Pengaruh Kualitas Website (tangerangkab.go.id) Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh Sausan Saidah Salam NIM 6662102610
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2016
i
ii
iii
“Riwayat belajar itu, semacam paspor persyaratan, paspor untuk masa depan” (nae yamase - blossoms fall)
“Barang siapa keluar untuk mencari Ilmu maka dia berada di jalan Allah” (HR. Turmudzi)
Bismillah… Skripsi ini kupersembahkan Dengan segala hormat dan cinta Kasih Kepada Keluargaku,Papah, Mamah, Kakak, dan Adik-adikku Tercinta dan Terkasih Serta Mereka yang Aku Cintai, dan Mencintaiku yang Luar Biasa Hebat menjadi Sumber Motivasi dan Inspirasi.
iv
ABSTRAK
Sausan Saidah Salam. NIM. 6662102610. Skripsi. Pengaruh Kualitas Website (tangerangkab.go.id) Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pembimbing I: Dr. Rahmi Winangsih, M.Si dan Pembimbing II: Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si Kabupaten Tangerang adalah sebuah Kabupaten Provinsi Banten. Ibukotanya adalah Tigaraksa. Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai pemerintahan yang sama dengan kabupaten lainnya. Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki website yang berisi tentang sejarah, profil dari Kabupaten Tangerang serta pemerintahannya,
berbagai berita mengenai aktivitas pemerintah dan pelayanan yang berkaitan dengan publik. Teori yang digunakan kualitas website dan model pembentukan citra diharapkan publik atau pengunjung yang mencari informasi di website tersebut dapat menilai informasi diperoleh mempunyai dampak yang positif kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dimana peneliti mengumpulkan informasi dari 100 responden dengan menyebarkan kuesioner pada masyarakat di daerah Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane, berdasarkan pada tingkat kesalahan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis korelasi, antara variabel kualitas website dan variabel citra memiliki sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai sedang. Setelah dilakukan uji regresi linear sederhana dihasilkan persamaan Y = 6,167 + 0,249X, dengan hasil koefisien determinasi sebesar 24,1% yang menandakan bahwa variabel pengaruh kualitas website adalah kontribusi dari variabel citra. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 75,9% (100%-
24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan hasil yang dijabarkan dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) adalah 0,153 dan 0,31. Karena signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi normal. Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kata Kunci: Kualitas Website. Citra. Pemerintah Kabupaten Tangerang.
v
ABSTRACT
Sausan Saidah Salam. NIM. 6662102610. Thesis. The Influence of Website Quality (tangerangkab.go.id) Toward Imagery Government of Tangerang Regency. Guide I: Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and Guide II: Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si Tangerang Regency is a regency of Banten province. The capital is Tigaraksa. Government of Tangerang Regency has the same government with other regency. Government Regency Tangerang has a website which contains about history, profile of the Tangerang Regency as well as the government, also a variety of news about government activities and services associated with the public. The theory used website quality and image formation models are expected public or visitors who are looking for information on the website can assess the information obtained had a positive impact for of Government of Tangerang Regency. The purpose of thesis for to determine how much the influence website quality toward imagery Government of Tangerang Regency. The type of this thesis is explanatif with quantitative approach. The method used was a survey, in which researchers collected information from 100 respondents by distributing questionnaires to the public in the area of the Kelapa Dua Sub-District, Tangerang Regency determination of the sample size in this thesis using Yamane formula, based on a 10% error rate. The results showed that the analysis of the correlation between variables website quality and variable image has amounted to 0,491. This suggests that the relationship between the two variables is worth being. After testing produced simple linear regression equation Y = 6,167 + 0,249X, with the coefficient of determination of 24,1%, which indicates that the variables the influence of website quality is the contribution of the variable imagery. While the remainder is equal to 75,9% (100% -24,1%) can be explained by other causes. With the results described in the thesis significance (Asymp Sig) is 0,153 and 0,31. Because of the significance of > 0.05, then Ho is accepted. Thus, we can conclude that the population distribution is normal. That rates showed Ho is rejected and Ha accepted. Keyword: Website Quality. Imagery. Government Regency Tangerang.
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten” sangat peneliti harapkan. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Bapak Darwis Sagita, M.Ikom selaku Sekretaris Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
vii
5. Bapak Burhanuddin M, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih atas bimbingannya selama ini. 6. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Ibu Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen FISIP Untirta yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi peneliti dan menjadi ladang amal bagi seluruh Dosen. 9. Seluruh Staf karyawan Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Terima kasih atas kemudahan pada pemberian data kepada peneliti. 10. Kedua orangtua yang selalu aku banggakan dan aku cintai Papah Agus Salam, S.Sos dan Mamah Ay Soleha. Terimakasih atas semua do’a, kasih sayang, cinta, kesabaran, dan dorongan baik moril maupun material yang tak pernah berhenti untuk anakmu dan tak terbalas sampai kapanpun. Kakak tersayang, Mufti Noviar Awal, A.Md dan Adik–adikku, Mohammad Abdus Salam, A. Ma, Muhammad Syaiful Islam Syauqi Salam & Balqis Sumayah Oktaviani Salam. Terina kasih karena telah menjadi penyemangat dalam hidupku. You are my happiness.
viii
11. Rachmat Juniawan Fauzi, S.Kom, Terima kasih telah hadir dalam kehidupan ku. Terimakasih untuk Cinta dan kasih sayang dan segalanya. Terimakasih telah mewarnai hari hari ku. 12. Untuk keluarga baruku dikampus, Nadia Putri Riyanti, S.Ikom terimakasih hampir 5 tahun berbagi kamar, lagi senang maupun sedih bestfirend seperjuangan dikampus, Kinda Handayani, S.E, terimakasih hampir 4 tahun berbagi kamar lagi senang maupun sedih, sebagai kakak dikala ada kesusahan, Indra Handayani S.Ikom terimakasih my twins maafkan ya yang sangat merepotkan selalu hampir 5 tahun berbagi kamar. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata buat kalian berempat. Agung Gumelar, S.Ikom, Nicko Rifriyanda Utama, S.Ikom, Rangga Andriana, S.Ikom, dan Arfian Sr, S.Ikom. Saya ucapkan teramat dalam terimakasih yang selalu sabar dan terus membantu dalam berbagai hal dan sahabat sejak menjadi mahasiswa sampai berhasil menjadi sarjana, terimakasih. love you guys family dugong. 13. Untuk Eki Dhania, S.Ikom dan Yosa Siti Anisa, S.Ikom terimakasih 1 terakhir terakhir sudah memberi saya izin menginap dirumah kalian. Kalian the best di detik-detik terakhir mengerjakan skripsi saya. 14. Kalian yang terbaik. Terimakasih teman teman Angkatan 2010 Teguh, Ucup, Nida, Fandy, Damar, Akmal, Step, Otnay. Andi, Amel, Nanis, Tata, Caca, Bunda Sinta, Ai, Titi, Mumu, Putri, Melisa, Septa, Meitha, Lacuk, Alief, Icon, dan angkatan 2010 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas perkenalan,
ix
persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman I G dan Humas 2010 serta Jurnalistik 2010. Terima kasih atas segala tawa dan canda serta dukungan kalian kepadaku dalam penyusunan skripsi ini. 15. Teman-teman yang selalu menjadi penghibur setia, motivator dan membantu saat peneliti kesulitan dalam pengerjaan skripsi, Bang Qubil, Bang Adam, Isank, Bang Aji, Kori, Anjas, Cici Resti, Ka Vela, Julinda, Yana, dan Mak Yona terimakasih. 16. Untuk genk bodreks, Bang Uqon, Bang Donny, Aa upon, Jodi, Naufal, Tommy, Tata, Pape, One, Halida, Idung, Mayang, Yudha yang menjadi teman saya naik gunung terimakasih yang selalu sabar dan terus membantu dalam berbagai hal dan beberapa yang belum pernah naik bareng. 17. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 04 Mei 2016
Sausan Saidah Salam
x
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR ORINALITAS…………………………………………………… i LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………...................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….…
iv
ABSTRAK…………………………………………………………………
v
ABSTRACT…………………………………………………………….......
vi
KATA PENGANTAR……………………………………………....……….... vii DAFTAR ISI......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR CHART BAR……………………………………………………
xviii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...
xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ..................................................................................
7
1.3
Identifikasi Masalah ...............................................................................
8
1.4
Tujuan Penelitian ...................................................................................
8
1.5
Manfaat Penelitian .................................................................................
8
1.5.1 Manfaat Akademis.......................................................................
8
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Kajian Teoritis .......................................................................................
10
2.1.1 Komunikasi.................................................................................
10
2.1.2 Internet ........................................................................................
14
2.1.3 New Media (Media Baru) ............................................................
17
2.1.4 Website ........................................................................................
19
2.1.4.1
Kualitas Website........................................................
22
2.1.5 Citra .............................................................................................
23
2.1.5.1
Proses Pembentukan Citra ........................................
xi
25
2.1.6 Teori S-O-R ................................................................................
29
2.2
Kerangka Teoritis...................................................................................
31
2.3
Hipotesis Penelitian ...............................................................................
32
2.4
Operasional Variabel..............................................................................
33
2.5
Peneltian Terdahulu ...............................................................................
34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Pendekatan dan Metode Penelitian .........................................................
36
3.2
Paradigma Penelitian ..............................................................................
37
3.3
Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
38
3.3.1 Teknik Penelitian .........................................................................
39
3.3.2 Sumber Data ................................................................................
40
Instrumen Penelitian ...............................................................................
41
3.4
3.4.1 Uji Vadilitas Data ......................................................................... 41
3.5
3.6
3.7
3.8
3.4.2 Uji Realibilitas Data ...................................................................
42
Pengujian Instrumen Penelitian ..............................................................
43
3.5.1 Hasil Uji Validitas Data..............................................................
43
3.5.2 Hasil Uji Realibilitas Data ..........................................................
46
Populasi dan Sampel ...............................................................................
47
3.6.1 Populasi ......................................................................................
47
3.6.2 Sampel ........................................................................................
48
Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................
49
3.7.1 Teknik Pengolahan Data.............................................................
49
3.7.2 Teknik Analisis Data ..................................................................
51
3.7.2.1 Analisis Deskriptif Data ..............................................
52
3.7.2.2 Uji Normalitas Data.....................................................
54
3.7.2.3 Uji Koefisien Korelasi .................................................
54
3.7.2.4 Analisis Regresi Sederhana .........................................
56
3.7.2.5 Uji Hipotesis ................................................................
57
3.7.2.5.1 Uji T...........................................................
57
3.7.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi .........................
58
Lokasi dan Jadwal Penelitian .................................................................
58
xii
3.8.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 58 3.8.2 Jadwal Penelitian ........................................................................ 59 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1
Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 60 4.1.1 Sejarah Website Pemerintah Kabupaten Tangerang .................... 60 4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Pemerintah Kabupaten Tangerang ... 64 4.1.2.1
Visi ............................................................................... 64
4.1.2.2
Misi .............................................................................. 64
4.1.2.3
Nilai-nilai ..................................................................... 65
4.1.3 Logo Pemerintahan Kabupaten Tangerang .................................. 66 4.1.4 4.2
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang ................................ 66
Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 68 4.2.1 Data Diri Responden ................................................................... 68 4.2.1.1 Jenis Kelamin ................................................................ 69 4.2.1.2 Usia ............................................................................... 70 4.2.1.3 Pekerjaan ....................................................................... 71 4.2.1.4 Frekuensi mengunjungi website .................................... 73
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 75 4.3.1 Deskripsi Variabel Pengaruh Kualitas Website (Variabel X) ...... 75 4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Usability Quality Web 1 ............................................... 75 4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Usability Quality Web 2 ............................................... 76 4.3.1.3
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Usability Quality Web 3 ............................................... 77
4.3.1.4
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Usability Quality Web 4 ............................................... 79
4.3.1.5
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Usability Quality Web 5 ............................................... 80
4.3.1.6
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 1 .......................................... 81
xiii
4.3.1.7
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 2 .......................................... 82
4.3.1.8
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 3 .......................................... 83
4.3.1.9
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 4 .......................................... 84
4.3.1.10 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 5 .......................................... 85 4.3.1.11 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 6 .......................................... 87 4.3.1.12 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Web Information Quality 7 .......................................... 88 4.3.1.13 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Site Design Quality 1 ................................................... 89 4.3.1.14 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Site Design Quality 2 ................................................... 90 4.3.1.15 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Site Design Quality 3 ................................................... 91 4.3.1.16 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Site Design Quality 4 ................................................... 92 4.3.2
Deskripsi Variabel Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang (Variabel Y) .......................................................................... 93 4.3.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Persepsi 1 ..................................................................... 94 4.3.2.2
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Persepsi 2 ..................................................................... 95
4.3.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Persepsi 3 ..................................................................... 96 4.3.2.4
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Sikap 1 ......................................................................... 97
xiv
4.3.2.5
Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Sikap 2 ......................................................................... 99
4.3.2.6 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan Sikap 3 ......................................................................... 100 4.4 Pengujian Data Statistik ........................................................................... 101 4.4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................... 101 4.4.2 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 102 4.4.3 Hasil Uji Korelasi Koefisien ......................................................... 103 4.4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana (Simple Regression) ................ 105 4.4.5 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 106 4.4.6 Hasil Koefisien Determinasi.......................................................... 108 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 109 4.5.1 Pengaruh Kualitas Website ............................................................ 109 4.5.2 Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang ....................................... 115 4.5.3 Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang ...................................................................................... 119 BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan ............................................................................................ 125
5.2
Saran ...................................................................................................... 126 5.2.1 Saran Teoritis................................................................................ 126 5.2.2 Saran Praktis ................................................................................. 126
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128 LAMPIRAN………………………………………………………………… 132 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................. Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu .......................................................................... Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tingkat Alpha……………….... Tabel 3.2 Case Processing Summary Kualitas Website................................. Tabel 3.3 Item-Total Statistics Kualitas Website (X)..................................... Tabel 3.4 Case Processing Summary Citra.................................................... Tabel 3.5 Item-Total Statistics Citra (Y)........................................................ Tabel 3.6 Reliability Statistics X (Kualitas Website) ..................................... Tabel 3.7 Reliability Statistics Y (Citra) ........................................................ Tabel 3.8 Jumlah Populasi…………………………………………………. Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentanse ........................................ Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi ............................................................ Tabel 3.11 Jadwal Penelitian ........................................................................... Tabel 4.1 Jenis Kelamin ................................................................................. Tabel 4.2 Usia.. .............................................................................................. Tabel 4.3 Pekerjaan ........................................................................................ Tabel 4.4 Frekuensi Mengunjungi Website.................................................... Tabel 4.5 Pernyataan 1 ................................................................................... Tabel 4.6 Pernyataan 2 ................................................................................... Tabel 4.7 Pernyataan 3 ................................................................................... Tabel 4.8 Pernyataan 4 ................................................................................... Tabel 4.9 Pernyataan 5 ................................................................................... Tabel 4.10 Pernyataan 6 ................................................................................... Tabel 4.11 Pernyataan 7 ................................................................................... Tabel 4.12 Pernyataan 8 ................................................................................... Tabel 4.13 Pernyataan 9 ................................................................................... Tabel 4.14 Pernyataan 10 ................................................................................. Tabel 4.15 Pernyataan 11 ................................................................................. Tabel 4.16 Pernyataan 12 ................................................................................. Tabel 4.17 Pernyataan 13 ................................................................................. Tabel 4.18 Pernyataan 14 ................................................................................. Tabel 4.19 Pernyataan 15 ................................................................................. Tabel 4.20 Pernyataan 16 ................................................................................. Tabel 4.21 Pernyataan 17 ................................................................................. Tabel 4.22 Pernyataan 18 ................................................................................. Tabel 4.23 Pernyataan 19 ................................................................................. Tabel 4.24 Pernyataan 20 .................................................................................
xvi
33 34 43 44 44 45 45 46 46 47 53 55 59 69 70 71 73 76 77 78 79 80 81 82 84 85 86 87 88 89 90 91 93 94 95 97 98
Tabel 4.25 Pernyataan 21 ................................................................................. Tabel 4.26 Pernyataan 22 ................................................................................. Tabel 4.27 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................ Tabel 4.32 Correlations ................................................................................... Tabel 4.33 Coefficients .................................................................................... Tabel 4.34 Koefisien Determinasi…………………………………………….
xvii
99 100 103 104 105 108
DAFTAR GAMBAR Halaman
2.1 2.2 2.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Gambar Model Pembentukan Citra........................................................... Gambar Teori S - O - R ............................................................................ Gambar Kerangka Teoritis……………………………………………… Gambar Logo Pemerintah Kabupaten Tangerang .................................... Gambar Website Pada Tampilan Home………………………………… Gambar Website Pada Tampilan Produk Hukum .................................... Gambar Website Pada Tampilan Info Publik ........................................... Gambar Website Pada Tampilan Ijin Lingkungan ...................................
xviii
26 29 31 61 66 67 67 68
DAFTAR CHART BAR Halaman 4.1 4.2 4.3 4.4
Jenis Kelamin………………………………………………………… Usia…………………………………………………………………… Pekerjaan .............................................................................................. Mengunjungi Website...........................................................................
xix
69 70 72 75
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Izin Penelitian....................................................................... 132 Lampiran 2 Dokumentasi ............................................................................... 134 Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 137 Lampiran 4 Data dan Jawaban Responden……………………………………. 141 Lampiran 5 Kartu Bimbingan ........................................................................... 150
xx
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting,
karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi yang kurang atau tidak lengkap akan menciptakan citra yang tidak sempurna di mata publik. Citra bagi sebuah perusahaan atau lembaga dapat diukur dalam berbagai macam tampilan yang dapat dilihat di media massa, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Seiring dengan tuntutan zaman yang kian modern, perkembangan teknologi pada zaman sekarang sudah membawa perubahan besar pada setiap masyarakat yang menggunakannya. Teknologi sudah menjadi suatu kontrol sosial baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Bukan hanya perubahan, teknologi juga berkembang menjadi suatu kebutuhan pokok penting dalam kehidupan masyarakat. Teknologi juga merupakan suatu media massa yang berguna bagi kepentingan masyarakat dan pemerintah. Media massa memberikan suatu pemberitaan berisi informasi penting yang dipercaya dapat meyakinkan masyarakat yang mengkonsumsinya bahwa pemberitaan tersebut adalah benar adanya, memiliki nilai profesionalisme tinggi, dan diharapkan memiliki keaktualisasian. Berkembangnya teknologi juga telah memberikan berbagai kemudahan kepada masyarakat untuk melaksanakan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya,
1
2
baik dari segi hobi, maupun profesi. Di setiap perusahaan yang sudah berdiri, teknologi bukan hanya sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan mereka, namun teknologi juga dijadikan sebagai salah satu alat utama dalam kegiatan promosi perusahaan. Lainnya internet, selain merubah cara berkomunikasi, turut mempengaruhi cara berpikir maupun bertingkah laku manusia. Menurut data yang dirilis oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna internet pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 71,2 juta di tahun sebelumnya. Jumlah pengguna internet di Indonesia sepanjang tahun 2014 naik sebesar enam persen dibandingkan tahun sebelumnya. 1 Artinya, orang-orang di Indonesia mulai menyadari pentingnya internet dan menjadikan internet sebagai media yang dikonsumsi setiap hari. Hal ini menjadikan internet sebagai media yang dianggap lebih baik disbanding media lainnya. Dalam penggunaan internet, dapat dilihat perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam hal mengakses informasi. Semakin baik kualitas yang ditampilkan oleh internet maka ketertarikan publik untuk mengaksesnya juga semakin tinggi. Keberadaan internet ini melahirkan banyak komunitas-komunitas yang pada awalnya dianggap susah untuk dipersatukan. Internet yang mampu diakses di seluruh dunia menjadikan segala terlihat mudah dan nyata di hadapan masyarakat yang mengonsumsi internet sebagai media informasi sehari-hari mereka.
1
Reza W. http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/14053597/Pengguna.Internet.Indonesia. Tembus.88.Juta, di akses 11/2/2016, jam 10.28 WIB.
3
Informasi tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan yang menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan, oleh karena itu informasi harus dikelola dengan baik. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi penggunanya. Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat mengubah sikap dan perilakunya. Bukan hanya diminati, namun kehadiran new media tidak lagi dapat dihindarkan, terutama bagi perusahaan atau organisasi yang sudah memiliki website dan sudah menggunakan e-mail. Karena kehadiran new media juga dapat mempengaruhi persepsi dan pandangan publik terhadap perusahaan atau organisasi tersebut. Teknologi dan media online juga digunakan untuk menciptakan citra yang baik bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Menjalin hubungan yang baik dengan sesama karyawan atau anggota perusahaan, menjalin hubungan dengan klien dan publik, serta menciptakan citra positif dimata publik adalah tugas seorang Public Relations (PR) dari sebuah perusahaan atau organisasi. Sebelum adanya teknologi internet, tugas Public Relations adalah menyampaikan informasi dari suatu perusahaan atau organisasi ke media, produser, dan editor melalui press release, tips berita dan press kits. Namun semua itu kemudian mengalami perubahan karena adanya internet dan website, karena website memberikan reporter atau media kesempatan untuk
4
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi melalui website. Semua informasi yang terdapat dalam website tersebut memiliki link kemana saja tanpa harus mendatangi kantor Public Relations. Katz dalam Soemirat dan Ardianto menyatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas.2 Salah satu new media yang sudah berkembang yang juga dapat membantu menciptakan citra perusahaan yang baik adalah website. Pertumbuhan website sebagai new media semakin meningkat. Ada dua faktor yang membuat website melonjak tinggi, pertama, karena teknologi sudah sangat menyebar dan berkembang dalam jumlah besar di masyarakat, khususnya telepon dan komputer. Kedua, website juga multifungsi dan internet juga mempunyai fungsi yang meluas. Ditambah lagi, website pada awalnya gratis karena penyediaan akses internet dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan non.3 Perkembangan new media kemudian mempengaruhi media lama, khususnya media cetak, karena banyaknya masyarakat yang beralih dari media cetak ke new media dikarenakan beberapa alasan dan keunggulan new media. Hal ini terjadi karena menjadi fakta bahwa teknologi dan telekomunikasi telah menjadi bagian dari hidup dan menjadi sumber penting informasi publik. Hampir setiap perusahaan atau lembaga yang sudah berdiri di zaman sekarang memiliki website yang berisikan informasi tentang perusahaan atau lembaga itu sendiri. Website dapat diakses oleh siapa saja yang menggunakan internet di dunia.
2
Elvinaro Ardianto & Soleh Sumirat. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Cetakan Ketiga, Remaja Rosdakarya. 2004. Hal: 113 3 Ibid. Hal 270
5
Informasi yang disajikan di website dapat dibaca dan dikunjungi oleh siapapun yang mengunjungi website tersebut dengan koneksi internet. Citra positif dapat didapat dan ditangkap oleh pengunjung website dengan melihat tampilan, desain dan konten dari website itu sendiri. Dengan adanya website, masyarakat dapat mengetahui secara mudah dan cepat tentang informasi yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga tersebut. Setiap perusahaan memiliki citranya masing- masing. Dengan bantuan website sebagai salah satu alat pembentukan citra, maka perusahaan tersebut memiliki citra dari sejumlah orang yang memandangnya. Website sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi- informasi terbaru yang diberikan oleh perusahaan atau instansi, sehingga akan lebih memuaskan para pengunjung apabila website diperbaharui secara up to date. Tataan dan desain website yang rapi akan menunjukkan perusahaan atau lembaga yang teratur dan well organized di mata pengunjungnya. Begitu pula kebalikannya, apabila suatu desain website yang tidak rapi akan memberikan kesan bahwa perusahaan atau lembaga tersebut tidak profesional dan tidak bonafit. Perusahaan atau lembaga yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Pemkab Tangerang). Berdasarkan artikel pada kabar6.com dengan judul “Tampung Aspirasi Warga”, Pemerintah Kabupaten Tangerang buka sms pengaduan pada tahun 2013 yang lalu, dengan adanya sms pengaduan untung meningkatkan Pemkab Tangerang.4
4
http://www.kabar6.com/tangerang-raya/adventorial/7858-tampung-aspirasi-warga-pemkabtangerang-buka-sms-pengaduan.html, di akses 11/02/2016, jam 11.04 WIB.
6
Maka teknologi semakin canggih, kini contoh organisasi pemerintahan yang menggunakan website sebagai salah satu media komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sebagai sebuah organisasi pemerintahan, selayaknya Pemerintah Kabupaten Tangerang menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat sebagai salah satu publiknya dan juga pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki website organisasi yang terbuka untuk publik internal maupun eksternal dengan alamat tangerangkab.go.id. Website ini berisikan sejarah dan profil dari Kabupaten Tangerang serta pemerintahannya dan juga berbagai berita mengenai aktivitas pemerintah dan pelayanan yang berkaitan dengan publik. Melalui website publik juga dapat mengetahui organisasi dengan cukup detail, mulai dari profil, visi dan misi, sejarah, kontak, serta kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang melibatkan publiknya, objek penelitian penulis adalah publik atau masyarakat yang berada ada di Kabupaten Tangerang, khususnya di daerah Kecamatan Kelapa Dua. Perkembangan di daerah Kecamatan Kelapa Dua lebih maju daripada daerah lain yang berada di Kabupaten Tangerang. Penggunaan teknologi pun sudah lebih banyak di daerah tersebut. Website ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai salah satu media komunikasi dengan masyarakat dan juga publik lainnya yang akan menghasilkan hubungan yang baik seperti yang diharapkan. Keberadaan website ini juga ditujukan untuk mampu melayani publik dengan lebih cepat sebagai bentuk kinerja pemerintah yang baik. Dengan adanya komunikasi yang
7
terjalin antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan para publiknya melalui website, maka dapat juga diketahui bagaimana image atau citra Pemerintah Kabupaten Tangerang di depan para publik yang melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah Kabupaten Tangerang. Image ini tentunya akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah. Dampak dari banyak informasi yang simpang siur, membuat publik yang berada di Kabupaten Tangerang membutuhkan informasi yang berkualitas untuk mereka. Untuk itu website Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membantu publik untuk memenuhi kebutuhan informasinya tersebut. Dan melalui teori model pembentukan citra kita akan mengukur hal tersebut, dengan kualitas website sebagai variable X dan citra Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai variable Y. Berdasarkan pengamatan ini, maka penulis memilih topik “Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang” agar dapat menganalisa sejauh mana website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat membentuk citra positif di mata publik Kabupaten Tangerang.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang?”
8
1.3
Identifikasi Masalah 1. Bagaimana kualitas website Pemerintahan Kabupaten Tangerang? 2. Bagaimana citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang?
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas website Pemerintahan Kabupaten Tangerang 2. Untuk mengetahui citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap teori- teori
yang digunakan, setelah itu penelitian dapat digunakan pada mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA. Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi dan penerapan teori-teori kehumasan dalam dunia pemerintahan terkhususnya terkait dengan new media (website) serta pembentukan proses citra.
9
1.5.2
Manfaat Praktis Diharapkan pula semua hasil dari penelitian ini bisa menjadi pedoman
sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membangun dan menjaga citra organisasi melalui website.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kajian Teoritis
2.1.1
Komunikasi Komunikasi secara harfiah, berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang
berarti sama, communico atau communication yang berarti membuat sama.5 Pengertian ini merujuk pada pikiran atau makna yang dipahami secara bersama. Para ahli menyatakan pendapat mereka mengenai arti dari komunikasi. Donald Byker dan Loren J. Anderson mendefinisikan komunikasi sebagai proses berbagi informasi antara dua orang atau lebih. Sedangkan Gibson et al. mendefinisikan komunikasi
sebagai
pengiriman
dan
pemahaman
komunikasi
dengan
menggunakan simbol verbal atau nonverbal.6 Dari pengertian tentang komunikasi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran pesan atau makna yang dilakukan oleh seseorang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh pemaknaan akan pesan tersebut. Komunikasi memiliki dua fungsi umum seperti yang dikatakan oleh Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson. Fungsi umum tersebut adalah pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri berupa keselamatan fisik, menampilkan diri di hadapan orang lain dan meningkatkan kesadaran pribadi. Fungsi yang kedua, untuk keberlangsungan hidup bermasyarakat dalam memperbaiki hubungan
5
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007. Hal: 47 6 Ibid. Hal: 76
10
11
social.7 Selain itu, tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan oleh Pearson dan Nelson, William Gorden membagi fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:8 1. Komunikasi sosial, mengatakan bahwa komunikasi sangat berperan dalam membangun
konsep
diri, aktualisasi
diri, memperoleh
kebahagiaan,
keberlangsungan hidup, menghindari tekanan melalui komunikasi yang menghibur serta menjalin hubungan dengan orang lain. Secara implicit, konsep ini merupakan fungsi komunikasi kultural. Artinya, budaya adanya komunikasi memiliki hubungan timbal balik yang kuat. Budaya merupakan bagian
dari
perilaku
komunikasi
dan
komunikasi
memelihara
dan
mengembangkan serta mewariskan budaya. 2. Komunikasi ekspresif, yang dapat dilakukan sendiri atau berkelompok. Komunikasi ekspresif merupakan instumen untuk menyampaikan perasaanperasaan kepada orang lain atau kepada diri sendiri secara nonverbal. Misalnya, saat ingin menyatakan rasa suka dengan seseorang diungkapkan dengan memberikan bunga atau menepuk pundak orang lain yang sedang berduka sebagai tanda rasa simpati. Selain itu, musik, lukisan dan tari juga mampu menjadi instrumen perasaan bagi orang-orang yang membuat atau menikmatinya. 3. Komunikasi ritual, yang dilakukan secara kolektif. Kelompok-kelompok tertentu memiliki kebiasaan seperti melakukan upacara yang berlainan untuk acara yang berbeda-beda setiap tahun. Dalam acara itu, orang-orang mengucapkan atau menampilkan perilaku simbolik berupa kata-kata atau 7
Ibid. Hal: 5 Ibid. Hal: 5-38
8
12
tindakan lainnya yang bertujuan untuk menegaskan komitmen kelompok tersebut kepada tradisi yang telah dianut selama ini. 4. Komunikasi instrumental, artinya komunikasi berperan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Komunikasi ini bertujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, serta mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan juga menghibur. Komunikasi sebagai tindakan pertukaran pesan, lebih berfokus pada penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumenal dan persuasif. Pernyataan ini sesuai dengan definisi komunikasi yang disampaikan oleh Harold Lasswell, yang menjelaskan komunikasi dilakukan dengan beberapa unsur utama, yaitu: 1. Sumber atau source, sering juga disebut sebagai pengirim atau komunikator. Sumber adalah pihak yang mempunyai kebutuhan untuk melakukan komunikasi dapat berupa individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan negara, tergantung pada konteks komunikasi yang dilakukan. 2. Pesan, yaitu sesuatu yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan dapat berupa simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili maksud dari sumber. Pesan memilliki tiga komponen, yaitu: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk pesan. 3. Saluran atau media, yaitu alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Saluran ini bergantung pada bentuk pesan yang disampaikan, dapat berupa verbal atau nonverbal. Media juga merujuk pada
13
penyampaian pesan: langsung atau tatap muka, atau dengan menggunakan media bantu berupa media cetak atau media elektronik. Media yang digunakan bergantung pada situasi, tujuan serta jumlah penerima pesan. Pemilihan media yang tepat akan menghasilkan pemahaman yang baik dengan kata lain, komunikasi berjalan dengan baik. 4. Penerima atau receiver, merupakan pihak yang menerjemahkan atau menafsirkan pesan yang berupa verbal atau nonverbal, yang dikirim oleh komunikator, sehingga dapat dipahami dengan mudah. 5. Efek, yaitu yang terjadi dan dialami oleh penerima setelah memaknai pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Efek ini dapat berupa perubahan sikap, perubahan keyakinan, penambahan pengetahuan, pola pikir dan perasaan.9 Keseluruhan unsur komunikasi di atas, merupakan unsur komunikasi sederhana yang diterapkan dalam komunikasi sehari-hari termasuk dalam komunikasi massa yang menggunakan media dan dengan jumlah penerima pesan yang banyak. Dalam menjelaskan poses komunikasi, model komunikasi sederhana Lasswell tersebut selanjutnya dikembangkan lagi oleh DeFleur. DeFleur menambahkan beberapa unsur di dalam proses komunikasi, yaitu gangguan atau noise dan umpan balik atau feedback. DeFleur meyakini bahwa komunikasi bukanlah perpindahan makna dari sumber kepada penerima, melainkan pemberian makna oleh penerima dari pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan melalui media. Pesan yang akan diberikan makna ini berupa simbol-simbol yang ditampilkan oleh media yang dipilih untuk menyampaikan pesan. Simbol-simbol
9
Ibid. Hal: 147-148
14
tersebut akan diubah oleh audiens dengan memaknainya sebagai suatu peristiwa yang dapat didengar atau dilihat sehingga audiens mampu memberi persepsi terhadap simbol-simbol tersebut.10 Model komunikasi ini juga menjelaskan bahwa komunikasi yang berlangsung antara pengirim dan penerima haruslah menggunakan media dengan melalui pemancar hingga akhirnya dapat diterima oleh publik sasaran. Proses komunikasi pun tidak terlepas dari noise atau gangguan dari dan kepada berbagai pihak. Hal ini menjelaskan proses komunikasi massa yang menggunakan media dengan target audiens yang banyak serta menuntut feedback dalam waktu tertentu.11 2.1.2
Internet Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan pengguna berbagai
macam media untuk menyampaikan pesan. Salah satu media baru yang mulai banyak digunakan adalah internet. Internet merupakan jaringan kependekan dari interconnected networking. Secara umum, internet merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.12
Dengan
menggunakan internet, semua kegiatan dapat semakin mudah dilakukan. Internet dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti media informasi, sebagai media komunikasi, media belajr, media hiburan, serta sebagai media bisnis, dan perdagangan.13 Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya
10
Ibid. Hal: 164-165 Ibid. Hal: 165-166 12 Juharis Rasul. Teknologi Informasi dan Komunikasi, bagian 2 SMA kelas XI. 2008. Jakarta: Quadra. Hal: 3 13 Ibid. Hal: 4 11
15
diverifikasi teknologi informasi dengan bergabunganya telepon, radio, computer, dan televise menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet.14 Pengertian internet sendiri memiliki arti yang cukup luas dimana kata internet itu sendiri merupakan singkatan dari interconnection-networking, bias diartikan sebagai global network of computer networks atau sebuah jaringan computer dalam skala global atau mendunia. Jaringan computer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing computer berkomunikasi.15 Sehingga internet bias menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita maupun informasi dengan akses internet online ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunannya. Internet adalah jaringn global dari computer-komputer yang saling terhubungkan dimana individu yang terhubung dengan sebuah jaringan berkomunikasi dengan computer manapun jika jaringan tersebut juga tersambung dengan berbagai jaringan. Internet merupakan suatu media yang sangat besar manfaatnya, maka tidaklah berlebihan jika disebut sebagai cyberspace komunikasi baru dari masyarakat dunia.16 Rachmat Kriyanto mengemukakan 5 karakteristik internet sebagai media baru, yaitu:17 1. Desentralisasi
14
Burhan Mungin. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Kencana: Jakarta, 2011. Hal: 113 15 Jack Febrian. Menggunakan Internet. Informatika: Jakarta, 2003. Hal: 3 16 Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 251 17 Ibid. Hal: 253
16
Dapat diartikan pusat informasi tidak lagi pada pemasok komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bias menjadi pemasok komunikasi. Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan institusi. 2. Kemampuan tinggi Dalam arti tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan oleh pemancar sinyal karena lewat satelit dan kabel. 3. Timbal balik Dalam arti ada timbal balik langsung antara sumber dengan penerima. 4. Kelenturan atau flekbilitas pada bagian isi, bentuk atau penggunaan. 5. Menyedihkan fasilitas komunikasi interpersonal dan personal. Hafied Cangara menyatakan, kelebihan jaringan komunikasi internet adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi, sekaligus sebagai penyedia data yang shopisticated, karena sebelumnya orang tidk membayangkan bahwa internet akan menjadi perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui world wide web (www).18 Teknologi telah mengubah pola komunikasi humas yang sebelumnya masih sederhana seperti komunikasi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, horizontal maupun diagonal, dan pola komunikasi massa. Kini semua itu telah ditinggalkan dan beralih dengan pola komunikasi yang lebih actual setelah hadirnya internet. Internet memebawa perspektif baru di era informasi dalam bentuk jarigan teknologi yng memungkinkan setiap orang mengakses informasi kemana saja
18
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2006. Hal 150
17
untuk memenuhi kebutuhannya. Organisasi atau perusahaan yang mengadopsi internet akan mengalami perkembangan pesat di tengah-tengah masyarakat yang semakin heterogen dan dapat menjagkau khalayak sasaran yang lebih besar jumlahnya.19 Berbagai keuntungan yang didapat dari aplikasi internet dalam praktik humas, diantaranya:20 1. Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai ke public. 2. Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia. 3. Memelihara hubungan dengan media. 4. Membentuk kelompok diskusi atau bisnis. 5. Sarana promosi dan pencitraan korporat. 6. Menghemat waktu. 7. Mendukung program pemasaran. 8. Komunikasi efektif. 9. Memenuhi kebutuhan publik. 10. Menuju pemasaran global. 11. Menggapai publisitas media online. 2.1.3
New Media (Media Baru) Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat dan kemunculan new media merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital. Media yang
19
Ardianto Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Hal:192 20 Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 256
18
menjadi salah satu pilihan bagi publik untuk mendapatkan informasi secara cepat adalah media baru. McQuail menyatakan bahwa new media adalah sebuah set berbeda dari teknologi komunikasi yang memiliki fitur tertentu yang terbaru dibuat dengan cara digital dan banyak tersedia untuk digunakan oleh personal sebagai alat komunikasi.21 Dalam praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi maupun negara; telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan media elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada target komunikasi (audiens). Hingga saat ini masih belum ada kerangka teori yang mempelajari secara khusus dan jelas apakah itu new media. Akan tetapi, penulis akan menjelaskan pengertian new media secara umum dan mewakili semaksimal mungkin karakteristik dari new media. Mungkin hal yang dipertanyakan disini adalah media seperti apa yang dikategorikan sebagai new media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya. Mungkin saja para pembaca akan berpikir bahwa new media yang dimaksud disini adalah media yang memiliki perkembangan dan teknologi generasi terbaru. Atau bisa saja, produk teknologi yang akan mengeluarkan suatu lini produk terbaru di tahun yang akan mendatang dengan spesifikasi yang lebih canggih. Akan tetapi, new media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: an introduction 3rd Edition (Flew. 2008: 2) merupakan suatu media yang merupakan 21
Bendecta Salindri Dianingtyas. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kab. Wonogiri. UAJY. 2014. Hal: 20
19
hasil dari integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang digabungkan, antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi serta media dan pesan informasi yang digital.22 Media
baru
merupakan
produk
yang
berteknologi
digital
dan
memungkinkan adanya manipulasi. Artinya, memungkinkan adanya pemalsuan identitas dari produk media baru ataupun informasi yang ada di dalamnya sehingga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan terhadap sumber. Di lain sisi, media baru generasi 2.0 ini memungkinkan komunikasi dua arah sehingga cepat dalam mendapatkan feedback. Media baru memungkinkan adanya pertukaran informasi lintas negara maupun benua secara mudah dan cepat. 2.1.4
Website New media terdiri dari beberapa kategori yaitu, social media, blog,
website, dan instant messaging. Salah satu inovasi terbesar yang turut muncul seiring dengan perkembangan internet adalah ditemukannya World Wide Web atau WWW yang biasa disebut dengan Website atau disingkat Web. Website merupakan aplikasi internet yang dipilih banyak orang untuk mengakses informasi secara online. Website mencakup dokumen-dokumen serta link ke dan dari dokumen-dokumen yang ditransmisikan melalui internet. Penggunaan website saat ini menjadi semakin mudah dan gampang dan dapat dilakukan secara personal.
22
Rinawati dan Dominikus Tulasi. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter @binus_univ Terhadap Efektifitas Komunikasi Mahasiswa Binus Marketing Communication Public Relations Angkatan 2008. 2012. BINUS. Hal: 19
20
Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.23 Manfaat dari website menurut Zaki dan Smitdev Community adalah: 24 1. Penggunaan biaya, waktu dan tenaga yang efisien 2. Mampu menunjukkan informasi diri 3. Dapat digunakan untuk melakukan bisnis secara online 4. Mampu meningkatkan komunikasi 5. Berbagi informasi 6. Meningkatkan daya saing keunggulan yang kompetitif Kehadiran web untuk menjelajah internet memberikan kemudahan akses berbagai informasi baik yang berupa teks, grafis, gambar, dan suara bagi penggunanya, bahkan dapat menyimpan dan menyalin baik itu teks, gambar, dan suara ke dalam hardisk dan semacamnya. 25
“Pemanfaatan website berarti menambah variasi media informasi public. Varisi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting agar pola penyebarab informasi tidak menonton selain itu, humas memperhatikan perilaku dan kebutuhan public dalam mengonsumsi informasi yang membutuhkan kecepatan sumber.”26 23
Moduto Yuhefizar & Rahmat Hidayat. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2005. Hal: 2 24 Dwita Purnamasari. Pemanfaatan New Media Dalam Membangun Hubungan (Studi Kasus Penggunaan New Media di PT. Aseli Dagadu Djadja). UAJY. 2012. Hal: 30 25 Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. 2003. Hal: 301 26 Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 255
21
Rachmat Kriyantono meyatakan terdapat empat keungguln perusahaan memiliki alamat web, yaitu: 1. Lebih berorientasi konsumen dan responsive 2. Lebih informatif 3. Lebih canggih dan berteknologi tinggi 4. Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda” Alamat web menjadi lebih dari sekedar “homepage” perusahaan. Web menjadi rumah “virtual” perusahaan. Bagi konsumen, web adalah tempat menemukan organisasi atau perusahaan sehingga web menjadi rumah nyata bagi organisasi atau perusahaan senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah besar organisasi atau perusahaan, web adalah poin kontak primer, tempat orang tahu dimana menemukan alamat organsasi atau perusahaan.27 Menurut Rachmat Kriyantono website merupakan gambaran menyeluruh dan representasi dari sebuah perusahaan. Website mencakup company profile, annual report, newrelease, dan lainnya.28 Publik tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu lama untuk memperoleh informasi tentang peusahaan tersebut, dengan mengunjungi alamat websitenya saja publik sudah bisa mendapatkan informasi yag diinginkan.
27 28
Ibid. Hal: 260 Ibid. Hal: 260
22
2.1.4.1
Kualitas Website Sebuah website dikatakan bagus dan berkualitas jika: 29 1. Tampilan website tersebut mengandung usability, 2. Sistem navigasi mudah dipahami 3. Graphic design menarik visual 4. Memiliki konten yang bermanfaat 5. Memiliki nilai aksesibilitas dan kompatibilitas 6. Loading time tidak lama 7. Functionality Sedangkan menurut (Barnes & Vidgen, 2002:115), untuk
mengetahui kualitas sebuah website secara keseluruhan, ada tiga dimensi yang harus diteliti, yaitu:30 1. Usability quality atau kualitas kegunaan website, meneliti kegunaan website yang mencakup kemudahan untuk dipahami, dipelajari, dioperasikan serta kemudahan dalam sistem navigasi dan memberikan nilai positif bagi para pengunjung. 2. Web information quality atau kualitas informasi website, meneliti isi dari sebuah website yang berupa informasi yang akurat, bisa dipercaya, up to date, sesuai dengan topik bahasan, mudah dimengerti, informasi yang detail dan mendalam serta disajikan dengan format yang sesuai.
29 30
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB Barnes and Vidgen. An Integrative Approach To The Assessment Of E-Commerce Quality, Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3. 2002. Hal: 115
23
3. Site design quality atau kualitas desain website, meneliti kemampuan website memberikan tampilan yang menarik dan dengan fungsi yang maskimal. World Wide Web atau WWW yang biasa disebut web, menurut Yuhefizar et al. Merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di internet yang berupa gambar, teks, video dan suara yang bersifat interaktif dan memiliki kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser. Sedangkan website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan teks, suara, gambar diam dan atau gerak, animasi, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis membentuk suatu rangkaian bangunnan yang selalu terkait, yang masingmasing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.31 2.1.5
Citra Citra menurut Steinmetz, merupakan persepsi masyarakat terhadap jati diri
sebuah organiasi atau perusahaan. Persepsi ini didasari atas pengetahuan masyarakat atau dugaan masyarakat terhadap sebuah perusahaan.32 Citra menjadi cara orang-orang memberi penilaian terhadap orang lain atau organisasi atas penampilan mereka atau atas apa yang mereka lakukan. Persepsi merupakan proses penafsiran atau menduga dan menyimpulkan suatu objek, peristiwa atau
31
Ario Purnomo R. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di Pemerintahan Daerah Kab Gunung Kidul. 2013. UAJY. Hal: 26 32 Siswanto Sutojo. Membangun Citra Perusahaan. 2004. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Hal 1
24
hubungan sehingga diperoleh suatu pemaknaan atau pemahaman akan hal-hal tersebut.33 Menurut Frank Jefkins, Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, perasaan (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam system kognisi manusia, atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenarannya. Rhenald Kasali menjabarkan citra merupakan kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi.34 Kriyantono (2008:11-12) menyebutkan bahwa, citra sebuah organisasi atau perusahaan dapat dibangun melalui empat bagian, yaitu:35 1. Kualitas jasa dari organiasi 2. Tanggung jawab sosial organisasi terhadap lingkungan atau publiknya 3. Lingkungan sosial tempat organisasi tersebut melakukan aktivitasnya 4. Komunikasi atau komunikasi personal yang terjalin baik di dalam organisasi maupun antara organisasi dengan publiknya. Berdasarkan empat hal di atas, dapat dilihat bahwa salah satu faktor penentu citra adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi dengan publiknya. Komunikasi yang terjalin menimbulkan penilaian dan atau pendapat di antara para pelaku komunikasi. Dengan demikian, citra perusahaan di mata publik dapat dilihat dari pendapat atau pola pikir masyarakat secara keseluruhan pada saat
33
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 51 Ardianto Elvinaro. Metode Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatam Media. 2010. Hal: 99 35 Rachmat Kriyantono. Teknk Praktik Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal:11-12 34
25
mempersepsikan realitas yang terjadi. Realitas bisa didapatkan dari media massa atau media-media lain yang berhubungan langsung dengan publik, yang bisa dianggap mewakili persepsi yang lebih besar atau massif, yakni seluruh masyarakat. Dengan begitu, terbentuknya sebuah citra perusahaan tidak terlepas dari persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang muncul dalam media) dalam proses komunikasi yang terjalin antara organisasi dengan publiknya. 36 2.1.5.1
Proses Pembentukan Citra Menurut Danasaputra dalam buku Dasar- Dasar Public Relations,
citra adalah suatu kesan yang dapat diperoleh oleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta atau kenyataan yang ada. Menciptakan citra yang positif terhadap lembaga yang dibawahinya merupakan tujuan utama bagi seorang humas. Citra merupakan suatu penilaian yang sifatnya abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh lembaga dan pihak-pihak yang terkait.37 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S. Nimpoeno tentang proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sudah sesuai dengan pengertian sistem komunikasi sebagai berikut:38
36
Silih Agung Wasesa. Strategi PR. 2005. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal: 13 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal: 114-115 38 Ibid. 37
26
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus
Kognisi
Stimulus
Persepsi
Motivasi
Respon
Sikap (Sumber: Dasar-Dasar Public Relations, Soleh Soemirat dan Elvinaro : 2007)
Model Pembentukan Citra menunjukan bahwa struktur yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsang) yang diberikan individu dapat diterima atau ditolak. Jika stimulus yang yang diberikan ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini menunjukan bahwa stimulus terssebut tidak efektif dalam mempenagaruhi individu atau publik, karena tidak adanya respon atau perhatian dari sasaran yang hendak dituju. Empat komponen, yakni persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang, oleh Walter Lipman disebut juga sebagai ”Picture Our Head”.
Jika stimulus mendapat perhatian, maka individu akan
berusahauntuk mengerti stimulus yang diberikan. Pada dasarnya proses pembentukan citra adalah respon dari stimulus yang diberikan. Akan tetapi proses tersebut akan berbeda hasilnya karena dipengaruhi oleh persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap yang berbeda pula.
27
Model pembentukan citra dihalaman sebelumnya menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon perilaku suatu individu. Model pembentukan citra
diatas mempunyai
empat komponen penting dalam citra, yaitu: 1. Persepsi Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsure lingkungn yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu
akan
Kemampuan
memberikan
memperseps
makna
itulah
terhadap
yang dapat
rangsang melanjutkan
tersebut. proses
pembentukan citra. Persepsi individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. 2. Kognisi Kognisi adalah suatu keyakinan diri suatu individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan muncul (seperti ingatan) apabila individu telah mendapatkan dan mengerti rangsang tersebut. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan repons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. 3. Motivasi Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan suatu aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. 4. Sikap Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap memunyai daya pendorong
28
atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan inginkan. Sikap
mengandung
aspek
evaluative,
artinya
mengandung
nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap dapat berpengaruh atau diubah. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan Respons berupa sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Penelitian ini hanya menggunakan indikator persepsi dan sikap. Penelitian citra memberi informasi untuk mengevaluasi kebijakasanaan, memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan hubungan masyrakat, dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam pikiran publik. Menurut William V. Haney, dalam Danasputera, pentingnya penelitian citra mencakup:39 1. Memprediksi tingkah laku public sebagai reaksi terhdap tindakan perusahaan 2. Mempermudah usaha kerja sama dengan publik 3. Memelihara hubungan yang ada
39
Ibid. Hal: 114-117
29
2.1.6 Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respons) Gambar 2.2 Teori S – O – R Stimulus
Organisme - Perhatian - Pengertian - Penerimaan
Reaksi (kesediaan untuk bertindak/ perubahan sikap)
Reaksi (didukung fasilitas dan dorongan lingkungan terjadi perubahan praktik)
Woodworth (1958) mengubah formula stimulus- respons (S-R) dari para behavioris awal menjadi stimulus- organism- respons (S-O-R). Teori ini adalah bagian dari teori perubahan perilaku. Menurut teori S-O-R, perubahan perilaku bergantung pada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Keberhasilan perubahan perilaku yang terjadi sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber (misalnya gaya bicara, kredibilitas, dan kepemimpinan). Perilaku dapat berubah bila stimulus yang diberikan melebihi stimulus semula atau
dapat
meyakinkan
organism,
sehingga
peran
faktor
(reinforcement) menjadi sangat penting untuk meyakinkan organisme.40
40
Heri D.J Maulana. 2007. Promosi Kesehatan. EGC. Jakarta. Hal.230-231
pendorong
30
Objek material teori ini adalah manusia yang jiwanya meliputi komponenkomponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorag dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Model S-O-R pada tingkatan tertentu menerima dalil beberapa keadaan motivasi internal yang harus digerakkan sehingga persuasi bisa dilangsungkan (Hovland, Janis dan Kelly, 1953). Model ini untuk keperluan menghipotesiskan adanya kekuatan- kekuatan yang mengantarai organisme, secara langsung dapat dihubungkan dengan stimuli dan respon luar sehingga bisa membantu meramalkan perilaku.41 Dalam penelitian ini, Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang berusaha merangsang konsumen dengan hal positif, diantaranya menggunakan media internal lembaga atau organisasi menginformasikan lewat new media, yaitu website, citra yang signifikan dan positif. Di lain sisi, menggunakan pembentukan proses citra juga merupakan daya tarik yang diciptakan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk publik. Maka dari itu peneliti menganggap bahwa teori ini sesuai dengan materi penelitian, karena dengan daya tarik yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang kita akan melihat pengaruhnya terhadap citra dan seperti apa perilaku yang terbentuk.
41
Naniek Afrilla Framanik. Komunikasi Persuasi. 2011. Sayuti.com. Serang. Hal. 42
31
2.2
Kerangka Teoritis
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan teori pendukung, maka peneliti menyusun kerangka teoritis atas penelitian ini seperti berikut : Gambar 2.3 Kerangka Teoritis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Instansi Pemerintah
Teori Stimulus – Organism - Respons
Variabel Bebas (X)
Variabel terikat (Y)
Kualitas Website
Proses Pembentukan Citra
1. Usability atau kegunaan 2. Web information atau informasi 3. Site design atau desain (Barnes & Vidgen, 2002:115)
Ho :
1. Persepsi 2. Sikap
(John. S. Nimpoerno, 2007:115-116)
“Tidak ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.”
Ha :
“Ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.”
32
2.3
Hipotesis Penelitian Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu Hypo dan kata
thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kedua kata itu kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam dialek bahasa Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang belum sempurna.42 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikat akan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.43 Ho :
“Tidak ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.”
Ha :
“Ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.”
42 43
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 7 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal: 7
33
2.4
Operasional Variabel Operasional variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab atau variabel bebas (X) dan variabel akibat disebut variabel terikat (Y), jadi untuk lebih jelasnya variabel tersebut yaitu: 1. Variabel X yaitu Kualitas website 2. Variabel Y yaitu Citra Untuk memperjelas operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Indikator
Alat Ukur
Usability quality web
a. Mudah untuk dipahami
(Kualitas kegunaan
b. Mudah untuk dipelajari
web)
c. Mudah dalam pengoperasian
Skala Likert
d. Mudah dalam sistem navigasi e. Perolehan nilai positif oleh Kualitas Website (Variabel X) Sumber:
pengunjung Web information quality (Kualitas informasi web)
(Barnes & Vidgen,
a. Akurat
Likert
b. Dapat dipercaya c. Up to date
2002:115)
d. Relevan e. Mudah dipahami f. Detail g. Format yang sesuai
Site design quality (Kualitas desain web)
a. Warna yang menarik b. Animasi yang baik c. Gambar yang tepat d. Konten yang rapi
Likert
34
Persepsi
a. Perhatian
Likert
b. Daya ingat Proses Pembentukan Citra (Variabel Y) Sumber: (John. S. N, 2007:115116)
2.5
c. Kesesuaian harapan Sikap
a. Kesadaran
Likert
b. Perasaan c. Perilaku
Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Penelitian Judul Penelitian
Helen Diana
Priscilla Paula Wenno
Sausan Saidah Salam
Pengaruh Pemanfaatan Website Terhadap Citra Universitas (Kasus Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2006)
Pengaruh Kesan Pada Website Terhadap Citra Perusahaan Dan Minat Beli (Studi Kuantitatif Ekplanatif Pada Butik online adindandia.com)
Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
2012
2016
Kuantitatif Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah menjadi member butik online diadandia. com. Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan kesan pada website sebagai variabel independen menunjukkan pengaruh
Kuantitatif Peneliti menggunakan teknik survey dengan alat ukur kuesioner. Dengan memakai skala interval untuk variable X (Pengaruh kualitas website) dan menggunakan skala interval untuk variable Y (Citra Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang)
Tahun 2010 Penelitian Metode Kuantitatif Penelitian Kesimpulan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian survei. Hasil analisis Regresi Linier menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan website mempunyai pengaruh signifikan terhadap citra universitas. Hal ini dapat diartikan, jika pemanfaatan website
35
meningkat, maka citra universitas juga akan mengalami peningkatan yang signifikan.Hasil analisis model jalur menunjukkan koefisien hubungan langsung lebih besar dari koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah langsung dengan kata lain pemanfaatan website berpengaruh terhadap citra universitas tidak melalui kepuasan mengakses website
Perbedaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan website terhadap citra universitas (kasus pada mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2006)
yang signifikan terhadap citra perusahaan sebagai variabel dependen (Y1) dimana p (0.000) < 0,05. Selain itu kesan pada website juga independen menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap minat beli sebagai variabel dependen lainnya (Y2) dengan hasil p (0.000) < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesan pada website (X) berpengaruh terhadap citra perusahaan (Y1) maupun minat beli (Y2). Bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kesan pada website terhadap citra perusahaan dan minat beli (studi kuantitatif ekplanatif pada butik online adindandia.com)
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Jurnal (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Jurnal (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Skripsi (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
Persamaan Sumber
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian penelitian ini tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. 44 Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis secara kuantitatif dengan menggunakan penelitian Eksplanatif. Eksplanatif adalah penelitian yang menghubungkan atau mencari sebab akibat dua atau lebih konsep atau variabel yang akan diteliti. Penelitian eksplanatif dapat dibagi dua sifat yaitu: komparatif (membandingkan antar variabel yang satu dengan variabel yang lain) dan asosiatif (menjelaskan hubungan korelasi antar variabel). Dalam penelitian ini juga menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Variabel adalah konsep yang bisa diukur. 45
44
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group. Hal: 82 45 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 22
36
37
Penelitian ini termasuk dalam kuantitatif eksplanatif yang bersifat asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana peneliti akan berusaha mencoba menjelaskan “Seberapa Besar Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa peneliti mencoba menggambarkan dan menjelaskan mengenai mengapa suatu fenomena dapat terjadi dan seberapa besar pengaruhnya, serta peneliti mencoba untuk menjelaskan hubungan yang terjadi antara dua atau lebih variabel. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat atau publik yang berada di Kabupaten Tangerang. Adapun pertimbangannya dikarenakan yang diteliti Pemerintah Kabupaten Tangerang maka objek penelitiannya masyarakat atau publik yang berada di Kabupaten Tangerang.
3.2
Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan sesuai dengan metode penelitian
kuantitatif, yaitu paradigma positivistik. Paradigma positivistik dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental, atau paradigma empirisistis yang dikembangkan oleh para ahli sosiologi seperti Comte, Durkheim dan Mill. Positivisme menggambarkan pendekatan baru terhadap pengetahuan. Masyarakat bergerak dalam tiga tahap berdasarkan pola pikir dari teologis atau fiktif ke metafisik atau abstrak ke penjelasan ilmiah atau positif. Dalam tahap positif, gejala sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris atas gejala tersebut. Tidak seperti dalam tahap teologis dan metafisik yang mengandalkan kekuatan
38
inti tertentu pada terjasinya suatu gejala. Tahap positif ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. Comte mengembangkan pendekatan positivisme dalam mempelajari masyarakat berpendapat bahwa aplikasi metodologi ilmu- ilmu alam dan asumsinya untuk mempelajari manusia akan menghasilkan satu “positive science of society’’. Dia percaya bahwa perilaku orang diatur oleh prinsip- prinsip sebab akibat.46 Begitu pula dalam penelitian ini pada paradigma, suatu gejala dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab-akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Paradigma positivistik atau empiris berasumsi bahwa kebenaran objektif dapat dicapai dan bahwa proses meneliti untuk menemukan kebenaran dapat dilakukan paling tidak dengan bebas dari nilai.47 Positivisme sangat memperhatikan ketepatan dalam pembentukan teori atau terikat pada ketetapan konstruksi teori. Konsep- konsep atau variablevariabel dan batasan mereka yang tepat adalah dasar dari pembentukan teori. Dalam paradigma positivistik atau kuantitatif, suatu teori harus dapat diuji secara empiris.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dan strategis
dalam sebuah penelitian. Karena lewat kegiatan ini, sebuah penelitian bisa
46 47
Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial. 2010. Refika Aditama: Bandung. Hal: 68-76 Richard West and Turner. Pengantar Teori Komunikasi. 2008. Salemba Humanika: Jakarta. Hal: 75
39
memperoleh data untuk diproses dan diolah menjadi sebuah kesimpulan penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.48 Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil penelitian tersebut. Maka disana terdapat proses bagaimana peneliti berusaha memperoleh data dan fakta dari lapangan atau objek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber yang peneliti nilai sesuai dengan materi penelitian. 3.3.1
Teknik Penelitian
Karena penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka teknik yang dilakukan peneliti yakni sebagai berikut: 1. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. 49 Pada penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner kepada masyarakat atau publik yang terdapat diwilayah Kabupaten Tangerang.
48
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal: 114 49 Ibid. 2008
40
2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen non-buku, atau literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian seperti: data jumlah penduduk, company profile atau data lain yang relevan. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal-hal yang telah silam.50 3.3.2
Sumber Data
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil penelitian. Maka peneliti memerlukan sumber untuk memperoleh semua data yang diperlukan untuk mendukung berjalannya penelitian. Data hasil penelitian bisa didapatkan melalui dua sumber, yakni: a. Data Primer Menurut S. Nasution, data Primer adalah data yang dapat diperoleh secara langsung dari lapangan tempat penelitian. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner yang disebar di lapangan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang perolehannya dari penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan penelitian. Misalnya diperoleh dari buku-buku, majalah, internet dan 50
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 144
41
media lainnya. Data ini sebagai data pendukung dan pelengkap serta yang relevan dengan masalah yang tengah diteliti.
3.4
Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam
penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.51 Titik tolak dari penyusunan adalah variabel- variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel- variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. 52 Alat pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner dan menggunakan SPSS versi 22 for windows untuk menghitungnya. Karena menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian, maka alat tersebut harus diuji kelayakannya melalui : 3.4.1
Uji Validitas Data
Setiap penelitian harus bisa dinilai. Ukuran kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau validitas data yang dikumpulkan selama riset.53 Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan sebuah data valid (benar). Validberarti instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang 51
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal: 114-115 52 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2007. Hal: 120 53 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana. Hal 139
42
hendak diukur.54 Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument (kuesioner) akan mengukur dengan apa yang ingin diukur. Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian penulis menggunakan program aplikasi SPSS (Statistic Package Social Science) versi 22. Uji validitas dalam penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa masingmasing pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Sebelum digunakan untuk pengukuran terhadap seluruh responden, pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden pertama untuk mendapatkan kelayakan terhadap kuesioner tersebut. Menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus – 2 berarti 30 – 2 = 28 dengan tingkat signifikasi sebesar 5%, angkanya = 0,361. Analisis output dapat dilihat pada bagian Corrected item Total Correlation. 3.4.2
Uji Reliabilitas Data
Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya, artinya pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama akan memberikan hasil yang sama dalam beberapa kali pengukuran selama aspek yang diukur tidak berubah. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel.55 Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan instrument yang sudah
54 55
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. 2007. Alfabeta: Bandung. Hal: 348 Op.Cit hal 139.
43
dipercaya dan dapat menghasilkan dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Peneliti akan menguji kehandalan dengan menghitung dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel.56 Kriteria uji reliabilitas: Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tingkat Alpha
3.5
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40
Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat Reliabel
Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1
Hasil Uji Validitas Data
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel penelitian, peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas intrumen dengan menyebarkan kuesioner pada 30 orang. Responden diminta untuk menyatakan jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
56
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana. Hal 141
44
a.
Hasil Uji Validitas Variabel X (Kualitas Website) Tabel 3.2 Case Processing Summary Kualitas Website N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 3.3 Item-Total Statistics Kualitas Website (X) Variabel Kualitas Website
No. Pertanyaan S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16
Nilai r Hitung 0.448 0.461 0.668 0.573 0.448 0.668 0.672 0.594 0.522 0.586 0.672 0.494 0.594 0.607 0.376 0.448
Nilai r Tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Tabel 3.2 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude). 2. Tabel 3.3 Item-Total Statistics untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf
45
kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel sebesar 0,361 (lihat pada halaman lampiran). Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir tersebut valid. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation di tabel 3.3 . b.
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Citra) Tabel 3.4 Case Processing Summary Citra N Cases
Valid Excluded Total
a
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Citra (Y) Variabel Citra
No. Pertanyaan S17 S18 S19 S24 S25 S26
Nilai r Hitung 0.421 0.487 0.6I8 0.659 0.698 0.462
Nilai r Tabel
Keterangan
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Tabel 3.4 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude). 2. Tabel 3.5 Item-Total Statistics untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf
46
kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel sebesar 0,361 (lihat pada halaman lampiran). Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir tersebut valid. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation di tabel 3.5 3.5.2 a.
Hasil Uji Reliabilitas Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kualitas Website) Tabel 3.6 Reliability Statistics X (Kualitas Website) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .891
N of Items 16
Dari tabel di atas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom Cronbach’s Alpha di tabel 3.6 dari variabel Kualitas Website (X) adalah sebesar 0,890. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.1 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel X (Kualitas Website) sangat reliabel. b.
Hasil Uji Reliabilitas Citra Tabel 3.7 Reliability Statistics Y (Citra) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .797
N of Items 6
Dari tabel di atas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom Cronbach’s Alpha di tabel 3.7 dari variabel Citra (Y) adalah sebesar 0,797. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.1 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel Y (Citra) reliabel.
47
3.6
Populasi dan Sampel 3.6.1
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas atau karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57 Populasi penelitian bisa dikatakan sebagai keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, nilai, peristiwa, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.58 Populasi dalam penelitian ini ialah public atau masyarakat atau mempunyai Kartu Tanda Kependudukan (KTP) di Kabupaten Tangerang. Alasan pemilihan populasi hanya Kecamatan Kelapa Dua dikarenakan di daerah tersebut dari segi manapun lebih unggul daripada daerah lain yang berada di Kabupaten Tangerang. Jumlah penduduk di Kecamatan Kelapa Dua ialah 203.619 orang.59 Untuk lebih jelas mengenai jumlah populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.8 Jumlah Populasi Kecamatan Kelapa Dua Kelurahan Jumlah Populasi Kelurahan Bojong Nangka 35,273 Kelurahan Kelapa Dua 39,923 Kelurahan Pakulonan Barat 31,667 Kelurahan Bencongan 33,152 Kelurahan Bencongan Indah 32,425 Desa Curug Sengereng 21,179 57
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal: 61 58 Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Hal: 99 59 Data yang diperoleh dari Kecamatan Kelapa Dua pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 12.30 WIB
48
3.6.2
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi (Djarwanto, 1993). Dari sekian banyaknya populasi yang ada, tidak semuanya dijadikan sebagai objek penelitian. Melainkan sebagian saja yang kemudian hasilnya mampu merepresentasikan keadaan keseluruhan. Dalam penelitian ini sampel adalah masyarakat yang berada di Kabupaten Tangerang. Untuk mendapatkan sampel yang representatif, ada beberapa kriteria yang peneliti tetapkan sebagai populasi dan sampel, yaitu: 1. Masyarakat yang berada atau tinggal di Kabupaten Tangerang 2. Minimal mempunyai Kartu Kependudukan atau KTP di Kabupaten Tangerang 3. Responden bukan anak-anak (17 tahun ke atas karena telah dianggap mampu memberi keputusan dan penilaian). Teknik yang lebih spesifik diambil peneliti adalah random sampling dimana sampel diambil secara acak tanpa mempertimbangkan strata yang ada dalam populasi tersebut. Taraf kesalahan dalam penelitian biasanya adalah 1%, 5% dan 10%. Semakin besar taraf kesalahan, maka akan semakin kecil ukuran sampel.60 Dalam penelitian ini yang digunakan adalah taraf signifikansi sebesar 10% yang berarti bahwa jumlah sampel kecil, biaya tidak terlalu besar, dan lebih mudah dalam pengolahan. Peneliti menilai bahwa ini masih relevan selama anggota sampel benar- benar representatif atau mewakili populasi yang akan 60
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal: 69-70
49
diteliti. Maka peneliti menggunakan rumus Yamane untuk menghitung jumlah sampel penelitian. Adapun rumus Yamane ialah sebagai berikut : N n= Nd2 + 1 n = Besarnya Ukuran Sampel N = Besarnya Populasi d = Presisi (Sampling Error) 10% Adapun perhitungan sampelnya adalah sebagai berikut: 203619 n=
= 99.95 2
203619 (10%) + 1
Jadi, sampel yang didapatkan adalah 99,95 atau dibulatkan menjadi 100 responden dari keseluruhan populasi masyarakat yang berada di Kecamatan Kelapa Dua.
3.7
Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1
Teknik Pengolahan Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, biasanya peneliti akan melakukan beberapa tahapan persiapan data untuk memudahkan proses analisis dan interpretasi hasilnya. Demikian juga peneliti melewati beberapa tahap dalam pengolahan datanya, yakni:61
61
Rusady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003. Grafindo Persada: Jakarta. Hal: 165
50
1. Pengeditan (Editing) Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik, data diperoleh tersebut dihimpun oleh peneliti. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap data yang sudah terkumpul baik data primer maupun sekunder. Hal yang diperiksa meliputi kelengkapan isian dari responden di lembar kuesioner, readability, kejelasan jawaban, relevansi jawaban dan sebagainya. 2. Pemberian Kode (Coding) Coding adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol- simbol tertentu. Dalam tahap ini, setelah peneliti memeriksa, maka peneliti memberikan kode- kode pada setiap data yang sudah terkumpul. Fungsinya adalah untuk memudahkan dalam proses penganalisisan dan penafsiran data untuk bahan penelitian. 3. Pemrosesan Data (Data Processing) Kini sebagian besar peneliti menggunakan sistem yang lebih canggih dalam pemrosesan dan analisis data, yakni dengan menggunakan aplikasi atau program bantuan seperti menggunakan program SPSS 22 guna menghitung data berupa angka-angka yang kemudian dihitung dengan rumus statistik. 4. Tabulating Setelah data di periksa dan di lakukan pengkodean agar lebih mudah dianalisis, maka saatnya memasukkan data- data tersebut dalam tabel sesuai dengan pengklasifikasiannya agar menjadi data yang lebih mudah dicerna.
51
Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode pengukuran. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 62 Skala Likert hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang netral dan ranking lain diantara dua sikap yang pasti di atas.63 Maka peneliti menggunakan skala nilai dari 1 sampai 4, dan bobot yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah sebagai berikut:64 SS S TS STS
3.7.2
: Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
=4 =3 =2 =1
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif ini menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini menggunakan statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik 62
Op-Cit. Hal:104 Moh.Nazir. Metode Penelitian. 2009. Ghalia Indonesia: Jakarta. Hal: 338 64 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Prenada Media Group: Jakarta. Hal: 229 63
52
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus berdistribusi normal, selanjutnya penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus dipenuhi asumsi linearitas. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.65 3.7.2.1 Analisis Deskriptif Data Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing–masing variabel, yaitu variabel kualitas website (X), dan variabel citra (Y). Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing– masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
%=
x 100%
Keterangan : n = skor empirik (skor yang diperoleh) N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)
Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.
65
Op-Cit. Hal: 164
53
1. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: a. Menentukan angka persentase tertinggi Skor maksimal x 100% Skor maksimal
b. Menentukan angka persentase terendah Skor minimal xl00% Skor maksimal
c. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian criteria terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% : 4 = 18,7%. Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut : Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentanse No
Rentang Presentase
Kriteria
1
84% - 100%
Sangat Baik
2
82% - 63%
Baik
3
62% – 54%
Cukup Baik
4
53% - 34%
Tidak Baik
5
33% - 19%
Sangat Tidak Baik
54
3.7.2.2 Uji Normalitas Data Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono (2011), statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Peneliti menggunakan SPSS 22 dalam penghitungan dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut: a) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. b) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal. 3.7.2.3 Uji Koefesien Korelasi Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan hubungan antar variabel.66 Dalam uji kali ini peneliti menggunakan koefisien korelasi product-moment pearson (r), yang digunakan untuk menemukan kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur pada skala interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi product moment adalah :
66
C.Trihendradi. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. 2013. Hal: 131
55
r= Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah individu dalam sample x = variabel terikat y = variabel bebas Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui dengan penafsiran koefisien korelasi. Setelah melalui pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan dengan penilaian kriteria. Kriterianya adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Ada beberapa ketentuan yang berlaku mengenai sifat dan nilai dari hubungan (korelasi), yaitu:67 a. Nilai hubungan (korelasi) antara variabel X dan Y berkisar antara -1 sampai dengan +1
67
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal: 171
56
b. Hubungan bersifat positif bila “semakin besar nilai variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y” c. Hubungan bersifat negatif bila “semakin kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin besar nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y” d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan antar variabel. e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan -1 berarti terjadi hubungan antar variabel yang sempurna. 3.7.2.4 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelinieran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = a + bx Dimana : Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = angka atau koefisien regresi
57
3.7.2.5 Uji Hipotesis Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji sebagai berikut:68 3.7.2.5.1
Uji T Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah Kualitas Website dan variabel dependennya adalah Citra. Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah dengan cara sebagai berikut: a. Menentukan t hitung, yaitu dengan rumus:
t= Dimana: t = t hitung r = koefisien kolerasi sederhana n = jumlah sampel b. Menentukan tabel taraf signifikan 5% c. Membandingkan t hitung dengan t tabel Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut :
68
-
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
-
Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2007. Bandung: Alfabeta. Hal: 38
58
3.7.2.5.2
Uji Koefisien Determinasi Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi
product moment, maka tahap selanjutnya adalah menentukan Koefisien Determinasi, tujuannya adalah membuktikan seberapa besar pengaruh dari variabel X dengan variabel Y. dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi. Berikut rumusnya: Kd = r² x 100% Dimana: Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Product Moment Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1 Untuk mempermudah dalam proses perhitungan peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 22 dengan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul r-square.
3.8
Lokasi dan Jadwal Penelitian 3.8.1
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Tangerang, khususnya di Kecamatan Kelapa Dua.
59
3.8.2
Jadwal Penelitian Tabel 3.11 Jadwal Penelitian Apr’16
Sidang Skripsi
Mar’16
5.
Feb’16
Bab 4-5
Jan’16
4.
Des,15
Outline
Okt’15
3.
Ags’15
Bab 1-3
Jun’15
2.
Apr’15
Prariset
Feb’15
1.
Des’14
Kegiatan
Nov’14
No.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1
Sejarah Website Pemerintah Kabupaten Tangerang Kehadiran web untuk menjelajah internet memberikan kemudahan akses
berbagai informasi baik yang berupa teks, grafis, gambar, dan suara bagi penggunanya, bahkan dapat menyimpan dan menyalin baik itu teks, gambar, dan suara ke dalam hardisk dan semacamnya. 69 “Pemanfaatan website berarti menambah variasi media informasi public. Varisi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting agar pola penyebarab informasi tidak menonton selain itu, humas memperhatikan perilaku dan kebutuhan public dalam mengonsumsi informasi yang membutuhkan kecepatan sumber.”70 Rachmat Kriyantono meyatakan terdapat empat keungguln perusahaan memiliki alamat web, yaitu: 5. Lebih berorientasi konsumen dan responsive 6. Lebih informatif 7. Lebih canggih dan berteknologi tinggi 8. Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda” Alamat web menjadi lebih dari sekedar “homepage” perusahaan. Web menjadi rumah “virtual” perusahaan. Bagi konsumen, web adalah tempat menemukan organisasi atau perusahaan sehingga web menjadi rumah nyata bagi organisasi atau perusahaan senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah besar 69 70
Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. 2003. Hal: 301 Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 255
60
61
organisasi atau perusahaan, web adalah poin kontak primer, tempat orang tahu dimana menemukan alamat organsasi atau perusahaan.71 Publik tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu lama untuk memperoleh informasi tentang peusahaan tersebut, dengan mengunjungi alamat websitenya saja publik sudah bisa mendapatkan informasi yag diinginkan. Untuk bisa dikenal orang secara luas, tidak terbatas tempat, tidak melihat waktu dan tidak terbatas orang. Website dapat digunakan untuk banyak keperluan mulai dari iseng, hoby, hiburan, rame-rame, pribadi, uji coba, pamer, persahabatan, komunitas, cari uang, jualan, pendidikan, sampai ke tingkat serius seperti kantor, lembaga dan perusahaan. Intinya: jika pribadi, hoby, produk/barang dagangan, organisasi atau komunitas, lembaga atau kantor anda ingin dikenal orang secara luas, bisa dilihat atau dibaca oleh siapapun dan kapanpun dan dari tempat manapun, maka anda memerlukan sebuah website. Website dibagi lagi menjadi banyak jenisnya, ada company profile, ecommerce, e-banking, e-goverment, e-learning, jejaring sosial, blog, forum, portal berita, mesin pencari, ensiklopedi, dan lainya. Semuanya pada dasarnya sama, yang membedakan biasanya adalah fungsi, isi serta cara penggunanya. Website adalah salah satu fasilitas yang bisa kita gunakan di jaringan internet sebagai media informasi yang dapat disajikan dalam bentuk tulisan/text, gambar, animasi dan video. Website biasanya disusun dalam rangkaian menu atau istilah teknisnya link/hyperlink yang kemudian menghubungkan ke banyak halaman yang menyajikan informasi seperti Pemerintah Kabupaten Tangerang.
71
Ibid. Hal: 260
62
Dari beberapa pengalaman yang Pemerintah Kabupaten Tangerang temui pada kantor pemerintahan, mereka membuat website dengan beberapa alasan yaitu:72 1. Diminta oleh lembaga yang berada diatasnya 2. Ingin meningkatkan layanan informasi secara global 3. Ingin mempermudah koordinasi dengan lembaga pusat, dan lembaga yang berada dalam lingkup kerjanya 4. Ingin memiliki basis data informasi yang mudah diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun dengan asas keterbukaan. Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pun dikelola oleh pemerintah itu sendiri khususnya bagian kehumasan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang mengoperasikan website untuk internal, eksternal serta publik yang ingin informasi tentang Pemerintah Kabupaten Tangerang. Untuk mengakses website Pemerintah Kabupaten Tangerang ke alamat: www.tangerangkab.go.id . Dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang menyajikan beberapa web links dari dinas-dinas Pemerintah Kabupaten Tangerang, berita terbaru, sambutan Bupati Kabupaten Tangerang, rencana umum pengadaan, organisasi perangkat daerah, guntingan berita, statistik daerah, pemerintahan, arsip, info Lab. Lingkungan, info TP. PKK, dll yang berada di halaman Home website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
72
Data yang diperoleh dari Kecamatan Kelapa Dua pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 12.30 WIB
63
Pada page Produk Hukum di website pemerintah Kabupaten Tangerang mengenai peraturan-peraturan Bupati untuk wilayah Kabupaten Tangerang. Hal siapa pun yang mengakses ingin mencari jenis peraturan atau non-peraturan, bisa mengakses di page Produk Hukum. Di page ini pun ada link-link menu utama ada beberapa link, yaitu: beranda, visi&misi, sejarah jdih, profil, peraturan, dan kotak saran. Adapun link yang ingin tahu berita hokum terbaru di page Produk Hukum. Pada website Pemerintah Kabupaten Tangerang di page Info. Publik ini tentang
Pelaksanaan
Keterbukaan
Informasi
Publik.
Dengan
adanya
pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang senantiasa berusaha untuk
melaksanaan
dan
menyampaikan
melalui
Portal
resmi
(www.tangerangkab.go.id). Maka dari itu alasan lebih detail Pemerintah Kabupaten Tangerang memilik website terdapat ada undang-undang. Page Ijin Lingkungan dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang mengenai ijin-ijin Lingkungan. Ijin Lingkungan tersebut terdiri peraturan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk melakukan Ijin melakukan hal pembangunan, dll. Dalam page Ijin Lingkungan terdapat Ijin sampai 160 Ijin Lingkungan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dalam page English News di website Pemerintah Kabupaten Tangerang pemberitaan terbaru dan dahulu dalam Bahasa Inggris. Publik yang terbiasa menggunakan Bahasa Inggris serta publik dari luar negeri bisa mengkases berita atau informasi mengenai wilayah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa mendapatkan informasi tersebut.
64
Mengenai gambar-gambar web dapat dilihat pada 4.1.4 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.1.2
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Pemerintah Kabupaten Tangerang
4.1.2.1 Visi Menuju masyarakat
Kabupaten Tangerang
yang beriman, sejahtera,
berorientasi industri dan berwawasan lingkungan. 4.1.2.2 Misi 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta peningkatan kesejahteraan sosial. 3. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitas pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa, serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, dan sektorr informal. 4. Mewujudkan
keserasian
dan
keseimbangan
pembangunan
yang
berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian tata ruang yang terstruktur. 5. Menciptakan
tata
kepemerintahan
bertanggung jawab (good governance).
yang
bersih,
transparan,
dan
65
6. Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi percepatan aspek-aspek pembangunan. 7. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi kritis dalam proses pembangunan 8. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam pembangunan. 4.1.2.3 Nilai-Nilai Nilai-nilai yang terkandung dalam Visi Misi dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Ketakwaan Masyarakat Kabupaten Tangerang yang bertakwa merupakan komponen yang sangat penting untuk mewujudkan suatu perubahan yang hakiki dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan; 2. Partisipatif Rasa tanggungjawab dari semua komponen pemerintahan yang terdiri eksekutif, legislatif, dan masyarakat serta swasta berperan mengambil bagian mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka mempercepat tujuan dan sasaran pembangunan yang efisien dan efektif; 3. Transparansi Merupakan salah satu unsure dari good government yang harus ditingkatkan agar dapat mendorong partisipasi masyarakat dan swasta untuk mencapai suatu kemajuan seperti yang tercantum dalam sasaran dan tujuan pembangunan.
66
4. Berkelanjutan Prinsip berkelanjutan dalam aspek lingkungan mengandung makna bahwa pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga pembangunan yang akan dipacu tidak hanya untuk kepentingan sesaat. 4.1.3
Logo Pemerintahan Kabupaten Tangerang Gambar 4.1
4.1.4 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang Gambar 4.2 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Home
67
Gambar 4.3 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Produk Hukum
Gambar 4.4 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Info Publik
68
Gambar 4.5 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Ijin Lingkungan
4.2 Deskripsi Data Penelitian 4.2.1 Data Diri Responden Kuesioner disebarkan pada 100 responden yang merupakan masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya daerah Kecamatan Kelapa Dua. Bagian awal kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan data diri konsumen. Poin-poin tersebut akan dipresentasekan untuk mengukur jumlah sehingga dapat diketahui karakter konsumen dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan untuk data responden meliputi: 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pekerjaan 4. Berapa frekuensi mengunjungi website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam setahun terakhir
69
4.2.1.1 Jenis Kelamin Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis kelamin responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam kriteria jenis kelamin pria dan responden yang masuk dalam kriteria jenis kelamin wanita. Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
45
45.0
45.0
45.0
Perempuan
55
55.0
55.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Chart Bar 4.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada tabel 4.1 dari kolom frequency dan percent maka dari segi jenis kelamin didapatkan sebanyak 55 orang (55%) untuk perempuan dan 45 orang
70
(45%) untuk laki- laki. Hal ini menunjukkan sumber daya manusia perempuan lebih banyak dibandingkan laki- laki. 4.2.1.2 Usia Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik usia responden pada 4 (empat) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam kriteria usia dibawah dari 20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, dan diatas dari 41 tahun. Hasil sebaran segi karakteristik Usia yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Usia Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<20 tahun
17
17.0
17.0
17.0
21-30 tahun
32
32.0
32.0
49.0
31-40 tahun
41
41.0
41.0
90.0
>41 tahun
10
10.0
10.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Chart Bar 4.2 Usia
71
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada tabel 4.2 dari kolom frequency dan percent, maka dari segi usia didapatkan sebanyak 17 orang (17%) untuk usia dibawah dari 20 tahun, 32 orang (32%) untuk usia 21 sampai 30 tahun, 41 orang (41%) untuk usia 31 sampai 40 tahun, dan 10 orang (10%) untuk usia diatas 41 tahun. Hal ini menunjukkan lebih banyak responden yang berusia dewasa atau matang memahami informasi. Ini juga terlihat saat peneliti melakukan observasi dan penyebaran kuesioner ke lokasi, lebih banyak di dominasi wilayah perkantoran dan pusat pembelanjaan. 4.2.1.3 Pekerjaan Penulis
mengelompokan
responden
kedalam
karaktersitik
pekerjaan responden pada 4 (empat) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam kriteria pelajar/mahasiswa, pegawai, wiraswasta, dan lain-lain. Hasil sebaran segi karakteristik pekerjaan yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Pekerjaan Frequency Valid Pelajar/Mahasiswa
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
11.0
11.0
11.0
Pegawai
48
48.0
48.0
59.0
Wiraswasta
34
34.0
34.0
93.0
7
7.0
7.0
100.0
100
100.0
100.0
Lain-lain Total
72
Chart Bar 4.3 Pekerjaan
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada tabel 4.4 dari kolom frequency dan percent, maka dari segi pekerjaan didapatkan sebanyak 11 orang (11%) status responden sebagai pelajar/mahasiswa di sekolah atau universitas tertentu, 48 orang (48%) status responden sebagai pegawai di perusahaan atau instansi tertentu, 34 orang (34%) status responden sebagai wiraswasta, dan 7 orang (7%) status responden sebagai lain-lain bisa jadi ibu rumah tangga atau lainnya. Hal ini menunjukkan lebih banyak responden yang berusia dewasa atau matang memahami informasi. Ini juga terlihat saat peneliti melakukan observasi dan penyebaran kuesioner ke lokasi, lebih banyak di dominasi wilayah perkantoran dan pusat pembelanjaan. Data ini terkait dengan data tingkat usia. Banyaknya usia dewasa adalah di dominasi oleh kaum kaum perkantoran dan wiraswasta. Status pekerjaan seseorang sangat mempengaruhi gaya hidup mereka, termasuk menggunakan
teknologi
untuk
memperoleh
informasi.
Pegawai
73
perusahaan atau instansi bisa dikatakan sebagai responden yang up to date dan mengikuti perkembangan zaman. Kemajuan internet, maka semakin besar kemungkinan bagi mereka untuk mengakses informasi, berita dan lain-lain dari website, media digital mereka menjadi tertarik untuk mendapat informasi. 4.2.1.4 Frekuensi
mengunjungi
website
Pemerintah
Kabupaten
Tangerang Penulis
mengelompokan
responden
kedalam
karaktersitik
mengunjungi website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam setahun terakhir ada 4 (empat) kriteria, yaitu 1-2 kali mengunjungi, 3-4 kali mengunjungi, 5-6 kali mengunjungi, dan lebih dari 7 kali mengunjungi. Hasil sebaran segi karakteristik mengunjungi website yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Frekuensi Mengunjungi website Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1-2 kali
16
16.0
16.0
16.0
3-4 kali
30
30.0
30.0
46.0
5-6 kai
52
52.0
52.0
98.0
>7 kali
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
74
Chart Bar 4.4 Mengunjungi Website
Berdasarkan jawaban 100 responden dilihat pada tabel 4.4 dari kolom frequency dan percent, berkenaan berapa frekuensi mengunjungi website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam setahun terakhir ditemukan bahwa sebanyak 16 orang (16%) 1-2 kali untuk berkunjung ke website dalam setahun terakhir, 30 orang (30%) 3-4 kali untuk berkunjung ke website dalam setahun terakhir, 52 orang (52%) 5-6 kali untuk berkunjung ke website dalam setahun terakhir, dan 2 orang (2%) untuk yang mengunjungi lebih dari 7 kali dalam setahun terakhir. Frekuensi, jumlah dan tujuan mengunjungi website menggambarkan seberapa besar dan tinggi kebutuhan informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Maka dari data di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden mengunjungi website membutuhkan informasi dan melakukan berulang-ulang untuk kebutuhan informasi.
75
4.3
Deskripsi Hasil Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian
yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel. 4.3.1
Deskripsi Variabel Pengaruh Kualitas Website (Variabel X) Penilaian mengenai pengaruh kualitas website terdiri dari 3 indikator, yaitu
usability quality web (kualitas kegunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas desain web). Tiga indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 16 pernyataan dengan rincian sebagai berikut: indikator usability quality web (kualitas kegunaan web) memiliki 5 pernyataan, web information quality (kualitas informasi web) 7 pernyataan, dan site design quality (kualitas desain web) 4 pernyataan. 4.3.1.1 Tanggapan responden atas pertanyaan Website Pemerintah Kabupaten Tangerang Secara Keseluruhan Mudah Dipahami (Indikator Usability Quality Web 1) Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan mudah dipahami”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini:
76
Tabel 4.5 Indikator Usability Quality Web 1 Pernyataan 1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Setuju
44
44.0
44.0
44.0
sangat setuju
56
56.0
56.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.1 tentang “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan mudah dipahami” dari 100 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 56 orang (56%) dan setuju sebanyak 44 orang (44%). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media online seperti website mudah dipahami pengunjung website. Pemilihan media yang tepat akan menghasilkan pemahaman yang baik dengan kata lain, komunikasi berjalan dengan baik.73 Dari data diatas didapati peneliti membutikan sebagian besar setuju bahwa secara keseluruhan mudah dipahami oleh pengunjung yang mengakses website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.2 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari” (Indikator Usability Quality Web 2) Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini:
73
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. 2007. Hal: 147-148
77
4.6 Indikator Usability Quality Web 2 Pertnyataan 2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju
13
13.0
13.0
Setuju
53
53.0
53.0
66.0
sangat setuju
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
13.0
Untuk pernyataan no.2 tentang “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 53 orang (53%) sangat setuju sebanyak 34 orang (34%), dan tidak setuju 13 orang (13%). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media online seperti website
untuk
beredukatif.
Kementerian
Komunikasi
Informatika
(kemkominfo) mengatakan bahwa 82 juta orang penduduk idnonesia sudah mengenal internet dan menggunakannya dengan rutin baik untuk keperluan pekerjaan atau sebagai hiburan dengan mengakses media-media online atau halaman-halaman yang di anggap mampu untu memenuhi kenginan untuk memperoleh informasi.74 Dari data diatas didapati peneliti membuktikan
bahwa
sebagian
besar
pengunjung
setuju
mudah
mempelajari website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.3 Tanggapan responden atas pertanyaan “Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang” (Indikator Usability Quality Web 3) Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan “Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten 74
http://kominfo.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.41 WIB
78
Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini: Tabel 4.7 Indikator Usability Quality Web 3 Pernyataan 3 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
tidak setuju
20
20.0
20.0
21.0
Setuju
56
56.0
56.0
77.0
sangat setuju
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.3 tentang “Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 56 orang (56%) sangat setuju sebanyak 23 orang (23%), tidak setuju 20 orang (20%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Hal ini menunjukan, orang-orang bisa membuat website-nya sendiri dengan tujuan untuk menampilkan atau mengkomunikasikan segala sesuatu mengenai dirinya dan karya-karyanya atau pekerjaannya sesuai dengan yang ia inginkan (Jones, 2003).75 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
75
Dyva Yulisda br Purba dan MC Ninik Sri Rejeki. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta). UAJY. 2014
79
4.3.1.4 Tanggapan responden atas
pertanyaan
“Mudah
untuk
menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” (Indikator Usability Quality Web 4) Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan “Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini: Tabel 4.8 Indikator Usability Quality Web 4 Pernyataan 4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju
1
1.0
1.0
1.0
tidak setuju
4
4.0
4.0
5.0
Setuju
67
67.0
67.0
72.0
sangat setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.4 tentang “Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 67 orang (67%) sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), tidak setuju 4 orang (4%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Hal ini menunjukan, merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di internet yang berupa gambar, teks, video, dan suara yang bersifat interaktif dan memiliki kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat di akses
80
melalui sebuah browser.76 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.5 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang memberi pengaruh positif” (Indikator Usability Quality Web 5) Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan “Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang memberi pengaruh positif”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini: Tabel 4.9 Indikator Usability Quality Web 5 Pernyataan 5 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.0
3.0
Setuju
53
53.0
53.0
56.0
sangat setuju
44
44.0
44.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
3.0
Untuk pernyataan no.5 tentang “Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang memberi pengaruh positif” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 53 orang (53%) sangat setuju sebanyak 44 orang (44%), dan tidak setuju 3 orang (3%). Hal ini menunjukan, manfaat dari website menurut Zaki dan Smitdev Community ialah: penggunaan biaya, waktu, dan tenaga yang efesien; mampu menunjukan informasi diri; dapat digunakan untuk
76
Rahmat Hidayat. Cara Praktis Membangun Website Gratis. 2010. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
81
melakukan bisnis secara online; mampu meningkatkan komunikasi; dan berbagi informasi.77 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar setuju informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap pengunjung memberi pengaruh positif. 4.3.1.6 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya
atau
berdasarkan
fakta”
(Indikator
Web
information quality 1) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.10 Indikator Web information quality 1 Pernyataan 6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju
11
11.0
11.0
Setuju
57
57.0
57.0
68.0
sangat setuju
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
11.0
Untuk pernyataan no.6 tentang “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 69 orang (69%) sangat setuju sebanyak 20 orang (20%), dan tidak setuju 11 orang (11%).
77
Zaki, Ali dan Smitdev Community. 2008. Kiat Jitu Membuat Website tanpa Modal. Jakarta : Elex Media Komputindo. Hal: 95
82
Hal ini menunjukan, kualitas informasi terdapat salah satu dimensi yakni menurut Mc Leod yakni: akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 78 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar dari pengunjung setuju mendapat informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta. 4.3.1.7 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya” (Indikator Web information quality 2) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.11 Indikator Web information quality 2 Pernyataan 7 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
7.0
7.0
7.0
Setuju
79
79.0
79.0
86.0
sangat setuju
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.7 tentang “Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 79 orang (79%) sangat setuju sebanyak 14 orang (14%), dan tidak setuju 7 orang (7%).
78
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00243-KA%20bab%202.pdf, diakses 15/02/2016, jam 4.15 WIB
83
Hal ini menunjukan, kualitas informasi terdapat salah satu dimensi yakni menurut Mc Leod: tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. ketepatan waktu atau aktualitas dari sebuah informasi. Berita atau informasi yang baru cenderung memiliki nilai lebih dibandingkan dengan informasi yang sudah lama terjadi. Kecenderungan mayoritas publik akan mencari informasi yang berkualitas dan dapat dipercaya.79 Sehingga aktualitas sangat diperlukan untuk memperoleh kepercayaan dari publik terhadap informasi yang ada. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung percaya setuju atas informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.8 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui” (Indikator Web information quality 3) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini:
79
Ibid, diakses 15/02/2016, jam 4.15 WIB
84
Tabel 4.12 Indikator Web information quality 3 Pernyataan 8 Frequency Valid
tidk setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.0
8.0
Setuju
76
76.0
76.0
84.0
sangat setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
8.0
Untuk pernyataan no.8 tentang “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 76 orang (76%) sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), dan tidak setuju 8 orang (8%). Hal ini menunjukan, website menurut Sutanta mempunyai beberapa sifat yaitu (Wenno, 2012:8): informatif, menyajikan berbagai macam informasi up to date, yang dapat diakses oleh publik kapan saja dan di mana saja.80 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju mendapat informasi dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui setip harinya. 4.3.1.9 Tanggapan responden atas pertanyaan “Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di website” (Indikator Web information quality 4) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di
80
Priscilla Paula Wenno. Pengaruh Kesan Pada Website Terhadap Citra Perusahaan dan Minat Beli (Studi Kuantitatif Eksplanatif pada Butik Online diadandia.com). 2012. UAJY. Hal: 7-8
85
website”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.13 Indikator Web information quality 4 Pernyataan 9 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.0
8.0
Setuju
74
74.0
74.0
82.0
sangat setuju
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
8.0
Untuk pernyataan no.9 tentang “Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di website” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 74 orang (74%) sangat setuju sebanyak 18 orang (18%), dan tidak setuju 8 orang (8%). Hal ini menunjukan, website menurut Sutanta memiliki sifat yaitu (Wenno, 2012:8): Edukatif, memberi tambahan pengetahuan bagi pengkses yang mencatri tahu mengeni sesuatu di website di mana saja.81 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di website. 4.3.1.10 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang disajikan dengan detail” (Indikator Web information quality 5) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
81
Ibid. Hal: 8
86
disajikan dengan detail”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.14 Indikator Web information quality 5 Pernyataan 10 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
setuju
71
71.0
71.0
75.0
sangat setuju
25
25.0
25.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
4.0
Untuk pernyataan no.10 tentang “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang disajikan dengan detail” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 71 orang (71%) sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), dan tidak setuju 4 orang (4%). Hal ini menunjukan, menurut Laswell ada lima beberapa unsur komunikasi salah satunya yakni: Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari sumber.82 Pesan memiliki tiga komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan yang saling bergantung satu sama lain. Informasi atau pesan yang diterima secara detail oleh sumber yang disampaikan untuk publik mempunyai makna. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju mendapat informasi secara detail di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 82
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. 2007. Hal: 69-71
87
4.3.1.11 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipahami” (Indikator Web information quality 6) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipahami”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.15 Indikator Web information quality 6 Pernyataan 11 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
tidak setuju
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
63
63.0
63.0
80.0
sangat setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.11 tentang “Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipahami” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%) sangat setuju sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju 15 orang (15%), dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan, menurut Laswel ada lima beberapa unsur komunikasi salah satunya yakni: merupakan pihak yang menerjemahkan atau menafsirkan pesan yang berupa verbal atau nonverbal, yang dikirim oleh komunikator, sehingga dapat dipahami dengan mudah.83 Publik yang mengakses informasi di website dapat mudah memahami pesan dengan 83
Ibid. Hal:69-71
88
menerjemahkan atau menafsirkan. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju memahami informasi yang disajikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.12 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi website Pemerintah
Kabupaten
Tangerang
disampaikan
dalam
format yang terstruktur” (Indikator Web information quality 7) Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang disampaikan dalam format yang terstruktur”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini: Tabel 4.16 Indikator Web information quality 7 Pernyataan12 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.0
8.0
Setuju
71
71.0
71.0
79.0
sangat setuju
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
8.0
Untuk pernyataan no.12 tentang “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang disampaikan dalam format yang terstruktur” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 71 orang (71%), sangat setuju sebanyak 21 orang (21%), dan tidak setuju 8 orang (8%). Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika (ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability, sistem navigasi mudah dipahami, memiliki konten yang bermanfaat, dan
89
memiliki nilai aksesibilitas dan kompatibilitas.84 Pada informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam format yang terstruktur, maka dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju. 4.3.1.13 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menggunakan warna yang menarik” (Indikator Site design quality 1) Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menggunakan warna yang menarik”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site design quality dibawah ini: Tabel 4.17 Indikator Site design quality 1 Pertanyaan13 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.0
6.0
Setuju
78
78.0
78.0
84.0
sangat setuju
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
6.0
Untuk pernyataan no.13 tentang “Website Pemerintah Kab. Tangerang menggunakan warna yang menarik” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 78 orang (78%) sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), dan tidak setuju 6 orang (6%). Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika: tampilan website tersebut mengandung usability, dan graphic design menarik visual. Dengan adanya kualitas desain website membuat menarik publik 84
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
90
mengunjungi website tersebut. Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai warna khas tersendiri yaitu ungu. Ungu termasuk warna yang unik tersendiri bagi publik. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju dengan warna yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.14 Tanggapan
responden
atas
pertanyaan
“Animasi
yang
disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang bagus” (Indikator Site design quality 2) Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan “Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang bagus”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site design quality dibawah ini: Tabel 4.18 Indikator Site design quality 2 Pernyataan 14 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.0
3.0
3.0
tidak setuju
29
29.0
29.0
32.0
Setuju
55
55.0
55.0
87.0
sangat setuju
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.14 tentang “Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang bagus” dari 100 responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 55 orang (55%), setuju sebanyak 13 orang (13%), tidak setuju 29 orang (29%), dan sangat tidak setuju 3 orang (3)%.
91
Hal ini menunjukan, website adalah sebuah sistem penyebaran informasi melalui internet. Informasi yang dikirimkan dapat berupa teks, suara, animasi, gambar, ataupun sebuah video yang dapat diakses dengan software yang disebut browser. Website adalah keseluruhan halamanhalaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.85 Animasi adalah satu daya tarik untuk website untuk dilihat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju dengan animasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.15 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi” (Indikator Site design quality 3) Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site design quality dibawah ini: Tabel 4.19 Indikator Site design quality 3 Pernyataan 15 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.0
3.0
3.0
tidak setuju
25
25.0
25.0
28.0
Setuju
57
57.0
57.0
85.0
sangat setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
85
Percent
Yuhefizar. 10 Jam Menguasai Internet. 2008. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal: 2
92
Untuk pernyataan no.15 tentang “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 57 orang (57%), tidak setuju sebanyak 25 orang (25%), sangat setuju 15 orang (15%), dan sangat tidak setuju 3 orang (3%). Hal ini menunjukan, website adalah sebuah sistem penyebaran informasi melalui internet. Informasi yang dikirimkan dapat berupa teks, suara, animasi, gambar, ataupun sebuah video yang dapat diakses dengan software yang disebut browser. Website adalah keseluruhan halamanhalaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.86 Gambar adalah salah satu daya tarik untuk website untuk dilihat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju dengan gambar sesuai isi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.1.16 Tanggapan responden atas pertanyaan “Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi” (Indikator Site design quality 4) Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan “Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site design quality dibawah ini:
86
Ibid
93
Tabel 4.20 Indikator Site design quality 4 Pernyataan 16 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2.0
2.0
2.0
tidak setuju
15
15.0
15.0
17.0
Setuju
63
63.0
63.0
80.0
sangat setuju
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.16 tentang “Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%), sangat setuju sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju 15 orang (15%), dan sangat tidak setuju 2 orang (2%). Hal ini menunjukan, website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan teks, suara, gambar diam dan atau gerak, animasi, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis membentuk suatu rangkaian bangunnan yang selalu terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.87 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi. 4.3.2
Deskripsi
Variabel
Citra
Pemerintah
Kabupaten
Tangerang
(Variabel Y) Penilaian mengenai citra Pemerintah Kabupaten Tangerang terdiri dari 2 indikator, yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Penelitian ini hanya 87
Ario Purnomo R. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di Pemerintahan Daerah Kab Gunung Kidul. UAJY. 2013. Hal: 26
94
menggunakan indikator persepsi dan sikap Dua indikator tersebut dikembangkan lagi menjadi 6 pernyataan dengan rincian sebagai berikut: indikator persepsi memiliki 3 pernyataan, kognisi 2 pernyataan, motivasi 2 pernyataan, dan sikap 3 pernyataan. 4.3.2.1 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat” (Indikator Persepsi 1) Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi persepsi dibawah ini: Tabel 4.21 Indikator Persepsi 1 Pernyataan 17 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
tidak setuju
10
10.0
10.0
11.0
Setuju
55
55.0
55.0
66.0
sangat setuju
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.17 tentang “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 55 orang (55%), sangat setuju sebanyak 34 orang (34%), tidak setuju 10 orang (10%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%).
95
Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika (ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability.88 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat. 4.3.2.2 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat” (Indikator Persepsi 2) Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi persepsi dibawah ini: Tabel 4.22 Indikator Persepsi 2 Pernyataan 18 Frequency Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7
7.0
7.0
Setuju
65
65.0
65.0
72.0
sangat setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
7.0
Untuk pernyataan no.18 tentang “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 65 orang (65%), sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), dan tidak setuju 7 orang (7%).
88
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
96
Hal ini menunjukan, Citra perusahaan adalah suatu kesan yang dimiliki suatu organisasi secara total dan berasal dari perilaku dan reputasi.89 Ardianto juga menyatakan bahwa citra sebuah perusahaan harus dibangun secara revolusioner. Artinya, citra tidak dapat terbentuk begitu saja, melainkan harus dibangun dalam jangka waktu menengah atau panjang. Berbeda dengan identias perusahaan yang lebih mudah diingat oleh publik, pembentukan citra memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar agar dikenal oleh publik, salah satunya dengan adanya informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat membuat daya tarik untuk masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat. 4.3.2.3 Tanggapan responden atas pertanyaan “Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada di benak masyarakat” (Indikator Persepsi 3) Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada di benak masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi persepsi dibawah ini:
89
Ardianto Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. 2011. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 59
97
Tabel 4.23 Indikator Persepsi 3 Pernyataan 19 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju
12
12.0
12.0
Setuju
63
63.0
63.0
75.0
sangat setuju
25
25.0
25.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
12.0
Untuk pernyataan no.19 tentang “Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada di benak masyarakat” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%), sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), dan tidak setuju 12 orang (12%). Hal ini menunjukan, Menurut Assael (1977:1), citra merupakan keseluruhan dari persepsi seseorang terhadap suatu hal yang dibentuk melalui proses informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.90 Kesesuaian isi informasi di website membuat persepsi di benak masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju adanya kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.3.2.4 Tanggapan
responden
atas
pertanyaan
“Tanggapan
pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” (Indikator Sikap 1) Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website
90
Bendecta Salindri Dianingtyas, Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kab. Wonogiri. UAJY. 2014
98
Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi sikap dibawah ini: Tabel 4.24 Indikator Sikap 1 Pernyataan 20 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju
11
11.0
11.0
Setuju
61
61.0
61.0
72.0
sangat setuju
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
11.0
Untuk pernyataan no.24 tentang “Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 61 orang (61%), sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), dan tidak setuju 11 orang (11%). Hal ini menunjukan, sikap pada awalnya diartikan sebagi suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan. Konsep itu kemudian berkembang semakin luas dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu niat yang khusus atau umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada keadaan tertentu.91 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
besar
pengunjung
setuju
Tanggapan
pemerintah
yang
memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
91
Elmubarok Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta. Hal: 45
99
4.3.2.5 Tanggapan responden atas pertanyaan “Pelayanan yang diberikan
website
Pemerintah
Kabupaten
Tangerang
memuaskan” (Indikator Sikap 2) Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Pelayanan yang diberikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi sikap dibawah ini: Tabel 4.25 Indikator Sikap 2 Pernyataan 21 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
tidak setuju
30
30.0
30.0
31.0
Setuju
52
52.0
52.0
83.0
sangat setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.25 tentang “Pelayanan yang diberikan website
Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 52 orang (52%), tidak setuju sebanyak 30 orang (30%), sangat setuju 17 orang (17%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Hal ini menunjukan, Lawrence L. Steinmentz mendefinisikan citra perusahaan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan (Nova, 2011:301).92 Tujuan mempopulerkan citra adalah membuat segmen sasaran merasa peduli terhadap nama dan keberadaan Pemerintahan di masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
92
Firsan Nova. 2011. CRISIS Pubic relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hal: 301
100
besar pengunjung setuju pelayanan yang diberikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan. 4.3.2.6 Tanggapan responden atas pertanyaan “Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku yang baik” (Indikator Sikap 3) Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku yang baik”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi sikap dibawah ini: Tabel 4.26 Indikator Sikap 3 Pernyataan 22 Frequency Valid
sangat tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
tidak setuju
18
18.0
18.0
19.0
Setuju
59
59.0
59.0
78.0
sangat setuju
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Untuk pernyataan no.26 tentang “Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku yang baik” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 59 orang (59%), sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), tidak setuju 18 orang (18%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%). Hal ini menunjukan, Kriyantono menyebutkan bahwa, citra sebuah organisasi atau perusahaan dapat dibangun melalui empat bagian, yaitu: kualitas jasa dari organiasi, tanggung jawab sosial organisasi
101
terhadap lingkungan atau publiknya, lingkxungan sosial tempat organisasi tersebut melakukan aktivitasnya, dan komunikasi atau komunikasi personal yang terjalin baik di dalam organisasi maupun antara organisasi dengan publiknya.93 Dapat dilihat bahwa salah satu faktor penentu citra adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi dengan publiknya. Komunikasi yang terjalin menimbulkan penilaian dan atau pendapat di antara para pelaku komunikasi. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku yang baik.
4.4
Pengujian Data Statistik
4.4.1
Hasil Analisis Deskritif Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap variabel
x dan variabel y, maka penulis mengukur berapa besar presentase di masingmasing variabel, hasilnya yaitu sebagai berikut: Analisis deskriptif variabel x (kualitas website), yaitu: %=
x 100%
%=
x 100%
%=
78,04%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variable x (kualitas website) sebesar 78,04% dan dikategorikan baik berdasarkan tabel 3.11 .
93
Rachmat Kriyantono. Teknk Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008. Hal:11-12
102
Analisis deskriptif variable y (citra), yaitu: %=
x 100%
%=
x 100%
%=
77,5%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variable y (citra) sebesar 77,5% dan dikategorikan baik berdasarkan tabel 3.11 .
4.4.2
Hasil Uji Normalitas Data Analisis One-Sample Kolgomorov Smirnov membandingkan fungsi
distribusi kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara teoritis . Kriteria penentuan uji normalitas data menurut Wahyu Agung antara lain sebagai berikut (Wahyu Agung, 2010:143):94 a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian data distribusi normal pada variable x (kualitas website) dengan variable y (citra) dapat dilihat di tabel dibawah ini:
94
Nisfu Maryana. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. 2011. Untirta: Serang. Hal.116
103
Tabel 4.27 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kualitas Website N
Citra 100
100
Mean
49.95
18.60
Std. Deviation
5.000
2.535
Absolute
.077
.094
Positive
.077
.094
Negative
-.075
-.088
Test Statistic
.077
.094
Asymp. Sig. (2-tailed)
.153
.031
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel 4.31 di kolom Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel x (kualitas website) sebesar 0,153, dan variabel y (cita) sebesar 0,31. Keduanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data sampel pada variabel x dan y berdistribusi normal dan dihitung menggunakan statistik parametrik. 4.4.3
Hasil Uji Korelasi Koefisien
Sebelum mengetahui adanya pengaruh dalam penelitian ini, penulis akan melakukan uji adanya hubungan antara variabel x dengan variabel y menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan
hubungan
dan
membuktikan
hipotesis
hubungan
antara
variabel/data/skala interval dengan interval lainnya digunakan rumus atau teknik statistik Product Moment Correlation dengan menggunakan aplikasi program SPSS 22. Hasil perhitungan koefisien korelasi antara “Pengaruh Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” dapat dilihat dari output SPSS 22 pada tabel 4.32 dibawah ini:
104
Tabel 4.28 Correlations Kualitas Website Kualitas Website
Pearson Correlation
Citra 1
Sig. (2-tailed) N Citra
Pearson Correlation
**
.491
.000 100
100
**
1
.491
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel “Pengaruh Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” adalah sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti yang tercantum pada tabel 3.12 Interval Koefisien Korelasi. Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin besar, maka variabel 2 akan semakin besar pula. Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,05 maka hubungan antar kedua variabel adalah signifikan.
Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,05 maka hubungan antar kedua variabel adalah tidak signifikan.
Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel “Pengaruh Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” adalah
105
sebesar 0,00 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan. 4.4.4
Hasil Analisis Regresi Sederhana (Simple Regression) Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya keliniearan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel 4.29 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kualitas Website
Std. Error 6.167
2.239
.249
.045
Coefficients Beta
t
.491
Sig.
2.754
.000
5.580
.000
a. Dependent Variable: Citra
Dari tabel diatas didapat sebuah persamaan yaitu: Y = A + BX X = Pengaruh kualitas website Y = Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang Berdasarkan hasil tabel Coefficients diatas, pada kolom Unstandardized Coefficients, diperoleh nilai beta pada Constanta sebesar 6,167, pengaruh kualitas website yaitu sebesar 0,249 nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai – nilai yang terbentuk dari persamaan regresi tersebut adalah Y = 6,167+0,249 X Nilai konstanta (a) adalah 6,167. Hal ini diartikan jika koefisien kualitas website adalah 0, maka cita Pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai positif yaitu 0,249. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai kualitas website
106
sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan meningkat sebesar 0,249. Uji t dalam penelitian ini juga dapat dilihat dari tabel regresi linier sederhana dengan melihat t hitung diatas. Rumus hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Diperoleh nilai beta yaitu 0,491. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai kualitas website sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga meningkat sebesar 0,491. Oleh karena itu koefisien beta dapat dikatakan positif, karena kedua variabel tersebut mempunyai nilai. Yang dimaksud dengan positif disini adalah semakin tinggi nilai kualitas website, maka akan semakin tinggi pula nilai citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. 4.4.5
Hasil Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T, uji T
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah “Pengaruh Kualitas Website” (Variabel X) dan variabel dependennya adalah “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” (Variabel Y).
Thitung :
t= t= t=
6,33 (Thitung)
107
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a) Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: Ho: Tidak Terdapat Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang Ha: Terdapat Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang b) Menentukan t hitung dengan hipotesis statistik yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.21 Koefisien. Berdasarkan statistik uji t hitung95, hasil t hitung adalah sebesar 6,33 . c) Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf signifikasi 5% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 98, derajat kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 100 responden, di lihat dari nilai-nilai product moment, dapat diketahui ni t tabel pada taraf signifikasi 5%, yaitu senilai 1,984 . d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut : Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
95
Opcit, Rachmat Kriyantono Hal 175.
108
Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai thitung (6,33) > ttabel (1,984). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan. 4.4.6
Hasil Koefisien Determinasi Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang rendah, positif dan
signifikan antara variabel independen yaitu Pengaruh Kualitas Website dan variabel dependennya adalah Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang, selanjutnya peneliti ingin melihat seberapa besar variabel independen dapat mempengaruhi
variabel
dependennya.
Kedua
variabel
tersebut
diolah
menggunakan SPSS 22. Tabel 4.30 Koefisien Determinasi Model Summary
Model 1
R .491
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
b
.241
.233
2.219
a. Predictors: (Constant), Kualitas Website b. Dependent Variable: Citra
Dari Tabel 4.30 diatas dapat terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi) menunjukan nilai sebesar 0,491. Apabila dimasukkan kedalam persamaan koefisien determinasi, maka hasilnya adalah: Kd = (r)² x 100% Kd = (0,491)² x 100% Kd = 24,1%
109
Hal ini berarti 24.1% variabel “Pengaruh Kualitas Website” adalah kontribusi dari variabel “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang”. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 75,9% (100%-24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
4.5
Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1
Pengaruh Kualitas Website Kualitas merupakan sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan
tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan. Kualitas dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan. Kualitas website merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna terakhir. Tipe penelitian ini dipilih karena peneliti ingin mengukur hubungan dan pengaruh variabel yang satu dengan variabel lainnya. Sedangkan menurut (Barnes & Vidgen, 2002:115), untuk mengetahui kualitas sebuah website secara keseluruhan, ada tiga dimensi yang harus diteliti, yaitu: usability quality web (kualitas penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas desain web).96 Dengan adanya kualitas website akan sangat membantu berpengaruh terhadap informasi yang ada di website untuk masyarakat atau tidak.
96
Barnes and Vidgen. An Integrative Approach To The Assessment Of E-Commerce Quality, Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3. 2002. Hal: 115
110
Salah satu cara untuk melihat adanya pengaruh kualitas website, yaitu dengan mengukur usability quality web (kualitas penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas desain web). Dari hal tersebut kita dapat melihat bagaimana website memberikan imformasi kepada masyarakat. Maka dari itu, melakukan sebuah riset pada pertanyaan dalam kuisoner yang berdasarkan kualitas website yang dikemukakan oleh Barnes & Vidgen, yaitu: adanya usability quality web (kualitas penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas desain web). Peneliti mencoba mengungkapkan bagaimana pengaruh kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Seperti yang terdapat di dalam identifikasi masalah yang terdapat pada bab 1, dengan cara mejelaskan dan menghitung jawaban responden dari kuisoner yang peneliti ajukan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang .Adapun hasil dari pernyatan yang dijawab oleh responden sebagai berikut: 1. Usability quality web (kualitas penggunaan web)
No. S1. S2. S3. S4. S5.
Tabel 4.31 Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Usubility quality web Pernyataan SS S Website Pemerintah Kab. Tangerang secara keseluruhan mudah dipahami 56 44 Website Pemerintah Kab. Tangerang dapat mudah dipelajari 34 53 Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kab. Tangerang 23 56 Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kab. Tangerang 28 67 Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kab. Tangerang memberi pengaruh positif 44 53
TS
TST
0
0
13
0
20
1
4
1
3
0
111
Kualitas penggunaan merupakan salah satu metode kualitas website dalam mengukur sebuah kualitas website yang mempunyai berbagi item dalam penelitian ini, yaitu: sejauh mana suatu penggunaan informasi yang dihasilkan oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan kemudahan meneliti penggunaan website yang mencakup kemudahan untuk dipahami, dipelajari, dioperasikan serta kemudahan dalam sistem navigasi dan memberikan nilai positif bagi para pengunjung. Dapat dilihat dari tabel 4.31 hasil sebesar presentense (67%), dengan pernyataan, “Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 67 orang. Hasil ini berarti kualitas penggunaan mempengaruhi pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mencari informasi, dalam penelitian ini kualitas penggunaan berpengaruh terhadap citra. Hal ini di dukung oleh Joseph Dumas dan Janice Redish (1999) usability juga mengacu kepada bagaimana pengguna bias mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puaskah mereka terhadap penggunannya. 97 Dilihat juga dari tabel 4.31 hasil sebesar presentense (53%), dengan ada 2 pernyataan paling kecil dari responden, “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari”, dan “Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang memberi pengaruh positif” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 53 orang.
97
http://digilib.undip.ac.id/v2/, di akses 16/02/2016, jam 10.31 WIB
112
2. Web information quality (kualitas informasi web)
No. S6. S7. S8. S9. S10. S11. S12.
Tabel 4.32 Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Web information quality Pernyataan SS S TS Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta 32 57 11 Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kab. Tangerang dapat dipercaya 14 79 14 Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang selalu up to date atau diperbarui 16 76 8 Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di website 18 74 18 Informasi yang ada di website Pemerintah Kab. Tangerang disajikan dengan detail 25 71 4 Informasi yang ada di website Pemerintah Kab. Tangerang dapat mudah dipahami 20 63 15 Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang disampaikan dalam format yang terstruktur 21 71 8
Mengenai web information quality (kualitas informasi web), sejauh mana suatu informasi yang dihasilkan oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan kemudahan meneliti penggunaan website yang mencakup informasi yang akurat, bisa dipercaya, up to date, sesuai dengan topik bahasan, mudah dimengerti, informasi yang detail dan mendalam serta disajikan dengan format yang sesuai. Dapat dilihat dari tabel 4.32 hasil sebesar presentense (79%), dengan pernyataan “Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 79 orang. Hal ini berarti semakin tinggi kualitas informasi web, maka akan mempengaruhi terhadap citra dengan mendapat informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Hal ini juga dikemukakan Parasuraman dkk (2005) kehandalan merupakan dimensi yang
TST 0 0 0 0 0 2 0
113
dominan pada kualitas layanan tradisional.98 Dalam konteks web informasi yang handal merupakan dimensi yang palin penting untuk membentuk sebuah kualitas web itu sendiri. Kehandalan yang dihasilkan oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang adalah ketika mampu mengupdate isi informasi yang ditampilkan secara terus menerus. Semakin handal informasi yang dihasilkn oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang maka kepercayan orang akan meningka
untuk
mengakases
kembali
website
tersebut
dan
akan
merekomendasikan kepada pihak lain, bahwa situs tersebut baik dan dapat dipercaya. Dilihat juga dari indikator Web information quality (kualitas informasi web), dari tabel 4.32 hasil sebesar presentense (57%), dengan pernyataan paling kecil dari responden, “Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 57 orang. 3. Site design quality (kualitas desain web)
No. S13. S14. S15. S16.
98
Tabel 4.33 Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Site design quality Pernyataan SS S TS Website Pemerintah Kab. Tangerang menggunakan warna yang menarik 16 78 6 Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kab. Tangerang bagus 13 55 29 Website Pemerintah Kab. Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi 15 57 25 Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kab. Tangerang ditata dengan rapi 20 63 15
Parasuraman, dkk. E-S-QUAL A MultipleItem Scale for Assessing Electronic Service Quality. Volume 7, No. X. 2005. Journal of Service Research 7 (3). Hal 121
TST 0 3 3 2
114
Kualitas desain web merupakan salah satu indikator dari tiga indikator dari kualitas website. Indikator kualitas website terdiri dari berbagai item pernyataan, yaitu: kemampuan website memberikan tampilan yang menarik dan dengan fungsi yang maskimal. Dapat dilihat dari tabel 4.33 hasil sebesar presentense (78%), dengan pernyataan, “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menggunakan warna yang menarik” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 78 orang. Hasil ini berarti kualitas desain web mempengaruhi pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mencari informasi. Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika (ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability, dan graphic design menarik visual.99 Dengan adanya kualitas desain website membuat menarik publik mengunjungi website tersebut. Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai warna khas tersendiri yaitu ungu. Ungu termasuk warna yang unik tersendiri bagi publik. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju dengan warna yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dilihat juga dari indikator Site design quality (kualitas desain web), dari tabel 4.33 hasil sebesar presentense (55%), dengan pernyataan paling kecil dari responden, “Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kab. Tangerang bagus” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 55 orang. Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai pernyataan-pernyataan indikator dari kualitas website Pemerintah Kabupaten
99
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
115
Tangerang, dapat diketahui bahwa kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase sebesar 78,02%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Baik. 4.5.2
Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang Citra merupakan persepsi masyarakat terhadap jati diri sebuah organiasi
atau perusahaan. Persepsi ini didasari atas pengetahuan masyarakat atau dugaan masyarakat terhadap sebuah perusahaan.100 Citra menjadi cara orang-orang memberi penilaian terhadap orang lain atau organisasi atas penampilan mereka atau atas apa yang mereka lakukan. Persepsi merupakan proses penafsiran atau menduga dan menyimpulkan suatu objek, peristiwa atau hubungan sehingga diperoleh suatu pemaknaan atau pemahaman akan hal-hal tersebut.101 Sedangkan Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S. Nimpoeno tentang proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sudah sesuai dengan pengertian sistem komunikasi.102 Model pembentukan citra diatas mempunyai empat komponen penting dalam citra, yaitu: persepsi, kognitif, motivasi, dan sikap. Penelitian ini hanya menggunakan indikator persepsi dan sikap. Dengan adanya pembentukan citra, bagaimana citra masyarakat terhadap website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
100
Siswanto Sutojo. Membangun Citra Perusahaan. 2004. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Hal: 1 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 51 102 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto.Dasar-Dasar Public Relation. 2007. Bandung: Remaja Rosdakarya. 101
116
Peneliti mencoba mengungkapkan bagaimana citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Seperti yang terdapat di dalam identifikasi masalah yang terdapat pada bab 1, dengan cara mejelaskan dan menghitung jawaban responden dari kuisoner yang peneliti ajukan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang .Adapun hasil dari pernyatan yang dijawab oleh responden sebagai berikut: 1. Persepsi
No. S17. S18. S19.
Tabel 4.34 Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Persepsi Pernyataan SS S Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat 34 55 Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat 28 65 Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang berada di benak masyarakat 25 63
TS
TST
10
1
7
0
12
0
Persepsi merupakan hasil dari pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan atau memahami. Sehingga individu akhirnya akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang untuk penerimaan. Indikator persepsi terdiri dari berbagai item pernyataan: faktor-faktor yang berperan dalam persepsi, menurut Walgito (2002: 70), faktor-faktor yang berperan dalam persepsi: Obyek yang dipersepsi, alat indera, syarat, dan pusat susunan syaraf, dan perhatian.103 Dapat dilihat dari tabel 4.34 hasil sebesar presentense 65%, dengan pernyataan “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat” dengan hasil 103
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. 2002. Yogyakart: Andi Offset. Hal: 70
117
menjawab setuju sebanyak 65 orang. Hasil ini berarti pembentukan citra mempengaruhi pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang, karena informasi website tersebut mempunyai daya tarik diperhatikan masyarakat. Hal ini menunjukan, Citra perusahaan adalah suatu kesan yang dimiliki suatu organisasi secara total dan berasal dari perilaku dan reputasi.104 Ardianto juga menyatakan bahwa citra sebuah perusahaan harus dibangun secara revolusioner. Artinya, citra tidak dapat terbentuk begitu saja, melainkan harus dibangun dalam jangka waktu menengah atau panjang. Berbeda dengan identias perusahaan yang lebih mudah diingat oleh publik, pembentukan citra memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar agar dikenal oleh publik, salah satunya dengan adanya informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat membuat daya tarik untuk masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat. Dilihat juga dari tabel 4.34 hasil sebesar presentense (55%), dengan pernyataan paling kecil dari responden, “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 55 orang.
104
Elvinaro Ardianto. Handbook of Public Relations, Pengantar Komperhensif. Bandung: Simbiosa Rekatama. Hal: 59
118
2. Sikap
No. S20. S21. S22.
Tabel 4.35 Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Sikap Pernyataan SS S Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kab. Tangerang 28 61 Pelayanan yang diberikan website Pemerintah Kab. Tangerang memuaskan 17 52 Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah Kab. Tangerang mendapat perilaku yang baik 22 59
Sikap
adalah
kecenderungan
bertindak,
berpersepsi,
berpikir
TS
TST
11
0
30
1
18
1
dalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara- cara tertentu (2007:115-116). Komponen utama pembentuk sikap ada tiga: kesadaran, perasaan, dan perilaku. Dapat dilihat dari tabel 4.35 hasil sebesar presentense 61%, dengan pernyataan “Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 61 orang. Hal ini menunjukan, sikap pada awalnya diartikan sebagi suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan. Konsep itu kemudian berkembang semakin luas dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu niat yang khusus atau umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada keadaan tertentu.105 Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dilihat juga dari hasil tabel 4.35 hasil sebesar presentense (52%), dengan
105
Elmubarok Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta. Hal: 45
119
pernyataan paling kecil dari responden, “Pelayanan yang diberikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 52 orang. Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai pernyataan-pernyataan indikator dari citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, dapat diketahui bahwa citra Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase sebesar 77,5%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang baik. 2.5.3
Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupten Tangerang Peneliti mencoba mengungkapkan seberapa besar pengaruh kualitas
website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Seperti yang terdapat di dalam identifikasi masalah yang terdapat pada bab 1, dengan cara mejelaskan dan menghitung jawaban responden dari kuisoner yang peneliti ajukan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. Adapun hasil dari pernyatan yang dijawab oleh responden sebagai berikut: Menurut hasil penelitian berdasarkan uji koefisien korelasi dihasilkan nilai sebesar 0,491. Nilai 0,491 menunjukan hubungan (korelasi) yang sedang. Korelasi ini pun positif dan berarti menunjukkan bahwa adanya hubungan kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang dan hubungannya sedang. Untuk menghitung adanya pengaruh antara variabel kualitas website dengan variabel citra maka peneliti menggunakan rumus regresi linear
120
sederhana, Y= a+bx dengan hasil yang telah di dapat yaitu Y= 6,167+0,249 X., artinya, nilai konstanta (a) adalah 6,167. Hal ini diartikan jika koefisien kualitas website adalah 0, maka cita Pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai positif yaitu 0,249. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai kualitas website sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan meningkat sebesar 0,249. Untuk melihat uji normalitas dalam pembahasan sebelumnya, terlihat bahwa nilai sign pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) menunjukan angka sebesar variabel x (kualitas website) sebesar 0,153, dan variabel y (citra) sebesar 0,31. Keduanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data sampel pada variabel x dan y berdistribusi normal dan dihitung menggunakan statistic parametrik.
Dari perhitungan di atas nilai ttabel pada α 0,05 adalah
didasarkan dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada penelitian ini adalah 100 responden, jadi df adalah 100 – 2 = 98, sehingga di dapat ttabel = 0,198. Jika thitung > ttabel maka butir tersebut valid. Penelitian ini disebut valid karena instrumen kualitas website dan citra pada masing-masing pertanyaan thitung > ttabel dengan ttabel senilai 0,198 sedangkan thitung nilainya selalu lebih besar dari 6,32. Variabel kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang (X) diukur dengan 3 indikator kualitas website, yaitu usability quality web (kualitas penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas desain web). Perhitungan menunjukan bahwa kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang menghasilkan presentase terbesar
121
78,04%, dan variabel citra Pemerintah Kabupaten Tangerang (Y) diukur dengan 4 indikator cita, yaitu persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 indikator persepsi dan sikap, maka perhitungan menunjukan bahwa citra Pemerintah Kabupaten Tangerang menghasilkan presentase terbesar 77,5%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang bernilai baik. Namun perlu dicatat bahwa responden menilai beberapa indikator dalam pertanyaan kuesioner yang menunjukkan bahwa kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang masih belum mengenal jauh website tersebut secara berkala. Kualitas merupakan sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan. Kualitas dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan. Kualitas website merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel “Pengaruh Kualitas Website” terhadap “Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”, dan mengukur seberapa besar pengaruh antara kedua variabel tersebut. Dari hasil perhitungan data kuesioner yang didapat dari 100 sampel responden melalui program SPSS 22, diketahui hasil nilai korelasi sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti yang tercantum pada tabel 3.12 Interval Koefisien Korelasi.
122
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya semakin besarkualitas website maka semakin besar pula citra Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sementara angka probabilitas hubungan antara variabel “Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang” adalah sebesar 0,00, angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel signifikan. Dengan nilai korelasi sebesar 0,491 maka menghasilkan pengaruh sebesar 24,1%. Hal ini berarti 24,1% variabel “Kualitas Website” adalah kontribusi dari variabel “Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 75,9% (100% - 24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Tentunya faktor eksternal dan internal dalam mencari informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang juga terhadap pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Namun untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan, penulis hanya menjelaskan sedikit mengenai masalah yang telihat di hasil kuesioner saja dan penulis membuka kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dideskripsikan sebelumnya tentang “Pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”, maka sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Stimulus - Organism - Response, teori ini melihat bahwa adanya proses perubahan perilaku yang merupakan tanggapan dari seseorang terhadap suatu rangsang yang dihadapinya. Model Stimulus-Organism-Response pada intinya
123
berusaha meramalkan perilaku secara tepat melalui pengetahuan stimuli dan respons yang diamati. Sama halnya dengan penelitian ini, kita akan melihat bagaimana publik merespon atas rangsangan atau stimuli yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadapnya berupa imformasi di website di alamat www.tangerangkab.go.id, sehingga terbentuklah tindakan atau perasaan pada publik. Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan relevan dalam penelitian ini, yaitu kualitas website dan pembentukan citra. Teori tersebut, menjelaskan bagaimana pengunjung website sebagai konsumen informasi menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan new media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Setelah mengunjung atau mengakses website tersebut dapat berpersepsi terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pengunjung dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses penentuan media, namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama. Dengan kata lain, tingkat keaktifan audien merupakan variabel. Dalam hal ini masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya yang berada di Kecamatan Kelapa Dua akan memilih mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Karena masyarakat lah pemilih aktif dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Akan ada simbiosis mutualisme yang dihasilkan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang menyajikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang, jika banyak mengunjungi dari website tersebut maka citra akan bagus, kemudian akan banyak nlai-nilai positif yang masuk pada
124
Pemerintahan Kabupaten Tangerang tersebut sehingga menguntungkan semua pihak. Website tersebut dikemas semenarik mungkin, hingga masyarakat memilihnya untuk di mencari informasi. Hingga mereka juga mendapat keuntungan dari masyarakat mendapatkan citra positif. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat pandang citra yang positif dari semua pihak.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yakini tentang pengaruh
kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase sebesar 78,04%. Hal ini menunjukkan bahwa website Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah memberikan informasi yang baik. 2. Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan bahwa citra dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dinilai sudah baik dimata publik. 3. Pengaruh kualitas website terhadap citra dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi. Hasil dari koefisien determinasi besarnya persentase pengaruh kualitas website adalah sebesar 28,3% terhadap citra sedangkan sisanya 71,7% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menjelaskan sebab-sebab lain tersebut. Sementara uji regresi Dan juga terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas website dengan citra. Karena dari hasil pengujian koefisien korelasi dihasilkan nilai sebesar 0,491 menunjukan hubungan (korelasi) yang bernilai sedang.
125
126
5.2
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, tentang pengaruh kualitas website
terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, maka dapat ditarik beberapa saran yanag berguna bagi peneliti selanjutnya maupun subjek yang diteliti, yang akan dibagi menjadi bagian yaitu: 5.2.1
Saran Teoritis
1. Menilik dari hasil penelitian ini yang ternyata dengan teori yang ada, maka bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat lebih menggali dalam mengenai teori-teori yang dipakai peneliti dalam penelitian ini, baik tentang website dengan tema kualitas website, maupun proses pembentukan citra. 2. Hasil dari penelitian ini yang menunjukan bahwa terdapatnya pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang namun menunjukan hasil yang positif, menjadi hasil tambahan untuk bisa diteliti lebih lanjut. Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan teori yang lebih spesifik lagi dan menggunakan objek penelitian lebih terperinci. 5.2.2
Saran Praktis
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang, agar dilaksanakan sosialisasi yang bersifat kontinyu dan konstan mengenai penggunaan media website di wilayah Kabupaten Tangerang. Sosialisasi ini bertujuan agar semua masyarakat dapat lebih mengenal dan memanfaatkan website Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengakses informasi-informasi yang ada pada website tersebut. Untuk meningkatkan intensitas kualitas website oleh masyarakat maka informasiinformasi yang ada pada website perlu lebih sering diperbaharui (up date)
127
misalnya: informasi yang lebih detail administrasi Pemerintah Kabupaten Tangerangsebelumnya. 2. Selain itu fasilitas-fasilitas di dalam website dapat dilengkapi lebih lagi. Contohnya seperti penambahan aplikasi messenger, dan buku tamu atau tempat sarannya jelas sehingga masyarakat dapat saling berkomunikasi dengan mudah dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang. 3. Desain, tulisan, lay out bisa dibuat lebih atraktif lagi sehingga tampilan website secara keseluruhan menjadi lebih menarik. Selain itu beberapa menu yang belum diisi oleh beberapa dinas-dinas agar dapat diisi sehingga citra Pemerintah Kabupaten Tangerang di mata masyarakat semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Afrilla Framanik, Naniek. 2011. Komunikasi Persuasi. 2011. Serang: Sayuti.com. Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. 2009. Rineka Cipta: Jakarta. Ardianto, Elvinaro dan Sumirat, Soleh. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Cetakan Ketiga, Remaja Rosdakarya. ________________. 2011. Handbook of Public Komperhensif. Bandung: Simbiosa Rekatama.
Relations,
Pengantar
________________. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Barnes and Vidgen. 2002. An Integrative Approach To The Assessment Of ECommerce Quality, Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3. Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group. Febrian, Jack. 2003. Menggunakan Internet. Jakarta: Informatika. Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kasali, Rheland. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep Dan Aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafit. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknk Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. _________________. 2006. Public Relations Writing. Jakarta: Prenada Media Group. Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan. EGC. Jakarta. Moh.Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nova, Firsan. 2011. CRISIS Pubic relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 128
129
Nur Ghufron, M. dan Risnawita S, Rini. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Parasuraman, dkk. 2005. E-S-QUAL A MultipleItem Scale for Assessing Electronic Service Quality. Volume 7, No. X. Journal of Service Research 7 (3). Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rasul, Juharis. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi, bagian 2 SMA kelas XI. Jakarta: Quadra. Ruslan, Rusady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada. Saleh, A.R & Wahab, M.A. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif. Jakarta: Kencana. Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Trihendradi, Cornelius. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakart: Andi Offset. Wardhani, Diah. 2008. Media Relations, Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wasesa, Silih. 2005. Strategi PR. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. West, Richard and Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Yuhefizar. 10 Jam Menguasai Internet. 2008. Jakarta: Elex Media Komputindo.
130
Yuhefizar, Mooduto & Hidayat, Rahmat. 2005. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content Management System Joomia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Zaim, Elmubarok. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta.
INTERNET http://digilib.undip.ac.id/v2/, di akses 16/02/2016, jam 10.31 WIB http://kominfo.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.41 WIB http://www.dprd-tangerangkab.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.22 WIB http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB http://www.kabar6.com/tangerang-raya/adventorial/7858-tampung-aspirasiwarga-pemkab-tangerang-buka-sms-pengaduan.html, di akses 11/02/2016, jam 11.04 WIB. http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/14053597/Pengguna.Internet.Indonesia. Tembus.88. Juta, di akses 11/2/2016, jam 10.28 WIB. http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00243-KA%20bab%202.pdf, diakses 15/02/2016, jam 4.15 WIB
JURNAL Dianingtyas, Bendecta Salindri. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kab. Wonogiri. 2014. UAJY. Maryana, Nisfu. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. 2011. UNTIRTA. Purnamasari, Dwita. Pemanfaatan New Media Dalam Membangun Hubungan (Studi Kasus Penggunaan New Media di PT. Aseli Dagadu Djadja). 2012. UAJY. Purnomo R, Ario. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di Pemerintahan Daerah Kab Gunung Kidul. 2013. UAJY.
131
Rinawati dan Tulasi, Dominikus. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter @binus_univ Terhadap Efektifitas Komunikasi Mahasiswa Binus Marketing Communication Public Relations Angkatan 2008. 2012. BINUS. Yulisda, Dyva br Purba dan MC Ninik Sri Rejeki. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta). 2014. UAJY. Wenno, Priscilla Paula. Pengaruh Kesan Pada Website Terhadap Citra Perusahaan dan Minat Beli (Studi Kuantitatif Eksplanatif pada Butik Online diadandia.com). 2012. UAJY.
LAMPIRAN 1 (SURAT IZIN PENELITIAN)
LAMPIRAN 2 (DOKUMENTASI)
LAMPIRAN 3 (KUESIONER PENELITIAN)
KUESIONER PENELITIAN Perkenankanlah saya memohon kesediaan Sdr/Sdri untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kuesioner penelitian ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang dilakukan oleh Sausan Saidah Salam, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi - Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang - Banten. Untuk memenuhi tugas penyelesaian skripsi mengenai Pengaruh Kualitas Website (tangerangkab.go.id) Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Untuk itu saya mohon bantuan Saudara dan Saudari untuk mengisi kuesioner penelitian. Bantuan yang anda berikan dapat dilakukan dengan memberikan pendapat terhadap sejumlah pernyataan dalam kuesioner ini. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. *Pernahkah anda mengakses website (tangerangkab.go.id) Pemerintah Kabupaten Tangerang: ( ) Iya
( ) Tidak
Data Responden Jenis kelamin Anda
:
( ) Laki-laki
( ) Perempuan
Usia Anda
:
( ) <20 tahun
( ) 21-30 tahun
Pekerjaan Anda
:
( ) Pelajar/Mahasiswa
( ) Pegawai
( ) 31-40 tahun
( ) >41 tahun
( ) Wiraswasta
( ) Lain-lain
Berapa frekuensi anda mengunjungi website Pemerintah Kab. Tangerang dalam setahun terakhir: ( ) 1-2 kali
( ) 3-4 kali
Petunjuk Pengisian: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
( ) 5-6 kali
( ) >7 kali
Variabel (X) Kualitas Website No. Pernyataan Usability Quality Web Website Pemerintah Kab. Tangerang secara S1 keseluruhan mudah dipahami S2
Website Pemerintah Kab. Tangerang dapat mudah dipelajari
S3
Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kab. Tangerang
S4
Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kab. Tangerang
S5
Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kab. Tangerang memberi pengaruh positif
S6
Web Information Quality Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta
S7
Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kab. Tangerang dapat dipercaya
S8
Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang selalu up to date atau diperbarui
S9
Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di website
S10
Informasi yang ada di website Pemerintah Kab. Tangerang disajikan dengan detail
S11
Informasi yang ada di website Pemerintah Kab. Tangerang dapat mudah dipahami
S12
Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang disampaikan dalam format yang terstruktur
S13
Site Design Quality Website Pemerintah Kab. Tangerang menggunakan warna yang menarik
S14
Animasi yang disampaikan di website
SS
S
TS
STS
Pemerintah Kab. Tangerang bagus S15
Website Pemerintah Kab. Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi
S16
Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kab. Tangerang ditata dengan rapi
Variabel (Y) Proses Pembentukan Citra Persepsi S17 Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat S18
S19
S20 S21 S22
Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang berada di benak masyarakat Sikap Pentingnya pemahaman isi informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang Website Pemerintah Kab. Tangerang sebagai menambah wawasan informasi Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat
Terimakasih atas anda kesediaan dalam mengisi kuesioner ini
LAMPIRAN 4 (DATA DAN JAWABAN RESPONDEN)
LAMPIRAN 5 (KARTU BIMBINGAN)
SAUSAN SAIDAH SALAM Jl. Danau Batur V no.21 RT: 02/007, Kel: Bencongan, Kec: Kelapa Dua, Kab. Tangerang Banten – 15810 081293435252
BIODATA PENULIS DATA DIRI Nama Alamat Nomor Handphon E – mail Tanggal Lahir Tempat Lahir Jenis Kelamin Agama
: Sausan Saidah Salam : Jl. Danau Batur V no. 21. RT: 02/007, Kel. Bencongan, Kec.Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten - 15810 : 081293435252 :
[email protected] : 12 Agustus 1992 : Tangerang : Wanita : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL 2010 – 2016 S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2007 – 2010 SMK PGRI 1, Kota Tangerang 2004 – 2007 SMPN 19 Tangerang, Kota Tangerang 1998 – 2004 SDI Al – Istiqomah, Kota Tangerang
RIWAYAT PENDIDIKAN NON FORMAL 2014 Bina Sains Nusantara, Serang
PENGALAMAN ORGANISASI Tahun : 2011 Organisasi : BEM FISIP Untirta Tahun : 2011 - 2012 Organisasi : DPM Pusat Untirta Tahun : 2012 – 2013 Organisasi : BEM Pusat Untirta
PENGALAMAN KERJA Tahun : 2009 3 bulan Intership, PT. Jasa Marga. Tbk Tahun : 2014 1 bulan Intership, Humas PEMDA Kabupaten Serang