PENGARUH KONSENTRASI PATI BIJI DURIAN SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT DARI EKSTRAK KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) Youstiana Dwi Rusita Jurusan Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta
ABSTRAK Banyak jenis pati dari berbagai tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan. Salah satu sumber yang telah dikembangkan sebagai eksipien farmasi adalah pati biji durian. Biji durian mengandung amilum yang terdiri dari amilosa dan amilopektin yang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada granul dan tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar amilum biji durian sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik granul effervescent dan uji hedonik Penelitian ini menggunakan metode granulasi basah yaitu mencampur bahan aktif dengan mucilago biji durian pada masing-masing campuran komponen asam dan basa dan dikeringkan dahulu kemudian dicampur hingga homogen. Campuran granul effervescent diuji sifat fisiknya meliputi kadar air, sifat alir, pengetapan, waktu larut, pH, dan uji hedonik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%,jika ada perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji Scheffe Hasil penelitian menunjukkan bahwa FIII dengan kadar pati bji durian 12% pada pembuatan granul effervescent menunjukkan Waktu alir yang baik, sudut diam yang paling kecil, kadar air yang rendah, waktu larut yang lebih cepat. Uji hedonik dan pH dari masing-masing formula tidak ada perbedaan yang signifikan. Kadar bahan pengikat pati biji durian 8%, 10% dan 12% dapat menghasilkan formula granul effervescent yang mememenuhi syarat. Kata kunci : granul effervescent, mutu fisik, pati biji durian.
terdiri dari natrium karbonat, asam
PENDAHULUAN Effervescent
merupakan
karbonat dan asam tartrat. Campuran
produk granul atau serbuk kasar
ini bila ditambah dengan air, asam
sampai
kasar
sekali
yang
dan karbonatnya akan bereaksi dan
obat
dalam
membebaskan karbondioksida yang
campuran yang kering, biasanya
menghasilkan buih (Kailaku,SI dkk,
mengandung
unsur
2012). Komponen granul effervescent
METODE PENELITIAN
terdiri dari bahan aktif dan bahan
Penelitian
tambahan. Bahan tambahan sangat
rancangan penelitian yang bersifat
mempengaruhi karakteristik dan sifat
deskriptif kuantitatif.
fisik granul effervescent. Salah satu
Alat
yang
menggunakan
berpengaruh
adalah
bahan
:
ini
menggunakan
Dalam
penelitian
alat
:
ini
blender,
pengikat dimana dimaksudkan agar
pengayak, panci infundasi, stamper,
zat aktif dengan komponen asam dan
stopwatch, pH stik, jangka sorong,
basa mampu menyatu dalam sebuah
ayakan mesh 10, oven, dan alat dari
butir granulat. Pemberian bahan
gelas lainnya
pengikat
granulasi
Bahan : ekstrak kelopak bunga
merupakan tahapan penting karena
rosella, herba seledri, Pati biji durian,
bahan
Asam tartrat, Asam sitrat, Natrium
pada
yang
pembuatan
saat
ditambahkan granul
pada
pembawa
bikarbonat, Sukrosa, Essence
berfungsi untuk menahan agar serbuk
Jalan penelitian :
tetap menjadi granul yang kompak,
a. Pembuatan serbuk simplisia yaitu
sehingga stabilitas
dapat
mempertahankan
dan
dengan
menghancurkan
homogenitas
menggunakan blender, lalu saring
pencampuran. Pemanfaatan pati biji
menggunakan pengayak 16 mesh.
durian sebagai bahan pengikat belum
b. Pembuatan pati biji durian
banyak dilakukan, sehingga perlu
Biji durian dibersihkan diiris
dilakukan mengetahui
penelitian
untuk
kecil-kecil lalu diblender dengan
manfaatnya
terutama
bantuan air. Bahan kemudian
untuk pembuatan granul effervescent
disaring
menggunakan
kain
ekstrak kelopak rosella (Hibiscus
flanel. Filtrat yang dihasilkan
sabdariffa L.) dan herba seledri
kemudian
(Apium graveolens L.).
(diendapkan) selama 24-48 jam
didekantasi
hingga pati mengendap sempurna. Cairan supernatan dibuang dan endapannya
dicuci
berulang-
ulang dengan air hingga diperoleh
endapan pati yang lebih jernih.
dihitung setelah suhu penyari
Endapan pati yang diperoleh
mencapai
kemudian
dikeringkan
disaring dengan menggunakan
menggunakan oven pada suhu ±
kain flanel atau kertas saring.
50̊ C hingga kering. Endapan
Ekstrak cair kemudian diuapkan
serbuk pati yang sudah kering
dengan menggunakan waterbath
kemudian dihaluskan dan diayak
hingga
menggunakan mesh 100, hingga
dilakukan
diperoleh pati biji durian (Herman
ekstrak.
1985; Boesro et al 2007). c. Standarisasi
serbuk
meliputi
90
°C,
kental. uji
kemudian
Kemudian strandarisasi
e. Pembuatan mucilago pati biji
simplisia
pemeriksaan
durian. Mucilago pati biji durian masing-masing
dibuat
dengan
organoleptik, penetapan kadar air
konsentrasi 8%, 10% dan 12%
serbuk
masukkan dalam cawan porselen
d. Pembuatan ekstrak kelopak bunga
dan ditambah dengan aquadest 10
rosella dan ekstrak daun seledri
ml. Panaskan diatas waterbath
dengan metode infundasi. Bahan
sambil diaduk hingga terbentuk
serbuk simplisia sebanyak 100
mucilago.
gram dimasukkan kedalam panci
f. Pembuatan granul effervescent
infus lalu basahi dengan cairan
Pembuatan granul effervescent
penyari (10 bagian bahan dengan
ekstrak kelopak bunga rosella dan
25
daun
bagian
penyari
setelah
seledri
bahan
biji
durian
homogen ditambahkan 75 bagian
pengikat
penyari
Pemanasan
menggunakan metode granulasi
15
basah.
dilakukan
sisanya). selama
menit
pati
dengan
Tabel 1. Formula granul effervescent ekstrak kelopak bunga rosella dan herba seledri dengan berbagai konsentrasi pati biji durian sebagai bahan pengikat Formulasi (mg) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Bahan Ekstrak kelopak bunga rosella Ekstrak herba seledri Pati biji durian Asam sitrat Asam tartat Natrium bikarbonat Sukrosa Essence Jumlah
FI
F2
F3
500
500
500
500 8% 600 900 1500 2440 qs 7000
500 10 % 600 900 1500 2280 qs 7000
500 12 % 600 900 1500 2140 qs 7000
Tahap pertama sebagian ekstrak
kelopak bunga rosella dan ekstrak
kelopak bunga rosella dan ekstrak
herba seledri yang telah dikeringkan
daun seledri yang telah dikeringkan
dengan dekstrin ditambahkan dengan
dengan dekstrin ditambahkan dengan
komponen asam yaitu asam sitrat dan
komponen
basa
yaitu
natrium
asam tartrat. Tambahkan sebagian
bikarbonat.
Tambahkan
sebagian
sukrosa dan essenscent kemudian
sukrosa dan essenscent kemudian
aduk hingga homogen Bagi menjadi
aduk hingga homogen Bagi menjadi
3 bagian, bagian pertama tambahkan
3 bagian, bagian pertama tambahkan
sebagian mucilago pati biji durian 8%
sebagian mucilago pati biji durian 8%
, bagian kedua tambahkan sebagian
, bagian kedua tambahkan sebagian
mucilago pati biji durian 10%, bagian
mucilago pati biji durian 10%, bagian
ketiga tambahkan sebagian mucilago
ketiga tambahkan sebagian mucilago
pati biji durian 12%. Masing-masing
pati biji durian 12%. Masing-masing
formula kemudian diayak dengan
formula kemudian diayak dengan
pengayak no 10 mesh dan selanjutnya
pengayak no 10 mesh dan selanjutnya
dikeringkan pada suhu 35-45 º C
dikeringkan pada suhu 35-45 º C
selama 12- 24 jam hingga kering.
selama 12- 24 jam hingga kering. Tahap kedua granulasi untuk komponen asam. Sebagian ekstrak
Tahap ketiga, setelah digranulasi masing-masing komponen asam dan basa
yang
telah
dikeringkan
kemudian dicampur kedua komponen
yang
dilanjutkan
uji
Scheffe
tersebut dan diayak kembali dengan
dengan taraf kepercayaan 95 %.
ayakan no 10 mesh kemudian diuji fisik dan hedonik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
g. Pemeriksaan mutu fisik granul effervescent.
a. Identifikasi mutu serbuk bahan aktif (kelopak bunga rosella
h. Analisa data. Data yang diperoleh
dan herba seledri).
dari pengujian-pengujian di atas
Hal ini perlu dilakukan agar
di bandingkan dengan persyaratan
bahan aktif yang digunakan sesuai
dalam kepustakaan. Data antar
dan berkualitas. Identifikasi mutu
formula dianalisis secara statistic
serbuk meliputi uji organoleptik
menggunakan ANAVA satu jalan
dan kadar air.
Tabel 2. Hasil pemeriksaan organoleptis dan kadar air serbuk kelopak bunga rosella dan herba seledri Uji organoleptis Bentuk Warna Bau Rasa Kadar air
Serbuk kelopak bunga Rosella Serbuk Merah Tidak berbau Manis, asam 3,13
Serbuk Herba Seledri Serbuk Hijau Khas seledri Agak pahit 2,57
b. Pembuatan ekstrak Hasil ekstrak yang didapatkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Hasil ekstrak serbuk kelopak bunga rosella dan herba seledri Sampel Berat Serbuk Berat ekstrak kental simplisia (g) (g) Kelopak bunga 100 53,52 rosella Herba seledri 100 38,78
c. Hasil isolasi pati biji durian (Durio zibethinus Murr)
Proses isolasi pati biji durian (Durio
zibethinus
Murr)
sebanyak
645
gram
dilakukan
dengan
tradisional
pembuatan
yang
e. Formulasi Granul Effervescent
metode
Penentuan bahan yang digunakan
pati,
untuk membuat formulasi granul
didapatkan serbuk pati biji durian
effervescent dengan cara trial and
75,214
error
gram
dan
rendemen
sebesar 11,661%. d. Hasil
f. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik
penetapan
susut
Granul Effervescent.
pengeringan pati biji durian.
Pengujian
Data pengeringan serbuk pati biji
dilakukan pada granul yang telah
durian sebesar 1 g yang dilakukan
kering. Pembuatan granul sangat
sebanyak 3 kali diperoleh hasil
berpengaruh
berat
rata-rata
sediaan yaitu granul effervescent,
0,8679 g, dan rata-rata rendemen
uji yang biasa dilakukan pada
berat awal terhadap berat akhir
granul adalah uji kadar air, uji
sebesar 13,21% b/b.
sifat alir, uji volume tuang,
akhir
sebesar
kualitas
granul
terhadap
hasil
pengetapan, uji waktu larut, uji pH. Tabel 4. Hasil pemeriksaan sifat fisik granul effervescent Formula FI FII FIII
Kadar air 1,44 1,78 2,10
Waktu alir (dtk) 8,13 7,33 7,15
Sudut diam 33,72 º 31,36 º 31,22 º
Pengetapa n ( %) 9,12 8,5 7,7
Waktu larut (dtk) 75 125 145
pH 4,8 4,8 4,9
g. Hasil uji hedonik. Hasil pemeriksaan uji hedonik pada granul effervescent menggunakan 25 panelis terlatih Tabel 5. Hasil uji hedonik Uji hedonik Formula F1 F2 F3
Tidak Suka 3 4 2
Suka 18 15 17
Sangat Suka 4 6 6
%
Kesimpulan
88% 84% 92%
Diterima Diterima Diterima
percobaan, diuji normalitas dan
h. Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil
homogenitasnya lalu dilanjutkan
pengujian
effervescent
dengan uji ANOVA dan uji
dengan
scheffe dengan taraf kepercayaan
granul
dibandingkan
kepustakaan yang sesuai. Data evaluasi
ketiga
95%.
formula Tabel 6. Hasil uji Scheffe
No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai sig p
Uji Fisik Granul Effervescent Kadar Air Waktu Alir Sudut diam Pengetapan Waktu larut pH Hedonik
F1 : F2 0,060* 0,787* 2,372* 0,077* 46,50* 0,00 0,00
1. Kadar air
F2 : F3 0,230* 0,170* 0,152* 0,037* 19,00* 0,100 0,00
F1 : F3 0,290* 0,617* 2,523* 0,113* 65,50* 0,100 0,00
Hal ini dibuktikan dengan semakin
Menurut Sinija et al. kadar air
cepatnya waktu aliran granul ketika
produk teh granul dan serbuk instan
pengujian. Uji scheffe menunjukkan
sebaiknya di bawah 5% atau di bawah
bahwa
7% setelah dikemas. Berarti kadar air
signifikan.
granul
3. Sudut diam
yang
dihasilkan
telah
ketiga
formula
berbeda
memenuhi persyaratan tersebut. Uji
Sudut diam sangat dipengaruhi
scheffe menunjukkan bahwa ketiga
oleh waktu alir, dimana apabila waktu
formula berbeda signifikan.
alirnya cepat maka sudut diam yang dihasilkan kecil dan sebaliknya jika
2. Waktu alir
waktu alirnya lambat maka sudut
Ketiga formula termasuk kedalam
diamnya akan besar. Besar kecilnya
kategori mudah mengalir, hal ini
sudut diam juga dipengaruhi oleh
sesuai dengan persyaratan tipe aliran
ukuran partikel, diameter corong, cara
yang cukup baik akan memberikan
penuangan, dan pengaruh getaran.
kisaran 4-10 g/detik (Aulton, 1988).
Sudut
diam
antara
30º
–
40º
menunjukkan sifat alir yang bagus (Banker
and
Ketiga formula diatas mempunyai
Anderson,
1994).
pH yang tidak jauh beda. pH larutan
formula
granul
effervescent dikatakan baik jika pH
effervescent menunjukkan perbedaan
mendekati netral yakni pH 6-7.
yang signifikan.
Ketiga formula sudah memenuhi
4. Pengetapan
syarat yang diharapkan. Adanya
Masing-masing
Bertambahnya konsentrasi bahan
peningkatan kadar pati biji durian
pengikat maka indeks pengetapan
tidak mempengaruhi pH sediaan, hal
yang dihasilkan semakin baik, karena
ini karena pH pada suspense biji
bertambahnya kadar bahan pengikat
durian yaitu 4,96 dan tidak adanya
dapat
penambahan
memperbesar
kerapatannya
komponen
basa
sehingga indek pengetapan juga
sehingga tidak terjadi perbedaan pH
semakin baik. Granul mem-punyai
pada masing-masing formula.
sifat alir bagus bila indeks tapnya
7. Uji hedonik
tidak lebih dari 20 % (Fassihi dan
Ketiga
formula
diatas
Kanfer, 1986). Hasil pemeriksaan
menunjukkan tidak ada perbedaan
indeks pengetapan dapat diketahui
yang
bahwa formula I, II, III mempunyai
menyukai ketiga formula tersebut.
indeks pengetapan kurang dari 20 %
Karakteristik pati biji durian yang
dan dengan uji scheffe menunjukkan
manis
bahwa
digunakan sebagai bahan pengikat
ketiga
formula
berbeda
signifikan.
signifikan
sehingga
yaitu
sesuai
panelis
apabila
untuk pembuatan granul.
5. Waktu Larut Menurut British Pharmacopoeia waktu
larut granul effervescent
adalah kurang dari 10 menit. Ketiga formula memenuhi waktu larut yang diharapkan. Uji scheffe menunjukkan bahwa
ketiga
signifikan. 6. Uji pH
formula
berbeda
KESIMPULAN Hasil
menunjukkan
bahwa
FIII
dengan kadar bahan pengikat pati biji durian 12% pada granul effervescent ekstrak kelopak bunga rosella dan herba seledri memberikan waktu alir, sudut diam, pengetapan, kadar air,
waktu larut, yang paling baik diantara formula I dan formula II. Uji Ph dan uji hedonik dari
masing-masing
formula tidak ada perbedaan yang signifikan. Pati biji durian dengan variasi konsentrasi sebagai bahan pengikat yaitu 8%, 10% dan 12% menghasilkan
granul
effervescent
yang memenuhi persyaratan mutu granul effervescent.
DAFTAR PUSTAKA Aulton ME. Pharmaceutich The Sciense Of Dosage From Design. Churvill livingstone Edinburgh. 1988; 247-312 Banker, G. S., dan Anderson, N. R., 1994, Tablet In The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Suyatmi, S., UI Press, Jakarta Fassihi, A. R., and Kanfer, 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development and Industrial Pharmacy, 11-13, Marcel Dekker Inc Jufri, M., Dewi, R., Ridwan, A., Firli. 2006. Studi Kemampuan Pati Biji Durian sebagai Bahan Pengikat dalam Tablet Ketoprofen secara Granulasi Basah. Jurnal Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III: 78-86 Kailaku, SI, Jayeng S,Hernani. Formulasi Granul Efervesent Kaya Antioksidan Dari Ekstrak Daun Gambir, J. Pascapanen 9(1) 2012: 27 – 34
Rowe RC, Paul J Sheskey, Marian E Quinn. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Fifth edition. Washington : Pharmaceutical Press. Sinija VR, Mishra HN. Moisture sorption isotherms and heat of sorption of instant (soluble) green tea powder and green tea granules. Journal of Food Engineering 2008; 86 : 494–500. Soebagio Boesro, Sriwidodo, Adhika Aditya S. 2007. Pengujian Sifat Fisikokimia Pati Biji Durian (Durio zibethinus Murr) Alami dan Modifikasi secara Hidrolisis Asam. Jurnal Farmasi Indonesia. Sugiyono, 2011. Pengaruh variasi kadar amilum biji durian (Durio zibenthinus. Murr) sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik dan kimia tablet paracetamol.