PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT ATINA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh : Dani Puspita Rini NIM. 20106030
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT ATINA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Keungan dan Perbankan Islam
Oleh :
Dani Puspita Rini
NIM. 20106030
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 2 (dua) eksemplar Hal
Salatiga, 11 Agustus 2009
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada : Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudara : Nama : Dani Puspita Sari NIM
: 20106030
Judul : Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Nasabah Bmt Atina Banyubiru Kabupaten Semarang
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Demikian untuk menjadikan periksa Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Anton Bawono, S.E.,M.Si NIP. 19740320 200312 1 001
iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN TUGAS AKHIR Judul Tugas Akhir : PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT ATINA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG Nama
: Dani Puspita Rini
NIM
: 20106030
Progran Studi
: Keungan dan Perbankan Islam
Telah dipertahankan di depan sidang munaqasah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Salatiga, 20 Agustus 2009 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19740320 200312 1 001
Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1001
Penguji I
Penguji II
Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM NIP. 19701028 200003 1 001
Desi Trisnawati, SE.,MM NIP. 19751207 199903 2 002 Pemimbing
Anton Bawono, SE.,M.Si NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayah (alm) dan Ibu tercinta yang telah memberi doa dan restu serta semangat belajar. 2. Kakak dan Adikku yang telah memberikan motivasi dalam penulisan tigah akhir ini. 3. Bapak/Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 4. Sahabat dan rekan-rekanku yang tidak bisa disebut satu persatu yang membantu penulis dengan penuh kesabaran. 5. Seluruh staf karyawan BMT ATINA Banyubiru.
v
MOTTO “ Raihlah cita-citamu setinggi bintang dilangit “ “ Don’t let the world bring you down “ “ Only God wil judget me “
vi
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN
NASABAH
BMT
ATINA
BANYUBIRU
KABUPATEN
SEMARANG” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bapak H. Agus Waluyo, M.Ag selaku ketua Progdi DIII Keuangan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga. 3. Bapak Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku pembimbing dalam menyusun tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat selesai dengan baik. 4. Bapak/Ibu dosen pengajar STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 5. Bapak Muhammad Ali Soedikin, SE selaku manajer BMT ATINA Bnyubiru serta seluruh karyawan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu dalam memnerikan data dan masukan dalam menyusun tugas akhir ini. 6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis demi kelancaran penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna karena keterbatasan dan kemampuan penulis sehingga isi yang terkandung di dalamnya masih banyak kekurangan. Untuk itu demi sempurnanya Tugas Akhir ini, dengan hati terbuka penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.
vii
Demikian penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan pecinta ilmu pengetahuaan terutama yang berhubungan dengan ilmu perbankan. Dan semoga Allah SWT berkenan membalas semua amal baik Bapak/Ibu serta teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu penulis, Amin.
Banyubiru, 14 Agustus 2009
Penulis
viii
ABSTRAK
PENGARUH
MARKETING
MIX
TERHADAP
KEPUASAN
NASABAH BMT ATINA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG, DANI PUSPITA RINI, NIM. 20106030. Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam (KPI), STAIN Salatiga .
Marketing mix (Bauran Pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen yang dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain . Elemen – elemen yang ada dalam marketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi) dan promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti : 1.
Strategi produk.
2.
Strategi harga.
3.
Strategi lokasi dan lay out.
4.
Strategi promosi.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuan agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL . ................................................................................................ i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR . ........................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN . ............................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vi KATA PENGANTAR . ........................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................... ix DAFTAR ISI . ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
A
Latar Belakang Masalah . ......................................................................... 1
B
Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C
Tujuan dan Kegunaan ............................................................................. 3
D
Sistematika Penulisan............................................................................... 4
BAB II
LANDASAN TEORI
A
Telaah Pustaka . ....................................................................................... 5
B
Kerangka Teori ........................................................................................ 8
BAB III A
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel .............................................................................. 12
x
B
Definisi Operasional .............................................................................. 13
C
Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 17
D
Metode Analisis Data . ........................................................................... 20
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A
Gambaran Umum .................................................................................. 23
B
Data – Data Deskriptif Lokasi Penelitian .............................................. 29
C
Analisis Data Penelitian . ....................................................................... 31
BAB V
PENUTUP
A
Kesimpulan ........................................................................................... 43
B
Saran ...................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
: Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
: Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.
Tabel 4.3
: Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.
Tabel 4.4
: Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Tabel 4.5
: Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Tabel 4.6
: Output Viewer Regression Standardized Residual
Tabel 4.7
: Grafik Normal P-Plot
Tabel 4.8
: Analisis Regresi Linier Berganda
xii
ABSTRAK
PENGARUH
MARKETING
MIX
TERHADAP
KEPUASAN
NASABAH BMT ATINA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG, DANI PUSPITA RINI, NIM. 20106030. Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Islam (KPI), STAIN Salatiga .
Marketing mix (Bauran Pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen yang dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain . Elemen – elemen yang ada dalam marketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi) dan promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti : 1.
Strategi produk.
2.
Strategi harga.
3.
Strategi lokasi dan lay out.
4.
Strategi promosi.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuan agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi atau perusahaan sebagai ujung tombak bagi kehidupannya, baik bagi organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba. Adanya kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan perusahaan itu sendiri. Walaupun demikian pentingnya arti pemasaran bukan berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sebab tanpa adanya fungsi-fungsi lainnya ini, maka kegiatan tidak mungkin akan berjalan. Dalam memasarkan produknya, seorang pemasar harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan dimasa yang akan datang. Artinya pemasar harus cepat tanggap apa yang diinginkan dan dibutuhkannya. Dalam hal ini produsen harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat waktu. Disamping itu seorang pemasar harus mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan poduk dibandingkan dengan produk lainnya dari pesaing produsen , juga harus pandai menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi. Pemasar
juga
harus
memperhatikan
komponen-komponen
pendukung lainnya dalam bauran pemasaran jasa yang tak kalah pentingnya. Diantaranya adalah place (lokasi), price (harga), promotion (promosi), people (orang yang terkait dengan pelayanan), physical evidence (bukti fisik) dan process (proses jasa). Empat komponen dasar
1
2
atau unsur-unsur dalam bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan diketahuinya keinginan dan kebutuhan nasabah serta lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya memudahkan pihak bank untuk melakukan strategi guna merebut hati nasabah. Strategi yang dilakukan meliputi penentuan strategi produk, harga, lokasi, dan promosi. Strategi ini kita kenal dengan nama bauran pemasaran (Marketing Mix). Marketing
mix
(Bauran
Pemasaran)
merupakan
kegiatan
pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen yang dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen – elemen yang ada dalam marketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi) dan promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti : 1. Strategi produk. 2. Strategi harga. 3. Strategi lokasi dan lay out. 4. Strategi promosi. Bagi
dunia
perbankan
konsep
yang
paling
tepat
untuk
diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuan agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank. Baitul Maal Wattamwil (BMT) ”ATINA” yang beralokasikan di Jl. Wijaya Kusuma km 01 Banyubiru merupakan suatu lembaga keuangan mikro syariah yang mendukung kegiatan pemasaran yang sebaik-baiknya agar nasabah merasa puas dalam pemasaran di BMT ”ATINA” .
3
Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Nasabah BMT ATINA Banyubiru ”
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan paparan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara produk, harga, lokasi, promosi terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA Banyubiru? 2. Variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA Banyubiru?
C. Tujuan Dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu : 3.
Tujuan penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara produk, harga, lokasi, promosi terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA Banyubiru. b. Untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA Banyubiru.
4.
Kegunaan penelitian a. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam bidang pemasaran untuk diterapkan dan dikembangkan di masa mendatang. b. Sebagai bahan acuan dan masukan bagi BMT ATINA Banyubiru dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kinerja bagian pemasaran.
4
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam melakukan penelitian di BMT ATINA Banyubiru adalah sebagai berikut : c. Bab I
: Pendahuluan
Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan d. Bab II
: Landasan Teori
Menyajikan telaah pustaka dan kerangka teoritik yang mendasari kegiatan penelitian di BMT ATINA Banyubiru. e. Bab III
: Metode Penelitian
Bab ini meliputi populasi dan sampel, definisi, operasional, uji instrumen penelitian, metode, analisis data. f. Bab IV
: Analisa dan Pembahasan
Bab ini meliputi gambaran umum dan data-data deskriptif lokasi penelitian dan analisis data penelitian. g. Bab V
: Kesimpulan
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan,
dan
secara
bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti yaitu kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya,(Triyoso Purnawarman, 2005: hlm 3). Bauran pemasaran (Marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri - sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain, (Kasmir, 2004: hlm 186). Kepuasan nasabah merupakan suatu hal yang sangat penting di sebuah perusahaan maupun di sebuah BMT. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan merupaka fungsi dari persepsi / kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerjanya dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan amat puas atau senang.
5
6
Banyak perusahaan memfokuskan pada kepuasan tinggi karena para pelanggan yang kepuasannya hanya pas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi atau kesenangan yang tinggi menciptakan klekatan emosional terhadap mereka tertentu, bukan hanya kesukaan/preferensi rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi. Selain melacak harapan nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan, perusahaan juga harus mengawasi kinerja pesaing mereka di bidangbidang tersebut sebagai contoh, sebuah perusahaan senang karena mengetahui bahwa 80% dari pelanggannya menyatakan kepuasan mereka. Untuk perusahaan yang berfokus pada pelanggan kepuasan pelanggan adalah sasaran sekaligus alat pemasaran. Perusahaan-perusahaan yang mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi akan memastikan bahwa pasar sasarannya (target market) mereka mengetahuinya. Walaupun perusahaan berfokus pada pelanggan berusaha mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi, sasaran utamanya bukanlah untuk memaksimumkan kepuasan pelabggan . Harapan konsumen terbentuk berdasarkan pesan yang diterima dari penjual, teman, dan sumber-sumber informasi lainnya. Konsumen yang merasa tidak puas akan berekasi dengan tindakan yang berbeda. Berkaitan dengan hal ini, Singh dalam Tjiptono (1977) menyatakan ada tiga kategori tanggapan atau komplain terhadap ketidakpuasan yaitu : 1.
Voice response Meliputi usaha menyampaikan keluhan secara langsung dan atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang bersangkutan. Bila pelanggan melakukan hal ini, maka perusahaan masih mungkin memperoleh beberapa manfaat.
7
Pertama, pelanggan memberikan kesempatan sekali lagi untuk memuaskan. Kedua, resiko publisitas buruk dapat ditekan baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut, maupun melalui koran / media massa. Ketiga, memberi masukan mengenai kekurangan pelayanan yang perlu diperbaiki perusahaan. Melalui perbaikan (recovery), perusahaan dapat memelihara hubungan baik dan loyalitas pelanggan. 2.
Private response Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau memberitahu pengalamannya
kolega, dengan
teman
atau
produk
keluarganya atau
mengenai
perusahaan
yang
bersangkutan, umumnya tidakan ini sering dilakukan dan dampaknya sangat besar bagi citra perusahaan. 3.
Third-party response Usaha meminta ganti rugi secara hukum : mengadu melalui media massa (misalnya, menulis di surat pembaca) : atau
langsung
mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum dan sebagainya.
Ada empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak yaitu : 1. Penting tidaknya konsumsi yan dilakukan, yaitu : menyangkut derajat pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi produk, serta social visibility. 2. Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya, pemahaman produk, persepsi, terhadap kemampuan sebagai konsumen dan pengalaman komplain sebelumnya.
8
3. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi ; jangka waktu penyelesaian masalah : gangguan terhadap aktivitas rutin dan biaya. 4. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.
B. Kerangka Teori
1. Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendir-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain ( Kasmir, 2004: 186).
2. Kepuasan Nasabah Merupakan suatu hal yang sangat penting disebuah perusahaan maupun BMT. Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang muncul setelah me,bandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapanya. Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerjanya dibawah harapan pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan amat puas atau senang.
Dalam kegiatan bisnis, pemasaran merupakan suatu fungsi yang secara langsung menentukan tujuan perusahaan (corporate objective) dan kegiatan yang mempunyai cakupan luas karena selain mencakup internal ,juga mencakup eksternal perusahaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Kotler & Amstrong (2001: 6) bahwa ”pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dalam, dimana individu atau kelompok bertujuan untuk memenuhi
9
kebutuhan dan keinginannya melalui kretivitas, penawar, dan pertukaran nilai produk dengan yang lain”. Faktor yang mempengaruhi marketing mix terhadap kepuasan atau minat nasabah adalah produk, harga, lokasi dan promosi. Berdasarkan paparan tersebut, maka keragka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Marketing Mix
Menciptakan kepuasan nasabah
1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion
Strategi Pemasaran
Gambar 2.1
10
Faktor-Faktor Bauran Pemasaran
Kepuasan Nasabah
Gambar 2.2
Produk (X1)
Produk (X2)
Kepuasan Nasabah BMT ATINA
Lokasi (X3)
Promosi (X4)
Bukti Fisik (X5)
Gambar 2.3
Hipotesis yang disusun berdasarkan kerangka pemikiran tersebut adalah : 1. Di duga variabel produk, harga, lokasi, promosi dan bukti fisik secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA..
11
2. Di duga variabel produk, harga, lokasi, promosi dan bukti fisik secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA. 3. Di duga variabel harga
dan produk merupakan variabel yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi Merupakan wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik dan yang ditetapkan oleh penelitia untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan sedangkan populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah semua pengguna produk-produk BMT ATINA Banyubiru. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah BMT ATINA Banyubiru adalah 2455. Karena penelitian ini penelitian survei, maka dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi dijadikan responden penelitian. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan nasabah yang menggunakan produk-produk mapun jasa di BMT ATINA. Sampel dalam penelitian ini merupakan sebagian dari populasi yang dipandang dapat menggambarkan secara tepat keadaan populasi.
2. Sampel Adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimliki oleh populasi tersebut, adapun responden sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 sampel dari pengguna produk-produk BMT ATINA Banyubiru
Dalam penelitian ini penulis akan mengambil sampel dengan cara random sampling atau acak. Dengan dasar bahwah semua obyek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara sampel, hasil dari sampling random dianggap sifat yang obyektif.
12
13
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel-variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Product (X1) Product secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apa pun wujudnya selama itu dapat memenuhi kegiatan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk. produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada nasabah. Philip Kotler mendefinisikanproduk sebagi sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk dugunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk-produk yang ada di BMT ATINA Banyubiru adalah : A. Simpanan ( Funding ) 1. Si – Suka Adalah simpanan Suka rela berjangka atas dasar akad wadiah yang dikelola dengan sistem Syari’ah Islam jangka jatuh tempo 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. Syarat-syaratnya antara lain : a. Pembukuan rekening atas nama perorangan / lembaga b. Pembukuan rekening dengan sistem setoran minimal Rp. 1.000.000,2. Si – Rela Adalah simpanan sukarela lancar yang detoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat selam jam kerja dan bagi keuntungan si hitung berdasarkan saldo rata-rata harian dan diberikan setiap akhir bulan dan langsung menambah saldo SiRela. Syarat-syaratnya antara lain :
14
a. Pembukuan rekening atas nama perorangan / lembaga b. Setoran pertama Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) c. Setoran selanjutnya minimal Rp. 5000,- (lima ribu rupiah) d. Penarikan dapt dilakukan setiap jam kerja e. Bagi hasil keuntungan dihiyung atas saldo rata-rata harian dengan kadar keuntungan sebesar 30:70 3. Si – Suqur Adalah simpanan yang sukarela dari anggota untuk persiapan pembelian hewan kurban atau untuk persiapan niat berkurban.
B. Pembiayaan Adapun jenis-jenis pembiayaan BMT ATINA antara lain : 1. Mudharabah ( MDA ) Adalah pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai modal yang diperlukan nasabah dengan bagi hasil yang disepakati bersama dan pengembalian pembiayaan sesuai jangka waktu yang disepakati. 2. Ba’i Bitsaman ( BBA) Adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian sesuatu barang yamg diperlukan nasabah dan nasabah akan membyar harga
barang tersebut
secara
mengangsur
ditambah
jumlah
keuntungan yang diberikan BMT.
3. Qardhul Hasan Adalah pinjaman kebijakan untuk usaha yang produktif bagi yang berhak, dalam akad peminjaman hanya berkewajiban mengembalikan pinjaman sebesar pokok pinjaman tanpa tambahan apapun.
15
4. Ijaroh Adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang, rumah atau bangunan dan jasa yang diperlukan nasabah, dan nasabah membayar barang pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang disepakati.
5. Murabahah Adalah pembiayaan yang diberikan untuk membeli barang yang diperlukan nasabah membayar diakhir waktu yang di sepakati dan kelebihan yang disepakati.
6. Musyarakah Adalah pembiayaan yang dilakukan untuk investasi atau modal kerja dengan pengelolaan antara BMT dengan anggota, dengan pembiayaan keuntungan sesuai nasabah yang disepakati.
2.
Price (X2) Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbakan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Harga bagi bank yang berdasrkan prinsip syariah adalah bagi hasil. BMT ATINA Banyubiru mencoba menawarkan sistem bagi hasil yang dapat dijangkau masyakarakat kecil pada umumnya dalam hal pembiayaan, dan memberikan bagi hasil yang cukup signifikan kepada nasabah.
3.
Place (X3) Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisa akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah
16
untuk berhubungan dengan bank. BMT ATINA Banyubiru memiliki lokasi lokasi yang sangat strategis yaitu dipinggir jalan raya Banyubiru Ambarawa, dekat dengan pasar Banyubiru dan dekat sengan Polsek Banyubiru, sehingga mudah diakses oleh nasabah dan membuka peluang pemasaran yang cukup luas.
4.
Promotion (X4) Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan yang sama pentingnyadengan kegiatan-kegiatan diatas, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Dalam hal ini BMT ATINA melakukan promotional mix yang meliputi : a. Periklanan ( Advertising ) Iklan adalah sarana promosi yang yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. b. Promosi Penjualan ( Sales Promotion ) Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan melalui promosi penjualan atau sale promotion. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan tau untuk meningkatkan nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menariknasabah untuk segeramembeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu agar nasabah tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.
17
c. Publisitas ( Publicity ) Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnyamelalui berbagai media. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi. d. Penjualan Pribadi ( Personal Selling ) Kegiatan promosi yang ke empat adalah penjualan pribadi atau personal selling. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam, costumer service atau service assitensi
5.
Kepuutusan Nasabah (Y) Nasabah yang merasa puas dan memperoleh suatu pengalaman dalam menabung maupun menggunakan jasa yang menyenangkan di BMT ATINA Banyubiru. Variabel keputusan nasabah di BMT ATINA Banyubiru akan diukur melalui indikator empirik sebagai berikut : -
Nasabah setiap ingin menabung selalu memilih BMT ATINA Banyubiru
-
Nasabah
selalu
melakukan
transaksi
menabung
ataupun
pembiayaan setiap kali berkunjung di BMT ATINA
C. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Duatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung
18
korelasi secara parsial dari masing-masing kuesioner dengan total skor variabel yang diteliti. Jika hasil korelasi tersebut menunjukkan bila signifikan 5%, maka item-item pertanyaan tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya (Ghozali, 2002.P.135). Langkah-langkah dalam pengujian validitas tersebut adalah sebagai berikut : a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden, responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masing-masing pertanyaan. c. Mempersiapkan tabel tabulasi. d. Menghitung korelasi masing-masing pernyataan dengan skor total. Menggunakan rumus sebagai berikut :
n
R X1
2
Xi Xi
Xi 2
Y
n Y2
Y
2
Dimana R = Koefisien korelasi X i = Skor pernyataan ke-i Y = Skor total dari item pernyataan n = Jumlah responden e.
Membandingkan hasil perhitungan dengan angka kritis tabel korelasi nilai R dengan nilai signifikan sebesar 5% - korelasi dianggap valid jika tingkat signifikansi korelasi tersebut dibawah 0,05 - korelasi dianggap tidak valid jika tingkat signifikansi korelasi tersebut melebihi 0,05 (Ari Kunto 1992, P.109)
19
2. Uji Reliabilitas Menurut
Simamora,
reliabilitas
adalah
tingkat
keandalan
kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran) (2002, P.63) Langkah kerja mengukur reliabilitas dari kuesioner adalah sebagai berikut : a. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden lalu dihitung validitas item-item yang akan diukur. Item-item yang valid dikumpulkan menjadi satu yang tidak valid tidak dipakai b. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi 2 belahan c. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan d. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan mengunakan rumus :
Rtot
2R 1 R
Dimana : Rtot = angka reliabilitas keseluruhan item R = angka korelasi belahan pertama dan kedua
e. Membandingkan hasil perhitungan dengan angka kritis tabel korelasi nilai R untuk menentukan korelasi yang signifikan. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika kuesioner dalam suatu variabel memiliki jawaban konsisten satau stabil dari waktu kewaktu, dengan syarat nilai dari uji reliabilitas dapat menunjukkan nilai alpha lebih besar dari 0,6. (Ghozali, 2002, P.132)
20
D. Metode Analisis Data
Untuk manganalisa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan dalam mengestimasi variabel terikat dengan prediktor lima variabel bebas dalam penelitian. Variabel bebas adalah variabel yang nilainilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel itu digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai variabel yang lain. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau diterangkan lainnya. Jika variabel bebas X memiliki hubungan dengan variabel terikat Y maka nilai-nilai variabel X yang sudah diketahui dapat digunakan untuk menaksir atau memperkirakan nilai-nilai Y. Berikut ini gambaran berbagai istilah yang digunakan untuk variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable)
Variabel terikat (dependent variable)
Variabel yang menjelaskan (explanatory variable)
Variabel yang dijelaskan (explained variable)
Peramal (predictor)
Peramal (predictand)
Yang meregresi (regressor)
Yang meregresi (regressand)
Perangsang atau Variabel kendali (stimulus or control variable)
Tanggapan (response)
21
Metode analisis data terdiri dari 1. Analisa Regresi Linier Berganda Salah satu cara yang digunakan untuk menemukan apakah ada hubungan atau tidak antara dua variable atau lebih adalah analisa
regresi,
dan untuk mendapatkan persamaan
yang
melibatkan hubungan antara 3 variable atau lebih adalah regresi berganda (multiple regression). Dalamanalisa ini yang ingin diperoleh adalah ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel-variabel tersebut, variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan terhadap variabel lain disebut variabel independen, sedangkan variabel yang terkena pengaruh variabel lainnya disebut variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisa adalah sebagai berikut :
Y = ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4 Keterangan Y = Keputusan X 1 = Product X 2 = Price X 3 = Place X4 = Promotion
B1 = Koefisien regresi X1 B 2 = Koefisien regresi X2 B 3 = Koefisien regresi X3 B 4 = Koefisien regresi X4
(Cooper dan Schindeler, 2006, P.617)
22
2. Analisa Korelasi Berganda ( R ) dan Determinasi Berganda ( R2 ) Koefisien korelasi berganda ( R ) digunakan untuk mencari keeratan hubungan antara variable bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menurut Ari Kunto (1992, P.242) kefisien korelasi berganda dapat dihitung dengan rumus :
R
b
xy b
xy b Oy 2
xy b
xy
Dimana : R = Koefisien korelasi berganda b = Koefisien regresi Nilai R terletak antara O dan I ( O
R2
bxy bxy bxy bxy y2
Nilai R ini menunjukkan seberapa besar variabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi perubahan variabel terikat dalam penelitian.
23
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Pendirian dan Dasar Pendirian BMT ATINA
Kondisi bangsa yang sedang goncang memnyebabkan kondisi daerah terkena imbas yang parah, khususnya perekonomian rakyat kecil menjadi sangat tidak menentu serta tidak berujung, masyarakat kecil banyak terlilit hutang yang diedarkan Bank plecit atau lintah darat. Kecamatan Banyubiru merupakan wilayah kecamatan yang mayoritas penduduknya adalah petani dan sektor usaha menengah kebawah. Dengan adanya krisis ekonomu yang melanda Indonesia masalah usaha ekonomi. Pengusaha kelas bawah dan petani di wilayah Banyubiru mempunyai kesulitan keterbatasan dana atau modal dan kemampuan manajerial yang kurang. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menjamurnya lembaga keuangan yang sudah merambah di wilayah Banyubiru yaitu dengan adanya BRI unit desa, BKK dengan unit keliling, BPR Telomoyo, maupun lembaga keungan yang lain. Namun kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang bisa menembus dan menyentuh golongan pengusaha kecil dan petani. hal tersebut disebabkan sistem dan mekanisme operasional perbankan harus melalui persyaratan administrasi yang rumit atau sulit dipenuhi sehingga kalaupun ada yang mendapatkan kucuran dana tidak disertai dengan bimbingan dan pengawasan, sehingga bisa berakibat usaha yang dilakukan tidak berhasil.
Disisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan dengan perbankan karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga bank tersebut sama dengan riba yang diharamkan oleh syari’ah Islam. Berangkat dari pemikiran diatas sekelompok masyarakat yang mencoba peduli akan
23
24
masalah ini membentuk sebuah kelompok swadaya masyarakat ATINA yang menampung dan merangkul semua kelompok dan golongan yang ada di Banyubiru yang diharapkan dengan usaha ini pengusaha kecil serta petani yang tidak mampu berhubungan dengan dunia bank dan lembaga keungan lain merasa terpanggil untuk berkoneksi dengan ATINA untuk memajukan kualitas hidupnya.
BMT ATINA berdiri pada tanggal 17 Juli 1998. Kemudian mendapatkan akte pendirian BMT No. 056/BN/KDK.II.I/III/1999 tanggal 15 Maret 1999. BMT ini didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat yamg ada di sekitar desa Banyubiru.
Dasar pendirian BMT ATINA adalah Badan Hukum Koperasi Nomor 056/BN/KDK.II.I/III/1999 tanggal 15 Maret 1999. BMT ATINA terletak didaerah Kecamatan Banyubiru Jl. Wijaya Kusuma km 01, telp (0298) 596667.
2. Visi dan Misi BMT ATINA Visi BMT ”ATINA” sebagai suatu badan atau lembaga alternatif sebagai wahana kebangkitan ekonomi umat yang memiliki kegiatan yang berlandaskan syari’ah Islam dalam upaya meningkatkan, memberdayakan dan atau mewujudkan kualitad kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat bawah yang amanah, profedional dan mandiri. Visi ini mewujudkan ke misi yang tertuang sebagai berikut : 1. Ikut mengembangkan pasar syari’ah di tengah masyarakat 2. Menjadi lembaga keungan mikro syari’ah yang memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat 3. Meningkatkat kualitas kehidupan anggota yang sejahtera dan bahagia dalam iman dan taqwa kepada Allah Swt
25
4. Mengutamakan pelayanan umat dengan cepat, amanah dan berintegritas 5. Mengusahakan pertumbuhan BMT ATINA seoptimal mungkin 6. Memberikan keuntungan yang wajar pihak-pihak yang memiliki akses langsung maupun tidak langsung pada BMT ATINA 7. Memberikan kondisi yang nyaman untuk bekerja 3. Produk – Produk BMT ATINA 1). Simpanan ( Funding ) a. Si – Suka Adalah simpanan Suka rela berjangka atas dasar akad wadiah yang dikelola dengan sistem Syari’ah Islam jangka jatuh tempo 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. Syarat-syaratnya antara lain : -
Pembukuan rekening atas nama perorangan / lembaga
-
Pembukuan rekening dengan sistem setoran minimal Rp. 1.000.000,-
b. Si – Rela Adalah simpanan sukarela lancar yang detoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat selam jam kerja dan bagi keuntungan si hitung berdasarkan saldo rata-rata harian dan diberikan setiap akhir bulan dan langsung menambah saldo Si-Rela. Syarat-syaratnya antara lain : -
Pembukuan rekening atas nama perorangan / lembaga
-
Setoran pertama Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah)
-
Setoran selanjutnya minimal Rp. 5000,- (lima ribu rupiah)
-
Penarikan dapt dilakukan setiap jam kerja
-
Bagi hasil keuntungan dihiyung atas saldo rata-rata harian dengan
kadar keuntungan sebesar 30:70
26
c. Si – Suqur Adalah simpanan yang sukarela dari anggota untuk persiapan pembelian hewan kurban atau untuk persiapan niat berkurban.
2). Pembiayaan Adapun jenis-jenis pembiayaan BMT ATINA antara lain : a. Mudharabah ( MDA ) Adalah pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai modal yang diperlukan nasabah dengan bagi hasil yang disepakati bersama dan pengembalian pembiayaan sesuai jangka waktu yang disepakati. b. Ba’i Bitsaman ( BBA) Adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembelian sesuatu barang yamg diperlukan nasabah dan nasabah akan membyar harga barang tersebut secara mengangsur ditambah jumlah keuntungan yang diberikan BMT.
c. Qardhul Hasan Adalah pinjaman kebijakan untuk usaha yang produktif bagi yang berhak, dalam akad peminjaman hanya berkewajiban mengembalikan pinjaman sebesar pokok pinjaman tanpa tambahan apapun.
d. Ijaroh Adalah pembiayaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang, rumah atau bangunan dan jasa yang diperlukan nasabah, dan nasabah membayar barang pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang disepakat
27
e. Murabahah Adalah pembiayaan yang diberikan untuk membeli barang yang diperlukan nasabah membayar diakhir waktu yang di sepakati dan kelebihan yang disepakati.
f. Musyarakah Adalah pembiayaan yang dilakukan untuk investasi atau modal kerja dengan pengelolaan antara BMT dengan anggota, dengan pembiayaan keuntungan sesuai nasabah yang disepakati.
4. Struktur Organisaai
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)
Dewan Syari’ah
Pengawas
Manajer
Pembiayaan
Pemasaran
Kasir
NASABAH Gambar 4.1
Keterangan Manajer
: Muhammad Ali Sodikin .SE
Pembiayaan
: Rofi’i
Pemasaran
: Arif Chasanta S.Ag
Kasir
: Alfianti
Pembukuan
28
Adapun tugas dari bagian-bagian diatas antara lain : 1. Manajer Tugas Manajer antara lain : a. Menyusun rencana operasional BMT dalam setahun yang selamanya diusulkan kepada pengurus yang mencakup : -
Rencana anggaran biaya dan pendapatan
-
Rencana organisasi
b. Memberikan tanda tagan sebagai validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan oleh bagian pembiayaan. c. Mengontrol dan meneliti ketepatan serta kebenaran semua transaksi harian maupun bulanan di BMT dalam bentuk laporan keuangan (laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas) yang diajukan oleh bagian akuntansi. d. Menyetujui pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Kasir Tugas Kasir adalah : a. Menghitung keadaan keungan transaksi setiap hari b. Mengatur dan menyimpan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui oleh manajer c. Melaporkan hasil transaksi dalam sehari kepada manajer d. Memastikan ketepatan data dan kecepatan penyampaian informasi akuntansi harian e. Menjamin kelengkapan bukti transaksi harian f. Memastikan kecocokan kas riil dengan catatan penerimaan kas harian g. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (tabungan atau angsuran) h. Menunda penarikan apabila persyaratan yang ditetapkan kurang i. Memeriksa dan menyetujui kelengkapan persyaratan transaksi
29
3. Pembiayaan Tugas dari bagian Pembiayaan adalah : a. Mengerjakan tugas pembiayaan antara lain : - Menerima pengajuan pinjaman - Menganalisa pengajuan pinjaman bersama tim Survey kelayakan usaha - Mencarikan pembiayaan setelah di ACC oleh tim b. Menyusun target jangka pendek pembiayaan c. Memastikan tepat waktu pengembalian cicilan pembiayaan d. Mampu menjamin kelancaran pengembalian cicilan e. Menyusun daftar pencairan
4. Pemasaran Tugas dari bagian Pemasaran adalah : a. Menjalankan tugas lapangan yaitu menarik setoran nasabah dan menawarkan produk-produk BMT b. mengatur rute kunjungan harian c. Melakukan pendapatan nasabah potensial (nama-nama perseorangan atau pimpinan jami’iyah pengajian potensial yang akan dikunjungi) d. Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada manajer apabila tidak mampu mengatasinya e. Mengusulkan strategi pemasaran untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang
B. Data-Data Deskriptif Lokasi Penelitian
1. Jenis Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka seperti data isian kuesioner. Sumber data berasal dari data primer, yaitu data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner langsung kepada responden.
30
responden yang dimaksud adalah nasabah yang ada di BMT ATINA Banyubiru.
2. Pengukuran Data Pengukuran data yang berupa keempat variabel marketing mix dan kepuasan nasabah diukur dengan menggunakan skala ordinal yaitu mendiskrepsikan penilaian responden berdasarkan range tertentu. Untuk mengetahui penilaian responden akan digunakan empat skala pengukuran sebagai pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan responden.] Skala pengukuran tersebut dikategorikan menjadi 4 tingkatan, yaitu : a. Jawaban sangat tidak setuju,diberi nilai 1 b. Jawaban tidak setuju, diberi nilai 2 c. Jawaban setuju, diberi nilai 3 d. Jawaban sangat setuju, diberi nilai 4
3. Alat dan Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat kuesioner dan metode pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan untuk memperoleh data langsung dari responden. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebagai isi dalam kuesioner tersebut memuat beberapa pernyataan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung. Metode pengambilan data melalui kuesioner adalah sebagai berikut : a. Menyebarkan kuesioner secara langsung kepada nasabah yang ada di BMT ATINA Banyubiru. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 7 sampai 9 Agustus 2009. Kuesioner yang disebarkan 40 kuesioner dengan harapan kuesioner mewakili sampel yang telah ditentukan. b. Memberikan pejelasan kepada responden tentang cara mengisi kuesioner c. Mengumpulkankuesioner yang telah diisi oleh responden
31
d. Menyeleksi jawaban yang kurang sempurna (tidak diisi dengan lengkap) atau tidak memenuhi syarat. e. Menganalisa dan mengolah data dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan yang dibantu dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Packet for Social Science) for windows release 13.0 untuk mempermudah mencapai hasil perhitungan. Kuesioner yang dibagikan kepada responden terdiri dari lima bagian yaitu, (I) Introduction sebagai pembukaan, (II) Screening, sebagai penyaringan telah ditetepkan (III) Customer identity, berisi mengenai data responden dan (IV) Main question, berisi pernyataan-pernyataan yang ditujukan kepada responden untuk memberikan tanggapan terhadap ke 4 variabel marketing mix yang dimiliki oleh BMT ATINA Banyubiru. Bagian terakhir adalah pertanyaan validasi yang berisi indentitas responden berupa nama dan nomer HP atau telpon yang berguna agar penulis dapat menghubungi responden apabila terdapat jawaban yang kurang lengkap dari responden tersebut.
C. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Data Kualitatif a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1 Gender Frequency Valid Laki-laki
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
26
65.0
65.0
65.0
Perempuan
14
35.0
35.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
32
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan responden yang ada, sebanyak 26 orang atau 65% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 14 orang atau 35% responden berjenis kelamin perempuan. Artinya bahwa jumlah responden lebih banyak didominasi oleh responden yang berjenis kelamin laki-laki.
b. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Usia Cumulative Frequency Valid
17-25 tahun
Percent
Valid Percent
Percent
5
12,5.0
12,5.0
12,5.0
26-35 tahun
10
25.0
25.0
37,5.0
36-45 tahun
17
42,5.0
42,5.0
80.0
46-55 tahun
5
12,5.0
12,5.0
92,5.0
56-65 tahun
3
7,5.0
7,5.0
100.0
Diatas 65 tahun
0
0.0
0.0
40
100.0
100.0
Total
100.0
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa keseluruhan responden yang ada, sebanyak 5 orang atau 12,5% responden berusia antara17-25 tahun, 10 orang atau 25% responden berusia antara 26-35 tahun, 17 orang atau 42,5% responden berusia antara 36-45 tahun, 5 orang atau 12,5% responden berusia antara 46-55 tahun, dan 3 orang atau 7,5% responden berusia antara 56-65 tahun. Artinya bahwa jumlah
33
responden dalam penelitian ini di dominasi oleh responden yang berusia antara 36-45 tahun.
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.3 Pendidikan Frequency Valid SD
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
10.0
10.0
10.0
SMP
6
15.0
15.0
25.0
SMA
19
47,5.0
47,5.0
72,5.0
Diploma
6
15.0
15.0
87,5.0
S1
5
12,5.0
12,5.0
100.0
40
100.0
100.0
Total
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan responden yang ada, 4 orang atau 10% responden berpendidikan SD, 6 orang atau 15% responden berpendidikan SMP, 19 orang atau 47,5% responden adalah lulusan SMA, 6 orang atau 15% responden lulusan Diploma, dan 5 orang atau 12,5% adalah lulusan S1. Artinya bahwa responden terbanyak adalah lulusan SMA.
34
d. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan Tabel 4.4 Pendapatan Valid Frequency Percent Percent Valid Di bawah Rp.500.000
Cumulative Percent
1
2,5.0
2,5.0
2,5.0
25
62,5.0
62,5.0
65.0
Rp.1.100.000-Rp.2.000.000
3
7,5.0
7,5.0
72,5.0
Rp.2.100.000-Rp.3.000.000
7
17,5.0
17,5.0
90,5.0
Rp.3.100.000-Rp.4.000.000
3
7,5.0
7,5.0
97,5.0
Di atas Rp.4.000.000
1
2,5.0
2,5.0
100.0
40
100.0
100.0
Rp.500.000-Rp.1.000.000
Total
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan responden yang ada, 1 orang atau 2,5% responden mempunyai pendapatan di bawah Rp.500.000,-, 25 orang atau 62,5% responden mempunyai pendapatan antara Rp.500.000-Rp.1.000.000,-, 3 orang atau 7,5% responden mempunyai pendapatan antara Rp.1.100.000Rp.2.000.000,-, 7 orang atau 17,5% responden mempunyai pendapatan antara Rp.2.100.000-Rp.3.000.000,-, 3 orang atau 7,5% responden mempunyai ,sedangkan
pendapatan responden
yang
antara
Rp.3.100.000-Rp.4.000.000,-
mempunyai
pendapatan
di
atas
Rp.4.000.000 hanya 1 orang atau 2,5%. Artinya bahwa jumlah responden didominasi responden yang berpendapatan di bawah Rp.500.000-Rp.1.000.000,-.
35
2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Sampel Pelaksanaan
perhitungan
validitas
butir-butir
instrumen
dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.00. Valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan setiap variabel dapat dilihat pada kolom atau baris total score. Jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti butir pertanyaan tersebut signifikan. Sehingga bisa diartikan bahwa butir pertanyaan tersebut valid. (Bawono, 2006:76) Tanda bintang pada kolom atau baris total score pada masingmasing total butir pertanyaan mempunyai dua kemungkinan, yaitu : 1) Jika berbintang satu, maka korelasi signifikan pada level 5% (0.05) untuk dua sisi. 2) Jika berbintang dua, maka korelasi signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. Dari perhitungan dengan menggunakan program spss for windows 16.00 diperoleh hasil sebagai berikut : (uji validitas terlampir) 1) Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 4 terhadap total score butirbutir pertanyaan Produk (X1) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi.
36
2) Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 4 terhadap total score butirbutir pertanyaan Harga atau Price (X2) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. 3) Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 4 terhadap total score butirbutir pertanyaan Tempat atau Place (X3) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. 4) Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 4 terhadap total score butirbutir pertanyaan Promosi (X4) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi. 5) Korelasi butir pertanyaan 1 sampai 4 terhadap total score butirbutir pertanyaan Kepuasan nasabah (Y) menunjukkan hasil yang signifikan (berbintang dua). Sehingga dapat diartian bahwa semua butir pertanyaan valid dengan signifikan pada level 1% (0.01) untuk dua sisi.
37
b. Uji Reliabilitas Sampel Hasil pengujian reliabilitas instrumen dari variabel independent yaitu Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), dan Kepuasan (Y) dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Cronbach Alpha
Alpha Standar
Kriteria
0.636 0.619 0.717 0.613 0.650
0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Produk (X1) Harga (X2) Lokasi (X3) Promosi (X4) Kepuasan (Y)
Berdasarkan hasil analisis butir instrumen dari variabel independent yaitu Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), dan Kepuasan (Y) yang terangkum pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa tidak butir yang gugur, artinya semua butir memenuhi kriteria, korelasi hasil perhitungan (rxy) atau nilai cronbach alphanya lebih besar dari nilai alpha standar. c. Pengujian Normalitas Data Untuk menguji data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah berdistribusi normal atau tidak. Data penelitian yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Metode yang dipakai adalah metode analisa grafik, metode ini dapat melihat data apakah
38
berdistribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot yang diolah dengan SPSS for windows versi 16.00. Gambar 4.6 Output Viewer Regression Standardized Residual Histogram
Dependent Variable: Y 12
Frequency
10
8
6
4
2 Mean =1.73E-16 Std. Dev. =0.947 N =40
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Dalam histogram di atas dapat dilihat perbandingan antar data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bias disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
39
Gambar 4.7 Grafik Normal P-Plot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Dalam grafik Normal Plot di atas dapat dilihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik Normal Plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal, sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
40
3. Analisis Inferensial a. Regresi Linier Berganda Model regresi linier berganda untuk variabel Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), dan Kepuasan (Y) mempunyai formula sebagai berikut : Y = ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4 Perhitungan pada analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS 16.00 yang hasilnya pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficie ntsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4
Unstandardized Coef f icients B Std. Error 15.260 4.964 .251 .165 .155 .164 -.148 .126 .078 .187
Standardized Coef f icients Beta .258 .173 -.200 .077
t 3.074 1.521 .943 -1.168 .418
Sig. .004 .137 .352 .251 .679
a. Dependent Variable: Y
Dari tabel 4.6 di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0.258X1 + 0.173X2 - 0.200X3 + 0.077X4 Dari persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut : 1) Koefisien Regresi untuk Produk (X1) Variabel produk (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan, dengan koefisien sebesar 0.258. Yang artinya apabila
41
variabel produk (X1) meningkat sebesar 1 satuan, maka kepuasan akan naik sebesar 0. 258 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,137 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh produk (X1) terhadap kepuasan (Y) adalah tidak signifikan. 2) Koefisien Regresi untuk Harga (X2) Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan, dengan koefisien sebesar 0.173. Yang artinya apabila variabel harga (X2) meningkat sebesar 1 satuan, maka kepuasan akan naik sebesar 0.173 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0.352 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh harga (X2) terhadap kepuasan (Y) adalah tidak signifikan. 3) Koefisien Regresi untuk Lokasi (X3) Variabel lokasi (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan, dengan koefisien sebesar - 0.148. Yang artinya apabila variabel lokasi (X3) meningkat sebesar 1 satuan, maka kepuasan akan naik sebesar - 0.148 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,251 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh lokasi (X3) terhadap kepuasan (Y) adalah tidak signifikan.
42
4) Koefisien Regresi untuk Promosi (X4) Variabel promosi (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan, dengan koefisien sebesar 0.077. Yang artinya apabila variabel pomosi (X4) meningkat sebesar 1 satuan, maka kepuasan akan naik sebesar 0.077 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi sebesar 0,679 yang nilainya di bawah 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh promosi (X4) terhadap kepuasan (Y) adalah signifikan.
43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap para nasabah BMT ATINA Banyubiru, dapt ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor marketing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi dan bukti fisik secara simultan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor marketing mix yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah BMT ATINA adalah promosi. c. Variabel harga dan produk merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah. Untuk variabel harga, penetapan harga merupakan indikator yang menjadi perhatian utama nasabah dimana berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator ini memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan indikator produk lainnya.
B. Saran
1. Hendaknya pengelolaan tentang penghimpunan dana dan penyaluran dana yang ada pada BMT ATINA Banyubiru harus ditingkatkan. 2. Cara penghitungan bagi hasil yang ada di BMT ATINA Banyubiru sebaiknya dapat diperjelas lagi. Hal itu disebabkan karena nasabah kurang memahami cara pembagian hasil tersebut. 3. Agar BMT ATINA Banyubiru tetap eksis dan tetap dipandang baik oleh masyarakat sebaiknya pihak BMT memberikan penyuluhan kepada
43
44
masyarakat secara rutin mengenai kegunaan BMT dan produk-produk yang adi pada BMT dengan prinsip syari’ahnya.
Demikian uraian tugas akhir ini, penulis sadar bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu maka sran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan