perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : LATIFA SUGIWATI F.0307060
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012 i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji skripsi.
Surakarta, 30 November 2012 Disetujui dan diterima oleh
Dra. Y Anni Aryani, P.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak commit to user199203 2 002 19650918
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta,
2012
Tim Penguji Skripsi 1. Sri Suranta, SE,M.Si,Ak
Ketua
(.....................)
Anggota
(.....................)
NIP 19720305 199702 1 002 2. Christiyaningsih B.,SE,M.Si,Ak NIP 19751103 200012 2 001 3. Dra. Y Anni Aryani,M.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak NIP 19650918 199203 2 002
commit to user
iii
Pembimbing (.....................)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Bukan tentang Bagaimana Cara melakukan sesuatu, tapi Mengapa harus melakukan ?
Dalam Menggapai Impian, jika Belum Berhasil Lakukan Sekali Lagi, jika Gagal Lagi Maka Ulangi Sekali Lagi, Sampai Impian itu menjadi kenyataan. “Once More Time”. ~ Thomas A. Eddison ~
Allah SWT akan Mengikuti Prasangka Hamba-Nya. (Al Quran)
DREAM => ASK => BELIEVE => ACHIEVE ~Latifa Sugiwati~
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk : ·
Kedua orang tua Ibu dan Bapak ini kupersembahkan untuk kalian, dan ini salah satu wujud tanggung jawabku untuk menyelesaikan yang telah dimulai.
·
Adik-adik tersayang ( Udin dan Candra) yang membuatku termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
karunia,
dan
ridho-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari motivasi, dan bantuan dari banyak pihak. Sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orangtuaku, Ibu dan Bapak terima kasih sudah menjadi orang tua yang luar biasa, selalu mendukung dan memberikan contoh terbaik untuk kami, 2. Adek - adek tersayang (Udin dan Candra) dan sepupu-sepupuku, terima kasih atas doa dan dukungannya......, 3. Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si,Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi FE UNS, 4. Dra. Y Anni Aryani, M.Prof,Acc.,Ph.D.,Ak., selaku pembimbing skripsi, terima kasih sekali sudah sangat teramat sabar dan mau menerima dan membimbing saya dengan semua kelabilan saya saat itu, 5. Ibu Christiyaningsih,SE,M.Si,Ak., selaku penguji. Terima kasih Ibu sudah memotivasi saya untuk menyelesaikan skripsi dan terima kasih sudah menjadi bagian dari tim saya...., commit to user 6. Bapak Sri Suranta, SE,M.Si,Ak Penguji, vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Ibu Sri Murni, SE, M.Si,Ak., selaku pembimbing akademik, 8. Pak Timin, selaku staf jurusan akuntansi dan semua staff FE UNS, terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya...., 9. Sahabat-sahabatku, Nafisah, Erna, Meldhan, Verian, Lulu, Mariza, Riska. Terima kasih atas motivasi, kesabaran, dan bantuan kalian, terima kasih juga sudah menjadi sahabatku dikeadaan apapun...., 10. Mbak Krisna dan Mas Dhito, terima kasih sudah menjadi mentor yang sabar dan pengertian untuk kelabilan saya di masa lalu.... now I am ready to become your Diamond.... Go Chairman’s Club..... :D , 11. Herbalife yang memberikan banyak pelajaran hidup, pengalaman, meningkatkan kemampuan intra dan inter personal, dan kesehatan, 12. Mentor (Bu Erni, Mas Fauzi, Mbak Anita, Bu Nucke, Pak Yusron, Pak Wiyono), terima kasih untuk dukungannya..., 13. Teman-teman akuntansi angkatan 2007 yang telah menginspirasi saya untuk menyelesaikan skripsi, 14. Merry Riana melalui bukunya “Mimpi Sejuta Dolar”; Ipho Santosa melalui bukunya “7 Keajaiban Rejeki” dan “Percepatan Rejeki”; Napoleon Hills melalui bukunya “Think and Grow Rich” ; Ustads Yusuf Mansur melalui ceramahnya. Terima kasih sudah menjadi motivator-motivator luar biasa yang mau berbagi ilmu, 15. Karyawan dan karyawati PT.Telkom Solo, terima kasih untuk kesempatan dan pengalaman yang diberikan dalam kerja magang, 16. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan menyemangati. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna. Untuk itu berbagai saran membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Surakarta,
November 2012
Latifa Sugiwati
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv KATA PENGANTAR................................................................................................ v DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv ABSTRAKSI ............................................................................................................. xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 5 E. Sistematika Penulisan.............................................................................. 6 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7 1. Nilai Perusahaan............................................................................. 7 2. Keputusan Keuangan ..................................................................... 9 a. Kebijakan Dividen.................................................................. 9 commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Keputusan Investasi ............................................................... 13 3. Kinerja Keuangan............................................................................ 15 B. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................ 16 C. Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .................................................................................... 24 B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 24 C. Data dan Metode Pengumpulan Data..................................................... 26 D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................... 27 1. Variabel Independen ...................................................................... 27 a. Kinerja Keuangan Perusahaan .................................................. 27 b. Keputusan Investasi .................................................................. 28 c. Kebijakan Dividen .................................................................... 28 2. Variabel Dependen .......................................................................... 29 E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 29 1. Statistik Deskriptif .......................................................................... 30 2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 30 a. Uji Normalitas ........................................................................... 30 b. Uji Multikolinearitas ................................................................. 30 c. Uji Autokorelasi ........................................................................ 31 d. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 31 3. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 32 a. Koefisien Determinasi (R2)........................................................ 32 commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Statistik F ............................................................................ 33 c. Uji Statistik t ............................................................................. 33 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................................ 35 1. Statistik Deskriptif .......................................................................... 35 2. Pengujian Asumsi Klasik ................................................................ 37 a. Pengujian Normalitas ................................................................ 37 b. Pengujian Multikolinearitas ...................................................... 39 c. Pengujian Autokorelasi ............................................................. 40 d. Pengujian Heteroskedastisitas ................................................... 42 B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan .................................................... 43 1. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 43 2. Uji Statistik F .................................................................................. 44 3. Uji Statistik t ................................................................................... 45 a. Kinerja Keuangan ...................................................................... 46 b. Keputusan Investasi .................................................................. 46 c. Kebijakan Dividen .................................................................... 47 C. Pembahasan ............................................................................................ 47 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 50 B. Keterbatasan ........................................................................................... 51 C. Saran ....................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 54 commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN ............................................................................................................... 57
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Proses Pemilihan Sampel .............................................................
25
4.1
Statistik deskriptif variabel dependen ..........................................
35
4.2
Statistik deskriptif variabel independen .......................................
36
4.3
Hasil Uji Normalitas - 108 sampel ..............................................
37
4.4
Hasil uji Normalitas - 99 sampel .................................................
38
4.5
Hasil uji Normalitas - 99 sampel dan di Logaritma .....................
39
4.6
Hasil Uji Multikolinearitas ..........................................................
40
4.7
Hasil Uji Autokorelasi - LM Test ................................................
41
4.8
Hasil Uji Autokorelasi - Runs Test ..............................................
41
4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................
42
4.10
Koefisien Determinasi .................................................................
44
4.11
Hasil Uji Statistik F .....................................................................
45
4.12
Hasil Uji Statistik t ......................................................................
46
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Halaman Kerangka Pikir Penelitian ............................................................
commit to user
xiv
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
A
Nama Perusahaan Sampel ........................................................
57
B
Hasil Uji SPSS .........................................................................
61
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK PENGARUH KINERJA KEUANGAN, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Latifa Sugiwati F.0307060
Penelitian ini menguji pengaruh kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008 hingga 2010 dan secara aktif menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, dan diperoleh 108 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian secara parsial: kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kata kunci: nilai perusahaan, kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen.
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT EFFECT FINANCIAL PERFORMANCE, INVESTMENT DECISION, AND DIVIDEND POLICY TO FIRM VALUE Latifa Sugiwati F.0307060
This research tests the effect of financial performance, investment decisions, and dividend decisions on the firm value at manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. Population of this research is manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange since 2008 until 2010 and actively publish financial statement during perception year. Sampling method uses purposive sampling method and obtained 108 companies. Data analysis technique uses multiple regression analysis by using SPSS. The result show that financial performance, investment decisions, and dividend decisions effects firm value simultanously. While result by parsial show that: financial performance positively affects the firm value, investment decisions positively affects the firm value, and dividend decisions does not effect the firm value. Keywords: firm value, financial performance, investment decisions, and dividend decisions.
commit to user
ii
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya (Fama, 1978; Wahyudi dan Pawestri, 2006). Jensen dan Michael (2001) menjelaskan bahwa untuk memaksimumkan nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga semua klaim keuangan seperti hutang, warran, maupun saham preferen. Penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders, dan manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan agency problem. Agency problem dapat dipengaruhi
oleh
struktur
kepemilikan
(kepemilikan
manajerial
dan
kepemilikan institusional) (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Wahyudi dan Pawestri (2006) juga berpendapat bahwa struktur kepemilikan mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Agency problem dapat mengakibatkan kualitas laba yang dilaporkan oleh perusahaan menjadi rendah karena adanya kepentingan pihak manajemen commit to user 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk memaksimumkan kepentingan pribadinya (Rachmawati dan Hanung, 2007). Tujuan utama perusahaan, adalah meningkatkan nilai perusahaan (Rachmawati dan Hanung, 2007). Laba yang diperoleh perusahaan juga akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut (Hasnawati, 2008). Semakin tinggi laba maka akan semakin tinggi pula jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Sehingga meningkatnya nilai perusahaan dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya. Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi tentunya tingkat return atau keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkannya berupa capital gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham. Meningkatnya nilai perusahaan (khususnya capital gain dan dividen) dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya (Haruman, 2008). Namun tidak semua perusahaan mengambil kebijakan untuk membagikan labanya kepada pemegang saham, sebab ini berkaitan dengan keputusan perusaaan untuk melakukan investasi (Hasnawati, 2008). Dalam hal ini manajer harus memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagikan seluruhnya atau hanya sebagian yang dibagikan sebagai dividen dan sisanya ditahan perusahaan atau biasa disebut laba ditahan (retained earning). Laba ditahan akan berguna untuk perusahaan yang akan melakukan investasi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang umumnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
lebih memilih pembagian dividen yang tinggi sehingga mengakibatkan retained earning menjadi rendah. Manajer sebagai pihak yang mengelola perusahaan mengetahui lebih banyak informasi dibandingkan dengan para pemegang saham. Oleh sebab itu menajer berkewajiban menyampaikan informasi mengenai perusahaan kepada pemilik (pemegang saham). Tetapi tidak semua informasi yang disajikan sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Hal ini mengakibatkan kondisi informasi yang tidak seimbang (Asymmetric Information), para manajer dapat menggunakan strategi dalam kebijakan dividen untuk menangkal isu-isu yang tidak diharapkan oleh perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan pendapat Rozeff (1982) bahwa dividen nampaknya memiliki atau mengandung informasi (informational content of dividend) sebagai syarat akan prospek perusahaan. Banyak penelitian yang memeriksa pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan diantaranya yang dilakukan oleh Ulupui (2007), Handoko (2010). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat seberapa berhasilnya manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Hasil penelitian Suranta dan Pratana (2004); Maryatini (2006) menemukan bahwa struktur resiko keuangan dan perataan laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Andri dan Hanung (2007) juga menemukan investment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan bahwa semakin baik kinerja keuangan yang diperoleh, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Apakah kinerja keuangan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kebijakan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah kebijakan dividen perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk
menganalisis
pengaruh
kebijakan
investasi
terhadap
nilai
perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen perusahaan terhadap nilai perusahaan.
D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan keputusan keuangan pada nilai perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi manajemen, sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan analisis dalam menjelaskan nilai perusahaan (price book value) dan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhinya. 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan memperluas informasi dan wawasan dalam pengukuran nilai perusahaan.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Sistematika Penulisan BAB I
:
Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang memuat literatur terkait dengan topik penelitian; kaitan variabel independen dengan
variabel
dependen;
kerangka
pemikiran;
pengembangan hipotesis. BAB III
: Metode Penelitian Bab ini berisi tentang desain penelitian; populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel; data dan metode pengumpulan data; variabel penelitian dan pengukurannya; dan metode analisis data yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
BAB IV
: Analisis dan Pembahasan Bab ini menguraikan analisis deskriptif data; pengujian hipotesis dan pembahasan hasil analisis.
BAB V
: Penutup Bab ini membahas kesimpulan mengenai obyek yang diteliti berdasarkan hasil analisis data, menjelaskan mengenai keterbatasan penelitian dan saran bagi pihak yang terkait, serta rekomendasi bagi peneliti berikutnya. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan nilai pasar saham perusahaan tersebut (Fachrudin, 2011). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya commit to user 7
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada tahun t yang tercermin pada harga saham tahun t+1 (penelitian sebelumnya dalam Barasa (2009). Nilai perusahaan mencerminkan persepsi investor tentang kinerja perusahaan pada waktu yang lain dan prospek masa depannya. Ukuran nilai perusahaan dapat dibentuk melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan ekuitas, nilai perusahaan adalah nilai pasar ekuitas, yaitu jumlah ekuitas yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku. Indikator dan variabel nilai perusahaan menurut pendekatan ekuitas adalah Market Value of Equity (MVE). Menurut pendekatan aktiva nilai perusahaan adalah nilai pasar aktiva, yaitu nilai pasar ekuitas ditambah dengan jumlah hutang. Indikator dari variabel nilai perusahaan menurut pendekatan aktiva adalah Market to Book Asset Ratio (MBR), yaitu nilai pasar aktiva dibagi dengan nilai buku aktiva (Barasa, 2009). Nilai
perusahaan
mencerminkan
kemampuan
manajemen
pendanaan dalam menentukan target struktur modal (aktivitas pendanaan), kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan penggunaan aktiva (aktivitas investasi), dan kemampuan manajemen operasi dalam mengefisienkan proses produksi dan distribusi (aktivitas operasi) perusahaan. Perusahaan yang go public dapat diukur nilainya dengan melihat harga sahamnya, misalkan sebuah perusahaan menjual 100% sahamnya di pasar modal maka nilai perusahaan adalah sebesar kapitalisasi saham yang beredar, tentunya dengan asumsi pasar modal commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang efisien. Apabila harga pasar saham meningkat, berarti nilai perusahaan juga meningkat. Ini dapat dicapai dengan pengoptimalan kinerja perusahaan. Semua usaha itu akan tercermin dari pengembalian kepada pemegang saham dan harga saham yang semakin tinggi. Nilai perusahaan diukur dengan price to book value (PBV) yaitu rasio yang mengukur nilai perusahaan dengan membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham (Pakpahan, 2010; Rachmawati dan Hanung, 2007).
2. Keputusan Keuangan a. Kebijakan Dividen Keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham dapat berupa capital gains dan dividen. Capital gains adalah perolehan keuntungan dari selisih lebih antara harga jual dengan harga beli saham, sedangkan dividen merupakan pendapatan yang diterima pemegang saham secara periodik dari sebagian laba bersih yang disisihkan oleh perusahaan. Menurut Hanafi (2004) dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham di samping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dividen dibagikan kepada pemegang saham bisa dalam beberapa bentuk. Menurut Sunariyah (2003) dividen yang dibagikan kepada pemegang saham bisa berupa dividen tunai, diberikan dalam bentuk uang tunai,
atau dividen saham, yaitu berupa tambahan saham.
Sedangkan menurut Baridwan (2004), dividen yang dibagikan bibedakan dalam tiga bentuk yaitu dividen berupa uang tunai, dividen yang berbentuk aktiva (bisa dalam bentuk saham perusahaan lain atau hasil produksi perusahaan, pemegang saham mencatat sebesar harga pasar barang atau saham tersebut), dan dividen saham (stock dividend). Kebijakan dividen merupakan bagian
yang tidak dapat
dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan dan juga merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan di masa yang akan datang. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian
pendapatan (earning) antara pengunaan
pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (Riyanto, 2001). Laba yang disimpan kembali atau laba ditahan merupakan salah satu sumber dana terpenting dalam membiayai pertumbuhan perusahaan, tetapi dividen membentuk arus uang yang semakin mengalir ke tangan pemegang saham. Ketika suatu perusahaan memutuskan berapa jumlah uang kas yang harus dibagikan kepada para pemegang saham maka tujuan commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan harus diutamakan, yaitu memaksimalkan nilai pemegang saham sehingga rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Sedangkan jumlah dividen yang dibayarkan tergantung dari kebijakan setiap perusahaan. Kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu: a. Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham. b. Pendapatan yang ditahan (retained earning) biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan. Kedua alasan tersebut merupakan dua sisi kepentingan yang agak kontroversial. Agar kedua kepentingan tersebut dapat terpenuhi secara optimal, manajemen perusahaan seharusnya memutuskan secara hatihati dan teliti terhadap kebijakan dividen yang akan dipilih. Beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen menurut Brigham dan Houston (2001), yaitu:
a. Dividend irrelevance theory. Teori ketidakrelevanan dividen adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak
mempunyai
pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Penganjur utama teori ini adalah Miller dan Modigliani (MM). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta risiko bisnisnya. Dengan kata lain, commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai
suatu
perusahaan
tergantung
semata-mata
pada
pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan bagaimana pendapatan tersebut dibagi di antara dividen dan laba yang ditahan (atau pertumbuhan). b. Bird in the hand theory. Kepercayaan bahwa kebijakan dividen perusahaan merupakan hal yang tidak penting, secara tidak langsung membuat para investor berasumsi bahwa pendapatan yang mereka harapkan melalui perolehan modal akan berbeda besarnya dengan pendapatan yang berasal dari dividen. Hal ini disebabkan karena dividen lebih bisa diramalkan daripada pendapatan modal. Manajemen dapat mengontrol dividen, tetapi tidak dapat mendikte harga saham. Investor kurang yakin akan menerima pendapatan dari perolehan modal daripada dari dividen. Dengan mendapatkan dividen (a bird in the hand) adalah lebih baik daripada saldo laba (a bird in the bush) karena pada akhirnya saldo laba tersebut mungkin tidak akan terwujud sebagai dividen di masa yang akan datang (it can fly away). Pandangan yang mengatakan dividen lebih pasti dari pada perolehan modal, disebut bird in the hand theory (teori burung di tangan).
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Teori Preferensi Pajak (Tax preference theory). Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
b. Keputusan Investasi Investasi sangat penting artinya baik di negara yang sedang membangun maupun di negara yang sudah maju karena investasi sebagai alat untuk memperbanyak keluaran barang dan jasa di masa yang akan datang dan pada saat yang sama akan memperluas kesempatan kerja.
Menurut Tandelilin (2001) investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dalam investasi penerapan konsep nilai waktu uang sangat diperlukan. Investor lebih menyukai investasi yang akan memberikan laba lebih awal dibandingkan dengan investasi yang akan memberikan kemudian. Misalnya bila kita menerima uang sejumlah lima juta rupiah pada masa sekarang lebih berharga bila dibandingkan dengan lima juta rupiah kita terima pada dua tahun yang akan datang. Tujuan investasi yang dilakukan adalah untuk menghasilkan sejumlah keuntungan. Jika investasinya dalam bentuk saham, maka keuntungan yang diterima commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam bentuk capital gain atau dividen dan jika investasinya dalam bentuk obligasi, maka keuntungan yang diterima dalam bentuk pendapatan bunga. Disamping itu investasi juga dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan
perusahaan
dan
mencapai
tujuan
perusahaan (Haruman, 2008). Keputusan investasi yang dibuat oleh manajemen adalah suatu tindakan manajemen untuk menentukan penggunaan sumber dana di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang dikehendaki dengan harapan akan memperoleh keuntungan selama jangka waktu tersebut. Investasi selalu berhadapan dengan risiko ketidakpastian karena pengeluaran dilakukan pada saat sekarang tetapi manfaatnya akan diterima dalam waktu yang akan datang. Masa yang akan datang menghadapi berbagai perubahan seperti perubahan nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat bunga, kondisi politik, sosial, dan keamanan. Semakin besar ketidaktahuan akan laju perubahan mengenai faktor itu di masa yang akan datang akan menyebabkan semakin besarnya risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, investasi memerlukan studi kelayakan sebelum dilaksanakan. Studi kelayakan investasi harus dilakukan untuk semua aspek yang terkait sehingga keputusan investasi yang dibuat didukung oleh kelayakan dari semua aspek yang terkait. Namun demikian keputusan investasi itu sendiri tidak dapat diamati dari luar. Myers (1977) memperkenalkan Investment opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi, yaitu nilai suatu commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan sebagai sebuah kombinasi aset yang dimiliki dengan pilihan investasi pada masa depan. IOS memberikan gambaran lebih luas bahwa nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Perhitungan IOS tidak dapat dilakukan secara langsung sehingga IOS atau set kesempatan investasi dihitung dengan menggunakan proksi.
3. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan
keuangan didefinisikan perusahaan secara
sebagai representasi
keseluruhan
dalam
dari kondisi
periode
tertentu
(Sholikhah, Rohman, dan Meiranto, 2011). Ia juga dikenal sebagai ukuran subjektif dari seberapa baik perusahaan dapat menggunakan asset dari modus utama dari bisnis dan menghasilkan pendapatan. Istilah ini juga digunakan
sebagai
ukuran
kondisi
keuangan
perusahaan
secara
keseluruhan selama periode waktu tertentu, dan dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan sejenis pada industri yang sama. Kinerja variabel terkait bervariasi dari waktu ke waktu dan merupakan informasi yang mungkin menarik dari account pengguna. Selanjutnya, analis atau investor mungkin ingin melihat lebih dalam ke dalam laporan keuangan dan mencari tingkat pertumbuhan margin atau utang menurun. Informasi yang berkaitan dengan kinerja keuangan adalah penting bagi para stakeholder karena kinerja keuangan perusahaan pada periode terakhir mungkin untuk digunakan sebagai prinsip untuk memprediksi commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kinerja dan nilai
di masa depan (Farih, 2010). Kinerja keuangan
mengukur hasil kebijakan perusahaan dan operasi dalam hal moneter. Hasil ini tercermin kembali atas aktiva, laba
atas ekuitas,
dalam investasi perusahaan, nilai
tambah,
dan
laba
lain-lain
(www.businessdictionary.com, 2011). Nilai perusahaan diukur dengan profitabilitas. Profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya (Sofyaningsih, 2011).
B. Kerangka Pikir Penelitian Model yang dikonstruksi pada studi ini merupakan hasil konstruksian peneliti yang dihasilkan dari kajian literature studi terdahulu. Model penelitian ini terdiri dari 4 variabel amatan yang digunakan untuk menjelaskan proses terbentuknya nilai perusahaan (diproksikan oleh: PBV) dengan implementasi oleh kinerja keuangan perusahaan (diproksikan oleh: ROA) keputusan investasi diwakili oleh IOS (diproksikan oleh: MBVA), dan keputusan dividen (diproksikan oleh: DPR).
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kinerja Keuangan ROA
Keputusan Investasi MBVA
Nilai Perusahaan PBV
Kebijakan Dividen DPR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian C. Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar nilai profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat menjadi sinyal positif bagi investor dalam melakukan investasi untuk memperoleh return tertentu. Tingkat return yang diperoleh menggambarkan seberapa baik nilai perusahaan di mata investor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
Teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian terdahulu dalam Suranta dan Pratana (2004) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Pratana (2004) menemukan ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Menurut Sudiyatno dan Puspitasari (2010) kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana kinerja perusahaan dalam penelitiannya diukur menggunakan ROA. Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang besar, maka hal ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham pun akan meningkat. Brigham (2006) menyatakan bahwa PBV merupakan rasio untuk mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus bertumbuh. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dikembangkan adalah H1. ROA berpengaruh positif terhadap PBV Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Setelah perusahaan mencoba untuk medapatkan dana, maka dana tersebut akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kentungan di masa yang akan datang. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Apabila perusahaan salah di dalam pemilihan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan. Untuk itu, seyogianya manajer (keuangan) hendaknya menjaga pertumbuhan investasi agar dapat mencapai tujuan perusahaan melalui kesejahteraan
pemegang saham
sehingga dapat
meningkatkan
nilai
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Fama (1978). Menurut signaling theory, pengeluaran investasi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Darminto (2010) juga menganalisis tentang hubungan keputusan investasi pada aktiva riil terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitiannya tersebut diketahui bahwa keputusan investasi pada aktiva riil berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Menurut Setiawan (2009) keputusan investasi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, karena investasi ini dapat dijadikan sebagai sinyal pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang sehingga peningkatan investasi dapat meningkatkan nilai perusahaan. Haruman (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara kebijakan investasi dan nilai perusahaan. Peningkatan investasi juga dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
Investasi diukur dengan menggunakan set kesempatan investasi atau yang lebih dikenal Investment Opportunity Set (IOS). IOS tidak dapat diukur secara langsung, melainkan diukur dengan menggunakan proksi. Menurut penelitian sebelumnya dalam Hasnawati (2005) prospek perusahaan dapat ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif. Susanti (2010) yang
didukung oleh penelitian Hasnawati (2005) mengukur IOS dengan menggunakan proksi Market Value to Book Value of Assets Ratio (MBVA), karena berdasarkan pemikiran bahwa prospek pertumbuhan perusahaan akan terefleksi dari harga sahamnya (Kallapur dan Trombley, 1999). Dalam penelitian ini digunakan salah satu proksi IOS, yaitu nilai buku aktiva terhadap nilai pasar/Market Value to Book Value of Assets Ratio (MBVA), yang mengacu pada Susanti (2010) Dari hasil tersebut sehingga penulis menarik dua hipotesis sebagai berikut : H2. MBVA berpengaruh positif terhadap PBV Pengaruh Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Menurut Hatta (2002), terdapat sejumlah perdebatan mengenai bagaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory. Pendapat ketiga menyatakan commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah. Olweny (2012) meneliti konsep pengumuman dividen memiliki konten
informasi
untuk
mempengaruhi
nilai
perusahaan
dengan
menggunakan data perusahaan yang tercatat di Nairobi Stock Exchange (NSE). Dalam penelitiannya Olweny (2012) menemukan bahwa konten informasi dalam pengumuman dividen berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Pendapat Olweny (2012) ini sejalan dengan Teori bird in hand. Pendapat yang berbeda dinyatakan oleh Sofyaningsih (2011) dalam penelitiannya bahwa kebijakan pembayaran dividen tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat ini sejalan dengan teori irrelevansi dividen. Kebijakan dividen ini merupakan corporate action yang penting yang harus dilakukan perusahaan. Kebijakan tersebut dapat menentukan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini akan menentukan kesejahteraan para pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dianggap menguntungkan dan tentunya penilaian terhadap perusahaan tersebut akan semakin baik pula, yang biasanya tercermin melalui tingkat harga saham perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Rozeff (1982) yang menganggap bahwa dividen nampaknya commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki atau mengandung informasi (informational content of dividend) atau sebagai isyarat prospek perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal harapan manajemen tentang akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Bhattacharya (1979), Myers & Majluf (1984). Kebijakan dividen diukur dengan menggunakan dua proksi, yaitu dengan dividend payout ratio (DPR) dan dividend yield ratio (DYR) (Hasnawati, 2008). Selain itu Hasnawati (2008) juga menyebutkan bahwa indikator deviden dengan menggunakan DPR tampak lebih bermakna dibanding dengan DYR, karena manajemen yang menentukan dividen lebih berorientasi pada laba bersih dibandingkan dengan dividen kas. Manajemen perusahaan tidak begitu melihat harga pasar saham untuk menentukan besarnya dividen. Sehingga dalam penelitian ini DPR dipilih sebagai proksi kebijakan dividen. Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menunjukkan jumlah laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kas, dimana sumber pendanaan berasal dari laba ditahan. Wirawati (2008) menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan positif antara dividen (yang diproksikan oleh DPR) dengan nilai perusahaan (PBV). Adelegan (2007) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara dividen dan nilai perusahaan. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Setiawan, 2009). Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dikembangkan adalah H3. DPR berpengaruh positif terhadap PBV.
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hipotesis testing), dimana penelitian ini menguji hipotesis yang telah ditentukan di awal. Pengujian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah disusun yaitu tentang variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011. Menurut informasi yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory 2008-2011, perusahaan industri manufaktur merupakan jumlah perusahaan terbanyak terdaftar di BEI, yaitu sebanyak 138 perusahaan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik commit to user
24
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Beberapa pertimbangan yang ditentukan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. 2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan pada periode pengamatan, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. 3. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008, 2009, dan 2010 yang menyajikan data Dividend Per Share yang berguna untuk mengetahui Dividend Payout Ratio (DPR). Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel No.
Keterangan
Jumlah
1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode amatan (2008,2009,2010).
414
2.
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan pada periode pengamatan. (1 X 3)
(3)
3.
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2008.
(111)
4.
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2009.
(94)
5.
Perusahaan yang tidak menyajikan data Dividend Per Share (yang digunakan untuk mengetahui besarnya DPR) selama tahun 2010.
(98)
6.
Data Outlier
Total Sampel Perusahaan
(9) 99
Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah dilakukan, diketahui to user bahwa perusahaan yang commit memenuhi kriteria adalah 108 perusahaan
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
manufaktur dari tahun 2008-2010 (26 perusahaan tahun 2008, 43 perusahaan tahun 2009, dan 39 perusahaan tahun 2010). Selanjutnya setelah melakukan transformasi untuk mendapatkan normalitas data langkah screening berikutnya adalah mendeteksi adanya data outlier, dan ditemukan terdapat 9 data outlier. Sehingga total sampel adalah 99 perusahaan.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu, data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (Indriantoro dan Bambang, 2002). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dipublikasikan Divisi Riset dan Pengembangan BEI yang berupa monthly statistic, fact book, Indonesian capital market directory (ICMD). Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data harga saham penutupan (closing price) bulanan, laba bersih, total aktiva, total aset, total ekuitas, jumlah saham beredar, dividen per lembar saham, laba per lembar saham, harga pasar saham, nilai buku per lembar saham periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2010.
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen a. Kinerja Keuangan Perusahaan Return On Total Asset (ROA) Return On Total Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Rasio ini membandingkan laba bersih penjualan dengan total aktiva (Sawir, 2005). ROA digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan
kinerja
yang
semakin
baik,
karena
tingkat
pengembalian besar (Ang, 1997 dalam Suchrita, 2006). Pemakaian ROA sebagai proksi dari kinerja perusahaan juga digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sudiyatno dan Puspitasari (2010). Profitabilitas
suatu
perusahaan
dapat
diukur
dengan
menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan (operatimg asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi. Menurut Riyanto (2001), Return on Asset (ROA) dapat dihitung dari: ROA=
LabaBersih TotalAktiva
b. Keputusan Investasi Market Value to Book Value of Assets Ratio (MBVA) MBVA menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang tercermin dalam harga saham (Kallapur dan Trombley, 1999). MBVA dirumuskan dengan: MBVA =
(Ttl Aset - Ttl Ekuitas ) + (JmlSahamBe redar ´ CP ) Total Aset
c. Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio (DPR) DPR merupakan dividen yang dibayarkan menggunakan laba yang dihasilkan perusahaan (Hasnawati, 2008). Rasio pembayaran commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas (Brigham dan Gapenski, 1996).
DPR dihitung dengan rumus: DPR =
Dividen per lembar saham laba per lembar saham
2. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan nilai perusahaan yang diwakili oleh proksi : Price Book Value (PBV) PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999; Wahyudi dan Pawestri, 2006). Menurut Wirawati (2008) PBV juga mencerminkan return saham perusahaan. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handoko (2010), Hidayati (2010), Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010), juga menggunakan PBV untuk mengukur nilai perusahaan. PBV dihitung dengan : PBV =
Harga pasar per lembar saham Nilai buku per lembar saham
E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSSto release commit user 16.
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2006). Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data.
2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Sminorv. Kriteria pengujian apabila p-value > 0,05, maka data terdistribusi normal, sedangkan apabila p-value < 0,05 data tidak terdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Multikolinearitas adalah hubungan linear “sempurna” atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan regresi (Gujarati, 1995). Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah masalah yang sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu dimana terdapat korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen
(Ghozali, 2006). Pengujian commit to user
dilakukan
dengan
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan toleransi value VIF (variance inflation factor). Jika tolerance value > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikoloniaritas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t–1 (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik Lagrange Multiplier (LM Test). Uji LM lebih tepat digunakan dibanding dengan uji Durbin-Watson terutama bila sampel yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey (Ghozali, 2006). d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang
lain
(Ghozali,
2006).
Untuk
menentukan
heteroskedastisitas digunakan uji glejser. Ghozali (2006) menyarankan untuk uji glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen.
Variabel
dikatakan
tidak
mengandung
heteroskedastisitas jika regresi baru (dengan menggunakan absolut residual sebagai variabel independen) mendapatkan hasil nilai probalitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Pengujian Hipotesis Setelah semua variabel memenuhi asumsi klasik di atas maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian atas hipotesis. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit suatu model dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006). Persamaan regresi untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
PBV
= a + b 1 ROA + b 2 MBVA
+ b 3 DPR + e
Dimana : PBV
: Price Book Value
ROA
: Return on Total Asset
MBVA
: Market Value to Book Value of Assets Ratio
DPR
: Dividend Payout Ratio
e
: error
a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi pada dasarnya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalamtomenerangkan variasi model dependen. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
Nilai koefisien determinasi (R2) antara nol sampai dengan satu. Nilai R2 yang kecil berarti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependennya sangat terbatas (Ghozali, 2006). Untuk jumlah variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R2 (Ghozali, 2006). b. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variable dependen (Ghozali, 2006). Dengan dilakukan pengujian ini maka dapat diketahui apakah kinerja keuangan (diproksikan dengan ROA), keputusan investasi (diproksikan dengan MBVA), dan kebijakan dividen (diproksikan dengan DPR) secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (diproksikan dengan PBV). c. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis satu hingga hipotesis tiga. Nilai t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%, artinya variabel independen (ROA, MBVA, dan DPR) dikatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (PBV) apabila nilai signifikan (p-value) lebih kecil dari 5%. Dengan commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
demikian, H1, H2, dan H3 diterima apabila nilai signifikan (p-value) lebih kecil dari 5%.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Hasil dari statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang sampel yang digunakan dalam penelitian. Hasil yang diperoleh dari statistik deskriptif diharapkan akan memberikan gambaran awal mengenai data yang diteliti. Selanjutnya akan dideskripsikan tentang rata-rata dan standar deviasi untuk masing-masing variabel dependen dan variabel independen. Table 4.1 Statistik deskriptif Price Book Value (PBV) Variabel
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PBV
99
.10
18.91
2.3258
2.88914
PBV membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham, maka dari hasil tersebut terlihat bahwa harga geepasar saham jauh lebih tinggi dari nilai bukunya. Dari tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata Price Book Value adalah 2,3258. Standar deviasi PBV adalah 2,88914, ini menunjukkan angka yang cukup besar jika dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan adanya variance atau kesenjangancommit nilai PBV yang besar pada perusahaan sampel. to user 35
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.2 Statistik deskriptif variabel-variabel independen Variabel
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
99
.01
.73
.1199
.10515
MBVA
99
59929.44
6.17E6
1.2756E6
1.24526E6
DPR
99
.10
151.44
32.4255
34.60339
Tabel 4.2 menununjukkan hasil statistik deskriptif atas variabelvariabel independen (ROA, MBVA, dan DPR). Return on Total Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Rasio ini membandingkan laba bersih penjualan dengan total aktiva (Sawir, 2005). Tabel 4.2 menunjukkan ratarata ROA perusahaan sampel 0,1199 dan standar deviasinya adalah 0,10515. Nilai standar deviasi ROA lebih rendah dari nilai rata-ratanya, hal ini menunjukkan adanya variance atau kesenjangan yang kecil pada ROA perusahaan manufaktur sampel. Market to Book Value of Assets Ratio (MBVA) menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang tercermin dalam harga saham (Kallapur dan Trombley, 1999). Tabel 4.2 menunjukkan rata-rata MBVA sebesar 0,012756 dengan standar deviasi 0,1242526. Perbedaan standar deviasi dan nilai rata-rata yang cukup tinggi menunjukkan variance atau kesenjangan yang besar pada MBVA. Rata-rata DPR adalah 32,4255 dengan standar deviasi 34,60339. commit to user DPR merupakan dividen per lembar saham yang dibagi dengan laba per
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lembar saham. Perbedaan standar deviasi dan nilai rata-rata yang cukup rendah menunjukkan variance atau kesenjangan yang kecil pada DPR.
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara mendeteksi normalitas adalah lewat pengamatan nilai residual (Ghozali, 2006). Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov agar data dinyatakan normal maka nilai probabilitas harus lebih dari 0,05. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
108
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 4.01536678
Absolute
.234
Positive
.234
Negative
-.177
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
2.431 .000
a. Test distribution is Normal. Tabel 4.3 merupakan pengujian awal dengan menggunakan 108 commit userterdistribusi secara normal. Maka sampel. Hasilnya adalah data to tidak
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan penghapusan data outlier dan diperoleh data sampel yang berjumlah 99 perusahaan. Setelah dilakukan penghapusan data outlier selanjutnya dilakukan pengujian kembali dan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
99 Mean
Normal Parametersa
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.21161383
Absolute
.230
Positive
.230
Negative
-.146
Kolmogorov-Smirnov Z
2.286
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Test distribution is Normal. Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian normalitas atas 99 sampel. Namun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Langkah selanjutnya dilakukan transform data ke dalam bentuk logaritma. Setelah dilakukan transform data ke bentuk logaritma maka diperoleh hasil pada tabel 4.5. Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai probabilitas 0,187, sehingga data terdistribusi secara normal.
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
99 Mean
Normal Parametersa
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.59173601
Absolute
.110
Positive
.110
Negative
-.105
Kolmogorov-Smirnov Z
1.090
Asymp. Sig. (2-tailed)
.186
a. Test distribution is Normal.
b. Pengujian Multikolinearitas Multikolinearitas
menunjukkan
adanya
lebih
dari
satu
hubungan linear yang sempurna. Pengujian ini perlu untuk dilakukan sebab jika kolinearitas sempurna terjadi maka koefisien regresi dari variabel dependen tidak dapat ditentukan dan standar error-nya tidak terhingga (Supranto, 2004). Indikator pengujian multikolinearitas adalah dengan melihat nilai collinearity statistics, yaitu jika nilai VIF (variance inflation factor) lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 (Ghozali, 2006). Dari tabel 4.6 , diperoleh nilai VIF dari semua variabel adalah kurang dari 10 dan nilai tolerance nya lebih dari 0,10. Sehingga disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
variabel independen dalam model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Tabel 4.6 Coefficientsa Unstandardized Standardized Model
Coefficients
B
Coefficients
Std. Error
Collinearity t
Tolerance
Beta
(Constant) -7.709 1.144
Statistics
Sig.
VIF
-6.740 .000
LnROA
.187
.087
.172
2.156 .034
.639 1.565
LnMBVA
.624
.074
.667
8.392 .000
.646 1.549
.043
.663 .509
.971 1.030
LnDPR
.022 .033 a. Dependent Variable: LnPBV
c. Pengujian Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana kesalahan pengganggu saling berkorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka ini mengindikasikan bahwa variabel-variabel memiliki korelasi/tidak random (Ghozali, 2006). Jika terdapat autokorelasi maka data tetap konsisten dan tidak bias tetapi menjadi tidak efisien dan jika tetap dilakukan pengujian selanjutnya maka akan mengakibatkan interval keyakinan lebar, uji t dan uji F tidak sah, dan pemerkira-pemerkira OLS menjadi sangat sensitif terhadap fluktuasi sampling (Supranto, 2004). Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji LM. Hasil ini diperoleh dari uji Breusch-Godfrey dengan cara meregres model persamaan, dimana commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai residual sebagai variabel independen dan pada variabel dependen ditambah dengan residual lag 2. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk residual lag 2 (res_2) memberikan probabilitas signifikan 0,913. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi antar variabel. Tabel 4.7 Coefficientsa Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
(Constant)
.045
1.214
LnROA
.003
.094
-.003
LnDPR Unstandardized Residual
LnMBVA
t
Sig.
.037
.971
.005
.035
.972
.078
-.005
-.036
.971
.001
.034
.002
.018
.986
.012
.112
.012
.109
.913
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Tabel 4.8 Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea
.00920
Cases < Test Value
49
Cases >= Test Value
50
Total Cases
99
Number of Runs
46
Z
-.908
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median commit to user
.364
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.8 menunjukkan hasil Runs Test. Nilai tes adalah 0,0092 dengan probabilitas 0,364 signifikan pada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak ada autokorelasi antar nilai residual. Hasil ini mendukung uji autokorelasi sebelumnya dengan menggunakan LM Test.
d. Pengujian Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana masing-masing kesalahan pengganggu mempunyai varian yang berbeda (Supranto, 2004). Jika semua asumsi klasik terpenuhi, kecuali heteroskedastisitas maka pemerkira OLS masih tetap tidak bias dan konsisten, namun tidak lagi efisien, baik untuk sampel besar ataupun kecil. Tabel 4.9 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Std. Error
B (Constant)
.014
.064
-.057
Sig.
Beta .185
.028
.224
.824
.054
-.131
-1.041
.300
LnDPR .032 .024 a. Dependent Variable: AbsLnPBV
.137
1.340
.183
LnMBVA
.837
t
1.336
LnROA
1.118
Standardized Coefficients
Tabel 4.9 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel Jika angka signifikan yang commitindependen. to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diperoleh dari regresi baru lebih besar dari alpha 5% (0,05) maka dinyatakan
tidak
terjadi
heteroskedastisitas
(Ghozali,
2006).
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui nilai signifikan seluruh variabel adalah lebih dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Uji normalitas dan asumsi klasik telah dilakukan. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa data yang digunakan adalah normal dan memenuhi seluruh asumsi klasik setelah dilakukan pengeluaran data outlier. Terdapat 9 (sembilan) data outlier, sehingga jumlah sampel yang semula 108 sampel berkurang menjadi 99 sampel. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, baik secara bersamasama (simultan) maupun secara sendiri-sendiri. Berikut adalah hasil dari analisis regresi berganda. 1. Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Niai koefisiennya antara nol sampai satu. Semakin kecil R2 berarti kemampuan commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Tabel 4.9 menunjukkan nilai Adjusted R2 adalah 0,600. Hal ini berarti 60% variabel PBV dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independennya (ROA, MBVA, dan DPR). Sedangkan sisanya 40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Tabel 4.10 Model Summaryb Model 1
R .782a
R Square
Adjusted R Square
.612
.600
Std. Error of the Estimate .60101
DurbinWatson 1.974
a. Predictors: (Constant), LnROA, LnMBVA, LnDPR b. Dependent Variable: LnPBV Nilai Adjusted R2 digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena koefisien determinasi (R2) setiap tambahan satu variabel independen, maka (R2) pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen ataupun tidak (Ghozali, 2006).
2. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Dari tabel 4.10 diperoleh nilai commit F hitungto49,996 user dan nilai signifikan yang lebih
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kecil dari 0,05 (0,00) sehingga disimpulkan bahwa ROA, MBVA, dan DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap PBV. Tabel 4.11 ANOVAb Model
Sum of Squares
Mean Square
df
Regression
54.177
3
18.059
Residual
34.315
95
.361
Total
88.492
98
F 49.996
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), LnROA, LnMBVA, LnDPR b. Dependent Variable: LnPBV
3. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indenpenden secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). sehingga akan diketahui pengaruh ROA, MBVA, dan DPR, secara parsial/sendiri-sendiri terhadap PBV. Tabel 4.11 juga menyajikan hasil pengujian hipotesis secara parsial. Pengujian statistik t bermaksud untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Berikut adalah pengujian hipotesis untuk masing-masing hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Dari tabel 4.11 diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : PBV = -7,709 + 0,187 LnROA + 0,624 LnMBVA + 0,022 LnDPR + e
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.12 Coefficientsa Unstandardized Standardized Model
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
-7.709
1.144
LnROA
.187
.087
LnMBVA
.624
LnDPR
.022
Coefficients
t
Sig.
Beta -6.740
.000
.172
2.156
.034
.074
.667
8.392
.000
.033
.043
.663
.509
a. Dependent Variable: LnPBV
a. Kinerja Keuangan H1. Terdapat Pengaruh ROA terhadap PBV Tabel 4.11 menunjukkan tingkat signifikansi LnROA adalah 0,034 dengan koefisien regresi LnROA sebesar 0,187. Nilai signifikansi LnROA lebih kecil dari 5% dan nilai koefisien yang positif ini berarti bahwa H1 diterima. ROA berpengaruh positif terhadap PBV. b. Keputusan Investasi H2. Terdapat Pengaruh MBVA terhadap PBV Hasil pengujian statistik t untuk Market to Book Value Asset Ratio diperoleh koefisien regresi sebesar 0,624 dan tingkat signifikansi pada 0,00. Dengan demikian H2 yang menyatakan bahwa Market to Book Value Asset Ratio (MBVA) berpengaruh commit to user positif terhadap Price Book Value (PBV) dapat diterima.
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Kebijakan Dividen H3. Terdapat Pengaruh DPR terhadap PBV Dividend Payout Ratio pada pengujian t menghasilkan koefisien regresi LnDPR sebesar 0,022 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,509. Nilai signifikan LnDPR lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H3 yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif terhadap PBV ditolak.
C. PEMBAHASAN Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengaruh antara kinerja perusahaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur tahun 2008-2010. 1. Kinerja Keuangan (ROA) Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Menurut pengujian yang telah dilakukan maka dinyatakan bahwa hipotesis pertama diterima. Kinerja keuangan yang diukur dengan proksi ROA berpengaruh positif terhadap PBV (nilai perusahaan). Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Sudiyatno dan Elen (2010) yang menyatakan bahwa kinerja memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Suranta dan Pratana (2004) dan Sudiyatno dan Elen (2010) juga menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap PBV. commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Keputusan Investasi (MBVA) Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Hipotesis kedua ini diterima. MBVA berpengaruh positif terhadap PBV. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susanti (2010) yang menemukan bahwa MBVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Penelitian lain yang mendukung antara lain Hardiningsih (2009),
Amri (2008), Hasnawati (2005), Rachmawati dan Triatmoko
(2007). 3. Kebijakan Dividen (DPR) Berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Hipotesis ketiga ditolak, ini berdasarkan pengujian yang telah dilakukan. DPR tidak berpengaruh terhadap PBV. Hasil ini sejalan dengan Harningsih (2009) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh antara DPR dan PBV. Pakpahan (2010) juga menemukan hasil yang sama, bahwa DPR tidak berpengaruh terhadap PBV. Selain itu dalam
Dividend
irrelevance theory yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai
pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Wirawati (2008) yang menyatakan bahwa DPR berhubungan signifikan positif terhadap PBV. Adelegan (2007) dan Susanti (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif terhadap PBV namun tidak signifikan. Amri (2008) menemukan bahwa DPR berhubungan signifikan negatif commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terhadap PBV. Hasil yang bervariasi ini juga ditentukan oleh sampel yang berbeda.
commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
Pada BAB IV telah dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian untuk hipotesis baik secara simultan maupun parsial. Pada BAB V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian beserta saran, keterbatasan, dan rekomendasi untuk dilakukan penelitian selanjutnya. A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Semua variabel tersebut diwakili oleh proksi-proksi, yaitu ROA untuk kinerja keuangan, MBVA untuk keputusan investasi, DPR untuk kebijakan dividen, dan PBV untuk nilai perusahaan. Terdapat tiga hipotesis sesuai dengan proksiproksi tersebut. Selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja keuangan yang diukur dengan proksi Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh Price Book Value (PBV). 2. Keputusan investasi yang diukur dengan menggunakan Investment Opportunity Set (IOS) yaitu Market to Book Value Asset Ratio (MBVA) berpengaruh positif terhadap Price Book Value (PBV) sebagai proksi nilai perusahaan. commit to user
50
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kebijakan dividen yang diproksikan Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh Price Book Value (PBV). 4. Hasil
pengujian
statistik
F disimpulkan
bahwa variabel-variabel
independen (ROA, MBVA, dan DPR) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (PBV). Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010) menemukan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Selain itu Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010) juga menemukan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. 5. Hasil uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan nilai Adjusted R2 adalah 0,600. Hal ini berarti 60 % variabel PBV dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independennya (ROA, MBVA, dan DPR). Sedangkan sisanya 40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
B. Keterbatasan Penelitian ini hanya menggunakan 1 (satu) proksi untuk masing-masing variabel independen yang selanjutnya dapat digunakan proksi yang lebih banyak yang bertujuan agar hasil penelitian lebih akurat. Terutama untuk keputusan investasi yang menggunakan IOS (Investment Opportunity Set) bisa commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan proksi-proksi IOS lainnya. Selain itu keterbatasan pada sampel yang hanya perusahaan manufaktur tahun 2008-2010 juga perlu diperhatikan yang selanjutnya dapat dikembangkan.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran untuk : 1. Penelitian mendatang digunakan lebih banyak variabel independen, sehingga dapat diketahui faktor apa saja yang lebih berpengaruh, berikut beberapa saran variabel independen yang dapat digunakan : a. Kepemilikan manajerial yang berdasarkan teori keagenan adanya pemisahan menimbulkan
kepemilikan konflik.
saham Namun
dengan jika
manajemen
manajer
juga
akan
memiliki
kepemilikan saham maja manajer akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Variabel ini juga digunakan oleh Sofyaningsih (2011) dan Suranta dan Pratana (2004). b. Kepemilikan institusional merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan (Sofyaningsih, 2011). Kepemilikan institusional
penting
untuk
menjalanlan
fungsi
pengawasan
perusahaan sehingga mencegah pemborosan oleh perusahaan. c. Kebijakan pendanaan (Sofyaningsih, 2011; Wijaya, Bandi, dan Wibawa, 2010) berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membayar kewajiban-kewajibannya. Hal ini akan direspon oleh stakeholder. 2. Disarankan untuk memperpanjang periode pengamatan (lebih dari 3 tahun) sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Adelegan, Olatundun. 2007. Effect of Taxes on Business Financing Decisions and Firm Value in Nigeria. International Research Journal of Finance and Economics. Amri, Fauzi. 2008. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi FEIS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Barasa, Jhohar Triwati N. 2009. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DPR) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Baridwan, Z. 2004. Intermediate Accounting. Penerbit BPFE Yogyakarta.
Bhattacharya, Sudipto. 1979. Imperfect Information, Dividend Policy, and “The Bird in Hand” Fallacy. The Bell Journal of Economics 10 (1): 259-270 Brigham, Eugene F. dan Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. and Gapenski Louise C. 1996. Intermediate Financial Management 5th Edition. New York: The Dryden Press. Darminto. 2010. Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen 8 (1): 138-150. Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 13 (1): 37-46. Fama, Eugene F. 1978. The Effect of a Firm Investment and Financing Decision on the Welfare of Its Security Holders. American Economic Review 68; 272280. Farih, Rofi. 2010. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. (tidak dipublikasikan) commit to user
54 63