PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI, KERJASAMA TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI 2 PELAYARAN SUNGAILIAT
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA : Irenne Shafira NIM : 302 12 11 045
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI, KERJASAMA TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS TERHADAP KINERJA GURU SMK
2
NEGERI 2 PELAYARAN SUNGILIAT Irenne Shafira 3021211045 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung
[email protected]
ABSTRACT
Irenne Shafira. 302 12 11 045. Influence of Organizational Communication, Teamwork and Division Labor of Teacher Performance in SMK Negeri 2 Sailing Sungailiat The background of this study is based on a phenomenon shows that there is still a lack of teacher perfonnance in SMK Negeri 2 in Organizational Communication field, Teamwork and the Division Labor. The purpose of this study is to find out and get the studies of Organizational Communication influence, Teamwork and Division Labor of Teacher Performance in SMK. Negeri 2 Sailing Sungailiat. This study is a descriptive quantitative with a total sample of 42 respondents, while the sampling technique had used purposive sampling technique. In this study. independent variables consisted of Organizational Communication, Teamwork and Division Labor, while the dependent variable was teacher performance. Testing instrument had been used in this study was the validity and reliability test. The method of data analysis applied the multiple linear regression analysis with t test and F. The results of this study, X1 independent variables obtained tvalues. (4.548) > Ttable (2.0227),Then X1 variable was partial effect on Variable Y. x2 variable was paertially influential in variable Y. X3 variable was partial effect on variable Y. F test results shows that Fvalues_ (23.524) > Ftable. (2.85), while the significance was 0.000 < alpha at a significance level of 0.05, then Ho was rejected and Ha accepted which means independent variables jointly or simultaneously significant affected the dependent variable.
Keywords: Organizational Communication, Teamwork, Division Labor, Teacher Performance.
3
ABSTRAK
Irenne Shafira. 302 12 11 045. Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan pembagian Tugas terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat. Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukkan bahwa masih kurangnya kinerja Guru SMKN 2 dibidang Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan pembagian Tugas.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas terhadap Kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Pada penelitian ini variabel bebas terdiri dari Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja Guru. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian variabel independen X1 diperoleh thitung (4,548) > Ttabel (2,0227), variabel X2 thitung3,950) > Ttabel (2,0227), variabel X3 thitung (7,828) > Ttabel (2,0227). Maka variabel X1 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y, variabel X2 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y, variabel X3 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y. Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (23,524) > Ftabel (2,85), sedangkan signifikansi adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
Kata kunci : Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim, Pembagian Tugas, Kinerja Guru
4
PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam mencapai keberhasilan organisasi. Sumber daya manusia akan terwujud dalam karya, bakat, kreativitas, dan efektivitas kinerja sebuah organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia mempengaruhi kinerja dalam organisasi dimana peran sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka kinerja pegawai merupakan faktor yang sangat penting. Faktorfaktor yang menyebabkan tinggi rendahnya kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh komunikasi, kerjasama kelompok dan pembagian tugas yang jelas oleh pimpinan dalam suatu organisasi swasta atau pemerintah. Menurut Ernie Tisnawati dan Kurniawan dalam Eddy Saputra (2014:116) manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Menurut Andrew E.Sikula dalam Edi Saputra (2012:118) disebutkan bahwa Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan umum dan pemahaman terhadap lingkungan kehidupan manusia secara menyeluruh dan proses pengembangan pengetahuan, kecakapan atau keterampilan, pikiran, watak, karakter dan sebagainya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud pendidikan adalah Usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 dalam Edi Saputra (2014:118), indikator pendidikan adalah berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan ( pendidikan formal ) dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, sedangkan pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Menurut UU RI No.14 Tahun 2005, Guru adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Lebih lanjut dikatakan bahwa guru sebagai tenaga professional, mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Sehubungan dengan fungsi manajemen manapun, aktivitas manajemen sumber daya manusia harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah apabila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi dan individu ditempat kerja. Kinerja bukan hanya menjelaskan tentang hasil pekerjaan, melainkan juga menjelaskan tentang proses pekerjaan berlangsung. Sesuai dengan pengertiannya kinerja pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Hal ini menandakan bahwa organisasi tidak hanya berkewajiban dalam menilai hasil pekerjaan pegawainya tetapi juga mengawasi dalam prosesnya, karena apabila sebuah proses berjalan dengan baik maka hasilnya akan baik pula (Hasibuan,2011:34).
5
Lawyer n Potter dalam Sevvy Zunaiddah (2013:266) job performance ( kinerja ) adalah succesful role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya dinamakan level of performance. Komunikasi diperlukan untuk menjalin hubungan saling menghargai dan hormat-menghormati antar sesama pegawai dan pimpinan, dalam rangka mencapai suatu tujuan untuk mensukseskan pekerjaan dengan baik (sesuai harapan bagi kemajuan organisasi). Komunikasi yang baik akan membuat karyawan mendapatkan informasi yang tepat dan akurat yang menjadikan karyawan baik pula di dalam kinerjanya, artinya bahwa karyawan ini dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, fungsi manajemen menjadi lebih baik, semangat karyawan yang meningkat akan meningkatkan energi dalam menyelesaikan tugas dengan tepat, cepat atau efektif dan ringan hati. Semangat kerja juga sangat mempengaruhi kinerja. Hal ini dikarenakan semangat karyawan yang meningkat dapat memberikan kontribusi positif untuk kinerja karyawan itu sendiri, menjadikan proses kinerja pada karyawan menjadi meningkat baik di dalam pekerjaanya. Goldharber dalam Jirre Victori Manopo (2014:360) mengemukakan bahwa Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitupun dengan karyawan dalam suatu organisasi, mereka tidak akan dapat bekerja sendiri dengan banyaknya jenis pekerjaan yang mereka tangani. Dengan adanya Kerjasama akan memudahkan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Menurut Tenner dan Detoro dalam Eddy Poernomo (2006:104) Team works is a group of individuals working together to reacha common goal. Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan pembagian tugas adalah merupakan penjadwalan kerja personalia karyawan di suatu perusahaan. Fungsi pembagian kerja ini untuk memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja diwujudkan untuk mengelompokan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing personil atau unit kerja. Dengan jadwal ataupun definisi pembagian pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seorang atau unit lebih terlihat, dan yang jelas lebih mengurangi tingkat kerumitan. Menurut Abdul Syani dalam Zunaidah (2013:268) pembagian tugas adalah pemecahan tugas dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas tertentu saja. Maka dari itu diperlukannya penempatan yang sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Dari Latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas Terhadap Kinerja Guru”. Dengan demikian komunikasi organisasi, kerjasama tim dan pembagian tugas perlu dilaksanakan secara seksama dengan penuh pertimbangan. Hal ini berarti dalam pembagian kerja harus ada penyesuaian antara kemampuan dan jenis pekerjaan yang akan ditangani. Disamping itu disertai oleh prosedur dan disiplin kerja yang mudah dipahami oleh para pekerja yang bersangkutan dan juga dalam kerjasama tim guru harus mampu untuk berkomunikasi dengan baik, baik dengan atasan maupun dengan rekan kerja dan mampu untuk mendengarkan pendapat para guru yang lain. Komunikasi juga harus ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antar guru. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka peneliti menarik perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Gambaran Komunikasi organisasi, kerjasama Tim, Pembagian Tugas dan kinerja Guru di SMK Negeri 2 pelayaran? 2. Apakah Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran ? 3. Apakah Kerjasama Tim berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran? 4. Apakah Pembagian Tugas berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran? 5. Apakah Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran? Tujuan Penelitian Maksud dari Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam mengenai pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian tugas terhadap Kinerja Guru. Berdasarkan Latar Belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Mengetahui gambaran Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim, Pembagian Tugas dan Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran 3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja guru di SMK Negeri 2 Pelayaran 4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Pembagian Tugas terhadap Kinerja guru di SMK Negeri 2 Pelayaran 5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Pelayaran secara bersama. LANDASAN TEORI Manajemen Sumber Daya Menurut Hasibuan dalam Daryanto dan Abdullah (2013:64), manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien, membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Komunikasi Organisasi Istilah Organisasi berasal dari bahasa latin organizare yang secara harfiah berarti panduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Goldharber dalam Jirre Victori Manopo (2014:360) mengemukakan bahwa Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Kerjasama Tim Menurut Tenner dan Detorono dalam Eddy Poernomo (2006:104) Team works is a group of individuals working together to reachacommon goal. Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja
7
bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri. Pembagian Tugas Menurut Abdul Syani dalam Budi Susanto (2016:5), pembagian kerja adalah pemecahan tugas dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggungjawab dan melaksanakan aktivitas tertentu saja.
Kinerja Guru
Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Guru juga merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri (Saondi, 2010: 2) Kerangka Berfikir
Hipotesis
H1 =
H2
=
H3
=
H4
=
H5
=
Komunikasi pegawai diduga rendah, kerjasama tim diduga rendah, pembagian tugas diduga rendah dan kinerja pegawai SMK Negeri 2 sungailiat diduga rendah. Komunikasi organisasi diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat. Kerjasama tim diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai di SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat Pembagian tugas diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat Komunikasi organisasi, kerjasama tim dan pembagian tugas secara simultan diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat.
8
METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:230), koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden untuk dijawab dan koesioner yang digunakan berupa pertanyaan tertulis. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur yang umum digunakan yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala ini maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Jawaban setiap pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai pengaruh dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Populasi Menurut Sugiyono (2013:148), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah para Guru SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat yang berjumlah 42 orang. Sampel Menurut Sugiyono (2013:149), Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sensus. Di dalam penelitian ini, yang menjadi sampel peneltian yaitu sejumlah 42 Guru di SMK Negri 2 Pelayaran Sungailiat. Teknis Analisis Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara (Sugiyono,2013:223).Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner, metode wawancara, metode literatur, dan metode observasi. 1. Metode Koesioner Menurut Sugiyono (2013:230), koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden untuk dijawab dan koesioner yang digunakan berupa pertanyaan tertulis. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur yang umum digunakan yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala ini maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Jawaban setiap pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai pengaruh dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. 2. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
9
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,2013:224). Metode dalam penelitian ini merupakan wawancara tidak terstruktur (wawancara yang bebas) dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Metode ini merupakan wawancara langsung dengan Guru SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat.
3. Metode Literatur Di dalam penelitian ini juga dilakukan pengumpulan data penunjang yang dilakukan dengan pengambilan data-data dari buku dan dari internet serta jurnaljurnal yang digunakan sebagai landasan teori dalam penulisan proposal ini. 4. Metode Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2013:234-235). Observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan Larry Cristensen (2004) dalam Sugiyono (2013:235). Observasi (pengamatan langsung) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi secara langsung ke objek penelitian yaitu SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu koesioner.Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r tabel untuk degree of fredoom (df) = n2 dimana n adalah jumlah sampel.Apabila r hitung lebih besar daripada r tabel maka data dikatakan valid (Ghozali,2012:53.Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali,2013:47). 3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.Namun uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena secara visual dapat kelihatan tidak normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Adapun
10
uji normalitas dengan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov Smirnov (KS test), yaitu dengan melihat angka profitabilitas signifikan dimana data dapat disimpulkan berdistribusi normal jika angka signifikansinya lebih besar dari 0,05 (Imam Ghozali,2013:160) 4. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance< 0,10, atau sama dengan nilai VIF > 10.Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya (Imam Ghozali,2013:105). 5. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual.Jika pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas.Dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali,2013:139). 6. Analisis Regresi Linear Berganda Danang Sunyoto (2011: 124), analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Komunikasi Organisasi (X1), Kerjasama Tim (X2), dan Pembagian Tugas (X3) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Guru (Y) dengan model regresi sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana: Y = Kinerja Guru b1-b3 = Koefisien Regresi K = Konstanta X1 = Komunikasi organisasi X2 = Kerjasama Tim X3 = Pembagian Tugas 7. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
11
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila thitung ttabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat dan kriteria pengujian dimana H1 diterima apabila p value < α dan H1 ditolak apabila p value > α. 8. Uji Simultan (Uji F) Menurut Danang Sunyoto (2011 : 126), Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji statistik F dengan taraf signifikan α = 0,05 dan kriteria pengujian dimana H1 diterima apabila p value < α dan H1 ditolak apabila p value > α. 9. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, X3) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna (Duwi Priyatno,2010). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data dari Tabel IV.38 dimana pengujian validitas instrumen penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pernyataan mendapatkan nilai Rhitung lebih dari 0,312 sehingga keseluruhan instrumen dinyatakan valid.
12
Hasil Uji Reabilitas Hasil Uji Reliabilitas variabel Komunikasi Organisasi Kerjasama Tim Pembagian Tugas Kinerja Guru
alpa 0,717 0,721 0,765 0,778
keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Pada tabel IV.39 dimana hasil uji reabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang reliabel atau handal.
Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data SPSS diolah Peneliti,2016
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Hasil Uji Multikolinearitas keterangan Komunikasi Organisasi Kerjasama Tim Pembagian Tugas
Colinearity statistics tolerance 0,917 0,928 0,956
VIF 1,091 1,078 1,046
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 maka berarti dalam penelitian ini tidak terjadi masalah dalam uji multikolinearitas. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari variabel bebas
13
yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau membentuk suatu pola. sehingga dapat simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda model
Unstandardized Coefficients B
1
(constant) Komunikasi Organisasi Kerjasama Tim Pembagian Tugas
12,614
0,253 0,095 0,720
Std.Error 5,138 0,134 0,100 0,092
Standardized Coefficients beta 0,155 0,095 0,768
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan data pada Tabel IV.41 dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y= 12,614 + 0,253 X1 + 0,095 X2 + 0,720 X3 Hasil analisis regresi berganda yang dapat dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut: A. Kontanta 12,614 Nilai konstanta sebesar 12,614 yang diperoleh dari hasil perhitungan menyimpulkan bahwa bila variabel Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas adalah 0, maka nilai kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat akan sebesar 12,641. B. b1 = 0,253 Berarti variabel Komunikasi Organisasi mempengaruhi kinerja Guru sebesar 0,253 atau berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. C. b2= 0,095 Berarti variabel Kerjasama Tim mempengaruhi kinerja Guru sebesar 0,095 atau berpengaruh positif terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran. D. b3=0,720 Berarti variabel Pembagian Tugas mempengaruhi kinerja Guru sebesar 0,720 atau berpengaruh positif terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat.
14
Hasil Analisis Uji t 1
model (constant) Komunikasi Organisasi Kerjasama Tim Pembagian Tugas
t 2,455 4,548 3,950 7,828
Sig. 0,019 0,010 0,025 0,000
Sumber: data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel IV.42 diatas dapat diketahui hasil koefisien melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n= jumlah sampel 42 dengan α= 0,05 maka di dapat t tabel sebesar 2,0227. Jadi dari hasil tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap kinerja guru sebagai berikut: H1 : Uji Hipotesis Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Guru dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar 4,548 lebih besar dari t tabel 2,0227 dengan signivikasi sebesar 0,010 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H1 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa Komunikasi Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru. H2 : Uji Hipotesis Kerjasama Tim terhadap Kinerja Guru dan hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X2 sebesar 3,950 lebih besar dari t tabel 2,0227 dengan signifikasi sebesar 0,025 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H1 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa Kerjasama Tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru. H3 : Uji Hipotesis Pembagian Tugas terhadap Kinerja Guru dan hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X3 sebesar 7,828 lebih besar dari t tabel 2,0227 dengan signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H1 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa Pembagian Tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru. Hasil Uji F ANOVA Model Regression Residual Total
Sum Squares 367,768 197,875 565,643
of
DF
Mean Square 3 38 41
122,589 5,207
F
Sig
23,542
,000
b
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016 Berdasarkan data dari tabel IV.43 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 23,524 dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Rumus mencari Ftabel yaitu df1 = k-1 dan df2 = n - k , dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen. Jadi nilai F tabelnya adalah 2,85. Taraf signifikansi adalah 0,05. Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel maka didapat Fhitung (23,542) lebih besar dari Ftabel (2,85), dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas berpengaruh secara Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat.
15
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model 1
R
R Square ,806a
,650
Adjusted R Square ,623
Std. Error of the Estimate 2,282
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, X3) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna (Duwi Priyatno,2010). Pembahasan 1. Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat Variabel Komunikasi Organisasi merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel Komunikasi Organisasi menurut hasil perhitungan diperoleh Thitung sebesar 4,548 lebih besar dari Ttabel 2,0227 dan dengan signifikansi sebesar 0,010 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Komunikasi Organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Positif dan Signifikan karena di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat Komunikakasi Organisasi sangat diperlukan baik dalam ruang lingkup antara sesama guru, antara guru dan kepala sekolah dan antara guru dan siswa. Komunikasi antara sesama guru berfungsi untuk menjalin selaturahmi antar rekan kerja baik dalam ruang lingkup sekolah maupun diluar sekolah, seperti di SMK Negeri 2 komunikasi antara sesama rekan kerjanya sudah cukup baik hal ini dapat dilihat pada saat jam istirahan para guru berkomunikasi baik tentang sekolah maupun diluar sekolah misalnya masalah kehidupan pribadi mereka. Komunikasi antara Kepala Sekolah dan atasan juga cukup baik , seperti pada saat rapat kepala sekolah memberi pengarahan kepada guru dan memberikan data yang diperlukan guru, dan komunikasi antar Guru dan murid, guru memberikan pengarahan kepada murid baik dari segi etika maupun dari segi pendidikan hal ini diharapkan agar siwa SMK Negeri 2 Sungailiat lulusannya akan menjadi orang yang berguna baik bagi bangsa maupun negara. Hal ini didukung oleh teori Goldharber dalam Jirre Victori Manopo (2014:360) mengemukakan bahwa Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Dan Penelitian terdahulu Mustika dengan judul “Analisis Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Keorganisasian terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.BTPN TBK KCP Pasar Baru Merangin”. Dengan hasil penelitian ada hubungan linear antara komunikasi organisasi dengan kepuasan kerja PT BTPN tbk KCP Pasar Baru Merangin. 2. Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat Variabel Kerjasama Tim merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel kerjasama Tim menurut hasil perhitungan diperoleh T hitung sebesar 3,950 lebih besar dari Ttabel 2,0227 dan dengan signifikansi sebesar 0,025 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Kerjasama Tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Positif dan Signifikan karena di SMK Negeri 2 Kerjasama tim sangat diperlukan dalam
16
menyelesaikan pekerjaan maupun tugas. Kerjasama Tim berfungsi agar para Guru semakin kompak, bertanggung jawab dan rasa peduli antara sesama rekan kerja. Kerjasama Tim di SMK Negeri 2 Sungailiat dapat dilihat dari pada saat acara 17 Agustus baik murid, guru dan kepala sekolah ikut andil dalam memeriahkan acara tersebut seperti contoh nya membuat prakaria untuk ditampilkan pada saat karnaval, melatih siswa latihan baris, yang setiap tahunnya SMK 2 Pelayaran Sungailiat Selalu mendapat juara 1 , dan pada saat Pembersihan Lingkungan sekolah , membersihkan kelas secara bersama, mempercantik lingkungan sekolah dengan ditanamnya bunga-bunga, menambah hiasan pot bunga didepan ruang Guru, dan juga kerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah kepada Guru, selain itu para guru juga mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di SMK Negeri 2 Pelayaran sungailiat dengan diadakannya rapat dan musyawarah. Hal ini didukung oleh teori Tenner dan Detorono dalam Eddy Poernomo (2006:104) Team works is a group of individuals working together to reachacommon goal. Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri. Dan juga penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu Dina Rolanna dengan Judul “Analisis Hubungan Kerjasama Tim Untuk Meningkatkan Efesiensi Kerja Pada PT MITHA Samudera Wijaya Medan” dengan Hasil Penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Kerjasama Tim dengan variabel Efisensi Kerja. 3. Pengaruh Pembagian Tugas Terhadap kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat Variabel Pembagian Tugas merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel Pembagian Tugas menurut hasil perhitungan diperoleh T hitung sebesar 7,828 lebih besar dari Ttabel 2,0227 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Pembagian Tugas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja Guru di SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Positif dan Signifikan karena Pembagian Tugas berfungsi agar para Guru SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat tidak merasa terbebani dengan tugas yang ada, dan juga agar Guru SMK Negeri 2 Pelayaran sungailiat Lebih kompak. Pembagian tugas di SMK Negeri 2 dinilai sudah cukup baik seperti contohnya pada Saat adanya kegiatan disekolah maupun diluar sekolah, para guru memiliki tugas masing-masing ada yang bertugas megawasi jalannya acara, ada yang bertugas di bagian konsumsi, ada yang bertugas di bagian lapangan yang mana masing-masing guru bertanggung jawab atas setiap tugas yang diberikan. Dan juga tugas mengajar yang diberikan kepala sekolah kepada para guru, tugas mengajar harus sesuai dengan keahlian para guru, di SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat Pembagian Tugasnya sudah cukup baik, para guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan dan juga keahlian para guru. Hal ini didukung oleh teori dari Abdul Syani dalam Budi Susanto (2016:5), pembagian kerja adalah pemecahan tugas dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggungjawab dan melaksanakan aktivitas tertentu saja. Dan juga penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Winastyo Febrianto Hartono yang berjudul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Pembagian Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Prima Inti Citra Rasa Manado” dengan hasil penelitian variabel Pembagian Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Prima Inti Citra Rasa Manado. 4. Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas terhadap Kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat.
17
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilalukan oleh peneliti bahwa variabel Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan, didapat F hitung sebesar 23,542 dan kemudian dibandingkan dengan FTabel yaitu 2,85, berarti F hitung lebih besar dari FTabel, dan nilai signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas berpengaruh secara Positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran Sungailiat. Positif dan signifikan karena Komunikasi, kerjasama Tim dan pembagian tugas sangat berkaitan erat dengan peningkatan kinerja Guru , semakin baik komunikasi organisasi, kerjasama tim dan pembagian tugas di SMK Negeri 2 pelayaran sungailiat maka semakin baik pula kinerja Guru SMK negeri 2 , begitu pula sebaliknya semakin menurun kinerja Guru SMK Negeri 2 Pelayaran Sungailiat maka semakin menurun pula kinerja guru SMK Negeri 2 Pelayaran. Komunikasi Organisasi, kerjasama Tim dan pembagian tugas di SMK Negeri 2 Pelayaran masing-masing sangat berkaitan erat. Tanpa adanya komunikasi antar rekan kerja maka kerjasama tim dan pembagian tugas tidak akan dapat dilaksanakan, tanpa adanya kerjasama tim maka Komunikasi dan pembagian tugas tidak dapat dilaksanakan, dan juga tanpa adanya pembagian tugas Komunikasi dan kerjasama tim tidak dapat dilaksanakan. Di SMK Negeri 2 komunikasi organisasi, kerjasama tim dan pembagian tugas dinilai sudah cukup baik hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang baik antar guru dan kepala sekolah, SMKN 2 mampu menjuarai berbagai lomba baik dari segi akademik maupun non akademi, hal ini didukung oleh kemampuan komunikasi organisasi kerjasama tim dan pembagian tugas antar guru di SMKN 2 pelayaran sungailiat. Pendapat tersebut didukung oleh teori Zonakoe 2011:11 dalam Sevvi Yoss aPembagian tugas timbul disebabkan bahwa seseorang mempunyai kemampuan terbatas untuk melakukan segala macam pekerjaan. Oleh karena itu, pembagian tugas berarti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan dan dikelompokkan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Dan juga penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Eddy Poernomo dengan Judul “ Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Manajer pada PT.Jesslyn Cakes Indonesi Cabang surabaya” Hasil Penelitian ini kerjasama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja manajer.
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim, Pembagian Tugas dan Kinerja Guru masuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata Komunikasi Organisasi 4,10, Pembagian Tugas 4,06 dan kinerja Guru 3,92. Sedangkan Kerjasama Tim termasuk kategori sedang dengan nilai rata-rata 3,26. 2. Komunikasi Organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran. Hal ini berarti bahwa variabel Komunikasi Organisasi mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran dengan nilai rata-rata Komunikasi Organisasi 4,10 termasuk kategori tinggi. 3. Kerjasama Tim mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran. Hal ini berarti bahwa variabel Kerjasama Tim mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran dengan nilai rata-rata Kerjasama Tim 3,26 termasuk kategori sedang..
18
4. Pembagian Tugas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran. Hal ini berarti bahwa variabel Pembagian Tugas mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran dengan nilai rata-rata pembagian tugas 4,06 termasuk kategori tinggi. 5. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMKN 2 Pelayaran. Saran 1. Saran untuk penelitian ke depan adalah sebagai berikut : a. Menambah variabel penelitian selain Komunikasi Organisasi, Kerjasama Tim dan Pembagian Tugas sebagai variabel independen dan kinerja Guru sebagai variabel dependen karena masih banyak faktor atau variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja Guru yaitu faktor internal yang ada pada sebuah sekolah/instansi. b. Menggunakan lebih banyak sampel karena dengan semakin banyak sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat mengenai penelitian yang dilakukan. c. Menggunakan metode analisis lain yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi seperti analisis jalur (AMOS), Partial Least Square dan Structural Equation Model. 2. Saran untuk SMKN 2 Pelayaran a. SMKN 2 Pelayaran diharapkan dapat memperbaiki Komunikasi antar sesama rekan kerja sehingga dapat terjalinnya silaturahmi baik didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. b. SMKN 2 Pelayaran diharapkan menambah wawasan siswa dibidang ilmu pengetahuan dikarenakan masih kurangnya wawasan masyarakat tentang ilmu pelayaran . c. SMKN 2 diharapkan memperbaiki Kinerja guru pada saat melaksanakan pembagian tugas dan kerjasama tim yang berguna untuk kemajuan SMKN 2 Pelayaran.
19
DAFTAR PUSTAKA Poernomo, Edi. (2006). Pengaruh Kreativitas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Manajer Pada Pt. Jesslyn K Cakes Indonesia Cabang Surabaya. Jurnal IlmuIlmu Ekonomi Vol.6 No.2 September 2006. https://core.ac.uk/download/pdf/12218141.pdf, diakses tanggal 1 Juni 2016 Yossa, Sevvy. ( 2013). Analisis Pengaruh Kemampuan Karyawan, Pembagian Tugas, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT PT Pelabuhan Indonesia II ( PERSERO) Cabang Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya VOL.11 No 4 Desember 2013. http://eprints.unsri.ac.id/3429/1/ANALISIS_PENGARUH_KEMAMPUAN_K ARYAWAN.pdf, diakses Tanggal 1 Juni 2016 Victori Jierre Manopo. (2014). “Peran Komunikasi Organisasi dalam Membentuk Efektifitas Kerja Karyawan CV.Magnum Sign and Print Advensiting Samarinda”. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 2, Nomor 3,(2014) pp.357 – 372 ejournal.ilkom.fisip-un. http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/JURnal%20jire%20(08-27-14-04-49-02).doc. Diakses tanggal 3 Juni 2016 Daryanto dan Abdullah. ( 2013 ). Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi. Jakarta : Prestasi Pustaka. Susanto, Budi (2016), Pengaruh Disiplin dan Pembagian Kerja terhadapKinerja Karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redep.Jurnal Ekonomi Manajemen Vol.10 No.1, Januari 2016. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&uact=8&ved. Diakses tanggal 3 Juni 2016 Saondi. Ondi dan Suherman, Aris. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung. Rafika Aditama. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Duwi Priyatno, 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gaya Media, Yogyakarta. Mustika. (2013). Analisis Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Komitmen Keorganisasian Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt. Btpn Tbk Kcp Pasar Baru Merangin. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No.3 Juli – September2013.Http:ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/download/.../ 11177, diakses tanggal 1 Juni 2016
20
Febrianto, Wiyastio. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Prima Inti Citra Rasa Manado. Jurnal EMBA Vol.3 No.2 Juni 2015. Http: ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/9246, diakses Tanggal 1 Juni 2016 Susanto, Budi (2016), Pengaruh Disiplin dan Pembagian Kerja terhadapKinerja Karyawan pada Koperasi TKBM di Tanjung Redep.Jurnal Ekonomi Manajemen Vol.10 No.1, Januari 2016. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&uact=8&ved. Diakses tanggal 3 Juni 2016