PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL KABUPATEN PASURUAN Any Urwatul Wusko Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga ABSTRAK Kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna jasa (pasien) merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Untuk mewujudkan kepuasan pengguna jasa (pasien) Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan sebagai instansi kesehatan publik milik pemerintah daerah yang berorientasi pada pengguna jasa (pasien), dalam perkembangannya dituntut untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada pengguna jasa (pasien) dengan meningkatkan kompetensi pegawai serta memperhatikan dimensi kualitas pelayanan itu sendiri, yaitu bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna jasa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa, Udan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan secara simultan dan parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bukti langsung (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Dan dari hasil uji t diketahui bahwa secara parsial, variabel keandalan (X 2), daya tanggp (X3) dan empati (X5) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Sedangkan variabel bukti langsung (X1) dan Jaminan (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y). Adapun variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah variabel empati dengan nilai sumbangan efektif sebesar 41,02%. Kata Kunci: Kualitas pelayanan, Kepuasan Pelanggan PENDAHULUAN
upaya
Latar Belakang
kesehatan masyarakat. Namun, dengan semakin
Kesehatan merupakan hak azasi sehingga setiap
masyarakat
berhak
mempercepat
peningkatan
derajat
banyaknya jumlah rumah sakit, serta pengguna
memperoleh
jasa (pasien) yang semakin selektif dan
pelayanan kesehatan secara adil, merata, dan
berpengetahuan dalam menggunakan fasilitas
bermutu. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai
rumah sakit, hal ini menyebabkan adanya
upaya dilakukan pemerintah daerah untuk
persaingan dalam industri jasa kesehatan yang
meningkatkan
agar
semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
ini menuntut rumah sakit selaku salah satu
yang berkualitas (Depkes RI, 2004). Salah satu
penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu
sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai
meningkatkan kualitas pelayanannya.
pelayanan
kesehatan
peran sangat penting adalah rumah sakit. Rumah
Pentingnya kualitas pelayanan pada jasa
sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam
kesehatan adalah untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pengguna jasa (pasien), yang
menjaga masyarakat Kabupaten Pasuruan agar
mana dalam hal ini dapat menghasilkan
tetap sehat. RSUD Bangil berbenah diri dalam
kepuasan pada pengguna jasa (pasien) yang
memperbaiki kualitas pelayanan yang tentunya
menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan
lebih baik. Baik dalam peningkatan kualitas
pelayanan di rumah sakit. Adapun kualitas
SDM, teknologi kedokteran yang mutakhir,
pelayanannya diterapkan dengan memberikan
kenyamanan, kecepatan, dan ketepatan dalam
pelayanan yang baik dan sesuai dengan yang
pelayanan. Dalam menyelenggarakan pelayanan
diharapkan oleh pengguna jasa (pasien). Namun
RSUD Bangil berpegang pada komitmen visi,
pada dasarnya kualitas pelayanan yang baik
misi, tujuan, sasaran, program, kebijakan, dan
tidak cukup hanya dicapai, tetapi juga dipelihara
motto yang telah di tetapkan, yang tentunya
dan dipertahankan mengingat adanya pergeseran
ditujukan untuk menciptakan kepuasan terhadap
kebutuhan, harapan, dan keinginan pengguna
pengguna jasa (pasien), dan pada akhirnya dapat
jasa (pasien). Kuncinya adalah memenuhi atau
memberikan beberapa manfaat bagi RSUD
melebihi harapan kualitas pelayanan pengguna
Bangil.
jasa (pasien), sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan.
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui adakah pengaruh kualitas pelayanan
Arief (2006:174) mengemukakan kepuasan
terhadap
kepuasan
pengguna
jasa
untuk
pelanggan merupakan perasaan senang atau
mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas
kecewa
pelayanan terhadap pengguna jasa, dan untuk
seseorang
yang
berasal
dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja
mengetahui
signifikansi
pengaruh
kualitas
(hasil) suatu produk atau harapan-harapannya.
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan secara
Pengguna jasa (pasien) yang merasa puas
simultan dan parsial.
merupakan asset yang sangat berharga karena
Metode penelitian yang digunakan
apabila mereka merasa puas maka akan terus
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
melakukan pemakaian terhadap jasa pilihanya,
dengan
tetapi jika pengguna jasa (pasien) tidak puas
menjelaskan adakah pengaruh, seberapa besar
maka mereka tidak akan menggunakan jasa
pengaruh, dan variabel mana yang signifikan
tersebut dan akan memberitahukannya kepada
berpengaruh secara parsial dan simultan Antara
konsumen lain.
variabel bukti langsung , keandalan, daya
analisis
regresi
berganda
untuk
Pengguna jasa (pasien) dalam menilai atau
tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan
mengukur kualitas pelayanan menggunakan lima
pengguna jasa. Sampel pada penelitian ini
dimensi, (RSUD Bangil merupakan salah satu
sebanyak 50 responden yang dilakukan RSUD
instansi kesehatan yang telah lama menemani
Bangil penyebaran kuisoner dilakukan di RSUD
masyarakat Kabupaten Pasuruan terutama terkait
Bangil
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
dengan
pertimbangan
penelitian Page 16
dilakukan untuk mengetahui kepuasan pengguna
4)
Jaminan (assurance), yaitu kemampuan
jasa. Adapun tekhnik yang digunakan adalah
dan keramahan, serta sopan santun
purposive sampling, yaitu tekhnik penentuan
pegawai dalam meyakinkan kepercayaan
sampel berdasarkan siapa saja di anggap peneliti
pelanggan.
dapat
menjawab
dan
mewakili
untuk
memberikan keterangan.
5)
Empati (Empathy), yaitu sikap tegas tetapi perhatian
dari
pegawai
terhadap
pelanggan, yang tentunya memahami a. Kualitas Jasa
kebutuhan pelanggan.
Untuk memberikan pelayanan yang baik dibutuhkan kesungguhan yang mengandung unsur kecepatan, keamanan, keramahtamahan, dan kenyamanan yang terintegrasi sehingga manfaatnya besar. Seperti yang didefinisikan oleh Kotler (1993:352) Pelayanan adalah setiap kegiatan dan manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak perlu berakibat pemilikan sesuatu. Terdapat lima dimensi kualitas yang dikemukakan oleh Zeithaml dan Bitner (1996) dalam Tjiptono (2006:70) sebagai berikut: 1)
Menurut
langsung
(tangible),
kualitas
Yang meliputi perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi.
Schnaars
(1991)
dalam
Tjiptono (2008:24), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, perusahaan
diantaranya dan
hubungan
pelanggannya
antara menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan
Bukti
pelayanan berupa sarana fisik perusahaan.
2)
b. Kepuasan Pelanggan
bagi
perusahaan.Arief
(2006:169) mendefinisikan kepuasan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi. bukti langsung (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
Keandalan (reliability), yaitu kemampuan
jaminan (assurance), dan empati
perusahaan untuk memberikan pelayanan
3)
sesuai yang dijanjikan secara akurat,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terpercaya dan memuaskan.
Karaketristik Responden yaitu
Responden berjenis kelamin laki-laki
keinginan para staf untuk membantu para
berjumlah 56 responden (56%). Sedangkan jenis
pelanggan dan memberikan pelayanan
kelamin perempuan berjumlah 44 responden
dengan tanggap, serta secara cepat
(44%). Dari data tersebut dapat disimpulkan
terhadap keinginan pelanggan.
bahwa jumlah responden lebih di dominasi
Ketanggapan
(responsiveness),
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 17
berjenis kelamin laki-laki karena lebih banyak dari
pada
responden
berjenis
kelamin
Berdasarkan dari hasil analisis terbukti bahwa
secara
simultan
variabel
kualitas
perempuan. pasien di RSUD Bangil Pasuruan
pelayanan yang terdiri dari bukti langsung (X1),
didominasi oleh pasien yang berusia 31−40
keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan
tahun. Hal ini dilihat dari keseluruhan responden
(X4) dan empati (X5) berpengaruh signifikan
yang ada, usia 31−40 tahun berjumlah 33
terhadap variabel kepuasan pengguna jasa
responden (33%), usia kurang dari 20 tahun
(pasien) (Y) pada RSUD Bangil Kabupaten
berjumlah 23 responden (23%), usia 20−30
Pasuruan. Dari hasil analisis tersebut sejalan
tahun berjumlah 26 responden (26%), dan usia
dengan apa yang dijelaskan oleh Pasuraman dkk,
lebih dari 40 tahun berjumlah 18 responden
dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:182),
(18%). Dari segi pekerjaan responden sebagaian
bahwa ada lima dimensi kualitas jasa yaitu bukti
besar pekerjaan responden adalah karyawan
langsung (X1), keandalan (X2), daya tanggap
swasta, dimana jumlah responden karyawan
(X3), jaminan (X4) dan empati (X5).
swasta
sebanyak
(30%).
Besarnya kontribusi variabel bukti langsung
Sedangkan responden pekerjaan lainnya, yaitu
(X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3),
pegawai negeri berjumlah 4 responden (4%),
jaminan (X4) dan empati (X5) terhadap variabel
wiraswasta berjumlah 23 responden (23%), lain-
kepuasan
lain (ibu rumah tangga, dsb) berjumlah 23
ditunjukkan
responden
pelajar/mahasiswa
(Adjusted R Square) sebesar 0,820 atau 82%.
berjumlah 20 responden (20%). pasien pengguna
Sehingga dapat diketahui bahwa besarnya
jasa di RSUD Bangil Pasuruan didominasi oleh
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
pasien yang lamanya dirawat antara 3-15
terikat dalam penelitian ini adalah sebesar 82%
hari.Dari segi lamanya rawat di RSUD, sebanyak
sedangkan sisanya sebesar 18% dipengaruhi
62 responden (62%) adalah pasien yang lamanya
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
(23%),
30
dan
responden
pengguna dengan
jasa
(pasien)
koefisien
(Y)
determinasi
dirawat antara 3-15 hari. Sedangkan yang
Kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan
lainnya adalah kurang dari 3 hari berjumlah 23
pengguna jasa, hal ini sesuai yang dikemukakan
responden (23%), 16-30 hari berjumlah 15
oleh Parasuraman dkk (1985) dalam Arief
responden (15%) dan lebih dari 30 hari tidak ada
(2006:118) yaitu apabila jasa yang diterima atau
responden.
dirasakan sesuai yang diharapkan maka kualitas
Pembahasan
jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
1. Pengaruh kualitas pelayanan secara
jasa yang diterima melampaui harapan pengguna
simultan terhadap kepuasan pengguna
jasa maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai
jasa (pasien)
kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 18
maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan
komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat
demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas
kesan tentang kualitas dari jasa yang ditawarkan
pelayanan pada rumah sakit masih efektif
kepada konsumen.
dijadikan sumber keberhasilan pelayanan yang
Dari hasil analisis menunjukan item
berorientasi untuk menciptakan kepuasan bagi
tertinggi terletak pada kebersihan ruangan, yaitu
pengguna jasa (pasien) di RSUD Bangil
dengan rata-rata 2,87. Hal ini menunjukan
Kabupaten Pasuruan.
bahwa RSUD Bangil ruangannya sudah bersih,
pelayanan
dan harus terus dipertahankan. Sedangkan item
secara parsial terhadap kepuasan
terendah terletak pada kesediaan fasilitas, yaitu
pengguna jasa (pasien)
dengan rata-rata 2,81. Hal ini menunjukan
2.
Pengaruh
kualitas
a. Pengaruh bukti langsung terhadap
bahwa fasilitas RSUD Bangil kurang memadai
kepuasan pengguna jasa (pasien)
dan harus ditingkatkan agar sesuai dengan
Berdasarkan dari hasil analisis data
harapan pengguna jasa (pasien), sehingga dapat
terbukti secara parsial tidak ada pengaruh yang
menciptakan kepuasan yang maksimal bagi
signifikan antara variabel bukti langsung (X1)
pengguna jasa (pasien). Dengan demikian akan
terhadap variabel kepuasan pengguna jasa
memberikan banyak keuntungan bagi RSUD
(pasien) (Y), dengan nilai thitung 1,701 < ttabel
Bangil Kabupaten Pasuruan.
1,980 dan nilai p= 0,092 > 0,05. Hal ini berarti kualitas pelayanan berupa bukti langsung yang
b.
Pengaruh
keandalan
terhadap
kepuasan pengguna jasa (pasien)
terdiri dari penampilan pegawai yang rapi, kesediaan fasilitas, dan kebersihan ruangan pada
Berdasarkan dari hasil analisis data
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan belum
terbukti secara parsial ada pengaruh yang
signifikan
kepuasan
signifikan antara variabel keandalan (X2)
pengguna jasa (pasien), oleh karena itu pihak
terhadap variabel kepuasan pengguna jasa
rumah sakit haruslah senantiasa memperhatikan
(pasien) (Y), dengan nilai thitung 2,353 > ttabel
variabel bukti langsung dengan baik sebagai
1,980 dan nilai p= 0,021 < 0,05. Hal ini berati
bentuk mewujudkan kepuasan pengguna jasa
kualitas pelayanan berupa keandalan yang terdiri
(pasien) yang nantinya akan menjadi sumber
dari kemampuan memberikan pelayanan yang
dinamisme penyempurnaan kualitas pelayanan
baik sesuai dengan janjinya, kemampuan
RSUD Bangil.
memberikan pelayanan dengan tepat/akurat, dan
pengaruhnya
terhadap
Hal ini sesuai dengan pendapat yazid
kemampuan memberikan pelayanan secara
(2005:104) yaitu bukti langsung dapat mencakup
memuaskan pada RSUD Bangil Kabupaten
penampilan fasilitas atau elemen-elemen fisikal,
Pasuruan
peralatan,
kepuasan pengguna jasa (pasien), oleh karena itu
personel,
dan
material-material
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
berpengaruh
signifikan
terhadap
Page 19
pihak
rumah
sakit
harus
membuktikan
terhadap variabel kepuasan pengguna jasa
kemampuannya dalam memberikan pelayanan
(pasien) (Y), dengan nilai thitung 2,290 > ttabel
yang cepat, tepat dan akurat untuk menciptakan
1,980 dan nilai p= 0,024 < 0,05. Hal ini berarti
kepuasan pengguna jasa (pasien). Karena
kualitas pelayanan berupa daya tanggap yang
pelayanan yang cepat, tepat dan akurat akan
terdiri dari pegawai tanggap dan tulus dalam
menghindari kejenuhan yang diakibatkan lama
mendengarkan
menunggu.
memberikan kejelasan prosedur pelayanan, dan
keluhan,
pegawai
bersedia
Hal ini sesuai dengan pendapat yazid
pegawai cepat dalam membantu mengatasi
(2005:102) yaitu keandalan adalah kemampuan
masalah dalam pelayanan pada RSUD Bangil
yang dapat diandalkan, akurat dan konsisten
Kabupaten Pasuruan berpengaruh signifikan
dalam mengerjakan jasa sesuai yang diinginkan
terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien). Dari
konsumen.
sini sangat jelas bahwa pegawai rumah sakit
Dari hasil analisis menunjukan item
memegang peranan yang sangat penting dalam
tertinggi terletak pada kemampuan memberikan
memberikan kualitas pelayanan yang mampu
pelayanan dengan tepat/akurat, yaitu dengan
memberikan kepuasan pada pengguna jasa
rata-rata 2,91. Hal ini menunjukan bahwa RSUD
(pasien), karena setiap pengguna jasa (pasien)
Bangil dalam memberikan pelayanan dengan
mempunyai
tepat/akurat
harus terus
berbeda-beda, pengetahuan dan pengalaman
dipertahankan. Sedangkan item terendah terletak
yang berbeda-beda, dan kesulitan yang dihadapi
pada kemampuan memberikan pelayanan secara
juga berbeda-beda. Hal tersebut sangat penting
memuaskan, yaitu dengan rata-rata 2,80. Hal ini
untuk diperhatikan dan terus dipertahankan oleh
menunjukan
bahwa RSUD
pihak RSUD Bangil agar pengguna jasa (pasien)
memberikan
pelayanan secara
sudah
baik dan
Bangil
dalam
memuaskan
kurang baik dan harus ditingkatkan agar sesuai dengan
harapan
pengguna
jasa
perilaku
dan
kebiasaan yang
merasa puas dengan pelayanan yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Zeithaml
(pasien),
dkk, (1990) dalam Arief (2006:126), daya
sehingga dapat menciptakan kepuasan yang
tanggap yaitu kemauan atau kesiapan para
maksimal bagi pengguna jasa (pasien). Dengan
karyawan
demikian akan memberikan banyak keuntungan
dibutuhkan
bagi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
menunjukan item tertinggi terletak pada pegawai
untuk
memberikan
pelanggan.Dari
jasa
hasil
yang analisis
c. Pengaruh daya tanggap terhadap
tanggap dan tulus dalam mendengarkan keluhan,
kepuasan pengguna jasa (pasien)
yaitu dengan rata-rata 2,91. Artinya pegawai
Berdasarkan dari hasil analisis data
RSUD Bangil ketika mendengarkan keluhan
terbukti secara parsial ada pengaruh yang
sudah cukup tanggap dan tulus, hal ini harus
signifikan antara variabel daya tanggap (X3)
terus dipertahankan oleh pihak rumah sakit.
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 20
Sedangkan item terendah terletak pada pegawai
informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang
bersedia
prosedur
dapat mereka pahami, aman dari bahaya, resiko
pelayanan, yaitu dengan rata-rata 2,87. Artinya
atau keragu-raguan, memiliki keterampilan dan
pegawai RSUD Bangil dalam memberikan
pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat
kejelasan prosedur pelayanan kurang tanggap,
memberikan jasa tertentu.
memberikan
kejelasan
hal ini harus diperhatikan dan harus ditingkatkan
Dari hasil analisis menunjukan item
demi terciptanya kepuasan pengguna jasa
tertinggi
terletak
pada
(pasien) di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
keahlian
(kompetensi)
pegawai dalam
memiliki
memberikan
pelayanan, yaitu dengan rata-rata 2,89. Hal ini d. Pengaruh jaminan terhadap kepuasan
menunjukan bahwa pegawai RSUD Bangil memiliki
pengguna jasa (pasien)
keahlian
(kompetensi)
dalam
Berdasarkan dari hasil analisis data
memberikan pelayanan sudah baik dan harus
terbukti secara parsial tidak ada pengaruh yang
terus dipertahankan. Sedangkan item terendah
signifikan antara variabel jaminan (X4) terhadap
terletak pada pegawai dalam memberikan
variabel kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y),
pelayanan tidak membahayakan atau tidak
dengan nilai thitung -0,482 < ttabel 1,980 dan nilai
beresiko, yaitu dengan rata-rata 2,79. Hal ini
p= 0,631 > 0,05. Hal ini berarti kualitas
menunjukan bahwa pegawai RSUD Bangil
pelayanan berupa jaminan yang terdiri dari
dalam
pegawai
pelayanan
membahayakan atau tidak beresiko kurang baik.
mengetahui kondisi secara cermat, pegawai
Hal ini harus terus ditingkatkan, agar pengguna
memiliki
dalam
jasa (pasien) merasa aman sehingga timbul
memberikan pelayanan, dan pegawai dalam
adanya kepercayaan pengguna jasa (pasien) dan
memberikan pelayanan tidak membahayakan
rasa puas terhadap pelayanan RSUD Bangil
atau
Kabupaten Pasuruan.
tidak
Kabupaten
dalam
memberikan
keahlian
(kompetensi)
beresiko
pada
Pasuruan
RSUD
belum
Bangil
(pasien), Oleh karena itu pihak RSUD Bangil senantiasa
pelayanan
tidak
signifikan
pengaruhnya terhadap kepuasan pengguna jasa
haruslah
memberikan
Pengaruh empati terhadap kepuasan pengguna jasa (pasien)
dan
Berdasarkan dari hasil analisis data
meningkatkan variabel jaminan secara baik agar
terbukti secara parsial ada pengaruh yang
pelayanan
signifikan antara variabel empati (X5) terhadap
mampu
memperhatikan
e.
mewujudkan
kepuasan
pengguna jasa (pasien).
variabel kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y),
Hal ini sesuai dengan pendapat Zeithaml
dengan nilai thitung 4,157 > ttabel 1,980 dan nilai p=
dkk, (1990) dalam Arief (2006:126), jaminan
0,000 < 0,05. Hal ini berati kualitas pelayanan
dan kepastian merupakan mampu memberikan
berupa empati yang terdiri dari pegawai ramah
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 21
dalam
memberikan
memahami pelayanan
pelayanan,
kebutuhan yang
dan
terbaik,
pegawai
memposisikan dirinya berdasar empati, yang
memberikan
dibangun diatas kebutuhan konsumen akan
pegawai
perhatian, yaitu berupa perhatian individual yang
memberikan perhatian secara tulus pada RSUD
bisa saja berbeda dengan kebutuhan individu
Bangil
berpengaruh
lainnya. Jadi empati dari pegawai rumah sakit
signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa
pada pengguna jasa (pasien) RSUD Bangil
(pasien), oleh karena itu pegawai rumah sakit
mempunyai peranan yang sangat penting untuk
diharapkan dapat menciptakan komunikasi dan
menarik dan memberikan kepuasan pelayanan.
Kabupaten
serta
Pasuruan
perhatian yang baik bagi pengguna jasa (pasien). Karena
bentuk
dapat
3. Pengaruh kualitas pelayanan yang
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa
paling dominan terhadap kepuasan
(pasien).
pengguna jasa (pasien)
Hal
ini
empati
sesuai
tersebut
dengan
pendapat
Berdasarkan dari hasil analisis data
Parasuraman dkk dalam Lupiyoadi dan Hamdani
variabel kualitas pelayanan (X) yang paling
(2006:182) empati yaitu memberikan perhatian
dominan
yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
kepuasan pengguna jasa (pasien) (Y) adalah
yang diberikan kepada para pelanggan dengan
variabel empati (X5). Hal ini dapat dibuktikan
berupaya memahami keinginan konsumen.
dari
Dari hasil analisis menunjukan item
berpengaruh
analisis
Sumbangan
yang
terhadap
variabel
menggunakan
Efektif, dengan
nilai
nilai sebesar
tertinggi terletak pada pegawai ramah dalam
41,02%. Nilai tersebut merupakan nilai yang
memberikan pelayanan, yaitu dengan rata-rata
tertinggi dari variabel lainnya. Dengan demikian
2,91. Hal ini menunjukan bahwa pegawai RSUD
dapat dilihat bahwa variabel empati (X5)
Bangil ramah dalam memberikan pelayanan
memiliki pengaruh yang paling kuat bila
sudah baik, dan harus terus dipertahankan.
dibandingkan dengan variabel yang lain. Hal ini
Sedangkan item terendah terletak pada pegawai
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hasan
memberikan perhatian secara tulus, yaitu dengan
(2002) bahwa untuk mengetahui pengaruh yang
rata-rata 2,79. Hal ini menunjukan bahwa
paling dominan maka harus mengetahui nilai
pegawai RSUD Bangil dalam memberikan
sumbangan efektif (SE) dari masing-masing
perhatian secara tulus kurang baik, dan harus
variabel.
ditingkatkan. Secara umum pengguna jasa (pasien)
membutuhkan
kemudahan
Sedangkan setelah variabel empati (X5),
akses,
variabel kualitas pelayanan (X) yang memiliki
komunikasi yang mudah (baik), dan memiliki
pengaruh terhadap variabel kepuasan pengguna
keinginan untuk dipahami kebutuhannya. Oleh
jasa (pasien) (Y) pada RSUD Bangil adalah
karena itu, pihak rumah sakit harus dapat
variabel keandalan (X2) dengan nilai sumbangan
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 22
efektif
sebesar
18.33%,
urutan
ketiga
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dipengaruhi oleh variabel daya tanggap (X3)
dengan
dengan nilai sumbangan efektif sebesar 14.66%,
konsumen. Dari sinilah pengguna jasa (pasien)
urutan keempat dipengaruhi oleh variabel bukti
akan merasa puas, sehingga pengguna jasa
langsung (X1) dengan nilai sumbangan efektif
(pasien) yang pernah berobat ke RSUD Bangil
sebesar 13.64%, dan urutan terakhir dipengaruhi
akan kembali lagi menggunakan jasa pelayanan
oleh variabel jaminan (X4) dengan nilai
RSUD Bangil dan tidak akan menggunakan jasa
sumbangan efektif sebesar -4,83%. Jadi variabel
pelayanan kesehatan yang lain.
empati
(X5)
dalam hal
dipertahankan,
ini
sedangkan
harus
variabel
untuk
memenuhi
harapan
memahami
keinginan
tetap bukti
langsung (X1) harus ditingkatkan. Hal ini bertujuan
berupaya
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
dan
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa
keinginan pengguna jasa (pasien) sehingga
variabel bukti langsung (tangible) (X1),
terjadi kepuasan pengguna jasa (pasien), dan
keandalan
pada akhrinya akan menguntungkan bagi pihak
tanggap (responsiveness) (X3), jaminan
rumah sakit, seperti akan terjadinya loyalitas
(assurance) (X4), dan empati (Empathy)
pengguna jasa (pasien).
(X5) secara bersama-sama (simultan)
(reliability)
(X2),
daya
Dari hasil analisis yang membuktikan
mempunyai pengaruh yang signifikan
bahwa variabel empati (X5) merupakan variabel
terhadap variabel kepuasan pengguna
yang paling dominan, hal ini dipengaruhi oleh
jasa (Y), dengan hasil perhitungan
beberapa faktor sebagai berikut:
fhitung> ftabel (91,124 > 2,30). Sehingga
1) Keramahan
pegawai
rumah
sakit
dalam
penelitian ini membuktikan hipotesis
memberikan pelayanan terhadap pengguna jasa
yang menyatakan bahwa ada pengaruh
(pasien) RSUD Bangil.
yang signifikan antara variabel kualitas
2) Pegawai rumah sakit memiliki kemampuan memahami
kebutuhan
dan
pelayanan yang meliputi bukti langsung
memberikan
(tangible) (X1), keandalan (reliability)
pelayanan yang terbaik terhadap pengguna jasa
(X2), daya tanggap (responsiveness)
(pasien) RSUD Bangil.
(X3), jaminan (assurance) (X4), dan
3) Pegawai memberikan perhatian secara tulus terhadap pengguna jasa (pasien) RSUD Bangil. Hal
ini
sesuai
dengan
pendapat
Parasuraman dkk dalam Lupiyoadi dan Hamdani
empati (empathy) (X5)secara simultan terhadap variabel kepuasan pengguna jasa
(pasien)
pada
RSUD
Bangil
Kabupaten Pasuruan.
(2006:182) yaitu empati merupakan memberikan
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
variabel bukti langsung (tangible) (X1)
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 23
tidak
mempunyai
pengaruh
yang
tanggap (responsiveness) (X3) terhadap
signifikan terhadap variabel kepuasan
variabel
pengguna
(pasien) pada RSUD Bangil Kabupaten
jasa
(Y),
dengan
hasil
perhitungan thitung 1,701 < ttabel 1,980.
kepuasan
pengguna
jasa
Pasuruan.
Sehingga hipotesis yang menyatakan
5. Hasil penelitian menunjukan bahwa
bahwa ada pengaruh yang signifikan
variabel jaminan (assurance) (X4) tidak
antara variabel kualitas pelayanan yang
mempunyai pengaruh yang signifikan
berupa bukti langsung (tangible) (X1)
terhadap variabel kepuasan pengguna
terhadap variabel kepuasan pengguna
jasa (Y), dengan hasil perhitungan thitung
jasa
-0,482 < ttabel 1,980. Sehingga hipotesis
(pasien)
pada
RSUD
Bangil
Kabupaten Pasuruan ditolak.
yang menyatakan bahwa ada pengaruh
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa
yang signifikan antara variabel kualitas
variabel keandalan (reliability) (X2)
pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan
(assurance) (X4) terhadap
terhadap variabel kepuasan pengguna
kepuasan pengguna jasa (pasien) pada
jasa (Y), dengan hasil perhitungan thitung
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
2,353 > ttabel 1,980. Sehingga penelitian
ditolak.
ini
membuktikan
hipotesis
yang
yang
berupa
jaminan variabel
6. Hasil penelitian menunjukan bahwa
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
variabel
signifikan
antara
kualitas
mempunyai pengaruh yang signifikan
pelayanan
yang
keandalan
terhadap variabel kepuasan pengguna
variabel
jasa (Y), dengan hasil perhitungan thitung
kepuasan pengguna jasa (pasien) pada
4,157 > ttabel 1,980. Sehingga penelitian
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
ini
(reliability)
variabel berupa
(X2)
terhadap
4. Hasil penelitian menunjukan bahwa
empati
(empathy)
membuktikan
hipotesis
(X5)
yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
variabel daya tanggap (responsiveness)
signifikan
antara
variabel
kualitas
(X3)
yang
pelayanan
yang
berupa
empati
signifikan terhadap variabel kepuasan
(empathy)
terhadap
variabel
pengguna
kepuasan pengguna jasa (pasien) pada
mempunyai
jasa
pengaruh
(Y),
dengan
hasil
(X5)
perhitungan thitung 2,290 > ttabel 1,980.
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
Sehingga penelitian ini membuktikan
7. Variabel Empati (empathy) (X5) adalah
hipotesis yang menyatakan bahwa ada
variabel
pengaruh yang signifikan antara variabel
dominan terhadap variabel kepuasan
kualitas pelayanan yang berupa daya
pengguna jasa (Y). Dengan kontribusi
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
yang
berpengaruh
paling
Page 24
sumbangan
efektif
yang
dimiliki
1. Untuk
meningkatkan
kualitas
variabel empati (empathy) (X5) adalah
pelayanan, maka pihak RSUD Bangil
sebesar 41.02%. Sehingga hipotesis
harus memperhatikan kebutuhan dan
yang menyatakan bahwa dari kelima
keinginan pengguna jasa (pasien) agar
variabel yang meliputi bukti langsung
menciptakan kepuasan pengguna jasa
(tangible) (X1), keandalan (reliability)
(pasien). Item kualitas pelayanan yang
(X2), daya tanggap (responsiveness)
sifatnya masih dirasakan kurang oleh
(X3), jaminan (assurance) (X4), dan
pengguna jasa (pasien) seperti dari segi
empati (empathy) (X5) berpengaruh
bukti
paling
penampilan
dominan
terhadap
variabel
langsung,
yang
pegawai
meliputi
yang
rapi,
kepuasan pengguna jasa (pasien) RSUD
kesediaan fasilitas, misalnya: tabung
Bangil Kabupaten Pasuruan, ternyata
oksigen, kereta dorong (kursi roda) dll,
variabel
kebersihan
jaminan
(assurance)
(X4)
ruangan.
Diharapkan
ditolak, sedangkan variabel empati
menjadi
(empathy) (X5) diterima.
meningkatkan kualitas pelayanan di
bahan
evaluasi
untuk
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Saran
Sedangkan item kualitas pelayanan yang
Untuk Peneliti selanjutnya
dirasakan memuaskan pengguna jasa
1. Disadari hendaknya
bahwa
suatu
penelitian
berkesinambungan
(pasien) harus dapat dipertahankan atau
agar
lebih ditingkatkan lagi sebagai upaya
menjadi suatu penelitian yang lengkap
agar kualitas pelayanan yang diberikan
dan dapat digunakan oleh semua pihak
sesuai dengan apa yang diharapkan
yang terkait. Penelitian ini masih
pengguna jasa (pasien).
menyisakan kekurangan yang dapat dikaji lagi oleh peneliti selanjutnya, baik
DAFTAR PUSTAKA
dari segi pengukuran kualitatif maupun
Untuk
kuantitatif dengan memperdalam obyek
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran
penelitian dan menambah variabel-
dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV
variabel kualitas pelayanan lainnya yang
ALFABETA.
tidak termasuk dalam penelitian ini.
Anjaryani, W.D. 2009. Kepuasan Pasien Rawat
Sehingga penelitian selanjutnya akan
Inap Terhadap Pelayanan Perawat Di
lebih baik.
RSUD
Instansi
RSUD
Bangil
Kabupaten
Pasuruan Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Tugurejo
Semarang.
Tesis
Sarjana (S-2). Semarang: Universitas Diponegoro. Page 25
Arief, Muhtosim. 2006. Pemasaran Jasa dan Kualitas
Pelayanan.
Malang:
Bayumedia Publishing.
Pelayanan.
Malang:
Bayumedia Publishing.
Jakarta:
PT
Gramedia
Pustaka Utama.
Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Prasetyo, Bambang & Jannah, Lina M. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arjiana, Nina E. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Lupiyoadi, Rambat & Hamdani, A. 2006.
Salemba Empat.
Aritonang R, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan.
Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: AMP YKPN.
Arief, Muhtosim. 2008. Pemasaran Jasa dan Kualitas
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Metode Kuantitatif
Terhadap
Priambada, Swasta. 2005. Pengaruh Kualitas
Kepuasan
Jasa Terhadap Kepuasan Pengguna
Konsumen Pada Rumah Sakit Wava
Jasa Kesehatan RSI Unisma Malang.
Husada Malang. Skripsi Sarjana (S-1).
Jurnal
Malang: Universitas Muhammadiyah.
Pasuruan: Universitas Yudharta.
Bangil, RSUD. 2011. Company Profile RSUD Bangil.
Pasuruan:
RSUD
Bangil
Kabupaten Pasuruan.
Sistem
Penelitian
Mandiri.
Pudjiantoro, Rahardjanto. 2008. Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Tesis Sarjana (S-
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004.
Hasil
Kesehatan
Nasional.
2). Semarang: Universitas Diponegoro. Pujiastuti, Wiwit. 2010. Pengaruh Kualitas
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan
Indonesia.
Pengguna Jasa Rumah Sakit PKU
Fauzi, A & Kurniati RR. 2006. Pengaruh
Muhammadiyah Cepu. Skripsi Sarjana
Kualitas
(S-1). Malang: Universitas Islam Negeri
Pelayanan
Terhadap
Kepuasan
Pelanggan. Skripsi Sarjana (S-1). Malang: Universitas Brawijaya.
Maulada Malik Ibrahim. Puspita, Ika. 2009. Hubungan Persepsi Pasien
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian
Tentang Kualitas Pelayanan Dengan
Dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Citra Rumah Sakit Umum Daerah
Aksara.
Kabupaten
Indriaty, D.R. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Puskesmas Terhadap
Kepuasan
Pasien.
Sarjana
Aceh
(S1).
Tamiang.
Medan:
Skripsi
Universitas
Sumatera Utara.
Tesis
Rahmulyono, Anjar. Analisis Pengaruh Kualitas
Sarjana (S-2). Semarang: Universitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Diponegoro.
Puskesmas Depok I Di Sleman. Skripsi
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 26
Sarjana (S-1). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Restiani,
Ana.
2009.
Tyas, Yani I Y. 2006. Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Pengaruh
Kualitas
RSUD Probolinggo. Skripsi Sarjana
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
(S1).
Di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA)
Muhammadiyah.
Malang. Skripsi Sarjana (S-1). Malang: Universitas Islam Negeri Malang. Rismauri,
Novita
Alinda.
2010.
Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Sakit
Malang:
Universitas
Umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Yazid. 2005. Pemasaran Jasa:Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: EKONISIA
PKU Muhammadiyah Wonogiri. Skripsi Sarjana (S1). Surakarta: Universitas Muhammadiyah. Siswinarti, Leni D. 2007. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap
Kepuasan
Konsumen (Pasien) Pada Rumah Sakit Reksa Sarjana
Waluya (S1).
Mojokerto. Malang:
Skripsi
Universitas
Muhammadiyah. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV ALFABETA. Sugiyono.
2008.
Statistik
Nonparametris.
Bandung: CV ALFABETA. Supriyanto, S & Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 27
Jurnal ketsa Bisnis Vol.1 No.1 Edisi Agustus 2014
Page 28