PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT POLDA BHAYANGKARA KALASAN YOGYAKARTA Oleh FRANSISKA DWI WULANDARI NPM.11133200052 PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan baik secara parsial faktor kualitas pelayanan yang meliputi (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta, maupun secara simultan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta pada tahun pelajaran 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dengan hasil seluruh 5 item pertanyaan variabel tangible valid dan reliabel, 5 item pertanyaan variabel reliability valid dan reliabel, 5 item pertanyaan variabel responsiveness valid dan reliabel, 5 item pertanyaan variabel assurance valid dan reliabel, 5 item pertanyaan variabel emphaty valid dan reliabel, 5 item pertanyaan variabel kepuasan valid dan reliabel. Populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap di Rumah Sakit Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta sebanyak 70 pasien. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan hasil Y = 5.685+ 0,270X1 + 0,141X2+ 0,312X3 + 0,324X4 + 0,504X5, yang dilanjutkan dengan hasil uji t dan uji f dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan ABSTRACT .This study aims to know is there any significant effect either partially covering the factors of service quality (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy) to the satisfaction of inpatients at the Hospital Police Bhayangkara Kalasan Yogyakarta, or simultaneously. This research was conducted at the Hospital of Yogyakarta Kalasan Bhayangkara Police in the academic year 2016. This study is a quantitative research. Validity and reliability tests conducted on 30 respondents with the results of the entire 5 item variable question tangible valid and reliable, 5 question items variable reliability valid and reliable, 5 question items variable responsiveness valid and reliable, 5 question items variable assurance valid and reliable, 5 items of questions emphaty variables valid and reliable, 5 items satisfaction variables questions are valid and reliable. The population of this research are inpatients at the Hospital Police Bhayangkara Kalasan Yogyakarta as many as 70 patients. The analysis technique used is multiple linear regression analysis, with the results 0,270X1 + Y = 5.685+ 0,312X3 0,141X2 + + + 0,324X4 0,504X5, followed by t-test and F test with a significance level of 0.05. Regression analysis showed that the effect of Service Quality Satisfaction Inpatient Hospital Police Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Keywords: Quality Service, Satisfaction
kepuasan,
PENDAHULUAN Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan
pasien.
masyarakat
sangat
mempertimbangkan dan melihat kualitas
Kualitas
pelayanan medis serta memilih lokasi yang
memberikan suatu dorongan kepada pasien
mudah dijangkau. Sebagian besar calon
untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat
konsumen akan berubah menjadi detektif ,
dengan perusahaan. Dalam jangka panjang,
mencari bukti kompetensi, perhatian dan
ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan
integritas.
untuk memahami dengan seksama harapan
memperhatikan
pasien serta kebutuhan mereka. Dengan
menumbuhkan kepuasan dan kepercayaan.
demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan
pasien
dan
perusahaan
Perusahaan hal-hal
jasa
harus
yang
dapat
Rumah sakit merupakan suatu kesatuan organisasi
kesehatan
fungsional
yang
memaksimumkan pengalaman pasien yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan
menyenangkan (Atmawati dan Wahyudin,
yang juga membina peran serta masyarakat
2007).
disamping memberikan pelayanan secara
Perusahaan yang ingin berkembang dan
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan
mendapatkan keunggulan kompetitif harus
pada suatu masyarakat yang bertempat
dapat memberikan produk berupa barang atau
tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
jasa yang berkualitas dan pelayanan yang
Kepercayaan konsumen sangat mahal
baik kepada para pasien dari pesaingnya.
harganya dan akan sulit menumbuhkannya
Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pasien
karena melihat empat karakteristik jasa itu
dan berakhir pada persepsi pasien (Kotler,
sendiri yaitu tidak berwujud, bervariasi, tak
1994). Salah satu bidang jasa yang menjadi
terpisah, dan dapat musnah menurut Tjiptono
kebutuhan
dibidang
(2002), serta tidak dapat diulang dengan
kesehatan. Pelayanan dibidang kesehatan
mengkonsumsi hal yang sama, oleh karena
akan senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat
itu apabila kualitas pelayanan yang baik yaitu
dan akan selalu mengalami perkembangan ke
handal, modern, canggih, lengkap, dan cepat
arah
masyarakat
yang
pembaharuan pelayanan
lebih
adalah
baik.
dibidang dibidang
Semakin
maju
dalam merespon pasien serta lokasi yang
teknologi,
maka
dapat dijangkau dengan mudah dan strategis,
kesehatan
juga
dengan
begitu
pasien
akan
mengambil
mengalami kemajuan, dibidang sarana dan
keputusan untuk menggunakan jasa rawat
prasarana yang modern serta menjadi lebih
inap
akurat dalam bidang pelayanannya.
pengambilan jasa tersebut akan timbul sikap
Masyarakat sebuah
pelayanan
dalam harus
memakai
jasa
mendapatkan
yang
ditawarkan
dan
tentang kepuasan (Kotler, 2000).
setelah
Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh
kualitas dan kinerja jasa pada tiap-tiap rumah
harapan, kualitas proses dan output yang
sakit, yaitu tentu saja berbeda antara rumah
berkualitas. Pelayanan yang baik dapat
sakit swasta dan pemerintah. Rumah sakit
dijadikan sebagai model untuk menarik minat
swasta cenderung memperhatikan kepuasan
konsumen (Tjiptono, 2000). Bagi perusahaan
konsumen dibanding rumah sakit pemerintah.
jasa tentu cukup sulit untuk mendapatkan
Selain itu, terdapat pula perbedaan kualitas
standar
pelayanan di tiap-tiap kelas rawat inap di
pelayanan
konsumen.
Hal
pengelolaan kinerjanya
yang
ini
SDM
sama
menuntut yang
optimum
dimata kejelian
dimiliki
dalam
rumah
sakit,
misalnya
seperti
kualitas
agar
pelayanan di kelas I tentunya berbeda dengan
memuaskan
pelayanan dan fasilitas yang di dapat oleh
konsumen (Lupiyoadi, 2006).
pasien di kelas III.
RS Bhayangkara Yogyakarta adalah
Keberhasilan rumah sakit dimulai dari
rumah sakit negeri kelas IV. Rumah sakit ini
mutu, bukan biaya, jika mutu terjamin, biaya
bersifat transisi dengan kemampuan hanya
akan
memberikan pelayanan kedokteran umum
produktivitas akan naik, hasilnya adalah
dan gigi. Rumah sakit ini juga menampung
kepuasan
rujukan
puskesmas.
pendapatan rumah sakit. Kriteria mutu
Tersedia 51 tempat tidur inap, lebih banyak
pelayanan dalam hal ini tidak lah semata-
dibanding setiap rumah sakit di Yogyakarta
mata didasarkan pada mutu pengobatan dan
yang tersedia rata-rata 50 tempat tidur inap.
tindakan medis yang dilakukan saja, tetapi
Pelayanan Inap Termasuk Kelas Ekonomis
juga menyangkut aspek-aspek sosio-ekonomi
dari 51 tempat tidur di rumah sakit ini
seperti keterjangkauan biaya.
yang
berasal
dari
berkelas VIP keatas. RS.
Polda
Yogyakarta
turun,
permintaan
pelanggan
pasar
dan
dan
meningkatnya
Untuk menunjang hal tersebut maka Bhayangkara
telah
melakukan
Kalasan
diperlukan adanya suatu bentuk evaluasi, hal
fungsinya
ini memaksa para pengelola rumah sakit
sebagai sebuah lembaga pelayanan kesehatan
untuk
bagi masyarakat. Hal yang menarik untuk
diperlukan
diteliti adalah sebagai rumah sakit swasta
strategis bukan sekedar taktis, yang harus
bagaiman kualitas pelayanan yang diberikan
memperhatikan
tenaga medis dan non medis RS. Polda
faktor-faktor
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta apakah
tujuan rumah sakit yaitu : kualitas pelayanan,
sudah memuaskan harapan pasien atau
kepuasan, minat dan perilaku pasien dalam
belum.
memilih jasa pelayanan rumah sakit.
memiliki
Tidak
dipungkiri
keputusan
penilaian
masyarakat terhadap
berfikir
proaktif
suatu
bukan
konsep dan
yang
reaktif,
perencanaan
memperhitungkan
dapat
mempengaruhi
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
tempat terjadinya transaksi jual dan
1. Pemasaran
beli, pemasaran didefinisikan sebagai
Pengertian
pemasaran
menurut
kotler (2005) adalah: “ suatu proses sosial dan menejerial dimana individu dan
suatu proses terjadi,transaksi jual dan beli. b. Fungsi Pemasaran
kelompok mendapatkan kebutuhan dan
Manajemen perusahaan atau pemilik
keinginan mereka dengan menciptakan,
organisasi
menawarkan dan bertukar menggunakan
memperhatikan
yang bernilai satu sama lain”. Sedangkan
pemasaran.
Swasta (2007): “pemasaran adalah sistem
manajemen organisasi proyek adalah
keseluruhan dari kegiatan usaha yang
bahwa
pada
ditujukan
sudah
berjalan.
untuk
merencanakan,
proyek
harus
berbagai
Bagi
fungsi
pemilik
perusahaan,
atau
aktivitas
Sedangkan
pada
menentukan harga, mempromosikan dan
organisasi proyek , aktivitas regulernya
mendistribusikan barang jasa, ide kepada
sedang dipelajari atau dianalisis.
pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses
yang
mencakup
2. Pemasaran Jasa Jasa adalah hubungan interpersonal
analisis,
antara pasien dengan perusahaan (Price,
dan
Arnould, dan Tierney, 1995). Jasa adalah
pengawasan, juga mencakup barang, jasa
kegiatan atau kinerja yang satu pihak
serta gagasan, berdasarkan pertukaran dan
dapat tawarkan pada pihak lain yang pada
tujuannya adalah memberikan kepuasan
dasarnya intangible/tidak berwujud dan
bagi pihak yang terlibat..
tidak menghasilkan kepemilikan apapun
perencanaan,
pelaksanaan
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemasaran bukan sekedar menjual barang yang telah
dihasilkan
3. Kualitas Menurut Thorik G. dan Utus H.
kegiatan
(2006) pentingnya memberikan pelayanan
pemasaran mempunyai tujuan yang lebih
yang berkualitas disebabkan pelayanan
penting
(service)
yaitu
terhadap
tetapi,
(Kotler dan Keler, 2009).
memberikan
kegiatan
dan
kepuasan kebutuhan
tidak
hanya
sebatas
mengantarkan atau melayani. Service
konsumen.
berarti
mengerti,
memahami,
dan
a. Aspek Pemasaran
merasakan sehingga penyampaiannya pun
Pasar didefinisikan sebagai tempat
akan mengenai heart share konsumen dan
bertemunya
pada akhirnya memperkokoh posisi dalam
penjual
pembeli
atau
mind share konsumen. Dengan adanya
teknik pengumpulan data dimana penulis
heart
yang
mengajukan daftar pertanyaan kepada
tertanam, loyalitas seorang konsumen
responden. Responden tersebut adalah
pada produk atau usaha perusahaan tidak
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
akan diragukan.
Yogyakarta.
share
dan
mind
share
2. Data Sekunder
4. Kepuasan Konsumsi
jasa
dan
perasaan
Data sekunder merupakan data
setelahnya yang dapat menimbulkan suatu
yang diperoleh
perilaku
atau
peneliti melakukan penelitian baik dari
dimaksud
buku-buku yang ada di perpustakaan
adalah pembelian ulang, kesetiaan merek,
instansi maupun literatur-literatur lainnya
dan word of mouth (Boshoff, 1997).
yang ada hubungannya dengan masalah
atas
perusahaan.
produk,
Perilaku
jasa,
yang
dari
tempat
dimana
yang ada. METODE PENELITIAN Penelitian tentang Pengaruh Kualitas
HASIL PENELITIAN DAN
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien ini
PEMBAHASAN
dilaksanakan
A. Deskripsi Data
di
Rumah
Sakit
Polda
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta pada Juli 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Data merupakan faktor yang sangat penting
dalam
penelitian
karena
Berdasarkan Buku Profil Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2012, Rumah Sakit
Bhayangkara
Polda
Daerah
pada
Istimewa Yogyakarta adalah Rumah
dasarnya dalam suatu penelitian bertujuan
Sakit milik Polda DIY sebagai sarana
untuk mengumpulkan data untuk di proses,
pelayanan kesehatan terhadap seluruh
kemudian data tersebut di gunakan untuk
personel Polri, PNS Polri Polda DIY, dan
menguji hipotesis yang telah di rumuskan.
keluarganya serta memberikan dukungan
Sumber data diperoleh dari :
kedokteran kepolisian terhadap tugas
1. Data Primer
operasional Polda DIY. Rumah Sakit
Data primer adalah sumber data
Bhayangkara Polda DIY dipimpin oleh
penelitian yang diperoleh secara langsung
dr.Nariyana selaku Kepala Rumah Sakit
dari sumber asli atau tempat dimana
(Karumkit). Rumah Sakit Bhayangkara
penulis
penelitian
Polda
:
Yogyakarta-Solo
(Indriantono Penelitian
mengadakan dan ini
Supono
menggunakan
1999). metode
pengumpulan data kuisioner yaitu suatu
Sleman.
DIY
beralamatkan
Rumah
km.14 Sakit
di
Jalan
Kalasan, Bhayangkara
Polda DIY memiliki luas bangunan lama
600 m² (satu lantai), luas bangunan baru
subyek
1200 m² (dua lantai), total luas tanah
bahwa responden berjenis kelamin
secara keseluruhan + 14.033 m².
laki-laki yaitu sebanyak 60% dan responden
B. Deskripsi Responden Sebelum
penelitian,
dilakukan
pengujian
dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan
interpretasi
deskriptif
terhadap
hasil
sebanyak
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
yang
Data mengenai karakteristik
digunakan dalam penelitian ini. Data
usia
mengenai
perolehan
distribusi
perempuan
40%.
secara
responden
menunjukan
karakteristik
responden data
sesuai yang
dengan terkumpul
responden berdasarkan jenis kelamin,
melalui kuesioner dapat diamati
usia, pendidikan, status, jumlah keluarga,
pada tabel 4.2 sebagai berikut:
jarak rumah dari RS, penghasilan dan intensitas
berobat
disajikan
Tabel Karakteristik Responden
pada
Berdasarkan Usia No
beberapa tabel dibawah ini.
Usia
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
kelamin
responden
dikelompokan menjadi dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Data
1 2 3 4
<30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Jumlah
36,67 28,33 18,33 16,67 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat
responden sesuai dengan perolehan
diperhatikan
data
melalui
responden yang diambil sebagai
kuesioner dapat diamati pada tabel
subyek penelitian, menunjukan
4.1 sebagai berikut:
bahwa responden ada di rentang
yang
terkumpul
Tabel Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah Dalam Persentase orang (%) 36 60 24 40 60 100
Sumber : Data primer yang diolah 2016
bahwa
dari
dari
60
Distribusi
usia
responden 31-40 tahun sebanyak 17 orang (28,33%). Distribusi usia
responden
41-50
tahun
sebanyak 11 orang (18,33%). Dan distribusi usia responden >50
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperhatikan
bahwa
usia <30 tahun sebanyak 22 orang (36,67%).
Berdasarkan Jenis kelamin
1 2
Jumlah Persentase (%)
Sumber : Data primer yang diolah 2016
mengenai distribusi jenis kelamin
No
Dalam orang 22 17 11 10 60
60
responden yang diambil sebagai
tahun
sebanyak
(16,67%).
10
orang
data
3. Karakteristik Responden
mengenai
distribusi
data
yang
Tabel Karakteristik Responden
terkumpul
melalui kuesioner dapat diamati pada
Berdasarkan Pendidikan No
Status Dalam orang 37 23 60
tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel Karakteristik Responden
1 2
Berdasarkan Pendidikan No
1 2 3 4 5 6
Pendidikan
Jumlah Dalam Persentase orang (%) 10 16,67 9 15 20 33,33 6 10 14 23,33 1 1,67 60 100
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jumlah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diperhatikan responden subyek bahwa menikah
responden subyek bahwa
dari
yang diambil penelitian,
responden
dari
yang diambil penelitian,
responden
60
sebagai
menunjukan dengan
berjumlah
37
status orang
status belum menikah berjumlah 23
60
orang (38,33%).
sebagai
5. Karakteristik Responden
menunjukan lulusan
bahwa
(61,67%) dan responden dengan
Berdasarkan tabel 4.3 dapat bahwa
Menikah Belum Menikah Jumlah
Jumlah Persentase (%) 61,67 38,33 100
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Sumber : Data primer yang diolah 2016
diperhatikan
melalui
4.4 sebagai berikut:
pendidikan responden sesuai dengan perolehan
terkumpul
kuesioner dapat diamati pada tabel
Berdasarkan Pendidikan Data
yang
Berdasarkan Jumlah Anak
SD
Selain jenis
kelamin,
usia,
sebanyak 10 orang (16,67%), lulusan
pendidikan dan status responden dari
SLTP sebanyak 9 orang (15%),
analisis deskripsi didapatkan juga
lulusan SLTA sebanyak
20 orang
data jumlah anak responden sesuai
(33,33%), lulusan D3 sebanyak 6
dengan perolehan data terkumpul
orang (10%), lulusan S1 sebanyak 14
melalui kuesioner dapat diamati pada
orang (23,33%) dan lulusan S2
tabel 4.5 sebagai berikut: Karakteristik Responden
sebanyak 1 orang (1,67%).
Berdasarkan Jumlah Anak
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status
No
Selain jenis kelamin, usia dan pendidikan responden dari analisis deskripsi didapatkan juga data status responden sesuai dengan perolehan
1 2 3 4
Jumlah Anak 0 1 2 >2 Jumlah
Dalam orang 15 22 14 9 60
Jumlah Persentase (%) 25 36,67 23,33 15 100
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperhatikan responden subyek
bahwa
dari
yang diambil penelitian,
bahwa
60
yang
jarak
rumahnya <1 km sebanyak 17 orang
sebagai
(28,33%),
menunjukan
responden
yang
jarak
rumahnya 1-2 km sebanyak 13 orang
bahwa responden dengan jumlah
(21,67%),
anak
anak)
rumahnya 2-5 km sebanyak 19 orang
sebanyak 15 orang (25%) responden
(31,67%) dan responden yang jarak
dengan jumlah anak 1 sebanyak 22
rumahnya >5 km sebanyak 11 orang
orang (36,67%), responden dengan
(18,33%).
0
(belum
memiliki
responden
yang
jumlah anak 2 sebanyak 14 orang
7. Karakteristik Responden
(23,33%), dan responden dengan
Berdasarkan Penghasilan
jumlah anak >2 sebanyak 9 orang
Dari
(15%).
analisis
jarak
deskripsi
didapatkan juga data berdasarkan penghasilan responden sesuai dengan
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah dari
perolehan
RS
melalui kuesioner dapat diamati pada Dari
analisis
deskripsi
data
yang
terkumpul
tabel 4.7 sebagai berikut:
didapatkan juga data jarak rumah dari
Tabel Karakteristik Responden
rs responden sesuai dengan perolehan
Berdasarkan Penghasilan
data
yang
terkumpul
melalui
kuesioner dapat diamati pada tabel 4.6 sebagai berikut:
No
Penghasilan
1 2
Rp. 4.500.000 Jumlah
Tabel Karakteristik Responden 3
Berdasarkan Jarak Rumah dari RS No
responden
Jarak Rumah
Jumlah Dalam Persentase orang (%) 1 <1 km 17 28,33 2 1-2 km 13 21,67 3 2-5 km 19 31,67 4 >5 km 11 18,33 Jumlah 60 100 Sumber : Data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperhatikan responden subyek
bahwa
dari
yang diambil penelitian,
60
sebagai
menunjukan
4 5
Jumlah Dalam Persentase orang (%) 28 46,67 15 25 9
15
8
13,33
60
100
Sumber : Data primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diperhatikan responden subyek
bahwa
dari
yang diambil penelitian,
bahwa
responden
60
sebagai
menunjukan dengan
penghasilan
orang
(46,67%),
responden
dengan penghasilan Rp.1.500.000 –
Rp. 2.500.000 sebanyak 15 orang
dengan intensitas berobat Jarang
(25%),
dengan
berjumlah 13 orang (21,67%), dan
–
responden dengan intensitas berobat
responden
penghasilan Rp.2.500.000
Rp.
3.500.000 sebanyak 9 orang (15%), responden
dengan –
Rp.3.500.000
Rp.
4.500.000
sebanyak 8 orang (13,33%) dan responden
Pernah berjumlah 8 orang (13,33%).
penghasilan
dengan
penghasilan
>Rp.4.500.000 tidak ada.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Tangible mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
8. Karakteristik Responden
Yogyakarta.
Berdasarkan Intensitas Berobat Dari
analisis
Hasil penelitian menunjukan bahwa
deskripsi
didapatkan juga data berdasarkan intensitas berobat responden sesuai dengan
perolehan
1 2 3 4
Kalasan Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel tangible
terkumpul melalui kuesioner dapat
diperoleh tingkat signifikan 0,000, karena
diamati
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05
tabel
4.8
sebagai
berikut:
No
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
yang
pada
data
tangible berpengaruh positif terhadap
(sig<0,05),
dan
koefisien
regresi
Tabel Karakteristik Responden
mempunyai nilai positif sebesar 0,270.
Berdasarkan Intensitas Berobat
Artinya, bahwa apabila Manajemen RS
Intensitas Berobat Selalu Kadang Jarang Pernah Jumlah
Jumlah Dalam Persentase orang (%) 19 31,67 20 33,33 13 21,67 8 13,33 60 100
Sumber : Data primer yang diolah 2016
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta memperhatikan variabel tangible (X1), setiap peningkatan 1 satuan variabel tangible maka kepuasan pasien juga akan naik sebesar 0,270 satuan, sedangkan variabel yang lain konstan.
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diperhatikan responden subyek
bahwa
dari
tangible
menunjukan
hubungan
sebagai
searah.Artinya ada pengaruh positif yang
menunjukan
menunjukan bahwa semakin baik tangible
yang diambil penelitian,
60
Tanda positif (+) pada variabel
bahwa responden dengan intensitas
RS
berobat Selalu berjumlah 19 orang
Yogyakarta, maka semakin tinggi pula
(31,67%),
kepuasan
responden
dengan
Polda
Bhayangkara
pasien,
sebaliknya
Kalasan apabila
intensitas berobat Kadang berjumlah
tangible mengalami penurunan, maka
20
kepuasan pasien juga menurun.
orang
(33,33%),
responden
Tangible
satu
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
faktor yang dapat mendukung untuk
Kalasan Yogyakarta. Hal ini dibuktikan
meningkatkan kepuasan pasien RS Polda
dengan hasil uji t untuk variabel reliability
Bhayangkara
Yogyakarta.
diperoleh tingkat signifikan 0,028, karena
Semakin meningkatnya tangible yang
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05
dimiliki
(sig<0,05),
oleh
merupakan
Kalasan manajemen
salah
RS
Polda
dan
koefisien
regresi
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta akan
mempunyai nilai positif sebesar 0,141.
memberikan kontribusi yang besar bagi
Artinya, bahwa apabila Manajemen RS
peningkatan kepuasan pasien RS Polda
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Karena
memperhatikan variabel reliability (X2),
dengan bukti fisik yang baik maka harapan
setiap peningkatan 1 satuan variabel
konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh
reliability maka kepuasan pasien juga
karena itu merupakan hal yang penting
akan naik sebesar 0,141 satuan, sedangkan
bagi
variabel yang lain konstan.
perusahaan
untuk
mengetahui
seberapa jauh aspek wujud fisik yang
Tanda positif (+) pada variabel
paling tepat, yaitu masih memberikan
reliability menunjukan hubungan searah.
impresi positif terhadap kualitas pelayanan
Artinya
yang diberikan tetapi tidak menyebabkan
menunjukan
harapan
pasien
yang
tinggi
reliability RS Polda Bhayangkara Kalasan
sehingga
dapat
memenuhi
kebutuhan
Yogyakarta, maka semakin tinggi pula
terlalu
ada
pengaruh bahwa
yang
semakin
baik
konsumen dan memberikan kepuasan
kepuasan
kepada konsumen.
reliability mengalami penurunan, maka
Berdasarkan hasil analisis dan juga
pasien,
positif
sebaliknya
apabila
kepuasan pasien juga menurun.
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
Reliability merupakan salah satu
pertama (H1) yang menyatakan tangible
faktor yang dapat mendukung untuk
mempunyai pengaruh yang positif dan
meningkatkan kepuasan pasien RS Polda
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
Bhayangkara
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
Semakin meningkatnya reliability yang
diterima.
dimiliki
oleh
Kalasan manajemen
Yogyakarta. RS
Polda
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta akan 2. Reliability mempunyai pengaruh yang
memberikan kontribusi yang besar bagi
positif terhadap kepuasan pasien RS
peningkatan kepuasan pasien RS Polda
Polda Bhayangkara Kalasan
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Karena
Yogyakarta.
dengan bukti fisik yang baik maka harapan
Hasil penelitian menunjukan bahwa reliability berpengaruh positif terhadap
konsumen menjadi lebih tinggi. Semakin baik
persepsi
konsumen
terhadap
kehandalan perusahaan maka kepuasan
menunjukan
konsumen juga akan semakin tinggi. Dan
responsiveness
jika
terhadap
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta, maka
kepuasan
semakin tinggi pula kepuasan pasien,
persepsi
kehandalan
konsumen
buruk
maka
konsumen juga akan semakin rendah. Berdasarkan hasil analisis dan juga
bahwa
sebaliknya
semakin
baik
RS
Polda
pada
apabila
responsiveness
mengalami penurunan, maka kepuasan
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
pasien juga menurun.
pertama (H2) yang menyatakan reliability
Responsiveness positif
mempunyai
mempunyai pengaruh yang positif dan
pengaruh
terhadap
kepuasan
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
konsumen.
Semakin
baik
persepsi
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
konsumen
terhadap
daya
tanggap
diterima.
perusahaan maka kepuasan konsumen juga
3. Responsiveness mempunyai pengaruh
akan semakin tinggi. Dan jika persepsi
yang positif terhadap kepuasan pasien
konsumen terhadap daya tanggap buruk
RS
maka kepuasan konsumen juga akan
Polda
Bhayangkara
Kalasan
semakin rendah. Maka dari itu hendaknya
Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa responsiveness
Polda
Bhayangkara
Kalasan
positif
Yogyakarta lebih dapat meningkatkan
kepuasan pasien RS Polda
responsiveness dalam melayani pasien dan
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Hal ini
menciptakan layanan yang baik untuk
dibuktikan dengan hasil uji t untuk
meningkatkan kepuasan pasien RS Polda
variabel responsiveness diperoleh tingkat
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta.
terhadap
berpengaruh
RS
signifikan 0,001, karena tingkat signifikan
Berdasarkan hasil analisis dan juga
lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05), dan
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
koefisien regresi mempunyai nilai positif
ketiga
sebesar 0,312. Artinya, bahwa apabila
responsiveness mempunyai pengaruh yang
Manajemen
Bhayangkara
positif dan signifikan terhadap kepuasan
memperhatikan
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
RS
Polda
Kalasan
Yogyakarta
variabel
responsiveness
peningkatan
1
(X3),
satuan
setiap
(H3)
yang
menyatakan
Yogyakarta diterima.
variabel
4. Assurance mempunyai pengaruh yang
responsiveness maka kepuasan pasien juga
positif terhadap kepuasan pasien RS
akan naik sebesar 0,312 satuan, sedangkan
Polda
variabel yang lain konstan.
Yogyakarta.
Tanda positif (+) pada variabel responsiveness
menunjukan
hubungan
searah. Artinya ada pengaruh positif yang
Bhayangkara
Kalasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa assurance
memiliki
pengaruh
positif
terhadap kepuasan pasien RS Polda
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta.
Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel
assurance
keterampilan dari pegawai tersebut.
tingkat
Berdasarkan hasil analisis dan juga
signifikan 0,000, karena pada alpha 5%
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,5
keempat
(sig<0,5),
assurancemempunyai
dan
diperoleh
perusahaan yaitu dengan pengetahuan dan
koefisien
regresi
(H4)
yang
menyatakan
pengaruh
yang
mempunyai nilai positif sebesar 0,324.
positif dan signifikan terhadap kepuasan
Artinya, bahwa apabila Manajemen RS
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
Yogyakarta diterima.
memperhatikan variabel assurance (X1),
5. Emphaty mempunyai pengaruh yang
setiap peningkatan 1 satuan variabel
positif terhadap kepuasan pasien RS
assurance maka kepuasan pasien juga
Polda
akan
Yogyakarta.
naik
sebesar
0,324
satuan,
sedangkan variabel yang lain konstan. menunjukan
Kalasan
Hasil penelitian menjukan bahwa
Tanda positif (+) pada variabel assurance
Bhayangkara
hubungan
emphaty
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
kepuasan pasien RS Polda
searah.Artinya ada pengaruh positif yang
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Hal ini
menunjukan
dibuktikan dengan hasil uji t untuk
assurance
bahwa RS
semakin
Polda
baik
Bhayangkara
variabel
emphaty
diperoleh
tingkat
Kalasan Yogyakarta, maka semakin tinggi
signifikan 0,000, karena pada alpha 5%
pula kepuasan pasien, sebaliknya apabila
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,5
assurance mengalami penurunan, maka
(sig<0,5),
kepuasan pasien juga menurun.
mempunyai nilai positif sebesar 0,504.
dan
koefisien
regresi
Assurance mencakup pengetahuan
Artinya, bahwa apabila Manajemen RS
dan ketrampilan para pegawai dalam
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
melayani kebutuhan pasien, etika para
memperhatikan variabel emphaty (X5),
pegawai, dan jaminan keamanan dari
setiap peningkatan 1 satuan variabel
perusahaan atas pasien saat berkunjung ke
emphaty maka kepuasan pasien juga akan
objek
naik sebesar 0,504 satuan, sedangkan
pariwisata.
Adanya
jaminan
keamanan dari suatu perusahaan akan
variabel yang lain konstan.
membuat pasien merasa aman dan tanpa
Tanda positif
(+) pada variabel
ada rasa ragu-ragu untuk melakukan
emphaty menunjukan hubungan searah.
rekreasi, disamping itu jaminan dari suatu
Artinya
perusahaan pariwisata akan berpengaruh
menunjukan bahwa semakin baik emphaty
pada kepuasan konsumen karena apa yang
pada Manajemen RS Polda Bhayangkara
diinginkan pasien dapat dipenuhi oleh
Kalasan Yogyakarta, maka semakin tinggi
ada
pengaruh
positif
yang
pula kepuasan pasien, sebaliknya apabila
variabel
emphaty mengalami penurunan, maka
responsiveness, assurance dan emphaty
kepuasan pasien juga menurun.
secara simultan berpengaruh terhadap
Emphaty
merupakan
tangible,
reliability,
perhatian
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
dengan memberikan sikap yang tulus dan
Kalasan Yogyakarta diterima. Pengaruh
berifat
yang
dari variabel independen secara simultan
seperti
juga bersifat positif dilihat dari konstanta
individual
diberikan
RS
kemudahan
atau
kepada
untuk
kemampuan
pribadi pasien
menghubungi
karyawan
RS,
F yang bernilai positif (30.134).
untuk
Hal
ini
menunjukan
bahwa
berkomunikasi dengan pasien dan usaha
meningkatnya kepuasan pasien RS Polda
RS untuk memahami keinginan dan
Bhayangkara
kebutuhan pasien.
dipengaruhi
Kalasan oleh
Yogyakarta
tangible,
reliability,
Berdasarkan hasil analisis dan juga
responsiveness, assurance dan emphaty
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
oleh manajemen RS Polda Bhayangkara
kedua (H5) yang menyatakan emphaty
Kalasan Yogyakarta. Sinergi dari kelima
mempunyai pengaruh yang positif dan
variabel ini sangat besar manfaatnya untuk
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
kemajuan RS Polda Bhayangkara Kalasan
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
Yogyakarta agar dapat bersaing dalam
diterima.
dunia
6. Tangible
(X1),
Reliability
(X2),
kesehatan
yang
persainganya
semakin ketat ini.
Responsiveness (X3), Assurance (X4) dan Emphaty
(X5)
secara
simultan
KESIMPULAN,
positif
Hasil penelitian terhadap kepuasan
terhadap kepuasan pasien RS Polda
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
Bhayangkara Kalasan Yogyakarta.
Yogyakarta
mempunyai
pengaruh
yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa tangible,
reliability,
responsiveness,
dapat
diambil
kesimpulan
(X1)
mempunyai
sebagai berikut : 1. Variabel
tangible
assurance dan emphaty secara simultan
pengaruh positif dan signifikan terhadap
berpengaruh positif terhadap kepuasan
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan oleh uji F,
didapatkan nilai tangible dengan tingkat
memperlihatkan bahwa nilai signifikan uji
signifikan 0,000. Pada alpha 5% Tingkat
F sebesar 0,000 <
signifikan yang jauh lebih kecil dari 0,05
taraf signifikan α
(alpha) yang telah ditetapkan yaitu 0,05
(sig<0,05),
maka
mempunyai nilai positif sebesar 0,270.
Ha
diterima,
sehingga
dapat
disimpulkan H6 yang menyatakan bahwa
Berdasarkan
dan hasil
koefisien analisis
regresi dan
juga
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan
pertama (H1) yang menyatakan tangible
Yogyakarta diterima.
mempunyai pengaruh yang positif dan
4. Variabel
assurance
(X4)
mempunyai
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
pengaruh positif dan signifikan terhadap
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
diterima.
Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data
2. Variabel
reliability
mempunyai
didapatkan nilai assurance dengan tingkat
pengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikan 0,000. Pada alpha 5% Tingkat
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
signifikan yang jauh lebih kecil dari 0,05
Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data
(sig<0,05),
didapatkan nilai reliability dengan tingkat
mempunyai nilai positif sebesar 0,324.
signifikan 0,028. Pada alpha 5% Tingkat
Berdasarkan
signifikan yang jauh lebih kecil dari 0,05
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
(sig<0,05),
regresi
keempat (H4) yang menyatakan assurance
mempunyai nilai positif sebesar 0,141.
mempunyai pengaruh yang positif dan
Berdasarkan
juga
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
pertama (H2) yang menyatakan reliability
diterima.
mempunyai pengaruh yang positif dan
5. Variabel
dan hasil
(X2)
koefisien analisis
dan
dan hasil
emphaty
koefisien analisis
(X5)
regresi dan
juga
mempunyai
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
pengaruh positif dan signifikan terhadap
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
diterima.
Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data
3. Variabel responsiveness (X3) mempunyai
didapatkan nilai emphaty dengan tingkat
pengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikan 0,000. Pada alpha 5% Tingkat
kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara
signifikan yang jauh lebih kecil dari 0,05
Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data
(sig<0,05),
didapatkan nilai responsiveness dengan
mempunyai nilai positif sebesar 0,504.
tingkat signifikan 0,001. Pada alpha 5%
Berdasarkan
Tingkat signifikan yang jauh lebih kecil
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
dari 0,05 (sig<0,05), dan koefisien regresi
kelima (H5) yang menyatakan emphaty
mempunyai nilai positif sebesar 0,312.
mempunyai pengaruh yang positif dan
Berdasarkan
juga
signifikan terhadap kepuasan pasien RS
pengujian yang dilakukan maka hipotesis
Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta
ketiga
diterima.
hasil
(H3)
analisis yang
dan
menyatakan
responsiveness mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan
dan hasil
koefisien analisis
regresi dan
juga
6. Variabel
tangible,
reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta. Hasil analisis data didapatkan tingkat signifikan 0,000. Pada alpha 5% tingkat signifikan yang jauh lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05), dan nilai Fhitung sebesar 30.134. Berdasarkan hasil analisis dan juga pengujian yang dilakukan maka hipotesis keenam (H6) yang menyatakan tangible,
reliability,
responsiveness,
assurance dan emphaty secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien RS Polda Bhayangkara Kalasan Yogyakarta diterima. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Metodelogi penelitian. Bina Aksara. Yogyakarta. Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Asep
M.Ramdan. 2008 Oktober 22. “Hubungan Kualitas Jasa dan kepuasan Konsumen” . (http://asep-mramdan.blogspot.com).
Aviliani, R dan Wilfridus, L. 1997. “Membangun Kepu asan Pasien Melalui Kualitas Pelayanan”. Usahawan, No.5Buchori, Alma, 2006, Manajemen Pemasaran dan Jasa, CV Alfabeta, Bandung.
Bernadine. 2005. “Analisis Pengaruh Kualitas Layana n terhadap Kepuasan Pasien Studi Kasus pada Rumah Makan Pondok Laras di Kelapa Dua, Depok”. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 12, No. 3 September 2005, h. 318-336 Freddy Rangkuti. 2002. Measuring Customer Satisfaction (cetakan ketiga). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Diponegoro.
Penerbit
Universitas
Gunara, Thorik & Hardiono, U. S., Marketing Muhammad, 2006, Takbir Publishing House, Bandung. Hasan. 2006. “Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah T erhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 1, No. 1 April 2006,h. 1 – 14. Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan pengendalian (Edisi pertama). Jakarta: Salemba Empat.