PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG MUTIARA
JURNAL
AFRILIA ANDIRA SARI NPM.08030038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG MUTIARA
JURNAL
AFRILIA ANDIRA SARI NPM.08030038 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Ridwan Ahmad
Elvi Zuriyani, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG MUTIARA Oleh: *Afrilia Andira Sari, Drs. Ridwan Ahmad, MT ** Elvi Zuriyani M.Si**
*Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The pupose from this research is to determine the extent of the influence of the neigborhood and the discipline of learning to learn geography for students clas XI SMAN 1 Tanjung Mutiara. The kind of this research is descriptive corelation. The population from this research is students class XI SMAN 1 Tanjung Mutiara all totaled 185 students to determine the sample size used sampling technicques performed by simple rando sampling using slovin formula. The total sample of 127 students. Data collection technique used is descriptive analytical and to the test the hypotesis used multiple regression F test and T test. Results of this indicate theit: (1) sigificant relationship between living environment on learning outcomes of geography students class XI SMAN 1 Tanjung Mutiara about 13,5 % (percent).(2) A significant difference between of the discipline of learning outcomes of geography students class XI SMAN 1 Tanjung Mutiara by 9,8 % (percent). (3) A significant diference between living environment and discipline together to learn geography result by 22% (percent)
Key word: living environment, discipline, to learn geography Pendahuluan Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan. Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan. Adapun faktor pertama yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah lingkungan tempat tinggal. Lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari luar pribadi siswa itu sendiri. Menurut Hamalik (2003: 6) yang termasuk kedalam lingkungan belajar adalah
”Semua hal yang berpengaruh dan bermakna bagi individu”. Lingkungan tinggal misalnya, yang meliputi antara lain unsur-unsur fasilitas belajar, peralatan dan perlengkapan serta individu siswa lainnya. Berdasarkan kenyataan yang ada di SMAN 1 Tanjung Mutiara dijumpai adannya keterbatasan dalam beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan lingkungan tempat tinggal siswa. Adapun diantara keterbatasan yang ada antara lain adalah, peralatan dan perlengkapan belajar siswa yang belum lengkap, seperti misalnya buku paket yang tidak dimiliki siswa, peralatan belajar yang belum lengkap, dan berbagai situasi fisik dan sosial yang berada di sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar yang di mungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kedisiplinan merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Dengan tingkat kedisiplinan belajar siswa yang tinggi diharapkan siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan belajar siswa, maka akan semakin baik hasil belajar yang diraihnya. Akan tetapi dalam kenyataannya tingkat kedisiplinan siswa di SMAN 1 Tanjung Mutiara dapat dikatakan masih kurang. Hal ini dapat diketahui dengan melihat kenyataan yang ada bahwa siswa banyak yang mengabaikan tanggungjawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan oleh sikap dan tindakannya yang melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Salah salah bentuk ketidak disiplinan tersebut seperti terlambat masuk ke kelas, membuat kegaduhan di dalam kelas, tidak mengerjakan tugas, tidak memperhatikan guru pada saat pelajaran, tidak disiplin dalam berpakaian dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan belajar siswa masih kurang. Metode Penelitian
Penelitian ini tergolong pada penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini akan diadakan di SMAN 1 Tanjung Mutiara tahun ajaran 2012/2013. Waktu yang dipakai untuk penelitian adalah pada semester 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota populasi, dengan menggunakan rumus Slovin yang jumlah sampel sebanyak 127 siswa. Teknik analisa datan yang digunakan yaitu uji regresi berganda. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Hasil Penelitian 1. Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal terhadap Hasil Belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara Hasil analisis regresi sederhana dari data penelitian diperoleh koefisien regresi 0,237 dan konstanta 50,848. Dengan demikian bentuk pengaruh antara kedua variabel dapat disajikan dalam persamaan regresi Yˆ = 50,848 + 0,237X1. Hasil pengujian melalui uji t diperoleh thitung sebesar 4,538, sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan =0,05 sebesar 1.65704, kekuatan hubungan antara lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 0,376. Besarnya pengaruh lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 13,5%. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara.
2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara Hasil analisis regresi sederhana dari data penelitian diperoleh koefisien regresi 0,228 dan konstanta 52,076. Dengan demikian bentuk pengaruh antara kedua variabel dapat disajikan dalam persamaan regresi Yˆ = 52,076 + 0,228X1. Hasil pengujian melalui uji t diperoleh thitung sebesar 3,828, sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan =0,05 sebesar 1,65704, kekuatan hubungan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 0,324. Besarnya pengaruh disiplin belajar secara parsial atau sendiri terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 9,8%. Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara disiplin belajar terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara. 3. Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal dan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara Bentuk persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut Yˆ = 27,708+ 0,225X1+ 0,213X2 . Dari paparan di atas terlihat bahwa koefisien yang paling besar adalah lingkungan tempat tinggal yaitu 0,225, artinya lingkungan tempat tinggal merupakan variabel dominan terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara dibandingkan dengan variabel disiplin belajar. Persamaan regresi berganda di atas diperoleh harga deteminasi ganda atau Adjusted R Squared sebesar 0,220. Pengaruh yang diberikan variabel lingkungan tempat tinggal dan disiplin belajar terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di
SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 22%. Hal ini berarti bahwa hasil belajar dalam mata pelajaran geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara ditentukan oleh variabel lingkungan tempat tinggal dan disiplin belajar secara bersama-sama. Pengujian secara parsial menunjukkan variabel lingkungan tempat tinggal (X1) berpengaruh terhadap hasil belajar, karena t hitung > t tabel (4,545 > 1.65704). Selanjutnya hasil pengujian secara parsial variabel dan disiplin belajar (X2) berpengaruh terhadap hasil belajar, karena t hitung > t tabel (3,841 > 1.65704). Pengujian secara bersama-sama diperoleh harga F hitung sebesar 18,807. Harga ini lebi besar dibandingakan harga F tabel dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 124, pada taraf kepercayaan = 0,05 sebesar 3,07 dengan membandingkan F hitung dengan F tabel tersebut diketahui bahwa koefisien regresi signifikan karena F hitung lebih besar dari F tabel. B. Pembahasan Berdasarkan hipotesis pertama, diperoleh hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara. Hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan tempat tinggal siswa akan berdampak semakin baik pula hasil belajar geografi siswa, begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan tempat tinggal siswa kurang baik maka hasil belajar geografi siswa juga akan rendah. Berdasarkan hasil deskripsi menunjukkan bahwa 37,80 % dari responden memiliki skor pada kelompok rata-rata, 40,94% responden memiliki skor dibawah rata-rata dan 21,26% responden memiliki skor di atas rata-rata. Hal ini berarti lingkungan tempat tinggal siswa cukup menunjang siswa untuk melakukan
kegiatan belajar di rumah. Dengan kondisi lingkungan tempat tinggal yang nyaman siswa dapat melakukan aktivitas belajarnya dengan baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ahmad (2004:28) ”lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai sumber pembelajaran atau sumber belajar”. Sedangkan, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Merson U. Sangalang “terdiri dari: kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah dan sarana pendukung belajar”. (Kartini Kartono 1990:1-6). Untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya, anak juga perlu dukungan keluarga, suasana rumah yang nyaman yang dapat mendukungnya berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu, keadaan rumah juga perlu ditata dengan rapi dan bersih sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yang memungkinkan anak lebih suka tinggal di rumah untuk belajar. Ketersediaan perlengkapan belajar yang memadai juga akan mendukung proses belajar dirumah. Begitu juga kondisi sosial masyarakat, relasi orang tua dengan siswa, siswa dengan saudaranya sarana dan prasarana dirumah juga harus mendukung kegiatan belajar siswa. Dengan demikian harapan dan tujuan anak untuk meraih hasil belajar yang maksimal di sekolah akan terwujud. Namun, motivasi yang baik dari orang tua tersebut belum didukung oleh ketersediaan ruang belajar yang nyaman dan tenang di rumah, sehingga kualitas belajar siswa di rumah belum maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2006:63) bahwa “Seorang anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar seperti: ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan sebagainya”. Oleh karena itu diharapkan peranan keluarga untuk menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai untuk kegiatan belajar siswa di rumah khususnya untuk kesediaan ruang belajar yang nyaman dan tenang, agar nantinya siswa dapat nyaman belajar dirumah, sehingga prestasi belajar mereka dapat meningkat untuk kedepannya. Berdasarkan hipotesis kedua, diperoleh hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara disiplin belajar terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara. Hal ini berarti bahwa semakin baik disiplin belajar siswa akan berdampak semakin baik pula hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara, begitu juga sebaliknya, apabila disiplin belajar siswa rendah maka hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara juga akan rendah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Bimo (2004: 151) bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari: kesehatan fisik, kelelahan, motivasi, minat, konsentrasi, natural curiousity, selfconfidence, self-dicipline, intelegensi, ingatan, tempat, peralatan belajar, suasana, waktu belajar dan pergaulan”. Selfdicipline atau disiplin diri dalam hal ini adalah sikap disiplin siswa dalam belajar dapat berpengaruh pada proses belajar mengajar, akan dan ikut mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Disiplin belajar disini merupakan perwujudan dari sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang tumbuh dari dalam kesadaran dirinya untuk belajar mematuhi dan melaksanakan segala macam peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di rumah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Tulus (2004:93) bahwa “pencapaian hasil belajar yang baik, selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik juga didukung oleh disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar dan perilaku yang baik”. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pengaruh disiplin belajar akan berdampak semakin baik pula prestasi belajar geografi siswa,
begitu juga sebaliknya, apabila disiplin belajar siswa rendah, maka hasil belajar geografi siswa juga akan rendah. Berdasarkan hasil deskripsi menunjukkan bahwa 36,22% dari responden memiliki skor pada kelompok rata-rata, 32,28% responden memiliki skor dibawah rata-rata dan 31,50% responden memiliki skor di atas rata-rata. Hal ini berarti disiplin belajar siswa cukup menunjang siswa untuk melakukan kegiatan belajar di rumah. Seperti yang diungkapkan Deporter (2000:149) bahwa “ sering mengulang akan membuat pelajar percaya diri dengan konsep baru”. Selain itu Tulus (2004:94) juga mengungkapkan bahwa” hasil belajar akan lebih baik karena ada kesadaran diri untuk belajar sendiri, misalnya menambah lagi waktu belajar di rumah selain waktu belajar yang telah ditetapkan disekolah”. Hal ini berarti dengan adanya pengulangan belajar di rumah maka materi pelajaran akan lebih dipahami dan siswa akan percaya diri terhadap pemahamannya tersebut sehingga nantinya diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.
2. Disiplin sebagian besar di atas rata rata (36,22%). Hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh signifkan dan positif antara disiplin dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara dimana nilai thitung > ttabel (3,828> 1,65704) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Kekuatan pengaruh antara disiplin dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara sebesar 9,8%. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan tempat tinggal dan disiplin terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara dimana nilai Fhitung > Ftabel (18,807 > 3,07) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 , kekuatan pengaruh antara kedua variable tersebut terhadap hasil belajar sebesar 22%. Artinya lingkungan tempat tinggal siswa dan disiplin belajar berpengaruh sebesar 22% terhadap hasil belajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain lingkungan tempat tinggal dan disiplin belajar.
Simpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumukan sebagai berikut:
1. Lingkungan tempat tinggal siswa sebagian besar di atas rata-rata 37,80%. Hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh signifikan dan positif antara lingkungan tempat tinggal dengan hasil belajar geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara dimana nilai thitung > ttabel (4,538 > 1,65704) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Kekuatan pengaruh antara lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar georafi sebesar 13,5%.
DAFTAR PUSTAKA Aan,
Komariah. (2009). Manajemen Pendidikan. Badung: Tim Dosen Aminsitrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Ahmad Rohani. (2009). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta Amir Johari. (2006). Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, Dan Variasi Mengajar Guru Terhadap Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X di SMA 1 PGRI Kebumen. Semarang. FE UNS. (tidak dipuplikasikan). Agus Irianto. (2004). Statistik Pendidikan (1). Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi Pengembangan LPTK.
Proyek
Bimo Walgito. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi Bobbi DePorter . (2000). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Fuad Nashori. (2005). Profil Orang Tua Anak-Anak Berprestasi. Yogyakarta. Insania Citra Press Hamalik, Omar. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.Nana, Sudjana. 2002. Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Hamalik, Omar. 2002. Proses belajar mengajar. Bandung.Tarsitor Idris. (2010). Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program SPSS. Padang: Universitas Negeri Padang. Muhammad Uzer Usman. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2002. Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja: Rosda Karya Nana
Sudjana.1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung PT. Remaja Rosdakarya.
Nasrun
Harahap dkk. 2002. Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang
Slameto. (2010). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. (2006). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto . (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto.(2002). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Sagala. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Tulus Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Umar,
Husain. (2001). Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Pt. raja Grafindo Persada