PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN JOB INSECURITY TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING (STUDI KASUS MALL LIPPO CIKARANG) Selby Kristanti Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak
Mal Lippo Cikarang sebuah pusat perbelanjaan yang memakai karyawan outsourcing untuk level di bawah manager. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh lingkungan kerja dan job insecurity terhadap motivasi kerja dan dampaknya pada kinerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson dan path analysis. Data diperoleh dari penilaian karyawan melalui kuesioner dan wawancara. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui bahwa Job Insecurity memiliki hubungan yang lemah dan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja sebesar 1.3% dan kinerja karyawan sebesar 0.85%. Sedangkan lingkungan kerja memiliki hubungan yang cukup kuat dan signifikan terhadap motivasi kerja sebesar 16.16% dan kinerja karyawan sebesar 18.83% . Motivasi kerja memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja karyawan. Dengan ini diharapkan perusahaan dapat berfokus pada peningkatan motivasi kerja dan perbaikan lingkungan kerja di Mall
Lippo Cikarang serta member perhatian pada job insecurity. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada Mall Lippo Cikarang sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan Outsourcing dengan baik.
Kata Kunci : Outsourcing, Lingkungan Kerja, Job Insecurity, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan.
1. Pendahuluan Maraknya sistem kontrak dan outsourcing yang tentunya berdampak secara signifikan di dalam hubungan ketenagakerjaan antara karyawan dan perusahaan manajemen. Dengan adanya hal tersebut, maka intensitas munculnya job insecurity menjadi semakin tinggi dirasakan oleh karyawan. Job insecurity dapat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan outsourcing karena merasa tidak aman, dimana mereka hanya berstatus kontrak. Dan para karyawan pun juga memerlukan lingkungan kerja yang sesuai untuk mereka agar merasa nyaman saat bekerja. Di dalam melakukan pekerjaannya, setiap karyawan sebagai seorang manusia tentunya sangat mendambakan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja. Keamanan di dalam konteks ini bukan berarti hanya aman dari kecelakaan kerja, tetapi jauh dari itu, rasa aman dari ancaman kehilangan pekerjaan. Lingkungan kerja juga merupakan salah satu aspek yang tidak kalah penting, karena kebersihan, keharmonisan antar karyawan, dan keamanan akan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Mal Lippo Cikarang yang beralamatkan di Jl. M.H.Thamrin merupakan perusahaan yang menggunakan karyawan outsourcing untuk level di bawah manajer. Bapak Dena, selaku kepala HRD menyatakan bahwa kinerja para karyawan outsourcing sedikit menurun akhir-akhir dimana banyak keluhan dari para pengunjung Mall atas
kinerjanya dan motivasi kerja mereka kadang terlihat kurang, dan berdasarkan hasil wawancara, KPI(Key Performance Indicators) dari para karyawan outsourcing tersebut kurang memuaskan. Akan tetapi dengan pekerja Outsourcing ada hal positif yang dapat diambil seperti halnya biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Faktor dari lingkungan kerja yang mereka alami mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi mereka karena Mall ini terbilang gedung yang agak lama dan jarang mengadakan renovasi .Hal ini secara langsung dapat mempengaruhi motivasi serta kinerja para karyawan Mall sehari-hari. Penulis menduga faktor lingkungan kerja dan job insecurity mempengaruhi motivasi kerja di Mal Lippo Cikarang yang cenderung menurun belakangan ini, dan kinerja mereka terkena dampaknya juga. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Job Insecurity Terhadap Motivasi Kerja dan
Dampaknya Pada Kinerja Karyawan
Outsourcing (Studi Kasus Mal Lippo Cikarang)”.
2. Kajian Pustaka 2.1.
Outsourcing Dalam pengertian umum, istilah outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai kontrak (Nur Cahyo, 2006: 56). Menurut Bin Jiang, et al. (2006), Outsourcing dapat meningkatkan biaya efisiensi
perusahaan. Belum pernah outsourcing bermain seperti peranan
penting dalam bisnis, namun dampak keseluruhan outsourcing terhadap kinerja sebagian besar masih merupakan kontroversi bagi perusahaan(segi positif), dan bagi karyawan outsourcing(segi negatif). .
2.2.
Lingkungan Kerja Menurut Sofyandi (2008 : 82) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja. Sedarmayanti (2001 : 21) menyatakan bahwa secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. 1)Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. (1) Penerangan cahaya di tempat kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi para karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Pada dasarnya cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cahaya matahari dan cahaya buatan berupa lampu. Oleh sebeb itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Dengan penerangan yang baik para karyawan akan dapat bekerja dengan cermat dan teliti sehingga hasil kerjanya mempunyai kualitas yang memuaskan. (2) Temperature di tempat kerja Dalam keadaan normal , tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperature
berbeda.
Tubuh
manusia
selalu
berusaha
untuk
mempertahankan keadaan normal. Bekerja pada suhu panas atau dingin
dapat menimbulkan penurunan kinerja. Secara umum kondisi yang panas dan lembab cenderung meningkatkan penggunaan tenaga fisik yang lebih berat sehingga pekerja akan merasa letih dan kinerja menurun. (3) Kelembaban di tempat kerja Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan
dalam
persentase.
Kelembaban
ini
berhubungan
atau
dipengaruhi oleh temperature udara dan secara bersama-sama antara temperature, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperature udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran, karena system penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu di sekitarnya. (4) Sirkulasi udara di tempat kerja Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup yaitu proses metabolisme. Udara sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukkan dan kesegaran pada jasmani.
(5) Kebisingan di tempat kerja Bising dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau suara yang menjengkelkan. Suara bising adalah suara yang dihindari oleh siapapun, lebih-lebih dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena konsentrasi perusahaan akan dapat terganggu. (6) Getaran mekanis di tempat kerja Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran-getaran dapat menyebabkan pengaruh yang buruk bagi kinerja, terutama untuk aktivitas yang melibatkan penggunaan mata dan gerakan tangan secara terus menerus serta mengganggu konsentrasi kerja. (7) Bau-bauan di tempat kerja Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menggangu konsentrasi kerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian ‘air condition’ atau ventilasi yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat menghilangkan bau-bauan di sekitar tempat kerja. (8) Tata warna ditempat kerja Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. (9) Dekorasi di tempat kerja
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya utuk bekerja. (10) Musik di tempat kerja Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan ditempat kerja. (11) Keamanan di tempat kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman perlu diperhatikan pemanfaatan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM) dan fasilitas keamanan lainnya. 2) Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun dengan bawahan serta hubungan dengan rekan kerja. Jika karyawan mendapat pengaruh yang baik dari lingkungan kerja maka dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja tersebut mendukung karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang akan berujung pada peningkatan kinerja. Jika sebaliknya, berarti lingkungan tidak mendukung karyawan dalam bekerja dan berdampak pada penurunan motivasi serta kinerja (Riady, 2007).
2.3.
Job Insecurity Fenomena ketidakamanan pekerjaan bukan merupakan istilah baru dalam lingkungan bisnis organisasi. Ketidakamanan pekerjaan adalah kondisi dimana karyawan merasa terancam oleh ketidakpastian keberlanjutan dalam bekerja di organisasi mereka. Pasewark dan Strawser (2001) menerangkan mengenai empat variabel pendahulu (anteseden), yang oleh Suwandi dan Indriantoro (2003) disebut prediktor, dari job insecurity berdasarkan hasil studi sebelumnya, yaitu: konflik peran (role conflict), ketidakjelasan peran (role ambiguity), perubahan organisasi (organizational change), dan pusat pengendalian (locus of control). Sedangkan konsekuensi dari job insecurity tersebut adalah komitmen organisasional, kepuasan kerja, dan kepercayaan organisasi.
2.4.
Motivasi Kerja Menurut Hasibuan (2009 : .94) mengatakan bahwa semangat kerja atau motivasi kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Menurut George dan Jones (2005 : 179-183), seorang psikolog, Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 kebutuhan universal yang mereka cari untuk dipuaskan yaitu:
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Maslow%27s_Hierarchy_of_Needs.svg Gambar 1 Hirarki kebutuhan Maslow
2.5.
Kinerja Karyawan Malayu S.P. Hasibuan (2009 : 34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut Robert dan John dalam bukunya yang berjudul “Human Resources Managemenet” (2006 : 373), kinerja karyawan yang umum meliputi: 1) Kuantitas dan Hasil Pencapaian job description yang diberikan dapat diukur secara absolute, dalam persentase atau indeks. 2) Kualitas dan hasil Kualitas bersifat relative, sehingga tidak mudah diukur dan sangat tergantung pada selera individu. Kualitas dapat dirasakan , dilihat atau diraba. 3) Waktu dan kecepatan dari hasil Setiap pelaksanaan tugas selalu membutuhkan waktu sebagai masukkan. Waktu merupakan sumber daya yang mahal , karena dia terbatas, tidak dapat disimpan atau ditunda.
4) Kehadiran atau absensi Tingkat kehadiran dan ketepatan waktu dalam bekerja dapat menjadi salah satu faktor untuk melihat motivasi karyawan dalam bekerja. 5) Kemampuan bekerja sama Setiap karyawan harus mampu untuk bekerja sama dengan rekan kerjanya dan memiliki inisiatif dalam membantu rekan kerjanya agar tercipta suasana kerja yang nyaman. 6) Rasa dapat dipercaya Karyawan yang bekerja dengan baik, akan dipercaya oleh rekan kerjanya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan selanjutnya.
.
3. Simpulan Lingkungan Kerja memiliki hubungan yang cukup kuat bernilai positif dan ada pengaruh yang signifikan dengan motivasi kerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang yang berarti semakin baik Lingkungan Kerja maka akan meningkatkan motivasi kerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang. Job insecurity memiliki hubungan yang lemah bernilai negatif namun ada pengaruh yang signifikan dengan motivasi kerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang yang berarti semakin meningkatnya rasa tidak aman dalam bekerja (Job insecurity) akan menurunkan motivasi kerja para karyawan. Walaupun memiliki hubungan yang lemah tetapi Job insecurity memiliki pengaruh yang signifikan, sehingga perusahaan tetap memperhatikan variabel ini dengan cara perhatian pada indikator job insecurity.
Dan secara bersama-sama, variabel lingkungan kerja dan job insecurity memiliki pengaruh sebesar 16.16% terhadap motivasi kerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang. Lingkungan Kerja , Job Insecurity dan Motivasi Kerja memiliki pengaruh sebesar 49.5%. Variabel motivasi memberi dampak peningkatan pengaruh pada kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi perlu diperhatikan dengan baik, apa saja yang menjadi motivasi para karyawan outsourcing, dan dari penelitian ini teori kebutuhan maslow dapat dijadikan dasar variabel motivasi kerja. Variabel motivasi kerja dengan Kinerja Karyawan secara individu memiliki pengaruh yang kuat sebesar 46.3%. Ini berarti bahwa dengan meningkatkan motivasi dan memperhatikan indikator yang terdapat dalam motivasi kerja maka akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan Outsourcing di Mall Lippo Cikarang. Maka dari itu, perusahaan sebaiknya memperbaiki Lingkungan Kerja yang sudah ada yang nantinya dapat memberi dampak positif bagi motivasi kerja dalam perusahaan dan memperhatikan serta menurunkan job insecurity. Lingkungan Kerja cukup kuat mempengaruhi kinerja karyawan outsourcing Mall Lippo Cikarang. Berdasarkan hasil kuesioner mengenai lingkungan kerja, dapat diketahui apa yang menjadi kendala pada variabel lingkungan kerja bagi para karyawan. Job Insecurity mempengaruhi Kinerja karyawan sebesar 0.85%. Walaupun hasil pengaruh sangat lemah, tetap memiliki peran dalam peningkatan kinerja karyawan. Lingkungan Kerja mempengaruhi Kinerja karyawan dan variabel motivasi dapat memberi dampak positif pada kinerja karyawan. Job Insecurity dan motivasi Kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 46.4%.
Daftar Pustaka [1] Bin Jiang, Gregory V. Frazier, & Edmund L. Prater .(2006) .Outsourcing effects on firms' operational performance: An empirical study. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 26 Iss: 12, pp.1280 – 1300. [2] George & Jones. (2005). Understanding and Managing Organizational Behaviour 4th Edition. Pearson Prentice Hall. [3] Hasibuan, Malayu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. [4] Nur Cahyo. (2006).Pengalihan Pekerjaan Penunjang perusahaan dengan Sistem Outsourcing (Alih Daya) Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus pada Asuransi Astra Buana). Depok. Tesis Magister Hukum FHUI. [5] Pasewark, W. R., & Strawser, J. R. (2001), The Determinants and Outcomes Associated with Job Insecurity in a Professional Accounting Environment. Behavioral Research in Accounting, Vol. 8; p 91-113. [6] Riady, Hanes. (2007). Interaksi Nilai-Nilai Organisasi dan Kepamimpinan dalam Membentuk Lingkungan Kerja Berkualitas pada Bank BUMN di Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.14 No.1 Edisi Maret. [7] Robert, Mathis L dan John, Jackson H. (2006) . Human Resource Managemenet . Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. [8] Sedarmayanti. (2001) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Penerbit : Mandar Maju, Bandung. [9] Sofyandi, Herman. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
WORK ENVIRONMENT EFFECT ON MOTIVATION AND JOB INSECURITY WORK AND ITS IMPACT ON THE PERFORMANCE OFEMPLOYEES OUTSOURCING (CASE STUDY LIPPO CIKARANG MALL)
Selby Kristanti Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract
Mal Lippo Cikarang a shopping center that uses outsourcing to employees below the manager level. The purpose of this study was to analyze the influence of work environment and job insecurity on work motivation and its impact on employee performance Outsourcing in Lippo Cikarang Mall. The method of analysis used in this study are Pearson correlation and path analysis. Data obtained from the assessment of employees through questionnaires and interviews. The results obtained in this study is to know that Job insecurity has a weak and significant effect on the motivation of 1.3% and 0.85% for employee performance. While the work environment have a pretty strong and significant impact on work motivation of 16:16% and 18.83% for employee performance. Motivation to work has a very strong influence on the performance of employees. With this the company is expected to focus on increasing motivation and improving the working environment at the Mall Lippo Cikarang and member attention to job insecurity. In addition, the expected results of this research can provide input to the Mall Lippo Cikarang so as to improve employee performance Outsourcing as well.
Keywords: Outsourcing, Work Environment, Job insecurity, Work Motivation, Employee Performance.
1. Introduction The rise of systems and outsourcing contracts which would significantly impact on the employment relationship between employees and management companies. Given this, the intensity of the emergence of a higher job insecurity felt by employees. Job insecurity can affect the motivation of the employee outsourcing work because they feel safe, where they only contract status. And the employees were also require a suitable work environment for them to feel comfortable while working. In doing their work, every employee as a person must be very long for the comfort and safety in the work. Security in this context does not mean only the safety of the accident, but far from it, feeling safe from the threat of job loss. Work environment is also one aspect that is important, because cleanliness, harmony among employees, and security will improve employee motivation at work. Mal Lippo Cikarang are addressed in Jl. MHThamrin is a company that uses outsourcing to employees below the manager level. Dena father, as head of Human Resources stated that the performance of the employee outsourcing declined slightly recently where a lot of complaints from visitors to the Mall for its performance and motivation they sometimes look less, and based on interviews, KPI (Key Performance Indicators) of the employee outsourcing less than satisfactory. Outsourcing will but with the workers there are positive things that can be taken as the cost for labor. Factor of work environment they are experiencing may be a factor affecting their motivation for building the Mall is somewhat a little time and rarely hold renovations. This can directly affect employee motivation and performance of the Mall daily.
I suspect the work environment factors and job insecurity affect the motivation to work in Mal Lippo Cikarang tend to decline in recent years, and their performance is also affected. Based on this background the authors make the study titled "The Effect of Work Environment and Job insecurity Against Work Motivation and Employee Performance Impact On Outsourcing (Mal Lippo Cikarang Case Study)".
2. Theory 2.1.
Outsourcing In a general sense, the term outsourcing (Natural Resources) is defined as a contract (Nur Cahyo, 2006: 56). According to Bin Jiang, et al. (2006), Outsourcing can improve the cost efficiency of the company. Outsourcing has never played such an important role in business, but the overall impact of outsourcing on performance remains largely a controversy for the company (the positive), and for employees of outsourcing (negative side). .
2.2.
Work Environment According Sofyandi (2008: 82) "The working environment is an environment in which employees perform their daily work". Conducive working environment to provide security and enable staff to be able to work optimally. The work environment includes the working relationship formed between fellow employees and the working relationship between subordinates and superiors as well as the physical environment where employees work. Sedarmayanti (2001: 21) states that in general the work
environment is divided into two namely: the physical work environment and non-physical work environment. 1) the physical working environment is all that there is a physical condition in the workplace that may affect the employees, either directly, or indirectly. (1) Illumination light in the workplace Light or the lighting is very beneficial for the employees to get the safety and smooth working. Basically the light can be divided into two, namely sunlight and artificial light of lamps. By sebeb it should be noted the existence of light (light) is bright but not dazzling. With good lighting which employees will be able to work carefully and thoroughly so that his works have a satisfactory quality. (2) Temperature in the workplace Under normal circumstances, each member of the human body have different temperatures. The human body is always trying to maintain a normal state. Works on hot or cold temperatures can cause performance degradation. Generally hot and humid conditions tend to increase the use of physical force that is more severe so that workers will feel fatigue and decreased performance. (3) Moisture in the workplace Humidity is the amount of water contained in the air, usually expressed as a percentage. This moisture-related or influenced by air temperature and simultaneously the temperature, humidity, air velocity and radiation moves heat from the air affects the state of the human body at the time of receiving or releasing heat from its body. A state with a very hot temperature and high
humidity, will cause a reduction in the heat of the body on a large scale, because of the evaporation system. Another effect is more rapid heart rate due to more active circulation to meet the oxygen demand, and the human body is always trying to achieve balance between body heat with temperatures in the vicinity. (4) Circulation of air in the workplace Oxygen is a gas needed to maintain living viability of the process of metabolism. Some say dirty air when oxygen levels in air have been reduced and had mingled with the odors of gas or hazardous to health. The main source of fresh air is the presence of plants in the workplace, coupled with the psychological effects due to the presence of plants in the workplace, they will provide coolness and freshness in the body. (5) Noise in the workplace Noise can be defined as undesirable sound, the sound is annoying or irritating sounds. Noise is the sound that avoided by anyone, especially in executing a job because the company will be uninterrupted concentration. (6) mechanical vibration in the workplace Mechanical vibration means vibration caused by mechanical devices, most of these vibrations to the body of employees and can lead to unwanted consequences. Vibrations may cause adverse effects to the performance, particularly for activities involving the use of eye and hand movements as well as the ongoing distraction of work. (7) The smells in the workplace The presence of odors in the workplace can be considered as pollution, because it can interfere with concentration at work, and smells that happens
constantly can affect olfactory sensitivity. The use of 'water condition' or proper ventilation is one way to eliminate odors in the workplace. (8) Good color in the workplace Arranging the colors in the workplace need to be studied and planned with the best. The nature and effect of color is sometimes the cause of pleasure, sadness, etc., because of the nature of the colors can stimulate feelings of human beings. (9) Decorating in the workplace Decoration has to do with the color layout is good, because it is decorated not only with the space-related work alone but also by arranging the layout, full color, equipment, and more weeks to work. (10) Music in the workplace According to experts, the music soft tone according to the mood, time and place can awaken and stimulate employees to work. Therefore, the songs need to be chosen to selectively floated in the workplace. (11) Safety at work In order to maintain the place and working conditions remain safe in a state to consider the utilization of Unit Security Officer (SECURITY) and other security facilities. 2) non-physical work environment is all the circumstances relating to the good working relationship with relationship with superiors and subordinates as well as relationships with coworkers. If employees have a good effect of work environment it can be said that the working environment to support employees in accomplishing the tasks assigned to him which will lead to improved performance. If on the
contrary, it means that the environment does not support the employees in the work and impact on the motivation and performance (Riady, 2007).
2.3.
Job Insecurity The phenomenon of job insecurity is not a new term in the organization's business environment. Job insecurity is a condition in which employees feel threatened by the uncertainty of the sustainability of the work in their organizations. Pasewark and Strawser (2001) describes the four precursor variables (antecedents), which by Kelvin and Indriantoro (2003) called the predictors of job insecurity is based on the results of previous studies, namely: conflict of roles (role conflict), unclear roles (role ambiguity), organizational change (organizational change), and central control (locus of control). While the consequences of job insecurity are organizational commitment, job satisfaction, and organizational trust.
2.4.
Work Motivation According to Hasibuan (2009: .94) said that the morale or motivation is the desire and determination to do one's job well and be disciplined to achieve a maximum work performance. According to George and Jones (2005: 179-183), a psychologist, Abraham Maslow said that human beings have five universal needs that they seek to be satisfied, namely:
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Maslow%27s_Hierarchy_of_Needs.svg Picture 1 Hierarchy of needs
2.5.
Employee Performances Malayu S.P. Hasibuan (2009: 34) suggests performance (job performance) is a person's work achieved in executing the tasks assigned to it based on skill, experience, and determination as well as time. According to Robert and John in his book entitled "Human Resources Managemenet" (2006: 373), the performance of public employees include: 1) Quantities and Results Achievement of the job description that can be measured in absolute, as a percentage or index. 2) Quality and outcomes Quality is relative, so it is not easily measured and highly dependent on individual taste. Quality can be felt, seen or touched. 3) The time and speed of the Each implementation task always takes time as input. Time is a precious resource, because he is limited, can not be stored or delayed. 4) The presence or absence
Attendance and punctuality at work may be one factor to look at the motivation of employees in the work. 5) The ability to work together Each employee must be able to work with colleagues and have the initiative in helping co-workers in order to create a comfortable working atmosphere. 6) Pain can be trusted Employees who work well, will be trusted by his colleagues to be able to complete the next job.
.
3. Conclusion Working environments have a strong enough relationship is positive and there is a significant influence employee motivation at the Mall Lippo Cikarang Outsourcing which means the better the work environment will increase employee motivation Outsourcing in Lippo Cikarang Mall. Job insecurity has a weak negative relationship, but no significant effect with employee motivation at the Mall Lippo Cikarang Outsourcing which means the increasing insecurity in the work (job insecurity) will reduce the motivation of employees. Although it has a weak but Job insecurity has a significant effect, so the company continues to pay attention to these variables with indicators of how attention to job insecurity. And together, work environment variables and the effect of job insecurity has a 16:16% of employee motivation Outsourcing in Lippo Cikarang Mall. Work Environment, Job insecurity and work motivation has an influence of 49.5%. Motivational variables have an impact on employee performance improvement effect
so that it can be concluded that the motivation to consider well, what is the motivation of the employee outsourcing, and of the research needs of Maslow's theory can be used as the basic variables of work motivation. Motivation to work with the variable performance of individual employees have a strong influence of 46.3%. This means that by increasing motivation and attention to the indicators contained in the motivation it will give a great influence on the performance of the employee outsourcing in Lippo Cikarang Mall. Therefore, companies should improve the existing work environment that will be a positive impact on employment in the company's motivation and attention as well as lower job insecurity. Work environment is strong enough outsourcing affects employee performance Lippo Cikarang Mall. Based on the results of a questionnaire on work environment, can know what the constraints on variable working environment for employees. Job insecurity affects the performance of employees by 0.85%. Although the effect is very weak, still has a role in improving employee performance. Work environment variables affect the performance and motivation of employees can have a positive effect on employee performance. Job insecurity and work motivation affects employee performance by 46.4%.
References [1] Bin Jiang, Gregory V. Frazier, & Edmund L. Prater .(2006) .Outsourcing effects on firms' operational performance: An empirical study. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 26 Iss: 12, pp.1280 – 1300. [2] George & Jones. (2005). Understanding and Managing Organizational Behaviour 4th Edition. Pearson Prentice Hall. [3] Hasibuan, Malayu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. [4] Nur Cahyo. (2006).Pengalihan Pekerjaan Penunjang perusahaan dengan Sistem Outsourcing (Alih Daya) Menurut Undang-undang No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus pada Asuransi Astra Buana). Depok. Tesis Magister Hukum FHUI. [5] Pasewark, W. R., & Strawser, J. R. (2001), The Determinants and Outcomes Associated with Job Insecurity in a Professional Accounting Environment. Behavioral Research in Accounting, Vol. 8; p 91-113. [6] Riady, Hanes. (2007). Interaksi Nilai-Nilai Organisasi dan Kepamimpinan dalam Membentuk Lingkungan Kerja Berkualitas pada Bank BUMN di Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.14 No.1 Edisi Maret. [7] Robert, Mathis L dan John, Jackson H. (2006) . Human Resource Managemenet . Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. [8] Sedarmayanti. (2001) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Penerbit : Mandar Maju, Bandung. [9] Sofyandi, Herman. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.