Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAERAH TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN SINTANG Oleh Cristian Endi Wiranata NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualias pelayanan pajak daerah terhadap tingkat kepuasan masyarakat di kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupten Sintang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk kausal. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang membayar pajak di kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang, di bidang pelayanan pajak dan retribusi daerah khususnya yang membayar pajak makan dan minum instansi di kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang. Dalam penelitian ini kualitas pelayanan menggunakan teori Sinambela (transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan keseimbangan hak dan kewajiban) sedangkan untuk kepuasan masyarakat menggunakan teori Kenedy dan Young (keberadaan pelayanan, ketanggapan pelayanan, ketetapan waktu pelayanan, profesionalisme pelayanan, kepuasan keseluruhan dengan pelayanan, dan kepuasan keseluruhan dengan barang).Kesimpulan dari penelitian ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima dengan tingkat signifikansi 1 % (α = 0,01) yang mana berdasarkan nilai Fhitung (228,846) > Ftabel (7,03) artinya kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan masyarakat dan pengaruhnya sebesar 77,4% dan 22,6% lainnya adalah dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam peneitian ini. Oleh karena itu peneliti memberi rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kantor Dinas Pendapatan Daerah sehingga tingkat kepuasan masyarakat menjadi semakin baik. Kata-kata kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, DISPENDA, dan Wajib Pajak.
CRISTIAN ENDI WIRANATA: EFFECT OF QUALITY OF SERVICE OF THE REGIONAL TAX OFFICE PUBLIC SATISFACTION LEVEL REGIONAL REVENUE OFFICE SINTANG Abstract This thesis aims to determine how much influence kualias local tax services to the level of satisfaction of the people in the office of Regional Revenue Office Kabupten Sintang. This study uses a quantitative method with causal form. Respondents in this study are the people who pay taxes at the office of Department of Revenue Sintang District, in the field of taxes and levies services in particular are paying taxes eating and drinking establishments in the office of Regional Revenue Office Sintang. In this study, the quality of service using the theory Sinambela (transparency, accountability, conditional, participative, equal rights, and the balance of rights and obligations), while to the satisfaction of the people using the theory of Kenedy and Young (availability of services, responsiveness of service, promptness of service, professionalism of service, satisfaction overall with the service, and overall satisfaction with the goods). The conclusion from this study is H0 rejected and H1 accepted with a significance level of 1% (α = 0.01) which is based on the value of F (228.846)> F table (7.03) means that service quality has positive influence on society and influence the level of satisfaction of 77 , 4% and 22.6% is influenced by other variables not examined in this peneitian. Therefore, researchers give recommendations to improve the quality of service in the office of the Regional Revenue Office so that the level of satisfaction of the people getting better. Keywords : Service Quality , Satisfaction , DISPENDA , and taxpayers
1 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
keluhan
A. PENDAHULUAN
masyarakat
penyelenggaraan 1.
proses
pelayanan
publik.
Masyarakat yang membayar pajak disebut
Latar Belakang Aparatur negara sebagai pelayan
masyarakat
terhadap
harus
mengutamakan
wajib
pajak
pembuatan
(wp)
harus
ketetapan
menunggu
pajak
sebelum
kepentingan masyarakat. Seiring dengan
membayar pajaknya. Keluhan terjadi pada
perkembangan
dan
saat banyak masyarakat yang mengajukan
teknologi, tuntutan masyarakat terhadap
slip setoran pembayaran pajak pada saat
pelayanan publik yang prima semakin
yang bersamaan sedangkan petugas yang
meningkat.
melayani
publik
ilmu
pengetahuan
Penyelenggaraan
harus
masyarakat
pelayanan
menjamin
karena
kepuasan
sumber
dana
hanya
sedikit
sehingga
masyarakat harus menunggu lama. Pada waktu
tertentu,
pelayanan
dari masyarakat melalui pajak sehingga
melaksanakan penagihan retribusi pasar dan
wajar apabila masyarakat mengharapkan
pajak restoran langsung kepada masyarakat,
adanya
sehingga
yang
baik
dan
luar
melakukan
penyelenggaraan pelayanan publik berasal
pelayanan
di
petugas
semakin
kantor
mengurangi
petugas
saat ini bahwa penyelenggaraan pelayanan
Keterlambatan pelayanan juga disebabkan
yang diberikan aparatur pemerintah masih
oleh surat ketetapan pajak daerah
belum
mengalami kekeliruan dalam pengetikan
kepuasan
bagi
masyarakat sebagai pengguna layanan. Dinas
Pendapatan
di
jumlah
berkualitas. namun, fakta yang berkembang
memberikan
pelayanan
yaitu
kantor.
yang
sehingga petugas harus mengulang kembali
Daerah
proses dari awal. Selain itu , tidak semua
(DISPENDA) merupakan salah satu Satuan
petugas memiliki kemampuan yang baik
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
dalam mengoperasikan sistem komputer
memberikan pelayanan kepada masyarakat
sehingga
dalam penyediaan jasa yang berhubungan
ketepatan produk pelayanan yang diberikan.
dengan
Dalam
Sarana dan prasarana pelayanan yaitu
DISPENDA
komputer sudah dioperasikan oleh setiap
menyediakan bagian pelayanan pembayaran
petugas sedangkan printer masih terbatas
pajak
sehingga
pembayaran
melakukan
yang
pajak.
kegiatannya,
tugasnya
memberikan
menentukan
penggunaan
kecepatan
printer
dan
harus
pelayanan yang dibutuhkan oleh setiap
dilakukan secara bergantian yang mana
masyarakat. Berdasarkan pengamatan awal
hanya terdapat 2 printer didalam ruang
di DISPENDA Kabupaten Sintang terdapat
pelayanan pajak dan retribusi daerah. 2
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan
pengamatan
terhadap
Pengawasan dan Evaluasi berjumlah 3
lingkungan kantor, ruang pelayanan dan
orang, dibidang keberatan, Banding dan
ruang tunggu pelayanan tidak luas, namun
Pengawasan berjumlah 2 orang, dibidang
dilengkapi dengan televisi dan kursi tunggu
Keuangan
yang memadai.
Penerimaan dan Pengeluaran) berjumlah 5
Berdasarkan
pengamatan
awal,
kualitas
(Bendahara
Kedua, sarana non fisik yaitu suatu
yang
yang tidak tampak atau dapat dikatakan jasa
diberikan kurang maksimal, diantaranya
yang diberikan kepada masyarakat atau
yaitu sarana fisik dan non fisik. Pertama,
wajib pajak. Yang mana adalah keramahan,
sarana fisik yaitu suatu yang tampak atau
sopan santun dan sikap penuh perhatian
dapat dilihat yang mana dilihat dari sarana
terhadap
komputer
serta
sehingga
penggunaan
printer
pelayanan
program
orang.
peneliti melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan
dan
masyarakat
yang
menurut
yang
kurang
pengamatan masih kurang maksimal yang
printer
harus
mana dilihat dari masih adanya masyarakat
bergantian dan juga dilihat dari kondisi
yang dibiarkan menunggu lama untuk
ruangan yang sempit. Kemudian dilihat dari
menerima layanan dikarenakan pegawai
pegawai yang ada di Kantor DISPENDA
sibuk mengurus kerjaannya masing-masing,
yang mana tenaga kerja yang ada sangat
hal
kurang.
perhatiannya pegawai terhadap masyarakat
Hal ini dilihat pada saat pengamatan
ini
menunjukkan
masih
kurang
yang ingin membayar pajak.
awal dimana jumlah pegawai yang ada
Perbaikan
kinerja
birokrasi
dikantor DISPENDA adalah berjumlah 37
pelayanan pajak akan mempunyai implikasi
terdiri dari 35 orang PNS dan 2 orang
luas terutama dalam tingkat kepercayaan
tenaga honorer yang mana pegawai yang
masyarakat kepada pemerintah sedangkan
berada dibidang pelayanan pajak dan
kurang baiknya kinerja birokrasi selama ini
retribusi daerah hanya berjumlah 8 orang
menjadi salah satu faktor penting yang
dan
Dinas
mendorong munculnya krisis kepercayaan
Pendapatan Daerah dan Sekretaris serta
masyarakat kepada pemerintah. Pelayanan
dibidang pelayanan PBB dan BPHTB
pajak
berjumlah 6 orang, dibidang Aparatur
pemerintah seringkali cenderung rumit
danUmum berjumlah 7 orang, dibidang
sehingga
Penelitian,Pengembangan dan Pembukuan
kualitas pelayanan pajak.
sisanya
adalah
Kepala
yang
diberikan
sangat
oleh
berpengaruh
aparatur
terhadap
berjumlah 4 orang, dibidang Pemeriksaan, 3 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Jadi,
tidak
heran
lagi
sering
merupakan
pajak
yang
paling
besar
mendengarkan tuntutan perubahan sering
pendapatannya dan juga wajib pajaknya
ditujukan
sering membayar. Berdasarkan pengamatan
kepada
aparatur
pemerintah,
menyangkut pelayanan pajak yang di
awal
berikan kepada masyarakat. Pelayanan
permasalahan yang dapat mengakibatkan
masyarakat dapat dikategorikan efektif
ketidakpuasan
apabila
pelayanan publik yang diselenggatakan
masyarakat
mendapatkan
penulis
ditemukan
beberapa
masyarakat
kemudahan pelayanan dengan prosedur
oleh
yang singkat, cepat, tepat dan memuaskan.
kajian yang lebih mendalam terhadap
Keberhasilan
kualitas
permasalahan tersebut. Untuk menjawab
pelayanan pajak ditentukan oleh faktor
permasalahan di atas tadi, perlu dilakukan
kemampuan
penelitian secara lebih komprehensif lebih
meningkatkan
pemerintah
meningkatkan
disiplin
kerja
dalam petugas
DISPENDA
tehadap
dahulu
sehingga
mengenai
diperlukan
bagaimana
kepuasan
pelayanan. Hal ini menjadi sangat menarik
masyarakat dalam menerima layanan dari
untuk
karena
aparatur di Kantor DISPENDA. Hal ini
DISPENDA merupakan kantor yang baru
penting untuk dapat dijadikan sumber
terbentuk kembali yang mana sebelumnya
rujukan
merupakan salah satu bidang di BPPKAD
terkait. Secara ideal selanjutnya dicari tahu
sehingga setelah terbentuk menjadi suatu
apakah
lembaga teknis yang mandiri mengalami
terhadap tingkat kepuasan masyarakat.
diadakan
penelitian
bagi
mampu
instansi
pemerintah
memberikan
dampak
permasalahan yang kompleks dan masih harus dilakukan perbaikan, baik dalam sistem
pelayanan
maupun
2.
Fokus Masalah
petugas
Agar tidak terjadinya penyimpangan
penyelenggaran dengan tujuan memberikan
ataupun semakin meluasnya masalah yang
pelayanan yang berkualias untuk mencapai
akan di bahas dalam penelitian maka perlu
kepuasan
adanya suatu fokus masalah. Dengan
masyarakatsebagai
pengguna
layanan.
demikian fokus masalah yang akan diambil
Fokus
penelitian
dilakukan
di
adalah “Pengaruh kualitas pelayanan pajak
bidang pajak daerah dan retribusi daerah
daerah
Dinas
Kabupaten
masyarakat di bidang pelayanan pajak dan
Sintang yang mana mengambil pajak
retribusi daerah tentang pajak makan dan
makan dan minum instansi dikarenakan
minum instansi di Kantor Dinas Pendapatan
pajak
Daerah Kabupaten Sintang”.
Pendapatan
makan
dan
Daerah
minum
instansi
terhadap
tingkat
kepuasan
4 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
DISPENDA 3.
dan
juga
masyarakat
Kabupaten Sintang.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
seberapa
besar
pengaruh
kualitas
pelayanan pajak daerah terhadap tingkat kepuasan masyarakat di kantor DISPENDA kabupaten Sintang?
B. TEORI DAN METODOLOGI
4. Tujuan Penelitian
1.
Berdasarkan
rumusan
masalah
Teori a) Konsep Pelayanan Publik
diatas, maka tujuan dari penelitian ini
Pelayanan publik dapat diartikan
adalah untuk mengetahui “seberapa besar
sebagai
pengaruh kualitas pelayanan pajak daerah
keperluan orang atau masyarakat yang
terhadap tingkat kepuasan masyarakat di
mempunyai kepentingan pada organisasi itu
kantor
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
Dinas
Pendapatan
Daerah
Kabupaten Sintang”.
pemberian
layanan
(melayani)
yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pemerintahan, kata umum atau publik mengandung arti sebagai masyarakat
5. Manfaat Penelitian Hasil
penelitian
ini
diharapkan
umum
sehingga
kepentingan
umum
memiliki manfaat antara lain :
diartikan sebagai kepentingan masyarakat
a.
Secara teoritis, memberikan masukan
luas, sebagaimana dikemukakan Moenir
dalam rangka penyusunan teori atau
(2002:15) yang mengartikan kepentingan
konsep-konsep baru terutama untuk
umum sebagai suatu bentuk kepentingan
pengembangan
yang menyangkut
memecahkan
pemikiran
dalam
permasalahan
yang
berhubungan
dengan
kualitas
pelayanan dan kepuasan masyarakat. b.
Secara
praktis,
penelitian
diharapkan dapat memberi kontribusi kepada
Bupati
DISPENDA,
Sintang, PNS
di
masyarakat, tidak bertentangan dengan norma tersebut
ini
Kepala
orang banyak atau
dan
aturan,
bersumber
(hajat/hidup)
orang
yang pada
kepentingan kebutuhan
banyak
atau
masyarakat. b) Kualitas Pelayanan
kantor 5
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kualitas menjadi pedoman utama
Davis (dalam Tjiptono, 2004 : 51), yaitu
dalam pengembangan dan keberhasilan
bahwa kualitas merupakan suatu kondisi
implementasi program-program manajerial
dinamis yang berhubungan dengan produk,
dan
mewujudkan
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
tujuan-tujuan bisnis yang utama. Secara
memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas
etimologi tidak mudah mendefenisikan atau
adalah
memberikan pengertian mengenai kualitas.
Penilaian ini ditentukan oleh persepsi
Namun demikian ada beberapa defenisi
pelanggan terhadap jasa, persepsi tersebut
umum yang diberikan oleh beberapa pakar
dapat berubah karena pengaruh. Misalnya
kualitas.
iklan yang efektif, reputasi suatu jasa
kerekayasaan
untuk
Dikemukakan oleh Josep M. Juran
penilaian
tertentu,
subyektif
pengalaman,
pelanggan.
teman
dan
(Tjiptono, 2004 : 11) bahwa kualitas adalah
sebagainya. Jadi yang penting bagi kita
kecocokan untuk pemakaian (fitness for
adalah bagaimana jasa kita dipersepsikan
use). Defenisi ini menekankan orientasi
oleh
pada pemenuhan harapan pelanggan. Secara
pelanggan berubah.
sederhana pengertian kualitas pelayanan
pelanggan
dan
kapan
persepsi
Ada 2 (dua) faktor utama yang
dapat dinyatakan sebagai perbandingan
mempengaruhi
antara
layanan yang diharapkan (expected service)
pelayanan
konsumen
diharapkan
yaitu
dan layanan yang diterima (perceived
diterimanya. Menurut Zethami, Berry dan
service). Apabila layanan yang diterima
Parasuraman (dalam Tjiptono, 2004 : 12)
atau
kualitas
diharapkan
yang
pelayanan
layanan,
yang
sebagai
dengan
yang
kualitas
dirasakan
penilaian
didefinisikan
masyarakat
terhadap
dirasakan
sesuai
konsumen,
layanan dipersepsikan
dengan
yang
maka
kualitas
sebagai
kualitas
pelayanan, sedangkan kualitas pelayanan
ideal, tetapi sebaliknya jika layanan yang
yang dirasakan merupakan pertimbangan
diterima atau dirasakan lebih rendah dari
global
dengan
pada yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk.
yang
berhubungan
superioritas
dari
pelayanan.
Dalam
perspektif
TQM
(Total
Quality
Penilaian bukan
terhadap didasarkan
kualitas
Management), kualitas dipandang secara
pelayanan
atas
lebih luas, tidak hanya aspek hasil saja yang
pengakuan atau penilaian dari pemberi
ditekankan tetapi juga proses, lingkungan
pelayanan, tetapi diberikan oleh langganan
dan manusia. Hal tersebut tampak dalam
atau pihak yang menerima pelayanan.
definisi yang dirumuskan oleh Goetsh dan
Namun demikian, tidak ada suatu standar 6
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang dapat dipakai sebagai ukuran umum
yang telah dijanjikan secara tepat
tentang
waktu.
kualitas
pelayanan.
Hal
ini
disebabkan unsur subyektivitas dalam diri
3) Responsiveness /Ketanggapan
penerima pelayanan, seseorang mungkin
Responsiveness atau daya tanggap
menilai suatu pelayanan yang diterimanya
merupakan
sudah memuaskan tetapi belum memuaskan
yang
bagi orang lain.
karyawan
Pelayanan publik sudah seharusnya memperhatikan kualitas pelayanan karena
kemampuan
dilakukan
perusahaan
oleh
untuk
langsung memberikan
pelayanan dengan cepat dan tanggap. 4) Assurance / Jaminan
pelayanan yang baik adalah awal bagi
Assurance atau jaminan merupakan
tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada
pengetahuan dan perilaku employee
pemerintah, yang selanjutnya akan menjadi
untuk membangun kepercayaan dan
penentu pemberdayaan masyarakat. Dalam
keyakinan pada diri konsumen dalam
konteks ini, pengukuran mengenai kualitas
mengkonsumsi jasa yang ditawarkan
pelayanan merupakan perbandingan antara pelayanan
yang
diharapkan
dengan
5) Emphaty / Empati Emphaty
merupakan
kemampuan
pelayanan yang diterima. Dalam metode
perusahaan yang dilakukan langsung
pengukuran
oleh
ini,
penilaian
masyarakat
karyawan
untuk
memberikan
selaku konsumen berperan penting dalam
perhatian kepada konsumen secara
mengukur
individu, termasuk juga kepekaan akan
kualitas
pelayanan
publik.
Menurut Parasuraman, (dalam Hutasoit, 2011 : 66 ) untuk mengevaluasi kualitas
kebutuhan konsumen. Parasuraman
(1988
:
12)
jasa pelanggan umumnya menggunakan 5
memberikan batasan bahwa faktor utama
dimensi adalah sebagai berikut :
yang menentukan kualitas pelayanan adalah
1) Tangibles / Bukti langsung
sebagai berikut :
Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian
dan
perhatian
yang
1) Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance)
diberikan oleh penyedia jasa kepada
dan
konsumen.
(dependability).
2) Reliability / Keandalan
kemampuan
untuk
dipercaya
2) Responsiveness, yaitu kemauan atau
Reliability atau keandalan merupakan
kesiapan
kemampuan
memberikan jasa yang dibutuhkan
perusahaan
untuk
melaksanakan jasa sesuai dengan apa
para
karyawan
untuk
pelanggan. 7
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3) Competence,
orang
dari harapan pelanggan dan keyakinan
memiliki
diskonfirmasi. Dengan demikian kepuasan
keterampilan dan pengetahuan yang
atau ketidakpuasan mayarakat merupakan
dibutuhkan agar dapat memberikan
respon dari perbandingan antara harapan
jasa tertentu.
dan kenyataan.
dalam
suatu
artinya
setiap
perusahaan
4) Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui.
Menurut Kenedy dan Young (dalam Supranto 2006, p107) untuk mengukur
5) Courtesy, meliputi sikap sopan santun,
kepuasan
konsumen
dengan
indikator
respek, perhatian dan keramahan yang
sebagai berikut :
dimiliki para contact person.
1) Keberadaan pelayanan (availability of
6) Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mereka pahami, serta selalu
mendengarkan
saran
dan
keluhan pelanggan.
dipercaya.
pelayanan
(responsiveness of service). 3) Ketepatan waktu pelayanan (timeliness
4) Profesionalisme
pelayanan
(professionalism of service).
8) Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, keragu-raguan.
untuk
5) Kepuasan
keseluruhan
dengan
pelayanan (over all satisfaction with
9) Understanding/knowing the customer, usaha
2) Ketanggapan
of service).
7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat
yaitu
service).
memahami
kebutuhan pelanggan.
service). 6) Kepuasan keseluruhan dengan barang (over all satisfaction with product).
10) Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan
d) Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
yang dipergunakan, representasi fisik
terhadap
Tingkat
Kepuasan
dari jasa.
Masyarakat Esensi kepuasan pelanggan pada
c) Kepuasan Masyarakat
dasarnya adalah adanya keefektifan dari
Menurut Willkie (dalam Surjadi
sistem organisasi yang mampu membantu
2009 : 49) kepuasan pelanggan merupakan
pelanggan memenuhi kebutuhan secara
suatu tanggapan emosional pada evaluasi
optimal. Karena itu esensi visi pelayanan
terhadap pengalaman konsumsi produk atau
publik
jasa. Kepuasan merupakan fungsi positif
publik yang prima, yang berarti mampu
adalah
terwujudnya
pelayanan
8 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mewujudkan kepuasan pelanggan dalam
publik dengan memperhatikan aspirasi,
upaya mendapatkan pelayanan dari instansi
kebutuhan, dan harapan masyarakat;
pemerintah. Oleh karena itu strategi untuk
5) Kesamaan Hak, yaitu pelayanan yang
mendatangkan “keuntungan” bukan dengan
tidak melakukan diskriminasi dilihat
penurunan biaya dalam pelayanan tetapi
dari aspek apa pun khususnya suku,
dengan
ras, agama, golongan, status sosial, dan
“memaksimalkan
kepuasan
pelanggan”. Berdasarkan visi tesebut, maka misi pelayanan publik pada dasarnya adalah
lain-lain; 6) Keseimbangan Hak dan Kewajiban,
mengimplementasikan asa, prinsip, nilai-
yaitu
pelayanan
yang
nilai pelayanan baik berdasarkan landasan
mempertimbangkan
normatif maupun berlandaskan kepatutan
antara pemberi dan penerima pelayanan
sesuai hakikat pelayanan ( Surjadi 2009 :
publik.
aspek
keadilan
57). Menurut Sinambela (2011 : 6) untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas
2. MetodePenelitian
pelayanan prima yang tercermin :
Penelitian ini akan menggunakan
1) Transparansi, yakni pelayanan yang
jenis penelitian kausal yaitu jenis penelitian
bersifat terbuka, mudah dan dapat
yang meneliti hubungan sebab-akibat antara
diakses
yang
dua variabel atau lebih. Berkenaan dengan
membutuhkan dan disediakan secara
permasalahan yang ada terdapat hubungan
memadai serta mudah dimengerti;
sebab akibat, karena disini ada 2(dua)
2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang
variabel independen (kualitas pelayanan)
oleh
semua
pihak
dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dan
Variabel
dengan ketentuan peraturan perundang-
masyarakat).
undangan;
dependen
(kepuasan
Dalam penelitian kausal, sangat
3) Kondisional, yakni pelayanan yang
jelas
bahwa
variabel
sebagai
pemberi
pelayanan
dependen (Y) sebagai variabel akibat.
dengan tetap berpegang pada prinsip
Berkaitan dengan rancangan penelitian
efisien dan efektivitas;
yang akan dilakukan maka, paradigma yang
penerima
4) Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat
di
gunakan
sebab
yaitu
dan
(X)
sesuai dengan kondisi dan kemampuan dan
variabel
independen
adalah
variabel
paradigma
mendorong peran serta masyarakat
kuantitatif. Dengan kata lain, penelitian ini
dalam
menjelaskan hubungan kausal sebab akibat
penyelenggaraan
pelayanan
9 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
antara 2 (dua) variabel melalui pengujian
seseorang atau kelompok orang tentang
hipotesis. Hipotesis yang akan di uji adalah
fenomena social. Teknik pengumpulan data
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
yang digunakan untuk mendapatkan data
antara kualitas pelayanan terhadap tingkat
adalah dengan menyebarkan kuesioner
kepuasan masyarakat di Kantor Dinas
langsung kepada responden yang telah
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang.
ditentukan.
populasi dalam penelitian ini adalah
Untuk
mengetahui
wajib pajak pada jenis pajak makan dan
korelasinya
minum instansi, hal ini dikarenakan jenis
Linier sederhana menggunakan SPSS 17.
pajak makan dan minum instansi adalah
digunakan
koefisien
rumus
Regresi
Teknik Keabsahan Data digunakan
jenis pajak yang paling sering membayar
untuk
pajak dan juga potensi pendapatan pajaknya
(validitas)
besar. Jumlah instansi yang membayar
(realibilitas). Setelah dilakukan pengujian
pajak makan dan minum instansi pada
validitas
tahun 2013 adalah 277 instansi. Penentuan
masyarakat dengan menggunakan SPSS
sampel
menggunakan
versi 17, maka setiap item pernyataan pada
teknik probability sampling design yaitu
variabel kepuasan masyarakat dinyatakan
penarikan
atas
valid karena telah memenuhi r kritis yaitu
pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi
0,30. Sehingga, seluruh item pernyataan
memiliki kesempatan yang sama untuk
dapat digunakan dalam penyebaran angket
dijadikan sampel (Burhan Bungin 2005 :
selanjutnya.
116).
instrumen
diambil
dengan
sampel
Sampel
didasarkan
dalam
penelitian
ini
menguji dan
ketepatan
isntrumen
kelayakan
Instrumen
pada
variabel
Pengujian yang
reliabilitas
digunakan
menggunakan
dalam penelitian ini menggunakan rumus
dengan bantuan SPSS 17 dengan rumus
Slovin.
sebagai berikut.
yang dipakai untuk mengumpulkan data dan informasi dilapangan. Terutama data primer,
maka
menggunakan
instrumen kuesioner
penelitiannya atau
angket.
Pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap. Pendapat dan persepsi
{1Berdasarkan
Alpha
dengan
berjumlah 69 instansi. Penentuan sampel
Instrumen penelitian adalah alat
rumus
kepuasan
Cronbach
} hasil
pengujian
reliabilitas terhadap dua variabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kualitas pelayanan dan variabel kepuasan masyarakat dinyatakan reliabel. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil dari koefisien reliabilitas dengan menggunakan 10
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
rumus Alpha Cronbach yang memiliki
penyebaran angket atau kuisioner kepada
standar r kritis sebesar 0,70 dan kedua
69 orang responden menyatakan bahwa
variabel kualitas pelayanan dan kepuasan
sebanyak 2 orang (2,90%) dengan kategori
masyarakat melebihi standar yang ada,
tidak baik, 4 orang (5,80%) dengan kategori
dengan masing-masing bernilai 0,889 dan
cukup baik, dan 63 orang (91,30%) dengan
0,921. Sehingga seluruh item pernyataan
kategori baik sedangkan pada variabel
dapat
Kepuasan Masyarakat berdasarkan hasil
digunakan
dalam
penelitian
selanjutnya.
pengolahan data dari penyebaran angket atau kuisioner kepada 69 orang responden menyatakan bahwa sebanyak 2 orang (2,90
C. HASIL
PENELITIAN
DAN
%) dengan kategori tidak baik, 6 orang (8,70 %) pada kategori cukup baik dan 61
PEMBAHASAN
orang (88,40 %) pada kategori baik. Dari
hasil
dapat
Angka Koefisien Regresi sebesar
diketahui bahwa Koefisien Regresi tidak
0,855, hal ini menunjukan bahwa apabila
memiliki tanda negatif, artinya semakin
terjadi kenaikan tingkat kualitas pelayanan
baik kualitas pelayanan yang diberikan
sebesar
maka tingkat kepuasan masyarakat akan
mengakibatkan kenaikan tingkat kepuasan
semakin
masyarakat
baik
perhitungan
juga.
Demikian
pula
satu
satuan
sebesar
maka
0,855
akan
satuan.
sebaliknya, apabila kepuasan masyarakat
Sedangkan angka Koefisien Konstanta
tidak baik itu berarti kualitas pelayanan
sebesar 7,680 menunjukkan bahwa apabila
yang diberikan atau dilakukan tidak baik.
tidak ada sama sekali pengaruh dari
Berdasarkan perhitungan statistik
variabel kualitas pelayanan, maka tingkat
yang telah dilakukan menunjukkan hasil
kepuasan masyarakat akan tetap ada sebesar
yaitu
diperoleh nilai Fhitung (228,846) >
7,680 point. Kondisi ini terjadi karena
Ftabel (3,98) maka simpulannya adalah Ho
adanya pengaruh dari faktor – faktor lain
ditolak dan Ha diterima, artinya Kualitas
diluar variabel kualitas pelayanan yang
Pelayanan
yang
diberikan
memiliki
tidak diteliti dalam penelitian ini.
pengaruh
terhadap
Tingkat
Kepuasan
Koefesien
Determinasi
Masyarakat dikantor Dinas Pendapatan
77,4%
Daerah Kabupaten Sintang.
kontribusi Kualitas Pelayanan terhadap
variabel
kualitas
Pelayanan
berdasarkan hasil pengolahan data dari
menunjukan
sebesar
besarnya
atau
Tingkat Kepuasan Masyarakat diKantor Dinas
Pendapatan
Daerah
Kabupaten 11
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sintang,
sedangkan
sisanya
22,6%
merupakan peran atau kontribusi dari variabel
–
variabel
lain
yang
tidak
disertakan didalam penelitian ini.
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang dikategorikan baik. 3. Pada variabel Kepuasan Masyarakat berdasarkan hasil pengolahan data dari penyebaran angket atau kuisioner kepada 69 orang responden menyatakan bahwa sebanyak 2 orang (2,90 %) dengan
D. PENUTUP
kategori tidak baik, 6 orang (8,70 %) pada kategori cukup baik dan 61 orang
a) Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
(88,40 %) pada kategori baik. Jadi dapat
pembahasan pada skripsi ini, maka dapat
ditarik
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
kepuasan masyarakat dinyatakan baik.
1. Berdasarkan perhitungan statistik yang
kesimpulan
4. Berdasarkan
hasil
bahwa
analisis
tingkat
dengan
telah dilakukan menunjukkan hasil yaitu
menggunakan metode Regresi Linier
diperoleh nilai Fhitung (228,846) > Ftabel
Sederhana dan dengan menggunakan
(3,98) maka simpulannya adalah Ho
program SPSS 17 for windows sebagai
ditolak dan Ha diterima, artinya Kualitas
alat bantu, telah membuktikan bahwa
Pelayanan
memiliki
Tingkat Kepuasan Masyarakat sangat
pengaruh terhadap Tingkat Kepuasan
dipengaruhi oleh Kualitas Pelayanan
Masyarakat dikantor Dinas Pendapatan
yang
Daerah Kabupaten Sintang.
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang,
2. Pada
yang
variabel
diberikan
kualitas
di
berikan
Kantor
Dinas
Pelayanan
yaitu sebanyak 77,4 % dan 22,6 %
berdasarkan hasil pengolahan data dari
lainnya adalah dipengaruhi oleh variabel
penyebaran angket atau kuisioner kepada
– variabel lain yang tidak diteliti dalam
69 orang responden menyatakan bahwa
penelitian ini.
sebanyak 2 orang (2,90%) dengan kategori tidak baik, 4 orang (5,80%) dengan kategori cukup baik, dan 63
b) Implikasi Implikasi
yang
penelitian
ini
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelayanan
berpengaruh terhadap tingkat
distribusi
variabel
kepuasan masyarakat di Dinas Pendapatan
kualitas pelayanan di Kantor Dinas
Daerah Kabupaten Sintangi. Dalam hal ini
mengenai
bahwa
dalam
orang (91,30%) dengan kategori baik.
nilai
adalah
didapat
kualitas
harus di perhatikan dan disesuaikan seluruh 12 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
aspek yang berhubungan dengan kualitas
kebingungan dan tidak terlambat dalam
pelayanan, baik dari segi transparansi,
pembayaran
akuntabilitas,
timbale balik dari masyarakat dan
kesamaan
kondisional,
hak,
partisipatif,
kesamaan
hak
dan
pajak,
sehingga
ada
Kantor Dinas Pendapatan Daerah itu
kewajiban sehingga sesuai dengan sasaran
sendiri
dimana
dan harapan yang diinginkan kantor Dinas
Pendapatan Daerah harus memberikan
pendapatan daearah Kabupaten Sintang.
pelayanan masyarakat
c)
yang
Kantor
baik
agar
tidak
Dinas
kepada ada
permasalahan dalam setiap pembayaran
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
pajak.
telah dilakukan oleh peneliti dan berbagai
3. Peneliti yakin bahwa hasil penelitian
macam kesimpulan yang ada, maka dapat
ini tidak hanya berlaku di Dinas
diberikan saran atau masukan sebagai
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang
berikut :
saja namun pada dinas lain yang
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang
mealayani masyarakat dimana kualitas
untuk
lebih
memperhatikan
dan
pelayanan harus baik agar tingkat
yang
kepuasan masyarakatnya baik juga.
pengembangan sumber
Peneliti mengharapkan kepada setiap
daya manusia, khususnya bagi pegawai
instansi dalam hal ini yang memiliki
karena pendidikan maupun pelatihan
permasalahan yang sama untuk dapat
berperan
mengatasi masalah kualitas pelayanan
memberikan menyangkut
kegiatan
serta
berpengaruh
besar
terhadap kualitas pelayanan.
ini dengan bijak dengan berkoordinasi
2. Penelitian ini telah mengungkapkan bahwa
kualitas
sangat
4. Penelitian selanjutnya di harapkan agar
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
dapat mengembangkan lagi penelitian
masyarakat
Pendapatan
yang telah ada dengan menambah atau
Daerah Kabupaten Sintang. Untuk itu
mencari variabel lain yang berpengaruh
penulis
Dinas
terhadap tingkat kepuasan masyarakat,
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang
agar kualitas pelayanan meningkat
untuk lebih meningkatkan kualitas
menjadi lebih baik.
di
pelayanan
dan memanfaatkan pegawai yang ada.
Dinas
menyarankan
agar
pelayanan dan juga memberikan suatu penyuluhan kepada masyarakat agar
d) Keterbatasan Penelitian
masyarakat yang membayar pajak tidak 13 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peneliti menyadari bahwa penelitian
Kabupaten
Sintang,
khususnya
Dinas
ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang
dimana
menemukan
yang telah membantu sertam emberikan
beberapa hambatan dalam menyelesaikan
izin selama melakukan penelitian sehingga
penelitian ini. Berikut ini adalah merupakan
penelitian ini dapat terselesaikan.
peneliti
keterbatasan
–
masih
keterbatasan
dalam
pelaksanaan penelitian, meliputi : 1.
Kurangnya pemahaman dari responden tentang pernyataan – pernyataan yang diajukan oleh peneliti dikarenakan peneliti hanya menggunakan angket penelitian
dan
bukan
metode
wawancara yang mendalam dalam mendapatkan
informasi
yang
dibutuhkan. 2.
Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan angket/kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukan keadaan
E. DAFTAR PUSTAKA Arikanto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: RinekaCipta Boediono, 2008. Pelayanan Prima Bagi Perpajakan. Jakarta: Rhineka Cipta Bungin,Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Dhuha, Syamsud. 2010. Menuju Pelayanan Prima. Malang: Averroes Press Hutasoit, C.S. 2011. Pelayanan Publik : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mafnas Script Publishing
yang sesungguhnya. 3.
Waktu
penelitian
banyak
waktu
menyebarkan
yang
memakan
karena
kusioner
ke
harus rumah
ataupun instansi yang menjadi subjek dalam penelitian ini.
e)
Apresiasi Pada
kesempatan
ini,
Irawan, Hamdi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta:
penulis
mengucapkan terimakasih kepada seluruh dosen, pengasuh, pengelola Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Daerah
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi PelayananPublik. Yogyakarta: Pembaruan Moenir, H.A.S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publikdan Customer Satisfaction. Bandung: P.T. Alumni Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Silaban, Reinhard. 2004. Kualitas Layanan Kantor Pelayanan Pajak (Studi Kasus pada Tingkat Kepuasan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak) 14
Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sinambela, LijanPoltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: BumiAksara Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Termasuk Tingkat Kepentingandan Kinerja. Usahawan No. 05 Th XXVI Surjadi, H. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: P.T ReflikaAditama Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta ------------. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tohardi, Ahmad (Ed). 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Prodi IP FISIP UNTAN Winarsih, Atik Septi dan Ratminto. 2006. Manajemen Pelayanan, Pengembangan, Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarka: PustakaPelajar
15 Cristian Endi Wiranata, NIM. E42010032 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fiisp UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNG PURA FAKUL TAS lLMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
I
PENGELOLA
JURNAL MAHASISWA
Alamat: n. A. Yani Pontianak, Kode Pos 78124 Homepage : (http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id) Email: (
[email protected]) LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI ~"'lY A ILMLill Ul'.T'fUKJURNAL ELEKTRO]\'!K MAIL<\SISWA Sebagai Civitas Akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama Lengkap NIM I Periode Lulus
: CRISTIAN ENDI WIRANATA : E42010032/2014
Fakultas I Jurusan
: ISIP ILLMV PEMERINTAHAN
Email address I HP
: Cristianendi27@gmaiLcom/
08981474658
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (S 1), saya menyetujui
untuk memberikan
Studt Ilmu Pemerintahan
kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa
lImu Pemerintahan
pada Program
Fakultas Ilmu Sosial dan Tlmu Politik Universitas Tanjung Pura, Hak Bebas Royalti
Non-Eksklusif (Non Exlusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah saya yang betjudul : PENGARUH TINGKAT
KUALITAS
KEPUASAN
PELAYANAN
TERHADAP
MASYARAKAT
DlKANTOR
DISPENDA KABUPATEN
SINTANG
Beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif berhak menyimpan,
mengalih-media
/ formatkan,
mengelolanya
mendistribusikannya,
dan menampiJkan I mempublikasikannya
ini, Pengelola Jurnal
dalam bentuk pangkalan
data (database),
di internet atau media lain:
c=J Full Text
o:zf Content
artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku.
Untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saY!iselama tetap mencamtnmkan nama saya sebagai penulis I pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jumal, segala bentuk tuntutan {lukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya sayaini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Pada~
: Pontianak 03 Maret 2015
Cristi'an Endi Wiranata
o Cristian Endi Wiranata Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura