PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN IKM BREAD CASTLE BEKASI CHAIRUL HADI 1 ANUNG WIDODO 2 SUBEKTI 3 Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Politeknik APP Jakarta Email :
[email protected] 1
[email protected] 2
[email protected] 3
ABSTRACT The aim of this research was intended to examine the things that happen in the present and to improve the quality of work of Small Interprice in craft centers is not only limited to the skin in order to survive but can be develop according to expectations. In accordance with the government program that will foster new entrepreneurial research industry is expected to contribute is to overcome the problems that happen to Small Interprice in order to become independent entrepreneurs and professionals. This research sample totaled 57 respondents is company owners and employees of Small Interprice Bread Castle Bekasi .The number of samples in this study using the full sample (census) all employee .In this case the sample size is equal to the total population. The study was conducted by using simple regression analysis using t-test to analyze the relationship between variables X1 with Y and the relationship X2 with Y .In addition it also uses multiple linear regression analysis with F-test to analyze the influence of free variable X1 and X2 simultaneously to variable free Y.Variabel bound X1 in this case is compensation. The independent variable X1 and X2 in this case is Compensation and Cultural work the other variabel Y is the dependent variable with Employee Performance.This research was conducted to determine the effect of compensation and culture work on employee performance through a calculation using the Test Validity, Reliability Test, Analysis and Correlation Coefficient of Determination. Data collection and measurement variables by distributing the data in the form of koesioner instrument that contains beads of questions prepared by the scale Likert. Data given a score of each respondents from 1-5 and from each variable were questioned as many as 15 questions afterwards summed of scores on each variable. There is a significant influence with free variable Compensation and Culture work together (simultaneously ) to the employee performance Bread Castle Bekasi follow the formula , Y = 32.366 + 0.072 X1 + 0.377 X2 with 95 % accuracy . Effect of Compensation and Working Culture jointly against employee performance Bread Castle Bekasi in percentage is 36.1 % . While the rest of 63.9 % is determined by other factors not included in our model . Keywords : Compensation, Culture Work , Employee Performance.
dibidang IKM sering terabaikan padahal kita mengetahui bahwa usaha kecil dan menengah menghadapi masalah yang komplek seperti penggunaan teknologi yang masih sederhana mesin yang digunakan sudah tua sehingga menyebabkan kualitas produk yang kurang baik misalnya untuk tekstil kualitasnya masih kalah dari produk import. Oleh karena itu diharapkan campur tangan pemerintah untuk
PENDAHULUAN Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan dinegara kita baik berskala besar, sedang maupun kecil antara lain adalah tingkat produktivitas yang rendah . Selain itu perusahaan yang bergerak di bidang Industri juga sering dihadapkan pada masalah permodalan , kinerja yang rendah sehingga sulit dalam menghadapi persaingan. Terlebih lagi Usaha Kecil dan Usaha Menengah
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 23
memberikan insentif berupa kemudahan pajak masuk barang import mesin produksi. Dalam hal pemasaran hasil produksi juga masih kurang cepat karena pemasaran barang maupun jasa masih dibutuhkan kelancaran distribusi atau system logistik yang baik .Selain itu juga kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal kinerja karyawan yang masih banyak harus ditingkatkan dan pemberian kompensasi yang sesuai. Berbagai pendapat yang mengatakan bahwa masalah kinerja sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Untuk membuktikan kualitas sumber daya manusia yang rendah dan sebaliknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka itu perlu dibuktikan kebenaran dari pada pendapat tersebut diatas dan perlu dilakukan penelitian yaitu dengan pengukuran kinerja sumber daya manusia perusahaan roti Bread Castel, Bekasi. Dalam kajian ini kami menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov, karena pengujian ini memiliki kesederhanaan dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi diantara para pengamat yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Wirausaha Wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas. Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu. Prawirokusumo (2010:26) Wirausaha adalah orang-orang yang dapat menangkap suatu ide atau peluang dengan jalan mengorganisir sumber daya dalam suatu usaha, menambah suatu nilai dalam usaha tersebut sehingga bermanfaat kepada pembangunan ekonomi suatu bangsa. Sedangkan menurut Suryana (2003:33) ciri-ciri seorang wirausaha sbb: Percaya Diri, Keyakinan, Ketidaktergantungan, Individualitas, Optimisme, Berorientasikan kedepan, Perspektif, Tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, Berorientasi laba, Ketekunan dan ketabahan, Tekad kerja keras, Mempunyai dorongan kuat, Energetic dan inisiatif, Pengambil Resiko, Kemampuan mengambil resiko, Suka pada tantangan, mengetahui banyak hal Kepemimpinan, Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain.
PERMASALAHAN Dalam penelitian ini masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: a. Apakah kompensasi yang diberikan oleh manajemen perusahaan selama ini mampu meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan roti Bread Castle. b. Apakah Budaya Kerja dilingkungan perusahaan mampu meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan roti Bread Castle c. Apakah kompensasi dan Budaya Kerja dilingkungan perusahaan secara simultan mampu meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan roti Bread Castle.
Pengertian Kompensasi dan Budaya Kerja Menurut Hasibuan (2003:118), “Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”.
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 24
Menurut Handoko (2000:205), kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerjanya. Menurut Triguno (2001:13), Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja. Menurut Hadari Nawawi (2003:65), Budaya Kerja adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran terhadap kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif . Sesuai dengan maksud pelaksanaan, penelitian ini bermaksud memberikan gambaran (deskripsi) atas sesuatu keadaan sejelas mungkin yang menyangkut kinerja karyawan dan menggambarkan fenomena pengaruh antara variable Kompensasi dan Budaya Kerja pada perusahaan roti Bread Castle di Bekasi. Populasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.807
.852
15
Iqbal Hassan (2002:264) memberikan definisi tentang populasi adalah, kumpulan dari semua kasus yang diperlukan sebagai sumber data. Populasi tersebut pada dasarnya dibagi atas dua bagian : populasi homogen yakni keseluruhan populasi yang sama jenis dan sifat-sifatnya. Sedangkan populasi heterogen yaitu bagian-bagian daripada populasi berbeda-beda jenis dan sifat-sifatnya.
Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja sangat dipengaruhi dan dapat dikatakan tergantung pada kompensasi yang diberikan dan budaya kerja yang dimiliki karyawa IKM Bread Castle . Penilaian kinerja adalah mengukur kinerja masing-masing tenaga kerja dalam mengembangkan kualitas kerja, pembinaan selanjutnya tindakan perbaikan atas pekerjaan yang kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Menurut Veizal Rivai (2006:309), kinerja adalah :“ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67), “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Sampel Jenuh (Sensus) Menurut Sugiyono (2003:61) Pengertian Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Berdasarkan cara pengambilan sampel tersebut diatas peneliti mengambil jumlah sampel jenuh ( sensus ) adalah seluruh
karyawan pada perusahaan roti Bread Castle yang berjumlah 27 orang.
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 25
PEMBAHASAN Uji Reliabilitas Berikut ini hasil pengolahan data dari Uji Reliabilitas dapat disajikan dari hasil perolehan Cronbach’s Alpha, variabel bebas kompensasi, budaya kerja dan variabel terikat kinerja karyawan Bread Castle Bekasi.
Berdasarkan output SPSS tersebut besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,522 lebih besar dari level of signifikan (0,05), dengan demikian data variabel Kompensasi dapat dikatakan Normal. Pengujian Normalitas Variabel Budaya Kerja ( X2 ) Ketiga variabel diatas dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s Alpha semuanya menunjukan angka lebih besar dari 0,600 seperti yang dilihat pada tabel rangkuman dibawah ini.
Hasil pengujian normalitas data variabel Budaya Kerja (X2) dapat dilihat pada Tabel Pengujian Normalitas DataVariabel Budaya Kerja (X2).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.861
.876
15
Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas data variabel Kompensasi karyawan dapat dilihat pada output SPSS-16.0 KolmogorovSmirnov seperti yang terlihat Variabel Kompensasi(X1) Pengujian Normalitas Data Variabel kompensasi karyawan.
Berdasarkan output SPSS tersebut besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,891 lebih besar dari level of signifikan (0,05), dengan demikian data variabel Budaya Kerja karyawan dapat dikatakan Normal.
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 26
Pengujian Normalitas Variabel Kinerja (Y) Selanjutnya hasil pengujian normalitas data variabel kinerja karyawan Bread castle Bekasi dapat dilihat pada output SPSS Kolmogorov-Smirnov seperti pada sebagai berikut: Tabel Kinerja (Y) Pengujian Normalitas Variabel Kinerja Karyawan Bread Castle . Dengan demikian persamaan regresinya adalah, Y = 35,511 + 0,396 X1. Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Nilai a = 35,511 adalah bilangan konstan, artinya apabila nilai kompensasi diabaikan, maka kinerja karyawan Bread Castle Bekasi nilainya 35,511. b. Nilai b1 = 0,396 adalah nilai koefisien regresi, artinya setiap ada kenaikan nilai kompensasi sebesar 1 (satu) unit, maka akan meningkatkan nilai kinerja karyawan Bread Castle Bekasi sebesar 0,396 unit. Setelah persamaan regresi diketemukan maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya koefisien determinan (R2). Koefisien deteminan (R2) ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel Kompensasi terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dalam bentuk persen. Berdasarkan output SPSS besarnya koefisien determinan adalah 0,196 seperti yang disajikan pada Tabel berikut ini :
Berdasarkan output SPSS tersebut besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,422 lebih besar dari level of signifikan (0,05), dengan demikian data variabel kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dapat dikatakan Normal. Berdasarkan analisis statistik untuk ketiga variabel kompensasi, budaya kerja dan kinerja karyawan Bread Castle Bekasi semua menunjukan terdistribusi dengan Normal. Pengaruh Parsial Kompensasi ( X1 ) terhadap Kinerja ( Y ) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi (Y), maka digunakan analisis regresi sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS for Windows Versi 14,0. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai konstan (a1) dan nilai koefisien regresi (b1) masing-masing adalah 35.511 dan 0,396 seperti yang disajikan pada Tabel berikut ini :
Tabel Koefisien Determinan (R Square) X1 terhadap Y Model Summary Model
R
1
.443a
R Adjusted R Std. Error of Square Square the Estimate .196
.164
4.91950
a. Predictors: (Constant), X1score
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 27
Setelah persamaan regresi diketemukan maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya koefisien determinan (R2). Koefisien deteminan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel Budaya Kerja terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dalam bentuk prosen. Berdasarkan output SPSS besarnya koefisien determinan seperti yang disajikan pada adalah 0,357 Nilai tersebut membuktikan bahwa Budaya kerja karyawan memberikan pengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bread castle bekasi sebesar 35,7 %, sedangkan sisanya sebesar 64,3 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
2
Nilai R tersebut menunjukkan bahwa variabel Kompensasi memberikan pengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan Bread castle Bekasi sebesar 19,6%, sedangkan sisanya sebesar 80,4% ditentukan oleh faktor lain yang belum diketahui yang tidak masuk dalam model penelitian. Pengaruh Parsial Budaya Kerja ( X2 ) terhadap Kinerja ( Y ) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja, maka digunakan analisis regresi sederhana. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer software SPSS for Windows versi 14,0. Dari hasil analisis data dengan menggunakan bantuan komputer, diperoleh nilai konstan (a2) dan nilai koefisien regresi (b2) masing-masing adalah 34,364 dan 0,414 seperti yang terlihat pada Tabel berikut ini :
Pengaruh Simultan Kompensasi ( X1 ), dan budaya kerja karyawan ( X2 ) terhadap Kinerja ( Y ) Untuk mengetahui adanya pengaruh Kompensasi, dan Budaya kerja secara simultan terhadap Kinerja karyawan Bread castle Bekasi digunakan analisis regresi berganda. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 14.0, dan diperoleh nilai-nilai sebagai berikut : a = 32,366 b1 = 0,072 b2 = 0,377 Seperti yang terlihat output SPPS, pada tabel di bawah ini :
Dengan demikian persamaan regresinya adalah, Y = 34,364 + 0,414 X2, Harga-harga tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : o a = 34,364 adalah bilangan konstan, artinya apabila nilai Budaya Kerja karyawan diabaikan, maka Kinerja karyawan Bread Castle bekasi nilainya 34,364. o b2 = 0,414 adalah nilai koefisien regresi, artinya setiap ada kenaikan nilai Budaya Kerja karyawan 1(satu) unit, maka akan meningkatkan nilai Kinerja Karyawan Bread Castle sebesar 0,414 unit.
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 28
Pengaruh kompensasi dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja karywan Bread Castle Bekasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
P ENUTUP Setelah melakukan analisis dan pembahasan dapat dikemukan beberapa kesimpulan antara lain bahwa berdasarkan penelitian regresi sederhana dan regresi ganda dua faktor yang dianggap berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bread Castle adalah kompensasi dan budaya kerja. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh Variabel Kompensasi terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi, Y = 35,511 + 0,396 X1. Koefisien regresi Kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bread Castle, dengan ketelitian 95%. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dalam persen adalah sebesar 19,6 %, sedangkan sisanya sebesar 80,4% ditentukan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian. 2. Terdapat pengaruh Variabel bebas Budaya kerja terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi, Y = 34,364 + 0,414 X2, Koefisien regresi Budaya Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bread Castle, dengan ketelitian 95%. Budaya kerja memberikan pengaruh terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi sebesar 35,7 %, sedangkan sisanya sebesar 64,3 % ditentukan oleh factor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. 3. Terdapat pengaruh signifikan Variabel Kompensasi dan Budaya kerja secara bersama-sama (simultan) terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi mengikuti formula, Y = 32,366 + 0,072 X1 + 0,377 X2 dengan ketelitian 95%. Pengaruh Kompensasi, dan Budaya Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dalam persen adalah 36,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 63,9 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini..
Y = 32,366 + 0,072X1 + 0,377X2 Nilai konstanta dan regresi dalam persamaan regresi ganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : o a = 32,366 adalah bilangan konstan menunjukkan nilai Kinerja Karyawan, jika kompensasi dan Budaya kerja nilainya dianggap nol o b1 = 0,072 adalah nilai koefisien regresi b1, artinya setiap kenaikan/penambahan nilai kompensasi sebesar satu unit akan meningkatkan nilai Kinerja Karyawan Bread Castle Bekasi sebesar 0,072 unit. o b2 = 0,377 adalah nilai koefisien regresi b2, artinya setiap kenaikan/penambahan nilai Budaya kerja sebesar satu unit akan meningkatkan nilai Kinerja Karyawan Bread Castle Bekasi sebesar 0,377 unit. Setelah persamaan regresi diketemukan maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai koefisien determinan untuk regresi ganda R2. Koefisien determinan menunjukkan seberapa besar variabel kompensasi dan variabel Budaya kerja karyawan mampu menjelaskan variabel Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi dalam bentuk persen. Namun untuk regresi ganda sebaiknya menggunakan R2 yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan output SPSS besarnya nilai koefisien determinan yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0,308. Nilai tersebut membuktikan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel kompensasi, dan variabel Budaya kerja mampu menjelaskan variabel Kinerja karyawan Bread Castle Bekasi sebesar 36,1%. sedangkan sisanya sebesar 63,9% ditentukan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 29
Hasibuan, S.P. Melayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Prawirokusumo (2010), Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil (Edisi 1), BPFE, Yogyakarta Suryana (2003:33), Kewirausahaan (Kiat dan Proses Menuju Sukses), Salemba Empat, Jakarta Sugiono (2010), Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Sugiono (2006), Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R & D., Alfabeta, Bandung. Triguno (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Veithzal Rivai (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anwar
Prabu Mangkunegara (2004), Manajemen Sumber Daya manusia Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2005), Manajemen Tenaga Kerja Indonesia : Pendekatan Administratif & Operasional, Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, Malayu. S.P. (2003). Organisasi dan Motivasi dasar Peningkatan Produktivitas, Sinar Grafika Offset, Jakarta Hani T. Handoko (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta Hadari Nawawi (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kelima, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL.17 NO.1 TAHUN 2015 30