PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NONVERBAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT.ARTHA INFOTAMA
JESYCA Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jalan Dukuh 1 NO.19A Tanjung Duren, Jakarta Barat, 081219426631,
[email protected] Jesyca, Sari Rahmadanty,S.Sos,M.Si.
Abstract Verbal and nonverbal communication collaboratively work in influencing employee communication behavior. This study aims to determine the relationship between verbal and nonverbal communication on work motivation; the influence of verbal communication on work motivation; the influence of non-verbal communication on work motivation; and the influence of verbal and nonverbal communications on PT.Artha Infotama employee’s motivation. This research used quantitative method with an associative explanatory survey. Data was collected by distributing questionnaires to 75 respondents’ employees at PT. Artha Infotama using simple random sampling technique. Testing research using correlation and regression analysis with the results showed a positive relationship and influence between verbal communication and nonverbal communication on PT.Artha Infotama employee’s motivation. In hence, this study showed a strong correlation between verbal and nonverbal communication on work motivation. And the work motivation is influence by verbal communication; the non-verbal communication is also gave an impact on work motivation. Lastly, the correlation between verbal and nonverbal shown positive result toward work motivation on PT.Artha Infotama employee’s motivation.(J) Keywords: Verbal Communication, Nonverbal Communication, Employee Motivation
1
Abstrak Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal bekerja secara bersama-sama dalam menciptakan perilaku komunikasi karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal dan nonverbal terhadap motivasi kerja, pengaruh komunikasi verbal terhadap motivasi kerja, pengaruh komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja serta pengaruh komunikasi verbal dan nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan survey eksplanatif bersifat asosiatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 75 responden karyawan di PT. Artha Infotama menggunakan teknik simple random sampling. Pengujian penelitian menggunakan analisis korelasi dan regresi dengan hasil menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh yang positif antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama. Simpulan akhir penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja dan pengaruh antara komunikasi verbal terhadap motivasi kerja, komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja serta komunikasi verbal dan nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT. Artha Infotama.(J) Kata kunci : Komunikasi verbal, Komunikasi Nonverbal, Motivasi Kerja
PENDAHULUAN Menurut Sendjaja (Kevin, 2014), Komunikasi adalah proses yang selalu dilakukan untuk menjalin hubungan. Dalam prosesnya, komunikasi selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan nonverbal secara bersama-sama. Komunikasi verbal dan nonverbal keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Ketika seseorang menyatakan terima kasih (bahasa verbal), maka akan dilengkapi dengan senyuman (bahasa nonverbal). Peristiwa tersebut merupakan contoh bahwa bahasa verbal dan nonverbal bekerja secara bersama-sama dalam menciptakan makna suatu perilaku komunikasi. Menurut Hardjana (Kurniawati, 2014) pesan verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Melalui kata-kata, seseorang dapat mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan atau maksud mereka. Menyampaikan fakta, data, informasi, serta menjelaskannya, saling bertukar perassaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Sedangkan menurut Samovar dan Porter (Mulyana, 2009) istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis, komunikasi nonverbal dapat dipisahkan dari komunikasi verbal, tetapi pada kenyataannya kedua jenis komunikasi itu jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari-hari. Sehingga proses komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan secara verbal maupun nonverbal, seharusnya dapat dijadikan sebagai masukan yang dapat memotivasi. Komunikasi yang baik sangat berperan penting dalam perusahaan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif, yang dilakukan agar dapat menjalin hubungan dengan yang lainnya yang dapat menimbulkan keharmonisan dan kenyamanan bagi semua pihak. Seluruh kegiatan dan aktivitas tidak akan berjalan baik jika tidak ada komunikasi yang efektif antara satu individu dengan individu lainnya. Hal inimenyebabkanperusahaanselalumendorong karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan perusahaaan dapat tercapai. Salah satu faktor penting yang
2
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu motivasi. Sekalipun ada faktor lainnya yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan seperti pengetahuan, sikap, kemampuan dan pengalaman, setiap karyawan harus memiliki motivasi kerja yang tinggi guna melaksanakan tugas-tugasnya. Motivasi merupakan suatu permasalahan yang kompleks, karena menyangkut hal-hal yang meliputi perasaan, pikiran dan pengalaman dari masing-masing individu, yang dipengaruhi oleh hubungan baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, motivasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas suatu perusahaan. PT.Artha Infotama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang IT, dimana karyawan – karyawan tidak selalu berada di perusahaan, akan tetapi karyawan dari PT.Artha Infotama sering bertugas keluar kantor untuk mengujungi perusahaan klien. Sehingga hal ini dapat menyebabkan adanya kendala dalam pemberian dan penerimaan informasi antar karyawan baiksecara verbal maupun nonverbal. Kendala perbedaan informasi dalam penerimaan pesan yang terjadi antar karyawan dapat menyebabkan pekerjaan terhambat dan membuat lingkungan tidak harmonis di tempat kerja. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya motivasi karyawan untuk bekerja keras dan memberikan semua ketrampilannya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Sebaliknya, apabila komunikasi berlangsung efektif dan terdapat motivasi tinggi dari karyawan, maka hal tersebut dapat menjamin perusahaan berhasil dalam mencapai tujuannya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan uraian diatas. Rumusan masalah mengenai penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan dan pengaruh antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan di PT. Artha Infotama. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.artha Infotama, Untuk mengetahui pengaruh komunikasi verbal
terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama, Untuk
mengetahui pengaruh komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama, Untuk mengetahui pengaruh komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama. Penelitian sebelumnya yang diambil sebagai sebagai dasar, pendukung atau bahan acuan dalam penelitian ini diambil dari Binus University yang berjudul Pengaruh komunikasi non-verbal terhadap motivasi kerja pegawai kedutaan besar India di Jakarta. Penelitian ini dilakukan oleh Shandyta Ichdinasari, pada tahun 2014. Penelitian sebelumnya bertujuan untuk mencari tahu ada atau tidaknya pengaruh dan hubungan antara komunikasi nonverbal dengan motivasi kerja. Persamaan pada jurnal penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kuantitatif dan variabel X berupa komunikasinonverbal, dan variabel y berupa motivasi kerja, Sedangkan perbedaan pada penelitian ini yaitu hanya terdapat satu jenis variabel X. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara terdapat hubungan yang positif antara komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja pegawai dan terdapat pengaruh yang kuat antara komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja pegawai kedutaan besar India di Jakarta.
3
Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari jurnal Bina Nusantara University, Analisis strategi komunikasi verbal dan nonverbal terhadap konsumen produk pixtem di PT Finixorgle Indonesia, pada tahun 2014 yang dilakukan oleh Priscilla maria. Dengan metode penelitian kualitatif. Persamaan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah variabel X yang berupa komunikasi verbal dan nonverbal. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini adalah variabel Y berupa konsumen produk, dan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dampak positif yang terjadi akibat komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan perusahaan, yaitu terjadinya hubungan yang berkelanjutan antara konsumen dengan perusahaan dalam hal perpanjangan penggunaan produk Pixtem dan terdapat keterkaitan penggunaan sosial media dalam penyampaian informasi komunikasi dari perusahaan baik secara verbal maupun nonverbal. Penelitian yang dilakukan ini memiliki nilai lebih dan terkini dibanding dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini mengkaji tentang komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan, dimana penelitian dengan topik seperti ini masih belum banyak dilakukan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori interaksi simboli, teori S-O-R, teori pelanggaran harapan dan teori motivasi berprestasi McCelland.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode surveyeksplanatif bersifat asosiatif, dengan instrumen kuesioner untuk memperoleh data ke subjek penelitian dalam jangka waktu yang relatif singkat. Survei eksplanatif bersifat asosiatif bermaksud untuk menjelaskan hubungan (korelasi) antar dua variabel atau lebih. Dengan kata lain, penelitian ini ingin menjelaskan hubungan antara tiga variabel. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan metode Simple Random Sampling dimana subyek penelitiannya akan diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner tersebut pertanyaannya akan sama antara satu sama lain, dan seluruh pertanyaan dalam kuesioner akan dibuat dalam bentuk skala Likert, untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju akan suatu hal. Teknik analisis data berupa uji validitas, reliabilitas, normalitas, koefisien korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi sederhana, dan uji hipotesis.
4
HASIL DAN BAHASAN Pembahasan Berdasarkan hasil indeks jawaban terhadap variabel X1, dapat dilihat bahwa pernyataan nomor 1 “Saya menyampaikan pesan / informasi secara langsung kepada rekan kerja” memiliki nilai indeks jawaban paling tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil observasi, dimana semua karyawan lebih sering menyampaikan pesan / informasi secara langsung kepada rekan kerja nya, karena banyaknya aktivitas kerja yang membutuhkan komunikasi secara langsung. Hal ini di anggap lebih efisien daripada komunikasi secara tidak langsung melalui sosial media. Penyampaian pesan terkait pekerjaan lebih mudah dipahami serta lebih mudah mendapatkan umpan balik dari rekan kerja. Berdasarkan hasil indeks jawaban terhadap variabel X2, dapat dilihat bahwa pernyataan nomor 1 “Saya melakukan kontak mata dengan rekan kerja ketika berkomunikasi” memiliki nilai indeks jawaban paling tinggi. Hal ini selaras dengan variabel komunikasi verbal, dimana pernyataan yang paling tinggi adalah karyawan lebih sering menyampaikan informasi secara langsung. Dapat disimpulkan bahwa saat ini komunikasi antar karyawan sudah cukup baik, dimana terdapat sinkronisasi antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal tidak dapat dipisahkan ketika sedang berkomunikasi dengan rekan kerja. Berdasarkan hasil indeks jawaban variabel Y, dapat dilihat bahwa pernyataan nomor 4 “Saya menyelesaikan tugas kantor dengan baik dan penuh tanggung jawab” memiliki nilai indeks jawaban paling tinggi. Dimana semua karyawan menyelesaikan tugas kantor dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai dengan apa yang diberikan oleh atasan nya. Para karyawan memiliki motivasi agar mendapatkan prestasi dengan cara menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik dan tanggung jawab. Dalammelakukanujivaliditas, menunjukkanbahwasemuabutir-butirpernyataanadalah valid, karenarhitung> 0.19 valid setelah diukur melalui IBM Statistics SPSS 22. BerdasarkanujireliabilitasmenyatakanbahwavariabelKomunikasi Verbal (X1), Komunikasi Nonverbal (X2), danvariabelMotivasiKerja (Y) adalahreliabel, karenaVariabelKomunikasi Verbal (X1) memiliki nilai Alpha 0,911(≥0,19), VariabelKomunikasi Nonverbal (X2)memiliki nilai Alpha 0,949(≥0,19), danVariabelMotivasiKerja(Y) memiliki nilai Alpha 0,939(≥0,19). Berdasarkanhasilujinormalitas jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirno v ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal.Hasil yang di dapatkandariujinormalitasvariabel X1 memiliki Sig = 0,64, Variabel X2 memiliki Sig = 0,56 , Variabel Y memiliki Sig = 0,70, halinimenunjukanbahwasemua data berdistribusi normal. Dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22, maka didapatkan hasil pengujian koefisien korelasi sebagai berikut :
5
Tabel 4.15 Korelasi Antar Variabel
Komunikasi_ Komunikasi_ Motivasi_Kerja Verbal NonVerbal Pearson Correlation
1.000
.764
.676
Komunikasi_Verbal
.764
1.000
.866
Komunikasi_NonVerbal
.676
.866
1.000
.
.000
.000
Komunikasi_Verbal
.000
.
.000
Komunikasi_NonVerbal
.000
.000
.
Motivasi_Kerja
75
75
75
Komunikasi_Verbal
75
75
75
Komunikasi_NonVerbal
75
75
75
Motivasi_Kerja
Sig. (1-tailed)
N
Motivasi_Kerja
Berdasarkan hasil koefisien kolerasi Pearson’s Product Moment pada tabel diatas, maka diperoleh nilai kolerasi antara komunikasi verbal dengan motivasi kerja sebesar 0,764. Berdasarkan hasil SPSS, dapat dilihat bahwa Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. sehingga dapat diketahui bahwa variabel X1 dan Y memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Dikatakan kuat karena nilai korelasinya 0,764 dimana lebih besar dari 0,60, dan dikatakan hubungannya searah, karena bernilai positif. Berdasarkan hasil SPSS, dapat dilihat bahwa Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa variabel X2 dan Y memiliki hubungan secara nyata, dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai korelasinya 0.676 dimana lebih besar dari 0.60. Dikatakan hubungannya searah karena korelasi bernilai positif. Dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22, maka didapatkan hasil analisi regresi sebagai berikut: Tabel 4.18 Model Summary Struktur 1
Model
R
1
.764a
R Square
Adjusted R Square
.584
.572
6
Std. Error of the Estimate .39546
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil Dengan hasil perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengaruh komunikasi verbal (X1), dan komunikasi nonverbal (X2) terhadap motivasi kerja (Y) sebesar 0,584 atau sebesar 58,4% dan sisanya 41,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Tabel 4.21 Model Summary X1
Model
R
R Square
1
.764a
Adjusted R Square
.583
Std. Error of the Estimate
.577
.39316
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil Dengan hasil perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengaruh komunikasi verbal (X1), terhadap motivasi kerja (Y) sebesar 0,583 atau sebesar 58,3% dan sisanya 41,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Tabel 4.24 Model Summary X2
Model
R
R Square .676a
1
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.457
.450
.44859
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil Dengan hasil perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengaruh komunikasi nonverbal (X2), terhadap motivasi kerja (Y) sebesar 0,457 atau sebesar 45,7% dan sisanya 54,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Dari hasil analisis regresi berganda antara variabel komunikasi verbal (X1), komunikasi nonverbal (X2), terhdap motivasi kerja(Y) didapatkan hasil persamaan sebagai berikut :
Tabel4.19 Coefficients Struktur 1
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.765
.241
Komunikasi_Verbal
.683
.146
Komunikasi_NonVerbal
.058
.148
7
Beta
T
Sig.
3.176
.002
.712
4.684
.000
.060
.394
.695
Dari tabel diatas, diperoleh persamaan regresi berganda Y = 0,765 + 0,683 X1 + 0.058 X2. Artinya jika variabel X1 naik / meningkat, maka variabel Y akan meningkat. Dan sebaliknya jika variabel X1 turun, maka variabel Y akan turun. Jika variabel X2 meningkat, maka variabel Y akan meningkat pula. Dan sebaliknya jika variabelX2turun maka Y turun juga.
Tabel 4.22Coefficients X1
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.791
.231
Komunikasi_Verbal
.733
.073
Beta
T
.764
Sig.
3.423
.001
10.105
.000
Dari tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sederhana Y = 0,791 + 0.733 X1, Artinya jika X1 naik / meningkat, maka Y akan meningkat , dan sebaliknya jika X1turun maka Y akan turun juga.
Tabel 4.25 Coefficients X2
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Komunikasi_NonVerbal
Standardized Coefficients
Std. Error
1.039
.265
.657
.084
Beta
T
.676
3.919
.000
7.843
.000
Dari tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sederhana Y = 1,039 + 0,657 X2 , Artinya jika X2 naik/meningkat, maka Y akan meningkat, sebaliknya jika X2 turun, maka Y akan turun juga.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pembahasan yang dilakukan pada bab IV, mengenai “Pengaruh Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT.Artha Infotama”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
8
Sig.
1.
Terdapat hubungan antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan. Dimana terdapat hubungan yang kuat dan searah yang terjalin antara komunikasi verbal (X1) dan komunikasi nonverbal (X2) terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama dengan nilai korelasi 0.764 (≥0,60)
2.
Terdapat pengaruh antara komunikasi verbal dan motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama sebesar 58,3%, sedangkan sisanya 41,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
3.
Terdapat pengaruh antara komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Artha Infotama sebesar 45,7% dansisanya 54,3%dipengaruhiolehvariabel lain di luar penelitian ini.
4.
Terdapat Pengaruh antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyana PT.Artha Infotama sebesar 58,4%,dan sisanya 41,6% dipengaruhiolehvariabel lain diluarpenelitianini
Saran Setelah melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang positif antara pengaruh komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT. Artha Infotama, maka dari itu saran yangdapat diberikan adalah sebagai berikut. 1.
Saran Akademis a.
Kepada peneliti lainnya yang memiliki kesamaan dibidang penelitian ini dan ingin meneliti penelitian yang sama dengan penelitian ini,disarankan untuk meneliti lebih dalam lagi dan lebih luas lagi daripenelitian ini agar lebih bisa mengetahui lebih dalam lagi mengenai hubungan dan pengaruh komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja.
b.
Dikarenakan hasil penelitian terdapat 58,4% pengaruh antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal terhadap motivasi, maka akan lebih baik agar penelitian selanjutnya bisa meneliti lebih dalam lagi, agar bisa diketahui faktor-faktor lain apa sajakah yang mempengaruhi motivasi kerja.
2.
Saran Praktis a.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat dilihat bahwa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dapat mempengaruhi motivasi kerja, maka diharapkan agar setiap karyawan dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal yang sudah terbangun dengan baik didalam perusahaan.
b.
Disarankan juga agar PT. Artha Infotama meneliti 41,6% sisa faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan agar mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.
3.
Saran Umum a.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
9
motivasi kerja karyawan, oleh karena itu bagi masyarakat luas dapat mempelajari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam perusahaan agar dapat meningkatkan motivasi kerja di dalam perusahaan. b.
Dapat dijadikan sebagai referensi dari hasil penelitian ini faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal untuk mempengaruhi motivasi kerja karyawan.
10
REFERENSI
Kurniawati, N. K. (2014). Komunikasi Antar Pribadi : Konsep dan Teori Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu. Morissan. (2014). Teori Komunikasi : Individu hingga Massa. Jakarta: Prenada Media Group. Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya . Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Kevin. (2014). Pengaruh komunikasi nonverbal terhadap motivasi kerja karyawan PT.Maju Bertiga Indonesia. Bina Nusantara University , 1.
RIWAYAT HIDUP Jesyca, lahir di Pemangkat, Kalimantan Barat padatanggal 7 Februari 2015, anakkeempatdariempatbersaudara, yang menempuhpendidikan di SD Amkur, SMP Amkur, SMA Amkurdan S1 di Bina Nusantara University dalambidangkomunikasipemasaranpadatahun 2011-2015.
11