metode ini perusahaan menetapkan anggaran periklanan yang seimbang dengan pengeluaran pesaingnya. 4) Metode tujuan dan tugas (objective dan task method) Metode tujuan tugas sering digunakan oleh pemasang iklan dalam mencapai sasaran yang lebih spesifik dan memperhitungkan biayanya sesuai dengan kegiatan periklanan yang akan dilakukan
c. Keputusan mengenai pesan periklanan Anggaran periklanan yang besar tidak menjamin berhasilnya kegiatan periklanan. Keberhasilan iklan dapat dilihat dari pesan iklan yang kreatif. Menurut Kotler, pengiklanan harus melalui tiga tahap untuk mengembangkan strategi kreatif, yaitu: 24 1) Pembentukan pesan Dalam prinsipnya, pesan produk harus diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk, menyatakan manfaat utama dari merk tersebut. 2) Evaluasi dan pemilihan pesan Pembuatan iklan atau pengiklan haruslah mengevaluasi alternatif pesan. Kotler mengutip pendapat Twedt, yang mengusulkan agar
pesan
dibuat
peningkat
24
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 641.
atas
tingkat
diinginkannya,
38
keeksklusifannya dan tingkat dipercayainya. Pesan tersebut pertamatama harus mengatakan suatu hal yang diinginkan atau menarik dari produk tersebut. Pesan tersebut juga harus mengatakan hal eksklusif atau perbedaan yang tidak terdapat pada semua merek untuk jenis produk tersebut. Pada akhirnya pesan tersebut harus dapat dipercaya atau dibuktikan. Pengiklan harus menguji dahulu semua iklan untuk menentukan daya tarik mana yang memiliki pengaruh paling kuat. 25
3) Pelaksanaan iklan Pemasang iklan harus menyampaikan pesan iklannya agar dapat menarik perhatian dan minat konsumen sasaran. Pada umumnya, pembuat iklan menerapkan gaya, nada, kata-kata dan bentuk tertentu untuk melaksanakan pesan iklannya. Semua unsur ini harus dapat menyampaikan citra dan pesan produk tersebut. Pembuat iklan harus memilih gaya yang cocok untuk iklannya, nada yang menarik, kata-kata yang mudah diingat dan pesan yang dapat mempengaruhi konsumen yang melihat atau mendengar pesan tersebut. Unsur-unsur format seperti ukuran iklan, warna, ilustrasi, juga akan memberi pengaruh yang berbeda dari setiap iklan.
25
Ibid,. h. 642.
39
Menurut Kasali 26 untuk menghasilkan iklan yang baik harus memperhatikan struktur iklan dan menggunkana elemen-elemen yang dikenal sebagai AIDCA. Elemen-elemen AIDCA terdiri dari: 1) Attention (Perhatian): iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar maupun pemirsa. 2) Interest (Minat): iklan harus dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu khalayak sasaran. 3) Desire (Keinginan/kebutuhan): iklan harus dapat membangkitkan keinginan atau kebutuhan khalayak sasaran untuk memiliki dan menggunakan produk yang ditawarkan. 4) Conviction (Rasa percaya): iklan harus dapat meyakinkan khalayak dan menimbulkan rasa percaya pada produk yang ditawarkan. 5) Action (Tindakan): iklan harus dapat membujuk khalayak sasaran untuk melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu.
d. Keputusan mengenai media periklanan Tugas pengiklan berikutnya adalah untuk memilih media dari periklanan yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklannya. Menurut Kotler, langkah-langkah penting dalam memilih media adalah: 27 26
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, h. 83.
27
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 649.
40
1) Memutuskan mengenai jangkauan, frekuensi dan dampak. 2) Memilih diantara tipe media utama. 3) Memilih wahana media spesifik. 4) Menetapkan waktu penayangan.
D. Pengertian Perilaku Konsumen dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung 1. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell dan Miniard perilaku konsumen adalah sebagai
tindakan
yang
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.28 Sementara itu, menurut Mowen dan Minor perilaku konsumen merupakan ilmu dari pembelian barang dan penukaran proses yang meliputi memperoleh, mengkonsumsi dan mengatur produk, jasa, pengalaman dan ide (The study of buying units and the exchange processes involved in acquiring, consuming, and disposing of goods, services, experiences, and ideas): 29 Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan ilmu pemasaran terpisah yang membahas khusus tentang bagaimana konsumen mengkonsumsi suatu produk atau 28 29
Roger D. Blackwell, dkk, Consumer Behavior, (USA: The Dryden Press, 2004), h. 3 John C. Mowen and Michael Minor, Consumer Behavior , (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5
41
jasa dengan memasukkan ide-ide, pengalaman dan tindakan yang beragam untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Dalam mengkonsumsi suatu produk dan jasa, manusia sebagai seorang konsumen kerap kali harus melakukan banyak tindakan pengambilan keputusan. Tindakan pengambilan keputusan membeli ini membutuhkan adanya pemahaman bagi pemasar dari segi motivasi, kebutuhan dan preferensi konsumen. Selain memahami, pemasar juga harus dapat mempelajari, serta mengembangkan pembelajaran mengenai perilaku konsumen pada saat mereka akan melakukan suatu pengambilan keputusan untuk membeli produk dan jasa. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’anul karim surat Al-A’raaf ayat 31:
☺
(١٣ :٧/ ﻷ ﺮ ف١ )
Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”. (QS. Al-A’raaf/7: 31). Peranan konsumen sangat penting bagi suatu perusahaan, maka sudah seharusnya perusahaan menjaga dan memelihara konsumen yang ada dan juga berusaha untuk mendapatkan konsumen baru bagi usahanya. Oleh karenanya, menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan daripada perilaku konsumen itu sendiri. Dengan
42
mengetahui hal tersebut maka perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran secara tepat yang dapat sesuai apa yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen merasa puas.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Penabung Menurut Kotler, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah: 30 a. Faktor Budaya 1) Budaya, yaitu merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarganya serta lembagalembaga penting lain. 2) Sub-budaya, dimana masing-masing budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. 3) Kelas sosial, pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social yang kadang-kadang berbentuk kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka.
30
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 161.
43
b. Faktor Sosial 1) Kelompok acuan, yaitu terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. 2) Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. 3) Peran dan status, seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Kedudukan orang itu di masingmasing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
c. Faktor Pribadi 1) Usia dan tahap siklus hidup, orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. 2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, dimana pekerjaan orang juga mempengaruhi
pola
konsumsinya.
Pilihan
produk
juga
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. 3) Gaya hidup atau pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup
44
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. 4) Kepribadian dan konsep diri, dimana kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Sementara konsep diri adalah sesuatu yang berkaitan dengan kpribadian.
d. Faktor Psikologis 1) Motivasi, yang merupakan suatu kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. 2) Persepsi, adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. 3) Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Sementara sikap adalah evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Konsumen dalam mengambil keputusan selain dipengaruhi oleh faktor perilaku seperti faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi.
45
Konsumen juga dipengaruhi oleh aspek sikap yang terdiri dari komponen kognitif, afektif dan konatif. 31 Berikut penjelasannya: a.
Kognitif Komponen kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung. Seorang konsumen akan menunjukkan sikap tertentu apakah itu positif atau negatif tergantung pada informasi, pengetahuan maupun pengalamannya dengan produk tersebut.
b. Afektif Komponen afektif berkenaan dengan perasaan dan emosi konsumen. Komponen afektif dapat beragam ekspresinya mulai dari rasa sangat tidak suka atau sangat tidak senang hingga sangat suka atau sangat senang. Seorang konsumen sangat senang dengan produk yang digunakannya karena memiliki pengetahuan, informasi yang semuanya serba positif tentang produk tersebut. c.
Konatif Komponen konatif berkenaan dengan predisposisi atau kecederungan individu (konsumen) untuk melakukan suatu tindakan. Dalam penelitian pemasaran biasanya komponen konatif diukur dari intensi untuk membeli atau intensi untuk memilih merk atau intensi yang berkenaan dengan perilaku pembelian lainnya.
31
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Jakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 162.
46
3. Tahap-Tahap Dalam Mengambil Keputusan Menurut Kotler, seorang konsumen dalam mengambil keputusan harus melalui 5 tahap yang bisa saja dilakukan dengan tidak berurutan. Konsumen dapat melewatkan atau membalik beberapa tahap sesuai dengan yang diinginkan. Tahap-tahap tersebut terdiri dari: 32 a. Pengenalan Masalah Proses ini dimulai saat konsumen mengenali sebuag masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal yang dimaksud adalah kebutuhan umum seseorang yaitu lapar, haus dan seks. Sementara rangsangan eksternal adalah rangsangan dan luar dirinya yang mendorong seseorang untuk lapar, haus dsb. b. Pencarian Informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan mendorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam 2 tingkat. Situasi pencarian yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat itu seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, orang itu mungkin akan memasuki pencarian aktif informasi dengan bahan bacaan, menelepon teman, dsb. Terdapat 4 sumber informasi konsumen, yaitu: 1) Sumber Pribadi: Keluarga, teman, tetangga dan kenalan. 32
Philip, Kotler, Marketing Management, h. 178.
47
2) Sumber komersial iklan, wiraniaga, penyalur, pajangan took. 3) Sumber Publik: Media massa, organisasi yang bersangkutan. 4) Sumber Pengalaman: Penangan, pengkajian dan pemakaian produk. c. Evaluasi Alternatif Konsumen berusaha untuk memproses informasi merk yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Ada beberapa konsep dasar yang akan membantu kita untuk memahami proses evaluasi konsumen yaitu: 1) Konsumen berusaha untuk memnuhi suatu kebutuhan. 2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. 3) Konsumen
memandang
masing-masing
produk
sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat
yang
digunakan
untuk
memuaskan
kebutuhan itu. d. Keputusan Pembelian Konsumen membentuk preferensi atas merk-merk dalam kumpulan pilihan dan kemudian berniat untuk membeli produk yang paling disukai. Dalam proses ini akan dipengaruhi oleh 2 variabel, yaitu: 1) Sikap orang lain: Preferensi orang lain terhadap suatu merk akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merk
48
yang sama. Misalnya selebritis yang disukai juga menyukai produk yang sama dalam iklan tersebut. 2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi: Faktor-faktor ini dapat muncuk dan mengubah niat pembeli, misalnya ada pelayan took yang membuat si konsumen tersinggung sehingga ia lalu membatalkan niat membelinya. e. Perilaku Paska Pembelian Konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode paska pembelian. Yang harus dipantau, yaitu: 1) Kepuasan paska pembelian: Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut. 2) Tindakan paska pembelian: Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. 3) Pemakaian dan pembuangan paska pembelian: Pemasar harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang produk mereka. Jika produk tersebut disimpan di dalam lemari, maka produk tersebut mungkin tidak memuaskan. Jika konsumen menjual atau menukarkannya, maka penjualan produk baru akan menurun.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH
A. Sejarah Singkat PT. Bank BRI Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1985 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit pada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 Milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 Milyar pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 Milyar. Pendirian Bank Rakyat Indonesia segera memperoleh tanggapan positif dari pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana tercermin pada minat untuk menjadi nasabah. Tanggal 17 April 2002, pada saat masyarakat membutuhkan jasa perbankan yang bernafaskan syariah. Bank Rakyat Indonesia memberikan fasilitas kepada nasabahnya berupa Bank Rakyat Indonesia Syariah. Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah dilandaskan pada UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi dengan UU No. 10 Tahun 1998, ketentuan BI tentang Bank Umum Syariah berupa SE BI No. 32/2/UUPB tanggal 12 Mei 1999 dan SK Dir BI No. 32/34/KEP/DIR tanggal 12 Juni 1999. Pendirian Bank Rakyat Indonesia Syariah (UUS, KCS dan KCP) juga dilandaskan pada PBI No. 41/2/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syariah
49
50
dan pembukaan kantor bank berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum konvensional. Saat ini jaringan kantor cabang Bank Rakyat Indonesia syariah memiliki satu unit kantor pusat/unit usaha syariah dan delapan kantor cabang. Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. BRISyariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakant Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008,telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRISyariah, sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam BRISyariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
B. Visi dan Misi Visi Menjadikan bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah, untuk kehidupan lebih bermakna.
51
Misi 1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah. 2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai prinsip-prinsip syariah. 3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun, dimana pun. 4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.
C. Stuktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah Struktur organisasi merupakan suatu hubungan fungsional yang mengatur tanggung jawab dan kewenangan setiap personil di dalam melakukan tugas dan / atau pekerjaan yang akan di kerjakan sekaligus menunjukkan ketegasan dan batas tanggung jawab masing-masing personil. Dengan demikian setiap personil mempunyai tanggung jawab yang berbeda. Berdasarkan fungsi tersebut, suatu organisasi akan berjalan dengan struktur organisasi yang telah ada, sedangkan baik buruknya tata laksana operasional bank tergantung pada struktur organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Bank BRISyariah: 1. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board) Ketua
: Prof. Drs. Hasjmuni Abdurrachman
Anggota
: Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhudin, MSc
52
Anggota
: Gunawan Yasni,SE,MM
2. Dewan Komisaris (Board of Commissioners) Komisaris Utama
: Randi Anto
Komisaris Independen : Musthafa Zuhad Mughni Komisaris Independen : Sunarsip Komisaris Independen : Nasrah Mawardi
3. Direksi (Board of Directors) Direktur Utama
: Ventje Rahardjo
Direktur Pengembangan Bisnis
: Ari Purwandono
Direktur Jaringan dan Operasional
: Eko B. Suharno
Direktur Manajemen Risiko dan kepatuhan : Budi Wisakseno Struktur organisasi yang terdapat pada BRI Pusat dapat dilihat pada lampiran.
D. Jenis Produk PT. Bank BRI Syariah Dalam melakukan kegiatan operasionalnya yang berhubungan dengan nasabah, Bank BRISyariah menawarkan beberapa produk dan jasa kepada nasabahnya, yaitu diantaranya:
53
1. Produk Penghimpunan Dana –Funding Products Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut : a. Tabungan BRISyariah iB Tabungan
BRISyariah
iB
merupakan
tabungan
dari
BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiah yad dhamanah), dipersembahkan untuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. Hanya dengan fotokopi KTP dan Saldo mengendap minimal Rp 20.000,-, Serta mendapatkan fasilitas berupa kartu ATM, yang dapat memberikan layanan informasi saldo, ganti PIN, tarik tunai, transfer ke BRISyariah atau BRI, pembayaran tagihan PLN (khusus pulau Jawa), pembayaran tagihan Telkom, dan pembayaran tagihan Flexi. Dalam produk tabungan nasabah juga mendapatkan FAEDAH (Fasilitas Serba Mudah), yaitu berupa saldo awal ringan hanya Rp. 50.000.-, gratis biaya administrasi bulanan tabungan, gratis biaya bulanan kartu ATM, gratis tarik tunai dan cek saldo di ATM BRI, Bersama dan Prima.
b. Tabungan Haji iB Tabungan Haji iB merupakan tabungan investasi dari BRISyariah bagi calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), dengan prinsip bagi
54
hasil
(Mudharabah
al-Muthlaqoh).
Dengan
persyaratan
dan
ketentuan fotokopi KTP, setoran awal minimal Rp 500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp 50.000,-. Serta mendapatkan fasilitas bebas biaya administrasi, dapat dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan, setoran ringan dan dapat dilakukan diseluruh cabang BRISyariah.
c. Deposito iB Deposito iB adalah salah satu jenis simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah al-Muthlaqoh) yang dananya dapat ditarik pada saat jatuh tempo. Pilihan jangka waktu1, 3, 6 dan 12 bulan, dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan pada saat jatuh tempo, dapat dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang nasabah dapatkan, pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapat ke rekening Tabungan atau Giro di BRISyariah dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
d. Giro iB Mudahnya berbisnis dalam kebaikan untuk tujuan baik. Giro iB dari BRISyariah adalah simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadiâah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Mendapatkan buku
55
Cek dan Bilyet Giro sebagai media penarikan dan pemindahbukuan antar cabang BRISyariah secara online
2. Produk Pinjaman – Lending Products Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank BRISyariah untuk menghimpun dana dari masyarakat, yaitu sebagai berikut : a. Produk KKB iB BRIS Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) BRISyariah iB kini hadir sebagai sarana untuk memperoleh pembiayaan mobil baik kondisi baru maupun bekas pakai secara secara syariah dengan proses dan dan persyaratan yang mudah dan cepat. Akad yang digunakan KKB adalah murabahah, istishna dan ijarah, plafond yang diajukan minimal 50 juta dan maksimal 1 milyar (mobil baru) atau 600 Juta (mobil bekas), jangka waktu pinjaman KKB minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun. Usia mobil saat jatuh tempo adalah maksimum 8 tahun dari bulan penerbitan BPKB.
b. Produk KMG iB BRIS Produk Pembiayaan Kepemilikan Multi Guna (KMG) iB adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) kepada nasabah perorangan untuk kepemilikan barang-barang multi guna selain rumah dan mobil dengan pembayaran secara angsuran / mencicil dalam jangka waktu yang
56
disepakati. Akad yang digunakan dalam produk KMG adalah murabahah dan ijarah. Plafond yang diajukan minimal 5 juta dan maksimal 100 juta, jangka waktu pinjaman KMG minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun.
c. Produk KPR iB BRIS Kepemilikan Rumah (KPR) BRISyariah iB dengan skim pembiayaan secara jual beli (murabahah) mewujudkan keinginan Anda memiliki rumah di lokasi yang strategis, proses yang relatif cepat, syarat mudah, margin kompetitif dan sesuai syariah. Akad yang digunakan dalam KPR iB BRIS adalah murabahah. Plafond yang diajukan minimal 25 juta dan maksimal 3,5 milyar. Jangka waktu pinjaman KPR adalah minimal 1 tahun dan maksimal 15 tahun.
d. Produk GADAI BRIS iB Kini dengan bangga BRISyariah memberikan Layanan Gadai iB untuk memenuhi kebutuhan dana tunai. Gadai iB merupakan pinjaman dana (Qardh) dengan menggadaikan barang berharga, termasuk penyimpanan yang aman (Ijarah) dan berasuransi. Keunggulan produk ini adalah proses lebih cepat kenyamanan karena sesuai syariah dan lebih berkah, persyaratan sangat mudah, jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat diperbaharui, penyimpanan yang aman dan berasuransi, dapat dilunasi sebelum
57
jatuh tempo pinjaman dan biaya administrasi serta biaya sewa tempat yang terjangkau. Besarnya pinjaman qardh maksimal 90% dari nilai taksiran barang jaminan, maksimal pinjaman per Nasabah adalah Rp 100 juta.
3. Jasa Layanan – Services Bank BRISyariah memberikan layanan jasa untuk memudahkan nasabahnya dalam bertransaksi. Beberapa fasilitas yang disediakan Bank BRISyariah adalah: a. ATM Layanan ATM 24 jam disediakan untuk memudahkan nasabah melakukan penarikan dana tunai, pemindahbukuan, transfer antar Bank, pemeriksaan saldo, pembayaran Zakat-Infaq-Sedekah (ZIS), tagihan listrik dan tagihan telepon. b. Call BRIS Call BRIS adalah fasilitas layanan perbankan selama 24 jam yang menjamin keleluasaan nasabah dalam bertransaksi. Nasabah cukup menghubungi nomor Call BRIS untuk bertransaksi perbankan, petugas kami selalu siap melayani kebutuhan nasabah. Dengan Call BRIS Anda dapat melakukan informasi nisbah (Tabungan, deposito dan giro), informasi kurs, informasi rahn (gadai), informasi pembiayaan Syariah (kredit), informasi produk-produk BRI Syariah dan informasi lokasi cabang dan ATM.
58
c. Jasa-jasa lain Bank BRISyariah juga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya, seperti remittance BRISyariah, mini banking, mobile banking/sms banking dan internet banking.
E. Pelaksanaan Periklanan pada PT. Bank BRI Syariah Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI syariah bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk, membujuk konsumen untuk menggunakan produk dan mengingatkan konsumen terhadap produk-produk perusahaan. Hal tersebut dinilai tepat karena perusahaan menetapkan tujuan iklan sesuai dengan kebutuhannya, yaitu: Iklan sebagai pemberi informasi (informative advertising), digunakan pada
saat
perusahaan
meluncurkan
produk
baru,
dengan
maksud
menginformasikan keberadaan produk kepada konsumen. Iklan
sebagai
pembujuk
(persuasive
advertising),
digunakan
perusahaan untuk membujuk konsumen agar tertarik atau membujuk untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Pada saat perusahaan dalam tahap persaingan sehingga perusahaan melakukan suatu kesungguhan terhadap produknya. Dan iklan sebagai pengingat (reminder advertising), digunakan untuk mengingatkan kembali keberadaan PT. Bank BRI Syariah serta produkproduknya kepada konsumen, khususnya pada saat produk perusahaan berada
59
pada tahap kedewasaan, namun pengguna produk rendah sehingga mendorong pemakaian produk lebih tinggi. Penetapan anggaran periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah
tergantung
dari
masing-masing
devisi
produk
yang
ingin
mengiklankan produknya. Pesan yang disampaikan oleh PT. Bank BRI Syariah pada konsumen adalah dengan menciptakan motto PT. Bank BRI Syariah yaitu “Bersama Wujudkan Harapan Bersama” artinya PT. Bank BRI Syariah sebagai Bank Syariah yang baru berdiri ingin bersama-sama atau bekerja sama dengan para nasabah untuk mewujudkan harapan bersama menuju kehidupan yang lebih baik. Kehadiran Bank BRISyariah ditengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah nasabah Bank BRISyariah dalam melakukan kegiatan perbankannya. Pendar tersebut terletak dipojok kanan atas. Logo Bank BRISyariah memiliki identitas yang kuat terhadap induknya, Bank BRI, yang telah teruji dan melayani sepanjang 114 tahun di Republik Indonesia. 1 Perbedaan logo BRISyariah dengan Bank BRI terletak pada tampilan yang terkesan tiga dimensi akibat efek emboss agar lebih modern. Kombinasi warna yang digunakan adalah biru dan putih sebagai benang merah dengan brand Bank BRI.
1
Annual Report BRISyariah. Jakarta, 2009, h. 5
60
Biru melambangkan kepercayaan dan kestabilan yang kokoh sedangkan putih merefleksikan kemurniaan sistem syariah yang melandasi operasional Bank BRISyariah. Pendar cahaya Bank BRISyariah mempunyai 3 warna yang berbeda, yaitu putih, kuning dan hijau. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan brand awareness bagi PT. Bank BRI Syariah. 2 Berikut adalah arti dari warna-warna pendar tersebut: 1.
Logo dengan pendar berwarna putih menunjukkan bahwa kantor atau cabang tersebut merupakan corporate PT. Bank BRI Syariah.
2.
Logo dengan pendar berwarna kuning menunjukkan produk-produk yang ada di PT. Bank BRI Syariah seperti tabungan, KPR, Gadai, tabungan haji dan lain-lain.
3.
Logo dengan pendar berwarna hijau menunjukkan bahwa kantor atau cabang tersebut membuka layanan perbankan. Jenis media yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah adalah media
elektronik dan media cetak (surat kabar). Penjelasan mengenai media yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah akan diuraikan sebagai berikut: 1.
Media Elektronik Media elektronik yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah dalam mengiklankan produknya yaitu melalui televisi dan radio. Dimana televisi dan radio menjangkau masyarakat luas dan merupakan sarana hiburan.
2
Hasil wawancara dengan Rezky Yanuar . Advertising and Marketing Manager, Bank BRI Syariah Pusat. 07 Mei 2010.
61
Pemilihan televisi yang digunakan dalam periklanan, dengan alasan karena televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas, dimana kreativitas pengiklan lebih dapat di eksplorasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna dan musik. Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan saran hiburan, sumber berita dan lain-lain. Dengan menggunakan televisi sebagai media untuk mengiklankan produknya, PT. Bank BRI Syariah dapat menyampaikan informasi mengenai produknya ke masyarakat luas. Dalam menentukan waktu iklan yang tepat, PT. Bank BRI Syariah membuat suatu kebijakan frekuensi periklanannya, dimana iklan disajikan pada saat acara-acara yang lebih banyak diminati oleh penonton atau pendengar (prime time) masing-masing stasiun televisi atau radio. Pada saat pertama kali iklan PT. Bank BRI Syariah berdurasi 30 second, tetapi untuk selanjutnya hanya 15 second.
2.
Media Cetak (Surat Kabar) Pemilihan surat kabar sebagai media yang digunakan dalam periklanan,
didasarkan
pada
alasan
bahwa
surat
kabar
dapat
menginformasikan seluas-luasnya kepada pangsa pasar sasaran mengenai produk PT. Bank BRI Syariah. Dan juga karena pemasangan iklan pada surat kabar memerlukan biaya yang tidak terlalu mahal dan memiliki daya jangkauan yang luas.
62
Untuk pertama kali iklan produk PT. Bank BRI Syariah berupa iklan kolom yang berukuran 1/2 halaman full colour, sedangkan untuk selajutnya hanya 3/4 halaman full colour yang disertai dengan gambar produk yang akan ditawarkan. Surat kabar yang digunakan untuk nasional adalah Kompas, sedangkan untuk di daerah-daerah yang terdapat cabang PT. Bank BRI Syariah tergantung dari koran-koran yang terbit di daerah tersebut.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Peranan Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung Media periklanan seperti namanya, sebagai media yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah untuk mempromosikan produk brisyariah. Pada tahun 2010 adalah tahun awal pertama kali brisyariah beriklan produk tabungan (hujan emas dan faedah) dengan pemasangan iklan cukup banyak. Media iklan jelas menjadi sangat penting, karena dengan media periklanan brisyariah dapat dikenal secara luas oleh masyarakat. Dengan menggunakan televisi sebagai media utamanya, jelas tujuan dari brisyariah untuk mengangkat awarness diri brisyariah dan pada khususnya tabungan brisyariah. Untuk mempengaruhi perilaku konsumen, brisyariah ingin menjadi top of mind dari masyarakat target brisyariah. Sehingga brisyariah berharap setiap masyakarat mendengar kata bank syariah, maka yang teringat oleh mereka adalah brisyariah. Bahkan brisyariah ingin bersaing dengan bank konvensional. Dengan menciptaan awareness pada masyarakat, diharapkan adanya keinginan masyarakat untuk mencoba produk brisyariah nantinya.
63
64
B. Pengaruh Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung 1. Deskripsi Hasil Kuesioner a. Identitas responden Dalam melakukan penelitian di lapangan disebarkan sebanyak 75 kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan lima (5) buah item pertanyaan sebagai data responden. Data responden tersebut adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan perbulan. Gambaran identitas responden tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Frekuensi 42 33 75
Persentase (%) 56 44 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 42 orang (56%) dan jumlah responden yang berjenis wanita sebanyak 33 orang (44%). Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Persentase (%)
15 - 25 tahun 26 - 36 tahun 37 - 47 tahun Tersebut 48 tahun Total
15 24 27 9 75
20 32 36 12 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
65
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden dengan usia 37 – 47 tahun yaitu sebanyak 27 orang (36%). Kemudian dilanjutkan oleh responden dengan usia 26 – 36 tahun sebanyak 24 orang (32%), lalu responden dengan usia 15 – 25 tahun sebanyak 15 orang (20%),dan terakhir responden dengan usia 48 tahun sebanyak 9 orang (12%). Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SMU AKADEMI S1 S2 Total
Frekuensi 12 18 30 15 75
Persentase (%) 16 24 40 20 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden dengan latar belakang pendidikan S1 yaitu 30 orang (40%). Kemudian dilanjutkan oleh responden dengan latar belakang pendidikan AKADEMI sebanyak 18 orang (24%), lalu responden dengan latar belakang pendidikan S2 sebanyak 15 orang (20%), dan terakhir responden dengan latar belakang pendidikan SMU sebanyak 12 orang (16%).
66
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Total
Frekuensi 9 21 27 18 75
Persentase (%) 12 28 36 24 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden dengan profesi pegawai swasta yaitu sebanyak 27 orang (36%). Kemudian dilanjutkan oleh responden dengan profesi pegawai negeri 21 orang (28%), lalu responden dengan profesi wiraswasta sebanyak 18
orang
(24%),
dan
terakhir
responden
dengan
profesi
pelajar/mahasiswa sebanyak 9 orang (12%). Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan Perbulan Tingkat Penghasilan per Bulan
Frekuensi
Persentase (%)
Kurang dari 1.000.000 1.000.000 - 5.000.000 5.000.000 - 10.000.000 10.000.000 keatas Total
9 24 30 12 75
12 32 40 16 100
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak dari responden yang menjadi nasabah Bank BRI Syariah adalah responden dengan tingkat penghasilan per bulan 5.000.000 – 10.000.000 sebanyak 30 orang (40%). Kemudian dilanjutkan oleh responden
67
dengan tingkat penghasilan per bulan 1.000.000 – 5.000.000 sebanyak 24 orang (32%), lalu
responden tingkat penghasilan per bulan
10.000.000 keatas sebanyak 12 orang (16%), dan terakhir responden dengan tingkat penghasilan per bulan kurang dari 1.000.000 sebanyak 9 orang (12%).
b. Analisis Kuesioner Pelaksanaan Periklanan Dalam penulisan skripsi ini penulis mengevaluasi periklanan melalui
tanggapan
konsumen
terhadap
unsur-unsur
attention
(perhatian), interest (minat), desire (keinginan/kebutuhan), conviction (rasa percaya), dan action (tindakan). Berikut ini akan dijelaskan evaluasi dari unsur-unsur tersebut: 1) Attention (Perhatian) Iklan yang dibuat harus dapat menarik perhatian konsumen, baik pembaca, pendengar maupun pemirsa. PT. Bank BRI Syariah berupaya semaksimal mungki merancang iklannya yang terbaik agar dapat menarik perhatian masyarakat. Berikut tanggapan responden terhadap iklan PT. Bank BRI Syariah.
68
Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap iklan PT. Bank BRI Syariah menarik perhatian Pendapat responden Bobot Frekuensi Nilai Persentase Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 3 6 4 Ragu-ragu 3 6 18 8 Setuju 4 36 144 48 Sangat setuju 5 30 150 40 Total 75 318 100
Kategori
Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat sebanyak 3 responden (4%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8%) menyatakan raguragu, 36 responden (48%)
menyatakan setuju dan 30 (40%)
menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan PT. Bank BRI Syariah dinilai sangat menarik oleh responden. Pernyataan ini memiliki nilai sebesar 318, yang berarti termasuk dalam kategori sangat baik.
69
Tabel 4.7 Tanggapan responden terhadap informasi-informasi yang diberikan oleh PT. Bank BRI Syariah sangat menarik Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot Frekuensi 1 2 3 4 5
2 6 40 27 75
Nilai
Persentase
Kategori
4 18 160 135 317
2,67 8,00 53,33 36,00 100,00
Sangat baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat sebanyak 2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8%) menyatakan raguragu, 40 responden (53,33%) menyatakan setuju dan 27 (36,00%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi-informasi yang terdapat dalam iklan PT. Bank BRI Syariah dinilai sangat menarik oleh responden. Tabel 4.8 Tanggapan responden terhadap kalimat kreatif dalam mempromosikan produk tabungan BRI Syariah sangat menarik Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot Frekuensi 1 2 3 4 5
4 53 18 75
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Nilai 12 212 90 314
Persentase Kategori 5,33 70,67 24,00 100,00
Baik
70
Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat sebanyak 4 responden (5,33%) menyatakan ragu-ragu, 53 responden (70,67%) menyatakan setuju dan 18 responden (24,00%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Bank BRI Syariah sudah berhasil dalam merancang pesan iklannya dengan menyajikan kalimat-kalimat yang kreatif untuk dapat menarik perhatian konsumen dan kalimat-kalimat dalam iklan PT. Bank BRI Syariah dinilai sangat menarik oleh responden. Tabel 4.9 Tanggapan responden terhadap penggunaan warna dan gambar pada iklan produk tabungan BRI Syariah menarik perhatian Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot Frekuensi 1 2 3 4 5
1 6 51 17 75
Nilai 1 18 204 85 308
Persentase Kategori 1,33 8,00 68,00 22,67 100
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat sebanyak 1 responden (1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden (8,00%) menyatakan ragu-ragu, 51 responden (68,00%) menyatakan setuju dan 17 responden (22,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa warna dan gambar yang digunakan PT. Bank BRI Syariah dalam iklan produk tabungan di media cetak dinilai baik oleh responden. Hal ini berarti warna dan gambar yang
71
terdapat dalam iklan produk tabungan BRI Syariah mampu menarik perhatian masyarakat. Tabel 4.10 Tanggapan responden terhadap slogan PT.Bank BRI Syariah mudah diingat Pendapat responden Bobot Frekuensi Nilai Persentase Kategori Sangat tidak setuju 1 Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 5 15 6,67 Setuju 4 46 184 61,33 Sangat setuju 5 24 120 32,00 Total 75 319 100,00 Sangat baik Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat sebanyak 5 responden (6,67%) menyatakan sangat ragu-ragu, 46 responden (61,33%) menyatakan setuju dan 24 responden (32,00%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa slogan yang terdapat pada iklan produk tabungan Bank BRI Syariah dinilai sangat baik oleh responden. Hal ini menandakan bahwa PT. Bank BRI Syariah sudah efektif dalam memilih dan menciptakan suatu slogan yang mudah untuk dingat.
72
Tabel 4.11 Tanggapan responden terhadap pertama kali melihat iklan produk tabungan PT.Bank BRI Syariah di televisi Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot 1 2 3 4 5
Frekuensi Nilai Persentase Kategori 1 7 16 41 10 75
1 14 48 164 50 277
1,33 9,33 21,33 54,67 13,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.11, dapat dilihat sebanyak 1 responden (1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden (9,33%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan raguragu, 41 responden (54,67%) menyatakan setuju dan 10 (13,33%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden pertama kali melihat iklan produk tabungan BRI Syariah di televisi. Dan responden menilai baik iklan tersebut.
2) Interest (Minat) Sebuah iklan harus mampu menimbulkan minat dan rasa ingin tahu. Dalam merancang iklannya PT. Bank BRI Syariah berupaya membuat iklan dengan informasi-informasi yang menarik dan jelas agar dapat menarik minat konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk tabungan BRI Syariah yang mereka iklankan.
73
Berikut tanggapan responden terhadap minat mereka setelah melihat iklan produk tabungan BRI Syariah: Tabel 4.12 Tanggapan responden terhadap untuk lebih jauh mengetahui produk tabungan BRI Syariah setelah melihat iklan produk tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
1 2 3 4 5
4 9 48 14 75
Nilai Persentase 8 27 192 70 297
5,33 12,00 64,00 18,67 100,00
Kategori
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.12, menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (12,00%) menyatakan ragu-ragu, 48 responden (64,00%) menyatakan setuju dan 14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai baik iklan produk tabungan BRI Syariah dan PT. Bank BRI Syariah berhasil dalam mendorong konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk tabungan BRI Syariah.
74
Tabel 4.13 Tanggapan responden terhadap informasi mengenai layanan dan fasilitas yang menarik dalam iklan produk tabungan BRI Syariah mendorong untuk menabung Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
4 9 50 12 75
8 27 200 60 295
Persentase Kategori 5,33 12,00 66,67 16,00 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.13, menunjukkan bahwa sebanyak 4 responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 9 responden (12,00%) menyatakan ragu-ragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan 12 responden (16,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai baik iklan produk tabungan BRI
Syariah
dan
berarti
PT.
Bank
BRI
Syariah
berhasil
menginformasikan dengan jelas mengenai layanan dan fasilitas yang diberikan,
sehingga
informasi
tersebut
dapat
menimbulkan
ketertarikan konsumen untuk menjadi nasabah BRI Syariah.
75
3) Desire (Keinginan/kebutuhan) Dalam sebuah iklan yang dibuat, konsumen harus dibuat lebih dari sekedar rasa tertarik dan terpikat, tetapi mereka juga harus didorong untuk menginginkan produk yang ditawarkan tersebut. Berikut adalah hasil survey pendapat responden terhadap iklan produk tabungan BRI Syariah: Tabel 4.14 Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI Syariah dapat menimbulkan keinginan untuk menabung karena penyampaian informasi Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
5 19 43 8 75
10 57 172 40 279
Persentase Kategori 6,67 25,33 57,33 10,67 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (6,67%) menyatakan tidak setuju, 19 responden (25,33%) menyatakan ragu-ragu, 43 responden (57,33%) menyatakan setuju dan 8 responden (10,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa cara penyampaian informasi yang terdapat dalam iklan produk tabungan BRI Syariah dinilai baik oleh responden.
76
Tabel 4.15 Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI Syariah dapat menimbulkan keinginan untuk menabung karena layanan dan fasilitasnya yang menarik Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
1 2 3 4 5
8 12 44 11 75
Nilai Persentase Kategori 16 36 176 55 283
10,67 16,00 58,67 14,67 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 12 responden (16,00%) menyatakan ragu-ragu, 44 responden (58,67%) menyatakan setuju dan 11 responden (14,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai baik layanan dan fasilitas produk rabungan BRI Syariah dan iklan tersebut dapat menimbulkan keinginan untuk menjadi nasabah Bank BRI Syariah.
4) Conviction (Rasa percaya) Iklan yang disajikan harus mampu memunculkan meyakinkan bahwa konsumen memang layak untuk menjadi nasabah, karena dapat memberikan kepuasan konsumen akan layanan, fasilitas, aplikasi dan mekanisme sebagaimana yang mereka inginkan. Berikut adalah hasil survei pendapat nasabah mengenai keyakinan mereka
77
akan produk tabungan BRi Syariah setelah melihat iklan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah: Tabel 4.16 Tanggapan responden terhadap iklan produk tabungan BRI Syariah menimbulkan keyakinan akan aplikasi dan mekanisme yang sesuai syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
1 2 3 4 5
2 8 49 16 75
Nilai Persentase Kategori 4 24 196 80 304
2,67 10,67 65,33 21,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.16, dapat dilihat bahwa sebanyak 2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 8 responden (10,67%) menyatakan ragu-ragu, 49 responden (65,33%) menyatakan setuju dan 16 responden (21,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa iklan produk rabungan BRI Syariah dinilai baik oleh responden dan iklan tersebut dapat menimbulkan keyakinan dalam diri responden akan aplikasi dan mekanisme yang sesuai syariah dari produk tabungan BRI Syariah. 5) Action (Tindakan) Tujuan akhir dari iklan adalah mengharapkan konsumen untuk melakukan tindakan berupa menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah. Untuk membuat konsumen menjadi nasabah mereka,
78
PT. Bank BRI Syariah merancang strategi dengan membuat iklan yang menarik dan meyakinkan nasabah akan keunggulan produk tabungan mereka. Hal ini dilakukan agar dapat menimbulkan tindakan menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah. Berikut ini adalah hasil survey pendapat responden mengenai keyakinan mereka akan produk tabungan BRI Syariah setelah melihat iklan yang dilakukan PT. Bank BRI Syariah: Tabel 4.17 Iklan produk tabungan BRI Syariah menimbulkan tindakan menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
8 12 42 13 75
16 36 168 65 285
Persentase Kategori 10,67 16,00 56,00 17,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.17, dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 12 responden (16,00%) menyatakan ragu-ragu, 42 responden (17,33%) menyatakan setuju dan 13 responden (17,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa PT. Bank BRI Syariah telah berhasil dalam merancang dan memilih iklan yang tepat serta mampu menarik perhatian konsumen terhadap produk tabungan BRI Syariah sehingga dapat menimbulkan tindakan untuk menjadi nasabah.
79
c. Analisis Kuesioner Perilaku Masyarakat Penabung 1) Kognitif Kognitif adalah suatu tahap dimana konsumen berada dalam tahap mempelajari, yaitu mengenal produk yang ia ketahui. Tabel 4.18 Tanggapan responden terhadap ketertarikan untuk menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah karena keyakinan bahwa tabungan BRI Syariah adalah yang terbaik Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
5 16 40 14 75
10 48 160 70 288
Persentase Kategori 6,67 21,33 53,33 18,67 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.18, dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (6,67%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan ragu-ragu, 40 responden (53,33%) menyatakan setuju dan 14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini membuktikan
bahwa
PT.
Bank
BRI
Syariah
sudah
efektif
menanamkan citra positif pada produk tabungan BRI Syariah dan responden menilai baik produk tabungan yang dipasarkan oleh PT. Bank BRI Syariah, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan total nilai sebesar 288 yang termasuk kategori baik.
80
Tabel 4.19 Tanggapan responden terhadap ketertarikan untuk menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah karena keyakinan dengan mekanisme tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
3 5 43 24 75
6 15 172 120 313
Persentase Kategori 4,00 6,67 57,33 32,00 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.19, dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden (4,00%) menyatakan tidak setuju, 5 responden (6,67%) menyatakan ragu-ragu, 43 responden (57,33%) menyatakan setuju dan 24 responden (32,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa mekanisme produk tabungan BRI Syariah sudah dinilai baik oleh responden. Hal tersebut dapat dilihat pada total nilai sebesar 313.
81
Tabel 4.20 Tanggapan responden terhadap mekanisme dan prinsip syariah yang terdapat pada produk tabungan BRI Syariah meyakinan konsumen untuk memiliki tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
3 6 47 19 75
6 18 188 95 307
Persentase Kategori 4,00 8,00 62,67 25,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa sebanyak 3 responden (4,00%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8,00%) menyatakan ragu-ragu, 47 responden (62,67%) menyatakan setuju dan 19 responden (25,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menandakan bahwa mekanisme dan prinsip-prinsip syariah pada produk tabungan BRI Syariah sudah dinilai baik oleh responden, sehingga dapat meyakinkan konsumen untuk memiliki tabungan BRI Syariah.
82
Tabel 4.21 Tanggapan responden terhadap tabungan BRI Syariah sudah mencerminkan ekonomi Islam yang berkembang Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
1 14 50 10 75
2 42 200 50 294
Persentase Kategori 1,33 18,67 66,67 13,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa sebanyak 1 responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 14 responden (18,67%) menyatakan ragu-ragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan 10 responden (13,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menandakan bahwa dengan dikeluarkannya produk tabungan BRI Syariah sudah mencerminkan ekonomi Islam yang berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dengan diperolehnya total nilai sebesar 294 yang termasuk dalam kategori baik.
2) Afektif (Perasaan) Dimana pada tahap ini konsumen memiliki perasaan tertarik terhadap suatu produk yang disukainya dan pada tahap ini konsumen juga memilih beberapa alternatif produk dan memilih mana yang
83
terbaik. Dalam hal ini, PT. Bank BRI Syariah berupaya untuk memberika layanan dan fasilitas yang terbaik. Tabel 4.22 Tanggapan responden terhadap tabungan BRI Syariah mempunyai layanan dan fasilitas yang menarik Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
1 2 4 44 24 75
1 4 12 176 120 313
Persentase Kategori 1,33 2,67 5,33 58,67 32,00 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa sebanyak 1 responden (1,33%) menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 4 responden (5,33%) menyatakan ragu-ragu, 44 responden (58,67%) menyatakan setuju dan 24 responden (32,00%) menyatakan sangat setuju. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa layanan dan fasilitas produk tabungan yang dikeluarka oleh PT. Bank BRI Syariah mempunyai layanan dan fasilitas yang menarik dan dinilai baik oleh responden.
84
Tabel 4.23 Tanggapan responden terhadap kelengkapan fasilitas tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
1 1 8 50 15 75
1 2 24 200 75 302
Persentase Kategori 1,33 1,33 10,67 66,67 20,00 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.23, dapat dilihat bahwa sebanyak 1 responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 1 responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 8 responden (10,67%) menyatakan raguragu, 50 responden (66,67%) menyatakan setuju dan 15 responden (20,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menandakan bahwa kelengkapan fasilitas produk tabungan BRI Syariah yang diberikan oleh PT. Bank BRI Syariah dinilai baik oleh responden. Hal tersebut dapat dilihat dengan diperolehnya total nilai sebesar 302 yang termasuk dalam kategori baik.
85
Tabel 4.24 Tanggapan responden terhadap produk tabungan BRI Syariah menawarkan aplikasi yang tidak rumit Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
6 6 49 14 75
12 18 196 70 296
Persentase Kategori 8,00 8,00 65,33 18,67 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.24, dapat dilihat bahwa sebanyak 6 responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 6 responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 49 responden (65,33%) menyatakan raguragu, dan 14 responden (18,67%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi produk tabungan yang ditawarkan oleh PT. Bank BRI Syariah tidak rumit produk dan dinilai baik oleh responden.
86
Tabel 4.25 Tanggapan responden terhadap produk tabungan BRI Syariah mempunyai nilai lebih dibandingkan produk tabungan lain Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
4 7 54 10 75
8 21 216 50 295
Persentase Kategori 5,33 9,33 72,00 13,33 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.25, dapat dilihat bahwa sebanyak 4 responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 7 responden (9,33%) menyatakan ragu-ragu, 54 responden (72,00%) menyatakan setuju, dan 10 responden (13,33%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden percaya bahwa produk tabungan BRI Syariah sudah memberikan nilai dan manfaat yang lebih bagi responden dibandingkan produk tabungan lain.
87
Tabel 4.26 Tanggapan responden terhadap menemukan kenyamanan menjadi nasabah produk tabungan BRI Syariah Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
8 14 32 21 75
16 42 128 105 291
Persentase Kategori 10,67 18,67 42,67 28,00 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.26, dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (10,67%) menyatakan tidak setuju, 14 responden (18,67%) menyatakan ragu-ragu, 32 responden (42,67%) menyatakan setuju, dan 21 responden (28,00%) menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa produk tabungan BRI Syariah dinilai baik oleh responden dan dapat dikatakan PT. Bank BRI Syariah telah memberikan layanan dan fasilitas yang baik sehingga PT. Bank BRI Syariah dapat memuaskan keinginan responden dan memberikan kenyamanan bagi responden.
88
3) Conatif (Perilaku) Suatu tindakan yang dilakukan seseorang dimana sebelumnya telah memilih beberapa alternative yang ada. Jika tindakannya sesuai dengan apa yang dia kehendaki, ia akan menggunakan cara ini untuk kejadian berikutnya atau sebaliknya ia akan memilih alternative yang lain jika pilihannya ternyata tidak sesuai. Tabel 4.27 Tanggapan responden terhadap produk BRI Syariah menjadi pilihan utama setiap hendak menjadi nasabah suatu bank Pendapat responden Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Bobot
Frekuensi
Nilai
1 2 3 4 5
6 16 51 2 75
12 48 204 10 274
Persentase Kategori 8,00 21,33 68,00 2,67 100,00
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan kuesioner
Berdasarkan tabel 4.27, dapat dilihat bahwa sebanyak 6 responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan ragu-ragu, 51 responden (68,00%) menyatakan setuju, dan 2 responden (2,67%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat dinilai bahwa PT. Bank BRI Syariah telah berhasil menanamkan citra positif pada produknya sehingga menjadi pilihan utama bagi responden setiap ingin menjadi nasabah sebuah bank.
89
2. Analisis Data Pada penelitian ini, untuk mengetahui besarnya pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap laba (profit) digunakan metode analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0. Tabel 4.28
Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
periklanana
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: perilaku
Tabel output di atas menggambarkan bahwa variabel yang digunakan adalah variabel periklanan sebagai variabel bebas untuk dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat (dependent) yaitu perilaku. a. Analisis deskriptif variable Tabel 4.29 Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Perilaku
39.6400
4.32978
75
Periklanan
47.9467
5.44975
75
90
Berdasarkan tabel di atas, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 buah dengan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk perilaku sebesar 39.6400 dan 4.32978, sedangkan untuk periklanan sebesar 47.9467 dan 5.44975
b. Uji kolerasi dan uji koefisien determinasi 1. Uji kolerasi Untuk dapat mengetahui seberapa kuat atau lemahnya hubungan antara instrumen media periklanan (variabel X) dengan instrumen perilaku masyarakat penabung (variabel Y), maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment yang diolah melalui program SPSS (Statistical Package for Social Sience) versi 16.0 for windows dengan menggunakan tingkat kesalahan 5% atau α 0.05 dan juga dengan membandingkan analisis intepretasi nilai r yang didasarkan pada teori yang ada. Tabel 4.30 Hasil Koefisien Kolerasi Correlations Periklanan Periklanan
Pearson Correlation
Perilaku 1
Sig. (2-tailed) N Perilaku
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.845** .000
75
75
.845**
1
.000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
91
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi 0,845 maka ada hubungan yang signifikan antara media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung. Oleh karena itu dapat dikatakan hubungan antara media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung mempunyai korelasi yang sangat kuat dan positif.
2. Uji koefisien determinasi Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui lebih jauh hubungan antar variabel dengan pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel dapat dijelaskan oleh perubahan variabel lain. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi kemudian dibuat dalam bentuk persentase. Tabel 4.31 Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R .845a
R Square .714
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .710
2.33089
a. Predictors: (Constant), Periklanan
b. Dependent Variable: Perilaku
Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r square sebesar 0,714, angka ini membuktikan bahwa persentase hubungan variabel X dan variabel Y sebesar 71,4%. Sedangkan
92
sisanya sebesar 28,6% adalah faktor lain yang tidak diperlukan dalam penelitian ini.
c. Uji ANOVA Tabel 4.32 Uji ANOVA ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
990.668
1
990.668
Residual
396.612
73
5.433
1387.280
74
Total
F
Sig.
182.341
.000a
a. Predictors: (Constant), Periklanan b. Dependent Variable: Perilaku
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hubungan kedua variabel linier, sehingga model regresi yang digunakan benar dan layak digunakan.
d. Uji koefisien regresi Tabel 4.33 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
7.449
2.399
Periklanan
.671
.050
a. Dependent Variable: Perilaku
Coefficients Beta
t
.845
Sig.
3.105
.003
13.503
.000
93
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 7,449 + 0,671 X dimana : Y = Perilaku X = Media periklanan Angka konstanta sebesar 7,449 menyatakan bahwa jika tidak ada media periklanan, maka perilaku masyarakat penabung sebesar 7,449. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,671 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% media periklanan yang dilakukan oleh BRISyariah akan meningkatakan perilaku masyarakat sebesar 0,671%. Hal ini menunjukkan bahwa media periklanan berbanding lurus dengan perilaku masyarakat penabung. Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilakukan uji hipotesis. Dari tabel di atas dapat dijelaskan pengujian menggunakan program SPSS dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, yaitu nilai thitung sebesar 13,503 nilai ini lebih besar dari t-tabel sebesar 1,665, hal ini membuktikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan demikian Ho yang menyatakan bahwa “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung” ditolak dan berarti benar terdapat pengaruh antara media periklanan dengan perilaku masyarakat penabung pada PT. Bank BRI Syariah Jakarta.
94
C. Analisa Penulis Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan periklanan berpengaruh signifikan terhadap perilaku masyarakat penabung PT. Bank BRI Syariah. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut berarti ada penolakan Ho dan penerimaan Ha. Selain itu, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa periklanan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan perilaku masyarakat penabung dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku masyarakat penabung PT. Bank BRI Syariah. Hal ini dibuktikan dengan nilai R Square yang dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu sebesar 71,4%. Sedangkan sisanya sebesar 28,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya, seperti faktor keinginan masyarakat yang ingin menjadi nasabah, agama yang mereka anut, kepercayaan terhadap kualitas bank BRISyariah, informasi yang diperoleh dari keluarga atau teman serta penawaran yang dilakukan secara langsung oleh Bank BRISyariah kepada nasabah.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Media periklanan sangat berperanan terhadap perilaku konsumen, karena dengan media periklanan masyarakat mengetahui produk yang dipasarkan oleh PT. Bank BRI Syariah. Dengan mengiklankan produk di media-media periklanan khususnya media televisi sebagai media utamanya, maka brisyariah dapat menciptakan awarness diri brisyariah dan pada khususnya tabungan brisyariah yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen atau masyarakat untuk menjadi nasabah Bank BRISyariah. 2. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara media periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI Syariah terhadap perilaku masyarakat penabung. Hal ini berdasarkan pengujian hipotesis dengan regresi sederhana yang menghasilkan nilai sig. sebesar 0,000 untuk media periklanan, yang berarti ada penerimaan Ha dan penolakan Ho karena nilai sig. < 0,05. Pengaruh pelaksanaan periklanan yang positif ditujukan oleh persamaan Y = 7,449 + 0,671 X. dimana nilai koefisien regresi variable pelaksanaan periklanan diperoleh
95
96
sebesar 0,671. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media periklanan memiliki hubungan yang kuat dengan perilaku masyarakat penabung dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku masyarakat penabung di BRI Syariah. Hal ini didapat dilihat juga pada nilai R Square yang dihasilkan dari uji koefisien determinasi, yaitu sebesar
71,4%.
Sehingga
dapat
diketahui bahwa variabel X
(pelaksanaan periklanan) memberikan kontribusi pada variabel Y (perilaku masyarakat penabung).
B. SARAN Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Bank BRI Syariah Secara umum, pelaksanaan periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI Syariah sudah dapat dinilai baik, namun perusahaan hendaknya dapat membuat iklan yang semenarik mungkin, harus lebih inovatif dan juga memberikan informasi yang lebih menarik mengenai produk
yang
ditawarkan
sehingga
dapat
menimbulkan
minat
masyarakat untuk menabung di BRISyariah. Promosi
yang dilakukan oleh pihak PT. Bank BRI Syariah
hendaknya tidak hanya pada saat peluncuran produk baru saja, namun untuk mengingatkan konsumen atau masyarakat terhadap produk PT. Bank BRI Syariah, maka pihak Bank harus mengiklankan kembali
97
produk-produk tersebut. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan perilaku masyarakat penabung. Dan juga frekuensi pemunculan iklan tabungan atau pun produk lain PT. Bank BRI Syariah dimedia elektronik maupun media cetak agar lebih sering ditayangkan agar dapat mempengaruhi perilaku masyarakat untuk menjadi nasabah PT. Bank BRI Syariah.
2. Bagi peneliti yang akan datang Karena penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu media periklanan sebagai varibel bebasnya, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak variabel bebasnya untuk melihat perbandingan besarnya pengaruh antar varibel bebas tersebut terhadap varibel terikatnya (perilaku masyarakat penabung). Selain itu, sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak jumlah sampelnya, agar hasil analisis datanya lebih tergeneralisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran al-Karim. Ali Nasif, Mansur. At-taj al-jami’li al-ushul fi ahadist al-rasul. Jilid 3. Beirut: Dar al-fikr. Annual Report BRISyariah. Jakarta, 2009. Blackwell, Roger D, dkk. Consumer Behavior. USA: The Dryen Press, 2004. Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Cetakan Kelima. Jakarta: Pustaka Utama Graviti, 2007.
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2008. Kertajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad. Syariah Marketing. Cetakan pertama. Bandung: Mizan, 2006. Kotler, Philip. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 8. Jilid I. Jakarta: Erlangga, 2001. -----------------. Marketing Management. The Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall International, 2000. Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001. Momen, John C and Minor Micheal. Consumer Behavior. New Jersey: Prentice Hall, 2001. Moriaty, Sandra, dkk. Advertising: Principle and Practice. Edisi 8. Pearson: Prentice Hall, 2008.
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syari’ah. Cetakan pertama. Yogyakarta, Ekonisia, 2004. Qhardhawi, Yusuf. Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam. Jakarta: Robbani Pers, 1997. Santoso, Singgih. Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000. Simamora, Bilson. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 1995. Stanton, William J, dkk. Fundamental of Marketing. Edisi 9. MC Graw Hill, 1994. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesebelas. Bandung: CV. Alfabeta, 2008. Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Jakarta: Graha Ilmu, 2008. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Cetakan 1. Malang: Bayumedia Publishing, 2005. Wawancara pribadi dengan Rezky Yanuar, Advertising and Marketing Manager, Bank BRI Syariah Pusat. 07 Mei 2010.
INTERNET
Prasetyo Wibisono, Konsep 7P Marketing Mix Pada Perbankan Syariah, http://ekisonline.comindex.phpoption, Setiawan,
Deni.
Loyalitas
http://www.riaupos.com
Nasabah
Pada
Perbankan
Syariah,
Table of t-statistics df
t 0.25
t 0.1
t 0.05
t 0.025
t 0.01
t 0.005
t 0.001
1
1.0000
3.07768
6.31375
12.7062
31.82052
63.65674
318.30884
2
0.8165
1.88562
2.91999
4.30265
6.96456
9.92484
22.32712
3
0.76489
1.63774
2.35336
3.18245
4.5407
5.84091
10.21453
4
0.7407
1.53321
2.13185
2.77645
3.74695
4.60409
7.17318
5
0.72669
1.47588
2.01505
2.57058
3.36493
4.03214
5.89343
6
0.71756
1.43976
1.94318
2.44691
3.14267
3.70743
5.20763
7
0.71114
1.41492
1.89458
2.36462
2.99795
3.49948
4.78529
8
0.70639
1.39682
1.85955
2.306
2.89646
3.35539
4.50079
9
0.70272
1.38303
1.83311
2.26216
2.82144
3.24984
4.29681
10
0.69981
1.37218
1.81246
2.22814
2.76377
3.16927
4.1437
11
0.69745
1.36343
1.79588
2.20099
2.71808
3.10581
4.0247
12
0.69548
1.35622
1.78229
2.17881
2.681
3.05454
3.92963
13
0.69383
1.35017
1.77093
2.16037
2.65031
3.01228
3.85198
14
0.69242
1.34503
1.76131
2.14479
2.62449
2.97684
3.78739
15
0.6912
1.34061
1.75305
2.13145
2.60248
2.94671
3.73283
16
0.69013
1.33676
1.74588
2.11991
2.58349
2.92078
3.68615
17
0.6892
1.33338
1.73961
2.10982
2.56693
2.89823
3.64577
18
0.68836
1.33039
1.73406
2.10092
2.55238
2.87844
3.61048
19
0.68762
1.32773
1.72913
2.09302
2.53948
2.86093
3.5794
20
0.68695
1.32534
1.72472
2.08596
2.52798
2.84534
3.55181
21
0.68635
1.32319
1.72074
2.07961
2.51765
2.83136
3.52715
22
0.68581
1.32124
1.71714
2.07387
2.50832
2.81876
3.50499
23
0.68531
1.31946
1.71387
2.06866
2.49987
2.80734
3.48496
24
0.68485
1.31784
1.71088
2.0639
2.49216
2.79694
3.46678
25
0.68443
1.31635
1.70814
2.05954
2.48511
2.78744
3.45019
26
0.68404
1.31497
1.70562
2.05553
2.47863
2.77871
3.435
27
0.68368
1.3137
1.70329
2.05183
2.47266
2.77068
3.42103
28
0.68335
1.31253
1.70113
2.04841
2.46714
2.76326
3.40816
29
0.68304
1.31143
1.69913
2.04523
2.46202
2.75639
3.39624
30
0.68276
1.31042
1.69726
2.04227
2.45726
2.75
3.38518
31
0.68249
1.30946
1.69552
2.03951
2.45282
2.74404
3.3749
32
0.68223
1.30857
1.69389
2.03693
2.44868
2.73848
3.36531
33
0.682
1.30774
1.69236
2.03452
2.44479
2.73328
3.35634
34
0.68177
1.30695
1.69092
2.03224
2.44115
2.72839
3.34793
35
0.68156
1.30621
1.68957
2.03011
2.43772
2.72381
3.34005
36
0.68137
1.30551
1.6883
2.02809
2.43449
2.71948
3.33262
37
0.68118
1.30485
1.68709
2.02619
2.43145
2.71541
3.32563
38
0.681
1.30423
1.68595
2.02439
2.42857
2.71156
3.31903
39
0.68083
1.30364
1.68488
2.02269
2.42584
2.70791
3.31279
40
0.68067
1.30308
1.68385
2.02108
2.42326
2.70446
3.30688
41
0.68052
1.30254
1.68288
2.01954
2.4208
2.70118
3.30127
42
0.68038
1.30204
1.68195
2.01808
2.41847
2.69807
3.29595
43
0.68024
1.30155
1.68107
2.01669
2.41625
2.6951
3.29089
44
0.68011
1.30109
1.68023
2.01537
2.41413
2.69228
3.28607
45
0.67998
1.30065
1.67943
2.0141
2.41212
2.68959
3.28148
46
0.67986
1.30023
1.67866
2.0129
2.41019
2.68701
3.2771
47
0.67975
1.29982
1.67793
2.01174
2.40835
2.68456
3.27291
48
0.67964
1.29944
1.67722
2.01063
2.40658
2.6822
3.26891
49
0.67953
1.29907
1.67655
2.00958
2.40489
2.67995
3.26508
50
0.67943
1.29871
1.67591
2.00856
2.40327
2.67779
3.26141
51
0.67933
1.29837
1.67528
2.00758
2.40172
2.67572
3.25789
52
0.67924
1.29805
1.67469
2.00665
2.40022
2.67373
3.25451
53
0.67915
1.29773
1.67412
2.00575
2.39879
2.67182
3.25127
54
0.67906
1.29743
1.67356
2.00488
2.39741
2.66998
3.24815
55
0.67898
1.29713
1.67303
2.00404
2.39608
2.66822
3.24515
56
0.6789
1.29685
1.67252
2.00324
2.3948
2.66651
3.24226
57
0.67882
1.29658
1.67203
2.00247
2.39357
2.66487
3.23948
58
0.67874
1.29632
1.67155
2.00172
2.39238
2.66329
3.2368
59
0.67867
1.29607
1.67109
2.001
2.39123
2.66176
3.23421
60
0.6786
1.29582
1.67065
2.0003
2.39012
2.66028
3.23171
61
0.67853
1.29558
1.67022
1.99962
2.38905
2.65886
3.2293
62
0.67847
1.29536
1.6698
1.99897
2.38801
2.65748
3.22696
63
0.6784
1.29513
1.6694
1.99834
2.38701
2.65615
3.22471
64
0.67834
1.29492
1.66901
1.99773
2.38604
2.65485
3.22253
65
0.67828
1.29471
1.66864
1.99714
2.3851
2.6536
3.22041
66
0.67823
1.29451
1.66827
1.99656
2.38419
2.65239
3.21837
67
0.67817
1.29432
1.66792
1.99601
2.3833
2.65122
3.21639
68
0.67811
1.29413
1.66757
1.99547
2.38245
2.65008
3.21446
69
0.67806
1.29394
1.66724
1.99495
2.38161
2.64898
3.2126
70
0.67801
1.29376
1.66691
1.99444
2.38081
2.6479
3.21079
71
0.67796
1.29359
1.6666
1.99394
2.38002
2.64686
3.20903
72
0.67791
1.29342
1.66629
1.99346
2.37926
2.64585
3.20733
73
0.67787
1.29326
1.666
1.993
2.37852
2.64487
3.20567
74
0.67782
1.2931
1.66571
1.99254
2.3778
2.64391
3.20406
75
0.67778
1.29294
1.66543
1.9921
2.3771
2.64298
3.20249
76
0.67773
1.29279
1.66515
1.99167
2.37642
2.64208
3.20096
77
0.67769
1.29264
1.66488
1.99125
2.37576
2.6412
3.19948
78
0.67765
1.2925
1.66462
1.99085
2.37511
2.64034
3.19804
79
0.67761
1.29236
1.66437
1.99045
2.37448
2.6395
3.19663
80
0.67757
1.29222
1.66412
1.99006
2.37387
2.63869
3.19526
HASIL WAWANCARA 1. Apa tujuan PT. Bank BRI Syariah dalam melaksanakan kegiatan periklanan tersebut? Jawab: Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Bank BRI syariah bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk, membujuk konsumen untuk menggunakan produk dan mengingatkan konsumen terhadap produk-produk perusahaan. 2. Apakah hal tersebut dinilai tepat? Apa alasannya? Jawab: Hal tersebut dinilai tepat karena perusahaan menetapkan tujuan iklan sesuai dengan kebutuhannya, yaitu: Iklan sebagai pemberi informasi (informative advertising), Iklan sebagai pembujuk (persuasive advertising), dan iklan sebagai pengingat (reminder advertising), 3. Dari mana sumber biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan tersebut? Adakah anggaran tersendiri? Jawab: Penetapan anggaran periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah
tergantung
dari
masing-masing
devisi
produk
yang
ingin
mengiklankan produknya. 4. Apa motto dan logo yang diciptakan oleh PT. Bank BRI Syariah sebagai pesan untuk membujuk masyarakat ? Apa tujuan pembuatan motto dan logo tersebut? Jawab: Pesan yang disampaikan oleh PT. Bank BRI Syariah pada konsumen adalah dengan menciptakan motto PT. Bank BRI Syariah yaitu “Bersama Wujudkan Harapan Bersama” artinya PT. Bank BRI Syariah sebagai Bank
Syariah yang baru berdiri ingin bersama-sama atau bekerja sama dengan para nasabah untuk mewujudkan harapan bersama menuju kehidupan yang lebih baik. Untuk mempermudah nasabah dalam melakukan kegiatan perbankannya maka brisyariah mempunyai pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan yaitu putih, kuning dan hijau. Tujuannya adalah Brisyariah ingin menjadi top of mind dari masyarakat target brisyariah. Sehingga brisyariah berharap setiap masyakarat mendengar kata bank syariah, maka yang teringat oleh mereka adalah brisyariah. 5. Apa arti dari warna pendar tersebut? Jawab: Logo dengan pendar berwarna putih menunjukkan bahwa kantor atau cabang tersebut merupakan corporate PT. Bank BRI Syariah. Logo dengan pendar berwarna kuning menunjukkan produk-produk yang ada di PT. Bank BRI Syariah seperti tabungan, KPR, Gadai, tabungan haji dan lain-lain. Logo dengan pendar berwarna hijau menunjukkan bahwa kantor atau cabang tersebut membuka layanan perbankan. 6. Apa saja media periklanan yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah? Jawab: Media elektronik dan media cetak 7. Apa saja media elektonik yang digunakan? Berapa lama durasinya? Jawab: Media elektronik yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah dalam mengiklankan produknya yaitu melalui televisi dan radio. Pada saat pertama kali iklan PT. Bank BRI Syariah berdurasi 30 second, tetapi untuk selanjutnya hanya 15 second.
8. Apa saja media cetak yang digunakan? Jawab: Surat kabar yang digunakan untuk nasional adalah Kompas, sedangkan untuk di daerah-daerah yang terdapat cabang PT. Bank BRI Syariah tergantung dari koran-koran yang terbit di daerah tersebut. Untuk pertama kali iklan produk PT. Bank BRI Syariah berupa iklan kolom yang berukuran 1/2 halaman full colour, sedangkan untuk selajutnya hanya 3/4 halaman full colour yang disertai dengan gambar produk yang akan ditawarkan.
Mengetahui Advertising and Promotion Manager BRISyariah
Rezki Yanuar
LAMPIRAN
KUESIONER
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Media Periklanan Terhadap Perilaku Masyarakat Penabung Pada PT. Bank BRI Syariah”. Dengan ini saya meminta kesediaan Bapak/Ibu serta Saudara sekalian untuk berkenan mengisi beberapa pertanyaan yang tersedia dalam daftar kuesioner yang saya berikan. Hasil jawaban dari kuesioner ini kelak akan saya gunakan sebagai bahan data untuk penyusunan tugas akhir yang sedang saya kerjakan ini. Atas segala bantuan, perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu serta Saudara sekalian untuk menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Selebihnya bila ada yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Hormat saya,
Noor Mariping Djuwitasari
DATA DIRI RESPONDEN
Mohon dijawab dengan memberikan tanda ( √ ) pada kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. 1. Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
2. Usia 15 – 25 thn
26 – 36 thn
37 – 47 thn
48 thn keatas
3. Pendidikan SMU
AKADEMI
S1
S2
4. Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
5. Tingkat Penghasilan per Bulan Kurang dari Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000 – 5.000.000
Rp. 5.000.000 – 10.000.000
Rp. 10.000.000 keatas
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berilah tanda check mark ( √ ) pada jawaban yang menurut Anda paling sesuai. Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
RR
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Butir pertanyaan Media Periklanan (Variabel X) NO Pernyataan 1. Iklan PT. Bank BRI Syariah menarik perhatian 2. Informasi-informasi yang diberikan PT. Bank BRI Syariah dalam mempromosikan produknya sangat menarik 3. Kalimat-kalimat kreatif untuk mempromosikan produk-produk sangat menarik 4. Penggunaan warna dan gambar pada iklan produk PT. Bank BRI Syariah di media cetak menarik perhatian 5. Slogan PT. Bank BRI Syariah menurut saya mudah diingat 6. Pertama kali saya melihat iklan PT. Bank BRI Syariah di telivisi 7. Setelah menonton iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah. Saya terdorong untuk tahu lebih jauh mengenai produk tabungan PT. Bank BRI Syariah 8. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah dapat mendorong saya untuk menabung karena menginformasikan mengenai layanan dan fasilitas yang menarik 9. Cara penyampaian pesan/informasi pada iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah dapat menimbulkan keinginan saya untuk menabung
SS
S
RR
TS
STS
Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah di media cetak menimbulkan keinginan untuk menabung karena layanan dan fasilitas yang menarik. 11. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah menimbulkan keyakinan akan mekanisme dan aplikasi produk 12. Iklan produk tabungan PT. Bank BRI Syariah menimbulkan tindakan penggunaan produk 10.
Butir pertanyaan Perilaku Masyarakat Penabung (Variabel Y) NO Pernyataan 1. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah karena keyakinan saya bahwa tabungan BRI Syariah adalah yang terbaik. 2. Saya tertarik menjadi nasabah BRI Syariah karena keyakinan saya akan mekanisme produk BRI Syariah. 3. Mekanisme dan prinsip syariah yang terdapat pada tabungan BRI Syariah meyakinkan saya untuk memiliki tabungan BRI Syariah. 4. Produk tabungan BRI Syariah sudah mencerminkan prinsip-prinsip syariah 5. 6. 7. 8.
Tabungan BRI Syariah mempunyai layanan dan fasilitas produk yang menarik perhatian Saya menyukai kelengkapan fasilitas tabungan BRI Syariah Saya menyukai tabungan BRI Syariah karena aplikasinya yang tidak rumit
Dalam banyak hal tabungan BRI Syariah mempunyai nilai lebih bagi saya dibandingkan produk tabungan bank lain 9. Saya menemukan kenyamanan menjadi nasabah BRI Syariah 10. Setiap kali hendak menjadi nasabah tabungan, maka tabungan BRI Syariah menjadi pilihan yang utama
SS
S
RR
TS
STS
Kolerasi
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Perilaku
39.6400
4.32978
75
Periklanan
47.9467
5.44975
75
Correlations Periklanan Periklanan
Pearson Correlation
Perilaku 1
Sig. (2-tailed) N Perilaku
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.845** .000
75
75
.845**
1
.000 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
Regresi Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
periklanana
1
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: perilaku
Model Summaryb
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.845a
1
Adjusted R
.714
.710
2.33089
a. Predictors: (Constant), Periklanan b. Dependent Variable: Perilaku ANOVAb Model
Sum of Squares
1
df
Mean Square
Regression
990.668
1
990.668
Residual
396.612
73
5.433
1387.280
74
Total
F
Sig.
182.341
.000a
a. Predictors: (Constant), Periklanan b. Dependent Variable: Perilaku
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
7.449
2.399
Periklanan
.671
.050
a. Dependent Variable: Perilaku
Coefficients t
Beta
.845
Sig.
3.105
.003
13.503
.000
Struktur Organisasi PT. Bank BRI Syariah General Meeting of Stakeholders
Board of Commissioner
Board of Sharia President Director, CEO
Internal Audit Group
Managing Director, operations
Managing Director, Compliance
Consumer Banking Group
Human capital & performance culture group
Risk management & compliance group
Retail & Linkage Banking Group
Network & logistic group
Managing Director, Business Development
Corporate Secretary Group
Corporate Planning Group
Treasury Group Planning Office Management
Commercial Banking Group
Micro Banking Group
Marketing Communication
Sumber: Annual Report BRISyariah 2009
Operation group Accounting & financial control Learning centre group
Financing approval group Financing support group Special asset management group
Chief of information and technology Information technology group Electronic banking group Business process Management information system
Tampilan Iklan Tabungan BRISyariah di Koran KOMPAS