PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
RAMDANIALSYAH 204082002368
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010
Daftar Riwayat Hidup I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Ramdanialsyah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 27 Mei 1985 3. Tinggal di
: Jakarta
4.
: Jln. Karya No.3 Comp. Caltex. Pisangan, Ciputat, Tangerang
Alamat
Selatan. Banten. 15419. 5. Telepon
: 021-99779098 / 085693603366
II. PENDIDIKAN 1.
SD
: SDN Gunung 01 Pagi
2.
SMP
: SMPN 11 Jakarta
3.
SMA
: SMUN 7 Jakarta
4.
S1
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III.LATAR BELAKANG KELUARGA 1.
Ayah
: Drs. Syahril Achiar
2.
Tempat & Tgl. Lahir : Medan, 27 Mei1956
3.
Alamat
: Jln. Karya No.3 Comp. Caltex, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. Banten.15419.
4.
Telepon
: 021-74716886
5.
Ibu
: Tuty Syahril
6.
Tempat & Tgl. Lahir : Bogor, 16 Juni 1963
7.
Alamat
: Jln. Karya No.3 Comp. Caltex, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. Banten. 15419.
8.
Telepon
: 021-74716886
9.
Anak Ke dari
: 2 dari 4 bersaudara
i
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan) Oleh: Ramdanialsyah ABSTRAK Auditor haruslah memiliki pengalaman dan keahlian atau profesional dalam melakukan pekerjaannya dan juga harus dapat menjaga independensi seorang auditor terhadap tekanan dari klien yang dapat merusak independensi seorang auditor. Apabila auditor tidak memiliki pengalaman dan keahlian atau profesioanlisme dalam mengaudit maka akan dapat mempengaruhi kualitas audit yang dibuatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan klien, pengalaman auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini menggunakan data primer dengan cara melakukan penelitian langsung dilapangan dengan memberikan kuesioner / lembar pertanyaan kepada 60 responden. Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengalaman Auditor memiliki pengaruh signifikan paling dominan terhadap Kualitas Audit dibandingkan dengan dua variabel lainnya, dan Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. (2) Tekanan Klien tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Kata kunci: tekanan klien, pengalaman auditor, profesionalisme auditor, dan kualitas audit.
iii
PRESSURE EFFECT OF CLIENT, EXPERIENCE AND PROFESSIONALISM AUDITORS ON AUDIT QUALITY (Empirical Study On Public Accountant in South Jakarta) By: Ramdanialsyah ABSTRACT Auditors must have the experience and expertise or professional in doing his job and also need to maintain the independence of an auditor to pressure from clients that can damage the independence of an auditor. If the auditor does not have the experience and expertise in auditing or profesioanlisme it will affect the quality of audits made. This study aims to analyze the effect of client pressure, auditors' experience and professionalism of auditors on audit quality. This study uses primary data by conducting research directly in the field by providing a questionnaire / worksheet questions to 60 respondents. Data collected and analyzed using validity and reliability, the classic assumption test, and simple regression analysis. The results indicated that (1) The experience of Auditors have a significant influence on the Quality Audit dominant compared with two other variables, and Professionalism significant effect on audit quality. (2) Pressure Clients no significant effect on audit quality. Keywords: Client Pressure, Auditor Experience, The Professionalism of Auditors, and Audit Quality.
ii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim Segala puja dan puji syukur yang tidak terhingga dan tidak bisa terlukiskan walau dengan rangkaian kata-kata yang indah kepada sang pencipta dan pemilik alam semesta yakni Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq, hidayah serta rahmat kepada seluruh mahluk ciptaan-Nya. Atas segala kuasa dan kehendak-Nya,
penulis
dapat
“PENGARUH
TEKANAN
menyelesaikan
KLIEN,
skripsi
PENGALAMAN
ini
dengan
judul:
AUDITOR
DAN
PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Selatan)”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah dan tercurahkan kepada Bapak revolusi dunia yakni baginda Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah bagi seluruh umat Islam dan telah membawa perubahan bagi dunia. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, yang sampai detik ini masih mengizinkan penulis untuk bernafas. 2. Kedua orang tua tercinta yang penulis sayangi, Papa dan Mama, Terima kasih atas semua kasih sayang, pendidikan dan semua hal yang tak bisa penulis ungkapkan dengan kata-kata. Serta Kakak dan Adik-adikku tercinta. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku DEKAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku pembimbing 1 dan selaku PUDEK 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tiada henti memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Hepi Prayudiawan SE., Ak., MM, selaku pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan waktunya, memberikan saran dan pengarahan serta membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga terselesaikannya skripsi ini.
iv
6. Bapak Suhendra,MM dan Ibu Rahmawati SE, MM selaku Kordinator Teknis dan Sekretaris Jurusan Program Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Segenap Dosen yang telah mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada penulis, serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah bersedia menjadi tempat penyebaran kuesioner saya dan memberikan banyak informasi. 10. Special people, Pacarku tersayang Marina Sukma Putri Y. yang selalu memberikan inspirasi dan semangat dalam hidupku, terima kasih atas semangat dan doa yang kamu berikan untukku. 11. Teman-teman seperjuangan penulis saat menyelesaikan skripsi ini. Alya, Tya, mpit, dian, akiel, aya, dan anggun. “Terima kasih telah menjadi teman diskusi dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini”. 12. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuannya. Segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki sangat terbatas. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta tanggapan dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan atas segala bantuan dan budi baik yang penulis terima selama menjalani pendidikan mendapatkan ridha Allah SWT, Amin. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran untuk perkembangan dalam pendidikan. Jakarta, 16 Desember 2010
Penulis v
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................
i
ABSTRACT..............................................................................................................
ii
ABSTRAK................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................
iv
DAFTAR ISI ……….………………...…….................………………………….…
vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................
xi
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................................
1
B. Perumusan Masalah...........................................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tekanan Klien………………………………………….......................
10
B. Pengalaman Auditor………………………….……………................
12
C. Profesionalisme Auditor.......................................................................
18
D. Auditing................................................................................................
21
1. Pengertian Auditing.........................................................................
21
2. Tujuan Audit …………………….……...…….…..........................
24
3. Jenis-Jenis Audit ………………………......…..…..…...................
25
4. Standar Auditing..............................................................................
26
vi
5. Tahap-tahap Pelaksanaan Audit.......................................................
28
E. Kualitas Audit........................................................................................
29
F. Penelitian Terdahulu...............................................................................
33
G. Keterkaitan Antar Variabel....................................................................
38
H. Kerangka Pemikiran .............................................................................
41
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................
42
B. Metode Penentuan Sample................................................................
42
C. Metode Pengumpulan Data...............................................................
43
D. Metode Analisis................................................................................
44
1. Uji Kualitas data...........................................................................
44
2. Uji Asumsi Klasik.........................................................................
45
3. Uji Hipotesis..................................................................................
48
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian...................................................
50
1. Variabel Independen......................................................................
51
2. Variabel dependen.........................................................................
52
BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.........................................
54
1. Tempat dan Waktu penelitian.........................................................
54
2. Karateristik Profil Responden.........................................................
55
B. Hasil Uji Insturment Penelitian.............................................................
58
1. Hasil Uji Kualitas Data...................................................................
58
a. Hasil Uji Validitas.....................................................................
58
vii
Hasil Uji Reabilitas.........................................................................
61
2. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................
62
a. Hasil Uji Multikolonieritas.......................................................
62
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................
63
c. Hasil Uji Normalitas..................................................................
64
3. Hasil Uji Hipotesis..........................................................................
65
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi...............................................
67
b. Hasil Uji Statistik Secara Parsial (Uji t)....................................
68
c. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (Uji F)...............................
70
C. INTEPRETASI DAN PEMBAHASAN..............................................
71 72
BAB V. PENUTUP A. KESIMPULAN....................................................................................
73
B. IMPLIKASI..........................................................................................
73
C. SARAN................................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
76
LAMPIRAN- LAMPIRAN........................................................................................
79
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu
36
3.1
Metode Skala dan Pengukurannya
45
3.2
Operasional Variabel Penelitian
52
4.1
Deskripsi Penyebaran Kuesioner
54
4.2
Sampel Tingkat Pengembalian
55
4.3
Data Responden Berdasarkan Jenis
55
4.4
Data Responden Berdasarkan Pendidikkan
56
4.5
Data Responden Berdasarkan pengalaman Kerja
56
4.6
Data Responden Berdasarkan Jabatan
57
4.7
Uji Validitas variabel Tekanan Klien
58
4.8
Uji Validitas variabel Pengalaman Auditor
59
4.9
Uji Validitas variabel Profesionalisme auditor
59
4.10
Uji Validitas variabel Kualitas Audit
60
4.11
Uji Reabilitas
61
4.12
Uji Multikolonieritas
62
4.13
Uji Regresi Linear Berganda
66
4.14
Uji Koefisien Determinasi
67
4.15
Uji Statistik t
68
4.16
Uji Statistik F
70
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
41
4.1
Grafik Scatterplot
63
4.2
Grafik P-Plot
64
4.3
Grafik Histogram
65
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Keterangan
Halaman
1.
Kuesioner
79
2.
Jawaban Responden
85
3.
OutPut SPSS
91
xi
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kuliah Strata Satu
DISUSUN OLEH: Ramdanialsyah 204082002368
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
79
Hal
: Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Nama
: Ramdanialsyah
NIM
: 204082002368
Jurusan
: Akuntansi/Audit
Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kuesioner ini akan dijadikan data dalam penelitian saya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara/i diminta untuk membaca dengan teliti dan menjawabnya dengan lengkap. Tidak ada jawaban benar atau salah, yang terpenting adalah memilih jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Segala informasi yang diterima dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaanya dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan akademis. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih. Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM Peneliti, Ramdanialsyah
80
LEMBAR KUESIONER Petunjuk Pengisian : 1. berilah tanda silang (X) pada pilihan yang sesuai dngan pendapat anda. 2. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pertanyaan. A. Identitas Responden Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini: 1. Nama Responden
: ………………………………………………………..
(Catatan: boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin
:
a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia
:
a. 21 Tahun s/d 25 Tahun b. 26 Tahun s/d 30 Tahun c. 31 Tahun s/d 40 Tahun d. 41 Tahun s/d 50 Tahun e. 51 Tahun ke atas 4. Pendidikan terakhir
:
a. SLTA b. Diploma c. S1 atau lebih tinggi 5. Jabatan
:
81
B. Cara pengisian kuesioner Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui pendapat anda tentang pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Auditor da Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Pada setiap pertanyaan telah disediakan bagian lima poin skala di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju
(TS)
3. Netral
(N)
4. Setuju
(S)
5. Sangat Setuju
(SS)
Anda diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia di samping pertanyaan sesuai dengan jawaban atau keadaan Anda dengan cara memberi tanda silang (X). 1. Pertanyaan tentang Variabel Independen a. Tekanan Klien No
Pernyataan
1.
Saya harus bertindak jujur dan agar klien tetap memperkerjakan saya.
2.
Auditor harus memiliki sikap yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi bukti audit secara kritis.
3.
Jika audit yang saya lakukan buruk, maka saya dapat menerima sanksi dari klien
4.
Saya harus melaporkan kesalahan klien meskipun mendapat peringatan dari klien Auditor menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki untuk mengaudit.
5. 6.
Audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar total pendapatan suatu kantor akuntan publik
7.
Fasilitas yang saya terima dari klien tidak menjadikan saya sungkan terhadap klien. Saya tidak berani melaporkan kesalahan klien karena klien dapat mengganti posisi saya dengan auditor lain
8.
SS
Bobot Jawaban S N TS
STS
82
b. Pengalaman Auditor No
Pernyataan
1.
Pengalaman, pengetahuan merupakan elemen penting dalam mengaudit. Mengaudit berbagai jenis perusahaan menambah pengalaman auditor. Pengalaman auditor berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat. Pengalaman dalam pekerjaan pada umumnya dapat mengembangkan karir. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki auditor, semakin besar kemampuan auditor dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada. Auditor dikatakan berpengalaman bila menjalankan tugas lebih dari tiga tahun. Pengalaman membantu auditor dalam memprediksi dan mendeteksi masalah secara professional
2. 3. 4. 5.
6. 7.
SS
Bobot Jawaban S N TS
STS
c. Profesionalisme Auditor No
Pernyataan
1.
Saya mendapatkan kepuasan batin dengan berprofesi sebagai auditor. Saya mengharapkan segenap pengetahuan, kemampuan dan pengalaman saya dalam melaksanakan proses pengauditan. Pekerjaan sebagai auditor sudah menjadi keinginan saya dari dahulu hingga sekarang. Saya bekerja semampu dan sekuat tenaga saya, dalam mengemban pekerjaan dimana saya bekerja. Karena saya sudah mengenal pekerjaan ini sehingga saya riskan meninggalkannya. Profesi eksternal auditor adalah profesi yang penting dimasyarakat. Profesi eksternal auditor merupakan profesi yang dapat dijadikan dasar kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan Negara.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bobot Jawaban SS
S
N
TS
STS
83
2. Pertanyaan tentang Variabel dependen (Kualitas Audit)
No
Pernyataan
1.
Prosedur dan pelaksanaan audit telah sesuai dengan SPAP dan PSAk hingga saat ini Tim auditor memiliki kompentensi teknis profesional sesuai dengan tuntutan SPAP dan PSAK. Suatu kewajiban auditor adalah memperhitungkan setiap resiko audit yang mungkin dapat terjadi selama melakukan audit. Suatu kewajiban auditor adalah memperhitungkan setiap resiko audit yang mungkin dapat terjadi selama melakukan audit. KAP selalu melakukan review secara berkala terhadap independensi dan kompentensi pada staf auditor. Supervisi hasil laporan audit secara berkala mampu menjamin kualitas hasil kerja auditor. Manajer dan partner perlu secara berkala memberikan training kepada para stafnya dalam meningkatkan kualitas hasil kerja mereka.
2. 3.
4.
5. 6. 7.
Bobot Jawaban SS
S
N
TS
STS
84
LAMPIRAN 2 : DATA MENTAH RESPONDEN TEKANAN KLIEN Resp.
1
NOMOR KUESIONER 2 3 4 5 6 7
1
5 5 5 5
4
2
4 4 4 3
4
3
4 4 4 5
3
4
5 4 4 4
4
5
4 4 4 4
4
6
4 4 4 4
4
7
4 5 4 4
3
8
4 4 3 4
4
9
4 4 4 4
3
10
5 5 4 4
4
11
4 4 4 4
4
12
4 5 3 4
4
13
4 4 4 3
5
14
4 4 4 4
4
15
4 5 4 5
4
16
5 5 5 5
4
17
4 4 4 5
4
18
4 4 4 4
3
19
3 3 3 3
2
20
5 4 4 4
4
21
4 4 4 4
4
22
4 4 3 4
4
23
4 4 4 4
4
24
4 4 4 5
4
25
4 5 4 4
3
26
4 4 5 4
4
27
5 5 4 5
4
28
4 5 4 4
4
29
4 5 5 4
4
30
4 4 4 4
4
31
4 4 4 3
5
32
4 4 4 4
4
33
3 3 5 4
4
34
4 4 4 4
5
8
Total
4 4 2 3 4 2
34
5 4 2 4 4 2
31
4 4 1 3 4 2
29
4 4 2 3 4 1
30
4 3 2 4 5 2
28
4 4 2 4 4 2
30
3 4 2 3 4 2
29
4 4 2 5 5 2
32
4 4 2 3 4 2
31
3 2 2 3 5 1
21
4 4 2 3 4 2
30
4 4 1 3 4 2
29
5 3 2 4 4 2
30
4 5 2 4 4 2
34
4 4 2 4 4 2
32
4 4 2 4 3 2
30
4 4 2 4 4 2
29
28 31 29 27 33 30 29 36 28 30 28 30 31 31 30 29 31
85
5 5 5 5 36 4 4 3 5 37 4 4 4 4
4 4
38
3 2 3 3
3
39
5 5 5 4
4
40
4 4 3 4
4
41
4 4 4 4
4
42
5 5 5 5
4
43
4 4 4 3
4
44
4 4 4 5
3
45
5 4 4 4
4
46
4 4 4 4
4
47
4 4 4 4
4
48
4 5 4 4
3
49
4 4 3 4
4
50
4 4 4 4
3
51
5 5 4 4
4
52
4 4 4 4
4
53
4 5 3 4
4
54
4 4 4 3
5
55
4 4 4 4
4
35
4
4 4 1 4 5 2 4 4 2
33
3 3 1 4 4 2
21
3 4 2 4 4 2
28
4 4 2 3 4 2
34
5 4 2 4 4 2
31
4 4 2 3 4 2
30
4 4 2 3 4 2
30
4 3 1 4 5 2
27
4 4 2 4 4 1
30
3 4 2 3 4 2
29
31 30 33 30 28 31 29 28 33 29 29
PENGALAMAN AUDITOR Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4
NOMOR KUESIONER 2 3 4 5 6 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
7 5 4 4 3 4 5 4 3 5 4 3 3 4 4
Total 31 32 24 25 28 35 28 21 31 33 24 31 32 31
86
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
4 5 4 5 5 3 3 4 5 4 3 3 4 3 5 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 4 3
4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3
3 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 3 5 3 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 3 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4
3 4 3 5 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 4 3 3 4 5 5 4
3 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 5 4 3 5 3 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4
4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3
3 5 3 4 5 3 4 4 5 4 3 3 4 3 5 3 5 4 4 3 4 5 4 3 5 4 3 3 4 4 3 5 3 4 5 3 4 4 5 4 3
24 32 25 31 32 21 25 28 35 32 24 27 31 24 32 24 31 32 24 25 28 35 28 21 31 33 24 31 32 31 24 32 25 31 32 21 25 28 35 32 24
87
PROFESIONALISME AUDITOR Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3 5 5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4
NOMOR KUESIONER 2 3 4 5 6 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5
7 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 5 3 3 5 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5
Total 30 33 23 26 35 28 21 28 29 32 25 24 31 32 25 31 25 32 31 21 24 28 35 32 26 30 32 25 31 24 30 33 23 26 35 28 21 28 29 32
88
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3
3 4 4 5 3 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4
3 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4
3 4 5 4 3 5 3 4 5 3 4 4 5 5 4
4 3 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 5 5 4
4 3 4 5 3 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4
4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 5 3
25 24 31 32 25 31 25 32 31 21 24 28 35 32 26
KUALITAS AUDIT Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5
NOMOR KUESIONER 2 3 4 5 6 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4
7 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4
Total 30 30 24 27 29 31 28 23 29 30 25 25 33 31 26 33 28 33 30 21 26 26 33
89
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
5 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 4 3 5 3 4 5 3 3 4 5 5 3
4 3 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3
4 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 3 5 4 5 4 3 3 4 5 4 3
4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3
4 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 3 5 4 5 4 3 3 4 5 4 3
4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 3 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 5 3 4 4 5
4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4
29 24 26 30 25 32 24 29 32 24 25 29 31 28 23 30 34 26 29 33 29 26 33 28 33 30 21 26 26 33 29 24
90
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat dan semakin kompleksnya transaksi keuangan yang dilakukan masyarakat tersebut, maka mengakibatkan perlunya suatu kompentensi yang tinggi seorang auditor dalam melakukan audit. Pencapaian keahlian tersebut harus dinilai dengan pendidikan formal yang diperluas dengan pengalaman-pengalaman, dan selanjutnya diterapkan dalam proses audit. Kematangan auditor dalam melakukan audit tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan namun juga tidak kalah pentingnya
adalah
pengalaman
yang
diperoleh
selama
melakukan
pemeriksaan keuangan. Pengalaman merupakan salah satu elemen penting dalam tugas audit disamping pengetahuan yang juga harus dimiliki oleh seorang auditor. Tentu tidak mengherankan apabila cara pandang dan cara menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman akan berbeda, demikian pula dalam memberikan kesimpulan audit terhadap objek yang diterima. Pengalaman disini dapat dilihat dari lamanya seorang auditor bekerja. Semakin lama seorang auditor bekerja maka pengalaman yang dimiliki semakin banyak.
1
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Standar Audit Profesional Akuntan Publik (SPAP), akuntan dituntut dapat menjalankan setiap standar yang ditetapkan oleh SPAP tersebut. Standar-standar tersebut meliputi standar auditing, standar atestasi, standar jasa akuntan dan review, standar jasa konsultasi, dan standar pengendalian mutu. Dalam salah satu SPAP diatas terdapat standar umum yang mengatur tentang keahlian auditor yang independen. Dalam standar umum SA seksi 210 tentang pelatihan dan keahlian Auditor Independen yang terdiri atas paragrap 03-05, menyebutkan secara jelas tentang keahlian auditor disebutkan dalam pargarf pertama sebagai berikut “audit harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup sebagai seorang auditor” (SPAP, 2001). Standar umum pertama menegaskan bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan untuk melaksanakan audit adalah harus memiliki pendidikkan serta pengalaman yang memadai dalam bidang auditing. Pengalaman seorang auditor sangat berperan penting dalam meningkatkan keahlian sebagai perluasan dari pendidikkan formal yang telah diperoleh auditor. Sebagaimana yang telah diatur dalam paragraf ketiga SA seksi 210 tentang pelatihan dan keahlian independen disebutkan: Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapatan, auditor harus senatiasa bertindak sebagai seoarang yang ahli dalam bidang akntan dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikkan formalnya yang diperluas melalui pengalamanpengalaman selanjutnya dalam praktik audit…… (SPAP, 2001)
2
Keahlian merupakan salah satu faktor utama yang harus dimiliki seorang auditor, dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan tugas-tugas pemeriksaan yang dijalankan dapat diselesaikan secara baik dengan hasil yang maksimal. Keahlian yang dimiliki auditor yang diperoleh dari pendidikan formal dan non-formal harus terus menerus ditingkatkan. Salah satu sumber peningkatan keahlian auditor dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan keahlian auditor. Dalam Ananing (2006), selain faktor pengalaman yang mempunyai peran penting bagi peningkatan keahlian auditor, pengalaman juga mempunyai arti penting dalam upaya pengembangan tingkah laku dan sikap seorang auditor sebagaimana dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku. Mereka juga mengemukakan, bahwa suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu tingkah laku yang lebih tinggi. Dalam hak ini pengembangan pengalaman yang diperoleh auditor berdasarkan teori tersebut menunjukkan dampak yang positif bagi penambahan tingkah laku yang dapat diwujudkan melalui keahlian yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan yang matang. Dan pengalaman-
3
pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan berkembanganya potensi yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari. Kelebihan auditor berpengalaman dijelaskan oleh Hidayatullah (2009:2) bahwa auditor berpengalaman akan memperlihatkan adanya experiantial learning melebihi pengetahuan auditor yang berpengalaman. Auditor sering berhadapan dengan berbagai tekanan yang mungkin mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi situasi konflik. Sebagai contoh, bahkan pada saat auditor memahami tanggung jawab profesionalnya, mereka mungkin memilih untuk bertindak secara tidak etik untuk memperoleh penilaian kerja yang positif atau secara sederhana agar dipandang sebagai team player. Auditor mungkin juga bertindak tidak etik dalam situasi adanya tekanan karena adanya kemungkinan kegagalan. Khotma Asyriah (2009:5) dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa auditor mendapatkan perintah tidak tepat baik itu dari atasan ataupun dari klien cenderung akan berperilaku menyimpang dari stándar profesional. Pengaruh tekanan atasan pada konsekuensi yang memerlukan biaya, seperti halnya tuntutan hukum, hilangnya profesionalisme, dan hilangnya kepercayaan publik, dan kredibilitas sosial. Hal tersebut mengindikasikan adanya pengaruh dari tekanan terhadap opini audit. Memang bukan hal yang mudah bagi seorang auditor untuk dapat bertahan dalam menghadapi tekanan klien yang sudah menjadi risiko profesi bagi seorang auditor. Auditor harus memikul tanggung jawab atau amanah, yaitu harus mempertahankan integritas dan obyektivitas yang tinggi dalam
4
menjalankan tugasnya (Pedoman Kode Etik Akuntan Indonesia, Pasal 1 ayat 2) dalam Triana (2010). Auditor tidak boleh menyalahgunakan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya untuk digunakan pada jalan yang tidak benar. Wahyudi (2006), menyatakan bahwa profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin. Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern. Menurut Elfarini (2007), kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini adalah replikasi atau pengembangan dari beberapa penelitian, diantaranya : Triana (2010), Aini (2009), Hasibuan (2010), Elfarini (2007), Herman (2009), Agestino (2010), Budiman (2010) dan Hidayatullah (2009). Penelitian yang dilakukan Triana (2010) menunjukan bahwa tekanan klien dan tekanan peran secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap independensi auditor dan kecerdasan spiritual bukanlah variabel moderating bagi tekanan klien, tetapi merupakan variabel moderating bagi tekanan peran.
5
Aini (2009) menunjukkan bahwa independensi, pengalaman dan etika auditor berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit. Hasibuan (2010)
menunjukkan bahwa lingkungan kerja, independensi dan pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Elfarini (2007) menunjukkan bahwa Independensi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Herman (2009) menunjukan bahwa baik secara parsial maupun simultan pengalaman dan skeptisme profesional auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian kecurangan. Agestino (2010) menunjukkan bahwa kompetensi dan profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, tetapi bonus dan batasan waktu audittidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Budiman (2010) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara audit judgement, independensi dan komitmen profesionalisme auditor terhadap kualitas audit secara parsial maupun
secara
simultan.
Hidayatullah
(2009)
menunjukkan
bahwa
profesionalisme berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan, independensi berpengaruh dalam mendeteksi, keahlian berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan dan pengalaman auditor berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain: Penelitian ini menggabungkan tiga variabel independen, yaitu tekanan klien dalam Triana (2010) dan Chirstina, pengalaman auditor dalam Hasibuan (2010), Aini (2009) dan Herman (2009), dan profesionalisme dalam Agestino (2010) dan Budiman (2010). Dari beberapa variabel independen ini adalah juga variabel independen pada penelitian sebelumnya. Variabel dependen
6
dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Variabel dependen ini adalah juga variabel dependen pada penelitian sebelumnya. Dari uraian di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas audit dan sejauh mana pengaruh setiap faktor terhadap kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tekanan Klien dan Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit”.
B. Perumusan Masalah Penelitian Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Tekanan Klien berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 2. Apakah Pengalaman Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 3. Apakah Profesionalisme Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit? 4. Apakah Tekanan Klien, Pengalaman Auditor, dan Profesionalisme Auditor secara signifikan dan simultan terhadap Kualitas Audit?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: a. Menganalisis pengaruh tekanan klien terhadap kualitas audit. b. Menganalisis pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit. c. Menganalisis pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. d. Menganalisis secara simultan pengaruh tekanan klien, pengalaman auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya: a. Bagi penulis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pengaruh tekanan klien dan pengalaman auditor terhadap kualitas opini audit yang dilakukan perusahaan. b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar perusahaan dapat memilih auditor atau KAP yang kompeten.
8
c. Bagi auditor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi auditor dalam meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada perusahaan. d. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan akuntansi untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. e. Bagi pustaka akuntansi Selain bermanfaat bagi berbagai pihak, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaan akuntansi yang ada.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tekanan Klien Dalam penelitian Triana (2010) akuntan secara terus menerus mengalami dilema etika yang melibatkan pilihan antara lain nilai-nilai yang bertentangan, sehingga klien bisa saja mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan auditor yakni dengan menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi tuntutan klien berarti auditor melanggar standar etika profesi, tetapi dengan tidak memenuhi tuntutan klien auditor bisa kehilangan klien. Menurtut Triana (2010) Tekanan klien adalah suatu hal yang sudah menjadi risiko dari profesi akuntan publik, maka pertimbangan profesional seorang auditor yang berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta kesadaran moral memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor dalam menghadapi tekanan klien. Auditor harus memiliki kompeten untuk menjaga perilaku demi kehormatan profesi dengan cara apapun, bahkan dengan mengorbankan keuntungan pribadi sekalipun. Pendapat De Angelo (1981) dalam penelitian Triana (2010) : “large auditors will have more clients than small auditors do and their total fees will be allocated among those clients unlike smalls auditors who depend on one domicated client, theyfore, large auditors will be more independent than small auditors” Pendapat diatas dapat diartikan sebagai berikut : “Bagi KAP keberadaan klien sangat penting. Selain sebagai sumber pendapatan klien juga sebagai tolak ukur perkembangan karier, tetapi klien 10
bagi KAP kecil yang belum banyak memiliki klien dan hanya memiliki satu klien besar sebagai sumber pendapatan akan sangat mudah untuk ditekan daripada KAP besar yang memiliki banyak klien.” Dalam peneilitian Triana (2010:11) terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang tekanan klien, yaitu antara lain : 1. Teori Keagenan Menurut Lodovicus Sensi Wondabiu (2006) auditor independen diperlukan dalam perspektif auditing dapat dikaitkan dengan dasar teori keagenan, yaitu hubungan antara pemilik (principal) dan manajemen (agen). Manajemen yang memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan pemilik perusahaan akan menimbulkan masalah. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai pihak penengah untuk menangani konflik yang timbul. 2. Teori Kontrak Teori ini menegaskan bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrakkontrak antara pihak ketiga, yaitu pemasok dan konsumen atau klien dari faktor-faktor produksi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan tentang
pertanggungjawaban
manajemen
dalam
bentuk
informasi
keuangan yang telah disusun sesuai standar akuntansi para stakeholder membutuhkan pihak independen untuk mengaudit laporan keuangan tersebut.
11
3. Engagement Risk. Yaitu risiko yang muncul dari perikatan antara klien dengan KAP. Upaya untuk menghambat risiko yang akan auditor hadapi dapat dilakukan pada tahap perencanaan penugasan (audit planning) dimana dalam tahap ini KAP melakukan manajemen resiko pada tahap keputusan untuk menerima atau menolak klien, sehingga auditor bisa menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di kemudian hari yang berkaitan dengan klien. Menurut Elfarini, (2007). tekanan dari klien dapat timbul pada situasi konflik antara auditor dengan klien. Situasi konflik terjadi ketika antara auditor dengan manajemen atau klien tidak sependapat dengan beberapa aspek hasil pelaksanaan pengujian laporan keuangan (atestasi). Tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan dapat mengakibatkan independensi auditor berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit. Dengan menerima fee audit yang besar dan pemberian fasilitas dari klien, auditor dapat mengalami tekanan dari klien.Tekanan dari klien tersebut dapat berupa tekanan untuk memberikan pernyataan wajar tanpa pengecualian pada laporan audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.
B. Pengalaman Auditor Knoers dan Haditono (1999) dalam Ananing (2006) mendefinisikan pengalaman
sebagai
suatu
proses
pembelajaran
dan
pertambahan
perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga 12
mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek. Herman (2009) menyatakan bahwa pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman berdasarkan lama bekerja merupakan pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan suatu waktu/tahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat dikatakan auditor bepengalaman. Karena semakin lama bekerja menjadi auditor, maka akan dapat menambah dan memperluas pengetahuan auditor dibidang akuntansi dan auditing. Menurut Hasibuan (2010) pengalaman auditor merupakan tingkat pengetahuan auditor yang diperoleh dari kurun waktu yang panjang dan menambah serta memperluas pengetahuannya dalam menghadapi hal yang materlial. Pengalaman juga dapat dipetik dari pendidikkan formal maupun non-formal dalam menambah pengetahuan tentang akuntansi dan auditing. Ananing (2006) memberikan kesimpulan bahwa seorang yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya; 1). Mendeteksi kesalahan, 2). Memahami kesalahan, dan 3). Mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian. Ananing (2006) menjelaskan berbagai macam pengalaman yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu tugas. Seseorang yang berpengalaman memiliki
cara berpikir yang lebih
13
terperinci, lengkap dan sophisticated dibandingkan seseorang yang belum berpengalaman. Pengalaman sebagai salah satu variabel yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Herliansyah dan Meifida (2006) menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Lebih jauh Herliansyah dan Meifida (2006), dalam risetnya menunjukkan bagaimana pengalaman dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan keputusan. Selain itu, beberapa badan menghubungkan antara pengalaman dan profesionalitas sebagai hal yang sangat penting didalam menjalankan profesi akuntan publik. AICPA AU section 100-110 dalam Herman (2009) mengkaitkan profesional dan pengalaman dalam kinerja auditor : “The professional qualifications required of the independend auditor are those of person with the education and experience to practice as such. They do not include those of person trained for qualified to engage in another profession or accupation”. Menurut The Institute of Chartered Accountant in Australia (1997:28) dalam Herman (2009): Membership of profession means commitment to asset of value that serve to define that professional as specific “moral community”. Tobe a good accountant one not only needs to have insight into one’s profession, but to have accepted and internalized those values. Professional value clarification is an activity both of individual accountants, in identifying and gaining critical insight into the meaning and application of those values, and activity of professional it self. 14
Menurut Herliansyah dan Meifida (2006) memperlihatkan bahwa seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Maka dengan adanya pengalaman kerja yang semakin lama diharapkan auditor dapat semakin baik dalam pendeteksian kecurangan yang terjadi dalam perusahaan klien. Dengan bertambahnya pengalaman auditing, jumlah kecurangan yang diketahui oleh auditor diharapkan akan bertambah. Pada saat yang sama, hal ini menjadi lebih mudah untuk membedakan hal-hal yang termasuk dalam kategori yang berbeda. Bertambahnya pengalaman menghasilkan struktur kategori yang lebih tepat (akurat) dan lebih komplek. Oleh karena itu, konsep kecurangan yang dimiliki auditor kemungkinan menjadi lebih dapat ditegaskan dan kemampuan untuk menentukan apakah kecurangan tertentu yang terjadi pada suatu siklus transaksi tertentu kemungkinan akan meningkat dengan bertambahnya pengalaman. Perubahan-perubahan dalam pengetahuan auditor berkenaan dengan kecurangan kemungkinan terjadi bersama perubahan pengalaman. Herliansyah dan Meifida (2006), mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih baik dalam tugastugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman. Hal ini dipertegas oleh Haynes dkk., (1998) dalam Herliansyah dan Meifida (2006) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil. 15
Menurut Ananing (2006) pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
Ananing (2006) pengalaman kerja dapat memperdalam dan
memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja. Seperti dikatakan Boner & Walker (1994) dalam Ananing (2006) bahwa peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai seorang professional. Auditor harus menjalani pelatihan yang cukup. Pelatihan disini dapat berupa kegiatan-kegiatan seperi seminar, simposium, lokakarya, dan kegiatan penunjang ketrampilan lainnya. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, pengarahan yang diberikan oleh auditor senior kepada auditor pemula (junior) juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk
pelatihan karena kegiatan
ini dapat meningkatkan kerja auditor,
melalui program pelatihan dan praktek-praktek audit yang dilakukan para auditor juga mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri
16
dengan perubahan situasi yang akan ia temui, struktur pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin
akan berkembang dengan
adanya program pelatihan auditor ataupun dengan bertambahnya pengalaman auditor. Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih menurut Christ (1993) dalam Ananing (2006). Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai pengetahuan yang dimilikinya akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan cukup akan tugasnya. Kenyataan menunjukkan semakin lama seseorang bekerja maka, semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja tersebut. Sebaliknya, semakin singkat masa kerja seseorang biasanya semakin sedikit pula pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman bekerja memberikan keahlian dan keterampilan dalam kerja sedangkan, keterbatasan pengalaman kerja mengakibatkan tingkat keterampilan dan keahlian yang dimiliki semakin rendah. Ini biasanya terbukti dari kesalahan yang dilakukan dalam bekerja dan hasil kerja yang belum maksimal. Trotman dan Arnold Wright (1996) dalam Ananing (2006) memberikan bukti empiris bahwa dampak auditor akan signifikan ketika kompleksitas tugas dipertimbangkan. Pengalaman akan berpengaruh signifikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks. Seorang yang memiliki pengetahuan tentang kompleksitas tugas akan lebih ahli dalam melaksanakan tugas-tugas pemeriksaan,
sehingga
memperkecil
tingkat
kesalahan,
kekeliruan,
ketidakberesan, dan pelanggaran dalam melaksanakan tugas.
17
Tentang dampak pengalaman dalam kompleksitas tugas, tugas spesifik dan
gaya
pengambilan
keputusan,
memberikan
kesimpulan
bahwa
kompleksitas tugas merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan dalam pertambahan pengalaman. Auditor junior biasanya memperoleh pengetahuan dan pengalamannya terbatas dari buku teks sedangkan auditor senior mengembangkan pengetahuan dan pengalaman lewat pelatihan dan pengembangan lebih lanjut dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
C. Profesionalisme Auditor Pengertian profesionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka: 2005) yang baku, yaitu kata “profesionalisme” berasal dari kata profesi yang mempunyai arti “bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikkan keahlian tertentu”. Pengertian profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang asli dibidangnya atau profesional. Arens et al (2009) mendefenisikan profesionalisme sebagai tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebaskan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat. Menurut Agestino (2010) profesionalisme adalah : “suatu atribut individual yang melakukan kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat yang berbekal keahlian tinggi dan berdaasarkan rasa keterpanggilan dengan semangat pengabdian untuk menjalankan tugasnya dengan rasa tanggungjawab, ingtegritas, objektivitas dan independensi”.
18
Konsep profesionalisme moderen dalam melakukan suatu pekerjaan telah dikemukakan oleh Hall, et, al 1968 dalam Hidayatullah (2009), bahwa menurutnya profesionalisme berkaitan dengan dua aspek penting yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek sturktural yang karateristiknya merupakan bagian dari pembentukan sekolah pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan pembentukan jiwa profesional. Menurut Wahyudi (2006). Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual. “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak”. Sebagai profesional, akuntan publik mengakui tanggung jawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini merupakan pengorbanan pribadi. Dalam Wahyudi (2006) seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI, antara lain: a). prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh IAI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI seperti dalam terminologi filosofi, b). peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan, c). inteprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus memahaminya, dan d). ketetapan etika seperti
19
seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap memegang teguh prinsip kebebasan dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor dibayar oleh kliennya. Hidayatullah (2009) menyatakan bahwa profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Gambaran seseorang yang profesional dalam profesi disimpulkan kedalam lima dimensi profesionalisme, yaitu: 1. Pengabdian sosial. Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan pengetahuan dalam kecakapan yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan eksentrik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefenisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. 2. Kewajiban sosial Kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik maysarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut. 3. Kemandirian Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seseorang yang profeisonal harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). Setiap
20
ada campur tangan dari luar dianggap sebagai bahan kemandirian secara profesional. 4. Keyakinan terhadap profesi Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luas yang tidak mempunyai kompentensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. 5. Hubungan secara profesi Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.
D. Auditing 1. Pengertian Auditing Auditing menurut Agoes (2007:3) adalah sebagai berikut: “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sitematatis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”. Definisi audit yang sangat terkenal adalah ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts), yaitu : “Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi buktibukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”. 21
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa auditing terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang ditetapkan. Untuk
melaksanakan
audit
diperlukan
informasi
yang
dapat
diverivikasi dan sejumlah standar yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. b. Entitas Ekonomi. Setiap kali audit dilakukan, tanggung-jawab auditor harus jelas. Terutama mengenai penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit. Entitas ekonomi yang dimaksud sering kali merupakan satuan legal. Periode waktu yang diaudit umumnya satu tahun, tetapi ada pula lebih dari satu tahun, satu kuartal, beberapa tahun, dan dalam kasus-kasus tertentu, seluruh usia entitas yang bersangkutan. c. Pengumpulan dan Pengevaluasian Bahan Bukti. Bahan bukti diartikan sebagai segala sesuatu yang merupakan informasi yang digunakan auditor dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang di audit dengan kriteria yang ditetapkan. Bahan bukti terdiri dari bermacam bentuk yang berbeda, termasuk pernyataan lisan dari pihak yang diaudit, komunikasi tertulis dengan pihak ketiga dan hasil pengamatan auditor. Dalam audit, bahan bukti yang diperoleh sangat penting untuk memenuhi tujuan audit.
22
d. Orang yang Kompeten dan Independen. Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambil. Independensi merupakan tujuan yang harus selalu diupayakan dan itu dapat dicapai sampai tingkat tertentu. e. Pelaporan. Tahap akhir dalam audit adalah penyusunan laporan audit yang merupakan alat penyampaian temuan-temuan kepada para pemakai laporan tersebut. Mulyadi (2010) mendefinisikan auditing sebagai berikut: “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.” Definisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan berikut ini: a. Suatu proses sistematik Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi. Auditing direncanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan.
23
b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif Proses sistematik tersebut bertujuan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan. d. Menetapkan tingkat kesesuaian Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan
bukti
tersebut
dimaksudkan
untuk
menetapkan
kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. e. Kriteria yang telah ditetapkan Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (yang berupa hasil proses akuntansi) dapat berupa: 1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif 2) Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen 3) Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (generally accepted accounting principles).
24
2. Tujuan Audit Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini auditor perlu menghimpun bukti kompeten yang cukup, auditor perlu mengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan. Menurut Halim (2003) tujuan audit spesifik ditentukan berdasar asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi asersi manajemen yang bersifat eksplisit maupun implisit. Asersi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurance) 2) Kelengkapan (completeness) 3) Hak dan kewajiban (right and obligation) 4) Penilaian atau pengalokasian (valuation or allocation) 5) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure) Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (2001), tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah : “Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia” (SA seksi 110). 3. Jenis-jenis Audit Menurut Boynton dkk (2006) mengungkapkan tiga jenis audit yang ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi 25
auditing yang telah disampaikan diatas. Jenis-jenis audit tersebut adalah audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporanlaporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). b. Audit Kepatuhan Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh, manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun, serta pertentangan kepentingan. c. Audit Operasional Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan memeperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
26
4. Standar Auditing Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2001), menyatakan bahwa: “Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit.” Menurut PSA No.1 (SA seksi 150), standar auditing adalah sebagai berikut:
a. Standar Umum 1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. 2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. b.Standar Pekerjaan Lapangan 1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan sebaik-baiknya. 2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan. 3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan akuntan.
27
c. Standar Pelaporan 1) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2) Laporan audit harus menunjukan keadaan yang di dalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya. 3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. 4) Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh,
atau secara asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan. 5. Tahap-tahap Pelaksanaan Audit Menurut Mulyadi (2010) tahap audit atas laporan keuangan meliputi: a. Penerimaan perikatan audit Perikatan (engangement) adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Langkah awal pekerjaan audit atas laporan keuangan berupa pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perikatan audit dari calom klien.
28
b. Perencanaan audit Langkah berikutnya setelah perikatan audit diterima oleh auditor adalah perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. c. Pelaksanaan pengujian audit Tahap ini juga disebut dengan pekerjaan lapangan yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien. d. Pelaporan audit Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan audit. Pelaksanaan tahap ini harus mengacu ke standar pelaporan.
E. Kualitas Audit Definisi kualitas menurut Kotler (2003) adalah sebagai berikut : “Quality is the totally of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Kemampuan suatu organisasi menghasilkan produk barang atau jasa yang berkualitas tinggi merupakan kunci sukses bagi keberhasilan masa datang. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sudah sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang baik. Sebaliknya jika kualitas jasa diperoleh lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dikatakan kurang baik.
29
Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelannggan secara konsisten. Tan dan Alison (1999) dalam Budiman (2010:24) mengemukakan bahwa: “Kualitas audit yang dihasilkan dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan. Kualitas audit bisa juga dilihat dari kualitas keputusan yang diambil.” Pendapat lain dari Budiman (2010) mengatakan bahwa investor akan lagi cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. AAA (American Accounting Association) financial accounting comitee 2000) dalam Budiman (2010), menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Schoeder (1986) dalam Budiman (2010) menyimpulkan lima faktor penting penentu kualitas audit yaitu perhatian partner dan manajer KAP dalam audit perencanaan dan pelaksanaan, komunikasi tim audit dan manajemen klien, independensi anggota tim dan menjaga kemuktahiran audit. Menurut Hasibuan (2010) kualitas audit merupakan suatu hasil kerja auditor dalam mengevaluasi tentang kewajaran pada laporan keuangan klien dan melaporkannya. Sedangkan menurut Aini (2009) kualitas audit merupakan
kemampuan
seorang
auditor
dalam
mengurangi
faktor
ketidakpastian yang berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen.
Dan
menurut
Agestino
(2010)
kualitas
audit
sebagai
kemungkinan (probability) dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien. 30
Sementara itu Barbadillo (2004) dalam Budiman (2010) mengemukakan bahwa reputasi auditor sering digunakan sebagai proksi dari kualitas audit, namun demikian dalam banyak penelitian kompetensi dan independensi masih jarang digunakan untuk melihat seberapa besar kualitas audit secara aktual. Menurut Budiman (2010) reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan pemakai jasa auditor bahwa auditor memiliki kekuatan monitoring yang secara umum tidak dapat diamati. Lennox (2000) dalam Budiman (2010) menjelaskan bahwa teori reputasi memprediksikan adanya hubungan positif antara ukuran KAP dengan kualitas audit Dari penjelasan diatas berarti dapat ditarik suatu benang merah bahwa kualitas audit dapat dinilai dari kualitas hasil pekerjaan auditor dan juga reputasi auditor. De Angelo(1981) dalam Budiman (2010) mendefenisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Dia menujukan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibangdingkan dengan KAP yang kecil. Menurut Deis dan Giroux (1992) dalam Budiman (2010) ada empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu : a. Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakuan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah.
31
b. Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang bayak akan berusaha menjaga reputasinya. c. Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk meneken auditor agar tidak mengikuti standar. d. Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di review oleh pihak ketiga. Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora (2002:47) ada delapan prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu : 1. Tanggung jawab profesi. Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2. Kepentingan publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada
publik,
menghormati
kepercayaan
publik
dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3. Integritas. Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan intregitas setinggi mungkin.
32
4. Objektivitas. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati, kompetensi
dan
ketekunan
serta
mempunyai
kewajiban
untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional. 6. Kerahasiaan. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. 7. Perilaku Profesional. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 8. Standar Teknis. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
F. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dapat dipakai sebagai acuan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : 1. Penelitian Triana (2010) yang berkesimpulan bahwa tekanan klien dan tekanan peran secara simultan berpengaruh terhadap independensi auditor
33
dan kecerdasan spiritual bukanlah variable moderating bagi tekanan klien, tetapi merupakan variable moderating bagi tekanan peran. Dan penelitian Elfarini (2007) yang menemukan bahwa Independensi mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap
kualitas audit
karena
independesi merupakan sikap diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Dan independensi seorang auditor dapat diukur melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit. Dalam hal ini peneliti menemukan keterkaitan antara sub variabel dari independensi yaitu tekanan klien dengan kualitas audit. Oleh sebab itu peneliti mencoba menganalisis apakah tekanan klien termasuk faktorfaktor atau variabel yang dapat mempengaruhi kualitas audit. 2. Penelitian Hasibuan (2010) menyimpulkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dan merupakan variabel yang paling dominan dalam uji regres. Penelitian Aini (2009) menyimpulkan bahwa independensi, pengalaman, dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian Herman (2009), yang berkesimpulan bahwa Berdasarkan hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel pengalaman dan skeptisme profesional auditor berpengaruh secara signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap pendeteksian kecurangan. Penelitian Ananing (2006), yang berkesimpulan bahwa secara bersama-sama pengalaman yang diperoleh
34
auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor, pengalaman yang diperoleh dari banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan, dan pengalaman yang diperoleh auditor dari banyaknya jenis perusahaan yang telah diaudit mempunyai pengaruh positif terhadap keahlian auditor dalam bidang audit. Penelitian Yudhi Herliansyah dan Meifida Ilyas (2006), yang berkesimpulan bahwa Pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap judgement auditor. Metode eksperimen dengan menggunakan kontak person tidak berbeda hasilnya dengan yang dilakukan peneliti. 3. Penelitian Agestino (2010), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara profesionalisme dengan kualitas audit. Hal ini menunjukkan penting bagi seorang auditor untuk profesionalisme, auditor tidak berarti apa-apa. Karena akan membuat ketidak percayaan akan hasil auditan dari auditor, sehingga masyarakat tidak akan meminta jasa pengauditan dari auditor. Auditor harus melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditor. Penelitian M. Arif Budiman (2010) yang menunjukkan bahwa audit judgement, independensi dan komitmen professional auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara stimultan. Dan Penelitian Hendro Wahyudi dan Aida Ainul Mardiyah (2006), yang berkesimpulan bahwa Ada empat variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas yaitu: variabel
35
pengabdian pada profesi, kemandirian, kepercayaan profesi dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi. Sedangkan variabel kewajiban sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat materialitas. Tabel 2.1 Penelitian terkait dengan Variabel Tekanan Klien (X1), Pengalaman (X2), Profesionalisme Auditor (X3) Dan Kualitas Audit (Y) Peneliti Happy Triana (2010)
Eunike Christina Elfarini (2007)
Judul Penelitian Pengaruh Tekanan Klien dan Tekanan Peran Terhadap Independensi Auditor dengan Kecerdasan Auditor sebagai Variabel Moderating
Metodologi Penelitian Analisis Regresi Berganda dan Analisis Regresi Moderate
Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Analisis deskriptif prosentase untuk tiap variabel.
Hasil X1 Penelitian Tekanan Klien dan √ tekanan peran secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap independensi auditor dan kecerdasan spiritual bukanlah variabel moderating bagi tekanan klien, tetapi merupakan variabel moderating bagi tekanan peran dan independensi auditor. Dapat disimpulkan bahwa tekana dari dalam diri, masalah dengan atasan yang memberikan tuntutan negative serta permasalahan pribadi lebih dominan dalam menyebabkan auditor kehilangan independensinya dan bisa ditengahi oleh kecerdasan spiritual auditor. √ Independensi
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit karena independesi merupakan sikap diharapkan dari seorang akuntan
X2
X3
Y
√
Tabel 2.1 bersambung ke hal 37
36
Sambunngan Tabel 2.1 dari Hal 36
Harisandi Hasibuan (2010)
Nur Aini (2009)
Andrey Agestino (2010)
Hidayatul lah (2009)
publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Dan independensi seorang auditor dapat diukur melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit. menyimpulkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dan merupakan variabel yang paling dominan dalam uji regres Menunjukkan bahwa independensi, pengalaman , dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
Pengaruh lingkungan kerja, Independensi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit
Regresi Berganda
Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor, dan etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Pengaruh Kompetensi, profesionalism e, bonus dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit.
Regresi Berganda
Regresi Berganda
Menunjukkan kompetensi dan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, tetatp bonus dan batasan waktu tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Analisis Pengaruh Profesionalis
Regresi Berganda
Profesionalisme berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan,
√ √
√
√
√
Tabel 2.1 bersambung ke hal 38
37
Sambunngan Tabel 2.1 dari Hal 38 me, Independensi, Keahlian dan Pengalaman Auditor dalam Mendeteksi Kekeliruan. M. Arif Budiman (2010)
Pengaruh Audit Judgement, Independensi dan komitmen Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit
Regresi Berganda
independensi berpengaruh dalam mendeteksi, keahlian berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan dan pengalaman auditor berpengaruh dalam mendeteksi kekeliruan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara audit judgement, independensi dan komitmen profesionalisme auditor terhadap kualitas audit secara parsial maupun secara simultan.
√
G. Keterkaitan antar variabel 1. Pengaruh Tekanan Klien Terhadap Kualitas Audit Triana (2010) melakukan penelitian mengenai tekanan klien, tekanan ketaataan dalam hubungannya dengan independensi auditor. Penelitian ini menjelaskan bahwa semakin banyak tekanan klien yang diterima seorang auditor
maka
akan
semakin
besar
pula
pengaruhnya
terhadap
independensi auditor tersebut. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan klien berpengaruh positif terhadap independensi auditor. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Elfarini (2007) yang menemukan bahwa independensi secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kualitas audit, menurutnya independensi seorang auditor dapat dipengaruhi melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non-audit.
38
Berdasarkan keterkaitan antar variabel tekanan klien dan kualitas audit, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ha1: Tekanan klien berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
2. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kulitas Audit Aini (2009) meneliti pengaruh independensi auditor, pengalaman dan etika auditor terhadap kualitas audit dan menemukan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman
auditor melakukan
audit, maka semakin baik hasil dari kualitas audit yang dilakukan auditor. Hasil penelitian diatas diperkuat oleh penelitian Hasibuan (2010) yang meneliti pengaruh lingkungan kerja, independensi dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit, dan menemukan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan keterkaitan antar
variabel pengalaman auditor dan kualitas audit, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ha2: Pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Agestino (2010) meneliti pengaruh kompetensi, profesionaliasme, bonus dan batasan waktu terhadap kualitas audit dan menemukan bahwa terdapat
39
hubungan positif antara profesionalisme auditor dengan kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin profesional seorang auditor melakukan audit, maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2010) yang meneliti pengaruh audit judgement, independensi dan komitmen profesional auditor terhadp kualita audit dan menemukan bahwa komitmen profesional auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan keterkaitan antar variabel profesionalisme auditor dan kualitas audit, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ha3: Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
4. Pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kulitas Audit Berdasarkan penelitian terdahulu diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha4: Tekanan klien, pengalaman dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit.
40
H.
Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian
sebagai berikut:
LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN MASALAH
METODE ANALISIS
Uji Kualitas Data
Uji Asumsi Klasik
Uji Heterodeksitas Uji Validitas Data
Uji Hipotesis
Uji Multikolonieritas
Uji Normalitas Uji Regresi Berganda
Uji Reliabiltas Data
Adjusted R Square
UJI t
HASIL UJI DAN KESIMPULAN
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
41
UJI F
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh tekanan klien, pengalaman, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena daerah-daerah tersebut mudah dijangkau, memiliki kondisi sosial ekonomi yang relatif sama serta diharapkan dengan menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian, penulis bisa memperoleh jumlah responden yang lebih banyak sehingga kekuatan generalisasinya lebih tinggi.
B. Metode Penentuan Sampel Sampel dipilih dengan menggunakan convenience sampling yang termasuk dalam nonprobability sampling yaitu tehnik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode ini dapat mengambil
42
sampel dari elemen populasi yang tidak terbatas yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan (Indriantoro dan Supomo, 2002)
C. Metode Pengumpulan Data Dalam membahas dan meneliti masalah dibutuhkan data dan informasi yang disusun dan dianalisis, sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang pengaruh tekanan klien, pengalaman dan profesional auditor terhadap kualitas audit. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (Indriantoro dan Supomo, 2002). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner pertanyaan tertutup (closed) dengan memberikan pertanyaan kepada responden mengenai pendapat mereka tentang pengaruh tekanan klien, pengalaman, dan profesional auditor terhadap kualitas audit. Kuesioner disampaikan secara langsung oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Jakarta Selatan dan mengkonfirmasi
langsung
ke
KAP
untuk
memperoleh
tingkat
pengembalian yang tinggi atas kuesioner tersebut. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 43
2002). Data sekunder ini diperlukan sebagai landasan teori yang dikumpulkan dengan cara membaca literatur, buku-buku akuntansi auditing dan sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.
D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik, sehingga pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Uji Kualitas Data Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian menggunakan uji reliabilitas dan uji validasi. a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable. (Ghozali, 2005). 44
b. Uji Validitas Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Ghozali, 2005:45). Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.(Ghozali, 2005:45) Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu: Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya Sangat Setuju (SS) (5)
Setuju (S)
Ragu (R)
(4)
(3)
Tidak Setuju (TS) (2)
Sangat Tidak Setuju (STS) (1)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas 45
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel tekanan klien, pengalaman auditor, dan profesional auditor. Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1 serta koefisien korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, yakni variabel orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005). b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat
dilihat
dari
grafik
plot.
Deteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Menurut Nugroho (2005) cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis pada
gambar
scatterplot
yang
menyatakan
tidak
terdapat
heterkesdastisitas apabila: 46
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y. 2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja. 3) Penyebaran
titik-titik
data
tidak
boleh
membentuk
pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit)
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2005) c. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
47
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2001:110) 3. Uji Hipotesis Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression), yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk menguji Ha1 , Ha2 , Ha3 , dan Ha4 dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit . Persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan: Y
: kualitas audit
a
: konstanta
b1 b2 b3
: koefisien regresi
X1
: tekanan klien 48
X2
: pengalaman auditor
X3
: profesionalisme auditor
e
: error
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik ini meliputi: a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan
variabel
independen
menjelaskan
variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005). b. Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficientsa.
49
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:55). c. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel-variabel
independen secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel
dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:53)
E. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau
50
pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variable dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen, yaitu: 1. Variabel Independen Pengertian variabel independen yaitu variabel yang bebas dan mempengaruhi variabel lain (dependen). Variabel independen dalam penelitian ini adalah tekanan Klien, pengalaman, dan profesional auditor. a.
Pengalaman Auditor Pengalaman merupakan rentang waktu yang telah digunakan oleh auditor terhadap pekerjaan atau tugas mengaudit. Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara
berulang-ulang
memberikan
peluang
untuk
belajar
melakukannya dengan yang terbaik. b.
Tekanan Klien Tekanan Klien yaitu Suatu hal yang sudah menjadi risiko dari profesi akuntan public, maka pertimbangan profesional seorang auditor yang berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta kesadaran moral memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor dalam menghadapi tekanan klien
c.
Profesionalisme auditor Profesional sebagai tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebaskan kepadanya dan 51
lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat. 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel tidak bebas atau yang dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit. Kualitas Audit adalah Laporan yang diberikan oleh akuntan publik terdaftar sebagai penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Varibael Independen 1. Pengalaman 1. Membuat Auditor keputusan (Taufik, 2008; Kusumastuti, 2. Intensitas 2008 dalam Edy tugas dan herman 2009 pengem dan Harisandi bangan karir Hasibuan 2010) 3. Kemampuan kerja
Indikator Mampu membuat keputusan
Skala Likert
1. Dapat mengembangkan karir 2. Seringnya melakukan tugas audit 1. Mampu mengetahui kekeliruan 2. Mampu menganalisis masalah 3. Mampu mengatasi permasalahan 4. Dapat mendeteksi kecurangan
4. Lama kerja
Lama kerja sebagai auditor
5. Kompetensi
Peningkatan kompetensi sebagai auditor Tabel 3.2 bersambung ke hal 53
52
Sambungan Tabel 3.2 dari hal 52
2. Tekanan Klien (Maulina Dyah Permatasari, 2008 dalam Happy Triana, 2010 dan Eunike Christina Elfarini 2007)
1. Teori Agensi 2. Teori Kontrak 3. Engagement risk
1. Pemberian sanksi dan ancaman pergantian auditor dari klien 2. Besar fee audit yang diberikan klien 3. Fasilitas dari klien 4. Pemberian jasa manajemen 5. Kemampuan menentukan fee 6. Kemampuan mengendalikan situasi kerja 7. Auditor mematuhi etika profesi.
Interval
3. Profesionalisme (Hendro Wahyudi, 2006 dalam Hidayatullah 2009 dan Andrey Agestino 2010)
Komponen Profesionalisme
1. Auditor menggunakan segenap pengalaman, pengetahuan, dalam proses audit 2. Kepuasan batin berprofesi sebagai auditor 3. Cita-cita menjadi seorang auditor 4. Bekerja keras dalam mengemban pekerjaan 5. Riskan meninggalkan pekerjaan 6. Ikut memiliki organisasi 7. Auditor eksternal profesi penting dimasyarakat 8. Auditor eksternal menjaga kekayaan Negara/masyarakat 9. Auditor eksternal menjadi dasar kepercayaan dalam pengelolaan kekayaan Negara/masyarakat
Skala Ordinal 1-5
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Skala interval
Variabel Dependen Kualitas Audit 1. (M.Arif Budiman 2010, Nur Aini 2. 2009,)
Pelaksanaaan audit Pengendalian Internal
Deteksi salah saji Kesesuaian dengan SPAP Kepatuhan terhadap SOP RisikoAudit Prinsip kehati-hatian Proses supervise oleh supervisor 7. Perhatian yang diberikan oleh manajer/partner
53
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang telah disebar, dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam directory Kantor Akuntan Publik 2010 di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Departemen Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai. Sampel diambil dengan metode convenience sampling dengan mempertimbangkan kemudahan memperoleh data dan mengakses lokasi KAP, penulis menyebarkan 60 kuesioner ke 6 KAP di wilayah Jakarta Selatan sejak tanggal 2 Desember 2010. Penyebaran kuesioner penelitian yang diterima dan dapat diolah dideskripsikan pada tabel berikut Tabel 4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner yang Diterima dan dapat Diolah No. Nama KAP Wilayah Jumlah kuesioner 1 Abdul Hamid dan Khairunas Jakarta Selatan 10 2 Hasnil, M.Yasin dan Rekan Jakarta Selatan 10 3 Herman Dody Tanu Mihardja dan Jakarta Selatan 5 Rekan 4 Hananta Budianto dan Rekan Jakarta Selatan 10 5 Hertanto, Sidik dan rekan Jakarta Selatan 10 6 Usman dan Rekan Jakarta Selatan 10 Sumber : Data primer yang Diolah, 2010 54
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 5 buah atau 8,4%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 55 buah atau 91,6%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Sampel dan tingkat Pengembalian Keterangan Jumlah Penyebaran kuesioner 60 Kuesioner yang terkumpul 55 Kuesioner yang tidak terkumpul 5 Kuesioner yang dapat diolah 55 Sumber : Data primer yang diolah, 2010 2.
Persentase 100% 91,6% 8,4% 91,6%
Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 Data Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 42 76,4% Wanita 13 23,6% Total 55 100% Sumber : Data primer yang diolah, 2010 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 42 orang atau 23,6% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 13 orang atau 23,6% responden berjenis kelamin wanita.
55
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Jenis Kelamin
Jumlah D3 4 Sedang Menempuh S1 12 Lulus S1 37 Lulus S2 2 Lulus S3 Total 55 Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Persentase 7,3% 21,8% 67,3% 3,6% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 37 responden atau sebesar 67.3%. Responden yang berpendidikan terakhir Diploma Tiga (D3) berjumlah 4 orang atau sebesar 7,3%, serta responden yang sedang menempuh Strata Satu (S1) berjumlah 12 orang atau sebesar 21,8%. Responden yang sedang menempuh Strata Dua (S2) dan sisanya sebesar 3,6% atau 2 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2). c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Lama Bekerja Jumlah Persentase < 3 Tahun 29 52,8% 3-5 Tahun 19 34,6% 5-10 Tahun 5 9,0% > 10 Tahun 2 3,6% Total 55 100% Sumber : Data primer yang diolah, 2010
56
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau sebanyak 52,8% atau sekitar 29 auditor memiliki pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun, 34,6% atau sekitar 19 auditor memiliki pengalaman kerja antara 3 sampai 5 tahun. Sedangkan 9,0% atau sekitar 5 auditor memiliki pengalaman kerja 5 hingga 10 tahun dan sisaya 3,6% atau sekitar 2 auditor memiliki pengalaman di atas 10 tahun. d. Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Jabatan Jenis Kelamin Junior Auditor Senior Auditor Supervisi Auditor Partner Manajer Total
Jumlah 26 19 6 2 2 55
Persentase 47,4% 34,5% 10,9% 3,6% 3,6% 100%
Sumber : Data primer yang diolah,2010 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 26 orang atau sebesar 47,4% menduduki posisi sebagai auditor junior dan auditor senior sebanyak 19 orang atau sebesar 34,5%. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 6 orang atau 10,9% dan sisanya adalah yang menduduki posisi sebagai partner sebanyak 2 orang atau sebesar 3,6% serta manajer sebanyak 2 orang atau sekitar 3,6%.
57
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila mapu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. (Ghozali 2005). Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel Tekanan Klien dengan 55 sampel responden. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan klien Pernyataan Pearson Corelation Sig (2Keterangan Tailed) TK1 .768(**) .000 Valid TK2 .763(**) .000 Valid TK3 .629(**) .000 Valid TK4 .648(**) .000 Valid TK5 .400(**) .003 Valid TK6 .571(**) .000 Valid TK7 .684(**) .000 Valid TK8 .287(*) .034 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil table 4.7 diatas menunjukkan bahwa pada variabel Tekanan Klien terdiri atas 8 butir pernyataan, dari ke-8 butir pernyataan tersebut adalah valid semua. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. 58
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel Pengalaman Auditor dengan 55 sampel responden. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Auditor Pernyataan Pearson Corelation PA1 .838(**) PA2 .814(**) PA3 .837(**) PA4 .772(**) PA5 .802(**) PA6 .741(**) PA7 .767(**) Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed)
Keterangan
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengalaman auditor yang berjumlah 7 pertanyaan dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada variabel pengalaman auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. (Ghozali 2005) Tabel
4.9
menunjukkan hasil
uji
validitas
dari
variabel
Profesionalisme Auditor dengan 55 sampel responden. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor Pernyataan Pearson Corelation Pra1 .792(**) Pra2 .842(**) Pra3 .798(**) Pra4 .716(**) Pra5 .741(**) Pra6 .877(**) Pra7 .799(**) Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed)
Keterangan
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
59
Berdasarkan hasil uji validitas variabel profesionalisme auditor terdiri atas 7 butir pernyataan, dari ke-7 butir pernyataan tersebut dinyataan valid untuk semua jenis pertanyaan pada vartiabel profesionalisme auditor. Hal ini dikarenakan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. (Ghozali (2005). Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas dari variabel kualitas audit dengan 55 sampel responden. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Pernyataan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Kual1 .796(**) .000 Kual2 .821(**) .000 Kual3 .874(**) .000 Kual4 .627(**) .000 Kual5 874(**) .000 Kual6 .232 .088 Kual7 .385(**) .004 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
Berdasakan hasil tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa pada variabel Kualitas Audit yang terdiri atas 7 butir pernyataan, terdapat 1 butir pertanyaan tidak valid yaitu pada item pertanyaan Kual 6 (0,088). Hal ini dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,050, sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Sedangkan pertanyaan yang lainnya dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
60
b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Tekanan Klien 0,748 Pengalaman Auditor 0,903 Profesional Auditor 0,903 Kualitas Audit 0.853 Sumber: Data primer yang diolah
N of Items 8 7 7 6
Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel Tekanan Klien sebesar 0,748, variabel Pengalaman Auditor sebesar 0,903, variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0,903 dan variabel Kualitas Audit sebesar 0,853. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner semua variabel ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. (Ghozali, 2005) Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2005). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner
61
dilihat
jika
pertanyaan
dalam
kuesioner
tersebut
mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) TK
.950
1.052
PA
.490
2.039
PRA
.495
2.021
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Tekanan Klien mempunyai nilai tolerance 0,950, Pengalaman Auditor mempunyai nilai tolerance 0,490 dan professional auditor mempunyai nilai tolerance 0,495 dan Tekanan Klien mempunyai nilai VIF 1,052, Pengalaman Auditor mempunyai nilai VIF 2,039, professional auditor mempunyai nilai VIF
62
2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multikolineritas. (Ghozali 2005). b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. (Ghozali 2005).
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas
63
audit berdasarkan masukan atas variabel tekanan klien, pengalaman auditor dan profesionalisme auditor. c. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Ghozali, 2005).
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Berdasarkan tampilan grafik normal P-Plot (gambar 4.2) dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sedangkan pada grafik histogram terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. 64
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik histogram (gambar 4.3) menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas. 3. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu: Hasil Uji Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen variabel dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis menggunakan Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan pada pengolahan data, menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan
65
suatu model regresi linear berganda dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
1.529
2.205
TK
-.004
.063
PA
.650
PRA
.146
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
.693
.491
-.060
.952
.950
1.052
.054
.809 11.949
.000
.490
2.039
.056
.177
.012
.495
2.021
-.003
2.619
a. Dependent Variable: KA
Sumber : data diolah, 2010 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε Keterangan: a = konstanta b = koefisien regresi Y = Kualitas Audit X1 = Tekanan Klien X2 = Pengalaman Auditor X3 = Profesionalisme Auditor ε
= standar error
Dari output didapatkan model persamaan regresi: Persamaan model Y = 1,529 - 0,004 X1+ 0, 650 X2 + 0,146 X3
66
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar 1.529, hal ini menyatakan bahwa jika variabel Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor dianggap konstan, maka Kualitas Audit akan konstan sebesar 1.529 satuan. Koefisien regresi pada variabel Tekanan Klien sebesar -0.004, hal ini berarti jika variabel Tekanan Klien bertambah satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar -0.004 satuan. Koefisien regresi pada variabel Pengalaman Auditor sebesar 0.650, hal ini berarti jika variabel Pengalaman Auditor bertambah satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.650 satuan. Koefisien regresi pada variabel Profesionalisme Auditor sebesar 0.146, hal ini berarti jika variabel Profesionalisme Auditor bertambah satu satuan maka variabel Kualitas Audit bertambah sebesar 0.146 satuan. a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tabel 4.14 Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R .941
R Square a
Adjusted R Square
.885
.878
Std. Error of the Estimate 1.15394
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah
67
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square), dan Standar Error (SE) (Tabel 4.14). Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.878 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (kualitas audit) adalah sebesar 87,8% ditentukan oleh variabel Tekanan Klien, pengalaman auditor dan Profesional Auditor selebihnya sebesar 12,2% (100% 87,8%) ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi ini. Adapun faktor yang diindikasikan mempunyai pengaruh terhadap variabel kualitas audit adalah Indepedensi, Lingkungan Kerja, Kode Etik Auditor dan lain-lain. b. Hasil Uji Statistik Secara Parsial (Uji t) Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. (Nugroho, 2005) Tabel 4.15 Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.529
2.205
TK
-.004
.063
PA
.650
PRA
.146
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. .693
.491
-.003
-.060
.952
.054
.809
11.949
.000
.056
.177
2.619
.012
a. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah 68
Hipotesis 1 Pengaruh Tekanan Klien Terhadap Kualitas Audit. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel Tekanan Klien mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,952. Hal ini berarti menolak Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa Tekanan Klien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tekanan klien lebih besar dari 0,05. Hipotesis 2 Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel Pengalaman Auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil dari 0,05. Selain itu, variabel pengalaman auditor merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi kualitas audit karena dilihat dari nilai Standardized Coefficients Beta 0,809 lebih besar dbandingkan variabel lain. Hipotesis 3 Pengaruh Profesionalsme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel pengalaman auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,012. Hal ini berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme 69
auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman auditor lebih kecil dari 0,05. c. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (Uji F) Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Regression Residual Total
Df
Mean Square
523.798
3
174.599
67.911
51
1.332
591.709
54
F 131.122
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA b. Dependent Variable: KA
Sumber: Data primer yang diolah Hipotesis 4 Pengaruh Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.16 nilai F diperoleh sebesar 131.122 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan klien, pengalaman auditor dan profesionalisme auditor bepengaruh terhadap kualitas audit.
70
C. PEMBAHASAN DAN INTEPRETASI Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial (individu) maupun simultan (keseluruhan), maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan informasi secara objektif
sebagai berikut bahwa t-test atau uji parsial
bertujuan mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secra individual (parsial) terhadap variabel dependen. Variabel Tekanan Klien (X1) memberikan nilai koefisien -0,003 dangan tingkat signifikansi sebesar 0,952 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel Tekanan Klien (X1) secara parsial (individu) tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kualitas Audit. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Triana (2010) karena, pada penelitian yang dilakukan Triana (2010) meneliti tentang tekanan klien terhadap independensi auditor, sedangkan independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit menurut Elfarini (2007). Variabel Pengalaman Auditor (X2) memberikan nilai koefisien 0,809 dengan tingkat signifikansi (0,000 < α 0,05). Hal ini bahwa variabel pengalaman Auditor (X2) secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit (Y). Hasil Ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2010) yang mengatakan bahwa Pengalaman Auditor berpengaruh secara signifikan dan paling terhadap Kualitas Audit. Variabel Profesionalisme Auditor (X3) memberikan nilai koefisien 0.177 dengan tingkat signifikansi (0,012 < α 0,05). Hal ini berarti bahwa variabel Profesionalisme Auditor (X3) secara parsial (Individu) memiliki pengaruh 71
yang signifikan terhadap Kualitas Audit (Y). hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Agestino (2010) yang menyatakan bahwa Profesionalisme Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tekanan Klien secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap Kualitas Audit (0,952 > α 0,05), maka hipotesis 1 ditolak (Ha1 : Tekanan Klien tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit). Pengalaman Auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit (0,000 < α 0,05). Maka Hipotesis Ha2 diterima (Ha2 : pengalaman auditor
berpengaruh
terhadap
kualitas
audit).
Profesionalisme
juga
berpengaruh terhadap kualitas audit (0,012 < α 0,05). Maka Hipotesis 3 (Ha3 : profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit). Hasil uji simultan atau F-test menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah sebesar 131.122 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 4 diterima (Ha4 : Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit). Hasil pengujian variabel tekanan klien adalah tidak siginifikan, hasil ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Triana (2010) dan Elfarini (2007). Hasil pengujian variabel Pengalaman Auditor adalah signifikan positif. Hasil ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Hasibuan (2010). hasil pengujian variabel Profesionalisme Auditor adalah signifikan positif, hasil ini sesuai dengan yang dialkuakn oleh Agestino (2010).
72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Responden penelitian ini berjumlah 55 orang auditor pada kantor akuntan publik yang terletak di Jakarta Selatan. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menyatakan secara parsial Tekanan Klien tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 2. Hasil
penelitian menyatakan secara parsial
Pengalaman Auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan merupakan variabel yang paling berpengaruh diantara variabel lainya. 3. Hasil penelitian menyatakan secara parsial
Profesionalisme auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 4. Hasil penelitian menyatakan secara simultan Tekanan Klien, Pengalaman Auditor dan profesionalisme auditor mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. B. Implikasi Berdasarkan
kesimpulan
diatas
menunjukkan
bahwa
variabel
Pengalaman Auditor, dan Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas Audit, tetapi tekanan klien tidak perpengaruh terhadap kualitas audit. Tekanan
73
dari klien sering mempengaruhi independensi seorang auditor dalam melakukan audit, hal ini menimbulkan dampak kepada hasil kualitas audit yang dibuat oleh auditor. Sebaiknya seorang auditor haruslah memiliki tingkat independensi yang tinggi agar tidak dapat dipengaruhi oleh klien meskipun mendapat tekanan dari klien. Setiap KAP sebaiknya memberikan pengetahuan lebih agar para auditornya dapat menambah pengalaman dalam mengaudit. Pengalaman audit yang memadai juga diperlukan untuk dapat menghasilkan kualitas audit yang baik. Semakin banyak pengalaman dalam mengaudit semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Seorang auditor profesional haruslah memiliki pengetahuan dan keahlian dalam mengaudit. Keahlian-keahlian tersebut bisa didapat dari pelatihan-pelatihan. Hal ini akan berdampak pada auditor yang tidak memiliki keahlian-keahlian yang tidak didapat dari pelatihan-pelatihan untuk dapat menjadi auditor yang profesional, dan seorang auditor yang profesional pasti dapat menghasilkan kualitas audit yang baik. Serorang auditor juga dituntut untuk selalu mematuhi aturan serta standar profesinya, mempertimbangkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman mengenai standar audit dan kode etik akuntan, sehingga auditor tetap dapat meningkatkan mutu dan kualitas auditnya. C. Saran Penelitian ini diharapkan pada masa yang akan datang dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dan meneliti dari sudut pandang yang berbeda diantaranya:
74
1. Peneliti yang akan datang dapat memperbanyak sampel dan memperluas wilayah penyebaran kuesioner di daerah DKI Jakarta. 2. Penelitian mendatang dapat menambahkan variabel independen atau menggunakan variabel intervening ataupun variabel moderating untuk memperoleh hasil yang berbeda. 3. Untuk para auditor sebaiknya tetap mempertahankan independensi jangan sampai terpengaruh oleh tekanan dari klien, dan memperbanyak pengalaman dalam mengaudit dan KAP haruslah memperbanyak memberikan pelatihan kepada auditor agar para auditor dapat menjadi auditor yang berpengalaman, profesional dan tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan klien.
75
DAFTAR PUSTAKA Agestino, Andrey,“Pengaruh Kompetensi, profesionalisme, bonus dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Agoes, Sukrisno,“Auditing Oleh KAP”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007. Aini, Nur,“Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor, dan etika Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Ananing Tyas Asih, Dwi”Pengaruh Pengalaman Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing”, Skripsi S1 FE UII Yogyakarta, 2006. Diakses 27April 2010 dari http://www.pdfchaser.com/PENGARUHPENGALAMAN-TERHADAP-PENINGKATAN-KEAHLIANAUDITOR-DALAM-....html Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasly, Mark S. “Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi”. Jilid I, Edisi Keduabelas, Erlangga, 2008 Asyriah, Khotmah,“Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas dan Tekanan Ketaatan Terhadap Auditor Judgement Serta Dampaknya pada Kinerja Auditor”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Boyton,Johnson And Kell. “Modern Auditing”, Salemba Empat, 2003. Budiman, M. Arif,“Pengaruh Audit Judgement, Independensi dan Komitmen Profisional Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010 Elfarini, E. Chirstina,“Pengaruh Kompentensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Semarang, 2007 Dyah Praptitorini, Mirna dan Indira Januarti,“Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default dan Opinion Shopping Terhadap Peneriamaan Opini Going Concern”, Univeritas Diponogoro, Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007 Ghozali, Imam,“Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Universitas Diponogoro. Semarang, 2005
76
Halim, Abdul,“Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN, 2003 Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. FEIS UIN Press, Jakarta, 2007. Hasibuan, Harisandi,“Pengaruh lingkungan kerja, Independensi, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2010. Herman, Edy,“Pengaruh pengalaman dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksiam Kecurangan”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2009. Herliansyah, Yudhi dan Meifida Ilyas.“Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor Judgement”. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006. Hidayatullah,“Analisis Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Keahlian, dan Pengalaman Auditor dalam Mendeteksi Kekeliruan”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2009. Ikatan Akuntasi Indonesia,“Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Indriantoro,Nur, Bambang Supomo.“Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”. Edisi Pertama; cetakan kedua. BPFE UGM, Yogyakarta, 2002. Mulyadi. “Auditing”.Edisi Enam; cetakan kesatu. Salemba Empat, Jakarta, 2010. Nugroho, Bhuono Agung,“Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”. ANDI, Yogyakarta, 2005. Putri, Ria Permatasari Pratiwi.“Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialisme dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. Sawyer, Lawrence B,“Internal Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Sumintom, Baotham,“Effects of professionalism on audit quality and self-image of CPAs in Thailand” International Journal of Business Strategy, 2007. Triana, Happy,“Pengaruh Tekanan Klien dan Tekanan Peran Terhadap Independensi Auditor Dengan Kecerdasan Spiritual Sebagai Variabel Moderating”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.r 77
Ussaahawanitchakit, Phapruke,“Relationship Quality, Professionalism, and Audit Quality” International Journal of Business Strategy, 2008. Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah,“Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang. 2006.
78
LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS TEKANAN KLIEN Correlations TK1 TK1 Pearson Correlation
TK2 1
Sig. (2-tailed) N TK2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TK3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TK4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TK3
.650
**
TK4
.416
**
TK5
.426
**
TK6
.279
*
TK7
.256 .587
TK8
TOT
**
.017
.768
**
.000
.002
.001
.039
.059
.000
.899
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
55
**
1
.343
**
.143
**
.152
.010
.001
.298
.001
.001
.269
.000
55
55
55
55
55
55
55
1
*
.174
**
.187
.172
.030
.205
.003
.172
.209
.000
55
55
55
55
55
55
-.088
**
**
.053
.650
.000 55
55
**
*
.416
.343
*
.002
.010
55
55
55
**
**
*
.426
.439
.293
.001
.001
.030
55
55
55
.439
.293
1
55
.420
.388
.502
**
.424
.373
.763
.629
.648
**
**
**
.522
.000
.005
.701
.000
55
55
55
55
55
**
.094
.255
.000
.497
.003 55
TK5 Pearson Correlation
.279
*
.143
.174
-.088
Sig. (2-tailed)
.039
.298
.205
.522
55
55
55
55
55
55
55
55
TK6 Pearson Correlation
.256
**
**
**
-.156
1
.108
.100
Sig. (2-tailed)
.059
.001
.003
.000
.255
.434
.467
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
55
**
**
.187
**
**
.108
1
.084
.000
.001
.172
.005
.000
.434
55
55
55
55
55
55
TK8 Pearson Correlation
.017
.152
.172
.053
.094
Sig. (2-tailed)
.899
.269
.209
.701
55
55
55
55
N
N TK7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N TOT Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.587
.768
**
.420
.424
.763
**
.388
.629
**
.502
.373
.648
**
1
.507
-.156 .507
.400
.571
.684
**
**
**
.540
.000
55
55
55
.100
.084
1
.287
.497
.467
.540
55
55
55
.400
**
.571
**
.684
**
*
.034 55
55
*
1
.287
.000
.000
.000
.000
.003
.000
.000
.034
55
55
55
55
55
55
55
55
55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
91
RELIABILITY /VARIABLES=TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Reliability Statistics TEKANAN KLIEN Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .748
N of Items .740
8
Scale Statistics Mean 29.8909
Variance 6.580
Std. Deviation 2.56524
N of Items 8
92
CORRELATIONS /VARIABLES=PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 TOT NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
/PRINT=TWOTAIL
Correlations UJI VALIDITAS PENGALAMAN AUDITOR PA1 PA1 Pearson Correlation
PA2 1
Sig. (2-tailed) N PA2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N PA4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PA5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PA6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N PA7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TOT Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.733
**
PA4
.652
**
PA5
.493
**
PA6
.592
**
PA7
.544
**
TOT
.652
**
.838
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**
1
.733
.000 55
PA3 Pearson Correlation
PA3
.652
**
.814
**
55
55
55
55
**
1
.627
.590
**
.418
**
.712
**
.837
**
55
55
55
55
55
**
1
.712
.680
**
.772
**
55
55
55
**
1
.643
.470
**
.802
**
55
55
55
**
1
.577
55
55
55 .543
**
.741
**
55
55
55
**
1
.555
.000
.004
.000
.000
55
55
55
55
55
55
**
**
.000
.000
.802
.555
.000
.000
**
**
55
55
.772
.543
.000
55
**
**
.000
.000
.382
.577
.000
.000
**
**
55
.006
.837
.382
55
.000
**
**
.000
.000
.595
.470
.004
55
**
**
.000
55 .367
.643
.000
55
**
**
55
55
.814
.595
.000
.000
**
**
.000
.000
.535
.367
.006
.002
**
**
.000
.000
.659
.680
.000
55
**
**
55
55
.838
.535
55
55
**
**
55
.000
.652
.659
.000
.000
**
**
.000
.000
.544
.418
.000
55
**
**
.002
55
.592
.590
.000
.000
**
**
.000
.000
.493
.627
.741
**
.767
**
.000 55
55
**
1
.767
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
93
RELIABILITY /VARIABLES=PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Reliability Statistics PENGALAMAN AUDITOR Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .903
N of Items .904
7
Scale Statistics Mean 28.5091
Variance 16.995
Std. Deviation 4.12253
N of Items 7
94
CORRELATIONS /VARIABLES=PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 TOT /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
UJI VALIDITAS PROFESIONALISME AUDITOR Correlations PRA1 PRA1 Pearson Correlation
PRA2
PRA2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Sig. (2-tailed) N
.000
.000
.000
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**
1
.689
.000
.587
**
.629
**
55
55
55
55
**
1
.629
**
Sig. (2-tailed) N TOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
55
**
1
.607
.403
**
.507
**
.560
**
55
55
55
**
1
.560
.519
**
.741
**
55
55
55
**
1
.606
55 .544
**
.877
**
55
55
55
**
1
.638
.000
.000
.000
.000
55
55
55
55
55
55
**
**
.000
.000
.741
.638
.000
.000
**
**
55
55
.716
.544
.000
55
**
**
.000
55
.456
.606
.000
55
**
**
55
.000
.798
.716
55
.000
**
**
.000
.000
.842
.456
.000
.000
**
**
.000
.000
.736
.519
.000
55
**
**
55
55
.792
.798
55
55
**
**
55
55
.468
.736
55
.000
**
**
55
.002
.630
.507
.000
.001
**
**
.000
.000
.881
.403
.000
55
.444
**
.002
55
PRA7 Pearson Correlation
.564
.607
.000
55
N
**
55
.000
Sig. (2-tailed)
.842
55
55
**
**
55
55
.716
.468
.000
.000
PRA6 Pearson Correlation
**
.000
.061
N
.881
**
.000
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
**
.792
.001
.000
**
.444
**
.000
.000
.552
**
.630
.000
.254
PRA5 Pearson Correlation
.564
.716
**
TOT
.061
.552
**
PRA7
.000
.587
PRA4 Pearson Correlation
N
PRA6
.000
55
PRA3 Pearson Correlation
PRA5
.254
.689
**
PRA4 **
1
Sig. (2-tailed) N
PRA3
.877
**
.799
**
.000 55
55
**
1
.799
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
95
RELIABILITY /VARIABLES=PRA1 PRA2 PRA3 PRA4 PRA5 PRA6 PRA7 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Reliability Statistics PROFESIONALISME Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .903
N of Items .903
7
Scale Statistics Mean 28.2909
Variance 16.062
Std. Deviation 4.00774
N of Items 7
96
CORRELATIONS /VARIABLES=KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TOT NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
/PRINT=TWOTAIL
UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT Correlations KA1 KA1
Pearson Correlation
KA2 1
Sig. (2-tailed) N KA2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
KA3
.676
**
KA4
.850
**
KA5
.538
**
KA6
.850
KA7
TOT
**
-.239
-.074
.796
**
.000
.000
.000
.000
.078
.593
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**
1
**
-.123
.012
.676
.000 55
55
**
**
.850
.833
.833
**
.833
.821
**
.000
.000
.370
.929
.000
55
55
55
55
55
55
1
**
**
-.163
.044
.002
.000
.233
.752
.000
55
55
55
55
55
1
**
.000
.000
.002 1.000
1.000
.000 55
.000
55
55
55
**
**
**
.541
**
.000
.000
.538
.541
.416
.416 1.000
.416
.874
.627
**
**
.000
.000
.002
55
55
55
55
55
55
55
**
**
**
**
1
-.163
.044
.000
.000
.000
.002
.233
.752
.000
55
55
55
55
55
55
55
1
**
.232
.000
.088 55
.850
.833 1.000
-.239
-.123
.078
.370
55
55
-.163
.416
55
.000
-.163
.233 1.000
.233
55
55
.846
55
55
55
**
1
**
.012
.044
.000
.044
.593
.929
.752 1.000
.752
.000
55
55
55
55
55
55
55
55
**
**
**
**
**
.232
**
1
.821
.874
.627
.874
.385
**
-.074
.796
.846
.874
.004
.385
.000
.000
.000
.000
.000
.088
.004
55
55
55
55
55
55
55
55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
97
RELIABILITY /VARIABLES=KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA7 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Reliability Statistics KUALITAS AUDIT Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.853
.839
6
Scale Statistics Mean
Variance
24.0727
Std. Deviation
10.958
N of Items
3.31022
6
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT KA /METHOD=ENTER TK PA PRA /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
PRA, TK, PA
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. Koefisien determinasi
Model
R
1
.941
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.885
.878
1.15394
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA b. Dependent Variable: KA b
(uji F) ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
523.798
3
174.599
67.911
51
1.332
591.709
54
F 131.122
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), PRA, TK, PA b. Dependent Variable: KA
98
(Uji t) Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
1.529
2.205
TK
-.004
.063
PA
.650
PRA
.146
t
Sig. .693
.491
-.003
-.060
.952
.054
.809
11.949
.000
.056
.177
2.619
.012
a. Dependent Variable: KA HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
TK
.950
1.052
PA
.490
2.039
PRA
.495
2.021
a. Dependent Variable: KA
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
99
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Hasil Uji Heteroskedastisitas
100
PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Ramdanialsyah NIM : 204082002368 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
Hari ini kamis tanggal Sembilan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan ujian komprehensif atas nama Ramdanialsyah Nim: 204082002368 dengan judul skripsi ”PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR
DAN
PROFESIONALISME
AUDITOR
TERHADAP
KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan).” Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Desember 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
Yulianti, SE., M.Si
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Penguji ahli
Hari ini Kamis tanggal Enam Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Ramdanialsyah NIM 204082002368 dengan judul Skripsi: “PENGARUH TEKANAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR
DAN
PROFESIONALISME
AUDITOR
TERHADAP
KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Ahmad Rodoni., MM Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Penguji Ahli 1
Hepi Prayudiawan, SE., Ak, MM Pembimbing II
Erika Amelia. M,Si Penguji Ahli 2