Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PENGARUH MASJID PADA HARGA REAL PROPERTY Istiqomah Kasyfi Firly*), Christiono Utomo, dan Purwanita Setijanti Institut Teknologi Sepuluh November Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111, Jawa Timur - Indonesia
[email protected] ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk memberikan konsep baru terhadap asumsi-asumsi yang berkembang bahwa penyediaan tempat ibadah oleh pengembang real estate hanya sebagai fasilitas pelengkap saja dengan menggunakan lahan sisa yang kurang strategis, nilai properti yang berdekatan dengan tempat ibadah dianggap tidak meningkat, tidak marketable dengan respon negatif. Pengembang hanya mementingkan lokasi yang dekat dengan fasilitas sosial dan lingkungan yang aman, memiliki aksesibilitas yang baik dan layanan transportasi, peruntukannya sebagai hunian, pertokoan dan perkantoran, memiliki topografi dan struktur tanah yang stabil. Masjid sebagai tempat ibadah, jika memiliki fungsi, fasilitas serta managemen yang baik ternyata mampu mempengaruhi harga real property secara langsung maupun tidak langsung di perumahan terdekatnya meskipun pada pasar sekunder (secondary market). Dari penelitian disimpulkan bahwa eksistensi masjid berpengaruh langsung terhadap harga real property dan berpengaruh tidak langsung melalui variabel intevening yaitu karaketeristik lingkungan Islami. Sedangkan eksistensi masjid melalui variabel intervening kenyamanan tidak signifikan atau bermakna sangat kecil terhadap kesepakatan harga real property pada kasus yang diteliti dikarenakan dampak dari pembangunan aksesibilitas dan kondisi perencanaan awal perumahan. Studi ini meliputi Masjid Al-Akbar Surabaya dan Perumahan YKP Gayungsari. Kata kunci: Harga real property, Masjid Al-Akbar Surabaya, Perumahan YKP Gayungsari, tempat ibadah.
PENDAHULUAN Mengingat secara demografi pemeluk Islam 88 % per 2010 dari total penduduk di Indonesia (Pew, 2010), maka penelitian tambahan tentang pengaruh tempat ibadah, terutama eksistensi masjid terhadap harga real property dianggap perlu. Keberadaan Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) yang diresmikan pada tanggal 10 Nopember 2000 justru memberikan pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya, pembinaan umat di Jawa Timur pada umumnya dan Surabaya pada khususnya (Buchori, 2009). Pengaruh-pengaruh tersebut (Tim-MAS, 2000) antara lain: tersedianya sarana ibadah yang memadai, menciptakan kedekatan jarak masjid dengan rumah, membangun fasilitas pendidikan yang lebih proporsional dan pusat kajian syiar Islam, membuka layanan kesehatan masyarakat, membangun tujuan wisata religi yang berimbas pada pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas menuju ke MAS, membangun masjid kebanggaan Jawa Timur yang mempunyai skala nasional baik dalam skala fisik dan fungsi ibadahnya, membangun masjid sebagai pilar kebudayaan, serta membangun benteng moral agama umat. Besarnya pengaruh MAS akan berdampak pada pembentukan karakteristik lingkungan di sekitarnya. Hal ini berpijak pada analisa Hillenbrand (2011) bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, keberadaan masjid mengakomodasi perjanjian baiat (kesetiaan) terhadap ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Nabi ( berarti setia terhadap agama Islam) dan sebagai tempat publik. Sehingga secara natural terjadilah proses komunitas yang menjadi pusat dari keyakinan (agama) baru. Nirawati (2003) menganalisa bahwa keberadaan masjid raya dengan menjalankan fungsinya mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya menjadi lebih Islami dengan berubahnya aktivitas pada ruang ritual klenik dan pertapaan menjadi aktivitas keagamaan dengan akidah islam dengan pergi ke masjid. Menurut kajian tentang hedonic price, pengaruh karakteristik lingkungan tertentu mempunyai nilai implisit terhadap harga properti residensial atau nilai yang ditambahkan selain dari nilai properti itu sendiri (Herath & Maier, 2010). Community spirit (komunitas yang berhubungan dengan idealisme, keagamaan, dll) lebih bisa memberikan kestabilan nilai properti atau bahkan kecenderungan menaikan daripada memberi pengaruh turun terhadap nilai properti (Institute, 2001). Sehingga karakteristik lingkungan tertentu tersebut dapat dihitung sebagai faktor yang mempengaruhi harga properti real estate (Gundimeda, 2004). Fenomena yang sama pernah terjadi di Mzab, Algeria Selatan, Bouchair (2003) yang menjabarkan bahwa eksistensi masjid sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga lahan yang makin mendekati area masjid, sedangkan nilai lahan terendah berada pada pinggiran distrik. Sedangkan Nirawati (2003) menyebutkan bahwa penduduk Kauman - Yogyakarta yang berdekatan dengan masjid raya yang menjadi sentral kegiatan masyarakatnya, lebih senang menjual rumah/propertinya di luar orang-orang yang berada di lingkungannya (tetangga maupun kerabatnya), dikarenakan mereka mendapatkan harga yang lebih tinggi pada pasar terbuka. Appraisal Institute (2001) juga menyatakan bahwa jarak antara lokasi properti dengan tempat ibadah dianggap penting sehingga aksesibilitas harus dipertimbangkan. Sama halnya dengan Jasmadi (2008) bahwa untuk mendirikan bangunan masjid perlu mempertimbangkan lokasi yang memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau oleh semua komunitas. Guna mendukung keberadaan MAS maka pemkot membangun aksesibilitas yang memadai, salah satunya tertuang dalam Keputusan Walikota Surabaya nomor : 188.45/304/436.1.2/2011 tentang penetapan lokasi pembangunan jalan akses menuju Masjid Al-Akbar Surabaya Kelurahan Menanggal Kecamatan Gayungan dan dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga & Pematusan dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran tahun 2011 dan 2012. Sehingga kenyamanan aksesibilitas juga dirasakan oleh penghuni Perumahan YKP Gayungsari. Menurut Mcdonnald (2007), selain faktor CBD (shopping goods) juga ada minat konsumen terhadap faktor kenyamanan (convenience goods) yang mempengaruhi harga properti dan keputusan pemilihan lokasi, meskipun bukan konsumen mayoritas tetapi mereka akan membayar lebih harga properti sebagai konsekuensinya. Kenyamanan dalam minat konsumen real property lebih pada penekanan kondisi fisik aksesibilitas yang memberikan kemudahan para penghuni untuk mencapai tujuan fasilitas-fasilitas yang dikehendaki. Karena pengaruhnya tersebut ada indikasi dengan berdirinya MAS memberi nilai secara implisit terhadap harga properti di sekitar MAS. Perumahan YKP Gayungsari yang berada dikawasan dekat MAS per kaplingnya (dengan luas lahan rata-rata sekitar 275 - 300 m2) berikut bangunannya dengan desain rumah model semi-detached, dijual pengembang dengan harga Rp 1,9 juta pada tahun 1975. Ditahun 2011 pada area dan luas lahan yang sama (tersebut di atas) mengalami peningkatan harga pasar menjadi Rp 1,5 M dalam kondisi properti perlu perbaikan meskipun sudah tidak berbentuk semi-detached lagi. Peningkatan harga tersebut bahkan lebih tinggi dibanding prosentase kenaikan harga dalam Indek Harga Properti Residensial tahunan yang dirilis oleh Bank Indonesia (IHPR BI).
ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan path analysis (analisa diagram jalur) digunakan untuk menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk kausal/sebab akibat (Sugiyono, 2012). Metode ini untuk mempelajari efek langsung (dirrect effect) dan tidak langsung (indirect effect) dari variabel (Widarjono, 2010). Penelitian ini menggunakan statistik inferensial parametris untuk menganalisa data kontinum dengan skala interval. Total populasi sejumlah 402 properti yang berupa rumah maupun peruntukan perdagangan dan mix use. Purposive sampling frame sesuai dengan kriteria: 1. Obyek penelitian salah satunya adalah masjid. Maka responden lebih dipilih pemilik properti muslim dengan radius < 550 m, sehingga masing-masing mendapatkan pengaruh langsung melalui suara panggailan adzan maupun kajian-kajian dari MAS. 2. Kepemilikan properti beli, bukan kontrak, karena variabel harga real property dalam penelitian berisi tentang penilaian harga pasar, biaya pembangunan properti dan harga atribut properti yang dimilikinya. Artinya penelitian ini untuk melihat pengaruh terhadap harga jual properti, bukan harga sewa. 3. Kepemilikan properti menempati 1 kavling, tidak lebih dari bangunan 2 lantai rata-rata seluas 275-300 m2, hal ini untuk menjaga obyektifitas dalam memberikan penilaian harga pasar. Menurut teori Roscoe dalam Sugiyono (2012) dalam analisis multivariate, maka jumlah sampel minimal 10 dikalikan dari jumlah variabel yang diteliti. Sehingga penelitian ini minimal menggunakan jumlah sampel: 10 x 4 = 40 responden. Sampel diambil secara insidental artinya ketika bertemu dengan responden yang bersedia mengisi kuisioner, hingga memenuhi angka jumlah sampel yang diperlukan. Instrumen Penelitian: kuisioner sebagai alat pengumpulan data primer, SPPS for windows untuk analisis statistik data, dan data sekunder berupa data kependudukan untuk menentukan responden berdasarkan kriteria yang dibutuhkan dan beberapa dokumen. Sedangkan wawancara dan observasi digunakan untuk mendukung pembahasan dari hasil analisa. Variabel-variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian: 1. Eksistensi masjid: a. Aktivitas ibadah kepada Tuhan: Sholat & ke-Tauhid-an; b. Aktivitas sosial: pengelolahan zakat, tempat pendidikan dan dakwah; c. Pemanfaatan fasilitas masjid berbayar: poliklinik, ruang sewa, wisata religi; d. Pemanfaatan fasilitas masjid non-profit: perpustakaan, area bermain, berlatih & berolahraga; e. Jarak lokasi properti dengan masjid. 2. Karakteristik Lingkungan Islami: a. Dominasi agama penduduknya; b. Jauh dari atribut CBD; c. Minim fasilitas hiburan; d. Privacy kehidupan pribadi; e. Interaksi sosial; f. Al-Qur’an sebagai instrumen utama; g. Kesedehanaan pola hidup; h. Kepribadian & Physiognomy. 3. Kenyamanan: a. Aksesibilitas; b. Kondisi jalan; c. Bebas banjir; d. Pasokan listrik & air; e. Ketenangan; f. Tingkat kriminalitas. 4. Harga real property: a. Nilai pasar; b. Beaya: transaksi dan kontruksi; c. Nilai atribut (motivasi/kepentingan).
ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Konsep hipotesa diagram jalur:
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Deskriptif Grafik kenaikan harga real property berdasarkan tahun pembelian dari data responden 1,600,000,000 1,400,000,000 1,200,000,000 1,000,000,000
MAS diresmik an
800,000,000 600,000,000 400,000,000
Harga real property perumahan YKP Gayungsari
200,000,000 1973 1976 1977 1978 1980 1980 1985 1987 1989 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2002 2003 2008 2010
(rupiah) Tahun pembelian property
Grafik 1 Kenaikan harga properti berdasarkan tahun pembelian
Uji Kelayakan Data Uji kelayakan data dilakukan dengan menggunakan tool SPPS for windows. Dari pengolahan data didapat bahwa data responden memenuhi kriteria : - Uji Validitas: validitas indikator-indikator dalam tiap variabel memiliki signifikansi kurang dari 0,05 atau 5% sehingga instrumen data dari kuisioner dianggap valid. Artinya tingkat kesalahan kurang dari 5%. - Uji Reliabilitas: semua variabel memiliki konsistensi/reliabilitas karena Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 atau > 0,6 sehingga data dianggap reliabel. - Uji Linieritas: asumsi linieritas terpenuhi karena normalitas data membentuk scatter plot yang mengarah dari kiri bawah ke kanan atas dengan membentuk pola linier. - Uji Homoskedastisitas: Pengujian homoskedastisitas menggunakan scatter plot. Plot data pada masing-masing variabel tersebar secara acak di bawah atau di atas garis nol, tidak ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
membentuk pola tertentu dan tidak terjadi outliers (scatter di luar plot utama), maka asumsi homoskedastisitas terpenuhi, tidak terjadi heteroskedastisitas. Koefisien Jalur Coefficientsa Coefficients(a)
Model 1
(Constant) Eksistensi Masjid
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2,829 ,473 ,256
Standardized Coefficients Beta
,118
,305
t 5,977
Sig. ,000
2,170
,035
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000
1,000
a a. Dependent Variable: Karakteristik Lingkungan Islami Coefficients a Dependent Variable: karakteristik lingkungan Islami
Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 2,955 ,441 Eksistensi Masjid ,265 ,110 a. Dependent Variable: Kenyamanan a Dependent Variable: kenyamanan
Standardized Coefficients Beta ,335
(Constant) Eksistensi Masjid Karakteristik Lingkungan Islami Kenyamanan
B 2,468 ,235
Std. Error ,485 ,084
,206
,099
,015
,107
Sig. ,000 ,020
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000
1,000
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
t 6,699 2,413
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics Sig. ,000 ,008
Tolerance
,382
t 5,091 2,782
VIF
,843
1,187
,282
2,074
,044
,861
1,162
,019
,136
,892
,842
1,188
a. Dependent Variable: Variable: Harga Realreal Properti a Dependent harga property Model Summary
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,548(a) ,300 ,252 ,323065 a Predictors: (Constant), eksistensi masjid, kenyamanan, karakteristik lingkungan Islami
Pengaruh eksistensi masjid terhadap karakteristik lingkungan Islami adalah sebesar 0,305 (lihat tabel coefficient kolom beta) dengan nilai signifikansi 0,035. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka disimpulkan eksistensi masjid berpengaruh positif terhadap karakteristik lingkungan Islami, semakin kuat eksistensi masjid maka semakin kuat pula karakteristik lingkungan Islami yang terbentuk. Hillenbrand (2011) dan Nirawati (2003) berpendapat bahwa eksistensi masjid dapat mempengaruhi lingkungan sekitar melalui fungsi sebagai pusat kegiatan ibadah (keagamaan) mapun aktifitas sosial. Sehingga dilingkungan sekitar akan terbentuk komunitas dengan karakter lingkungan Islami. Data responden memperlihatkan rata-rata lebih dari 60% responden pada tiap-tiap indikator menyatakan bahwa sering beribadah ke MAS dan ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
menggunakan fasilitasnya. Rata-rata lebih dari 50% responden membenarkan bahwa telah terbentuk karakteritik lingkungan Islami di area porperti yang mendapat pengaruh dari MAS. 1. Pengaruh eksistensi masjid terhadap kenyamanan adalah sebesar 0,335 dengan nilai signifikansi 0,020. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka disimpulkan eksistensi masjid berpengaruh positif terhadap kenyamanan, semakin kuat eksistensi masjid maka semakin tinggi pula tingkat kenyamanan yang dirasakan pemilik properti. Appraisal Institut (2001) menyatakan bahwa jarak antara lokasi properti dengan tempat ibadah dianggap penting sehingga aksesibilitas harus dipertimbangkan. Jasmadi (2008) juga berpendapat sama bahwa aksesbilitas ke masjid harus baik untuk menghemat waktu dan biaya untuk menuju ke masjid. Guna mendukung akses ke MAS, Dinas PU Bina Marga & Pematusan sesuai dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran tahun 2011 tentang rehabilitasi kemantapan jalan menuju MAS dan tahun 2012 pemasangan box culvert. Sebanyak 96% responden menyatakan lokasi properti mudah menjangkau kemana saja, terutama sejak akses ke MAS di buka. Akses jalan meliputi tol Surabaya-Malang, tol Surabaya-Gresik, jalan dari arteri A.Yani dan Injoko. 81% responden menyatakan merasakan kondisi jalan yang baik. 2. Pengaruh eksistensi masjid terhadap harga real property adalah sebesar 0,382 dengan nilai signifikansi 0,008. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka disimpulkan eksistensi masjid berpengaruh terhadap harga real properti. Nilai koefisien yang positif mengindikasikan semakin kuat eksistensi masjid maka semakin tinggi pula harga real property. 98% responden membenarkan bahwa harga real property dipengaruhi oleh atribut khusus salah satunya keberadaan MAS. Indikasi kenaikan harga real property yang dipengaruhi oleh eksistensi MAS juga dapat dilihat pada grafik 3.1. 3. Pengaruh karakteristik lingkungan Islami terhadap harga real property adalah sebesar 0,282 dengan nilai signifikansi 0,044. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka disimpulkan karakteristik lingkungan Islami berpengaruh terhadap harga real properti. Nilai koefisien yang positif mengindikasikan semakin kuat karakteristik lingkungan Islami berpengaruh pada kenaikan harga real property. 4. Pengaruh kenyamanan terhadap harga real property adalah sebesar 0,019 dengan nilai signifikansi 0,892. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka disimpulkan kenyamanan tidak berpengaruh (bermakna kecil) terhadap harga real property. Hasil sensus geografi, demografi dan topografi Polsek Gayungan (2012) menunjukkan masih ada beberapa faktor kerawanan yaitu kondisi empiris yang menunjukkan masih ada spot-spot tertentu yang mengalami banjir (sebanyak 31% responden merasakan dampak banjir), terjadi kejahatan dan pencurian (24% responden membenarkan tingkat kriminalitas masih tinggi), terjadi mobilitas yang tinggi sehingga berdampak negatif pada tingkat ketenangan terutama untuk pemilik properti yang berada pada lintasan jalan besar dan terjadi kecelakaan lalu lintas, juga peralihan properti peruntukan residential menjadi peruntukan perdagangan dan jasa membawa dampak pada critical mass atau titik berkumpulnya massa. Sebanyak 29% responden menganggap perumahan YKP Gayungsari dekat dengat sentra bisnis dan perdagangan. 5. R2 (koefisien determinasi) = 0,300. Artinya, pengaruh eksistensi masjid, karakteristik lingkungan islami dan kenyamanan terhadap harga real property adalah sebesar 30%, sedangkan 70% sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1 maka dikatakan baik sekali, namun apabila koefisien determinan mendekati 0 bukan berarti model yang dihipotesiskan tidak layak. Menurut Wihandharu (2011) berkaitan dengan R2 ada berbagai kemungkinan antara ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
lain R2 dan hanya beberapa koefisien regresi (beta) yang signifikan. Signifikansi fit dari model jalur dari data-data yang ada tidak berarti bahwa semua variabel ada hubungan kausal/sebab-akibat/rekursif (Petraitis, 1996). Lebih jauh model jalur merupakan subyek hipotesa berubah menjadi verifikasi yang sifatnya eksperimental. Data-data baru bisa jadi koefisiennya menjadi kecil, meskipun tetap signifikan karena tidak nol. Menurut Petraitis ada 3 alternatif terhadap hasil model jalur: 1. Menerima model yang good fit dengan data yang bagus, atau memutuskan menolak model yang ada. 2. Tidak perlu data baru dan tetap pada model meskipun tidak sepenuhnya signifikan. 3. Menambah atau menghapus path. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Eksitensi Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS) mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung pada harga real property di Perumahan YKP Gayungsari dengan respon positif. 2. Eksistensi MAS mempunyai pengaruh langsung yang paling signifikan terhadap harga real property dari beberapa faktor yang diteliti. 3. Pengaruh tidak langsung eksistensi MAS pada harga real property diindikasikan dengan terbentuknya karakteristik lingkungan Islami di Perumahan YKP Gayungsari. 4. Penilaian tingkat kenyamanan tidak menjadikan faktor utama sebagai bahan pertimbangan kesepakatan harga real property di Perumahan YKP Gayungsari. Saran 1. Perlu penelitian lebih lanjut tentang nilai minimum capacity building (kemampuan untuk meningkatkan upaya) masjid untuk memperkuat eksistensinya sehingga bisa mempengaruhi harga property di sekitarnya. 2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk men-generalisasi konsep hubungan antar variabel yang terbentuk pada masjid-masjid besar lainnya di Indonesia, maupun pengaruh tempat ibadah non-muslim pada harga real property. DAFTAR PUSTAKA Bouchair, Ammar & Dupagne, Albert (2003), “Building traditions Of Mazb Facing The Challenges Of Re-shaping Of Its Built Form And Society”, Building And Environment, 38, p. 1345-1364. Buchori, Abdusshomad (2009), Bunga rampai Kajian Islam, Respon Atas berbagai Masalah Kemasyarakatan Dan keumatan, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur. Gundimeda, Haripriya (2004), “Hedonic price method – A Concept Note”, Madras School Of Economic Chennai, India Herath, Shanaka & Maier, Gunther (2010), “The Hedonic Price Method In Real Estate And Housing Market Research. A review of the literature”, SRE - Discussion Papers, 2010/03. WU Vienna,University of Economics and Business, Vienna.
ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Hillenbrand, Robert (2011), The Mosque In The Medieval Islamic World,dalam Islamic Arts And Architecture, http://islamic-arts.org/2011/ the-mosque-in-the medieval-islamicworld/ Institute, Appraisal (2001), The Appraisal Of Real Estate, Twelfth edition, Appraisal Institute, Illionis USA. Jasmadi (2008), “Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Basis Pengembangan Masyarakat Islam”, Jurnal Komunitas Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 4, Nomor 1, Juni 2008. McDonald, John F. & McMillen, Daniel P. (2007), Urban Economics and Real Estate, Theory and Policy, 2nd Edition, College Of Business Administration University Of Iliniois, Chicago. Nirawati, Maya Andria (2003), “A Study On Spatial Modification Behavioral Changes In An Islamic Javanesse Settlement – Case Study: Kauman, Yogyakarta (Central Java), Indonesia”, Arsitektura, Vol. 01, No.1, April 2003, ISSN 1693-3680, p: 31-45 Pew, Forum Demographic Study (2010), http://www.pewforum.org/Muslim/ MuslimPopulation-of-Indonesia.aspx, diakses bulan Oktober 2011 Petraitis, P.S, A.E. Dunham, P.H. Niewiarowski (1996), “Essay Review – Inffering Multiple Causality – The Limitation Of Path Analysis”, Functional Ecology, Vol. 10, 1996, p: 421-431 Sugiyono (2012), Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tim-MAS, Panitia Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Laporan pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya (2000), Tim Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Surabaya. Widarjono, Agus (2010), Analisis Statistika Multivariat Terapan, Penerbit: UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Wihandaru, SP (2011), Analisis Regresi Linear, Uji Statistik, Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta, http://wihandaru.staff.umy. ac.id/files/2011/05/3-Uji-Statistik.pdf, diakses tanggal 2 Januari 2013 pukul 05.00
ISBN : 978-602-97491-6-8 B-3-8