PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDESI, TEKANAN WAKTU, PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah )
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh: NUGROHO ADINOTO B 200 120 282
PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
i
i
ii
iii
ABSTRAKSI Penelitian ini khusus untuk mengevaluasi pengaruh kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada KAP di Jawa Tengah. Jumlah sampel penelitian adalah 45 responden yang bekerja di 8 KAP. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Sampel ditentukan menggunakan convenience sampling. Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi 20. Semua variabel di dalam penelitian ini diukur dengan Skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Uji t menunjukkan bahwa variabel kompetensi, independensi, tekanan waktu, prngalaman dan etika auditor mempengaruhi kualitas audit. Hasil perhitungan nilai R 2 diperoleh angka 0,826 yang berarti bahwa 82,6% variabel yang berpengaruh terhadap kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika auditor, sedangkan sisanya sebesar 17,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti. Kata kunci
: kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman etika auditor dan kualitas audit.
Abstract This study quantitative study that is specific to evaluate the relationship of competence, independence, time budged pressure, experience, and ethical of auditors to audit quality. This study was conducted by distribusing questionnaries to KAP in Central java. Sample in this study was 45 respondents from 8 KAP. Sampling technique this study using convenience sampling method. The hypothesis test using multiple linear regression with SPSS version 20. All variabel in this study were measured using Likert Scale.The results showed that all independent variables have an effect on audit quality. The test result obtained R2 values of 0,826 which means 82,6% of variables that effect the audit quality could be explained by the independent variables in this study, while the remaining 17,4% is explained by variables outside the model. T test result showed that all independent variables have on effect on audit quality. Keywords: competence, independence,time budged pressure, experience, ethical of auditors , and audit quality
1
1.
PENDAHULUAN Akuntan Indonesia kini menghadapi berbagai tantangan baru, baik tantangan yang datang dari dalam profesi maupun dari luar profesi. Dari dalam profesi tantangannya berupa banyaknya standar-standar baru yang harus diterapkan. Sejalan dengan konvergensi IFRS dan ISA, serta pronouncement lainnya yang diterbitkan IFAC, maka organisasi akuntan Indonesia terus menerus melakukan adopsi standar-standar tersebut, melakukan pendidikan kepada akuntan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan sebagainya. Tantangan dari luar profesi datang dari berbagai pihak, mencakup tantangan meningkatnya tuntutan governance dari pihak pemakai jasa akuntan, regulasi yang lebih ketat oleh pemerintah, serta tantangan menjaga kepercayaan pemerintah ditengah-tengah masih sedikitnya jumlah akuntan publik di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, semakin banyak investasi ditempatkan di Indonesia, baik oleh investor dalam negeri maupun luar negeri. Demikian juga kredit perbankan tumbuh secara positif. Pada saat investasi dan kredit perbankan bergerak positif maka semakin tinggi tuntutan kepada akuntan untuk menegakkan governance. Akuntan dipadang sebagai salah satu pihak yang sangat kompeten untuk menjaga risiko investasi dan perkreditan dari investor atau kreditur. Kemudian, masih sejalan dengan tuntutan governance tersebut, pemerintah Indonesia kini aktif membuat peraturan untuk profesi akuntan publik. Pembatasan rangkap jabatan dan pemberian jasa, aturan quality control dan independensi sengaja dibuat untuk memenuhi tuntutan governance di satu sisi, namun disisi lain menjadikan profesi akuntan penuh dengan aturan. Di sisi lain, tantangan juga timbul dari kepercayaan pemerintah pada akuntan publik yang merencanakan pada masa datang laporan audit diakui sebagai dasar perhitungan pajak oleh dirjen pajak. Tentu saja jika wacana ini dilaksanakan maka akan semakin besar peluang pasar jasa
2
akuntan publik di Indonesia. Tantangan dari wacana pemerintah ini adalah jumlah akuntan publik masih sedikit. Saat ini jumlah akuntan publik baru 1.100 orang dan jumlah KAP baru 400 kantor. Tentu jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah perusahaan sebanyak 16.000 dan penduduk Indonesia 240 Juta jiwa. Berkaitan dengan kualitas audit (ASOBAC dalam Abdul Halim, 2001: 1) menyatakan bahwa audit suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuain antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Ditambah lagi dengan Arens dkk (2006: 4) Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk megetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Selain kompetensi, independensi, tekanan waktu, dan etika peran pengalaman juga berperan pernting dalam peningkatan kinerja akuntan publik. Pengalaman kerja audit (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman kerja, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman kerja, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah penting yang berhubungan dengan pengalaman kerja auditor akan berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor. Semakin berpengalaman auditor maka semakin teliti dalam menemukan kesalahan dalam laporan
3
keuangan yang akan disajikan dan semakin peka untuk menemukan kesalahan laporan yang akan dibuat (Prasetyo dan Utama, 2015). Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tahun 2011 pasal 220.2 profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode Etik Akuntan Indonesia, agar anggota profesi menjaga dirinya dari kehilangan persepsi independensi dari masyarakat. Anggapan masyarakat terhadap independensi auditor ditekankan di sini karena independensi secara intrinsik merupakan masalah mutu pribadi, bukan merupakan suatu aturan yang dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif. Sepanjang persepsi independensi ini dimasukkan ke dalam Aturan Etika, hal ini akan mengikat auditor independen menurut ketentuan profesi. Beberapa penelitian yang telah mengembangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kualitas audit dari kemampuan auditor adalah Septriani (2012), Prasetyo dan Utama (2015), Wiratama dan Budiarta (2015) menyimpulkan bahwa semua berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini menambahkan variabel penelitian, yang telah dilakukan oleh Kurnia dkk (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah ditambahkannya variabel Pengalaman, dan pada obyek penelitiannya, penelitian saat ini berada di Jawa Tengah, dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tersebar di Jawa Tengah. Alasan ditambahkannya variabel pengalaman bahwa seorang yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan yaitu mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari penyebab terjadinya kesalahan. Berdasarkan melakukan
latar
penelitian
KOMPETENSI,
belakang diatas, penulis
dengan
mengambil
INDEPENDENSI,
judul
TEKANAN
tertarik
untuk
”PENGARUH WAKTU,
PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah ).
4
2.
METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok. Dalam penelitian ini hubungan atau pengaruh yang diteliti meliputi kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman, dan etika auditor terhadap kualitas audit. 2.2 Populasi dan Sempel Penelitian 2.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor baik yang berposisi sebagai partner, manajer,senior, dan junior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah yang berjumlah dua puluh satu KAP yang berada pada tiga kota (Semarang, Surakarta, dan Purwokerto) (Sumber: www.IAPI.com). 2.2.2 Sampel Sedangkan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada pihak terasosiasi/pihak terasosiasi berkaitan atau berhubungan langsung dalam proses audit yang dilakukan oleh KAP. 2.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dipilih secara convinience sampling, dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan dijadikan sampel secara mudah dan cepat (Indriantoro dan Supomo, 2002: 130) 2.4 Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro dan Supomo, 2002: 147). Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kepada responden yang bersedia menjadi sampel untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam kuisioner. Sumber data primer dalam penelitian
5
ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. 2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 2.5.1 Variabel Dependen Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. 2.5.2 Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau menpengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika auditor. 2.5
Metode Analisis Data Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Setelah semua data dalam penelitian ini terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari: 2.6.1 Statistik Deskriptif Menurut
Indriantoro
dan
Supomo
(2014:170)
statistik
deskriptif ini umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden. Sugiyono (2014:25) menjelaskan bahwa analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2012).
6
2.6.2 Uji Instrumen Penelitian Ada dua macam uji kualitas data, yaitu : a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. 2.6.3 Uji Asumsi Klasik Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normaldata tersebut akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. b. Uji Multikollinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2012). Uji multikolinearitas ini digunakan karena pada analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan bahwa
variabel
independen
harus
terbebas
dari
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas
hetetoskedastisitas.
7
dan
jika
berbeda
disebut
2.6.4 Uji Hipotesis a. Analisis Regresi berganda Untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis maka dilakukan dengan analisis statistik regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science. (SPSS). Persamaannya adalah sebagai berikut: KA = α + β1 KOMP + β2 IND + β3 TW + β4 PENG + β5 EA+e Keterangan: KA
= Kualitas Audit
α
= Konstanta
β1 – β5
= Koefisien Regresi
KOMP
= Kompetensi
IND
= Independensi
TW
= Tekanan Waktu
PENG
= Pengalaman
EA
= Etika Auditor
E
= Kesalahan Residual
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. c. Uji Signifikan Model (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) dan untuk mengetahui ketepatan model regresi yang digunakan (goodness of fit). Uji F dilakukan untuk mengetahui fit model regresi. Apabila nila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
atau nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi fit. (Ghozali, 2012).
8
d. Uji signifikan Parameter Individu (Uji t) Uji statistik t, bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak, yang menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas secara individu tidak mempengaruhi variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas secar individual mempengaruhi variabel dependen atau terikat. 3.
HASIL PENELITIAN 3.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel kompetensi sebesar 2,367 lebih besar dari t tabel (2,023) dengan nilai probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Badjuri (2012), Kurnia dkk (2014), Tjun dkk (2012), Agusti dan Pertiwi (2013) dimana masing-masing hasil penelitian mereka memberikan bukti empiris bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, semakin baik kompetensi seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya akan semakin baik pula kualitas auditnya. 3.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi mempunyai nilai thitung sebesar 2,564 lebih besar dari t tabel (2,023) 9
dengan nilai probabilitas sebesar 0,014 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang artinya terdapat pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif, ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi independensi seorang auditor maka semakin meningkatkan kualitas auditnya, begitu pula sebaliknya semakin rendah independensi seorang auditor maka semakin menurunkan kualitas auditnya. 3.3 Pengaruh Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa tekanan waktu berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung sebesar -2,375 lebih besar dari t tabel (-2,023) dengan nilai probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H3 diterima, yang artinya terdapat pengaruh tekanan waktu auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi negatif disini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tekanan waktu yang diberikan auditor sewaktu mengaudit laporan keuangan perusahaan maka semakin menurunkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin rendah tekanan waktu yang diberikan auditor sewaktu mengaudit laporan keuangan perusahaan maka semakin meningkatkan kualitas auditnya. 3.4 Pengaruh Pengalaman Terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengalaman audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk pengalaman sebesar 2,977 lebih besar dari t tabel (2,023) dengan nilai probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H4 diterima, yang artinya terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini dapat diartikan bahwa semakin lama pengalaman yang dimiliki auditor dalam mengaudit laporan keuangan maka akan semakin meningkatkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin rendah atau sedikit pengalaman yang dimiliki auditor dalam mengaudit
10
laporan keuangan maka akan semakin menurunkan kualitas auditnya. Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing. Banyaknya tugas yang dihadapi oleh auditor memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami, sehingga kualitas auditnya semakin meningkat. Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan lamanya bekerja sebagai auditor. Semakin lama bekerja sebagai auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan, sehingga kualitas audit akan semakin baik seiring bertambahnya pengalaman menjadi auditor. 3.5 Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian ini diketahui bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk etika auditor sebesar 4,095 lebih besar dari t tabel (2,023) dengan nilai probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H5 diterima, yang artinya terdapat pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi etika auditor maka semakin meningkatkan kualitas audit begitu pula sebaliknya semakin rendah etika auditor maka semakin menurunkan kualitas audit. Dengan menjunjung tinggi etika profesi seorang auditor diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara para auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang
disajikan
oleh
perusahaan.
Jadi,
dalam
menjalankan
pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi Etika auditor yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika auditor
11
diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi etika auditor dijunjung oleh auditor, maka kualitas audit juga akan semakin bagus. Selain itu dalam penelitian ini diketahui bahwa etika auditor mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kualitas audit dibandingkan keempat variabel lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas audit pada auditor yang bekerja di KAP wilayah Propinsi Jawa Tengah lebih mengutamakan dan menjunjung tinggi etika profesi mereka sebagai seorang auditor sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih baik. 4.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 4.1
Terdapat pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,367 dengan taraf signifikansi 0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.
4.2
Terdapat pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,564 dengan taraf signifikansi 0,014 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.
4.3
Terdapat pengaruh tekanan waktu auditor terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung -2,375 dengan taraf signifikansi 0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa tekanan waktu auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.
4.4
Terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit . Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,977 dengan taraf signifikansi 0,005 12
kurang dari 0,05. Berarti hipotesis keempat yang menyatakan bahwa
pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung. 4.5
Terdapat pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 4,095 dengan taraf signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kelima yang menyatakan bahwa
etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung. DAFTAR PUSTAKA Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se Sumatera). Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September. Aisyah, Edelweis Asti dan Sukirman. 2015. Hubungan Pengalaman, Time Budget Pressure, Kompensasi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) Di Kota Semarang. Accounting Analysis Journal . Maret. Andarwanto, Andri. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta ). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Arens, Elder dan Beasley. 2006, Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi: Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Badjuri, achmad. 2011. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan,Vol. 3,No. 2, Hlm. 183-197. Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, Nopember 2002 : 79 – 92. Fadhilah, Nur. 2015. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Empiris Pada Auditor Inspektorat Daerah Kota Salatiga Dan Kabupaten Boyolali). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Futri, Putu Septiani dan Gede Juliarsa. 2014. Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2. Hlm. 444-461.
13
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Halim, Abdul. 2001. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: UPP AMP YKPN. IAPI. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik” . Jakarta. Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Khadilah, Pupung dan Hendra. 2015. Pengaruh Time Budged Pressure, Pengalaman auditor, Etika Auditor dan Kompleksitas Audit Terhadap Kualitas Audit. Kurnia, Khomsyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi,Independensi,Tekanan waktu, dan Etika auditor terhadap Kualitas audit. (Studi pada Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta).e-journal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.Vol. 1,No. 2 September. Hlm. 49-67. Lamuda. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Messier, William f, Steven M. Glover, Douglas f. 2014. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis. Edisi 8. Badan Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gadjah Mada. Edisi 6. Badan Penerbit Salemba Empat. Nugraha, Mikhail Edwin. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli. Hlm. 56 – 59. Oklivia, dan Aan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor Lainnya Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 16, No. 2, Desember 2014 : 143-157. Perdany, Annisa dan Sri Suranta. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Investigatif pada Kantor Perwakilan BPK-RI Yogyakarta. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Prasetyo, Eko Budi dan Utama. 2015. Pengaruh Independensi, Etika Profesi, Pengalamang Kerja Dan Tingkat Pendidikan Auditor Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN : 2302 – 8556. Hlm. 115129.
14
Rahmawati, Januar Dwi Widya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Vol. 1, No.1: Semester Ganjil 2012/2013. Randi, Sri Vadila. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Pengalaman, Due Professional Care Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta Dan Yogyakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei Terhadap Auditor Kap Di Jambi Dan Palembang). E-Jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1, September. ISSN 2303 – 1522. Septriani, Yossi. 2012. Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. (Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi & Manajemen Politeknik Negeri Padang. Vol. 7, No.2 Desember. ISSN 1858-368. Hlm. 78-100. Singgih, Elisha Muliana dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman. Sukriah, Akram, dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang. Universitas Sriwijaya. Tjun, Lauw Tjun, Marpaung, Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei : 33-56. Utami, Mini. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja, Obyektifitas, Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wardhani, Iriyuwono, dan Achsin. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Integritas, Obyektivitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. Ekonomika-Bisnis Vol. 5, No. 1, Januari 2014 : 63 - 74. Widyarini, Komang dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2016. Pengaruh Prosedur, Pendidikan, Tekanan Waktu, Dan Anggaran Reviu Pada Kualitas Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.3 : 455-488.
15
Wiratama, William Jefferson dan Ketut Budiartha. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hlm. 91-106.
16